Upload
nguyenduong
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 40 – 50 TAHUN
TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN SUMURUP
ASINAN BAWEN KAB.SEMARANG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Hidayah Muji Astuti
NIM B. 12 020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 40 – 50 TAHUN
TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN SUMURUP
ASINAN BAWEN KAB.SEMARANG
Diajukan Oleh :
Hidayah Muji Astuti
NIM B. 12 020
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal 2015
Pembimbing
Ambarsari, S. ST
NIK. 201087048
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 40 – 50 TAHUN
TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN SUMURUP
ASINAN BAWEN KAB.SEMARANG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh :
Hidayah Muji Astuti
NIM B. 12 020
Telah dipertahankan di depan penguji
Ujian Akhir DIII Kebidanan
Pada Tanggal 2015
PENGUJI I PENGUJI II
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK. 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40 – 50 Tahun Tentang
Menopause Di Dusun Sumurup Asinan Bawen Kab.Semarang”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M. Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S. ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ambarsari, S. ST,selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Yoyok Mustofa, selaku Kepala Dusun Sumurup Asinan Bawen
Kab. Semarang, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
5. Segenap responden di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang,
yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu yang telah memberi bantuan baik material maupun spiritual
guna kesuksesan penulis.
7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Hidayah Muji Astuti
B12020
TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 40 – 50 TAHUN
TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN SUMURUP
ASINAN BAWEN KAB.SEMARANG
Xiii + 45 halaman+ 17 lampiran + 8tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang :Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses
perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Pada wanita proses tersebut akan
terhenti pada suatu tahapan yang disebut dengan masa menopause. Sebagian
wanita sering dihantui dengan istilah menopause jikasuatu saat nanti menopause
menghampirinya.Oleh karena itu, ada baiknya jika seorang wanita sudah
mempersiapkandiri menghadapi menopause dengan pengetahuan yang memadai
sehingga perubahan yang terjadi dapat diterima dengan bijaksana.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan dan faktor pendukung serta
penghambattentang menopause pada ibu usia 40-50 tahun di dusun Sumurup
Asinan Bawen Kab. Semarang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif. Lokasi
penelitian di ambil di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang pada tanggal
29 maret 2015. Jumlah sampel sebanyak 49 responden ibu usia 40-50 tahun,
dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel simple random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisis data
dilakukan dengan analisis univariat yang menghasilkan distibusi frekuensi.
Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang menopause
di dusun Sumurup Asinan Baweb Kab. Semarang dalam kategori baik sebanyak
12 responden (24,5 %), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (57,1 %),
pengetahuankurang sebanyak9 responden (18,4 %).
Kesimpulan :Tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang menopause di
dusun Sumurup Asinan Baweb Kab. Semarang dalam kategori cukup 28
responden (57,1 %).
Kata kunci : Pengetahuan, ibu usia 40-50 tahun, menopause
Kepustakaan : 15 literatur (Tahun 2007-2014)
vii
MOTTO
1. Sesungguhnya setiap kesulitan pasti disertai dengan kemudahan
(QS. Al-insyiroh : 6)
2. Bermimpilah, yakinlah dan itu akan terjadi
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
1. ALLAH SWT yang selalu melimpahkan rahmad dan hidayahNya,
sehingga karya tulis ini terselesaikan.
2. Bapak dan ibuk tercinta, terimakasih atas doa restu dan cinta kasihnya
selama ini.
3. Adikku tersayang “bang Ali” yang telah membantuku selama ini.
4. Terimakasih untuk Mas Socha atas motivasi, doa dan bantuannya selama
ini.
5. Sahabat-sahabatku Mini, Mutiara, Lusi, Intan dan Dyan trimakasih atas
persaudaraan, semangat dan bantuanya.
6. Bu Reny, Bu Nisa, Bu Ambar dan Bu Dini terimakasih selama ini telah
sabar membimbing penulis.
7. Almamater tercinta.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Hidayah Muji Astuti
Tempat / Tanggal Lahir : Kab. Semarang / 13 September 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dk. Sumurup Rt 13/04, Desa Asinan Kec. Bawen
Kab. Semarang
Riwayat Pendidikan
1. MI Al – Fattah Asinan Bawen Kab. Semarang lulus tahun 2006
2. MTs Negeri Salatiga lulus tahun 2009
3. MAN Salatiga lulus tahun 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012
FOTO
3 X 4
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
CURICULUM VITAE ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7
1. Pengetahuan ........................................................................... 7
2. Menopause ............................................................................. 10
B. Kerangka Teori ........................................................................... 22
C. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 24
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .................. 25
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 26
E. Definisi Operasional ................................................................... 27
x
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 27
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 32
I. Etika Penelitian ........................................................................... 35
J. Jadwal penelitian ......................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................................... 37
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 37
C. Pembahasan ................................................................................ 40
D. Ketrbatasan ................................................................................. 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 44
B. Saran ........................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi operasional ......................................................................... 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner sebelum uji validitas ........................................ 28
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner penelitian .......................................................... 29
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ............................................................... 37
Tabel 4.2 Kuantitas Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan ................ 38
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan usia .......................... 39
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pendidikan ............... 39
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pekerjaan ................. 39
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan informasi ................. 39
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 22
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 23
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 17. Lembar konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan
dan pertumbuhan pada manusia. Namun suatu saat perkembangan dan
pertumbuhan itu akan terhenti, sehingga berikutnya akan terjadi banyak
perubahan pada fungsi tubuh manusia. Perubahan tersebut biasanya terjadi
pada proses menua, karena proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun
psikologis. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada
proses menua terjadi suatu fase yaitu fase menopause (Proverawati dan
Sulistyawati, 2010).
Menopause yaitu fase di mana berhentinya menstruasi atau haid
terakhir akibat adanya perubahan kadar hormon dalam tubuh yaitu
menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh. Menopause normal terjadi pada
usia di akhir 40 tahun atau di awal 50 tahun (Mulyani, 2013).
Depkes RI (2012) menyatakan, hasil sensus penduduk tahun 2010,
Indonesia saat ini termasuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah
penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni 18,1 juta jiwa atau 9,6% dari
jumlah penduduk. Jumlah tersebut diperkirakan naik pada tahun 2020
menjadi 29,1 juta dan pada tahun 2025 menjadi 36 juta.
Sebagian wanita sering dihantui dengan istilah menopause jikasuatu
saat nanti menopause menghampirinya. Seorang wanita beranggapan bahwa
2
ketika mengalami menopause perannya sudah selesai sebagai seorang istri
dan ibu. Suami sibuk dengan pekerjaannya sedangkan anak-anaknya tumbuh
dewasa serta sibuk dengan dirinya sendiri, dan waktu untuk dirinya menjadi
kurang. Sehingga wanita merasa tidak dibutuhkan dan tidak dihargai lagi
(Mulyani, 2013).
Menopause bukanlah masalah medis dan bukan suatu penyakit ataupun
kelainan. Menopause terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir tetapi
kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami
siklus haidnya selama minimal 12 bulan (Proverawati dan Sulistyawati,
2010).
Hasil penelitian mengenai menopause yang dilakukan di Kabupaten
Pasuruan, menunjukkan terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara
wanita yang bekerja dengan wanita yang tidak bekerja (ibu rumah tangga)
dalam menghadapi menopause. Wanita yang tidak bekerja tingkat
kecemasannya lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang bekerja.
Kecemasan tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai
menopause (Ningtyas dkk, 2011).
Baiknya jika seorang wanita sudah mempersiapkan diri menghadapi
menopause dengan pengetahuan yang memadai sehingga perubahan yang
terjadi dapat diterima dengan bijaksana. Dengan demikian, masa menopause
dapat dijalani dengan baik (Dewi, 2013).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di dusun Sumurup
Asinan Bawen Kab. Semarang pada bulan September 2014 terdapat ibu usia
3
40-50 tahun sejumlah 57 orang. Dari jumlah 57 orang tersebut penulis
melakukan wawancara pada 10 orang ibu. Penulis mengajukan 3 pertanyaan
di antaranya adalah pengertian tentang menopause, gejala-gejala menopause
dan fisiologi menopause. Hasil wawancara didapat 6 orang ibu hanya dapat
menjawab 1 soal saja, sedangkan 4 orang ibu lainnya dapat menjawab 2 dari
3 pertanyaan tersebut.
Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-50 Tahun Tentang Menopause di Dusun
Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian
sebagai berikut “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun
tentang menopause di Dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang
menopause di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang
menopause di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang dalam
kategori pengetahuan baik.
4
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang
menopause di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang dalam
kategori pengetahuan cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun dalam
menopause di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang dalam
kategori pengetahuan kurang.
d. Untuk mengetahui faktor penghambat atau pendukung tingkat
Pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang menopause di dusun
Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah masukan untuk ilmu
pengetahuan dalam lingkungan kesehatan wanita.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
b. Bagi Dusun Sumurup
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk
memberikan masukkan dalam pembuatan program-program baru yang
5
dapat mendukung dalam peningkatan derajat kesehatan wanita
terutama tentang menopause di dusun Sumurup.
c. Bagi Responden
Menambah wawasan responden tentang menopause
d. Bagi institusi pendidikan
Menambah bahan bacaan bagi pengunjung perpustakaan dan sebagai
bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
Telah banyak peneliti terdahulu yang mengkaji hal-hal yang menyangkut
menopause, adapun penelitian yang telah dilakukan adalah :
1. Dewi(2013),dari STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang “Tingkat
Pengetahuan Ibu Umur 45-55 Tahun Tentang Menopause di Dukuh
Sengon Duyungan Sidoarjo Sragen”. Peneliti menggunakan jenis
penelitian deskriptif kuantitatif dengan sampel ibu usia 45-55 tahun
sejumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup
dan teknikanalisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu tentang menopause pada kategori baik sebanyak 5
responden (14,70%), kategori cukup sebanyak 24 responden (70,60%)
dan kurang sebanyak 5 reponden (14,70%).
2. Ningtyas. dkk (2011), dari Akbid Panti Wilasa, tentang “Gambaran
Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-50 tahun mengenai Masa Menopause di
Desa Karang Kepoh II Salatiga”. Peneliti menggunakan jenis penelitian
6
deskriptif, dengan responden ibu rumah tangga usia 40-55 tahun
sejumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan
teknik analisa data dengan distribusi dan prosentasi dari setiap variabel.
Hasil penelitian yang didapat ibu usia yang berpengetahuan baik sebesar
10%, pengetahuan cukup sebesar 77,5%, dan yang berpengetahuan
kurang sebesar 12,5%.
3. Putri dan Indrawati (2013), dari Universitas Muhammadiyah Semarang,
tentang “Gambaran Pengetahuan Tentang Menopause Pada Wanita Pra
Menopause di Desa Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora”.
Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional dengan responden 55 ibu pra menopause. Instrumen yang
digunakan kuesioner. Hasil penelitian yang didapatkan ibu yang
berpengetahuan baik terdapat 31 responden (56,4%), pengetahuan sedang
9 responden (16,4%) dan yang berpengetahuan kurang terdapat 15
responden (27,3%).
Persamaan dengan penelitian ini adalah menggunakan instrumen
yang sama yaitu kuesioner. Sedangkan perbedaannya adalah judul
penelitian, waktu penelitian dan jumlah responden yang digunakan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Notoatmodjo (2011) menyatakan, pengetahuan adalah hasil dari
tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia,
di antaranya penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
b. Tingkat pengetahuan
Notoatmodjo (2011) menyatakan, tingkat pengetahuan
seseorang secara garis besarnya dibagi menjadi 6 tingkatan, antara
lain :
1) Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
2) Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang obyek yang telah diketahuinya, dan dapat
menginterpretasi materi tersebut secara benar.
8
3) Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya).
4) Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau objek
ke dalam komponen-komponen, tetepi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis
Sintesis menujuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
6) Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Notoatmodjo (2010) menyatakan, terdapat 2 sumber
pengetahuan diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Non Ilmiah
Cara kuno atau tradisional ini digunakan untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah
atau metode penelitian secara sistematik dan logis adalah dengan
cara non ilmiah, tanpa melalui penalitian.
9
2) Ilmiah
Suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu poengetahuan
dengan pemecahan suatu masalah.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Wawan dan Dewi (2010) menyatakan, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Faktor internal :
a) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain. Semakin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah menerima informasi.
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya.
Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan keluarga.
c) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Seseorang yang lebih dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya.
10
2) Faktor Eksternal :
a) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar
manusia dan dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku
orang atau kelompok.
b) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
e. Cara Pengukuran Tingkat Pengetahuan
Riwidikdo (2013) menyatakan, cara menentukan tingkat
pengetahuan berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dan
nilainya sesuai rangking secara obyektif dengan urutan sebagai
berikut :
1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2) Cukup, bila mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD.
2. Menopause
a. Pengertian
Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan
wanita, dimana ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel
telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti serta
pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) berkurang
(Nugroho dan Utama, 2014).
11
Menopause adalah berhentinya fungsi reproduksi dengan
ditandai oleh berakhirnya menstruasi, menopause terjadi sekitar umur
50 tahun (Manuaba dkk, 2008). Menopause normal yang alami
wanita umumnya terjadi pada usia di akhir 40 tahun dan diawal 50
tahun (Mulyani, 2013).
b. Periode Menopause
Mulyani (2013) berpendapat, terdapat empat periode pada saat
masa menopause yaitu :
1) Klimakterium
Klimakterium adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan
masa senium. Masa ini juga dikenal dengan masa pramenopause
(sebelum berhentinya haid) yaitu 4-5 tahun sebelum menopause
yang ditandai dengan timbulnya keluhan-keluhan pada siklus haid
yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan
relatif lebih banyak.
2) Masa perimenopause
Masa perimenopause yaitu masa menjelang menopause sampai
usia 48 tahun. Biasanya keluhan yang timbul misalnya rasa panas
membakar pada wajah yang sering timbul dimalam hari,
kekeringan pada vagina atau tanda perubahan lainnya.
12
3) Masa menopause
Masa menopause yaitu jika tidak lagi menstruasi atau saat haid
terakhir, dan apabila sesudah menopause disebut pasca menopause
bila telah terjadi menopause 12 bulan sampai menuju ke senium.
4) Masa senium
Masa setelah menopause yaitu ketika seseorang wanita telah
mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak
mengalami gangguan fisik. Masa ini diasanya berlangsung kurang
labih 3-5 tahun setelah menopause, antara usia 65 tahun.
c. Fisiologi Menopause
Tubuh wanita mempunyai persediaan sel telur atau ovum
dangan jumlah yang terbatas, masa menopause itu terjadi ketika
ovarium atau indung telur telah kehabisan sel telur atau ovum, hal ini
menyebabkan produksi hormon dalam tubuh terganggu yaitu
berhentinya produksi hormon seks wanita yang tidak lain adalah
hormon estrogen dan progesteron (Mulyani, 2013)
Ketika memasuki menopause, kadar estrogen dan progesteron
turun dengan dramatis karena ovarium berhenti merespon FSH dan
LH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis yang ada di otak.
Menopause terjadi ketika dua ovarium tidak lagi dapat menghasilkan
hormon-hormon tersebut dalam jumlah yang cukup untuk bisa
mempertahankan siklus menstruasi (Spencer dan Brown, 2008).
13
d. Jenis-jenis menopause
Mulyani (2013) berpendapat bahwa menopause pada wanita
terbagi menjadi 3 jenis, di antaranya :
1) Menopause premature
Menopause premature adalah menopause yang terjadi dibawah
usia 40 tahun.
2) Menopausenormal
Menopauseyang dialami dan umumnya terjadi pada usia diakhir
40 tahun ata diawal 50 tahun.
3) Menopause terlambat
Menopause terlambat adalah menopause yang terjadi pada usia
diatas 52 tahun.
e. Gejala menopause
Mulyani (2013) berpendapat bahwa pada masa menopause
wanita akan mengalami gejala-gejala di antaranya :
1) Perubahan pola menstruasi (perdarahan)
Perdarahan yaitu keluarnya darah dari vagina. Gejala ini biasanya
akan terlihat pada awal permulaan menopause. Perdarahan akan
terlihat beberapa kali dalam rentang beberapa bulan dan akhirnya
akan terhenti sama sekali.
14
2) Rasa panas (Hot flash)
Gejala ini akan dirasakan mulai dari wajah sampai ke seluruh
tubuh. Selain rasa panas juga disertai dengan warna kemerahan
pada kulit dan berkeringat.
3) Keluar keringat di malam hari
Keluar keringat di malam hari disebabkan karena hot flushes.
Semua wanita akan mengalami gejolak panas ini. Gejolak panas
mungkin sangat ringan dan sama sekali tidak diperhatikan oleh
orang lain.
4) Susah tidur (insomnia)
Masalah insomnia atau susah tidur akan dialami oleh beberapa
wanita menopause. Selain itu juga wanita menopause akan
terbangun pada malam hari dan sulit untuk bisa tidur kembali.
5) Kerutan pada vagina
Pada vagina akan terlihat adanya perubahan yang terjadi pada
lapisan dinding vagina, pada masa menopause vagina akan terlihat
menjadi lebih kering dan kurang elastis.
6) Sembelit
Proses metabolisme dalam tubuh akan menurun seiring dengan
bertambahnya usia. Hal ini dikarenakan tubuh akan berusaha
untuk beradaptasi dengan kadar estrogen yang baru.
15
7) Gejala gangguan sistem perkemihan
Kadar estrogen yang rendah akan menyebabkan penipisan pada
jaringan kandung kemih dan saluran kemih. Hal ini menyebabkan
terjadinya penurunan kontrol dari kandung kemih sehingga sulit
untuk menahan buang air kecil.
8) Perubahan pada mulut
Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita menopause
berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami
gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.
9) Gangguan psikis dan emosi
Beberapa wanita saat masa menopause akan mengalami rasa
gelisah, mudah tersinggung, tegang, cemas, perasaan tertekan,
malas, sedih, merasa tidak berdaya, mudah menagis, mudah lupa,
emosi yang meluap. Gejala itu dikarenakan adanya penurunan
hormon estrogen dan progesteron, hormon tersebut berfungsi
untuk mengatur memori, daya persepsi, dan suasana hati.
10) Penurunan libido
Penelitian menyatakan, wanita menopause akan berkurang
keinginan seksualnya. Keringat malam dapat mengganggu tidur
dan kekurangan tidur dapat mengurangi energi untuk yang lain,
termasuk dalam aktivitas hubungan sesual.
16
11) Fatigue (mudah lelah)
Mudah lelah sering muncul pada wanita menopause, hal ini terjadi
karena perubahan hormonal pada wanita yaitu perubahan kadar
hormon estrogen.
12) Perubahan berat badan
Menopause sering kali dijadikan sebagai penyebab peningkatan
berat badan, hal ini disebabkan karena berkurangnya kemampuan
tubuh untuk membakar energi akibat menurunya efektivitas proses
dinamika fisik pada umumnya.
13) Perubahan kulit
Sebagian besar perubahan kulit yang diperhatikan wanita pada
masa menopause adalah kerusakan karena sinar matahari.
f. Faktor yang mempengaruhi menopause
Proverawati dan Sulistyawati (2010) berpendapat bahwa faktor
yang mempengaruhi menopause adalah sebagai berikut :
1) Faktor psikis
Perubahan-perubahan psikologis maupun fisik ini berhubungan
dengan kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah timbulnya
perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa
kekurangan, rasa sepi, ketakutan, keganasan, tidak sabar lagi dan
lain-lain.
17
2) Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan
dan pendidikan. Apabila faktor-faktor tersebut cukup baik, akan
mengurangi beban fisiologis, psikologis.
3) Budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat
mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak menyesuaikan diri
dengan klimakterium dini.
4) Faktor Lain
Wanita yang belum menikah, wanita karier baik yang sudah atau
belum berumah tangga, menarch (menstruasi pertama) yang
terlambat berpengaruh terhadap keluhan-keluhan klimakterium
yang ringan.
g. Perubahan Organ reproduksi
Proverawati dan Sulistyawati (2010) menyebutkan perubahan
organ reproduksi pada saat menopause adalah sebagai berikut :
1) Uterus (Rahim)
Uterus mengecil karena disebabkan oleh atrofi endometrium juga
disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat
interstisal.
2) Tuba fallopi (Saluran Telur)
Lipatan–lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan
mengkerut, endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang.
18
3) Serviks (Mulut Rahim)
Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina,
kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek,
sehinnga menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesen.
4) Vagina
Terjadinya penipisan vagina menyebabkan hilangnya rugae,
berkurangnyavaskularisasi, elasititas vagina mulai berkurang,
sekret vagina menjadi encer, indeks kario piknotik menurun.
5) Dasar panggul
Kekuatan dan elasitas menghilang, karena atrofi dan lemahnya
daya sokong disebabkan karenaprolapsus uterus vagina.
6) Perinium dan Anus
Lemak subcutan menghilang, atrofi, dan otot sekitarnya
menghilang yang menyebabkan tonus spinkter melemah dan
menghilang.
7) Vesical Urinaria(Kandung Kencing)
Tampak aktivitas kendali spingter dan destrussor hilang, sehingga
sering kencing tanpa sadari.
8) Kelenjar Payudara
Diserapnya lemak subkutan, atrofi jaringan perenkim, lobulus
menciut, stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu
mengecil, kurang erektil, pigmentasi berkurang, sehingga
payudara mengendor dan mendatar.
19
h. Perubahan Fisik
Mulyani (2013) berpendapat bahwa perubahan fisik pada masa
menopause diantaranya :
1) Berat Badan Bertambah
Berat badan bertambah pada sebagian besar wanita, jumlah
bertambahnya berat badan pada setiap individu satu dengan yang
lain berbeda sehingga untuk mengelola berat badan yang
seimbang dengan cara melakukan olahraga, diet sebelum kondisi
kesehatan yang tidak diinginkan terjadi seperti diabetes, kadar
kolestrol tinggi ataupun penyakit jantung.
2) Perut Kembung
Kondisi ini disebabkan oleh retensi gas dan cairan, perut kembung
juga dapat disebabkan oleh terapi hormon pengganti atau yang
disebut terapi sulih hormon.
3) Mudah lelah
Kondisi ini disebabkan karena berat badan yang berlebih atau
karena menopause itu sendiri. Lemas, pegal-pegal pada otot
persendian, dan kelelahan yang terjadi setelah makan merupakan
kondisi yang terkait juga dengan fluktasi hormon.
4) Insomia dan Gangguan Tidur
Gejala menopause juga dapat menyebabkan stress pada tubuh,
sehingga dapat menyebabkan insomia maupun gangguan tidur.
20
5) Kerontokan Rambut
Kondisi ini tidak hanya dialami oleh laki-laki karena pengaruh
usia dan stress tetapi juga terjadi pada perempuan di masa
menopause.
6) Pusing
Pusing bisa terjadi karena setelah duduk lama kemudian berdiri
terlalu cepat ataupun dari posisi tidur langsung bangun tanpa
duduk terlebih dahulu.
7) Denyut Jantung Tidak Teratur
Jantung berdebar-debar atau yang berdetak cepat disebabkan oleh
penurunan hormon yang mempengaruhi sistem kardiovaskular.
8) Inkontinensia Urin
Masalah dalam mengontrol kandung kemih bisa terjadi selama
menopause. Masalah ini bervariasi dari banyak urin yang keluar
ataupun sedikit urin yang keluar ketika tertawa atau bersin.
9) Perubahan Kulit
Kulit cepat menunjukkan umur seseorang dari pada bagian yang
lainnya. Perubahab kulit saat menopause dipengaruhi oleh hormon
estrogen yang berperan dalam menjaga elastisitas kulit.
10) Alergi
Pada kondisi menopause tingkat sensitivitas beberapa wanita pada
alergen biasanya meningkat sampai pasca menopause. Biasanya
ditandai dengan kulit gatal, merah-merah, ataupun berwarna biru.
21
11) Osteoporosis
Kondisi ini merupakan salah satu dampak yang paling merusak
dari menopause, tulang yang lemah atau rapuh lebih beresiko
untuk mengalami patah tulang kecil.
i. Perubahan Psikis
Mulyani (2013) menyatakan, perubahan psikis atau perubahan
emosi sering terjadi pada wanita menopause di antaranya :
1) Perubahan Mood
Terkadang seseorang merasa senang namun beberapa menit
kemudian bisa merasa sedih, kecewa, marah tanpa sebab.
Perubahan mood ini atau disebut mood swing biasa terjadi pada
wanita yang akan mengalami menopause.
2) Munculnya Kecemasan
Kondisi ini dapat terjadi pada wanita menopause. Kecemasan
merupakan respon alamiah terhadap suatu hal yang akan atau
sudah dihadapi.
3) Kehilangan Kesenangan
Ada sebagian wanita mulai kehilangan kesenangannya, ketidak
seimbangan hormon dalam tubuh dapat terjadi baik jangka pendek
(short term memory) maupun jangka panjang (long term memory).
22
B. KERANGKA TEORI
Gambar 2.1 kerangka teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), dan Mulyani (2013).
Menopause :
1. Pengertian
2. Periode menopause
3. Fisiologis menopause
4. Jenis-jenis menopause
5. Gejala menopause
6. Faktor yang mempengaruhi
menopause
7. Perubahan organ reproduksi
8. Perubahan fisik
9. Perubahan psikis
Pengetahuan :
1. Definisi pengetahuan
2. Tingkat pengetahuan
3. Cara memperoleh pengetahuan
4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan
5. Cara pengukuran tingkat
pengetahuan
Pengetahuan Ibu usia 40-
50 tahun
23
C. KERANGKA KONSEP
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan : : Variabel yang diteliti
: Tidak diteliti
Tingkat pengetahuan ibu usia 40-50
tahun tentang menopause
Cukup
Kurang
Baik
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Usia
2. Pekerjaan
3. Pendidikan
4. Informasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Sosial budaya dan ekonomi
2. Lingkungan
24
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu
fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif
adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik
(Sugiyono, 2009). Sehingga penelitian ini menggambarkan tingkat
pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang menopause di dusun Sumurup
Asinan Bawen Kab. Semarang.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan
dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini mengambil lokasi di dusun Sumurup
Asinan Bawen Kab. Semarang.
Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut dilakukan
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuarisampai
Juni 2015.
25
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2009) menyatakan, populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi yangditeliti adalah semua ibu umur 40-50
tahun yang bertempat tinggal di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab.
Semarang sejumlah 57 orang (data tahun 2014).
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian yang
dilakukan, peneliti mengambil sampel dari ibu usia 40-50 tahun di dusun
Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang sebanyak 49 responden.
Menurut Sugiyono (2009), rumus untuk menentukan jumlah sampel :
Keterangan : dengan dk = 1, taraf kesalahan 5% ( 3, 841)
P = Q = 0,5
d = 0, 05
s = jumlah sampel
26
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan teknik yang digunakan
untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple
random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiyono, 2009).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan
variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang
menopause.
27
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau
variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Skala yang diukur
ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut :
Table 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Skala
ukur
Hasil
Tingkat
pengetahuan
ibu usia 40-50
tahun tentang
menopause
Kemampuan ibu umur
40-50 tahun dalam
menjawab kuesioner
tentang :
1. Pengertian
menopause
2. Periode
menopause
3. Fisiologis
Menopause
4. Jenis-jenis
menopause
5. Gejala menopause
6. Faktor yang
mempengaruhi
menopause
7. Perubahan organ
reproduksi
8. Perubahan fisik
9. Perubahan psikis
ordinal a. Baik, bila nilai
responden (x) >
mean + 1 SD
b. Cukup, bila nilai
mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai
responden (x) <
mean – 1 SD
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data. Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner yaitu
daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang dimana
responden tinggal memberi jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda
tertentu (Notoatmodjo, 2010).
28
Kuesioner yang digunakan berupa kuesioner tertutup yaitu pernyataan
yang sudah disediakan pilihan jawabanya sehingga responden tinggal
memilih jawaban sesuai dengan keyakinannya. Jawaban yang tersedia dalam
kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Jawaban benar jika
pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan negatif
(unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban salah jika pernyataan positif
(favorable) dan jawaban benar jika pernyataan negatif (unfavorable)
mendapat nilai 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda
centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause
Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Aspek Pernyataan Jumlah
Favorable Unfavorable
Tingkat
Pengetahuan
usia 40-50
tahun
tentang
menopause
1. Pengertian
1,3 2 3
2. Periode
menopause
26* 27, 28 3
3. Fisiologi
menopause
4,6 5 3
4. Jenis-jenis
menopause
8, 9 7 3
5. Gejala
menopause
11, 12,
14*
10, 13 5
6. Faktor yang
mempengaruhi
menopause
16* 15 2
7. Perubahan
organ
reproduksi
17, 18 19, 29, 30 5
8. Perubahan fisik 20, 21 22 3
9. Perubahan
psikis
23, 24 25 3
Jumlah Total Soal 30
Keterangan : tanda (*) tidak valid
29
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause
Variabel Aspek Pernyataan Jumlah
Favorable Unfavorable
Tingkat
Pengetahuan
usia 40-50
tahun
tentang
menopause
1. Pengertian
1,3 2 3
2. Periode
menopause
- 4,5 2
3. Fisiologi
menopause
6,8 7 3
4. Jenis-jenis
menopause
10,11 9 3
5. Gejala
menopause
13,14 12,15 4
6. Faktor yang
mempengaruhi
menopause
- 16 1
7. Perubahan
organ
reproduksi
17,18 19, 20,21 5
8. Perubahan fisik 22,23 24 3
9. Perubahan
psikis
25,26 27 3
Jumlah Total Soal 27
Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner di uji validitas
dan reliabilitas terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat
instrumen yang benar-benar valid dan reliabel (Notoatmodjo, 2010). Uji
validitas dan reliabilitas dilakukan di dusun Tukang Pabelan Kab.
Semarang. Uji coba dilakukan pada 20 ibu usia 40-50 tahun.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebelum
30
instrumen digunakan untuk mengumpulkan data penelitian maka perlu
dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan alat ukur
tersebut. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus
product moment (Riwidikdo, 2013) dan menggunakan olah data SPSS
versi 17.
Menurut Riwidikdo (2013), rumus product moment adalah
r=
Keterangan :
N : jumlah responden
r : koefisien kolerasi product moment
x : skor pernyataan
y : total skor
xy : skor pertanyaan di kalikan total skor
Kuesioner dikatakan valid jika rxy hitung > rxy tabel (Riwidikdo,
2013). Setelah dilakukan uji validitas di desa Tukang, Pabelan Kab.
Semarang kepada 20 ibu usia 40-50 tahun, hasil validitas dari 30
pernyataan hanya terdapat 27 pernyataan yang valid dengan rtabel
(0,361). 3 pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 14 (rhitung 0,319)
nomor 16 (rhitung 0,359) dan nomor 26 (rhitung 0,353). Pernyataan yang
tidak valid sebanyak 3 pertanyaan dihilangkan karena sudah terwakili
dengan pernyataan lain.
31
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitasadalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika
koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding (0,75)
(Riwidiko, 2013).
Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian menggunakan
alpha chronbach dan menggunakan olah data SPSS versi 17. Rumus
alpha chronbach adalah sebagai berikut :
Dimana :
r = koefisien reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir pernyataan / soal
= total varians butir
= total varians
Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach tentang pengetahuan
ibu usia 40-50 tahun tentang menopause adalah 0,933 jadi instrumen
dalam penelitian ini adalah reliabel karena nilai alpha 0,933 > 0,75.
G. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2009) menyatakan, cara memperoleh data dibagi menjadi 2
yaitu data primer dan data sekunder.
32
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini data
primer diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu diperoleh dari hasil
jawaban pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data
pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2009). Data sekunder penelitian ini berupa jumlah populasi ibu
umur 40-50 tahun dan gambaran demografi di dusun Sumurup Asinan
Bawen Kab. Semarang yang diperoleh dari data yang ada di kantor
kelurahan Asinan Bawen Kab. Semarang.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode pengolahan
Notoatmodjo (2010) berpendapat bahwa setelah data terkumpul,
maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses
pengolahan data ada 4 yaitu :
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir dan kuesioner.
b. Coding
33
Merupakan mengubah data berbentuk kalimat dan huruf menjadi data
angka atau bilangan.
c. Memasukkan data atau processing
Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk
“kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau
“software”komputer.
d. Pembersihan data (cleaning)
Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis univariat. Analisis univariat adalah menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian yang
menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010). Dari data tentang hasil pengukuran tingkat
pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti
baik, cukup dan kurang. Pengolahan datanya menggunakan olah data SPSS
versi 17.
Riwidikdo (2013) menyatakan, untuk membuat 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
1. Baik :bila nilai responden (x) >mean + 1 SD (X > 21,35)
34
2. Cukup :bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD (15,56 £ (X) £
21,35)
3. Kurang :bila nilai responden (x) <mean – 1 SD (X < 15,56)
Riwidikdo (2013) menyatakan, untuk mencari nilai rata-rata (mean)
diperoleh dengan rumus :
Keterangan :
X : nilai rata-rata (mean)
n : jumlah data
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari simpangan baku
(standart deviation) diperoleh dengan rumus :
Keterangan :
SD : simpangan baku (Standart Deviation)
xi : nilai data
n : jumlah data
Rumus prosentase untuk jumlah ibu usia 40-50 tahun sesuai
tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2013), yaitu :
Skor prosentase =
35
I. Etika Penelitian
Etika adalah ilmu pengetahuan tentang apa yang dilakukan orang atau
pengetahuan tentang adat kebiasaan orang (Notoatmodjo, 2010)
Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut (Hidayat, 2007):
1. Informed consent
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed
consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika
subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati
keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi
lembar persetujuan.
2. Anonimity ( kerahasian nama/identitas)
Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang
harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasian informasi yang
dikumpulkan dijamin kerahasian oleh peneliti, hanya kelompok data
36
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Kerahasian
hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin
oleh peneliti.
J. Jadwal penelitian
Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari menyusun
proposal penelitian sampai dengan laporan penelitian, beserta waktu berjalan
atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal
penelitian terlampir.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Dusun Sumurup terletak di desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten
Semarang. Batas wilayah dusun Sumurup sebelah Timur adalah kali tuntang,
sebelah Selatan rawa pening, sebelah Utara kebun kopi dan sebelah Barat
persawahan dusun Ba’an. Luas wilayah dusun Sumurup ± 9 ha. Jumlah
penduduk 2626 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 524 dan penduduk wanita
2102 , serta jumlah ibu usia 40-50 tahun 54 orang.
Dusun Sumurup juga tidak jauh dari fasilitas kesehatan, di dalam
dusun Sumurup terdapat klinik Ngudi Waras. Dan sebelah Barat dusun Ba’an
terdapat BPS Wahyuningsih Amd, Keb. Serta di Balai Desa Asinan terdapat
PKD.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di dusun Sumurup Asinan
Bawen pada 49 responden dapat diperoleh nilai mean dan standar deviasi
sebagai berikut:
Tabel 4.1. Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-50
Tahun Tentang Menopause di Dusun
Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang
18.91
3.35
Sumber: SPSS (2015)
38
Berdasarkan hasil nilai Mean dan Stantar Deviasi, pengetahuan ibu usia
40-50 tahun tentang menopause di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab.
Semarang dapat di kategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu:
1. Baik : jika nilai responden > 21,35
2. Cukup : jika nilai responden 15,56 ≤ (x) ≤ 21,35
3. Kurang : jika nilai responden < 15,56
Berikut tabel hasil distribusi frekuensi dari hasil penelitian yang telah
dilakukan:
Tabel 4.2 Kuantitas Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-
50 Tahun Tentang Menopause di Dusun Sumurup Asinan Bawen
Kab. Semarang.
No Kategori Jumlah Prosentase (%)
1 Baik 12 24,5
2 Cukup 28 57,1
3 Kurang 9 18,4
Jumlah 49 100
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan tingkat pengetahuan ibu usia 40-50
tahun tentang menopause di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang
mayoritas berpengatahuan cukup sebanyak 28 responden (57,1 %).
Berikut tabel hasil distribusi frekuensi dari hasil penelitian mengenai
faktor pendukung tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang menopause
di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang.
39
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan usia
No Usia Jumlah responden Prosentase (%)
1 40-42 14 28,6
2 43-45 9 18,4
3 46-48 12 24,4
4 49-50 14 28,6
Jumlah 49 100
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.3 usia responden terbanyak pada usia 40-42 tahun
sebanyak 14 responden (2,6%) dan usia 49-50 sebanyak 14 responden (2,6%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pendidikan.
No Pendidikan Jumlah responden Prosentase (%)
1 SD 19 38,8
2 SMP 12 24,4
3 SMA 16 32,7
4 PT 2 4,1
Jumlah 49 100
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.4pendidikan responden terbanyak yaitu SD
sebanyak 19 responden (38,8%).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah responden Prosentase (%)
1 Swasta 16 32,7
2 Buruh 10 20,4
3 IRT 23 46,9
Jumlah 49 100
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.5 pekerjaan responden terbanyak yaitu sebagai Ibu
Rumah Tangga (IRT) sebanyak 23 responden (46,9%).
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan informasi
No Informasi Jumlah responden Prosentase (%)
1 Sudah mendapat 20 40, 8
2 Belum mendapat 29 59,2
Jumlah 49 100
Sumber : Data Primer (2015)
40
Berdasarkan tabel 4.6 responden terbanyak belum pernah mendapat
informasi tentang menopause sebanyak 29 responden (59,2%).
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat tingkat
pengetahuan ibu usia 40-50 tahun di dusun Sumurup Asinan Bawen Kab.
Semarang yaitu tingkat baik sebanyak 12 responden (24,5%), cukup sebanyak
28 responden (57,1%) dan kurang sebanyak 9 responden (18,4%).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
qmelakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra manusia, di antaranya penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011).
Ibu usia 40-50 tahun yang mempunyai pengetahuan tentang menopause
dalam kategori baik sebanyak 12 responden (24,5%) dikarenakan sudah
mengetahui tentang menopause. Pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 28
responden (57,1%) dikarenakan belum mengerti tentang perubahan organ
reproduksi pada saat menopause. Sedangkan tingkat pengetahuan pada kategori
kurang sebanyak 9 responden (18,4%) dikarenakan belum mengerti tentang
jenis-jenis menopause dan gejala menopause.
Jenis menopause menurut Mulyani (2013), diantaranya terdapat
menopause premature (terjadi dibawah usia 40 tahun), menopausenormal
(terjadi pada usia diakhir 40 tahun ata diawal 50 tahun) dan menopause
41
terlambat (terjadi pada usia 52 tahun). Gejala menopause di antaranya :
Perubahan pola menstruasi (perdarahan), rasa panas (Hot flash), keluar
keringat di malam hari, susah tidur (insomnia), kerutan pada vagina, sembelit,
gangguan sistem perkemihan, perubahan pada mulut, gangguan psikis dan
emosi, penurunan libido, fatigue (mudah lelah), perubahan berat badan dan
perubahan kulit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan terdiri dari faktor
internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya pendidikan, pekerjaan, dan
umur. Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin mudah dalam
menerima informasi. Ibu bekarja akan berinteraksi dengan rekan kerjanya
untuk saling berbagai informasi, sehingga ibu bekerja akan memiliki
pengetahuan lebih di banding dengan ibu tidak bekerja. Seseorang yang lebih
dewasa akan memiliki pengalaman yang lebih banyak. Sedangkan faktor
eksternal terdiri dari lingkungan dan sosial budaya. Lingkungan dapat
mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Sedangkan
faktor sosial budaya mempengaruhi sikap seseorang dalam menerima informasi
(Wawan dan Dewi, 2010).
Berdasarkan tabel 4.3 ibu usia 40-42 tahun terdapat 14 responden
(28,6%) mayoritas ibu memiliki pengetahuan cukup sebanyak 11 responden,
usia 43-45 tahun terdapat 9 responden (18,4%) dan mayoritas berpengetahuan
baik sebanyak 5 responden, sedangkan ibu usia 46-48 terdapat 12 responden
(24,4%) mayoritas memiliki penetahuan cukup sebanyak 6 responden, serta ibu
usia 49-50 terdapat 14 responden (28,6%) mayoritas berpengetauan cukup
42
sebanyak 7 responden. Ibu yang usianya lebih tua (45 tahun keatas) mayoritas
bisa menjawab kuesioner dengan benar, di karenakan lebih berpengalaman dan
sudah mengalami menopause.
Berdasarkan tabel 4.4 ibu yang berpendidikan SD terdapat 19
responden (38,8%) mayoritas ibu masih berpengetahuan kurang sebanyak 10
responden, SMP 12 responden (24,4%) mayoritas memiliki pengetahun cukup
sebanyak 10 responden, sedangkan ibu yang berpendidikan SMA sebanyak 16
responden (32,7%) mayoritas memiliki pengetahun cukup sebanyak 10
responden, serta ibu yang berpendidikan PT sebanyak 2 responden (4,1%)
keduanya memiliki pengetahuan baik. Ibu yang berpendidikan lebih tinggi
akan lebih mudah menerima informasi dan cenderung dapat menjawab
kuesioner dengan benar.
Berdasarkan tabel 4.5 ibu yang bekerja swasta sebanyak 16 responden
(32,7%) mayoritas ibu berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden, ibu yang
bekerja sebagai buruh 10 responden (20,4%) dan mayoritas berpengetahuan
cukup sebanyak 6 responden, serta ibu yang sebagai IRT sebanyak 23
responden (46,9%) mayoritas memiliki pengetahun cukup cukup sebanyak 12
responden. Ibu yang memiliki pekerjaan akan mempunyai pengalaman yang
lebih, di bandingkan dengan ibu rumah tangga. Karena biasanya ibu yang
bekerja akan dapat berbagi informasi dengan rekan kerjanya.
Berdasarkan tabel 4.6 ibu yang sudah mendapat informasi mengenai
menopause sebanyak 20 responden (40, 8%) mayoritas berpengetahuan baik
sebanyak 10 responden, ibu yang belum pernah mendapat informasi sebanyak
43
29 responden (59,2%) mayoritas ibu berpengetahuan cukup senabyak 19
responsen. Ibu yang sudah mendapatkan informasi mengenai menopause akan
lebih mudah dalam mengerjakan kuesioner yang diberikan, karena ibu dapat
mengingat atas informasi yang diberikan sebelumnya. Sebagian besar ibu
mendapatkan informasi menopause dari penyuluhan mahasiswa Akademi
Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran saat mahasiswa praktik komunitas di dusun
Sumurup Asinan Bawen Kab. Semarang Tahun 2012. Ada beberapa ibu yang
mendapat informasi mengenai menopause dari majalah, buku bacaan serta
kader kesehatan.
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :
1. Kendala peneliti
Terdapat beberapa responden yang tidak hadir dalam pengisian kuesioner
sehingga harus mendatangi responden dari rumah kerumah yang lain.
2. Keterbatasan penelitian
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan tertutup sehingga responden hanya bisa
menjawab “benar” atau “salah” sehingga tidak dapat menguraikan
jawaban yang tersedia dan jawaban responden belum bisa mengukur
pengetahuan secara mendalam.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang menopause di dusun
Sumurup Asinan Baweb Kab. Semarang dalam kategori baik 12 responden
(24,5 %).
2. Tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang menopause di dusun
Sumurup Asinan Baweb Kab. Semarang dalam kategori cukup 28
responden (57,1 %).
3. Tingkat pengetahuan ibu usia 40-50 tahun tentang menopause di dusun
Sumurup Asinan Baweb Kab. Semarang dalam kategori kurang 9
responden (18,4 %).
4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan menghambat pengetahuan ibu
usia 40-50 tahun tentang menopause di dusun Sumurup Asinan Bawen
Kab. Semarang diantaranya usia, pendidikan, pekerjaan dan informasi.
45
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu adanya upaya untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu, peneliti
menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Wanita Usia 40-50 Tahun
Sebaiknya meningkatkan pengetahuannya tentang menopause bisa
melalui media informasi yang ada seperti lebih sering membaca
majalah wanita, televisi ataupun radio. Dengan begitu akan dapat
meningkatkan pengetahuan tentang menopause. Bisa juga dengan
mendatangi pertemuan kesehatan agar masa menopause dapat dijalani
dengan baik, secara fisik maupun psikis.
2. Bagi tenaga kesehatan
Sebaiknya meningkatkan intensitas penyuluhan pengetahuan tentang
menopause baik kepada ibu-ibu yang akan mengalami menopause
maupun yang telah masuk usia menopause agar pengetahuan dan
kesadaran ibu-ibu tentang menopause dapat semakin meningkat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
dua variabel atau hebih, dengan metode penelitian yang berbeda, dan
jumlah populasi yang lebih banyak sehingga akan diperoleh hasil yang
lebih baik.