15
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.1 FKIP - PGSD PENGARUH MODEL PE MENJELASKAN URU KALIMAT YANG RUN B Dia M FAKULTA UNIVERSITAS NU Universitas Nu 10.0181 EMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHAD UTAN MEMBUAT ATAU MELAKUKAN SES NTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISW BURENGAN 1 DAN SDN BURENGAN 4 SKRIPSI ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGSD OLEH : KHOLIFIA ROYANI NPM :11.1.01.10.0181 AS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (F USANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK UNP KEDIRI 2015 Artikel Skripsi usantara PGRI Kediri simki.unpkediri.ac.id || 1|| DAP KEMAMPUAN SUATU DENGAN WA KELAS III SDN FKIP) K INDONESIA

Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP K EMAMPUAN

MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT ATAU MELAKUKAN SESUATU D ENGAN

KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA K ELAS III SDN

BURENGAN 1 DAN SDN BURENGAN 4

Diajukan

Memperoleh

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP K EMAMPUAN

MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT ATAU MELAKUKAN SESUATU D ENGAN

KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA K ELAS III SDN

BURENGAN 1 DAN SDN BURENGAN 4

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Jurusan PGSD

OLEH :

KHOLIFIA ROYANI

NPM :11.1.01.10.0181

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UNP KEDIRI

2015

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 1||

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP K EMAMPUAN

MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT ATAU MELAKUKAN SESUATU D ENGAN

KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA K ELAS III SDN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

Page 2: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 2||

Page 3: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 3||

Page 4: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT

ATAU MELAKUKAN SESUATU DENGAN KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA KELAS III SDN BURENGA N 1

Fakultas Ke

Drs. Yatmin, M.PdUNIVERSITAS NUSANTARA

ABSTRAKRoyani, Kholifia. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 Dan SBurengan 4.Skripsi, Jurusan S1Fakultas Keguruan dan IlmuUniversitas Nusantara PGRI Kediri.

Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar. Selain itu dengan pembelajaran bahasa indonesia siswa diharapkan mampu menerapkan konsep memecahkan masalah yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada materi Membuat atau Melakukan Sesuatu Secara Berurutan kelas III SDN Burengan 1 Kediridiketahui bahwa: (1) guru hanya menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran; (2) kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif dan monoton; (3) kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan siswa tanpa menggunakan model pembelajaran Make a Match; (2) kemampuanmenggunakan model pembelajaran Match; (3) pengaruh penggunaan model a Match terhadap hasil belajarSDN Burengan 1 materi melakukan sesuatu secara berurutan Kata kunci: Model Make A MatchSesuatu.

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT

ATAU MELAKUKAN SESUATU DENGAN KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA KELAS III SDN BURENGA N 1

DAN SDN BURENGAN 4

KHOLIFIA ROYANI 11.1.01.10.0181

Fakultas Keguruam dan Ilmu Pendidikan - [email protected]

Drs. Yatmin, M.Pd dan Drs. Sigit Widiatmoko, M.PUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada

Burengan 1 Dan SDN Jurusan S1 PGSD,

Ilmu Pendidikan, PGRI Kediri.

Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa

Selain itu dengan pembelajaran bahasa indonesia siswa

menerapkan konsep memecahkan masalah yang erat dengan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada materi Membuat atau Melakukan Sesuatu Secara

Burengan 1 Kediri : (1) guru hanya menggunakan

metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran; (2) kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif dan monoton; (3) kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan

menggunakan model pembelajaran kemampuan siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Make a penggunaan model Make

belajar siswa kelas III membuat atau

tu secara berurutan.

Pendekatan yangpenelitian ini adalahrancangan Penelitian desain True Experimental Design :PretestPosttest Control Design, penelitian 71 siswa. Teknikyang digunakan adalahganda sebanyak 25 diperoleh dianalisis metode statistika dengantest. Hasil penelitian menunjukkan, rataklasikal kelas yang diberi perlakuan dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 82%, sedangkan rata-rata klasikal kelas yang tidak diberi perlakuan sebesar 69,64 dengan ketuntasan klasikal sebesar 52%. demikian, model pembelajaran dapat meningkatkan hasilmembuat atau melakukan sesuatu secara beruruta. Sementara diperoleh nilai thitung = 6,620 yang lebihdari ttabel= 1,669 pada ttabel= 2,385 pada taraf 1%terdapat pengaruh yang signifikanmodel Make a Matchsiswa kelas III SDN Burenganmembuat atau melakukan sesuatu secara berurutan. Dari hasil menggunakan model pembelajaran Match diharapkan guru mampu lebih kreatif dalam membuat media sebagai upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa lebih maksimal.

Make A Match, Kemampuan Menjelaskan, Urutan Membuat Atau Melakukan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 4||

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT

ATAU MELAKUKAN SESUATU DENGAN KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA KELAS III SDN BURENGA N 1

PGSD

Widiatmoko, M.Pd

Pendekatan yang digunakan dalam adalah kuantitatif dengan

Eksperiment dengan True Experimental Design :Pretest-

Posttest Control Design, dengan subjek Teknik pengumpulan data

adalah tes berupa tes pilihan butir soal. Data yang dengan menggunakan

dengan menggunakan uji t-Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata

klasikal kelas yang diberi perlakuan 80,68 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar

rata klasikal kelas yang tidak diberi perlakuan sebesar 69,64 dengan ketuntasan klasikal sebesar 52%. Dengan demikian, model pembelajaran Make a Match

hasil belajar siswa materi membuat atau melakukan sesuatu secara

dari analisis uji t-test = 6,620 yang lebih besar taraf kesalahan 5% dan

taraf 1% dapat disimpulkan, pengaruh yang signifikan penggunaan

Make a Match terhadap hasil belajar kelas III SDN Burengan 1 materi

membuat atau melakukan sesuatu secara penelitian ini, dengan

menggunakan model pembelajaran Make a diharapkan guru mampu lebih kreatif

dalam membuat media sebagai upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa lebih

Urutan Membuat Atau Melakukan

Page 5: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

A. PENDAHULUAN

Pendidikan menjadi unsur terpenting dalam membentuk karakter individu masyarakat

Di dalam dunia pendidikan,

pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran

yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tugas seorang guru adalah

memahami, membina, mengembangkan, serta menerapkan kemampuan berkomunikasi

secara cermat, tepat, dan efektif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar

dapat dicapai dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk

mencapai tujuan pendidikannya.

dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketepatan

memilih model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan di sekolah dasar pada umumnya

menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran

kegiatan pembelajaran bahas

tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

penjelasan dari guru. Sehingga hasil yang didapat dari proses pembelajaran tersebut kurang

tercapai secara maksimal.

dibutuhkan dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk

mencapai tujuan pendidikannya

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan

menerapkan model pembelajaran

dipersiapkan adalah kartu

pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan

di atas maka dipilihlah judul penelitian

Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan

Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 dan

SDN Burengan 4”.

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah

diduga terkait dengan penelitian ini yaitu : “Bagaiamana peran guru dalam meningkatkan

keberhasilan siswa dalam menerima materi yang diajarkan?“. Untuk meningkatkan

keberhasilan siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, guru sebaiknya

menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi agar siswa cenderung

tidak merasa jenuh, malas dan siswa juga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181

Pendidikan menjadi unsur terpenting dalam membentuk karakter individu masyarakat

Di dalam dunia pendidikan, Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam

pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tugas seorang guru adalah

memahami, membina, mengembangkan, serta menerapkan kemampuan berkomunikasi

secara cermat, tepat, dan efektif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar

capai dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk

mencapai tujuan pendidikannya. Dalam mengajarkan suatu pembelajaran tertentu harus

dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketepatan

el pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan di sekolah dasar pada umumnya, kebanyakan guru hanya

menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran

bahasa indonesia sering ditemukan guru hanya menggunakan papan

tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

Sehingga hasil yang didapat dari proses pembelajaran tersebut kurang

tercapai secara maksimal. Untuk mencapai proses belajar mengajar yang maksimal sangat

dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk

mencapai tujuan pendidikannya.

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan

n model pembelajaran Make A Match. Model pembelajaran ini yang perlu

dipersiapkan adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan

kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Atas uraian

s maka dipilihlah judul penelitian “ Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match

Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan

Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 dan

rkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah

diduga terkait dengan penelitian ini yaitu : “Bagaiamana peran guru dalam meningkatkan

keberhasilan siswa dalam menerima materi yang diajarkan?“. Untuk meningkatkan

siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, guru sebaiknya

menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi agar siswa cenderung

tidak merasa jenuh, malas dan siswa juga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 5||

Pendidikan menjadi unsur terpenting dalam membentuk karakter individu masyarakat.

Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam

pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tugas seorang guru adalah

memahami, membina, mengembangkan, serta menerapkan kemampuan berkomunikasi

secara cermat, tepat, dan efektif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar

capai dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk

Dalam mengajarkan suatu pembelajaran tertentu harus

dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketepatan

el pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.

ebanyakan guru hanya

menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran khususnya pada

a indonesia sering ditemukan guru hanya menggunakan papan

tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

Sehingga hasil yang didapat dari proses pembelajaran tersebut kurang

yang maksimal sangat

dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan

. Model pembelajaran ini yang perlu

kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-

pertanyaan. Atas uraian

Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match

Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan

Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 dan

rkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah-masalah pokok yang

diduga terkait dengan penelitian ini yaitu : “Bagaiamana peran guru dalam meningkatkan

keberhasilan siswa dalam menerima materi yang diajarkan?“. Untuk meningkatkan

siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, guru sebaiknya

menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi agar siswa cenderung

tidak merasa jenuh, malas dan siswa juga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model

Page 6: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

pembelajaran sangat beragam, sehingga guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat

dan sesuai dengan materi yang diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

maksimal. Mengenai model pembelajaran apa yang sesuai dengan materi menjelaskan

urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami,

sehingga sangat sesuai dengan model

permasalahan sebagai berikut:

“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuat

kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran make a

match pada siswa kelas III?”. Pada kenyataan bahwa guru saat ini cenderung sukar memilih

model pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan. Guru lebih

menggunakan metode ceramah dan penugasan mengakibatkan siswa cenderung merasa

bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan

sebagai berikut:

“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran

match pada siswa kelas III?”. Penerapan model make a match diharapkan mampu

menumbuhkan minat belajar siswa dan merangsang berpikir siswa dalam mendapatkan

pengetahuan, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

“Apakah model pembelajaran

berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III?”. Penggunaan model pembelajaran

yang tidak tepat akan menjadi kendala dalam mempengaruhi pencapaian tujuan yang

diharapkan. Sedangkan penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan

minta belajar siswa sehingga tuj

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya perlu diadakan

pembatasan masalah agar permasalahan yang diteliti tidak meluas. Peneliti membatasi

permasalahan sebagai berikut :

1. Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran

match pada siswa kelas III.

2. Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran

match pada siswa kelas III.

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

gat beragam, sehingga guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat

dan sesuai dengan materi yang diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

maksimal. Mengenai model pembelajaran apa yang sesuai dengan materi menjelaskan

au melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami,

sehingga sangat sesuai dengan model Make A Match, sehingga dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuat

kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran make a

match pada siswa kelas III?”. Pada kenyataan bahwa guru saat ini cenderung sukar memilih

model pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan. Guru lebih

menggunakan metode ceramah dan penugasan mengakibatkan siswa cenderung merasa

bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan

“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran

pada siswa kelas III?”. Penerapan model make a match diharapkan mampu

menumbuhkan minat belajar siswa dan merangsang berpikir siswa dalam mendapatkan

ngetahuan, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

“Apakah model pembelajaran make a match dapat mempengaruhi terhadap kemampuan

berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

dipahami pada siswa kelas III?”. Penggunaan model pembelajaran

yang tidak tepat akan menjadi kendala dalam mempengaruhi pencapaian tujuan yang

diharapkan. Sedangkan penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan

minta belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya perlu diadakan

pembatasan masalah agar permasalahan yang diteliti tidak meluas. Peneliti membatasi

permasalahan sebagai berikut :

Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran

pada siswa kelas III.

Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

g runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran

pada siswa kelas III.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 6||

gat beragam, sehingga guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat

dan sesuai dengan materi yang diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

maksimal. Mengenai model pembelajaran apa yang sesuai dengan materi menjelaskan

au melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami,

, sehingga dapat diidentifikasikan

“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran make a

match pada siswa kelas III?”. Pada kenyataan bahwa guru saat ini cenderung sukar memilih

model pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan. Guru lebih sering

menggunakan metode ceramah dan penugasan mengakibatkan siswa cenderung merasa

bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan

“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran make a

pada siswa kelas III?”. Penerapan model make a match diharapkan mampu

menumbuhkan minat belajar siswa dan merangsang berpikir siswa dalam mendapatkan

ngetahuan, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

dapat mempengaruhi terhadap kemampuan

berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

dipahami pada siswa kelas III?”. Penggunaan model pembelajaran

yang tidak tepat akan menjadi kendala dalam mempengaruhi pencapaian tujuan yang

diharapkan. Sedangkan penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan

uan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya perlu diadakan

pembatasan masalah agar permasalahan yang diteliti tidak meluas. Peneliti membatasi

Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran make a

Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

g runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran make a

Page 7: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

3. Adanya pengaruh dari model pembelajaran

kemampuan berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang

akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan ses

kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran

make a match pada siswa kelas III SDN Burengan 4?

2. Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami de

make a match pada siswa kelas III SDN Burengan 1?

3. Apakah model pembelajaran

berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1?

Sesuai dengan yang diuraikan pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka

penelitian ini mempunyai tujuan ingin mengungkapkan :

1. Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakuk

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model

pembelajaran Make A Match

Ajaran 2014-2015

2. Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model

pembelajaran Make A Match

Ajaran 2014-2015

3. Untuk membuktikan apakah penggunaan model pembelajaran

mempengaruhi kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1

Kota Kediri Tahun ajaran 2014

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi

manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif penerapan

model pembelajaran inovatif dan membantu peningkatan proses pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1 khususnya

dan pada SD yang lain, p

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

Adanya pengaruh dari model pembelajaran make a match dapat mempengaruhi terhadap

kemampuan berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang

akan diteliti adalah sebagai berikut :

Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan ses

kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran

pada siswa kelas III SDN Burengan 4?

Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran

pada siswa kelas III SDN Burengan 1?

Apakah model pembelajaran make a match dapat mempengaruhi terhadap kemampuan

berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

t dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1?

Sesuai dengan yang diuraikan pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka

penelitian ini mempunyai tujuan ingin mengungkapkan :

Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakuk

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model

Make A Match pada siswa kelas III SDN Burengan 4 Kota Kediri Tahun

Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model

Make A Match pada siswa kelas III SDN Burengan 1 Kota Kediri Tahun

ktikan apakah penggunaan model pembelajaran

mempengaruhi kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1

Kota Kediri Tahun ajaran 2014-2015.

kan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi

enelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif penerapan

model pembelajaran inovatif dan membantu peningkatan proses pembelajaran Bahasa

khususnya materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1 khususnya

, penelitian ini digunakan sebagai sumber referensi untuk penelitian

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 7||

dapat mempengaruhi terhadap

kemampuan berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang

Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran

Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

ngan menggunakan model pembelajaran

dapat mempengaruhi terhadap kemampuan

berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat

t dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1?

Sesuai dengan yang diuraikan pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka

Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model

pada siswa kelas III SDN Burengan 4 Kota Kediri Tahun

Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model

pada siswa kelas III SDN Burengan 1 Kota Kediri Tahun

ktikan apakah penggunaan model pembelajaran Make A Match

mempengaruhi kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1

kan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi

enelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif penerapan

model pembelajaran inovatif dan membantu peningkatan proses pembelajaran Bahasa

khususnya materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1 khususnya

enelitian ini digunakan sebagai sumber referensi untuk penelitian

Page 8: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

berikutnya yang ingin meneliti masalah yang sama.

bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus menambah wawasan dan pengalaman

secara langsung, bagi guru dapat digunakan oleh guru kelas III SDN Burengan 1 Kota

Kediri untuk membantu guru dalam menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan

dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan menjelaskan urutan

membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami, bagi

siswa penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi siswa

dalam pembelajaran bahasa indonesia, sehingga perhatian siswa lebih meningkat dalam

menangkap informasi yang diberikan guru dan siswa juga merasa senang dalam kegiatan

pembelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajarnya. Dengan demikian,

siswa dapat tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan siswa lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran, bagi sekolah manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini

dapat menambah dan melengkapi hasil

Selain itu penelitian ini memberikan pengalaman yang sangat penting dalam memperbaiki

proses pembelajaran bahasa indonesia lebih menarik dan efektif, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. METODE PENELITIAN

Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

group design yaitu terdapat dua kelompok yang digunakan untuk penelitian yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

random, kemudian diberikan pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk

mengetahui kemampuan awal masing

terdapat perbedaan yang signifikan antara

Selanjutnya, kelompok kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan model

Match, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan model

penelitian, kedua kelompok diberikan Posttest untuk m

belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :

O1 X O

O3 -

Keterangan:

O1 : Pretest Kelompok EksperimenO2 : Posttest Kelompok Eksperimen

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

nya yang ingin meneliti masalah yang sama. Manfaat praktis, bagi peneliti sebagai

bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus menambah wawasan dan pengalaman

secara langsung, bagi guru dapat digunakan oleh guru kelas III SDN Burengan 1 Kota

i untuk membantu guru dalam menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan

dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan menjelaskan urutan

membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami, bagi

litian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi siswa

dalam pembelajaran bahasa indonesia, sehingga perhatian siswa lebih meningkat dalam

menangkap informasi yang diberikan guru dan siswa juga merasa senang dalam kegiatan

an yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajarnya. Dengan demikian,

siswa dapat tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan siswa lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran, bagi sekolah manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini

t menambah dan melengkapi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Selain itu penelitian ini memberikan pengalaman yang sangat penting dalam memperbaiki

proses pembelajaran bahasa indonesia lebih menarik dan efektif, sehingga dapat

tkan hasil belajar siswa.

METODE PENELITIAN

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pretest

yaitu terdapat dua kelompok yang digunakan untuk penelitian yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam desain penelitian ini, kelompok dipilih secara

random, kemudian diberikan pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk

mengetahui kemampuan awal masing-masing kelompok. Hasil pretest yang baik bila tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Selanjutnya, kelompok kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan model

, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan model Make a Match

penelitian, kedua kelompok diberikan Posttest untuk mengetahui adakah perbedaan hasil

belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :

X O2 (eksperimen)

O4 (kontrol)

: Pretest Kelompok Eksperimen : Posttest Kelompok Eksperimen

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 8||

Manfaat praktis, bagi peneliti sebagai

bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus menambah wawasan dan pengalaman

secara langsung, bagi guru dapat digunakan oleh guru kelas III SDN Burengan 1 Kota

i untuk membantu guru dalam menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan

dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan menjelaskan urutan

membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami, bagi

litian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi siswa

dalam pembelajaran bahasa indonesia, sehingga perhatian siswa lebih meningkat dalam

menangkap informasi yang diberikan guru dan siswa juga merasa senang dalam kegiatan

an yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajarnya. Dengan demikian,

siswa dapat tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan siswa lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran, bagi sekolah manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini

hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Selain itu penelitian ini memberikan pengalaman yang sangat penting dalam memperbaiki

proses pembelajaran bahasa indonesia lebih menarik dan efektif, sehingga dapat

pretest-posttest control

yaitu terdapat dua kelompok yang digunakan untuk penelitian yaitu kelompok

desain penelitian ini, kelompok dipilih secara

random, kemudian diberikan pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk

masing kelompok. Hasil pretest yang baik bila tidak

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Selanjutnya, kelompok kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan model Make a

Make a Match. Diakhir

engetahui adakah perbedaan hasil

Page 9: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

O3 : Pretest Kelompok KontrolO4 : Posttest Kelompok KontrolX : Perlakuan dengan model pembelajaran

Penelitian ini menggunakan pendekatan

angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik

Penelitian ini menggunakan tes dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan

menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan

mudah dipahami pada siswa kelas III.

menggunakan rumus korelasi product moment

Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

b. Melakukan uji instrumen pene

c. Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol (kelas III SDN Burengan 4) tanpa

menggunakan model make a match.

d. Melaksanakan prettest post

menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan

mudah dipahami.

e. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen (kelas III SDN Burengan 1)

menggunakan model make a match.

f. Melaksanakan prettest post

kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang

runtut dan mudah dipahami

g. Evaluasi

Dalam peneliti ini peneliti menggunakan teknik analisis data berupa statistika

inferensial untuk menguji hopotesis nol dapat diterima atau di tolak

hipotesis penelitian digunakan statistika inferensial dengan menggunakan rumus Uji

Norma keputusan yang digunakan untuk penguji hipotesis adalah sebagai berikut.

Apabila t hitung ≥ t tabel dengan taraf signifikan 1 % maka koifisien t sangat signifikan,

berarti Ho ditolak, Ha diterima.

maka koifisien t signifikan, berarti Ho ditolak, Ha diterima.

dengan taraf signifikan 5 % maka koifisien t tidak signifikan, berarti gagal menolak Ho.

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

: Pretest Kelompok Kontrol : Posttest Kelompok Kontrol : Perlakuan dengan model pembelajaran Make a Match

Sugiyono (2012:76)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena jenis datanya dalam bent

angka dan dianalisis menggunakan statistik.

Penelitian ini menggunakan tes dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan

menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan

mudah dipahami pada siswa kelas III. Tes digunakan pada awal dan akhir pelajaran.

menggunakan rumus korelasi product moment.

langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

Melakukan uji instrumen penelitian, meliputi uji validitas dan reliabilitas

Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol (kelas III SDN Burengan 4) tanpa

menggunakan model make a match.

Melaksanakan prettest post-test terhadap kelas control untuk mengetahui

an membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan

Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen (kelas III SDN Burengan 1)

menggunakan model make a match.

prettest post-test terhadap kelas eksperimen untuk mengetahui

kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang

runtut dan mudah dipahami

Dalam peneliti ini peneliti menggunakan teknik analisis data berupa statistika

menguji hopotesis nol dapat diterima atau di tolak

hipotesis penelitian digunakan statistika inferensial dengan menggunakan rumus Uji

Norma keputusan yang digunakan untuk penguji hipotesis adalah sebagai berikut.

abel dengan taraf signifikan 1 % maka koifisien t sangat signifikan,

berarti Ho ditolak, Ha diterima. b. Apabila t hitung ≥ t tabel dengan taraf signifikan 5 %

maka koifisien t signifikan, berarti Ho ditolak, Ha diterima. c. Apabila t hitung < t tabel

gan taraf signifikan 5 % maka koifisien t tidak signifikan, berarti gagal menolak Ho.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 9||

jenis datanya dalam bentuk

Penelitian ini menggunakan tes dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan

menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan

pada awal dan akhir pelajaran. Maka

langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

litian, meliputi uji validitas dan reliabilitas

Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol (kelas III SDN Burengan 4) tanpa

test terhadap kelas control untuk mengetahui kemampuan

an membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan

Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen (kelas III SDN Burengan 1)

terhadap kelas eksperimen untuk mengetahui

kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang

Dalam peneliti ini peneliti menggunakan teknik analisis data berupa statistika

menguji hopotesis nol dapat diterima atau di tolak. Untuk menguji

hipotesis penelitian digunakan statistika inferensial dengan menggunakan rumus Uji-T.

Norma keputusan yang digunakan untuk penguji hipotesis adalah sebagai berikut. a.

abel dengan taraf signifikan 1 % maka koifisien t sangat signifikan,

t tabel dengan taraf signifikan 5 %

Apabila t hitung < t tabel

gan taraf signifikan 5 % maka koifisien t tidak signifikan, berarti gagal menolak Ho.

Page 10: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengolahan data tentang kemampuan menjelaskan urutan membuat atau

melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami

SDN Burengan 4, yaitu.

Apabila data tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.

Pre test Kelompok Eksperimen

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar

kelas

56-58

59-61

62-64

65-67

68-70

71-73

74-76

Apabila tabel tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.

Gambar 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Pre Test Kelompok

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

56-58 59-61

Fre

ku

en

si

Data Hasil Belajar Siswa

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengolahan data tentang kemampuan menjelaskan urutan membuat atau

melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami

Apabila data tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.

Kelompok Eksperimen

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Pre test Kelompok Eksperimen

kelas f xi f.xi Fkb

58 4 57 228 4

61 6 60 360 10

64 5 63 315 15

67 0 66 0 15

70 9 69 621 24

73 5 72 360 29

76 5 75 375 34

Σ 34 Σ 2259

Apabila tabel tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.

Gambar 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Pre Test Kelompok Eksperimen

61 62-64 65-67 68-70 71-73 74-76

Kelas

Data Hasil Belajar Siswa Pre Test Kelompok Eksperimen

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 10||

Hasil pengolahan data tentang kemampuan menjelaskan urutan membuat atau

melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III

Apabila data tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.

Apabila tabel tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.

Eksperimen

Kelompok Eksperimen

f

Page 11: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

Berdasarkan data yang diperoleh

sebelum menggunakan model pembelajaran

siswa sebesar 51% atau 19 siswa

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar

kelas56-5859-6162-6465-6768-7071-7374-76

Apabila tabel tersebut

Gambar 4.4 Data hasil Belajar Siswa Post Test Kelompok Eksperimen

Berdasarkan data yang diperoleh, n

menggunakan model Make a Match

atau 28 siswa.

1. Uji Validitas

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dari 3

valid sebanyak 25 soal sehingga layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

0

2

4

6

8

10

56-58 59

Fre

kuen

si

Data Hasil Belajar Siswa

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

model pembelajaran Make a Match adalah 66,44

siswa sebesar 51% atau 19 siswa.

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Post test Kelompok Eksperimen

kelas f xi f.xi fkb 58 4 57 228 4 61 6 60 360 10 64 5 63 315 15 67 0 66 0 15 70 9 69 621 24 73 5 72 360 29 76 5 75 375 34

Σ 34 Σ 2259

Apabila tabel tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.

Gambar 4.4 Data hasil Belajar Siswa Post Test Kelompok Eksperimen

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata hasil belajar siswa

Make a Match adalah 80,68 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 80%

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dari 35 soal yang diujikan dinyatakan

soal sehingga layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

59-61 62-64 65-67 68-70 71-73 74-76

Kelas

Data Hasil Belajar Siswa Post Test Kelompok Eksperimen

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 11||

rata hasil belajar kelompok eksperimen

dan ketuntasan belajar

dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.

Gambar 4.4 Data hasil Belajar Siswa Post Test Kelompok Eksperimen

rata hasil belajar siswa sesudah

ketuntasan belajar siswa sebesar 80%

soal yang diujikan dinyatakan

soal sehingga layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

f

Page 12: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai reliabilitas 0,873. Untuk r

1 = 33 pada taraf 5% adalah 0,344. maka 0,873 > 0,344. Dengan demikian, maka instrumen

tersebut sangat reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan secara manual pada sub

dijabarkan pada tabel berikut.

No Variabel

Bebas TerikatA B 1. Model

pembelajaran Make a Match.

Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami.

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai t

signifikansi 5%. Sedangkan pada taraf signifikansi 1% t

Berdasarkan hasil analisis data

atau melakukan sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 4 Kediri tanpa menggunakan model

pembelajaran Make a Match

kontrol sebesar 69,64, sedangkan KKM

kelompok kontrol di bawah KKM atau 69,64 < 7

kelas III SDN Burengan 4 tanpa menggunakan model pembelajaran

materi menjelaskan urutan membuat atau mela

prosentase ketuntasan klasikal 52%. Dengan berpedoman norma keputusan pengujian

hipotesis 1 pada bab III, jika nilai rata

sebesar 70, maka H0 diterima. Karena nilai

KKM, maka H0 ditolak. Dengan demikian, hipotesis 1 terbukti benar (H

Berdasarkan hasil analisis data, hasil belajar siswa kelas III SDN Burengan 1 Kediri

terhadap kemampuan menjelaskan urutan memb

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

perhitungan, diperoleh nilai reliabilitas 0,873. Untuk r

1 = 33 pada taraf 5% adalah 0,344. maka 0,873 > 0,344. Dengan demikian, maka instrumen

Berdasarkan hasil perhitungan secara manual pada sub bab analisis data, dapat

dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 4.16 Pengujian Hipotesis 3

Dk t

hitung t tabel

Terikat 5% 1% C D E F

Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami.

65 6,620 1,669 2,385

dapat diketahui bahwa nilai thitung > ttabel atau 6,620 >

signifikansi 5%. Sedangkan pada taraf signifikansi 1% thitung > ttabel atau 6,620 > 2,385.

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar kemampuan menjelaskan urutan membuat

atau melakukan sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 4 Kediri tanpa menggunakan model

Make a Match dapat dikatakan rendah. Rata-rata posttest

kontrol sebesar 69,64, sedangkan KKM sebesar 70. Dengan demikian, rata

kelompok kontrol di bawah KKM atau 69,64 < 70. Dapat disimpulkan kemampuan siswa

kelas III SDN Burengan 4 tanpa menggunakan model pembelajaran

materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu cenderung rendah, dengan

prosentase ketuntasan klasikal 52%. Dengan berpedoman norma keputusan pengujian

hipotesis 1 pada bab III, jika nilai rata-rata post test klasikal siswa lebih tinggi dari KKM

diterima. Karena nilai rata-rata post test siswa lebih rendah daripada

ditolak. Dengan demikian, hipotesis 1 terbukti benar (H

Berdasarkan hasil analisis data, hasil belajar siswa kelas III SDN Burengan 1 Kediri

terhadap kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 12||

perhitungan, diperoleh nilai reliabilitas 0,873. Untuk rhitung dengan db= 34 -

1 = 33 pada taraf 5% adalah 0,344. maka 0,873 > 0,344. Dengan demikian, maka instrumen

bab analisis data, dapat

Kriteria Keterangan

G H 6,620> 1,669 6,620> 2,385

Signifikan Signifikan

atau 6,620 > 1,669. pada taraf

atau 6,620 > 2,385.

hasil belajar kemampuan menjelaskan urutan membuat

atau melakukan sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 4 Kediri tanpa menggunakan model

posttest siswa kelompok

Dengan demikian, rata-rata nilai siswa

apat disimpulkan kemampuan siswa

kelas III SDN Burengan 4 tanpa menggunakan model pembelajaran Make a Match pada

kukan sesuatu cenderung rendah, dengan

prosentase ketuntasan klasikal 52%. Dengan berpedoman norma keputusan pengujian

klasikal siswa lebih tinggi dari KKM

siswa lebih rendah daripada

ditolak. Dengan demikian, hipotesis 1 terbukti benar (Ha diterima).

Berdasarkan hasil analisis data, hasil belajar siswa kelas III SDN Burengan 1 Kediri

uat atau melakukan sesuatu dengan

Page 13: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

menggunakan model pembelajaran

post test siswa sebesar 80,68, sedangkan KKM sebesar 70. Dengan demikian, rata

siswa dengan menggunakan model pembelajaran

80,68 > 70. Dapat disimpulkan kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan

sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 1 dengan menggunakan model pembelajaran

Match cenderung tinggi, dengan prosentase ketuntasan k

norma keputusan pengujian hipotesis 2 pada bab III, jika nilai rata

siswa lebih rendah dari KKM sebesar 70, maka H

siswa lebih tinggi daripada KKM, maka H

benar (Ha diterima).

Berdasarkan perhitungan yang telah dipaparkan

demikian, nilai thitung lebih besar daripada t

yaitu 1,669 dan 2,385. Adapun perhitungannya sebagai berikut.

th = 6,620 > tt = 1,669 pada taraf kesalahan 5%

th = 6,620 > tt = 2,385 pada taraf kesalahan 1%

Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa nilai t

maupun 1%, dengan demikian H

“Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran

kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu di

Burengan 1 Kediri”.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang telah dibahas pada bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa pada kelas kontrol dalam menjelaskan urutan membuat atau

melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan

model pembelajaran

Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung rendah. Hal

ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata

50% siswa mendapat nilai dibawah KKM.

2. Kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam menjelaskan urutan membuat atau

melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan

menggunakan model pembelajaran

Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

menggunakan model pembelajaran Make a Match dapat dikatakan tinggi. Rata

siswa sebesar 80,68, sedangkan KKM sebesar 70. Dengan demikian, rata

siswa dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match berada di atas KKM atau

apat disimpulkan kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan

sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 1 dengan menggunakan model pembelajaran

cenderung tinggi, dengan prosentase ketuntasan klasikal 82%. Dengan berpedoman

norma keputusan pengujian hipotesis 2 pada bab III, jika nilai rata-

siswa lebih rendah dari KKM sebesar 70, maka H0 diterima. Karena nilai rata

siswa lebih tinggi daripada KKM, maka H0 ditolak. Dengan demikian, hipotesis 2 terbukti

Berdasarkan perhitungan yang telah dipaparkan, diperoleh nilai t

lebih besar daripada ttabel pada taraf signifikansi kesalahan 5% dan 1%

69 dan 2,385. Adapun perhitungannya sebagai berikut.

= 1,669 pada taraf kesalahan 5%

= 2,385 pada taraf kesalahan 1%

Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5%

maupun 1%, dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan,

“Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Make a Match

kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu di

Berdasarkan hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang telah dibahas pada bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Kemampuan siswa pada kelas kontrol dalam menjelaskan urutan membuat atau

lakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan

model pembelajaran Make a Match siswa kelas III SDN Burengan 4 Kecamatan

Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung rendah. Hal

n perolehan nilai rata-rata kelas adalah 69,64 dan terbukti hampir

50% siswa mendapat nilai dibawah KKM.

Kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam menjelaskan urutan membuat atau

melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan

gunakan model pembelajaran Make a Match siswa kelas III SDN Burengan 1

Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 13||

dapat dikatakan tinggi. Rata-rata klasikal

siswa sebesar 80,68, sedangkan KKM sebesar 70. Dengan demikian, rata-rata nilai

berada di atas KKM atau

apat disimpulkan kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan

sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 1 dengan menggunakan model pembelajaran Make a

lasikal 82%. Dengan berpedoman

-rata post test klasikal

diterima. Karena nilai rata-rata post test

itolak. Dengan demikian, hipotesis 2 terbukti

diperoleh nilai thitung 6,620 dengan

pada taraf signifikansi kesalahan 5% dan 1%

pada taraf signifikansi 5%

diterima. Sehingga dapat disimpulkan,

Make a Match terhadap

kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu di kelas III SDN

Berdasarkan hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang telah dibahas pada bab

Kemampuan siswa pada kelas kontrol dalam menjelaskan urutan membuat atau

lakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan

siswa kelas III SDN Burengan 4 Kecamatan

Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung rendah. Hal

rata kelas adalah 69,64 dan terbukti hampir

Kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam menjelaskan urutan membuat atau

melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan

siswa kelas III SDN Burengan 1

Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung

Page 14: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

tinggi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata

KKM yaitu 80,68.

3. Berdasarkan perolehan data yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran

kemampuan siswa pada materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1

dan SDN Burengan 4 Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015.

Arikunto, Suharsimi. 2010.Cipta.

Birnawati, Ganis. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Materi Aljabar Siswa Kelas VII-I SMP Negeri 2 Kertosono Tahun Ajaran 2013/2014dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2010. Cipta.

Guru Keterampilan. 2013. http://guruketerampilan.blogspot.in/2013/05/pengertian29 Mei 2014).

Haryawati, Yosi. 2013. Penerapan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif MMatch Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Pokok Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel Kelas VII SMP Pawyatan Daha1 Kediri Tahun Ajaran 2013/2014. Disertasi. Tidak dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.

Indihadi, Dian, Zaenuddin ESebagai Bahasa Kedua.

Iskandarwassid dan Sunendar Dadang. 2009. Remaja Rosdakarya Offset.

Iskandar. 2013. Metodologi

Huda, Miftahul. 2013. ModelPelajar.

Lairiawanti, Linda Desi. 2013. Pendekatan CTL Pokok BahasanWonorejo Kecamatan Ngadiluwih Kediri Tahun Ajaran 2013/2014.dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

tinggi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata kelas adalah lebih dari 70 nilai

Berdasarkan perolehan data yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran Make a Match

kemampuan siswa pada materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

t yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1

dan SDN Burengan 4 Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Birnawati, Ganis. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Dan Motivasi Belajar Dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Materi Aljabar Siswa Kelas

I SMP Negeri 2 Kertosono Tahun Ajaran 2013/2014dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar

Guru Keterampilan. 2013. Pengertian Keterampilan, http://guruketerampilan.blogspot.in/2013/05/pengertian-keterampilan.html

Penerapan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif MMatch Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Pokok Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel Kelas VII SMP Pawyatan Daha1 Kediri Tahun

Disertasi. Tidak dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.

Indihadi, Dian, Zaenuddin Enoh, dan Gusyarani Diah. 2006. Pembinaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Iskandarwassid dan Sunendar Dadang. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Remaja Rosdakarya Offset.

Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi.

Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.

Lairiawanti, Linda Desi. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Dengan Pendekatan CTL Pokok Bahasan Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Kelas 3 SDN Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih Kediri Tahun Ajaran 2013/2014.dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 14||

rata kelas adalah lebih dari 70 nilai

Berdasarkan perolehan data yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

Make a Match terhadap

kemampuan siswa pada materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu

t yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1

dan SDN Burengan 4 Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015.

Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Upaya Meningkatkan Hasil Dan Motivasi Belajar Dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Materi Aljabar Siswa Kelas

I SMP Negeri 2 Kertosono Tahun Ajaran 2013/2014. Disertasi. Tidak

Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Pengertian Keterampilan, (online) keterampilan.html, (diunduh

Penerapan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Pokok Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel Kelas VII SMP Pawyatan Daha1 Kediri Tahun

Disertasi. Tidak dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.

Pembinaan Bahasa Indonesia Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

Jakarta: Referensi.

Yogyakarta : Pustaka

Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Dengan Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Kelas 3 SDN

Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih Kediri Tahun Ajaran 2013/2014.Disertasi. Tidak

Page 15: Universitas Nusantara PGRI Kedirisimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.01.10.0181.pdf · tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan

KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181

FKIP - PGSD

Mulyati, Yeti, dkk. 2009. Terbuka.

Prihatin, Eka. 2008. Guru Sebagai Fasilitator.

Prihatin, Eka. 2008. Konsep Pendidikan

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Solikhah, Ani. 2013. http://anisolikhah.blogspot.com/2013/11/keterampilanJuni 2014).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Nasional. 2003. Surabaya: Biro Mental Spiritual

Sugiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wikipedia. 2014. http://id.m.wikipedia.org/wiki/kemampuan

Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia: Apresiasi Sastra di Sekolah DasarBandung: Remaja Rosda Karya.

Universitas Nusantara PGRI Kediri

11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id

Mulyati, Yeti, dkk. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD.

Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: Karsa Mandiri Persada.

Konsep Pendidikan. Bandung: Karsa Mandiri Persada.

Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Solikhah, Ani. 2013. Pengertian Keterampilan Berbahasa, http://anisolikhah.blogspot.com/2013/11/keterampilan-berbahasa.html. (diunduh 30

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang . 2003. Surabaya: Biro Mental Spiritual

Belajar dan Pembelajaran.Kediri: Universitas Nusantara PGRI.

Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan . Bandung: Alfabeta.

pedia. 2014. Pengertian Kemampuam, http://id.m.wikipedia.org/wiki/kemampuan, (diunduh 29 Mei 2014).

Pembelajaran Bahasa Indonesia: Apresiasi Sastra di Sekolah Dasaraja Rosda Karya.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

simki.unpkediri.ac.id

|| 15||

Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas

Bandung: Karsa Mandiri Persada.

. Bandung: Karsa Mandiri Persada.

Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Pengertian Keterampilan Berbahasa, (online) berbahasa.html. (diunduh 30

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Kediri: Universitas Nusantara PGRI.

Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

Pengertian Kemampuam, (online) (diunduh 29 Mei 2014).

Pembelajaran Bahasa Indonesia: Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar.