31
1 BAB I PENDAHULUAN Hepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus yaitu virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis E (HEV). Semua jenis hepatitis virus yang menyerang manusia merupakan virus RNA kecuali virus hepatitis B, yang merupakan virus DNA. Walaupun virus-virus tersebut berbeda dalam sifat molekular dan antigen, akan tetapi semua jenis virus tersebut memperlihatkan kesamaan dalam perjalanan penyakitnya. Gambaran klinis hepatitis virus sangat bervariasi mulai dari infeksi asimtomatik tanpa kuning sampai yang berat yaitu hepatitis fulminan yang dapat menimbulkan kematian hanya dalam beberapa hari. Gejala hepatitis akut terbagi dalam empat tahap, yaitu fase inkubasi, yang merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus, fase prodromal (pra- ikterik), yang merupakan fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala ikterus, fase ikterus, dan fase konvalesen (penyembuhan).

Laporan Kasus Hepatitis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kasus Hepatitis

1

BAB I

PENDAHULUAN

Hepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang

hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima

jenis virus yaitu virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis

C (HCV), virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis E (HEV). Semua jenis

hepatitis virus yang menyerang manusia merupakan virus RNA kecuali virus

hepatitis B, yang merupakan virus DNA. Walaupun virus-virus tersebut berbeda

dalam sifat molekular dan antigen, akan tetapi semua jenis virus tersebut

memperlihatkan kesamaan dalam perjalanan penyakitnya.

Gambaran klinis hepatitis virus sangat bervariasi mulai dari infeksi

asimtomatik tanpa kuning sampai yang berat yaitu hepatitis fulminan yang dapat

menimbulkan kematian hanya dalam beberapa hari. Gejala hepatitis akut terbagi

dalam empat tahap, yaitu fase inkubasi, yang merupakan waktu antara masuknya

virus dan timbulnya gejala atau ikterus, fase prodromal (pra-ikterik), yang

merupakan fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya

gejala ikterus, fase ikterus, dan fase konvalesen (penyembuhan).

Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati

di seluruh dunia. Penyakit tersebut ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas

1-2 juta kematian setiap tahunnya. Banyak episode hepatitis dengan klinis

anikterik, tidak nyata, atau subklinis. Secara global virus hepatitis merupakan

penyebab utama viremia yang persisten. Di indonesia, berdasarkan data dari

rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus

hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar 39,8-68,3%. Tingkat prevalensi hepatitis

B di Indonesia sangat bervariasi berkisar dari 2,5%-25,61%. Prevalensi anti-HCV

pada donor darah di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan angka diantara

0,5%-3,37%, sedangkan prevalensi anti-HCV pada hepatitis virus akut

menunjukkan bahwa hepatitis C menempati urutan kedua setelah hepatitis A akut,

yaitu sekitar 15,5%-46,4%.

1

Page 2: Laporan Kasus Hepatitis

2

Dengan data perkembangan seperti ini, penyakit hepatitis virus akut akan

dapat menyebabkan permasalahan yang signifikan bagi masyarakat global dan

bukan tidak mungkin dalam kurun beberapa tahun kedepan angka statistik ini

akan bergerak naik secara drastis. Dengan demikian perlu adanya penanganan dari

segala aspek baik secara biomedik maupun biopsikososial. Dan untuk itu kasus ini

diangkat sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sebagai praktisi medis agar

dapat mengenal penyakit ini lebih rinci sebelum benar-benar mengaplikasikan

teori pengobatan yang rasional.

Page 3: Laporan Kasus Hepatitis

3

BAB IILAPORAN KASUS

IDENTIFIKASI

Nama : Tn. S

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 43 tahun

Alamat : Gang Janur Kel Jolang Kec Kota Kendal, Muara Enim

Pekerjaan : Pegawai swasta

Status perkawinan : Kawin

Agama : Islam

MRS : 28 Desember 2012

ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Badan bertambah kuning sejak ± 5 hari SMRS

Riwayat Perjalanan Penyakit :

Sejak ± 2 minggu SMRS, os mengeluh muntah, frekuensi 5 kali per hari,

isi apa yang dimakan, jumlah ± ½ gelas aqua sekali muntah. Os juga mengeluh

nyeri perut kanan atas yang menjalar hingga ke ulu hati. Mual (+), pusing (+),

badan lemas (+), nafsu makan menurun (+), demam (-), menggigil (-), nyeri otot

dan sendi (-), BAB dan BAK biasa. Os berobat ke rumah sakit dan dikatakan sakit

maag. Os lalu dirawat selama 5 hari dan pulang perbaikan.

Sejak ± 9 hari SMRS, os mengeluh badan menjadi kuning. Os juga

mengeluh pusing, badan lemas, dan nafsu makan menurun. Demam (-), menggigil

(-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), nyeri otot dan sendi (-), BAK berwarna

tua seperti teh, BAB biasa. Os tidak berobat.

Sejak ± 5 hari SMRS, os mengeluh badan semakin bertambah kuning. Os

juga mengeluh pusing, badan lemas, dan nafsu makan menurun. Demam (-),

menggigil (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), nyeri otot dan sendi (-),

BAK berwarna tua seperti teh, BAB biasa. Os lalu berobat ke rumah sakit dr. HM

Rabain Muara Enim dan dirawat.

3

Page 4: Laporan Kasus Hepatitis

4

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal

Riwayat transfusi darah dan hemodialisis disangkal

Riwayat tertusuk jarum disangkal

Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning disangkal

Riwayat makan di pinggir jalan dalam 1 bulan terakhir ada

Riwayat sakit maag disangkal

Riwayat kencing manis disangkal

Riwayat darah tinggi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi

Penderita sudah menikah. Penderita bekerja sebagai pegawai swasta di perusahaan

batu bara. Istri penderita tidak bekerja (ibu rumah tangga). Kesan: status sosial

ekonomi sedang.

PEMERIKSAAN FISIK (29 Desember 2012)

Keadaan Umum

Keadaan umum : tampak sakit

Keadaan sakit : sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Gizi : cukup

Dehidrasi : (-)

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup

Pernafasan : 20 kali per menit, thoracoabdominal

Suhu : 36,7o C

Berat Badan : 55 kg

Tinggi Badan : 160 cm

IMT : 55/(1,6)2 = 21,48 (normoweight)

Keadaan Spesifik

Page 5: Laporan Kasus Hepatitis

5

Kulit

Warna sawo matang, efloresensi (-), pigmentasi normal, ikterus (+), sianosis (-),

spider naevi (-), telapak tangan dan kaki pucat (-), pertumbuhan rambut normal.

KGB

Kelenjar getah bening di submandibula, leher, axila, inguinal tidak teraba.

Kepala

Normocephaly, simetris, warna rambut hitam, rambut mudah rontok (-),

deformitas (-).

Mata

Eksoftalmus (-), endoftalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat

(-), sklera ikterik (+), kornea jernih, pupil isokor, reflek cahaya (+), pergerakan

mata ke segala arah baik.

Hidung

Bagian luar hidung tak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan

baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-).

Telinga

Lubang telinga lapang, pendengaran baik.

Mulut

Pembesaran tonsil (-), gusi berdarah (-), lidah kering (-), tepi lidah hiperemis (-),

lidah tremor (-), pelo (-), atrofi papil (-), stomatitis (-), rhagaden (-), bau

pernapasan khas (-).

Leher

Pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP (5+2) cmH2O, hipertrofi musculus

sternocleidomastoideus (-), kaku kuduk (-).

Page 6: Laporan Kasus Hepatitis

6

Dada

Bentuk dada normal, simetris, perbandingan dinding transversal:anteroposterior =

2:1, retraksi (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-).

Paru

Inspeksi : statis simetris kanan dan kiri, dinamis simetris kanan dan kiri, tidak

ada yang tertinggal

Palpasi : stem fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)

Perkusi : batas atas ICS II, batas jantung kanan ICS V linea sternalis dextra,

batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis sinistra

Auskultasi : HR 80 x/menit, ritmik, murmur (-), gallop (-).

Abdomen

Inspeksi : datar, venektasi (-)

Palpasi : lemas, nyeri tekan regio hipokondrium kanan (+), hepar teraba 3

jari dibawah arcus costae, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi

kenyal. Lien tidak teraba.

Perkusi : timpani, shifting dullness (-)

Auskultasi : bising usus (+) normal

Genitalia Eksterna

(Tidak diperiksa)

Ekstremitas

Page 7: Laporan Kasus Hepatitis

7

Ekstremitas atas : gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi

normal, telapak tangan pucat (-), jari tabuh (-), turgor < 2

detik, sianosis (-).

Ekstremitas bawah : gerakan bebas, jaringan parut (-), pigmentasi normal,

telapak kaki pucat (-), jari tabuh (-), turgor kembali

lambat (-), edema pretibia (-).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal 29 Desember 2012

Hematologi

No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal1 Hemoglobin 11,1 g/dl 14-18 g/dl2 Leukosit 6700/mm3 5000-10000/mm3

3 Laju Endap Darah 40 mm/jam <10 mm/jam4 Hitung jenis 0/0/0/90/5/5 0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8

Kimia Klinik

No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal1 BSS 121 mg/dl 76-110 mg/dl2 Protein total 6,0 g/dl <7 g/dl3 Albumin 4,0 mg/dl 3,8-5,8 mg/dl4 Globulin 2,0 mg/dl 1,3-2,7 mg/dl5 Bilirubin total 6,3 mg/dl 1,0 mg/dl6 Bilirubin direk 2,3 mg/dl <0,25mg/dl7 Bilirubin indirek 4,0 mg/dl <0,8mg/dl8 SGOT 45 U/I <18 U/I9 SGPT 47 U/I <22 U/I10 Alk. Phosphatase 364 U/I 60-170 U/I

Tes malaria (DDR): negatif

Diagnosis Akhir:

Page 8: Laporan Kasus Hepatitis

8

Ikterik ec hepatitis virus akut

Diagnosis Banding:

- Ikterik ec anemia hemolitik

- Ikterik ec obstruksi akut traktus biliaris

Penatalaksanaan :

Non Farmakologis :

- Tirah baring

- Diet hati III

Farmakologis :

- IVFD D5 gtt x/menit

- Cifrofloxacin infus 1x1 i.v. / hari

- Ondansentron 2x1 amp i.v. /hari

- Ranitidin 2x1 amp i.v. /hari

- Methioson 3x1 tablet/hari

- Curcuma 2x200 mg tablet/hari

Rencana Pemeriksaan:

- Tes serologi IgM anti-HAV, HbsAg, anti-HBs, dan anti-HCV

- Pemeriksaan USG

Prognosis

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Page 9: Laporan Kasus Hepatitis

9

RESUME

Seorang laki-laki, Tn. S, umur 43 tahun, status kawin, alamat Muara Enim,

pekerjaan pegawai swasta, dirawat di RSHMR Muara Enim bagian penyakit

dalam tanggal 28 Desember 2012.

ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Badan bertambah kuning sejak ± 5 hari SMRS

Riwayat Perjalanan Penyakit :

Sejak ± 2 minggu SMRS, os mengeluh muntah, frekuensi 5 kali per hari,

isi apa yang dimakan, jumlah ± ½ gelas aqua sekali muntah. Os juga mengeluh

nyeri perut kanan atas yang menjalar hingga ke ulu hati. Mual (+), pusing (+),

badan lemas (+), nafsu makan menurun (+), demam (-), menggigil (-), nyeri otot

dan sendi (-), BAB dan BAK biasa. Os berobat ke rumah sakit dan dikatakan sakit

maag. Os lalu dirawat selama 5 hari dan pulang perbaikan.

Sejak ± 9 hari SMRS, os mengeluh badan menjadi kuning. Os juga

mengeluh pusing, badan lemas, dan nafsu makan menurun. Demam (-), menggigil

(-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), nyeri otot dan sendi (-), BAK berwarna

tua seperti teh, BAB biasa. Os tidak berobat.

Sejak ± 5 hari SMRS, os mengeluh badan semakin bertambah kuning. Os

juga mengeluh pusing, badan lemas, dan nafsu makan menurun. Demam (-),

menggigil (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), nyeri otot dan sendi (-),

BAK berwarna tua seperti teh, BAB biasa. Os lalu berobat ke rumah sakit dr. HM

Rabain Muara Enim dan dirawat.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal

Riwayat transfusi darah dan hemodialisis disangkal

Riwayat tertusuk jarum disangkal

Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning disangkal

Riwayat makan di pinggir jalan dalam 1 bulan terakhir ada

Page 10: Laporan Kasus Hepatitis

10

Riwayat sakit maag disangkal

Riwayat kencing manis disangkal

Riwayat darah tinggi disangkal

PEMERIKSAAN FISIK (29 Desember 2012)

Keadaan Umum

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup

Pernafasan : 20 kali per menit, thoracoabdominal

Suhu : 36,7o C

KEADAAN SPESIFIK

Kulit ikterik (+), telapak tangan dan kaki pucat (-), sianosis (-). Tidak ada

pembesaran KGB. Sklera ikterik (+), konjungtiva palpebra pucat (-). Telinga,

hidung, dan mulut dalam keadaan baik. JVP (5+2) cm H2O. Genital tidak

diperiksa.

Paru:

Statis simetris kanan dan kiri, dinamis kanan dan kiri tidak ada yang tertinggal,

strem femitus kiri = kanan, sonor di kedua lapangan paru, vesikuler normal,

ronkhi (-), wheezing (-)

Jantung :

Ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis tidak teraba, thrill (-), batas atas ICS II,

batas kanan ICS V linea sternalis dextra, batas kiri ICS V linea midclavicularis

sinistra, HR=80 kali/menit (ritmik), murmur (-), gallop (-).

Abdomen

Datar, venektasi (-), lemas, nyeri tekan regio hipokondrium kanan (+), hepar

teraba 3 jari dibawah arcus costae, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal,

lien tidak teraba, timpani, shifting dullness (-), bising usus (+) normal.

Ektremitas

Page 11: Laporan Kasus Hepatitis

11

Ekstremitas atas : gerakan bebas, jari tabuh (-), sianosis (-).

Ekstremitas bawah : gerakan bebas, edema pretibia (-/-).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal 29 Desember 2012

Hematologi: hemoglobin 11,1 g/dl, leukosit 6700/mm3, laju endap darah 40

mm/jam, hitung jenis 0/0/0/90/5/5.

Kimia Klinik: BSS 121mg/dl, protein total 6,0 g/dl, albumin 4,0 mg/dl, globulin

2,0 mg/dl, bilirubin total 6,3 mg/dl, bilirubin direk 2,3 mg/dl, bilirubin indirek 4,0

mg/dl, SGOT 45 U/I, SGPT 47 U/I, alkaline phosphatase 364 U/I.

Parasitologi: Malaria (DDR) negatif

DIAGNOSIS AKHIR:

Ikterik ec hepatitis virus akut

DIAGNOSIS BANDING:

- Ikterik ec anemia hemolitik

- Ikterik ec obstruksi akut traktus biliaris

PENATALAKSANAAN:

Non Farmakologis :

- Tirah baring

- Diet hati III

Farmakologis :

- IVFD D5 gtt x/menit

- Cifrofloxacin infus 1x1 i.v. / hari

- Ondansentron 2x1 amp i.v. /hari

- Ranitidin 2x1 amp i.v. /hari

- Methioson 3x1 tablet/hari

- Curcuma 2x200 mg tablet/hari

Rencana Pemeriksaan:

Page 12: Laporan Kasus Hepatitis

12

- Tes serologi IgM anti-HAV, HbsAg, anti-HBs, dan anti-HCV

- Pemeriksaan USG

Prognosis

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Follow Up:

Page 13: Laporan Kasus Hepatitis

13

Tanggal 29 Desember 2012S: Badan kuningO: Keadaan umum

KesadaranTekanan darahNadiPernapasanTemperatur

Keadaan spesifikKepala

Leher

Thorax:Jantung

Paru

Abdomen

Genitalia

Ekstremitas

Tampak sakit sedangCompos mentis110/70 mmHg80 x/menit20 x/ menit36.70C

Konjungtiva palpebra pucat (-)Sklera ikterik(+)JVP (5+2) cmH2OPembesaran KGB (-)

I : ictus cordis tidak terlihatP : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)P : Batas kanan ICS V linea sternalis dextra, batas kiri ICS V linea midclavicularis sinistra, batas atas ICS IIA : HR=80 kali/menit (ritmik), murmur (-), gallop (-).

vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)

I : datar, venektasi (-)P : lemas, nyeri tekan regio hipokondrium kanan (+),

hepar teraba 3 jari dibawah arcus costae, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal. Lien tidak teraba

P : timpani, nyeri ketok (-), shifting dullness (-)A : bising usus (+) normal

Tidak diperiksa

Ekstremitas atas : gerakan bebas, jari tabuh (-), sianosis (-).Ekstremitas bawah : gerakan bebas, edema pretibia (-/-).

A Diagnosis Akhir:Ikterik ec hepatitis virus akut

P Penatalaksanaan :Non Farmakologis :

Page 14: Laporan Kasus Hepatitis

14

- Tirah baring- Diet hati III

Farmakologis :- IVFD D5 gtt x/menit - Cifrofloxacin infus 1x1 i.v. / hari- Ondansentron 2x1 amp i.v. /hari- Ranitidin 2x1 amp i.v. /hari- Methioson 3x1 tablet/hari- Curcuma 2x200 mg tablet/hari

Follow Up:

Page 15: Laporan Kasus Hepatitis

15

Tanggal 30 Desember 2012S: Badan kuningO: Keadaan umum

KesadaranTekanan darahNadiPernapasanTemperatur

Keadaan spesifikKepala

Leher

Thorax:Jantung

Paru

Abdomen

Genitalia

Ekstremitas

Tampak sakit sedangCompos mentis120/70 mmHg80 x/menit20 x/ menit36.70C

Konjungtiva palpebra pucat (-)Sklera ikterik(+)JVP (5+2) cmH2OPembesaran KGB (-)

I : ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis tidak teraba, thrill (-)P : Batas kanan ICS V linea sternalis dextra, batas kiri ICS V linea midclavicularis sinistra, batas atas ICS IIA : HR=80 kali/menit (ritmik), murmur (-), gallop (-).

vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)

I : datar, venektasi (-)P : lemas, nyeri tekan regio hipokondrium kanan (+),

hepar teraba 3 jari dibawah arcus costae, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal. Lien tidak teraba

P : timpani, nyeri ketok (-), shifting dullness (-)A : bising usus (+) normal

Tidak diperiksa

Ekstremitas atas : gerakan bebas, jari tabuh (-), sianosis (-).Ekstremitas bawah : gerakan bebas, edema pretibia (-/-).

A Diagnosis Akhir:Ikterik ec hepatitis virus akut

P Penatalaksanaan :Non Farmakologis :

Page 16: Laporan Kasus Hepatitis

16

- Tirah baring- Diet hati III

Farmakologis :- IVFD D5 gtt x/menit - Cifrofloxacin infus 1x1 i.v. / hari- Ondansentron 2x1 amp i.v. /hari- Ranitidin 2x1 amp i.v. /hari- Methioson 3x1 tablet/hari- Curcuma 2x200 mg tablet/hari

Follow Up:

Page 17: Laporan Kasus Hepatitis

17

Tanggal 31 Desember 2012S: Badan kuningO: Keadaan umum

KesadaranTekanan darahNadiPernapasanTemperatur

Keadaan spesifikKepala

Leher

Thorax:Jantung

Paru

Abdomen

Genitalia

Ekstremitas

Tampak sakit sedangCompos mentis120/70 mmHg80 x/menit20 x/ menit36.70C

Konjungtiva palpebra pucat (-)Sklera ikterik(+)JVP (5+2) cmH2OPembesaran KGB (-)

I : ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis tidak teraba, thrill (-)P : Batas kanan ICS V linea sternalis dextra, batas kiri ICS V linea midclavicularis sinistra, batas atas ICS IIA : HR=80 kali/menit (ritmik), murmur (-), gallop (-).

vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)

I : datar, venektasi (-)P : lemas, nyeri tekan regio hipokondrium kanan (+),

hepar teraba 3 jari dibawah arcus costae, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal. Lien tidak teraba

P : timpani, nyeri ketok (-), shifting dullness (-)A : bising usus (+) normal

Tidak diperiksa

Ekstremitas atas : gerakan bebas, jari tabuh (-), sianosis (-).Ekstremitas bawah : gerakan bebas, edema pretibia (-/-).

A Diagnosis Akhir:Ikterik ec hepatitis virus akut

P Penatalaksanaan :Non Farmakologis :

Page 18: Laporan Kasus Hepatitis

18

- Tirah baring- Diet hati III

Farmakologis :- IVFD D5 gtt x/menit - Cifrofloxacin infus 1x1 i.v. / hari- Ondansentron 2x1 amp i.v. /hari- Ranitidin 2x1 amp i.v. /hari- Methioson 3x1 tablet/hari- Curcuma 2x200 mg tablet/hari

Follow Up:

Page 19: Laporan Kasus Hepatitis

19

Tanggal 01 Januari 2012S: Badan kuningO: Keadaan umum

KesadaranTekanan darahNadiPernapasanTemperatur

Keadaan spesifikKepala

Leher

Thorax:Jantung

Paru

Abdomen

Genitalia

Ekstremitas

Tampak sakit sedangCompos mentis110/70 mmHg80 x/menit20 x/ menit36.70C

Konjungtiva palpebra pucat (-)Sklera ikterik(+)JVP (5+2) cmH2OPembesaran KGB (-)

I : ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis tidak teraba, thrill (-)P : Batas kanan ICS V linea sternalis dextra, batas kiri ICS V linea midclavicularis sinistra, batas atas ICS IIA : HR=80 kali/menit (ritmik), murmur (-), gallop (-).

vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)

I : datar, venektasi (-)P : lemas, nyeri tekan regio hipokondrium kanan (+),

hepar teraba 3 jari dibawah arcus costae, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal. Lien tidak teraba

P : timpani, nyeri ketok (-), shifting dullness (-)A : bising usus (+) normal

Tidak diperiksa

Ekstremitas atas : gerakan bebas, jari tabuh (-), sianosis (-).Ekstremitas bawah : gerakan bebas, edema pretibia (-/-).

A Diagnosis Akhir:Ikterik ec hepatitis virus akut

P Penatalaksanaan :Non Farmakologis :

Page 20: Laporan Kasus Hepatitis

20

- Tirah baring- Diet hati III

Farmakologis :- IVFD D5 gtt x/menit - Cifrofloxacin infus 1x1 i.v. / hari- Ondansentron 2x1 amp i.v. /hari- Ranitidin 2x1 amp i.v. /hari- Methioson 3x1 tablet/hari- Curcuma 2x200 mg tablet/hari

Follow Up:

Tanggal 02 Desember 2012

Page 21: Laporan Kasus Hepatitis

21

S: Badan kuningO: Keadaan umum

KesadaranTekanan darahNadiPernapasanTemperatur

Keadaan spesifikKepala

Leher

Thorax:Jantung

Paru

Abdomen

Genitalia

Ekstremitas

Tampak sakit sedangCompos mentis110/70 mmHg80 x/menit20 x/ menit36.70C

Konjungtiva palpebra pucat (-)Sklera ikterik(+)JVP (5+2) cmH2OPembesaran KGB (-)

I : ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis tidak teraba, thrill (-)P : Batas kanan ICS V linea sternalis dextra, batas kiri ICS V linea midclavicularis sinistra, batas atas ICS IIA : HR=80 kali/menit (ritmik), murmur (-), gallop (-).

vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)

I : datar, venektasi (-)P : lemas, nyeri tekan regio hipokondrium kanan (+),

hepar teraba 3 jari dibawah arcus costae, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal. Lien tidak teraba

P : timpani, nyeri ketok (-), shifting dullness (-)A : bising usus (+) normal

Tidak diperiksa

Ekstremitas atas : gerakan bebas, jari tabuh (-), sianosis (-).Ekstremitas bawah : gerakan bebas, edema pretibia (-/-).

A Diagnosis Akhir:Ikterik ec hepatitis virus akut

P Penatalaksanaan :Non Farmakologis :- Tirah baring

Page 22: Laporan Kasus Hepatitis

22

- Diet hati III

Farmakologis :- IVFD D5 gtt x/menit - Cifrofloxacin infus 1x1 i.v. / hari- Ondansentron 2x1 amp i.v. /hari- Ranitidin 2x1 amp i.v. /hari- Methioson 3x1 tablet/hari- Curcuma 2x200 mg tablet/hari