9
SISTEM MOTORIK Kerja volunter dari otot, berkaitan dengan serat otot panjang yang berasal dari neuron kortikal dan berjalan ke bawah ke sel kornu anterior medulla spinalis. Serat-serat ini membentuk traktus kortikospinalis atau piramidalis. Serat-serat ini adalah akson dari neuron yang terletak dalam region motorik, yaitu girus presentralis, lebih spesifik lagi adalah pada area Brodmann 4. Area ini memanjang dari fisura sylvii kearah dorsomedial ke tepi dorsal hemisfer dan dari sini ke bagian anterior lobus parasentralis pada sisi media hemisfer, berjalan tepat di depan korteks sensorik girus postsentralis. Neuron yang mempersarafi laring dan faring terletak pada ujung bawah, bersebelahan dengan fisura sylvii. Dalam urutan asenden adalah neuron untuk wajah, lengan, tubuh dan tungkai. Urutan somatotopik ini berdasarkan homunculus yang berdiri di atas kepalanya, dengan wajah posisi tegak lurus. Motoneuron tidak terbatas pada area 4 saja, tetapi juga dapat ditemukan dalam lapangan kortikal yang berdekatan. Kebanyakan serat traktus piramidalis berasal dari sel piramida kecil atau sel fusiformis dalam area motorik 4 dan 6. Serat 1

Traktus Motor Neuron

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tes

Citation preview

Page 1: Traktus Motor Neuron

SISTEM MOTORIK

Kerja volunter dari otot, berkaitan dengan serat otot panjang yang berasal dari neuron kortikal dan berjalan ke bawah ke sel kornu anterior medulla spinalis. Serat-serat ini membentuk traktus kortikospinalis atau piramidalis. Serat-serat ini adalah akson dari neuron yang terletak dalam region motorik, yaitu girus presentralis, lebih spesifik lagi adalah pada area Brodmann 4. Area ini memanjang dari fisura sylvii kearah dorsomedial ke tepi dorsal hemisfer dan dari sini ke bagian anterior lobus parasentralis pada sisi media hemisfer, berjalan tepat di depan korteks sensorik girus postsentralis.

Neuron yang mempersarafi laring dan faring terletak pada ujung bawah, bersebelahan dengan fisura sylvii. Dalam urutan asenden adalah neuron untuk wajah, lengan, tubuh dan tungkai. Urutan somatotopik ini berdasarkan homunculus yang berdiri di atas kepalanya, dengan wajah posisi tegak lurus.

Motoneuron tidak terbatas pada area 4 saja, tetapi juga dapat ditemukan dalam lapangan kortikal yang berdekatan. Kebanyakan serat traktus piramidalis berasal dari sel piramida kecil atau sel fusiformis dalam area motorik 4 dan 6. Serat yang berasal dari area 4 mewakili sekitar 40% dari serat traktus, sisanya berasal dari daerah region sensorimotor lainnya. Stimulasi area 4 menghasilkan gerakan umum masing-masing otot, sedangkan stimulasi area 6 menyebabkan gerakan yang lebih kompleks, seperti gerakan seluruh lengan atau tungkai.

1

Page 2: Traktus Motor Neuron

Impuls dalam sel piramida korteks motorik, dalam kenyataannya berjalan dalam dua jaras yang terletak pada bagian rostral traktus piramidalis. Yang satu adalah berkas kortikobulbar, yang berakhir pada nuclei saraf kranialis motorik dalam pusat otak. Yang lainnya adalah berkas kortikospinalis yang jauh lebih tebal. Berkas ini berakhir pada kornu anterior medulla spinalis.

A. TRAKTUS KORTIKOSPINALIS ATAU TRAKTUS PIRAMIDALIS

Setelah serat-serat traktus kortikospinalis meninggalkan korteks motorik, serat ini akan bergabung melewati korona radiata substansia alba serebrum kearah ekstremitas posterior kapsula interna. Terbalut ketat, serat-serat berjalan melewati kapsula interna dalam urutan somatotopik dan memasuki bagian tengah pedunkulus otak tengah. Serat-serat sekarang merupakan berkas padat yang berjalan turun melalui pusat setiap separuh basal pons, yang dikelilingi oleh sejumlah sel saraf nuclei pontis dan oleh berbagai serat-serat sistem. Pada sambungan pentomedular, traktus tersebut terlihat dari luar dan membentuk

2

Page 3: Traktus Motor Neuron

juluran piramida yang terbalik pada setiap sisi garis tengah frontal dari medula, oleh karena itu disebut sebagai traktus piramidalis. Pada ujung akhir medulla oblongata, 80-85% serat dari setiap traktus piramidalis, menyeberang ke sisi yang berlawanan dalam dekusasio piramidalis dan menjadi traktus kortikospinalis lateral. Sisa dari serat-serat tersebut, terus berjalan ke bawah tidak menyilang dalam funikulus anterior sebagai traktus kortikospinalis anterior. Serat-serat ini menyeberang pada tingkat segmental melalui komisura anterior medulla. Serat yang menyilang pada lokasi dekusasio piramidalis, berjalan turun sebagai traktus kortikospinalis lateral melalui funikulus lateral, menjadi lebih kecil dan makin kecil ke bagian lumbal, karena serat-serat tersebut terus bercabang.

3

Page 4: Traktus Motor Neuron

B. TRAKTUS KORTIKONUKLEARIS ATAU TRAKTUS KORTIKOBULBARIS

Serat-serat yang membentuk traktus kortikonuklearis meninggalkan traktus piramidalis rostral pada tingkat otak tengah, dan melakukan perjalanan dorsal. Pada perjalanannya ke nuclei saraf kranialis motorik, beberapa serat ini menyeberang, dan beberapa tetap tidak menyeberang. Nuclei yang terlibat adalah nuclei-nuklei saraf kranialis yang mengontrol persarafan volunteer otot-otot wajah dan mulut;saraf trigeminus (V), fasialis (VII), glosofaringeus (IX), vagus (X), asesorius (XI), dan hipoglosus (XII).

Setelah serat dari berkas ini meninggalkan area 8, serat bergabung dengan serat traktus piramidalis dalam korona radiate. Kemudian akan berjalan lebih ventral dalam ekstremitas posterior kapsula interna, sampai akhirnya berbelok ke kaudal dalam perjalanannya kr nuclei saraf motorik dari mata; saraf okulomotorius (III), troklearis (IV), dan abdusens (VI). Impuls dari area 8 tidak dapat mempersarafi otot mata secara individual. Saraf ini bekerja secara sinergistik dalam menghasilkan gerakan konjugat ke sisi yang berlawanan (deviation conjugee).

4

Page 5: Traktus Motor Neuron

5

Page 6: Traktus Motor Neuron

6

Page 7: Traktus Motor Neuron

Sumber :

Duus, Peter. 2005. Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, dan Gejala. Jakarta : EGC

7