18
Tumbuhan Monokotil dan Dikotil November 11th, 2009 • Related • Filed Under Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. 1. Monokotil Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya Contoh tumbuhan monokotil : 1. suku anggrek-anggrekan 2. suku padi-padian (Graminae) 3. suku pinang-pinangan (Palmae) 4. suku bawang-bawangan (alliaceae) 5. suku pisang-pisangan (Musaceae) ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah : Bentuk Akar

Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Tumbuhan Monokotil dan DikotilNovember 11th, 2009 • Related • Filed Under

Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.

1. Monokotil

Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya

Contoh tumbuhan monokotil :

1. suku anggrek-anggrekan

2. suku padi-padian (Graminae)

3. suku pinang-pinangan (Palmae)

4. suku bawang-bawangan (alliaceae)

5. suku pisang-pisangan (Musaceae)

ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :

Bentuk Akar

Memiliki sistem akar serabut

Bentuk sumsum atau pola tulang daun

Melengkung atau sejajar

Kaliptrogen / tudung akar

Ada tudung akar / kaliptra

Page 2: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Jumlah keping biji atau kotiledon

satu buah keping biji saja

Kandungan akar dan batang

Tidak terdapat kambium

Jumlah kelopak bunga

Umumnya adalah kelipatan tiga

Pelindung akar dan batang lembaga

Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza

Pertumbuhan akar dan batang

Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

2. Dikotil

Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua

dan sistem Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliopsida dengan akhiran -opsida . Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau “tumbuhan dikotil”).

Contoh tumbuhan dikotil :

1. Kacang tanah

2. Mangga

3. Rambutan

4. Belimbing dll

Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :

Page 3: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

1. Bentuk akar

Memiliki sistem akar tunggang

1. Bentuk sumsum atau pola tulang daunMenyirip atau menjari

2. Kaliptrogen / tudung akarTidak terdapat ada tudung akar

3. Jumlah keping biji atau kotiledonAda dua buah keping biji

4. Kandungan akar dan batangAda kambium

5. Jumlah kelopak bungaBiasanya kelipatan empat atau lima

6. Pelindung akar dan batang lembagaTidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

7. Pertumbuhan akar dan batangBisa tumbuh berkembang menjadi membesar

Struktur-struktur pada tumbuhan

Struktur Anatomi AkarSecara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.

Struktur Anatomi BatangSecara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.

Struktur Anatomi DaunDaun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun

Page 4: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Bentuk Daun (Morfologi)

Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.

Page 5: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan.

Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Fungsi Daun Bagi Tumbuhan atau Tanaman

Tempat Terjadinya Fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

Sebagai Organ Pernapasan atau Respirasi

Page 6: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.

Tempat Terjadinya Transpirasi

Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.

Tempat Terjadinya Gutasi

Page 7: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi lubang pengeluaran.

Alat Perkembangbiakkan Vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun

Page 8: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

buatan. Perkembangbiakan dengan membelah diri biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah,bersel satu/protoza, misalnya: amuba dan paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu menjadi 2 individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel (perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan individu menjadi banyak individu, misalnya: plasmanium.

Anatomi Daun

Epidermis

Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya. Epidermis atas berfungsi untuk mengurangi penguapan air yang terlalu berlebihan pada daun. Epidermis bawah berfungsi untuk mengatur menutup dan membukanya. stomata serta mengendalikan pertukaran gas.

Page 9: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Jaringan Mesofil

Jaringan mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil terdiri dari dua jaringan yaitu: jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan bunga karang). Sel-sel jaringan palisade berbentuk memanjang seperti tiang dan tersusun rapat. Pada jaringan palisade, terdapat banyak kloroplas. Oleh sebab itu fotosintesis terjadi di jaringan ini. Berbeda dari jaringan palisade, jaringan spons sel-selnya tidak tersusun rapat. Karena sel-selnya tidak tersusun rapat, jaringan spons digunakan untuk menyimpan cadangan makanan.

Pada tumbuhan monokotil, jaringan mesofil tidak terdiri atas jaringan palisade dan jaringan spons. Fotosintesis terjadi pada jaringan mesofil.

Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis pembuluh yaitu Pembuluh Kayu (xylem) yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun dan Pembuluh Tapis (floem) yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Tapi pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Akibat adanya kambium, memungkinkan batang tumbuhan dikotil bertambah lebar dan terbentuknya lingkaran tahun pada batang.

Bunga .

Page 10: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

A. Dasar Teori Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Masalah homologi dan evolusi morfologi bunga diteliti oleh Wolff dan goethe pada abad 18 dan 19. Para peneliti lain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun. Dan pendapat sekarang daun dan batang merupakan unit tunggal disebut shoot.Bunga terdiri atas aksis (sumbu), dan muncul organ bunga. Bagian sumbu yang mempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai bunag yang disebut pedisel. Bunga mempunyai macam organ. B. Struktur Bunga, Bagian Bunga, dan Susunannya.1. Struktur bunga.a. Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan bagian reproduktif atau fertile yang melekat pada sumbu, yakni dasar bunga atau reseptakulum.b. Bagin sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga dinamakan tangkai bunga / pedisel.c. Bagian steril dari bunga terdiri atas sejumlah helai daun kelopak / sepal, dan sejumlah helai daun mahkota atau petal.d. Keseluruhan sepal dalam bunga disebut kaliks, dan keseluruhan petal disebut korola. Bersama-sama disebut perhiasan bunga / periant.e. Kaliks dan korole bersama-sama disebut perhiasan bunga / priant.f. Bagian produktif adalah benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah (karpel) / (megasporogfil)2. Bagian bunga dan tempatnya berturut-turut dari tepi luar bunga ke bagian tengah.a. Kalils : keseluruhan sepal dalam bungab. Korola : keseluruhan petalc. Andresium : keseluruhan stamend. Ginesium :nkeseluruhan karpel

Susunan bunga pada reseptakulum mengikuti spiral / tersusun karangan dan keduanya bias ditemukan pada bunga yang sama.a. Daun bunga saling berdekatan dan bebas. Ada 2 :1. Bila pelekatan terjadi pada jenis daun bunga yang sama, disebut kohesi.2. Bila pelekatan terjadi antara 2 karangan berbeda, disebut adnasi.b. Stamen terdiri dari tangkai sari (filamen) dan bagian distal terdapat kepala sari atau antera.c. Pada antera terdapat 2 bagian, masing-masing berkeping 2.

C. Sepal dan PetalCiri-ciri / sifat :1. Sepal dan petal mengalami pertumbuhan ujung, tepi dan interkalar.2. Struktur luar sepal dan petal seperti struktur daun3. Pada perampang melintang terdiri dari epidermis abaksial dan adaksial yang membatasi ¾ sel isodiamatris yang terdiferensiasi sel memanjang disertai banyak ruang antar sel, di dalamnya terdapat berkas pengangkut.

Page 11: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

4. Mesofil kurang termodifikasi dibandingkan daun hijau, namun dapat juga terdapat idioblas seperti sel berisi Kristal.5. Sepal biasanya berwarna hijau dan berfotosintetis, sedangkan rambut dan stomata pada sepal / petal.6. Warna petal akibat kromoplas yang mengandung karotenoid dan cairan vokuola yang mengandung flavonoid (antosianin) dan kondisi pengubah PLI cairan vakuola.7. Diding anti klimal dari epidermis petal dapat bergelombang / beralur intrernal.8. Dinding luar berbentuk korvelas / berupa popila. Pada popila tergetas, lapisan kutikula tebal dan membentuk lipotan.

D. Benang SariKebanyakan angiospermae memiliki kepala sari yang tertranpor angin dengan 2 ruang sari (lokulus) dalam setiap cuping kepala sari jadi berjumlah 4.· Filamen berstruktur sederhana terdapat sebuah berkas pengangkut yang bersifat amfikribal di sepanjang filament dan berakhir pada korektivum. Pada bunga Rhoeo discolor ditemukan rambut filament.· Diding antera terdiri dari bebarapa lapisal sel yang erupakan sel parietal priner kecuali epidermis dua lapisan yang terpenting endotesium (di bawah epidermis) dan tapetum (berbatasan dengan lokulus antera).· Pengerusan defferensial, ketika antera mematang memudahkan terjadinya celah untuk menyebarkan serbuk sari. Untuk membuka antera dimulai pada celah / stanium atau stomata yang tidak berfungsi.· Untuk membebaskan benang sari lewat stonium tumbuh dapat memiliki pori disisi latera / di ujung cuping antera.

E. Serbuk Sari· Hasil mikroporogenesis adalah miksropora / butir serbuk sari, butir dapat berupa bersimetri radial / bilateral pada diding di bagian yang kurang kuat disebut aperatur, ada yang buat cporil dan memanjang kelpi.· Waktu serbuk sari berkecambah, tabung polen akan muncul melalui apertur.· Diding butir sari terdiri dari dua lapisan uatama.a. Intin yang lunak bagian dalam.b. Eksin yang keras di sebelah luar.Eksin terbagi menjadi 2 bagian yang tidak berlaku di sebelah dalam (neksin) dan bagian yang menunjukkan pola lakukan di sebelah luart (seksin).

F. Karpela· Pada bunga ditemukan satu helai karpel / lebih. Jika terdapat 2 karpel atau lebih maka karpel dapat lepas dari yang lain (ginesium apokarp, contoh bunga mawar). Karpel berlekatan dengan bermacam-macam (genessium sinkarp, contoh tomat dan pepaya).· Dalam pembentukannya menjadi genedium. Karpel dianggap melipat sepasang tepinya sehingga sisi adaksial di dalam ruang tertutup dan tepinya saling melekat.· Pada ginesium sinkarp, ada dua cara pelekatan karpel, yaitu :

Page 12: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

- Karpel pelekatan dengan kondisi terlipat- Karpel pelekatan pada kondisi tidak terlipat.· Pada ginesium biasanya dapat dibedakan menjadi :a. bagian bawah yang fertile yakni bakal buah (ovarium)b. Bagian tengah yang fertile yakni tangkai putik / stilus. Dan bagian paling ujung yaitu kepala putik/ stigma.G. Bakal Buah· Bakal buah dibedakan dinding bakal buah dan ruang bakal buah.· Bakal biji terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam (adaksial) disebut plasenta.· Setiap karpel memiliki plasenta.· Plasenta ditemukan dari asalnya, dibedakan menjadi :1. Plasenta marginal (tepi)2. Plasenta laminar (agak jauh dari tepi)3. Plasenta pariental : tejadi pada ginesium yang pelekatan karpelnya secara marginal dan ada 1 ruang ginesium.4. Plasenta sentral : jika sekat pemisah hilang, maka terjadi plesenta ditengah.

H. Tangkai Dan Kepala Putik· Tangkai putik merupakan bagian karpel yang memanjang ke atas, kearah distal.· Pada ginesium sinkarp, tangkai putik berasal dari semua karpel, yang dapat bersatu atau dapat terpisah.· Stilus dapat berongga / padat. Banyak terdapat pada angiospermae. Stilusnya padat dan jaringan tengah terspesialisai menjadi jaringan transmisi yang memasok zat hara bagi tabung sari yang tumbuh melaluinya. Ujung distal tangkai putik termodifikasi sehingga menghasilkan lingkungan yang baik bagi pengecambahan butir sari.

I. Bakal Biji Dan Kantung Embrio· Setiap bakal biji atau ovulum melekat pada dinding ovarium dengan adannya tangkai bakal biji atau funikulus yang mengandung sati berkas pembuluh.· Bakal biji terdiri dari jaringan ditengah atau nuselus, dilingkari oleh intergumen bermuara di pori disebut mikropil. Nuselus, intergumen dan funikulus berhubungan disebut kalaza, terletak berhadapan dengan mikropil. Tabung sari tumbuh melalui mikropil di saat fertilisasi.· Pembentukan megasfora melalui peristiwa sel induk megasfora disebut megasforogenesis. Megasfora yang juga disebut kantung embrio akan berkecambah dengan terjadinya mitosis pada intinya, yang akhirnya memberikan kantung embrio dewasa yang berinti delapan.· Kantung embrio dibagi menjadi tiga yaitu :1. Kantong embrio monosporaYang termasuk kelompok ini adalah kantung embrio yang dalam proses megasporogenesis sporogen menghasilkan satu inti kantung embrio.Terdiri dari 2 tipe :a. Tipe polygorum dengan kantung embrio 8 inti.Tipe ini mempunyai 4 megaspora yang berbada perkembangan, tetapi hanya satu yang terjauh dari

Page 13: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

mikropil menjadi kantong embrio.Contih : Nicotiana tabacumb. Tipe ocnothera dengan kantong embrio 4 inti.Tipe ini sporogem membelah mitosis 2 kali sehingga berbentuk 4 inti.Tipe ini menghasilkan inti endosperm diploid, bukan triploid.2. Kantong embrio bispora – tipe allium.Sel sporogen engalami pembelahan meiosis pertama dan menghasilkan 2 sel.Contoh : Allium cepa dan Scilla.3. Kantong embrio tetra spora – tipe adoxaDikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu :a. Tipe adoxaContoh : Sambucus, Ulmus, Tulipa.b. Tipe fritillaria.

Bagian - Bagian Stomata Beserta penjelasannya

Stomata merupakan lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup ( guard cell ), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan berfungsi membetuk besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya.

Stomata pada umumnya tedapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun tanaman. Pada tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat

Page 14: Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

yang strukturnya mirip stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada daun-daun yang hijau, stomata terdapat pada satu permukaannya saja.

Stomata dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya yaitu:☻ Bagian sel penutup/sel penjaga (guard cell)☻ Bagian yang merupakan sel tetengga☻ Ruang udara dalam

Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang terlihat simetris, umumnya berbentuk ginjal, ada dinding sel atas dan sel bawah, tampak adanya alat yang berbentuk birai (ladges), kadang-kadang birai tersebut hanya terdapat pada dinding sel bagian atas.

Adapun fungsi birai adalah sebagai pembatas ruang depan (front cavity) diatas porusnya. Sedangkan pembatas ruang belakang (Basic Cavity) terletak antara porus dengan ruang udara yang terdapat dibawahnya. keunikan dari sel penjaga adalah sel halus sellulosa (cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga, pola susunan ini dikenal sebagai miselasi radial.

Karena serat sellulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penjaga menyerap air dapat mengakibatkan sel ini tidak dapat membesar diameternya melainkan memanjang. Akibat melekatnya sel penjaga satu sama lain pada kedua ujungnya memanjang, maka keduanya akan melengkung kearah luar. kejadian ini yang menyebabkan celah stomata membuka.

Proses stomata dalam menyerap Carbon Dioksida dan melepas Oksigen ke udara dengan cara stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma (jamak: stomata) ibarat hidung manusia dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tertentu juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batangnya.

Hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana. Senyawa ini perlu diubah menjadi gula lain yang lebih kompleks (misalnya sukrosa) sebelum diangkut karena mudah bereaksi. Melalui floem, sukrosa diangkut ke sel-sel daun yang tidak berfotosintesis ke sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisa sukrosa diubah menjadi gula, protein dan lipid sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan terutama disimpan dalam akar dan batang, tetapi ada juga yang disimpan dalam daun.

Hasil lain dari fotosintesis adalah oksigen yang dilepas ke lingkungan melalui stomata yang digunakan oleh makhluk hidup lain untuk bernafas.

Demo animasi proses STOMATA dalam menyerap Carbon Dioksida dan melepas Oksigen ke udara