Tugas Gizi Obesitas (Lila 08700199)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Suuuaaangaaaarrr

Citation preview

Etiologi Obesitas :Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gemuk di antaranya :

1. Terlalu banyak makan

Beberapa ilmuwan percaya bahwa memberi makanan terlalu banyak kepada bayi dapat mengakibatkan banyak berkembangnya sel-sel lemak. Mereka menyatakan bahwa sel-sel ini dapat mengakibatkan pembentukan lemak secara cepat dibandingkan orang biasa, sehingga dapat terkena obesitas di kemudian hari.Fisik yang tidak aktif menjadi penyebab utama obesitas di antara semua kelompok umur, terutama di antara anak-anak dan remaja. Padahal sebagian besar penderita obesitas di kalangan anak dan remaja, makan dalam jumlah yang tidak lebih banyak dibanding mereka yang beratnya normal. Tetapi mereka sangat tidak aktif, sehingga meskipun memiliki nafsu makan yang sedang, mereka makan lebih banyak dari yang mereka butuhkan untuk bergerak, dan terkumpulah lemak yang berlebihan.

Nafsu makan orang yang aktif dapat naik jika mereka menjadi sangat aktif. Jika mereka berubah menjadi tidak aktif, nafsu makan mereka tidak akan turun dengan segera. Nafsu makan tidak akan turun ke posisi terendah meskipun jika aktifitas menurun drastis.

2. KeturunanPada tahun 1994, ilmuwan mengumumkan penemuan gen pertama yang dipercaya ada hubungannya dengan obesitas bagi manusia. Sejak itu para peneliti menemukan gen-gen yang lain yang kelihatannya memainkan peranan bagi obesitas manusia.3. Penyakit dan penyebab lainnyaObesitas mungkin disebabkan oleh beberapa jenis penyakit. Beberapa penyakit kelenjar endokrin mengakibatkan kelenjar ini melepaskan terlalu banyak hormon ke dalam aliran darah. Kelebihan hormon mengganggu pusat makanan dan kepuasan di dalam otak. Dengan demikian obesitas dapat disebabkan oleh kerusakan pusat-pusat tersebut yang disebabkan oleh infeksi, kecelakaan atau tumor.

4. Faktor hormonalPada perempuan yang sedang mengalami menopause dapat terjadi penurunan fungsi hormon thyroid. Kemampuan untuk menggunakan energi akan berkurang dengan menurunnya fungsi hormon ini. Hal tersebut terlihat dengan menurunnya metabolisme tubuh sehingga menyebabkan kegemukan.

5. Faktor kecepatan metabolisme basal yang rendahHal ini disebabkan energi yang dikonsumsi lebih lambat untuk dipecah menjadi glikogen sehingga akan lebih banyak lemak yang disimpan di dalam tubuh. Penderita obesitas yang mempunyai metabolisme basal yang rendah, apabila tidak melakukan olah raga dan diet yang benar mempunyai kecenderungan bertambah gemuk, karena semakin membesarnya otot akan menyebabkannya mudah lapar.Dampak Obesitas:

Berikut 5 perubahan yang terjadi pada otak akibat obesitas, seperti dilansir myhealthnewsdaily, Senin (24/09/2012) antara lain:1. Obesitas mempengaruhi otak terhadap pilihan makananPenelitian menunjukkan bahwa kenaikan berat badan dapat mempengaruhi otak terhadap kesenangan akibat makan makanan berlemak atau tinggi gula. Sehingga seseorang yang menderita kegemukan lebih menginginkan makanan tersebut daripada ketika dirinya sedang dalam keadaan kurus.

2. Obesitas dapat membuat seseorang lebih impulsifAnak yang obesitas diketahui mengalami penyusutan korteks orbitofrontal, yaitu suatu wilayah otak yang bertugas mengontrol impulsif dibandingkan dengan anak-anak yang lebih kurus. Impulsif adalah dorongan yang didasarkan pada keinginan atau untuk pemuasan. Sehingga anak yang obesitas selalu menginginkan sesuatu dengan lebih menggebu-gebu. Hal ini mungkin disebabkan karena obesitas pada anak-anak dapat mengurangi ukuran korteks orbitofrontal-nya. Selain itu, obesitas juga diketahui dapat menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.

3. Obesitas meningkatkan risiko demensiaMenurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Neurology, peningkatan lemak di perut berkaitan dengan penurunan volume otak total orang dewasa setengah baya. Hal ini mungkin disebabkan karena lemak memicu peradangan, membuat tubuh stres dan mungkin berdampak buruk bagi otak. Penemuan ini menunjukkan bahwa jenis lemak pada perut atau lemak visceral, yaitu lemak yang terletak di antara organ dalam rongga perut, mungkin menjadi alasan berkurangnya ukuran otak. Lemak visceral dapat merilis hormon yang mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda dari hormon yang dilepaskan oleh lemak subkutan, atau lemak di bawah kulit. Studi sebelumnya telah menemukan bahwa orang dengan volume otak yang lebih kecil berada pada risiko yang tinggi terhadap demensia dan cenderung memiliki nilai kognitif atau kecerdasan yang rendah.

4. Obesitas mengubah respon otak terhadap stresMenurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, orang yang obesitas akan merespon kondisi stres dengan cara yang berbeda seperti lebih mudah kelelahan dan makan lebih banyak daripada kondisi biasa. Dalam studi tersebut, peneliti menggunakan sekelompok tikus sebagai obyek penelitian. Tikus-tikus tersebut diberi perlakuan agar mengalami stres dan hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang lebih gemuk menanggapinya dengan cara makan lenih banyak dan bermalas-malasan dibanding tikus yang kurus. Tikus juga mengalami perubahan epigenetik, yaitu perubahan dalam cara gen mengatur respon terhadap stres. Para peneliti mengatakan modifikasi ini mungkin telah mengubah perilaku hewan maupun manusia saat makan dalam kondisi stres.

5. Obesitas berdampak buruk terhadap memoriKegemukan mungkin merusak memori, terutama pada wanita setelah menopause. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatric Society, melakukan penilaian atau tes memori terhadap 8.745 wanita yang berusia 65-79 tahun.Manajemen Obesitas:Pertama harus sadar bahwa anda sudah gemuk atau obesitas. Selanjutnya perlu ada kemauan untuk menjadi lebih kurus. Tidak ada cara menurunkan berat badan yang instant. Menurunkan berat badan tidak dapat dilakukan secara cepat. Jangan ada pikiran bahwa menurunkan berat badan itu mudah. Jangan percaya dengan miracle diet yang mengklaim bisa menurunkan berat badan 8 - 10 kilo dalam waktu 7 hari. Ingat kebanyakan berat badan akan kembali naik lagi bila upaya penurunan berat badan tidak dilakukan dengan teratur dan kontinyu.Yang paling realistis atau masuk akal adalah menurunkan berat badan anda 3 - 5 kilogram dalam satu bulan, ini tidak spektakuler, namun aman dan bermanfaat.Mulailah Dengan Diet !

Diet adalah kunci utama penurunan berat badan, para ahli mengakui bahwa dengan diet yang benar anda telah memenangi separuh pertempuran menurunkan berat badan! Diet yang rendah kalori dan tinggi serat perlu diupayakan, disamping pembakaran yang teratur melalui olahraga setiap hari, sehingga tercapai balance yang negatif, pembakaran kalori lebih banyak daripada pemasukan

Jangan Lupa Olahraga !

Mulailah berolahraga dengan teratur, minimum 3 kali seminggu, dan paling sedikit 20 menit lamanya setiap kali berolahraga. Selanjutnya biasakan berolahraga setiap hari, jalan 30 menit tiap hari akan membakar 150 kalori, dan dapat menurunkan berat badan hingga 6-7 kilogram dalam setahun.Perlu Obat ?

Obat untuk obesitas umumnya ada dua kelompok: yang pertama adalah obat yang bekerja di usus menghambat penyerapan lemak atau kalori ke dalam tubuh; yang kedua adalah obat yang bekerja secara sentral pada pusat pengaturan nafsu makan di otak, sehingga nafsu makan dapat ditekan.Apakah Pembedahan Berguna ?

Pada obesitas yang sangat berat, biasa-nya bila BMI lebih dari 35, dimana upaya diet, olahraga dan obat sudah diberikan namun belum ada hasil yang menggembirakan, maka ahli bedahlah yang akan berperan melakukan pemotongan sebagian usus si gemuk, atau operasi bariatik dengan memasang klem pada lambung.Beberapa rumah sakit juga dapat melakukan penyedotan lemak perut atau liposuction. Adapula yang melakukan mesoterapi, yaitu suntikan ke bawah kulit untuk membakar lemak. Mengingat orang obesitas biasanya juga disertai penyakit atau komplikasi lain, maka semua tindakan di atas harus dipersiapkan dengan baik, karena bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi si pasien. Kerjasama yang baik dari suatu tim dokter akan bisa memecahkan masalah kegemukan.Susun Rencana, Tetapkan Langkah, Perangi ObesitasJangan cemas, jangan takut, berpikirlah secara positif. Menurunkan berat badan atau memerangi obesitas perlu sabar, tekun, dan tidak pernah putus asa, hal yang paling penting adalah ubah lifestyle yang salah

Referensi Jurnal:

http://www.ibudanbalita.net/133/faktor-yang-menyebabkan-kegemukan.htmlhttp://h2club.net/obesitas1/http://domeclinic.com/artikel/mengenal-obesitas.pdf