Upload
truongxuyen
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TRIMESTER III DI RB CITRA
PRASASTI SUKOHARJO
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Peni Wijayanti
NIM B12092
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TRIMESTER III DI RB CITRA
PRASASTI SUKOHARJO
Diajukan Oleh :
Peni Wijayanti
NIM B12092
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal.....................
Pembimbing
Hutari Puji Astuti,S.SiT.,M.Kes
NIK. 200580012
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TRIMESTER III DI RB CITRA
PRASASTI SUKOHARJO
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
Peni Wijayanti
NIM B12092
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal...............................
PENGUJI I PENGUJI II
Deny Eka Widyastuti,S.ST.,M.Kes Hutari Puji Astuti,S.SiT.,M.Kes
NIK 201188075 NIK. 200580012
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo”. Karya
Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat kelulusan Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Sri Kustari, Amd.Keb selaku pimpinan RB Citra Prasasti Sukoharjo yang
telah memberikan ijin penulis dalam mengambil data.
5. Seluruh dosen dan staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
membantu kelancaran pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan
penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015
Peni Wijayanti
B12092
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TRIMESTER III DI RB CITRA
PRASASTI SUKOHARJO
xii + 48 halaman + 20 lampiran + 6 tabel + 3 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359 per 100.000
kelahiran hidup. Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode
antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu. Berdasarkan studi pendahuluan di RB Citra Prasasti Sukoharjo
setelah penulis melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil primigravida tentang
tanda bahaya kehamilan trimester III didapatkan 6 ibu hamil primigravida belum
mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester III, dan 4 ibu hamil
primigravida mengetahui sebagian tanda bahaya kehamilan trimester III.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori
baik, cukup, kurang, faktor penghambat dan pendorong.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Diskriptif kantitatif. Lokasi penelitian
diambil di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada tanggal 24 April 2015-8 Mei 2015.
Jumlah sampel sebanyak 30 ibu hamil primigravida, dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel sampling jenuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner,
sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan analisa univariat yang
menghasilkan distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo, ibu hamil
primigravida dengan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,67%),
pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,33%), pengetahuan kurang
sebanyak 6 responden (20%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo sebagian besar dalam
kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden (63,33%) yang dipengaruhi oleh
usia, mayoritas usia 20-35 tahun sebanyak 25 responden (83,33%) dan
pendidikan, mayoritas SMP sebanyak 13 responden (43,33%)
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil primigravida, tanda bahaya kehamilan
trimester III.
Kepustakaan : 23 literatur (Tahun 2008-2014)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Hidup itu berawal dari mimpi, mimpi bisa jadi nyata asalkan ada usaha, doa
dan keyakinan.
2. Hilangkan rasa ketakutanmu dengan menumbuhkan rasa keyakinan. Selama
kamu tidak bisa mengalahkan ketakutan, maka kamu akan takut dalam
menghadapi masa depan.
3. Hidup adalah perjuangan, maka perjuangkanlah hidupmu, tidak ada
perjuangan yang sia-sia. Semua akan indah pada waktunya.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Ayah dan ibu tercinta yang memberikan kasih sayang, semangat dan motivasi
dalam meraih mimpi.
2. Kakak dan motivator yang selalu memberikan dukungan, semangat dalam
setiap langkah untuk meraih mimpi masa depan dan tidak pernah lelah untuk
mengajarkan akan kebaikan.
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes, terimakasih atas bimbingannya selama
ini.
4. Teman-teman seperjuangan
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Peni Wijayanti
Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 1 Maret 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kaping, Kecik, Tanon, Sragen
Riwayat Pendidikan
1. SD N 3 Kecik, Sragen LULUS TAHUN 2006
2. SMP N 2 Sidoharjo, Sragen LULUS TAHUN 2009
3. SMA N 2 Sragen LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan Tahun
2012
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan ......................................................... 8
b. Cara Memperoleh Pengetahuan ......................................... 8
c. Tingkat Pengetahuan ......................................................... 12
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .......... 14
e. Cara Mengukur Pengetahuan ............................................ 15
2. Kehamilan
a. Definisi Kehamilan ............................................................ 16
b. Tanda – tanda kehamilan ................................................... 17
ix
c. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III ............................ 18
B. Kerangka Teori ........................................................................... 23
C. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 25
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 26
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 27
E. Definisi Operasional ................................................................... 27
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 28
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 32
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 33
I. Etika Penelitian ........................................................................... 35
J. Jadwal Penelitian ........................................................................ 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................................... 38
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 38
C. Pembahasan ................................................................................ 42
D. Keterbatasan ................................................................................ 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 46
B. Saran ........................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner .......................................................................... 29
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ......................... 39
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan .............. 40
Tabel 4.3 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS ................. 41
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
tentang Tanda Bahaya Trimester III ............................................. 41
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 23
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 24
Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti ............................ 42
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 11. Pedoman Skoring Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 12. Kuesioner Penelitian
Lampiran 13. Pedoman Skoring Kuesioner Penelitian
Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18. Perhitungan Manual Hasil Penelitian
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 20. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil.
Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15 %
menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang
mengancam jiwa ibu. Secara global 80% kematian ibu tergolong pada
kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung di mana-mana sama, yaitu
perdarahan (25% biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%),
hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak
aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%) (Prawirohardjo, 2012).
Derajat kesehatan suatu negara ditentukan oleh beberapa indikator,
salah satu indikator tersebut adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Analisa tren
angka kematian maternal menunjukkan penurunan dari Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 sampai dengan SDKI 2007. Rasio kematian
maternal pada tahun 1997 adalah 390 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Analisa yang tidak dipublikasikan menunjukkan penurunan kecil menjadi 334
kematian per 100.000 kelahiran hidup pada periode 1993-1997. Rasio
kematian maternal menurun menjadi 307 kematian per 100.000 kelahiran
hidup pada SDKI 2002-2003 dan 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup
pada SDKI 2007. Namun, angka ini meningkat pada SDKI 2012 menjadi 359
kematian per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013).
2
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan
laporan dari kabupaten atau kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011
sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternal
terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil 24,74% dan pada waktu persalinan
sebesar 17,33% (Dinkes Jateng, 2012).
Perdarahan dalam obstetrik masih memegang peran penting sebagai
penyebab utama kematian maternal, 30% kematian maternal disebabkan oleh
perdarahan di luar keguguran. Perdarahan obstetrik yang sampai menyebabkan
kematian maternal terdiri atas solusio plasenta (19%) dan koagulopati (14%),
robekan jalan lahir termasuk ruptur uteri (16%), plasenta previa (7%) dan
plasenta akreta atau inkreta (6%), atonia uteri (15%). Hipertensi dalam
kehamilan merupakan 5%-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu
dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin
(Prawirohardjo, 2012).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional
(Prawirohardjo, 2012).
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau
periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
3
menyebabkan kematian ibu. Tanda–tanda bahaya selama periode antenatal
seperti, perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat dan menetap,
perubahan visual secara tiba–tiba (pandangan kabur, rabun senja), nyeri
abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan, bayi kurang bergerak
seperti biasa, ketuban pecah sebelum waktunya. Pengetahuan dan persiapan
yang harus dilakukan ibu hamil yaitu mengenali tanda–tanda bahaya dan
melaksanakan persiapan menghadapi komplikasi (Nugroho dkk, 2014).
Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan di RB Citra Prasasti
Sukoharjo pada bulan Oktober 2014, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan
Juli sampai September 2014 didapat sejumlah 248 ibu hamil. Jumlah ibu hamil
primigravida 92 orang dan ibu hamil multigravida 156 orang. Berdasarkan
wawancara secara tidak terstruktur kepada 10 orang ibu hamil primigravida.
Terdapat 6 orang ibu hamil primigravida yang belum mengetahui tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III karena belum bisa menyebutkan dan
menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan timester III, dan 4 orang ibu
hamil primigravida mengetahui sebagian tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III karena bisa menyebutkan tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III tanpa menjelaskannya secara lengkap. Hal ini menunjukkan masih
kurangnya pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III.
Berdasarkan latar belakang di atas, pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III pada ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena
dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester III dapat mencegah
4
terjadinya resiko kehamilan. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra
Prasasti Sukoharjo?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada
kategori baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada
kategori cukup.
5
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada
kategori kurang.
d. Mengetahui faktor penghambat dan pendorong tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB
Citra Prasasti Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III.
2. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III
b. Peneliti mampu menerapkan secara langsung ilmu yang diperoleh selama
pendidikan dan melaksanakan penelitian secara langsung mengenai
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester III.
3. Bagi Institusi
a. Rumah Bersalin
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan Antenatal
Care pada ibu hamil dengan memberi penyuluhan tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III. Sehingga mencegah resiko kehamilan dan dapat
mengurangi AKI.
6
b. Pendidikan
Menambah kepustakaan ilmu kebidanan dan sumber bacaan khususnya
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dan sebagai acuan untuk
penelitian berikutnya.
E. Keaslian Penelitian
Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa
dengan penelitian yang akan dilakukan, antara lain
1. Leni Susilawati (2012), yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya
Surakarta”. Jenis penelitian ini bersifat diskriptif kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel menggunakan Non Random sampling dengan
sampling jenuh. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30
responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5 responden (16,67%)
memiliki pengetahuan baik, 20 responden (66,66%) memiliki pengetahuan
cukup dan 5 responden (16,67%) memiliki pengetahuan kurang.
Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya
adalah jenis dan rancangan penelitian, teknik pengambilan sampel, dan
jumlah responden. Jenis dan rancangan penelitian ini adalah diskriptif
kuantitatif. Menggunakan teknik sampling jenuh, dengan jumlah
responden 30 orang.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya
adalah lokasi dan waktu penelitian. Lokasi penelitian ini dilakukan di RB
7
Citra Prasasti Sukoharjo dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 24
April 2015 – 8 Mei 2015.
2. Mutik Mahmudah (2010), yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Tanda Bahaya Kehamilan di BPM Tri Tejo Bendosari, Sukoharjo”.
Metode yang digunakan adalah diskriptif. Teknik sampling yang digunakan
adalah dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah responden dalam
penelitian ini adalah 50 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
10 responden (20%) memiliki pengetahuan baik, 30 responden (60%)
memiliki pengetahuan cukup dan 10 responden (20%) memiliki
pengetahuan kurang.
Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya
adalah jenis dan rancangan penelitian. Jenis dan rancangan penelitian ini
adalah diskriptif kuantitatif.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya
adalah teknik pengambilan sampel, jumlah responden, lokasi dan waktu
penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dengan
jumlah responden 30 orang. Lokasi penelitian ini dilakukan di RB Citra
Prasasti Sukoharjo dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 24
April 2015 – 8 Mei 2015.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga ( Notoatmodjo, 2011).
b. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), Cara memperoleh pengetahuan,
dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :
1) Cara memperoleh kebenaran nonilmiah
Cara tradisional yang dipakai orang untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukan metode ilmiah. Cara-
cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :
a) Cara coba salah (trial and error)
Cara ini dipakai apabila seseorang menghadapi persoalan
atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba–coba
saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang
9
lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba
lagi kemungkinan ketiga dan seterusnya, sampai masalah
tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya cara ini disebut
metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode
coba salah (coba–coba). Pengalaman yang diperoleh orang
sebelum adanya kebudayaan, melalui penggunaan metode ini
banyak membantu perkembangan berpikir dan kebudayaan
manusia kearah yang lebih sempurna.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena
tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-
pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, para
pemuka agama, pemegang pemerintah dan sebagainya.
Pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi
pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan
10
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh
sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai
upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
e) Cara akal sehat (Common Sense)
Akal sehat atau common sense kadang–kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Pemberian hadiah dan
hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih
dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam
konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh pengikut–pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional
atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah
wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan
manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran diperoleh melalui intuitif
11
sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara–
cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh
seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan
hati saja.
h) Melalui jalan pikiran
Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam
memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun
deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pertanyaan–
pertanyaan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya
sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang
dimulai dari pertanyaan–pertanyaan khusus ke pertanyaan yang
bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman–pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke
dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk
memahami suatu gejala.
12
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan
pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384–322 SM)
mengembangkan cara berpikir deduksi ini ke dalam suatu cara
yang disebut “silogisme”. Silogisme ini merupakan suatu bentuk
deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai
kesimpulan yang lebih baik.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi
penelitian (research methodology).
c. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), dalam domain kognitif berkaitan
dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,
berinteraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain–lain) yang
berjenjang sebagai berikut :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
13
Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
2) Memahami (Comprehansion)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum–hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya
dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen–komponen, tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu
sama lain.
14
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian–bagian dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian–
penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ada.
d. Faktor–faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor–faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut
Erfendi (2009), adalah :
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin
tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi.
2) Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan
tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun
yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
15
3) Informasi
Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan
mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV, dapat
menambah pengetahuan agar lebih luas.
4) Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah
pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat
informal.
5) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk, dengan
demikinan seseorang akan bertambah pengetahuannya. Status
ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial
ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik.
e. Cara mengukur pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), kedalaman pengetahuan yang ingin
diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan kategori di bawah ini :
16
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) >
Mean + 1 SD.
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD £ x £ Mean + 1
SD.
3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x)
< Mean – 1 SD
2. Kehamilan
a. Definisi kehamilan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di
mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua
15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2012).
Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya
atau dalam arti lain belum pernah hamil sebelumnya. Masa kehamilan
primigravida dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
(Prawirohardjo, 2012).
17
b. Tanda-tanda kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala
yang timbul pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan
fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan (Nugroho dkk, 2014).
1) Tanda-tanda dugaan adanya kehamilan menurut Manuaba (2010),
adalah sebagai berikut :
a) Amenorea (terlambat datang haid)
b) Mual dan muntah (emesis)
c) Nyidam
d) Sinkope atau pingsan
e) Payudara tegang
f) Sering miksi
g) Konstipasi atau obstipasi
h) Pigmentasi kulit
2) Tanda tidak pasti kehamilan menurut Manuaba (2010), adalah
sebagai berikut :
a) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda hegar, tanda
chadwicks, tanda piscaseck, kontraksi braxton hicks, dan teraba
ballottement.
c) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagaian
kemungkinan positif palsu.
18
3) Tanda pasti kehamilan menurut Manuaba (2010), ditentukan
melalui :
a) Gerakan janin dalam rahim.
b) Terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian–bagian
kecil janin.
c) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop laenac, alat
kardiotokografi, alat doppler. Dilihat dengan ultrasonografi.
Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin, ultrasonografi.
c. Tanda bahaya kehamilan trimester III
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda–tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan
atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Nugroho dkk, 2014).
1) Macam–macam tanda bahaya kehamilan trimester III, menurut
Marmi (2011) meliputi :
a) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan
istirahat. Ibu akan menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang. Kondisi sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan dapat menjadi gejala dari preklamsia.
19
b) Penglihatan kabur
Perubahan visual yang mengidentifikasi keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak. Perubahan
visual misalnya pandangan kabur atau berbayang dan ibu akan
sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda
preklamsia.
c) Bengkak pada muka dan tangan
Masalah serius jika muncul pada wajah dan tangan, tidak
hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang
lain. Merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre
eklamsia.
d) Nyeri abdomen yang hebat
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester 3.
Apabila nyeri abdomen itu berhubungan dengan proses
persalinan normal adalah normal. Tetapi nyeri abdomen yang
hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat sangat
berkemungkinan menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Nyeri
hebat tersebut bisa berarti epindisitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit
kantung empedu, uterus yang iritabel, ISK atau infeksi lain.
20
e) Gerakan janin tidak terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan
trimester 3. Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya
selama bulan kelima atau keenam, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih terasa jika
ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas
ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan,
kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan
ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam,
merupakan salah satu tanda dan gejala kondisi berkurangnya
gerakan janin yang perlu mendapatkan perhatian oleh bidan
maupun ibu hamil itu sendiri.
f) Perdarahan pervaginam
Perdarahan dari vagina dalam kehamilan adalah jarang
yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin
akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spooting disekitar
waktu pertama terlambat haid. Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain
kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks
21
yang rapuh (erosi). Perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai nyeri.
Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio
plasenta dan ruptur uteri.
(1) Solusio plasenta (ablatio placenta)
Merupakan suatu keadaan dimana plasenta yang
letaknya normal terlepas sebelum janin keluar, biasanya
dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
(2) Plasenta previa
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal, yaitu pada sekmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
g) Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum
terdapat tanda persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum
dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai
terjadi kontraksi rahim disebut kejadian ketuban pecah dini.
Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah
sebelum waktunya. Insiden ketuban pecah dini 10% mendekati
dari semua persalinan dan 4% pada kehamilan kurang 34
minggu.
Penyebab : sekvik inkompeten, ketegangan rahim
berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan
22
dari selaput ketuban, infeksi. Penatalaksanaan : pertahankan
kehamilan sampai matur, pemberian kortikosteroid untuk
kematangan paru janin, pada umur kehamilan 24-32 minggu
untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan
melalui induksi, pada umur kehamilan aterm dianjurkan
terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila
tidak ada his spontan.
23
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Marmi (2011), Manuaba (2010)
Tingkat pengetahuan
1. Tahu (know)
2. Memahami
(comprehention)
3. Aplikasi
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi
(Evaluation)
Pengetahuan
Faktor – faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Tingkat pendidikan
2. Lingkungan
3. Informasi
4. Pengalaman
5. Sosial budaya dan
ekonomi
6. Usia
kehamilan Tanda Bahaya
Kehamilan
Trimester III
1. Definisi
2. Tanda–tanda
kehamilan
a. Tanda dugaan
hamil
b. Tanda tidak
pasti hamil
c. Tanda pasti
hamil
Macam – macam tanda
bahaya kehamilan TM III :
1. Sakit kepala yang hebat
2. Masalah penglihatan
3. Bengkak pada muka
dan kaki
4. Nyeri abdomen yang
hebat
5. Gerakan janin
berkurang
6. Perdarahan pervaginam
7. Ketuban pecah dini
8. Ketuban pecah dini
24
C. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Primigravida tentang
Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester III
Faktor – faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Lingkungan
2. Informasi
3. Pengalaman
4. Sosial budaya dan
ekonomi
Baik
Cukup
Kurang
= Diteliti
= Tidak diteliti
Faktor–faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan:
1. Usia
2. Pendidikan
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Diskriptif
adalah penelitian yang diarahkan untuk mendiskripsikan atau menguraikan
suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010).
Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka–angka.
Pendekatan waktu yang digunakan secara cross sectional yaitu data yang
menunjukkan titik waktu tertentu atau pengumpulannya dilakukan dalam
waktu yang bersamaan (Riwidikdo, 2012).
Pada penelitian ini mendiskripsikan tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut
dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup
penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di RB
Citra Prasasti Sukoharjo.
26
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Studi
pendahuluan dilakukan pada bulan Oktober 2014 dan penelitian ini
dilakukan pada tanggal 24 April 2015 – 8 Mei 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu
hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo.
Jumlah populasi ibu hamil primigravida bulan Maret 2015 adalah 30 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Jika populasi kurang dari 100
lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil
10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2013). Pada penelitian ini
karena populasinya kurang dari 100, maka populasi dijadikan sampel
semua. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 ibu hamil
primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo
.
27
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
metode sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Setiadi, 2013).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel
tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah
yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional, sehingga akhirnya
mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013).
Skala ukur ordinal dapat dikatagorikan sebagai berikut :
28
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional
Skala
Ukur
Hasil Alat
Ukur
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
primigravida
tentang tanda
bahaya
kehamilan
trimester III
Segala sesuatu
yang diketahui
ibu yang baru
pertama kali
hamil tentang
definisi dan
macam-macam
tanda bahaya
kehamilan
trimester III:
Sakit kepala yang
hebat, masalah
penglihatan,
bengkak pada
muka dan kaki,
nyeri abdomen
yang hebat,
gerakan janin
berkurang,
perdarahan
pervaginam,
ketuban pecah
dini
Ordinal a. Baik, bila nilai
responden (x) >
mean + 1 SD
b. Cukup, bila
nilai mean – 1
SD £ x £ mean
+ 1 SD
c. Kurang, bila
nilai responden
(x) < mean – 1
SD
(Riwidikdo,2013)
kuesioner
Sumber : Marmi, 2011
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat–alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data. Alat atau instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup yang diisi oleh responden. Bentuk pernyataan yang demikian
mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden dan mudah
mengolah (Notoatmodjo, 2010).
Instrumen ini ada 35 pernyataan, dimana permasalahan tersebut
mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
29
kehamilan trimester III. Skala pengukuran data yang digunakan dalam
kuesioner ini adalah skala guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan
konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari
pernyataan : ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar
dan salah (Hidayat, 2009). Sistem penilaian pernyataan dengan kriteria positif
(favorable) yaitu bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah nilainya
0 dan kriteria negatif unfavorable bila menjawab salah nilainya 1 dan jika
menjawab benar nilainya 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi
tanda cetang (Ö) pada jawaban yang dianggap benar.
Tabel 3.1 kisi-kisi kuesioner
Variabel Sub variabel Pernyataan Jumlah
soal Favorable Unfavorable
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
primigravida
tentang tanda
bahaya
kehamilan
trimester III
Definisi tanda
bahaya kehamilan
dan macam-
macamnya
1, 26, 33 2 4
Tanda bahaya
kehamilan :
a. Sakit kepala yang
hebat
7 4, 21, 24
b. Masalah
penglihatan
12, 22 2
c. Bengkak pada
muka dan kaki
17*, 25*, 35 9, 13, 32 6
d. Nyeri abdomen
yang hebat
1
1
5, 30 3
e. Gerakan janin
berkurang
15, 18, 20,
34*
10 6
f. Perdarahan
pervaginam
3, 8*, 23, 29 6, 14* 6
g. Ketuban pecah
dini
16, 19, 28,
31
4
Jumlah 20 15 35
No. soal yang ada (*) tidak valid
30
Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji validitas dan
reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen
yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di
RB Kartini Sukoharjo pada tanggal 4 Maret 2015–5 April 2015 dengan jumlah
responden 30 ibu hamil primigravida.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh
mana mampu mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji
validitas dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer
SPSS for windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai p-value < 0,05,
maka pada nilai koefisien korelasinya terdapat tanda bintang dua (**)
(Riwidikdo, 2013).
Menurut Riwidikdo (2013), rumus product moment adalah :
Keterangan :
r : Korelasi antara masing–masing butir pernyataan
N : Jumlah responden
x : Skor pernyataan
y : Skor total pernyataan
xy : Skor pernyataan dikalikan skor total pernyataan
31
Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan 30 pernyataan yang
valid, dan 5 pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 8, 14, 17,
25, dan 34. Pernyataan yang tidak valid itu tidak digunakan dalam
penelitian ini, karena pernyataan yang tidak valid tidak mampu mengukur
suatu pernyataan dan pernyataan yang tidak valid sudah ada yang mewakili
pada indikator tersebut.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika
memiliki nilai alpha (a) minimal 0,7 (Riwidikdo,2013).
Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha
Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :
Keterangan :
r : Reliabilitas Instrument
k : Banyak butir pernyataan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
st2
: Varians total
Berdasarkan hasil uji reliabilitas nilai alpha > 0,7 yaitu 0,929
sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data.
32
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil
primigravida yang menjadi pasien di RB Citra Prasasti Sukoharjo, kemudian
menjelaskan tentang cara mengisinya. Responden diminta untuk mengisi
kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.
Menurut Riwidikdo (2012), cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data
primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek
atau objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dari pengisian kuesioner pernyataan
ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara
komersial maupun non komersial. Dalam penelitian ini data sekunder
berupa data jumlah ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra
Prasasti Sukoharjo pada bulan Maret 2015.
33
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan
data adalah :
a. Editing (memeriksa data)
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahalu. Secara umum editing
adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner.
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya
dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Memasukkan data (data entry) atau processing
Data, yakni jawaban–jawaban dari masing–masing responden
yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam
program atau “software” komputer dengan program SPSS for windows.
d. Pembersihan data (cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan–
kemungkinan adanya kesalahan–kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
34
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat. Analisis univariat bertujuan untuk
menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya, untuk data numerik
digunakan nilai mean atau rata–rata, median dan standar deviasi. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
persentase dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 katagori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
a. Baik, bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD
b. Cukup, bila nilai Mean – 1 SD £ x £ Mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai responden (x) < Mean – 1 SD
Menurut Hidayat (2009), rumus mean yaitu :
Rumus : X =
Keterangan :
X : Rata-rata (mean)
∑ x : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation)
adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran
nilai-nilai data terhadap rata-ratanya.
35
Rumus :
SD =
Keterangan :
SD : Simpangan baku
x : Nilai responden
n : Jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2013), rumus prosentase untuk jumlah ibu
hamil primigravida menurut tingkat pengetahuannya yaitu :
I. Etika Penelitian
1. Prinsip – prinsip petunjuk etika penelitian
Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi
subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar
manusia. Menurut Hidayat (2009), prinsip penelitian pada manusia yang
harus dipahami antara lain :
a. Prinsip manfaat
Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk
penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia.
b. Prinsip menghormati manusia
36
Manusia memiliki hak dan makhluk yang mulia yang harus
dihormati, karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan
antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian.
c. Prinsip keadilan
Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia
dengan menghargai hak.
2. Masalah etika penelitian
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang sangat penting
dalam penelitian (Hidayat, 2009). Menurut Hidayat (2009), masalah etika
yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Informed consent
Bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah
agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya.
b. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
37
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah–
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan adalah uraian langkah–langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini terlampir.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RB Citra Prasasti Sukoharjo yang
merupakan salah satu rumah bersalin yang berada di daerah Sukoharjo.
Lokasinya berada di daerah Jatimalang RT 3/1 Joho Mojolaban Sukoharjo.
RB Citra Prasasti Sukoharjo ini memiliki 1 pemimpin, 1 orang dokter
Sp.OG, 4 orang bidan. Jenis pelayanan yang diberikan yaitu kesehatan ibu dan
anak, meliputi pemeriksaan USG, ANC, pelayanaan KB, imunisasi,
pemeriksaan bayi dan balita sakit, pijat bayi, pertolongan persalinan. Untuk
menunjang pelayanan kebidanan RB Citra Prasasti memiliki 1 kamar bersalin
(2 bed), 1 kamar periksa, 1 kamar USG, 3 kamar nifas (6 bed).
B. Hasil Penelitian
Penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III dilaksanakan di RB Citra Prasasti Sukoharjo
pada tanggal 24 April 2015 – 8 Mei 2015 dengan jumlah responden 30 orang.
1. Karakteristik Responden
Setelah dilakukan pengumpulan data dibedakan karakteristik
responden meliputi :
39
a. Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1 < 20 tahun 5 16,67
2 20 – 35 tahun 25 83,33
3 > 35 tahun 0 0
Total 30 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang
berusia < 20 tahun sebanyak 5 orang (16,67%), responden dengan usia
20–35 tahun sebanyak 25 orang (83,33%), tidak ada responden yang
berusia >35 tahun (0%). Mayoritas usia responden adalah 20–35 tahun
sebanyak 25 orang (83,33%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan
yang dimilikinya. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
diperoleh hasil sebagai berikut :
40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 SD 2 6,67
2 SMP 13 43,33
3 SMA 11 36,67
4 Perguruan Tinggi 4 13,33
Total 30 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dengan
tingkat pendidikan SD sebanyak 2 orang (6,67%), responden dengan
tingkat pendidikan SMP sebanyak 13 orang (43,33%), reponden dengan
tingkat pendidikan SMA sebanyak 11 orang (36,67%) dan responden
dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang (13,33%).
Mayoritas responden mempunyai tingkat pendidikan SMP sebanyak 13
orang (43,33%).
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester III
Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo
menggunakan program SPSS versi 17. Sebelum dihitung tingkat
pengetahuan tersebut maka dicari terlebih dahulu mean dan standar deviasi.
Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
41
Tabel 4.3 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS
Variabel Mean Standar deviasi
Pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III
22,23 2,94
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa nilai mean sebesar
22,23 dan nilai standar deviasi sebesar 2,94 . Hasil tersebut kemudian
digunakan untuk perhitungan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti
Sukoharjo. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
tentang Tanda Bahaya Trimester III
No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)
1 Baik 5 16,67
2 Cukup 19 63,33
3 Kurang 6 20
Total 30 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasati Sukoharjo
dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,67%),
pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,33%), pengetahuan kurang
sebanyak 6 responden (20%). Mayoritas tingkat pengetahuan ibu hamil
42
primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dalam kategori
cukup sebanyak 19 responden (63,33%).
Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III dapat dilihat pada grafik histogram sebagai berikut :
Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti
Sumber : data primer, April 2015
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo sebanyak 5 ibu hamil primigravida
(16,67%) berpengetahuan baik, 19 ibu hamil primigravida (63,33%)
berpengetahuan cukup, 6 ibu hamil primigravida (20%) berpengetahuan
kurang.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
BAIK CUKUP KURANG
KURANG
CUKUP
BAIK
43
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan menurut Erfendi (2009) antara lain tingkat pendidikan,
lingkungan, informasi, pengalaman, usia, sosial budaya dan ekonomi.
Menurut Erfendi (2009), pendidikan mempengaruhi proses belajar.
Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya,
sebaliknya seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan rendah, akan
menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan informasi tentang
tanda bahaya kehamilan trimester III. Mayoritas tingkat pendidikan ibu hamil
primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo yaitu SMP
sebanyak 13 orang (43,33%).
Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan menurut Erfendi (2009)
yaitu usia. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya tentang
tanda bahaya kehamilan trimester III semakin membaik. Mayoritas usia ibu
hamil primigravida yang berkunjung di RB Citra Prasasti Sukoharjo yaitu
antara usia 20-35 tahun sebanyak 25 orang (83,33%).
44
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, mayoritas ibu hamil
primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo, tingkat
pengetahuannya tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dalam kategori
cukup sebanyak 19 orang (63,33%). Tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan usia. Faktor
penghambat dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan ibu hamil
primigravida, sedangkan faktor pendorongnya adalah usia ibu hamil
primigravida. Mayoritas pendidikan ibu hamil primigravida yang berkunjung
ke RB Citra Prasasti Sukoharjo adalah SMP dan usianya antara 20-35 tahun,
usia antara 20-35 tahun adalah usia yang mudah untuk menerima informasi
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III sangat mutlak untuk
diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester III ibu
dapat mencegah resiko yang akan terjadi.
D. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala
dan kelemahan atau keterbatasan :
1. Kendala Penelitian
a. Dalam pelaksanaan penelitian ini, responden banyak yang bertanya
kepada peneliti, hal ini disebabkan karena banyak ibu kurang mengetahui
maksud dari kuesioner tentang tanda bahaya kehamilan trimester III,
sehingga peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu.
45
b. Kendala yang lain dalam penelitian ini yaitu ibu hamil primigravida yang
malas untuk membaca dan menulis, sehingga peneliti harus membacakan
dan menuliskan jawaban responden pada kuesioner.
2. Kelemahan atau Keterbatasan
a. Variabel penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal
sehingga hasil penelitian hanya terbatas pada tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah, sehingga
tidak dapat menguraikan jawaban yang tersedia dan jawaban mereka
belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori baik
sebanyak 5 responden ibu hamil primigravida (16,67%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori
cukup sebanyak 19 responden ibu hamil primigravida (63,33%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori
kurang sebanyak 6 responden ibu hamil primigravida (20%).
4. Faktor penghambat tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo adalah
pendidikan, sedangkan faktor pendorong tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida adalah usia. Mayoritas tingkat pendidikan ibu hamil
primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo adalah SMP
sebanyak 13 responden (43,33%) dan usianya antara 20-35 tahun sebanyak
25 responden (83,33%).
47
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Ibu Hamil Primigravida
Bagi ibu hamil primigravida harus mengenali tanda bahaya kehamilan
trimester III dan mengikuti penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III, atau dengan sering membaca buku tentang tanda bahaya
kehamilan. Sehingga akan menambah pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dan dapat mengantisipasi
segala resiko yang dapat terjadi.
2. Bagi Institusi
a. RB
Bagi RB diharapkan lebih meningkatkan penyuluhan tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III, sehingga jika terjadi tanda bahaya
kehamilan ibu bisa pergi ke tenaga kesehatan dan dapat menurunkan
angka kematian ibu hamil.
b. Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan menyediakan sumber bacaan
terbaru terutama tentang tanda bahaya kehamilan yang dapat dijadikan
referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat meningkatkan
kualitas pendidikan.
48
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dan
dapat mengembangkan variabel penelitian menjadi lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Astuti, H. P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta:
Rohima Press
BKKBN. 2013. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012.
Jakarta: BKKBN
Dinkes Jateng. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2012,www.dinkes
jatengprov.go.id/dokumen/2013/ SDK/ Mibangkes/ profil 2012/ BAB-I-IV-
2012-fix pdf. Diakses tanggal 01 Oktober 2014
Erfendi. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, diakses
http://forbetterhealth.wordpress.com. 24 September 2012
Hani U. J. Kusbandiyah. Marjati. R. Yulifah. 2011. Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. A. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Leni, S. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda
Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta. KTI: Tidak
Dipublikasikan
Machfoedz, I. 2008. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran. Yagyakarta: Fitramaya
Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Mutik, M. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya
Kehamilan di BPM Tri Tejo Bendosari, Sukoharjo. KTI: Tidak
Dipublikasikan
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
________ . 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta
Nugroho T. Nurrezki. D. Warnaliza. wilis. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1
(Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika
Prawirohardjo, S. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Setiawan dan Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1
dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika
Siswanto, V. A. 2012. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
Wawan dan Dewi. 2010. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika