Teori Kasus HEPATITIS a (Agus-mastiur)

Embed Size (px)

Citation preview

HEPATITIS A

LANDASAN TEORI

HEPATITIS ADEFINISI

Hepatitis A adalah suatu penyakit yang diakibatkan masuknya virus Hepatitis A ke dalam tubuh, terutama menyerang hati yang bisa menimbulkan gejala-gejala Hepatitis. Hepatitis A merupakan penyakit dengan distribusi global. Infeksi Hepatitis A yang kemudian ditandai dengan adanya antibodi anti HAV, yang secara universal erat hubungannya dengan standar kesehatan/sanitasi daerah yang bersangkutan.

ETIOLOGI

Hepatitis A merupakan virus berukuran 27 nanometer yang digolongkan dalam Picornavirus. Virus ini terdiri dari sarung protein luar yang disebut capsid yang akan mengelilingi core yang terbuat dari single stranded RNA yang mengandung kode genetik virus tersebut. Protein tersebut akan berikatan satu dengan yang lainnya secara simetris kubik bebas dari lipid maupun glikoprotein, memiliki tiga poli-protein permukaan yaitu VP1,VP2 dan VP3 dan peptida internal VP4 yang terikat dengan virus RNA. Tampil sebagai bentuk ikosahedral.dengan mikroskop elektron terlihat virus tidak memiliki mantel (envelope) dengan suatu nukleo kapsid yang merupakan ciri khas dari antigen virus Hepatitis A. Seuntai molekul RNA terdapat dalam kapsid, satu ujung dari RNA ini disebut Viral Protein Genomic (VPG) yang berfungsi menyerang ribosom sitoplasma sel hati.EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi dan transmisi Virus Hepatitis A mencakup beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Variasi musim dan geografi

2.Insiden usia

3.Reinfeksi kronik dan reinfeksi tidak nyata

Didaerah dengan 4 musim, infeksi HAV terjadi secara epidemik musiman yang puncaknya biasa terjadi pada akhir musim semi dan awal musim dingin. Penurunan angka kejadian HAV akhir-akhir ini menunjukan bahwa infeksi HAV dijumpai terbatas pada kelompok-kelompok sosial tertentu yaitu turis yang sering bepergian, sehingga variasi musiman sudah tidak begitu menonjol lagi. Didaerah tropis insiden puncak yang pernah dilaporkan cenderung terjadi selama musim hujan dan pola epidemik siklik berulang setiap 5-10 tahun sekali.Insiden menurut usia, semua kelompok umum secara umum rawan terhadap infeksi HAV. Insiden tertinggi terjadi pada anak dan dewasa muda. Di negara yang keadaan ekonomi dan lingkunganya baik, penduduk dewasa dan tua banyak yang belum mempunyai anti-HAV karena memang belum pernah terpajan, sehingga kelompok ini menjadi rentan terhadap penyakit.Dinegara berkembang infeksi HAV terjadi pada usia yang relatif lebih muda dan teridentifikasi dengan adanya prevalensi anti HAV yang sangat tinggi pada tahun- tahun pertama kehidupan.

Penularan Hepatitis A :

1. Faeco- oral :

- Kontak dari orang ke orang

- Minuman yang terkontaminasi oleh tinja yang terinfeksi- Makanan yang terinfeksi- Makanan atau buah-buahan yang dicuci dengan air yang

terkontaminasi

- Makanan laut yang terinfeksi oleh air limbah di laut

2. Parenteral :

- Alat suntik yang tercemar

- Transfusi darah yag diberikan donor pada stadium awal sebelum timbul gejala klinik

PATOGENESIS

Target primer utama dari HAV adalah sel-sel hati (hepatosit) setelah partikel virus tertelan, mereka akan terabsorbsi melalui pembuluh darah diangkut ke hati. Begitu sampai di hati, partikel virus akan di telan oleh hepatosit. Didalam sel, materi genetik atau genom dari HAV yang terdiri dari single stranded RNA akan bertindak sebagai suatu template yang akan memproduksi protein-protein selanjutnya. Protein ini akan bergabung kembali membentuk capsid virus yang baru (progeny), setiap capsid mengandung RNA virus yang baru saja terduplikasi. Progen HAV yang baru ini lalu akan dirilis melalui saluran empedu kecil yang terdapat diantara sel-sel tuan rumah. Mereka lalu secara bebas akan di buang melalui tinja atau akan menulari Hepatosit-hepatosit tetangganya.Catatan : Yang merusak dan memusnahkan sel hati bukanlah replikasi HAV , tetapi yang benar adalah respon imun-imun sel yang terserang yang berperan menghancurkan sel hati.

GEJALA KLINIS

Hepatitis A dapat menyerang semua umur namun demikian Hepatitis A merupakan penyakit yang terutama menyerang anak dan dewasa muda. Pada anak-anak umumnya sering tidak diketahui dan fase akut Hepatitis A seringkali hanya sebagai keadaan asimptomatik pada 90% penderita atau hanya bentuk ringan saja sekitar 10% yang timbul ikterus.

Pada usia lebih tua dan dewasa muda keluhan dan gejala lebih nyata.

Bentuk klasik ditandai dengan 4 stadium:- Masa Tunas

- Fase Pre-ikterik

- Fase Ikterik

- Fase Penyembuhan

.

A. Masa Tunas : Penelitian pada sukarelawan menunjukan bahwa masa inkubasi Hepatitis A akut bervariasi antara 15-50 hari.B. Fase Pre-ikterik : Keluhan umumnya tidak spesifik, dapat berlangsung 2-7 hari, gambaran sangat mirip dengan gejala flu (flu like syndrome) Dengan keluhan yang tidak khas ini sering diduga sebagai penderita influenza, gastritis maupun arthritis. Pada kasus yang nyata kadang disebut gejala klasik, seperti: Kuning

Urine berwarna gelap

Lemas

Hilang nafsu makan

Rasa tidak enak di perut

Tinja berwarna pucat

Mual dan muntah

Demam

Sakit kepala

Nyeri pada sendi

Pegal pada otot

Diare

Rasa tidak enak di tenggorokan

C. Fase Ikterik : Fase ini pada awalnya disadari penderita , biasanya setelah demam turun penderita menyadari bahwa urine berwarna kuning pekat seprti teh, ataupun tanpa disadari, orang lain yang melihat sklera dan kulit berwarna kekuning-kuningan. Pada fase ini kuningnya akan meningkat, menetap, kemudian menurun secara perlahan-lahan, hal ini bisa berlangsung sekitar 10-14 hari.

Pada fase ini keluhan sudah mulai berkurang dan pasien sudah merasa lebih baikD. Fase Penyembuhan : Fase penyambuhan dimulai dengan menghilangnya sisa gejala tersebut diatas, ikterus mulai menghilang, penderita merasa segar kembali walau mungkin masih terasa cepat lelah. Umumnya masa penyembuhan secara klinis dan biokimiawi memerlukan waktu sekitar 6 bulan.Gejala sisa / sequele

1. Hepatitis memanjang prolonged

Pada Hepatitis virus A akut tidak ditemukan gejala sisa kronik. Namun demikian ditemukan keadaan hepatitis virus yang memanjang, dimana ditemukan gejala-gejala yang menetap dari klinik dan laboratorium. Keluhan dan gejala memanjang ini bisa sampai 4 bulan. Nafsu makan membaik, sering keluhan lemas-lemas dan ikterus sifatnya ringan.

2. Hepatitis kambuhan relaps

Penderita sudah sembuh dan kambuh kembali, seperti keluhan gejala awal, namun biasanya bersifat ringan dibandingkan dengan serangan yang pertama kali. LABORATORIUM

Untuk menunjang diagnosis perlu dibantu dengan pemeriksaan laboratorium yaitu Ig M anti-HAV akan menjadi positif. Respon inisial terhadap HAV hampir seluruhnya adalah antibodi Ig M. Antibodi ini akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan. Ig M anti-HAV adalah spesifik untuk diagnosis dan konfirmasi infeksi Hepatitis A akut.Infeksi yang sudah lalu atau adanya imunitas ditandai dengan adanya anti-HAV-total yang terdiri atas Ig G anti-HAV. Antibodi Ig G akan naik dengan cepat setelah virus dieradikasi lalu akan turun perlahan-lahan setelah beberapa bulan. Pertanda anti-HAV berguna bagi penelitian epidemiologis dan status imunitas.Virus tersekresi pada tinja dari 2 minggu sebelum sampai 1 minggu sesudah mulainya penyakit.

Kenaikan hampir secara universal pada SGOT, SGPT, bilirubin, alkali fosfatase 5-nukleotidase dan -glutamil transpeptidase. Protrombin Time harus selalu diukur pada anak dengan Hepatitis untuk membantu menilai luasnya cedera hati, pemanjangannya adalah tanda serius yang mengharuskan rawat inap di rumah sakit.

DIAGNOSIS

Ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan dibantu dengan sarana penunjang pemeriksaan laboratorium:

1. Anamnesis, gejala prodromal, riwayat kontak.

2. Pemeriksaan jasmani:

Ikterus tampak pada sklera, kulit dan selaput lendir langit-langit

Pada kasus yang sangat berat (fulminan) didapatkan mulut yang berbau spesifik (foetor hepaticum)

Pada perabaan hati membengkak 2-3 jari di bawah arkus kosta dengan konsistensi lunak, tepi tajam dan sedikit nyeri tekan

Limpa kadang-kadang teraba lunak

3. Pemeriksaan laboratorium: Tes fungsi hati (Bilirubin, SGOT, SGPT, alkali fosfatase)

Tes serologi Ig M anti-HAV

DIAGNOSIS BANDINGKemungkinan penyebab Hepatitis sangat bervariasi menurut umur. Ikterus fisiologis, penyakit hemolitik dan sepsis pada neonatus biasanya dibedakan dengan mudah dari Hepatitis. Segera sesudah masa neonatus, infeksi merupakan penyebab penting hiperbilirubinemia, tetapi penyebab metabolik dan anatomik (atresia biliaris dan kista koledokhus) juga harus dipikirkan. Pemasukan sayuran berpigmen pada diet bayi dapat menyebabkan karotenemia, yang dapat terancukan dengan ikterus.

Pada masa bayi dan anak, sindrom hemolitik uremik pada mulanya dapat terancukan dengan Hepatitis. Ikterus juga dapat terjadi pada malaria, leptospirosis dan infeksi berat pada anak yang lebih tua, terutama pada mereka dengan gangguan maligna atau immunodifisiensi. Batu empedu dapat menyumbat drainase empedu dan menimbulkan ikterus pada remaja serta pada anak dengan proses hemolitik kronis.

Obat-obatan, termasuk overdosis asetaminofen, asam valproat dan berbagai hepatotoksin dapat disertai gambaran seperti Hepatitis. PENATALAKSANAAN

Tujuan utama penatalaksanaan Hepatitis virus akut secara umum:

1. Mengurangi angka kematian

2. Menghilangkan keluhan dan gejala klinik yang ada

3. Memperpendek perjalanan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi

Sampai saat ini belum ada obat yang berkhasiat spesifik, yang dapat merubah perjalanan penyakit Hepatitis akut.Pada dasarnya penatalaksanaan infeksi virus Hepatitis A sama dengan Hepatitis akut lainnya yaitu bersifat suportif, tidak ada yang spesifik, berupa:1. Tirah baring Istirahat cukup

Pemulihan semua kegiatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan parameter penurunan hasil laboratorium fungsi hati dan pemulihan jasmani.

2. Diet

Diet cukup kalori (30-35 kalori / KgBB)

Pada kasus dengan gejala klinis berat dibantu dengan pemberian makanan parenteral, contoh: Larutan glukosa

Cairan dengan kalori yang cukup

Diet rendah lemak

3. Obat-obatan

Kortikosteroid

Immunomodulator

Obat-obatan non spesifik : bersifat suportif dan memberikan rasa nyaman (liver protector), contoh: * HP-Pro * Hevtin

* Methicol * Urdafalk

* Curcuma * Lesichol

Obat- obat Simptomatik : membantu menghilangkan keluhan gejala klinis.

KOMPLIKASI

Anak-anak hampir selalu sembuh dari infeksi HAV. Jarang Hepatitis fulminan dapat terjadi, dimana kenaikan kadar bilirubin serum progresif disertai dengan kenaikan awal dari aminotransferase yang disertai dengan turunnya ke nilai normal atau rendah. Fungsi sintesis hati menurun dan Protrombin Time menjadi memanjang, sering disertai dengan perdarahan. Albumin serum turun, menimbulkan edema dan asites. Amonia biasanya naik dan sensorium menjadi memburuk dari mengantuk ke pingsan (stupor) dan kemudian koma dalam. Perburukan pada penyakit stadium akhir dan kematian dapat terjadi kurang dari satu minggu atau dapat berkembang lebih buruk.

PENCEGAHAN A. Secara umum

Kebersihan perorangan

Lingkungan dan sanitasi baik : - Pemakaian air bersih

- Pembuangan sampah pada tempatnya

- Pembuatan sumur yang memenuhi standar

Mencegah kontaminasi makanan, memasak dengan baik makanan dan minuman

Mengenal masa penularan 2 minggu sebelum timbul kuning dan 1 minggu sesudahnya

B. Secara khusus (Dengan Imunisasi)1.Imunisasi Pasif

- Pencegahan setelah kontak, yaitu untuk keluarga yang terdekat dan tinggal serumah

- Pencegahan sebelum kontak yaitu terhadap mereka yang akan bepergian ke daerah endemis

Pemberian dengan H-Ig (Human Normal Immuno-globulin) dosis yang dianjurkan 0,02 ml/KgBB diberikan dalam waktu tidak lebih dari satu minggu setelah kontak. Karena H-Ig ini bersifat sementara maka berlaku untuk kurun waktu 2 bulan.

Kunjungan singkat kurang dari 2 bulan dosis 0,02 ml/KgBB

Kunjungan lama lebih dari 4 bulan dosis 0,08 ml/KgBB

2. Imunisasi Aktif Rekomendasi untuk vaksinasi Hepatitis A dianjurkan pemberiannya sebagai berikut:

Pada anak usia sekolah

Selektif untuk mereka resiko terjadi infeksi Hepatitis A

Pada penderita penyakit hati kronik (Hepatitis B dan C)

Saat ini telah tersedia vaksin Hepatitis A yaitu :

HAVRIX

VAQTA

AVAXIM

Kemasan : 1 flacon (1/2 ml) : dosis 720 EIU Cara pemberian : - Dosis tunggal anak 720 EIU - Boster 6 bulan kemudianPROGNOSIS

99% penderita dapat sembuh secara sempurna tanpa ada gejala sisa. Pada kasus Hepatitis fulminan, pasien dapat meninggal dalam waktu 5 hari atau paling lama 1-2 bulan. Prognosis paling buruk bila terdapat tanda dan gejala koma hepatikum, jaundice serta asites.DAFTAR PUSTAKA :1. Nelson, Textbook of Pedriatic, Edition 16Th, hal 768-776.

2. Fredseick d suchy, Ronald J. Sohoe, William F. Balis, Liver disease in children, BAB 17,Edition 2nd, hal 365-370.

3. William W. Hay Jr, Myron j. Levin, Judith M. Sondheenis, Current Pediatric, Diagnosis and Trearment, hal 580-582.

4. A.H. Markum, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, FK UI, BAB 8, hal 522.5. H. Ali Sulaiman,Julita Sari, Panduan Praktis Hepatitis A, Penerbit IDI.PRESENTASI KASUS

HEPATITIS A

Disusun oleh :

AGUS WARYUDI (98 - 171)

MASTIUR BANJARNAHOR (K - 2885)Pembimbing :

Dr. HARTANIAH SADIKIN, SpA

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

PERIODE 9 AGUSTUS-16 OKTOBER 2004

FK UKI

200412