Tuberkuloma New

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tuberkuloma

Citation preview

Gambar 3. CT tuberkuloma. Penyangatan di lesi (panah) dengan efek massa. Tampak pusat dengan densitas rendah (panah terbuka), menunjukkan adanya area nekrosis perkejuan, yang membantu menegakkan diagnosis tuberkuloma (The Requisites Neuroradiology; 2010)

Gambar 4. tuberkuloma yang menyembuh. NCCT potongan axial pada 2 pasien yang berbeda menunjukkan adanya kalsifikasi granuloma (panah) di regio suprasella dan sepanjang segmen M1 arteri cerebral media bilateral (gambar b) {Bano S, dkk. Central Nervous System Tuberculosis. 2012}

Gambar 5a. Pada CT dengan kontras tampak lesi hypodense bentuk elip longitudinal di region occipito-parietal kanan dengan tepi yang menyangat, pada pasien dengan diagnosis abses tuberkulosis (post operasi). Gambar 5b. MRI menunjukkan masa fokal di lobus frontal dengan midline shift. Hasil biopsy konsisten dengan TB.

Gambar 6. CT scan dengan kontras menunjukkan tampilan karakteristik abses intracerebral dengan kavitas dinding tipis yang dikelilingi udema cerebral.

Gambar 7. CT scan unenhanced menunjukkan lesi densitas tinggi yang meluas dari midbrain sampai pons. Hasil biopsy menunjukkan oligodendroglioma (from http://www.Med scape.com/viewarticle/429338_3

Gambar 8. Laki-laki 59 tahun dengan gangguan keseimbangan dan pusing. a. NECT menampilkan masa

parietal dextra di gray-white

junction dengan udema vasogenik b. Post kontras T1 W1 MRI

menunjukkan penyangatan bentuk

cincin. c. FLAIR konfirmasi adanya udema

Pada biopsi menunjukkan masa dari non small cel lung cell (Surg Neurol Int. 2013; 4(Suppl 4): S209S219) .

Gambar 9. Post kontras axial CT menunjukkan penyangatan fokal gyrus di regio fisura sylvii dengan udem cerebral, mendukung gambaran cerebritis pada pasien dengan intrakranial tuberculosis (Singapore Med Journal, 2011)

Gambar 10 . Cerebritis Tuberculosa. Pada T2 W1 flair menunjukkan a) nodul hipointense batas tegas dan b)pada post kontras T1W1 menunjukkan penyangatan bentuk patchy. (MRI spectrum of CNS tuberculosis. JIACM. 2013; 14(1): 83-90)

Gambar 11.

Tuberculoma. CT post kontras: Dua lesi dengan penyangatan bentuk cincin pada kasus tuberculosis.

Gambar 12. Tuberkuloma non kaseosa pada gambaran MR axial T1W dan T2W, menunjukkan lesi isointense di lobus frontal kiri dan menunjukkan lesi solid yang menyangat pada post pemberian kontras (MRI spectrum of CNS tuberculosis. JIACM. 2013; 14(1): 83-90).

Gambar 13a.Tuberkulosis granuloma kaseosa di lobus temporal 48 tahun. CECT scan menunjukkan lesi tepi menyangat (rim enhancing) di lobus temporal Gambar 13b dan 13c. Tuberkuloma kaseosa tanpa likuefaksi. B) MR T2 menunjukkan lesi hypointense di regio ganglia-thalamic bilateral udem disekitar lesi (+) c). Post kontras menunjukkan lesi menyangat bentuk cincin multiple dg penyangatan leptomeningeal abnormal (Singapore Med Journal, 2011).

Gambar 14a. CT post kontras tampak ring enhance (target sign) dengan kalsifikasi di dalamnya (Ind. J. Tub. 1996) Gambar 14b. CT pre kontras lesi kalsifikasi di peri ventrikel kiri, berhubungan dengan hidrosefalus

Gambar 14c. CT post kontras penyangatan di tepi bentuk cincin disekitar lesi kalsifikasi mendukung gambaran target sign (Singapore Med J. 2011) Gambar 15. Tuberkuloma kaseoasa dengan liquefaksi (a) MR T2W menunjukkan granuloma hyperintense di pusatnya dengan hypointense di tepinya dan berhubungan dengan udem diseki tar lesi. Pada post pemberian gadolinium tampak penyangatan di tepi bentuk cincin pada lesi yang sama (Singapore Med Journal, 2011).

MR Spektroskopi tuberkuloma