Upload
hoangthuy
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUJUH TRANSAKSI YANG HARAM
H. DR. ARDITO BHINADI, M.SI Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia.
Dewan Pakar Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
www.arditobhinadi.com
Tangerang, Banten, 15-16 Februari, 2016
Ardito Bhinadi 1
Tujuan Pembelajaran
• Peserta memahami transaksi-transaksi yang
diharamkan menurut syara‟ (al-Qur‟an dan al-
Hadits).
• Peserta bisa memberikan contoh transaksi-
transaksi yang diharamkan.
Ardito Bhinadi 2
ليأتي على الناس زماف ال يػبال المرء با أخذ الماؿ أمن •ـ من حراـ رواه البخاري يف كتاب البيوع*حالؿ أ
• Akan datang suatu masa, orang tidak peduli dari mana harta yang dihasilkannya, apakah dari jalan yang halal atau dari jalan yang haram.
يا كعب بن عجرة إنو ال يػربو لم نػبت من سحت إال كانت • (صحيح:سنن الرتمذي، حتقيق األلباين . )النار أول بو
• Wahai Ka‟ab bin Ujrah, sesungguhnya tidaklah tumbuh setiap daging yang diberi asupan makanan yang haram melainkan nerakalah yang berhak membakarnya.
Ardito Bhinadi 3
Tujuh Transaksi yang Haram
1. Transaksi riba
2. Transaksi maysir (perjudian)
3. Transaksi gharar (penipuan, ketidakpastian)
4. Transaksi dharar (penganiayaan, saling
merugikan)
5. Transaksi maksiat (secara langsung atau tidak,
melanggar syariah)
6. Transaksi suht (haram zatnya)
7. Transaksi risywah (suap)
Ardito Bhinadi 4
1. Riba
• Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan).
• Riba secara linguistik bermakna tumbuh dan
membesar.
• Riba secara istilah bermakna pengambilan tambahan
dari harta pokok atau modal secara batil.
• Kesimpulan: riba adalah pengambilan tambahan,
baik dalam jual beli maupun pinjam-meminjam
secara batil atau bertentangan dengan prinsip
muamalah dalam Islam.
Ardito Bhinadi 5
Riba menurut al-Hanafiah
• Riba adalah kelebihan atau tambahan yang kosong dari
ganti dengan standar syar‟i yang disyaratkan kepada
salah satu dari dua orang yang bertransaksi dalam tukar
menukar.
• Contoh:
• A pinjam dari B Rp 1.000.000, B meminjamkan dengan
pengembalian Rp 1.200.000. Rp 1.000.000 dari B kepada A
sebagai pinjaman dan Rp 1.000.000 dari A kepada B sebagai
pengembalian, berarti ada gantinya yang senilai. Tetapi tambahan
pengembalian dari A sebesar Rp 200.000 kepada B, tidak ada
gantinya dari B kepada A senilai uang tersebut (kosong dari ganti)
Ardito Bhinadi 6
Riba menurut al-Syafi‟iyyah
• Riba adalah transaksi atas dasar adanya imbalan tertentu
yang tidak diketahui persamaannya dalam standar syara‟
pada saat bertransaksi atau bersamaan dengan
mengakhirkan dua gantinya atau salah satu gantinya.
• Contoh:
• Menukar padi di sawah dengan padi yang sudah kering 1 ton,
dengan perhitungan kira-kira kurs-nya itu ada penurunan 20
persen. Tetapi persamaannya tidak diketahui dengan pasti.
Ardito Bhinadi 7
Riba menurut al-Hanabilah
• Riba adalah adanya kelebihan/tambahan dalam segala
sesuatu dan penggemukan dalam segala sesuatu,
dikhususkan dengan segala sesuatu yang syara‟ datang
mengharamkannya yakni mengharamkan riba di
dalamnya secara nash untuk sebagiannya dan
mengharamkannya secara kias untuk sebagian lainnya.
• Contoh:
• A pinjam kepada B gandum seberat satu kuintal. A mengembalikan
kepada B gandum seberat satu seperempat kuintal (barang ribawi
secara nas hadits). Atau, A pinjam kepada B beras satu kuintal. A
mengembalikan kepada B beras seberat satu seperempat kuintal
(barang ribawi secara kias).
Ardito Bhinadi 8
Hukum Riba: Haram
١٦١ :سورة النساء .وأخذىم الربا وقد نػهوا عنو •• Dan karena mereka mengambil riba padahal mereka telah dilarang
daripadanya.
٢٧٥ :سورة البقرة . اهلل البػيع وحرـ الربا وأحل •• Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
يا أيػها الذين آمنوا ال تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة واتػقوا اهلل لعلكم • ١٣٠ :تػفلحوف سورة آؿ عمراف
• Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian makan riba dalam keadaan berlipat ganda dan bertakwalah kalian kepada Allah agar kalian beruntung.
Ardito Bhinadi 9
Ancaman bagi Pelaku Riba
عن أب ىريػرة رضي اهلل عنو عن النب صلى اهلل عليو وسلم •يا رسوؿ اهلل وما ىن : اجتنبوا السبع الموبقات قالوا : " قاؿ
الشرؾ باهلل ، والسحر ، وقػتل النػفس الت حرـ اهلل إال : ؟ قاؿ بالق ، وأكل الربا ، وأكل ماؿ اليتيم ، والتػول يػوـ الزحف ،
أخرجو البخاري " )" وقذؼ المحصنات الغافالت المؤمنات ػ ط ٩٢/ ١) ، ومسلم ( ػ ط السلفية ٣٩٣/ ٥الفتح )
(. ٢٢/٥٢املوسوعة ( . )اللب
Ardito Bhinadi 10
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda: Jauhilah tujuh amalan yang menjadi pelebur amal kebajikan (tujuh dosa besar yang membinasakan pen.), mereka berkata: apakah amalan-amalan itu ya Rasulullah SAW? beliau bersabda:
1. syirik kepada Allah,
2. sihir,
3. membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak,
4. memakan riba,
5. memakan harta anak yatim,
6. lari dari medan perang, dan
7. menuduh berbuat zina kepada seorang mukminat terhormat yang lalai dari zina
(H.R. al-Bukhari, al-fath 5/393 cet. Salafiah, Muslim 1/92 cet. al-Halabi, al-Mausu‟ah 22/52).
Ardito Bhinadi 11
Siapa Pelaku Riba yang Diancam?
هما قاؿ • لعن رسوؿ : عن جابر بن عبد اهلل رضي اهلل تػعال عنػاهلل صلى اهلل عليو وسلم آكل الربا وموكلو وكاتبو وشاىديو ،
( .ػ ط اللب ١٢١٩/ ٣أخرجو مسلم )ىم سواء : وقاؿ
• Dari Jabir ibn Abdillah RA dia berkata: Rasulullah SAW melaknati orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, penulisnya dan dua orang saksinya, (mereka) hukumnya sama saja.
Ardito Bhinadi 12
Lima Ancaman bagi Pelaku Riba
1. Bangun dari kubur berdirinya seperti orang yang kesurupan setan/gila. Dalil:
2. Orang yang makan riba hartanya rusak atau binasa atau hilang barakahnya sehingga dia tidak bisa bersenang-senang dengan harta itu dan tidak bisa memanfaatkannya sampai ke anak turun sesudahnya. Dalil:
3. Allah dan Rasul-Nya tidak pernah memaklumatkan peperangan kepada orang yang berbuat maksiat kecuali kepada orang yang makan riba. Dalil:
4. Orang yang menghalalkan riba hukumnya kafir, karena dia mengingkari hukum/sesuatu dari urusan agama yang mau tidak mau setiap muslim secara dharurat wajib mengetahuinya. Dalil:
5. Orang yang makan riba kekal di dalam neraka (al-Mabsuth 12/109-110). Dalil:
Ardito Bhinadi 13
الذين يأكلوف الربا ال يػقوموف إال كما يػقوـ الذي يػتخبطو الشيطاف • ٢٧٥ :من المس سورة البقرة
• Orang-orang yang makan riba mereka tidak berdiri dari kubur kecuali seperti berdirinya orang yang kesurupan setan/gila.
الذين يأكلوف الربا ال يػقوموف إال كما يػقوـ }: عن سعيد بن جبػي •اآلية، [ ٢٧٥: سورة البقرة]{ الذي يػتخبطو الشيطاف من المس
عث آكل الربا يػوـ القيامة منونا ينق »: قاؿ (الطربي ىف تفسيه)« يػبػ• Dari Sa‟id bin Jubair “Orang yang makan riba tidak bangun dari kubur
kecuali seperti bangunnya orang yang kesurupan setan dari gila” al-Baqarah ayat 275 al-ayat. Dia berkata: dibangkitkan orang yang makan riba pada hari kiamat dalam keadaan gila lagi mengamuk .
• kembali
Ardito Bhinadi 14
٢٧٦ :يحق اهلل الربا ويػرب الصدقات سورة البقرة •• Allah menghapus (barakahnya) riba dan menyuburkan
(mengembangkan) shadaqah-shadaqah.
ذىاب البػركة واالستمتاع : والمراد الالؾ واالستئصاؿ ، وقيل • . حت ال يػنتفع بو ، وال ولده بػعده
• Yang dimaksud dalam ayat ini adalah kerusakan dan kebinasaan riba dan dikatakan pula maknanya: Hilang barakahnya dan hilangnya bisa bersenang-senang dengannya, sehingga dia tidak bisa mengambil manfaat dan juga anak-anaknya sesudahnya.
• kembali
Ardito Bhinadi 15
. ٢٧٩ :فأذنوا برب من اهلل ورسولو سورة البقرة •• Beritahukanlah kepada mereka (orang yang makan riba)
peperangan dari Allah dan Rasul-Nya.
Siapa mau diperangi Allah dan Rasulnya?
Ardito Bhinadi 16
٢٧٨ :وذروا ما بقي من الربا إف كنتم مؤمني سورة البقرة •• Tinggalkanlah apa-apa yang tersisa dari riba jika kalian orang-orang
yang beriman.
• Setelah Allah menyebutkan riba Allah berfirman:
٢٧٦ :واهلل ال يب كل كفار أثيم سورة البقرة •• Dan Allah tidak senang kepada tiap-tiap orang kafir yang berdosa.
كفار باستحالؿ الربا ، أثيم فاجر بأكل الربا : أي •• yakni orang kafir, dengan sebab menghalalkan riba, orang yang
berdosa lagi menyimpang, dengan sebab makan barang riba.
kembali
Ardito Bhinadi 17
ومن عاد فأولئك أصحاب النار ىم فيها خالدوف • ٢٧٥ :سورة البقرة
• dan barang siapa mengulangi maka mereka adalah penghuni neraka yang kekal di dalamnya.
Ardito Bhinadi 18
Wajibnya mempelajari bab riba
• Wajib bagi orang yang akan bermuamalah untuk mempelajari terlebih dahulu hukum-hukum muamalah.
• Meninggalkan mempelajari riba hukumnya berdosa dan salah.
• Kebodohan seseorang tidak mengetahui hukum riba, tidak bisa memaafkan dia dari berbuat dosa dan tidak bisa menyelamatkan dia dari neraka, karena kebodohan dan kesengajaan itu tidak menjadi syarat timbulnya balasan atas dosa riba.
• Para ulama telah memperingatkan/menyuruh berhati-hati dalam urusan perdagangannya sebelum belajar hukum-hukum yang menjaga muamalat perdagangannya dari takhobbut (kesurupan/terjerumus) dalam riba.
Ardito Bhinadi 19
ال يػتجر يف سوقنا إال : ومن ذلك قػوؿ عمر رضي اهلل عنو •من اتر : من فقو ، وإال أكل الربا ، وقػوؿ علي رضي اهلل عنو وقع : قػبل أف يػتػفقو ارتطم يف الربا ث ارتطم ث ارتطم ، أي
٥٨١/ ١، وتفسي ابن كثي ٣٥٢/ ٣تفسي القرطب )وارتػبك ونشب (٢٩/ ٦و ٢٢/ ٢، ومغين احملتاج ٣٨/ ٦، وتفسي الطربي ٥٨٢ػ
• Di antaranya adalah ucapan shahabat Umar bin Khattab: Tidak boleh berjual beli di pasar kami kecuali orang yang faqih (orang yang faham hukum muamalat pen.). Jika bukan orang yang faham hukum muamalat maka dia akan makan riba. Dan ucapan shahabat Ali RA: barang siapa berjual beli/berdagang sebelum dia menjadi orang yang faqih/faham hukum muamalat maka sungguh-sungguh dia telah jatuh dalam riba, ruwet dan sulit melepasnya, kemudian dia sungguh-sungguh telah jatuh dalam riba, ruwet dan sulit melepasnya, kemudian sungguh-sungguh dia telah jatuh kedalam riba, ruwet dan sulit melepaskannya (Tafsir al-Qurtuby 3/352, tafsir Ibnu Katsir 1/581-582, tafsir al-Tabary 6/38, Mughny al-Muhtaj 2/22 dan 6/29).
Ardito Bhinadi 20
Macam-Macam Riba
•Riba terkait jual beli:
1. Riba Fadl
2. Riba Nasi‟ah
3. Riba Yad
•Riba terkait utang-piutang:
1. Riba Qardh
2. Riba Jahiliyah
Ardito Bhinadi 21
Riba Fadl
• Riba yang muncul akibat adanya jual-beli atau
pertukaran barang ribawi yang sejenis, namun
berbeda kadar atau takarannya.
• Contoh 1: 20 kg beras kualitas bagus, ditukar
dengan 30 kg beras kualitas menengah. Contoh
2: menukarkan uang 10 dinar emas dengan uang
15 dinar emas; uang 100 dirham perak
ditukarkan dengan uang 150 dirham perak.
Ardito Bhinadi 22
عن أب سعيد الدري رضي اهلل عنو قاؿ جاء بالؿ إل النب بتمر •بػرين فػقاؿ لو النب صلى اهلل عليو وسلم من أين ىذا قاؿ بالؿ كاف عندنا تر ردي فبعت منو صاعي بصاع لنطعم النب صلى اهلل عليو وسلم فػقاؿ النب صلى اهلل عليو وسلم عند ذلك أوه أوه عي الربا
عي الربا التػفعل ولكن إذا أردت أف تشرتي فبع التمر ببػيع آخر ث رواه البخاري يف كتاب البيوع. اشرته
• Dari Abu Sa‟id, ia berkata: ”Datang Bilal kepada Nabi SAW dengan membawa kurma barni (kurma kualitas bagus) dan beliau bertanya kepadanya: ”Darimana engkau mendapatkannya?” Bilal menjawab: ”Saya mempunyai kurma yang rendah mutunya dan menukarkannya dua sha‟ dengan satu sha‟ kurma barni agar kami dapat memberi makan kepada Nabi SAW” Ketika itu Rasulullah SAW bersabda: ”Hati-hati! Hati-hati! Ini aslinya riba, ini aslinya riba. Jangan kamu lakukan, bila engkau mau membeli kurma maka juallah terlebih dahulu kurmamu yang lain untuk mendapatkan uang dan kemudian gunakanlah uang tersebut untuk membeli kurma barni!
Ardito Bhinadi 23
Barang ribawi:
عن أب سعيد الدري رضي اهلل عنو عن رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو •الذىب بالذىب ، والفضة بالفضة ، والبػر بالبػر ، : " وسلم قاؿ
والشعي بالشعي ، والتمر بالتمر ، والملح بالملح ، مثال بثل ، يدا بيد ، فمن زاد أو استػزاد فػقد أرب ، اآلخذ والمعطي فيو سواء
.( ١٢١١/ ٣أخرجو مسلم ")• Dari Abu Sa‟id al-Hudriyi RA dari Rasulullah SAW Beliau bersabda:
emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, jawawut/gandum dengan jawawut/gandum, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam semisal dengan semisal, kontan dengan kontan, maka barang siapa yang menambah atau minta tambahan sungguh dia telah melakukan riba, orang yang mengambil dan orang yang memberi dalam urusan riba itu sama saja.
Ardito Bhinadi 24
Riba Nasi‟ah
• Riba yang muncul akibat adanya jual-beli atau pertukaran barang ribawi tidak sejenis yang dilakukan secara utangan (tempo), atau terdapat penambahan nilai transaksi yang diakibatkan oleh perbedaan atau penangguhan waktu transaksi.
• Contoh: 1. mengambil keuntungan atau tambahan atas pinjaman uang yang
pengembaliannya ditunda, seperti A menjual sepeda motor kepada B seharga Rp 10 juta rupiah lunas dalam tiga bulan, karena B tidak bisa melunasi dalam tiga bulan, maka A memberi kelonggaran waktu tiga bulan lagi dengan syarat utangnya menjadi Rp 12 juta;
2. tukar menukar dollar dengan rupiah yang penyerahan salah satu atau keduanya di kemudian hari.
Ardito Bhinadi 25
ا الربا يف »: عن أسامة بن زيد، أف النب صلى اهلل عليو وسلم، قاؿ • إن رواه مسلم وابن ماجة صحيح«النسيئة
• Dari Usamah bin Zaid sesungguhnya Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya riba itu dalam pinjam-meminjam.
هاؿ، قاؿ • سألت البػراء بن عازب، وزيد بن أرقم رضي : عن أب املنػهما يػقوؿ هم عن الصرؼ، فكل واحد منػ ، : اللو عنػ ر مين ىذا خيػ
نػهى رسوؿ اللو صلى اهلل عليو وسلم عن بػيع »: فكالها يػقوؿ رواه البخاري«الذىب بالورؽ ديػنا
• Dari Abil Minhal dia berkata: Aku bertanya kepada Barra‟ bin „Azib dan Zaid bin Arqam RA dari tukar-menukar mata uang,keduanya berkata orang ini lebih baik dariku dan keduanya berkata Rasulullah SAW melarang menjual mata uang emas dibayar dengan mata uang perak secara pinjaman .
Ardito Bhinadi 26
Riba Yad
• Menurut golongan Syafi‟iyyah, riba yad ialah jual beli
dengan menunda pengambilan salah satu gantinya atau
kedua-duanya tanpa menyebut jangka waktunya (Al
Mausu‟ah juz 22 hal. 57).
• Contoh: A membeli bata merah pada B dengan nilai
transaksi saat ini secara kontan, namun B menyerahkan
bata merahnya di kemudian hari. Adanya jeda waktu
tersebut dapat menimbulkan gharar (ketidakpastian),
karena harga bata merah ketika diserahkan di kemudian
hari bisa berbeda dengan harga pada waktu transaksi
pembayaran.
Ardito Bhinadi 27
Riba Qardh
• Riba yang muncul akibat adanya tambahan atas
pokok pinjaman yang dipersyaratkan di muka
oleh kreditur atau shahibul maal kepada pihak
yang berutang (debitur), yang diambil sebagai
keuntungan.
• Contoh: A memberi pinjaman uang kepada B Rp
10 juta dengan syarat B mengembalikan
pinjaman tersebut sebesar Rp 18 juta pada saat
jatuh tempo.
Ardito Bhinadi 28
عن أسامة بن زيد أف رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم •ين قاؿ عبد اهلل معناه درىم بدرهي ا الربا يف الد . قاؿ إن
رواه الدارمي يف كتاب البيوع • Dari Usamah bin Zaid, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: ”Sesungguhnya riba berada pada pinjaman.” Abdillah berkata: yang dimaksud Nabi yaitu satu dirham (dibayar) dua dirham.
Ardito Bhinadi 29
Riba Jahiliyah
• Riba yang muncul akibat adanya tambahan persyaratan
dari kreditur atau shahibul maal, di mana pihak debitur
diharuskan membayar utang yang lebih dari pokoknya,
karena ketidakmampuan atau kelalaiannya (default) dalam pembayaran saat utang telah jatuh tempo.
• Contoh: A memiliki utang senilai Rp 10 juta kepada B
jatuh tempo 1 Desember 2012. Namun sampai dengan
tanggal tersebut, A belum mampu melunasi pinjamannya.
Akhirnya pihak B membuat syarat kepada A, jangka
waktu pinjaman dapat diperpanjang, tetapi jumlah utang
bertambah menjadi Rp 15 juta.
Ardito Bhinadi 30
ثين مالك عن زيد بن أسلم أنو قاؿ كاف الربا يف • حدالاىلية أف يكوف للرجل على الرجل الق إل أجل فإذا
ـ تػرب فإف قضى أخذ وإال زاده حل األجل قاؿ أتػقضي أ رواه مالك يف كتاب البيوع. يف حقو وأخر عنو يف األجل
• Malik telah bercerita padaku dari Zaid bin Aslam, ia berkata: Riba pada zaman jahiliyah yaitu bahwa ada seorang laki-laki, memiliki suatu kewajiban (utang) pada laki-laki (yang lain) untuk jangka waktu tertentu. Maka ketika telah jatuh tempo, yang memberikan pinjaman (kreditur) berkata: Apakah kamu mau membayar atau memberi tambahan (pembayaran). Maka ketika debitur membayar, kreditur menerima (pembayaran), dan jika tidak membayar, maka debitur menambah haknya kreditur, dan kreditur memperpanjang sampai waktu tertentu.
Ardito Bhinadi 31
2. Transaksi Maysir
• Maysir dan qimar adalah dua kata dalam bahasa Arab yang
artinya sama, yaitu judi.
• Ibrahim Anis dalam Al-Mu‟jam Al-Wasith hal. 758 menyatakan
bahwa judi adalah setiap permainan (la‟bun) yang
mengandung taruhan dari kedua pihak (muraahanah).
• Al-Jurjani dalam kitabnya at-Ta‟rifat hal. 179, telah menyatakan
judi adalah setiap permainan yang di dalamnya disyaratkan
adanya sesuatu (berupa materi) yang diambil dari pihak yang
kalah kepada pihak yang menang.
• Muhammad Ali ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya Rawa‟i‟ al-
Bayan fii Tafsir Ayat al-Ahkam (I/279), menyebut bahwa judi
adalah setiap permainan yang menimbulkan keuntungan (rabh)
bagi satu pihak dan kerugian (khasarah) bagi pihak lainnya.
Ardito Bhinadi 32
Kategori Maysir
1. Adanya taruhan harta/materi yang berasal
dari kedua pihak yang berjudi.
2. Adanya suatu permainan yang digunakan
untuk menentukan siapa yang menang
dan siapa yang kalah.
3. Pihak yang menang mengambil
sebagian/seluruh harta yang dijadikan
taruhan dari pihak yang kalah sehingga
pihak yang kalah kehilangan hartanya.
Ardito Bhinadi 33
ـ رجس االمر والميسر واألنصاب واألزال ياأيػهاالذين أمنوا إن ٩٠ :من عمل الشيطاف فاجتنبوه لعلكم تػفلحوف سورة املائدة
Hai orang-orang beriman, sesungguhnya khomer, judi, anshob (berkurban untuk berhala), dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka menjauhlah kalian dari perbuatan-perbuatan itu agar kalian beruntung.
ث قاؿ إف اهلل حرـ على أو حرـ المر …عن ابن عباس رواه ابوداود يف كتاب األشربة حتقيق . والميسر والكوبة
صحيح:: األلباينDari Ibnu Abbas … kemudian Nabi SAW bersabda: ”Sesungguhnya Allah mengharamkan kepadaku (keragu-raguan rawi) atau telah diharamkan khomer, judi, dan gendang.
Ardito Bhinadi 34
من : " قاؿ رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم : عن أب ىريػرة، قاؿ ال إلو : بالالت والعزى، فػليػقل : حلف منكم، فػقاؿ يف حلفو
رواه "تػعاؿ أقامرؾ، فػليتصدؽ : إال اهلل، ومن قاؿ لصاحبو البخاري
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa dari antara kalian yang bersumpah lantas berkata dalam sumpahnya demi Latta demi Uzza maka berkatalah laa ilaaha illallah dan barang siapa yang berkata kepada temannya kemarilah aku akan berjudi denganmu maka bershadaqahlah.
Imam Nawawi berkata: Nabi tidak mengkhususkan ukurannya, jadi bershadaqahlah dengan apa-apa yang dia mudah dengannya hal ini diperkuat dengan suatu riwayat sabda beliau: bershadaqahlah dengan sesuatu H.R. Muslim 3/1268.
Ardito Bhinadi 35
3. Gharar (transaksi yang menimbulkan ketidakpastian)
•Segala bentuk transaksi yang sifatnya tidak
jelas (uncertainty) dan spekulatif sehingga
dapat merugikan pihak yang bertransaksi.
•Gharar: transaksi yang obyeknya tidak
jelas, tidak dimiliki, tidak diketahui
keberadaannya, atau tidak dapat
diserahkan pada saat transaksi dilakukan
kecuali bila diatur lain dalam syariah.
Ardito Bhinadi 36
Berbagai Bentuk Gharar
1. Bai‟ ma‟dum: jual beli dimana barangnya
tidak ada atau fiktif.
2. Bai‟ ma‟juzi at-taslim: jual beli dimana
barangnya tidak bisa untuk diserah-terimakan.
3. Bai‟ majhul: jual beli dimana kualitas,
kuantitas, dan harga barang tidak diketahui.
37 Ardito Bhinadi
عن أب ىريػرة قاؿ نػهى رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم عن بػيع الغرر وبػيع الصاة قاؿ ويف الباب عن ابن عمر وابن عباس وأب سعيد وأنس قاؿ أبو عيسى حديث أب ىريػرة
حديث حسن صحيح والعمل على ىذا الديث عند أىل العلم كرىوا بػيع الغرر قاؿ الشافعي ومن بػيوع الغرر بػيع
السمك يف الماء وبػيع العبد اآلبق وبػيع الطي يف السماء ونو ذلك من البػيوع ومعن بػيع الصاة أف يػقوؿ البائع
للمشرتي إذا نػبذت إليك بالصاة فػقد وجب البػيع فيما نك وىذا شبيو ببػيع المنابذة وكاف ىذا من بػيوع بػيين وبػيػ
صحيح:البيوعرواه الرتمذى يف كتاب * أىل الاىلية
Ardito Bhinadi 38
Dari Abi Hurairah, ia berkata: ”Rasulullah SAW melarang jual-beli gharar dan jual-beli dengan lemparan batu. Imam Tirmidzi berkata: “Di dalam bab ini diriwayatkan juga dari Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Abi Said, dan Anas. Abu Isa berkata, ”hadits Abi Hurairah ini adalah hadits Hasan Shahih, dan para ahli ilmu mengamalkan hadits ini mereka membenci pada jual beli gharar. Imam asy-Syafi‟i berkata, ”Termasuk ba’i gharar yaitu menjual ikan di dalam air, menjual budak yang lari dari tuannya, menjual burung yang terbang di angkasa, dan jual beli lainnya yang sejenis itu. Adapun makna ba’i al-hashoti yaitu seorang penjual berkata kepada pembeli: ketika aku melempar kepadamu dengan kerikil maka telah sah jual beli antara aku dan kamu. Dan ini menyerupai ba’i munabadzah, dan jual beli ini termasuk jual beli orang jahiliyah”.
Ardito Bhinadi 39
4. Dharar (kerusakan, kerugian, penganiayaan)
•Dharar adalah transaksi yang dapat
menimbulkan kerusakan, kerugian,
ataupun ada unsur penganiayaan,
sehingga bisa mengakibatkan terjadinya
pemindahan hak kepemilikan secara bathil.
•Contoh: menjual barang dengan harga
yang jauh lebih murah daripada harga
pasar setempat, yang bertujuan untuk
menghancurkan penjual lain.
Ardito Bhinadi 40
٢٣٣: سورة البقرة ... ال تضار والدة بولدىا وال مولود لو بولده ... Janganlah seorang ibu menderita dharar (kesengsaraan) karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya.
عن عبادة بن الصامت أف رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم صحيح:رواه ابن ماجو* .قضى أف ال ضرر وال ضرار
Dari Ubadah bin Shamit, sesungguhnya Rasulullah SAW menghukumi bahwa tidak boleh seseorang merusak (diri, harta, kehormatan) orang lain dan tidak boleh membalas pengrusakan dengan pengrusakan.
Ardito Bhinadi 41
صلى اللو عليو [ ٢٦٣:ص]قاؿ رسوؿ اهلل : عن أب سعيد الدري؛ قاؿ ال ضرر وال ضرار، من ضار ضر اهلل بو، ومن شاؽ شق اهلل »: وسلم [ رجالو ثقات والديث صحيح( ]اجملالسة وجواىر العلم للدينوري) «عليو
Dari Abu Said al-Khudriyi RA dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tidak boleh seseorang merusak (diri, harta, kehormatan) orang lain dan tidak boleh membalas pengrusakan dengan pengrusakan, barang siapa merusak/merugikan orang lain maka Allah merusak kepadanya dan barang siapa memberatkan orang lain maka Allah memberatkan kepadanya.
يق قاؿ رسوؿ اللو صلى اللو : قاؿ -رضي اللو عنو -وعن أب بكر الصد: رواه التػرمذي وقاؿ ". « ملعوف من ضار مؤمنا أو مكر بو »: " عليو وسلم
.حكم االلباين ضعيف.ىذا حديث غريب Dari Abu Bakar Ash-Shidiq dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Dilaknat orang yang merusak orang iman dengan terang-terangan atau merusak orang iman dengan cara halus.
Ardito Bhinadi 42
Contoh Transaksi Dharar
Jual-beli Ghisysy ( بيع الغش(
Jual-beli ghysysy adalah jual beli dengan cara menyembunyikan cacat barang atau dengan cara menampilkan barang yang bagus dan menyelipkan diselanya barang yang jelek.
Najsy (menjerumuskan)
Najsy secara bahasa berarti membangkitkan. Secara istilah, najsy memiliki beberapa bentuk:
seseorang menaikkan harga pada saat lelang sedangkan dia tidak berniat untuk membeli; baik ada kesepakatan sebelumnya antara dia dan pemilik barang atau perantara, maupun tidak;
penjual menjelaskan kriteria barang yang tidak sesungguhnya;
penjual berkata,"harga pokok barang ini sekian," padahal dia berdusta.
Najsy adalah menawar harga lebih tinggi padahal tidak bermaksud membeli hanya untuk menguntungkan penjual, atau merugikan pembeli yang lain dengan menawarkan harga lebih tinggi. (Taisiirul Allaam Syarh „Umdatil Ahkaam)
Ardito Bhinadi 43
5. Barang haram (suht)
•Barang haram adalah barang-barang yang
diharamkan dzatnya untuk dikonsumsi,
diproduksi, dan diperdagangkan menurut
nash yang terdapat di dalam al-Quran dan
al-Hadits.
•Contoh: minuman keras, narkoba, babi,
darah, bangkai dan patung.
Ardito Bhinadi 44
ـ ولم النزير وما أىل بو لغي اهلل فمن ا حرـ عليكم الميتة والد إنر باغ وال عاد فال إث عليو إف اهلل غفور رحيم البقرة سورة .اضطر غيػ
١٧٣ Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah, tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak dalam keadaan durhaka dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
نػهى رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم عن كل »: عن ابن عباس، قاؿ باع، وعن كل ذي ملب من الطي رواه مسلم« ذي ناب من الس
Dari Ibnu Abas dia berkata: Rasulullah SAW melarang (mengharamkan) dari tiap-tiap binatang buas yang bertaring dan tiap-tiap burung yang mempunyai cakar kuku yang kuat.
Ardito Bhinadi 45
عت ابن عباس يدث عن بػركة بن العرياف المجاشعي قاؿ سقاؿ قاؿ رسوؿ اللو صلى اللو عليو وسلم لعن اللو اليػهود
حرمت عليهم الشحوـ فػباعوىا وأكلوا أثانػها وإف اللو عز وجل إذا حرـ أكل شيء حرـ ثنو رواه امحد
Dari Barakah bin Uryaan Al Mujaasyi‟iyyi dia berkata, aku mendengar Ibnu Abbas menceritakan suatu hadis, dia berkata Rasulullah SAW bersabda: Allah telah melaknati orang-orang Yahudi, telah diharamkan pada mereka lemak lantas mereka menjualnya dan memakan harganya dan sesungguhnya Allah yang Maha Mulya dan Maha Agung ketika mengharamkan memakan sesuatu maka mengharamkan pula harganya (memperjualbelikannya).
Ardito Bhinadi 46
6. Maksiat
•Maksiat adalah bentuk transaksi yang
terkait dengan usaha-usaha yang secara
langsung ataupun tidak langsung
melanggar (menentang) hukum-hukum
Alloh dan Rasul-Nya.
•Contoh: membuat pabrik minuman keras,
membuat pabrik obat terlarang, membuat
tempat pelacuran, membuat tempat
perjudian, perdukunan/paranormal.
Ardito Bhinadi 47
وال تػعاونوا على اإلث والعدواف واتػقوا اهلل إف اهلل شديد ... ٢سورة املائدة .العقاب
....dan jangan tolong menolong kalian atas perbuatan dosa dan permusuhan, dan takutlah kalian pada Allah sesungguhnya Allah berat siksanya.
ومن يػعص اللو ورسولو ويػتػعد حدوده يدخلو نارا خالدا فيها ۱٤ :سورة النساء ولو عذاب مهي
Dan barang siapa menentang Allah dan utusan-Nya dan melanggar batas-batas peraturan-Nya, maka Allah akan memasukkan orang tersebut ke neraka, kekal ia di dalam neraka dan baginya siksa yang menghinakan.
Ardito Bhinadi 48
7. Risywah (suap)
•Risywah adalah tindakan suap dalam
bentuk uang, fasilitas, atau bentuk lainnya
yang melanggar hukum sebagai upaya
mendapatkan fasilitas atau kemudahan
dalam suatu transaksi.
•Contoh: memberi uang atau hadiah kepada
hakim agar perkaranya dimenangkan.
Ardito Bhinadi 49
(٤٢ :سورة املائدة )ساعوف للكذب أكالوف للسحت ...mereka banyak mendengar untuk berdusta, mereka memakan barang haram (suap).
Hasan dan Sa‟id bin Jubair berkata: yaitu risywah.
Dan Allah berfirman :
اـ لتأكلوا فريقا نكم بالباطل وتدلوا با إل الك وال تأكلوا أموالكم بػيػ . ( ١٨٨ :سورة البقرة )من أمواؿ الناس باإلث وأنػتم تػعلموف
Dan janganlah kalian memakan harta diantara kalian dengan cara yang batal dan kalian membawa dengannya (dengan risywah) kepada para hakim agar kalian memakan sebagian harta manusia dengan berdosa padahal kalian mengetahui.
Ardito Bhinadi 50
لعن رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم الراشي »: عن أب ىريػرة قاؿ رتشي يف الكم
رواه الرتمذي حكم األلباين صحيح باب ما جاء « وامل
ىف الراشى واملرتشىDari Abu Hurairah dia berkata Rasulullah SAW melaknat pemberi dan penerima suap dalam urusan hukum.
ويف رواية زيادة " لعن رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم الراشي والمرتشي : " وقاؿ ( ػ ط اللب ٦١٤/ ٣) أخرجو الرتمذي )والرائش "
" حديث حسن صحيح Rasulullah SAW melaknat orang yang menyuap dan orang yang menerima suap dan dalam satu riwayat ada tambahan lafadz al-raaisy (memberi bantuan dan melancarkan suap menyuap) (H.R.Tirmidzi 3/614 cet) al-Halaby dia berkata: Hadits Hasan shahih.
Ardito Bhinadi 51
• Boleh bagi seseorang memberikan suap untuk
menghasilkan kebenaran atau untuk menolak
penganiayaan atau bahaya, adapun dosanya adalah bagi
yang menerima suap bukan orang yang menyuap,
begitulah menurut pendapat Jumhur Ulama (Kasysyaf al-
Qina‟ 6/316, Nihayah al-Muhtaj 8/234, al-Qurtuby 6/183,
Ibnu Abidin 4/304, al-Khithab 6/121, al-Muhalla 9/157,
Mathalib uli al-Nuha 6/479).
• Abu al-Laits al-Samarqandy berkata: Tidak apa-apa
seseorang memberikan suap dari dirinya dan hartanya
(al-Qurtuby 6/183( dan dari Atha‟ dan Hasan: Tidak apa-
apa seseorang melakukan suap dari dirinya dan hartanya
jika takut adanya penganiayaan (Kasysyaf al-Qina‟
6/316).
Ardito Bhinadi 52