Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
(VIRTUAL MAP) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP WAWASAN
NUSANTARA PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA
SD NEGERI NO.184 BARU KECAMATAN
SINJAI BARAT KABUPATEN SINJAI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
SRI WAHYUNI
NIM. 105401111616
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Sri Wahyuni
NIM : 10540 11116 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web
(Virtual Map) terhadap Pemahaman Konsep Wawasan
Nusantara pada Pembelajaran PKn Siswa SD Negeri
No.184 Baru Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan Tim
Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, September 2020
Yang Membuat Pernyataan
Sri Wahyuni
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sri Wahyuni
NIM : 10540 11116 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, September 2020
Yang Membuat Perjanjian
Sri Wahyuni
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Apabila anda telah berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda
telah berbuat baik pada diri sendiri”.
{Benyamin Franklin}
“Nanakorobi Yaoki (Terjatuh tujuh kali, bangkit delapan kali)”.
{Pepatah Jepang}
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu.
Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi
kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”.
{Al-Baqarah: 2:216}
vii
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan coretan istimewa ini dengan kerendahan hati
mengharap Ridho Allah SWT. Sebagai wujud bakti dan cinta kasihku
kepada :
Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sainal Arif dan Ibu Hafsah. Ketika
dunia menutup pintunya untukku, Ayah dan Ibu membuka lengannya
untukku. Ketika orang-orang menutup telinga mereka untukku, Ayah
Ibuku membuka hatinya untukku. Terima kasih atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa yang mengalir tiada henti.
Adik-adikku tersayang dan seluruh keluarga besar dengan cinta dan
kasih sayangnya yang senantiasa memberi dukungan, motivasi dan
menantikan keberhasilanku.
Para guru dan dosen yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat dan teladan yang baik.
Teman-teman seperjuangan PGSD 2016 C yang telah memberikan saran
dan masukan yang luar biasa.
Almamater tercinta Universitas Muhammadiyah Makassar.
viii
ABSTRAK
Sri Wahyuni. 2020. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web
(Virtual Map) terhadap Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara Pada
Pembelajaran PKn Siswa SD Negeri No. 184 Baru Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai. Skripsi. Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Muhajir dan Pembimbing II Nasrun Hasan.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan media
pembelajaran berbasis web (virtual map) terhadap pemahaman Konsep Wawasan
Nusantara Pada Pembelajaran PKn Siswa SD Negeri No. 184 Baru Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual map)
terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara Pada Pembelajaran PKn Siswa
SD Negeri No. 184 Baru Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan jenis one
group pretest-posttest design dengan pengambilan data menggunakan tes hasil
belajar pemahaman Konsep Wawasan Nusantara berupa pretest dan posttest untuk
mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa SD Negeri No. 184 Baru Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
sebanyak 14 siswa yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki pada
semester ganjil 2020/2021. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan mulai
pada tanggal 24 Juli 2020 - 11 Agustus 2020.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan skor
rata-rata pretest yaitu 57,14 berada pada kategori rendah. Adapun setelah
diberikan perlakuan skor rata-rata posttest yakni 84,3 berada pada kategori tinggi.
Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t, dapat
diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 8,9 pada taraf signifikan 5 % diperoleh t tabel
= 2,160. Hal ini berarti t hitung > t tabel pada taraf signifikan 5 % , maka hipotesis
alternatif (Ha) diterima.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
berbasis web (virtual map) berpengaruh terhadap pemahaman Konsep Wawasan
Nusantara Pada Pembelajaran PKn Siswa SD Negeri No. 184 Baru Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
Kata Kunci : Pembelajaran PKn, Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual
Map), Wawasan Nusantara.
ix
KATA PENGANTAR
Allah Maha Pengasih dan Penyayang, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah
pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu,
sang khalik.
Alhamdulillahi Rabbal’Alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis dalam
rangka menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Dalam penyusunan
skripsi ini disadari banyak kendala dan rintangan yang dihadapi, baik dalam
pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini. Namun berkat
ketekunan dan ketabahan serta uluran tangan dari berbagai pihak maka hambatan
itu dapat diatasi. Oleh karena itu, selayaknya apabila dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua
Ayahanda tercinta Sainal Arif dan Ibunda tersayang Hafsah yang telah berjuang,
berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses
pencarian ilmu, saudara-saudaraku, serta seluruh keluarga besar yang telah
memberikan motivasi dan doa restunya selama penyusunan skripsi ini.
x
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Muhajir, S.Pd.,
M.Pd dan Bapak Drs. H. Nasrun Hasan, M.Pd selaku pembimbing I dan
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing,
memberikan arahan dan petunjuk serta koreksi dalam penyusunan skripsi sejak
awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah menyiapkan sarana dan prasarana sehingga perkuliahan
dapat dilaksanakan dengan baik. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D selaku Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,
yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd
selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Muhammadiyah Makassar serta seluruh dosen dan staf pegawai dalam lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Universitas Muhammadiyah
Makassar atas bimbingannya selama penulis tercatat sebagai mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Kepala
Sekolah SD Negeri No.184 Baru Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Imran
S.Pd dan Hj. Mihrah, S.Pd selaku guru kelas V, Para guru dan staf, serta seluruh
siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru, atas kerjasamanya selama peneliti
melakukan penelitian.
Tak lupa pula ucapan terima kasihku kepada Adik-adikku Muh. Wahyudi
dan Muh. Rivaldi yang selalu memberikan motivasi, doa dan dukungannya untuk
xi
menyelesaikan skripsi ini. Sahabat-sahabat seperjuanganku Nisa Bantaeng, Yuni
Soppeng, Umrah Bantaeng, Ince Makassar dan Aldi Barru yang terus
menyemangati dan memberi saran selama penulisan skripsi ini.
Terima kasih pula ku ucapkan pada Teman-teman PGSD angkatan 2016
terkhususnya kelas C atas solidaritas selama menjalani perkuliahan, semoga
kebersamaan dan keakraban kita tidak berakhir sampai di sini.
Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. dengan segala
kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari
berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena
penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya
kritikan. Sedikit harapan mudah-mudahan skripsi sederhana ini dapat bermanfaat
bagi pembaca umumnya dan bagi diri pribadi penulis khususnya. Aamiin Yaa
Rabbal’Alamiin.
Makassar, September 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
LEMBAR PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................................ 8
1. Belajar dan Pembelajaran ................................................................... 8
2. Media Pembelajaran ........................................................................... 9
3. Media Pembelajaran Berbasis Web ..................................................... 17
4. Konsep Wawasan Nusantara ................................................................ 22
5. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ................................................... 27
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 33
C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 34
xiii
D. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 36
E. Hipotesis Penelitian.................................................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 39
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 41
C. Instrumen Penelitian ............................................................................... 43
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 45
E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 53
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 55
C. Pembahasan ............................................................................................ 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 74
B. Saran ........................................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................36
3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design ..............................40
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jumlah Siswa SD Negeri No.184 Baru .....................................................42
3.2 Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri No.184 Baru ........................................43
3.3 Kisi- Kisi Tes Pemahaman Konsep Wawasan Nusantar Siswa ...................44
3.4 Tingkat Penguasaan Konsep ......................................................................48
3.5 Kriteria Ketuntasan Minimum SDN No. 184 Baru .....................................49
3.6 Kriteria Penilaian .......................................................................................50
4.1 Skor Nilai Pretest ......................................................................................56
4.2 Perhitungan mencari mean (rata-rata) nilai Pretest .....................................57
4.3 Tingkat hasil belajar (Pretest) ...................................................................58
4.4 Persentase skor sesuai KKM .....................................................................59
4.5 Skor Nilai Posttest .....................................................................................60
4.6 Perhitungan mencari mean (rata-rata) nilai Posttest ....................................61
4.7 Tingkat hasil belajar (Posttest) ...................................................................62
4.8 Persentase skor sesuai KKM ......................................................................63
4.9 Karakteristik siswa (responden) berdasarkan jenis kelamin dan umur ........64
4.10 Hasil analisis data aktivitas siswa ............................................................65
4.11 Persentase aktivitas siswa.........................................................................66
4.12 Analisis skor pretest dan posttest ............................................................67
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Lembar soal pretest dan posttest
2. Lembar observasi aktivitas siswa
3. Daftar hadir siswa
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Silabus Pembelajaran
6. Tabel distribusi t
7. Gambar Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual Map)
8. Dokumentasi
- Biografi Sekolah
- Foto Proses Penelitian
Gambar 6.1 Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual Map)
Gambar 6.2 Observasi Sistem Pembelajaran
Gambar 6.3 Pelaksanaan pembelajaran sebelum penggunaan media
pembelajaran berbasis web (virtual map)
Gambar 6.4 Pemberian Pretest
Gambar 6.5 Pelaksanaan pembelajaran saat menggunakan media
pembelajaran berbasis web (virtual map)
Gambar 6.6 Pemberian Posttest
9. Surat Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir
manusia. Di lain sisi, bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
tidak akan maju selama belum meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan
yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir
inovatif, rasional, kritis dan disiplin.
Sejalan dengan hal tersebut, Undang-Undang Dasar RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1
Pasal 1 dapat dikatakan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang
proses pembelajarannya melibatkan siswa untuk berperan secara aktif sehingga
dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Proses pembelajaran yang
terjadi dapat menjadi salah satu faktor peningkatan sumber daya manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Oleh
2
karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi perlu adanya penyesuaian-penyesuaian terutama yang berkaitan
dengan faktor-faktor pengajaran yang dilakukan di sekolah sehingga dalam proses
penyampaian pesan dapat dilakukan dengan mudah dan efektif. Salah satu faktor
tersebut adalah media pembelajaran.
Baso (2017 : 65) media pembelajaran merupakan wahana penyuluhan
informasi belajar atau penyaluran pesan berupa materi ajar oleh guru kepada siswa
sehingga siswa menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan.
Dewasa ini, media pembelajaran memegang peranan penting dalam
membantu tercapainya proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar
sekarang telah bergerak menuju dikuranginya penyampaian dan berpindah dengan
menggunakan media pembelajaran. Guru dituntut untuk kreatif menggunakan dan
memanfaatkan media yang tersedia di sekolah, atau tidak menutup kemungkinan
guru akan mengembangkan media yang di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran
yang diharapkan, bila media tersebut belum tersedia. Salah satunya pada
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Winaputra (dalam Baso, 2017 : 33) “Pendidikan Kewarganegaraan yaitu
pendidikan yang menyangkut status formal warga Negara”.
Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terdapat dalam
lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa :
Pembelajaran Kewarganegaraan dimaksudkan untuk meningkatkan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan
termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
3
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan lampiran permendiknas diatas maka dapat dipahami bahwa
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memegang peran penting bagi warga
negara dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
dengan memberikan pemahaman, kesadaran dan wawasan akan status, hak dan
kewajiban sebagai warga negara. Wawasan ini diperlukan agar setiap warga
negara paham tentang status, hak dan kewajibannya dalam masyarakat sehingga
keutuhan dan kesatuan nusa dan Bangsa Indonesia tetap terpelihara.
Melihat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau
dengan jumlah penduduk yang besar dengan segala komplesitas kebhinekaannya,
maka untuk memelihara keutuhan dan kesatuan nusa dan Bangsa Indonesia
diperlukan suatu cara pandang yang sama dari seluruh bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang melihat geografi dan demografi Indonesia sebagai satu
kesatuan yang utuh. Cara pandang yang paling sesuai untuk ini adalah Wawasan
Nusantara. Pemahaman tentang Wawasan Nusantara harus dipelajari sedini
mungkin. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pembelajaran yang
mempelajari tentang Wawasan Nusantara di Sekolah.
Meskipun demikian pemahaman siswa tentang wawasan nusantara ini
masih kurang. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada saat
pelaksanaan magang 2 pada tanggal 29 agustus 2018 tahun ajaran 2018/2019
siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai. Hal ini terlihat guru
yang mengajarkan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan cenderung
menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan membosankan. Metode
4
ceramah lebih banyak dan lebih sering digunakan dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan sehingga murid lebih banyak mendengar dan menulis latihan
yang diberikan oleh guru. Selain itu kurangnya kemampuan guru memilih strategi
seperti penggunaan hal-hal yang menarik perhatian berupa sarana/media dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang mengakibatkan murid merasa
jenuh dan kurang memahami materi materi yang bersifat abstrak sehingga
berpengaruh pada hasil belajar yang menurun. Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai salah satu pembelajaran yang seharusnya dapat memupuk rasa persatuan
dan kesatuan siswa justru menjadi pembelajaran yang cenderung membosankan
dan monoton. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 berada dalam kategori sedang yaitu 68,28
masih dibawah nilai KKM yang di tetapkan sekolah tersebut yaitu 75. Dari total
12 murid, masih terdapat 5 murid belum tuntas secara individual.
Selain itu, Perlunya pembelajaran mengenai wawasan nusantara
dimaksudkan, melihat wawasan nusantara yang dimiliki pelajar mulai mengalami
penurunan. Hal tesebut dikarenakan pendidikan yang kurang bermakna bagi
pemahaman konsepsi wawasan nusantara bagi murid, yang berakibat bagi
merosotnya kualitas kepribadian dan kesadaran terhadap makna pendidikan itu
sendiri. Untuk itu diperlukan inovasi dalam bidang pendidikan yang dapat
menghadirkan pembelajaran yang bermakna bagi murid. Salah satunya dengan
penggunaan media pembelajaran yang menarik saat menyampaikan materi
pembelajaran. Media pembelajaran yang menarik tentu akan menimbulkan
semangat belajar siswa, menciptakan pembelajaran yang lebih bermanfaat,
5
memperluas wawasan dan pengalaman murid seta memungkinkan murid belajar
mandiri menurut kemampuan dan minatnya.
Untuk memenuhi kebutuhan guru akan media yang menarik dan sesuai
dengan perkembangan zaman juga materi yang disampaikan dapat memotivasi
siswa untuk belajar mandiri, maka materi dikembangkan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
web yang dapat diakses melalui jaringan internet. Media ini lebih mudah diakses
oleh guru dan siswa kelas V khususnya dan pihak yang membutuhkan pada
umumnya, yang mana manfaat media dapat digunakan untuk menarik perhatian
dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan pelajaran.
Kesiapan guru dan siswa dengan media berbasis web di dukung dengan
adanya fasilitas Wi-Fi di sekolah. Fasilitas ini telah di manfaatkan guru untuk
mengakses informasi yang berkaitan dengan pembelajaran dan informasi
kedinasan. Selain guru, siswa juga telah menggunakan internet dengan
pengawasan orang tua untuk mencari informasi di dalamnya sebagai tugas dari
guru. Penggunaan media di dalam kelas dapat memanfaatkan fasilitas LCD
proyektor yang dimiliki sekolah.
Menurut peneliti, media pembelajaran berbasis web memiliki kelebihan :
(1) tidak menempati banyak ruang, (2) mudah dibawa dan diakses ; media dapat
diakses melalui jaringan internet dan bisa disimpan dalam removable disk, (3)
pengadaan media hanya memerlukan biaya yang sedikit dan mudah, dan (4)
kerusakan media dapat diminimalisir karena pengadaan yang mudah.
6
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian eksperimen dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Web (Virtual Map) Terhadap Pemahaman Konsep
Wawasan Nusantara pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri No.
184 Baru Kabupaten Sinjai”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat disusun rumusan
masalah yaitu : “Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis
web (virtual map) terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada
Pembelajaran PKn Siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual map)
terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada Pembelajaran PKn Siswa
kelas V SD Negeri No. 184 Baru Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
D. Manfaat penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri No.184 Baru Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai ini memiliki beberapa manfaat antara lain :
1. Manfaat Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam penggunaan media
7
pembelajaran berbasis web Siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan untuk meningkatkan kegiatan proses pembelajaran.
b. Bagi Guru
1) Media pembelajaran berbasis web ini merupakan sumber belajar alternatif yang
dapat membantu guru memberikan pemahaman pada peserta didik dalam
Pembelajaran PKn.
2) Diharapkan guru lebih terampil menggunakan media dan menggali kreatifitas
diri dalam mengembangkan media pembelajaran yang relevan dengan
pembelajaran sehingga menarik minat siswa untuk belajar dengan suasana
kelas yang menyenangkan.
c. Bagi Peneliti
1) Menambah wawasan dan pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran
kepada siswa kelas V di SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai .
2) Sebagai evaluasi dan masukan dalam menyumbangkan buah pikiran mengenai
penyediaan dan penggunaan media pembelajaran berbasis web di sekolah dasar
untuk meningkatkan hasil belajar.
d. Bagi Siswa
Siswa dapat belajar dengan media pembelajaran yang lebih menarik.
Dengan demikian hasil belajar mereka akan meningkat.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan peserta didik sejak lahir
sampai tua atau bahkan sampai tutup usia. Belajar sejatinya adalah kegiatan atau
proses yang dilakukan individu berkenaan dengan perubahan tingkah laku baik
dari aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap sosialnya.
Wahab (2016 : 18) belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang
dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku
pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru
maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif.
Slameto (dalam Wahab, 2016 : 17) memaparkan bahwa belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Adapun Winkel (dalam Wahab,
2016 : 17) belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengelolaan pemahaman.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang sehingga
9
menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan
sebelum belajar.
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran sejatinya berkaitan erat dengan proses belajar dan
mengajar oleh guru dan siswa. Belajar merupakan proses interaksi antara guru dan
siswa untuk saling bertukar informasi pada suatu lingkungan tempat belajar.
Menurut Corey (dalam Baso, 2017 : 25) pembelajaran adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara disengaja untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam kondisi-
kondisi kondisi khusus akan menghasilkan respon terhadap situasi tertentu juga.
Sedangkan menurut Nurani (dalam Baso, 2017 : 25) konsep
pembelajaran merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses
belajar pada diri siswa selaku peserta didik dan guru sebagai pendidik, dengan
dukungan oleh seperangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran.
Dengan demikian pembelajaran merupakan suatu kegiatan proses dimana
lingkungan seseorang dirancang oleh guru untuk menciptakan proses belajar pada
diri siswa selaku peserta didik dengan dukungan oleh seperangkat kelengkapan,
sehingga terjadi pembelajaran.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Dengan media pembelajaran guru dapat menyampaikan
materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya
10
diajak untuk berkhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat
kenyataan walaupun hanya melalui gambar atau video.
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
memperlancar interaksi guru dan siswa dalam menyampaikan informasi pelajaran
kepada peserta didik agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Arief S. Sadiman (dalam Zayiniati, 2017:62) kata media berasal dari
bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah
berarti “perantara” atau “pengantar” Jadi secara bahasa media berarti pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Azhar Arsyad (dalam Zayiniati,
2017:62) Secara lebih khusus, pengenalan media dalam proses belajar mengajar
mendorong diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Sudjana dan Ahmad Rifai (dalam Wuryandani 2012 : 76) menyatakan
bahwa “media pengajaran merupakan alat bantu mengajar”. Kedudukan media
pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai
salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru.
Sementara itu, menurut Anderson (dalam Zayiniati, 2017:62) media
pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung
antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara
umum wajarlah bila peranan guru yang menggunakan media pembelajaran
sangatlah berbeda dari peranan seorang guru biasa.
11
Berdasakan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan atau mengantarkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta kemauan peserta didik
sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif.
Dengan adanya media pembelajaran yang digunakan guru diharapkan
mampu mengkongkretkan konsep-konsep abstrak yang ada dalam materi
pengajaran, khususnya PKn, mengingat banyak materi dalam pelajaran ini yang
bersifat abstrak. Perlu di tegaskan disini bahwa peran media pengajaran adalah
sebagai alat bantu, sehingga bukan berarti bahwa ketika sudah menggunakan
media pengajaran kemudian guru tidak memiliki peran apapun dalam proses
belajar mengajar. Peran guru tetap diperlukan karena jalannya pembelajaran di
kelas menjadi tanggung jawab guru.
b. Ciri - Ciri Media Pembelajaran
Umunya media pembelajaran memiliki ciri-ciri seperti berperan penting
bagi kepentingan pendidikan dan dapat mempermudah guru serta siswa dalam
proses belajar mengajar.
Azhar Arsyad (dalam Zayiniati, 2017:62) memaparkan ciri-ciri umum
media pembelajaran sebagai berikut :
1) Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini
dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang
dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indra.
2) Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang
12
terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin
disampaikan kepada peserta didik.
3) Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
4) Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses
belajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
5) Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
6) Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misalnya : radio,
televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya : film, slide,
video. OHP) atau perorangan misalnya : modul, komputer, radio,
tape/kaset, video, recorder).
c. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran umumnya digunakan dalam upaya untuk
meningkatkan mutu proses belajar mengajar.
1) Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran berfungsi untuk membantu guru dalam
menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa mampu menerima dan dengan
mudah memahami materi yang diajarkan.
Menurut Kemp & Dayton (dalam Zayiniati, 2017:68), media
pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan
untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya,
yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c)
memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat
direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah
melahirkan minat dan merangsang para peserta didik atau pendengar untuk
bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau
memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi
sikap, nilai dan emosi.
13
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam
rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok peserta didik. Isi dan bentuk
penyajian bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan atau
pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau
teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para peserta
didik bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari peserta didik hanya terbatas
pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral atau senang.
Zayiniati (2017 : 68) media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana
informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik, baik
dalam benak atau mental maupun dalam aktivitas yang nyata sehingga
pembelajaran dapat terjadi.
2) Kegunaan Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran yang diharapkan adalah media
pembelajaran yang telah dirancang secara kreatif mampu menjadikan siswa secara
aktif terlibat dalam pembelajaran serta keterampilan dalam menggunakan media
pembelajaran juga lebih bervariasi dan terasah.
Arief S. Sadiman (dalam Zayiniati, 2017 : 69) menyampaikan secara
umum kegunaan media pembelajaran sebagai berikut :
(a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual.
(b) Mengatasi keterbatasan ruang waktu, dan daya indra, seperti :
(1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung
diruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio atau model.
(2) Kejadian langka yang terjadi dimasa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto,
slide di samping secara verbal.
14
(3) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.
(4) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat di
simulasikan dengan media seperti komputer, film dan video.
(5) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung merapi atau proses
yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses
kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-
teknik rekaman seperti time lapse untuk film, video, slide, atau
simulasi komputer.
(c) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif peserta didik.
(d) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman
dan persepsi peserta didik terhadap isi pelajaran.
(e) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata,
kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Sudjana & Rifai (dalam Zayiniati, 2017:71) mengemukakan kegunaan
media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik yaitu :
(a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
(b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran.
(c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penurunan kata-kata oleh guru , sehingga
peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi
kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
(d) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
kegunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut :
(a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
15
(b) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta
didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.
(c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
(d) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
d. Pemilihan Media Pembelajaran
Kompetensi yang harus di miliki guru dalam memilih media
pembelajaran meliputi, fungsi media pembelajaran dalam mencapai tujuan
pembelajaran serta nilai dan manfaat penggunaan media pembelajaran itu sendiri.
Tujuan seorang guru memilih media pembelajaran adalah untuk melengkapi
proses penyampaian materi yakni mampu memberi gambaran yang jelas dan
kongkrit tentang materi atau informasi. Dasar pertimbangan untuk memilih media
pembelajaran sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan pembelajaran serta
kemampuan mencapai tujuan pembelajaran.
Abdul Gafur (dalam Zayiniati, 2017:73) media pembelajaran harus
dipilih secara cermat agar dapat digunakan secara optimal dalam kegiatan
pembelajaran. Maka dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan
beberapa kriteria.
Secara umum kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan media
menurut Etin Solihatin (dalam Zayiniati, 2017:73) adalah, tujuan, sasaran didik,
karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan, konteks
penggunaan dan mutu teknis. Sedangkan faktor-faktor yang harus
16
dipertimbangkan dalam memilih media adalah: objektivitas, program pengajaran,
situasi dan kondisi, kualitas teknik dan keefektifan.
Baso (2017 : 77) faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam pemilihan
media pembelajaran adalah sebagai berikut :
(1) Objektivitas. Seorang guru harus objektif, yang berarti guru tidak
boleh memilih suatu media pembelajaran atas dasar kesenangan
pribadi.
(2) Program pembelajaran. Program pembelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isi,
struktur, maupun kedalamannya.
(3) Sasaran program. Pada tingkat usia tertentu dalam kondisi tertentu
siswa mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikir, daya
imajinasi, kebutuhan maupun daya tahan siswa terhadap
pembelajaran.
(4) Kualitas teknik. Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan
digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau
belum.
(5) Keefektifan dan efisiensi penggunaan. Keefektifan yang dimaksud
disini berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi yang
dimaksud disini berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.
Menurut Arif Sadiman, terdapat beberapa alasan seseorang memilih
media pembelajaran, yaitu :
(1) Demonstration
Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep,
alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dan lain-lain. Media
berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran.
(2) Familiarity
Artinya karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut dan
merasa sudah menguasai.
(3) Clarity
Ingin memberikan gambaran/penjelasan yang lebih kongkret.
(4) Active Learning
Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik, mental,
emosional.
17
Jadi dari beberapa pendapat tentang kriteria pemilihan dan
pengembangan media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa sebagai pengguna,
seorang guru harus dapat memilih media yang tepat dengan kebutuhan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa, kebutuhan siswa, kesesuaian
kurikulum yang berlaku, keefektifan dan efisiensi penggunaan media dan materi
pembelajaran.
3. Media Pembelajaran Berbasis Web
Media pembelajaran berbasis Web merupakan media pembelajaran yang
digunakan dengan memanfaatkan Web-Web yang tersedia pada situs internet.
Media pembelajaran ini dapat diakses secara langsung melalui jaringan internet
maupun dalam bentuk file atau gambar.
a. Pengetian Internet
Internet adalah sebuah jaringan yang saling berhubungan yang dapat
mempermudah manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari seperti
berkomunikasi, pelajaran dan pekerjaan atau usaha.
Rusman (2018 : 340) Internet singkatan dari inteconnection and
networking, adalah jaringan informasi global, yaitu “The largest global network of
computers, that enables people throughou the world to connect with each other”.
Internet di luncurkan pertama kali oleh J.C.R Licklider dari MIT (Massachusetts
Institute Technology) pada Agustus 1962. Untuk dapat menggunakan internet
diperlukan sebuah komputer yang memadai, hardisk yang cukup, modem
(berkecepatan minimal 14.400), sambungan telepon (multifungsi : telepon,
18
faksmile, dan internet), ada program windows, dan sedikit banyak tahu cara
mengoperasikannya.
Rusman (2018 : 341) Internet merupakan sebuah jaringan global yang
merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet
mempermudah para pemakainya untuk mendapatkan informasi-informasi di dunia
cyber, lembaga-lembaga milik pemerintah, dan institusi.
b. Pengertian Web
Berbicara mengenai Web, maka kita berbicara mengenai dunia internet.
Web dan internet merupakan dua hal yang saling berkaitan. Web adalah salah satu
layanan penyedia dan penyebar informasi yang dapat diakses dengan mudah dan
cepat. Web di kembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi dan
informasi.
Web diperkenalkan oleh Timothy John Berners-Lee pada tahun 1991.
Teknologi web merupakan sebuah sistem dokumen yang saling terkait (hyperlink)
untuk diakses via internet.
Gunawan (2010 : 2) Web adalah kumpulan halaman-halaman situs yang
biasanya bertempat dalam suatu domain atau subdomain yang tempatnya berada
di dalam world wide web (www) di internet. Masing-masing halaman web biasa
disebut juga dengan web page, sedangkan halaman utama dari sebuah web biasa
disebut homepage. Web page adalah dokumen yang ditulis dengan format HTML
(Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP,
yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server web untuk ditampilkan
kepada para pemakai melalui web browser.
19
Rusman (dalam Pribadi 2017 : 17) World wide web (www) disebut juga
web, site, website atau situs adalah aplikasi dan layanan internet yang mencakup
sumber daya multimedia. Oetomo (dalam Pribadi 2017 : 17) web secara fisik
adalah kumpulan komputer pribadi, web browser, koneksi ke ISP, komputer
server, roster, dan switch yang di gunakan untuk mengalirkan informasi dan
menjadi wahana pertama berbagai pihak terkait.
Jadi dapat disimpulkan bahwa web adalah kumpulan halaman-halaman
situs atau layanan internet yang mencakup sumber daya multimedia yang di
gunakan untuk mengalirkan informasi.
c. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual Map)
Media pembelajaran berbasis web (Virtual Map) adalah sebuah media
pembelajaran peta yang memanfaatkan kumpulan-kumpulan web yang tersedia
dalam suatu situs yang diakses melalui jaringan internet. Berbeda dengan model
pembelajaran berbasis internet atau web, media pembelajaran ini tidak mesti
dilakukan secara daring/online, guru dan siswa dapat bertatap muka hanya saja
penggunaan medianya berupa gambar (peta) diakses melalui web.
Rusman (2018 : 335) Pembelajaran berbasis web yang populer dengan
sebutan Web-Based Education (WBE) atau kadang disebut e-learning (electronic
learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia
pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa semua pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka
kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
20
Penggunaan web sebagai media pembelajaran adalah pada prinsipnya
web digunakan sebagai bahan ajar. Lu’mu Tasri (2011) menjelaskan bahan ajar
berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan
dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet
atau bahan ajar online.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) virtual diartikan (secara)
nyata. Kurniawan (2015) kata virtual berarti maya atau seolah-olah nyata,
semacam keadaan simulasi dari bentuk nyata tapi bukan berarti hasil/outputnya
juga virtual/palsu. Sedangkan Map (bahasa inggris) dalam bahasa Indonesia
berarti peta.
Jadi dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran berbasis web (virtual
map) adalah media pembelajaran berbentuk peta maya yang memanfaatkan
teknologi internet dalam penggunaannya.
d. Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis Web
Karakteristik media pembelajaran berbasis web ialah tentunya
menggunakan satu atau lebih web yang dapat diakses melalui jaringan internet.
Dapat digunakan secara mandiri oleh guru siswa karena tidak berbatas ruang dan
waktu.
Lu’mu Tasri (2011) Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan
potensi besar media pembelajaran berbasis web, yakni:
a) Menyajikan multimedia
b) Menyimpan, mengolah
c) Menyajikan infromasi dan hyperlink.
21
Karena sifatnya yang online, maka media pembelajaran berbasis web
mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Web
memiliki karakteristik tertentu yang memang harus diperhatikan agar web tersebut
pantas dan baik digunakan sebagai media pembelajaran. Seperti yang
diungkapkan oleh Surjono ( dalam Lu’mu Tasri, 2011) web yang baik harus
memenuhi beberapa kriteria diantaranya. (1) Konsistensi layout, navigasi, teks,
background. (2) indikator halaman (3) teks harus ringkas/padat, bullets, font jelas,
warna kontras, garis bawah hanya untuk links. (4) gambar harus relevan, caption
dekat, resolusi dan ukuran proporsional. (5) audio, video dan animasi harus
meaningful, relevant, simple dan short segments.
e. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis Web
Seperti media pembelajaran lainnya, media pembelajaran berbasis web
juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya ialah media ini mudah
diakses dan tidak memerlukan ruang yang besar untuk digunakan cukup
memanfaatkan web yang telah tersedia di layanan resmi internet. Sedangkan
kekurangannya ialah memerlukan jaringan internet yang stabil dan butuh
kemahiran dalam menggunakan internet.
a) Kelebihan
Sebagaimana media pembelajaran pada umumnya, pembelajaran berbasis
web pun memiliki beberapa kelebihan seperti yang di ungkapkan Rusman (2012:
271) diantarnya adalah:
Memungkinkan setiap orang di mana pun, kapan pun, untuk mempelajari
apapun, kemampuan untuk membuat tautan, sehingga pelajar dapat
mengakes informasi dari berbagai sumber, berpotensi sebagai sumber
22
belajar bagi pelajar yang tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar,
dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam
belajar, Isi dan materi dapat di update dengan mudah.
b) Kelemahan
Walaupun e-learning memiliki banyak manfaat, namun bukan berarti e-
learning tanpa kekurangan, diantara beberapa kekurangan e-learning menurut
Lu’mu Tasri (2011) adalah:
(1) interaksi antara guru/guru/dosen dan siswa/siswa/ mahasiswa atau
bahkan antar siswa/siswa/mahasiswa itu sendiri. Kurangnya interaksi
ini bisa memperlambat terbentuknya nilai dalam proses belajar dan
mengajar. (2) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin
hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun
computer). (3) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki
keterampilan bidang internet dan kurangnya penguasaan bahasa
komputer.
4. Konsep Wawasan Nusantara
Hakekat dari Wawasan Nusantara adalah keutuhan serta kesatuan
wilayah Nasional ataupun bangsa dan wilayah. Hal ini menegasakan bahwa
kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi, pertahanan, keamanan
dan sosial budaya yang harus dijaga oleh seluruh bangsa Indonesia.
Kaelan (2012 : 122) pada hakikatnya, masyarakat Indonesia secara
keseluruhan adalah tulang punggung keberagaman sekaligus kesatuan bangsa
Indonesia itu sendiri. Oleh karenanya masyarakat dihimbau untuk memiliki
pengetahuan tentang bangsanya dan memandang kesatuan serta keberagaman
sebagai substansi kehidupan berbangsa. Dengan demikian, cara berpikir, sikap
dan tindakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan harus berorientasi pada
kepentingan bangsa dan negara yaitu keutuhan dan kesatuan wilayah indonesia.
23
a. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara dapat diartikan sebagai sikap bangsa Indonesia
memandang bangsanya sebagai bangsa yang bersatu berdaulat adil dan makmur.
Juliardi (2015 : 154) mengemukakan bahwa
Wawasan nusantara diambil dari dua kata, yaitu wawasan dan nusantara.
Istilah wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan,
tinjauan, atau penglihatan. Sedangkan “wawasan” berarti cara pandang,
cara tinjau, atau cara melihat. Sementara itu, Nusantara berasal dari kata
“nusa” yang berarti pulau atau kepulauan dan “antara” yang berarti diapit
oleh dua hal. Jadi, nusantara berarti “kepulauan yang diapit oleh dua hal”
dan hal tersebut adalah dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra
(Hindia dan Pasifik).
Juliardi (2015 : 155) Secara umum, wawasan nusantara dapat diartikan
sebagai cara pandang, sikap dan kebijakan serta tindakan bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya (geografis/wilayah/ruang) yang beragam
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan untuk mencapai tujuan nasional.
Kaelan (2010 : 124) wawasan nusantara adalah cara pandang terhadap
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu Asia dan Australia dan
dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.
Narmoatmojo (2015 : 140) wawasan nusantara diartikan sebagai cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Diri yang
dimaksud adalah diri bangsa Indonesia sendiri serta nusantara sebagai lingkungan
tempat tinggalnya. Jadi, hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan
kesatuan wilayah nasional.
24
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan wawasan
nusantara diartikan sebagai cara pandang, sikap dan kebijakan serta tindakan
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Tujuan Wawasan Nusantara
Tujuan wawasan nusantara tidak lain adalah untuk membangkitkan dan
menumbuhkan jiwa-jiwa cinta tanah air rakyat Indonesia.
Kaelan (2010 : 125) tujuan wawasan nusantara adalah mewujudkan
nasionalisme yang tinggi dari segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang
mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan perorangan,
kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan tersebut tetap
dihargai agar tidak bertentangan dari kepentingan nasional.
Juliardi (2015 : 155) mengemukakan bahwa tujuan wawasan nusantara
adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional dan turut serta menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia.
Kesemuanya dilakukan untuk tercapainya tujuan nasional.
Juliardi (2015 : 155) Hakikat tujuan wawasan nusantara adalah kesatuan
dan persatuan dalam kebhinekaan yang mengandung arti :
1) Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi dan
potensi geografi serta kebhinekaan budaya.
2) Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijaksanaan nasional.
25
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan
wawasan nusantara adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan serta sikap
nasionalisme dari segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang mengutamakan
kepentingan nasional dari pada kepentingan perorangan, kelompok, golongan,
suku bangsa atau daerah.
c. Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berfungsi untuk mendorong, memotivasi serta
membina persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar semua kebijakan dapat
terselenggara dengan baik.
Kaelan (2010 : 125) wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman,
motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,
keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di pusat dan
daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
d. Latar Belakang Munculnya Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara muncul dari adanya pengembangan sila-sila
Pancasila. Sila-sila Pancasila yang dikembangkan mencakup aspek-aspek dari
wawasan nusantara itu sendiri, mulai dari wawasan tentang keyakinan di
Indonesia, kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, musyawarah dan keadilan.
Narmoatmojo (2015 : 141) Latar belakang atau faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuhnya konsepsi wawasan nusantara adalah aspek historis,
geografis dan sosial, geopolitis, dan kepentingan nasional.
26
1) Segi historis atau sejarah, bangsa Indonesia menginginkan menjadi
bangsa yang bersatu dengan wilayah yang utuh karena dua hal yaitu :
kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan
terpecah dan kita pernah mengalami memiliki wilayah yang terpisah-
pisah.
2) Segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan negara-bangsa
(nation state) dengan wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang
heterogen. Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa menjadikan
bangsa Indonesia perlu memiliki visi untuk menjadi bangsa yang
bersatu dan utuh.
3) Segi geopolitis dan kepentingan nasional, geopolitik mempelajari
fenomena politik dari aspek geografi. Geopolitik memaparkan dasar
pertimbangan dari aspek geografi dalam menentukan kebijakan
nasional untuk mewujudkan suatu tujuan.
e. Arti Penting Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa
Indonesia yakni mempertahankan keutuhan dan menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia dengan memperhatikan seluruh aspek baik di bidang politik
maupun sosial ekonomi, mempertahankan identitas sebagai bagian dari sebuah
negara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar bangsa Indonesia
terhindar dari ancaman kehancuan.
Narmoatmojo (2015 : 144) wawasan nusantara berkedudukan sebagai
visi bangsa. Pentingnya wawasan nusatara adalah memberi pemahaman,
kesadaran, dan sikap positif kita terhadap kondisi serba keanekaragaman dan
kenusantaraan Indonesia. Bahwa Indonesia yang beragam dan berciri nusantara
ini merupakan serpihan-serpihan yang saling terpisah, namun tetap dipandang
sebagai satu kesatuan saling berhubungan. Wawasan nusantara merupakan
pencerminan dari sila ke-III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
27
Dengan wawasan nusantara, kita memiliki pandangan bahwa wilayah
Indonesia dengan segala isinya dan kehidupannya merupakan satu kesatuan yang
meliputi :
1) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta
satu ideologi dan identitas nasional.
2) Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia
atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”,satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
3) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
4) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem terpadu, yaitu
sistem pertahanan keamanan rakyat semesta.
5. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pembelajaran yang banyak
menuntut implementasinya dalam kehidupan nyata dari setiap materi yang di
pelajari oleh muridnya. Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebuah pembelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang mampu memahami
dan melaksanakan hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara yang baik.
Ruminiati (2007 : 25) salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah
dasar adalah PKn. PKn (n) tidak sama dengan PKN (N), PKN (N) adalah
Pendidikan Kewargaan Negara sedangkan PKn (n) adalah Pendidikan
Kewarganegaraan. PKN (N) merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan
untuk membentuk atau membina warga negara yang baik, yaitu warga negara
yang tahu, mau dan mampu berbuat baik, sedangkan Pendidikan
28
Kewarganegaraan PKn (n), yaitu pendidikan yang menyangkut status formal
warga negara.
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sebuah pembelajaran yang
dikaitkan dengan proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi warga negara
yang bersifat dan berkarakter bangsa Indonesia yang dapat memahami nilai dan
kewajiban serta berperan aktif dalam masyarakata berdasarkan pancasila dan
Undang – Undang Dasar 1945 sebagai falsafah dan dasar negara.
Winaputra (dalam Baso, 2017 : 33) PKn adalah Pendidikan
Kewarganegaraan, yaitu pendidikan yang menyangkut status formal warga negara
yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1949. Undang-
Undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi
atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia.
Susanto (2013 : 225) Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata
pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.
Ruminiati (2007 : 30) mengemukakan bahwa PKn SD merupakan mata
pelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan nilai, yaitu mata pelajaran yang
mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila/budaya bangsa
seperti yang terdapat pada kurikulum PKn SD.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) adalah pendidikan yang mengkaji tentang demokrasi,
hak asasi dan kewajiban sebagai warga negara serta digunakan sebagai sarana
29
untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur serta moral budaya
bangsa Indonesia. PKn di SD merupakan mata pelajaran yang tidak hanya
memberikan pelajaran yang berupa pengetahuan, tetapi juga sikap, keterampilan,
dan nilai-nilai dalam diri siswa sesuai dengan nilai Pancasila.
b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD
Secara umum, tujuan Pembelajaran PKn adalah untuk menumbuhkan
wawasan, sikap dan perilaku serta kesadaran bangsa untuk mencintai tanah air,
berwawasan Nusantara serta berupaya mempertahankan dan menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa.
Susanto (2013 : 227) berpendapat bahwa
Pembelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu proses
belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik dan membentuk masyarakat Indonesia seutuhnya
dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada
penciptaan suatu masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila,
UUD, dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat yang
diselenggarakan salama enam tahun.
Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga
negara yang baik. Menurut Mulyasa (dalam Baso 2017 : 35) tujuan Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, adalah untuk menjadikan siswa :
1) Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
2) Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan
bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam
semua kegiatan, dan
3) Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu
hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi
serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dengan baik.
30
Susanto (2013 : 233) mengemukakan bahwa
Perlunya Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan disekolah dasar ialah
agar siswa sejak dini dapat memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara yang negara Indonesia
yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945, dan memahami nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, serta
sikap yang baik terhadap sesamanya, lawan jenisnya, maupun terhadap
orang yang lebih tua.
Lebih luas tujuan Pembelajaran PKn ini adalah agar siswa dapat
memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan
demokratis serta ikhlas sebagai warga negara terdidik dan bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn di
sekolah dasar adalah sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka
membantu peserta didik agar dapat belajar menjadi warga negara yang baik, yaitu
warga negara yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya.
c. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD
Ruang lingkup PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
(1) Persatuan dan kesatuan, (2) Norma Hukum dan Peraturan, (3) HAM, (4)
Kebutuhan warga Negara, (5) Konstitusi Negara, (6) Kekuasaan Politik, (7)
Kedudukan Pancasila, dan (8) Globalisasi. PKn SD terdiri dari 24 standar
kompetensi yang dijabarkan dalam 53 kompetensi dasar.
Menurut Mulyasa (dalam Baso, 2017 : 36) delapan kelompok tersebut
dijelaskan pada bagian berikut :
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
sumpah pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
31
2) Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,
peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan
peradilan interasional.
3) Hak Asasi Manusia (HAM), meliputi hak dan kewajiban anak, hak
dan kewajiban anggota marsyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, kamajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM.
4) Kebutuhan Warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
persamaan kedudukan warga negara.
5) Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6) Kekuasaan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi pemerintah pusat, demokrasi dan
sistem politik, budaya politik, budaya demokasi menuju masyarakat
madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7) Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8) Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, hubungan internasional dan organisasi
internasional dan mengevaluasi globalisasi.
d. Fungsi Media Pembelajaran PKn SD
Fungsi media pembelajaran PKn yakni memberikan pemahaman dan
memperlihatkan hal-hal atau benda yang terdapat dalam materi pelajaran , agar
materi yang disampaikan lebih nyata, siswa tidak menghayal mengenai hal-hal
yang abstrak dan diharapkan siswa lebih mudah memahami materi pelajarannya.
Baso (2017 : 66) Media PKn adalah media yang terpilih dan cocok untuk
Pembelajaran PKn SD.
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu anda ketahui.
Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua
32
media adalah sebagai sumber belajar. Baso (2017 : 68) Kedua fungsi utama
tersebut yaitu :
1) Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa
kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas
kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu
berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media.
2) Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang kita menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber
belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia,
buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan.
Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu
guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta
dapat memperkaya wawasan siswa.
e. Rancangan Media Pembelajaran PKn Sekolah Dasar
Media pembelajaran PKn hendaknya dirancang agar sesuai dengan
materi pembelajaran PKn, mengingat materi pembelajaran PKn memiliki cakupan
materi yang cukup luas. Media pembelajaran yang dirancang harus dapat
mewakili dan menjelaskan materi-materi yang besifat abstrak, misalnya pada
materi Wawasan Nusantara. Sebelum mengajarkan tentang Wawasan Nusantara
terlebih dahulu harus diperlihatkan tentang Nusantara itu sendiri malalui sebuah
peta.
Baso (2017 : 79) Media pembelajaran dalam PKn harus dapat
menstimulus lahirnya proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Dalam pedoman
33
pelaksanaan kegiatan belajar PKn SD, ada beberapa syarat yang harus
diperhatikan untuk media PKn yaitu :
1) Membawakan sesuatu atau sejumlah isi pesan harapan
2) Memuat nilai atau moral kontras
3) Diambil dari dunia kehidupan nyata
4) Menarik minat dan perhatian siswa
5) Terjangkau oleh kemampuan belajar siswa.
Baso (2017 : 79) beberapa jenis media yang dapat digunakan atau
dikembangkan dalam pembelajaran PKn, antara lain :
1) Hal-hal yang bersifat visual, seperti bagan, matriks, gambar, data, dan lain-lain.
2) Hal-hal yang bersifat materil, seperti model-model benda contoh
3) Gerak, sikap dan perilaku, seperti simulasi, bermain peran, role playing
4) Cerita, kasus yang mengundang dilema moral.
B. Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian oleh Mahmud Rafi Al-Ghani (2017) yaitu Pengembangan
Media Berbasis Web (Virtual Map) pada Pembelajaran PKn Materi NKRI
Kelas V Sekolah Dasar, menjelaskan bahwa media virtual map efektif di
gunakan pada pembelajaran PKn materi NKRI kelas V SD Negeri Wionorejo.
Terbukti dari terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 29,57% dari 7,14%.
2. Hasil penelitian oleh Suanah (2019) yaitu Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Web Desain Wix Materi Bangun Ruang Matematika SD Kelas V,
menjelaskan bahwa Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Desain
Wix masuk dalam kriteria baik.
34
3. Hasil penelitian oleh Fathika Fauziah Hanum (2014) yaitu Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Banguntapan, menjelaskan bahwa layak
digunakan dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IX di
SMAN 1 Banguntapan dengan terjadinya peningkatan rerata hasil belajar
mencapai 20,47%.
C. Kerangka Pikir
Noor (2011 : 251) Kerangka berpikir merupakan kerangka pikir
mengenai hubungan antar variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan
antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa
yang telah diuraikan pada deskripsi teoritis.
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada rendahnya pemahaman
dan hasil belajar siswa dalam Pembelajaran PKn salah satunya pada Konsep
Wawasan Nusantara siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor
salah satunya yakni dalam proses belajar mengajar guru tidak menggunakan
media yang menarik saat menyampaikan materi pembelajaran. Kemampuan
peserta didik beragam dan tidak merata. Sehingga prestasi belajar siswa
tergantung pada kemampuan gurunya dalam mengajar. Pada saat proses belajar
mengajar guru dituntut untuk menerapkan berbagai macam metode dan media
pembelajaran yang baik. Penggunaan media pembelajaran yang baik akan
memberikan kemudahan belajar bagi siswa dan merupakan cara yang tepat dalam
upaya memahamai materi pelajaran yang bersifat abstrak dan mencapai hasil
35
belajar yang memuaskan. Salah satunya yakni media pembelajaran berbasis web
(virtual map). Penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual map)
diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih memahami Konsep Wawasan
Nusantara dalam pembelajaran PKn yang dapat di ukur dengan pemberian tes
awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
Berdasarkan pokok pemikiran yang telah dijelaskan bahwa kemungkinan
media pembelajaran berbasis web (X) berpengaruh terhadap pemahaman Konsep
Wawasan Nusantara (Y) siswa pada Pembelajaran PKn SD Negeri No.184 Baru
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
Hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada
bagan kerangka pikir berikut ini :
36
Bagan 2.1 Bagan Kerangka Pikir
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi tentang variabel-variabel penelitian
untuk menghindari pengertian ganda dan jelas apa yang akan di ukur. Variabel
yang diuji dalam penelitian yang dilaksanakan perlu dioperasionalkan. Definisi
operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual Map)
Web adalah kumpulan halaman-halaman situs atau layanan internet yang
mencakup sumber daya multimedia yang di gunakan untuk mengalirkan
Pemahaman Konsep Wawasan
Nusantara masih rendah
Belum menggunakan media
pembelajaran
Pretest
Treatment (Penggunaan media
pembelajaran berbasis web
(virtual map)
Posttest
Analisis
Pengaruh
Pembelajaran PKn Siswa kelas V
SD Negeri No. 184 Baru
37
informasi. Media pembelajaran berbasis web (virtual map) adalah media
pembelajaran berbentuk peta maya yang memanfaatkan teknologi internet dalam
penggunaannya.
Media pembelajaran berbasis web (virtual map) merupakan variabel
Independent atau variabel bebas dari penelitian ini. Variabel ini dilambangkan
dengan (X).
2. Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara diartikan sebagai cara pandang, sikap dan kebijakan
serta tindakan bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara merupakan variabel dependent
atau variabel terikat dari penelitian ini. Variabel ini dilambangkan dengan (Y).
E. Hipotesis Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membuat hipotesis mengenai
hasil penelitian yang akan dilaksanakan.
Sugiyono (2014 : 64) menyatakan bahwa
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Hipotesis
Penelitian adalah dugaan sementara dari hasil rumusan masalah yang ditemukan
peneliti setelah mengemukakan landasan teori dan kerangka pikir.
38
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat
pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual map) terhadap
pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada Pembelajaran PKn siswa kelas V
SD Negeri No. 184 Baru Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah eksperimen. Secara sederhana
penelitian eksperimen adalah penelitian yang mencari pengaruh dari suatu
perlakuan atau tindakan yang di berikan.
Sanjaya (2014 : 85) penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan yang
sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu. Objek penelitian ini adalah
pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis web (X) terhadap pemahaman
konsep Wawasan Nusantara siswa (Y).
Dalam penelitian eksperimen, terdapat beberapa bentuk desain antara lain
pre eksperimental design, true eksperimental design, factorial design, dan quasi
eksperimental design. Adapun desain yang dipilih oleh peneliti adalah pre
eksperimental design.
Menurut Sugiyono (2015 :109) pre eksperimental design adalah desain
penelitian yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini karena
masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata di pengaruhi oleh variabel independent.
40
2. Desain Penelitian
Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
berbentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Untuk menggunakan desain
penelitian ini kita dapat membandingkan tingkat akademik sebelum penerapan
media pembelajaran berbasis web (virtual map) dengan tingkat akademik setelah
penerapan Media pembelajaran berbasis web (virtual map). Menurut Sugiyono
(2015 : 110), dalam penelitian terdapat satu kelas eksperimen yang tidak dipilih
secara random. Kelas eksperimen ini diberi pretest sebelum di beri perlakuan
untuk mengetahui keadaan awal dan perbedaan hasilantara sebelum dan setelah di
beri perlakuan. Hasil pretest yang baik adalah bila nilai sebelum diberi
perlakuan/treatment dansebelum diberi perlakuan mengalami peningkatan.
Berdasarkan desain penelitian yang telah dikemukakan di atas, berikut
merupakan gambaran desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design.
Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design
Pretest Perlakuan Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2015 : 116)
Keterangan:
O1 : Nilai Pretest sebelum penerapan Media pembelajaran berbasis web (virtual
map).
O2 : Nilai Posttest setelah penerapan Media pembelajaran berbasis web (virtual
map).
X : Perlakuan Media pembelajaran berbasis web (virtual map).
41
Berdasarkan desain penelitian yang telah dipaparkan, peneliti melakukan
dua kali tes. Tes awal (Pretest) dilakukan terhadap kelompok eksperimen
dilakukan untuk mengetahui hasil awal pembelajaran PKn sebelum diberikan
perlakuan., barulah setelah itu diberikan perlakuan/treatment yakni media
pembelajaran berbasis web (virtual map), selanjutnya diberikan tes akhir. Dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, yakni dengan
membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dan setelah di beri perlakuan.
Adapun Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari :
a) Variabel bebas atau variabel independent dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran berbasis web (virtual map). Media ini merupakan media yang
digunakan pendidik pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
b) Variabel terikat atau variabel dependent dalam hal ini adalah pemahaman
konsep wawasan nusantara yaitu hasil akhir atau tolak ukur untuk mengetahui
keberhasilan siswa pada pembelajaran PKn setelah mengalami proses belajar
yang dapat dibuktikan melalui hasil tes. Tes digunakan untuk menilai dan
mengukur pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Penelitian ini memerlukan populasi untuk dijadikan obek penelitian.
Sugiyono (2015 : 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan dikemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di sekolah tersebut, dimulai
42
dari kelas 1 sampai kelas 6 yang masing-masing terdiri dari satu rombel
(rombongan belajar). Jumlah keseluruhan siswa di SDN No. 184 Baru adalah
sebanyak 76. Karena terletak di daerah pedesaan dan berdekatan dengan Sekolah
Dasar lain yang menyebabkan siswa di sekolah ini sedikit.
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SD Negeri No. 184 Baru
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa
I 5 3 14
II 4 6 10
III 10 4 14
IV 5 8 13
V 6 8 14
VI 7 3 12
Total 39 38 77
(Sumber: Data sekolah siswa SD Negeri No.184 Baru)
2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan. Sampel dianggap sebagai
perwakilan dari jumlah populasi yang diamati. Sugiyono (2015: 118) adapun
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Noor (2011: 154) teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
non-probability sampling (sampel tanpa acak), yaitu cara pengambilan sampel
yang semua objek atau elemen populasinya tidak memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai sampel.
Jenis sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Purposive
sampling. Purposive sampling atau sampling purposive yaitu penentuan sampel
dengan berbagai pertimbangan tertentu. Noor (2011: 156) Purposive sampling
43
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hal ini dilakukan
karena populasi dalam penelitian relatif besar yakni mencakup seluruh siswa di
SD Negeri No.184 Baru, dimana dari populasi ini yang akan dijadikan sebagai
sampel adalah siswa kelas V.
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri No. 184 Baru
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa
V 6 8 13
(Sumber: Data sekolah siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru)
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yakni alat yang digunakan untuk memperolah data.
Siregar (2013 : 46) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan
untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh
dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.
Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis web
(virtual map).
Adapun jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi nonpartisipan (non participant observation) Jenisnya yaitu observasi
terstruktur. Sugiono (2015 : 205) Observasi terstruktur adalah observasi yang
telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan
44
dimana tempatnya. Dengan kata lain observasi terstruktur dilakukan apabila
peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel yang akan diamati.
2. Lembar Tes Siswa
Tes adalah cara yang digunakan untuk memeriksa pengetahuan atau
pemahaman seseorang. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
subjektif, yaitu tes yang berisi butir-butir pertanyaan yang dapat dijawab dengan
memilih salah satu atau lebih diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah
dipasangkan pada masing-masing item. Bentuk soal yang dipilih adalah soal
pilihan ganda.
Adapun kisi-kisi tes pemahaman konsep wawasan nusantara siswa dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara Siswa
No Variabel Aspek Indikator No. Item
Soal Jumlah
1. Pemahaman
Konsep
Wawasan
Nusantara
Persatuan dan
kesatuan dalam
kehidupan
bermasayarakat
berbangsa dan
bernegara
Persatuan
dan kesatuan
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8.
8
Bhinneka
Tunggal Ika
9, 10, 11,
12, 13, 14,
15.
7
Keutuhan
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
(NKRI)
16, 17, 18,
19, 20, 21,
22, 23.
8
45
3. Lembar Dokumentasi
Dokumentasi adalah kumpulan dokumen-dokumen berupa informasi
sesuai dengan fakta yang dapat memberikan keterangan atau bukti.
Noor (2011 : 141) mengemukakan bahwa dokumentasi adalah salah satu
teknik pengumpulan data yang sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam
bahan yang berbentuk dokumen yang telah tersedia seperti diantaranya dokumen
yang berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak, dan foto.
Lembar dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data-data sekolah
yang bersumber dari dokumen-dokumen sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yakni tata cara yang dilakukan dalam
mengumpulkan data berdasarkan instrumen penelitian. Noor (2011 : 138) Teknik
pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian. Adapun teknik pengumpulan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi dilakukan sebagai pedoman ketika melaksanakan pengamatan
untuk mendapatkan data yang akurat dalam pengamatan. Dalam observasi ini
terdapat lembar aktivitas siswa untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis web (virtual map). Peneliti
Negara
kepulauan
24, 25, 26,
27, 28, 29,
30.
7
46
mengamati bagaimana perilaku guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung,
saat peneliti yang memberikan materi pelajaran maka yang bertindak sebagai
observer atau pengamat adalah guru kelas V menggunakan lembar observasi yang
telah disediakan .
2. Tes
Tes yang digunakan dalam mengukur pemahaman siswa berupa soal tes
subjektif yang berbentuk pilihan ganda. Tes diberikan sebelum dilakukan kegiatan
pembelajaran (pretest) dan setelah dilakukan kegiatan pembelajaran (posttest).
Lembar tes yang digunakan pada penelitian ini seputar materi yang disampaikan
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terkait konsep wawasan nusantara.
3. Dokumentasi
Peneliti menggunakan metode dokumentasi dengan digunakan data-data
yang sudah ada seperti silabus, RPP, data siswa, data guru dan biografi sekolah.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian dimaksudkan untuk menganalisis data hasil
penelitian berkaitan dengan pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa. Data
yang diperoleh dari hasil penelitian melalui instrumen akan diolah dan dianalisis.
Data ini akan digunakan untuk menguji hipotesis, disinilah akan diketahui apakah
hipotesis dapat diterima atau ditolak.
Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
47
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis data statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
selama proses penelitian sebagaimana adanya. Adapun langkah-langkah dalam
penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
a) Rata-rata (Mean)
�̅�= ∑ 𝑥𝑖
𝑛𝑖=1
𝑛
�̅� : Rata-rata (Mean)
: Jumlah
Xi : Nilai X ke i sampai ke n
n : Banyaknya subjek
b) Persentase (%) nilai rata-rata
𝑃 = 𝑓
𝑁 x 100% (Arikunto dalam Lukman, 2014 : 32)
Keterangan:
P : Angka persentase
f : frekuensi yang dicari persentasenya
N : Banyaknya sampel responden.
Perolehan nilai siswa setelah diberi pretest dan posttest dapat dihitung
menggunakan rumus :
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
48
Dalam analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan siswa dalam
penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur tingkat penguasaan yang
dapat dilihat pada tabel penguasaan konsep berikut :
Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Konsep
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
0 ≤ x < 55
55 ≤ x < 70
70 ≤ x < 80
80 ≤ x < 90
90 ≤ x < 100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
(Sumber : Arikunto dalam Lukman 2014 : 33)
Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa dapat dilihat dari hasil
belajar secara individual, kriteria seorang murid dikatakan tuntas ketika
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimum SDN No. 184 Baru
Nilai Kriteria Ketuntasan
0≤ 𝑥 < 75
75 ≤ 𝑥 ≤ 100
Tidak Tuntas
Tuntas
(Sumber : Data Sekolah SDN No.184 Baru)
Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa dikatakan tuntas apabila
memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75,
49
sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 80% siswa di kelas
tersebut telah tercapai skor ketuntasan minimal.
Untuk menghitung presentasi (%) ketuntasan, menggunakan rumus:
% ketuntasan = ∑ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 ≥75
∑ 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑× 100
Untuk menghitung presentasi ketidaktuntasan, menggunakan rumus:
% ketuntasan = ∑ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 ≤ 75
∑ 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑× 100
2. Analisis Data Hasil Observasi
Analisis data hasil observasi siswa dilakukan untuk mengukur aktivitas
siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi aktivitas siswa
dihitung dengan menjumlahkan aktivitas siswa yang muncul. Data hasil penilaian
aktivitas belajar siswa akan dianalisis berdasarkan pedoman penelitian yang telah
dianut oleh peneliti. Untuk menghitung aktivitas siswa digunakan rumus sebagai
berikut :
Aktivitas siswa = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100 %
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian
Nilai Kriteria
(81,7% - 100%)
(48,3% - 81,3%)
(0% - 48%)
Baik
Cukup
Kurang
(Sumber : Jihad dalam Libresia 2012 : 30)
3. Analisis Data Statistik Inferensial
50
Analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis dan
menjawab rumusan masalah penelitian mengenai ada tidaknya pengaruh sebelum
dan sesudah diberikanpembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis
web pada siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai. Dalam
penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t (uji t).
Dengan tahapan sebagai berikut:
t = Md
√∑x2d
N (N−1)
(Arikunto dalam Lukman 2014 : 33)
Keterangan :
Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 : Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 : Hasil belajar setelah perlakuan (pretest)
d : Deviasi masing-masing subjek
∑x2d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
a) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑ 𝑑
𝑁
Keterangan:
Md : Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
: Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N : Subjek pada sampel.
51
b) Mencari harga “ ∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:
∑ 𝑋2𝑑 = ∑ 𝑑 −(∑ 𝑑)2
𝑁
Keterangan :
∑ 𝑋2𝑑 : Jumlah kuadrat deviasi
: Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N : Subjek pada sampel.
c) Menentukan harga thitung dengan menggunakan rumus:
t = 𝑀𝑑
√∑ 𝑋2𝑑
𝑁(𝑁−1)
Keterangan :
Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 ; Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 : Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
d : Deviasi masing-masing subjek
∑ 𝑋2𝑑 : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Dalam pengujian statistik, hipotesis ini dinyatakan sebagai berikut :
Menentukan aturan pengambilan atau kriteria yang signifikan dengan
kaidah pengujian signifikan :
Ha : thitung ≤ ttabel lawan Ha : thitung ≥ ttabel
52
1. Jika thitung > ttabel maka hipotesis diterima, berarti penggunaan media
pembelajaran berbasis web (virtual map) berpengaruh terhadap pemahaman
Konsep Wawasan Nusantara siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten
Sinjai.
2. Jika thitung < ttabel maka hipotesis ditolak, berarti penggunaan media
pembelajaran berbasis web (virtual map) tidak berpengaruh terhadap
pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa kelas V SD Negeri No.184
Baru Kabupaten Sinjai.
3. Mencari ttabel dengan menggunakan tabel distribusi dengan taraf signifikan
𝛼-0,05 dan db = N-1
4. Membuat kesimpulan penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual
map) berpengaruh terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa
kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No. 184 Baru Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai, yang beralamat di Jl. Persatuan No. 46 Dusun Baru, Desa
Bonto Salama, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, dengan kepala sekolah
Bapak Imran, S.Pd. Sekolah ini berdiri pada tahun 1982 dengan luas halaman
keseluruhan sekolah 3.256 m2. Gedung yang dimiliki SD Negeri No.184 Baru
Kabupaten Sinjai terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru,
1 perpustakaan dan UKS, 1 kantin, 1 gudang dan 2 WC. Subjek dari penelitian ini
adalah siswa kelas V dengan Ibu Hj. Mihrah, S.Pd selaku wali kelas. Sekolah ini
memiliki 11 tenaga pengajar (6 PNS dan 5 honorer). Sekolah Dasar Negeri
No.184 Baru Kabupaten Sinjai mengedepankan aspek afektif dan karakter tanpa
meninggalkan aspek pengetahuan akademik.
Adapun gambaran proses pembelajaran pada tahap pertama guru
mempersiapkan siswa untuk memulai pembelajaran yang diawali dengan
mempersilahkan perwakilan dari mereka untuk memimpin do’a. Sebelum
menyampaikan materi, guru terlebih dahulu memberikan apersepsi dengan
mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selanjutnya guru
membuka pembelajaran dengan menanamkan pendidikan karakter kepada siswa.
54
Tahap selanjutnya, guru membacakan teks kenampakan alam dan letak
geografis negara Indonesia dan siswa memperhatikan penjelasan guru lalu di
tugaskan untuk menuliskan kembali pokok pikiran yang terdapat pada bacaan.
Setelah itu barulah guru memberikan penjelasan tambahan disertai dengan
penggunaan media pembelajaran yang berupa peta Indonesia. Selanjutnya siswa
diminta untuk mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam peta untuk
kemudian digunakan untuk tugas menggambar peta pada lembar LKS yang telah
disediakan.
Setelah siswa memahami gambar peta dan letak geografis Indonesia,
maka langkah selanjutnya adalah guru menunjuk perwakilan siswa secara acak
untuk membacakan teks sumpah pemuda dan usaha mempertahankan keutuhan
NKRI. Selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang persatuan dan kesatuan
dalam teks yang telah dibacakan sebelumnya. Untuk lebih mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi, maka siswa kemudian ditugaskan untuk
mendiskusikan kemudian menyebutkan contoh sikap persatuan dan kesatuan
dalam keluarga, sekolah dan masyarakat yang di tunjuk secara acak.
Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya mengenai
pembelajaran yang telah diberikan dan guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan pembelajaran. Guru memberikan penguatan positif
berupa pujian kepada siswa. Pada tahap akhir atau pada pertemuan akhir guru
memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah kepada semua siswa untuk
mengetahui pendalaman materi yang telah diberikan oleh guru dan untuk
mengetahui hasil akhir setelah mempelajari materi tersebut.
55
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
diuraikan dan dideskripsikan secara rinci hasil penelitian tentang pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual map) terhadap pemahaman
Konsep Wawasan Nusantara siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten
Sinjai. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis web
(virtual map) terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa kelas V
SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai, terlebih dahulu perlu dianalisis
tentang: (1) Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara sebelum menggunakan
media pembelajaran berbasis web (virtual map) (pretest) dan (2) Pemahaman
Konsep Wawasan Nusantara setelah menggunakan media pembelajaran berbasis
web (virtual map) (posttest). Adapun data hasil pretest dan posttest di uraikan
sebagai berikut :
1. Deskripsi Hasil Pretest Sebelum Menggunakan Media Pembelajaran
Berbasis Web (Virtual Map) terhadap Pemahaman Konsep Wawasan
Nusantara pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri No.184 Baru
Kabupaten Sinjai
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri
No.184 Baru Kabupaten Sinjai mulai pada bulan Juli - Agustus 2020, maka
diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrument tes sehingga dapat
diketahui tingkat pemahaman siswa terhadap Konsep Wawasan Nusantara.
Adapun analisis statistik deskriptif terhadap nilai pretest yang diberikan pada
56
siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment) pada siswa kelas V SD Negeri No.
184 Baru Kabupaten Sinjai dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Skor Nilai Pretest
No. Nama Murid Nilai Pretest
1. Alif Anugrah 57
2. Angga Saputra 60
3. Dinul Afdal 50
4. Juliana 63
5. M.Anugrah 60
6. Muh.Rafli.S 60
7. Muhgni latifa 60
8. Nurfadillah Asrullah 53
9. Nurul Syafika 47
10. Riska 63
11. Rismayani 47
12. Saktiya 73
13. Vallen Fauzan Ghiyats Wakary 50
14. Andi Almi Nurfajria 57
Tabel 4.1 di atas menunjukkan nilai pretest dari kelas V yang berjumlah
14 siswa. Nilai tersebut diambil dari pemberian instrument tes berupa soal pilihan
ganda berjumlah 30 butir soal. Untuk mencari mean (rata-rata) nilai dari pretest
dari siswa kelas V SD Negeri No. 184 Baru Kabupaten Sinjai dapat dilihat
melalui tabel di bawah ini:
57
Tabel 4.2 Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-rata) Nilai Pretest
X F X.F
47 2 94
50 2 100
53 1 53
57 2 114
60 4 240
63 2 126
73 1 73
Jumlah 14 800
Keterangan :
X : Hasil belajar
F : Frekuensi
Dari data hasil rata-rata (mean) pretest diatas dapat diketahui bahwa nilai
dari ∑fx= 800, sedangkan dari nilai N sendiri adalah 14, maka dapat diperoleh
nilai rata-rata (mean) sebagai berikut:
�̅� = ∑ 𝑓𝑥𝑖
𝑘𝑖=1
𝑛
= 800
14
= 57,14
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata hasil tes
pemahaman Konsep Wawasan Nusantara Siswa kelas V SD Negeri No. 184 Baru
Kabupaten Sinjai sebelum menerapkan media pembelajaran berbasis web (virtual
58
map) yaitu 57,14. Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3 Tingkat Hasil belajar Pretest
No. Skor Kriteria Frekuensi Persentase
1. 90 – 100 Sangat Tinggi
- 0%
2. 80 – 89 Tinggi
- 0%
3. 70 – 79 Sedang
1 7%
4. 55 – 69 Rendah
8 57%
5. 0 – 54 Sangat Rendah
5 36%
Jumlah 14 100%
Berdasarkan data yang dilihat pada tabel 4.3 di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa
pada Pembelajaran PKn pada tahap pretest dengan menggunakan instrument test
dikategorikan sangat rendah sebesar 36%, dikategorikan rendah sebesar 57%,
dikategorikan sedang sebesar 7%, dikategorikan tinggi sebesar 0% dan
dikategorikan sangat tinggi berada pada persentase 0%. Melihat dari hasil
persentase yang ada, dapat dikatakan bahwa hasil belajar pemahaman siswa
tentang Wawasan Nusantara termasuk kategori rendah.
59
Tabel 4.4 Persentase Skor Sesuai KKM
Presentase
Skor Kategori Frekuensi Persentase
0 – 74 Tidak Tuntas 10 100 %
75 – 100 Tuntas 0 0 %
Jumlah 14 100 %
Apabila tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar PKn yang ditentukan oleh sekolah, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
pemahaman Konsep Wawasan Nusantara Pembelajaran PKn Siswa kelas V SD
Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai, belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil
secara klasikal, karena belum adanya siswa yang tuntas.
2. Deskripsi Hasil Posttest Setelah Menggunakan Media Pembelajaran
Berbasis Web (Virtual Map) terhadap Pemahaman Konsep Wawasan
Nusantara pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri No.184 Baru
Kabupaten Sinjai
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap siswa kelas V
setelah diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa pemahaman tentang
Wawasan Nusantara yang datanya diperoleh setelah diberikan posttest.
Perubahan tersebut dapat dilihat dari data berikut. Data perolehan skor
pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa kelas V SD Negeri No. 184 Baru
Kabupaten Sinjai setelah penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual
map) sebagai berikut:
60
Tabel 4.5 Skor Nilai Postest
No. Nama Murid Nilai Posttest
1. Alif Anugrah 83
2. Angga Saputra 77
3. Dinul Afdal 77
4. Juliana 87
5. M.Anugrah 83
6. Muh.Rafli.S 83
7. Muhgni latifa 93
8. Nurfadillah Asrullah 80
9. Nurul Syafika 83
10. Riska 87
11. Rismayani 90
12. Saktiya 90
13. Vallen Fauzan Ghiyats Wakary 87
14. Andi Almi Nurfajria 80
Tabel 4.5 di atas menunjukkan nilai posttest dari siswa kelas V yang
berjumlah 14 murid. Nilai tersebut diambil dari pemberian instrument tes berupa
soal pilihan ganda berjumlah 30 butir soal. Soal tersebut diberikan setelah murid
diberikan pembelajaran PKn mengenai Konsep Wawasan Nusantara
menggunakan media pembelajaran berbasis web (virtual map). Untuk mencari
61
mean (rata-rata) nilai dari posttest dari siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru
Kabupaten Sinjai dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-rata)
Nilai Posttest
X F X.F
77 2 154
80 2 160
83 4 332
87 3 261
90 2 180
93 1 93
Jumlah 14 1180
Keterangan :
X : Hasil Belajar
F : Frekuensi
Dari data hasil posttest di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari
∑fx= 1180 dari nilai N sendiri adalah 14, kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut:
�̅� = ∑ 𝑓𝑥𝑖
𝑘𝑖=1
𝑛
=1180
14
= 84,3
62
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata hasil tes
pemahaman Konsep Wawasan Nusantara Siswa kelas V SD Negeri No. 184 Baru
Kabupaten Sinjai setelah diberikan pembelajaran dengan menerapkan media
pembelajaran berbasis web (virtual map) yaitu 84,3. Adapun dikategorikan pada
pedoman Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), maka
keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Tingkat Hasil belajar Posttest
No. Skor Kriteria Frekuensi Persentase
1. 90 – 100
Sangat
Tinggi 3 22 %
2. 80 – 89 Tinggi
9 64 %
3. 70 – 79 Sedang
2 14 %
4. 55 – 69 Rendah
- 0 %
5. 0 – 54
Sangat
Rendah - 0 %
Jumlah 14 100 %
Berdasarkan data yang dilihat pada tabel 4.7 diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pemahaman siswa pada tahap posttest dengan menggunakan
instrument tes dikategorikan sangat tinggi sebesar 22%, tinggi sebesar 64%,
sedang sebesar 14%, rendah sebesar 0% , dan sangat tendah sebesar 0%. Melihat
dari hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar
pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa kelas V setelah dilakukan proses
pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis web (virtual map)
masuk dalam kategori tinggi.
63
Tabel 4.8 Persentase Skor Sesuai KKM
Persentase
Skor Kategori Frekuensi Persentase
0 – 74 Tidak Tuntas 0 0%
75 – 100 Tuntas 14 100 %
Jumlah 14 100 %
Apabila tabel 4.7 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa yang ditentukan oleh sekolah, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar pemahaman Konsep Wawasan Nusantara siswa kelas V SD Negeri No.184
Baru Kabupaten Sinjai telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara
klasikal kerena siswa yang tuntas adalah 100%.
3. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual Map) terhadap
Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada Pembelajaran PKn Siswa
Kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai
Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah melihat langsung keadaan
nyata siswa kelas V SD Negeri No. 184 Baru Kabupaten Sinjai pada saat proses
belajar mengajar, pengelolaan kelas, penguasaan materi serta penggunaan media.
Adapun karakteristik siswa (responden) dalam penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
64
Tabel 4.9 Karakteristik Siswa (Responden) Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Umur
No. Nama Murid
Jenis
Kelamin Umur Ket.
L P
1. Alif Anugrah 12 thn
2. Angga Saputra 11 thn
3. Dinul Afdal 10 thn
4. Juliana 10 thn
5. M.Anugrah 10 thn
6. Muh.Rafli.S 10 thn
7. Muhgni latifa 10 thn
8. Nurfadillah Asrullah 10 thn
9. Nurul Syafika 11 thn
10. Riska 10 thn
11. Rismayani 10 thn
12. Saktiya 10 thn
13. Vallen Fauzan Ghiyats
Wakary
10 thn
14. Andi Almi Nurfajria 10 thn
Jml. 14 6 8
Berdasarkan karakteristik pada tabel 4.9 dari hasil observasi dalam
penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa dari 14 sampel siswa, terdapat 6
jumlah siswa Laki-laki dan 8 jumlah siswa perempuan. Dan dilihat dari segi umur,
rata-rata umur siswa kelas V SD Negeri No. 184 Baru Kabupaten Sinjai adalah
mulai dari umur 10 sampai 12 tahun. Pada tabel 4.9 diatas dapat disimpulkan
65
bahwa terdapat 11 siswa berumur 10 tahun, 2 siswa berumur 11 tahun dan 1 siswa
berumur 12 tahun.
Obsevasi selanjutnya adalah observasi untuk melihat aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian yang di
lakukan peneliti, maka di peroleh data aktivitas siswa selama proses pembelajaran
melalui instrumen observasi aktivitas siswa sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa
No. Nama Murid Nilai
1. Alif Anugrah 68,8 %
2. Angga Saputra 68,8 %
3. Dinul Afdal 68,8 %
4. Juliana 71,9 %
5. M.Anugrah 78,1 %
6. Muh.Rafli.S 96,9 %
7. Muhgni latifa 84,4 %
8. Nurfadillah Asrullah 93,8 %
9. Nurul Syafika 87,5 %
10. Riska 96,9 %
11. Rismayani 90 %
12. Saktiya 90,7 %
13. Vallen Fauzan Ghiyats Wakary 87,5 %
14. Andi Almi Nurfajria 90,7 %
66
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai persentase aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun dikategorikan pada
pedoman kriteria penilaian menurut Jihad dalam Libersia (2012:30), maka
keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Persentase Aktivitas siswa
Nilai Kriteria Frekuensi Persentase
(81,7% - 100%) Baik 9 64 %
(48,3% - 81,3%) Cukup 5 36 %
(0% - 48%) Kurang 0 0,00%
Jumlah 14 100 %
Berdasarkan data yang dilihat pada table 4.11 di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan instrument observasi yakni dikategorikan kurang sebesar
0,00 %, dikategorikan cukup sebesar 36 %, dan dikategorikan baik sebesar 64 %.
Melihat hasil persentase yang ada, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung baik dan siswa di kategorikan aktif.
4. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual Map)
terhadap Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada Pembelajaran
PKn Siswa SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Terdapat pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual map) terhadap pemahaman
Konsep Wawasan Nusantara pada Pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri
No. 184 Baru Kabupaten Sinjai” Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk
67
menjawab hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini uji yang digunakan
adalah uji-t.
Siregar (2015:194) Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali
ditemui dalam masalah- masalah praktis statistik. Maka teknik yang digunakan
untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan
menggunakan uji-t.
Tabel 4.12 Analisi Skor Pretest dan Posttest
No. T1 (Pretest) T2 (Posttest) d = T2-T1 d²
1. 57 83 26 676
2. 60 77 17 289
3. 50 77 27 729
4. 63 87 24 576
5. 60 83 23 529
6. 60 83 23 529
7. 60 93 33 1089
8. 53 80 27 729
9. 47 83 36 1296
10. 63 87 24 576
11. 47 90 43 1849
12. 73 90 17 289
13. 50 87 37 1369
14. 57 80 23 529
Jumlah 800 1180 380 11054
68
Keterangan:
T1 : Pretest
T2 : Posttest
d : Jumlah dari gain (Posttest-Pretest)
d² : Jumlah dari gain setelah dikuadratkan
Langkah – langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :
Md = ∑ 𝑑
𝑁
= 380
14
= 27,14
= 27
2. Mencari harga “∑ 𝑋2 𝑑” dengan menggunakan rumus :
∑ 𝑋2 𝑑 = ∑ 𝑑 – (∑ 𝑑)2
𝑁
= 11.054 – (3802)
14
= 11.054 – 144.440
14
= 11.054 – 10.314
= 740
3. Menentukan harga thitung dengan menggunakan rumus :
t = Md
√∑ x2 d
N ( N−1 )
69
t = 27
√740
14( 14−1 )
t = 27
√740
182
t = 27
√4,07
t = 27
2,02
t = 8,9
4. Menentukan harga ttabel
Untuk Menentukan harga ttabel dengan mencari ttabel menggunakan tabel
distribusi t (terlampir) dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan db = N-1 = 14-1 = 13
maka diperoleh t0,05 = 2,160. Setelah diperoleh thitung 8,9 dan ttabel = 2,160 (tabel
distribusi 6.1 terlampir) maka diperoleh thitung > ttabel atau 8,9 > 2,160 sehingga
dapat di simpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima . Hal ini berarti
bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual
map) terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada Pembelajaran PKn
siswa kelas V SD Negeri No. 184 Baru Kabupaten Sinjai.
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan pada penggunaan media pembelajaran berbasis web
70
(virtual map) terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada
Pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai.
Hasil pengujian tersebut sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Mahmud Rafi Al-Ghani (2017)
dengan judul “Pengembangan Media Berbasis Web (Virtual Map) pada
Pembelajaran PKn Materi NKRI kelas V SD Negeri Wionorejo”. Hasil penelitian
yang diperoleh dari data pengembangan media pembelajaran berbasis web (virtual
map) terjadi peningkatan rerata hasil belajar mencapai menjelaskan bahwa media
pembelajaran berbasis web (virtual map) layak digunakan dan efektif dalam
meningkatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 29,57% dari 7,14%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis web (virtual
map) dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas
V SD Negeri Wionorejo.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Fathika Fauziah Hanum (2014)
dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Banguntapan”,
menjelaskan bahwa setelah penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual
map) terjadi peningkatan rerata hasil belajar mencapai menjelaskan bahwa media
pembelajaran berbasis web (virtual map) layak digunakan dan efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 20,47%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran berbasis web (virtual map) dapat meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas IX di SMA Negeri 1
Banguntapan.
71
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas V SD
Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai sebanyak 14 orang dengan jumlah nilai
pretest yang di peroleh adalah 800 dan jumlah nilai posttest yang di peroleh 1180.
Perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest bukanlah suatu
kebetulan, tetapi perbedaan signifikan karena diberikan perlakuan. Sehingga H1
diterima. Ini berarti bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual
map) memiliki pengaruh terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada
Pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai.
Berdasakan nilai yang diuraikan, terlihat bahwa jumlah nilai dari posttest
(setelah perlakuan) lebih tinggi di bandingkan pretest (sebelum perlakuan) yang
diperoleh siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai.
Media pembelajaran berbasis web (virtual map) termasuk media visual
yang diakses melalui jaringan internet yang dapat membantu murid dalam
memahami pelajaran sekaligus menarik bagi siswa. Penggunaan media
pembelajaran berbasis web (virtual map) pada proses belajar PKn merupakan
variasi dalam proses pembelajaran dengan metode bermain sehingga siswa tidak
merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran PKn di kelas yang
mempengaruhi peningkatan pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada
Pembelajaran PKn.
Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara tersebut sejalan dengan
pendapat Bloom (dalam Hamdani, 2012 : 82) bahwa pemahaman konsep adalah
kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan
suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami, mampu
72
memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Pemahaman konsep
sangat diperlukan bagi siswa yang sudah mengalami proses belajar. Pemahaman
tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik dari sebelumnya, dari yang tidak tahu menjadi tahu setelah media
pembelajaran berbasis web (virtual map) tersebut digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut juga di ungkapkan oleh (Suyanto, 2013:108) bahwa
penggunaan media sangat membantu pemahaman murid terhadap materi yang
diberikan juga dapat meningkatkan semangat belajar mereka karena lebih banyak
yang senang mengikuti proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diukur berdasarkan
ketercapaian kompetensi yang telah diterapkan sejak awal kegiatan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran perlu adanya interaksi antar dua belah pihak yaitu
pengajar (guru) dan siswa. Tugas guru tidak hanya memberikan sejumlah
informasi kepada siswa, tetapi mengusahakan agar konsep-konsep yang diajarkan
dapat tertanam dalam ingatan siswa. Hal ini membuat siswa memandang
pembelajaran PKn sebagai pembelajaran yang sulit diingat, materinya susah,
cenderung membosankan bahkan siswa kurang termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal,
karena siswa kurang memahami konsep dan materi-materi yang diajarkan oleh
guru. Sebenarnya pembelajaran PKn dapat diajarkan dengan berbagai model,
metode maupun media pembelajaran, agar mempermudah siswa dalam memahami
pelajaran PKn. Salah satu usaha untuk mengkomodir kebutuhan siswa dalam
kegiatan belajar PKn, guru hendaknya mampu membuat pembelajaran menjadi
73
suatu hal yang menyenangkan dan memberikan dampak yang efektif sebagai alat
penunjang proses pembelajaran dalam rangka menyampaikan bahwa pelajaran
kepada siswa atau peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran.
74
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran
berbasis web (virtual map) terhadap pemahaman Konsep Wawasan Nusantara
Siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
Hal ini tampak pada nilai yang diperoleh siswa sebelum diberikan perlakuan yaitu
dari 47 sampai 73. Skor rata-rata pretest yaitu 57,14 berada pada kategori rendah.
Setelah menggunakan media pembelajaran berbasis web (virtual map), hasil
belajar pemahaman Konsep Wawasan Nusantara Siswa dikategorikan memadai
dengan semua siswa mencapai standar keberhasilan belajar dengan perolehan nilai
yakni 77 sampai skor tertinggi 93. Skor rata-rata posttest 84,3 berada pada
kategori tinggi. Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual
map) diketahui pula berdasarkan perhitungan statistik inferensial menggunakan
rumus uji t. Perbandingan hasil kemampuan pretest dan posttest menunjukkan
bahwa thitung > ttabel atau 8,9 > 2,160 pada taraf signifikan 5%. Sehingga hipotesis
yang diajukan pada penelitian ini diterima.
75
B. Saran
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran mengatasi
kesulitan yang di alami siswa. Berdasarkan temuan yang berkaitan dengan hasil
penelitian bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis web (virtual map)
berpengaruh terhadap pemahaman konsep Wawasan Nusantara pada pembelajaran
PKn Siswa kelas V SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai, maka
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada pihak sekolah khususnya guru sekolah dasar, agar sebaiknya setiap
melaksanakan kegiatan mengajar menggunakan media seperti media
pembelajaran berbasis web (virtual map) sebagai salah satu alternatif dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa serta semangat belajar siswa dikelas untuk
memudahkan pemahaman mereka dalam menerima materi pelajaran yang
diajarkan. Dengan menggunakan media, akan meningkatkan motivasi dan
semangat belajar siswa serta memudahkan daya pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan.
2. Sebagai calon guru, mahasiswa perlu memahami arti dari guru profesional
dimana guru bukan hanya menjadi pengajar tetapi guru adalah fasilitator yang
memfasilitasi semua kebutuhan siswa di kelas mulai dari bagaimana seorang
guru mampu menguasai materi, mampu menguasai siswa dan mampu
menguasai kelas serta dengan kemampuan-kemampuan lain yang dimiliki
untuk menghadapi kesulitan belajar siswa dengan berbagai karakteristik yang
berbeda dalam suatu kelas.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam. 2016. Pengantar Pendidikan : Asas & Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta : AR_RUZZ MEDIA.
Andi, Kurniawan. 2015. Viral atau Virtual. (Online)
(https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/cru1s3r/vir
al-atau-virtual), diakses pada 29 Januari 2020.
Baso, Andi & Nasrun, Hasan. 2017. Pembelajaran PPKn Kelas Rendah.
Makassar : CV Media SembilanSembilan.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Undang-Undang No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Erwin Muhammad. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Bandung : PT. Refika Aditama.
Gunawan, Wahyu. 2010. Kebut Sehari Menjadi Master PHP. Yogyakarta :
Genius Publishe.
Juliardi, Budi. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kaelan. & Achmad Zubaidi. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Paradigma.
KBBI. 2016. (Online) (https://kbbi.web.id) diakses pada 29 Januari 2020.
Libresa, Febi. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round
Table dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Matematika Siswa. Skripsi tidak di terbitkan. Bandung : Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Lu’mu Tasri. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek
(nomor 2).
Lukman, Asrul. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Edukasi Hitung Kompak
Terhadap Kemampuan Berhitung Pada Siswa Kelas V SD Inpres
Maccini Kota Makassar. Skripsi tidak di terbitkan. Makassar :
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Narmoatmojo, Winarno. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakata : Penerbit Ombak.
78
Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta : KENCANA
Pribadi, Benny A. 2017. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta :
KENCANA
Rahman, Syaiful. dkk. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Website pada
Proses Pembelajaran Poduktif di SMK. Jurnal of Mechanical
Engineering Education, 1(1) : 139.
Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Rusman. 2018. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru.Depok : PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2014. Penelitian Pendidikan : Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta : Kencana Preneda Media Group
Siregar, Sofyan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta : KENCANA
_________. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta : Bumi Aksara
Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
_________.2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Suryabrata, Sumardi. 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta : KENCANA.
Syafril & Zelhendri, Zen. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Depok :
KENCANA
Wahab, Rohmalia. 2016. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Wuryandani, Wuri & Fathurrohman. 2012. Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Zainiyati, Husniyatus Salamah. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis ICT (Konsep dan Aplikasi pada Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam). Jakarta : KENCANA
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
Soal Pretest dan Posttest
Lampiran 1
Instrumen Lembar Pretest
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Umur :
A. Petunjuk Pengisian Jawaban
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar !
B. Soal Pilihan Ganda
1. Bekerja sama menyelesaikan tugas sekolah dan saling menghargai pendapat
teman menunjukkan perilaku yang mencerminkan...
a. Persatuan dan kesatuan
b. Kasih sayang
c. Kemandirian
d. Kerja bakti
2. Perilaku berikut yang tidak menunjukkan sikap kekeluargaan adalah...
a. Menengok teman yang sakit
b. Membantu teman yang berbuat curang
c. Membela teman yang diejek
d. Menjalin persahabatan
3. Contoh sikap seorang pelajar yang mencintai Indonesia adalah ....
a. Bangga menggunakan HP Samsung
b. Lebih menyukai lagu korea daripada Indonesia
c. Bangga menggunakan tas buatan Garut Jawa Barat
d. Lebih sering menggunakan Bahasa asing dari pada Bahasa Indonesia
4. Pada suatu hari Ayah bekerja bakti membantu tetangga yang rumahnya rusak
karena bencana alam. Hal ini merupakan sikap kerukunan di lingkungan...
a. Keluarga
b. Organisasi
c. Masyarakat
d. Sekolah
5. Kita selalu melaksanakan tugas piket membersihkan kelas demi terciptanya
lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan menjaga serta sikap...
a. Hidup rukun
b. Hidup bahagia
c. Percaya diri
d. Ramah
6. Pada saat bermain sepak bola kita senantiasa bekerja sama. Hal ini
mencerminkan sikap...
a. Berusaha menghargai waktu
b. Tenang dalam permainan
c. Sosial sesama teman
d. Kerukunan dalam organisasi
7. Edo telah turut menjaga persatuan dan kesatuan di sekolah yang ditunjukkan
dengan....
a. Bermalas-malasan belajar
b. Mengejek teman
c. Mengabaikan nasehat guru
d. Merawat dan mencintai lingkungan sekolah
8. Manfaat membina persatuan dan kesatuan adalah ...
a. Terwujudnya kehidupan yang kacau
b. Pergaulan anta sesama lebih rukun
c. Menimbulkan pertikaian
d. Pelaksanaan gotong royong tidak dapat berjalan
9. Sesama umat beragama kita harus saling...
a. Mengejek
b. Menghormati
c. Bekerja sama
d. Memusuhi
10. Di dalam lingkungan masyarakat terdapat banyak perbedaan, maka kita harus
saling menjunjung tinggi sikap...
a. Toleransi
b. Egois
c. Tanggung jawab
d. Percaya diri
11. Indonesia terdiri dari berbagai suku, tetapi kita harus tetap merasa satu
sebagai suatu...
a. Daerah
b. Bangsa dan negara
c. Perbedaan
d. Keragaman
12. Supaya dapat menjaga bangsa yang maju dan terus berkembang dengan baik
maka seluruh warga negara Indonesia harus...
a. Bersatu dan bergotong royong
b. Beradu pendapat dan selalu berdebat
c. Berlomba dan memicu konflik
d. Bergotong royong dan memberontak
13. Semboyang negara kita adalah ....
a. Jalasveva Jaya Wahe
b. Kartika Eka Paksi
c. Bhinneka Tunggal Ika
d. Tutu Wuri Handayani
14. Keberagaman suku yang ada di Indonesia harus dimaknai sebagai ....
a. Perpecahan bangsa
b. Kemunduran negara
c. Kekayaan bangsa
d. Kelemahan negara
15. Semboyang Bhinneka Tunggal Ika mempunyai arti ....
a. Berbeda-beda tapi tetap terpecah belah
b. Berbeda-beda tetapi akan menjadi sama
c. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua
d. Berbeda-beda dengan segala kerukunan
16. NKRI adalah singkatan dari...
a. Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Negara Kebangsaan Rakyat Indonesia
c. Negara Kesatuan Rakyat Indonesia
d. Negara Kebanggaan Rakyat Indonesia
17. Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk....
a. Kesultanan
b. Republik
c. Kerajaan
d. Keraton
18. Contoh sikap yang mencerminkan cinta NKRI adalah ...
a. Berkelahi dengan teman beda suku
b. Mengejek budaya daerah lain
c. Berteman dengan orang dari daerah manapun
d. Memilih teman hanya dari satu daerah saja
19. Berikut ini adalah hal-hal yang tidak mengancam keutuhan NKRI adalah...
a. Perkelahian antar kota
b. Permusuhan antar suku
c. Perlombaan olahraga antar provinsi
d. Tawuran antar desa
20. Kita dapat menjaga keutuhan NKRI dimulai dari lingkungan...
a. Sekolah
b. Keluarga
c. Negara
d. Provinsi
21. Salah satu contoh corak kehidupan di masyarakat yang mencerminkan upaya
menjaga keutuhan NKRI adalah...
a. Bertengkar dengan tetangga
b. Kerja bakti di masyarakat
c. Belajar dengan rajin
d. Bekerja sungguh-sungguh
22. Sila di Pancasila yang menekankan tentang kerukunan agar NKRI tetap
terjaga adalah...
a. Sila pertama
b. Sila kedua
c. Sila ketiga
d. Sila keempat
23. Jika keutuhan NKRI tetap terjaga maka rakyat Indonesia bisa hidup dengan...
a. Damai
b. Gelisah
c. Sukses
d. Menderita
24. Dari segi geografis,wilayah NKRI terletak diantara dua samudera yaitu
Samudera Hindia dan Samudera...
a. Pasifik
b. Atlantik
c. Artik
d. Antartika
25. Di sebelah utara, negara Indonesia berbatasan langsung dengan negara,
kecuali....
a. Philipina
b. Singapura
c. Australia
d. Malaysia
26. Berikut ini adalah pembagian-pembagian wilayah yang ada dalam NKRI,
Kecuali...
a. Kabupaten
b. Provinsi
c. Negara Serikat
d. Kecamatan
27. Provinsi paling barat Indonesia adalah....
a. Jawa Barat
b. Sumatera Barat
c. Nangroe Aceh Darussalam
d. Kalimantan Barat
28. Indonesia terletak di garis astronomis...
a. 50 LS – 110 LU
b. 60 LS – 120 LU
c. 950 BT – 1410 BT
d. 940 BT – 1420 BT
29. Negara Indonesia memiliki pulau sebanyak 17.508, sehingga Indonesia
disebut dengan negara..
a. Maritim
b. Kepulauan
c. Khatulistiwa
d. Adi daya
30. Negara Indonesia dikenal dengan negara kepulauan karena....
a. Mempunyai pulau yang besar-besar
b. Terdiri dari ribuan pulau
c. Mempunyai pulau yang indah
d. Terdiri dari pulau-pulau kecil
Kunci Jawaban Soal Pretest
1. A 11. B 21. B
2. C 12. A 22. C
3. C 13. C 23. A
4. C 14. C 24. A
5. A 15. C 25. C
6. D 16. A 26. C
7. D 17. B 27. C
8. B 18. C 28. C
9. B 19. C 29. B
10. A 20. B 30. B
Instrumen Lembar Posttest
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Umur :
A. Petunjuk Pengisian Jawaban
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar !
B. Soal Pilihan Ganda
1. Bekerja sama menyelesaikan tugas sekolah dan saling menghargai pendapat
teman menunjukkan perilaku yang mencerminkan...
a. Persatuan dan kesatuan
b. Kasih sayang
c. Kemandirian
d. Kerja bakti
2. Perilaku berikut yang tidak menunjukkan sikap kekeluargaan adalah...
a. Menengok teman yang sakit
b. Membantu teman yang berbuat curang
c. Membela teman yang diejek
d. Menjalin persahabatan
3. Contoh sikap seorang pelajar yang mencintai Indonesia adalah ....
a. Bangga menggunakan HP Samsung
b. Lebih menyukai lagu korea daripada Indonesia
c. Bangga menggunakan tas buatan Garut Jawa Barat
d. Lebih sering menggunakan Bahasa asing dari pada Bahasa Indonesia
4. Pada suatu hari Ayah bekerja bakti membantu tetangga yang rumahnya rusak
karena bencana alam. Hal ini merupakan sikap kerukunan di lingkungan...
a. Keluarga
b. Organisasi
c. Masyarakat
d. Sekolah
5. Kita selalu melaksanakan tugas piket membersihkan kelas demi terciptanya
lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan menjaga serta sikap...
a. Hidup rukun
b. Hidup bahagia
c. Percaya diri
d. Ramah
6. Pada saat bermain sepak bola kita senantiasa bekerja sama. Hal ini
mencerminkan sikap...
a. Berusaha menghargai waktu
b. Tenang dalam permainan
c. Sosial sesama teman
d. Kerukunan dalam organisasi
7. Edo telah turut menjaga persatuan dan kesatuan di sekolah yang ditunjukkan
dengan....
a. Bermalas-malasan belajar
b. Mengejek teman
c. Mengabaikan nasehat guru
d. Merawat dan mencintai lingkungan sekolah
8. Manfaat membina persatuan dan kesatuan adalah ...
a. Terwujudnya kehidupan yang kacau
b. Pergaulan anta sesama lebih rukun
c. Menimbulkan pertikaian
d. Pelaksanaan gotong royong tidak dapat berjalan
9. Sesama umat beragama kita harus saling...
a. Mengejek
b. Menghormati
c. Bekerja sama
d. Memusuhi
10. Di dalam lingkungan masyarakat terdapat banyak perbedaan, maka kita harus
saling menjunjung tinggi sikap...
a. Toleransi
b. Egois
c. Tanggung jawab
d. Percaya diri
11. Indonesia terdiri dari berbagai suku, tetapi kita harus tetap merasa satu
sebagai suatu...
a. Daerah
b. Bangsa dan negara
c. Perbedaan
d. Keragaman
12. Supaya dapat menjaga bangsa yang maju dan terus berkembang dengan baik
maka seluruh warga negara Indonesia harus...
a. Bersatu dan bergotong royong
b. Beradu pendapat dan selalu berdebat
c. Berlomba dan memicu konflik
d. Bergotong royong dan memberontak
13. Semboyang negara kita adalah ....
a. Jalasveva Jaya Wahe
b. Kartika Eka Paksi
c. Bhinneka Tunggal Ika
d. Tutu Wuri Handayani
14. Keberagaman suku yang ada di Indonesia harus dimaknai sebagai ....
a. Perpecahan bangsa
b. Kemunduran negara
c. Kekayaan bangsa
d. Kelemahan negara
15. Semboyang Bhinneka Tunggal Ika mempunyai arti ....
a. Berbeda-beda tapi tetap terpecah belah
b. Berbeda-beda tetapi akan menjadi sama
c. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua
d. Berbeda-beda dengan segala kerukunan
16. NKRI adalah singkatan dari...
a. Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Negara Kebangsaan Rakyat Indonesia
c. Negara Kesatuan Rakyat Indonesia
d. Negara Kebanggaan Rakyat Indonesia
17. Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk....
a. Kesultanan
b. Republik
c. Kerajaan
d. Keraton
18. Contoh sikap yang mencerminkan cinta NKRI adalah ...
a. Berkelahi dengan teman beda suku
b. Mengejek budaya daerah lain
c. Berteman dengan orang dari daerah manapun
d. Memilih teman hanya dari satu daerah saja
19. Berikut ini adalah hal-hal yang tidak mengancam keutuhan NKRI adalah...
a. Perkelahian antar kota
b. Permusuhan antar suku
c. Perlombaan olahraga antar provinsi
d. Tawuran antar desa
20. Kita dapat menjaga keutuhan NKRI dimulai dari lingkungan...
a. Sekolah
b. Keluarga
c. Negara
d. Provinsi
21. Salah satu contoh corak kehidupan di masyarakat yang mencerminkan upaya
menjaga keutuhan NKRI adalah...
a. Bertengkar dengan tetangga
b. Kerja bakti di masyarakat
c. Belajar dengan rajin
d. Bekerja sungguh-sungguh
22. Sila di Pancasila yang menekankan tentang kerukunan agar NKRI tetap
terjaga adalah...
a. Sila pertama
b. Sila kedua
c. Sila ketiga
d. Sila keempat
23. Jika keutuhan NKRI tetap terjaga maka rakyat Indonesia bisa hidup dengan...
a. Damai
b. Gelisah
c. Sukses
d. Menderita
24. Dari segi geografis,wilayah NKRI terletak diantara dua samudera yaitu
Samudera Hindia dan Samudera...
a. Pasifik
b. Atlantik
c. Artik
d. Antartika
25. Di sebelah utara, negara Indonesia berbatasan langsung dengan negara,
kecuali....
a. Philipina
b. Singapura
c. Australia
d. Malaysia
26. Berikut ini adalah pembagian-pembagian wilayah yang ada dalam NKRI,
Kecuali...
a. Kabupaten
b. Provinsi
c. Negara Serikat
d. Kecamatan
27. Provinsi paling barat Indonesia adalah....
a. Jawa Barat
b. Sumatera Barat
c. Nangroe Aceh Darussalam
d. Kalimantan Barat
28. Indonesia terletak di garis astronomis...
a. 50 LS – 110 LU
b. 60 LS – 120 LU
c. 950 BT – 1410 BT
d. 940 BT – 1420 BT
29. Negara Indonesia memiliki pulau sebanyak 17.508, sehingga Indonesia
disebut dengan negara..
a. Maritim
b. Kepulauan
c. Khatulistiwa
d. Adi daya
30. Negara Indonesia dikenal dengan negara kepulauan karena....
a. Mempunyai pulau yang besar-besar
b. Terdiri dari ribuan pulau
c. Mempunyai pulau yang indah
d. Terdiri dari pulau-pulau kecil
Kunci Jawaban Soal Posttest
1. A 11. B 21. B
2. C 12. A 22. C
3. C 13. C 23. A
4. C 14. C 24. A
5. A 15. C 25. C
6. D 16. A 26. C
7. D 17. B 27. C
8. B 18. C 28. C
9. B 19. C 29. B
10. A 20. B 30. B
Lampiran 2
Lembar Aktivitas siswa
Lampiran 2
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Nama Siswa :
Hari/Tanggal :
Observer :
Berilah tanda centang (√) pada skor 1,2,3 atau 4 sesuai dengan kondisi
siswa pada saat pembelajaran!
No Komponen yang Dinilai
1 2 3 4
1 Siswa duduk rapi siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa aktif pada saat pembelajaran
3 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
4 Siswa bersikap tenang saat pembelajaran
5
Siswa memperhatikan media pembelajaran
berbasis web (virtual map) yang dijelaskan
oleh guru
6
Siswa bersemangat mengikuti proses
pembelajaran menggunakan media
pembelajaran berbasis web (virtual map)
7
Siswa bersemangat saat diminta menjawab soal
persatuan dan kesatuan dalam konteks
Wawasan Nusantara menggunakan media
pembelajaran berbasis web (virtual map)
8
Siswa mengerjakan tugas mengenai Wawasan
Nusantara secara individu tanpa melihat
pekerjaan teman lain
Jumlah Skor
Keterangan:
Skor 4 : Sangat Baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup
Skor 1 : Kurang
Skor
Lampiran 3
Daftar Hadir Siswa
DAFTAR HADIR SISWA KELAS V SD NEGERI NO.184 BARU
KABUPATEN SINJAI
No. Nama Siswa
Pertemuan Ke-
1 2 3 4 5
1 Alif Anugrah
O
B
S
E
R
V
A
S
I
2 Angga Saputra
3 Dinul Afdal
4 Juliana
5 M.Anugrah
6 Muh.Rafli.S
7 Muhgni Latifa
8 Nurfadillah Asrullah
9 Nurul Syafika
10 Riska
11 Rismayani
12 Saktia
13 Vallen Fauzan Ghiyats
Wakary
14 Andi Almi Nurfajria
Sinjai, Agustus 2020
Peneliti
Sri Wahyuni
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM 2013
(Disusun Sesuai Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019)
Satuan Pendidikan : SD Negeri No.184 Baru
Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Ekosistem
Sub Tema : Komponen Ekosistem (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 1 Hari
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar sebuah pemandangan alam, siswa mampu
mengenali potensi alam yang ada di sekitar mereka secara tepat.
2. Dengan mencermati teks bacaan yang disajikan, siswa mampu
menentukan pokok pikiran dan informasi penting dari bacaan secara tepat.
3. Dengan menyimak penjelasan guru, siswa mampu menuliskan pulau pulau
dan perairan yang ada di Indonesia dengan tepat.
4. Dengan mengamati peta kepulauan Negara Republik Indonesia, siswa
mampu mengenali letak dan luas Indonesia melalui peta secara benar.
5. Dengan mencermati teks bacaan sumpah pemuda, siswa dapat
menjelaskan makna persatuan dan kesatuan dengan benar.
6. Dengan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan sikap yang
mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Dengan menyimak penjelasan dan mengamti petas, siswa mampu
mengidentifikasi usaha untuk menjaga persatuan, kesatuan dan keutuhan
NKRI secara benar.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan
1. Melakukan pembukaan dengan salam dan dilanjutkan
Dengan Membaca Doa (Orientasi)
2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari. (Motivasi)
15
menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Inti
Kegiatan Pembuka
Guru membuka pelajaran dengan menanamkan
pendidikan karakter kepada siswa.
Guru mengajak siswa untuk selalu mengimplementasikan
pembelajaran karakter selama pembelajaran daring yang
berlangsung di rumah masing-masing seperti jujur,
tanggung jawab, disiplin.
Guru mengajak siswa untuk selalu membiasakan diri
hidup bersih dan sehat ditengah pandemi covid-19 seperti
rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengguakan masker,serta menjaga jarak.
Kegiatan ini dapat membiasakan siswa untuk selalu
mengedepankan pendidikan karakter dalam pembelajaan.
A. Ayo Mengamati
Guru membacakan teks tentang kenampakan alam dan
letak geografis negara Indonesia dan siswa menyimak
penjelasan guru.
Guru memberikan pertanyaan mengenai hasil proses
menyimak siswa.
- Mengapa negara kita disebut negara
kepulauan?
- Apakah keunikan yang dimiliki oleh bangsa
kita dan bisa jadi tidak dimiliki oleh bangsa-
bangsa lain di dunia?”
- Apa yang dapat kamu simpulkan dari hasil
menyimakmu tadi?
Guru menanyakan kepada beberapa siswa secara acak
mengenai pokok pikiran, kemudian memberikan
penjelasan kembali tentang pokok pikiran dan
informasi penting.
Siswa mengemukakan dan menuliskan pokok pikiran
dan informasi penting yang ditemui pada lembar kerja
yang tersedia (kegiatan ini merupakan kegiatan yang
digunakan untuk mencapai KD 3.7 Menguraikan
konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks
nonfiksi).
Siswa menuliskan kesimpulan dari hasil kerja
mandirinya tersebut.
Guru meminta siswa untuk mengamati gambar peta
kepulauan Indonesia dan untuk mengetahui
pemahaman siswa mengenai pulau-pulau yang ada di
Indonesia secara mandiri.
Guru kemudian memberikan pemahaman tentang peta
140
Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Indonesia dan negara-negara yang berbatasan
langsung dengan Indonesia.
B. Ayo Berlatih
Siswa diminta untuk mengamati komponen komponen
yang ada peta tersebut.
Guru secara acak menunjuk beberapa siswa untuk
mengulas kembali tentang skala dalam peta.
Guru meminta siswa untuk menyiapkan peralatan
menggambar, seperti: kertas, penggaris, pensil, dan
pensil warna.
Siswa diminta untuk membaca tahapan-tahapan dalam
pembuatan peta. Pastikan siswa mengerti kegiatan
yang perlu mereka lakukan sebelum mereka memulai
membuat peta masing-masing.
Setelah siswa mengerti kegiatan yang perlu mereka
lakukan, Guru kemudian memberikan kertas kepada
siswa.
Semua kegiatan ini ditujukan untuk membantu
pemahaman siswa mengenai cara menggambar peta
yang menunjukkan letak, luas, dan karakteristik
kondisi geografis Indonesia (KD IPS 4.1).
C. Ayo Membaca
Setelah mengamati peta, Guru kembali menunjuk
beberapa siswa secara acak untuk membaca teks
bacaan tentang peristiwa Sumpah Pemuda (satu siswa
membaca satu paragraf).
Semua kegiatan ini ditujukan untuk membantu
pemahaman siswa tentang penjelasan peristiwa
Sumpah Pemuda 1928 (KD PPKn 3.4 Memahami
manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun
kerukunan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan 4.4 Menceritakan manfaat persatuan
dan kesatuan untuk membangun kerukunan dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Guru memberikan penjelasan tentang nilai persatuan
dan kesatuan dalam teks sumpah pemuda serta usaha
untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Guru menugaskan siswa untuk menyebutkan contoh
sikap persatuan dan kesatuan dalam sekolah, keluarga
dan masyarakat.
Siswa diminta untuk mengidentifikasi dan menuliskan
usaha untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Semua kegiatan ini ditujukan untuk membantu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
pemahaman siswa tentang penjelasan peristiwa
Sumpah Pemuda 1928 dan pengaktualisasian konsep
persatuan dan kesatuan (KD PPKn 3.4 dan 4.4).
Penutup 1. Guru memberikan pertanyaan seputar pengetahuan siswa
dari pembelajaran hari ini.
- Bagaimana sumpah pemuda dapat meningkatkan
persatuan dan kesatuan bangsa?
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Penugasan dirumah
- Guru menugaskan siswa untuk selalu mengaplikasikan
nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-
hari.
5. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
6. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
15
menit
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.
Guru Kelas V
Hj. MIHRAH, S.Pd
NIP. 19621231 198306 2 045
Sinjai, 27 Juli 2020
Mahasiswa
SRI WAHYUNI
NIM. 105401111616
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri No. 184 Baru
IMRAN, S.Pd
NIP. 19791212 200312 1 015
Lembar Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bentuk Penilaian: Nontes (Menggambar Peta)
Instrumen Peilaian: Rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.7 dan 4.7
2. Bentuk Penilaian: Nontes (Menggambar Peta)
Instrumen Peilaian: Rubrik
KD IPS 3.1 dan 4.1
Catatan:
Rubrik digunakan sebagai pegangan guru dalam memberikan umpan balik
terhadap tugas membuat peta. Hasil dari kegiatan ini tidak harus
dimasukkan ke dalam buku nilai (sangat bergantung pada kesiapansiswa).
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah sebagai kegiatan untuk memahamkan
siswa tentang pengenalan karakteristik kondisi geografis Indonesia melalui
peta. Guru dapat melihat keberhasilan pembelajaran tentang teks nonfiksi
dari hasil keseluruhan kelas secara umum.
3. Bentuk Penilaian: Nontes (Membuat Poster)
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD PPKn 3.4 dan 4.4
Catatan: Rubrik digunakan sebagai pegangan guru dalam memberikan
umpan balik terhadap tugas tentang manfaat nilai persatuan dan kesatuan.
Hasil dari kegiatan ini tidak harus dimasukkan ke dalam buku nilai (sangat
tergantung pada kesiapan siswa). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah
sebagai kegiatan untuk memahamkan siswa tentang manfaat nilai persatuan
dan kesatuan. Guru dapat melihat keberhasilan pembelajaran tentang
manfaat nilai persatuan dan kesatuan dari hasil keseluruhan kelas secara
umum.
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SD Negeri No.184 Baru
Tema / Subtema 1 : Ekosistem / Komponen Ekosistem
Kelas / Semester : V / I (Satu)
Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit (1 Pembelajaran)
Hari / Tanggal : Senin, 27 Juli 2020
Mengenal Letak Geografis Indonesia
Letak geografis merupakan letak suatu daerah atau negara dilihat dari
kenyataan di permukaan bumi. Letak geografis sebuah daerah atau negara dibatasi
oleh letak geografis daerah atau negara lain yang berbatasan.
Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia.
Demikian juga Indonesia terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik
dan Samudra Hindia. Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa negara
seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, dan Australia.
Letak geografis Indonesia dianggap strategis karena menjadi tempat persilangan
antara dua benua dan dua samudra.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan. Terdapat lebih dari 17.000
pulau berukuran besar dan kecil berada di wilayah Indonesia. Dari sejumlah pulau
tersebut, sekira 6.000 pulau tidak berpenghuni. Beberapa pulau besar di Indonesia
antara lain Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sementara
itu beberapa pulau kecil yang berada di wilayah Indonesia antara lain Pulai Nias,
Siberut, Bangka, Belitung, Madura, Bali, Lombok, Flores, Ambon, dan
Halmahera.
Wilayah negara Indonesia membentang dari Sabang di barat hingga Merauke
di sebelah timur, terdiri atas daratan dan perairan. Luas daratan Indonesia adalah
1.922.570 km2. Luas perairan Indonesia adalah 3.257.483 km2.
Peristiwa Sumpah Pemuda 1928
Sumpah Pemuda merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah
nasional Indonesia. Peristiwa ini makin menyadarkan masyarakat Indonesia yang
kala itu berada di bawah penjajahan Belanda, terhadap pentingnya persatuan dan
kesatuan untuk melawan penjajah Kesadaran akan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa mendorong para pemuda dari berbagai suku bangsa yang ada di
Indonesia untuk mengambil tindakan patriotisme.
Situasi penjajahan Belanda yang diwarnai dengan larangan melakukan
kegiatan organisasi, mendorong para pemuda berdatangan dari berbagai penjuru
Indonesia untuk berkumpul di Jakarta. Kongres Pemuda yang diadakan pada
tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 melahirkan peristiwa Sumpah Pemuda. Peristiwa
ini menginspirasi seluruh lapisan masyarakat Indonesia terhadap pentingnya
persatuan dan kesatuan.
Pada saat itu, para pemuda yang berbeda suku, adat, dan bahasa bertekad
untuk bersatu dengan membacakan sebuah sumpah. Sumpah ini merupakan janji
pemuda mewakili masyarakat Indonesia untuk bersatu membentuk sebuah negara
merdeka yang bebas daripenjajahan. Isi sumpah tersebut sebagai berikut:
Pertama: Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Ketiga: Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Selain mengucapkan ikrar, pada saat itulah pertama kalinya Lagu Indonesia Raya
diperdengarkan. Lagu yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman (WR
Supratman) ini meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa di
kalangan pemuda untuk segera membentuk sebuah negara yang merdeka dan
berdaulat. Setelah merdeka, Lagu Indonesia Raya me jadi lagu kebangsaan
Indonesia.
(Sumber bacaan: www.portalsejarah)
Pemikiran tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa untuk
mewujudkan negara yang berdaulat tidak lepas dari pengaruh berdirinya
organisasi Budi Utomo. Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908.
Organisasi itu berdiri berdasarkan pemikiran seorang lulusan sekolah dokter Jawa
(STOVIA) bernama dr. Wahidin Sudirohusodo. Dokter Wahidin Sudirohusodo
ingin mengubah cara berjuang rakyat Indonesia dari perjuangan fisik kepada cara
perjuangan melalui pendidikan. Ide ini menarik perhatian seorang mahasiswa
STOVIA bernama Sutomo yang pada akhirnya mendirikan organisasi modern
pertama di Indonesa bernama Budi Utomo.
Perjuangan dr. Wahidin Soedirohoesodo dan dr. Soetomo adalah berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia kala itu terhadap pentingnya
persatuan dan kesatuan bangsa tanpa perlu mempermasalahkan perbedaan agama
dan suku. Keberadaan Budi Utomo telah menumbuhkan semangat dan menandai
terjadinya kebangkitan bangsa secara nasional. Sementara kebangkitan pemuda
Indonesia, ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928.
Pada kenyataannya, semangat persatuan dan kesatuan selalu mendapatkan
tantangan. Tantangan ini berupa perlawanan dari bangsa asing maupun tantangan
dari warga negara Indonesia yang tidak menginginkan persatuan bangsa. Untuk
melawan kekuatan asing, muncullah perlawanan masyarakat di segala penjuru
Indonesia yang melahirkan tokoh-tokoh yang gagah berani. Jenderal Sudirman
dan Bung Tomo, merupakan dua dari sekian banyak tokoh nasional yang terkenal
berani melawan kekuatan asing yang mengancam kesatuan negara Indonesia.
Kedua tokoh tersebut berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan
kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agusutus
1945.
Pada masa kini, usaha mempersatukan bangsa sering terancam oleh gerakan
gerakan dalam masyarakat yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dan gerakan Organisasi Papua
Merdeka di Papua merupakan gerakan masyarakat yang ingin memisahkan diri
dari NKRI pada masa Orde Baru. Setelah masa Orde Baru selesai, digantikan oleh
masa Reformasi, para pemimpin nasional pada masa itu berusaha keras
melakukan perundingan-perundingan untuk meredam aksiperpecahan tersebut.
K.H Abdurrahman Wahid, Presiden ke-empat Indonesia merupakan salah satu
tokoh nasional yang membantu upaya perdamaian untuk mengatasi perpecahan
tersebut.
(Sumber Bacaan: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id dengan penyesuaian)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
SATUAN PENDIDIKAN : SD Negeri No.184 Baru
KELAS / SEMESTER : V / I (Satu)
TEMA / SUB TEMA 1 : Ekosistem / Komponen Ekosistem
NAMA SISWA :
Petunjuk pengerjaan!
Amatilah gambar peta yang di tampilkan guru kemudian Gambarlah peta Negara
Republik Indonesia sesuai dengan cara menggambar peta yang telah dijelaskan!
Lampiran 5
Silabus Pembelajaran
Lampiran 6
Tabel Distribusi Hasil
Penelitian
Tabel 6.1 Distribusi t (t-tabel)
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Lampiran 7 Gambar Media Pembelajaran
Berbasis Web(Virtual Map)
Gambar 6.1 Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual Map)
Lampiran 8
Dokumentasi
BIOGRAFI SEKOLAH
Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SD Negeri No. 184 Baru
2. Nomor statistik : 40304712
3. Provinsi : Sulawesi Selatan
4. Kecamatan : Sinjai Barat
5. Desa/Kelurahan : Bonto Salama
6. Kode pos : 92653
7. Daerah : Perkotaan Pedesaan
8. Status Sekolah : Negeri Swasta
9. Akreditasi Sekolah : B
10. Akreditasi : disamakan diakui
11. NSS/NIS/NSM : 101191202018
12. Tahun berdiri : 1982
13. Tahun penegrian : 1982
14. Kegiatan belajar mengajar : Pagi
15. Bangunan sekolah : Milik Sendiri
16. Lokasi sekolah : Dusun Baru Desa Bonto salama
17. Jarak ke pusat kecamatan : 15 Km
18. Jarak ke pusat Otoda : 50 Km
19. Luas Tanah : 3.256 m2
20. Luas Bangunan : 378 m2
21. Terletak pada lintasan : Desa Kecamatan
Provinsi
22. Organisasi penyelenggara : Pemerintah Yayasan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No N
am
a
Gu
ru/P
eg
aw
ai/
NIP
Je
nis
Ke
lam
in
Ija
za
h T
era
kh
ir d
an
tah
un
ny
a
Sta
tus
Ke
pe
gaw
aia
n
Ja
ba
tan
Me
ng
aja
r d
ikela
s
Go
lon
ga
n R
ua
ng
Ke
tera
ng
an
Se
rtif
ikas
i G
uru
1 IMRAN, S.PD. 197912122003121015
L S-1
2007 PNS
Kepala Sekolah
VI III/d Sudah
2 SITTI ASIAH, S.PD. 196812311993072004
P S-1
2007 PNS
Guru kelas
I IV-a Sudah
3 SUTARNI,S.PD -
P S-1
2012 Suka Rela
Guru kelas
II - Belum
4 ABDULLAH, S.PD.I 197304012010011015
L S-1
2011 PNS
Guru kelas
III II-d Sudah
5 MANSUR.M, S.PD.SD 197107031999031009
L S-1
2011 PNS
Guru kelas
IV IV-a Sudah
6 HJ. MIHRAH, S.PD 196212311983062045
P S-1
2016 PNS
Guru kelas
V IV-b Sudah
7 MUH.ASDAR, S.PD 198507132008041001
L S-1
2012 PNS
Guru kelas
VI III-b Sudah
8 MIRNAWANTI, S.PD.I -
P S-1
2015 Suka Rela
PAI dan BTA
I-IV
- Belum
9 ADAM, S.PD.I -
L S-1
2006 Suka Rela
PAI dan BTA
I-IV
- Belum
10 MUHAMMAD NAWIR, S.PD -
L S-1
2011 Suka Rela
Penjas Orkes
I-IV
-
Belum
11 MUSRIADI -
L D-1
2010 Suka Rela
Operator - - Belum
12 FITRIANI, S.IPUST -
P S-1
2017 Suka Rela
Petugas Perpustakaa
n - - -
13 ALIMIN L
SD 1983
Suka Rela
Bujang - - -
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
Gambar 6.2 Observasi Sistem Pembelajaran
Gambar 6.3 Pelaksanaan pembelajaran sebelum penggunaan media
pembelajaran berbasis web (virtual map)
Gambar 6.3 Pelaksanaan pembelajaran sebelum penggunaan media
pembelajaran berbasis web (virtual map)
Gambar 6.4 Pemberian Pretest
Gambar 6.5 Pelaksanaan pembelajaran saat menggunakan media
pembelajaran berbasis web (virtual map)
Gambar 6.5 Pelaksanaan pembelajaran saat menggunakan media
pembelajaran berbasis web (virtual map)
Gambar 6.7 Pemberian Posttest
Gambar 6.7 Pemberian Posttest
Lampiran 9
Surat Penelitian
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Sri Wahyuni, Lahir di Bonto Salama, Kecamatan
Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan
pada tanggal 04 Maret 1999. Anak ke-1 dari 3
bersaudara dari pasangan Sainal Arif dan Hafsah.
Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan
Sekolah Dasar pada tahun 2004 di SD Negeri
No.184 Baru Kabupaten Sinjai dan tamat pada tahun 2010. Tahun 2010, penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah pertama di SMP Negeri 3
Sinjai Barat yang sekarang telah berganti nama menjadi SMP Negeri 18 Sinjai
dan tamat pada tahun 2013. Ditahun yang sama penulis menempuh pendidikan
menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat yang sekarang telah berganti nama
menjadi SMA Negeri 14 Sinjai dan tamat pada tahun 2016. Tahun 2016, penulis
hijrah ke Kota Makassar dengan tekad melanjutkan pendidikan dan terdaftar
sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan menyelesaikan
masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2020 dengan
judul skripsi : “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web (Virtual
Map) terhadap Pemahaman Konsep Wawasan Nusantara pada Pembelajaran PKn
Siswa SD Negeri No.184 Baru Kabupaten Sinjai”.