Upload
andi-nurfadhilah-dhylah
View
69
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1. Pengertian seri granulosit
Seri granulosit adalah seri sel darah putih yang didalam sitoplasmanya
mengandung granula-granula berwarna merah kebiru-biruan.
2. Fungsi granulosit
Granulosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan
terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago-
memakan), mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem
peredaran darah. melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak
10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu
menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan
amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh
darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat:
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap
organisme hidup dan menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti
kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama,
dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang
memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan
membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat
dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat
dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna,
maka dapat terbentuk nanah. Nanah beisi "jenazah" dari kawan dan lawan -
fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga
terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi
dengan sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut
akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.
3. tahapan perkembangan seri granulosit
Tahapan perkembangan granulosit, sesuai dengan urutan diferensiasi
hemositoblas, yaitu mieloblas, promielosit, mielosit, metamielosit, dan
leukosit granular. Mielosit-mielosit ketiga jenis (neutrofil, eosinofil, dan
basofil) mengandung granula spesifik yang khas dan diferensiasi lebih lanjut
berhubungan dengan pengurangan besarnya yang progresif, dan makin
gelap dan bertambahnya segmen inti, dan pengumpulan granula spesifik
lebih lanjut.
--Mieloblas
Mieloblas adalah sel yang paling muda yang dapat dikenali dari seri
granulosit, dan diperkirakan berasal dari hemositoblas dengan perantaraan
sel sejenis menengah. Besarnya berbeda-beda dengan melalui bentuk
peralihan diameter berkisar antara 10-15µm. Intinya yang bulat dan besar
memperlihatkan kromatin halus serta satu atau dua anak inti. Mikrograf
elektron menunjukkan bahwa sitoplasma, yang sedikit dan agak lebih basofil
daripada hemositoblas, mengandung banyak mitokondria dan ribosom
bebas, tetapi sedikit unsur retikulum endoplasma granular.
--Promielosit
Sel ini agak lebih besar dari mieloblas. Intinya bulat atau lonjong, dengan
heterokromatin perifer padat, serta anak inti yang tak jelas. Pada umumnya
sitoplasma basofil, tetapi dapat memperlihatkan daerah yang asidofil
setempat. Ciri-ciri sel tersebut adalah adanya granula azurofil padat yang
tersebar. Granula primer, atau granula non spesifik ini dianggap merupakan
suatu jenis khusus lisosom primer.
--Mielosit
Promielosit berpoliferasi dan berdiferensiasi menjadi mielosit. Pada proses
diferensiasi, perubahan yang penting adalah timbulnya granula spesifik,
dengan ukuran, bentuk, dan sifat terhadap pewarnaan yang memungkinkan
seseorang mengenalnya sebagai neutrofil, eosinofil, atau basofil. Karena
granula azurofil primer hanya dihasilkan dalam tahap promielosit, jumlah
dalam masing-masing selnya berkurang dengan pembelahan setiap mielosit.
Mielosit-mielosit juga memperlihatkan pengurangan ukuran, diameter
berkisar 10µm dan berkurangnya sifat basofil sitoplasma. Di sini kandungan
heterikromatin inti meningkat dan pada mielosit akhir, inti mengadakan
cekungan dan mulai berbentuk seperti tapal kuda.
--Metamielosit
Setelah mielosit membelah berulang-ulang, sel menjadi lebih kecil kemudian
berhenti membelah. Sel-sel hasil akhir pembelahan adalah metamielosit.
Metamielosit adalah bentuk muda leukosit granular, yang mengandung
granula khas. Inti pada mulanya berbentuk tapal kuda, kemudian lambat
laun terbentuk cekungan. Pada akhir tahap ini, metamielosit dikenal sebagai
sel batang. Karena sel-sel bertambah tua, inti berubah, membentuk lobus
khusus dan jumlah lobi bervariasi dari 3 sampai 5. Metamielosit basofil
berbeda dengan dua jenis metamielosit yang lain dalam hal intinya tidak
berdiferensiasi ke dalam lobus yang jelas. Jadi sukar membedakan
metamielosit basofil dengan leukosit basofil yang dewasa. Sel dewasa
(granulosit bersegmen) masuk sinusoid-sinusoid dan mencapai peredaran
darah.
4. morfologi seri granulosit
a. Mieloblast
Mieloblast adalah sel termuda diantara seri granulosit. Sel ini memiliki inti
bulat yang berwarna biru kemerah-merahan, dengan satu atau lebih anak
inti, kromatin inti halus dan tidak menggumpal. Sitoplasma berwarna biru
dan sekitar inti menunjukkan warna yanglebih muda.Mieloblast biasanya
lebih kecil daripada rubriblast dan sitoplasmanya kurang biru dibandingkan
rubriblast.Jumlahnya dalam sumsum tulang normal adalah< 1% dari jumlah
sel berinti.
b. Promielosit
Dalam fase ini sitoplasma seri granulosit telah memperlihatkan granula
berwarna biru tua / biru kemerah-merahan. Berbentuk bulat dan tidak
teratur.Granula sering tampak menutupi inti. Granula initerdiri dari lisozom
yang mengandung mieloperoksidase, fosfataseasam, protease dan
lisozim.Inti promielosit biasanya bulat dan besardengan struktur kromatin
kasar.Anak inti masih ada tetapi biasanyatidak jelas.Jumlah sel ini dalam
sumsum tulang normal adalah 1-5 %.
c. Mielosit
Pada mielosit granula sudah menunjukkan diferensiasi yaitu telah
mengandung laktoferin, lisozim peroksidase dan fosfataselindi.Inti sel
mungkin bulat atau lonjong atau mendatar pada satu sisi, tidak tampak anak
inti, sedangkan kromatin menebal.Sitoplasma sellebih banyak dibandingkan
dengan promielosit.Jumlahnya dalamkeadaan normal adalah 2-10 %.
d. Metamielosit
Dalam proses pematangan, inti sel membentuk lekukansehingga sel
berbentuk seperti kacang merah, kromatin menggumpalwalaupun tidak
terlalu padat. Sitoplasma mengandung granula kecilberwarna kemerah-
merahan.Sel ini dalam keadaan normal tetap berada dalam sumsum tulang
dengan jumlah 5-15 %.
e. Neutrofil Batang dan Segmen
Metamielosit menjadi batang apabila lekukan pada intimelebihi setengah
ukuran inti yang bulat sehingga berbentuk sepertibatang yang lengkung. Inti
menunjukkan proses degeneratif, kadangkadangtampak piknotik pada kedua
ujung inti. Sitoplasmamengandung granula halus berwarna kemerah-
merahan.Dalam darahtepi ditemukan hanya 2-6% dari sel-sel leukosit
normal.Selanjutnyasel ini menjadi neutrofil segmen.Dalam sumsum tulang
normal sel ini
merupakan 10-40 % dari sel berinti.
Tugas hematologi
OLEH :
KELOMPOK 2
ANDI
NURGAFDHILAH
ALFIAH NURUL
IFFAH
AKHZANIL FITRI
MARHADI
ASMAWATI
APRIYANTI
JAMALUDDIN
FITRHAMADHANIEN
DIDIT ADITYA TEGEMA
DEWI KARTIKA
FATMAWATI
DAHRUL MARKUSI
AKADEMI ANALIS KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013
DAFTAR PUSTAKA
http://biozeronine.blogspot.com/2010/05/hemopoiesis.html (di akses tanggal 10 oktober 2013
jam 09.00)
http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2010/02/sel-seri-granulosit.html (di akses tanggal 09
oktober 2013 jam 07.15)