traktus urogenitale.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    1/22

    1

    Mekanisme Kerja Ginjal pada Tubuh Manusia

    Kelompok A8

    Rosalia A.J.P Kelanit 102010312

    Hendri Wijaya 102011049

    Adinda Elisabeth Sugio 102011057

    Julvica Heuw 102011175

    Raditia Kurniawan 102011219

    Agustria Anggraeny 102011284

    Paskalia Endosetriani Romas 102011326

    Lakwari Agthaturi 102011331

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jakarta

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    2/22

    2

    Pendahuluan

    Sistem kemih terdiri dari organ pembentuk urin yaitu ginjal dan struktur- struktur

    yang menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal mengolah plasma yang mengalir

    masuk kedalamnya untuk menghasilkan urin, menahan bahan-bahan tertentu dan

    mengeleminasi bahan-bahan yang tidak diperlukan ke dalam urin.1

    Fungsi ginjal adalah me$mpertahankan keseimbangan air dan elektrolit di dalam

    rentang yang sangat sempit yang cocok bagi kehidupan, walaupun pemasukan dan

    pengeluaran konstituen-konstituen tersebut melalui jalan lain sangat bervariasi. Secara

    umum pengeluaran urin digambarkan seperti berikut, dimana produk sisa metabolisme

    akan meninggalkan ginjal sebagai urin lalu mengalir ke bawah di dalam ureter menuju ke

    vesica urinaria (kandung kemih) yang terletak di dalam pelvis. Setelah itu urin akan

    mengalami berbagai proses pada alat-alat saluran itu seperti filtrasi, reabsorbsi sampai

    pada urin akan keluar dari tubuh melalui uretrha.2

    Seperti yang telah ditulis di atas, bahwa dalam sistem kemih begitu banyak alat-alat

    yang berperan dalam sistem ini. Begitu juga dengan proses dalam sistem urin yang sangat

    panjang baik pada pembentukannya sampai pada pengeluaran urin tersebut. Karena begitu

    pentingnya hal itu kita perlu untuk memahami sistem kemih ini, maka penyusunan

    makalah ini bertujuan untuk kita mengetahui bagaimana masing-masing dari alat itubekerja dan menjalankan fungsinya. Selain itu berbagai proses seperti pembentukan dan

    pengeluaran urin juga sangat penting untuk diketahui dan dipahami.

    Struktur Makroskopik Ginjal

    Ginjal terletak dibelakang peritoneum pada bagian belakang rongga abdomen, muai

    dari vertebra thorakalis keduabelas (T12) sampai vertebra lumbalis ketiga (L3). Ginjal kanan

    lebih rendah daripada ginjal kiri karena adanya hati. Saat inspirasi, kedua ginjal tertekan

    kebawah karena kontraksi diaphragma. Setiap ginjal diselubungi oleh kapsula fibrosa, lalu

    dikelilingi oleh lemak perinefrik, kemudian oleh fascia perinefrik yang juga menyelubungi

    kelenjar adrenal. Korteks adrenal merupakan zona luar ginjal dan medula ginjal merupakan

    zona dalam yang terdiri dari piramida-piramida ginjal. Korteks terdiri dari semua glomerulus

    dan medula terdiri dari ansa Henle, vasa recta, dan bagian akhir dari duktus kolektivus.1

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    3/22

    3

    Gambar 1. Anatomi Ginjal

    1. TampilanGinjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar

    12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjalmemiliki berat antara 125 sampai 175 g pada laki-laki dan 115 sampai 155 g pada

    perempuan.2 Anterior ginjal kiri berbatasan dengan dinding dorsal gaster, pancreas,

    limpa, vasa lienalis, usus halus, dan fleksura lienalis. Sedangkan anterior ginjal kanan

    berbatasan dengan lobus kanan hati, duodenum pars descendens, fleksura hepatica,

    usus halus. Bagian posterior ginjal terdapat diafragma, m.psoas major, m. quadratus

    lumborum, m. transversus abdominis(aponeurosis), n.subcostalis, n.iliohypogastricus,

    a.subcostalis, aa.lumbales 1-2(3), iga 12 (ginjal kanan) dan iga 11-12 (ginjal kiri). 1,2

    2. Jaringan ikat pembungkusSetiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat:

    a. Fascia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal padastruktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.

    b. Lemak perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fascia ginjal. Jaringanini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.

    c. Kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus transparan yang langsungmembungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.2

    3. Struktur Internal Ginjala. Hilus (hilum) adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal

    b. Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus inimembentuk perlekakatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena dan arteri

    renalis, saraf dan limfatik.

    c. Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berlanjut menjadidua sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    4/22

    4

    penghasil urine pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8

    sampai 18) kaliks minor.2

    d. Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal.Jaringan ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.

    e. Medula terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujungyang sempit dari setiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor

    dan ditembus mulut duktus pengumpul urine.

    f. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unitstruktural dan fungsional ginjal. Korteks terlettak didalam di antara piramida-

    piramida medula yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang

    terdiri dari tubulus-tubulus.

    g. Struktur nefronSatu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk

    urine.Setiap nefron memiliki satu komponen vascular (kapilar) dan satu

    komponen tubular.

    a. Glomerulus

    Gambar 2. Nefron (Glomerulus)

    Glomerulus adalah filter utama dari nefron dan terletak dalam

    Bowman's capsule. Glomerulus dan seluruh Bowman's capsule membentuk

    renal corpuscle, unit filtrasi dasar dari ginjal. Dari Bowman capsule, keluar

    pembuluh sempit, disebut proximal convoluted tubule. Tubule ini berkelok-

    kelok sampai berakhir pada saluran pengumpul yang menyalurkan urin ke

    renal pelvis. Glomerulus adalah suatu jaringan yang terdiri dari pembuluh

    darah yang luar biasa tipisnya yang disebur kapileri. Glomerulus membentuk

    saluran berlipat yang sangat banyak tempat lewatnya darah. Glomerulusbersifat semipermeable (dapat ditembus air), memungkinkan air dan larutan

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    5/22

    5

    limbah tembus dan dikeluarkan dari kapsul Bowman dalam bentuk urin.

    Darah yang telah disaring keluar dari glomerulus melalui Efferent arteriole

    untuk menuju ke vena intralobular melalui plexus medullary. Seluruh larutan

    tersaring dihasilkan oleh glomerulus kemudian masuk ke Bowman's Capsule.

    Pada saat cairan ini melewati proximal convoluted tubule, sebagian besar air

    dan garam diserap kembali, sebagian larutan lain diserap seluruhnya, sebagian

    yang lain hanya sebagian.1,3

    b. Henle's Loop

    Gambar 3. Ansa Henle

    Loop Henle ( Gelung Henle) merupakan bagian dari tubulus renal yang

    kemudian menjadi sangat sempit yang menjulur jauh kebawah kapsul

    Bowman dan kemudian naik lagi keatas membentuk huruf U. Di sekelilingLoop Henle dan bagian lain tubulus renal terdapat jaringan kapiler, yang

    terbentuk dari pembuluh darah kecil yang bercabang dari glomerulus.

    Cairan yang masuk kedalam loop merupakan larutan yang terdiri dari

    garam, urea, dan zat lain yang berasal dari glomerulus melalui proximal

    convoluted tubule. Pada tubulus ini, sebagian besar komponen terlarut yang

    dibutuhkan tubuh, terutama glukosa, asam amino, dan sodium bikarbonat,

    diserap kembali kedalam darah. Bagian pertama dari loop, yaitu cabang yang

    menurun, bersifat dapat ditembus oleh air, dan cairan yang mencapai lekukan

    dari loop ini jauh lebih banyak mengandung garam dan urea dibandingkan

    dengan plasma darah. Pada saat cairan mengalir naik kembali melalui

    pembuluh naik, sodium klorida dikeluarkan dari pembuluh ke jaringan

    sekelilingnya, dimana konsentrasinya lebih rendah. Pada bagian ketiga dari

    loop ini, dinding pembuluhnya apabila diperlukan dapat membuang, bahkan

    dalam keadaan berlawanan dengan gradien konsentratnya, dalam proses aktif

    yang memerlukan lebih banyak energi. Pada tubuh orang normal, penyerapan

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    6/22

    6

    kembali garam dari urin hanya dilakukan dalam keadaan konsumsi garam

    yang rendah. Namun pada saat garam dalam darah tinggi, kelebihan garam ini

    dibuang.3

    c. Renal Collecting Tubule (Tubulus Pengumpul)Disebut juga Pembuluh Bellini, suatu pembuluh kecil sempit yang

    panjang dalam ginjal yang mengumpulkan dan mengangkut urin dari nefron,

    menuju pembuluh yang lebih besar yang terhubunng dengan calyses ginjal.

    Cairan yang berasal dari loop Henle masuk kedalam Distal Convoluted

    Tubule (Tubulus Konvolusi Distal) dimana penyerapan kembali sodium

    berlanjut sepanjang seluruh tubulus distal. Penyerapan kembali ini tetap

    terjadi hingga bagian awal dari Tubulus pengumpul ginjal.

    Gambar 4. Struktur Tubulus Pengumpul

    Setiap tubulus pengumpul memiliki panjang sekitar 20-22 mm dan

    berdiameter 20-50 micron. Dinding dari tubulus tersusun dari sel dengan

    proyeksi seperti rambut, lentur seperti cambuk, dalam pembuluh ini. Gerakan

    dari sel cambuk ini membantu gerakan sekresi sepanjang pembuluh. Pada saat

    tubulus pengumpul menjadi lebih lebar diameternya, tinggi sel ini meningkatsehingga dinding menjadi lebih tebal. Fungsi dari tubulus pengumpul adalah

    pengangkutan urin dan penyerapan air. Telah diketahui bahwa jaringan dari

    medula ginjal atau bagian dalamnya, mengandung konsentrasi sodium yang

    tinggi. Ketika tubulus pengumpul ini berada pada medula, konsentrasi sodium

    menyebabkan dikeluarkannya air dari seluruh dinding tubulus keluar ke

    medulla. Air bercampur diluar diantara sel-sel dinding tubulus sampai

    konsentrasi sodium seimbang antara didalam tubulus dan diluarnya.

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    7/22

    7

    Pembuangan air dari larutan dalam tubulus membuat urin menjadi lebih

    kental dan menghemat badan air dalam tubuh.2,3

    Pendarahan dan Pembuluh Balik Ginjal

    Ginjal diperdarahi oleh:

    a. Arteri renalis, a. renalis dipercabangkan dari aorta abdominalis setinggi vetebralumbal 1-2. A. renalis kanan lebih panjang dari a. renalis kiri karena

    harus menyilang v. cava inferior di belakangnya. Kedua cabang a. renalis bagian

    depan dan bagian belakang akan bertemu di lateral, pada garis tengah ginjal atau

    disebut garis Broedel. Pada garis Broedel ini pembedahan ginjal dilakukan

    karena pendarahannya minimal. Arteri renalis berjalan di antara lobus ginjal dan

    bercabang menjadi a. interlobaris.

    b. Arteri interlobaris, pada perbatasan cortex dan medulla akan bercabang menjadia. arcuata yang akan mengelilingi cortex dan medulla, sehingga disebut

    a. arciformis.

    c. Arteri arcuata mempercabangkan a. interlobularis dab berjalan sampai tepi ginjal(cortex).

    Pembuluh balik pada ginjal mengikuti nadinya mulai permukaan ginjal sebagai kapiler

    dan kemudian berkumpul ke dalam v. interlobaris=Vv stellatae (Verheyeni). Dari V.

    interlobularis V.arcuata V. interlobarisV. renalisV.cava inferior.3

    Aliran Getah Bening

    Aliran getah bening pada ginjal yang berasal jaringan ginjal dan subcapsulair mengikuti

    v. renalis nl. aorticus. Sedangkan aliran getah bening yang berasal dalam jaringan lemak

    perirenalis langsung bermuara ke dalam nl. aorticus.3

    Persyarafan Ginjal

    a. Vasomotor untuk pembuluh-pembuluh darah.b. Sensibilitas (nyeri) dibawa dari pelvis renis dan permukaan ureter ke

    n. splancnicus (afferens sympatis) ke medulla spinalis.3

    Glandula Suprarenales

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    8/22

    8

    Glandula suprarenales merupakan kelenjar endokrin yang terletak superomedial

    terhadap ginjal. Glandula suprarenales dextra berbentuk pyramid dan terletak anatara

    diaphragma dan lobus dexter hepatis. Glandula suprarenales sinister lebih pipih dan

    berbentuk bulan sabit (semilunair).

    Glandula suprarenalis terletak di tepi medial ginjal, di atas a.v. renalis, dengan kutub

    superior bersentuhan dengan lien. Glandula suprarenalis dibungkus fascia renalis, tetapi tidak

    mengikuti gerakan ginjal pda waktu respirasi. Glandulae suprarenalis dapat dibedakan

    menjadi cortex dan medulla.1

    Pendarahan dan Persyarafan Glandula Suprarenalis

    Glandulae suprarenalis mendapatkan pendarahan dari:

    a. Arteri suprarenalis superior, cabang dari a. phrenica inferiorb. Arteri suprarenalis media, cabang dari aorta abdominalesc. Arteri suprarenalis inferior, cabang dari a. renalis

    Sedangkan pembuluh darah baliknya memlalui beberapa vena-vena kecil mengikuti

    pembuluh nadinya. Vena suprenalis dextra bermuara pada vena cava inferior, sedangkan vena

    suprarenalis sinistra bermuara pada vena renalis sinistra dan biasanya membentuk satusaluran dengan v. phrenica inferior.1

    Aliran Getah Bening Glandula Suprarenalis

    Aliran getah bening cortex glandulae suprarenalis lebih sedikit daripada medulla dan

    mengikuti aliran limfe ke nnll. Lumbales (aortica).1

    Persyarafan Glandula Suprarenalis

    Glandula suprarenalis dipersayarafi oleh plexus coeliacus, cabang-cabang nn.

    Splanchnici dan plexus hypogastricus.1

    Struktur Mikrospik Ginjal

    Fungsi utama ginjal adalah mengeluarkan sisa hasil ekskresi dari tubuh. Bagian dari

    ginjal yang berfungsi untuk menyaring zat-zat tesebut disebut dengan unit kerja ginjal atau

    lebih lazim disebut dengan nefron. Nefron terdiri dari glomerulus, tubulus kontortus

    proksimal, ansa henle pars desendens, ansa henle pars asendens, tubulus kontortus distal, dan

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    9/22

    9

    duktus koligentes. Glomerulus sendiri terdapat pada korteks ginjal, sedangkan bagian lainnya

    mungkin ditemukan baik pada korteks ginjal maupun pada medula ginjal. Hasil saringan

    tersebut akan dialirkan kedalam kalix minor, kalik mayor lalu ke dalam pelvis renalis. Nefron

    sendiri dibagi menjadi dua yaitu nefron panjang atau yokstamedular dan nefron pendek yang

    disebut dengan nefron korteks. Pembagian tersebut apabila dilihat pada panjang dari ansa

    henle, sedangkan menurut tempatnya dibagi menjadi 2 yaitu kapsular atau superfisial dan

    korteks tengah. Pada bagian korteks sendiri terdapat berkas dari medula yang menjulur ke

    darah korteks yang disebut dengan medulary ray.

    Unit fungsional pertama yang akan dibahas adalah korpuskel dari ginjal. Korpuskel

    ginjal dapat menjadi dua bagian utama yaitu glomerulus dan kapsula bowmans. Gromerulus

    merupakan suatu anyaman dari kapiler darah yang disebut dengan kapiler fenestra. Kapiler

    tersebut memiliki banyak lubang yang mungkin dilewati oleh berbagai zat yang akan

    difiltrasi. Pada glomerulus terdapat dua pintu yaitu arteriol afferen yang berfungsi sebagai

    tempat masuknya darah dan arteriol eferen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya darah. 3

    Cairan yang keluar dari bagian ini akan dikeluarkan ke jaringan intersitial dan akan

    disaring oleh capsula bowmans. Kapsula tersebut terdiri dari dua lapisan yaitu lapis parientaldan lapis viseral. Kedua lapis ini yang merupakan fungsi utama untuk melakukan filtrasi.

    Lapis pariental bekerja sebagai filtrat kedua. Filtrat pertama berasal dari lapis viseral. Lapis

    viseral ini terdiri dari sel-sel podosit. Percabangan kaki-kaki dari sel podosit ini yang

    berfungsi sebagai sarigan dari darah yang utama.

    Dalam fungsi sebgagai pengaturan dari

    kepekatan urin, diperlukan suatu sistem umpan

    balik. Yang berperan dalam sistem ini adalah

    makula densa, dan sel juxta glomerular. Sel

    makula densa terdapat pada tubulus kontortus

    distal yang berbatasan dengan percabangan tempat

    keluar dan masuk pembuluh darah ke arah

    glomerulus. Makula densa merupakan deferensiasi

    dari sel epitel yang berfungsi sebgai reseptor. Sel tersebut berfungsi sebagai reseptor terhadap

    NaCl yang akan dibahas berikutnya. Reseptor ini akan bekerja sama dengan seljuxtaglomerular untuk mengatur kontriksi dari arteriol, baik aferen maupun eferen. Sel

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    10/22

    10

    juxtaglomerular sendiri terdapat antara perbatasan glomerulus dengan arteriol, sedangkan

    makula densa terdapat pada perbatasan tubulus kontortus distal dengan glomerulus. Kedua sel

    ini berfungsi pada sistem RAA.

    Setelah melalui korpuskel, cairan hasil filtrasi akan direabsorbsi pada saluran atau

    yang lebih sering disebut sebagai duktus. Seperti yang telah

    disebutkan diatas, duktus tersebut dibagi menjadi beberapa

    macam. Yang pertama akan dibahas adalah duktus kontortus

    proksimal, duktus ini dilapisi oleh sel kuboid rendah dengan

    grranula asidofil. Pada duktus ini inti sel berjarak berjauhan,

    dengan lumen yang tidak jelas. Ketidakjelasan lumen ini karena

    sel epitel tersebut memiliki brush border. Gambar dari tubulus

    kontortus proksimal dapat dilihat pada gambar disamping. Setelah melewati tubulus

    kontrortus proksimal, cairan filtrat akan melewati ansa henle. Ansa henle sendiri dibagi

    menjadi tiga bagian utama yaitu tubulus rektus prosimal yang mirip dengan tubulus kontortus

    proksimal, segmen tipis dari ansa henle bentuknya sangat mirip dengan kapiler darah,

    sedangkan tubulus rektus distal atau sering disebut dengan segmen tebal ansa henle acendens

    strutur histologinya sangat mirip dengan tubulus kontortus distal. Gambar disamping ini

    merupakan gambaran dari ansa henle pada segemn tipisnya.

    Setelah melalui semua itu, cairan filtrat akan melalui tubulus kontortus distal. Tubulus

    kontortus distal memiliki ciri-ciri sebagai berikut: berepitel kuboid rendah, bersifat basofil,

    inti sel berdekatan. Selain dari ciri utama tesebut, perbedaannya dengan tubulus kontortus

    proksimal adalah tidak terdapatnya brush border yang mengakibatkan lumennya tampak

    jelas.

    Tubulus koligentes merupakan lanjutan dari saluran yang telah disebutkan diatas.

    Duktuts atau tubulus koligentes memiliki banyak kemiripan dengan saluran sebelum dan

    sesudahnya. Dibandingkan dengan saluran sebelumnya epitelnya hanya sedikit bertamabah

    tinggi menjadi epitel kuboid hanya saja yang menjadi pembedanya adalah terdapatnya batas

    yang jelas antara setiap sel,yang tidak dimiliki pada tubulus kontortus distal. Perbedaan

    dengan duktus papilaris yang menjadi lanjutannya adalah hanya terdapat pada epitelnya, pada

    duktus papilaris epitelnya yang berbentuk koboid tinggi sampai denan epitel toraks. Duktus

    papilaris terdapat dalam papila renalis yang berhubungan langsung dengan kaliks minor.

    Gambar di bawah ini merupakan gambar duktus koligentes (kiri) dengan duktus papilaris

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    11/22

    11

    (kanan). Seluruh proses pembentukan urin hanya selesai sampai dengan tubulus koligentes,

    yang berikutnya dijelaskan hanya merupakan saluran. Saluran setelah duktus papilaris adalah

    ureter.

    Fungsi Ginjal

    1. Pengeluaran zat sisa organic. Ginjal mengekskresi urea,asam urat,kreatinin,danproduk penguraian hemoglobin dan hormone.

    2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mengekskresi ion natrium, kalsium,magnesium, sulfat,dan fosfat.Ekskresi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan

    ekskresinya melalui rute lain,seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.

    3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh.Ginjal mengendalikan ekskresi ionhydrogen (H+),bikarbonat (HCO3

    -),dan ammonium (NH4+) serta memproduksi urine

    asam atau basa,bergantung pada kebutuhan tubuh.

    4. Pengaturan produksi sel darah merah.Ginjal melepas eritropoietin,yang mengaturproduksi sel darah merah dalam sumsum tulang.

    5. Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagipengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin. Renin adalah

    komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang

    meningkatkan tekanan darah dan retensi air.

    6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam aminodarah.Ginjal melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih,bertangggung jawab

    atas konsentrasi nutrient dalam darah.

    7. Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan,zat tambahan makanan,obat-obatan,atau zat kimia asing lain dari tubuh.2,4

    Filtrasi, Reabsorpsi, dan Sekresi Berbagai Zat

    Pada umumnya, dalam pembentukan urin,reabsorbsi tubulus secara kuantitatif lebih

    penting daripada sekresi tubulus, tetapi sekresi berperan penting dalam menentukan jumlah

    ion kalium dan hydrogen serta beberapa zat lain yang diekskresi dalam urin.Sebagian besar

    zat yang harus dibersihkan dari darah, terutama produk akhir metabolisme seperti

    urea,kreatinin,asam urat,garam-garam asam urat, direabsorpsi sedikit,dan oleh karena

    itu,diekskresi dalam jumlah besar ke dalam urin. Zat asing dan obat-obatan tertentu juga

    direabsorpsi sedikit,tetapi selain itu,disekresi dari darah ke dalam tubulus,sehingga lajuekskresinya tinggi. Sebaliknya, elektrolit seperti ion natrium, klorida, dan bikarbonat

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    12/22

    12

    direabsorpsi dalam jumlah besar, sehingga hanya sejumlah kecil saja yang tampak dalm urin.

    Zat nutrisi tertentu,sepertri asam amino dan glukosa,direabsorpsi secara lengkap dari tubulus

    dan tidak muncul dalam urin meskipun sejumlah besar zat tersebut difiltrasi oleh kapiler

    glomerulus.5

    Setiap proses filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus diatur

    menurut kebutuhan tubuh. Sebagai contoh,jika terdapat kelebihan natrium dalam tubuh, laju

    filtarsi natrium meningkat dan sebagian kecil natrium hasil filtrasi akan

    direabsorpsi,menghasilkan peningkatan ekskresi natrium urin.5

    Gambar 6. Penentu Komposisi Urin

    Untuk sebagaina besar zat,laju filtrasi dan reabsorpsi sangat relative tinggi terhadap

    laju ekskresi. Oleh karena itu,sedikit perubahan pada proses filtrasi atau reabsorpsi dapat

    menyebabkan perubahan yang relative besar dalam ekskresi ginjal.Sebagai contoh ,kenaikan

    laju filtrasi Glomerulus (GFR) yang hanya 10 % (dari 180 menjadi 198 liter/hari) akan

    meningkatkan volume volume urin 13 kali lipat ( dari 1,5 menjadi 19,5 liter/hari) jika

    direabsorpsi tubulus tetap konstan.Pada kenyataannya,perubahan filtrasi glomerulus dan

    reabsorpsi tubulus selalu bekerja dengan cara yang terkondisi untuk menghasilkan perubahan

    ekskresi ginjal.5

    Filtrasi Glomerulus

    Filtrasi adalah proses ginjal dalam menghasilkan urine. Filtrasi plasma terjadi ketika

    darah melewati kapiler dari glomerulus. Dari proses ultrafiltrasi ini, filtrat glomerular kira-

    kira 180 liter per hari. Dari volume ini, 99% direabsorpsi oleh ginjal. Oleh karena

    kemampuan ginjal yang luar biasa untuk mengabsorpsi,rata-rata haluaran urine per hari

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    13/22

    13

    (orang dewasa) hanya 1-2 liter dari filtrate glomerular yang dihasilkan dalam 1 menit. Pada

    orang dewasa normal,GFR nya sekitar 125 ml per menit,atau 180 liter/hari. GFR ditentukan

    oleh (1) keseimbangan antara daya osmotic koloid dan hidrostatik uyang bekerja pada

    membrane kapiler dan (2) koefisien filtrasi kapiler (Kf),hasil permeabilitas dan filtrasi daerah

    permukaan kapiler.5,6

    Kedua ginjal menerima sekitar 20% dari curah jantung yang dapat membuat

    kecepatan aliran darah ginjal sebanyaki 1.200 ml per menit. Aliran darah yang snagat cepat

    ini memang melampaui kebutuhan oksigen dan metabolic ginjal,tetapi diperlukan karena

    memperlancar ekskresi sisa metabolic. Oleh karena itu,gangguan curah jantung yang berat

    atau berlangsung lama,atau gangguan perfusi ginjal dapat mempengaruhi pembentukan urine

    dan kelangsungan hidup sel yang berfungsi mempertahankan keseimbangan lingkungan

    internal tubuh.6

    Kemampuan ginjal untuk mempertahankan air dan elektrolit (melalui reabsorpsi) juga

    sangat penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Tanpa kemampuan ini,seseorang dapat

    mengalami kekurangan air dan elektrolit dalam 3-4 menit.Tubulus kontortus proksimal

    mereabsorpsi 85-90% air yang ada dalam ultrafiltrat,80% dari natrium;sebagian besar

    kalium,karbonat,klorida,fosfat,glukosa,dan asam amino.Tubulus kontortus distal dan tubulus

    koligentes menghasilkan urine.6

    Mekanisme lain yang dapat mencegah berkurangnya air dan elektrolit adalah endokrin

    atau respons hormonal. Hormon antidiuretik (ADH) adalah contoh klasik bagaimana

    hormone mengatur keseimbangan air dan elktrolit. ADH adalah hormone yang dihasilkan

    oleh hipotalamus,disimpan dan dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis sebaggai respon terhadap

    perubahan dalam osmolaritas plasma. Osmolaritas adalah konsentrasi ion dalam suatu

    larutan. Dalam hal ini,larutannya adalah darah. Apabila asupan air menjadi kurang atau air

    banyak yang hilang,ADH akan dikeluarkan sehingga membuat ginjal menahan air.ADH

    mempengaruhi nefron bagian distal untuk memperlancar permeabilitas air sehingga lebih

    banyak air yang direabsorpsi dan dikembalikan ke dalam sirkulasi darah.6

    Ginjal memepertahankan keseimbangan fisiologis dengan mengatur komposisi cairan

    dan pelarut dalam darah. Ginjal memakai tiga proses yang kompleks,yaitu proses filtrasi,

    proses reabsorpsi,dan proses sekresi. Filtrasi terjadi di dalam kapsula bowman. Reabsorpsi

    dan sekresi terjadi dalam tubulus dan duktus koligentes.6

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    14/22

    14

    Reabsorpsi Tubulus Termasuk Mekanisme Pasif dan Aktif

    Bila suatu zat akan direabsorpsi,pertama zat tersebut harus ditranspor (1) melintas

    membrane epitel tubulus ke dalam cairan intertisial ginjal dan kemudian (2) melalui

    membrane kapiler peritubulus kembali ke dalam darah. Sehingga rebasorpsi air dan zat

    terlarut meliputi serangkaian langkah transport. Reabsorpsi melalui epitel tubulus ke dalam

    cairan intertisial meliputi transport aktif atau pasif dengan mekanisme dasar yang

    sama.Sebagai contoh,air dan zat terlarut dapat ditranspor melalui membrane selnya sendiri

    (jalur trans-selular) dan melalui ruang sambungan antara sel (jalur paraselular). Kemudian

    setelah absorpsi melalui sel epitel tubulus kedalam cairan intetisial ini,air dan zat terlarut

    selanjutnya ditranpor melalui dinding kapiler ke dalam darah dengan cara ultrafiltrasi (aliran

    yang besar) diperantarai oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotic koloid. Kapiler

    peritubulus bertindak sangat menyerupai bagian ujung vena dari kebanyakan kapiler yang

    lain,karena terdapat kekuatan reabsorpsi akhir yang menggerakan cairan dan zat terlarut dari

    intertisium ke dalam darah.5

    Sekresi Aktif Sekunder ke dalam tubulus

    Beberapa zat diekskresikan ke dalam tubulus dengan cara transport aktif sekunder.

    Hal ini seringkali melibatkan transport-imbangan (counter transport) zat dengan ion-ionnatrium. Pada transport imbangan,energy yang dilepaskan dari gerakan masuk salah satu zat

    (sebagai contoh,ion natrium) menyebabkan pergerakan keluar zat kedua dalam arah yang

    berlawanan.5

    Salah satu contoh transport imbangan adalah sekresi aktif ion hydrogen yang

    terangkai dengan reabsorpsi natrium pada membrane luminal tubukus proksimal. Dalam hal

    ini,natrium masuk ke dalam sel bersamaan dnegan pengeluaran hydrogen dari sel oleh

    transport imbangan natrium-hidrogen. Transpor ini diperantai oleh suatu protein spesifik pada

    brush border membrane luminal. Sewaktu ntarium diangkut ke bagian dalam sel,ion

    hydrogen didesak keluar dalam arah yang berlawanan ke dalam lumen tubulus. 5

    Reabsorpsi Tubulus Proksimal

    Secara normal,sekitar 65 % dari muatan natrium dan air yang difiltrasi,dan nilai

    presentase yangs sedikit lebih rendah dari klorida,akan direabsorpsi oleh tubulus proksimal

    sebelum filtrat mencapai ansa Henle.Persentase ini dapat meningkat atau menurun dalamberbagai kondisi fisiologis.5

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    15/22

    15

    Tubulus proksimal mempunyai aktivitas besar untuk reabsorpsi aktif dan pasif.

    Kapasitas reabsorpsi yang besar dari tubulus proksimal adalah hasil dari sifat-sifat seularnya

    yang khusus. Sel epitel tubulus proksimal bersifat sangat metabolic dan mempunyai sejumlah

    besar mitokondria untuk mendukung proses transport aktif yang kuat. Selain itu,sel tubulus

    proksimal mempunyai banyak sekali brush border pada sisi lumen (apikal) membrane,dan

    juga labirin intraselular dan kanal basalis yang luas; semuanya ini bersama-sama

    menghasilkan area permukaan membrane yang luas pada sisi lumen dan sisi basolateral dari

    epitel untuk mentranspor ion natrium dan zat-zat lain dnegan cepat.5,6

    Permukaan membrane epitel brush border yang luas juga di muati dengan molekul

    protein pembawa yang mentranspor sebagian besar ion natrium melewati membrane lumen

    yang bertalian untuk mekanisme ko-transpor dengan berbagai nutrient organic seperti asasm

    amino dan glukosa. Sisa natrium ditransport dari lumen tubulus ke dalam sel dengan

    mekanisme transport-imbangan,yang mereabsorbsi natrium sementara menyekresi zat-zat lain

    ke dalam lumen tubulus,terutama ion hydrogen. Sekresi hydrogen ke lumen tubulus adalah

    langkah penting dalam pemindahan ion bikarbonat dari tubulus (dengan menggabungkan H +

    dengan HCO3-menjadi bentuk H2CO3,yang kemudian berdisiosiasi menjadi H2O dan CO2).

    5

    Walaupun pompa natrium-kalium ATPase menyediakan suatu tenaga yang besar

    untuk reabsorbsi natrium, klorida,dan air di seluruh tubulus proksimal,terdapat beberapa

    perbedaan mekanisme bagaimana natrium dan klorida ditranspor melalui sisi lumen bagian

    pertama dan terakhir membrane tubulus proksimal.5

    Pada pertengahan pertama tubulus proksimal,natrium direabsorbsi dengan cara ko-

    transpor bersama-sama dengan glukosa,asam amino,dan zat terlarut lainnya. Tetapi pada

    bagian pertengahan kedua dari tubulus proksimal,hanya sedikirt glukosa dan asam amino

    yang direabsorbsi. Justru sekarang natrium yang terutama direabsorbsi bersama dengan ion

    klorida. Pertengahan kedua tubulus proksimal memiliki konsentrasi klorida yang relative

    tinggi ( sekitar 140 mEg/L) dibandingkan dengan bagian awal tubulus proksimal (sekitar 105

    mEg/L) karena saat natrium direabsorbsi,natrium membawa glukosa,bikarbonat,dan ion

    organic pada bagian awal tubulus proksimal,meninggalkan suatu larutan yang memepunyai

    konsentrasi klorida yang tinggi.Pertengahan kedua tubulus proksimal memiliki konsentrasi

    klorida yang relative tinggi (sekitar 140 mEg/L) dibandingkan dengan pertengahan pertama

    tubulus proksimal ( sekitar 195 mEg/L) karena ketika natrium direabsorbsi,natrium

    membawa serta glukosa,ion bikarbonat,dan ion organic di bagian awal tubulus

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    16/22

    16

    proksimal,sehingga meninggalkan cairan dengan konsentrasi klorida yang tinggi. Di

    pertengahan kedua tubulus proksimal,tingginya konsentrasi klorida membantu difusi ion ini

    dari lumen tubulus melalui tautan interseluler ke dalam cairan interstisial ginjal. 5

    1. Reabsorbsi ion natriuma. Ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan carrier)

    dari lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam sel-sel epitel tubulus yang

    konsentrasi natrium nya lebih rendah.

    b. Ion-ion natrium yang ditranspor secara aktiv dengan pompa natrium-kalium,akankeluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke dalam cairan intertisial di dekat kapilar

    peritubular.5

    2. Reabsorpsi ion klor dan ion negative lainnyaa. Karena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan

    secara aktif dari sel ke cairan intertisial peritubular, akan terbentuk

    ketidakseimbangan listrik yang justru membantu pergerakan pasif ion-ion negative.

    b. Dengan demikian,ion klor dan bikarbonat negative secara pasif berdifusi ke dalamsel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju

    cairan peritubular dan kapilar tubular.

    3.

    Reabsorpsi glukosa,fruktosa,dan asam aminoa. Carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan

    melalui kotransport.

    b. Maksimum transport. Carrier pada membrane sel tubulus memiliki kapasitasreabsorpsi maksimum untuk glukosa,berbagai jenis asam amion,dan beberapa zat

    tereabsorpsi lainnya.Jumlah ini dinyatakan dalam maksimum transport (tranpsor

    maksimum [Tm].

    c. Maksimum transport (Tm) untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapatditranspor (reabsorpsi) per menit,yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma.Jika

    kadar glukosa darah melebihi nilai Tmnya,berarti melewati ambang plasma ginjal

    sehingga glukosa muncul di urine (glikosuria).1

    4. Reabsorpsi airAir bergerak bersama ion natrium melalui osmosis.Ion natrium berpindah dari area

    berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal ke area

    berkonsentrasi air rendah dalam cairan intertisial dan kapilar peritubular.1

    5. Reabsorpsi urea

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    17/22

    17

    Seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus.Sekitar 50% urea

    secara pasif direabsorpsi akibat gradient difusi yang terbentuk saat air

    direabsorpsi.Dengan demikian,50% urea yang difiltrasi akan diekskresi dalam urine.5

    6. Reabsorpsi ion anorganik lainSeperti kalium,kalsium,fosfat dan sulfat,serta sejumlah ion organic adalah melalui

    transport aktif.1

    Konsentrasi Zat Terlarut di Sepanjang Tubulus Proksimal

    Walaupun jumlah natrium dan cairan tubulus menurun secara nyata di sepanjang

    tubulus proksimal,konsentrasi natrium (dan osmolaritas total) tetap relative konstan karena

    permeabilitas air di tubulus proksimal sangat besar,sehingga reabsorpsi air dapat

    mengimbangi reabsorpsi natrium. Zat terlarut organic tertentu,seperti glukosa,asam

    amino,dan bikarbonat, lebih banyak direabsorbsi daripada air, sehingga konsentrasi zat-zat

    tersebut menurun dengan nyata di sepanjang tubulus proksimal. Konsentrasi total zat

    terlarut,seperti yang digambarkan osmolaritas, pada dasarnya tetap sama di sepanjang tubule

    proksimal karena sangat tinggi permeabilitas bagian nefron ini terhadap air.5

    Sekresi Asam dan Basa Organik oleh Tubulus Proksimal

    Tubulus Proksimal juga merupakan tempat penting untuk sekresi asam dan basa

    organic seperti garam empedu, oksalat, asam urat, dan katekolamin. Banyak dari zat-zat ini

    merupakan produk akhir dari metabolisme dan harus dikeluarkan oleh tubuh secara

    cepat.Sekresi zat-zat ini ke dalam tubulus proksimal ditambah filtrasi zat-zat ini ke dalam

    tubulus proksimal oleh kapiler glomerulus dan hampir tidak ada reabsorbsi oleh

    tubulus,semuanya menyebabkan ekskresi yang cepat ke dalam urin.5

    Selain produk buangan metabolisme,ginjal menyekresi secara langsung banyak obat

    atau toksin yang potensial berbahaya melalui sel-sel tubulus ke dalam tubulus,dan dengan

    cepat membersihkan zat-zat ini dari darah.Pada obat-obat tertentu, seperti penisilin dan

    salisilat, klirens yang cepat oleh ginjal menimbulkan suatu masalah bagaimana

    memepertahankan konsentrasi obat agar efektif secara terapeutik.5

    Senyawa lain yang disekresi secara cepat oleh tubulus proksimal adalah asam para-

    aminohipurat (PAH).PAH disekresikan begitu cepat sehingga rata-rata orang dapatmembersihkan sekitar 90 persen PAH dari plasma yang mengalir melalui ginjal dan

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    18/22

    18

    mengekskresikannya ke dalam urin.Karena alasan ini, kecepatan klirens PAH dapat

    digunakan untuk memperkirakan laju plasma ginjal.5

    Transpor Zat Terlarut dan Air dalam Ansa Henle

    Ansa Henle terdiri dari tiga segmen fungsional yang berbeda :segmen tipis

    desenden,segmen tipis asenden,dan segmen tebal asenden. Segmen tipis desenden dan

    segmen tipis asenden,sesuai dengan namanya mempunyai membrane epitel brush

    border,sedikit mitokondria,dan tingkat aktivitas metabolic yang rendah.6,7

    Bagian desenden sgemen tipis sangat permeabel terhadap air dan sedikit permeabel

    terhadap sebgaian besar zat terlarut,termasuk ureum dan natrium. Fungsi segmen nefron ini

    terutama untuk memungkinkan difusi zat-zat secara sederhana melalui dindingnya. Sekitar 20

    persen dari air yang difilitrasi akan direabsorbsi di ansa Henle,dan hampir semuanya terjadi

    di lengkung tipis desenden.Lengkung asenden,termasuk bagian tipis dan bagian

    tebal,sebenarnya tidak permeabel terhadap air,suatu karakteristik yang penting untuk

    memekatkan urin.6,7

    Segmen tebal ansa Henle ,yang dimulai dari separuh bagian atas lengkungasenden,memiliki sel-sel epitel yang tebal yang mempunyai aktivitas metabolic tinggi dan

    mampu melakukan reabsorpsi aktif natrium,klorida,dan kalium. Sekitar 25 persen dari

    muatan natrium, klorida, dan kalium yang difiltrasi akan direabsorbsi di ansa Henle,

    kebanyakan di lengkung tebal asenden. Sejumlah besar ion lain, seperti kalsium, bikarbonat,

    dan magnesium juga direabsorbsi pada lengkung tebal asenden ansa Henle. Segmen tipis

    lengkung asenden memiliki kapasitas reabsorbsi yang lebih rendah daripada segmen tabal,

    dan lengkung desenden tipis tidak mereabsorbsi zat terlarut ini dalam jumlah yang

    bermakna.6,7

    Suatu komponen penting dari rebasorbsi zat terlarut dalam lengkung asenden tebal

    adalah pompa natrium-kalium ATPase pada membrane basolateral sel epitel.Seperti pada

    tubulus proksimal,reabsorbsi zat terlarut lain dalam segmen tebal asenden ansa Henle

    berhubungan erat dengan kemampuan reabsorpsi pompa natrium-kalium ATPase,yang

    mempertahankan konsentrasi natrium intrasel yang rendah. Konsentrasi natrium intrasel yang

    rendah ini kemudian menghasilkan suatu gradien untuk pergerakan natrium dari cairantubulus masuk ke dalam sel. Pada lengkung asenden tebal,pergerakan natrium melewati

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    19/22

    19

    membrane luminal terutama diperantarai oleh ko-transporter 1-natrium,2-klorida,1- kalium.

    Ko-transpor pembawa protein dalam membrane luminal ini menggunakan energy potensial

    yang dilepaskan oleh difusi masuk natrium ke dalam sel untuk mengendalikan reabsorbsi

    kalium ke dalam sel melawan suatu gradient konsentrasi.6,7

    Lengkung asenden tebal juga memiliki mekanisme transpor imbangan natrium-

    hidrogen dalam membrane sel luminalnya yang memeperantarai reabsorpsi natrium dan

    sekresi hydrogen dalam segmen ini.6

    Segemen tebal asenden ansa Henle sesungguhnya impermeabel terhadap air.Oleh

    karena itu,kebanyakan air yang dibawa segmen ini tetap tinggal dalam tubulus, walaupun

    terjadi reabsorbsi zat terlarut dalam jumlah besar. Cairan tubulus pada lengkung asenden

    menjadi sangat encer sewaktu cairan mengalir menuju tubulus distal, suatu gambaran yang

    penting untuk memungkinkan ginjal mengencerkan dan memekatkan urin pada berbagai

    kondisi.6,7

    Tubulus Distal

    Segmen tebal asenden dan ansa Henle berlanjut ke dalam tubulus distal. Bagian

    paling pertama dari tubulus distal membentuk bagian komplek juxtaglomerulus yang

    menimbulkan umpan balik GFR dan aliran darah dalam nefron yang sama. Bagian tubulus

    distal selanjutnya sangat berkelok-kelok dan mempunyai banyak ciri reabsorpsi yang sama

    dengan bagian tebal asenden ansa Henle. Artinya,bagian tersebut mereabsorbsi sebagian

    besar ion,termasuk natrium,kalium,dan klorida,tetapi sesungguhnya tidak pemeabel terhadap

    air dan ureum, karena alasan ini, bagian ini disebut segmen pengencer karena juga

    mengencerkan cairan tubulus.5

    Kurang lebih 5 persen dari muatan natrium klorida yang difiltrasi akan direabsorbsi

    bagian awal dari tubulus distal. Ko-transpor natrium-klorida memindahkan natrium klorida

    dari lumen tubulus masuk ke dalam sel, dan pompa natrium-kalium ATPase mentranspor

    natrium keluar dari sel melalui membrane basolateral. Klorida berdifusi keluar dari sel dan

    masuk ke dalam cairan interisial ginjal melalui kanal klorida di membrane basolateral.

    Diuretik tiazid,yang digunakan secara luas untuk mengobati penyakit seperti hipertensi dan

    gagal jantung,menghambat ko-transporter natrium-klorida.5

    Konsentrasi Urin dan Mekanisme Pengenceran

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    20/22

    20

    a. Volume urin. Volume urin yang dihasilkan setiap hari bervariasi dari 600 ml sampai2.500 ml.

    1. Jika volume urin tinggi, zat buangan dieksresikan dalam larutan encer, hipotonikterhadap plasma. Berat jenis urin mendekati berat jenis air (sekitar 1,003).

    2. Jika tubuh perlu menahan air, maka urin yang dihasilkan akan kental sehinggavolume urin yang sedikit tetap mengandung jumlah zat buangan yang sama yang

    harus dikeluarkan. Konsentrasi zat terlarut lebih besar hipertonik (hiperosmotik)

    terhadap plasma, dan barat jenis urin lebih tinggi (di atas 1,030).2

    b. Pengaturan volume urin. Produksi urin kental yang sedikit atau urin yang encer lebihbanyak diatur melalui mekanisme hormone dan mekanisme pengkonsentrasi urin

    ginjal.

    1. Mekanisme hormonalA. Antideuretic hormon (ADH) meningkatkan permeabilitas tubulus kontortus

    distal dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga mengakibatkan terjadinya

    reabsorpsi dan volume urin yang sedikit.

    a. Sisi sintesis dan sekresi. ADH di sintesis oleh badan sel saraf dalam nucleussupraoptik hipotalamus dan di simpan dalam serabut saraf hipofisis posterior.

    ADH kemudian di lepas sesuai impuls yang sampai pada serabut saraf.

    b. Stimulus pada sekresi ADH1. Osmotik, neuron hipotalamus adalah osmoreseptor dan sensitive terhadap

    perubahan konsentrasi ion natrium, serta zat terlarut lain dalam cairan

    intraseluler yang menyelubunginya. Peningkatan osmolaritas plasma,

    seperti yang terjadi saat dehidrasi menstimulasi osmoreseptor untuk

    mengirim impuls ke kelenjar hipofisis posterior agar melepas ADH. Air di

    absorpsi kembali dari tubulus ginjal sehingga dihasilkan urin kental

    dengan volume sedikit. Penurunan osmolaritas plasma, mengakibatkan

    berkurangnya ekskresi ADH, berkurangnya reabsorpsi air dari ginjal, dan

    produksi urin encer yang banyak.

    2. Volume dan tekanan darah, baroreseptor dalam pembuluh darah (di vena,atrium kanan dan kiri, pembuluh pulmonary, sinus carotid, dan lengkung

    aorta) memantau volume darah dan tekanan darah. Penurunan volume dan

    tekanan darah meningkatkan sekresi ADH , peningkatan volume dan

    tekanan darah menurunkan sekresi ADH.

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    21/22

    21

    3. Faktor lain. Nyeri, kecemasan, olah raga, analgesic narkotik, danbarbiturate meningkatkan sekresi ADH. Alcohol menurunkan sekresi

    ADH.

    B.AldosteronAdalah hormone steroid yang disekresi oleh sel-sel korteks kelenjar

    adrenal. Hormone ini bekerja pada tubulus distal dan tubulus pengumpul

    untuk meningkatkan absorpsi aktif ion natrium dan sekresi aktif ion natrium.

    Mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang meningkatkan retesi air dan

    garam.2

    HUBUNGAN KASUS

    Ada beberapa teori yang menerangkan patofisiologi asites transudasi. Teori-teori itu

    misalnya underfilling,overfilling, dan peripheral vasodilatation. Menurut teori underfilling

    asites dimulai dari volume cairan plasma yang menurun akibat hipertensi porta dan

    hipoalbuminemia. Hipertensi porta akan meningkatkan tekanan hidrostatik venosa ditambah

    hipoalbuminemia akan menyebabkan transudasi, sehingga volume cairan intravascular

    menurun. Akibat volume cairan intravascular menurun, ginjal akan bereaksi dengan

    melakukan reabsorpsi air dan garam melalui mekanisme neurohormonal. Sindroma

    hepatorenal terjadi bila penurunan cairan intravaskuler sangat menurun. Teori ini tidak sesuai

    dengan hasil penelitian selanjutnya yang menunjukkan bahwa pada pasien sirosis hati terjadi

    vasodilatasi perifer, vasodilatasi splanchnic bed, peningkatan volume cairan intravaskuler

    dan curah jantung. Teori overfilling mengatakan bahwa asites dimulai dari ekspansi cairan

    plasma akibat reabsorpsi air oleh ginjal. Gangguan fungsi itu terjadi akibat peningkatan

    aktivitas hormon anti-diuretik (ADH) dan penurunan aktivitas hormon natriuretik karena

    penurunan fungsi hati. Teori overfilling tidak dapat menerangkan kelanjutan asites menjadi

    sindrom hepatorenal. Teori ini juga gagal menerangkan gangguan neurohormonal yangterjadi pada sirosis hati dan asites. Evolusi dari kedua teori itu adalah teori vasodilatas perifer.

    Menurut teori ini, faktor patogenesis pembentukan asites yang amat penting adalah hipertensi

    portal yang sering disebut sebagai faktor local dan gangguan fungsi ginjal yang sering disebut

    faktor sistemik. Pada karsinoma Ovari, cairan asites diproduksi oleh ovarium yang akan

    mensekresikan cairan yang dapat bersifat serous atau musin.

    Akibat vasokonstriksi dan fibrotisasi sinusoid terjadi peningkatan system portal dan

    terjadi hipertensi portal. Peningkatan resistensi vena porta diimbangi dengan vasodilatasi

  • 7/22/2019 traktus urogenitale.docx

    22/22

    22

    splanchnic bed menyebabkan hipertensi portal menjadi menetap. Hipertensi portal akan

    meningkatkan tekanan transudasi, terutama di sinusoid dan selanjutnya kapiler usus.

    Transudat akan terkumpul di rongga peritoneum. Vasodilator endogen yang dicurigai

    berperan antara lain : glukagon , nitric oxide( NO), calcitonine gene related peptide (CGRP),

    endotelin, faktor natriuretik atrial (ANF), polipeptida vasoaktif intestinal (VIP), substansi P,

    prostaglandin, enkefalin, dan tumor necrosis faktor (TNF).

    Vasodilatasi endogen pada saatnya akan mempengaruhi sirkulasi arterial sistemik;

    terdapat peningkatan vasodilatasi perifer sehingga terjadi proses underfilling relative. Tubuh

    akan bereaksi dengan meningkatkan aktivitas system saraf simpatik, sisten rennin-

    angiotensin-aldosteron dan arginin vasopressin. Akibat selanjutnya adalah peningkatan

    reabsorpsi air dan garam oleh ginjal dan peningkatan indeks jantung.6

    Kesimpulan

    Peran homeostasis yang sangat penting dalam tubuh setiap manusia dilakukan oleh

    ginjal. Dalam prosesnya terjadi filtrasi, reabsorbsi, dan sekresi yang terjadi dalam unit

    fungsional ginjal yaitu nefron. Hal ini menentukan cairan tubuh yang akan diserap kembali

    maupun dibuang melalui urin.

    Daftar Pustaka

    1. OCallaghan, C. At a glance sistem ginjal. Edisi 2. Jakarta: Erlangga;2009.h.12-52.2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC; 2003.h.318-29.3. Corwin, Elizabeth J. Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC, 2001.h.443-69.4. Eroschenko, Victor P. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Edisi 9.

    Jakarta: EGC;2003.h.251-61.

    5. Guyton, Arthur C. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta :EGC;2007.h.333-53.

    6. Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta : EGC,2001.h.461-504.

    7. Baradero, Mary. Klien gangguan ginjal. Jakarta : EGC;2008.h.6-8.