22
DIAGNOSIS BANDING DEMAM DENGAN RUAM 1. Sistemik Lupus Erythematosus - Definisi : Suatu penyakit autoimun yang menimbulkan peradangan dan bisa dan bisa menyerang berbagai organ termasuk sendi, ginjal, sel darah, dan system saraf pusat. - Etiologi : penyebab tidak diketahui dengan pasti. Beberapa faktor termasuk predisposisi genetik, hormone, lingkungan, berpotensi sebagai trigger gangguan regulasi imunitas. Tubuh membentuk berbagai jenis antibodi, termasuk antibodi terhadap antigen nuklear ( ANAs ), sehingga menyebabkan kerusakan berbagai organ. - Epidemiologi : insidensi lupus tidak diketahui tetapi bervariasi dari lokasi dan etnik. Prevalensi yang telah dilaporkan yaitu 4-250/100.000, prevalensi tinggi di Amerika, Asia, Polynesia, Hispanic, & Afrika. Perempuan lebih sering daripada laki-laki dengan rasio 4: 1 sebelum pubertas dan 8 : 1 setelahnya. - Manifestasu klinis 1. Demam 2. Lemah, lesu 3. Keabnormalan hematologi 4. Atralgia atau arthtrits 5. Ruam 6. Penyakit ginjal

Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

demam ruam

Citation preview

Page 1: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

DIAGNOSIS BANDING DEMAM DENGAN RUAM

1. Sistemik Lupus Erythematosus

- Definisi : Suatu penyakit autoimun yang menimbulkan peradangan dan bisa dan bisa

menyerang berbagai organ termasuk sendi, ginjal, sel darah, dan system saraf pusat.

- Etiologi : penyebab tidak diketahui dengan pasti. Beberapa faktor termasuk predisposisi

genetik, hormone, lingkungan, berpotensi sebagai trigger gangguan regulasi imunitas.

Tubuh membentuk berbagai jenis antibodi, termasuk antibodi terhadap antigen nuklear

(ANAs), sehingga menyebabkan kerusakan berbagai organ. 

- Epidemiologi : insidensi lupus tidak diketahui tetapi bervariasi dari lokasi dan etnik.

Prevalensi yang telah dilaporkan yaitu 4-250/100.000, prevalensi tinggi di Amerika, Asia,

Polynesia, Hispanic, & Afrika. Perempuan lebih sering daripada laki-laki dengan rasio 4:

1 sebelum pubertas dan 8 : 1 setelahnya.

- Manifestasu klinis

1. Demam

2. Lemah, lesu

3. Keabnormalan hematologi

4. Atralgia atau arthtrits

5. Ruam

6. Penyakit ginjal

7. Manifestasi kutaneus : adanya ‘malar’ atau ‘butterfly rash’ pada pipi dan bagian

hidung, biasanya semakin memburuk jika terkena sinar matahari.

8. Lesi discoid

9. Vaskulitis yang terlihat erupsi macula yang kemerahan (pada bagian jari, telapak

tangan, dan tumit) adanya purpura, livedo reticularis, raynaud phenomenon.

10. Hepatosplenomegali, limfadenopati

11. Manifestasi saluran cerna dikarenakan adanya vaskulitis (nyeri, diare,melena,

inflamasi usus, hepatitis

12. Manifestasi neurologi : disfungsi kognitif

Page 2: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

- Diagnosis : dilakukan dari pemerikssaan manifestasi klinis dan hasil laboratorium.

Adanya 4 dari 11 kriteria. Berdasarkan criteria American Collage of Rheumatology

(ACR).

- Terapi : tergantung organ yang terkena dan keparahan penyakit.

Non Farmakologis

1.   Edukasi

a. Edukasi penderita memegang peranan penting mengingat SLE merupakan

penyakit  yang kronis. Penderita perlu dibekali informasi yang cukup tentang

berbagai macam manifestasi klinis yang dapat terjadi, tingkat keparahan penyakit

Page 3: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

yang berbeda-beda sehingga penderita dapat memahami dan mengurangi rasa

cemas yang berlebihan. Pada wanita usia reproduktif sangat penting diberikan

pemahaman bahwa bila akan hamil maka sebaiknya kehamilan direncanakan saat

penyakit sedang remisi, sehingga dapat mengurangi kejadian flare up dan risiko

kelainan pada janin maupun penderita selama hamil.

b. Dukungan sosial dan psikologis. Hal ini bisa berasal dari dokter, keluarga, teman

maupun mengikut sertakan peer group atau support group sesama penderita lupus.

Di Indonesia ada 2 organisasi pasien Lupus, yakni care for Lupus SD di Bandung

dan Yayasan Lupus Indonesia di Jakarta. Mereka bekerjasama melaksanakan

kegiatan edukasi pasien dan masyarakat mengenai lupus. Selain itu merekapun

memberikan advokasi dan bantuan finansial untulk pasienyang kurang mampu

dalam pengobatan.

c. Istirahat

Penderita SLE sering mengalami fatigue sehingga perlu istirahat yang cukup,

selain perlu dipikirkan penyebab lain seperti hipotiroid, fibromialgia dan depresi.

d. Tabir surya

 Pada penderita SLE aktifitas penyakit dapat meningkat setelah terpapar sinar

matahari, sehingga dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari yang

berlebihan dan menggunakan tabir surya dengan SPF > 30 pada 30-60 menit

sebelum terpapar, diulang tiap 4-6 jam.

e. Monitor ketat

f.  Penderita SLE mudah mengalami infeksi sehingga perlu diwaspadai bila terdapat

demam yang tidak jelas penyebabnya. Risiko infeksi juga meningkat sejalan

dengan pemberian obat immunosupresi dan kortikosteroid. Risiko kejadian

penyakit kejadian kardiovaskuler, osteoporosis dan keganasan juga meningkat

pada penderita SLE, sehingga perlu pengendalian  faktor risiko seperi merokok,

obesitas, dislipidemia dan hipertensi.

Farmakologis

1. Antikoagulan : untuk thrombosis

2. Kortikosteroid (1-2 mg/kg/24 hr) : memperbaiki penyakit ginjal, demam ,

dermatitis, efusi pleura

Page 4: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

3. Anti inflamasi non steroid

4. Anti malaria : untuk lupus diskoid

- Komplikasi : infeksi, nefritis, penyakit system saraf pusat, perdarahan paru-paru, infark

myocardium,

2. Kawasaki Disease

- Definisi : Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang tidak biasa dengan dasar adanya

peradangan pembuluh darah di seluruh tubuh.

- Epidemiologi : hampir selalu menyerang anak, terutama usia di bawah 5 tahun. Anak

laki laki lebih banyak terserang daripada anak perempuan

- Etiologi : belum diketahui, kemungkinan akibat infeksi (virus atau bakteri). Terdapat

kecenderungan kearah faktor herediter/keturunan sehingga misalnya lebih sering

ditemukan pada keturunan Jepang.

- Manifestasi klinis :

Pertama timbul demam dan rewel.Demam timbul cepat dan naik turun dari sedang

(101 – 104 F) sampai tinggi ( di atas 104 F). Kelenjar getah bening di salah satu

sisi leher membengkak.

Ruam atau bercak merah biasanya timbul pada fase awal penyakit, pada beberapa

pasien banyak di sekitar selangkangan. warna merah terang, dapat berbatas tegas

dengan berbagai ukuran atau beberapa ruam menyatu menjadi besar. Demam naik

turun bisa selama 3 minggu. Peradangan pada kedua mata (mata merah) biasanya

tanpa kotoran, timbul pada minggu pertama masa sakit.

Lidah menjadi merah dan timbul bintil bintil “strawbeey tongue” Bibir menjadi

kering dan pecah, sering berwarna merah. Selaput lendir mulut menjadi lebih

merah.

Telapak tangan dan telapak kaki merah. Tangan dan kaki dapat membengkak.

Kadang kadang terjadi leher kaku (kaku kuduk). Akibat berbagai gejala dan tanda

ini anak jadi rewel dan merasa tidak nyaman.

Saat demam mereda , ruam, mata merah dan pembesaran kelenjar getah bening

berturut akan menghilang. Kulit mulai mengelupas di sekitar jari tangan dan kaki,

biasanya mulai minggu ketiga. Pengelupasan ini bisa berbentuk potongan

Page 5: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

potongan besar atau satu buah saja. Lutut, pinggul dan mata kaki makin meradang

dan nyeri.

Kadang kadang nyeri sendi dan peradangan menetap walaupun gejala lain sudah

hilang. Pada fase penyembuhan timbul garis melintang di kuku jari kaki dan jari

tangan yang dapat berlangsung selama beberapa bulan sampai kuku tersebut

hilang.

- Diagnosis : didasarkan pada adanya karateristik dari tanda klinis. Pemeriksaan darah

untuk melihat adanya anemia, peningkatan jumlah sel darah putih serta peningkatan laju

endap darah yang menandakan adanya peradangan pembuluh darah. Peningkatan

trombosit, suatu unsur yang penting bagi pembekuan darah juga dapat dijumpai.

Pemeriksaan urin bisa menunjukkan adanya sel darah putih. Pada pemeriksaan EKG

(elektrokardiogram) dapat ditemukan irama jantung yang tidak teratur, serta tanda lain

yang menunjukkan keterlibatan jantung. Ekokardiografi (USG jantung) perlu dilakukan

untuk melihat kelainan jantung dan pembuluh darah jantung (arteri koroner).

- Terapi :

Stage akut

diberikan intravenous immunoglobulin (IVIG) 2 g/kg/over 10-12 hari dengan

aspirin dosis tinggi 80-100 mg/kg/harisetiap 6 hari secara oral sampai 14 hari

Stage convalesens

Aspirin 3-5 mg/kg tiap hari secara oral sampai 6-8 minggu setelah onset sakit

Terapi jangka panjang

Aspirin 3-5 mg/kg/ setiap hari sekali secara oral, clopidogrel 1 mg/kg/hari

Thrombosis koroner akut

Terapi fibrinolitik dengan activator plasminogen jaringan, streptokinase, atau

urokinase.

- Komplikasi : thrombosis atau stenosis, miokardial infarction, penyakit atherosclerosis

jantung

Page 6: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

3. Demam Reumatik Akut (DRA)

- Komplikasi nonsupuratif infeksi streptococcus beta hemolitikus grup A di faring yang

diperantarai oleh respon imunologis tipe lambat. Biasanya timbul 1-5 minggu (rata-rata 3

minggu) sesudah infeksi tersebut.

- Faktor predisposisi :

Riwayat keluarga dengan demam reumatik

Social ekonomi rendah dan lingkungan yang buruk

Usia 6-15 tahun (terbanyak usia 8 tahun)

- Diagnosis :

Kriteria diagnosis DRA :

Manifestasi mayor Manifestasi minor

Poliarthritis Demam

Karditis Poliartralgia

Korea Sydenham Acute phase reactan meningkat (LED,

leukosistosis)

Eritema marginatum

Nodul subkutan

a. Poliarthtritis

Melibatkan lebih dari 1 sendi besar : lutut, mata kaki, sendi siku, pergelangan,

bersamaan atau bergantian, berpindah (poliarthtritis migrant)

Terdapat tanda radang pada sendi yang terkena

b. Karditis 1 dari 4 kriteria :

Bising jantung organic, sering berupa apical holosystolic murmur dan basal early

diastolic murmur. Pemeriksaan ecocardiografi menunjukan insufisiensi aorta atau

mitral saja tanpa terdapat bising jantung organic tidak dapat disebut sebagai karditis.

Pericarditis (friction rub, efusi pericardium, nyeri dada, perubahan EKG)

Kardiomegali pada footo thoraks

Gagal jantung congestif

c. Eritema marginatum

Berupa macula atau papula kemerahan yang berbatas tegas, menyebar secara

melingkar atau serpiginosa, tidak sakit atau gatal, hilang pada penekanan.

Page 7: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

Terutama pada badan dan proksimal ekstremitas bagian dalam tidak pernah ada di

wajah.

d. Nodul subkutan

merupakan nodul bulat, keras, tidak nyeri, tidak gatal, dan mudah digerakan dengan

diameter 0,2-2 cm.biasanya simetris pada daerah ekstensor sendi siku, pergelangan

tangan dan kaki, tendon achiles, lutut, kepala, dan sepanjang tulang belakang.

e. Korea Sydenham

Dimulai dengan emosi yang labil, dan perubahan kepribadian.

Gerakan spontan tidak terkoordinasi, tanpa tujuan, disertai kelemahan otot, bicara

cadel

- Dasar diagnosis

Criteria WHO tahun 2002-2003 untuk diagnosis demam reumatik dan penyakit jantung

reumatik/PJR

Kategori diagnostik kriteria

Demam reumatik serangan pertama

Demam reumatik serangan ulangan tanpa

PJR

Demam reumatik serangan ulangan dengan

PJR

Korea reumatik

2 mayor atau 1 mayor dan 2 minor

ditambah dengan bukti infeksi

streptocoocus beta hemolitikus grup A

sebelumnya

2 mayor atau 1 mayor dan 2 minor

ditambah dengan bukti infeksi

streptocoocus beta hemolitikus grup A

sebelumnya

2 minor ditambah dengan bukti infeksi

streptocoocus beta hemolitikus grup A

sebelumnya

Tidak diperlukan criteria mayor lainnya

atau bukti infeksi streptocoocus beta

hemolitikus grup A sebelumnya

Page 8: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

PJR (stenosis mitral murni atau kombinasi

dengan insufisiensi mitral dan /atau

gangguan katup aorta)

Tidak perlu criteria lainnya untuk

mendiagnosis sebagai PJR

Bukti infeksi streptocoocus beta hemolitikus grup A

- Peningkatan ASTO >120-400 IU dan antideoksiribonuklease >60-600 atau

- Riwayat demam scarlet baru-baru ini

- Kultur apus tenggorok (+)

- Pemanjangan PR interval pada EKG

- Terapi :

Eradikasi kuman : Benzatin Penicillin G, jika alergi maka diganti dengan eritromisin,

penicillin V

Terapi antiinflamasi : paracetamol, salisilat (untuk arthritis), prednisone (untuk

karditis)

Untuk korea Sydenham : pengurangan aktivitas dan gangguan emosi, benzatin

penicillin G, pada kasus berat diberikan salah satu dari haloperidol, asam valproat,

klorpromazin, diazepam atau steroid.

Tirah baring

4. Herpes Simplex Virus (HSV)

- Etiologi : Herpes simpleks virus

- Manifestasi klinis :

Masa inkubasi : 2-20 hari

Vesikel kulit dan ulkus yang dangkal

Vesikel kecil 2-4 mm dengan dasar kemerahan di sekelilingnya selama beberapa

hari, kemudian menjadi ulkus yang dangkal sedikit kemerahan.

Gingivostomatitis : onset tiba-tiba, nyeri di mulut, drooling, sulit makan minum,

demam, gusi membengkak, dapat timbul vesikel pada gusi, bibir, langit-langit, lidah,

Page 9: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

tonsil dan faring, serta bau mulut. Kemudian vesikel berkembang menjadi ulkus

berindurasi yang tertutupi membrane kuning keabuan.

Vulvovaginitis

Infeksi kulit lainnya

Infeksi pada mata

Infeksi pada SSP

- Diagnosis

Pemeriksaan penunjang : kultur virus, PCR, serologis

- Management :

Asiklovir iv merupakan obat pilihan pada HSV endefalitis dan HSV imunokompromais.

Dosis asiklovir untuk anak 3 bulan-12 tahun, 20 mg/kgBB/kali tiap 8 jam dan untuk anak

>12 tahun, 10 mg/kgBB/kali tiap 8 jam

Asiklovir p.o untuk gingivostomatitis : 15mg/kgBB/dosis 5x/hari selama 7 hari

5. Meningocoxemia

- Etiologi : Neisseria meningitidis (kuman Gram negatif )

- Masa inkubasi : 2-10 hari

- Manifestasi klinis :

Infeksi nasofaring ringan

Bakteriemia tanpa sepsis

Meningokoksemia fulminan tanpa meningitis

Meningitis dengan/tanpa mening okoksemia

Meningokoksemia kronik

- Masa prodromal berupa nyeri tenggorokan, 2-8 jam kemudian diikuti dengan

demam tinggi, nausea dan diare.

- Ruam berupa petekie pada kulit, jarang di membran mukosa. Berwarna merah,

papula/ makula terdapat pada ekstremitas dan badan.

- Diagnosis : Pewarnaan Gram dan kultur dari darah, lesi kulit dan cairan serebrospinal.

- Diagnosis banding : Bakteriemia akut, endokarditis, demam rematik, purpura Henoch

Schonlein, campak atipik dan rocky mountain spotted fever.

- Terapi :

Page 10: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

Inisial terapi dengan antibiotik ampisilin dan kloramfenikol atau sefalosporin

generasi ketiga. Setelah hasil kultur positif maka diberikan penisilin G 250.000 –

300.000 U/kg/hari dibagi dalam 6 kali pemberian selama 7-10 hari. Jika alergi

terhadap penisilin, diberikan kloram fenikol 100 mg/kg/hari (maksimal 4 gram/hari).

Suportif, mencegah komplikasi.

6. Impetigo

- Definisi :  Impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan-

lepuhan kecil berisi nanah (pustula).

- Impetigo paling sering menyerang anak-anak, terutama yang kebersihan badannya kurang

dan bisa muncul di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering ditemukan di wajah,

lengan dan tungkai. Pada dewasa, impetigo bisa terjadi setelah penyakit kulit lainnya.

Impetigo bisa juga terjadi setelah suatu infeksi saluran pernapasan atas (misalnya flu atau

infeksi virus lainnya).

- Etiologi : Streptococcus grup A, stafilokokus (jarang).

- 2 tipe impetigo : impetigo bullous (blister-blister yang besar) dan impetigo non bullous

(krusta)

- Manifestasi klinis :

Tidak terdapat gejala prodromal.

Lesi biasanya terbatas pada kulit.

Dapat terjadi limfadenopati.

Erupsi berupa vesikel yang pecah dengan cepat membentuk erosi purulen, ditutupi

oleh krusta yang keras berwarna seperti madu. biasanya pada muka, tangan atau

kepala.  Lesi dapat tunggal atau banyak.

Pada impetigo bulosa, bula yang flaksid dapat dipenuhi oleh pus.

- Terapi : antibiotik

7. Streptococcal Scaled Skin Syndrome (SSSS)

- Etiologi : Staphyllo-coccus aureus (menghasil kan toksin eksfoliatif ).

Page 11: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

- Focus infeksi : Faringitis purulen, rinitis, konjungtivitis, luka atau infeksi umbilical pada

neonatus.

- Manifestasi klinis :

Gejala prodromal berupa demam dan iritabel.

Ruam berupa makula eritem tampak perttama kali di sekitar mulut dan hidung. Kulit

tampak halus yang kemudian menyebar generalisata dan kemudian tampak seperti

"sandpaper".

Lesi terutama pada daerah fleksor, terutama lipat paha, aksila dan leher.

Setelah 1-2 hari kulit menjadi berkerut dan dapat terjadi bula, mudah mengelupas

(Nikolsky’s sign), kulit nyeri bila disentuh. Selanjutnya 2-3 hari permukaan kulit

menjadi kering dan berkrusta.

Penyembuhan terjadi setelah 10-14 hari.

- Diagnosis : Kultur dari kulit dan cairan bula.

- Komplikasi : Sepsis dan endokarditis bakterialis.

- Terapi :

Suportif, mencegah sepsis, balans cairan dan elektrolit.

Antibiotik resisten penisilinase.

Kortikosteroid merupakan kontraindikasi mutlak karena dapat meningkatkan angka

morbiditas dan mortalitas.

Krim emolien dapat mengurangi rasa nyeri pada kulit yang terkelupas.

8. Erisipelas

- Etiologi : streptokokus grup A

- Faktor resiko : trauma lokal (robekan kulit), luka terbuka di kulit atau gangguan pada

pembuluh balik (vena) maupun pembuluh getal bening.

- Manifestasi klinis : Infeksi ini paling sering menyerang wajah, lengan atau tungkai.

Kelainan yang timbul berupa ruam merah dan licin, kulit dibawahnya sangat merah,

terasa nyeri, membengkak dan teraba hangat, disertai lepuhan-lepuhan kecil.

Kelenjar getah bening di sekitar daerah yang terinfeksi seringkali membesar dan terasa

nyeri. Pada infeksi yang berat, bisa terjadi demam dan menggigil.

- Diagnosis : ditegakan berdasarkan temuan klinis dan biasanya tidak perlu di biopsi

Page 12: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

- Terapi : Untuk infeksi ringan, digunakan penicillin atau erythromycin per-oral (melalui

mulut) selama 2 minggu. Untuk infeksi berat, biasanya diberikan suntikan antibiotik.

- Komplikasi : Pada beberapa pasien, bakteri dapat melakukan perjalanan ke darah,

menyebabkan kondisi yang disebut bakteremia. Infeksi dapat menyebar ke sendi, tulang

dan katup jantung.

Komplikasi lainnya termasuk: Syok septik dan kambuhnya infeksi.

Sebaiknya periksakan ke dokter jika ada lesi kulit dengan fitur erisipelas.

- Pencegahan : Menjaga kulit yang sehat dengan menghindari kulit kering dan mencegah

luka dan goresan dapat mengurangi risiko penyakit ini.

9. Selulitis

- Definisi : infeksi pada kulit dan jaringan di bawah kulit

- Etiologi : bakteri streptococcus, staphylococcus

- Faktor resiko :

Luka di kulit

Gigitan dan sengatan serangga, gigitan hewan, atau gigitan manusia

Riwayat diabetes dan penyakit pembuluh darah perifer

Pemakaian obat imunosupresan atau kortikosteroid

Setelah melakukan prosedur paru-paru, jantung, atau gigi

- Manifestasi klinis :

Dapat ditandai dengan reaksi peradangan pada kulit yang nyeri, bengkak, hangat dan

merah. Jika reaksi peradangan meluas, dapat timbul demam. Pembesaran kelenjar getah

bening di sekitar kulit yang terinfeksi.

Gejala lain seperti : ruam kulit, kelelahan, nyeri pada otot, mual muntah

- Terapi :

Pengobatan yang tepat bisa mencegah penyebaran infeksi ke darah dan organ

lainnya. Biasanya penderita akan diberikan penicillin atau obat jenis penicillin lain

seperti cloxacillin. Bila infeksinya ringan maka bisa diberi sediaan per-oral (ditelan).

Sebelum diberi sediaan per-oral biasanya pasien terlebih dahulu diberi suntikan

antibiotik, bila pasien sudah lanjut usia, demam tinggi, selulitis menyebar dengan

cepat ke bagian organ lain.

Page 13: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

Obat anti nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen

10. Furunkulosis

- Definisi : infeksi lebih dari satu folikel rambut dan jaringan sekitarnya.

- Etiologi : staphylococcus aureus

- Faktor Predisposisi :

Paparan zat kimia

Diabetes mellitus

Terapi imunosupresi

Luka

Kelembaban

Obesitas

Kosmetik oklusif

Kebersihan yang kurang baik

Penyakit kulit

Pakaian ketat

- Epidemiologi :

Dapat terjadi sekunder terhadapdermatosis lain

Sering mengenai anak-anak

Sering terjadi pada kulit yang mengalami gesekan, tekanan dan iritasi local atau pada

daerah yang lembab

- Manifestasi klinis :

Pada permulaan penderita merasa gatal , lesi menjadi nyeri saat ditekan atau diusap

Dijumpai lesi berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut dan terdapat pustule,

kemudian menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik.

- Diagnosis :

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan kultur dari luka

- Terapi

Umum

Page 14: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

Menjaga higienitas tubuh

Menghindari garukan, gesekan, dan tekanan terhadap kulit

Mencuci pakaian, handuk dan alas kasur yang telah terkena lesi dengan air panas

Khusus

Topical :

kompres dengan Nacl 0,9 %

Antibiotic topical : basitrasin, neomisin, asam fusidat

Sistemik :

Antibiotic oral : eritromisin, penisilin

- Komplikasi : furunkel maligna, bakteremia,

Referensi :

1.Kliegman, Behrman, Jenson, Stanton. Nelson Textbook of pediatrics. Ed :18th. Saunder-

elsever . America : 2007.

2. Ilmu Kesehatan Anak. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Editor : Garna H, Nataprawira HM,

Page 15: Tugas Css Diagnosis Banding Demam Dengan Ruam

Ed : 4th. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad RSUP Hasan Sadikin-

Bandung:2012.

3.Tuti Rahayu, Alan R. Gambaran Klinis Penyakit Eksantema Akut pada Anak.2002 ;

4 :104-113.

4.World Health Organization. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bakti

Husada.

5.Wachyudi G Rachmat. Diagnosis dan Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik. Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran