42
Test Kepribadian Menurut 4 Tipe Karakter Posted by : Dika LestariMarch 02, 2013 KUIS KEPRIBADIAN Petunjuk : Berikan penilaian untuk masing-masing pernyataan di setiap bagian sesuai dengan diri Anda sendiri untuk menjelaskan karakter dan perilaku Anda. Penilaian mulai dari point 4 (paling mendekati/sangat sesuai), point 3 (mendekati/sesuai), point 2 (kurang mendekati/kadang sesuai) atau point 1 (paling tidak mendekati/tidak sesuai) Bagian 1 a. Saya memiliki kemauan yang sangat kuat dan keras kepala. Saya akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang Saya inginkan. ( Nilai Anda )

Tes Gaya Kepemimpinan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tes EQ leadership

Citation preview

Test Kepribadian Menurut 4 Tipe Karakter

Posted by : Dika LestariMarch 02, 2013

KUIS KEPRIBADIAN

Petunjuk : Berikan penilaian untuk masing-masing pernyataan di setiap bagian

sesuai dengan diri Anda sendiri untuk menjelaskan karakter dan perilaku Anda.

Penilaian mulai dari point 4 (paling mendekati/sangat sesuai), point 3

(mendekati/sesuai), point 2 (kurang mendekati/kadang sesuai) atau point 1 (paling

tidak mendekati/tidak sesuai)

Bagian 1

a. Saya memiliki kemauan yang sangat kuat dan keras kepala. Saya akan

melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang Saya inginkan. ( Nilai Anda )

b. Saya tidak pernah santai/rileks. Saya selalu ingin bekerja walaupun waktunya

sudah selesai. (___)

c. Saya lebih sering menunjukkan perilaku yang menyenangkan. Saya lebih banyak

tertawa dan tersenyum daripada berwajah muram. (___)

d. Saya jika pertama kali bertemu dengan orang yang asing, biasanya Saya akan

merasa agak sungkan. Saya lambat menerima orang baru. Mula-mula saya akan

menarik diri dan kemudian akan menyesuaikan diri dengan perlahan-lahan. (___)

Bagian 2

a. Saya bertindak dengan cepat dan mandiri dan suka mengerjakan sesuatu sendiri.

(___)

b. Saya menunjukkan perubahan emosi yang jelas. Saya bertindak berdasarkan

perasaannya dan memiliki bakat untuk mengerjakan sesuatu dengan dramatis.

(___)

c. Saya sering tampak tenang dan ramah. Saya umumnya memiliki reaksi yang

tenang dan lembut terhadap suatu keadaan. (___)

d. Saya menyukai privasi dan kadang kala menyendiri dan jarang bergaul. (___)

Bagian 3

a. Saya umumnya tidak memberikan tanggapan yang berlebihan atas kasih sayang

yang ditujukan kepada Saya. (___)

b. Saya umumnya optimis dan antusias dalam dalam hampir setiap situasi. (___)

c. Saya kurang aktif dalam mencoba hal-hal baru dan biasanya lebih suka

melakukan hal yang telah saya ketahui dan saya kenal. (___)

d. Saya mengajukan banyak pertanyaan dan lebih suka memikirkan sesuatu secara

mendalam sebelum mengambil keputusan. (___)

Bagian 4

a. Saya seringkali sangat aktif. Saya suka menjelajah mencoba hal baru, dan suka

mengambil risiko. (___)

b. Saya mudah bergaul dengan orang dan suka berada di keramaian. (___)

c. Saya mudah bekerjasama dengan orang lain dan biasanya mudah cocok dengan

orang lain. (___)

d. Saya seringkali mengambil suatu pendekatan yang berhati-hati terhadap suatu

hal atau keadaan yang baru. (___)

Bagian 5

a. Saya terkadang sulit dipimpin dan sangat memilih terhadap siapa saya akan

mengikuti. (___)

b. Saya kerap berpindah dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sering tanpa

menyelesaikan kegiatan itu. (___)

c. Saya terkadang segera menyerah bila mendapat tekanan dan mungkin meniru

perilaku, aturan dan sifat orang lain secara berlebihan. (___)

d. Level kegiatan fisik (tingkat aktivitas) Saya biasanya terlihat rendah atau rata-

rata. (___)

Bagian 6

a. Saya mudah marah dan memaksa untuk bisa mendapatkan yang Saya inginkan.

(___)

b. Saya tampil kurang rapi, berantakan, dan/atau pelupa bila diminta mengerjakan

sesuatu. (___)

c. Saya mengalami kesulitan untuk bisa menerima perubahan yang bersifat

mendadak. Saya bisa bersikeras untuk mempertahankan keadaan agar tidak

berubah. Saya menginginkan segalanya tenang dan damai. (___)

d. Emosi Saya umumnya terlihat lembut sehingga reaksi awalnya (yang

tampak/eksternal) terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan adalah

dengan berdiam diri dan terkendali. Reaksi internalnya jauh lebih kuat. (___)

Bagian 7

a. Saya sangat menyukai persaingan (___)

b. Saya sangat peduli dengan apa yang dikerjakan oleh orang lain. (___)

c. Saya tidak suka berkelahi dan menghindari pertentangan. (___)

d. Saya sering terlihat serius dan/atau sedih. (___)

Bagian 8

a. Saya mengatakan apa yang saya pikirkan dan memberi tahu apa yang Saya

inginkan. Saya bisa sangat kasar dalam mengatakan pada orang lain tentang siapa

atau apa yang tidak Saya suka. (___)

b. Saya sangat gemar bercerita. Saya sangat suka menceritakan kepada orang lain

mengenai prestasi Saya dan kawan-kawan Saya. Saya bisa agak manipulatif

dengan kemampuan Saya meyakinkan orang lain untuk melakukan apa yang Saya

inginkan. (___)

c. Saya biasanya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. (___)

d. Saya mengajukan banyak pertanyaan (sering yang rumit) mengenai hal-hal yang

khusus dan meminta penjelasan atau jawaban yang detail atas pertanyaan Saya.

(___)

Nah, kalau sudah diisi dengan poin-poin antara 4-1 jumlahkan nilai tersebut

berdasarkan pernyataan dari huruf yang sama sehingga didapat jumlah nilai dari

tiap pernyataan a-d. Misalnya poin untuk pernyataan "a" berapa aja dari atas

sampai bawah dijumlah semua (jumlah nilai dari pernyataan "a" dari bagian 1-8 ),

lalu yang "b" sendiri, yang "c" dan "d" juga sendiri. Nah, huruf apa yang paling

tinggi? ambil dua yang tertinggi, itulah jenis kepribadian yang dominan dalam diri

Anda. So, udah tau kan sekarang? :D

Jenis Kepribadian Anda :

dominan a = Koleris

dominan b = Sanguinis

dominan c = Phlegmatis

dominan d = Melankolis

***

Lalu untuk selanjutnya mengenai pola pribadi yang telah kalian dapatkan dari test

itu. Selama ini kita mengenal orang dari kepribadian mereka. Ada orang yang

mudah bersahabat, pendiam, keras, pemarah, pendendam, penyabar, santai,

perfeksionis (menuntut kesempurnaan), penggembira, optimis, pesimis, dan masih

banyak istilah lain yang menggambarkan diri seseorang. Kalau diamati sekilas,

kelihatannya akan cukup sulit untuk bisa mempelajari dan memahami kepribadian

seseorang. Dulu kita selalu kagum dengan kemampuan orang dalam “membaca”

kepribadian seorang. Setelah selidik punya selidik ternyata kepribadian itu

mempunyai suatu pola. Pola yang akan sulit dimengerti bagi orang yang tidak

mengerti cara membacanya, tetapi bagi mereka yang telah belajar dan mengerti

cara membaca pola ini, mereka juga dapat “membaca” orang lain. Berikut adalah

beberapa ciri dari pola kepribadian tersebut. Termasuk kelompok manakah Anda?

A) Koleris

Ciri Umum:

cenderung untuk berpikiran keras dan percaya diri;

mudah bosan dengan terlalu banyak hal yang bersifat detail;

menyukai ide yang baru dan inovatif

Kekuatan:

keinginan sangat kuat

sangat yakin pada kemampuan diri

sangat mandiri

tidak suka diperintah orang lain

suka memberikan perintah

jika menjadi pemimpin paling tidak suka orang yang plinplan,

banyak bicara, tetapi tidak produktif

Kelemahan:

jika kelebihan digunakan berlebihan,

sering terlihat bangga dan menunjukkan kekuasaannya,

terkadang kurang bijaksana,

kalau sudah marah bisa sangat kasar (sarkastis),

dapat menghancurkan orang lain hanya dengan kata-kata

penuh temperamen, mudah marah dan mudah memaafkan orang lain

bisa juga mudah melupakan kemarahannya.

B) Sanguinis

Ciri Umum:

sangat mudah bergaul

people-oriented

kurang perhatian dengan yang detail dan cepat

bosan dengan yang detail;

suka bersenang-senang dan banyak bicara

Kekuatan:

dapat bersahabat dengan siapa saja;

sangat peduli dengan orang lain;

tampak tidak memiliki beban;

selalu terlihat gembira dan bahagia;

sangat menyenangkan untuk dijadikan kawan

Kelemahan:

sering tidak disiplin dan tidak menepati janji;

rentang fokus pendek;

sulit untuk mendengarkan orang lain;

terlihat tidak stabil dan tidak disiplin;

cenderung membesar-besarkan sesuatu;

cenderung bertindak sebelum berpikir dan terkadang

kurang tegas sehingga sering diperalat orang lain

C) Phlegmatis

Ciri Umum:

sangat dapat diandalkan tetapi membutuhkan

lebih banyak rasa percaya diri;

jika ditempatkan di posisi baru akan sangat mudah down;

terlalu mudah menerima kata "tidak", anda perlu sedikit lebih memaksa

Kekuatan:

mudah bergaul dan dapat diandalkan

teratur, efisien, menyukai rutinitas, praktis

tidak suka kejutan,konservatif;

tipe diplomat, dapat melihat dari berbagai sudut pandang orang lain,

bisa sangat sabar dan sangat humoris;

bisa menjadi pemimpin hebat yang disenangi bawahan

Kelemahan:

bisa sangat takut dengan hal baru yang belum dikenal;

bisa sangat plinplan;

tipe penonton - kurang inisiatif dan kurang aktif;

lebih suka di belakang layar;

kadangkala kurang bersemangat dan diam;

jika tidak diberi penghargaan dan pengarahan

maka mereka menjadi frustasi dan menyerah.

D) Melankolis

Ciri Umum:

rapi dan efisien, lebih suka hal yang terencana

daripada yang spontan;

suka berpegang teguh pada ide/produk yang telah terbukti berhasil;

berorientasi pada data,fakta, dan angka,serta lebih menggunakan

alasan daripada emosi

Kekuatan:

sangat berbakat dan cerdas

penemu/pengembang gagasan

sangat analitis

perfeksionis dan idealis

tak kenal lelah menghasilkan pekerjaan yang baik

dan tekun dalam mengejar cita-citanya

Kelemahan:

sering terpusat pada diri mereka sendiri

sering murung/berubah-ubah temperamennya

dikenal dengan sebutan "pencari kesalahan"

suka berteori dan cenderung tidak bersosialisasi

sangat pendendam

CARA MENYESUAIKAN DIRI: AGAR TERJALIN HUBUNGAN YANG LEBIH BAIK

DENGAN TIPE KEPRIBADIAN YANG LAIN

Ingat rahasianya : sesuaikan kepribadian Anda saat berhubungan dengan tipe

kepribadian lainnya.

Jika jadi seorang KOLERIS. Jadi jika Anda berhubungan dengan seorang:

a. Koleris – Jangan terlalu keras atau menuntut. Rileks sajalah. Berikan

kesempatan pada orang koleris lainnya untuk memegang kendali/control.

b. Sanguin – Tunjukkan rasa persahabatan dan keramahan yang ekstra. Biarkan

mereka bercerita mengenai diri mereka, pengalaman mereka, dan lain-lainnya.

Berlakulah lebih santai dan rileks.

c. Phlegmatis – Slowdown, sedikit lebih santai dan jangan membuat mereka takut.

Gaya anda yang keras dan agresif akan menakutkan mereka. Berlakulah ramah.

Berikan mereka kesempatan untuk mengolah fakta yang anda berikan. Jangan

terlalu menekankan hal yang “baru” karena mereka lebih suka hal yang rutin dan

telah teruji berhasil.

d. Melankolis – Jawab semua pertanyaan mereka. Berikan angka, data,

perbandingan, gambar, grafik, dan lain-lainnya. Mereka suka dengan bukti.

Berlakulah agak santai. Jangan mendesak. Berikan mereka waktu untuk berpikir.

Jawab penolakan mereka dan jangan berpura-pura (berlaku tidak jujur).

Jika jadi seorang MELANKOLIS, Jadi jika Anda berhubungan dengan seorang:

a. Koleris – Segera ceritakan pokok permasalahannya (bicara to the point). Jangan

membuat mereka bosan dengan angka dan fakta-fakta. Berikan ide pokoknya.

Tunjukkan keyakinan atas apa yang sedang Anda kerjakan. Tunjukkan hasil, tujuan,

dan prestasi.

b. Sanguin – Berikan mereka sedikit lebih banyak kesempatan untuk berbicara.

Tertawalah bila cerita mereka itu lucu. Tunjukkan antusiasme. Jangan membuat

mereka bosan dengan angka dan fakta-fakta. Bila memungkinkan, berikan mereka

pengalaman dan kesenangan dengan mencoba produk atau ide yang Anda

tawarkan kepada mereka agar mereka mencobanya sendiri.

c. Phlegmatis – Tunjukkan keramahan dan sikap bersahabat, jangan terlalu

business-like . Berikan mereka “ruang dan waktu” untuk menerima presentasi Anda.

Berceritalah tentang keluarga. Jangan mendesak. Bersikap sedikit lebih rileks.

d. Melankolis – Anda cocok bertemu dengan orang ini. Presentasi Anda yang

menyeluruh dan terperinci akan sangat dihargai. Anda merlihat dengan cara yang

sama dan ini akan menjadi presentasi terbaik Anda.

Jika jadi seorang SANGUIN, Jadi jika Anda berhubungan dengan seorang:

a. Koleris – Jangan bergurau dan buanglah basa-basi Anda. Segera ke pokok

permasalahan. Berlakulah seperti seorang pebisnis (business-like). Tekankan hasil

yang bisa dicapai dan jangan membuang-buang waktu (bertele-tele).

b. Sanguin – Ingatlah bahwa Anda ke sana bukan untuk bertamu. Berhati-hatilah

untuk tidak terjebak dalam pembicaraan yang panjang. Ingat untuk meminta waktu

untuk tindak lanjut.

c. Phlegmatis – Berbicaralah dengan topic orang atau berceritalah sambil

memasukkan fakta dan data. Berikan stabilitas melalui pelatihan dasar dan

pengetahuan produk. Dapatkan kepercayaan mereka. Berhati-hati untuk tidak

terlalu memaksa/mendesak agar cepat akrab dalam waktu yang terlalu singkat.

d. Melankolis – Buang basa-basi sebagai pembuka pembicaraan. Tidak usah cerita

macam-macam. Jangan menyia-nyiakan waktu mereka. Berikan data dan angka.

Jawab pertanyaan mereka dan jangan berlaku bodoh. Berikan bukti. Naikkan kadar

“melankolis” Anda. Ini akan menjadi hal yang sangat menantang bagi Anda.

Konsentrasilah!

Jika jadi seorang PHLEGMATIS, Jadi jika Anda berhubungan dengan seorang:

a. Koleris – Usahakan untuk lebih percaya diri. Sedikit lebih assertive

(mendesak/tegas). Sadarilah bahwa mereka mungkin akan “ menentang” Anda.

Jangan takut dengan orang koleris yang punya keinginan kuat.

b. Sanguin – Jangan kehilangan kendali dengan membiarkan mereka bercerita

ngalor-ngidul. Tetap fokus pada tujuan pertemuan. Anda berdua adalah people-

oriented, jadi pasti dapat bergaul dengan mudah. Hati-hati dengan sikap mereka

yang terlalu bersahabat.

c. Phlegmatis – Mereka sama seperti Anda, butuh penegasan ulang. Berlakulah

sedikit lebih percaya diri daripada biasanya. Jangan lupa untuk berlaku berani dan

close the deal.

d. Melankolis – Jawablah pertanyaan mereka. Yakinlah pada produk atau rencana

Anda. Ingat, orang melankolis akan “menentang” Anda dengan sikap mereka yang

skeptis dan pesimis. Ini normal saja. Sampaikan data dan angka dengan tegas.

Cara pendekatan Anda yang lebih lambat akan sangat menguntungkan Anda.

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat ^_^

dikutip dari: berbagai sumber

Pemimpin dan Tipe KepribadiannyaREP | 04 December 2012 | 09:37  Dibaca: 2146     Komentar: 0     0

Keberhasilan seorang pemimpin tidak kalah pentingnya juga dipengaruhi oleh kompetensi sang pemimpin mengenal tipe kepribadiannya dan tipe para pendukungnya (staf). Untuk itu para manajer koperasi kredit agar bisa berhasil hendaknya mengetahui, memahami dan menerapkan tipe-tipe

kepribadian. Hal itu dilakukan dalam sebuah pelatihan.  Berikut laporannya …

Dua puluh Sembilan manajer dan kepala bidang atau kepala cabang dari 19 koperasi kredit dan 1 Puskopdit Flores Mandiri sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan Pelatihan Pengembangan Kompetensi Manajerial

(Managerial Comptency Development Program/Training) yang difasilitasi langsung oleh Alex Rudatin, Senior HRD Consultant di aula Pusdiklat

Puskopdit Flores Mandiri sejak tanggal 27 November hingga 01 Desember 2012.

Pelatihan dibawah payung tema besar “Menjadi Manajer yang Mumpuni, Unggul dan Efektif” bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran para manajer dan calon manajer masa depan koperasi kredit untuk mengelola koperasi kredit secara benar, kontributif dan produktif sehingga anggota semakin sejahteran dan lembaga koperasi kredit berkelanjutan. Kompetensi manajer turut menentukannya.

Selama lima (5) hari, para peserta bersama pembimbing berdiskusi kurang lebih 14 modul yakni Manajer dan panggilan tugasnya menjadi manajer yang mumpuni, unggul dan efektif, Karya staf yang tuntas paripurna, Mengelola tindakan manajerial, Pembinaan, pendampingan, penyuluhan (CMC), Pemanfaatan waktu secara cerdas dan efektif, Komunikasi yang efektif, Kecakapan negosiasi, Menyelenggarakan rapat yang efektif, Pendelegasian yang memberdayakan, Kepemimpinan, Berpikir kreatif, Kemampuan belajar dan Pelatihan motivasi berprestasi (AMT).

Tulisan saat ini, penulis menyoroti tentang Tipe-Tipe Kepribadian Pemimpin (Manajer) dan Staf agar proses manajerial bisa berjalan efektif dan berhasil tanpa saling menyakiti satu sama lain. Test kepribadian semacam ini, sesungguhnya penulis telah alami waktu Pelatihan Kepemimpinan Sosial Masa Depan selama 1 bulan (9 Agustus – 9 September 1999) di Satunama Yogyakarta. Namun penulis belum mengetahui siapa yang menggagasnya, baru pada pelatihan ini, sang pembing, Alex Rudatin mengatakan bahwa teori

ini dikembangkan oleh Psikolog Florence Litteur dalam bukunya “Personality Plus”.

Florence Litteur membagi pemimpin dalam 4 tipe kepribadian yakni Sanguinis, Melankolis, Koleris dan Plegmatis. Masing-masing tipe kepribadian tersebut ada keuntungan (kelebihan) dan kekurangan. Florence menulis:

SANGUINIS (yang populer). Orang-orang seperti ini cenderung ingin popular (terkenal), pemimpin yang ingin disenangi oleh orang lain, suka pencitraan positif, hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Pemimpin senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan, suatu saat ia berteriak kegirangan dan beberapa saat kemudian bisa menangis tersedu-sedu. Pemimpin dengan kepribadian sanguinis suka lupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir pendek dan hidupnya serba tidak teratur, kurang disiplin dengan waktu dan meja kerjanya berantakan. Suka memberi janji tanpa implementasi.

KEKUATAN PEMIMPIN SANGUINIS: suka bicara, antusias, ekspresif, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang, mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus, kekanak-kanakan, senang berkumpul, hebat di permukaan, mudah berteman dan menyukai orang lain, senang dengan pujian, ingin menarik perhatian, mudah memaafkan, mengambil inisiatif dan menghindari kebosanan, demonstratif dan suka meledak-ledak emosinya.

KELEMAHAN PEMIMPIN SANGUINIS: suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam, mudak dikendalikan, sering minta persetujuan, rentang konsentrasi pendek (rkp), banyak bicara saat bekerja lupa kewajibanm mudah berubah-ubah, susah tepat jam kantor, proritas kerja kacau, mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan orang lain, egoistis, sering masalah orang lain seolah-olah masalah pribadi, sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yang sama serta konsentrasi pada “how to spend money” daripada “how to earn/save money”.

Pemimpin dengan tipe Melankolis (yang sempurna). Pemimpin dengan tipe ini cenderung serba teratur, rapi, terjadual, tersusun sesuai pola. Umumnya pemimpin jenis ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan memilikirkan segala sesuatu secara mendalam. Dalam pertemuan cenderung menganalisis, memikirkan secara mendalam, mempertimbangkan secara matang lalu kalau bicara apa yang dikatakan betul-betul hasil yang dipikirkan secara mendalam dan tepat.

KEKUATAN PEMIMPIN MELANKOLIS: analitis, mendalam, penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadual, artistic, musical dan kreatif, sensitive, mau mengorbankan diri dan idealis, standar tinggi dan perfeksionis, senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur, hemat, melihat masalah dan mencari solusi, kalau sudah mulai dituntaskan, berteman dengan hati-hati, puas dibelakang layar, menghindari perhatian, mau mendengarkan keluhan, setia dan sangat memperhatikan orang lain.

KELEMAHAN PEMIMPIN MELANKOLIS: cenderung melihat masalah dari sisi negative, murung dan tertekan, mengingat yang negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah, lebih menekankan pada cara dari pada tercapainya tujuan, tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, terlalu menganalisis dan merencanakan (if … if … if ….) standar tinggi, hidup berdasarkan defenisi, sulit bersosialisasi, sensitive terhadap kritik yang menentang dirinya, sulit mengungkapkan perasaan serta skeptis terhadap pujian.

Pemimpin dengan tipe Koleris (yang kuat). Pemimpin tipe ini sering sekali mengatur orang lain, suka tunjuk-tunjuk atau perintah, tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya, tamu pun ia perintah melakukan sesuatu untuknya. Pemimpin yang goal oriented sehingga tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu, suka tantangan, tidak mudah menyerah, suka bertarung dan memimpin peperangan.

KEKUATAN PEMIMPIN KOLERIS: seorang leader, pengambil keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan perubahan, berkemauan keras dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka tantangan, berprinsip hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih dari hari ini, solutif, gerak cepat, fokus pada hasil, membuat dan menentukan tujuan, mendelegasikan pekerjaa, mau memimpin dan mengorganisasi, unggul dalam keadaan darurat.

KELEMAHAN PEMIMPIN KOLERIS: tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, susah sedikit santai, menyukai kontroversi dan pertengkaran, terlalu kaku dank eras, tidak menyukao air mata dan emosi tidak simpatik, tidak suka bertele-tele, keputusan sering tergesa-gesa, banyak tuntutan pada orang lain, cenderung memperalat orang lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, sulit minta maaf, mungkin selalu benar dan tidak popular.

Pemimpin dengan tipe Plegmatis (cinta damai). Pemimpin jenis ini tidak suka konflik, disuruh apa saja ia mau lakukan meski ia tidak suka, baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari

solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran, ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai. Pemimpin plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau menjadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh mengambil keputusan sering menunda-nunda.

KEKUATAN PEMIMPIN PLEGMATIS: mudah bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak banyak bicara, cenderung bijaksana, simpatik, hati-hati, sering menyembunyikan emosi, kuat di bidang administrasi, cenderung segalanya terorganisasi, penengah masalah yang baik, cenderung berusaha menemukan cara termudah, baik dibawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan, harmonis, senang melihat dan mengawasi, peduli serta mudah rukun dan damai.

KELEMAHAN PEMIMPIN PLEGMATIS: cenderung tidak suka perubahan/kegiatan baru, takut dan kuatir, menghindari konnflik dan tanggungjawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar), terlalu pemalu dan pendiam, humor kering dan mengejek, kurang berorientasi pada tujuan, sulit bergerak dan memotivasi diri, lebih suka sebagai penonton dari pada terlibat, tidak senang didesak serta suka menunda-nunda atau mengantungkan masalah.

Tips Sukses untuk masing-masing tipe kepribadian pemimpin (manajer):

SANGUINIS : perbanyak mendengarkan/rileks, catatalah hal-hal yang penting dan tentukan tujuan khusus, periksa detail dan tetap tenang, belajarlah berkosentrasi.

MELANKOLIS: perbanyak bicara dan senyum, tunjukkan penghargaan dan minat pribadi, rileks, bagikan informasi dan terbuka pada orang lain.

KOLERIS: kurangi kecepatan, ambilkan waktu untuk mendengarkan gagasan orang lain, tahan diri untuk tidak mendominasi, tunjukkan kesabaran dan lebih rileks.

PLEGMATIS: tingkatkan kecepatan, lebih banyak omong, kurangi mendengarkan, hendaklah tegas dan mengontrol dan ambil beberapa resiko.

Selamat mencoba & kesuksesan akan menyertai gaya kepemimpinan Anda!

Test Gaya Kepemimpinan Anda

Rabu, 29 Oktober 2008

Diposkan oleh ABFI PERBANAS AT DAWN

1. Ketika melimpahkan pekerjaan:

a. Saya memberitahukan dengan jelas langkah demi langkah apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara melakukannya.

b. Saya jelaskan dengan spesifik mengenai apa yang perlu diselesaikan dan memberikan pedoman bagaimana cara melakukannya.

c. Saya berbagi visi mengenai apa yang semestinya dihasilkan. Saya bersedia (siap) membantu, namun saya membiarkan mereka memutuskan bagaimana melakukannya.

d. Saya tidak turut campur dalam pengerjaan tugas dan membiarkan mereka menyelesaikannya.

2. Ketika mereka (orang lain) membutuhkan bantua:

a. Saya memcari tahu apa masalahnya dan memberitahukan dengan jelas bagaimana cara mengatasinya.

b. Saya mencari tahu apa yang dibutuhkan dan memberikan bimbingan serta bantuan.

c. Saya mencari tahu apa yang dibutuhkan dan menawarkan saran-saran jika mereka meminta pendapat saya.

d. Saya membiarkan mereka memecahkannya sendiri sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman.

3. Ketika timbul suatu masalah:

a. Saya perbaiki masalah tersebut, untuk itulah saya dibayar.

b. Saya berikan arahan mengenai apa yang bisa mereka lakukan untuk memperbaiki masalah tersebut dan membantu mengatasinya bersama-sama.

c. Saya minta masukan (saran-saran) dan memberikan rekomendasi yang diperlukan.

d. Saya membiarkan mereka memecahkannya dengan masing-masing.

4. Ketika menyajikan hasil kerja kami kepada orang lain:

a. Saya mewakili tim kerja

b. Saya bekerja sama dengan tim untuk memastikan siapa yang menyajikan apa dan bagaimana caranya.

c. Saya memberikan kesempatan pada orang yang mengerjakan pekerjaan tersebut untuk melakukan presentasi.

d. Tim kerja dapat melakukannya sendiri.

5. Ketika saya memberikan umpan balik:

a. Saya menunjukkan secara spesifik kesalahan apa yang telah dilakukan dan memberitahukan dengan tegas apa yang harus dilakukan untuk mengubahnya.

b. Saya memberi tahu mereka apa yang baik dan yang buruk atas apa yang telah mereka kerjakan.

c. Saya memastikan bahwa mereka dapat memantau kemajuan yang telah dicapai dan menerima umpan balik yang akurat atas pekerjaan mereka.

d. Mereka mengerti apa yang mereka lakukan. Saya tidak perlu memberikan umpan balik.

6. Sebagai seorang pemimpin:

a. Saya memantau pekerjaan anggota tim saya dengan seksama dan memberitahukan mereka bagaimana caranya untuk lebih efisien.

b. Saya bekerja sama dengan anggota tim kerja saya untuk memastikan agar mereka bisa lebih efisien.

c. Saya membantu anggota tim kerja mencari berbagai cara untuk lebih efisien dan memberikan informasi tambahan yang dapat mereka gunakan.

d. Saya biarkan anggota tim kerja menyadari ketidakefisienan mereka dan membuat perubahan yang mereka kehendaki bila diperlukan.

7. Ketika keputusan harus dibuat:

a. Anggota tim saya harus melakukannya melalui saya.

b. Saya bekerja untuk membantu anggota tim saya untuk membuat lebih banyak keputusan mereka sendiri.

c. Anggota tim saya membuat keputusan untuk hal-hal yang berada dalam batas pedoman, namun mengeceknya pada saya untuk hal-hal yang berada di luar garis pedoman tersebut.

d. Saya biarkan anggota tim saya menghasilkan keputusan sendiri secara bebas tanpa bimbingan dari saya.

8. Sebagai seorang pemimpin:

a. Saya menelusuri secara ketat siapa saja yang bekerja, kapan mereka tiba di kantor dan kapan mereka pulang.

b. Saya menyusun jadwal dengan seksama untuk memastikan kesiagaan dan kecakupannya.

c. Saya biarkan anggota tim saya mengatur jadwal mereka sendiri, namun berusaha mengkoordinir mereka agar bekerja sama.

d. Anggota tim saya melakukan apa pun yang mereka inginkan kapan pun mereka mau.

9. Sebagai seorang pemimpin:

a. Saya gunakan sebagian besar waktu saya untuk menangani permasalahan anggota tim saya.

b. Saya memeriksa bersama anggota tim saya secara berkala untuk membantu mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi bila diperlukan.

c. Saya menyediakan waktu-waktu khusus untuk menyelesaikan masalah bersama-sama dengan anggota tim.

d. Saya sudah memiliki banyak urusan, saya tidak ada waktu untuk berurusan dengan masalah orang lain.

10. Ketika saya harus pergi:

a. Kelihatannya tidak banyak yang dapat dilakukan bila saya tidak ada (pergi).

b. Saya bekerja sama mereka untuk menentukan siapa yang akan mengerjakan apa dan kapan.

c. Saya tahu apa yang sedang mereka kerjakan meskipun saya tidak terlibat banyak secara detail terhadap apa yang mereka lakukan.

d. Seringkali saya “bertanya-tanya” apa yang sebernarnya mereka lakukan dengan waktu mereka.

11. Ketika saya bekerja di bawah tekanan:

a. Saya buang beban di sekitar saya untuk membuat segala sesuatunya beres.

b. Saya kumpulkan mereka (anggota tim) bersama-sama untuk memastikan bahwa kami akan menyelesaikannya.

c. Saya berbagi mengenai apa yang sedang terjadi pada anggota tim dan menyemangati mereka atas pekerjaan mereka.

d. Saya lemparkan masalah tersebut pada anggota tim saya dan membiarkan mereka melakukannya.

~~~

Penilaian:

Jumlahkan berapa jawaban a/b/c/d yang telah Anda pilih. Berikut adalah gaya kepemimpinan Anda:

a. Control

b. Supervise

c. Release

d. Abandon

TES Kecerdasan EmosionalKecerdasan Emosional

Konsep kecerdasan emosi pertama kali diperkenalkan oleh Coleman (1995). Menurutnya,

kemampuan individu dalam mengelola emosinya akan membantu kesuksesan di masa datang.

Terdapat 5 aspek utama dalam kecerdasan emosional yaitu:

a. Kesadaran diri (self-awareness) yaitu kemampuan individu untuk menyadari dan memahami

keseluruhan proses yang terjadi di dalam dirinya, perasaannya, pikirannya, dan latar belakang

tindakannya.

b. Kemampuan mengelola emosi (managing emotions) yaitu kemampuan individu untuk

mengelola dan menyeimbangkan emosi-emosi yang dialaminya baik yang berupa emosi positif

maupun emosi negatif.

c. Optimisme (motivating oneself) yaitu kemampuan individu untuk memotivasi diri ketika berada

dalam keadaan putus asa, dapat berpikir positif, dan menumbuhkan optimisme dalam hidupnya.

d. Empati (empaty) yaitu kemampuan individu untuk memahami perasaan, pikiran, dan tindakan

orang lain berdasarkan sudut pandang orang tersebut.

e. Keterampilan sosial (social skill) yaitu kemampuan individu untuk membangun hubungan

secara efektif dengan orang lain, mampu mempertahankan hubungan sosial tersebut dan mampu

menangani konflik-konflik interpersonal secara efektif.

Contoh tes Emotional Quotient (Kecerdasan Emosional)

Anda diminta menjawab pernyataan-pernyataan berikut dengan memberi tanda (4) pada kolom yang

telah disediakan. Isilah pernyataan sesuai dengan kenyataaan yang ada pada diri Anda. Kejujuran

Anda sangat dibutuhkan dalam tes ini.

NO PERNYATAAN Seringkali

Jarang Kadang-Kadang

Tidak Pernah

1 Saya mampu menghubungkan tanda dari gejala fisiologis yang berbeda dengan suasana emosi yang berbeda pula

2 Saya mampu mengelola emosi saya meski dalam keadaan penuh tekanan

3 Saya mampu memacu semangat kerja saya meski dalam pribadi saya sedang penuh masalah

4 Saya mampu memahami akibat dari perilaku saya sendiri terhadap orang lain

5 Saya mampu menenangkan diri saya sendiri dengan baik ketika dalam keadaan emosi-emosi negative (misal marah, benci, kecewa, dll)

6* Saya tidak mampu memahami gejolak emosi saya sendiri

7* Kadang saya bingung dengan perubahan perasaan yang terjadi dalam diri saya

8* Saya sulit memahami orang lain9* Ketika saya sedih, saya tidak bisa berbuat apa-apa10* Ketakutan membuat saya ragu-ragu di dalam

mengambil keputusan11 Walaupun hambatan menghadang saya, tetapi saya

selalu memacu semangat saya untuk berhasil12 Saya selalu memotivasi diri sendiri untuk mencapai

hasil yang terbaik13 Saya berusaha tenang dalam menghadapi

kesulitan14 Saya berusaha meyakinkan diri saya

untuk menang ketika berada dalam kesulitan15 Saya mudah memaafkan kesalahan orang lain16* Saya cenderung dendam terhadap orang yang telah

menyakiti hati saya17* Saya mudah marah – bahkan pada hal-hal yang

sebenamya tidak terlalu pribadi18* Saya sering pesimis dalam menghadapi kesulitan19* Saya takut sekali akan kegagalan20* Saya sering diliputi perasaan benci yang berlarut-larut21 Saya mudah melepaskan diri dari perasaan kecewa,

sedih, atau marah yang berlarut-larut22 Saya bisa merasakan kalau teman saya mengalami

kesedihan23 Saya tahu bagaimana caranya menolong seorang

teman yang sedang mengalami permasalahan24 Saya bisa menamakan emosi-emosi yang muncul

dalam diri saya secara akurat25 Saya mampu mengekspresikan emosi-emosi yang

saya rasakan26* Saya sering rnemendam kesedihan, kekecewaan,

atau kemarahan di dalam diri saya27 Saya mampu menyadari ketegangan-ketegangan

fisik (dada sesak, jantung yang berdebar) yang menyertai emosi-emosi yan&say-a a larni

28 Saya mampu memaharni perasaan orang laindari perspektif orang tersebut

29 Saya mampu menghayati kesedihan yang dirasakan oleh orang lain (teman)

30 Dalam menghadapi kesulitan saya senantiasa bersikap optirnis

Kriteria penskoran

Untuk nomor item tanpa tanda bintang (*)

Jawaban Seringkali = 3

Jawaban Kadang-kadang = 2

Jawaban Jarang = 1

Jawaban Tidak Pernah = 0

Untuk nomor item dengan tanda bintang (*)

Jawaban Seringkali = 0

Jawaban Kadang-kadang = 1

Jawaban Jarang = 2

Jawaban Tidak Pernah 3

Setelah Anda jumlahkan seluruh skor yang diperoleh, Anda dapat melihat berada di manakah posisi

Anda dengan kriteria sebagai berikut:

Kategori tinggi (skor 90-56)

Anda termasuk orang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Artinya Anda mampu menyadari

emosi-emosi dengan tepat, mampu menamakannya, dan mampu memahami perubahan emosi sekecil

apapun. Jika marah maka Anda mengerti hal apa yang membuat ma- rah. Anda tahu pasti apa yang

menjadi penyebab timbulnya emosi Anda. Anda juga memiliki sikap optimis, tidak mudah putus asa,

sabar, tabah, dan tangguh. Anda juga termasuk orang yang bisa berempati terhadap orang lain. Anda

mampu menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang lain dan mengembangkannya lebih

mendalam.

Kategori sedang (skor 55-36)

Kadang Anda masih tidak memahami perasihan Anda sendiri. Masih terjebak oleh emosi-emosi Anda

sehingga kurang mampu bekerja dengan efektif. Terkadang Anda dapat mengendalikan emosi namun

kadang juga lepas kendali ketika menghadapi persoalan. Anda juga belum mampu memotivasi diri

sendiri dengan baik. Anda masih kurang bisa membina hubungan sosial dengan orang lain. Anda juga

kurang mampu berempati kepada orang lain.

Kategori rendnh (skor 35-0)

Anda belum memahami diri Anda sendiri dengan baik. Emosi Anda mudah sekali dipengoruhi faktor

eksternal Sehingga emosi yang muncul lebih mengendalikan diri Anda. Akibatnya mudah menderita

stres, depresi, dan mudah putus asa ketika menghadapi persoalan. Anda sering kali mei asa bahwa

hidup sudah tidak dapat menjadi lebih baik lagi. Secara umum Anda tidak memahami suasana emosi

dalam diri Anda.

Referensi

Kiat Jitu Taklukkan Psikotes Oleh Indra Darmawan SE, Msi

braham, Amit, 2006.  Mengupas Kepribadian Anda.  PT. Buana Ilmu Popular, Kelompok

Gramedia, Jakarta.

Agustian, Ary Ginanjar, 2003. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual

ESQ berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Penerbit Arga, Jakarta.

Marthin M.,  2006.  Ukurlah EQ Anda, “Tes Mandiri Mengukur dan Meningkatkan Kecerdasan

Emosional” (How to Measure Your Emotional Intelligent, diterjemahkan oleh Drs. Bahrul

Ulum, SE.), Prestasi Pustaka Raya.

Winarno, Drs. Dan Saksono, Tri, SH.M.Pd,  2001.  Kecerdasan Emosional. Bahan Ajar

Diklatpim Tingkat IV, Lembaga Administrasi Negara- Republik Indonesia, Jakarta.

←   PERAN KOMUNIKASI DALAM   ORGANISASI

Desain Dan Struktur   Organisasi   →

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KEPEMIMPINAN

APRIL 30, 2014 TINGGALKAN KOMENTAR

 

 

 

 

 

 

Rate This

KEPUTUSAN1. Definisi Pengambilan Keputusan.Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan. Ada beberapa pengertian atau definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :

1. Menurut George R. TerryPengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

2. Menurut Sondang P. SiagianPengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.

3. Menurut James A. F. StonerPengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

1. Dasar Pengambilan Keputusan.Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :

1. Intuisi : Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.

2. Pengalaman : Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

3. Fakta : Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang : Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

5. Logika/Rasional : Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :- Kejelasan masalah.- Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.- Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.- Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria.- Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal 

1. Jenis-Jenis Keputusan.Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Keputusan Rutin : Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.

2. Keputusan tidak Rutin : Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin. 

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan.Ada 6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan :

1. Fisik : Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2. Emosional : Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3. Rasional: Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4. Praktikal : Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5. Interpersonal : Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6. Struktural : Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan. 

Bedah Film Captain PhillipsDESEMBER 24, 2014 TINGGALKAN KOMENTAR

Kita sudah mendengar banyak kisah mengenai pembajakan angkutan baik

darat, laut maupun udara.Bahkan kisah-kisah seperti itu tampak banyak

terdengar layaknya dongeng belaka bagi sebagian orang.Namun ternyata hal itu

bukanlah suatu kebohongan dan khayalan di dunia nyata, tetapi merupakan

salah satu kejadian yang cukup mengerikan bagi orang yang

mengalaminya.Contoh pembajakan yang marak disoroti adalah pembajakan

kapal laut di Somalia yang sering terdengar pada awal abad ke 21.

Sejak tahun 2005 silam, permasalahan pembajakan kapal laut di pesisir Somalia

telah menjadi ancaman bagi para organisasi internasional karena meningkatnya

aksi pembajakan kapal yang dilakukan oleh para perompak di pesisir Somalia

tersebut.Insiden pembajakan kapal Maersk Alabama merupakan salah satu

insiden yang sempat menjadi sorotan di dalam berbagai kasus pembajakan

kapal di Somalia.Kasus Maersk Alabama adalah kasus pembajakan kapal laut

Amerika pertama setelah 200 tahun terakhir. Film yang akan diceritakan kali ini

diambil berdasarkan kisah nyata, kisah pembajakan kapal kargo ini pun

diangkat menjadi film layar lebar yang dibintangi oleh Tom Hanks dengan Paul

Greengrass sebagai sutradaranya.

Film Perjuangan Menyelamatkan Kapal dari Ancaman Perompak

Kisah ini berawal ketika Kapten Richard Phillips ditugaskan untuk membawa

kapal kargo Maersk Alabama yang dijadwalkan berangkat dari Salalah, Oman

pada tanggal 1 April 2009 dan dijadwalkan sampai di Mombasa, Kenya pada 12

April 2009. Rich berangkat dari rumahnya Underhill, Vermont pada 28 maret

2009 menuju Salalah, Oman ditemani istrinya sampai ke bandara. Sesampainya

di Salalah ia menuju kapal Maersk Alabam dngan muatan 17.000 ton dan berisi

20 awak kapal yang baru dipimpinnya.

Tepat 1 April 2009 kapal Maersk Albama berangkat dari Salalah menuju

Mombasa dengan dipimpin Kapten Phillips. Ketika ia dan bawahannya

mendiskusikan jalur yang akan dilalui, Kapten Phillips tahu benar bahwa

perjalanan tersebut tidak akan dilewati dengan mudah. Ia melihat bulletin dari

Maritim tentang serangan perompak di lepas pantai Afrika timur dan menerima

pesan dari UKMTO, kantor perdagangan maritim Inggris untuk waspada

terhadap pembajakan di sepanjang pantai Somalia dan menghimbau untuk

menghubungi UKMTO jika diserang atau diancam. Phil tahu benar bahwa

perjuangannya untuk mempertahankan kapal beserta anak buahnya akan

segera dimulai, maka pada pagi harinya ia meminta asistennya untuk

menyiapkan pelatihan untuk menghadapi serangan yang kapan saja bisa

datang.

Tepat setelah latihan selesai, Kapten Phillips melihat ada dua buah kapal yang

tertangkap radar sedang mengikuti kapal kargo yang ia pimpin. Merasa keadaan

mulai mengancam ia memerintahkan asistennya untuk mengumpulkan seluruh

awak kapal ke dek utama dan mempersiapkan selang air untuk menjaga kapal

dari serangan para perompak. Sementara itu kapten Phillips berusaha membuat

gelombang yang besar di belakang kapalnya dengan berbelok 5 derajat agar

kapal perompak kesulitan menyusul kapal Maersk Alabama yang dipimpinnya

sambil meminta asistennya untuk menghubungi bagian darurat maritime namun

tidak ada jawaban.Kemudian menghubungi UKMTO sesuai dengan bulletin

maritime tetapi kurang mendapat tanggapan dan arahan yang berarti karena

mengira dua kapal tersebut adalah kapal nelayan.

Dua kapal perampok semakin mendekat, Phil tahu benar bahwa sekarang ini

hanya ialah yang bisa menyelamatkan kapal beserta anak buahnya. Dua kapal

perompak mendekat dengan berjarak 1,25 mil Kapten Phil menaikkan

kecepatan kapal menjadi 125. Perompak tersebut tidak menyerah dan terus

saja mendekat hanya berjarak 1 mil dari kapal Alabama. Sang kapten memutar

otak, akhirnya ia berpura-pura sedang memanggil pesawat tempur agar para

perompak mendengar melalui radionya dengan harapan mereka takut dan

pergi. Usaha Phillips membuahkan hasil, walaupun hanya satu kapal perompak

saja yang kembali ke kapal induknya.Melihat hal itu, Kapten Phillips kembali

menambah kecepatan pesawat menjadi 129 dan berbelok 5 derajat ke kiri. Pada

jarak 0,25 mil kapten membelokkan kapal ke arah kanan 5 derajat yang

membuat gelombang cukup besar di belakang kapal dan menyebabkan kapal

perompak tersebut mati dan tak sanggup menyusul.

Menyadari bahwa mereka baru saja melewati keadaan yang genting, para awak

kapal mengalami kecemasan yang luar biasa dan terjadilah perdebatan. Lalu

kapten Phillips dengan tegas menyatakan kapal Alabama tidak mungkin

berganti jalur pelayaran karena di perairan tersebut terdapat lima kelompok

perompak. Seandainya mereka bebas dari perompak yang baru saja mengikuti,

tidka menutup kemungkinan bahwa mereka akan bertemu perompak yang lain.

Phil menegaskan prioritas yang utama adalah mengantarkan barang dengan

cepat dan barang siapa yang ingin menyerah silahkan mengajukan

pengunduran diri. Para awak pun terdiam melihati ketegasan sang kapten dan

berusaha menenangkan diri.

Namun ternyata satu kapal perompak yang berisi empat orang tersebut tidaklah

menyerah, pada pagi harinya mereka kembali mengejar kapal Maersk Alabama

dan mendekat dengan jarak 1,7 mil di belakang Alabama. Kapten Phillips segera

menghubungi darurat maritim Amerika Serikat dan langsung membawa kapal

dengan kecepatan penuh dan berbelok 5 derajat ke kanan. Jarak semakin dekat

perampok menghubungi Maerks Alabama dengan menggunakan radio dan

mengaku sebagai pemeriksa dan memerintahkan kapal Alabama untu berhenti.

Melihat tidak ada respon dari kapal tersebut, para perampok melancarkan

tembakan ke arah dek kapal tempat dimana sang kapten berada. Kapten Phillips

tidak tinggal diam, ia memerintahkan untuk menyalakan selang air di seluruh

sisi kapal guna menyulitkan para perampok menaiki kapal. Namun ternyata

selang air ketujuh yang berada di dek 17 mengalami kerusakkan dan dijadikan

sasaran oleh para perompak tersebut. Salah satu asisten kapal berusaha

memperbaiki selang di dek 17 tersebut, namun usahanya gagal karena ia

ditembaki oleh para perompak dan beruntung bisa meloloskan diri. Tidak

kehabisan akal, Kapten Phil mengarahkan suar ke arah para perompak tetapi

dua suar telah dihabiskan dan para perompak masih saja berusaha naik engan

menembaki kapten phil. Mereka mengaitkan sebuah tangga besi panjang ke

bagian kapal dengan selang air yang rusak.

Melihat keadaan sudah semakin genting, kapten memerintahkan semua awak

kapal untuk segera bersembunyi di ruang mesin dan melarang mereka keluar

sampai ada tanpa dari sang kapten. Para perompak hampir berhasil menaiki

kapal, kapten berusaha membelokkan kapal berkali-kali untuk menyulitkan

perompak naik ke kapal namun usahanya tidak berhasil.Para perompak berhasil

naik ke kapal dan bergegas menuju ruang kapten berada.Mereka meminta

uang, menanyakan kemana semua kru kapal tersebut, karena hanya ada kapten

Phil dengan dua orang anak buahnya.Mereka menyandera satu anak buahnya

dan meminta seluruh anak kru untuk keluar dari persembunyian.Namun berkat

kecerdasan kapten, sandera tersebut dibebaskan.Kemudian para perompak

meminta menggeledah seluruh ruangan kapal untuk mencari seluruh kru.

Kapten Phillips tidak kehabisan akal, ia terus berusaha memberikan kode lewat

radio yang dipegangnya bahkan memerintahkan untuk membuat penjebakan.

Akhirnya satu orang perompak berhasil terjebak dan terluka kakinya akibat

pecahan kaca yang diletakkan di depan pintu masuk ruang mesin. Sementara

Phil dan perompak yang terluka kembali ke ruang kapten, pemimpin perompak

tetap berada di ruang mesin dan akhirnya tertanggap oleh anak buah

kapten.Akhirnya terjadilah kesepakatan, perompak diharuskan pergi dari kapal

Alabama dengan memebawa uang 30.000 dolar Amerika dengan menggunakan

sekoci dan saling menyerahkan kapten. Namun ketika kapten Phillips

menerangkan cara mengemudikan sekoci, ia tertangkap dan dibawa oleh para

perompak dengan sekoci tersebut.

Di dalam sekoci tersebut, Philips mengalami situasi menegangkan dan

mengetahui alasan para perompak tersebut melakukan aksinya.Akhirnya kapten

merasa iba dan memerintahkan mereka untuk menyerah karena telah dikepung

oleh angkatan laut Amerika Serikat, namun mereka tetap bersikeras

menjalankan aksinya.Akhirnya tiga orang perompak berhasilkan ditembak mati

dan satu orang berhasil ditangkap dengan menggunakan strategi penjebakkan

dari angkatan laut.

Dari cerita ini, kita bisa melihat bagaimana kepemimpinan Kapten Phillips yang

berhasil menyelamatkan kapal dan awak kapalnya.Kepemimpinannya yang

tegas berhasil menyatukan anak buah kapal yang baru dipimpinnya.

Kecerdasannya dalam memimpin pun terlihat ketika ia mampu memikirkan

cara-cara untuk bisa menyelamatkan kapal, anak buahnya dan dirinya sendiri.

Analisis Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah orang yg

mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau

sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yang berwenang dan

bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan

mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu. Sementara

itu James A.F. Stoner berpendapat manajemen dapat diartikan sebagai proses

perencanaan,  pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-

usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

(https://cahyaintanp.wordpress.com/2014/10/13/psikologi-

manajemen/).

Pada analisis film ini, kami membahas teori kepemimpinan (leadership) yang

merupakan salah satu unsur penting dalam manajement. leadership dan

manajemen memiliki pengaruh yang signifikan dalam hal pengembangan diri

dan organisasi. Jika keduanya dilakukan bersama maka akan dapat berfungsi

dengan baik, berkelanjutan, dan seimbang.

Leadership dengan management.

Kepemimpinan (leadership) mempunyai fungsi dasar dalam menentukan arah

(setting direction) atau visi (vision) organisasi, sehingga dalam sebuah

kepemimpinan perlu adanya kejelasan visi atau tujuan, dengan begitu akan

mendorong semua pihak yang terlibat dalam organisasi untuk saling

menguatkan antar rekan organisasi dalam berusaha melaksanakan visi yang

ada dalam organisasi tersebut. Sementara management mempunyai fungsi

dasar dalam hal mengendalikan (controls) dan mengarahkan (directs) orang

atau sumber daya (resources) yang ada agar tujuan atau visi organisasi dapat

dicapai berdasarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang telah dibangun,

sehingga dapat dikatakan management sebagai stategi yang perlu dilakukan

untuk mencapai visi yang telah dibuat. Teori ini dapat dilihat secara jelas dalam

scene yang menunjukkan Kapten Philips yang merupakan pemimpin atau

kapten kapal mampu memimpin dan memanagement kru nya.Ia mampu

membuat strategi-strategi untuk menjauh dari para perompak dan ia mampu

mengarahkan para kru nya untuk menjalankan strategi-strategi yang dibuatnya.

Philips juga memiliki hubungan yang baik dengan para kru- nya sehingga para

kru-nya pun mampu saling menguatkan untuk mempertahankan diri dari para

perompak dan mampu mengirim barang sesuai tujuan mereka.

Leadership tanpa management

Kepemimpinan membentuk pemimpin menjadi penggerak dalam penentuan

arah, tujuan dan visi organisasi. Dengan jiwa kepemimpinan maka pemimpin

akan bertindak cepat dan tepat untuk memperbaharui visi agar sesuai dengan

perubahan lingkungan organisasinya. Namun tanpa management yang baik

(lack of management) maka penentuan arah atau visi baru organisasi, hanya

akan membuat orang-orang yang terlibat dalam organisasi itu menjadi

kebingungan karena tidak mengetahui strategi yang diperlukan untuk mencapai

visi atau tujuan yang telah dibuat dalam suatu organisasi. Sehingga bila

leadership berjalan tanpa management, tidak akan berfungsi dengan baik

dalam suatu organisasi.

Teori ini dapat dilihat pada scene yang menunjukkan Muse, yaitu serang kapten

atau pemimpin dari para perompak terlalu berambisi dengan tujuannya untuk

membajak serta merampok kapal yg dipimpin oleh Kapten Philips sehingga tidak

menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Muse hanya mampu

menentukan tujuan yaitu untuk membajak kapal tapi ia tidak mampu membina

hubungan yang baik dengan anak buahnya. Muse juga tidak mampu

memanagement karena ia tidak memiliki strategi-strategi yang tepat untuk

mencapai tujuannya. Padahal management dapat berperan untuk membuat

suatu rencana untuk mencapai visi organisasi dan menjaganya agar rencana

tindak tersebut dapat berjalan dengan baik.

Management tanpa leadership

Keseimbangan antara kepemimpinan dan management menghasilkan

keseimbangan pula dalam kemampuan menentukan arah dan visi organisasi

serta kemampuan dalam menentukan cara bagaimana mencapai visi organisasi

tersebut. Potongan gambar diatas merupakan beberapa scene yang

menunjukan bahwa Muse seorang pemimpin dari para perompak, kurang

memiliki jiwa kepemimpinan karena ia hanya berfokus untuk mencapai

ambisinya. Ia tidak perduli dengan anak buahnya yang terluka parah. Ia juga

tidak menjalin hubungan baik dengan anak buahnya yang menyebabkan sering

terjadi keributan dan selisih paham sehingga Muse dan anak buah lainnya tidak

mampu untuk saling bekerja sama dan berujung pada kegagalan yang berakhir

dengan tertangkapnya Muse.

Singkatnya, kepemimpinan (leadership) berkaitan dengan penentuan arah atau

visi organisasi sementara management berkaitan dengan pengendalian

(controlling) dan pengarahan (directing) sumberdaya organisasi untuk mencapai

arah atau visi organisasi berdasarkan prinsip-prinsip yang telah dibangun.

Fungsi leadership yang ditunjang dengan fungsi management dalam sebuah

organisasi atau kelompok memiliki pengaruh yang signifikan karena

kesinambungan antara keduanya merupakan kondisi yang ideal yang akan

membuat sebuah organisasi atau kelompok berjalan dengan baik.

Sumber: :

http://www.scoresociety.com/component/content/article/36-tulisan/56-

leadership-dan-management-dua-sisi-mata-uang