Upload
alvian-vian
View
214
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
test
Citation preview
I. PENDAHULUAN
1. Spesifikasi produk :
Nama : ‘’ Nomos aromatikum “
2. Kandungannya :
Oil Cinnamomi
Oil Citrus
Na. CMC
Propilen glikol
Alkohol 96%
Aqua dest
II. TUJUAN : Untuk menciptakan terobosan baru masa kini yang belum ada di pasaran.
INOVASI : Gel Pengharum ruangan plus anti nyamuk dengan berbagai bentuk yang lucu dan unik.
2 | P a g e
III. TINJAUAN ZAT AKTIF
Gel pengharum ruangan merupakan produk rumah tangga dalam bentuk sediaan gel yang
melepaskan wangi ke ruangan melalui udara. Gel adalah sistem padat atau setengah padat
dari paling sedikit dua konstituen yang terdiri atas massa seperti pagar yang rapat dan
diselusupi oleh cairan . Pengharum ruangan dalam bentuk sedian gel dalam penggunaannya
lebih praktis dan mudah dibandingkan dengan pengharum ruangan dalam bentuk cair karena
harus disemprot ke ruangan terlebih dahulu. Selain itu, pengharum ruangan dalam bentuk
sediaan gel ini lebih mudah dalam hal penyimpanan dan pengemasannya.
Tiga tipe pengharum berasal dari pertimbangan bahwa aroma penutup atau pelindung
mempunyai bau yang lebih lembut, kadang-kadang membuat inaktif atau bersifat membius
syaraf olfaktori, menurunkan sensitifitas terhadap bau tidak enak, dan bereaksi jika
berpasangan dengan bau tidak enak yang spesifik untuk melemahkan gabungan pengharum
dan intensitas bau. Sebagian besar parfum yang digunakan dalam praktek adalah parfum
kategori pertama. Sebagian kecil seperti formaldehid, asetaldehid dan sebagainya ditemukan
dalam kategori kedua. Grup ketiga dibatasi oleh spesifikasi keaktifan parfum itu sendiri dan
terbatas juga dalam jumlahnya.
Empat elemen (notes) parfum yaitu, base, middle, top dan bridge. Elemen base akan
melekat lebih lama di kulit dan harumnya lebih kuat, seperti vanili, cengkih, dan minyak nilam.
Wangi middle notes biasanya baru terasa setelah setengah jam parfum disemprotkan,
contohnya geranium dan kenanga. Top notes yang terdapat dalam citrus dan floral akan
tercium saat pertama kali di semprotkan. Sementara bridge notes dipakai untuk menyatukan
ketiga elemen lainya.
Parfum dideskripsikan dengan perumpamaan musik yang memiliki tiga “not/notes” yang
membentuk harmoni wangian. Masing-masing note tercium seiring waktu dengan dimulai dari
impresi pertama dari top note diikuti oleh middle note yang telah mendalam dan base note
yang sedikit demi sedikit muncul di akhir.Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing.
3 | P a g e
1. Top notes
Wangi yang langsung tercium ketika parfum disemprotkan. Top notes mengandung
molekul yang ringan dan kecil yang dapat berevaporasi cepat. Top note membentuk impresi
pertama dari parfum. Minyak lemon adalah salah satu minyak atsiri yang termasuk top notes.
2. Middle notes
Wangi yang muncul setelah top notes mulai memudar. Middle note mengandung
“inti” dari parfum dan juga bertindak sebagai topeng bagi base note yang sering kali tidak
tercium enak pada pertama kalinya, namun menjadi enak seiring waktu. Notes ini juga sering
disebut heart note. Minyak atsiri yang termasuk dalam kategori middle notes adalah minyak
lavender, minyak sereh wangi, dan minyak kenanga.
3. Base notes
Wangi dari sebuah parfum yang muncul seiring memudarnya middle notes. Base dan
middle notes adalah tema wangian utama dari sebuah parfum. Base notes memberikan
kedalaman yang solid dari parfum. Kandungan dari notes ini biasanya kaya dan dalam, dan tidak
tercium setidaknya sampai 30 menit pemakaian. Wangi top dan middle notes terpengaruhi oleh
wangi dari base notes. Minyak nilam termasuk dalam kategori base note .
Gel pengharum ruangan anti serangga disusun oleh beberapa macam bahan di antaranya
adalah bahan pembentuk gel, bahan tambahan, bahan pewangi, bahan pengikat wangi, dan
bahan aktif penolak serangga.
4 | P a g e
IV. RANCANGAN FORMULA
Tabel 2. Rancangan formula gel anti nyamuk
V. SIFAT DAN KARAKTERISTIK BAHAN
1. Minyak Kayu manis ( oil Cinnamomum burmannii )
Cinnamomum burmannii (Kayu Manis) merupakan salah satu jenis dari famili
Lauraceae. Tumbuhan ini banyak terdapat di daerah sub tropis dan tropis. Penelitian
terhadap minyak atsiri dari Cinnamomum burmannii yang berasal dari Guangzhou,
China yang dilakukan oleh Wang dkk (2009) melaporkan bahwa komponen mayor
minyak atsiri yang terkandung adalah transsinamaldehid (60,72%), eugenol (17,62%)
dan kumarin (13,39%). Minyak atsiri adalahsenyawa organik yan diperoleh dari hasil
metabolit sekunder tanaman yang komposisi kimia minyak atsiri tergantung pada jenis
tumbuhan, daerah tempat tumbuh, iklim, dan bagian yang diambil minyaknya.
Minyaknya banyak digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma dalam industri
5 | P a g e
Bahan Basis F.1 F.II F.III
Cinnamomi oil — 15 15 15
Citrus oil A͞ 2 2 5
Na.CMC 5 3 4 6
Propilen glikol 15 17 17 17
Alkohol 96 %
Aqua dest
30
ad 100
30
ad 100
20
ad 100
30
ad 100
makanan, minuman, farmasi, rokok dan kosmetik. Manfaat lain minyak kayu manis
dipaki sebagi obat tradisioal, yaitu mengeluarkan angin dan membangkitkan selera
makan atau menguatkan lambung (Rismunandar dan Paimin, 2001).
2. Minyak Lemon ( Citrus oil )
Minyak lemon diambil dari bagian kulit buahnya dengan cara pengepresan dingin
maupun penyulingan uap. Tetapi jika digunakan penyulingan uap akan menghasilkan
minyak dengan kualitas rendah. Rendemen minyak berkisar antara 0.35% - 0.65%
(berdasarkan berat buah lemon). Minyak lemon termasuk ke dalam genus Citrus.
Komposisi senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit buah
tanaman genus Citrus berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di antaranya
adalah limonen, sitronelal, geraniol, linalol, α-pinen, mirsen, β-pinen, sabinen, geranil
asetat, nonanal, geranial, β-kariofilen, dan α-terpineol
Komponen penyusun minyak lemon berdasarkan hasil GCMS adalah limonene
dengan jumlah 76.28%, mirsen 1.33%, osimen 1.37%, linalool 0.56%, nonanal 0.54%,
geraniol 0.98%, α-sitral 5.58%, dan z-sitral 7.70% (Sukmawaty 2002). Menurut Oktovina
(2006), minyak jeruk lemon (Citrus limon) dihasilkan dengan teknik ekstraksi dari bagian
kulit buah. Komponen kimia bahan aktifnya meliputi senyawa limonene, sitral, dan
sitronellal. Warna cairannya hijau kekuningan hingga kecoklatan. Wewangiannya
beraroma jeruk asam yang segar dan khas.
Minyak atsiri lemon dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan
parfum, dan penambah cita rasa pada makanan. Minyak atsiri jeruk lemon juga
bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk aromaterapi. Aroma jeruk lemon dapat
menstabilkan sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang,
meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit. Manfaat bagi kesehatan
tersebut karena minyak atsiri jeruk lemon mengandung senyawa limonen. Minyak
6 | P a g e
atsiri jeruk lemon juga mengandung linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki
fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir
nyamuk.
7 | P a g e
3. Propilen glikol
Propilen glikol adalah propana-1,2-diol dengan rumus molekul C3H8O2 dan
berat molekul 76,10 (Depkes RI 1995). Propilen glikol berupa cairan kental, jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, dan higroskopik. Propilen glikol dapat campur
dengan air, dengan etanol (95%) dan dengan kloroform, larut dalam 6 bagian eter, tidak
dapat campur dengan eter minyak tanah dan dengan minyak lemak.
Propilen glikol dapat berfungsi sebagai pengawet, antimikroba,disinfektan,
humektan, solven, stabilizer untuk vitamin, dan kosolven yang dapat bercampur dengan
air. Sebagai pelarut atau kosolven, propilen glikol digunakan dalam konsentrasi 10-30%
larutan aerosol, 10-25% larutan oral, 10-60% larutan parenteral dan 0-80% larutan
topikal. Propilen glikol digunakan secara luas dalam formulasi sediaan farmasi, industri
makanan maupun kosmetik, dan dapat dikatakan relatif non toksik. Dalam formulasi
atau teknologi farmasi, propilen glikol secara luas digunakan sebagai pelarut,
pengekstrak dan pengawet makanan dalam berbagai sediaan farmasi parenteral dan
non parenteral.
Tabel 1. Karakteristik propilen glikol
Karakteristik Propilen Glikol Keterangan
Kandungan C3H8O8
Pemerian
Tidak kurang dari 99,5%.
Cairan kental, jernih, tidak berwarna,
tidak berbau, menyerap air pada udara
lembab.
Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan
aseton, dan dengan kloroform, larut
dalam eter dan beberapa minyak
esensial, tetapi tidak dapat bercampur
dengan minyak lemak.
8 | P a g e
Kegunaan Pelarut, pembasah (konsentrasi untuk
sediaan topical = 15%), pengawet untuk
sediaan parenteral dan non parenteral,
humektan, plastisizer, zat penstabil
untuk vitamin dan kosolven yang dapat
campur dengan air.
Sifat propilen glikol hampir sama dengan gliserin hanya saja propilen glikol lebih
mudah melarutkan berbagai jenis zat. Sama seperti gliserin fungsi propilen glikol adalah
sebagai humektan, namun fungsi dalam formula krim adalah sebagai pembawa
emulsifier sehingga emulsi menjadi lebih stabil. Propilen glikol dapat berfungsi sebagai
humektan pada sediaan salep, propilen glikol digunakan pada konsentrasi 15%,
sedangkan sebagai preservatif digunakan pada konsentrasi 15-30% (Rowe et al. 2003).
4. Na.CMC ( Natrium Carboxymethylcellulose )
Kadar konsentrasi dalam ge : 3 – 6 %
Pemerian : Berwarna putih,tidak berbau,tidak berasa,berbentuk serbuk putih dan
higroskopis
Fungsi : Pengental
Titik lebur : 227 ⁰ C – 252 ⁰ C
Kelarutan :
1. Praktis tidak larut dalam aseton,etanol 95%,eter dan toluen.
2. Mudah larut dalam air dengan berbagai temperatur.
VII. CARA PEMBUATAN
1. Alat dan Bahan
Alat – alat : Bahan :
9 | P a g e
Timbangan digital
Cawan uap
Beaker glass
Batang pengaduk
Lumpang dan Alu
Kompor
Gelas ukur
Cinnamomi oil
Citrus oil
Alkohol 96 %
Aqua dest
Na. CMC (Natrium Carboximethyl
Cellulose)
Propilen glikol
2. Cara kerja :
1) Timbang masing – masing bahan dan ukur cairan.
2) Masukkan cinnamomi oil dan citrus oil ke dalam beaker glass/cawan uap aduk,
tambahkan propilen glikol aduk ada homogen. (camp. 1 )
3) Na CMC dalam cawan uap tambahkan aqua dest sedikit demi sedikit, panaskan di
waterbath ad terbentuk massa gel.
4) Setelah terbentuk massa gel tambahkan alkohol 96% q.s, aduk ad homogen basis gel.
(camp. 2 )
5) Tambahkan camp. 1 ke dalam camp.2 aduk dengan kuat ad homogen.
6) Tambahkan alkohol q.s dan aqua dest ad 100.gerus ad homogeny sampai terbentuk
massa gel yang sempurna.
7) Masukkan ke dalam cetakan, dan dsimpan dalam lemari pendingin atau kulkas, agar
membeku.
8) Masukkan ke dalam wadah untuk dikemas (plastik dan unit box)
VI. HASIL DAN DATA.
Tabel 2.Hasil pengisian kuisioner produk Sweety Nomos Aromatic
10 | P a g e
1 Nama
produk
2 4 4 3 4 4 5 4 5 4
2 Kemasan 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4
3 F.I 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4
4 F.II 2 4 3 3 3 4 5 4 5 4
5 F.III 3 4 2 3 5 4 5 4 5 3
6 Warna 5 4 3 4 4 3 5 3 5 4
7 Aroma 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3
8 Bentuk 5 4 3 5 4 3 5 3 5 3
9 Inovasi 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4
10 Harga 2 3 3 5 3 2 5 3 5 4
ƹ̄� 37 39 32 38 40 35 50 37 50 37
Nilai =ƹ̄� 395
12 | P a g e
VII. PERHITUNGAN
1. Nilai Rata-rata :
Nilai Rata – rata = 395 = 39,5
10
Nilai keseluruhan = 39,5 = 3,95
10
2. Biaya
a. Penjualan
13 | P a g e
No Nama Bahan / Zat Satuan
/KemasanJumlah
Harga
Satuan (Rp)Total Harga (Rp)
1
2
3
Pembelian
Minyak lemon
Minyak kayu manis
Kertas foto
Botol
Botol
Lembar
1
1
3
14.250
8.000
2.000
14.250
8.000
6.000
Total Pembelian Rp. 28.250,00
Penjualan
Sweety Nomos
Aromatic
Dos 1 22.700;
Harga satuan Sweety nomos Aromatic Rp. 22.700;
IX. PERHITUNGAN SKALA PILOT DAN SKALA PRODUKSI
Diketahui :
o Volume sampel yang dibutuhkan : 100 ml
o Pilot : 10 – 50 L
o Produksi : 100 L
o Harga produk : 22.700;
1. Skala Pilot :
= 10 L x 1000 ml = 10.000 ml
= 10.000 ml / 100 ml
= 100 botol
Jadi, skala pilot : 100 x 22.700 = 2.270.000;
2. Skala Produksi :
Produksi =100 L
= 100.000 ml/100 ml
= 1000 botol x 22.700;
Jadi skala produksi : 22.700.000;
14 | P a g e
X. PEMBAHASAN :
1. Formula I :
Uji Organoleptik
Bau : Aromatis lemon
Warna : Kuning keruh
Bentuk : Kenyal, tidak homogen.
Pada formula I terlihat bahwa bentuk sediaan semi padat, tidak kokoh, hal ini
dikarenakan Na. CMC sebagai gelling agent yang digunakan sedikit ( hanya 3 gr ). Pada
formula ini sediaan masih belum merata, masih terdapat padatan – padatan gelling
agent yang belum larut. Hal tersebut diakibatkan proses pengadukkan gelling agent
dengan aqua dest yang kurang homogen. Minyak lemon sebagai pengharum ruangan
masih kurang harum, karena banyaknya penggunaaan alkohol mengakibatkan minyak
lemon sudah menguap pada saat proses berlangsunggnya sehingga saat sediaan jadi,
minyak lemon sudah tidak sewangi sebelumnya.
2. Formula II :
Uji Organoleptik
BAU : Aromatis lemon
Warna : Kuning merah
Bentuk : Kenyal, lengket, homogen
Formula II terlihat lebih homogen dari formula I. Hal ini dikarenakan dalam
teknik perlakuaannya, formula II dilakukkan di waterbath sehingga uap panas di
waterbath membantu homogenitas dari kelarutan antara Na. CMC dengan aqua dest.
Bentuk sediaan formula II ini masih semi padat karena Na. CMC yang digunakan hanya
lebih 1 gr dari formula I. Pada formula ini, alkohol yang digunakan sebanyak 20 ml
supaya wangi minyak lemon tidak menguap terlalu banyak.
15 | P a g e
3. FORMULA III
Uji Organoleptik
Bau : aromatis lemon
Warna : kuning keruh, hijau tua
Bentuk : semi padat, kurang homogen
Pada formula III, hasil ini lebih memuaskan dibandingkan formula 1,2. Dari segi
padatan, formula III lebih baik, karena penggunaan Na. CMC sebanyak 6 gr namun
kurang homogen karena teknik pembuatannya masih menggunakan cara pada Formula
1. Selain, itu pada formula 3 ini kami mencoba menambahkan zat pewarna dan hal ini
tidak mempengaruhi zat aktif, tetapi justru memberikan ketertarikan warna yang baik,
dibandingkan warna yang sebelumnya. Dalam formula III wangi minyak lemon lebih
dominan karena penggunaannya sebanyak 5 ml.
XI. KESIMPULAN DAN SARAN :
a. Kesimpulan
Perlakuan atau teknik pembuatan yang baik adalah pada cara formula II yaitu,
dengan menghasilkan gel yg lebih baik dan homogen.
Semakin banyak Na.CMC yang digunakan semakin kental atau gel yang
dihasilkan semakin bagus yaitu pada Formula 3.
Warna yang lebih menarik adalah hijau tua pada formula III.
b. Saran :
Warna yang digunakan lebih menarik lagi.
Bentuk gel lebih bervariasi lagi.
Wadah dibuat lebih menarik lagi.
Wangi yang digunakan lebih harum lagi.
16 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA :
1. Jurnal penelitian Farmasi Indonesia “ Formulasi Gell Minyak Kulit Kayu Manis sebagai
sediaan Antinyamuk ‘’ oleh Anita lukman,Emma susanti, Roli oktaviana. STIFAR
Riau.2012,September.
2. Jurnal penelitian Bogor Agricultura ( IPB )
17 | P a g e