25
 Nama : M. Zaini NIM : A1A112210 Tugas : Kajian Kurikulum dan Buku Teks Dosen : Dr. Ersis Warmansa! A""as# M. $d %oal : 1. &elas kan kai' an an'ar a Kuriku lum dan Bu ku Teks dala m (em"elaj aran) 2. Kena( a ino*a si a'au (e ru"a! an kur ikulu m dilaku kan se+a ra (erio dik, -. A(a (er"eda an mendaasa r an' ara Kuri kul um 200 dengan kurikulum 201- dalam kai'anna dengan (endidikan sejara!, /. Bagaima na (engem"angan (e m"el aj aran %ejara! di %MA menuru' Kurikulum 201-, . Bua'la! $$ sa'u da ri seki' ar 'ema (e m"el aj ar an %e jara! %MA "erdasarkan kurikulum 201-) &aa"an 1. Kai 'an an'ara kuri kul um dan "uku 'eks dal am (em" elajar an adala! "eriku' ini: Buku teks merup akan sarana pendu kung yan g sangat dibutuh kan oleh guru dan si swa da lam pr ose s pemb elaj aran . Ket erse diaa n buk u teks men jadi  bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung kelancaran proses  pembelajaran. Buku teks dalam Kurikulum 2013 ini menjadi bagian utama untuk mencapai tujuan, karen a buku teks terse but di saj ikan de ngan memperh atik an kebut uha n bel ajar siswa saat ini. Buku teks ini disusun  berdasarkan SK, SK dan K! yang harus dikuasai siswa, selain itu buku teks ini juga d isusun deng an mengintegrasikan nilai"nilai karakteristik siswa yang diharapkan. #amun demikian dalam pemahaman dan penggunaannya guru harus mampu mengkaji kecukupan dan kedalaman materi yang ada didalam  buku teks siswa dan buku teks guru. $er angkat utama Kurik ulu m dia ntaranya Sta nda r Kompet ens i ul usa n %SK&, Kompetensi 'nti %K'&, Ko mpetensi !asar %K!&, Buku teks teks yaitu  buku teks guru dan buku teks siswa. Semua pera ngkat ini s aling keterkaitan antara satu dengan lai nnya. SK memuat ranah pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Kompet ens i ranah pen get ahuan men gara hka n aga r siswa memilik i

Tugas Pa Ersis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas kuliah

Citation preview

Nama : M. ZainiNIM : A1A112210Tugas : Kajian Kurikulum dan Buku TeksDosen : Dr. Ersis Warmansyah Abbas, M. Pd

Soal :1. Jelaskan kaitan antara Kurikulum dan Buku Teks dalam pembelajaran!2. Kenapa inovasi atau perubahan kurikulum dilakukan secara periodik?3. Apa perbedaan mendaasar antara Kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan pendidikan sejarah?4. Bagaimana pengembangan pembelajaran Sejarah di SMA menurut Kurikulum 2013?5. Buatlah RPP satu dari sekitar tema pembelajaran Sejarah SMA berdasarkan kurikulum 2013!

Jawaban1. Kaitan antara kurikulum dan buku teks dalam pembelajaran adalah berikut ini:Buku teks merupakan sarana pendukung yang sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Ketersediaan buku teks menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran. Buku teks dalam Kurikulum 2013 ini menjadi bagian utama untuk mencapai tujuan, karena buku teks tersebut disajikan dengan memperhatikan kebutuhan belajar siswa saat ini. Buku teks ini disusun berdasarkan SKL, SK dan KD yang harus dikuasai siswa, selain itu buku teks ini juga disusun dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakteristik siswa yang diharapkan. Namun demikian dalam pemahaman dan penggunaannya guru harus mampu mengkaji kecukupan dan kedalaman materi yang ada didalam buku teks siswa dan buku teks guru. Perangkat utama Kurikulum diantaranya Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku teks teks yaitu buku teks guru dan buku teks siswa. Semua perangkat ini saling keterkaitan antara satu dengan lainnya. SKL memuat ranah pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Kompetensi ranah pengetahuan mengarahkan agar siswa memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Kompetensi ranah keterampilan mengarahkan agar siswa memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis Sedangkan pada kompetensi ranah sikap dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa aktif. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsure pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu kelas dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat Keberlanjutan penguasaan kompetensi dalam proses pembelajaran dimulai dari aspek pengetahuan, kemudian dilanjutkan menjadi keterampilan, dan berakhir pada pembentukan sikap. Proses berkesinambungan ini adalah untuk memastikan bahwa pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap sehingga ada keterkaitan erat yang mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berdasarkan tuntutan SKL, KI dan PD tersebut maka penyusunan buku teks siswa harus memperlihatkan proses pembelajaran yang mengedepankan tuntutan berbagai aspek/ranah pada SKL. Buku teks siswa harus menggiring siswa belajar dengan menunjukkan penguasaan terhadap pengetahuan, selanjutnya diimplementasikan ke dalam keterampilan dan terjadi perubahan/ pembentukan sikap. Sedangkan buku teks guru sebagai panduan guru dalam membelajarkan siswa agar mampu mengembangkan kompetensi dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara optimal.

2. Inovasi atau perubahan kurikulum dilakukan secara periodik karena:a. Tantangan masa depan yang dihadapi siswa1) Globalisasi2) Masalah lingkungan hidup. 3) Kemajuan teknologi informasi. 4) Konvergensi ilmu dan teknologi. 5) Ekonomi berbasis pengetahuan.6) Kebangkitan industri kreatif dan budaya. 7) Pergeseran kekuatan ekonomi dunia. 8) Pengaruh dan imbas teknosains. 9) Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan. b. Kompetensi masa depan yang harus dimiliki siswa1) Kemampuan berkomunikasi. 2) Kemampuan berpikir jernih dan kritis. 3) Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan. 4) Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab. 5) Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda. 6) Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal. 7) Memiliki minat luas dalam kehidupan. 8) Memiliki kesiapan untuk bekerja. 9) Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya. 10) Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.

3. Perbedaan mendasar antara kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 dalam kaitan dengan pendidikan sejarah adalah sebagai berikut:No KTSP 2006Kurikulum 2013

1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan

2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran

3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Mata pelajaran Sejarah harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,

4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran Sejarah diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai

5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Mata pelajaran Sejarah diikat oleh kompetensi inti

6Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Mata pelajaran Sejarah diajarkan dengan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,mengkomunikasi

4. Pengembangan pembelajaran sejarah di SMA menurut kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:Proses pembelajaran Sejarah pada Kurikulum 2013 untuk jenjang SMA dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atauhipotesis, mengumpulkan data dengan bmenganalisis data, menarik kesimpulan dan mekonsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah: a. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. b. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. c. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d. diperolehnya hasil belajar yang tinggi. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.e. untuk mengembangkan karakter siswa. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam kegiatanpembelajaran sejarah adalah sebagai berikut: a. pembelajaran berpusat pada siswa b. pembelajaran membentuk students self concept c. pembelajaran terhindar dari verbalisme d. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip e. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa f. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru g. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi h. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. Langkah-langkah Pendekatan saintifik (scientific appoach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut: a. Mengamati (observasi) Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan mengamati memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. b. MenanyaDalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. c. Mengumpulkan Informasi Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. d. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/MenalarKegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. e. Mengomunikasikan Pada langkah ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab.

5. RPP yang saya buat sebagai berikut :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Satuan Pendidikan: SMAN 2 BANJARMASINKelas/Semester: X / IMata Pelajaran: Sejarah IndonesiaTopik: 1. Kerajaan Kalingga2. Kerajaan SriwijyaPertemuan ke-: 14

A. Kompetensi Inti1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap kepemimpinan Ratu di Kerajaan Kalingga dan Riwayat kerajaan maritim terbesar Kerajaan Sriwijya2.3 Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah3.7 Mengidentifikasi karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan Kalingga dan kerajaan Sriwijaya di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini4.4 Menyajikan hasil analisis dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Kalingga dan kerajaan Sriwijya dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menunjukkan nilai-nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa peninggalan hasil budaya masa Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya.2. Menunjukkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama dengan saling menghargai peninggalan hasil budaya masa Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya.3. Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap peninggalan hasil budaya Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya4. Menunjukkan sikap peduli terhadap peninggalan hasil budaya Kerajaan Kalingga dan Keraaan Sriwijaya5. Menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah6. Menunjukkan sikap tanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah7. Menjelaskan sikap keteladanan para pemimpin agama dan raja di Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijya8. Mendeskripsikan wujud pemerintahan dan kehidupan masyarakat masa kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya berupa bahasa9. Mendeskripsikan wujud perkembangan pemerintahan, politik, ekonomi Kerajaan Sriwijaya10. Mendeskripsikan wujud akulturasi masa kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya berupa organisasi sosial kemasyarakatan11. Melaporkan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan Kalingga dan Kerajaan SriwijayaD. Tujuan PembelajaranMelalui diskusi, mengamati dan membaca referensi peserta didik diharapkan mampu:1. Memahami kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Kalingga2. Memahami perkembangan Kerajaan Sriwijya sebagai kerajaan Maritim 3. Menjelaskan keteladanan para Pemimpin agama dan Raja di Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya

E. Materi Ajar1. Nilai-nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa peninggalan hasil budaya masa Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya2. Sikap tanggung jawab terhadap peninggalan hasil budaya Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya3. Sikap peduli terhadap peninggalan hasil budaya Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya4. Sikap jujur dalam mengerjakan tugas dari pembelajaran sejarah5. Sikap tanggungjawab dalam mengerjakan tugas dari pembelajaran sejarah6. Konsep kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Kalingga, Kerajaan Sriwijya sebagai kerajaan Maritim,7. Wujud keteladanan Kepemimpinan Ratu Kerajaan Kalingga8. Wujud keteladanan Kepemimpinan Raja Kerajaan Sriwijyaya 9. Wujud kehidupan masyarakat kerajaan Kalingga dan kerajaan Sriwijaya

F. Alokasi Waktu2 x 45 menit

G. Pendekatan, Strategi dan Metode PembelajaranPendekatan: SaintifikStrategi: Cooperative Jigsaw Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

H. Kegiatan Pembelajaran

KegiatanDeskripsiAlokasi waktu

Pendahuluan Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi sebelumnya mengenai Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point10 menit

Inti Menayangkan gambar lokasi kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya, gambar Manapo Tinggi Muara Jambi, Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, Arca Maitreya, Stupa Mahlihgai Muara Takus serta melakukan tanya jawab singkat Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses pelaksanaan teknik Jigsaw Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok yang beranggotakan 5-6 orang (kelompok awal) Setiap kelompok mendapatkan tugas: 1. Kel.1,3,5 : Menjawab Soal Uji Kompetensi Halaman 75. 2. KEL.2,4,6 : Menjawab Soal Uji Kompetensi Halaman 86. Masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang sama berkumpul dalam satu kelompok (Kelompok ahli) Setiap siswa mencatat hasil diskusi dan kembali ke kelompok awal Dalam kelompok awal dilaporkan hasil diskusi kelompok ahli dan semua anggota kelompok mencatat hasil kelompok ahli Laporan hasil kerja kelompok dengan cara guru menunjuk secara acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, sampai semua masalah selesai dibahas Siswa yang lain menanggapi 60 menit

Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran Siswa membuat tugas kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya dalam bentuk makalah (tugas kelompok dikumpulkan 2 minggu yang akan datang) Mengucapkan salam20 menit

I. Penilaian Hasil Belajara. Tes1. Uraian (terlampir)2. Pilihan Ganda (terlampir)

b. Non Tes1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)3. Membuat makalah tentang kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya (kriteria penilaian terlampir)Format penulisan makalah:BAB I PendahuluanBAB II IsiBAB IIIPenutupa. Kesimpulanb. SaranDaftar RujukanCatatan:Makalah diketik dengan menggunakan huruf Arial, 12, spasi 1,5, print-out kertas A4, maksimal 15 lembar

J. Sumber Belajar : Buku sumber Sejarah SMA X Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusanto. 2009. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2013. Sejarah Indonesia Kelas X : Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif. Mulyana, Slamet. 1979. Nagara Kretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara. Soekmono, R. 1985. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius. Yamin, Muhammad. 1966. Lukisan Sedjarah. Djakarta: Djambatan. Internet Peta Sejarah

Mengetahui, Banjarmasin, November 2014Kepala Sekolah Mahasiswa

Dr. Ersis Warmansyah Abbas, M. Pd M. Zaini

LampiranA. Ringkasan Materi

KERAJAAN KALINGGARatu Sima adalah penguasa di Kerajaan Kalingga. Ia digambarkan sebagai seorang pemimpin wanita yang tegas dan taat terhadap peraturan yang berlaku dalam kerajaan itu. Kerajaan Kalingga atau Holing, diperkirakan terletak di Jawa bagian tengah. Nama Kalingga berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Menurut berita Cina, di sebelah timur Kalinggaada Po-li (Bali sekarang), di sebelah barat Kalingga terdapat To-po-Teng (Sumatra). Sementara di sebelah utara Kalingga terdapat Chen-la (Kamboja) dan sebelah selatan berbatasan dengan samudera. Oleh karena itu, Kalingga diperkirakan terletak di JawaTengah, di Kecamatan Keling, sebelah utara Gunung Muria.Sumber utama mengenai Kerajaan Kalingga adalah berita Cina, misalnya berita dari Dinasti Tang. Sumber lain adalah Prasasti Tuk Mas di lereng Gunung Merbabu. Melalui berita Cina, banyak hal yang kita ketahui tentang perkembangan Kerajaan Kalingga dan kehidupan masyarakatnya. Kerajaan Kalingga berkembang kira-kira abad ke-7 - ke-9 M.

Pemerintahan dan Kehidupan MasyarakatRaja yang paling terkenal pada masa Kerajaan Kalingga adalah seorang raja wanita yang bernama Ratu Sima. Ia memerintah sekitar tahun 674 M. Ia dikenal sebagai raja yang tegas, jujur, dan sangat bijaksana. Hukum dilaksanakan dengan tegas dan seadil-adilnya. Rakyat patuh terhadap semua peraturan yang berlaku. Untuk mencoba kejujuran rakyatnya, Ratu Sima pernah mencobanya dengan meletakkan pundi pundi di tengah jalan. Ternyata sampai waktu yang lama tidak ada yang mengusik pundi-pundi itu. Akan tetapi, pada suatu hari ada anggota keluarga istana yang sedang jalan jalan,menyentuh kantong pundi-pundi dengan kakinya. Halini diketahui Ratu Sima. Anggota keluarga istana itu dinilai salah dan harus diberi hukuman mati. Akan tetapi atas usul persidangan para menteri, hukuman itu diperingan dengan hukuman potong kaki. Kisah ini menunjukkan, begitu tegas dan adilnya Ratu Sima. Ia tidak membedakan antara rakyat dan anggota kerabatnya sendiri. Agama utama yang dianut oleh penduduk Kalingga pada umumnya Buddha. Agama Buddha berkembang pesat. Bahkan pendeta Cina yang bernama Hwi-ning datang di Kaling dan tinggal selama tiga tahun. Selama di Kalingga, ia menerjemahkan kitab suci agama Buddha Hinayana ke dalam bahasa Cina. Dalam usaha menterjemahkan kitab itu Hwi-ning dibantu oleh seorang pendeta bernama Jnanabadra. Kepemimpinan raja yang adil, menjadikan rakyat hidup teratur, aman,dan tenteram. Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah bertani, karena wilayah Kalingga subur untuk pertanian. Di samping itu, penduduk juga melakukan kemungkinan akibat serangan Sriwijaya yang menguasai perdagangan. Serangan tersebut mengakibatkan pemerintahan Kijen menyingkir ke Jawa bagian timur atau mundur ke pedalaman Jawa bagian tengah antara tahun 742-755 M.

KERAJAAN SRIWIJAYASejak permulaan tarikh Masehi, hubungan dagang antara India dengan Kepulauan Indonesia sudah ramai. Daerah pantai timur Sumatra menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang. Kemudian, muncul pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan. Kerajaan-kerajaan kecil di pantai Sumatra bagian timur sekitar abad ke-7, antara lain Tulang bawang, Melayu, dan Sriwijaya. Dari ketiga kerajaan itu, yang kemudian berhasil berkembang dan mencapai kejayaannya adalah Sriwijaya. Kerajaan Melayu juga sempat berkembang, dengan pusatnya di Jambi. Pada tahun 692 M, Sriwijaya mengadakan ekspansi ke daerah sekitar Melayu. Melayu dapat ditaklukkan dan berada di bawah kekuasaan Sriwijaya. Letak pusat Kerajaan Sriwijaya ada berbagai pendapat. Ada yang berpendapat bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Palembang, ada yang berpendapat di Jambi, bahkan ada yang berpendapat di luar Indonesia. Akan tetapi, pendapat yang banyak didukung oleh para ahli, pusat Kerajaan Sriwijaya adalah di Palembang, di dekat pantai dan di tepi Sungai Musi. Ketika pusat Kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran,Sriwijaya berpindah ke Jambi. Prasasti Kedukan BukitPrasasti Telaga BatuPrasasti Kota KapurSumber sejarah Kerajaan Sriwijaya yang penting adalah prasasti. Prasasti-prasasti itu ditulis dengan huruf Pallawa. Bahasa yang dipakai Melayu Kuno. Beberapa prasasti itu antara lain sebagai berikut.1. Prasasti Kedukan Bukit2. Prasasti Talang Tuo3. Prasasti Telaga Batu4. Prasasti Kota Kapur5. Prasasti Karang Berahi

Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi, berangka tahun 608 saka (686 M). Isinya sama dengan isi Prasasti Kota Kapur. Beberapa prasasti yang lain, yakni Prasasti Ligor berangka tahun 775 M ditemukan di Ligor, Semenanjung Melayu, dan Prasasti Nalanda di India Timur. Di samping prasasti-prasasti tersebut, berita Cina juga merupakan sumber sejarah Sriwijaya yang penting. Misalnya berita dari I-tsing, yang pernah tinggal di Sriwijaya.

Perkembangan Kerajaan SriwijayaAda beberapa faktor yang mendorong perkembangan Sriwijaya antara lain :a. Letak geografis dari Kota Palembang. Palembang sebagai pusat pemerintahan terletak di tepi Sungai Musi. Di depan muara Sungai Musi terdapat pulau-pulau yang berfungsi sebagai pelindung pelabuhan di Muara Sungai Musi. Keadaan seperti ini sangat tepat untuk kegiatan pemerintahan dan pertahanan. Kondisi itu pula menjadikan Sriwijaya sebagai jalur perdagangan internasional dari India ke Cina, atau sebaliknya. Juga kondisi sungai-sungai yang besar, perairan laut yang cukup tenang, serta penduduknya yang berbakat sebagai pelaut ulung.b. Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan Kamboja. Hal ini telah memberi kesempatan Sriwijaya untuk cepat berkembang sebagai negara maritim.

Perkembangan Politik dan PemerintahanDaerah-daerah yang berhasil dikuasai antara lainsebagai berikut.a. Tulang-Bawang yang terletak di daerah Lampung.b. Daerah Kedah yang terletak di pantai barat Semenanjung Melayu.c. Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan internasional, merupakan daerah yang sangat penting.d. Daerah Jambi terletak di tepi Sungai Batanghari. e. Tanah Genting Kra merupakan tanah genting bagian utara Semenanjung Melayu. Kedudukan Tanah Genting Kra sangat penting. f. Kerajaan Kaling dan Mataram Kuno.

Perkembangan EkonomiPada mulanya penduduk Sriwijaya hidup dengan bertani. Akan tetapi karena Sriwijaya terletak di tepi Sungai Musi dekat pantai, maka perdagangan menjadi cepat berkembang. Perdagangan kemudian menjadi mata pencaharian pokok. Perkembangan perdagangan didukung oleh keadaan dan letak Sriwijaya yang strategis. Sriwijaya terletak di persimpangan jalan perdagangan internasional. Para pedagang Cina yang akan ke India singgah dahulu di Sriwijaya, begitu juga para pedagang dan India yang akan ke Cina. Di Sriwijaya para pedagang melakukan bongkar muat barang dagangan. Dengan demikian, Sriwijaya semakin ramai dan berkembang menjadi pusat perdagangan. Sriwijaya mulai menguasai perdagangan nasional maupun internasional di kawasan perairan Asia Tenggara. Perairan di Laut Natuna, Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa berada di bawah kekuasaan Sriwijaya. Tampilnya Sriwijaya sebagai pusat perdagangan, memberikan kemakmuran bagi rakyat dan negara Sriwijaya. Kapal-kapal yang singgah dan melakukan bongkar muat, harus membayar pajak. Dalam kegiatan perdagangan, Sriwijaya mengekspor gading, kulit, dan beberapa jenis binatang liar, sedangkan barang impornya antara lain beras, rempah-rempah, kayu manis, kemenyan, emas, gading, dan binatang. Perkembangan tersebut telah memperkuat kedudukan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim. Kerajaan maritim adalah kerajaan yang mengandalkan perekonomiannya dari kegiatan perdagangan dan hasil-hasil laut. Untuk memperkuat kedudukannya, Sriwijaya membentuk armada angkatan laut yang kuat. Melalui armada angkatan laut yang kuat Sriwijaya mampu mengawasi perairan di Nusantara. Hal ini sekaligus merupakan jaminan keamanan bagi para pedagang yang ingin berdagang dan berlayar di wilayah perairan Sriwijaya. Kehidupan beragama di Sriwijaya sangat semarak. Bahkan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha Mahayana di seluruh wilayah Asia Tenggara. Diceritakan oleh I-tsing, bahwa di Sriwijaya tinggal ribuan pendeta dan pelajar agama Buddha. Salah seorang pendeta Buddha yang terkenal adalah Sakyakirti. Banyak maha peserta didik asing yang datang ke Sriwijaya untuk belajar bahasa Sanskerta. Kemudian mereka belajar agama Buddha di Nalanda, India. Antara tahun 1011 - 1023 datang seorang pendeta agama Buddha dari Tibet bernama Atisa untuk lebih memperdalam pengetahuan agama Buddha. Dalam kaitannya dengan perkembangan agama dan kebudayaan Buddha, di Sriwijaya ditemukan beberapa peninggalan. Misalnya, Candi Muara Takus, yang ditemukan dekat Sungai Kampar di daerah Riau. Kemudian di daerah Bukit Siguntang ditemukan arca Buddha. Pada tahun 1006 Sriwijaya juga telah membangun wihara sebagai tempat suci agama Buddha di Nagipattana, India Selatan. Hubungan Sriwijaya dengan India Selatan waktu itu sangat erat. Bangunan lain yang sangat penting adalah Biaro Bahal yang ada di Padang Lawas, Tapanuli Selatan. Di tempat ini pula terdapat bangunan wihara. Kerajaan Sriwijaya akhirnya mengalami kemunduran karena beberapa hal antara lain :a. Keadaan sekitar Sriwijaya berubah, tidak lagi dekat dengan pantai. Hal ini disebabkan aliran Sungai Musi, Ogan, dan Komering banyak membawa lumpur. Akibatnya. Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan.b. Banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Hal ini disebabkan terutama karena melemahnya angkatan laut Sriwijaya, sehingga pengawasan semakin sulit.c. Dari segi politik, beberapa kali Sriwijaya mendapat serangan dari kerajaan-kerajaan lain. Tahun 1017 M Sriwijaya mendapat serangan dari Raja Rajendracola dari Colamandala, namun Sriwijaya masih dapat bertahan. Tahun 1025 serangan itu diulangi sehingga Raja Sriwijaya, Sri Sanggramawijayattunggawarman ditahan oleh pihak Kerajaan Colamandala. Tahun 1275, Raja Kertanegara dari Singhasari melakukan Ekspedisi Pamalayu. Hal itu menyebabkan daerah Melayu lepas. Tahun 1377 armada angkatan laut Majapahit menyerang Sriwijaya Serangan ini mengakhiri riwayat Kerajaan Sriwijaya.

B. EVALUASI HASIL

Soal Uraian :

Kerajaan Kalingga :

1. Dari bacaan di atas, bagaimana pendapat kamu tentang kepemimpinan seorang wanita di Indonesia?2. Bagaimana pendapat kamu dengan hukuman yang diterapkan oleh Ratu Sima pada putra mahkota? Bagaimana dengan pelaksaan hukum di negeri kita saat ini?3. Coba kamu buat peta letak kerajaan Holing atau Kalingga berada saat itu?

Kunci Jawaban :

1. Sudah ada sebagian sosok wanita Indonesia yang memiliki sikap tegas, jujur dan bijaksana, adil dan taat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia, sebagai contoh Megawati Soekarnoputri, dll.

2. Hukuman yang diterapkan kepada putra Mahkota adalah bentuk keadilan yang tidak pandang siapapun yang bersalah harus dihukum sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Pendapat saya tentang pelaksanaan hukum di negeri kita sekarang sudah mengarah kepada penerapan hukum yang dilakukan oleh Ratu Sima.3. Peta Letak Kerajaan Holling atau Kalingga ketika berada di saat itu, adalah sebagai berikut :

.

Kerajaan Sriwijaya :

1. Mengapa kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim?2. Mengapa Selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya?3. Unsur-unsur apa saja yang harus dikuasai, agar sebuah kerajaan mampu menjadi kerajaan 4. Setujukah kamu dengan sebutan Sriwijaya sebagai kerajaan nasional pertama ? Diskusikan dengan teman-teman!5. Jika pada abad ke-7 saja Sriwijaya bisa menjadi kerajaan maritim hebat, mengapa sekarang kita belum mampu mengulangi kejayaan di lautan saat ini, apa yang perlu diperbaiki? Diskusikan dan uraikan jawaban kamu!6. Apa yang menyebabkan kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran?7. Buatlah peta daerah pengaruh kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.Kunci Jawaban :1. Kerajaan Sriwijaya secara geografisnya terletak ditepi sungai Musi yang merupakan jalur perdagangan internasional dari India ke Cina, kerajaan Sriwijaya luas wilayah kerajaannya sebahgian besar adalah wilayah perairan.2. Selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya, karena Selat Malaka adalah jalur lalu lintas perdagangan internasional yang menghubungkan perdagangan dunia timur dengan barat, sehingga sangat menguntungkan bagi kerajaan Sriwijaya secara ekonomi.3. Unsur-unsur yang dikuasai agar mampu menjadi kerajaan Maritim, antara lain adalah : - Angkatan Laut sangat kuat dan kapal-kapal perang yang mampu mengawasi perairan - Menguasai perairan dan perdagangan - Menguasai kerajaan-kerajaan sekitar untuk tunduk dan takluk terhadap kerajaan Sriwijaya4. Setuju, karena Kerajaan Sriwijaya adalah cikal bakal terbentuk nasional Indonesia5. Memang benar pada 7 Sriwijaya menjadi kerajaan Marritim yang hebat, namun sekarang kita masih belum bisa mengulangi kejayaan di lautan. Hal-hal yang harus diperbaiki adalah SDM dan SDA yang ada di Indonesia.3. Kerajaan Sriwijaya akhirnya mengalami kemunduran karena beberapa hal antara lain :a. Keadaan sekitar Sriwijaya berubah, tidak lagi dekat dengan pantai. Hal ini disebabkan aliran Sungai Musi, Ogan, dan Komering banyak membawa lumpur. Akibatnya. Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan.b. Banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Hal ini disebabkan terutama karena melemahnya angkatan laut Sriwijaya, sehingga pengawasan semakin sulit.c. Dari segi politik, beberapa kali Sriwijaya mendapat serangan dari kerajaan-kerajaan lain. Tahun 1017 M Sriwijaya mendapat serangan dari Raja Rajendracola dari Colamandala, namun Sriwijaya masih dapat bertahan. Tahun 1025 serangan itu diulangi, sehingga Raja Sriwijaya, Sri Sanggramawijayattunggawarman ditahan oleh pihak Kerajaan Colamandala. Tahun 1275, Raja Kertanegara dari Singhasari melakukan Ekspedisi Pamalayu. Hal itu menyebabkan daerah Melayu lepas. Tahun 1377 armada angkatan laut Majapahit menyerang Sriwijaya Serangan ini mengakhiri riwayat Kerajaan Sriwijaya.

4. Peta Kekuasaan Sriwijaya

Lembar Pengamatan

Rubrik kegiatan DiskusiNo.Nama SiswaA s p e k P e n g a m a t a nJumlahSkorNilaiKet.

Kerja samaMeng-komunikasikan pen-dapatToleransiKeaktifanMenghargai pendapat teman

Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4= Baik Sekali3= Baik2= Cukup1 = Kurang Skor perolehan Nilai = X 100Skor Maksimal (20)Kriteria Nilai A=80 100:Baik SekaliB=70 79:BaikC=60 69:CukupD= 60: Kurang

No.Nama SiswaA s p e k P e n i l a i a nJumlahSkorNilaiKet.

KomunikasiSistemati ka penyampaianWawasanKeberanianAntusiasGesture dan penampilan

Rubrik Penilaian Presentasi Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4= Baik Sekali3= Baik2= Cukup1 = Kurang Skor perolehan Nilai = X 100Skor Maksimal (20)Kriteria Nilai A=80 100:Baik SekaliB=70 79:BaikC=60 69:CukupD= 60:Kurang

Format Penilaian MakalahStruktur MakalahIndikatorNilai

PendahuluanMenunjukkan dengan tepat isi : Latar belakang Rumusan masalah Tujuan penulisan.

Isi

Ketepatan pemilihan gambar Orisinalitas makalah Mendeskripsikan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Kalingga dan Kerajaan Sriwijaya Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai metode yang dipakai Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan (Ilmiah) Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara ilmiah