4
EVELYN ELRICA SETIAWAN 14/365828/TP/11032 Anabolisme adalah biosintesa polisakarida, lipida, asam amino, purin, pirimidin, semuanya yang berasal dari senyawa intermediet hasil katabolisme. Proses ini memerlukan energi dan menggunakan NADPH sebagai donor elektron. Biosintesa dibagi menjadi 3 tahap a. Pembentukan building block sintesa dari senyawa intermediet b. Aktifasi senyawa building block dengan senyawa berenergi tinggi. Yang digunakan biasanya ATP. Senyawa akitfator umumnya ATP. Namun khusus glukosa digunakan ATP dan UDP. c. Polimerisasi berikatan dengan senyawa lainnya Biosintesa protein: a. Sintesa asam amino Pembentukan senyawa intermediet: Siklus TCA : oksaloasetat dan α-ketoglutarat Glikolisa: piruvat, PEP, fosfogliserat Reaksi: aminasi (penambahan gugus amino) dan transaminasi (perpindahan gugus amino) b. Proses aktifasi building bock Asam Amino + ATP Asam Amino AMP + Pirofosfat c. Polimerisasi Protein yang terbentuk berdasarkan sekuens template. Umumnya juga terjadi secara in vivo yaitu didalam tubuh. In vitrodi luar tubuh. Biosintesa peptidoglikan Glukosa ATP;Asetil-CoA;UTP

Tugas Ringkasan Mu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ringkasan anabolisme

Citation preview

EVELYN ELRICA SETIAWAN14/365828/TP/11032 Anabolisme adalah biosintesa polisakarida, lipida, asam amino, purin, pirimidin, semuanya yang berasal dari senyawa intermediet hasil katabolisme. Proses ini memerlukan energi dan menggunakan NADPH sebagai donor elektron. Biosintesa dibagi menjadi 3 tahapa. Pembentukan building block sintesa dari senyawa intermedietb. Aktifasi senyawa building block dengan senyawa berenergi tinggi. Yang digunakan biasanya ATP. Senyawa akitfator umumnya ATP. Namun khusus glukosa digunakan ATP dan UDP.c. Polimerisasi berikatan dengan senyawa lainnya Biosintesa protein:a. Sintesa asam aminoPembentukan senyawa intermediet: Siklus TCA : oksaloasetat dan -ketoglutarat Glikolisa: piruvat, PEP, fosfogliseratReaksi: aminasi (penambahan gugus amino) dan transaminasi (perpindahan gugus amino)

b. Proses aktifasi building bockAsam Amino + ATP Asam Amino AMP + Pirofosfatc. PolimerisasiProtein yang terbentuk berdasarkan sekuens template. Umumnya juga terjadi secara in vivo yaitu didalam tubuh. In vitrodi luar tubuh. Biosintesa peptidoglikanGlukosaATP;Asetil-CoA;UTPN-asetil glutamat-UDP PEPN-asetil muramat-UDP5 ADP 5 ATP; 5 Asam amino N-asetil muramat pentapeptida-UDPUMPPembawa lipidaN-asetil muramat pentapeptida-lipidaUDP NAG-UDPN-Asetil glukosamin- N- Asetil muramat pentapeptida-lipida(= peptidoglikan lipida)

Dibawa oleh carrier lipida melewati membran sitoplasma ke dinding sel.

Cara kerja carrier lipida adalah dengan mengikat muramat dan melakukan perpanjangan lipida kemudian keluar melalui sitoplasma Biosintesa fosfolipidPada proses biosintesa fosfolipid pembanjangan senyawa ini dilakukan dengan bantuan Malonil CoA yang diubah oleh enzim menjadi Malonil Protein. Malonil protein memiliki 3C, 2C yang dimilikinya akan menempel di asetil protein membentuk butil protein dan 1C lainnya dilepaskan dalam bentuk CO2 . Demikian pula proses selanjutnya sehingga asam yang terbentuk pada proses in vivo ini selalu genap. Sedangkan pada proses in vitro selalu ganjil. Asetil-Protein Malonil-Protein(2C)(3C)

Butil protein (C4) + CO2Hexil protein (C6) + CO2

Regenerasi NAD Dasar: jumlah NAD yang terbatang sehingga harus diregenerasi. Caranya dengan fermentasi dan respirasi.Pada proses fermentasi kita tidak membutuhkan oksigen(anaerob). Regenerasi dilakukan dengan menggunakan NADH2 untuk mereduksi senyawa organik penerima.

Cara kedua adalah dengan respirasi. Respirasi anaerob dan aerob. Pada respirasi aerob yang digunakan untuk akseptor elektron adalah Oksigen. Sedangkan pada respirasi anaerob yang digunakan adalah senyawa bukan oksigen. Fungsi nya adalah untuk regenerasi NAD dan sintesa ATP. Pada reaksi respirasi, regenerasi terjadi dengan sistem transpor elektron. 2 molekul NAD diubah jadi 2 molekul NADH2 pada saat proses glikolisis. Dan pada saat yang bersamaan ATP dihasilkan sebanyak 2 molekul.

Mengapa pada organisme eukariotik dihasilkan lebih sedikit ATP dibandingkan dengan prokariotik?** Hal ini disebabkan adanya membran inti pada eukariotik menyebabkan transpor elektron terjadi secara transpor aktif. Sehingga dibutuhkan ATP yang lebih banyak. Maka ATP yang dihasilkan pada organisme eukariotik lebih sedikit dibandingkan dengan prokariotik.

Regulasi metabolisme digunakan untuk mengatur proses metabolisme. Dengan 3 cara yaitu induksi enzim, represi enzim dan pengaturan aktifitas enzim. Induksi enzim: mendorong enzim untuk menghasilkan katabolisme Represi enzim: menekan produksi enzim anabolisme Pengaturan aktifitas enzim. Pada proses katabolisme, enzim berperan dalam mendorong substrat untuk berikatan dengan enzim agar dihasillkan produk yang lebih banyak. S + E ES P + E Pada proses anabolisme, menekan enzim sehingga tidak menghasilkan produkContoh:Glukosa Asam piruvat etanolEnzimEnzim menekan glukosa sehingga asam piruvat tidak dihasilkan. Dengan demikian reaksi akan berangsur angsur berhenti.