8
1. Pengertian seri granulosit Seri granulosit adalah seri sel darah putih yang didalam sitoplasmanya mengandung granula-granula berwarna merah kebiru- biruan. 2. Fungsi granulosit Granulosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah . melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit . pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat: Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah . Nanah beisi "jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah . demikian juga terdapat banyak kuman

tugas hematologi 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas hematologi 1

1. Pengertian seri granulosit

Seri granulosit adalah seri sel darah putih yang didalam sitoplasmanya

mengandung granula-granula berwarna merah kebiru-biruan.

2. Fungsi granulosit

Granulosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan

terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago-

memakan), mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem

peredaran darah. melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak

10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu

menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan

amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh

darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat:

Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap

organisme hidup dan menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti

kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama,

dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang

memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan

membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat

dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan

Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat

dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna,

maka dapat terbentuk nanah. Nanah beisi "jenazah" dari kawan dan lawan -

fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga

terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi

dengan sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut

akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.

3. tahapan perkembangan seri granulosit

Tahapan perkembangan granulosit, sesuai dengan urutan diferensiasi

hemositoblas, yaitu mieloblas, promielosit, mielosit, metamielosit, dan

leukosit granular. Mielosit-mielosit ketiga jenis (neutrofil, eosinofil, dan

Page 2: tugas hematologi 1

basofil) mengandung granula spesifik yang khas dan diferensiasi lebih lanjut

berhubungan dengan pengurangan besarnya yang progresif, dan makin

gelap dan bertambahnya segmen inti, dan pengumpulan granula spesifik

lebih lanjut.

--Mieloblas

Mieloblas adalah sel yang paling muda yang dapat dikenali dari seri

granulosit, dan diperkirakan berasal dari hemositoblas dengan perantaraan

sel sejenis menengah. Besarnya berbeda-beda dengan melalui bentuk

peralihan diameter berkisar antara 10-15µm. Intinya yang bulat dan besar

memperlihatkan kromatin halus serta satu atau dua anak inti. Mikrograf

elektron menunjukkan bahwa sitoplasma, yang sedikit dan agak lebih basofil

daripada hemositoblas, mengandung banyak mitokondria dan ribosom

bebas, tetapi sedikit unsur retikulum endoplasma granular.

--Promielosit

Sel ini agak lebih besar dari mieloblas. Intinya bulat atau lonjong, dengan

heterokromatin perifer padat, serta anak inti yang tak jelas. Pada umumnya

sitoplasma basofil, tetapi dapat memperlihatkan daerah yang asidofil

setempat. Ciri-ciri sel tersebut adalah adanya granula azurofil padat yang

tersebar. Granula primer, atau granula non spesifik ini dianggap merupakan

suatu jenis khusus lisosom primer.

--Mielosit

Promielosit berpoliferasi dan berdiferensiasi menjadi mielosit. Pada proses

diferensiasi, perubahan yang penting adalah timbulnya granula spesifik,

dengan ukuran, bentuk, dan sifat terhadap pewarnaan yang memungkinkan

seseorang mengenalnya sebagai neutrofil, eosinofil, atau basofil. Karena

granula azurofil primer hanya dihasilkan dalam tahap promielosit, jumlah

dalam masing-masing selnya berkurang dengan pembelahan setiap mielosit.

Mielosit-mielosit juga memperlihatkan pengurangan ukuran, diameter

berkisar 10µm dan berkurangnya sifat basofil sitoplasma. Di sini kandungan

heterikromatin inti meningkat dan pada mielosit akhir, inti mengadakan

Page 3: tugas hematologi 1

cekungan dan mulai berbentuk seperti tapal kuda.

--Metamielosit

Setelah mielosit membelah berulang-ulang, sel menjadi lebih kecil kemudian

berhenti membelah. Sel-sel hasil akhir pembelahan adalah metamielosit.

Metamielosit adalah bentuk muda leukosit granular, yang mengandung

granula khas. Inti pada mulanya berbentuk tapal kuda, kemudian lambat

laun terbentuk cekungan. Pada akhir tahap ini, metamielosit dikenal sebagai

sel batang. Karena sel-sel bertambah tua, inti berubah, membentuk lobus

khusus dan jumlah lobi bervariasi dari 3 sampai 5. Metamielosit basofil

berbeda dengan dua jenis metamielosit yang lain dalam hal intinya tidak

berdiferensiasi ke dalam lobus yang jelas. Jadi sukar membedakan

metamielosit basofil dengan leukosit basofil yang dewasa. Sel dewasa

(granulosit bersegmen) masuk sinusoid-sinusoid dan mencapai peredaran

darah.

4. morfologi seri granulosit

a. Mieloblast

Mieloblast adalah sel termuda diantara seri granulosit. Sel ini memiliki inti

bulat yang berwarna biru kemerah-merahan, dengan satu atau lebih anak

inti, kromatin inti halus dan tidak menggumpal. Sitoplasma berwarna biru

dan sekitar inti menunjukkan warna yanglebih muda.Mieloblast biasanya

lebih kecil daripada rubriblast dan sitoplasmanya kurang biru dibandingkan

rubriblast.Jumlahnya dalam sumsum tulang normal adalah< 1% dari jumlah

sel berinti.

b. Promielosit

Dalam fase ini sitoplasma seri granulosit telah memperlihatkan granula

berwarna biru tua / biru kemerah-merahan. Berbentuk bulat dan tidak

teratur.Granula sering tampak menutupi inti. Granula initerdiri dari lisozom

Page 4: tugas hematologi 1

yang mengandung mieloperoksidase, fosfataseasam, protease dan

lisozim.Inti promielosit biasanya bulat dan besardengan struktur kromatin

kasar.Anak inti masih ada tetapi biasanyatidak jelas.Jumlah sel ini dalam

sumsum tulang normal adalah 1-5 %.

c. Mielosit

Pada mielosit granula sudah menunjukkan diferensiasi yaitu telah

mengandung laktoferin, lisozim peroksidase dan fosfataselindi.Inti sel

mungkin bulat atau lonjong atau mendatar pada satu sisi, tidak tampak anak

inti, sedangkan kromatin menebal.Sitoplasma sellebih banyak dibandingkan

dengan promielosit.Jumlahnya dalamkeadaan normal adalah 2-10 %.

d. Metamielosit

Dalam proses pematangan, inti sel membentuk lekukansehingga sel

berbentuk seperti kacang merah, kromatin menggumpalwalaupun tidak

terlalu padat. Sitoplasma mengandung granula kecilberwarna kemerah-

merahan.Sel ini dalam keadaan normal tetap berada dalam sumsum tulang

dengan jumlah 5-15 %.

e. Neutrofil Batang dan Segmen

Metamielosit menjadi batang apabila lekukan pada intimelebihi setengah

ukuran inti yang bulat sehingga berbentuk sepertibatang yang lengkung. Inti

menunjukkan proses degeneratif, kadangkadangtampak piknotik pada kedua

ujung inti. Sitoplasmamengandung granula halus berwarna kemerah-

merahan.Dalam darahtepi ditemukan hanya 2-6% dari sel-sel leukosit

normal.Selanjutnyasel ini menjadi neutrofil segmen.Dalam sumsum tulang

normal sel ini

merupakan 10-40 % dari sel berinti.

Page 5: tugas hematologi 1

Tugas hematologi

Page 6: tugas hematologi 1

OLEH :

KELOMPOK 2

ANDI

NURGAFDHILAH

ALFIAH NURUL

IFFAH

AKHZANIL FITRI

MARHADI

ASMAWATI

APRIYANTI

JAMALUDDIN

FITRHAMADHANIEN

DIDIT ADITYA TEGEMA

DEWI KARTIKA

FATMAWATI

DAHRUL MARKUSI

AKADEMI ANALIS KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2013

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: tugas hematologi 1

http://biozeronine.blogspot.com/2010/05/hemopoiesis.html (di akses tanggal 10 oktober 2013

jam 09.00)

http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2010/02/sel-seri-granulosit.html (di akses tanggal 09

oktober 2013 jam 07.15)