115
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sedang memasuki periode transisi epidemiologi, dimana penyakit-penyakit infeksi yang sejak dahulu banyak terjadi di masyarakat masih memiliki angka kejadian yang tinggi. Di sisi lain seiring dengan perubahan gaya hidup terutama di perkotaan, angka kejadian penyakit non-infeksi (Penyakit Tidak Menular/PTM) juga mulai menunjukkan peningkatan. Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan peningkatan angka kejadian penyakit tidak menular tersebut jika dibandingkan dengan SKRT tahun 1995. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang amat komprehensif agar dapat menurunkan angka kejadian tersebut dan yang lebih penting untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak terjadi di masyarakat kita (WHO, 1998). 1

Tugas Makalah Promkes Tampil

  • Upload
    nasrija

  • View
    245

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Makalah Promkes Tampil

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sedang memasuki periode transisi epidemiologi, dimana

penyakit-penyakit infeksi yang sejak dahulu banyak terjadi di masyarakat

masih memiliki angka kejadian yang tinggi. Di sisi lain seiring dengan

perubahan gaya hidup terutama di perkotaan, angka kejadian penyakit non-

infeksi (Penyakit Tidak Menular/PTM) juga mulai menunjukkan peningkatan.

Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan

peningkatan angka kejadian penyakit tidak menular tersebut jika

dibandingkan dengan SKRT tahun 1995. Oleh karena itu dibutuhkan

pendekatan yang amat komprehensif agar dapat menurunkan angka kejadian

tersebut dan yang lebih penting untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak

terjadi di masyarakat kita (WHO, 1998).

Pendekatan komprehensif tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan

pendekatan kuratif/pengobatan saja, seperti yang selama ini menjadi titik

berat praktik kedokteran di Indonesia. Perlu diupayakan peningkatan

kesadaran dan peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap pola-pola

penyakit tersebut yang akhirnya berujung pada perubahan gaya hidup menjadi

gaya hidup sehat. Di sinilah peranan pendidikan kesehatan dan promosi

kesehatan dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia.

1

Page 2: Tugas Makalah Promkes Tampil

Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta

nyaman merupakan hal yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan

fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat

penting dalam mempengaruhi sosial, mental dan phisik dalam kehidupan

pekerja. Kesehatan suatu lingkungan tempat kerja dapat memberikan

pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti peningkatan moral

pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktifitas. Sebaliknya tempat

kerja yang kurang sehat atau tidak sehat (sering terpapar zat yang bahaya

mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan

kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya biaya

kesehatan dan banyak lagi dampak negatif lainnya.

Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi

perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat

pada negara-negara yang sudah maju. Secara umum bahwa kesehatan dan

lingkungan dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dimana

industrilisasi banyak memberikan dampak positif terhadap kesehatan, seperti

meningkatnya penghasilan pekerja, kondisi tempat tinggal yang lebih baik

dan meningkatkan pelayanan, tetapi kegiatan industrilisasi juga memberikan

dampak yang tidak baik juga terhadap kesehatan di tempat kerja dan

masyarakat pada umumnya.

Dengan makin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan

secara global dibidang pembangunan secara umum di dunia, Indonesia juga

melakukan perubahan-perubahan dalam pembangunan baik dalam bidang

2

Page 3: Tugas Makalah Promkes Tampil

tehnologi maupun industri. Dengan adanya perubahan tersebut maka

konsekuensinya terjadi perubahan pola penyakit / kasus-kasus penyakitkarena

hubungan dengan pekerjaan. Seperti faktor mekanik (proses kerja, peralatan) ,

faktor fisik (panas , bising, radiasi) dan faktor kimia. Masalah gizi pekerja

juga merupakan hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan, stress,

penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lainnya. Perubahan ini banyak

tidak disadari oleh pengelola tempat kerja atau diremehkan. Atau walaupun

mengetahui pendekatan pemecahan masalahnya hanya dari segi kuratif dan

rehabilitatif saja tanpa memperhatikan akan pentingnya promosi dan

pencegahan (Buchari, 2007).

Promosi kesehatan ini dikembangkan dengan adanya Deklarasi

Jakarta hasil dari konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Jakarta bulan

Juli 1997. Dengan komitmen yang tinggi Indonesia ikut berperan dalam

melakukan kegiatan tersebut terutama melalui program perilaku hidup bersih

yang dilakukan di beberapa tatanan diantaranya adalah tatanan tempat kerja.

Masih sangat sedikit sekali pekerja dari perusahaan mendapatkan

pelayanan kesehatan keselamatan kerja yang memuaskan, karena banyak para

pimpinan perusahaan kurang menghubungkan antara tempat kerja, kesehatan

dan pembangunan. Padahal kita ketahui bahwa pekerja yang sehat akan

menjadikan pekerja yang produktif, yang mana sangat penting untuk

keberhasilan bisnis perusahaan dan pembangunan nasional. Untuk itu

promosi kesehatan di tempat kerja merupakan bagian yang sangat penting di

tempat kerja (Buchari, 2007).

3

Page 4: Tugas Makalah Promkes Tampil

Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif),

pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi.

Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun mereka yang terkena

penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi kesehatan.

Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan,

dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja

kantor-kantor pelayanan kesehatan.

Sekolah merupakan sarana penting yang membutuhkan edukasi

tentang pentingnya menjaga kesehatan, karena anak usia sekolah merupakan

kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan termasuk pendidikan

kesehatan. Mengingat pentingnya hal tersebut, pihak kepala sekolah dan guru

pun diharapkan bisa mengajarkan pendidikan kesehatan pada muridnya

secara maksimal, termasuk menyediakan sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan untuk menjaga kesehatan. Tujuan diadakannya promosi

kesehatan di sekolah yakni untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

sekolah, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di kalangan

masyarakat sekolah serta memperbaiki dan memulihkan kesehatan

masyarakat sekolah melalui mengikutsertakan secara aktif guru, murid dan

orang tua murid dalam pendidikan kesehatan dan mengawasi kesehatan

murid. Selain itu juga melalui imunisasi, usaha pengobatan dan

pencegahannya, usaha perbaikan gizi anak dan usaha lingkungan sekolah

yang sehat (Depkes RI, 2005).

4

Page 5: Tugas Makalah Promkes Tampil

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap

menuju hidup sehat. Pada umumnya pendidikan yang lebih tinggi akan

memudahkan seseorang atau masyarakat dalam mencerna informasi untuk

kemudian menentukan pilihan dalam pelayanan kesehatan dan menerapkan

hidup sehat agar lebih sejahtera dikemudian hari (Sumijatun, 2006).

Komite sekolah juga perlu mendukung dalam hal pendanaan untuk

sarana dan prasarana pembinaan PHBS di sekolah serta mengevaluasi kinerja

kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian sekolah

sehat. Contoh sederhana yang perlu dilakukan ada berbagai hal, salah satu

yang sederhana yakni menyediakan westafel dan air bersih buat cuci tangan

siswa/i disekolah dan tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun dengan air

mengalir, lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah BAB dan BAK,

memegang uang dan sebagainya, membersihkan seluruh tangan termasuk

sela-sela jari dan di bawah kuku, dan hemat menggunakan air.

Pesan lain yang tak kalah penting yakni menyampaikan pentingnya makan

makanan sehat. Salah satunya yakni dengan mengonsumsi makanan bergizi

dan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak

dan vitamin. Alat bantu yang bisa mendukung dalam melakukan penyuluhan

disekolah bisa digunakan leaflet, poster, lembar balik dll.

5

Page 6: Tugas Makalah Promkes Tampil

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi Promosi Kesehatan di tempat kerja dan sekolah

2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Promosi Kesehatan di tempat kerja dan

sekolah

3. Untuk mengetahui perencanaan / langkah-langkah Promosi Kesehatan

pada tempat kerja dan sekolah.

6

Page 7: Tugas Makalah Promkes Tampil

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Promosi Kesehatan

Definisi promosi kesehatan menurut WHO tahun 2008 adalah

promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu,

untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan

sosial masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya,

kebutuhannya, serta mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya. Dapat

disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan

yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam

masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.

Menurut Green (dalam Notoatmodjo, 2005), promosi kesehatan

adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang

terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk

memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Green (dalam Notoadmojo, tahun 2005) juga mengemukakan

bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu :

1. Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi pengetahuan

dan sikap seseorang.

2. Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana,

dan fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan perilaku.

7

Page 8: Tugas Makalah Promkes Tampil

3. Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi

seseorang untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-

undang, peraturanperaturan, surat keputusan.

Seperti halnya Kesehatan Masyarakat, Promosi Kesehatan sebagai

bagian dari Kesehatan Masyarakat juga mempunyai aspek teori atau ilmu, dan

praktek, aplikasi atau seni. Dari aspek aplikasi, Promosi Kesehatan mecakup

komponen atau faktor-faktor yang terkait dengan pelaksanaan Promosi

Kesehatan di lapangan. Pelaksanaan atau Promosi Kesehatan dari aspek

praktis, tidak terlepas dari 6W dan 1H, yakni:

1. Why, mengapa promosi kesehatan perlu dilakukan (perlunya promosi

kesehatan)

2. Who, siapa yang melaksanakan promosi kesehatan, (pelaksana promosi

kesehatan)

3. Whom, kepada siapa promosi kesehatan dilakukan atau dilaksanakan

(sasaran promosi kesehatan)

4. What, apa saja yang akan diberikan kepada masyarakat (materi promosi

kesehatan)

5. When, kapan promosi kesehatan dilaksanakan (waktu pelaksanaan

promosi kesehatan)

6. Where, dimana promosi kesehatan dilakukan (tempat atau tatanan

promosi kesehatan dilakukan)

7. How, bagaimana cara melakukan promosi kesehatan (metode dan teknik

promosi kesehatan) (Notoadmojo, 2007).

8

Page 9: Tugas Makalah Promkes Tampil

B. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

1. Definisi Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

Menurut Ottawa 1996 promosi kesehatan di tempat kerja adalah

upaya memberdayakan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan

melindungi kesehatan diri serta lingkungannya.

2. Tujuan Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

a. Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.

b. Menurunkan angka absensi tenaga kerja.

c. Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja

d. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, medukung dan aman.

e. Membantu berkembangnya gaya kerja dan gaya hidup yang sehat

f. Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan

masayarakat.

Dua konsep yang sangat penting untuk meningkatkan

kesehatan pekerja dan lingkungannya adalah pencegahan dan

peningkatan kesehatan. Secara mendasar promosi kesehatan di tempat

kerja adalah perlu melindungi individu (pekerja), lingkungan di dalam

dan di luar tempat kerja dari bahan-bahan berbahaya, stress atau

lingkungan kerja yang jelek. Gaya kerja yang memperhatikan

kesehatan dan menggunakan pelayanan kesehatan yang ada dapat

mendukung terlaksananya promosi kesehatan di tempat kerja.

9

Page 10: Tugas Makalah Promkes Tampil

3. Sasaran dari Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

Sasaran dari Promosi Kesehatan Di tempat Kerja adalah:

a. Primer : Karyawan di tempat kerja.

b. Sekunder : Pengelola kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serikat

atau organisasi pekerja.

c. Tertier  : Pengusaha dan manajer/ Direktur.

4. Keuntungan Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

Bagi Perusahaan

Meningkatnya lingkungan tempat kerja yang sehat dan aman serta nyaman

Citra Perusahaan Positif

Meningkatkan moral staf

Menurunnya angka absensi

Meningkatnya produktifitas

Menurunnya biaya kesehatan atau biaya asuransi.

Pencegahan terhadap penyakit.

Bagi Pekerja

Lingkungan tempat kerja menjadi lebih sehat

Meningkatnya percaya diri

Menurunnya stress

Meningkatnya semangat kerja

Meningkatnya kemampuan

Meningkatnya kesehatan.

Lebih sehatnya keluarga dan masyarakat

10

Page 11: Tugas Makalah Promkes Tampil

5. Dasar hukum K3 ( keselamatan dan kesehatan kerja)

Adapun dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja yaitu :

undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan undang-undang

No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Isi Undang-

Undang

a. bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

Indonesia.

b. bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif,

partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber

daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya

saing bangsa bagipembangunan nasional.

c. bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan

pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi

yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan

negara.

d. bahwa setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan

kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan

11

Page 12: Tugas Makalah Promkes Tampil

kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak

baik Pemerintah maupun masyarakat.

e. bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan, dan

kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu dicabut dan

diganti dengan UndangUndang tentang Kesehatan yang baru.

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk

Undang-Undang tentang Kesehatan.

1. Definisi tenaga kerja dan pekerja

Definisi tenaga kerja dan pekerja menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia NO 50 tahun 2012 yaitu :

a. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan

guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

b. Pekerja/Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima

upah atau imbalan dalam bentuk lain.

2. Manajemen Resiko

Manajemen risiko kesehatan di tempat kerja mempunyai tujuan:

meminimalkan kerugian akibat kecelakaan dan sakit, meningkatkan

kesempatan/peluang untuk meningkatkan produksi melalui suasana kerja

yang aman, sehat dan nyaman, memotong mata rantai kejadian kerugian

12

Page 13: Tugas Makalah Promkes Tampil

akibat kegagalan produksi yang disebabkan kecelakaan dan sakit, serta

pencegahan kerugian akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Secara sistematik dilakukan pengendalian potensi bahaya serta

risiko dalam proses produksi melalui aktivitas :

a. Identifikasi bahaya

b. Penilaian pajanan

c. Karakteristik resiko

d. Penilaian resiko

e. Pengendalian risiko untuk mencegah atau mengurangi kerugian.

f. Pemantauan dan peninjauan ulang

3. Faktor resiko pekerja

Faktor-faktor yang meningkatkan resiko pekerja mengalami

penyerangan di tempat kerja, yaitu : Kontak dengan publik, pertukaran

uang, pengantar penumpang atau barang/ jasa, memiliki tempat kerja yang

bergerak (taksi atau mobil patroli), bekerja dengan orang yang tidak stabil

atau gampang marah dalam layanan kesehatan, layanan sosial, atau

dilingkungan hukum pidana, bekerja sendirian atau dalam jumlah kecil,

bejkerja lembur sampai larut malam atau selama waktu subuh, bekerja

dilingkngan yang tingkat kejahatannya tinggi, menjaga properti atau

kepemilikan yang berharga, bekerja dilingkungan masyarakat (National

Institude core Occupational safety and health, 1996).

4. Program K3S

13

Page 14: Tugas Makalah Promkes Tampil

James S. et all. (2006), mengatakan program yang dilakukan ditempat

kerja untuk mengurangi cidera dan penyakit, yaitu :

a. Pemeriksaan pra penempatan.

b. Program pemeliharaan kesehatan.

c. Program kewaspadaan keselamatan

d. Program promosi kesehatan

e. Penyelidikan kecelakaan

f. Program manajemen stress

g. Program bantuan pegawai dan rehabilitasi

5. Penyakit Akibat Kerja

Terdapat 31 penyakit akibat kerja menurut KEPPRES No.22 Tahun 1993

Tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja yaitu :

- Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan

parut (silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis

yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau

kematian.

- Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang

disebabkan oleh debu logam keras.

- Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang

disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).

- Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat

perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.

14

Page 15: Tugas Makalah Promkes Tampil

- Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai

akibat penghirupan debu organik.

- Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaan-nya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan

hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun.

15

Page 16: Tugas Makalah Promkes Tampil

- Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang

beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena

atau homolognya yang beracun.

- Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat

lainnya.

- Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.

- Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau

keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen

sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.

- Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.

- Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan

otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi.

- Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan

lebih.

- Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi

yang mengion.

- Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik,

kimiawi atau biologik.

- Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen,

minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari

zat tersebut.

- Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.

16

Page 17: Tugas Makalah Promkes Tampil

- Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang

didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi

khusus.

- Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi

atau kelembaban udara tinggi.

- Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

6. Jaminan untuk pekerja

Jaminan untuk para pekerja yaitu berdasarkan pada UU Nomor 36 tahun

2009 tentang kesehatan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 50 tahun 2012 yaitu dijaminnya keselamatan dan kesehatan akibat

kerja dan upaya pencegahannya dengan program K3.

C. Promosi Kesehatan di Sekolah

1. Definisi Promosi Kesehatan di Sekolah

Promosi kesehatan di sekolah adalah upaya meningkatkan

kemampuan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar

mandiri dalam mencegah penyakit, memelihara kesehatan, menciptakan

dan memelihara lingkungan sehat, terciptanya kebijakan sekolah sehat

serta berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat

sekitarnya.

Program Promosi Kesehatan di Indonesia semula dikelola atau

dikembangkan oleh Direktorat Penyuluhan Kesehatan, yang selanjutnya

pada tahun 1980-an diganti menjadi Pusat Penyuluhan Kesehatan.

Penggunaan terminologi penyuluhan pada saat itu hanya untuk

17

Page 18: Tugas Makalah Promkes Tampil

menghindari tumpang tindih dengan nama Departemen Pendidikan. Oleh

sebab itu meskipun menggunakan nama Pusat Penyuluhan Kesehatan,

tetapi tugas dan fungsinya sama, yakni Pendidikan Kesehatan, dan

sekarang berubah ke Promosi Kesehatan. Bersamaan dengan era

reformasi, Pusat Penyuluhan Kesehatan diganti menjadi Pusat Promosi

Kesehatan, sesuai dengan perkembangan yang terjadi di Badan Kesehatan

Dunia atau WHO (WHO, 2008).

Terkait dengan pembinaan kesehatan sekolah di Indonesia, pada

saat masih sebagai Pusat Penyuluhan Kesehatan bekerjasama dengan

Seksi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang pada waktu itu masih di

bawah Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat, telah

menyusun sebuah buku konsep yang mencakup juga semacam panduan

bagi penyelenggaraan UKS. Buku inilah satu-satunya pegangan bagi

usaha pembinaan kesehatan pada masyarakat sekolah, khususnya siswa

(Sumijatun et al, 2006).

Dapat disimpulkan bahwa UKS merupakan bentuk program

pelaksanaan Pendidikan Kesehatan atau sekarang Promosi Kesehatan di

Sekolah. Memang perlu disadari bersama bahwa UKS itu bukan satu-

satunya milikatau tanggung jawab Departemen Kesehatan, tetapi tetap

tanggung jawab dari empat departemen. Di samping Departemen

Kesehatan, juga terlibat Departemen Pendidikan Nasional, Departemen

Agama, dan Departemen Dalam Negeri. Pelaksanaan UKS meliputi 3

kegiatan utama (Trias UKS), yakni :

18

Page 19: Tugas Makalah Promkes Tampil

1. Pendidikan kesehatan

2. Pembinaan lingkungan sekolah sehat

3. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan

Kemudian pada tahun 1990-an, di tingkat internasional, WHO

mengeluarkan deklarasi yang disebut "Health Promoting School" atau

Sekolah yang Berwawasan Kesehatan, atau sering juga diterjemahkan

"Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan". Kegiatan health promoting

school (HPS).

Elemen kegiatan mencakup 6 elemen yaitu:

1. Pelibatan staf kesehatan dan pendidikan, guru, orang tua,tokoh-tokoh

masyarakat dalam upaya promosi kesehatan di sekolah

2. Penjaminan lingkungan yang sehat dan aman, baik fisik maupun

psikososial

3. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan berbasis keterampilan yang

efektif dan "Life skill"

4. Penyediaan akses terhadap pelayanan kesehatan

5. Penerapan kebijakan sekolah dan aktivitas yang menunjang

kesehatan

6. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat secara menyeluruh

19

Page 20: Tugas Makalah Promkes Tampil

Usaha Kesehatan Sekolah di Indonesia, maupun Sekolah yang

Berwawasan Kesehatan (health promoting school) sebenarnya memiliki

tujuan utama yang sama, yakni membina komunitas sekolah sehingga

menjadi sekolah yang sehat atau "healthy school". Sekolah adalah salah

satu tatanan yang sangat potensial dalam Promosi Kesehatan. Hubungan

antara Promosi Kesehatan,danHealth Promoting School dapat

digambarkan sebagai berikut :

2. Tujuan Promosi Kesehatan Di Sekolah

a. Meningkatkan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah

untuk ber-PHBS.

b. Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman.

c. Meningkatkan pendidikan kesehatan di sekolah

d. Meningkatkan akses (kesempatan) untuk pelaksanaan pelayanan

kesehatan di sekolah

e. Meningkatkan peran aktif peserta didik, guru dan masyarakat

lingkungan sekolah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di

sekitar lingkungan sekolah

f. Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya di sekolah untuk

mempromosikan kesehatan (Sumijatun, 2006).

3. Sasaran dari Promosi Kesehatan di Sekolah

a. Peserta didik, yaitu semua anak yang mengikuti pendidikan di

sekolah.

20

Page 21: Tugas Makalah Promkes Tampil

b. Warga sekolah, yaitu setiap orang yang berperan di dalam proses

belajar-mengajar di sekolah (guru, Kepala Sekolah, karyawan

sekolah).

c. Masyarakat lingkungan sekolah, yaitu seluruh masyarakat yang berada

di lingkungan sekolah selain warga sekolah (pengelola kantin, penjaga

sekolah, dan lain-lain).

d. Persatuan Guru Republik Indonesia, Komite Sekolah.

e. Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS.

f. Penentu kebijakan/pengambil keputusan (Kepala Dinas Pendidikan,

Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Daerah, DPR/DPRD).

4. Manfaat Promosi Kesehatan di Sekolah

a. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik,

guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai

gangguan dan ancaman penyakit

b. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak

pada prestasi belajar peserta didik

c. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat

sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat)

d. Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan

e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain

5. Dasar-dasar Hukum Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Sekolah

21

Page 22: Tugas Makalah Promkes Tampil

a. UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 45 tentang Penyelenggaraan Kesehatan

Sekolah

b. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

c. SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,

Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri) No. 1/U/SKB/2003,

1067/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 A/2003, dan 26 Tahun 2003

tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah

d. SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,

Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri) No. 2/P/SKB/2003, No.

1068/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 B/2003, dan 4415-404 Tahun

2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat

e. Kepmenkes No. 1193/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Kebijakan

Nasional Promosi Kesehatan

f. Kepmenkes No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pelaksanaan

Promosi Kesehatan di Daerah

22

Page 23: Tugas Makalah Promkes Tampil

BAB III

PEMBAHASAN

A. Promosi Kesehatan Pada Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan yang dapat menyediakan kesempatan

untuk memanipulasi lingkungan dan dapat dijadikan tempat untuk program

peningkatan kesehatan. Sekolah merupakan sistem yang kompleks (terdapat

banyak struktur dan aspek-aspek terkait), sehingga dalam program promosi

kesehatan di sekolah, semua aspek dalam lingkungan sekolah harus ikut

berperan. Dengan memfokuskan pada semua aspek di sekolah, diharapkann

pesan edukasi tentang kesehatan akan diperkuat melalui modelling norma

sosial yang sehat dan penghambat dari perilaku sehat dapat dikurangi.

Menurut WHO (dalam Morrison & Benneth, 2006) menetapkan

dasar-dasar bagi promosi kesehatan di sekolah:

23

Page 24: Tugas Makalah Promkes Tampil

1. Kebijakan kesehatan di sekolah – mengembangkan kebijakan untuk

perilaku sehat di sekolah

2. Menetapkan lingkungan yang aman, sehat secara fisik dan sosial

3. Mengajarkan ketrampilan yang berkaitan dengan kesehatan

4. Menyediakan makanan sehat

5. Adanya program promosi kesehatan untuk staff di sekolah

6. Menyediakan program konseling sekolah dan psikologi

7. Program pendidikan fisik / Olah Raga di sekolah

Berdasarkan dasar-dasar WHO tersebut, Physicial and Health

Education Canada (dalam Gleddie et al., 2010) membuat program 4E sebagai

pengelompokan dalam program promosi kesehatan di sekolah: Education,

Environment, Everyone, Evidence.

1. Education melibatkan proses belajar mengajar yang mendukung bagi

promosi kesehatan untuk semua anggota komunitas sekolah.

2. Environment: melibatkan semua aspek lingkungan sekolah untuk

menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi promosi

kesehatan di sekolah. Lingkungan sekolah tidak hanya melibatkan

lingkungan yang terdapat dalam sekolah (misal: kantin, ruang kelas) tapi

juga melibatkan lingkungan luar sekolah, seperti rumah.

3. Everyone melibatkan seluruh anggota dari sekolah (guru, siswa, penjual

makanan di kantin sekolah) dan juga luar sekolah (orang tua, masyarakat

sekitar sekolah).

24

Page 25: Tugas Makalah Promkes Tampil

4. Evidence terdiri dari konsep kolaboratif dalam mengidentifikasi tujuan,

perencanaan tindakan dan mengumpulkan semua informasi yang dapat

mendukung keefektifan program promosi kesehatan

Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah

1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan

sekolah yaitu peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun

organisasi-organisasi di masyarakat

2. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :

a. Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta

didik yang positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan

berbagai ketrampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental

dan sosial

b. Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru

maupun orangtua

3. Mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk di laksanakannya

pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :

a. Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana

b. Kerjasama dengan Puskesmas setempat

c. Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan

“keamanan” makanan.

25

Page 26: Tugas Makalah Promkes Tampil

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan perencanaan

promosi kesehatan di sekolah adalah :

a. Analisis situasi

1. Diagnosis Masalah, Green dan Kreuter (1991) telah

mengembangkan suatu model pendekatan untuk membuat

perencanaan dan evaluasi kesehatan yang dikenal sebagai model

PRECEED – PROCEDE. PRECEDE (Predisposing, Reinforsing

and Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation)

digunakan pada fase diagnosis masalah kesehatan, penetapan

prioritas masalah dan tujuan program. PROCEED digunakan untuk

menetapkan sasaran dan criteria kebijakan serta pelaksanaan dan

evaluasi.

2. Menetapkan Prioritas Masalah, Langkah-langkah yang harus

ditempuh untuk menetapkan prioritas masalah kesehatan adalah :

a) Menetapkan status kesehatan, Menetukan pola pelayanan

kesehatan yang ada,

b) Menentukan hubungan antara status kesehatan dengan

pelayanan kesehatan di sekolah dan masyarakat,

c) Menentukan determinan masalah kesehatan.

Setelah melakukan langkah-langkah diatas, selanjutnya dalam

menentukan prioritas masalah kita harus mempertimbangkan

beberapa factor, seperti : beratnya masalah dan akibat yang

26

Page 27: Tugas Makalah Promkes Tampil

ditimbulkan, pertimbangan politis guna mendapat dukungan,

sumber daya yang ada di sekolah maupun masyarakat.

b. Pengembangan Rencana Kegiatan Promosi Kesehatan di Sekolah,

1. Menentukan tujuan, pada dasarnya tujuan promosi kesehatan

disekolah adalah untk mencapai tiga hal, yaitu : meningkatkan

pengetahuan dan atau sikap sisiwa, guru, masyarakat disekitarnya,

meningkatkan perilaku siswa, guru, masyarakat sekolah , serta

masyarakat di sekitarnya, yang pada akhirnya akan berpenagruh

terhadap peningkatan status kesehatan mereka.

2. Menentukan Sasaran Promosi Kesehatan di Sekolah, sasaran

Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan tidak selalu sama.

Oleh sebab itu, kita harus menetapkan sasaran langsung (primer)

dan tidak langsung ( sekunder dan teersier). Di dalam promosi

kesehatan di sekolah, yang dimaksud dengan sasaran primer adlah

siswa sekolah, sedangkan sasaran sekunder adalah warga sekolah

( guru, kepala sekolah dan staf sekolah lainnyainnya, dll.

3. Menentukan Metode Promosi Kesehatan di Sekolah, dalam

menggunakan metode yang akan digunakan dalam memberikan

pendidikan kesehatan kepada siswa harus dipertimbangkan aspek

yang ingin dicapai. Jika ingin mencapai aspek pengetahuan maka

dapat dilakukan dengan cara penyuluhan langsung. Media yang

bisa dipergunakan seperti poster, spanduk, leaflet, dll sehingga

masyarakat sekolah sering melihat dan membaca. Untuk aspek

27

Page 28: Tugas Makalah Promkes Tampil

sikap perlu diberikan contoh yang konkrit sehingga dapat

menggugah emosi, perasaan dan sikap siswa. Jika akan

mengembangkan aspek ketrampilan tertentu, maka siswa harus

diberi kesempatan untuk mencoba.

4. Menentukan Media Promosi Kesehatan di Sekolah, teori

pendidikan menyebutkan, bahwa belajar yang paling baik dan

mudah adlah dengan menggunakan panca indera sebanyak

mungkin, yang untuk maksud tersbut hampir semua program

pendidikan kesehatan menggunakan media yang disesuaikan

denngan sasaran.

5. Menyusun Rencana Evaluasi,eEvaluasi bertujuan untuk mengukur

keberhasilan dari apa yang telah dilakasanakan.

6. Menyusun Jadwal Pelaksanaan Kegiatan, untuk memudahkan

pelaksanaan, monitoringdan evaluasi kegiatan yang dilakukan perlu

diususn jadwal pelaksanaan kegiatan, yang biasanya disajikan

dalam bentuk gant chart atau matrik.

Strategi Promosi Kesehatan Pada Sekolah

1. Pengembangan Kebijakan Sekolah Sehat

2. Pemberdayaan Warga Sekolah dan Masyarakat Lingkungan Sekolah

dalam Membangun Lingkungan Sekolah yang Sehat

3. Penggalangan Kemitraan untuk Meningkatkan Upaya Promosi Kesehatan

di Sekolah

28

Page 29: Tugas Makalah Promkes Tampil

4. Memberikan Pendidikan Kesehatan bagi Anak

5. Pengkajian/Penelitian untuk Meningkatkan Program Promosi Kesehatan

di Sekolah

6. Memberikan Akses Pelayanan Kesehatan yang Bersifat Promotif dan

Preventif bagi Peserta Didik

7. Berperan Aktif dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Pentingnya promosi promosi kesehatan di sekolah yaitu :

1. Sekolah adalah tempat utama dimana individu mengikuti proses

pendidikan.

2. Sebagian besar anak usia 7-12 tahun mengikuti pendidkan di sekolah

sekitar 5 jam per hari atau 30 jam per minggu.

3. Seorang anak akan terpapar dengan sekolahnya dalam kurun waktu yang

cukup lama (SD 6 tahun).

4. Sekolah memiliki kurikulum yang memungkinkan seorang anak dapat

belajar hal terkait dengan kesehatannya.

Indikator jangka panjang promosi kesehatan di sekolah adalah :

1. Menurunnya angka absensi siswa dan guru karena sakit.

2. Menurunnya kasus / siswa yang memerlukan pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K) do sekolah.

3. Menurunnya jumlah kasus / siswa yang menderita kurang gizi.

29

Page 30: Tugas Makalah Promkes Tampil

B. Beberapa Contoh Promosi Kesehatan Di Sekolah

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

3. Perilaku makan di Sekolah

C. Rancangan Promosi Kesehatan di Sekolah Pada Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan

perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari

pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di

bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakatnya (Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2009).

Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah (PHBS) di

sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat

lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku

hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.

Sekolah sehat adalah sekolah yang mampu menjaga dan meningkatkan

kesehatan masyarakat sekolah dan untuk pertumbuhan fisik dan

perkembangan kecerdasan anak sekolah melalui berbagai upaya kesehatan

(Sya’roni, RS 2007).

Bidang PHBS (Depkes RI, 2001) yaitu:

30

Page 31: Tugas Makalah Promkes Tampil

1. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih

yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2 kali sehari

2. Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi

garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)

setiap 6 bulan

3. Bidang Kesehatan lingkungan, seperti membuang sampah pada        

tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik.

Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring

munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-

10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di

sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta

didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran

sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah

penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam

mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan

melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (Dinas Kesehatan Kota

Surabaya, 2009).

Penerapan PHBS di sekolah menurut Sya’roni. RS (2007), antara lain:

1. Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa sesuai dengan

kurikulum yang berlaku (kurikuler)

2. Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa yang dilakukan

diluar jam pelajaran biasa (ekstrakurikuler)

a. Kerja bakti dan lomba kebersihan kelas

31

Page 32: Tugas Makalah Promkes Tampil

b. Aktivitas kader kesehatan sekolah/ dokter kecil

c. Pemeriksaan kualitas air secara sederhana

d. Pemeliharaan jamban sekolah

e. Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah

f. Demo/gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar

g. Pembudayaan olahraga yang teratur dan terukur

h. Pemeriksaan rutin kebersihan: kuku, rambut, telinga, gigi

3. Membimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling.

4. Kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan

peran aktif siswa, guru, dan orang tua, antara lain melalui penyuluhan

kelompok, pemutaran kaset radio atau film, penempatan media poster,

penyebaran leaflet dan membuat majalah dinding

5. Pemantauan dan evaluasi

a. Lakukan pamantauan dan evaluasi secara periodik tentang kebijakan

yang telah dilaksanakan

b. Minta pendapat pokja PHBS di sekolah dan lakukan kajian terhadap

masalah yang ditemukan

c. Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan.

Sasaran

Sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan adalah seluruh anggota

keluarga institusi pendidikan. Menurut Dinas Kesehatan Kota Surabaya

(2009) terbagi dalam:

32

Page 33: Tugas Makalah Promkes Tampil

1. Sasaran Primer

Adalah sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan diubah

perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah (individu atau

kelompok dalam institusi pendidikan yang bermasalah).

2. Sasaran Sekunder

Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam institusi

pendidikan yang bermasalah, misalnya kepala sekolah, guru, orang tua

murid, kader kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan

dan lintas sektor terkait, pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK).

3. Sasaran Tersier

Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam

menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk

tercapainya pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan, misalnya kepala

desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat,

dan orang tua murid.

Manfaat PHBS di Sekolah

Manfaat PHBS di sekolah diantaranya:

1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru,

dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan

dan ancaman penyakit

2. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada

prestasi belajar peserta didik

33

Page 34: Tugas Makalah Promkes Tampil

3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga

mampu menarik minat orang tua (masyarakat)

4. Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan

5. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Suryatiningsih,

2010).

Indikator PHBS

1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

Anak sering bermain dengan tanah atau batu dan bermain di

tempat-tempat yang kurang bersih seperti selokan. Ada cara lain yang

cukup “ampuh” yang dapat menghindarkan anak dari kuman-kuman

penyakit yaitu dengan kebiasaan mencuci tangan.

Kebiasaan mencuci tangan masyarakat Indonesia masih belum

baik. Terlihat dari kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan

semangkuk air atau kobokan untuk membasuh tangan sebelum makan.

Padahal kebiasan sehat mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan

sabun dapat menyelamatkan nyawa dengan mencegah penyakit (Hasyim,

2009).

Alasan seseorang harus mencuci tangan dengan air bersih dan

sabun adalah:

a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri

penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan

34

Page 35: Tugas Makalah Promkes Tampil

b. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang

bisa menimbulkan penyakit (Depkes RI, 2001).

c. Mencuci tangan dengan air yang mengalir hanya dapat menghilangkan

kuman 25% dari tangan, sedangkan mencuci tangan dengan air bersih

yang mengalir dan sabun akan dapat membersihkan kotoran dan

membunuh kuman hingga 80% dari tangan (Hasyim, 2009).

Saat harus mencuci tangan yaitu:

a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang

binatang, berkebun)

b. Setelah buang air besar

c. Sebelum makan dan sebelum memegang makanan

Manfaat mencuci tangan diantaranya:

a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan

b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, thypus,

kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), flu

burung atau SARS

c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

Cara mencuci tangan yang baik dan benar, yaitu:

a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun

b. Bersihkan telapak, punggung tangan dan pergelangan tangan lengan,

gosok bila perlu

c. Bersihkan juga sela-sela jari dan lipatan kuku jari

35

Page 36: Tugas Makalah Promkes Tampil

d. Setelah itu keringkan dengan lap bersih. (Depkes RI, 2001)

2.    Jajan di kantin sekolah yang sehat

Jajan bagi anak merupakan hal yang paling sering dilakukan, dan

hal ini dapat membahayakan apabila jajanan yang mereka konsumsi tidak

sehat, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Bogor dimana

telah ditemukan Salmonella Paratyphi A di 25%-50% sampel minuman

yang dijual di kaki lima. Bakteri ini mungkin berasal dari es batu yang

tidak dimasak terlebih dahulu. Selain cemaran mikrobiologis, cemaran

kimiawi yang umum ditemukan pada makanan jajanan kaki lima adalah

penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) ilegal seperti borax (pengawet

yang mengandung logam berat Boron), formalin (pengawet yang

digunakan untuk mayat), rhodamin B (pewarna merah pada tekstil), dan

methanil yellow (pewarna kuning pada tekstil) (Judwarwanto, 2008).

Menurut Depkes RI (2001) alasan tidak boleh jajan di sembarang

tempat, harus di kantin sekolah karena:

a. Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin

kebersihannya, terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari

serangga dan tikus

b. Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan

siswa, sehingga siswa menjadi lebih berprestasi di sekolah

c. Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan

dan peralatan makan

36

Page 37: Tugas Makalah Promkes Tampil

d. Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran pembuangan air

kotor

e. Adanya pengawasan secara teratur oleh guru, siswa dan komite

sekolah.

3.     Membuang sampah pada tempatnya

Membuang sampah pada tempatnya merupakan cara sederhana yang

besar manfaatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan, namun sangat susah

untuk diterapkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan oleh Andang

Binawan yang menyebutkan bahwa kebiasaan membuang sampah

sembarangan dilakukan hampir di semua kalangan masyarakat, tidak hanya

warga miskin, bahkan mereka yang berpendidikan tinggi pun melakukannya

(Kartiadi, 2009).

Alasan harus membuang sampah ditempatnya adalah karena sampah

adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas

manusia maupun alam. Selain kotor, tidak sedap dipandang mata, sampah

juga mengundang kuman penyakit. Oleh karena itu sampah harus dibuang di

tempat sampah.

Secara garis besar, Depkes RI (2001) membedakan sampah

menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Sampah anorganik atau kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan

secara alamiah, contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, atau botol

37

Page 38: Tugas Makalah Promkes Tampil

b. Sampah organik atau basah, yang dapat mengalami pembusukan secara

alami, contoh: sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-

rempah, atau sisa buah

c. Sampah berbahaya, contoh: baterai, botol racun nyamuk, atau jarum

suntik bekas.

Akibat dari membuang sampah sembarangan adalah:

a. Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang serangga dan tikus

b. Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara

c. Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang      

membahayakan kesehatan

d. Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara memusnahkan atau

memanfaatkannya. Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan

secara sederhana sebagai berikut:

a.         Penumpukan

            Dengan metode ini sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secara

langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode

penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan risiko karena

berjangkitnya penyakit menular, menyebabkan pencemaran udara,

terutama bau, sumber penyakit dan mencemari sumber-sumber air.

b.      Pengkomposan

Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat

menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.

38

Page 39: Tugas Makalah Promkes Tampil

c.       Pembakaran

Metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat

dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk menghindari

pencemaran asap, bau, dan kebakaran.

d.      Sanitari landfill

Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi cekungan yang

telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini memerlukan areal

khusus yang sangat luas.

Dalam pemanfaatan sampah, sampah basah dapat dijadikan kompos

dan makanan ternak, sampah kering dapat dipakai kembali dan didaur ulang

seperti sampah kertas dapat didaur ulang. Daur ulang adalah salah satu

strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,

pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuatan produk atau

material bekas pakai.

Material yang dapat didaur ulang misalnya:

1)        Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, cremer, baik yang putih bening

maupun yang berwarna, terutama gelas atau kaca yang tebal.

2)        Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus,

kecuali kertas yang berlapis minyak

3)        Alumunium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue

4)        Besi bekas rangka meja, besi rangka beton

5)        Plastik bekas tempat shampoo, air mineral, jerigen, ember

6)        Sampah basah dapat diolah menjadi kompos

39

Page 40: Tugas Makalah Promkes Tampil

Pengelolaan sampah sangat besar sekali manfaatnya bagi diri kita sendiri,

orang lain, maupun bagi lingkungan sekitar kita (Kartiadi, 2009), diantaranya:

a.    Menghemat sumber daya alam

b.    Menghemat energi

c.    Mengurangi uang belanja

d.    Menghemat lahan tempat pembuangan akhir (TPA)

e.    Meminimalkan lingkungan jentik di sekolah.

4.         Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah (Gunarsa, S 2001):

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan

terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan

meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup).

Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan

terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan

untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

 Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktivitas

kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang

berbeda-beda sesuai dengan tugas atau profesi masing-masing.

Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang

dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan

(Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan

dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).

40

Page 41: Tugas Makalah Promkes Tampil

Alasan mengikuti kegiatan olahraga di sekolah adalah untuk

memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah

sakit. Selain itu juga untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik.

Manfaat olahraga antara lain:

a. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker,

tekanan darah tinggi, kencing manis

b. Berat badan terkendali

c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat

d. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional

e.         Lebih percaya diri

f.          Lebih bertenaga dan bugar

g.         Keadaan kesehatan menjadi lebih baik

5.   Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

Mengukur berat dan tinggi badan merupakan salah satu upaya

untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan

diketahuinya tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak maka dapat

memberikan masukan untuk peningkatan konsumsi makanan yang

bergizi bagi pertumbuhan anak. Sedangkan untuk mengetahui

pertumbuhan seorang anak normal atau tidak, bisa diketahui melalui cara

membandingkan ukuran tubuh anak yang bersangkutan dengan ukuran

tubuh anak seusia pada umumnya. Apabila anak memiliki ukuran tubuh

melebihi ukuran rata-rata anak yang seusia pada umumnya, maka

pertumbuhannya bisa dikatakan maju. Sebaliknya bila ukurannya lebih

41

Page 42: Tugas Makalah Promkes Tampil

kecil berarti pertumbuhannya lambat. Pertumbuhan dikatakan normal

apabila ukuran tubuhnya sama dengan ukuran rata-rata anak-anak lain

seusianya.

Alasan siswa perlu ditimbang setiap 6 bulan adalah untuk

memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi badan normal siswa agar

segera diketahui jika ada siswa yang mengalami gizi kurang maupun gizi

lebih.

Cara untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa

yaitu dengan mencatat hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan

tiap siswa di Kartu Menuju Sehat (KMS) anak sekolah maka akan telihat

berat badan atau tinggi badan naik atau tidak naik (terlihat

perkembangannya).

Manfaat penimbangan siswa setiap 6 bulan di sekolah (Depkes,

2001) antara lain:

a. Untuk mengetahui apakah siswa tumbuh sehat

b. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan siswa.

c. Untuk mengetahui siswa yang dicurigai gizi kurang dan gizi lebih,

sehingga jika ada kelainan yang berpengaruh langsung dalam proses

belajar di sekolah, dapat segera dirujuk ke Puskesmas.

Jenis-jenis  kondisi gizi tidak seimbang yang dapat diketahui setelah

melakukan penimbangan berat badan adalah:

a.       Gizi buruk

42

Page 43: Tugas Makalah Promkes Tampil

        Gizi buruk adalah bila kondisi gizi kurang berlangsung lama, maka

akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada

keadaanya ini dapat menjadi kwarshiorkor dan marasmus yang

biasanya disertai penyakit lain seperti diare, infeksi, penyakit

pencemaan, infeksi saluran pernafasan bagian atas, dan anemia.

Tanda-tanda gizi buruk (Meru, 2008) yaitu:

1)     Sangat kurus, tulang iga tampak jelas

2)     Wajah terlihat lebih tua

3)     Tidak bereaksi terhadap rangsangan (apatis)

4)     Rambut tipis, kusam, warna rambut jagung, dan bila dicabut

tidak sakit

5)     Kulit keriput

6)     Pantat kendur dan keriput

7)     Perut cekung atau buncit

8)     Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan dan bila           

ditekan lama kembali

9)     Bercak merah kehitaman pada tungkai dan pantat.

b.      Gizi lebih

          Masalah ini disebabkan karena konsumsi makanan yang

melebihi dari yang dibutuhkan, terutama konsumsi lemak yang

tinggi dan makanan dari gula murni. Pada umumnya masalah ini

43

Page 44: Tugas Makalah Promkes Tampil

banyak terdapat di daerah perkotaan dengan dijumpainya balita yang

kegemukan.

Tanda-tanda gizi lebih (Meru, 2008) yaitu:

1)    Berat badan jauh di atas berat normal

2)    Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang

3)    Tidak dapat bergerak bebas

4)    Nafas mudah tersengal-sengal jika melakukan kegiatan

5)    Mudah lelah

6)    Malas melakukan kegiatan.

c.         Gizi kurang

            Gizi kurang disebabkan karena konsumsi gizi yang tidak

mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu (Meru, 2008).

6. Tidak merokok di sekolah

Rokok mengandung kurang lebih 4.000 elemen-elemen, dan

setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun

utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Oleh karena

itu kebiasaan merokok harus dihindarkan sejak dini mulai dari tingkat

sekolah dasar (Wastuwibowo, 2008).

Alasan tidak boleh merokok di sekolah karena rokok ibarat pabrik

bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan

sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya

adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida. Nikotin menyebabkan

44

Page 45: Tugas Makalah Promkes Tampil

ketagihan dan merusak jantung serta aliran darah, tar menyebabkan

kerusakan sel paru-paru dan kanker, sedangkan karbon monoksida

menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,

sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Menurut Depkes RI (2003), seorang perokok dibedakan menjadi

dua, yaitu:

a.    Perokok aktif

          Adalah orang yang merokok secara rutin walaupun itu cuma 1

batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak

rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba.

b.    Perokok pasif

Adalah orang yang bukan perokok, tetapi menghirup asap rokok

orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan

orang yang sedang merokok.

Bahaya merokok (Depkes RI, 2003), antara lain:

a.    Menyebabkan kerontokan rambut

b.    Gangguan pada mata, seperti katarak

c.    Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok

d.    Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan kanker

e.    Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap

f.     Tulang lebih mudah keropos

Bagi perokok yang ingin berhenti merokok dapat melakukannya dengan

cara:

45

Page 46: Tugas Makalah Promkes Tampil

e. Bulatkan tekat, mantapkan niat yang kuat untuk berhenti merokok

f. Mencari alasan yang kuat untuk berbenti merokok misalnya karena

disuruh keluarga atau ingin meningkatkan kesehatan

g. Tetapkan tanggal berhenti merokok dalam waktu kurang dan dua

minggu

h. Memilih salah satu cara berhenti seperti berhenti seketika, mengurangi

jumlah rokok secara bertahap atau menunda waktu merokok

i. Minta dukungan teman atau keluarga

j. Menghindari segala sesuatu yang menimbulkan keinginan  merokok

(Wastuwibowo, 2008).

Saat ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang penetapan

kawasan tanpa rokok sebagai upaya perlindungan untuk masyarakat

terhadap resiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar

asap rokok.

Kawasan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan

dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, perdagangan, promosi, dan

penggunaan rokok. Penetapan kawasan tanpa rokok diselenggarakan di

berbagai tempat (Depkes RI, 2001), yaitu:

a. Tempat umum, seperti terminal, bus way, bandara, stasiun kereta api,

pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel, restoran, tempat rekreasi

b. Tempat ibadah, seperti masjid, mushola, gereja, kapal, pura, wihara, dan

klenteng

46

Page 47: Tugas Makalah Promkes Tampil

c. Arena kegiatan anak-anak, seperti tempat penitipan anak, tempat

pengasuhan anak, arena bermain anak-anak

d. Tempat proses belajar mengajar, seperti sekolah, tempat pelatihan,

termasuk perpustakaan, ruang praktik, atau laboratorium, museum.

e. Tempat pelayanan kesehatan, seperti Posyandu, Puskesmas, dan rumah

sakit

f. Tempat kerja, seperti perkantoran, pabrik, ruang rapat, ruang sidang atau

seminar

g. Angkutan umum, seperti bus, bus way, mikrolet, kereta api, kapal laut

dan pesawat udara.

7. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin (Depkes RI,

2001):

Sekolah menjadi bebas jentik dan warga sekolah serta masyarakat

sekolah terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui

nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, dan kaki gajah.

Memberantas jentik di sekolah adalah kegiatan memeriksa

tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di sekolah (bak mandi,

kolam) apakah bebas dari jentik nyamuk atau tidak. Kegiatan

memberantas jentik nyamuk di sekolah diantaranya:

a. Lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus

(menguras, menutup, mengubur, plus menghindari gigitan nyamuk)

b. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong

nyamuk penular berbagai penyakit, seperti demam berdarah, demam

47

Page 48: Tugas Makalah Promkes Tampil

dengue, chikungunya, malaria, filariasis (kaki gajah) di tempat-

tempat perkembangbiakannya.

Tiga (3) M plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN, yaitu:

a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak

mandi, kolam, tatakan pot kembang

b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti lubang bak

kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air

hujan

c. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air, seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang

dibuang sembarangan (bekas botol atau gelas air mineral, plastik

kresek)

d. Plus menghindari gigitan nyamuk, yaitu:

2) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya

memakai obat nyamuk oles atau diusap ke kulit

3) Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai

4) Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak

5) Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat

yang sulit dikuras, misalnya di talang air atau di daerah sulit air

6) Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak penampung air,

misalnya ikan cupang, ikan nila

7) Menanam tumbuhan pengusir nyamuk, misalnya zodia, lavender,

rosemary

48

Page 49: Tugas Makalah Promkes Tampil

Manfaat sekolah bebas jentik adalah:

a. Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit

dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi

b. Kemungkinan terhindar dan berbagai penyakit semakin besar seperti

demam berdarah dengue (DBD), malaria, chikungunya, atau kaki gajah

c. Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat

Cara pemeriksaan jentik berkala dapat dilakukan secara sederhana

dengan menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik. Jika

ditemukan jentik, warga sekolah dan masyarakat sekolah diminta untuk

menyaksikan atau melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan

PSN melalui 3 M atau 3 M plus. Setelah itu mencatat hasil pemeriksaan

jentik.

8. Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah (Depkes RI,

2001):

Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki

setiap masyarakat. Pentingnya buang air bersih di jamban yang bersih

adalah untuk menghindari dari berbagai jenis penyakit yang timbul karena

sanitasi yang buruk. Oleh karena itu jamban harus mengikuti standar

pembuatan jamban yang sehat dimana harus terletak minimal 10 meter dari

sumber air dan mempunyai saluran pembuangan udara agar tidak

mencemari lingkungan sekitar.

49

Page 50: Tugas Makalah Promkes Tampil

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas

pembuangan kotoran manusia, yang terdiri atas tempat jongkok atau

tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung), yang

dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk

membersihkannya. Jenis jamban ada dua, yaitu:

a.    Jamban cemplung

Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi menyimpan

dan meresapkan cairan kotoran/ tinja ke dalam tanah dan

mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung

diharuskan ada penutup agar tidak berbau.

b.    Jamban tangki septik atau leher angsa

Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki

septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian atau

dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.

Manfaat yang dapat diperoleh jika menggunakan jamban bersih adalah:

a. Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau

b. Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnya

c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat   menjadi

penular penyakit diare, kolera, disentri, thypus,   kecacingan, penyakit

infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.

Syarat jamban sehat yaitu:

50

Page 51: Tugas Makalah Promkes Tampil

a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum

dengan lubang penampungan minimal 10 meter)

b. Tidak berbau

c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus

d. Tidak mencemari tanah disekitarnya

e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan

f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung

g. Penerangan dan ventilasi cukup

h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai

i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih

Cara memelihara jamban sehat adalah:

a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air

b. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan

bersih

c. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat

d. Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran

e. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)

f. Bila ada kerusakan, segera diperbaiki

Langkah-langkah Pembinaan PHBS di Sekolah (Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Timur, 2004):

1. Analisis Situasi

51

Page 52: Tugas Makalah Promkes Tampil

Penentu kebijakan atau pimpinan di sekolah melakukan pengkajian ulang

tentang ada tidaknya kebijakan tentang PHBS di sekolah serta bagaimana

sikap dan perilaku khalayak sasaran (siswa, warga sekolah, dan

masyarakat lingkungan sekolah) terhadap kebijakan PHBS di sekolah.

Kajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan.

2. Pembentukan kelompok kerja

Pihak pimpinan sekolah mengajak bicara/ berdialog guru, komite sekolah,

dan tim pelaksana atau pembina UKS tentang:

a. Maksud, tujuan, dan manfaat penerapan PHBS di sekolah

b. Membahas rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di sekolah

c. Meminta masukan tentang penerapan PHBS di sekolah, antisipasi

kendala, sekaligus alternatif solusi

d. Menetapkan penanggung jawab PHBS di sekolah dan mekanisme

pengawasannya

e. Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi siswa, warga sekolah, dan

masyarakat sekolah

f. Pimpinan sekolah membentuk kelompok kerja penyusunan       

kebijakan PHBS di sekolah

3. Pembuatan Kebijakan PHBS di sekolah

Kelompok kerja membuat kebijakan jelas, tujuan, dan cara

melaksanakannya.

4. Penyiapan Infrastruktur

52

Page 53: Tugas Makalah Promkes Tampil

Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas

PHBS di sekolah, instrumen pengawasan materi, sosialisasi penerapan

PHBS di sekolah, pembuatan dan penempatan pesan di tempat-tempat

strategis disekolah, pelatihan bagi pengelola PHBS di sekolah.

5. Sosialisasi Penerapan PHBS di sekolah

Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah di lingkungan internal, antara lain:

a. Penggunaan jamban sehat dan air bersih

b. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

c. Larangan merokok di sekolah dan kawasan tanpa rokok di sekolah

d. Membuang sampah pada tempatnya

e. Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di sekolah.

D. Rancangan Promosi Kesehatan di Sekolah Pada Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS)

Dalam siklus hidup, masa kanak-kanak merupakan waktu yang tepat

untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang

berkualitas sebagai sumber daya pembangunan bangsa. Kesadaran akan funsi

anak dan nilai substabtifnya melatarbelakangi dikembangkannya berbagai

upaya pembinaan anak, termasuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS

mulai dikembangkan sejak beberapa dekade yang lalu dan dimantapkan

dengan pembentukan tim pembina UKS di semua tingkat pemerintahan pada

sekitar tahun 1984 (Dep. Kes RI, 2001).

53

Page 54: Tugas Makalah Promkes Tampil

Upaya pembinaan melalui sekolah telah dinyatakan dalam Undang-

Undang RI No. 23 tahun 1992, tentang kesehatan. Pada Bab V Pasal 45 ayat

1 dinyatakan bahwa “Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup

sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara

harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas”

(Sumijatun, 2006).

Tujuan umum dari UKS adalah adanya usaha untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan

perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya dan berkualitas. Sasaran dari pelaksanaan UKS

adalah anak-anak usia sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat menegah.

Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri-program dan dikenal :Trias

UKS” yang meliputi :

1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui intrakurikuler dan

ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler dilakukan dengan memberikan

pendidikan kesehatan pada jam pelajaran, sedangkan ekstrakurikuler

dilaksanakan di luar jam pelajaran, seperti : kerja bakti, aktivitas kader

sekolah (dokter kecil), bimbingan perilaku sehat dan penyuluhan

kesehatan.

2. Pelayanan kesehatan, dilakukan secara komprehensif yang meliputi

kegiatan promosi, prevensi, kurasi dan rehabilitasi.

54

Page 55: Tugas Makalah Promkes Tampil

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah, yang dilakukan adalah

kegiatan bina fisik, mental dan sosial.

Bentuk dan sifat upaya kesehatan melalui UKS mencakup beberapa prinsip

yaitu :

1. Intervensi program yang dilakukan melalui kegiatan upaya kesehatan dan

pendidikan

2. Melaksanakan dasar-dasar upaya kesehatan seperti upaya dan pelayanan

kesehatan paripurna serta pembinaan dan peningkatan peran masyarakat

dalam pengembangan sikap dan perilaku sehat

3. Pendekatan terhadap pemecahan masalah

4. Intervensi yang lain yang terkait

Pelayanan kesehatan dalam bentuk UKS salah satunya melalui program

“Dokter Kecil” :

1. Pengrtian, Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah

dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan

lingkungan.

2. Tujuan umum : untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam progran UKS

Tujuan khusus :

a. Siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan

lingkungannya

55

Page 56: Tugas Makalah Promkes Tampil

b. Siswa dapat menolong diri sendiri, sesama teman dan orang lain untuk

hidup sehat

3. Kriteria peserta :

a. Siswa SD kelas 4 da 5

b. Berprestasi di sekolah

c. Berbadan sehat

d. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab

e. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat

f. Berbudi pekerti baik dan suka menolong

g. Izin orang tua

4. Tugas dan kewajiban Dokter Kecil :

a. Bersikap santun dan berperilaku sehat

b. Dapat menggerakkan sesama teman / siswa untuk bersama-sama

menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya sendiri

c. Berusaha bagi terciptanya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah

maupun di rumah

d. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan

program di sekolah

5. Kegiatan Dokter Kecil :

a. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan :

1) Pengamatan kebersihan dan kesehtan pribadi

2) Pengukuran tinggi badan dan berat badan

3) Penyuluhan kesehatan

56

Page 57: Tugas Makalah Promkes Tampil

b. Membantu petugas kesehatan, melaksanakan :

1) Distribusi obat cacing, vitamin S, dll

2) Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

3) Pertolongan pertama pada penyakit (P3P)

c. Pengamatan dini tanda-tanda penyakit

d. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan

e. Pencatatan dan pelaporan

f. Melaporkan hal-hal yang khusus pada guru UKS / Kepala Sekolah

yang ditunjuk

E. Rancangan Promosi Kesehatan di Sekolah Pada Perilaku Makan (di

sekolah)

Tujuan Umum : Siswa mampu melakukan perilaku makan yang sehat

Tujuan Khusus:

1. Siswa memiliki pengetahuan tentang makanan sehat dan manfaatnya

2. Siswa memiliki sikap yang positif terhadap makanan sehat

3. Siswa memiliki keyakinan tentang outcome dari pemilihan makanan

yang sehat dan yakin bahwa dirinya mampu melakukan perilaku makan

sehat

4. Siswa mampu melakukan pilihan terhadap makanan yang sehat dan

mengatur porsi makanannya sesuai dengan kandungan gizinya

57

Page 58: Tugas Makalah Promkes Tampil

Program akan dilakukan selama 1 tahun, dengan evaluasi program

tiap 3 bulan. Program diberikan pada level SD – SMP, dengan penyesuaian

kurikulumnya untuk tiap levelnya.

Hal-hal yang akan dilakukan dalam program promosi perilaku

makan sehat di sekolah:

1. Kebijakan sekolah

Menambahkan tentang kebijakan tentang perilaku makan sehat.

Kebijakan dapat berupa aturan tentang makanan yang dapat dikonsumsi

di sekolah atau larangan membeli makanan dari luar sekolah. Berkaitan

dengan kebijakan, sekolah bisa mengadakan hari makanan sehat (misal

seminggu sekali), dimana pada hari itu semua siswa dan guru diharuskan

untuk makan makanan yang sehat.

2. Kurikulum dalam pengajaran

Menambahkan pengajaran tentang makanan sehat dan perilaku makan

sehat pada kurikulum pengajaran beberapa mata pelajaran, misal:

biologi, olah raga, bimbingan konseling, IPA. Bila memungkinkan

menambah satu mata pelajaran tentang perilaku makan sehat yang

dilakukan seminggu sekali (1jam pelajaran). Hal-hal yang bisa menjadi

topik dalam pengajaran: pengetahuan tentang nutrisi atau kelompok

makanan, piramida makanan, cara-cara memilih makanan yang sehat,

body image – kaitannya dengan pemilihan makanan yang sehat, cara-

cara meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, cara

meningkatkan self-efficacy dalam hal perilaku makan sehat, cara

58

Page 59: Tugas Makalah Promkes Tampil

mengontrol porsi makanan, masalah-masalah yang ditimbulkan akibat

obesitas atau kurangnya nutrisi dalam makanan, dan gunanya memiliki

berat badan yang ideal.

3. Kantin

Membuat kebijakan khusus tentang jenis makanan yang dijual di kantin

(misal: mengurangi jumlah makanan yang tidak sehat di sekolah –

contoh: snack, gorengan, es dengan pewarna, mengganti minuman soft

drink dengan susu, juga menambah banyak jumlah buah-buahan dan

sayuran) dan merubah harga makanan yang dijual (misal: dengan

menaikkan harga makanan-makanan yang tidak sehat dan menurunkan

harga makanan-makanan yang sehat). Perlu adanya penyuluhan dan

pelatihan khusus bagi penjual makanan di kantin agar mereka dapat

memilih makanan yang lebih selektif, khususnya makanan yang sehat

untuk dijual di kios mereka. Pihak sekolah juga dapat memberikan

reward bagi penjual di kios yang menjual makanan sehat lebih banyak.

4. Aktivitas lain

Mengadakan bazaar makanan sehat dan lomba yang berkaitan dengan

perilaku makan sehat. Konseling bagi anak-anak dan orang tua,

khususnya bagi anak-anak yang memiliki kecenderungan obesitas

Memberikan reward bagi siswa yang melakukan perilaku makan sehat –

sehingga siswa yang lain mencontoh, sehingga terjadi vicarious learning

Peer educator, yaitu memilih siswa-siswa yang terlihat menonjol dan

dapat memberi pengaruh di antara siswa-siswa yang lain. Para siswa

59

Page 60: Tugas Makalah Promkes Tampil

yang dipilih akan mendapat pelatihan tentang cara-cara memilih

makanan sehat dan bagaimana mengajarkan pengetahuan tersebut

kepada teman-temannya.

5. Kerja sama dengan orang tua

Orang tua memiliki peran yang kuat dalam program promosi kesehatan

di sekolah. Halhal yang telah diajarkan di sekolah, perlu diperkuat juga

oleh lingkungan rumah. Penyuluhan bagi orang tua penting agar orang

tua juga mampu memberi pengetahuan kepada anak-anaknya tentang

makanan sehat dan tidak membiasakan anak untuk ‘jajan’ atau makan

makanan yang tidak sehat. Orang tua juga diharapkan lebih sering

memberi bekal makanan sehat daripada hanya memberi uang untuk

membeli makanan di sekolah atau di luar rumah.

6. Kerja sama dengan masyarakat setempat

Sekolah dapat bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk

mengurangi jumlah penjual makanan di luar sekolah. Misal, dengan

bekerja sama dengan RT atau RW di sekitar sekolah untuk memberikan

larangan berjualan bagi penjaja makanan tidak sehat. Para penjaja

makanan atau jajanan di luar sekolah seringkali menjual makanan yang

berbahaya karena mengandung bahan-bahan yang berbahaya dan

seharusnya tidak dicampur dalam makanan (seperti boraks, pewarna

kain, formalin, dan zat berbahaya lain). Data BPOM tahun 2006-2010

60

Page 61: Tugas Makalah Promkes Tampil

menunjukkan 40-44% jajanan di sekolah tidak memenuhi syarat

keamanan makanan.

F. Promosi Kesehatan Pada Tempat Kerja

Prinsip Promosi Kehatan di Tempat Kerja

Prinsip Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja hendaknya

dilakukan secara  komprehensif, partisipasi dan kewenangan yang ada.

Promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dikembangkan dengan

melibatkan kerja sama dengan berbagai sektor yang terkait, dan

melibatkan beberapa kelompok organisasi masyarakat yang ada sehingga

lebih mantap serta berkesinambungan.

a. Komprehensif.

Promosi Kesehatan Di tempat Kerja merupakan kegiatan

yang melibatkan  beberapa disiplin ilmu  guna memaksimalkan

tujuan yang ingin dicapai yaitu berkembangnya tempat kerja yang

sehat, aman dan nyaman sehingga dengan  lingkungan kerja yang

mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku individu

dan kelompok kearah yang positif sehingga dapat menjaga

lingkungan agar tetap sehat.

b. Partisipasi

61

Page 62: Tugas Makalah Promkes Tampil

Para pekerja di semua tingkatan dalam perusahaan hendaknya

terlibat secara aktif mengindetifikasi masalah kesehatan yang

dibutuhkan untuk pemecahannya dan meningkatkan kondisi

lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil keputusan di

tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para

pekerja untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan

mereka dalam merubah gaya hidup dan mengembangkan

kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap penyakit.

c. Keterlibatan berbagai sektor terkait.

Kesehatan yang baik  adalah hasil dari berbagai faktor yang

mendukung. Berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja

hendaknya harus melalui pendekatan yang integrasi yang mana

penekanannya pada berbagai faktor tersebut bila memungkinkan.

Untuk meningkatkan kesehatan pekerja dan membangun

tempat kerja yang sehat dibutuhkan koordinasi berbagai pengambil

keputusan dari sektor-sektor terkait termasuk pemerintah, industri,

sektor kesehatan, university yang terkait, organisasi pekerja,

organisasi pengusaha , organisasi masyarakat, masyarakat dan lain-

lain. Para propesional dari berbagai disiplin ilmu juga diperlukan.

d. Kelompok organisasi masyarakat.

Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya

melibatkan semua anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi

wanita dan laki-laki yang ada, termasuk juga tenaga honorer dan

62

Page 63: Tugas Makalah Promkes Tampil

tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan dengan berbagai organisasi

masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga ahli dalam

membantu mengembangkan Promosi kesehatan Di Tempat kerja

hendaknya di perhitungkan dalam mengembangkan program

sebelumnya.

e. Berkesinambungan atau Berkelanjutan

Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat

dengan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai arti penting

pada lingkungan tempat kerja dan aktifitas manajemen sehari-hari.

Program promosi kesehatan dan pencegahan  hendaknya terus

menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila

pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja ingin lebih mentap,

program hendaknya sesuai  dan responsif terhadap kebutuhan

pekerja dan masalah yang berhubungan dengan kondisi lingkungan

kerja (Efendi, 2009).

Langkah mengembangkan Promosi Kesehatan di tempat Kerja

Langkah-langkah strategi promosi kesehatan di tempat kerja

dilaksanakan melalui Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Pekerja (PPMP /

Primary Health Care Approach). Untuk mencapai sasaran masyarakat pekerja

diperlukan pendekatan sistemik yang mampu mengajak partisipasi dari

masyarakat pekerja.

Ciri-ciri dari Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Pekerja (PPMP) adalah :

63

Page 64: Tugas Makalah Promkes Tampil

1) Penyelenggaraan program promosi kesehatan di tempat kerja harus

bertumpu pada partisipasi aktif masyarakat pekerja atau kerja sama

interaksi antara penyelenggara program promosi kesehatan di tempat

kerja dengan masyarakat pekerja di tempat kerja sasaran

2) Adanya konsepsi dan pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja

3) Adanya kegiatan program promosi kesehatan di tempat kerja yang

diselenggarakan melalui kemitraan triparteit (pemerintah, manajemen

tempat kerja dan pekerja atau serikat pekerja)

Tahapan langkah-langkah dari pendekatan pemberdayaan masyarakat

pekerja sebagai berikut :

1) Melakukan advokasi dan sosialisasi advokasi secara umum ialah suatu

bentuk komunikasi yang berlangsung dari pihak yang lemah kepada

yang lebih kuat (berkuasa). Dalam hal tempat kerja dapat dianalogikan

dengan komunikasi antara pekerja dengan pihak manajemen tempat

kerja, dengan tujuan agar hak-hak pekerja atas promosi kesehatan dapat

diperoleh atau terpenuhi.

Sosialisasi adalah kegiatan mendiseminasikan pesan ke semua arah

(horizontal), yang dalam konteks tempat kerja adalah pada semua pekerja

di semua tingkatan, agar semua pekerja mengetahui, memahami dan

mengamalkan pesan yang diprogramkan oleh manajemen tempat kerja.

Jadi lebih jauh lagi agar semua pekerja berpartisipasi sesuai dengan apa

yang diharapkan melalui pesan tersebut.

64

Page 65: Tugas Makalah Promkes Tampil

2) Telaah mawas diri (workers community diagnosis)

Telaah mawas diri sebenarnya merupakan ajang diagnosis masalah oleh

masyarakat pekerja terhadap kondisi kesehatan kerja mereka. Secara

singkat dapat digambarkan bahwa masyarakat pekerja diajak untuk

mengenali keadaan kesehatan kerja mereka sendiri, disamping

mendeteksi potensi yang ada di sekeliling mereka. Atas dasar kedua hal

ini (masalah dan potensi), dibuatlah diagnosis masalah kesehatan

kerjanya. Dalam hal ini, kewajiban bagi manajemen tempat kerja adalah

mencarikan cara yang tepat agar mempermudah mereka dalam mengenali

masalah dan menggali potensi yang mereka miliki.

3) Musyawarah masyarakat pekerja (workers community prescription)

Musyawarah masyarakat pekerja merupakan kegiatan “workers

community prescription” untuk mengatasi segala yang berhubungan

dengan kesehatan kerja yang mereka alami. Tentu saja penyelesaian

masalah ini diutamakan dengan menggunakan potensi setempat. Resep

ini belum tentu rasional, oleh karena itu adalah kewajiban manajemen

tempat kerja untuk menuntun mereka membuat resep yang rasional.

Wujudnya berupa rencana kegiatan yang sederhana, dapat dijangkau

dengan sumber daya setempat, tetapi memberi sumbangan besar pada

upaya mengatasi masalah kesehatan kerja setempat.

4) Pelaksanaan kegiatan (workers community treatment)

Dalam hal ini, masyarakat pekerja menjalankan upaya penanggulangan

masalah. Serangkaian kegiatan yang disusun diharapkan dapat secara

65

Page 66: Tugas Makalah Promkes Tampil

bertahap mengatasi masalah-masalah kesehatan kerja yang mereka

hadapi, sekaligus membuktikan apakah persepsi mereka sudah tepat.

Namun perlu dipantau agar bila ternyata ada kekeliruan, bisa segera

diperbaiki.

5) Memantau/menyesuaikan

Selama program promosi kesehatan di tempat kerja berlangsung,

pemantauan perlu dilakukan. Setiap perubahan perilaku yang terjadi

perlu diperhitungkan, dan perubahan lingkungan baik yang positif

(mendukung) maupun yang negatif (menghambat) perlu diketahui,

diantisipasi dan dihadapi secara tepat. Dengan demikian program

promosi kesehatan dapat berjalan terus, berkembang dan mencapai

sasarannya.

6) Evaluasi

Pada akhirnya setelah program dijalani sesuai rencana, maka dilakukan

evaluasi ; apakah proses pelaksanaan berlangsung sesuai dengan

rencana?, apakah ada perubahan perilaku pekerja kearah positif?, apakah

perubahan keadaan sehubungan dengan promosi kesehatan yang

dilakukan?

7) Pembinaan dan pengembangan

Kegiatan pembinaan dan pengembangan merupakan siklus lanjut dari

lingkaran pemecahan masalah-masalah kesehatan kerja. Pada satu

66

Page 67: Tugas Makalah Promkes Tampil

periode akhir kegiatan, tahap selanjutnya adalah worker community

development yang kemudian berputar kembali ke langkah workers

community diagnosis, workers community prescription dan workers

community treatment, Inspection/adaptation, evaluation sebab akan

timbul problematik baru yang lebih tinggi tingkatnya. Bila ini berjalan,

maka akan terjadi proses pembinaan dan pengembangan sesuai dengan

tingkat perkembangan masalahnya.

Langkah-langkah dalam kontrol lingkungan kerja :

1. Mengukur semua bahaya di tempat kerja

2. Bila memungkinkan, menyingkirkan hal-hal yang berbahaya

3. Melindungi pekerja dari bahaya yang potensial

4. Menyediakan alat-alat yang aman

5. Menyediakan pakaian yang aman

6. Memberikan pengetahuan tentang bahaya dan keamanan di tempat kerja

Beberapa program pomosi kesehatan di tempat kerja :

1. Program olah raga

2. Pengelolaan hipertensi dan CHD

3. Drug dan alkohol

4. Stress management

5. Smoking

6. Pengurangan berat badan

7. Keamanan

8. Screning untuk kanker

67

Page 68: Tugas Makalah Promkes Tampil

Menurut Li dan Cox, 1986 (dalam Notoadmojo) menjelaskan karakteristik

program kesehatan di tempat kerja (PKDTK) antara lain :

1. Kebijakan penyelenggaraan,

Progran PKDTK dilakukan apabila pengambil keputusan di tempat kerja

merasa program tersebut memberikan manfaat bagi pekerja dan

institusinya. Dengan demikian penyelenggaraan program bersifat

sukarela.

2. Sasaran

a. Sasaran primer : Karyawan di tempat kerja

b. Sasaran skunder : Pengelola kesehatan dan keselamatan kerja (K3),

serikat atau organisasi pekerja

c. Sasaran tertier : Pengusaha dan manajer / direktur

3. Tujuan.

Li dan Cox, 1986 menyatakan bahwa tujuan program PKDTK adalah

memberikan informasi kesehatan dan memodifikasi perilaku pekerja

agar kondusif bagi kesehatan.

Dep Kes RI menyatakan tujuan program PKDTK sebagai berikut :

a. Menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di dalam

tempat kerja.

b. Mengurangi angka kemangkiran karyawan.

68

Page 69: Tugas Makalah Promkes Tampil

c. Membantu menurunkan angka penyakit akibat pekerjaan dan

lingkungan kerja.

d. Membantu tumbuhnya kebiasaan kerja dan gaya hidup yang sehat.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, kondusif dan aman.

f. Memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja dan

masyarakat.

4. Tema kegiatan, program promosi kesehatan di tempat kerja dapat

mengambil tema kegiatan yang bersifat umum.

5. Kegiatan

Odonnel, 1984 menguraikan empat tingkat pendekatan untuk mengubah

perilaku sehat pekerja. Tingkat pertama pemberian informasi, tingkat

kedua penjajakan resiko kesehatan, tingkat ketiga pemberian resep,

tingkat empat membuat sistem dan lingkungan yang mendukung

6. Waktu dan durasi,

PKDTK dapat dilaksanakan kapan saja sesuai dengan kebutuhan

institusi baik pada jam kerja atau di luar jam kerja.

7. Lokasi

a. Di dalam tempat kerja

b. Di luar tempat kerja

8. Penyelenggara,

69

Page 70: Tugas Makalah Promkes Tampil

unit dalam perusahaan itu sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga

dalam penyelenggaraan kegiatan PKDTK.

Manfaat PKDTK adalah :

1. Bagi pekerja,

Mereka akan lebih memahami dan mau berperilaku sehat, baik di dalam

tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Kepuasan kerja akan

meningkat ketika mereka menyadari bahwa perusahaan peduli dengan

kesehatan mereka.

2. Bagi perusahaan,

Perusahaan yang menyelenggarakan program PKDTK lebih

memperlihatkan kepada karyawannya bahwa mereka peduli terhadap

kesehatan pekerja. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja

karyawan.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja

PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para

pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat kerja antara lain :

1. Tidak merokok di tempat kerja.

2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

70

Page 71: Tugas Makalah Promkes Tampil

3. Melakukan olahraga secara teratur atau aktifitas fisik.

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan

sesudah buang air besar dan   buang air kecil.

5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

6. Menggunakan air bersih.

7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

8. Membuang sampah pada tempatnya.

9. Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

Ada 4 langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan di

perusahaan dan karyawan yaitu :

1. Lebih mengkomunikasikan dengan para karyawan tentang perhatian dan

tujuan yang terkait dengan kesehatan.

2. Mengimplementasikan program promosi kesehatan untuk membuat

pemahaman di tempat kerja.

3. Membuat komitmen tetap untuk memelihara kesehatan dan

kesejahteraan karyawan.

4. Memulai kegiatan program kesehatan.

Strategi Terbaik Untuk Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja

1. Implementasi program perubahan gaya hidup karyawan (Berhenti

merokok, Program Fitness, Meningkatkan nutrisi, pengurangan stress

dll).

2. Program konsultasi dan penilaian resiko kesehatan di perusahaan.

71

Page 72: Tugas Makalah Promkes Tampil

3. Menunjukkan dukungan manajemen terhadap program promosi

kesehatan khususnya membangun pernyataan misi promosi kesehatan

perusahaan.

4. Membangun budaya organisasi yang fleksibel, dukungan masyarakat,

responsif terhadap kebutuhan karyawan.

5. Membangun kebijakan perusahaan untuk memelihara area bebas rokok

dan minuman keras dan narkoba di tempat kerja.

6. Membentuk komite kesehatan dan keselamatan kerja dan melakukan

pertemuan secara reguler.

7. Mengawasi efektivitas, biaya, keuntungan dan partisipasi dalam

program promosi kesehatan.

8. Membuat dan memelihara fasilitas promosi kesehatan dengan

menghubungkan audit kualitas lingkungan kerja pada interval reguler

dan ambil langkah untuk identifikasi alamat area yang bermasalah.

9. Komunikasi secara reguler dengan karyawan untuk menghormati

promosi kesehatan.

Kunci Efektivitas Program Kesehatan Di Tempat Kerja

1. Menunjukkan keterlibatan dan dukungan manajemen pada program

kesehatan.

2. melibatkan karyawan dalam tahapan perencanaan program.

3. Tawarkan program pada waktu dan tempat yang menyenagkan bagi

karyawan.

72

Page 73: Tugas Makalah Promkes Tampil

4. Membuat tujuan program dan identifikasi kebutuhan kesehatan

karyawan.

5. Berikan hadiah terhadap prestasi dan keikutsertaan dalam pencapaian

tujuan program.

6. Meyakinkan karyawan bahwa status kesehatan mereka adalah sangat

penting.

7. Berikan program yang bervariasi untuk mempertemukan kebutuhan

karyawan.

8. Membuat lingkungan tempat kerja mendukung usaha perubahan gaya

hidup.

9. Membantu karyawan untuk mengerti dampak dari masalah kesehatan.

Langkah Mengembangkan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja

Mengembangkan Promosi Kesehatan Di tempat Kerja dapat melalui

beberapa langkah yaitu :

1. Menggalang dukungan manajemen.

Untuk mengembangkan Promosi kesehatan di tempat kerja, dukungan

dan komitmen dari para pengambil keputusan dari semua pihak sangat

penting sekali. Ini termasuk bukan saja sebagai sponsor, tetapi

komitmen untuk pelaksanaan Promosi kesehatan tersebut. Para manager

hendaknya membuat program dan informasi umum tentang pelaksanaan

promosi kesehatan yang diedarkan keseluruh staf untuk di diskusikan.

2. Melaksanakan koordinasi.

73

Page 74: Tugas Makalah Promkes Tampil

Untuk lancarnya proses jalannya pelaksanaan, para pengambil

keputusan membentuk kelompok kerja (team) yang baik, contohnya

panitia dari bagian kesehatan, bagian keselamatan, lingkungan dan

ketenagaan. Kelompok kerja tersebut hendaknya mengikuti semua

komponen yang terkait di semua tingkatan di tempat kerja maupun di

sektor terkait.

3. Penjajakan Kebutuhan

Team hendaknya melakukan need assessmen. Hal ini untuk

mengumpulkan segala informasi yang berhubungan dengan kesehatan

dan keselamatan kerja. Tujuan dari need assessmen ini adalah

mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi kesehatan dan

menjadikan nya program.

4. Memprioritaskan Kebutuhan

Team memproiritaskan masalah berdasarkan keinginan dan kebutuhan

masalah –masalah yang mempengaruhi kesehatan.

5. Menyusun perencanaan

Berdasarkan prioritas masalah dan kebutuhan, team mengembangkan

perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang dan jangka pendek

lengkap dengan goal dan tujuan, strateginya, aktifitasnya, biaya dan

jadwal pelaksanaan. Biaya perencanaan hendaknya diajukan setiap tahun

anggaran

6. Monitoring dan Evaluasi

74

Page 75: Tugas Makalah Promkes Tampil

Monitoring dan Evaluasi merupakan hal yang sangat penting untuk

melihat seberapa baiknya program tersebut terlaksana, untuk

mengidentifikasi kesuksesan dan masalah-masalah yang ditemui dan

umpan balik (feedback) untuk perbaikan

7. Revisi dan perbaikan program

Setelah mendapatkan hasil dari evaluasi tentunya ada kekurangan dan

masukan yang perlu untuk pertimbangan dalam melakukan perbaikan

program, sekaligus merevisi hal yang sudah ada

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan

75

Page 76: Tugas Makalah Promkes Tampil

1. Promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang

untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat

sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.

2. Menurut Ottawa 1996 promosi kesehatan di tempat kerja adalah upaya

memberdayakan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan

melindungi kesehatan diri serta lingkungannya.

3. Promosi kesehatan di sekolah adalah upaya meningkatkan kemampuan

peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mandiri

dalam mencegah penyakit, memelihara kesehatan, menciptakan dan

memelihara lingkungan sehat, terciptanya kebijakan sekolah sehat serta

berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekitarnya.

B. Saran

Meningkatkan promosi kesehatan di tempat kerja dan sekolah adalah

salah satu upaya perbaikan efektifitas suatu perusahaan dan sekolah. Oleh

karena itu dari promosi kesehatan di tempat kerja dan di sekolah harus

digiatkan dan ditingkatkan lagi demi terciptanya suasana kerja yang nyaman

dan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

76