108
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI UPT PUSKESMAS MERTOYUDAN II KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG Disusun oleh : Muhammad Nasirul Karim 200815980 AKADEMI KEPERAWATAN KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG TAHUN 2011

Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI

UPT PUSKESMAS MERTOYUDAN II KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Disusun oleh :Muhammad Nasirul Karim

200815980

AKADEMI KEPERAWATAN KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG

TAHUN 2011

Page 2: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI

UPT PUSKESMAS MERTOYUDAN II KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Karya Tulis Ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan program Diploma III Keperawatan

Disusun oleh :Muhammad Nasirul Karim

200815980

AKPER KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG2010 / 2011

Karya Tulis Ilmiah

i

Page 3: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TETANG AI SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI UPT PUSKESMAS

MERTOYUDAN IIKECAMATAN METOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Oleh

Muhammad nasirul karim

NIM 200815980

Disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing Utama

(HJ. Rusminah, S.Pd, S.Kep. Ns)

KARYA TULIS ILMIAH

ii

Page 4: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI UPT PUSKESMAS

MERTOYUDAN II KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Oleh

Muhammad Nasirul karim

200815980

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 24 september 2011

Penguji

Ns. Budi Ekanto,S.kp. M. Sc

Pembimbing

Hj.Rusminah, S.Pd. S.kep, Ns

Mengetahui Direktur Akademi Keperawatan

Karya Bhakti Nusantara Magelang

H. Syamsudin, S.Kep, Ns

PERNYATAAN

iii

Page 5: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah dengan judul

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG AIR SUSU IBU

EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI UPT PUSKESMAS

MERTOYUDAN II KECAMATAN MERTOYUDAN

KABUPATEN MAGELANG ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar Diploma lll / lV/ kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini

dan di sebutkan dalam daftar pustaka.

Magelang…………..

Muhammad Nasirul Karim

NIM 200815980

KATA PENGANTAR

iv

Page 6: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang melimpahkan

segala hikmat dan karunuiaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Riset

Penelitian ini.

Riset Penelitian ini berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air

Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi usia 0 – 6 Bulan Di UPT Puskesmas Mertoyudan II

Kecamatan Mertoyudan kabupaten Magelang” disusun dan diajukan untuk memenuhi

syarat kelulusan Program D3 Keperawatan di Akademi Keperawatan Karya Bhakti

Nusantara Magelang.

Riset Penelitian ini tidak akan terwujud adanya kebaikan, bantuan dan

dukungan baik secara material maupun spiritual dari berbagi pihak. Maka dari itu,

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. H. Syamsudin, S.Kp, Ns., direktur AKPER Karya Bhakti Nusantara Magelang

yang telah memberikan kesempatan belajar memberi ijin kepada penulis untuk

mengadakan penelitian

2. Hj. Rusminah S.Pd., S.Kp., Ns., pembimbing dalam pembuatan Riset Penelitian

yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif

Pada Bayi usia 0 – 6 Bulan Di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kecamatan

Mertoyudan Kabupaten Magelang.

3. Kedua orang tua yang telah mendukung baik materi maupun spiritual sehingga

penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

4. Teman – teman Angkatan XV Akper KBN Magelang yang telah mendukung dan

bersedia untuk berbagi ilmu.

5. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya Riset Penelitian iniv

Page 7: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Penulis menyadari bahwa penulisan Riset Penelitian ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dari

pembaca demi kesempurnaan Riset Penelitian ini.

Semoga Riset Penelitian ini bermanfaat bagi kita semua, Amin .

Magelang, ... Februari 2011

Penulis

MOTTO

vi

Page 8: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Jadilah seperti air dalam mencapai tujuan hidupmu, sebagaimana air mengalir,

dia tidak pernah berhenti hanya karena ada batu dihadapanya. Dengan luwesnya air

itu berbelok arah menghindari halangan tersebut, tanpa marah, protes, maupun

berontak. Begitu penghalangnya dilewati, kembali air itu masuk kejalur semula,

sehingga akhirnya sampai tujuan.

Tak ada kesuksesan instan, penolakan dan kegagalan sering kali mewarnai

perjalanan hidup kita tapi jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti ( Steve- rip

Steve Job).

Halaman Persembahan

vii

Page 9: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Ibuku yang tercinta yang senantiasa memberi dukungan dan pengorbanan kepada

penulis baik dalam bentuk materi maupun secara psikologis.

Kakak, kalian adalah taufik dalam hidupku dari-Nya.

Kekasihku tersayang yang menemaniku saat suka maupun duka

Ibu Hj.Rusminah yang telah sabar membimbing dan memberi semangat sehingga

terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini

Teman-temanku angkatan XV “Keep For Shining Our Day In Life”

INTISARIviii

Page 10: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN di UPT PUSKESMAS MERTOYUDAN II

KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

MUHAMMAD NASIRUL KARIM

ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi, dimana kandungan gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan. ASI juga mengandung zat untuk perkembangan kecerdasan, zat kekebalan (mencegah dari berbagai penyakit).

Data di Puskesmas Mertoyudan II kecamatan Mertoyudan kabupaten Magelang sampai dengan bulan januari ,dari 35% ibu hanya yang memberikan ASI Eksklusif ( data KIA puskesmas mertoyudan II kabupaten magelang).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada ibu menyusui di UPT Puskesmas mertoyudan II

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekslusif di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2011, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI Eksklusif dikategorikan cukup yaitu sebanyak 12 reponden (40 %), tentang cara pemberian ASI Eksklusif dikategorikan cukup yaitu sebanyak 14 reponden (47 %), tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif dikategorikan kurang yaitu sebanyak 18 reponden (60%) dan tentang waktu pemberian ASI Eksklusif dikategorikan kurang yaitu sebanyak 22 responden (73%) dari 30 responden (100%).

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, ASI Eksklusif, Bayi Usia 0-6 Bulan

DAFTAR ISI

ix

Page 11: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... iv

MOTTO............................................................................................................ v

PERSEMBAHAN............................................................................................. vi

INTISARI......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR...................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 4

E. Keaslian Penelitian............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKAx

Page 12: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Konsep Pengetahuan ........................................................................................ 6

A. Pengertian ............................................................................................ 6

B. Tingkat Pengetahuan............................................................................ 7

C. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan............................................ 8

D. Cara Memperoleh Pengetahuan .......................................................... 9

E. Anatomi Payudara................................................................................ 10

F. Laktasi................................................................................................... 13

G. Fisiologis Laktasi.................................................................................. 13

H. Yang dapat Meningkatkan Pengeluaran ASI........................................ 17

I. Yang dapat Menghambat Pengeluaran ASI.......................................... 17

J. Manfaat ASI Eksklusif......................................................................... 18

K. Posisi dan Teknik Menyusui yang Benar............................................. 21

L. Gangguan Laktasi dan Penanganannya................................................ 26

M. Mastitis................................................................................................. 28

N. Sindrom ASI Kurang............................................................................ 28

O. Ibu Sakit................................................................................................ 29

P. Ibu yang Bekerja................................................................................... 29

Q. Masalah dari Faktor Bayi...................................................................... 30

R. ASI Eksklusif........................................................................................ 31

S. Pertumbuhan Bayi yang Menyusu Secara Eksklusif............................ 32

T. Tujuh Langkah Kebersihan ASI Eksklusif........................................... 33

U. ASI Eksklusif Meningkatkan Kecerdasan............................................ 34

V. Kerangka Pemikiran............................................................................. 34xi

Page 13: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

BAB III METODELOGI PENELITIAN

1. Deasin Penelitian ................................................................................. 35

2. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................... 35

3. Populasi dan Sampel............................................................................. 35

4. Variable Penelitian................................................................................ 36

5. Definisi Operasional ............................................................................ 36

6. Instrumen Penelitian............................................................................. 37

7. Pengumpulan Data................................................................................ 38

8. Pengolahan Data................................................................................... 38

9. Analisis Data......................................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian..................................................................................... 40

a. Tabel hasil penelitian................................................................ 40

2. Pembahasan.......................................................................................... 43

3. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan........................................................................................... 47

2. Saran..................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Tingkat Pengertian Ibu Menyusui......................................................... 40xii

Page 14: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

2. Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pemberian ASI Eksklusif...... 41

3. Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat ASI Eksklusif................... 41

4. Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Waktu Pemberian ASI Eksklusif. . . 42

5. Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Eksklusif pada Bayi

Usia 0-6 Bulan....................................................................................................... 43

DAFTAR GAMBARxiii

Page 15: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

1. Gambar 1 : Anatomi Payudara................................................................ 12

2. Gambar 2 : Reflek Prolaktin................................................................... 15

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Konsultasi Bimbingan Karya Tulis Ilmiah

xiv

Page 16: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

2. Lembar Konsultasi Kuisioner

3. Lembar Kuisioner Penelitian

BAB 1

PENDAHULUAN

xv

Page 17: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

A.Latar belakang

Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam

kandungan disertai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI), terutama pemberian ASI

Eksklusif yaitu pemberian hanya ASI saja (termasuk kolostrum) sesegera mungkin

setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain seperti air,

air gula, madu, pisang dan sebagainya (DepKes, 2003).

ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi, dimana kandungan

gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan. ASI juga mengandung

zat untuk perkembangan kecerdasan, zat kekebalan (mencegah dari berbagai

penyakit). Konvensi hak-hak anak tahun 1990 antara lain menegaskan bahwa tumbuh

kembang secara optimal merupakan salah satu hak anak, berarti ASI selain

merupakan kebutuhan, juga merupakan hak azasi bayi yang harus dipenuhi oleh

orang tuanya. Hal ini telah dipopulerkan pada pekan ASI sedunia tahun 2000 dengan

tema : “Memberi ASI adalah hak azasi ibu, Mendapat ASI adalah hak azasi bayi”

(Depkes,RI,2001)

Sejak seorang wanita memasuki kehidupan keluarga, padanya harus sudah

tertanam suatu keyakinan : “Saya harus menyusui bayi saya, karena menyusui adalah

realisasi dari tugas yang wajar dan mulia dari seorang ibu”. Di indonesia terutama, di

kota kota besar, terlihat adanya tendensi penurunan pemberian ASI, Dikota besar

sering kita melihat bayi diberi susu botol dari pada disusui ibunya, yang akan

dikawatirkan akan meluas dipedesan. Adanya kecendurangan dan masyarakat untuk

1

Page 18: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

meniru sesuatu yang dianggap modern atau yang datang dari kota besar.

Memberikan susu botol sebagai tambahan dengan dalih apapun juga pada bayi

baru lahir harus dihindarkan (Suharyono,1992).Menurut Survey Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI )1997 dan 2002 lebih dari 95% ibu pernah menyusui

bayinya. Namun yang menyusui dalam 1 jam pertama setelah melahirkan cenderung

menurun dari 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002.Cakupan ASI

Eksklusif 6 bulan menurun dari 42,4% pada tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun

2002.

Pedoman menyusui ( WHO/UNICEF, Breast fending Promotion and

suport,2005):

- Mulai menyusui setelah lahir ( dalam waktu satu jam)

- Jangan berikan makanan atau minuman lain kepada bayi ( misalnya air, madu,

larutan air gual atau pengati susu ibu ) kecuali diinstruksikan oleh dokter atas

alasan alasan medis; sangat jarang untuk tidak memiliki air susu yang cukup

sehingga mermelukan susu tambahan ( Ekin, et al, 2000)

- Berikan ASI ekslusif selama enam bulan pertama hidupnya dan baru dianjurkan

untuk memulai pemberian makanan pendamping ASI setalah periode eksklusif

tersebut.

- Berikan ASI pada bayi sesuai dorongan alamiahnya baik siang maupun malam ( 8

– 10 kali atau lebih dalam 24 jam ) selama bayi menginginkanya.

Promosi pemberian ASI masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan ibu

tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling

3

Page 19: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

laktasi dari petugas kesehatan, masa cuti yang terlalu singkat bagi ibu yang

bekerja, persepsi sosial budaya dan keagresifan produsen susu formula

mempromosikan produknya kepada masyarakat dan petugas kesehatan. Padahal ASI

merupakan makanan sempurna yang dapat melindungi bayi dari berbagai jenis

penyakit termasuk Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), diare, gangguan

pencernaan kronis, kegemukan, alergi, diabetes dan tekanan darah tinggi (Depkes RI,

2006).

ASI selain memberikan keuntungan bagi ibu dan anak, juga memberikan

keuntungan bagi ekonomi keluarga dan lingkungan. Dengan pemberian ASI

Eksklusif dapat menghemat pengeluaran untuk membeli susu formula yang

sebenarnya tidak lebih baik dari ASI.

Data di Puskesmas Mertoyudan II kecamatan Mertoyudan kabupaten

Magelang sampai dengan bulan januari ,dari 35% ibu hanya yang memberikan ASI

Eksklusif ( data KIA puskesmas mertoyudan II kabupaten magelang).

Mengingat pentingnya ASI eksklusif bagi bayi, ibu dan keluarga, maupun

negara, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang tingkat

pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif pada bayi Usia 0 – 6 bulan di UPT

Puskesmas Mertoyudan II kecamatan Mertoyudan kabupaten Magelang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah tersebut di atas maka rumusan masalah penelitiaan ini

4

Page 20: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

adalah sejauh mana tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif pada

Bayi Usia 0 – 6 Bulan di UPT Puskesmas Mertoyudan II kecamatan Mertoyudan

kabupaten Magelang”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Pada Bayi

Usia 0 – 6 Bulan di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kecamatan Mertoyudan

Kabupaten Magelang.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian,

cara pemberian, manfaat pemberian, waktu pemberian ASI Eksklusif di UPT

Puskesmas Mertoyudan II Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang asi aksklusif

pada bayi usia 0 – 6 bulan UPT Puskesmas Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan

Kabupaten Magelang diharapkan memiliki manfaat,yaitu :

1. Secara Teoritis

Menambah pengetahuan dan wawasan, serta sebagai bahan dalam penerapan

ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran pengetahuan ibu menyusui

tentang ASI Eksklusif.Penelitian ini diharapkan juga sebagai bahan perbandingan

untuk penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis

Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatan kualitas pelayanan KIA di

5

Page 21: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

desa UPT Puskesmas Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang,

khususnya dalam memberikan infromasi tentang arti pentingnya pemberian ASI

Eksklusif pada bayi di Desa Bondowoso UPT Puskesmas Mertoyudan

E. Keaslian Penelitian

Peneliti belum pernah menemukan penelitian yang sama dengan. Penelitian

yang hampir sama yang ditemukan oleh peneliti adalah penelitian yang pernah diteliti

oleh Mahasiswa Kebidanan Diploma III yaitu tentang Gambaran Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang ASI Eksulisif. Perbedaan dengan yang peneliti lakukan adalah pada

variabel terikatnya peneliti sebelumnya meneliti tentang gambaran pengetahuan ibu

hamil, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang varibelnya adalah

tingkat pengetahuan ibu menyusui . Desain penelitian dalam penelitian sebelumnya

menggunakan penelitian observasional ,pengambilan sampel secara purposive

sampling dan menggunakan instrumen angket dan metode analisa data manggunakan

uji chi-square untuk uji kebebasan,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 22: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Konsep Pengetahuan

A. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindran terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kongnitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Penelitian Rogers ( 1974) dalam Notoatmodjo bahwa sebelum seseorang mengadopsi

perilaku baru, di dalam dirinya terjadi suatu proses yang beruntun, yaitu :

1. Amareness (kesadaran) dimana seseorang menyadari dalam arti mengetahui

telebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interest (tertarik) diimana seseorang mulai tertarik kepada stimulus

3. Evalution (menimbang – menimbang), terhadap baik dan tidaknya stimulus

baginya

4. Trial (mencoba) dimana seseorang telah berperilaku baru

5. Adotion (adaptasi) dimana seseorang telah berperilaku yang sesuai pengetahuan,

kesadaran, motivasi, dan sikapnya terhadap stimulus.

B. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, tingakt pengetahuan terdiri : 6

7

Page 23: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, contohnya dapat menyebutkan pengertian dan manfaat ASI Eksklusif.

2. Memahami ( comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar, misalnya dapat menjelaskan manfaat tentang ASI Eksklusif.

3. Aplikasi (application)

Apllikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menguraikan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Disini dapat diartikan sebagai

aplikasi dalam pengunaan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain, misalnya mengaplikasikan pemberian Asi

Eksklusif.

4. Analis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi ke dalam

komponen – komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi dan ada kaitan

satu sama lain.

5. Sintesis (syntesis)

Menujukan kepada kemampuan untuk menghubungkan bagian – bagian

dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya dapat merencankan,

meringkas, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan –

rumusan yamg telah ada.

Page 24: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

6. Evaluasi (evaluation)

Berkaitan dengan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi yang

berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau yang telah ada pengukuran

pengetahuan dapat dilakuakn dengan wawancara atau angket yang menayakan

tentang isi mater yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.

C. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Umur

Umur adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan).

Dalam karya tulis ilmiah ini umur diartikan sebagai umur ibu menyusui yang

dihitung pada saat penelitian dilakukan. Menurut Notoatmodjo, terbentuknya

perilaku dapat terjadi karena proses interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu,

semakin cukup umur maka semakin dewasa dan matang dalam berfikir dan

bertindak. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan

lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup kedewasaannya. Dari

pernyataan di atas, semakin bertambahnya umur ibu akan berpengaruh terhadap

pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah segala usah untuk membina kepribadian dan

mengembangakan kemampuan manusia baik jasmani maupun rohani yang

berlangsung seumur hidup di luar sekolah. Dalam karya tulis ilmiah ini pendidikan

diartikan sebagai pendidikan formal yang telah diselesaikaan oleh ibu menyusui

8

Page 25: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

dan dibuktikan dengan ijazah, Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses

kehidupan individu sejak dalam ayunan hingga liang lahat, berupa interaksi

individu dengan lingkunganya, baik secara formal maupun informal. Proses dalam

kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun

kelompok. Kegiatan formal maupun informal berfokus pada proses belajar

mengajar, dengan tujuan agar terjadi perubahan perilaku, yaitu dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan dari tidak dapat menjadi

dapat.

3. Sumber informasi

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi maka ia

cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

D. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat

dikelompokan menjadi 2 yaitu :

1. Cara Tradisional

1) Cara coba – coba dan salah (trial and error)

Cara coba – coba ini dilakukan dengan mengunakan kemungkinan

tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lama

2) Cara kekuasaan (otoritas)

Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada kekuasaan, baik otoritas

9

10

Page 26: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin, maupun otoritas ahli ilmu

pengetahuan

Berdasarkan pengalaman, hal ini dilakukan dengan cara mengulang

kembali pengalaman diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

pada masa yang lalu, melalui jalan pikiran manusia telah mampu mengunakan

penalaranya dalam memperoleh pengetahuan

3) Cara Modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis dan alamiah, cara ini disebut dengan metode penelitian.

Metode ilmiah adalah suatu cara menerapkan prinsip - prinsip logis terhadap

penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran, kriteria metode ilmiah yaitu :

1) Berdasarkan fakta

2) Bebas dari prasangka

3) Mengunakan prinsip analisis

4) Mengunakan hipotesis

5) Mengunakan ukurun objektif

E. Anatomi Payudara

Payudara adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit dan diatas otot dada.

Dalam keadaan normal hanya terdapat sepasang kelenjar payudara. Payudara dewasa

berat kira – kira 200 gram yang kiri umumnya lebih besar dari pada yang kanan, Pada

waktu hamil payudara membesar mencapai berat ± 600 gram dan pada waktu

Page 27: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

menyusui mencapai ± 800 gram ( Perinasia, 2000).

Payudara wanita disebut juga glandula masusun atau mamaria adalah alat

reproduksi tambahan. Terletak pada setiap sisi strenum dan meluas setingi antara

costa kedua dan ke enam. Pada fasia superisial dinding rongga dada di atas musculus

fectoralis mayor dan dibuat stabil oleh ligamentum spensorium. Masing – masing

payudara berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor ( cauda ) dari

jaringan yang meluas ke ketiak atau axilla ( cauda axillaris spence ). Ukuran payudara

berbeda untuk setiap individu, juga tergantung pada stadium perkembangan dan

umur.

a. Struktur makroskopis

1) cauda axilaries spence : jaringan payudara yang meluas ke axilla

2) Papilla mamae : terletak di pusat aerola mamae setinggi iga (cost ke4).Suatu

tonjolan dengan panjang ± 6 mm, tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan

sangat peka. Permukaanya berlubang, berupa ostium papilare kecil yang

merupakan muara ductus lactifer, ductus lactifer ini dilapisi oleh epitel.

3) Areola : daerah lingkar dari kulit yang longar dan mengalami pigmentasi dan

masing masing payudara bergaris tengah ± 2.5 cm. Berwarna merah muda

pada wanita yang berkulit cerah, lebih gelap pada wanita yang berkulit coklat,

dan menjadi lebih gelap pada waktu hamil. Terletak 20 glandula sebacea. Pada

kehamilan ini membesar dan disebut tuberculum Montgomery.

b. Struktur mikroskopis

11

12

Page 28: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

1) Alveoli ; mengandung sel yang menyekresi air susu. Dilapisi oleh acini

yang mengekstraksi faktor – faktor dari darah yang penting untuk

pembentukan air susu, disekeliling terdapat sel – sel mioepitel, yang

apabila sel ini dirangsang oleh oksitosin akan berkontraksi sehingga

mengalirkan air susu ke dalam duktus laktifer

2) Tubulus lactifer : saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli

3) Duktus lactifer : saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus

lactifer.

4) Ampula ; bagian dari ductus lactifer yang melebar, merupakan tempat

menyimpan air susu, terletak di bawah areola.

Gambar 1 : anatomi payudara

F. Laktasi

Page 29: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Laktasi adalah sekresi oleh payudara ibu. Laktasi merupakan fase transisi

bayi untuk tumbuh kembang. Salah satu proses fisiologis dalam masa puerperium.

Terdiri dari produksi dan sekresi ASI, proses ini dimulai sejak kelahiran

placenta. Kadar estrogen dan progesterone dalam darah menurun, kadar prolaktin

meningkat dan produksi ASI dimulai.

G. Fisiologi laktasi

Laktasi terdiri atas dua fase, laktogenesis, inisiasi laktasi, dan

galaktopoiesis, pemeliharaan sekresi air susu. Inisiasi laktasi berkaitan dengan

penurunan estrogen, progesterone, dan mungkin HPL dari sirkulasi ibu saat

persalinan. Dua hormon terpenting yang berperan dalam laktasi adalah prolaktin,

yang merangsang produksi air susu, dan oksitosin yang berperan dalam

penyemprotan (ejeksi) susu.

Pada masa hamil, terjadi perubahan pada payudara, dimana ukuran payudara

bertambah besar. Ini disebabkan proliferasi sel duktus laktiferus dan sel kelenjar

pembuat ASI. Karena pengaruh hormon yang dibuat placenta yaitu laktogen,

prolaktin koriogonadotropin, estrogen dan progesterone. Pembesaran juga

disebabkan oleh bertambahnya pembuluh darah.

Pada kehamilan lima bulan atau lebih, kadang-kadang dari ujung puting mulai

keluar cairan yang disebut kolostrum. Sekresi cairan tersebut karena pengaruh

hormone laktogen dari placenta dan hormone prolaktin dari kelenjar hipofise.

Produksi cairan tidak berlebihan karena meskipun selama hamil kadar prolaktin

13

Page 30: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

cukup tinggi, pengaruhnya dihambat oleh estrogen.progesteron menurun,

sedangkan prolaktin tetap tinggi. Karena tidak ada hambatan oleh estrogen

maka terjadi sekresi ASI. Pada saat mulai menyusu, maka dengan segera,

rangsangan isapan bayi memacu lepasnya prolaktin dan hipofise yang

memperlancar sekresi ASI. ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara hormon

dan refleks. Ada 3 Reflek,yaitu :

1. Reflek Laktasi

Pada waktu bayi mulai mengisap ASI, akan terjadi dua reflek yang

menyebabkan ASI keluar pada saat yang tepat dan dalam jumlah yang tepat

pula, yaitu reflek pembentukan ASI atau reflek prolaktin yang dirangsang

hormon prolaktin dan reflek pengaliran / pelepasan ASI (let down reflex).

Pengetahuan tentang reflek ini dapat membantu ibu untuk berhasil menyusui karena

akan menerangkan mengapa dan bagaimana seorang ibu dapat memproduksi ASI.

2. Reflek Prolaktin : Hormon perangsang produksi ASI

Kelenjar hipofise bagian depan yang berada di dasar otak menghasilkan

hormon prolaktin. Prolaktin akan merangsang kelenjar payudara untuk

memproduksi ASI. Prolaktin ini akan keluar kalau terjadi pengosongan ASI dari

gudang ASI.Makin banyak ASI dikeluarkan atau dikosongkan dari payudara

maka akan semakin banyak ASI akan diproduksi. Bila bayi menghisap ASI maka ASI

akan dikeluarkan dari gudang ASI. Proses pengosapan ini akan merangsang ujung

saraf di sekitar payudara. Selanjutnya, saraf ini akan membawa pesan ke bagian

depan kelenjar hipofise untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin kemudian akan

14

Page 31: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara guna merangsang pembuatan ASI.

Jadi pengosongan gudang ASI merupakan perangsang diproduksinya ASI.

Kejadian dari perangsang payudara sampai pembuatan ASI disebut reflek

pembentukan / produksi ASI atau reflek prolaktin. Fungsi lain dari prolaktin yang

juga penting adalah menekan fungsi indung telur (ovarium). Efek penekanan ini

pada ibu yang menyusui secara eksklusif adalah memperlambat kembalinya

fungsi kesuburan dan haid. Dengan kata lain, memberikan ASI Eksklusif dapat

menjarangkan kehamilan

Gambar 2 : Reflek Prolaktin

15

Page 32: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

3. Reflek Oksitosin

Adalah Hormon yang mengeluarkan ASI, hormon kasih saying setelah

diproduksi oleh pabrik susu, ASI akan dikeluarkan dari pabrik susu dan

dialirkan ke gudang susu. Pengeluaran ASI ini terjadi karena sel otot halus

disekitar kelenjar payudara mengerut sehingga memeras ASI keluar. Yang

membuat otot-otot itu mengerut adalah suatu horman yang dinamakan Oksitosin.

Banyak wanita merasakan payudaranya terperas saat mulai menyusui. Hal ini

menjelaskan bahwa ASI mulai mengalir dari pabrik susu ke gudang susu. Hormon

Oksitosin berasal dari belakang kelenjar hipofisa. Seperti halnya prolaktin,

oksitosin juga dihasilkan bila ujung saraf sekitar payudara dirangsang oleh isapan.

Oksitosin masuk kedalam darah menuju payudara. Kejadian ini disebut refleks

pengeluaran ASI atau pengeluaaran oksitosin (let down refleks). Bayi tidak akan

mendapatkan ASI cukup bila hanya mengandalkan refleks pembentukan ASI atau

refleks prolaktine saja, tetapi harus dibantu refleks oksitosin. Bila refleks ini

tidak bekerja maka bayi tidak akan mendapatkan ASI yang memadai, walaupun

produksi ASI cukup. Oksitosin berperan juga memacu kontraksi otot rahim,

sehingga mempercepat keluarnya placenta dan mengurangi perdarahan setelah

persalinan. Let down refleks dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, dan sensasi

seorang ibu, perasaan ibu dapat meningkatkan dan juga menghambat pengeluaran

oksitosi.

16

Page 33: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Menurut Depkes RI, beberapa tanda adanya refleks oksitosin:

a. Rasa diperas atau “tingling” pada payudara sebelum dan selama menyusui

b. ASI keluar bila ibu memikirkan bayinya atau mendengar tangisannya.

c. ASI menetes pada payudara yang lain bila bayi menetek.

d. Rasa sakit karena kontraksi rahim, kadang-kadag disertai dengan keluarnya

darah waktu menyusui

e. Isapan pelan dan dalam serta menelan menunjukkan ASI mengalir ke dalam

mulut bayi.

H. Yang dapat meningkatkan pengeluaran ASI

1.Bila melihat bayi

2.Memikirkan bayinya dengan penuh kasih sayang

3.Mendengarkan bayinya menangis

I. Yang dapat menghambat pengeluaran ASI

Semua pikiran negative akan menghambat refleks oksitosin adalah:

1.Ibu yang sedang bingung atau pikirannya sedang kacau

2.Apabila ibu kawatir atau takut ASInya tidak cukup

3.Apabila seorang ibu merasakan kesakitan, terutama saat menyusui

4.Apabila ibu merasa sedih, cemas, marah, atau kesal

5.Apa bila ibu malu menyusui

17

Page 34: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

J. Manfaat ASI Eksklusif

1. Manfaat pemberian ASI bagi bayi :

Setiap mamalia secara alamiah dipersiapkan untuk mempunyai sepasang atau

lebih kelenjar air susu. Pada saat melahirkan, kelenjar ini akan memproduksi

air susu khusus untuk makanan bayinya. ASI secara khusus disesuaikan untuk

bayinya. Komposisi ASI berbeda-beda dari hari ke hari. ASI yang keluar pada

saat kelahiran sampai hari ke 4 atau ke 7 (kolostrum), berbeda dengan ASI transisi

jaga berbeda dengan ASI matur. ASI yang keluar pada menit – menit pertama

menyusui disebut foremilk, sedangkan ASI yang keluar pada saat akhir

menyusui disebut hindmilk. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal

dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan tunggal akan cukup memenuhi

kebutuhan tunbuh bayi normal sampai usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan, bayi

harus mulai diberi makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia 2 tahun

atau lebih.

2. Manfaat pemberian ASI bagi ibu :

1) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan

Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan

terjadinya perdarahan setelah melahirkan akan berkurang, karena pada ibu

menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk

kontraksi/penutupan pembuluh darah sehinggaperdarahan akan lebih cepat

18

Page 35: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan.

2) Mengurangi terjadinya anemia

Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena

kekurangan zat besi. Menyusui mengurangi perdarahan.

3) Menjarangkan kehamilan

Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup

berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid,98% tidak akan

hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% akan hamil sampai

bayi berusia 12 bulan

4) Mengecilkan rahim

Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim

kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat

dibanding pada ibu yang tidak menyusui.

5) Lebih cepat langsing kembali

Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan

mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian

berat badan ibu yang menyusui akan cepat kembali ke berat badan sebelum

hamil.

6) Mengurangi kemungkinan menderita kanker

Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif, kemungkinan menderita

kanker payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian

menunjukkan menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker

19

Page 36: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai

bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker payudara akan

berkurang sampai sekitar 25%.

7) Lebih ekonomis/murah

Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula,

menyusui, dan persiapan pembuatan minum susu formula. Selain itu,

pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi, misalnya biaya

jasa dokter, biaya pembelian obat - obatan, bahkan mungkin biaya perawatan

di rumah sakit.

8) Tidak merepotkan dan hemat waktu

ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau

memasak air, juga tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar susu

tidak terlalu panas. Pemberian susu botol akan lebih merepotkan terutama

pada malam hari. Apalagi kalau persediaan susu habis pada malam hari maka kita

harus repot mencarinya.

9) Portabel dan praktis

Mudah dibawa kemana – mana (portable), sehingga bepergian tidak perlu

membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu

membawa alat listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. Air susu ibu

dapat dfiberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan siap dimakan /

minum, serta dalam suhu yang selalu tepat.

10) Memberikan kepuasan bagi ibu

Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasakan kepuasan,

20

Page 37: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

kebanggaan, dan kebahagiaan yang mendalam.

3. Manfaat ASI bagi negara

Pemberian ASI eksklusif akan menghemat pengeluaran negara yaitu

penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui,

penghematan untuk biaya sakit terutama muntah mencret dan sakit saluran nafas,

penghematan obat–obatan, tenaga, dan saranakesehatan.Menciptakan generasi

penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun negara, langkah

awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang

hilang khususnya bagi indonesia.

K. Posisi dan Teknik Menyusui yang benar

Walaupun menyusui merupakan proses yang alamiah tetapi tetap saja

memerlukan persiapan dan keterampilan untuk mencegah timbulnya berbagai

masalah menyusui dikemudian hari. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

pada saat menyusui, yaitu :

1. Posisi menyusui menurut Depkes RI yang baik dan benar yaitu:

1) Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai

2) Memegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala

3) Memutar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu

4) Merapatkan dada bayi dengan dada ibu/bagian bawah payudara ibu

5) Menempelkan dagu bayi pada payudara ibu

6) Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan

21

Page 38: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

leher dan lengan bayi.

7) Menjauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi

dengan lengan ibu bagian dalam

2. Posisi mulut bayi dan puting susu ibu

1) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang

dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari

2) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara

menyentuh sisi mulut bayi dengan puting susu

3) Menunggu sampai bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan lidah ke

bawah

4) Dengan cepat mendekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan

bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala

5) Memposisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap - hadapan

dengan hidung bayi

6) Kemudian memasukkan puting susu ibu menelusuri langit-langit mulut bayi

7) Mengusahakan sebagian areola masuk ke mulut bayi sehingga bayi dapat

menghisap secara maksimal

8) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah

sehingga ASI akan keluar dari sinus lactiferus yang terletak di bawah areola

9) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak

perlu dipegang atau disangga lagi

22

Page 39: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

10) Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus-elus bayi

3. Macam – macam posisi menyusui

1) Menggendong dengan topangan menyilang

Jika menyusui pada payudara kanan maka tangan kanan memegang payudara

sedangkan tangan kiri menopang badan bayi, dan sebaliknya. Posisi ini ideal

untukmemantapkan menyusui dan memiliki kendali yang lebih besar

terhadap bayi, cara ini berguna untuk bayi baru lahir dan bayi sakit.

2) Gendongan football

Jika menyusui pada payudara kanan maka tangan kanan yang menopang

badan bayi, pegang kepala bayi dengan telapak tangan dan tempatkan tubuh

dan kaki bayi di bawah lengan dari sisi yang sama dari payudara. Posisi ini ideal

untuk persalinan dengan operasi caesar, bayi kembar, dan bagi ibu yang memiliki

payudara besar.

3) Gendongan biasa

Jika menyusui pada payudara kanan maka tangan kanan yang menopang

badan bayi dengan lekukan lengannya dan tangan satunya memegang

payudara. Posisi ini biasanya digunakan pada bayi yang sudah lebih besar.

4) Posisi berbaring miring

Posisi ini paling cocok untuk menyusui pada malam hari dan setelah

persalinan dengan operasi caesar.

23

Page 40: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

4. Teknik menyusui yang benar

Seorang ibu dengan bayi pertamanya, mungkin akan mengalami berbagai

masalah, hanya karena tidak tahu cara-cara sebenarnya yang sederhana, seperti

cara meletakkan bayi pada payudara ketikamenyusui, Keadaan ketika bayi walau

sudah dapat menghisap tetapi mengakibatkan puting terasa nyeri, dan masih

banyak lagi masaalah yang lain.

5. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai

teknik-teknik yang benar :

1) Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting

susu dan sekitar areola. Cara ini mempunyai manfaat sebagai disinfektan

dan menjaga kelembaban putting susu.

2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara dengan posisi yang benar

3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari lain menopang di bawah

4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara

menyentuh pipi bayi dengan putting susu,menyenyuh sisi mulut bayi dengan

putting susu.

5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu lalu putting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.

6) Setalah menyusui pada satu payudara sampai kosong, sebaiknya ganti

payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi yaitu jari kelingking ibu

24

Page 41: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke

bawah.

7) Setelah selesai menyusui, ASI dukeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada

putting susu dan sekitar areola, biarkan kering dengan sendirinya,

8) Menyendawakan bayi, tujuannya adalah mengeluarkan udara dari lambung

supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusu, dengan cara bayi

digendong tegak bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk

perlahan-lahan atau dengan cara bayi ditidurkan tengkurap di pangkuan ibu,

kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

6. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan putting susu menjadi

lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI. Untuk

mengetahui bayi menyusu dengan teknik yang benar, dapat dilihat dengan cara :

1) Bayi tampak tenang

2) Badan bayi menempel pada perut ibu

3) Mulut bayi terbuka lebar

4) Dagu menempel pada payudara ibu

5) Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi

6) Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan

7) Putting susu ibu tidak terasa nyeri

8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

9) Kepala bayi tidak menengadah

25

Page 42: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

10) Sebagian besar areola tidak tampak

11) Terkadang terdengar suara bayi menelan

12) Putting susu tidak terasa sakit atau lecet

7. Lama dan frekwensi menyusui

Sebaiknya menyusui tanpa dijadwal (on demand) karena bayi akan

menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan

satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong

dalam waktu 2 jam. Pada awalnya bayi akan menyusu dengan jadwal yang tidak

teratur dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudian.

L. Gangguan laktasi dan penanganannya

Meskipun menyusui merupakan proses alamiah, namun beberapa kendala

atau gangguan dalam laktasi masih sering dialami oleh ibu menyusui sehingga

memerlukan penanganan yang tepat agar pemberian ASI dapat mencukupi

kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang normal. Masalah menyusui dapat

terjadi baik dari faktor ibu maupun bayi. Masalah laktasi atau menyusui dari faktor

ibu diantaranya, antara lain :

1. Putting susu lecet

Puting susu dapat mengalami lecet, retak atau berbentuk celah-celah. Biasanya

keadaan ini dapat hilang dengan sendirinya, jika ibu nyeri atau lecet lakukan

cara berikut untuk mengatasinya :

26

Page 43: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

1) Mengolesi putting susu dengan ASI setiap sebelum dan sesudah menyusui.

Hal ini untuk mempercepat sembuhnya lecet dan menghilangkan rasa perih.

2) Mengenakan BH yang tidak terlalu ketat.

3) Tidak membersihkan putting susu dan daerah areola dengan sabun, alkohol,

dan obat-obatan yang merangsang kulit / putting susu.

4) Posisi menyusui sebaiknya bervariasi. Jika selalu menyusu dengan posisi

yang sama dapat membuat trauma yang terus menerus di tempat yang sama

sehingga memudahkan terjadinya luka lecet. Mulai menyusukan dari putting

yang sehat, menyusukan sering dan singkat, betulkan teknik menyusui.

5) Melepaskan isapan setelah selesai menyusui dengan benar, yaitu dengan

menekan dagu bayi / meletakkan jari kelingking ibu ke sudut mulut bayi dan

menekannya sampai lepas dari payudara.

2. Payudara bengkak

Payudara bengkak terjadi karena hambatan aliran darah vena atau saluran kelenjar

getah bening akibat ASI terkumpul dalam payudara.Kejadian ini timbul karena

produksi susu yang berlebihan, sementara kebutuhan bayi pada hari-hari pertama

setelah lahir masih sedikit. Selain itu dapat terjadi karena bayi menyusu secara

terjadwal, bayi yang tidak menyusu dengan kuat, posisi menyusu yang salah,

atau karena putting susu datar atau terbenam, untuk mengatasinya lakukan

langkah-langkah berikut :

1) Mengompres payudara dengan handuk hangat, lalu massage kearah putting

sehingga payudara teraba lebih lemas dan ASI dapat keluar melalui putting

2) Menyusukan bayi tanpa dijadwal sampai payudara terasa kosong.

27

Page 44: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

3) Mengurut payudara mulai dari tengah, lalu kedua telapak tangan ke samping,

ke bawah dengan sedikit tekanan ke atas dan lepaskan dengan tiba-tiba.

Menyusukan bayi lebih sering, demikian juga pada malam hari, meskipun

bayi harus dibangunkan.

M. Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada payudara. Bagian yang terkena menjadi

merah, bengkak, nyeri dan panas. Suhu tubuh ibu meningkat, kadang-kadang

disertai menggigil. Biasanya kejadian ini terjadi pada masa 1-3 minggu setelah

melahirkan akibat saluran susu tersumbat dan tidak segera diatasi. Cara

mengatasinya adalah dengan berkonsultasi pada dokter untuk mendapat terapi

antibiotic dan obat penghilang rasa sakit selama pengobatan, ibu harus cukup

istirahat dan banyak minum. Dalam keadaan ini, ibu dapat tetap menyusui bayinya.

N. Sindrom ASI kurang

Ibu sering mengeluh bahw ASInya kurang atau tidak mencukupi kebutuhan

bayi. Umumnya, keluhan ini timbul karena kurangnya informasi dan

pengetahuan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Jika keluhan - keluhan seperti

di atas, perlu dilakukan evaluasi apakah benar produksi ASI kurang. Ada

kemungkinan ASI berkurang karena ibu merokok, melakukan diet untuk

mengurangi berat badan, menggunakan cara KB hormonal, menyusui dalam

keadaan kecemasan atau tidak nyaman, kurang istirahat, atau ibu telah

memberikan tambahan susu formula pada bayinya. Tentunya semua

28

Page 45: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

kemungkinan tersebut perlu di hindari. Pemecahannya adalah :

1. Mengatakan kepada ibu bahwa semakin sering ia meneteki, semakin banyak

air susu di produksi.

2. Menetekan bayi setiap minta, jangan biarkan lebih dari 4 jam tanpa

meneteki, sampai payudara kosong. Berikan ASI dari kedua payudara.

3. Menghindari pemberian makanan atau minuman selain ASI

O. Ibu sakit

Pada umumnya, ibu sakit masih tetap dapat menyusui bayinya karena bayi telah

dihadapkan pada penyakit ibu sebelum gejala timbul dan dirasakan oleh ibu.

Disamping itu, antibody ibu yang diterima bayi melalui ASIakan

melindungi bayi dari penyakit.

P. Ibu yang bekerja

Seringkali alasan pekerjaan membuat seorang ibu berhenti menyusui,

sebenarnya ada beberapa cara yang dapat di anjurkan pada ibu menyusui yang

bekerja :

1. Menyusui bayi sebelum ibu bekerja

2. ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat bekerja.

3. Pengosongan payudara di tempat bekerja, setiap 3 – 4 jam.

4. ASI dapat disimpan di lemari pendingin dan dapat diberikan pada bayi

saat ibu bekerja.

29

Page 46: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

5. Pada saat ibu di rumah, sesering mungkin bayi disusui

Q. Masalah laktasi dari faktor bayi

1. Bayi bingung putting

Bayi bingung putting (nipple confusion) yaitu suatu keadaan bayi yang terjadi

karena diberi susu formula dalam botol bergantian dengan menyusu pada ibu.

Peristiwa ini terjadi karena proses menyusu pada putting susu ibu berbeda

dengan menyusu pada botol. Menyusu pada putting memerlukan kerja otot-otot

pipi, gusi, langit-langit dan lidah, sebaliknya menyusu pada botol bayi secara pasif

dapat memperoleh air susu buatan, karena lubang yang terdapat pada dot.

Berikut tanda-tanda bayi bingung putting :

a. Bayi mengisap putting seperti mengisap dot.

b. Menghisap secara terputus-putus dan sebentar-sebentar.

c. Bayi menolak menyusu

Untuk mencegah bayi bingung putting lakukan langkah-langkah :

a. Jangan mudah menggunakan susu formula tanpa indikasi yang kuat.

b. Apabila terpaksa harus memberikan susu formula, berikan dengan sendok,

jangan sekali-kali menggunakan botol atau bahkan diberi kempeng.

2. Bayi sering menangis

Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi sehingga jika seorang bayi

menangis pasti ada sebabnya dan perlu ditolong. Oleh karena itu perlu dicari

30

Page 47: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

penyebabnya. Mungkin karena lapar, takut, kesepian, bosan, popok basah

atau kotor atau sakit. Jika kondisi ini terjadi segera ambil tindakan yang tepat.

Delapan puluh persen dari penyebab tersebut dapat ditanggulangi dengan cara

menyusui bayi dengan teknik yang benar sampai tangis bayi dapat

dihentikan. Gendong bayi, mungkin perlu perhatian, teteki bayi, beberapa

bayi membutuhkan lebih banyak minum dari pada yang lainnya.

R. ASI Eksklusif

1. Pengertian

ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,

madu, air teh, air putih, dan tanpatanbahan makanan padat seperti pisang, pepaya,

bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI eksklusif ini

dianjurkan untuk waktu sampai 6 bulan.Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus

mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan

sampai berusia 2 tahun atau bahkan lebih. Pemberian makanan tambahan yang

terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta beresiko

membahayakan kesehatan bayi dan meningkatkan resiko terkena penyakit. Selain

itu, tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian makanan

tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan. Bahkan sebaliknya,

hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi dan

tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya.

31

Page 48: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

S. Pertumbuhan bayi yang menyusu secara eksklusif

Keuntungan bayi yang disusui secara eksklusif adalah kecukupan zat gizi

yang dikandung dalam ASI sehingga dapat menjamin pertumbuhan yang

normal. Menyusui secara eksklusif dilakukan sampai umur 6 bulan, pada bayi

cukup bulan maupun bayi premature atau berat lebih rendah. Penelitian

menunjukkan bahwa kenaikan berat badan bayi yang diberi susu formula terlalu

banyak, sedangkan kenaikan berat badan bayi dengan ASI eksklusif normal. ASI

menghindarkan kegemukan kelak bila ia besar. ASI dapat meningkatkan IQ bayi

sampai 12,9 poin. Bayi ASI eksklusif memiliki bentuk rahang dan gigi yang

bagus, dan mempunyai penglihatan yang lebih baik.

Alasan pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan ASI mengandung lebih dari

200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin,

mineral, faktor pertumbuhan, hormone, enzime, zat kekebalan, dan sel darah

putih. Semua zat ini terdapat secara proposional dan seimbang satu dengan yang

lainnya. Cairan hidup yang mempunyai keseimbangan biokimia yang sangat tepat,

yang tidak mungkin ditiru oleh buatan manusia. Komposisi ASI sesuai secara

alamiah dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang secara khusus bagi bayi.

Bayi dibawah usia 6 bulan belum mempunyai enzim pencernaan yang

sempurna belum mampu mencerna makanan dengan baik. ASI mengandung

32

Page 49: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

beberapa enzim yang memudahkan pemecahan makanan selanjutnya.

Ginjal bayi masih muda belum mampu bekerja dengan baik.Makanan

tambahan termasuk susu sapi biasanya mengandung banyak mineral yang dapat

memberatkan fungsi ginjal bayi yang belum sempurna.

Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang berbahaya bagi

bayi, misalnya zat warna dan zat pengawet. Makanan tambahan bagi bayi yang belum

berumur 6 bulan mungkin menimbulkan alergi.

ASI sudah didisain sedemikian rupa oleh Tuhan sehingga mudah dicerna,

karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, ASI juga disertai oleh zat-zat

yang mengandung enzim-enzim yang berfungsi untuk mencernakan zat-zat gizi

yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas

tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Selain

mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara whei dan kasein

yang sesuai untuk bayi.

T. Tujuh langkah kebersihan ASI eksklusif

Langkah-langkah yang terpenting dalam persiapan keberhasilan menyusui secara

eksklusif adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan payudara bila diperlukan.

2. Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui.

3. Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya.

4. Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi”.

33

Page 50: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

5. Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara eksklusif.

6.Mencari ahli persoalan menyusui seperti Klinik laktasi.

7.Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.

U. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan

Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

menjamin tercapainya pengembangan kecerdasan anak secara optimal. Hal ini

karena selain sebagai nutrient yang ideal. Dengan komposisi yang tepat, serta

disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrient-nutrient khusus

yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrient-nutrient khusus

tersebut tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi. Nutrient yang

diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat

pada susu sapi, antara lain :

V. Kerangka Pemikiran

Ibu menyusui

Pengetahuan tentang ASI Eksklusif :- Pengertian ASI Eksklusif- Cara pemberian ASI Eksklusif- Manfaat ASI Eksklusif- Waktu pemberian ASI Eksklusif

Pemberiaan ASI Ekslusif pada bayi

usia 0 – 6 bulan

34

Page 51: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Bagan 1. kerangka Pemikiran

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan tentang ASI

Eksklusif pada ibu menyusui di UPT Puskesmas mertoyudan II

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukuan di wilayah kerja UPT Puskesmas Mertoyudan II

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang

3. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Yang menjadi populasi

pada penelitian ini adalah ibu menyusui yang ada di UPT Puskesmas

mertoyudan II pada tahun 2011 sejumlah 30 orang.

Page 52: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

2) Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan

sampel dilakukan dengan teknik Total Sampling, yaitu seluruh populasi

menjadi sampel penelitian dengan mengambil kasus atau responden

kebetulan dan tersedia.Dari seluruh jumlah estimasi ibu menyusui selama

1 tahun di UPT Puskesmas Mertoyudan II selama penelitian berlangsung

terdapat 30 ibu menyusui Dalam penelitian ini sampel yaitu ibu menyusui

yang menjalani pemeriksaan di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kecamatan

Mertoyudan Kabupaten Magelang pada tanggal 23 Agustus 2011.

4. Variable Penelitian

Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pemberian ASI Eksklusif

Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan

5. Definisi operasional

Pengetahuan adalah hasil tahu manusia setelah melakukan pengindraan

terhadap suatu objek tertentu. Dimana sebagaian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata atau telinga. Pengetahuan atau kongitif merupakan domain

yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Ibu menyusui adalah Ibu

yang sedang memberikan asupan ASI kepada anaknya.

ASI Eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan

35

36

Page 53: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bahan makan padat

seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.

Pemberian ASI Eksklusif ini dianjurkan untuk waktu sampai 6 bulan. Setelah

bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makana padat, sedangkan

ASI dapat diberikan sampai berusia 2 tahun atau bahkan lebih.

Manfaat ASI Eksklusif bagi bayi adalah memberikan nutrisi dan

meningkatkan daya tahan tubuh sedangkan manfaat bagi ibu adalah mengurangi

perdarahan setelah melahirkan, mencegah animia, mengecilkan rahim, mencegah

kanker, ekonomis hemat dan praktis.

Waktu pemberian ASI Eksklusif pada bayi adalah tanpa dijadwalkan atau jika

bayi mau.

6. Instrumen penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan pada waktu penelitian mengunakan

sesuatu metode. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner

tertutup. Responden hanya menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban yang

telah disediakan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner (angket tertutup)

dengan jawaban benar (+) dan salah (-), kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan

tertutup. Adapun setiap jawaban memiliki skor tersendiri sesuai dengan positif atau

negatifnya item itu. Jawaban positif skor setiap pilihan jawaban yang benar

adalah 1 dan yang salah nilainya 0, sedang kategori jawaban negatif jumlah

jawaban yang benar nilainya 0 dan jawaban yang salah nilainya 1. Jawaban atas

37

Page 54: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

pernyataan tersebut dijumlahkan kemudian dengan menggunakan distribusi

frekuensi dibagi menjadi 3 kategori yaitu:

1.Pengetahuan Baik (76 – 100% jawaban benar)

2.Pengetahuan cukup (56 – 75 % jawaban benar)

3.Pengetahuan kurang (< 55 % jawaban benar)

7. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang

secara langsung didapat dari subyek penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan angket atau kuesioner dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan

berupa formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah responden untuk

mendaapatkan informasi jawaban.

8. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data secara manual

melalui beberapa tahapan untuk menghasilkan data yang berguna dan benar yaitu :

a. Editing yaitu dilakukan pengecekkan kelengkapan data yang telah terkumpul.

Bila terdapat kekurangan daalam pengisian angket maka akan dilakukan

pengurangan sampel penelitian (angket yang pengisiannya kurang atau tidak

lengkap) dianggap gagal menjadi responden dalam penelitian.

38

Page 55: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

b. Coding (pengkodean), yaitu mengklasifikasikan data berdasarkan variabel yang

diteliti dengan cara memberi kode terhadap setiap jawaban yang diberikan

selanjutnya melakukan pengelompokkan data sesuai variabel yang diteliti.

c. Entry (pemindahan data), yaitu kegiatan memasukkan data yang telah

dilakukan coding sebelumnya memakai fasilitas komputer.

d. Cleaning ( pembersihan ) merupakan pengecekan kembali data yang sudah

dimasukkan, dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukkan data.

9. Analisis data

Data yang diperoleh, dianalisis dengan cara univariat, yang

Menggambarkan karakteristik ibu menyusui dengan pengetahuan tentang ASI

Eksklusif melalui table distribusi frekuensi.Sedangkan prosentase untuk karakteristik

mengunakan rumus :

P = F X 100%

N

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah Responden 100% : Bilangan tetap

39

Page 56: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan pada responden pada tanggal 23

Agustus 2011 di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang

tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif akan diuraikan

dalam bab ini.

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif meliputi Pengertian,

Cara, Manfaat dan Waktu Pemberian

a. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Pengertian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden tentang

pengertian ASI Eksklusif dapat dideskripsikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Pengertian ASI Eksklusif di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang Tahun 2011

Tingkat Pengetahuan Frekuensi ProsentaseBaik 12 40 %

Cukup 8 27 %Kurang 10 33 %Jumlah 30 100 %

Page 57: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pengetahuan ibu Menyusui

tentang pengertian ASI Eksklusif diperoleh responden dengan pengetahuan

baik adalah 12 responden (40 %), yang memiliki pengetahuan cukup 8

responden (27 %), sedangkan yang berpengetahuan kurang 10 responden (33

%).

b. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Cara Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden tentang

cara pemberian ASI Eksklusif dapat dideskripsikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Cara Pemberian ASI Eksklusif di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang Tahun 2011

Tingkat Pengetahuan Frekuensi ProsentaseBaik 3 10 %

Cukup 14 47 %Kurang 13 43 %Jumlah 30 100 %

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pengetahuan ibu Menyusui

tentang cara pemberian ASI Eksklusif diperoleh responden dengan

pengetahuan baik adalah 3 responden (10 %), yang memiliki pengetahuan

cukup 14 responden (47 %), sedangkan yang berpengetahuan kurang 13

responden (43 %).

c. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Manfaat Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden tentang

manfaat pemberian ASI Eksklusif dapat dideskripsikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Manfaat ASI Eksklusif di UPT

40

41

Page 58: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang Tahun 2011

Tingkat Pengetahuan Frekuensi ProsentaseBaik 3 10 %

Cukup 9 30 %Kurang 18 60 %Jumlah 30 100 %

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pengetahuan ibu Menyusui tentang

manfaat pemberian ASI Eksklusif diperoleh responden dengan pengetahuan baik

adalah 3 responden (10 %), yang memiliki pengetahuan cukup 9 responden

(30 %), sedangkan yang berpengetahuan kurang 18 responden (60 %).

d. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Waktu Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden tentang

waktu pemberian ASI Eksklusif dapat dideskripsikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Jadwal Pemberian ASI Eksklusif di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang Tahun 2011

Tingkat Pengetahuan Frekuensi ProsentaseBaik 3 10 %

Cukup 5 17 %Kurang 22 73 %Jumlah 30 100 %

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pengetahuan ibu Menyusui

tentang waktu pemberian ASI Eksklusif diperoleh responden dengan

pengetahuan baik adalah 3 responden (10 %), yang memiliki pengetahuan

cukup 5 responden (17 %), sedangkan yang berpengetahuan kurang 22

42

Page 59: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

responden (73 %).

e.Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0 -

6 bulan di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang

Tahun 2011.

Berdasarkan jumlah hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden

tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI Eksklusif

pada bayi 0 – 6 di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab.

Magelang Tahun 2011 dapat dideskripsikan dalam tabel berikut:

Table 4.5 Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif pada bayi 0 - 6 bulan di UPT Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang Tahun 2011

No Sub Variable Jumlah Mean Presentase (%) Kategori1 Pengertian ASI Eksklusif 122 4,1 82% Baik2 Pemberian ASI Eksklusif 50 1,7 56% Cukup3 Manfaat ASI Eksklusif 45 1,5 50% Kurang4 Waktu pemberian ASI Eksklusif 41 1,5 45% Kurang5 Total 258 8.8 58,25% Cukup

B. Pembahasan

1. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Pengertian ASI Eksklusif

Hasil penelitian pengetahuan ibu Menyusui tentang pengertian ASI

Eksklusif diperoleh diperoleh responden dengan pengetahuan baik adalah 12

43

Page 60: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

responden (40 %), yang memiliki pengetahuan cukup 8 responden (27 %),

sedangkan yang berpengetahuan kurang 10 responden (33 %).

Hal ini tidak sesuai dengan teori bertambahnya tingkat pengetahuan

adalah kita harus Tahu (know) yang diartikan sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya, contohnya dapat menyebutkan pengertian

ASI eksklusif. Akan tetapi tingkat kesadaran bahwa pemberian ASI sangat

penting bagi bayinya maka rata-rata ibu memiliki pengetahuan yang baik

tentang pengertian ASI Eksklusif.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah

sumber informasi yaitu Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak

memperoleh informasi maka ia cendrung mempunyai pengetahuan yang lebih

luas. Walaupun ada responden yang berpendidikan SD dan tidak tamat sekolah

tetapi mereka tahu pentingnya ASI Eksklusif melalui media baik media massa

maupun elektronik sehingga responden dapat memperoleh pengetahuan

(Notoatmodjo).

2. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Cara Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian pengetahuan ibu Menyusui tentang manfaat ASI

Eksklusif diperoleh responden dengan pengetahuan baik adalah 3 responden

(10 %), yang memiliki pengetahuan cukup 14 responden (47 %), sedangkan

yang berpengetahuan kurang 13 responden (43 %).

Hal ini sesuai dengan teori bahwa tahap kedua tentang tingkatan

pengetahuan adalah memahami (comprehension) yang diartikan sebagai

44

Page 61: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Misalnya dapat

menjelaskan cara pemberian ASI eksklusif. Dengan tingkat pemahaman yang

baik tentang ASI eksklusif maka pengetahuan ibu tentang cara pemberian ASI

eksklusif rata-rata memiliki pengetahuan cukup (Notoatmodjo).

3. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Manfaat Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang jadwal pemberian ASI

Eksklusif diperoleh responden dengan pengetahuan baik adalah 3 responden (10

%), yang memiliki pengetahuan cukup 9 responden (30 %), sedangkan yang

berpengetahuan kurang 18 responden (60 %).

Hal ini sesuai dengan tidak teori bahwa tahap kedua tentang tingkatan

pengetahuan adalah memahami (comprehension) yang diartikan sebagai

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Misalnya dapat

menjelaskan manfaat pemberian ASI eksklusif. Walaupun tingkat pemahaman

yang baik tentang ASI eksklusif namun secara ilmiah ibu masih banyak

yang belum memahami tentang manfaat pemberian ASI eksklusif maka

pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI eksklusif rata-rata memiliki

pengetahuan kurang (Notoatmodjo).

4. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Waktu Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian pengetahuan ibu menyusui tentang jadwal pemberian

ASI Eksklusif diperoleh responden dengan pengetahuan baik adalah 3

45

Page 62: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

responden (10 %), yang memiliki pengetahuan cukup 5 responden (17 %),

sedangkan yang berpengetahuan kurang 22 responden (73 %).

Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa tahap ketiga tentang tingkatan

pengetahuan adalah aplikasi (Application) yang diartikan sebagai kemampuan

untuk menguraikan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi

sebenarnya. Disini dapat diartikan sebagai aplikasi dalam penggunaan metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain, misalnya waktu

pemberian ASI eksklusif. Dikarenakan kesibukan, kebiasaan yang umum di

masyarakat sehingga ibu menyusui selain memberikan ASI juga memberikan

makanan tambahan sebelum bayinya berusia 6 bulan maka pengetahuan ibu

tentang waktu pemberian ASI eksklusif rata-rata memiliki pengetahuan kurang

(Notoatmodjo).

C. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan Peneliti.

Peneliti baru melakukan penelitian pertama kali sehingga pelaksanaan dan

penyusunan hasil penelitian masih jauh dari sempurna, disamping itu dasar

penguasaan penelitian yang dimiliki oleh peneliti juga masih kurang.

2. Keterbatasan Metode Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang

pemberian ASI Eksklusif usia 0 – 6 bulan, karena keterbatasan dalam dasar

penguasaan penelitian peneliti merasa keterbatasan dalam menggunakan metode

deskriptif .

46

Page 63: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

3. Keterbatasan Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini tidak diadakan validitas statistik karena

peneliti hanya menggunakan penelitian deskriptif saja.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekslusif di

UPT Puskesmas Mertoyudan II Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang

Tahun 2011, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu menyusui tentang

pengertian ASI Eksklusif dikategorikan cukup yaitu sebanyak 12 reponden (40 %),

tentang cara pemberian ASI Eksklusif dikategorikan cukup yaitu sebanyak 14

reponden (47 %), tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif dikategorikan kurang

yaitu sebanyak 18 reponden (60%) dan tentang waktu pemberian ASI Eksklusif

dikategorikan kurang yaitu sebanyak 22 responden (73%) dari 30 responden (100%).

2. Saran

a. Puskesmas Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang

Bagi tenaga kesehatan diharapkan agar dapat memberikan informasi tentang

ASI Eksklusif dengan cara memberikan pendkes dan konseling terhadap ibu

menyusui dan ibu hamil. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan cakupan ASI

Eksklusif di Puskesmas Mertoyudan II khususnya di Kec. Mertoyudan yang masih

Page 64: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

jauh dari target.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Agar para Mahasiswa Diploma III Keperawatan supaya terampil dalam

memberikan informasi dan pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif

kepada ibu menyusui terutama manfaat kolostrum. Pengertian dan informasi

yang baik dapat memberikan motivasi kepada ibu menyusui dalam memberikan

ASI secara eksklusif terhadap bayinya kelak.

DAFTAR PUSTAKA

Anidar. 2008. Manfaat dan Keunggulan ASI.

Asuhan Persalinan Normal & Insiasi Menyusui Dini Buku Acuan,-Ed.3(Revisi) -Jakarta: Jaringan Pelatihan Klinik, 2007

Azwar. A, 2003. Pelaksanaan Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia. Jakarta:Warta Kesehatan Masyarakat.Arief Tq, Mochammad. 2008.Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: UNS Press

Depkes RI, 2001. Memberi ASI adalah hak azazi ibu. Jakarta. Available online: www.asiku.wordpress.com. 18 April 2009

DEPKES RI. 2003. Modal dasar pembentukan manusia berkualitas. Available online : www.depkes.go.id/berita. 20 Maret 2009

DEPKES RI. 2006. Promosi pemberian ASI masih terkendala.Availabel online: www.depkes.go.id. 20 Maret 2009.

Purwanti, Sri Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC.

Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.

47

Page 65: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

Suharyono ,1992 . Air Susu Ibu. Yayasan Essentia Medika, Yogyakarta.

Sumber Cairan Yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Available online: www .gizi.net 25 Maret 2009.

Utami Roesli. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: PT Elex Komputindo

WHO/UNICEF, Breast fending Promotion and suport,2005. Pedoman menyusui.

I. KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI UPT PUSKESMAS

MERTOYUDAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Disusun oleh :

Muhammad Nasirul Karim

200815980

Page 66: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

AKADEMI KEPERAWATAN KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG

TAHUN 2011

Lampiran 1

II. LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth:

Calon Responden Penelitian

Di UPT PUSKESMAS Mertoyudan II Kec. Mertoyudan Kab. Magelang

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Nasirul Karim

Jabatan : Mahasiswa AKPER Karya Bhakti Nusantara

Magelang

NIM : 200815980

Sedang melakukan penelitian dengan judul “ TINGKAT PENGETAHUAN

IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UASI 0 – 6 BULAN DI

UPT PUSKESMAS MERTOYUDAN KEC. MERTOYUDAN KAB. MAGELANG “

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai

responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian. Diharapkan saudara menjawab dengan

jawaban yang jujur tanpa menutupi hal yang sebenarnya. Jika saudara tidak bersedia

menjadi responden maka tidak ada ancaman bagi saudara. Dan jika saudara telah

Page 67: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

menjadi responden dan terjadi hal-hal yang memungkinkan untuk mengundurkan diri,

maka saudara diperbolehkan mengundurkan diri untuk tidak ikut dalam penelitian ini.

Apabila saudara menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk

menandatangani persetujuan dan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang saya buat.

Atas perhatian dan kesediaan saudara sebagai responden, saya ucapkan terima

kasih.

Peneliti

Muhammad Nasirul Karim

III. LAMPIRAN 2IV.V. LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : ...........................................................

Alamat : ...........................................................

Telah diminta untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh

Mahasiswa Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang yang bernama

Muhammad Nasirul Karim dengan judul “ TINGKAT PENGETAHUAN IBU

MENYUSUI TENTANG AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6

BULAN DI UPT PUSKESMAS MERTOYUDAN KECAMATAN MERTOYUDAN

KABUPATEN MAGELANG “

Saya memahami bahwa dalam penelitian tidak ada unsur yang merugikan,

Page 68: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

untuk itu saya setuju dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani

persetujuan ini.

Mertoyudan, 23 Agustus 2011

Responden

( …………………)

Lampiran 3

VI. KUESIONER PENELITIAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF

PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI UPT PUSKESMAS MERTOYUDAN KEC.

MERTOYUDAN KAB. MAGELANG

PETUNJUK PENGISIAN :

1. Bacalah pertanyaan yang ada dengan baik.

2. Pilih jawaban menurut pendapat saudara dengan memberi tanda centang () pada

kolom jawaban yang terdiri dari 2 pilihan : benar ( + ) atau salah ( - )

Page 69: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

3. Jawaban akan dijaga kerahasiannya dan hanya akan digunakan untuk penelitian

ini.

4. Mohon kuesioner ini diisi dengan sejujur-jujurnya.

5. Terima kasih atas kesediaan ibu dalam menjawab pertanyaan ini dan jika telah

selesai dalam mengisi jawaban mohon dikembalikan kepada kami.

A. IDENTITAS RESPONDEN :

1. No. Responden : .............................................(Diisi oleh peneliti)

2. Nama : (Diisi oleh peneliti)

3. Umur :

4. PendidikanTIDAK SEKOLAH : ..............................TAMAT SD : ..............................TAMAT SLTP : ..............................TAMAT SMA : ..............................TAMAT UNIVERSITAS : ..............................

B. TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN

NO PERTANYAANBENAR

( + )SALAH

( - )1. ASI Eksklusif adalah Air Susu Ibu ( kolostrum)

yang diberikan pada bayi tanpa tambahan cairan dan tanpa tambahan makanan padat

2. ASI Eksklusif diberikan sesegera mungkin setelah bayi lahir

3. ASI Eksklusif diperkenalkan sejak bayi usia 0 - 6 bulan

4. ASI Eksklusif dapat diberikan sampai usia bayi 2 tahun tanpa cairan dan makanan tambahan lain

5. ASI bukan merupakan makan utama bagi bayi dan perlu tambahan makanan lain

6. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan ke puting

Page 70: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

7. Posisi bayi saat akan disusui yaitu ibu duduk dan berbaring dengan santai kemudian memegang bayi pada dasar kepala

8. Cara melepas isapan saat bayi menyusu yaitu dengan cara puting susu ditarik langsung

9. Manfaat pemberian ASI Ekslusif pada bayi yaitu hanya untuk menghilangkan rasa haus saja

10. ASI dapat mempengaruhi kecerdasan, perkembangan dan pertumbuhan bayi

11. ASI tidak mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi

12. Apakah pemberian ASI Eksklusif tanpa dijadwalkan ?

13. Setiap 2 jam sekali bayi harus disusui agar bayi tenang dan tidak haus atau kelaparan

14. Apabila Ibu bekerja ASI Ekslusif dapat disimpan dengan cara Air Susu Ibu diperas kemudian dimasukan didalam botol dan disimpan dikulkas

DAFTAR HADIR

CALON RESPONDEN

NO NAMA ALAMATTANDA

TANGAN123456789

101112131415

Page 71: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

161718192021222324252627282930

1. Karakteristik Responden

a. Menurut Golongan Umur

Grafik 1.1 Karakteristik Responden menurut Golongan Umur

UMUR

19-35 thn>35 thn

67%

33%

Dari grafik 1.1 didapatkan bahwa responden yang berumur 19 s/d 35 tahun

sebanyak 20 responden (67%) sedangkan >35 tahun sebanyak 10 responden

(33%). Berarti sebagian besar responden berumur antara 19-35 tahun.

Lampiran 4

Page 72: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

b. Menurut tingkat pendidikan

Grafik 1.2 Karakteristik Responden menurut tingkat pendidikan

73%

20%

7%

Pendidikan

SDSMPSMA

Dari grafik 1.2 didapatkan bahwa responden yang lulus SD sebanyak 22

responden (73%), yang lulus SMP 6 responden (20%), dan yang lulus SMA 2

responden (7%).

c. Menurut jenis Pekerjaan

Grafik 1.3 Karakteristik Responden menurut jenis pekerjaan

6%

27%

67%

PEKERJAAN

PNSSwastaIRT

Dari grafik 1.3 didapatkan bahwa responden yang bekerja sebagai PNS

sebanyak 2 responden (6%), yang bekerja swasta sebanyak 8 responden (27%),

Page 73: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 0

dan yang bekerja sebagai IRT sebanyak 20 responden (67%).