Ayah Bunuh Anak kemudian Gantung DiriSUMPENO, 35, warga Dusun Biru, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya. Sebelum bunuh diri, diduga Sumpeno membunuh dua anaknya.

Maman, tetangga korban, menjelaskan bahwa semalam Sumpeno pulang dalam keadaan mabuk. Saat di rumah, dia tidak menemukan istrinya, Rosi, yang bekerja sebagai satpam di mal Malioboro.

Sumpeno mengamuk dan merusak perabotan rumah. Para tetangga takut mendekat karena Sumpeno membawa linggis. Sampai keesokan harinya rumah Sumpeno tampak sepi dan tertutup. Kedua anaknya, Aisyah, 5, dan Bagus, 3,5, juga tidak terlihat. Para tetangga pun mengintip rumah Sumpeno dan melihat dia sudah tewas gantung diri di dapur. Warga kemudian melapor ke Polsek Gamping. Saat polisi masuk ke rumah tersebut, kedua anak Sumpeno juga ditemukan sudah tidak bernyawa dengan ditutupi selimut. (AU/N-3)

RI Bangun PLTS di Perbatasan PERUSAHAAN Listrik Negara (PLN) akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 120 kilowatt di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat.

‘’PLTS akan dibangun di dua kecamatan yaitu Siding, Kabupaten Bengkayang, sebesar 40 kilowatt dan Temajuk, Kabupaten Sambas, sebesar 80 kilowatt,’’ kata General Manager PT PLN Wilayah Kalimantan Barat Daniel S Bangun di Pontianak, kemarin.

Dalam penjelasannya, PLTS serupa juga sedang diusulkan untuk dibangun di luar kawasan perbatasan negara, yakni di 44 lokasi di 7 kabupaten, dengan kapasitas total 2.592 kilowatt. Ketujuh kabupaten tersebut yakni Kubu Raya, Landak, Bengkayang, Melawi, Sintang, Kapuas Hulu, dan Ketapang. (AR/N-3)

Polisi Tangkap Kapal Penyalur BBM IlegalPOLDA Kalimantan Selatan menangkap sebuah kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) Mitra Jasa yang terbukti menyalurkan BBM ilegal. ‘’Kami sudah menahan kapal pengangkut BBM Mitra Jasa beserta tiga truk tangki BBM yang kedapatan mengisi BBM secara ilegal,’’ terang Kapolda Kalsel Brigjen Syafruddin, kemarin.

Penyergapan dilakukan Kamis (22/12) dini hari oleh jajaran Polresta Banjarmasin. Kapal jenis land craft tank (LCT) itu terbukti sedang melakukan pengisian BBM solar ke sebuah truk tangki milik PT Resha Rabby Lestari di kawasan Mantuil, tepi Sungai Barito, Banjarmasin Selatan.

Selain menahan LCT Mitra Jasa, polisi juga menahan tiga truk tangki milik PT Resha Rabby Lestari yang berada di lokasi kejadian. Hasil pemeriksaan sementara LCT Mitra Jasa mengumpulkan BBM solar dengan membeli dari kapal-kapal kecil, kemudian dijual kembali. (DY/N-3)

Petugas KB Harus Berperan Aktif UNTUK mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, program Keluarga Berencana harus diintensifkan di berbagai daerah. Para petugas KB pun harus berperan aktif untuk mendukung pengendalian jumlah penduduk.

Kepala Bidang Advokasi, Informasi, dan Pelatihan Pengembangan BKKBN Sulawesi Barat A Ritamariani menjelaskan jumlah penduduk yang tidak terkendali bisa memengaruhi kehidupan bermasyarakat. Untuk menanggulanginya, BKKBN Sulbar menyelenggarakan pelatihan teknis medis sebanyak 18 angkatan. ‘’Untuk tahun ini BKKBN Sulbar sudah melakukan pelatihan teknis medis dengan melibatkan jumlah tenaga yang dilatih sebanyak 344 orang,’’ kata Ritamariani di Mamuju, kemarin. (FH/N-3)

Malam Koboi di Hotel Mutiara MENYAMBUT pergantian tahun, Hotel Mutiara Malioboro, Yogyakarta, menghadirkan acara gala dinner bertema A night with cowboys. Sesuai temanya, semua kru akan berdandan mengenakan pakaian ala koboi dan didukung dekorasi bernuansa western cowboy.

Malam pergantian tahun itu akan dimeriahkan dengan suguhan musik country. Pemain musik dan penyanyi mengenakan kostum koboi. Selain itu, kepiawaian para tamu yang menginap akan ditantang untuk mendapatkan door prize menarik. Paket Old and New di Hotel Mutiara Malioboro dikemas untuk menginap 3 hari 2 malam dengan harga Rp2,2 juta untuk kamar deluxe. Untuk kamar superior disediakan di Hotel Mutiara 2. Paket itu berlaku untuk check-in 30 Desember dan check-out 1 Januari 2012. (RO/N-3)

DARI PULAU KE PULAU

BENTROKAN antara warga Kelurahan Nunu, Kecamatan Palu Barat,

dan Kelurahan Tavanjuka, Keca-matan Palu Selatan, terjadi ke-marin pagi. Tujuh orang terluka dalam peristiwa itu.

Sejumlah warga menutur-kan bentrokan itu dipicu oleh pembakaran rumah Syarif, 40, warga Jalan Jati, Kelurahan Nunu, kemarin sekitar pukul 03.00 Wita.

Rumah tersebut dibakar orang tidak dikenal dengan wa-jah ditutupi cadar dan sarung. Kursi tamu dan gorden hangus terbakar. Api juga menjilat dinding rumah tetangga Syarif, Maolan.

Sejumlah warga Nunu yang sedang ronda sempat melihat api berkobar di rumah Syarif. Sebagian berusaha membantu memadamkan api, sedangkan

yang lain mengejar pelaku yang melarikan diri menuju Kelu-rahan Tavanjuka. Warga lainnya memukuli tiang listrik sehingga menimbulkan kegaduhan dan akhirnya terjadi konsentrasi massa.

Bentrokan tidak bisa dihindari lagi. Sekitar pukul 05.30 Wita, warga dua kelurahan itu sudah berhadapan. Polisi yang berjaga di lokasi kewalahan menangani bentrokan sehingga perlu tam-bahan personel.

Ketujuh warga yang terluka ialah Candra dan Eka (terluka di

pelipis akibat terkena tembakan senapan angin), Alif (terkena panah di paha), dan Angga (terluka di bagian tangan kanan terkena senapan angin). Me-reka warga Kelurahan Nunu. Seorang polisi juga dilaporkan terkena tembakan senapan a-ngin di pantat.

Adapun warga Tavanjuka yang terluka ialah Aco (terkena senapan angin di bagian leher) dan Candra (terkena tembakan senapan angin di dahi).

Kerusuhan itu mendapat per-hatian Wali Kota Palu Rusdy Mastura. Rusdy terpaksa mem-buka baju di tengah-tengah lokasi bentrokan sambil memu-kul-mukul dada meminta warga segera pulang ke rumah masing-masing. Rusdy juga meminta agar warga di dua kelurahan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. (HF/N-3)

Palu, Sulawesi Tengah10.20 Wita

Warga Dua DesaBentrok, 7 Luka

Sejumlah warga Nunu yang

sedang ronda sempat melihat api berkobar di rumah Syarif.”

PROSESI NGURAS ENCEH: Abdi dalem menuangkan air dari gentong ke cerek untuk dibagikan kepada warga yang datang ke prosesi nguras

enceh di Makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, Bantul, di Yogyakarta, kemarin. Prosesi nguras enceh (menguras, mencuci, dan mengisi air di gentong) tersebut merupakan ritual tahunan Kesultanan Ngayoyakarta dan Kasunanan Surakarta untuk menyucikan diri.

ANTARA/ZABUR KARURU

SABTU, 24 DESEMBER 2011 13TANAH AIR

BUDAYAWAN Sunda sekaligus komedian legendaris Aom Kus-man, 65, tutup usia di kediaman-nya, Jl Rajamantri III Tengah, Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Almarhum yang biasa disapa Kang Aom meninggal sekitar pukul 04.09 WIB karena sakit gula yang sudah dideritanya sejak lama. Ayah dua anak itu di-makamkan di Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas, Garut, seusai salat Jumat.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, pendiri grup lawak D’Kabayan itu beberapa kali dirawat di rumah sakit.

Almarhum pernah dirawat di RS Muhammadiyah Bandung selama dua minggu. Belum lama ini Aom dirawat di RS Immanuel Bandung selama empat hari.

Putra Aom, Bugie Priadi Nur-latif Kusman Kartanegara, 31, menjelaskan ayahnya pulang dari rumah sakit pada Kamis (22/12) dalam kondisi masih sesak napas. Kondisinya terus memburuk sampai akhirnya meninggal pukul 02.10. Para pelayat yang datang antara lain Gubernur Jabar Ahmad Herya-wan, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda. (EM/N-3)

Budayawan Aom Kusman Wafat

Bandung, Jawa Barat11.30 WIB

ANTARA

Korban Longsor Tinggal di Kos

Wonosobo14.40 WIB

SEBANYAK 19 kepala keluarga (KK) yang rumahnya hanyut, hilang, dan rusak akibat terkena longsoran tanah di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, akan tinggal di rumah kos untuk sementara.

Kepala Badan Penanggulang-an Bencana Daerah Kabupaten Wonosobo Sutrisno Wibowo menjelaskan, saat ini 19 KK akan tinggal di rumah kos atau tenda keluarga. ‘’Kami masih menung-gu kepastian karena Pemkab Wonosobo masih berupaya me-realisasikan relokasi terhadap sejumlah warga Desa Tieng itu.’’

Adapun 19 KK ini menjadi prioritas pertama, sedangkan prioritas kedua 53 KK yang ber-ada di RT 01 dan 02 Dusun Sido-rejo yang juga rawan longsor.

Skenario untuk 53 KK, lanjut Sutrisno, apabila kondisi rumah aman, penduduk boleh menem-pati kembali rumah mereka. ‘’Kalau memang tidak aman, mereka akan tinggal di kos atau tenda keluarga.’’

Upaya itu terkait dengan pe-nanganan pascatahap tanggap darurat. (TS/N-3)