13
TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN Fathonah Kusumaningrum 1 , Tri Lestari 2 STIKes Mitra Husada Karanganyar 1 2 [email protected] 1 , [email protected] 2 ABSTRACT This research did by aim knows to increase patient service nurses to lodge at Puskesmas Sambirejo Sragen's Regency. Descriptive observational type with approaching time series . Subjective on observational it is carry the wind Puskesmas Sambirejo's care, meanwhile object on observational it is bind books nurse register lodge Puskesmas Sambirejo. Instrument observationaling to utilize observation guidance and interview guidance. Data collecting trick utilize observation and interview. Data processing tech utilizes collecting, editing, classification, tab and data representation. Analysis is data utilizes analysis descriptive. Result observationaling to point out that patient average nurses to lodge down's tend. Puskesmas Sambirejo's matter have performed its task and renders its vision wend Sambirejo's society healthy independent one and gets justice. Meanwhile nurse range lodges new at Puskesmas Sambirejo tends to increase. In this case Puskesmas Sambirejo gets role in efforts logistic management civil health (UKP) first grade, notably on lodges nursed service. On 20152016's year thread 10 big diseased nursed lodges always same. Its mean, Puskesmas Sambirejo was successful even out health effort function society (SME) first grade via its works program. Visit percentage nurses supreme lodge be common patient type, meanwhile visit percentage contemned by it is Saraswati's patient type. It because of a lot of patient that have no BPJS'S card. Number DRILLS that too high on JanuariFebruari's moon 2015 regarded by in height patient average nurses to lodge per diem. Number DRILLS 20152016's year drastic go down because available bed's separation children maturely, where is bed bairn rare being utilized. ALOS'S number ranging among 34 day. It points out that Puskesmas Sambirejo was going its mission which is increase service quality. TOI'S number on MaretApril 2016 still 0, so not efficiency is this bed purpose will regard health care result which is increase its happening adverse nosokomial infection patient. BTO'S number ranging among 613 time/moon. It because of number ALOS that low which is 34 day . NDR'S number and GDR is 0‰. Its mean no patient which die deep care term at Puskesmas Sambirejo. Keywords: Nursed Ministering zoom Lodge ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat pelayanan pasien rawat inap di Puskesmas Sambirejo Kabupaten Sragen . Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan time-series. Subjek pada penelitian ini adalah Kepala Perawatan Puskesmas Sambirejo, sedangkan objek pada penelitian ini adalah buku register rawat inap Puskesmas Sambirejo. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Cara pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik pengolahan data menggunakan collecting, editing, klasifikasi, tabulasi dan penyajian data. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pasien rawat inap cenderung menurun. Berarti Puskesmas Sambirejo telah melaksanakan tugasnya dan mewujudkan visinya menuju masyarakat Sambirejo sehat yang mandiri dan berkeadilan. Sedangkan cakupan rawat inap baru di Puskesmas Sambirejo cenderung meningkat. Dalam hal ini Puskesmas Sambirejo berperan dalam penyelenggaraan fungsi upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, khususnya pada pelayanan rawat inap. Pada tahun 20152016 urutan 10 besar penyakit rawat inap selalu sama. Artinya, Puskesmas Sambirejo belum berhasil menyelenggarakan fungsi upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama melalui program-program

TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP

DI PUSKESMAS SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

Fathonah Kusumaningrum1, Tri Lestari2

STIKes Mitra Husada Karanganyar1 2

[email protected], [email protected]

ABSTRACT

This research did by aim knows to increase patient service nurses to lodge at Puskesmas Sambirejo Sragen's

Regency. Descriptive observational type with approaching time series . Subjective on observational it is carry

the wind Puskesmas Sambirejo's care, meanwhile object on observational it is bind books nurse register lodge

Puskesmas Sambirejo. Instrument observationaling to utilize observation guidance and interview guidance. Data

collecting trick utilize observation and interview. Data processing tech utilizes collecting, editing, classification,

tab and data representation. Analysis is data utilizes analysis descriptive. Result observationaling to point out that

patient average nurses to lodge down's tend. Puskesmas Sambirejo's matter have performed its task and renders

its vision wend Sambirejo's society healthy independent one and gets justice. Meanwhile nurse range lodges new at

Puskesmas Sambirejo tends to increase. In this case Puskesmas Sambirejo gets role in efforts logistic management

civil health (UKP) first grade, notably on lodges nursed service. On 2015–2016's year thread 10 big diseased nursed

lodges always same. Its mean, Puskesmas Sambirejo was successful even out health effort function society (SME)

first grade via its works program. Visit percentage nurses supreme lodge be common patient type, meanwhile visit

percentage contemned by it is Saraswati's patient type. It because of a lot of patient that have no BPJS'S card.

Number DRILLS that too high on Januari–Februari's moon 2015 regarded by in height patient average nurses to

lodge per diem. Number DRILLS 2015–2016's year drastic go down because available bed's separation children

maturely, where is bed bairn rare being utilized. ALOS'S number ranging among 3–4 day. It points out that Puskesmas

Sambirejo was going its mission which is increase service quality. TOI'S number on Maret–April 2016 still 0, so

not efficiency is this bed purpose will regard health care result which is increase its happening adverse nosokomial

infection patient. BTO'S number ranging among 6–13 time/moon. It because of number ALOS that low which is

3–4 day. NDR'S number and GDR is 0‰. Its mean no patient which die deep care term at Puskesmas Sambirejo.

Keywords: Nursed Ministering zoom Lodge

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat pelayanan pasien rawat inap di Puskesmas Sambirejo

Kabupaten Sragen . Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan time-series. Subjek pada penelitian ini adalah

Kepala Perawatan Puskesmas Sambirejo, sedangkan objek pada penelitian ini adalah buku register rawat inap

Puskesmas Sambirejo. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Cara

pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik pengolahan data menggunakan collecting, editing,

klasifikasi, tabulasi dan penyajian data. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rerata pasien rawat inap cenderung menurun. Berarti Puskesmas Sambirejo telah melaksanakan tugasnya

dan mewujudkan visinya menuju masyarakat Sambirejo sehat yang mandiri dan berkeadilan. Sedangkan cakupan

rawat inap baru di Puskesmas Sambirejo cenderung meningkat. Dalam hal ini Puskesmas Sambirejo berperan dalam

penyelenggaraan fungsi upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, khususnya pada pelayanan rawat

inap. Pada tahun 2015–2016 urutan 10 besar penyakit rawat inap selalu sama. Artinya, Puskesmas Sambirejo belum

berhasil menyelenggarakan fungsi upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama melalui program-program

Page 2: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 111111

111111

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

kerjanya. Persentase kunjungan rawat inap tertinggi adalah jenis pasien umum, sedangkan persentase kunjungan

terendahnya adalah jenis pasien Saraswati. Hal ini dikarenakan banyak pasien yang tidak memiliki kartu BPJS.

Angka BOR yang terlalu tinggi pada bulan Januari–Februari 2015 dipengaruhi oleh tingginya rerata pasien rawat

inap per hari. Angka BOR tahun 2015–2016 menurun drastis karena ada pemisahan bed anak-anak dengan dewasa,

dimana bed anak jarang digunakan. Angka ALOS berkisar antara 3–4 hari. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas

Sambirejo telah menjalankan misinya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan. Angka TOI pada Maret–April 2016

masih 0, sehingga ketidakefisiensinan penggunaan tempat tidur ini akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan

yaitu meningkatkan terjadinya infeksi nosokomial yang merugikan pasien. Angka BTO berkisar antara 6–13 kali/

bulan. Hal ini dikarenakan angka ALOS yang rendah yaitu 3–4 hari. Angka NDR dan GDR adalah 0‰. Artinya

tidak ada pasien yang meninggal dalam masa perawatan di Puskesmas Sambirejo.

Kata kunci: Tingkat Pelayanan Rawat Inap

PENDAHULUAN

Statistik diartikan sebagai kumpulan angka hasil

pengukuran atau penghitungan yang disebut data.

Kata statistik sering digunakan untuk menyatakan nilai

hasil pengukuran atau penghitungan pada sebagian

obyek pengamatan atau sampel, sebagai pembeda

dari parameter yaitu suatu nilai yang diperoleh dari

populasinya (Rustiyanto, 2010).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No.75/Menkes/Per/III/2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat, menyebutkan bahwa

“Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya di wilayah kerjanya”.

Puskesmas Sambirejo merupakan faskes tingkat

pertama BPJS Kesehatan di Kabupaten Sragen dengan

tipe puskesmas rawat inap. Puskesmas Sambirejo

berlokasi di Jl.Raya Sragen-Balong Km.12 Sambirejo,

Sragen, Jawa Tengah. Jenis pelayanan kesehatan yang

diberikan antara lain : pelayanan rawat jalan, rawat inap,

3 Puskesmas Pembantu, 9 Polindes/PKD yang tersebar

di seluruh desa di wilayah Kecamatan Sambirejo serta

beberapa Pos Kesehatan sangat diandalkan untuk

perluasan jangkauan pelayanan tersebut.

Berdasarkan hasil observasi terhadap Profil Puskesmas

Sambirejo diperoleh nilai ALOS 3 hari dan BTO 9

kali/bulan. Nilai ALOS dan BTO belum ideal menurut

standar Depkes RI 2005, dimana nilai ideal ALOS adalah

6–9 hari dan nilai ideal BTO adalah 3– 4 kali/bulan.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat

pelayanan pasien rawat inap di Puskesmas Sambirejo

Kabupaten Sragen .

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

deskriptif yaitu memberikan gambaran bagaimana

tingkat pelayanan pasien rawat inap di Puskesmas

Sambirejo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan time-series

karena menggunakan periode bulanan yaitu pada bulan

Januari–Desember tahun 2015–2016.

Subjek pada penelitian ini adalah Kepala Perawatan

Puskesmas Sambirejo. Objek pada penelitian ini adalah

buku register rawat inap Puskesmas Sambirejo.

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah

collecting, editing, klasifikasi, tabulasi dan penyajian

data. Analisis data yang digunakan adalah analisis

deskriptif.

Page 3: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 112112

112112

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

HASIL

1. Gambaran Umum Puskesmas Sambirejo

a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Sambirejo

Puskesmas Sambirejo berdiri sejak tahun

1951, tetapi pada saat itu bernama BPBKIA

(Balai Pengobatan dan Balai Kesehatan Ibu

dan Anak) yang didirikan oleh dr.Prijonegoro

selaku DOKABU (Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten), dengan Bidan Ibu Karti dan

Mantri Bapak Sosro. Kemudian tahun 1965

berubah menjadi Klinik dengan petugas Bapak

Nariana dan Bidan Ibu Surtiati. Pada 17 April

1971 berubah menjadi Puskesmas dengan

gedung bekas pemerintahan bangsa Belanda,

didirikan oleh dr. Soeratno selaku DOKABU

(Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten).

Bentuk gedung masih bisa dilihat sampai

saat ini, walaupun sudah ada perubahan dan

penambahan gedung tetapi ruangan masih

sama. Maka 17 April 1971 disebut sebagai

tanggal berdirinya Puskesmas Sambirejo.

Urutan Kepala Puskesmas Sambirejo adalah

dr. Ayat Santiko, dr. Amry Triyono, dr.

Purwadi, dr. M. Farid Anshori, drg. Salim

Hamdi, dr. Sri Herawati, MM dan dr. Wisnu

Retnaningsih.

b. Profil Puskesmas Sambirejo

1) Kedudukan

Puskesmas Sambirejo merupakan

faskes tingkat pertama BPJS Kesehatan

di K abupaten S ragen dengan t ipe

puskesmas rawat inap.

2) Tugas Pokok

Tugas Puskesmas Sambirejo adalah

melaksanakan kebijakan kesehatan

untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya dalam

rangka mewujudkan kecamatan sehat.

3) Fungsi

Puskesmas Sambirejo mempunyai fungsi

penyelenggaraan Upaya Kesehatan

Masyarakat (UKM) tingkat pertama,

penyelenggaraan Upaya Kesehatan

Perorangan (UKP) tingkat pertama

serta sebagai wahana pendidikan tenaga

kesehatan di wilayah kerjanya dengan

tujuan tercapainya kecamatan sehat yang

mandiri dan berkeadilan.

c. Wilayah kerja

Puskesmas Sambirejo berlokasi di Jl.Raya

Sragen–Balong Km.12 Sambirejo, Sragen,

Jawa Tengah. Wilayah kerja Puskesmas

Sambirejo meliputi 9 Desa, yaitu Desa

Sukorejo, Desa Jambeyan, Desa Jetis, Desa

Musuk, Desa Kadipiro, Desa Sambirejo, Desa

Blimbing, Desa Dawung dan Desa Sambi.

Dibantu dengan 3 Pustu, yaitu Pustu di Desa

Sukorejo, Desa Jambeyan dan Desa Musuk.

d. Visi, Misi, Motto dan Nilai

1) Visi

Terwujudnya pelayanan kesehatan

berkua l it a s menu ju mas yarakat

Sambirejo sehat yang mandiri dan

berkeadilan.

2) Misi

Untuk mencapai masyarakat Sambirejo

sehat yang mandiri dan berkeadilan,

maka ditetapkan 3 misi sebagai berikut :

a) Meningkatkan kualitas Sumber

Daya Kesehatan (SDK) dan

administrasi

b) Meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat

c) Meningkatkan kualitas pelayanan

klinis

Page 4: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 113113

113113

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

3) Motto

Ma sya ra ka t se ha t m a ndi r i a da l a h

kebahagiaan kami.

4) Tata Nilai

Tata nilai yang berlaku di Puskesmas

Sambirejo adalah “RAKET”, yaitu :

a) Ramah

b) Amanah

c) Kebersamaan

d) Empati

e) Tulus

e. Program Kerja Puskesmas Sambirejo

1) Upaya Kesehatan Anak, Ibu dan KB

a) Pelayanan kesehatan ibu dan bayi,

meliputi : K4, persalinan tenaga

kesehatan, ibu hamil resiko tinggi

yang dirujuk, kunjungan neonatus,

kunjungan bayi dan BBLR yang

ditangani.

b) Pelayanan kesehatan anak pra

sekolah dan remaja, meliputi :

deteks i dini tumbuh kembang

anak balita dan pra sekolah serta

pelayanan kesehatan remaja.

c) Keluarga Berencana, meliputi :

peserta KB aktif.

2) Upaya Promosi Kesehatan

a) Pelayanan kesehatan anak sekolah,

dengan indikator kinerja : cakupan

pemeriksaan kesehatan siswa TK,

SD, SLTP, SLTA dan setingkat

oleh tenaga kesehatan atau tenaga

terlatih seperti guru UKS dan dokter

kecil.

b) Penyuluhan perilaku sehat, dengan

indikator kinerja : bayi yang

mendapat AS I eks klusif, desa

dengan garam beryodium baik,

keluarga sadar gizi, rumah tangga

sehat, Posyandu Purnama dan

Posyandu Mandiri.

3) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

a) Pemantauan pertumbuhan balita,

dengan indikator kinerja : balita

yang datang dan ditimbang, balita

yang naik berat badannya, balita

bawah garis merah.

b) Pelayanan gizi, meliputi bayi 0–11

bulan mendapat kapsul Vit.A 1 kali/

tahun, balita 12–59 bulan mendapat

kapsul Vit.A 2 kali/tahun, ibu nifas

mendapat kapsul Vit.A, ibu hamil

mendapat 90 tablet Fe, pemberian

MP.ASI pada bayi dan balita gizi

buruk mendapatkan perawatan.

c) Perilaku sehat, meliputi bayi ASI

eksklusif dan garam beryodium.

4) Upaya Kesehatan Lingkungan

a) Pelayanan kesehatan lingkungan,

dengan indikator kinerja : rumah

se ha t desa , penduduk ya ng

memanfaatkan jamban, rumah

yang memiliki SPAL dan institusi

yang dibina.

b) Pelayanan pengendalian vektor,

dengan indikator kinerja : rumah

dan bangunan bebas jentik nyamuk

Aedes.

c) Pelayanan hygiene sanitasi di tempat

umum, dengan indikator kinerja:

tempat umum yang memenuhi

syarat kesehatan.

d) Upaya Pencegahan dan Pemberan-

tasan Penyakit Menular (P2 DBD),

dengan melaksanakan fogging

fokus, survailans DBD, gerakan

PSN dan PJB-4.

Page 5: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 114114

114114

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

f. Pelayanan di Puskesmas Sambirejo

1) Pelayanan klinis, meliputi :

a) Pelayanan Pendaftaran Pasien

b) Pelayanan Kesehatan Umum

c) Pelayanan Kesehatan Gigi dan

Mulut

d) Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB

e) Pelayanan Kesehatan Anak

f) Laboratorium

g) Kamar Obat

h) Pelayanan Penyakit Tuberkulosis

dan Kusta

i) Pelayanan Konsultasi Gizi

j) Pelayanan Konsultasi Sanitasi

k) Pelayanan IMS dan VCT

l) Unit Gawat Darurat

2) Pelayanan Laboratorium, meliputi :

a) Pemeriksaan darah rutin

b) Pemeriksaan urin rutin

c) Pemeriksaan feses

d) Pemeriksaan kimia darah

e) Pemeriksaan BTA

f) Pemeriksaan HIV

g) Pemeriksaan IMS

g. Target Pencapaian Puskesmas Sambirejo

Kiner ja Puskesmas Sambirejo diukur

dengan pencapaian SPM sebagaimana Surat

Keputusan Kepala Puskesmas Sambirejo

Kabupate n Sragen No mor 445/085/

ADM/X/109/2015 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan di Puskesmas

Sambirejo Kabupaten Sragen, sebagai berikut:

1) Pelayanan pengobatan / perawatan

a) Cakupan rawat jalan : 15%

b) Cakupan rawat inap : 1,5%

2) Pelayanan kesehatan jiwa

a) Pelayanan gangguan jiwa : 15% di

sarana kesehatan umum

3) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

a) Jangkauan pe la yana n : 4%

penyembuhan

b) Ratio tambal : cabut = 1 : 1

c) Jumlah murid kelas: 80% selektif

ya ng me ndapat pengo bata n

komprehensif

d) Rata-rata kunjungan/hari : 9

4) Pelayanan gawat darurat

a) Sarana kesehatan dengan: 9 0 %

ke m a m pua n pe l a ya na n ga wa t

darurat yang dapat d iakse s

masyarakat

5) PONED

a) Akses terhadap : 80% Ketersediaan

darah dan komponen yang aman

untuk penanganan rujukan ibu

hamil dan neonatal

b) Ibu hamil resiko tinggi/ : 9 0 %

komplikasi yang ditangani

c) Neonatal resiko tinggi/ : 8 0 %

komplikasi yang ditangani

6) Pelayanan penyed iaa n obat dan

perbekalan kesehatan

a) Ketersediaan obat sesuai kebutuhan:

90%

b) Pengadaan obat essensial : 100%

c) Pengadaan obat generik : 100%

d) Penulisan resep obat generik : 90%

7) Pencegahan dan pengendalian infeksi

a) Balita diare yang : 100% ditangani

b) Pe n d e r i t a DB D y a n g : 1 0 0 %

ditangani

c) Incident rate DBD : <20 /100.000

penduduk

d) Case fatality rate DBD : <1 /10.000

penduduk

e) Kasus infeksi menular : 100%

seksual (IMS) yang diobati

Page 6: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 115115

115115

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

8) Pelayanan rawat inap

a) Dokter penanggung jawab : 100%

pasien rawat inap

b) Tidak adanya pasien jatuh : 100%

yang berakibat fatal

c) BOR (Bed Occupancy Ratio) : 75%

d) LOS (Length Of Stay) : 3 hari

e) Kejadian pulang atas permintaan

sendiri (APS) : ≤5%

2. Rerata Pasien Rawat Inap per Hari Puskesmas

Sambirejo Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan

rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh rerata

pasien rawat inap per hari Puskesmas Sambirejo

tahun 2015–2016 sebagai berikut.

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 2

Cakupan Rawat Inap Puskesmas Sambirejo Tahun

2015–2016

Berdasarkan grafik 2 cakupan rawat inap di

Puskesmas Sambirejo tertinggi desa Jetis pada

tahun 2015 sebesar 3,4% dan terendah desa

Kadipiro pada tahun 2016 sebesar 0,2%.

4. Proporsi Penyakit Rawat Inap Puskesmas

Sambirejo Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan 10 besar penyakit rawat inap

Puskesmas Sambirejo, diperoleh proporsi penyakit

rawat inap Puskesmas Sambirejo tahun 2015–2016

sebagai berikut.

Grafik 1

Rerata Pasien Rawat Inap per Hari Puskesmas

Sambirejo Tahun 2015–2016

50.0%

45.0%

40.0%

35.0%

30.0%

25.0%

40.9%

36.0%

9.8%

7 .8%

Berdasarkan grafik 1 diketahui rerata pasien rawat 20.0%

15.0%

16.2% 14.3% 12.8%

15.4% 13.9%9.5%8.9% 7.4%

1.0%

0.8%

inap di Puskesmas Sambirejo tertinggi 11 pasien

per hari pada Januari 2015 dan terendah 4 pasien

per hari pada Desember 2016.

10.0%

5.0%

0.0%

1.4%

1.3% 0.9%

0.7% 0.5%

0.4%

3. Cakupan Rawat Inap Puskesmas Sambirejo

Tahun 2015–2016

Dilihat dari buku register rawat inap Puskesmas

Sambirejo, diperoleh cakupan rawat inap Puskesmas

Sambirejo tahun 2015–2016 sebagai berikut.

Tahun 2015 Tahun 2016

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 3

Proporsi Penyakit Rawat Inap Puskesmas Sambirejo

Tahun 2015–2016

Page 7: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 116116

116116

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

Berdasarkan grafik 3 dapat diketahui proporsi

penyakit rawat inap di Puskesmas Sambirejo yang

tertinggi adalah Febris sebesar 40,9% pada tahun

2015 dan 36,0% pada tahun 2016, sedangkan yang

terendah adalah Astma sebesar 0,4% pada tahun

2015 dan 0,5% pada tahun 2016.

5. Persentase Kunjungan Menurut Jenis Pembaya-

ran Puskesmas Sambirejo Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan rawat

inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh persentase

kunjungan menurut jenis pembayaran Puskesmas

Sambirejo tahun 2015–2016 sebagai berikut.

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 4

Persentase Kunjungan menurut Jenis Pembayaran

Umum

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 5

Persentase Kunjungan menurut Jenis Pembayaran

Saraswati

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 6

Persentase Kunjungan menurut Jenis Pembayaran

Askes

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 7

Persentase Kunjungan menurut Jenis Pembayaran

Jamkesmas

Berdasarkan grafik 4–7 dapat diketahui persentase

kunjungan terbesar di Puskesmas Sambirejo tahun

2015–2016 adalah jenis pasien umum yaitu 40%–

71%, sedangkan persentase kunjungan terendah

adalah jenis pasien Saraswati yaitu 2%–9%.

6. Bed Occupancy Ratio (BOR) Puskesmas

Sambirejo Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan

rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai

Bed Occupancy Ratio (BOR) Puskesmas Sambirejo

tahun 2015–2016 sebagai berikut.

Page 8: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 117117

117117

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 8

Bed Occupancy Ratio (BOR) Puskesmas Sambirejo

Berdasarkan grafik 8 dapat diketahui nilai Bed

Occupancy Ratio (BOR) di Puskesmas Sambirejo

yang tertinggi adalah bulan Januari dan Februari

2015 sebesar 104%, sedangkan yang terendah

adalah bulan Juli 2015 sebesar 46%.

7. Average Length Of Stay (ALOS) Puskesmas

Sambirejo Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan

rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai

Average Length Of Stay (ALOS) Puskesmas

Sambirejo tahun 2015–2016 sebagai berikut.

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 9

Average Length Of Stay (ALOS) Puskesmas

Sambirejo

Berdasarkan grafik 9 dapat diketahui nilai Average

Length Of Stay (ALOS) di Puskesmas Sambirejo

pada tahun 2015–2016 berkisar antara 3–4 hari.

8. Turn Over Interval (TOI) Puskesmas Sambirejo

Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan

rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai

Turn Over Interval (TOI) di Puskesmas Sambirejo

tahun 2015–2016 sebagai berikut.

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 10

Turn Over Interval (TOI) Puskesmas Sambirejo

Berdasarkan grafik 10 dapat diketahui nilai Turn

Over Interval (TOI) di Puskesmas Sambirejo pada

tahun 2015–2016 berkisar antara 0–3 hari.

9. Bed Turn Over (BTO) Puskesmas Sambirejo

Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan

rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai

Bed Turn Over (BTO) Puskesmas Sambirejo tahun

2015–2016 sebagai berikut.

Page 9: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 118118

118118

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

Sumber : Data Sekunder (2015–2016)

Grafik 11

Bed Turn Over (BTO) Puskesmas Sambirejo

Berdasarkan grafik 11 dapat diketahui nilai Bed

Turn Over (BTO) di Puskesmas Sambirejo yang

tertinggi pada bulan Januari 2015 sebanyak 13 kali

per bulan dan terendah pada bulan Juli, September

dan Desember 2015, serta bulan Juni, Oktober dan

Desember 2016 sebanyak 6 kali per bulan.

10. Net Death Rate (NDR) Puskesmas Sambirejo

Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan

rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai

Net Death Rate (NDR) di Puskesmas Sambirejo

tahun 2015–2016 adalah 0‰ atau tidak terjadi

pasien meninggal ≥48 jam setelah dirawat di

Puskesmas Sambirejo.

11. Gross Death Rate (GDR) Puskesmas Sambirejo

Tahun 2015–2016

Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan

rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai

Gross Death Rate (GDR) di Puskesmas Sambirejo

tahun 2015–2016 adalah 0‰ atau tidak terjadi

pasien meninggal selama dirawat di Puskesmas

Sambirejo.

PEMBAHASAN

Berdasarkan grafik 1 diketahui rerata pasien rawat inap

di Puskesmas Sambirejo pada tahun 2015 berkisar

antara 5–11 pasien per hari, sedangkan pada tahun 2016

berkisar antara 4–10 pasien per hari. Dari grafik tersebut

dapat kita ketahui naik turunnya tingkat pemanfaatan

Puskesmas Sambirejo oleh masyarakat sekitar.

Puskesmas Sambirejo tidak menetapkan standar atau

target kunjungan rawat inap. Tetapi menyesuaikan angka

kunjungan rawat inap dengan jumlah TT yang dimiliki.

Rerata pasien rawat inap dari tahun 2015 ke tahun 2016

cenderung menurun. Berarti Puskesmas Sambirejo

telah melaksanakan tugasnya sesuai Peraturan Menteri

Kesehatan No.75/Menkes/Per/III/2014 Pasal 4 yaitu

untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya

kecamatan sehat. Dengan demikian Puskesmas

Sambirejo telah mewujudkan visinya yaitu terwujudnya

pelayanan kesehatan berkualitas menuju masyarakat

Sambirejo Sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Berdasarkan grafik 2 cakupan rawat inap di Puskesmas

Sambirejo pada tahun 2015 tertinggi desa Jetis yaitu

sebesar 3,4% dan terendah desa Musuk dan Kadipiro

yaitu sebesar 0,7%. Sedangkan pada tahun 2016 cakupan

rawat inap tertinggi desa Dawung sebesar 3,3% dan

terendah desa Kadipiro sebesar 0,2%. Grafik tersebut

menunjukkan besarnya cakupan kunjungan rawat inap

baru di Puskesmas Sambirejo. Target cakupan rawat

inap di Puskesmas Sambirejo adalah 1,5%. Pada tahun

2015 yang sudah mencapai target adalah desa Jetis 3,4%,

desa Sambirejo 1,5% dan desa Dawung 2,4%. Selain itu

masih dibawah target. Sedangkan pada tahun 2016 yang

sudah mencapai target adalah desa Sukorejo 1,7%, desa

Jambeyan 1,8%, desa Jetis 1,7%, desa Dawung 3,3%

dan desa Sambi 1,8%. Selain itu masih dibawah target.

Cakupan rawat inap baru dari tahun 2015 ke tahun

2016 cenderung meningkat. Dalam hal ini Puskesmas

Sambirejo menyelenggarakan fungsi upaya kesehatan

Page 10: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 119119

119119

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

perseorangan (UKP) tingkat pertama sesuai Permenkes

No.75/Menkes/Per/III/2014 Pasal 37, khususnya

pelayanan rawat inap berdasarkan pertimbangan

kebutuhan pelayanan kesehatan. Puskesmas Sambirejo

juga melaksanakan lima dimensi utama yaitu reliabilitas,

daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Dalam hal

ini, fungsi penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat

(UKM) tingkat pertama seperti yang dimaksud dalam

Permenkes No.75/ Menkes/Per/III/2014 Pasal 36 belum

terlaksana dengan baik.

Berdasarkan grafik 3 dapat diketahui urutan 10 besar

penyakit rawat inap dan proporsinya di Puskesmas

Sambirejo pada tahun 2015 adalah Febris 40,9%, ISPA

15,4%, Gastritis 14,3%, Vertigo 9,5%, Hipertensi

8,9%, GE 7,4%, DM 1,3%, Anemia 1,0%, Kecelakaan

0,8% dan Astma 0,4%. Sedangkan pada tahun 2016,

Febris 36%, ISPA 16,2%, Gastritis 13,9%, Vertigo

12,8%, Hipertensi 9,8%, GE 7,8%, DM 1,4%, Anemia

0,9%, Kecelakaan 0,7% dan Astma 0,5%. Puskesmas

Sambirejo tidak menetapkan standar atau target untuk

proporsi penyakit rawat inap.

Dari tahun 2015 ke tahun 2016 urutan 10 besar

penyakitnya sama. Dari wawancara yang dilakukan, hal

ini dikarenakan banyak pasien lama yang datang kembali

dengan kasus yang sama atau kasus lama. Upaya yang

akan dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan

agar tidak ada pasien lama yang datang kembali dengan

kasus yang sama atau kasus lama sehingga pasien yang

dirawat sudah benar-benar sembuh. Artinya, Puskesmas

Sambirejo belum berhasil menyelenggarakan fungsi

upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama

seperti yang dimaksud dalam Permenkes No.75/Menkes/

Per/III/2014 Pasal 36. Puskesmas Sambirejo harus lebih

giat lagi dalam menjalankan ketiga misinya melalui

program-program kerjanya untuk mencapai masyarakat

Sambirejo sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Pada urutan 10 besar penyakit rawat inap, urutan yang

pertama selalu diduduki oleh penyakit Febris yang

sebenarnya merupakan suatu gejala. Hal ini dikarenakan

Puskesmas Sambirejo belum mempunyai alat penunjang

yang lengkap sehingga hanya bisa mendiagnosa Febris

saja. Apabila pasien Febris yang dirawat tersebut

menunjukkan gejala-gejala yang merujuk ke Tifus,

DBD, atau penyakit lain yang mebutuhkan pemeriksaan

penunjang maka pasien tersebut akan segera dirujuk ke

rumah sakit yang alatnya lebih lengkap.

Berdasarkan grafik 4–7 dapat diketahui persentase

kunjungan terbesar di Puskesmas Sambirejo adalah

jenis pasien umum yaitu lebih dari 50%. Artinya

masih banyak masyarakat di Sambirejo yang belum

memanfaatkan jaminan kesehatan seperti Askes dan

Saraswati. Namun sudah banyak yang menggunakan

Jamkesmas yaitu antara 21%–40%. Puskesmas

Sambirejo tidak menetapkan standar atau target untuk

persentase kunjungan menurut jenis pembayaran.

Dari wawancara yang dilakukan, tingginya persentase

kunjungan pasien umum tersebut dikarenakan banyak

pasien yang tidak mempunyai kartu BPJS.

Berdasarkan grafik 8 dapat diketahui nilai Bed

Occupancy Ratio (BOR) di Puskesmas Sambirejo

pada tahun 2015–2016 dari bulan Januari– Desember

menurun drastis dari 104% menjadi 50%. Angka BOR

yang sudah mencapai target Puskesmas Sambirejo

adalah bulan Januari–Maret 2015 dan bulan Maret–

April 2016. Nilai BOR yang terlalu tinggi pada bulan

Januari–Februari 2015 dipengaruhi oleh tingginya

rerata pasien rawat inap per hari. Dari wawancara yang

dilakukan, penurunan angka BOR yang signifikan ini

dikarenakan adanya pemisahan bed untuk dewasa dan

anak-anak. Total tempat tidur (TT) yang tersedia ada

25 TT. 15 TT untuk dewasa dan 10 TT untuk anak-

anak. Namun mulai Oktober 2016 ada pengurangan TT

sebanyak 2 TT pada bed anak karena pasien anak hanya

sedikit sehingga TT tersebut jarang digunakan. Berarti

Puskesmas Sambirejo sudah berhasil menjalankan

program kerjanya, khususnya upaya kesehatan anak.

Page 11: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 120120

120120

Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

Berdasarkan grafik 9 dapat diketahui nilai Average

Length Of Stay (ALOS) di Puskesmas Sambirejo pada

tahun 2015–2016 sudah sesuai dengan target Puskesmas

Sambirejo yaitu 3 hari. Angka ALOS di Puskesmas

Sambirejo tahun 2015–2016 berkisar antara 3–4 hari

karena pasien yang dirawat lebih dari 3 hari apabila

belum membaik akan segera dirujuk ke rumah sakit.

Dilihat dari rendahnya angka ALOS dapat dikatakan

bahwa Puskesmas Sambirejo telah menjalankan ketiga

misinya antara lain meningkatkan kualitas sumber

daya kesehatan (SDK) dan administrasi, meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, serta

meningkatkan kualitas pelayanan klinis.

Berdasarkan grafik 10 dapat diketahui nilai Turn Over

Interval (TOI) di Puskesmas Sambirejo pada tahun

2015–2016 berkisar antara 0–3 hari. Angka TOI pada

bulan Januari–Maret 2015 dan Maret–April 2016

masih 0, artinya penggunaan tempat tidur di Puskesmas

Sambirejo belum efisien. Dimensi efisiensi ini penting

karena akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan.

Efisiensi yang dimaksud disini merujuk pada sarana/

alat kesehatan berupa tempat tidur (TT). Penggunaan

tempat tidur yang tidak efisien ini akan mempengaruhi

hasil pelayanan kesehatan yaitu dapat meningkatkan

terjadinya infeksi nosokomial yang merugikan pasien.

Berdasarkan grafik 11 dapat diketahui nilai Bed Turn

Over (BTO) di Puskesmas Sambirejo pada tahun

2015–2016 belum ideal menurut standar Depkes RI

tahun 2005 yaitu 40–50 kali/tahun atau 3–4 kali/

bulan. Nilai BTO berkisar antara 6–13 kali/bulan.

Nilai BTO yang tinggi ini dikarenakan nilai ALOS

yang rendah yaitu 3–4 hari. Nilai BTO yang tinggi

ini menunjukkan fungsi Puskesmas Sambirejo yaitu

fungsi penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan

(UKP) tingkat pertama, khususnya pelayanan rawat

inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan

kesehatan, seperti yang dimaksud dalam Peraturan

Menteri Kesehatan No.75/ Menkes/Per/III/2014 Pasal

37.

Nilai Net Death Rate (NDR) di Puskesmas Sambirejo

pada tahun 2015–2016 adalah 0‰ sehingga sudah ideal

menurut standar Depkes RI tahun 2005 yaitu <25‰,

artinya angka kematian ≥48 jam perawatan sudah

berhasil ditekan secara maksimal.

Nilai Gross Death Rate (GDR) di Puskesmas Sambirejo

pada tahun 2015–2016 adalah 0‰ sehingga sudah ideal

menurut standar Depkes RI tahun 2005 yaitu ≤45‰,

artinya angka kematian pasien dalam masa perawatan

sudah berhasil ditekan secara maksimal. Angka NDR

dan GDR tersebut bisa ditekan secara maksimal karena

didukung oleh beberapa dimensi mutu antara lain

kompetensi teknis, akses terhadap pelayanan, efektivitas,

hubungan antar manusia, efisiensi, kelangsungan

pelayanan, keamanan dan kenyamanan.

SIMPULAN

1. Rerata pasien rawat inap di Puskesmas Sambirejo

pada tahun 2015 berkisar antara 5–11 pasien per

hari, sedangkan pada tahun 2016 berkisar antara

4–10 pasien per hari.

2. Cakupan rawat inap di Puskesmas Sambirejo pada

tahun 2015 yang sudah mencapai target adalah desa

Jetis 3,4%, desa Sambirejo 1,5% dan desa Dawung

2,4%. Sedangkan pada tahun 2016 yang sudah

mencapai target adalah desa Sukorejo 1,7%, desa

Jambeyan 1,8%, desa Jetis 1,7%, desa Dawung

3,3% dan desa Sambi 1,8%.

3. Proporsi penyakit rawat inap di Puskesmas

Sambirejo tahun 2015–2016 yang tertinggi adalah

Febris dan terendah adalah Astma.

4. Persentase kunjungan tertinggi di Puskesmas

Sambirejo tahun 2015–2016 adalah jenis pasien

umum, sedangkan persentase kunjungan terendah

adalah jenis pasien Saraswati.

5. Bed Occupancy Rate (BOR) di Puskesmas

Sambirejo yang sudah mencapai target adalah bulan

Januari–Maret 2015 dan bulan Maret–April 2016.

Page 12: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 121 121 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017

6. Average Length of Stay (ALOS) di Puskesmas

Sambirejo sudah mencapai target yaitu 3 hari.

Angka ALOS di Puskesmas Sambirejo tahun

2015–2016 hanya berkisar antara 3–4 hari.

7. Turn Over Interval (TOI) di Puskesmas Sambirejo

tahun 2015–2016 berkisar antara 0–3 hari.

8. Bed Turn Over (BTO) di Puskesmas Sambirejo

tahun 2015–2016 yang tertinggi adalah 13 kali /

bulan dan terendah adalah 6 kali / bulan.

9. Net Death Rate (NDR) di Puskesmas Sambirejo

pada tahun 2015–2016 adalah 0‰.

10. Gross Death Rate (GDR) di Puskesmas Sambirejo

pada tahun 2015–2016 adalah 0‰.

DAFTAR PUSTAKA

Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan

& Akseptabilitasnya. Jakarta : Erlangga

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1998.

Kumpulan Indikator Kesehatan. Jakarta :

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

___________. 2005. Buku Petunjuk Pengisian,

Pengolahan, dan Penyajian Data Rumah Sakit

. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik

Indonesia

___________. 2007. Standar Minimal Pelayanan

Kesehatan Gigi Puskesmas. Jakarta : Direktorat

Jendral Bina Pelayanan Medik

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No:75/MENKES/PER/III/2014 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia

Kusumaningayu U dan Ernawati D. 2015. Tinjauan

Efisiensi Pengelolaan Bangsal berdasarkan

Indikator Grafik Barber Johnson di Puskesmas

Perawatan Krangdadap Tahun 2014. Semarang

: Universitas Dian Nuswantoro. (Karya Tulis

Ilmiah). (Tidak dipublikasi)

Mardian A.H, Khoiri A, Sandra C et all. 2015. Analisis

Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit

Daerah Balung Tahun 2015 melalui Pendekatan

Barber Johnson. Jember : Universitas Jember.

(Karya Tulis Ilmiah). (Tidak dipublikasi)

Rinjani V dan Triyanti E. 2016. Analisis Efisiensi

Pe nggunaan Tem pa t Ti dur pe r Rua nga n

berdasarkan Indikator Depkes dan Barber

Johnson di Rumah Sakit Singaparna Medika

Citra Utama Kabupaten Tasikmalaya Triwulan

I Tahun 2016. Jurnal Manajemen Informasi

Kesehatan Indonesia, ISSN: 2337-6007 (online);

2337-585X (Printed). Vol.4. No.2 Oktober 2016:

38-45

Rustiyanto E. 2010. Statistik Rumah Sakit Untuk

Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Graha

Ilmu

Page 13: TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI …

Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 122 122 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017