21
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari apa yang disebut dengan suara. Setiap harinya kita selalu mendengar berbagai macam suara. Mulai dari suara kita sendiri, suara hewan-hewan di sekitar kita, sampai suara dalam lagu maupun film. Tetapi pernahkah kamu berpikir sebenarnya apakah suara itu? Bagaimana suara bisa terdengar di telinga kita? Bagaimana bisa ada suara yang tinggi dan rendah, juga suara yang lantang dan lirih? Suara adalah gelombang dari tekanan udara. Ketika ada sebuah suara, molekul-molekul yang ada di udara termampatkan sesaat. Hal ini menyebabkan timbulnya gelombang akibat perubahan tekanan sesaat tersebut. Umumnya, gelombang suara ini bersifat periodik, artinya pola gelombangnya berulang setiap sekian waktu tertentu. Setiap gelombang dipengaruhi dari dua komponennya, yaitu frekuensi dan amplitudo. Frekuensi merupakan banyaknya satu periode gelombang dalam satu waktu tertentu. Frekuensi dinyatakan dalam satuah Hertz (Hz). Sedangkan amplitudo merupakan jarak antara nilai tertinggi dengan nilai terendah dalam satu periode gelombang. Amplitudo gelombang suara dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Dalam gelombang suara, tinggi rendahnya frekuensi berpengaruh pada tinggi rendahnya nada suara yang kita dengar. Sedangkan tinggi rendahnya amplitudo dalam suatu gelombang berpengaruh pada keras atau lemahnya volume suara yang kita dengar. Dalam proses mendengar, dibutuhkan alat indra telinga. Perlu kita ketahui bahwa telinga manusia adalah organ vital dari 1

Suara dan Telinga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biofisika

Citation preview

Page 1: Suara dan Telinga

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari apa yang disebut dengan

suara. Setiap harinya kita selalu mendengar berbagai macam suara. Mulai dari suara kita

sendiri, suara hewan-hewan di sekitar kita, sampai suara dalam lagu maupun film. Tetapi

pernahkah kamu berpikir sebenarnya apakah suara itu? Bagaimana suara bisa terdengar di

telinga kita? Bagaimana bisa ada suara yang tinggi dan rendah, juga suara yang lantang dan

lirih?

Suara adalah gelombang dari tekanan udara. Ketika ada sebuah suara, molekul-

molekul yang ada di udara termampatkan sesaat. Hal ini menyebabkan timbulnya gelombang

akibat perubahan tekanan sesaat tersebut. Umumnya, gelombang suara ini bersifat periodik,

artinya pola gelombangnya berulang setiap sekian waktu tertentu.

Setiap gelombang dipengaruhi dari dua komponennya, yaitu frekuensi dan amplitudo.

Frekuensi merupakan banyaknya satu periode gelombang dalam satu waktu tertentu.

Frekuensi dinyatakan dalam satuah Hertz (Hz). Sedangkan amplitudo merupakan jarak antara

nilai tertinggi dengan nilai terendah dalam satu periode gelombang. Amplitudo gelombang

suara dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Dalam gelombang suara, tinggi rendahnya

frekuensi berpengaruh pada tinggi rendahnya nada suara yang kita dengar. Sedangkan tinggi

rendahnya amplitudo dalam suatu gelombang berpengaruh pada keras atau lemahnya volume

suara yang kita dengar.

Dalam proses mendengar, dibutuhkan alat indra telinga. Perlu kita ketahui bahwa telinga

manusia adalah organ vital dari sistem sensorik tubuh, yaitu sebagai organ sistem pendengaran yang

bertanggung  jawab untuk indera pendengaran dengan cara menerima gelombang suara dan

mengirimkan sinyal ke otak. sehingga, kita dapat mendeteksi dan menginterpretasikan jenis suara yang

berbeda. Dimana batasan frekuensi suara yang bisa kita dengar adalah 20 – 20000 Hz. Rentang

frekuensi itu disebut juga rentang audiosonik. Sedangkan amplitudo gelombang suara yang

bisa kita dengar adalah di bawah 120 dB, tetapi umumnya suara yang nyaman didengar oleh

kita hanya yang kurang dari 80 dB

Dalam fenomena mendengar, ternyata tidak hanya melibatkan bidang fisika saja, tetapi juga biologi.

Oleh karena itu untuk lebih memahaminya, penulis menyusun makalah ini.

1

Page 2: Suara dan Telinga

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana fenomena gelombang suara?

1.2.2 Bagaimana fungsi telinga?

1.2.3 Bagaimana fenomena suara dan mekanisme biofisika mendengar?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui fenomena gelombang suara.

1.3.2 Mengetahui fungsi telinga.

1.3.3 Mengetahui fenomena suara dan mekanisme biofisika mendengar.

2

Page 3: Suara dan Telinga

BAB II

Pembahasan

2.1 Fenomena Gelombang Bunyi atau Suara

Bunyi atau suara merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam

bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi

dihasilkan oleh benda-benda yang bergetar. Bunyi memiliki sifat-sifat antara lain yaitu:

1. Termasuk gelombang longitudinal, yaitu gelombang mekanik yang arah rambatnya

sejajar dengan arah getarnya.

2. Perambatannya membutuhkan suatu medium (zat padat, cair, dan udara).

3. Dapat dipantulkan.

Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi. Benda-benda itu

dinamakan sumber bunyi. Yang dimaksud dengan sumber bunyi adalah benda-benda yang

dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah garpu tala, alat-alat musik seperti

gamelan, suling, dan trompet, serta benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.

Bunyi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Hal ini bergantung dari frekuensinya.

Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi adalah

Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat rendah, yaitu kurang

dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar oleh kelelawar, anjing, jangkrik, dan

kuda.

2. Bunyi Audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara 20-20.000 Hz.

Bunyi audiosonik ini dapat didengar oleh manusia.

Pemanfaatan bunyi audiosonik dalam kehidupan sehari-hari yaitu: dimanfaatkan untuk

membuat speaker yang sekarang ini masih menjadi trend—mini speakers.

3. Bunyi Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi, yaitu lebih dari

20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar oleh lumba-lumba.

Pemanfaatan bunyi ultrasonik dalam kehidupan sehari-hari yaitu

Dalam bidang kesehatan, yaitu mendeteksi janin atau yang kita kenal dengan sebutan

USG pada ibu hamil.

Dalam bidang industry, yaitu menggunakan bor-bor ultrasonik yang dimanfaatkan

untuk membuat berbagai bentuk dan ukuran lubang pada gelas dan baja.

Untuk mengukur kedalaman laut dan lokasi objek dalam air

Ahli geologi dan geofisika memanfaatkan bunyi ini untuk membantu mencari sumber

bahan bakar fosil baru.

3

Page 4: Suara dan Telinga

kacamata Tunanetra yang dilengkapi alat pengirim dan penerima yang

memanfaatkan ultrasonik.

mendeteksi retak-retak dalam struktur logam atau beton

Proses Perambatan Bunyi atau Suara

Ketika ada trompet ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar kedua bunyi tersebut

secara bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut merambat melalui medium udara. Udara

merupakan medium yang sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi

dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis dan suhu medium.

umumnya, bunyi dapat merambat melalui medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak

dapat merambat di ruang hampa udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat.

Benda padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang lebih baik daripada udara. Hal ini

disebabkan susunan partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel udara.

Selain jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium.

Semakin besar (meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi akan semakin besar.

Hal ini dikarenakan pada saat suhu medium meningkat, molekul-molekul medium akan

bergerak lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel medium

yang frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya frekuensi tumbukan ini, energi

akan berpindah dalam waktu singkat, sehingga cepat rambat bunyi akan semakin cepat.

Gelombang bunyi atau suara terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-

mundur yang setiap saat, molekul-molekul tersebut berdesakan di beberapa tempat, sehingga

menghasilkan wilayah tekanan tinggi, dan di tempat lain merenggang, sehingga

menghasilkan wilayah tekanan rendah. Dimana gelombang bertekanan tinggi dan rendah

tersebut secara bergantian bergerak di udara dan menyebar dari sumber bunyi atau suara,

yang kemudian gelombang bunyi atau suara tersebut dihantarkan ke telinga manusia.

Pemantulan Bunyi atau Suara

Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi mengalami pemantulan. Berikut

ini adalah jenis-jenis pemantulan bunyi.

1. Bunyi yang Memperkuat Bunyi Asli

Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang sangat dekat dengan

dinding pemantulnya. Dengan demikian, bunyi pantulnya akan terdengar jelas dan

bersamaan dengan bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada di

dalam ruangan kecil akan terdengar jelas.

2. Gaung

Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga

bunyi terpantul berulang-ulang. Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada permukaan

4

Page 5: Suara dan Telinga

yang keras. Contohnya adalah pemantulan bunyi yang terjadi di dalam bioskop. Untuk

menghindari terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau gedung konser

dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa karet, dan gabus.

3. Gema

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi karena  jarak

antara sumber bunyi dengan dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi pantul yang

dihasilkan oleh dinding antarbangunan dan dasar suatu ruangan

Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi

Intensitas berasal dari bahasa latin yaitu intentio yang berarti ukuran kekuatan, keadaan

tingkatan atau ukuran intensnya. Pengertian Intensitas bunyi yaitu energi bunyi yang tiap

detik (daya bunyi) yang menembus bidang setiap satuan luas permukaan secara tegak lurus.

I= P/A

Keterangan:

P = daya atau energi gelombang per satuan waktu (Watt)

A = luas bidang (m2)

I = intensitas gelombang (Wm-2)

Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba sama ke

segala arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki intensitas

gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang memiliki jari-jari

R memenuhi persamaan berikut.

I= P/A= P/(4πR2)

Dari persamaan diatas , dapat dilihat bahwa jika gelombang berupa bunyi, intensitas bunyi

berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi tersebut ke bidang pendengaran.

Taraf intensitas bunyi adalah logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan

intensitas ambang pendengaran manusia. Intensitas bunyi terendah yang masih dapat

didengar oleh telinga manusia disebut intensitas ambang pendengaran (Io) yang besarnya

yaitu 10-12 W/m2. Sedangkan intensitas bunyi tertinggi yang masih dapat didengar manusia

tanpa rasa sakit disebut intensitas ambang perasaan yang besarnya 1 W/m2.

Besarnya taraf intensitas bunyi adalah

TI = taraf intesitas bunyi (desi Bell = dB)

I = intensitas bunyi (W/m2)

I0 = Intensitas ambang (10-12 W/m2)

5

Page 6: Suara dan Telinga

Apa yang terpikir oleh anda ketika terjadi kemacetan lalu lintas, dan banyak pengemudi

membunyikan klakson bersama-sama, atau beberapa anak yang secara bersama-sama

meniup peluit, atau sekian banyak siswa berteriak bersama-sama. Tentu yang terasa oleh kita

adalah kebisingan. Bila sumber bunyi kita anggap identik satu dengan lainnya, maka

intensitas n buah sumber bunyi adalah :

In=n.I

sehingga taraf intensitas n buah adalah

persamaan tersebut juga senilai dengan

 atau sama dengan

Bila ada 10 buah klakson yang identik dan berbunyi bersama-sama, sedangkan TI masing-

masing klakson 80 dB, maka untuk 10 buah klakson menjadi 80 + 10log10 = 10 + 10.1 = 90

dB. Tentunya TI sebesar 90 dB lebih bising dibanding 80 dB. Bila kita menjauhi sumber

bunyi maka taraf intensitasnya akan semakin rendah, dan persamaan di bawah ini dapat

diterapkan.

TI2 = taraf intesnitas bunyi pada jarak r2 (dB)TI1 = taraf intesnitas bunyi pada jarak r1 (dB) r1 dan r2 = jarak pendengaran (m)

Skala Penguatan dB (Desibel) dan Konversinya

Perbandingan nilai-nilai yang berbeda dari daya, tegangan dan arus sering dibuat

dengan menggunakan desibel daripada dengan rasio. Hal ini dikarenakan penggunaan

bilangan dB (desibel) lebih sesuai dengan dampaknya pada karakteristik telinga manusia

bila nada-nada atau suara pada pengeras suara dibandingkan.

Rumusan rasio dB (decibel) untuk daya adalah :

dB = 10 Log (P2/P1)

dimana, P2 dan P1 adalah daya yang dibandingkan.

Bila rasio tegangan dan arus dibandingkan, maka rumusan decibel menjadi :

dB = 20 Log (V2/V1)       atau     20 Log (I2/I1)

Dari rumusan-rumusan di atas dapat dijelaskan bahwa nilai dB positif (+) menunjukkan

bahwa terjadi penguatan (output lebih besar dari input), sedangkan nilai dB negatif (-) 6

Page 7: Suara dan Telinga

menunjukkan terjadi pelemahan (output lebih kecil dari input). Pada posisi tanpa ada

penguatan, angka desiBel akan 0 (Nol) atau penguatan sama dengan satu (output = input).

Langkah untuk mengkonversi yaitu: pertama, angka di belakang logaritma haruslah

numerik. Tidak pernah ditemukan dalam persamaan logaritma, angka yang dioperasikan

memiliki satuan. Sehingga, kita harus membandingkan dengan satuannya sendiri untuk

mendapatkan angka numeriknya saja. Pada kasus ini, karena titik di atas memiliki satuan

mW, maka kita bandingkan dengan 1 mW.

Agar angka tersebut berada di antara 1-10, maka kita kalikan sepuluh dengan satuan

deciBell. Oleh karena itu, kedua ruas pada persamaan baris kedua kita kalikan dengan

sepuluh.

Dengan persamaan di atas, kita tidak bisa membedakan mana titik (input/output) dan mana

blok (konversi). Maka, kita berikan tanda pada titik sesuai dengan satuannya. Misalkan dBm

untuk mW dan dBW untuk Watt. Sementara pada konversi tetap menggunakan satuan dB.

7

Page 8: Suara dan Telinga

2.2 Fungsi Telinga

Telinga manusia merupakan organ yang sangat kompleks. Telinga manusia merupakan

saluran yang terbuka di bagian luar dan bersatu dengan tulang tengkorak. Telinga

merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk mendengar suara atau bunyi. Suara yang dapat

kita dengar adalah suara- suara yang memiliki frekuensi antara 20 Hz –20.000 Hz. Bagian -

bagian Telinga ini terbagi atas tiga bagian, yaitu yaitu telinga luar (auris externa), telinga

tengah (auris media), dan telinga dalam (auris interna).

a. Telinga bagian luar (auris externa)

Terdiri atas:

Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.

Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran.

Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa

gelombang suara.

Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar

getaran suara

b. Telinga bagian tengah (auris media)

Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membran timpani. Fungsi dari telinga

bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga

bagian dalam. Pada telinga tengah terdiri atas:

saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara di telinga tengah

sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan ini

akan menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam

keadaan biasa, dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu.

Tulang pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar getaran ke

telinga bagian dalam. Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil, tulang

landasan, dan tulang sanggurdi. Tulangtulang ini menghubungkan gendang telinga

dan tingkap jorong.

c. Telinga bagian dalam (auris interna)

Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh

urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam adalah sebagai berikut.

Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.

Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara

ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan limfe dan

terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.

8

Page 9: Suara dan Telinga

Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi

tubuh dan menjaga keseimbangan.

Cara Kerja Telinga:

1. Suara ditangkap daun telinga dan diarahkan melalui saluran telinga

2. Getaran suara ditangkap gendang telinga dan diteruskan ke telinga tengah

3. Getaran diteruskan oleh tulang – tulang sanggurdi ke jendela rumah siput

4. Rumah siput menghantarkan getaran melalui cairan yang memenuhi rumah siput sehingga

dapat ditangkap oleh sel – sel saraf rambut getar dalam rumah siput

5. Sel – sel saraf rambut getar di rumah siput menghantarkan sinyal listrik akibat getarannya

ke saraf pendengaran

6. Saraf pendengaran menghantarkan sinyal listrik ke otak

7. Otak menerjemahkan sinyal listrik sebagai sensasi bunyi

Gangguan Fungsi Telinga:

1. Tuli

Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau suara. Tuli dapat

disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga,

atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang yang telah berusia lanjut, tuli biasanya

disebabkan oleh kakunya gendang telinga dan kurang baiknya hubungan antartulang

pendengaran.

2. Congek

Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada bagian

telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri.

Cara Memelihara Kesehatan Telinga:

Agar telinga kita selalu sehat, maka kita harus selalu membersihkan telinga dengan

teratur. Membersihkannya dapat dilakukan dengan menggunakan benda yang lunak seperti

kapas pembersih. Jangan sekali-kali membersihkan telinga dengan benda yang keras dan

tajam karena dapat merobek gendang telinga

9

Page 10: Suara dan Telinga

2.3 Fenomena Suara dan Mekanisme Biofisika Mendengar

Mendengar adalah sebuah proses biofisika, dimana dunia fisik dari suara berinteraksi dengan

dunia biologis dari sel-sel, saraf-saraf, serta komunikasi kimiawi. Tabel berikut ini

menunjukkan beberapa konsep-konsep fisik berkaitan dengan suara dan pendengaran seperti

halnya beberapa konsep biologi umum yang diterapkan.

Gendang telinga disebut sebuah gendang karena gendang telinga dan gendang musik hampir

sama perilakunya. Pada gendang musik, energi ditimbulkan melalui gaya pada gendang oleh

pukulan stik ke kepala gendang. Sebagian energi disalurkan ke udara dan membawa

gelombang melalui gerakan molekul-molekul udara. Gelombang tersebut kemudian masuk

ke lubang telinga dan menyebabkan tekanan pada gendang telinga, yang mengirimkan

gelombang-gelombang sebagai getaran melalui tulang martil, landasan, dan sanggurdi.

Getaran-getaran dibawa masuk ke dalam cairan di dalam rumah siput yang membangkitkan

gelombang dalam cairan.

Suara mencapai gendang telinga melalui tulang martil menuju ke cairan didalam koklea

(rumah siput). Awalnya drum dipukul sehingga ada tekanan yang menimbulkan gelombang

suara, akibatnya menggetarkan tiga tulang (martil,landasan, dan sanggurdi). Getaran-

getaran dibawa masuk ke dalam cairan di dalam rumah siput yang membangkitkan

gelombang dalam cairan. 

Tekanan adalah tahap awal Fisika disamping mendengar, dirumuskan dengan:

P=F/A

Jadi jumlah tekanan sangat penting dalam proses pendengaran karena bila terlalu banyak

bisa mengarah pada kerusakan pendengaran. Pada umumnya, suara merupakan gabungan

dari berbagai sinyal, tetapi pada suara murni, secara teoritis dapat dijelaskan dengan

kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau

kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. 10

Konsep-konsep fisika dan biologi yang berkaitan dengan pendengaran

Fisika Biologi/Biokimiawi

Gelombang

Frekuensi

Amplitudo

Tekanan

Elektrik/listrik

Energi

Gaya

Sel-sel (sel-sel rambut, saraf)

Komunikasi kimiawi

Fisiologi (liang telinga,

gendang

telinga, tulang martil/landasan)

Page 11: Suara dan Telinga

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain,

sampai ke gendang telinga manusia. Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara

yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat,

sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga

menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara

bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini

menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

Proses mendengar adalah proses biologis yang dijembatani oleh dunia fisik dan kimiawi.

Berikut diagram proses fisik, kimiawi, maupun dua-duanya:

11

Page 12: Suara dan Telinga

12

Langkah Fisik, kimiawi, atau kedua-

duanya

1. Getaran atau tekanan gelombang

ditransmisikan melalui koklea ke

sel-sel rambut

Fisik

2. Stereocilia pada sel-sel rambut

bergerak dan bergoyang oleh

adanya getaran

Fisik

3. Stereocilia yang agak panjang

mendorong pegas/klep untuk

membuka tutup atau saluran dalam

sel

Fisik

4. Ion-ion yang telah diisi Na+ dan

Cl- bergerak melalui sel-sel saluran

neuron berubah potensial listriknya

sehingga menghasilkan sebuah

muatan listrik yang bergerak

melalui sel-selsaraf auditori ke otak

Dua-duanya (kimiawi

membangkitkan fisik muatan

listrik)

5. Muatan-muatan listrik mencapai

titik akhir dari neuron, ditandai

oleh pelepasan zat-zat kimiawi

spesifik dari neurotransmitters

seperti dopamine, ephinephrine, dll

Dua-duanya (fisik muatan listrik

memicu kimiawi)

6. Neurotransmitters berinteraksi

dengan sel-sel pada area di otak

untuk mendengar dan

menginterpretasikan pesan

Kimiawi

Page 13: Suara dan Telinga

BAB III

Penutup

3.1 kesimpulan

Fenomena gelombang suara

13

Page 14: Suara dan Telinga

Gelombang bunyi atau suara terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-

mundur yang setiap saat, molekul-molekul tersebut berdesakan di beberapa tempat,

sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, dan di tempat lain merenggang,

sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Dimana gelombang bertekanan tinggi

dan rendah tersebut secara bergantian bergerak di udara dan menyebar dari sumber

bunyi atau suara, yang kemudian gelombang bunyi atau suara tersebut dihantarkan ke

telinga manusia.

Telinga merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk mendengar suara atau bunyi.

Telinga ini terbagi atas tiga bagian, yaitu yaitu telinga luar (auris externa), telinga

tengah (auris media), dan telinga dalam (auris interna).

Fenomena Suara dan Mekanisme Biofisika Mendengar:

1. Getaran atau tekanan gelombang ditransmisikan melalui koklea ke sel-sel rambut.

2. Stereocilia pada sel-sel rambut bergerak dan bergoyang oleh adanya getaran.

3. Stereocilia yang agak panjang mendorong pegas/klep untuk membuka tutup atau

saluran dalam sel.

4. Ion-ion yang telah diisi Na+ dan Cl- bergerak melalui sel-sel saluran neuron

berubah potensial listriknya sehingga menghasilkan sebuah muatan listrik yang

bergerak melalui sel-selsaraf auditori ke otak.

5. Muatan-muatan listrik mencapai titik akhir dari neuron, ditandai oleh pelepasan

zat-zat kimiawi spesifik dari neurotransmitters seperti dopamine, ephinephrine, dll

6. Neurotransmitters berinteraksi dengan sel-sel pada area di otak untuk mendengar

dan menginterpretasikan pesan

3.2 Saran

Telinga sebagai alat pendengaran penting untuk dijaga dan dirawat kesehatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Eboza. 2013. Bagian-bagian Telinga. (http://www.eboza.com/pelajaran/bagian-bagian-

telinga.html) diakses pada tanggal 28 Agustus 2014.

14

Page 15: Suara dan Telinga

Bella. 2011. Fisika Getaran dan Gelombang. (http://belladao.blogspot.com/2011/06/makalah-

fisika-getaran-gelombang-dan.html tanggal akses) diakses pada tanggal 28 Agustus 2014.

Fitri, yaumil. 2013. Gelombang dan Getaran. (http://yaumilfitri.blogspot.com/2013/03/

pengertian-getaran-dan-gelombang.html?m=1) diakses pada tanggal 28 Agustus 2014.

Friska. 2014. Fenomena Suara dan Mekanisme Biofisika. (http://friskadee.blogspot.

com/2014/01/fenomena-suara-dan-mekanisme-biofisika_7320.html) diakses pada tanggal

28 Agustus 2014.

15