Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
DENGAN META-ANALISIS
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
INTAN PERMATA SARI
NIM: 11150163000003
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
i
ABSTRAK
INTAN PERMATA SARI, 11150163000003. Studi Penggunaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa dengan Meta-Analisis. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2021.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh dan efektivitas model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif terhadap jurnal nasional
terakreditasi sinta. Besar pengaruh penelitian-penelitian yang menerapkan pembelajaran
PBL dianalisis dengan teknik meta-analisis. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa
secara keseluruhan penelitian-penelitian yang dilakukan berpengaruh positif dan efektif
terhadap hasil belajar fisika siswa dengan rata-rata effect size 0.265 atau dalam kategori
efek besar. Model Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh positif jika
ditinjau dari jenjang pendidikan, materi yang diimplementasikan, serta media pembelajaran
yang diimplementasikan. Simpulan penelitian ini adalah bahwa model Problem Based
Learning (PBL) secara keseluruhan efektif dan mampu meningkatkan hasil belajar fisika
siswa.
Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), teknik meta-analisis, effect size, hasil
belajar Fisika
ii
ABSTRACT
INTAN PERMATA SARI, 11150163000003. Study On The Use Of Problem
Based Learning (PBL) Learning Model On Student Physics Learning Outcomes
With Meta-Analysis. Thesis, Physics Education Study Program, Faculty of
Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta. 2021.
This study aims to analyze effect size and effectivity of the Problem Based Learning
(PBL) learning model on students' physics learning outcomes. The research method
used is a descriptive research of a national journal accredited by Sinta. The
magnitude of the influence of studies that apply PBL learning is analyzed by using
meta-analysis techniques. The findings of the study reveal that the overall research
conducted has a positive and effective effect on student learning outcomes with an
average effect size of 0.265 or in the large effect category. The Problem Based
Learning (PBL) model has a positive effect when viewed from the point of view of
education level, subject matter, and learning media. The conclusion of this research
is that the overall Problem Based Learning (PBL) model is able to improve
students' physics learning outcomes.
Keywords: Problem Based Learning, meta-analysis techniques, effect size,
physics learning outcomes.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas
segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan seperti apa yang diharapkan. Dalam menyusun skripsi ini tentu saja
penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan,
bimbingan dan nasihat dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Kinkin Suhartini, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas waktu, tenaga, pikiran, saran, motivasi,
inspirasi dan kesabaran yang telah diberikan selama membimbing dan
mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
5. Seluruh Dosen Pendidikan Fisika atas ilmu yang berharga, kesabaran dan doa
yang diberikan selama penulis mengikuti perkuliahan di Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah
Jakarta. Terima kasih atas kerja keras kalian sehingga membantu kelancaran
kegiatan perkuliahan penulis.
7. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis serta keluarga
tercinta yaitu Ibu Dra. Erlitisda, B.Anda, Kak Mita, Abe, Tante Erna, kakek,
dan nenek yang selalu memberikan doa yang tidak pernah putus, motivasi dan
pengorbanan yang diberikan kepada penulis.
iv
8. Sahabat terbaik dan saudaraku, Dyah Ayu Maharani, terima kasih sudah setia
menemani kehidupan selama perkuliahan dan dunia kosan, terima kasih atas
bentuk bantuan baik fisik maupun mentalnya.
9. Kepada member of kesayangan Intan, yaitu Yono, Prima, Nuke, dan Topik.
Terima kasih banyak atas segala supportnya sejak bertemu di SMA sampai
sekarang.
10. Sahabat Geng Sensasi yaitu Hani, Oka, Tias, Fajar, Listi, Kiya, Reza, Iis, Bayu,
dan Muhyi yang menemani kehidupan perkuliahan serta selalu mendukung,
mendoakan, dan membantu selama pengerjaan penelitian ini saya ucapkan
terima kasih banyak.
11. Keluarga baruku, UKM Bahasa-FLAT angkatan 2016 (Unit Kegiatan
Mahasiswa Bahasa Foreign Language Association), yaitu Nopia, Hifdhy,
Dyona, Sarra, Gita, Egi, Tika, Bena, Robby, Khuzairi, Dziky, Hafiz, Luthfi,
Nadia, Hasni, Ulfah, Arum, Zlavia, Lufita, Umi Hani, dan Faizal, terima kasih
atas segala hal baik suka maupun duka dalam proses belajar dari anggota muda
sampai selesai menjadi pengurus UKM Bahasa-FLAT.
12. Kepada member of Skill Development Department dan seluruh pengurus UKM
Bahasa-FLAT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2018-2020 yaitu Kak
Jamaliah, Kak Nafa, Kak Zaki, Kak Imtiyaz, Kak Ikmal, Kak Alif, Ka Fatimah,
Ka Riki, Zahra, Amrul, Ainun, Wardina, Niken, Amai, King, Iin, Jubed, Anazia,
Helsi, Silvy, Suci, Aeni, dll terima kasih atas kesempatan yang diberikan serta
semangat dalam mempelajari bahasa asing dan keorganisasian.
13. Keluarga besar Asisten Laboran (Aslab) Pendidikan Fisika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yaitu Kak Kasim, Yuli, Sulis, Neng, Lastri, Games, Erna,
Habib, Mustofa, Kak Dwi, Kak Latif, Kak Hafizh, Kak Royhanun, Kak Farikha,
dll, terima kasih banyak atas ilmu dan kesempatan belajar yang diberikan.
14. Rekan-Rekan Sahabat Natuna, Kelompok KKN 204 dan Riset Aksi di Wilayah
Perbatasan Utara Republik Indonesia Tahun 2018 (Kabupaten Natuna, Provinsi
Kepulauan Riau), yaitu Saly, Firda, Atik, Deni, Azmah, Sidik, Pardiana, Diana,
Irma, Kak Mocko, Kak Lidya, Kak Tia, dan Kak Andre, Terima kasih atas
v
memori yang berkesan selama kehidupan KKN di Kampung Segeram, Kab.
Natuna.
15. Teman-teman Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih
banyak atas waktu dan kesempatan belajar bersama yang terjadi selama proses
perkuliahan.
Jakarta, Januari 2021
Penulis
Intan Permata Sari
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 3
D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORITIK ............................................................................... 6
A. Deskripsi Teoritis........................................................................................... 6
1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............................. 6
2. Meta-Analisis .......................................................................................... 13
3. Hasil Belajar............................................................................................ 15
B. Hasil Penelitian Relevan .............................................................................. 17
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 22
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 22
B. Metode Penelitian ........................................................................................ 22
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 22
D. Instrumen Penelitian .................................................................................... 23
E. Tahapan Penelitian....................................................................................... 23
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 27
1. Data Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan ....... 28
2. Data Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Materi yang
Diimplementasikan ................................................................................. 29
3. Data Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Media yang
Diimplementasikan ................................................................................. 31
B. Pembahasan ................................................................................................. 32
1. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Secara
Keseluruhan ............................................................................................ 33
2. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari
Jenjang Pendidikan ................................................................................. 34
3. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari
Materi yang Diimplementasikan ............................................................. 35
4. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari
Media yang Diimplementasikan ............................................................. 36
C. Keterbatasan ................................................................................................ 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 40
A. Kesimpulan .................................................................................................. 40
B. Saran ............................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ....................... 9
Tabel 4.1 Effect Size Jurnal Berdasarkan Kategori Ukuran Efek.......................... 27
Tabel 4.2 Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan ........................................ 28
Tabel 4.3 Rerata Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan ............................. 29
Tabel 4.4 Effect Size Ditinjau dari Materi yang Diimplementasikan .................... 29
Tabel 4.5 Effect Size Ditinjau dari Media yang Diimplementasikan .................... 31
Tabel 4.6 Rerata Effect Size Ditinjau dari Media yang Diimplementasikan ......... 31
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ................... Error! Bookmark not defined.
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Data Jurnal Model Pembelajaran Problem Based Learning
Secara Keseluruhan ............................................................................................... 45
Lampiran 2 Daftar Penyaringan Sampel Jurnal .................................................... 54
Lampiran 3 Lembar Data Pengkodean Jurnal (Coding Data) .............................. 55
Lampiran 4 Lembar Uji Referensi ........................................................................ 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencapaian hasil belajar sains siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Hal
ini ditunjukkan oleh hasil studi PISA (Programme for International Student
Assessment) tahun 2018 dan dirilis oleh OECD (Organization for Economic Co-
operation and Development) yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa
Indonesia dalam sains meraih skor rata-rata yakni 389, dengan rata-rata skor OECD
yakni 489. PISA merupakan penilaian siswa skala besar (internasional) dan
bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 79 negara di dunia.
Indonesia berada di peringkat ke 9 dari bawah (peringkat ke-71 dari 79 negara)
yang mengikuti PISA. 1 Hal ini berarti pencapaian hasil belajar sains siswa di
Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Rendahnya
pencapaian hasil belajar sains dapat disebabkan oleh kurang aktifnya peran siswa
dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi dalam
pembelajaran sains (IPA dan Fisika) agar menstimulus siswa untuk berperan aktif
dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi optimal dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu model pembelajaran yang mendukung siswa berperan secara aktif
dan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model Problem
Based Learning (PBL). Beberapa penelitian mengungkapkan penggunaan model
Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Rani Deliana Panggabean dan Pintor Simamora
tahun 2015 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X pada materi optik
geometris yang menggunakan model PBL lebih tinggi daripada yang menggunakan
model konvensional.2
1 PISA, PISA 2018 : Insight and Interpretations, (Paris : OECD Publishing, 2018) hal.8. 2 Rani Deliana Panggabean dan Pintor Simamora, Pengaruh Model Problem Based Learning
(PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris, Jurnal Pendidikan
Fisika, Vol. 5 No. 1, 2016, hal. 42.
2
Selanjutnya, Maaruf Fauzan, Abdul Gani, dan Muhammad Syukri melakukan
penelitian pada siswa kelas VII materi sistem tata surya tahun 2016 menunjukkan
bahwa peningkatan hasil belajar kognitif, sikap sosial serta keterampilan siswa
dengan menerapkan model PBL lebih baik daripada pembelajaran konvensional.3
Selain itu, hasil penelitian Yosico Indagiarni dan Abd Hakim tahun 2015 pada
siswa kelas XI materi Fluida Dinamik menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
lebih baik pada hasil belajar siswa yang menerapkan model PBL. Hal ini
disebabkan karena model PBL mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk
lebih aktif selama proses pembelajaran, serta siswa dituntut terlibat pada
persoalannya untuk menemukan pemecahan masalah melalui percobaan.4
Walaupun terdapat banyak penelitian eksperimen terkait penggunaan model
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa, namun belum
diketahui besar pengaruh dan efektifitasnya secara keseluruhan. Maka dari itu,
perlu dilakukan pengumpulan dan penganalisisan data sehingga didapatkan
informasi mengenai besar pengaruh dan efektifitas penggunaan model PBL
terhadap hasil belajar siswa secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan
meta-analisis.
Meta-analisis adalah salah satu bentuk penelitian dengan menggunakan data
penelitian-penelitian lain yang telah ada untuk memperoleh kesimpulan.5 Meta-
analisis merupakan metode penelitian kuantitatif dengan cara menganalisis data
kuantitatif dari hasil penelitian sebelumnya untuk menerima atau menolak hipotesis
yang diajukan dalam penelitian-penelitian tersebut. Meta-analisis menyediakan
teknik yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dan meringkas
laporan yang ada. Dengan melakukan meta-analisis, informasi mengenai besar
pengaruh dan efektifitas suatu perlakuan dapat diketahui secara keseluruhan.
3 Maaruf Fauzan, Abdul Gani, dan Muhammad Syukri, Penerapan Model Problem Based
Learning Pada Pembelajaran Materi Sistem Tata Surya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 5, No. 1, 2017, hal 33. 4 Yosico Indagiarni dan Abd Hakim, Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester II Pada Materi Pokok Fluida
Dinamik di SMA, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 5, No. 1, 2016, hal. 31. 5 Heri Retnowati, dkk, Pengantar Analisis Meta, (Yogyakarta: Paroma Publishing, 2018),
hal. 2
3
Beberapa penelitian meta-analisis telah dilakukan pada berbagai bidang kajian
di berbagai jenjang pendidikan dan mata pelajaran. Namun, sampai saat ini belum
ada penelitian meta-analisis mengenai model Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar fisika siswa di jenjang pendidikan menengah. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, peneliti merasa tertarik dan bermaksud untuk melakukan
penelitian meta-analisis dengan judul penelitian “Studi Penggunaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa dengan Meta-Analisis”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian eksperimen mengenai model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa sudah banyak dilakukan namun belum
diketahui besar pengaruh dan efektifitasnya.
2. Penelitian meta-analisis yang merangkum secara menyeluruh mengenai besar
pengaruh dan efektifitas penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa di Indonesia belum ada.
C. Pembatasan Masalah
Luasnya cakupan masalah yang muncul, maka diperlukan pembatasan masalah.
Penelitian ini dibatasi oleh:
1. Model pembelajaran yang di meta-analisis adalah model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) menurut beberapa ahli secara umum.
2. Variabel dependen yang diteliti adalah hasil belajar fisika siswa secara umum.
3. Penelitian hanya terfokus pada jurnal dengan jenis penelitian eksperimen pada
jenjang pendidikan menengah (SMP dan SMA).
4. Jurnal nasional yang diteliti telah terakreditasi oleh Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (RISTEKDIKTI) di Sinta
Indonesia dan dipublikasikan dalam rentang tahun 2015-2020.
4
5. Efektifitas pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari jenjang
pendidikan, materi pelajaran, media pembelajaran, serta secara keseluruhan
dalam pembelajaran fisika.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa secara keseluruhan?
2. Bagaimana hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari jenjang
pendidikan yang diteliti?
3. Bagaimana hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari materi yang
diimplementasikan?
4. Bagaimana hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari media
pembelajaran yang diimplementasikan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Mengetahui hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa secara keseluruhan.
2. Mengetahui hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari jenjang
pendidikan yang diteliti.
3. Mengetahui hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari materi yang
diimplementasikan.
5
4. Mengetahui hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari media
pembelajaran yang diimplementasikan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat, antara lain:
1. Memberikan gambaran mengenai besar pengaruh dan efektifitas penerapan
model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa secara
keseluruhan.
2. Memberikan informasi mengenai besar pengaruh dan efektifitas penerapan
model Problem Based Learning (PBL) pada jenjang pendidikan menengah
(SMP dan SMA).
3. Memberikan informasi mengenai besar pengaruh dan efektifitas penerapan
model Problem Based Learning (PBL) pada materi yang diimplementasikan.
4. Memberikan informasi mengenai besar pengaruh dan efektifitas penerapan
model Problem Based Learning (PBL) pada media yang diimplementasikan.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Teoritis
1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model pembelajaran merupakan suatu rencana kegiatan yang digunakan
sebagai pedoman dalam pembeajaran di dalam kelas. Arends dan Trianti model
pembelajaran merujuk pada pendekatan yang didalamnya memuat tujuan, tahap-
tahapan, dan pengelolaan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran
menggambarkan prosedur secara sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.1
Model pembelajaran mempunyai ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi,
metode, atau prosedur, diantaranya:
1) Rasional teoritis, mempunyai teori berfikir yang masuk akal.
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
3) Tingkah laku mengajar yang dapat dilaksanakan agar mencapai tujuan
pembelajaran.
4) Lingkungan belajar, mempunyai linngkungan belajar yang kondusif dan
nyaman.2
Sebagai tenaga pendidik harus mampu memilih model pembelajaran yang
tepat. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
keadaan atau kondisi siswa, serta sumber-sumber belajar yang ada agar
penggunaan model pembelajaran secara efektif dan menunjang keberhasilan
belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum
saat ini adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).3
1 Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH, 2017), hal. 42 2 Ibid., hal. 43 3 Musfiqon dan Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2015) hal. 132
7
Problem Based Learning (PBL) menurut Word dan Stepein adalah model
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui
serangkaian tahapan ilmiah sehingga siswa dapat memiliki pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah tersebut4. Senada dengan Word dan Stepein, Anies
mengatakan PBL adalah suatu metode intruksional yang memiliki ciri-ciri
menggunakan masalah nyata untuk siswa mempelajari cara berpikir kritis serta
keterampilan dalam memecahkan masalah.5. Sedangkan Arends menjelaskan
PBL adalah sebuah model pembelajaran yang memiliki orientasi pada
pemecahan masalah.
Problem Based Learning merupakan proses penyajian bahan pelajaran
dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk analisis dan
disintesis dalam mencari jawaban atau pemecahan masalah oleh siswa6. Model
PBL berdasarkan definisi yang telah diungkapkan oleh para ahli merupakan
suatu model pembelajaran yang memaksa siswanya atau pemelajar untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah sehingga siswa atau pemelajar
dapat memiliki keterampiral memecahkan masalah dan dapat merangsang siswa
untuk mencari pengetahuan baru.
Problem based learning atau yang dikenal sebagai model pembelajaran
berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan
masalah kontekstual sehingga dapat menstimulus siswa untuk belajar. Model
pembelajaran berbasis masalah meminta siswa bekerja sama dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata dalam situasi belajar bersama di sekolah.7
4 Lilis Lismaya, Berpikir kritis dan PBL: (Problem Based Learning), (Surabaya: Media
Sahabat Cendikia, 2019), hal. 15. 5 PTK Guru Ekonomi: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL),
(Jakarta: Malinda, 2018), hal. 24. 6 Abbudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2014), hal 243. 7 Ibid., hal. 141
8
Dalam menerapkan problem based learning diperlukan beberapa elemen
penting, seperti:8
1) Situasi bermasalah disajikan pertama dan berfungsi sebagai pusat
pengorganisasian serta konteks belajar.
2) Siswa sebagai pemecah masalah yang aktif dan guru sebagai pelatih kognitif
serta metakognitif.
3) Adanya kegiatan berbagai informasi, pengembangan pengetahuan berpikir
siswa.
4) Menggunakan penilaian otentik baik untuk proses maupun hasil pembelajaran.
5) Model problem based learning tidak selalu inter disipliner tetapi integratif.
b. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning
Karakteristik problem based learning menantang siswa untuk bekerja secara
berkelompok mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang
diberikan dapat digunakan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa pada
pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada siswa sebelum
mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus
diselesaikan secara bersama.9 Dalam arti lain, model problem based learning
memiliki tiga karakteristik utama, yaitu:10
1) Melibatkan siswa sebagai stakeholder dalam situasi bermasalah.
2) Mengatur kurikulum di sekitar masalah holistuk yang diberikan, sehingga
memungkinkan siswa belajar dengan cara-cara yang relevan dan terhubung
dengan masalah.
3) Menciptakan lingkungan belajar tempat guru melatih siswa berpikir dan
melakukan penelitian dan memperoleh pemahaman yang mendalam.
8 Rahmat, , Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Konteks Kurikulum 2013,
(Yogyakarta: Bening Pustaka, 2019), hal. 79 9 Musfiqon dan Nurdyansyah, Loc.Cit. 10 Rahmat, Op.Cit., h. 75
9
Sejalan dengan itu, model pembelajaran PBL menurut Wee dan Kek memiliki
kharakteristik dalam proses implementasi pembelajaran yaitu (1) pemberian
masalah yang berkaitan dengan dunia nyata, (2) Pelajar dengan aktif secara
berkelompok merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan
yang dimiliki masing-masing individu, (3) mencari sendiri materi yang berkaitan
dengan masalah dan melaporkan hasil atau solusi dari masalah tersebut. (4)
Pendidik hanya memberikan fasilitas dan memberikan saran dan arahan yang
dibutuhkan pelajar saat berproses11.
c. Tahapan Pembelajaran Model Pembelajaran Problem Based Learning
Sintaks problem based learning merupakan hasil dari pengembangan yang
dilakukan atas metode terdahulu.12 Hasil dari pengembangan tersebut dipaparkan
ke dalam lima tahapan, diantaranya 1) pemberian konsep dasar diperlukan untuk
memastikan peserta didik memperoleh kunci utama materi pembelajaran sehingga
dapat memahami petunjuk secara jelas; 2) fasilitator atau tenaga pendidik
menyampaikan skenario atau permasalahan dalam kelompoknya; 3) masing-
masing siswa mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang
diinvestigasi secara mandiri; 4) siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok; 5) penilaian
yang dilakukan dengan memadukan taiga aspek, yaitu pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude).
11 M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, (Jakarta:
Kencana, 2016), hal. 12 12 Ibid., hal. 79
10
Untuk memberikan gambaran tahapan problem based learning dapat dilihat
melalui tabel berikut:13
Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Fase-Fase Perilaku Tenaga Pendidik
Fase 1:
Orientasi siswa kepada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menjelaskan logistik yang
dibutuhkan
Memotivasi siswa untuk terlibat
aktif dalam pemecahan masalah
yang dipilih.
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa
Membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
Fase 3:
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok
Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai
Melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah
Fase 4:
Mengembangkan dan menyajikan
karya
Membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan.
Fase 5:
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang dipelajari/meminta
presentasi hasil kerja.
13 Musfiqon dan Nurdyansyah, Op.Cit., hal. 144
11
d. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning
Setiap model pembelajaran memiliki keunggulan dan juga kelemahan. Sesuai
penjabaran karakteristik yang dimiliki oleh problem based learning dianggap
sebagai model pembelajaran yang memiliki banyak keunggulan. Keunggulann
tersebut telah dipaparkan oleh kemendikbud, yaitu dengan model problem based
learning akan terjadi pembelajaran bermakna. Artinya, siswa yang belajar melalui
proses pemecahan masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau
berusaha mengasah pengetahuan yang diperlukan.
Dalam situasi model problem based learning siswa dapat mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan secara simultan serta mengaplikasikannya dalam
konteks yang relevan. Selain itu, problem based learning dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja,
memotivasi dan mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja
kelompok.14
Rizema menjelaskan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh model problem
based learning sebagai berikut:15
1) Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan karena telah menemukan konsep
tersebut.
2) Melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah dan menuntut
keterampilan berifikir yang lebih tinggi.
3) Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh siswa.
4) Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran.
5) Menjadikan siswa lebih mandiri dan mampu memberi aspirasi serta menerima
pendapat orang lain.
6) Mengkondisikan siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi
terhadap pembelajaran, sehingga pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat
diharapkan.
14 Rahmat, Op.Cit., hal. 78 15 Endang Titik Lestari, Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar,
(Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH, 2020), hal. 70
12
7) Problem based learning dapat menumbuhkembangkan kemampuan kreativitas,
baik secara individual maupun kelompok.
Dapat diambil kesimpulan bahwa keunggulan atau kelebihan yang dimiliki oleh
model problem based learning, yaitu:
1) Meningkatkan motivasi.
2) Mengembangkan keterampilan dan kemampuan.
3) Meningkatkan hubungan atau relasi antar individu.
Sementara itu, disamping keunggulan yang dimiliki oleh problem based
learning terdapat kekurangan atau kelemahannya. Shohimin (2018) menyebutkan
kelemahan yang dimiliki oleh problem based learning, yaitu model ini tidak dapat
diterapkan untuk setiap materi pelajaran dan lebih cocok untuk pembelajaran yang
menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.
Kelemahan yang kedua, dalam satu kelas memiliki tingkat keragaman siswa yang
tinggi, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam pemberian tugas.16
Nurhadi dalam Gunantra juga menyebutkan beberapa kelemahan yang dimiliki
oleh problem based learning, yaitu:17
1) Pencapaian akademik dari individu siswa
2) Waktu yang diperlukan untuk implementasi
3) Perubahan peran siswa dalam proses belajar
4) Perubahan peran guru dalam kegiatan mengajar
5) Perumusan masalah yang baik.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kekurangan dari model
problem based learning diantaranya, terjadi perubahan peran guru dan siswa dalam
kegiatan pembelajaran; tidak semua materi dapat menggunakan model ini; dan
butuh waktu, tenaga, bahkan uang yang besar.18
16 Trygu, Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi Siswa
dalam Belajar Matematika, (Guepedia, 2020), hal. 81 17 Ibid., hal..82 18 Ibid.,
13
2. Meta-Analisis
3. Pengertian Meta-Analisis
Meta-analisis merupakan bentuk penelitian dengan mengolah kembali data
sekunder secara sistematis melalui metode kuantitatif, sehingga diperoleh
kesimpulan yang akurat.19 Meta-analisis menyediakan teknik yang memungkinkan
peneliti untuk mengumpulkan data dan meringkas laporan yang ada. Secara
sistematis, analisis ini diperlukan untuk merancang penelitian baru yang berfungsi
dalam publikasi. Artinya, penelitian ini membantu untuk memposisikan penelitian
baru dengan mendeskripsikan yang telah diketahui sebelumnya dan apa yang
diharapkan dalam penelitian baru tersebut.20
Menurut Glass, meta-analisis mengacu kepada proses menganalisis di atas
analisis. Maksudnya, meta-analisis merujuk pada analisis statistik dari sekumpulan
besar hasil studi analisis individu dengan tujuan mengintegrasikan penelitian yang
baru. Hal ini memunculkan pemikiran yang keras secara alternatif mendiskusikan
studi penelitian untuk memahami literatur penelitian yang berkembang pesat
menjadi bentuk sederhana.21
Hunter dan Schmidt, 1990 menyebutkan meta-analisis menyediakan prosedur
pengintegrasian berbagai studi penelitian sebelumnya yang secara statistik dapat
menarik kesimpulan secara integral. Memang tugas pengintegrasian dengan cara
yang subjektif (kualitatif) merupakan hal yang sangat kompleks. Namun, secara
kualitatif sering menghasilkan kesimpulan yang bertentangan dengan topik
penelitian yang sejenis atau jumlah studinya sangat banyak dengan hasil yang tidak
selalu searah. Melalui meta-analisis diharapkan hasil kesimpulan integartif dari
serangkaian hasil penelitian individual diperoleh pengembangan yang teoritis dan
praktis.22
19 Heri Retnowati, dkk, Pengantar Analisis Meta, (Yogyakarta: Paroma Publishing, 2018),
hal. 2 20 Ibid., hal. 5 21 Glass, Primary Secondary and Meta-Analysis of Research, American Educational
Reaserch Association, vol.5, 2012, hal. 3 22 Syamsul Bahri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta:
Kencana, 2010), h. 211
14
Penelitian meta-analisis merupakan cara yang paling baik dalam menarik
kesimpulan dari berbagai literatur tentang hasil penelitian. Hal yang diperhatikan
apakah eksperimen, korelasional, deskriptif yang sejenis menjadi satu analisis
menyeluruh. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Walberg, dkk tentang meta-
analisis yaitu meringkas temuan hampir 3000 kajian yang sejenis, yang melibatkan
intervensi, atau perlakuan potensial, yang dirancang untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.23
Meta-analisis digunakan untuk menganalisis penelitian-penelitian yang telah ada
dengan hasil penelitian kuantitatif. Hasil penelitian yang dapat digunakan dalam
meta-analisis mempunyai karakteristik yang dapat dibandingkan secara konseptual.
Tantangan dalam meta-analisis adalah tidak dapat menganalisis penelitian yang
berbeda jenis baik dalam segi konstruk maupun hubungan. Sehingga perlu
diketahui fungsi dari penelitian meta-analisis, yaitu:24
1) Mengidentifikasi heteroginitas pengaruh pada berbagai macam penelitian dan
apabila memungkinkan dapat ditarik kesimpulannya
2) Meningkatkan kekuatan statistik dan presisi untuk mendeteksi pengaruh
3) Mengembangkan, memperbaiki, dan menguji hipotesis
4) Mengurangi subjektivitas dari perbandingan penelitian dengan menggunakan
prosedur yang sistematis dan perbandingan eksplisit
5) Mengidentifikasi kesenjangan data antara pengetahuan dasar dan mengarahkan
untuk penelitian selanjutnya, dan
6) Menentukan ukuran sampel untuk penelitian selanjutnya.
Dalam penelitian meta-analisis terdapat suatu ukuran yang dinamakan effect
size. Effect size adalah indeks kuantitatif yang digunakan untuk merangkum hasil
studi dalam analisis meta. Artinya, effect size mencerminkan besarnya hubungan
antarvariabel dalam masing-masing studi.
23 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan Edisi Keempat,
(Jakarta: Kencana, 2016), h. 51 24 Heri Retnowati., loc.cit., h. 6-7
15
b. Langkah-langkah Meta-Analisis
Proses tahapan penelitian untuk meta-analisis umumnya terdapat lima proses
yaitu: 25
1) mendefinisikan masalah;
2) mengumpulkan literatur yang tersedia;
3) mengkonversi dan mengoreksi informasi statistik;
4) menentukan rata-rata data yang didapat; dan
5) mempertimbangkan variasi pada efek yang telah diamati.
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009) hasil belajar pada hakikatnya merupakan perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang mencakup bidang kognitif,
afektif dan psikomotor. Dimayati (2006) juga menyebutkan hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak bekajar dan mengajar. Dari sisi guru,
kegiatan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi, sementara dari sisi siswa hasil
belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Pada akhirnya hasil belajar adalah sebuah proses. Seperti yang dikemukakan
Arikunto (2001) bahwa hasil belajar sebagai hasil yang dicapai seseorang setelah
mengalami proses belajar. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
bagian dari adanya interaksi, proses dan evaluasi belajar.26
Hasil belajar siswa tidak sama satu sama lain. Ada yang hasilnya memuaskan
dan adapula yang tidak. Hal ini tidak terlepas dari cara, metode, dan model yang
digunakan selama proses pembelajaran.27 Oleh karena itu guru juga memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran, dengan merancang pembelajaran yang
baik maka hasil yang didapat siswa juga memuaskan.28
25 Mike Allen, Rayond W. Preiss, Barbara Mae Gayle dan Nancy Burrel, Interpersonal Commuication
Research Advances Through Meta-Analysis, (London: Lawrence Erlbaum Associates Publisher, 2012), hal.7. 26 Edy Syahputra, Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar, (Sukabumi:
Haura Publishing, 2020), hal. 24 27 Ibid., h. 25 28 Ibid., h. 24
16
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan seseorang dalam belajar tidak terlepas dari beberapa faktor. Faktor
yang mempengaruhi bisa berasal dari dalam diri siswa (internal) dan berasal dari
luar (eksternal). Slameto (2010) menyimpulkan faktor internal yang dapat
mempengaruhi hasil belajar seperti jasmaniah dan psikologis. Sedangkan faktor
eksternal bisa disebabkan oleh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Selain itu, Muhibbin syah juga menyebutkan faktor yang menjadi penyebab hasil
belajar siswa, yaitu dua aspek yang meliputi aspek fisiologis dan psikologis.
Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial maupun nonsosial.29
c. Manfaat Hasil Belajar
Hasil belajar pada hakekatnya memiliki manfaat untuk mendapatkan perubahan
tingkah laku seseorang yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan pada
siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dialaminya. Berdasarkan hasil belajar
siswa, dapat diperoleh kemampuan dan perkembangan atas keberhasilan dunia
pendidikan.
Hasil belajar harus menunjukkan perubahan individu ke arah yang lebih baik,
sehingga akan bermanfaat untuk:30
1) Menambah pengetahuan individu
2) Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya
3) Dapat mengembangngkan keterampilannya
4) Memiliki pandangan yang baru atas suatu hal, dan
5) Lebih menghargai hal yang telah diperoleh.
29 Ibid., h. 26 30 Ibid., h. 27
17
B. Hasil Penelitian Relevan
Berikut beberapa penelitian yang relevan terhadap meta-analisis yang dilakukan
diantaranya:
1. Hasil penelitian yang dilakukan Tri Ayu Astuti, dkk (2019) dengan judul
“Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi pada Aspek Kognitif: Sebuah Meta-
Analisis” menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat
meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran biologi dengan memperoleh
nilai effect size yang kuat yaitu sebesar 0,97.31
2. Hasil penelitian dari Ni Made Sri Utami dan I Gede Astawan (2020) dengan
judul “Meta-Analisis Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar” mengungkapkan bahwa model problem
based learning yang telah diterapkan memiliki pengaruh yang tinggi dalam
pembelajaran IPA siswa di sekolah dasar dengan nilai effect size yang tinggi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model problem based learning memiliki
pengaruh efektif terhadap hasil belajar IPA siswa sekolah dasar.32
3. Hasil penelitian dari Juliandri dan Indri Anugraheni (2020) dengan judul “Meta
Analisis Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa SD” menunjukkan model pembelajaran Problem Based
Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa mulai dari yang terendah
13,6% sampai yang tertinggi 51,4% dengan rata-rata 23,94%. 33
4. Hasil penelitian dari A.Hidayatul Asror (2016) dengan judul “Meta-Analisis:
PBL” menunjukkan bahwa pengaruh PBL terhadap keterampilan matematika
dari subjek jenjang pendidikan, PBL lebih efektif digunakan pada peserta didik
di jenjang pendidikan SMP dari pada peserta didik di jenjang pendidikan SMA.
Sementara itu dari subjek materi pelajaran, PBL lebih berpengaruh pada materi
31 Tri Ayu Astuti, dkk, Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi pada Aspek Kognitif:
Sebuah Meta-Analisis, JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 2019, hal. 1 32 Ni Made Sri Utami dan I Gede Astawan, Meta-Analisis Pengaruh Model Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran,
2020, Vol.3, No.3, hal.416 33 Juliandri dan Indri Anugraheni, Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD, Pedagogi Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan,
2020, hal. 21
18
SPLDV dari pada materi lainnya. Dan dari subjek media yang digunakan, PBL
lebih efektif bila memakai LKPD. Temuan lain menunjukan bahwa PBL
memberikan pengaruh tinggi terhadap keterampilan pemecahan masalah.34
5. Hasil penelitian dari Kadir (2017) dengan judul “Meta-Analisis dalam
Efektivitas Penerapan Pendekatan Problem Solving dalam Pembelajaran Sains
dan Matematika” menunjukkan secara keseluruhan pendekatan problem solving
dalam pembelajaran sains dan matematika mampu meningkatkan hasil belajar
siswa pada kelompok eksperimen dengan sebesar 1,079 kali simpangan baku
kelompok kontrol. Hal ini berarti pendekatan problem solving memberikan
pengaruh yang lebih efektif atau memberikan hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pendekatan lain pada kelompok kontrol. 35
6. Hasil penelitian dari Kadir (2017) dengan judul “Meta-Analysis Of The Effect
Of Learning Intervention Toward Mathematical Thinking On Research And
Publication Of Student” menyatakan bahwa unit analisis tesis mahasiswa
memiliki kriteria effect size (𝜂2) dengan klasifikasi besar yakni dari 200 sampel
tesis penelitian memiliki rata-rata effect size dengan hasil 0,155 intervensi
pembelajaran terhadap kemampuan berpikir matematik.36
7. Hasil penelitian dari Hadist Awalia Fauzia (2017) dengan judul “Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika” menunjukkan pembelajaran dengan model Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.
Peningkatan hasil belajar dari yang terendah 5 % sampai yang tertinggi 40%,
dengan rata-rata 22,9.37
34A.Hidayatul Asror, Meta-Analisis: PBL, PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 2016, hal. 508 35 Kadir, Meta-Analisis dalam Efektivitas Penerapan Pendekatan Problem Solving dalam
Pembelajaran Sains dan Matematika, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020,
hal.67 36 Kadir, Meta-analysis of the Effect of Learning Intervention Toward Mathematical Thinking
on Research and Publication of Student, Tarbiya: Journal of Education in Muslim Society, 2017,
hal.169 37 Hadist Awalia Fauzia, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD, Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 2018, hal. 40
19
8. Hasil penelitian dari Ayuni Ratna Sari dan Agustina Tyas Asri Hardini (2020)
dengan judul “Meta Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika” menunjukkan model
pembelajaran Problem Based Learning sangat berpengaruh dalam meningkatkan
hasil belajar siswa sekolah dasar dengan persentase terendah 0,40% sampai yang
tertinggi mencapai 43,00%.38
9. Hasil penelitian dari Nanik Dariyah (2020) dengan judul “Meta Analisis Model
Pembelajaran Problem Based Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika” menunjukkan model Problem Based Learning mampu
meningkatkan hasil belajar matematika siswa mulai dari yang terendah 8,3%
sampai yang tertinggi 36,25% dengan rata-rata 13,857%.39
10. Hasil penelitian dari Sapitri Januariyansah, dkk (2020) dengan judul “Pengaruh
Problem Based-Learning dalam Pembelajaran Kejuruan: Sebuah Meta Analisis”
menunjukkan bahwa model PBL memiliki pengaruh yang besar terhadap
pembelajaran kejuruan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata effect size
sebesar 0,372 lebih besar dari 0.25. Model PBL memberikan pengaruh yang
besar pada setiap jenis pembelajaran teori atau pembelajaran praktik.40
38 Ayuni Ratna Sari dan Agustina Tyas Asri Hardini, Meta Analisis Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika, Jurnal Ilmiah
Pendidikan Profesi Guru, 2020, Vol.3, No.1, hal.1 39 Nanik Dariyah, Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika, Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 2020, Vol.3, No.1,
hal.152 40 Sapitri Januariyansah, dkk, Pengaruh Problem Based-Learning dalam Pembelajaran
Kejuruan: Sebuah Meta Analisis, Journal of Mechanical Engineering, 2020, Vol.9, No.2, hal.1
20
C. Kerangka Berpikir
Penelitan eksperimen mengenai Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar fisika siswa telah banyak dilakukan oleh banyak peneliti di Indonesia.
Namun, besar pengaruh dan efektifitasnya belum diketahui secara keseluruhan jika
semua penelitian terkait Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar
fisika siswa digabungkan. Maka dari itu, diperlukan adanya studi meta-analisis
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan efektifitas model Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa.
Studi meta-analisis memerlukan nilai effect size untuk melihat bagaimana hasil
dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara
keseluruhan, apakah dapat berdampak baik (positif) atau sebaliknya. Pada
penelitian ini, nilai dari effect size masing-masing jurnal juga diinterpretasikan
dengan meninjau jenjang pendidikan, materi yang diimplementasikan, serta media
pembelajaran yang digunakan pada siswa untuk meningkatkan hasil belajar.
Dengan merangkum hasil penelitian melalui meta-analisis, besar pengaruh dan
efektifitas dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar fisika siswa dapat diketahui, baik secara umum (keseluruhan)
maupun secara khusus (dengan meninjau jenjang pendidikan, materi dan media
yang diimplementasikan saat proses pembelajaran berlangsung). Dengan demikian
diagram kerangka berpikir dapat dijelaskan dengan bagan berikut:
21
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Banyak Penelitian Eksperimen Terkait Penggunaan Model PBL Terhadap
Belajar Fisika Siswa
Melakukan Meta-Analisis dengan Menghitung Effect Size
Interpretasi dan Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Effect Size
Jenjang Pendidikan Materi Pelajaran Media Pembelajaran
Belum Diketahui Besar Pengaruh dan Efektifitasnya Secara Keseluruhan
Pengaruh dan Efektifitas Penggunaan Model PBL Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa Diketahui Secara Keseluruhan
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Waktu efektif pelaksanaan penelitian mulai dari bulan Juni sampai dengan
November 2020.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
deksriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada saat
sekarang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi
pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya. 41
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua individu/ unit-unit yang menjadi target penelitian.42
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jurnal nasional yang terdapat pada
website sinta kemenristekdikti. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih
mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.43 Sampel dalam
penelitian ini adalah jurnal-jurnal yang terkait dengan penerapan model Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa.
41 Nana Sudjana dan R. Ibrahim, 1989, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung:
Sinar Baru, 1989), hal. 64 42 Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif,
(Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2017), Cet.1, hal.7 43 Ibid.
23
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pemberian kode
(coding data). Variabel-variabel yang digunakan untuk pemberian kode dalam
menjaring informasi mengenai besar pengaruh (effect size) pada penelitian meta-
analisis sebagaimana yang telah dilakukan oleh Kadir, yaitu data artikel yang terdiri
dari: (1) data jurnal yang terdiri dari nama peneliti, judul penelitian, nama jurnal,
dan tahun publikasi; (2) karakteristik sampel berupa tempat penelitian, subjek
penelitian, dan sampel penelitian; (3) variabel (bebas dan terikat), desain penelitian,
dan pengujian hipotesis; (4) intervensi pembelajaran kelas eksperimen dan kelas
kontrol; (5) effect size; (6) rerata effect size.44
E. Tahapan Penelitian
Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan penelitian yaitu tahap awal, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap awal penelitian yaitu mendefinisikan masalah
dan mengumpulkan literatur yang tersedia. Tahap pelaksanaan yaitu mengkonversi
dan mengoreksi informasi statistik serta menentukan rata-rata data yang didapat.
Tahap akhir penelitian yaitu mempertimbangkan variasi pada efek yang telah
diamati.45
Masalah atau topik yang hendak diteliti pada penelitian ini adalah mengenai
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian
eksperimen terkait penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar fisika siswa telah banyak dilakukan. Namun, belum diketahui
besar pengaruh atau efektifitasnya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan meta-analisis
untuk merangkum dan mendapatkan informasi mengenai penerapan model
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika.
44 Kadir, Meta-Analysis of The Effect of Learning Intervention Toward Mathematical
Thinking on Research and Publication of Students, TARBIYA: Journal of Education in Muslim
Society, Vol.4, No.2, 2017, hal.162-175 45 Mike Allen, Rayond W. Preiss, Barbara Mae Gayle dan Nancy Burrel, Interpersonal
Commuication Research Advances Through Meta-Analysis, (London: Lawrence Erlbaum
Associates Publisher, 2012), hal.7.
24
Setelah mendefinisikan masalah, peneliti kemudian mencari dan mengumpulkan
literatur berupa jurnal nasional yang terkait penerapan model Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa. Pencarian dilakukan secara
daring melalui website sinta kemenristekdikti dengan beberapa kata kunci yaitu
model PBL, Problem Based Learning, pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar
fisika siswa, dll.
Peneliti berhasil menemukan enam belas jurnal terkait penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa.
Jurnal-jurnal tersebut merupakan jurnal nasional yang terakreditasi minimal sinta 3
pada jenjang pendidikan menengah (SMP dan SMA) dalam rentang tahun 2015-
2020. Jurnal-jurnal yang didapatkan kemudian didata pada Lampiran 1 dan siap
diolah pada tahap pelaksanaan.
Pada tahap pelaksanaan, peneliti membaca enam belas jurnal satu-persatu untuk
melihat kesesuaian isi jurnal dengan masalah yang telah ditentukan. Enam belas
jurnal yang ditemukan kemudian diseleksi untuk dilakukan perhitungan effect
sizenya. Proses seleksi dilakukan dengan melihat ketersediaan komponen-
komponen yang dibutuhkan untuk menghitung effect size. Lampiran 2
menunjukkan proses seleksi melalui penyaringan jurnal. Jurnal-jurnal yang tidak
memiliki salah satu komponen untuk menghitung effect size (tidak terverifikasi)
maka dilakukan reduksi/eliminasi.
Setelah melalui proses penyaringan, maka didapatkan sebelas jurnal yang dapat
dilakukan analisis lanjutan serta digunakan sebagai data laporan penelitian. Sebelas
jurnal tersebut kemudian didata untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dari
masing-masing jurnal. Nilai (effect size) juga dihitung untuk mengetahui besar
pengaruh atau efektifitas penggunaan model PBL dari masing-masing jurnal. Data-
data tersebut dimasukkan dalam lembar data pengkodean (coding data) pada
Lampiran 3.
Pada tahap akhir penelitian, sebelas jurnal yang sudah diketahui nilai effect
sizenya kemudian dikategorikan dan dianalisis dengan meninjau besar ukuran efek
secara keseluruhan, jenjang pendidikan, serta materi dan media yang
diimplementasikan pada masing-masing jurnal. Hasil analisis yang didapatkan akan
25
memberikan kesimpulan dan informasi mengenai penerapan model Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa secara keseluruhan dan jika
ditinjau dari jenjang pendidikan, materi dan media pembelajaran yang
diimplementasikan.
Secara ringkas, tahapan penelitian dijelaskan pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian
Tahap Penelitian Keterangan
Tahap Awal
1. Mendefinisikan Masalah
a) Model PBL banyak digunakan dalam
proses pembelajaran dan banyak penelitian
eksperimen mengenai penerapan model
PBL terhadap hasil belajar fisika siswa
namun belum diketahui besar pengaruh dan
efektifitasnya.
2. Mengumpulkan literatur yang tersedia
a) Mencari jurnal-jurnal nasional terkait
penerapan model Problem Based Learning
(PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa
secara daring di website kemenristekdikti
b) Terdapat enam belas jurnal terkait
penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar fisika siswa
Tahap Pelaksanaan
1. Mengkonversi dan mengoreksi informasi
statistik
a) Membaca dan memahami enam belas jurnal
untuk melihat kesesuaian isi jurnal dengan
masalah yang telah ditentukan.
b) Melakukan proses seleksi dan penyaringan
jurnal dengan melihat ketersediaan
26
komponen-komponen yang dibutuhkan
untuk menghitung effect size.
c) Melakukan reduksi dan eliminasi terhadap
jurnal yang tidak memiliki salah satu
komponen untuk menghitung effect size.
d) Didapatkan sebelas jurnal yang dapat
dilakukan analisis lanjutan dan digunakan
sebagai data laporan penelitian.
2. Menentukan rata-rata data yang didapat
a) Menghitung nilai effect size dari sebelas
jurnal
b) Mengkategorikan nilai effect size dari
berdasarkan kategori kuran efek (efek
besar, efek sedang, dan efek kecil)
c) Memasukkan data tersebut ke lembar data
pengkodean (coding data).
Tahap Akhir
1. Mempertimbangkan variasi pada efek yang
telah diamati
a) Mengkategorikan nilai effect size dari
sebelas jurnal dengan beberapa tinjauan
yaitu jenjang pendidikan, materi pelajaran,
dan media yang diimplementasikan
b) Melakukan analisis dari masing-masing
kategori
c) Mendapatkan kesimpulan dan informasi
secara keseluruhan mengenai besar
pengaruh model Problem Based Learning
(PBL) terhadap hasil belajar fisika jika
ditinjau dari jenjang pendidikan, materi dan
media pembelajaran yang
diimplementasikan.
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang dianalisis pada penelitian ini berjumlah 11 jurnal nasional terkait
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar fisika siswa. Data nilai effect size masing-masing jurnal yang terdapat pada
Lampiran 3 kemudian dikategorikan menjadi tiga kriteria berdasarkan ukuran
efeknya menurut Gravetter dan Wallnau yaitu efek kecil (0,01 < 𝜂2 ≤ 0,09), efek
sedang (0,09 < 𝜂2 ≤ 0,25), dan efek besar (𝜂2 > 0,25). Pengelompokan ukuran efek
(effect size) dari jurnal yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Effect Size Jurnal Berdasarkan Kategori Ukuran Efek
No. Kode Jurnal Effect Size (𝜂2) Kategori N Jurnal
1 A5 0,065 Efek Kecil 2
2 A6 0,040
3 A3 0,130
Efek Sedang 5
4 A4 0,121
5 A8 0,152
6 A9 0,197
7 A10 0,105
8 A1 0,460
Efek Besar 4 9 A2 0,259
10 A7 0,453
11 A11 0,936
Rerata Effect Size 0,265 (Efek Besar)
28
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat dua jurnal dengan kategori ukuran efek
kecil, lima jurnal dengan kategori ukuran efek sedang, dan empat jurnal dengan
kategori ukuran efek besar. Berdasarkan perhitungan diperoleh rata-rata effect size
keseluruhan sebesar 0,265 (kategori ukuran efek besar). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL)
secara keseluruhan memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar fisika
siswa.
1. Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan
Aspek pertama yang dianalisis yaitu besar pengaruh penerapan model Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada jenjang pendidikan
menengah pertama (SMP) dan jenjang pendidikan menengah atas (SMA).
Pengelompokan effect size ditinjau dari jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel
4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan
No. Kode Jurnal Jenjang
Pendidikan
Effect Size
(𝜂2)
Kategori Effect
Size
1 A1
SMP
0,460 Efek Besar
2 A2 0,259 Efek Besar
3 A3 0,130 Efek Sedang
4 A9 0,197 Efek Sedang
5 A4
SMA
0,121 Efek Sedang
6 A5 0,065 Efek Kecil
7 A6 0,040 Efek Kecil
8 A7 0,453 Efek Besar
9 A8 0,152 Efek Sedang
10 A10 0,105 Efek Sedang
11 A11 0,936 Efek Besar
29
Tabel 4.3 Rerata Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan
No. Jenjang Pendidikan N Jurnal Rerata 𝜂2 SD
1 SMP 4 0,262 0,142
2 SMA 7 0,267 0,325
Rerata 0,265 0,23
Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based
Learning (PBL) pada jenjang sekolah SMP dan SMA memberikan besar pengaruh
yang tidak jauh berbeda yaitu sebesar 0,262 dan 0,267 termasuk dalam kategori
efek besar. Dengan selisih effect size sebesar 0,005, model PBL memberikan besar
pengaruh yang sedikit lebih tinggi terhadap hasil belajar siswa jika diterapkan pada
jenjang pendidikan SMA.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa penerapan PBL lebih efektif jika
digunakan pada pembelajaran fisika di jenjang pendidikan SMA. Namun, bila
dilihat dari nilai simpangan baku yang diperoleh maka sebaran data effect size yang
paling konsisten adalah pada jenjang pendidikan SMP.
2. Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Materi yang Diimplementasikan
Aspek kedua yang dianalisis yaitu besar pengaruh penerapan model Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari materi yang
diimplementasikan. Pada jenjang pendidikan SMP, materi pelajaran yang dimaksud
adalah materi IPA fisika. Pada jenjang pendidikan SMA, materi pelajaran yang
dimaksud adalah materi fisika. Pengelompokan besar pengaruh (effect size) ditinjau
dari materi yang diimplementasikan dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut.
30
Tabel 4.4 Effect Size Ditinjau dari Materi yang Diimplementasikan
No. Kode
Jurnal
Jenjang
Pendidikan Materi Pelajaran
Effect
Size (𝜂2)
Kategori
Effect Size
1 A1 SMP Perubahan Wujud
Zat 0,460 Efek Besar
2 A2 SMP Optik 0,259 Efek Besar
3 A3 SMP Energi 0,130 Efek Sedang
4 A4 SMA Fluida Dinamis 0,121 Efek Sedang
5 A5 SMA Pengukuran 0,065 Efek Kecil
6 A6 SMA Optika Geometris 0,040 Efek Kecil
7 A7 SMA Hukum Newton
Tentang Gerak 0,453 Efek Besar
8 A8 SMA Suhu dan Kalor 0,152 Efek Sedang
9 A9 SMP Sistem Tata Surya 0,197 Efek Sedang
10 A10 SMA Fluida Statis 0,105 Efek Sedang
11 A11 SMA Elastisitas 0,936 Efek Besar
Ditinjau dari materi yang diimplementasikan, data pada Tabel 4.4 menunjukkan
pengaruh paling tinggi model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar
terdapat pada materi elastisitas. Model Problem Based Learning (PBL) juga
memberikan pengaruh yang besar pada materi perubahan wujud zat, optik, dan
hukum Newton tentang gerak. Selain itu, model Problem Based Learning (PBL)
memberikan pengaruh yang rendah jika diterapkan pada materi pengukuran, dan
optika geometris.
31
3. Data Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Media yang Diimplementasikan
Aspek ketiga yang dianalisis yaitu besar pengaruh penerapan model Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari media yang
diimplementasikan. Pengelompokan besar pengaruh (effect size) ditinjau dari media
yang diimplementasikan dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Effect Size Berdasarkan Media yang Digunakan
No. Kode
Jurnal Media yang Digunakan
Effect Size
(𝜂2)
Kategori Effect
Size
1 A1 Audio Visual + LKS 0,460 Efek Besar
2 A2 LKS 0,259 Efek Besar
3 A3 LKS 0,130 Efek Sedang
4 A4 Non Media 0,121 Efek Sedang
5 A5 Non Media 0,065 Efek Kecil
6 A6 Non Media 0,040 Efek Kecil
7 A7 LKPD 0,453 Efek Besar
8 A8 LKS 0,152 Efek Sedang
9 A9 LKPD 0,197 Efek Sedang
10 A10 Information Technology
(IT) 0,105 Efek Sedang
11 A11 Non Media 0,936 Efek Besar
Tabel 4.6 Rerata Effect Size Ditinjau dari Media yang Diimplementasikan
No. Media yang
Digunakan
Rerata Effect Size
(𝜂2) SD
Kategori
Effect Size
1 Audio Visual + LKS 0,460 - Efek Besar
2 LKS / LKPD 0,238 0,130 Efek
Sedang
3 Information
Technology (IT) 0,105
- Efek
Sedang
32
Ditinjau dari media yang diimplementasikan, data pada Tabel 4.6 menunjukkan
pengaruh tertinggi model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar
siswa terdapat pada media audio visual + LKS. Namun pada media pembelajaran
lain, seperti pada media LKS/LKPD dan IT juga memberikan pengaruh dalam
kategori sedang. Media pembelajaran LKS/LKPD menjadi media yang paling
banyak digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model PBL.
Meskipun ada beberapa jurnal yang tidak menggunakan media pembelajaran,
model Problem Based Learning (PBL) tetap memberikan pengaruh positif
meskipun dengan data yang bervariasi.
B. Pembahasan
Penelitian meta-analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dan efektifitas penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap
hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Dalam meta-analisis, setiap artikel
penelitian berupa jurnal perlu dilakukan perhitungan effect sizenya. Effect Size akan
menunjukkan nilai besarnya pengaruh variabel x terhadap y. Dengan menghitung
effect size dari setiap jurnal, maka secara keseluruhan dapat ditentukan bagaimana
besar pengaruh model PBL terhadap hasil belajar siswa.
Peneliti menemukan dan merangkum enam belas artikel penelitian berupa jurnal
nasional yang membahas mengenai model Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar fisika siswa dalam rentang tahun penelitian 2015-2020
(Lampiran 1). Data tersebut didapatkan dari hasil penelusuran di website Sinta
Kemenristekdikti dari berbagai jurnal nasional terakreditasi.
Enam belas jurnal tersebut kemudian dilakukan reduksi data sesuai dengan
kriteria penelitian dan didapatkan sebelas jurnal yang memenuhi kriteria penelitian.
Sebelas jurnal tersebut kemudian ditentukan nilai effect sizenya melalui perhitungan
dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.
Data effect size dari masing-masing jurnal kemudian diklasifikasikan
berdasarkan kategori ukuran efek, jenjang pendidikan, materi pelajaran, dan media
yang digunakan untuk diketahui pengaruhnya. Penjelasan dari masing-masing
kategori adalah sebagai berikut :
33
1. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Secara Keseluruhan
Berdasarkan temuan penelitian, model Problem Based Learning (PBL) secara
keseluruhan dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar IPA maupun
fisika siswa. Nilai rata-rata besar pengaruh model Problem Based Learning (PBL)
adalah 0,265. Angka tersebut masuk dalam kategori effect size besar dan
menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) mampu
memberikan pengaruh yang besar dalam pembelajaran IPA maupun fisika.
Temuan tersebut sejalan dengan hasil penelitian meta-analisis yang dilakukan
oleh Tri Ayu Astuti, Nurhayati Nurhayati, Rizhal Hendi Ristanto, dan Rusdi Rusdi
(2019) yang menjelaskan bahwa penerapan model pembelajaran PBL mampu
meningkatkan hasil belajar biologi.46 Hasil penelitian juga menunjukkan penerapan
model PBL memberikan nilai effect size yang kuat (besar).
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif digunakan dan
dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa karena sesuai
dengan karakteristik model Problem Based Learning (PBL) yaitu mendorong siswa
untuk bekerja sama dalam suatu kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-
masalah di dunia nyata.
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu
model yang mendukung siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Dalam penerapan model Problem Based Learning (PBL), siswa akan dihadapkan
kepada masalah dalam kehidupan nyata. Keterlibatan siswa secara aktif menjadi hal
yang sangat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
46 Tri Ayu Astuti, dkk, “Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi Pada Aspek Kognitif:
Sebuah Meta-Analisis”, JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), vol.4, 2019, h. 67.
34
2. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari
Jenjang Pendidikan
Berdasarkan data pada tabel 4.2, temuan penelitian menunjukkan penerapan
model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa dari segi jenjang
pendidikan memperoleh hasil yang tidak jauh berbeda. Nilai effect size pada jenjang
pendidikan SMP dan SMA adalah 0,262 dan 0,267. Penerapan model Problem
Based Learning (PBL) pada dua jenjang pendidikan ini memberikan besar
pengaruh dengan nilai effect size > 0,25 (kategori efek besar). Hal ini berarti model
Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu alternatif model
pembelajaran yang efektif dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran fisika
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari data tersebut juga diketahui bahwa jenjang pendidikan SMA memiliki
rata-rata nilai effect size yang sedikit lebih tinggi daripada jenjang pendidikan SMP.
Dengan selisih effect size sebesar 0,005, model PBL memberikan besar pengaruh
yang sedikit lebih tinggi terhadap hasil belajar siswa jika diterapkan pada jenjang
pendidikan SMA. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan PBL lebih efektif
jika digunakan pada pembelajaran fisika di jenjang pendidikan SMA. Namun bila
dilihat dari nilai simpangan baku yang diperoleh, jenjang pendidikan SMP memiliki
sebaran data effect size yang lebih konsisten jika diterapkan dalam proses kegiatan
belajar mengajar.
Tingginya nilai effect size pada jenjang pendidikan SMP dan SMA dapat
terjadi karena adanya keterlibatan penerapan model Problem Based Learning
(PBL) dengan perkembangan kognitif anak. Menurut teori perkembangan kognitif
yang dikemukakan oleh Jean Piaget, bahwa seorang anak pada usia 11 tahun atau
lebih sudah memasuki tahap operasional formal.
Teori perkembangan kognitif Piaget sangat banyak mempengaruhi bidang
pendidikan dan juga mempengaruhi bagaimana para pendidik menyusun
kurikulum, memilih metode pengajaran dan juga memilih bahan bagi pendidikan
35
anak.47 Di Indonesia, individu yang memasuki tahap operasi formal terjadi pada
usia remaja yakni pada usia sekolah menengah (SMP dan SMA). Penalaran formal
ditandai dengan kemampuan berpikir tentang ide-ide abstrak, menyusun ide-ide dan
menalar tentang apa yang akan terjadi kemudian.
Individu yang berada pada tahap operasi formal apabila dihadapkan kepada
sesuatu masalah, mereka dapat merumuskan dugaan/hipotesis dari masalah
tersebut. Individu yang berada pada tahap operasional formal dapat menyusun
hipotesis (dugaan terbaik) tentang cara untuk memecahkan problem dan mencapai
kesimpulan secara sistematis. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari model
Problem Based Learning yang diterapkan pada proses pembelajaran.
3. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari Materi
yang Diimplementasikan
Berdasarkan data pada tabel 4.4, materi pelajaran yang dapat diimplementasikan
model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan temuan penelitian adalah
materi perubahan wujud zat, optik, energi, fluida dinamis, pengukuran, optika
geometris, hukum Newton tentang gerak, suhu dan kalor, sistem tata surya, fluida
statis, dan elastisitas. Secara keseluruhan, pembelajaran dengan model Problem
Based Learning (PBL) memberikan pengaruh positif pada masing-masing materi
pelajaran meskipun dengan nilai besar pengaruh yang berbeda-beda.
Materi elastisitas menjadi materi yang paling tinggi besar pengaruhnya (kategori
efek besar), disusul dengan materi perubahan wujud zat, hukum Newton tentang
gerak, dan optik. Model Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh
positif dengan kategori sedang pada materi tata surya, suhu dan kalor, energi, fluida
dinamis, dan fluida statis. Materi pengukuran dan optika geometris menjadi materi
pelajaran dengan besar pengaruh yang kecil jika diimplementasikan dalam
pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL).
47 Muhamad Badrul Mutammam dan Mega Teguh Budiarto, “Pemetaan Perkembangan
Kognitif Piaget Siswa SMA Menggunakan Tes Operasi Logis (TOL) Piaget Ditinjau dari Perbedaan
Jenis Kelamin”, MATHEdunesa, vol.2, 2013, hal.1.
36
Materi elastisitas merupakan materi pelajaran dengan nilai effect size tertinggi
yang menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dalam
pembelajarannya. Nilai effect size dari materi elastisitas adalah 0,96 termasuk
dalam kategori effect size besar. Hal ini berarti terjadi peningkatan yang
signifikan antara hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Materi
elastisitas adalah materi yang paling cocok dan efektif jika digunakan dalam
pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan
temuan penelitian.
Tingginya peningkatan hasil belajar siswa pada materi elastisitas dapat
disebabkan oleh beberapa hal. Materi elastisitas merupakan salah satu materi
yang dekat dan dapat dikaitkan permasalahannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pokok bahasan elastisitas seperti benda plastis dan benda elastis merupakan
topik bahasan yang kongkrit sehingga lebih mudah dinalar oleh siswa. Hasil ini
berbeda jika dibandingkan dengan materi optika geometris.
Materi optika geometris merupakan materi pelajaran dengan nilai effect size
terkecil berdasarkan temuan penelitian. Nilai effect size pada materi optika
adalah 0,040 termasuk dalam kategori efek kecil. Perbedaan besar pengaruh ini
dikarenakan materi optika geometris dalam penerapannya lebih sulit dikaitkan
dengan permasalahan di kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu diperhatikan
dalam pemilihan materi pelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
4. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari Media
yang Diimplementasikan
Berdasarkan data pada tabel 4.5, media pembelajaran yang dapat digunakan
dalam pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) antara lain
media audio visual + LKS, LKS / LKPD, dan Information Technology (IT). Dari
sebelas jurnal yang diteliti, terdapat satu jurnal menggunakan media audio
visual, lima jurnal menggunakan media LKS/LKPD, satu jurnal menggunakan
media Information Technology (IT), dan empat jurnal tidak menggunakan media
(non media) dalam proses pembelajarannya. Secara keseluruhan, ada atau
37
tidaknya media pembelajaran tetap memberikan pengaruh positif pada hasil
belajar dengan model PBL meskipun dengan nilai besar pengaruh yang berbeda-
beda.
Media audio visual merupakan media yang memiliki besar pengaruh yang
paling tinggi dari jurnal-jurnal yang menggunakan media pembelajaran dalam
proses pembelajarannya. Nilai effect size media audio visual + LKS adalah 0,460
termasuk dalam kategori efek besar. Hal ini disebabkan media audio visual yang
digunakan berupa film/video sehingga siswa dapat memperoleh gambaran
langsung dari materi yang dipelajari. Selain itu, LKS juga membantu siswa
dalam melakukan percobaan pada materi terkait. Oleh sebab itu, model PBL
dengan media audio visual + LKS ini saling mendukung sehingga siswa secara
aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan hasil belajar yang maksimal dapat
diraih.
Media pembelajaran LKS/LKPD merupakan media yang paling banyak
digunakan dalam penerapan model PBL berdasarkan temuan penelitian.
Terdapat lima jurnal yang memilih LKS/LKPD sebagai media pembelajarannya.
Rata-rata nilai effect size media LKS/LKPD adalah 0,238 dengan simpangan
baku 0,15. Angka ini berarti media LKS / LKPD memiliki besar pengaruh dalam
kategori efek sedang.
Banyaknya penulis yang menggunakan LKS/LKPD disebabkan media
LKS/LKPD sudah dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menuntun siswa
dalam menyelesaikan tugas belajar dan mengacu pada kompetensi dasar yang
harus dicapai. Di dalam LKS terdapat arahan terstruktur, materi singkat,
tuntunan pertanyaan dan pengertian agar siswa dapat memperluas serta
memperdalam pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. 48 Media IT
merupakan media pembelajaran ketiga yang dapat digunakan dalam
pembelajaran dengan model PBL, dan memiliki nilai effect size 0,105 termasuk
kategori efek sedang.
48 Yenti Winataria Tumangkeng, “Meta-Analisis Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, vol.7, 2018,
hal.9.
38
C. Keterbatasan
Penelitian meta-analisis yang dilakukan telah menunjukkan bahwa secara
keseluruhan rata-rata nilai effect size menunjukkan besar pengaruh yang tinggi
terhadap hasil belajar siswa. Namun hal ini tidak terlepas dari kelemahan dan
keterbatasan penelitian. Salah satu kelemahan dan keterbatasannya adalah kurang
lengkapnya data statistik yang dibutuhkan untuk menghitung nilai effect size.
Data statistik yang dibutuhkan untuk menghitung nilai effect size antara lain hasil
uji hipotesis, banyaknya sampel penelitian, nilai derajat kebebasan, dan nilai galat.
Data tersebut merupakan data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam melakukan
meta-analisis, sehingga jika tidak lengkap maka jurnal tersebut harus dieliminasi
serta tidak dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Hal ini menyebabkan berkurangnya
sumber jurnal untuk dilakukan meta-analisis.
Selanjutnya, penelitian eksperimen yang dilakukan dalam model PBL memiliki
kelemahan yaitu peneliti bisa saja kurang mampu untuk mendeteksi adanya
penyimpangan yang terjadi saat penelitian eksperimen dilakukan. Penyimpangan
yang dimaksud adalah berupa efek Hawntorne ataupun efek Jhon Henry.
Efek Hawntown atau efek observer terjadi ketika seseorang sengaja
memodifikasi perilaku mereka karena mereka sadar sedang diawasi. Efek ini
memiliki dampak buruk dalam konteks penelitian, karena hasil belajar yang
diperoleh kelompok eksperimen akan menjadi lebih besar dari kelompok kontrol,
sehingga akan menghasilkan rata-rata effect size menjadi bernilai positif.
Sejalan dengan itu efek Jhon Henry terjadi ketika anggota kelompok kontrol
menyadari statusnya sehingga ada upaya ekstra dari mereka untuk menyamai hasil
kelompok eksperimen dan hasil akhir tidak semurni yang diharapkan. Hal ini sangat
berpengaruh pada meta-analisis yang dilakukan. Kelemahan lain yang terjadi pada
penelitian ini adalah terjadinya bias data yang tinggi.
39
Walaupun terdapat keterbatasan dan kelemahan, tetapi hasil meta-analisis ini
telah melaporkan data secara apa adanya bahwa model Problem Based Learning
(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih tinggi
daripada kelompok kontrol. Adanya kelemahan ini justru mengingatkan kita agar
berhati-hati dalam menafsirkan hasil meta-analisis.49
49 Kadir, Buhanuddin Milama, dan Khairunnisa, “Meta-Analisis Efektivitas Pendekatan
Problem Solving dalam Pembelajaran Sains dan Matematika”, Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013, hal.66.
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian meta-analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar fisika siswa secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata besar pengaruh
(effect size) 0,290 termasuk dalam kategori efek besar. Hal ini berarti model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki pengaruh yang besar
dalam proses pembelajaran. Model Problem Based Learning (PBL) dapat
dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar fisika siswa pada jenjang pendidikan SMP dan SMA memiliki nilai besar
pengaruh (effect size) 0,262 dan 0,267 termasuk dalam kategori efek besar. Hal
ini menunjukkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki
pengaruh yang besar dan efektif jika diterapkan pada jenjang SMP dan SMA.
3. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar fisika siswa memiliki besar pengaruh (effect size) yang bervariasi pada
materi yang diimplementasikan. Materi pelajaran dengan besar pengaruh
tertinggi ke terendah adalah elastisitas (0,936), perubahan wujud zat (0,460),
hukum Newton tentang gerak (0,453), optik (0,259), sistem tata surya (0,197),
suhu dan kalor (0,152), energi (0,163), fluida dinamis (0,121), fluida statis
(0,105), pengukuran (0,065), dan optika geometris (0,040).
4. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media
pembelajaran maupun non media pembelajaran tetap memberikan pengaruh
positif terhadap hasil belajar siswa. Urutan media pembelajaran dari yang
tertinggi ke terendah adalah media audio visual + LKS (0,460), non media
(0,290), LKS / LKPD (0,238), dan IT (0,105).
41
B. Saran
Saran dari peneliti sebagai upaya perbaikan dari hasil penelitian ini, diantaranya:
1. Guru diharapkan dapat memilah materi dan media pembelajaran yang sesuai
untuk diimplementasikan dengan model Problem Based Learning (PBL) agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
2. Peneliti perlu berhati-hati dalam menyeleksi, memilih, dan memasukan sampel
ke dalam kategori sampel dan non sampel karena akan mempengaruhi nilai
effect size yang menjadi data penelitian.
3. Penelitian meta-analisis sebaiknya dilakukan dengan lebih mendalam agar
informasi yang didapat lebih banyak dan bermakna.
4. Jurnal yang diterbitkan dan terakreditasi hendaknya menampilkan informasi
secara lengkap sehingga peneliti meta-analisis dapat menghitung besar pengaruh
(effect size) dari jurnal tersebut.
42
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Mike. Rayond W. Preiss, Barbara Mae Gayle dan Nancy Burrel,
Interpersonal Commuication Research Advances Through Meta-Analysis,
London: Lawrence Erlbaum Associates Publisher. 2012.
Amir, M. Taufiq. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta:
Kencana. 2016.
Asror, A.Hidayatul. Meta-Analisis: PBL, PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika. 2016.
Astuti, Tri Ayu, dkk. “Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi Pada Aspek
Kognitif: Sebuah Meta-Analisis”. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), Vol.4.
2019.
Darmadi. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika
Belajar Siswa, Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH. 2017.
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah 2018.
Jakarta: Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2018.
Fauzan, Maaruf Abdul Gani, dan Muhammad Syukri, Penerapan Model Problem
Based Learning Pada Pembelajaran Materi Sistem Tata Surya Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol.
5, No. 1, 2017.
Fritsz, Catherine O. Peter E. Moris dan Jennifer J. Richler. “Effect Size Estimates:
Current Use, Calculations, and Interpretation”, Journal of Experimental
Psychology: General, Vol. 141. 2012.
Glass. Primary Secondary and Meta-Analysis of Research, American Educational
Reaserch Association, Vol. 5, 2012.
Indagiarni, Yosico dan Abd Hakim, Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester II Pada
Materi Pokok Fluida Dinamik di SMA, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 5, No.
1, 2016.
43
Isrok’atun, dkk., Pembelajaran Matematika dan Sains Secara Integratif melalui
Situation based-Learning, Sumedang: UPI Sumedang Press, 2020.
Juliandri dan Indri Anugraheni, Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD, Pedagogi Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan, 2020.
Kadir. Meta-Analisis dalam Efektivitas Penerapan Pendekatan Problem Solving
dalam Pembelajaran Sains dan Matematika, Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2020.
Kadir. Meta-analysis of the Effect of Learning Intervention Toward Mathematical
Thinking on Research and Publication of Student, Tarbiya: Journal of
Education in Muslim Society. 2017.
Kadir. Statistika Terapan Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo. 2018.
Kadir, Buhanuddin Milama, dan Khairunnisa, “Meta-Analisis Efektivitas
Pendekatan Problem Solving dalam Pembelajaran Sains dan Matematika”,
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013.
Lestari, Endang Titik. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar.
Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH. 2020.
Lismaya, Lilis. Berpikir kritis dan PBL: (Problem Based Learning). Surabaya:
Media Sahabat Cendikia. 2019.Musfiqon dan Nurdyansyah, Pendekatan
Pembelajaran Saintifik, Sidoarjo: Nizamia Learning Center. 2015.
Mutammam, Muhamad Badrul dan Mega Teguh Budiarto. “Pemetaan
Perkembangan Kognitif Piaget Siswa SMA Menggunakan Tes Operasi Logis
(TOL) Piaget Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin”, MATHEdunesa.
Vol.2. 2013.
Nata, Abbudin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada
Media Group. 2014.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia No. 36 Tahun
2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
PISA. PISA 2018: Insight and Interpretations. Paris : OECD Publishing, 2018.
44
PTK Guru Ekonomi: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL). Jakarta: Malinda. 2018.
Rahmat. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Konteks Kurikulum 2013,
Yogyakarta: Bening Pustaka. 2019.
Rani Deliana Panggabean dan Pintor Simamora, Pengaruh Model Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika
Geometris, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 1, 2016.
Retnowati, Heri dkk., Pengantar Analisis Meta. Yogyakarta: Paroma Publishing.
2018.
Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan Edisi
Keempat. Jakarta: Kencana. 2016.T, Ika W.U. Penerapan Model Penemuan
Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Riset Pedagogik. Vol. 1, No. 1, 2017.
Syahputra, Edy. Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar.
Sukabumi: Haura Publishing. 2020.
Trygu. Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi
Siswa dalam Belajar Matematika. Guepedia, 2020.
Thalib, Syamsul Bahri. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.
Jakarta: Kencana. 2010.
Tumangkeng, Yenti Winataria. “Meta-Analisis Pengaruh Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa, Vol.7. 2018.
45
Lampiran 1
LEMBAR DATA JURNAL MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SECARA KESELURUHAN
No. Kode
Jurnal Judul Artikel Tahun / Akreditasi / Link Website
Nama Jurnal /
Institusi
Jenjang
Pendidikan /
Materi
Isi Topik
Strategi Pendidikan
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1. A1 Efektivitas
Pembelajaran
Model PBL
Menggunakan
Audio Visual
untuk
Meningkatkan
Hasil Belajar
Siswa Mapel
IPA Kelas VII
2015 / Sinta 3 /
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.
php/upej/article/view/7423
UPEJ : Unnes
Physics
Education
Journal /
Jurusan Fisika,
Fakultas
Matematika
dan Ilmu
Pengetahuan
Alam,
Universitas
Negeri
Semarang
SMP /
Perubahan
Wujud Zat
Penelitian
bertujuan
untuk melihat
seberapa
efektif model
PBL
menggunakan
audio visual
untuk
meningkatkan
hasil belajar
siswa pada
materi
perubahan
wujud zat.
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL) dan
Audio Visual
Mengguna
kan model
PBL
2. A2 Perbandingan
Hasil Belajar
Siswa Antara
Pembelajaran
Menggunakan
PBL dan
Discovery
Learning
2015 / Sinta 3 /
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.ph
p/JPF/article/view/9953/6704
Jurnal
Pembelajaran
Fisika /
Program Studi
Pendidikan
Fisika, FKIP,
Universitas
Lampung
SMP / Optik Penelitian
bertujuan
untuk
mengetahui
perbedaan dan
peningkatan
hasil belajar
siswa pada
penerapan
PBL dan
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL)
Mengguna
kan model
Discovery
Learning
46
Discovery
Learning pada
materi optik.
3. A3 Efektivitas
Penggunaan
Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning
(PBL) pada
Pembelajaran
Fisika Siswa
Kelas VIII
SMP Negeri 2
Lubuklinggau
Tahun
Pelajaran
2015/2016
2016 / Sinta 3 /
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/
jipf/article/view/3846/1995
Jurnal Inovasi
dan
Pembelajaran
Fisika /
Program Studi
Pendidikan
Fisika, FKIP,
Universitas
Lampung
SMP / Energi Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
model Problem
Based
Learning
(PBL)
terhadap hasil
belajar dan
aktivitas
belajar siswa,
dan tanggapan
siswa pada
materi energi.
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL)
Mengguna
kan
Pembelaja
ran
Konvensio
nal
47
4. A4 Pengaruh
Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning
(PBL)
Terhadap Hasil
Belajar Siswa
Kelas XI
Semester II
pada Materi
Pokok Fluida
Dinamik di
SMA
2016 / Sinta 3 /
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
x.php/jpf/article/view/3702/3295
Jurnal
Pendidikan
Fisika /
Program Studi
Magister
Pendidikan
Fisika,
Universitas
Negeri Medan
SMA / Fluida
Dinamik
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
model Problem
Based
Learning
(PBL)
terhadap hasil
belajar siswa
pada materi
fluida dinamik
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL)
Mengguna
kan
Pembelaja
ran
Konvensio
nal
5. A5 Perbedaan
Hasil Belajar
Fisika Siswa
antara Model
Pembelajaran
Problem
Based
Learning
(PBL) dengan
Model
Pembelajaran
Prediction,
Observation,
and
Explanation
(POE) di kelas
X SMA Negeri
5
Lubuklinggau
2016 / Sinta 3 /
http://journal.uad.ac.id/index.php/JR
KPF/article/download/5145/pdf_36
JRKPF (Jurnal
Riset dan
Kajian
Pendidikan
Fisika) /
Program Studi
Pendidikan
Fisika, FKIP,
Universitas
Ahmad Dahlan
SMA /
Pengukuran
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
perbedaan
hasil belajar
siswa antara
model
Problem Based
Learning
(PBL) dan
Model
Prediction,
Observation,
and
Explanation
(POE) pada
materi
pengukuran.
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL)
Mengguna
kan Model
Prediction
,
Observati
on, and
Explanatio
n (POE)
48
6. A6 Pengaruh
Model
Problem Based
Learning
(PBL)
terhadap Hasil
Belajar Siswa
pada Materi
Pokok Optika
Geometris
2016 / Sinta 3 /
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
x.php/jpf/article/view/3705/3297
Jurnal
Pendidikan
Fisika /
Program Studi
Magister
Pendidikan
Fisika,
Universitas
Negeri Medan
SMA /
Optika
Geometris
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
model Problem
Based
Learning
(PBL)
terhadap hasil
dan aktivitas
belajar siswa
pada materi
pokok optika
geometris.
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL)
Mengguna
kan
Pembelaja
ran
Konvensio
nal
7. A7 Pengaruh
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
terhadap Hasil
Belajar Materi
Hukum
Newton
Tentang Gerak
2017 / Sinta 3 /
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.ph
p/JPF/article/view/12497/8913
Jurnal
Pembelajaran
Fisika /
Program Studi
Pendidikan
Fisika, FKIP,
Universitas
Lampung
SMA /
Hukum
Newton
Tujuan
penelitian ini
adalah untuk
mengetahui
pengaruh dari
model
pembelajaran
berbasis
masalah untuk
meningkatkan
hasil belajar
fisika siswa
Menggunakan
model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
Mengguna
kan
Pembelaja
ran
Langsung
49
8. A8 Pengaruh
Model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
terhadap Hasil
Belajar Siswa
Kelas X
Semester II
pada Materi
Pokok Suhu
dan Kalor di
SMA
2017 / Sinta 3 /
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
x.php/jpf/article/view/7629/pdf
Jurnal
Pendidikan
Fisika /
Program Studi
Magister
Pendidikan
Fisika,
Universitas
Negeri Medan
SMA / Suhu
dan Kalor
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
model
pembelajaran
berbasis
masalah
terhadap hasil
belajar siswa
Menggunakan
model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
Mengguna
kan
pembelaja
ran
langsung
9. A9 Penerapan
Model
Problem Based
Learning pada
Pembelajaran
Materi Sistem
Tata Surya
untuk
Meningkatkan
Hasil Belajar
Siswa
2017 / Sinta 2 /
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI
/article/view/8404/6797
Jurnal
Pendidikan
Sains
Indonesia
(Indonesian
Journal of
Science
Education) /
Program Studi
Magister
Pendidikan
IPA
Universitas
Syiah Kuala
bekerjasama
dengan
Perkumpulan
Pendidik IPA
Indonesia
SMP / Sistem
Tata Surya
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
peningkatan
hasil belajar
siswa setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan model
Problem Based
Learning
(PBL) pada
materi sistem
tata surya
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL)
Mengguna
kan
pembelaja
ran
konvensio
nal
50
10. A10 Pengaruh
Model
Problem Based
Learning
Berbantuan
Information
Technology
Terhadap Hasil
Belajar Peserta
Didik Pada
Materi Fluida
Statis
2018 / Sinta 3 /
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/P
MP/article/view/25830/75676577483
Jurnal
Pendidikan
Matematika
dan IPA /
FKIP
Universitas
Tanjungpura
Bekerja Sama
dengan
Perkumpulan
Pendidikan
IPA Indonesia
(PPII)
SMA / Fluida
Statis
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
peningkatan
hasil belajar
siswa setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan model
Problem Based
Learning
(PBL)
berbantuan IT
pada materi
fluida statis
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL)
berbantuan IT
Mengguna
kan model
Problem
Based
Learning
(PBL)
tanpa
bantuan IT
11. A11 Pengaruh
Model
Problem Based
Learning
Terhadap
Berpikir Kritis
dan Hasil
Belajar
Elastisitas
Siswa Kelas
XI SMA
Negeri 7
Banda Aceh
2020 / Sinta 2 /
http://jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI/articl
e/view/6589/10444
Jurnal
Pendidikan
Sains
Indonesia
(Indonesian
Journal of
Science
Education) /
Program Studi
Magister
Pendidikan
IPA
Universitas
Syiah Kuala
bekerjasama
dengan
Perkumpulan
SMA /
Elastisitas
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
model
Problem Based
Learning
(PBL)
terhadap
berpikir kritis
dan hasil
belajar siswa
Menggunakan
model
Problem Based
Learning
(PBL)
Mengguna
kan
Pembelaja
ran
Konvensio
nal
51
Pendidik IPA
Indonesia
12. A12 Penerapan
Model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah pada
Materi Suhu
dan Kalor
2016 / Sinta 3 /
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
x.php/jpf/article/view/4399/3848
Jurnal
Pendidikan
Fisika /
Program Studi
Magister
Pendidikan
Fisika,
Universitas
Negeri Medan
- / Suhu dan
Kalor
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
terhadap hasil
belajar siswa
paa materi
suhu dan kalor
Menggunakan
model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
Mengguna
kan
Pembelaja
ran
Konvensio
nal
13. A13 Pengaruh
Model
Problem Based
Learning dan
Motivasi
Belajar
Terhadap Hasil
Belajar Siswa
di Kelas X
2016 / Sinta 3 /
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
x.php/jpf/article/view/3704/3296
Jurnal
Pendidikan
Fisika /
Program Studi
Magister
Pendidikan
Fisika,
Universitas
Negeri Medan
SMA / Suhu
dan Kalor
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
model
Problem Based
Learning
terhadap hasil
Menggunakan
model PBL
Mengguna
kan model
pembelaja
ran
konvensio
nal
52
SMA Swasta
Sinar Husni
belajar siswa
pada materi
suhu dan kalor
14. A14 Application of
Problem Based
Learning
Model to
Learning
Outcomes of
Student in
Light Matter in
The Class VIII
SMP
Negeri 1 Ledo
kabupaten
Bengkayang
2017 / Sinta 3 /
https://jurnal.uns.ac.id/jphystheor-
appl/article/view/4720/5160
Journal of
Physics:
Theories and
Applications/
Jurusan Fisika,
Universitas
Sebelas Maret
SMP /
Cahaya
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
hasil belajar
setelah
diterapkan
model
Problem Based
Learning dan
pembelajaran
konvensional
pada materi
cahaya
Menggunakan
model PBL
Mengguna
kan
pembelaja
ran
konvensio
nal
15. A15 Pengaruh
Menggunakan
Model PBL
(Problem
Based
Learning)
Terhadap Hasil
Belajar IPA
Fisika SMP N
7 Kota
Bengkulu
2017 / Sinta 3 /
http://journal.uad.ac.id/index.php/JR
KPF/article/view/6465
JRKPF (Jurnal
Riset dan
Kajian
Pendidikan
Fisika) /
Program Studi
Pendidikan
Fisika, FKIP,
Universitas
Ahmad Dahlan
SMP / - - - -
53
16. A16 Implementasi
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
berbantuan
Media Visual
terhadap Hasil
Belajar Fisika
Peserta Didik
kelas X SMA
Negeri 1
Campalagian
2017 / Sinta 3 /
https://journal.unismuh.ac.id/index.p
hp/jpf/article/view/856/796
Jurnal
Pendidikan
Fisika /
Program Studi
Pendidikan
Fisika, FKIP,
Universitas
Muhammadiya
h Makassar
SMA /
Kinematika
Tentang
Gerak
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
peningkatan
hasil belajar
siswa setelah
penerapan
model
Pembelajaran
Berbasis
masalah
berbantuan
Media Visual
pada materi
kinematika
tentang gerak
Menggunakan
model PBM
berbantuan
media visual
Mengguna
kan model
pembelaja
ran
konvensio
nal
54
Lampiran 2
DAFTAR PENYARINGAN SAMPEL JURNAL
No. Kode Jurnal
Data Statistik Pendukung Effect Size
Keterangan Banyaknya
Sampel (n)
Dua kelompok
(Uji-t) Lebih dari Dua Kelompok
t0 db JK (A) JK (B) G
1. A1 √ √ √ - - - Terverifikasi
2. A2 √ √ √ - - - Terverifikasi
3. A3 √ √ √ - - - Terverifikasi
4. A4 √ √ √ - - - Terverifikasi
5. A5 √ √ √ - - - Terverifikasi
6. A6 √ √ √ - - - Terverifikasi
7. A7 √ √ √ - - - Terverifikasi
8. A8 √ √ √ - - - Terverifikasi
9. A9 √ √ √ - - - Terverifikasi
10. A10 √ √ √ - - - Terverifikasi
11. A11 √ √ √ - - - Terverifikasi
12. A12 - √ - - - - Tidak Terverifikasi
13. A13 √ - - √ √ - Tidak Terverifikasi
14. A14 - √ - - - - Tidak Terverifikasi
15. A15 - - - - - - Tidak Terverifikasi
16. A16 √ - - - - - Tidak Terverifikasi
55
Lampiran 3
LEMBAR DATA PENGKODEAN JURNAL (CODING DATA)
No. Kode
Jurnal Data Jurnal
Karakteristik
Sampel
Variabel, Desain,
dan Instrumen
Intervensi Pembelajaran
Effect Size (𝜼𝟐) Kategori
Effect
Size Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1. A1
1. Nama Peneliti :
I. F. Alfian, S.
Linuwih, dan
Sugiyanto
1. Tempat
Penelitian : SMPN 3 Bodeh
Pemalang,
Provinsi Jawa
Tengah
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL) dan
Audio Visual
Menggunakan
model
Problem
Based
Learning
(PBL) dan
Audio Visual
Menggunakan
model PBL Diketahui : t0= 7,83
n = 74
db = 72
Efek
Besar
2. Judul
Penelitian :
Efektivitas
Pembelajaran
Model PBL
Menggunakan
Audio Visual untuk
Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa
Mapel IPA Kelas
VII
2. Subjek
Penelitian: Kelas VII SMPN
3 Bodeh Pemalang
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
3. Nama Jurnal : UPEJ : Unnes
Physics Education
Journal
3. Sampel
Penelitian : - Kelas VII B, 37
Orang Siswa
- Kelas VII C, 37
Orang Siswa
3. Desain : True Experimental
Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,460
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
56
4. Institusi :
Jurusan Fisika,
Fakultas
Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas
Negeri Semarang
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2015
2 A2
1. Nama Peneliti :
Puspita Indah
Rahayu, Undang
Rosidin, dan
Abdurrahman
1. Tempat
Penelitian : SMP IT Darul
Ilmi Bandar
Lampung,
Provinsi Lampung
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL) dan
Model
Pembelajaran
Discovery Learning
Menggunakan
model
Problem
Based
Learning
(PBL)
Menggunakan
Model
Discovery
Learning
Diketahui : t0= 4,22
n = 53
db = 51
Efek
Besar
2. Judul
Penelitian :
Perbandingan Hasil
Belajar Siswa
antara
Pembelajaran
Menggunakan PBL
dan Discovery
Learning
2. Subjek
Penelitian: Kelas VIII SMP
IT Darul Ilmi
Bandar Lampung
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
3. Nama Jurnal : Jurnal
Pembelajaran
Fisika
3. Sampel
Penelitian : - Kelas VIII A, 29
Orang Siswa
- Kelas VIII B, 24
Orang Siswa
3. Desain : One Group Pretest-
Posttest Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,259
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
57
4. Institusi :
Program Studi
Pendidikan Fisika,
FKIP, Universitas
Lampung
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2015
3. A3
1. Nama Peneliti :
Tri Ariani dan
Winda Suanti
1. Tempat
Penelitian : SMP Negeri 2
Lubuklinggau,
Provinsi Sumatera
Selatan
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Menggunakan
model
Problem
Based
Learning
(PBL)
Menggunakan
Model
Pembelajaran
Konvensional
Diketahui : t0= 3,242
n = 72
db = 70
Efek
Sedang
2. Judul
Penelitian :
Efektivitas
Penggunaan Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
pada Pembelajaran
Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 2
Lubuklinggau
Tahun Pelajaran
2015/2016
2. Subjek
Penelitian: Kelas VIII SMP
Negeri 2
Lubuklinggau
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
3. Nama Jurnal : Jurnal Inovasi dan
Pembelajaran
Fisika
3. Sampel
Penelitian : - Kelas VIII.8, 36
Orang Siswa
3. Desain : Pretest-Posttest
Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,130
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
58
4. Institusi :
Program Studi
Pendidikan Fisika,
FKIP, Universitas
Sriwijaya
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2016
4. A4
1. Nama Peneliti :
Yosico Indagiarmi
dan Abdul Hakim
Siregar
1. Tempat
Penelitian : SMA Swasta
Panca Budi
Medan, Provinsi
Sumatera Utara
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Menggunakan
model
Problem
Based
Learning
(PBL)
Menggunakan
Pembelajaran
Konvensional
Diketahui : t0= 2,407
n = 44
db = 42
Efek
Sedang
2. Judul
Penelitian :
Pengaruh Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Terhadap Hasil
Belajar Siswa
Kelas XI Semester
II pada Materi
Pokok Fluida
Dinamik di SMA
2. Subjek
Penelitian: Kelas XI SMA
Swasta Panca
Budi Medan
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan
Fisika
3. Sampel
Penelitian : - Kelas XI, 20
Orang Siswa
- Kelas XI, 24
Orang Siswa
3. Desain : Group Pretest-
Posttest Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,121
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
59
4. Institusi :
Program Studi
Magister
Pendidikan Fisika,
Universitas Negeri
Medan
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2016
5 A5
1. Nama Peneliti :
Tri Ariani 1. Tempat
Penelitian : SMA Negeri 5
Lubuklinggau,
Provinsi Sumatera
Selatan
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Menggunakan
model
Problem
Based
Learning
(PBL)
Menggunakan
model
pembelajaran
Prediction,
Observation,
and
Explanation
(POE)
Diketahui : t0= 2,17
n = 70
db = 68
Efek
Kecil
2. Judul
Penelitian :
Perbedaan Hasil
Belajar Fisika
Siswa antara Model
Pembelajaran
Problem
Based Learning
(PBL) dengan
Model
Pembelajaran
Prediction,
Observation, and
Explanation (POE)
di kelas X SMA
2. Subjek
Penelitian: Kelas X SMA
Negeri 5
Lubuklinggau
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
60
Negeri 5
Lubuklinggau
3. Nama Jurnal : JRKPF (Jurnal
Riset dan Kajian
Pendidikan Fisika)
3. Sampel
Penelitian : - Kelas X.9 , 35
Orang Siswa
- Kelas X.5 , 35
Orang Siswa
3. Desain : Pretest-Posttest
Group Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,065
4. Institusi :
Program Studi
Pendidikan Fisika,
FKIP, Universitas
Ahmad Dahlan
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2016
6. A6
1. Nama Peneliti :
Rani Deliana
Panggabean dan
Pintor Simamora
1. Tempat
Penelitian : SMA Negeri 5
Medan, Provinsi
Sumatera Utara
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Menggunakan
model
Problem
Based
Learning
(PBL)
Menggunakan
Pembelajaran
Konvensional
Diketahui : t0= 1,83
n = 82
db = 80
Efek
Kecil
2. Judul
Penelitian :
Pengaruh Model
Problem Based
Learning (PBL)
terhadap Hasil
Belajar Siswa pada
Materi Pokok
Optika Geometris
2. Subjek
Penelitian: Kelas X SMA
Negeri 5 Medan
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
61
3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan
Fisika
3. Sampel
Penelitian : - Kelas X MIA 5,
41 Orang Siswa
- Kelas X MIA 3,
41 Orang Siswa
3. Desain : Two Group Pretest-
Posttest Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,0402
4. Institusi :
Program Studi
Magister
Pendidikan Fisika,
Universitas Negeri
Medan
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2016
7. A7
1. Nama Peneliti :
I Dewa Putu
Agastya Dalem, I
Dewa Putu
Nyeneng, dan
Wayan Suana
1. Tempat
Penelitian : SMA Negeri 1
Seputih Mataram,
Provinsi Lampung
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Berbasis Masalah
Menggunakan
Model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
Menggunakan
Model
Pembelajaran
Langsung
Diketahui : t0= 7,163
n = 64
db = 62
Efek
Besar
2. Judul
Penelitian :
Pengaruh
Pembelajaran
Berbasis Masalah
terhadap Hasil
Belajar Materi
Hukum Newton
Tentang Gerak
2. Subjek
Penelitian: Kelas X SMA
Negeri 1 Seputih
Mataram
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
62
3. Nama Jurnal : Jurnal
Pembelajaran
Fisika
3. Sampel
Penelitian : - Kelas X MIA 1,
32 Orang Siswa
- Kelas X MIA 2,
32 Orang Siswa
3. Desain : Pretest-Posttest
Control Group
Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,453
4. Institusi :
Program Studi
Pendidikan Fisika,
FKIP, Universitas
Lampung
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2017
8. A8
1. Nama Peneliti :
Sri Siska
Rahmayani dan
Juniar Hutahean
1. Tempat
Penelitian : SMA Negeri 1
Hamparan Perak,
Provinsi Sumatera
Utara
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Berbasis Masalah
Menggunakan
Model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
Menggunakan
Pembelajaran
Langsung
Diketahui : t0= 3,485
n = 70
db = 68
Efek
Sedang
2. Judul
Penelitian :
Pengaruh Model
Pembelajaran
Berbasis Masalah
Terhadap Hasil
Belajar Siswa
Kelas X Semester
II pada Materi
Pokok Suhu dan
Kalor di SMA
2. Subjek
Penelitian: Kelas X SMA
Negeri 1
Hamparan Perak
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
63
3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan
Fisika
3. Sampel
Penelitian : - Kelas X MIA 5,
35 Orang Siswa
- Kelas X MIA 4,
35 Orang Siswa
3. Desain : Pretest-Posttest
Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,152
4. Institusi :
Program Studi
Magister
Pendidikan Fisika,
Universitas Negeri
Medan
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2017
9. A9
1. Nama Peneliti :
Maaruf Fauzan,
Abdul Gani, dan
Muhammad Syukri
1. Tempat
Penelitian : SMP Negeri 14
Banda Aceh,
Provinsi Aceh
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Menggunakan
Model
Pembelajaran
Problem
Based
Learning
(PBL)
Menggunakan
Pembelajaran
Konvensional
Diketahui : t0= 2,887
n = 36
db = 34
Efek
Sedang
2. Judul
Penelitian :
Penerapan Model
Problem Based
Learning pada
Pembelajaran
Materi Sistem Tata
Surya untuk
Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa
2. Subjek
Penelitian: Kelas VIII SMP
Negeri 14 Banda
Aceh
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
64
3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan
Sains Indonesia
(Indonesian Journal
of Science
Education)
3. Sampel
Penelitian : - Kelas VIII, 18
Orang Siswa
- Kelas VIII, 18
Orang Siswa
3. Desain : Control Pretest-
Posttest
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,197
4. Institusi :
Program Studi
Magister
Pendidikan IPA
Universitas Syiah
Kuala bekerjasama
dengan
Perkumpulan
Pendidik IPA
Indonesia
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2017
10. A10
1. Nama Peneliti :
Sulaiman, Abdul
Gani Haji, dan
Muhammad Syukri
1. Tempat
Penelitian : SMA Negeri 1
Sigli , Provinsi
Aceh
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Berbantuan
Information
Technology (IT)
Menggunakan
model
Pembelajaran
Problem
Based
Learning
(PBL)
berbantuan IT
Menggunakan
model
Pembelajaran
Problem
Based
Learning
(PBL) tanpa
bantuan IT
Diketahui : t0= 2,61
n = 60
db = 58
Efek
Sedang
65
2. Judul
Penelitian :
Pengaruh Model
Problem Based
Learning
Berbantuan
Information
Technology
Terhadap Hasil
Belajar Peserta
Didik Pada Materi
Fluida Statis
2. Subjek
Penelitian: Kelas XI SMA
Negeri 1 Sigli
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan
Matematika dan
IPA
3. Sampel
Penelitian : - Kelas XI IPA, 30
Orang Siswa
- Kelas XI IPA, 30
Orang Siswa
3. Desain : Pretest-Posttest
Control Group
Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,105
4. Institusi :
Program Studi
Magister
Pendidikan IPA
Universitas Syiah
Kuala bekerjasama
dengan
Perkumpulan
Pendidik IPA
Indonesia
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
5. Tahun Terbit : 2018
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
66
11. 11A
1. Nama Peneliti :
Rahayu Putri,
Saminan Ismail,
dan M.hasan
1. Tempat
Penelitian : SMA Negeri 7
Banda Aceh,
Provinsi Aceh
1. Variabel Bebas : Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Menggunakan
Model
Pembelajaran
Problem
Based
Learning
(PBL)
Menggunakan
Pembelajaran
Konvensional
Diketahui : t0= 29,217
n = 60
db = 58
Efek
Besar
2. Judul
Penelitian :
Pengaruh Model
Problem Based
Learning Terhadap
Berpikir Kritis dan
Hasil Belajar
Elastisitas Siswa
Kelas XI SMA
Negeri 7 Banda
Aceh
2. Subjek
Penelitian: Kelas XI SMA
Negeri 7 Banda
Aceh,
2. Variabel
Terikat : Hasil Belajar Siswa
Ditanya :
Effect Size (𝜂2)
3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan
Sains Indonesia
(Indonesian
Journal of Science
Education)
3. Sampel
Penelitian : - Kelas XI IA 1,
30 Orang Siswa
- Kelas XI IA 3,
30 Orang Siswa
3. Desain : Pretest-Posttest
Design
Dijawab :
Effect Size (𝜂2) = 0,9360
4. Institusi :
Program Studi
Magister
Pendidikan IPA
Universitas Syiah
Kuala bekerjasama
dengan
Perkumpulan
4. Pengujian
Hipotesis : Uji-t
𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0
2
𝑡02 + 𝑑𝑏
67
Pendidik IPA
Indonesia
5. Tahun Terbit : 2020
68
Lampiran 4
69
70
71