31
TUMBUHAN MONOKOTIL SUKU Orchidaceae MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan Yang di bimbing oleh Drs. Susriyati Manahal, M.Pd Oleh : Offering C/ kelompok 16 Gigih Hasbi R (130341614830) Mayang Puspa R (130341614833) The learning University UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

TUMBUHAN MONOKOTIL makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

orchideceae

Citation preview

TUMBUHAN MONOKOTIL

SUKU Orchidaceae

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan

Yang di bimbing oleh Drs. Susriyati Manahal, M.Pd

Oleh :

Offering C/ kelompok 16

Gigih Hasbi R (130341614830)

Mayang Puspa R (130341614833)

The learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

April 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Kataorchiddalam bahasa Yunani,berasal dari orchisyang berartitesticleatau buahzakar yang termasuk dalam keluarga Orchidaceae adalah anggrek. Anggrek merupakan keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman berbunga atau berbijitertutup (angiospermae), kelas tanaman berbiji tunggal (monocotyledone), ordo Orchidales, dan family Orchidaceae(anggrekanggrekan. Di habitatnya, anggrek biasa ditemui tumbuh di hutan-hutan gelap, di lereng-lereng terbuka, di batu- batu karang terjal, dibatu-batu daerah pantai dengan garis pasang surut tinggi, hingga di tepi gurun pasir. Banyaknya tempat tumbuh anggrek membuat para ahli mencoba merumuskan jenis anggreksesuai dengan habitanya.Anggrek merupakan herba menahun yang sebagian besar hidup sebagai epifit dan kebanyakan dengan akar rimpang atau batang yang membesar (Undang, 1994).

Indonesia merupakan salah satu negara tropis di Asia Tenggara kaya akan anggrek alam. Di hutan Indonesia terdapat sekitar 5.000 jenis anggrek alam atau sekitar 16 % dari jenis anggrek alam yang ada di dunia. Jumlah jenis anggrek akan terus bertambah dengan penemuan-penemuan baru di hutan-hutan maupun hasil persilangan. Anggrek merupakan salah satu suku yang cukup banyak jenisnya. Sebagian besar keragamannya terpusat di kawasan tropis dan subtropis. Anggota suku ini secara alami tumbuh mulai dari hutan dataran rendah hingga hutan dataran tinggi dan pada berbagai jenis hutan seperti hutan primer dan hutan sekunder. Tumbuhan ini sangat beragam ditinjau dari habitat, ukuran serta morfologinya.

Karakter morfologi tanaman anggrek yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), panjang daun (cm), lebar daun (cm), perbandingan panjang dengan lebar daun, jumlah kuntum bunga, panjang tangkai bunga (cm), diameter bunga (cm), panjang kelopak bunga (sepala) (cm), warna daun, tipe pertumbuhan batang dan aroma bunga. Data yang bersifat deskriptif seperti tingkat kehijauan warna daun, aroma bunga dan tipe pertumbuhan batang (pseudobulb) dinilai dapat memberikan suatu hal yang menggambarkan perbedaan. Hubungan kekerabatan keenam belas anggrek spesies dianalisis dengan menggunakan Analisis Cluster metodeAgglomerative (Adria, 2010).

1.2Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui morfologi daun, batang, akar, bunga buah, dan biji dari keluarga Orchidaceae.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari familiOrchidaceaeyang banyak diminati karena bentuk dan warna bunganya menarik sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku industri bunga potong, tanaman pot atau hiasan taman. Anggrek dapat dijumpai hampir disetiap tempat di dunia, kecuali Antartika dan padang pasir. Tanaman anggrek yang sedemikian banyak jumlahnya, secara morfologi hampir sama, hanya lingkungan hidupnya saja yang berbeda, tergantung habitat asalnya. (Adria, 2010).

Anggrek secara taksonomi diklasifikasikan ke dalam Phylum Spermatopytha, yaitu digolongkan ke dalam tumbuhan berbiji, Kelas Angiospermae atau berbiji tertutup, Subkelas Monokotiledonae atau bijinya berkeping satu, Ordo Gynandrae karena alat reproduksi jantan dan betina bersatu sebagai tugu bunga, FamiliOrchidaceaeatau keluarga anggrek,Orchidaceaemerupakan famili tanaman terbesar, terdiri dari sekitar 900 genera dan hampir 35.000 spesies.Dendrobium,genus terbesar dalam familiOrchidaceaeterdiri dari sekitar 1100 spesies (Steenis,2003)

Anggrek dapat diperbanyak secara generatif dari biji atau secara vegetatif (konvensional dan kulturin vitro).Tanaman anggrek hibrida diperoleh dari biji hasil silangan dan perbanyakannya dilakukan secara vegetatif untuk mempertahankan hibrida yang telah diseleksi. Penggunaan teknik pembiakan vegetatif konvensional, potensinya terbatas karena hanya sejumlah kecil tanaman yang dapat dihasilkan dalam satu kurun waktu tertentu. Beberapa jenis tanaman anggrek yang populer di masyarakat antara lain:Oncidium, Cattleya, Phalaenopsis, Dendrobium, Vanda dan Aranthera.Anggrek dipasarkan dalam bentuk bunga potong maupun tanaman dalam pot.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Anggrek Bulan

Klasisfikasi

Angrek bulan (phalae nopsis anabilis)

Kingdom :Planthae(dunia tumbuhan)

Divisi :Spermatophyta(Tumbuhan Berbiji)

Subdivisi :Angiospermae(Biji tertutup)

Kelas :Monocotyledonae(biji tunggal)

Ordo :Orchidales(bangsa anggrek-anggrekan)

Famili :Orchidaceae

Subfamili :Epidendroideae

Spesies : phalae nopsis anabilis

Deskripsi umum

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis)merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrekmonopodialyang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.

Gambar 3.1 : Anggrek Bulan

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan. Secara liar anggrek bulan mampu tumbuh subur hingga ketinggian 600 meter dpl.

Lantaran keindahannya itu wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona, satu diantara 3 bunga nasional Indonesia. Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) danpadma raksasa(puspa langka).

Meskipun banyak pehobi anggrek yang membudidayakan anggrek bulan. Juga banyak yang melakukan persilangan sehingga memunculkan varietas-varietas baru anggrek bulan hibrida, namun kelestarian puspa pesona ini di alam liar tetap semakin terdesak oleh hilangnya habitat sebagai akibatdeforestasi hutanbaik akibat penebangan liar ataupunkebakaran hutan.

Anggrek bulan di alam liar kini membutuhkan perhatian tersendiri. Jangan sampai sang puspa pesona memudar pesonanya (Steenis,2003).

Pola penyebaran

Penyebaran anggrek sangat luas, baik didaerah arktik (Kutub Utara)maupun Antartika (Kutub Selatan). keadaan habitat yang sangat berbeda-beda itu membuat penampilan anggrek alam sangat bervariasi dalam bentuk, tipe dan ukuran.

Reproduksi

Sifat dasar manusia adalah cenderung tidak puas dan banyak keinginan/kemauan, ketika telah menemukan/memiliki suatu silangan anggrek yang cantik/menarik/subur/sehat, maka pada saat itu pula keinginan pula untuk memiliki dalam jumlah banyak. Dampak bisnis sangat mendorong lebih kencang lagi untuk memiliki/menghasilkan suatu tanaman yang secara genetik identik dengan induknya dengan proses aseksual. Dalam dunia ilmu pengetahuan sudah lama dikenal dengan Cloning adalah satu cara dari reproduksi vegetataif, dimana reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina), dengan harapan mengharapkan tetap cepat prosesnya, dan ciri-ciri genetik sama.Untuk Indonesia umumnya, khususnya untuk bidang anggrek (bagi kami:petani anggrek) ini merupakan hal yang penting untuk disosialisasikan, pada akhirnya kita harus membumikan kepada kalangan petani anggrek.

Reproduksi vegetatif buatan atau perbanyakan vegetatif dalam pertanian dan botani merupakan sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan. Dalam keanggrekan sudah lama kita kenal dengan stek batang untuk jenis anggrek vanda tanah, keiki/tunas anakan untuk beberapa jenis anggrek lainnya. Klon sebenarnya adalah salinan penuh dari individu induknya karena mewariskan semua karakteristik genetik maupun fenotipik dari induknya. Pada tumbuhan, klon seringkali telah mencapai tingkat kedewasaan tertentu sewaktu ditanam sehingga biasanya disukai oleh petani karena waktu tunggu untuk dimulainya produksi dapat dipersingkat. Tanaman buah-buahan dapat mulai menghasilkan dalam dua atau tiga tahun dengan kloning, sementara melalui biji petani harus menunggu paling cepat empat tahun ditambah risiko perubahan sifat akibat penggabungan dua sifat induk jantan dan betinanya.

Sudah lama penanggrek memanfaatkan teknik kultur jaringan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti di dalam kaca karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi, teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup, sehingga semuaorganisme baruyang berhasil ditumbuhkanakan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

Cirri umum

Habitus:Tumbuhan ini umumnya menempel di pepohonan epipfit atau safropit,ada pula yang di pelihara sebagai tanaman hias. Menyukai tempat yang agak teduh dan lembab, tidak tahan sinar matahari langsung.

Batang:Pendek tebal/besar, terselimuti dengan pangkal pelepah daun, ruas - ruasdaun sangat berdekatan.

Daun :Berhadap-hadapan, tebal, besar ukurannya 50 - 75 cm panjangnya, lebar 20 - 35 cm, berjumlah 3 - 6 daun pertanaman, menggantung, agak kaku dan keras, berbentuk lonjong bulat dengan ujung daun yang lebar, tumpul dan agak membulat.

Bunga : Posisi bunga menggantung ke bawah, panjang tangkainya 50 cm, sangat menarik, beraneka ragam warna, ada yang putih, merah, ungu, kecoklatan, dan lain- lain.

Akar: Mempunyai akar yang rimpang seperti umbi.

Hasil penelitian dari anggrek

1.Sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas selain itu bisa juga sebagai minyak wangi.

2.Berguna untuk mengatasi penyakit tuberculose (TB), abses paru-paru, dan penyakit saluran pernapasan. Di masyarakat tradisional, pengobatan penyakit saluran pernapasan sering pula diobati dengan ramuan obat dari bahan tumbuh-tumbuhan. Pemanfaatannya dengan menggunakan umbi bunga lili, direbus dan ditambah bubuk umbi anggrek, lalu diminum.

Musim berbunga

Di alam musim berbunga pada bulan-bulan Juli, Ag ustus dan februari, sedangkan di kebun raya bogor berbunga pada bulan Desember- Februari tetapi tidak selalu berbunga setiap tahun. Bunga mekar serentak, masa kuncup 1 bulan, sedangkan masa mekarnya kurang lebih juga 1 bulan. Tangkai perbungaannya kadang - kadang bercabang dua, dan jumlah bunga pertangkai dapat mencapai 30 kuntum. Beraroma harum, lembut.

Ukuran Anggrek

Anggrek terkecil berukuran 0,75 cm dan yang terbesar mencapai di atas 20 kaki yaitu sekitar 6,08 m.Bulbophyllumodoardiadalah jenis anggrek terkecil karena panjang umbi semu dan daunnya hanya 5 mm dengan garis tengah bunga hanya beberapa milimeter. jenis anggrek terbesar adalahGrammatophyllum speciosum. anggrek tersebut dikenal sebagai anggrek tebu karena panjang batangnya sekitar 1,8-2,4 m dengan ketebalan sekitar 5 cm. panjang daunnya sekitar 50 cm dengan lebar sekitar 5 cm, serta panjang bunga sekitar 10 cm.

3.2 Anggrek Vanda

Klasifikasi

Anggrek Vanda ( Vanda douglas )

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Orchidales

Family : Orchidaceae

Genus : Vanda

Spesies : Vanda douglas

Gambar 3.2 : Anggrek Vanda

Diskripsi umum

Tanaman anggrek Vanda douglas merupakan tanaman sekulen di bagian batangnya. Tanaman anggrek Vanda douglas merupakan anggrek hasil persilangan Vanda hookeriana dengan Vanda teres. Adapun orang yang pertama kali berhasil menyilangkan tanaman anggrek Vanda douglas adalah Miss Joaquim yang merupakan seorang ahli botani yang tinggal di Singapura pada tahun 1893 . Tanaman anggrek Vanda douglas dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air tersebut diperoleh dari hujan,tetesan embun atau uap air dari udara. Tanaman anggrek Vanda douglas menyukai cahaya matahari langsung (full sun) sehingga tanaman anggrek Vanda douglas dapat dijumpai pada daerah pegunungan atau daerah yang bersuhu tropis dan tidak membutuhkan naungan.Tanaman ini memiliki corak bewarna ungu yang indah dan menawan.

Morfologi bunga anggrek Vanda douglas memiliki bagian utama yaitu:

sepal (kelopak bunga), petal (mahkota bunga), benang sari (stamen), putik (pistil) dan ovari (bakal buah). Sepal merupakan pelindung terluar pada saat bunga anggrek masih kuncup, jumlahnya ada 3 helai dan umumnya memiliki warna khas yang indah yaitu bewarna ungu. Letak sepalnya membentuk sudut segitiga,satu di atas (sepal dorsal) dan 2 sepal samping (lateral). Tanaman anggrek Vanda douglas memilik benang sari (diandre). Benang sari dan kepala putik ini menyatu dan membentuk bagian yang disebut colum,dimana pada ujung colum terdapat polinia (gumpalan serbuk sari). Letak kepala putik (stigma) berada di bawah cap dan

polinia dan menghadap ke labellum tampak seperti lubang dangkal bulat yang lengket.

Tanaman anggrek memiliki berbagai macam bentuk daun yang sangat tergantung dari jenis anggreknya. Seperti umumnya tanaman monokotil, daun anggrek tidak mempunyai tulang daun, tetapi tulang daunnya sejajar dengan helaian daun. Tebal daun juga bervariasi dari yang tipis sampai yang berdaging tebal (sekulen). Daun tanaman anggrek Vanda douglas bewarna hijau. Daun tanaman anggrek Vanda douglas merupakan daun yang berdaging tebal (sekulen). Bentuk daun tanaman anggrek Vanda douglas yaitu pistil, dimana bentuk daunnya panjang dan tumpul mirip pensil yang panjang dan berhadapan dengan helai daunnya. Daun tanaman anggrek Vanda douglas memiliki panjang daun sekitar

20- 28 cm . Batang tanaman anggrek Vanda douglas termasuk tanaman anggrek yang batangnya berbentuk tipe monopodial, dimana tanaman anggrek Vanda douglas pertumbuhan batangnya lurus ke atas pada satu batang tidak terbatas. Daun-daun yang tua pada batang akan gugur dan batangnya tampak seperti mati.

Tanaman anggrek memiliki akar yang berfungsi sebagai tempat

menempelkan tubuh tanaman pada media tanamnya. Pada anggrek monopodial seperti tanaman anggrek Vanda douglas, akarnya keluar dari ruas-ruas batang.

Akar ini disebut akar aerasi. Akar aerasi yang masih aktif tumbuh maka ujungnya akan bewarna hijau, hijau keputihan, kuning kecoklatan dan licin mengkilap. Akar ini berukuran besar dan bercabang-cabang. Pada tempat yang kering, percabangan akar akan semakin banyak terbentuk untuk mencari tempat yang lembab.

Bunga pada tanaman anggrek Vanda douglas pada umumnya memiliki tiga buah sepalum atau daun kelopak bunga. Satu buah sepalum yang terletak di punggung dinamakan daun kelopak. Dua buah lainnya terletak dinamakan petal. Petal pada tanaman anggrek berjumlah dua. Letak antara petala dan sepala yaitu berseling, dimana diantara kedua petala itu terdapat bagian yang dinamakan petalum atau bibir bunga. Tanaman anggrek Vanda douglas memiliki warna ungu yang indah dan menawan.

Cara hidup tanaman anggrek Vanda douglas

Cara hidup tanaman anggrek pada umumnya adalah menempel pada benda lain seperti batang pohon, lempengan pakis, dan ada juga yang tumbuh memanjat pada batang tanaman lain tanpa merugikan tempat yang ditempeli (bersifat epifit).

Secara alami tanaman anggrek family Orchidaceae hidup epifit pada pohon dan ranting tanaman lain. Namun berbeda dengan tanaman anggrek Vanda douglas yang membutuhkan sinar matahari langsung (full sun) untuk pertumbuhannya.Tanaman anggrek Vanda douglas dapat berbunga dengan subur dan indah di dalam bendengan tanah yang diisi dengan media tanam gergaji kayu dan jerami padi meskipun matahari sedang terik. Bagi para penggemar tanaman anggrek Vanda douglas tidak perlu membuat naungan untuk menghalang sinar matahari masuk pada tanaman anggrek Vanda douglas.

Habitat tanaman anggrek Vanda douglas

Tanaman anggrek Vanda douglas merupakan tanaman terestrial dimana tanaman anggrek Vanda douglas tumbuh di bendengan tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung (full sun). Tanaman anggrek Vanda douglas membutuhkan cahaya matahari sebanyak 70%-100% dengan suhu siang berkisar antara 190C-380C dan pada malam hari sekitar 180C-210C. Tanaman anggrek Vanda douglas tidak memerlukan naungan seperti tanaman lain yang membutuhkan naungan agar dapat hidup dengan baik (Steenis,2003).

3.3 Anggrek Merpati

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Liliidae

Ordo: Orchidales

Famili:Orchidaceae(suku anggrek-anggrekan)

Genus:Dendrobium

Spesies:Dendrobium crumenatumSw.

Diskripsi umum

Perawakan tumbuhan (habitus) :Terna , Hidup sebagai EPIFIT (Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar) ,Hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah

Akar (radix) : Susunan : Velamen, Bentuk dan sifat lain : lunak dan mudah patah, ujungnya meruncing, licin, dan sedikit lengket, Akar akar yang sudah tua akan menjadi coklat dan kering kemudian fungsinya digantikan dengan akar akar baru

Batang (caulis) : Ada batang pokok, Arah tumbuh : Menggantung (dependens) , Pola pertumbuhan : Monopodial, Bentuk dan sifat lain : Batang berumbai, mengelembung pada bagian bawah dan pipih pada bagian atas

Daun (folium) : Susunan daun : Daun tunggal (Folium simplex), Merupakan daun tidak lengkap (Folium incompletus), Tata letak : Berselang-seling pada masing-masing buku, Bentuk dan ukuran : daun sempit memanjang dengan ujung lancip, berwarna hijau tua

Bunga (flos) : Bunga majemuk : Tidak terbatas (Inflorescentia racemosa), Letak pada suatu tumbuhan : Bunga yang terbentuk diantara helaian daun (Pleuranthae)

Cara penyerbukan : Dengan bantuan serangga (Entamofili / Entamogami), Kelamin bunga: Banci (Hermaprodit), Corolla (mahkota) : putih, kuning

Buah (fructus): Berbentuk kapsul dan di dalamnya terdapat banyak biji, Tidak dapat dimakan

Biji (semen) Ukuran biji sangat kecil dan halus seperti tepung, Tidak memiliki endosperm (Tjitrosoepomo,1994).

Manfaat Suku Orchidaceae.

Tanaman bunga dari suku orchidaceae atau anggrek-anggrekan yang terdiri dari begitu banyak jenis dan spesies, memiliki banyak sekali manfaat untuk manusia. Selain digunakan sebagai tanaman hisa (khususnya genus Dendrobium) karena bentuknya yang sangat indah dan beraneka ragam, anggrek juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan.Pemanfaatan anggrek sebagai bahan pengobatan dengan tumbuhan, telah dikenal sejak beberapa abad yang lalu. Anggrek berperan penting dalam pengembangan tekhnik pengobatan dengan menggunakan tumbuhan, sebagai bahan baku pembuatan ramuan-ramuan bahkan salah satu mitos dari suatu negara mempercayai anggrek sebagai bahan baku utama dalam pembuatan ramuan cinta.Bahkan, anggrek sering dikait-kaitkan dengan hal-hal yang bersifat mitos sepereti yang terjadi di beberapa bangsa. Mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan yang berbeda terhadap pengindraan anggrek. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai symbol kejantanan, sedangakan bangsa Tiongkok menggunakan anggrek sebagai bahan baku pembuatan ramuan yang dapat mengeluarkan aroma harum pada tubuh seseorang. Konon, ramuan ini sering digunakan oleh kaisar Tiongkok.Melihat manfaat anggrek yang begitu banyak, pada abad ke-18 pembudidayaan anggrek telah dilakukan diseluruh dunia termsuk Indonesia. Pembudidayaan anggrek memiliki banyak sekali keuntungan karena selain banyak peminatnya yang menggunakan anggrek sebagai tanaman hias, harga tanaman ini juga relative mahal untuk jenis-jenis anggrek tertentu.

3.4 Anggrek kalajengking

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: LiliidaeOrdo: Orchidales

Famili:Orchidaceae(suku anggrek-anggrekan)Genus:ArachnisSpesies:Arachnis maingayi

Gambar 3.4 : Anggrek Kalajengking

Diskripsi umum

Bunga ini termasuk bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa) dengan bentuk bunga tandan(spica). Bunga ini berkelamin dua (banci), zigomorf dan jarang terdapat bunga berkelamin tunggal yang berumah satu. Hiasan bunga epigin, tersusun atas daun tenda bunga yang terdapat dalam dua lingkaran, lingkaran luar berupa kelopak dan lingkaran dalam berupa mahkota. Benang sari berjumlah dua atau satu dan terdiri dari benang-benang sari yang lateral pada lingkaran dalam dan median pada lingkaran luar sedangkan benang sari yang lainnya bersifat mandul. Tangkai putik dengan tangkai sari berlekatan membentuk suatu tiang (kolumna) sedangkan untuk kepala putik ada yang fertile ada yang mandul dan ada yang mengalami metamorfosis yang disebut postelum.

Rumus bunga

Rumus Bunga : P 5, A 1,G 1

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan anggrek kalajengking memiliki rumus bunga ialah P 5, A 1,G 1dan termasuk bunga banci karena pada satu bunga terdapat dua alat kelamin yaitu alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Mempunyai tenda bunga 5 karena mahkota bunga dan kelopaknya berlekatan, benang sarinya ada 1 terpisah lalu 2 buah yang lebih kecil serta saling berlekatan dan putiknya ada 1 dari sehelai daun buah. Namun saat dipecah ada 2 buah putik berwarna kuning. Bakal buah termasuk ke dalam bakal buah yang menumpang (superus).

Mahkota bunga berwarna putih dengan bercak-bercak berwarna coklat. Kelopak berjumlah tiga buah, satu di tengah sangat berbeda dengan yang lain, lebih besar dan berbentuk labelum (bibir). Putik memiliki tiga karpel yang membentuk suatu ovarium dan benang sari yang fungsional hanya satu datar letak berhadapan dengan labelum, melekat pada stillus dan membentuk suatu kolumna (ginosternium). Tanaman ini bernilai jual tinggi sebagai tanaman hias.

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan epifit, ranting bulat silindris, pada tiap ruas kerap kali berakar udara. Daun berbentuk pita dengan urat daun sejajar, berdaging. Pangkal daunnya tumpul dan ujungnya terbelah, warna hijau. Bunganya termasuk bunga lengkap, berwarna kuning loreng, berbentuk seperti kalajengking, benang sari dan putik tenggelam, terlindungi oleh penutup antera. Tenda bunganya berjumlah 5, silindris, menjari.

3.5 Anggrek Dupa

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Orchidales

Family : Orchidaceae

Spesies : Dendrobium anosmum

Gambar 3.5 :Anggrek dupa

Diskripsi umum

Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yangsukulenatau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosisdengan anggrek.

Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupaiumbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya.

Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daunmonokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpn air.

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. HelaianKelopak bunga(sepal) biasanya berwarna mirip denganmahkota bunga(sehingga disebuttepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawabenang saridanputik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan duakepala sariberbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka olehseranggapenyerbuk (atau manusia untukvanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.

Buahanggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping.Bijinyasangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkanembrionyabelum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.

3.6 Manfaat suku Orchidaceae

Tanaman bunga dari suku orchidaceae atau anggrek-anggrekan yang terdiri dari begitu banyak jenis dan spesies, memiliki banyak sekali manfaat untuk manusia. Selain digunakan sebagai tanaman hisa (khususnya genus Dendrobium) karena bentuknya yang sangat indah dan beraneka ragam, anggrek juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan.Pemanfaatan anggrek sebagai bahan pengobatan dengan tumbuhan, telah dikenal sejak beberapa abad yang lalu. Anggrek berperan penting dalam pengembangan tekhnik pengobatan dengan menggunakan tumbuhan, sebagai bahan baku pembuatan ramuan-ramuan bahkan salah satu mitos dari suatu negara mempercayai anggrek sebagai bahan baku utama dalam pembuatan ramuan cinta.Bahkan, anggrek sering dikait-kaitkan dengan hal-hal yang bersifat mitos sepereti yang terjadi di beberapa bangsa. Mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan yang berbeda terhadap pengindraan anggrek. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai symbol kejantanan, sedangakan bangsa Tiongkok menggunakan anggrek sebagai bahan baku pembuatan ramuan yang dapat mengeluarkan aroma harum pada tubuh seseorang. Konon, ramuan ini sering digunakan oleh kaisar Tiongkok.Melihat manfaat anggrek yang begitu banyak, pada abad ke-18 pembudidayaan anggrek telah dilakukan diseluruh dunia termsuk Indonesia. Pembudidayaan anggrek memiliki banyak sekali keuntungan karena selain banyak peminatnya yang menggunakan anggrek sebagai tanaman hias, harga tanaman ini juga relative mahal untuk jenis-jenis anggrek tertentu (Undang, 1994).

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Suku anggrek-anggrekanatauOrchidaceaemerupakan satusukutumbuhan berbungadengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagaiepifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadapmusim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.Berdasarkan tipe pertumbuhan anggrek dibagi menjadi beberapa jenis yaitu tipe monopodial dan simpodial.Berdasarkan tempat tumbuhnya, anggrek dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu anggrek epifit,Anggrek Terestial,Anggrek Saprofit dan Anggrek Litofit.

DAFTAR RUJUKAN

Adria, R Adrak & Sri Amintarti. 2010. Penuntun Praktikum Morfologi

Tumbuhan. FKIP PMIPA UNLAM. Banjarmasin.

Undang, A.D. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas

Bidang Ilmu Hayati, ITB. Bandung.

Undang, A.D. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas

Bidang Ilmu Hayati, ITB. Bandung.