16
LEMBAR PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Fisiologi Tumbuhan dengan judul“Pengaruh Kandungan Mineral yang berbeda-beda pada Pertumbuhan Tanamandisusun oleh: Nama : 1. M.Sahrul T 2. Haryadi 3. Hastuti Yani 4. Siska Sri Maharani 5. Syamsinar Kelas/kelompok: B/III (Tiga) Telah di periksa dan dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima. Makassar, Mei 2013 Koordinator Asisten Asisten Muh. Nur Qadri S.Pd Moh.Padri Mengetahui, Dosen penanggung jawab

Tuti Lobak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lobak

Citation preview

Page 1: Tuti Lobak

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Fisiologi Tumbuhan dengan judul“Pengaruh

Kandungan Mineral yang berbeda-beda pada Pertumbuhan Tanaman” disusun

oleh:

Nama : 1. M.Sahrul T

2. Haryadi

3. Hastuti Yani

4. Siska Sri Maharani

5. Syamsinar

Kelas/kelompok : B/III (Tiga)

Telah di periksa dan dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator

Asisten, maka dinyatakan diterima.

Makassar, Mei 2013

Koordinator Asisten Asisten

Muh. Nur Qadri S.Pd Moh.Padri

Mengetahui,Dosen penanggung jawab

Drs. ISMAIL, M.S

NIP: 19611231 198603 1 015

BAB I

Page 2: Tuti Lobak

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua mahluk hidup mempunyai kemampuan untuk beradaptasi

dengan lingkungan sekitarnya. Walaupun terkadang kemampuan tersebut

tidak persis sama yang dimiliki setiap mahluk hidup. Misalnya saja antara

hewan dan dan tumbuhan sama–sama memiliki kemampuan untuk beradaptasi

dengan lingkungan dimana ia berada. Namun kemampuan hewan untuk

beradaptasi jauh lebih kuat dibandingkan dengan tumbuhan.

Akibatnya jika sebuah tanaman berada pada lingkungan yang sangat

ekstrim dan tumbuhan tidak mampu untuk beradaptasi dengan keadaan

tersebut maka tanaman tersebut akan mati. Kita ketahui bahwa semua

organisme termasuk tumbuhan tersusun atas triliunan sel dan setiap sel

memiliki cairan yang biasa kita sebut dengan sitoplasma.

Jika sebuah biji kita masukkan ke dalam aquades maka air akan masuk

ke dalam biji tersebut disebabkan karena konsentrasi air yang berada di luar

biji lebih tinggi diandingkan dengan cairan yang berada di dalam sel biji. Jika

cairan terus masuk maka sel tumbuhan tersebut akan mengalami turgiditas.

Namun jika kita masukkan sebuah biji ke dalam larutan yang

konsentrasi zat terlarutnya tinggi di bandingkan dengan konsentrasi cairan sel

biji, maka cairan yang berada di dalam sel biji akan keluar dan menyebabkan

sel akan mengkerut.

Potensial air mengacu pada energi potensial, yaitu kapasitas untuk

melakukan kerja ketika air bergerak dari daerah dengan ψ yang lebih tinggi ke

daerah dengan ψ yang lebih rendah. Keadaan ini dalah suatu kasus khusus

mengenai kecenderungan umum pada system untuk berubah secara spontan.

Untuk memahami lebih jauh lagi mengenai sel tumbuhan maka

praktikum yang berjudul ‘pengaruh mineral terhadap berbagai jenis tanaman’

kami anggap perlu dilaksanakan.

B. Tujuan

Page 3: Tuti Lobak

Adapun tujuan dari praktikum ini yakni untuk mengetahui pengaruh

mineral terhadap berbagai jenis tanaman.

C. Manfaat

Dengan diadakannya praktikum ini, kita dapat mengetahui pengaruh

mineral terhadap berbagai jenis tanaman.

Page 4: Tuti Lobak

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan akan berkembang secara normal dan tumbuh subur serta aktif

apabila sel-selnya dipenuhi air. Sekalipun dalam tumbuhan yang sedang tumbuh

aktif, kekurangan air dapat menjadi faktor pembatas bagi perkembangannya.

Potensial kimia air atau biasa dinyatakan sebagai potensial air : PA (Ψ, psi)

penting untuk diketahui agar dapat mengerti pergerakan air di dalam system

tumbuhan, tanah dan udara. Potensial air biasanya dinyatakan dalam satuan bar,

atm,seperti satuan tekanan. Air akan bergerak dari PA tinggi ke PA yang lebih

rendah. Jadi difusi termasuk osmosis, terjadi sebagai akibat adanya gradien dalam

energy bebas dari partikel –partikel yang berdifusi. Nilai absolut dari PA tidak

mudah diukur, tetapi perbedaannya dapat diukur. Sebagai pegangan atau dasar

diamsil potensial air murni. Jadi PA adalah perbedaan dalam energi bebas atau

potensial kimia persatuan molal volume antara air murni dan satu larutan pada

suhu yang sama (Ismail, 2010).

Difusi merupakan proses fisika yang prosesnya dapat terjadi setiap saat di

alam maupun di dalam tumbuhan atau organisme lainnya. Perpindahan molekul

dari daera konsentrasi lebih tinggi ke daerah berkonsentrasi lebih rendah disebut

difusi. Potensial kimia air atau potensial air (PA) merupakan konsep yang sangat

penting dalam fisiologi tumbuhan. Meskipun potensial osmotik tidak dipengaruhi

oleh tekanan , namun dari rumus vant Hoff diketahui bahwa nilai PO dipengaruhi

oleh sejumlah factor lain, diantaranya ialah, konsentrasi; nilai PO akan menurun

sehubungan dengan meningkatnya konsentrasi larutan, Ionisasi zat terlarut, hidrasi

molekul zat terlarut, dan temperataur (Ismail, 2006).

Potensial air mengacu pada energi potensial, yaitu kapasitas untuk

melakukan kerja ketika air bergerak dari daerah dengan ψ yang lebih tinggi ke

daerah dengan ψ yang lebih rendah. Keadaan ini dalah suatu kasus khusus

mengenai kecenderungan umum pada system untuk berubah secara spontan

menuju pada energi bebas terendah (Campbell, 2004).

Page 5: Tuti Lobak

Sel yang kita tempatkan di dalam larutan hipotonik dimana konsentrasi

larutan lebih rendah dari konsentrasi larutan di dalam sel-selnya maka air dari

larutan akan bergerak memasuki sel. Akibatnya sel menjadi bengkak dan pada

akhirnya sel tersebut pecah atau lisis. Sebaliknya bila ditempatkan di dalam

larutan hipertonik dimana konsentrasi larutan lebih tinggi dibandingkan

konsentrasi larutan dalam sel maka air yang terdapat di dalam sel akan mengalir

keluar dan menyebabkan sel-sel mengkerut. Arah osmosis hanya ditentukan oleh

total perbedaan konsentrasi larutan. Jenis-jenis zat terlarut di dalam larutan tidak

menentukan arah osmosis (Adnan, 2009).

Air dapat melarutkan lebih banyak jenis bahan kimia dibandingkan

dengan zat cair lainnya. Air merupakan pelarut yang sangat baik untuk ion-ion

bermuatan positif maupun negative. Peranan air sebagai pelarut penting artinya

bagi tumbuhan. Walaupun air dapat bertindak sebagai bahan pereaksi atau sebagai

produk suatu reaksi kimia tetapi yang lebih penting adalah air menciptakan

lingkungan yang memungkinkan untuk berlangsung berbagai reaksi biokomia

dalam sel tumbuhan. Molaritas atau kemolaran merupakan satuan kepekatan atau

konsentrasi dari suatu larutan. Molaritas didefenisikan sebagai banyaknya mol zat

terlarut dalam satu liter larutan. Molaritas dapat ditulis denan rumus: M=mol/L

atau M= mmol/mL. ada kalanya molaritas ditentukan dengan pengenceran dari

suatu larutan. Misalnya akan membuat larutan amonia 0,5 M sebanyak 50 ml dari

larutan amonia 4 M. disini digunakan metode pengenceran artinya menambahkan

air (pelarut) pada larutan yang lebih pekat. Pengenceran menyebabkan volume

dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah mol zat terlarut tetap (Lakitan,

2010).

Air merupakan 85-95 % berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam

sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk

mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrata tau reaktan untuk

berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis; dan air dapat menyebabkan

terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas

katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabilah tidak

diberikan air secepatnya akan menjadi layu permanen yang dapat menyebabkan

Page 6: Tuti Lobak

kematian. Terdapat lima mekanisme utama yang menggerakkan air dari suatu

tempat ke tempat lain, yaitu melalui proses : difusi, osmosis, tekanan kapiler,

tekanan hidrostatik, dan gravitasi. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa

osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam berkonsentrasi hipertonik,

sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel

tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu.

Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan

terus berkurang sampai disuatu titik dimana protoplasma sel terkelupas dari

dinding sel, menyebabkan adanya jarak anatar dinding sel dan membran.

Akhirnya cytorrhysis–runtuhnya seluruh dinding sel dapat terjadi (Anonim, 2013).

Page 7: Tuti Lobak

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari / tanggal : Kamis / 04 April 2013

Waktu : Pukul 13.30 s.d 15.00 WITA

Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Barat FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

1. Alat

2. Bahan

Air

Neraca analitik Gunting Catter

Botol aqua Benih lobak Pasir Tanah

Label Sumbu Pupuk 3 dan 9 gram

Page 8: Tuti Lobak

C. Prosedur Kerja

Memotong botol menjadi 2 bagian

Melubangi penutup botol sebesar sumbu

Memasang penutup pada botol

Memasukkan tanah dan pasir

secara bergantian

Memasukkan pupuk dan benih lobak yang telah

diberi label

Memasukkan air pada potongan botol bagian

bawah

Memasukkan sumbu di penutup

botol

Menyimpan ke 3 tanaman selama

bebrapa hari

Page 9: Tuti Lobak

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Lama pengamatan Hasil pengamatan

18- 21 hari Tidak terbentuk umbi pada lobak

B. Pembahasan

Page 10: Tuti Lobak

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

1. Praktikan diharapkan dapat lebih cermat dan teliti dalam melakukan

praktikum.

2. Asisten diharapkan selalu mengontrol praktikan karena praktikum ini

sangat membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.

Page 11: Tuti Lobak

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013.Plasmolisishttp://nurmaatus.blogdetik.com/2009/09/21/plasmolisis/Diakses pada tanggal 27 Mei 2013.

Adnan. 2009. Biologi Sel. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA.

Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.

Ismail. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Ismail, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Lakitan, Benyamin. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pers.