53

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA AN. H DENGAN POST OP.

APPENDICTOMY HARI PERTAMA DI RUANG

BAKUNG RS.PANTI WALUYO

SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

SITI CHOTIMAH

NIM. P.09101

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHANRASA NYAMAN PADAAN. HDENGAN POST

OP. APPENDICTOMY HARI PERTAMADI RUANG

BAKUNGRS.PANTI WALUYO

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

SITI CHOTIMAH

NIM. P.09101

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Siti Chotimah

NIM : P. 09101

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA AN. H

DENGAN POST OP. APPENDICTOMY HARI

PERTAMA DI RUANG BAKUNG RS. PANTI

WALUYO SURAKARTA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta,28 April2012

SITI CHOTIMAH

NIM. P.09101

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Siti Chotimah

NIM : P.09101

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA AN. H

DENGAN POST OP. APPENDICTOMY HARI

PERTAMA DI RUANG BAKUNG RS. PANTI

WALUYO SURAKARTA

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Tanggal : 28 April 2012

Pembimbing : Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns (.....................................)

NIK.201186076

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Siti Chotimah

NIM : P. 09101

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA AN. H

DENGAN POST OP. APPENDICTOMY HARI

PERTAMA DI RUANG BAKUNG RS. PANTI

WALUYO SURAKARTA

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKESKusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Tanggal : 3 Mei 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns (.....................................)

NIK.201186076

Penguji II : Nurul Devi.A, S.Kep.,Ns (.....................................)

NIK. 201186080

Penguji III : Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns (.....................................)

NIK. 201187085

Mengetahui

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep.,Ns

NIK.201084050

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penguji panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHANRASA NYAMANPADA AN.H DENGAN POST OP.

APPENDICTOMY HARI PERTAMA DI RUANG BAKUNG RS. PANTI

WALUYOSURAKARTA”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ii

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing dan penguji I yang

telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya

studi kasus ini.

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

vi

4. Nurul Devi A, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji II yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasusini.

5. Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji III yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasusini.

6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orang tuaku( Paino Gito Wiyono dan Ngadiyem ), yang selalu menjadi

inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi Kasus ini

bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan.Amin.

Surakarta,28 April 2012

Penulis

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 6

C. Manfaat Penulisan ............................................................... 7

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ..................................................................... 8

B. Pengkajian ........................................................................... 9

C. Perumusan Masalah Keperawatan ........................................ 11

D. Perencanaan Keperawatan ................................................... 12

E. Implementasi Keperawatan .................................................. 13

F. Evaluasi Keperawatan .......................................................... 15

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ......................................................................... 17

B. Simpulan dan Saran.............................................. ................. 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Gambar Skala Nyeri Wajah................................... 23

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

x

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Loog Book.

Lampiran 2. Format Pendelegasian Pasien.

Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data (3 hari).

Lampiran 4. Lembar Konsultasi.

Lampiran 5. Asuhan Keperawatan.

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Appendisitis merupakan salah satu penyakit tersering yang

memerlukan pembedahan darurat pada anak. Sekitar 1 dari 15 orang (7%)

mengalami appendisitis. Insiden puncak terjadi pada anak usia12 tahun, dan

penyakit ini jarang terjadi sebelum anak berusia 2 tahun. 80% sampai 95%

pasien berusia kurang dari 2 tahun sudah mengalami perforasi, karena kurang

dari 0,2% kasus appendisitis terjadi pada usia kurang dari 1 tahun,dan 30

sampai 60% pasien terkena appendisitis saat berusia lebih dari 2 tahun.

Apabila pasien yang terkena appendisitis perlu dilakukan appendictomy

dalam waktu 8 sampai 12 jam, pasien harus dirawat inap untuk observasi,

pemeriksaan dan uji laboratorium lebih lanjut. Salah satu pemeriksaan untuk

memastikan adanya appendisitis yaitu dengan radiografi abdomen,

pemeriksaan ini akan menunjang kuat diagnosis appendisitis apabila

ditemukan fekalit. Fekalit ditemukan pada hampir 25% pasien appendisitis.

Fekalit adalahsuatu massa seperti batu yang terbentuk dari feses, yang

terperangkap dalam saluran apendiks (menurut Stevenson dalam Rudolph,

2006).

Appendisitis adalah radang akut apendiks,appendisitis mempunyai

gambaran klinis yang sangat bervariasi seperti: nyeri, anoreksia, muntah,

konstipasi, diare, demam ringan, dan terjadi nyeri tekan atau nyeri lepas yang

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

2

dapat menandakan adanya peradangan.Nyeri dapat menyerang individu

dengan kasus appendicitis, baik pre operatifmaupun post operatif(Brough,

2007).

Obstruksi lumen merupakan penyebab utama appendisitis. Obstruksi

lumen appendiks merupakan kejadian pertama yang menyebabkan timbulnya

peradangan. Produksi mukus distal dan proliferasi bakteri selanjutnya

menyebabkan distensi appendiks dan berkurangnya perfusi akibat penekanan.

Iskemia yang terjadi menyebabkan nekrosis dan akhirnya perforasi.

Appendisitis dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di epigastrium, yang

sering dijelaskan sebagai indigesti, diikuti oleh rasa tidak nyaman di

periumbilikus baik akibat nyeri peradangan atau kolik dan tidak bergantung

pada lokasi appendiks. Hal ini diikuti oleh demam ringan disertai mual dan

bisa juga disertai muntah. Dapat pula timbul peritonitis dengan demam tinggi,

muntah persisten, rasa haus, malaise, dan tanda infeksi sistemik, atau proses

peradangan di ikuti pula oleh pembentukan abses dan nyeri tekan yang hebat

ditempat proses peradangan. Pada kondisi ini mual, muntah, dan demam

biasanya mendahului nyeri. Diare dapat terjadi pada 5 sampai 10% pasien

appendisitis. Nyeri tekan dan defans muskulorum lokal kuadran kanan bawah

yang konsisten merupakan tanda utama appendisitis (menurut Stevenson

dalam Rudolph, 2006).

Pengobatan terbaik untuk appendisitis adalah appendiktomy secara

dini.Appendictomy adalah pengangkatan apendiks. Appendictomy harus

dilakukan segera setelah kondisi anak memungkinkan untuk dilakukan

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

3

pembedahan. Appendictomy dilakukan dengan insisi transversal sepanjang 5

cm atau oblik, dibuat diatas titik maksimal nyeri tekan atau masa yang dapat

dipalpasi pada fosa iliaka kanan. Otot dipisahkan ke lateral rektus

abdominalis. Mesentrium apendikular, dasar apendiks diikat dan diangkat.

Pasien yang akan menjalani appendictomy harus dipersiapkan dengan

rehidrasi, koreksi elektrolit, pengendalian demam, kemungkinan penekanan

saluran cerna, dan pemberian antibiotik yang sesuai. Walaupun mungkin

memerlukan waktu beberapa jam, tetapi hal ini membantu mencegah penyulit

yang tidak dikehendaki. Apabila tampak normal pada laparotomi, apendiks

harus diangkat dan diteliti secara cermat untuk mengetahui adanya penyakit

lain. Apabila meradang tetapi tidak mengalami ganggren atau perforasi,

apendiks diangkat dan dilakukan pembiakan yang sesuai(menurut Stevenson

dalam Rudolph, 2006).

Kenyamanan merupakan sesuatu hal yang dibutuhkan individu dalam

mengatasi nyeri. Kenyamanan merupakan konsep sentral tentang kiat

keperawatan. Menurut Donahue dalam buku Potter dan Perry (2005),

meringkaskan melalui rasa nyaman dan tindakan untuk mengupayakan

kenyamanan, perawat memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan,

dorongan, dan bantuan. Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan

sebagai kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan

keperawatan. Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan

nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual,

psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

4

menginterpretasikan dan merasakan nyeri. Kolcaba dalam Potter dan Perry

(2005), mendefinisikan kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhi

kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan

ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),

kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang

sesuatu yang melebihi masalah/nyeri). Suatu cara pandang yang holisitik

tentang kenyamanan membantu dalam upaya mengidentifikasi empat konteks

antara lain : fisik berhubungan dengan sensasi tubuh, sosial berhubungan

dengan hubungan interpersonal,keluarga, dan social, psikospiritual

berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri, meliputi harga

diri, seksualitas, makna kehidupan dan yang terakhir lingkungan berhubungan

denganlatar belakang pengalaman eksternal manusia meliputi : cahaya, bunyi,

temperature, warna dan unsure-unsure ilmiah.

Menurut IASP dalam Potter dan Perry (2005), mendefinisikan nyeri

sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak

menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang actual atau

potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi

kerusakan. Fisiologi nyeri menurut McNair dalam Potter dan Perry (2005),

nyeri dapat mempengaruhi reaksi fisik, emosi, dan perilaku. Cara yang paling

baik untuk memahami nyeri, akan membantu untuk menjelaskan 3 komponen

fisiologis sebagai berikut, yakni : resepsi, persepsi dan reaksi. Stimulus

penghasil nyeri mengirim impuls melalui serabut saraf perifer. Serabut nyeri

memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute saraf

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

5

dan akhirnya sampai didalam massa berwarna abu-abu didalam medulla

spinalis. Terdapat pesan nyeri yang dapat berinteraksi dengan sel-sel saraf

inhibitor. Sekali stimulus nyeri mencapai kekorteks cerebral, maka otak

menginterpretasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman

dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan dalam upaya

mempersepsikan nyeri.

Menurut Merritt dalam Rudolph (2006), guna menuntun pengenalan,

penilaian, dan pengelolaan pediatri, berbagai penulis telah

berupayamengkategorisasi pengalaman nyeri. Empat kategori yang secara

umumditerima adalah : nyeri yang berhubungan dengan status penyakit

(artritis, penyakit sel sabit), nyeri yang berhubungan dengan cidera atau

trauma fisik yang dapat dilihat (luka bakar, fraktur), nyeri yang tidak

berhubungan dengan statuspenyakit atau cidera fisik yang jelas atau spesifik

(tension headache, nyeri abdomen berulang), dan nyeri yang berhubungan

dengan tindakanmedis serta dental (post appendictomy, sirkumsisi, injeksi).

Hasil studi kasus pada An.H yang dirawat di RS.Panti Waluyo

Surakarta dengan diagnosa medis post appendictomy. Dari hasil wawancara

didapatkan data bahwa An.H mengeluh nyeri pada abdomen kanan bawah,

nyeri yang dirasakan seperti diiris-iris dengan skala nyeri wajah 4 dan nyeri

terjadi selama 3 menit dalam sekali nyeri. Dari hasil observasi post

appendictomy hari pertama An.H tampak lemah, tampak meringis menahan

sakit,tampak gelisah, tampak tidak bersemangat, nadi 90 kali per menit, dan

pernafasan 20 kali per menit. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

6

Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada An.H dengan

post appendictomy hari pertama diruang bakung RS.Panti Waluyo Surakarta.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum :

Melaporkan kasus nyeri pada An.H dengan post appendictomy di Ruang

Bakung RS.Panti Waluyo Surakarta.

2. Tujuan khusus :

a. Penulis mampu melakukan pengkajian secara langsung pada An.H

dengan nyeri post appendictomy.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada An.H

dengan nyeri post appendictomy.

c. Penulis mampu menyusun rencanaan asuhan keperawatan pada

An.H dengan nyeri post appendictomy.

d. Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada An.H

dengan nyeri post appendictomy.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada An.H dengan nyeri post

appendictomy.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri yang terjadi pada An.H

dengan nyeri post appendictomy.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

7

C. Manfaat Penulisan

Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Institusi rumah sakit

Memberikan referensi tentang asuhan keperawatan pada klien dengan

nyeri post appendiktomy khususnya pada anak agar dapat digunakan

sebagai masukan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

2. Institusi pendidikan keperawatan

Memberikan referensi tentang asuhan keperawatan pada klien dengan

nyeri post appendiktomy khususnya pada anak serta dapat digunakan

sebagai pengetahuan dan wacana tentang perkembangan ilmu keperawatan

pada anak.

3. Penulis

Bagi penulis dengan penyusunan KTI ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan, pemahaman, dan pendalaman tentang asuhan keperawatan

pada pasien dengan nyeri post appendictomy.

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

8

BAB II

LAPORAN KASUS

Dalam BAB ini penulis menjelaskan tentang ringkasan asuhan

keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada An.H dengan post

appendictomy di Ruang Bakung RS.Panti Waluyo Surakarta, yang dilakukan

selama 3 hari pengelolaan dimulai pada tanggal 5 sampai 7 April 2012. Asuhan

keperawatan dimulai dari pengkajian, merumuskan masalah/diagnosa

keperawatan, merencanakan tindakan yang akan dilakukan/intervensi,

melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan/ implementasi dan melakukan

evaluasi.

A. Identitas Klien

Dari hasil pengkajian pada tanggal 5 April 2012 jam 09.30 WIB pada

kasus ini diperoleh data identitas klien dengan autoanamnesa dan

alloanamnesa, mengadakan pengamatan atau observasi secara langsung,

melakukan pemeriksaan fisik secara langsung, dan menelaah catatan

medis/catatan perawat. Dari data pengkajian didapatkan hasil identitas bahwa

klien bernama An.H, usia 7 tahun lebih 3 bulan, tanggal lahir 26 Desember

2004, berjenis kelamin laki-laki, seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar.

Identitas penanggung jawab Ny.L, usia 43 tahun, beragama kristen, bertempat

tinggal dijalan Pemuda No.20 Mranggen, Kabupaten Blora. An.H masuk

rumah sakit pada tanggal 3 April 2012 jam 16.30 WIB.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

9

B. Pengkajian

Adapun pengkajian riwayat kesehatan saat ini, pada tanggal 1 April

2012 klien mengeluh nyeri pada abdomen kanan bawah pada saat kaki

diluruskan.Perut terasa mual dan terjadi nyeri tekan pada perut kanan

bawah.Gejala tersebut terjadi secara mendadak setelah diajak ibunya jalan-

jalan selama 2 hari.Pada tanggal 3 April 2012 klien dibawa ke RS.Panti

Waluyo dan dilakukan pemeriksaan USG abdomen dengan hasil cenderung

kearah appendisitis yang kemungkinan disertai infiltrat periappendicular dan

proses inflamasi bowel. Tanggal 4 April 2012 jam 10.00 WIB dilakukan

operasi appendictomy. Pada saat dikaji tanggal 5 April 2012 keluhan utama

klien yaitu nyeri. Pada saat wawancara, klien mengeluh nyeri abdomen kanan

bawah(daerah insisi), nyeri dirasakan klien seperti diiris-iris, dengan skala

nyeri wajah 4, nyeri terjadi selama 3 menit dalam sekali nyeri. Klien tampak

meringis menahan sakit.

Dari hasil wawancara dengan keluarga klien didapatkan bahwa An.H

pernah sakit seperti demam, flu, pilek tetapi tidak sampai masuk rumah sakit

dan tidak ada penyakit yang sama dengan klien atau penyakit keturunan

seperti diabetes/hipertensi,penyakit menular seperti Hepatitis B, TBC, dll.

Dalam keluarganya juga tidak ada anggota keluarga yang mempunyai

kebiasaan buruk seperti merokok atau minum-minuman keras.Orang tua klien

mengatakan An.H tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan atau

obat. Pengobatan saat ini, klien mendapat terapi infus KAEN 3A 22 tetes per

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

10

menit(micro), cernevit 0,5mg, kalfoxim 500mg per 8 jam, farmadol 250mg

per 8 jam, praxion 1 sendok teh per 8 jam.

Pada pengkajian kesehatan fungsional menurut gordon, ditemukan data

pola kognitif perceptual, bahwa klien mengeluh nyeri pada abdomen kanan

bawah dan nyeri tersebut juga terjadi apabila digunakan untuk gerak yang

berlebih, nyeri dirasakan klien seperti diiris-iris, dengan skala nyeri wajah 4,

nyeri terjadi selama 3 menit dalam sekali nyeri, sehingga hal tersebut dapat

mempengaruhi pola aktivitas dan latihan. Pada pola aktivitas dan latihan,

sebelum sakit orang tua klien mengatakan klien dapat melakukan kegiatan

sehari-hari dengan mandiri/tanpa bantuan orang lain. Selama sakit, orang tua

klien mengatakan hari pertama post appendictomy klien hanya dapat berbaring

ditempat tidur.

Dalam pengkajian pemeriksaan fisik yang dilakukan pada tanggal 5

April 2012 didapatkan hasil keadaan umum lemah, kesadaran penuh, tampak

meringis menahan sakit, tampak gelisah, tampak tidak bersemangat, dan nadi

90 kali per menit. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil inspeksi

abdomen datar, terdapat luka jahitan di abdomen kanan bawah dengan 10

jahitan dengan panjang luka 5 sampai 6 cm, luka kering (tidak ada rembesan).

Pada auskultasi, bising usus 14 kali per menit.Pada ekstremitas atas kiri

terpasang infus micro KA-EN 3A 22 tetes per menit. Pada saat pengkajian,

didapatkan hasil tanda-tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg, suhu 38,4

derajat celcius, nadi 90 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit.

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

11

Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada tanggal 3 April

2012 dengan hasil hemoglobin 11,2 g/dl, Hematokrit 34,5 %, Leukosit

17800/mm3, trombosit 428.000u/L, eritrosit 4,35 juta/mm3. Pada tanggal 3

April 2012 juga dilakukan pemeriksaan USG abdomen dengan hasil : pada

hepar, vesika falea, lien, pankreas, ginjal normal. Pada saat pemeriksaan

dengan penekanan probe, penderita nyeri tekan, tampak dilatasi usus dengan

penebalan dinding dan cairan didalamnya.Kesan pada pemeriksaan USG

abdomen, pada regio Mc Burney tampak struktur tubuler hipoechoic

heterogen blind end non ireguler dengan struktur heterogen disekitarnya. Saat

pemeriksaan dengan penekanan probe, penderita nyeri tekan, cenderung

kearah gambaran appendisitis yang kemungkinan disertai infiltrat

periappendicular dan proses inflamasi bowel. Pada tanggal 3 April 2012

dilakukan operasi appendictomy.

C. Perumusan Masalah Keperawatan

Dari hasil pengkajian dan observasi diatas, didapatkan bahwa masalah

prioritas yang aktual adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik :

post appendictomy. Dengan data penunjang hasil wawancara didapatkan

bahwa An.H mengeluh nyeri pada abdomen kanan bawah, nyeri yang

dirasakan seperti diiris-iris dengan skala nyeri wajah 4 dan nyeri terjadi

selama 3 menit dalam sekali nyeri. Dari hasil observasi, An.H post

appendictomy hari pertama, An.H tampak lemah, tampak meringis menahan

sakit, tampak gelisah, tampak tidak bersemangat,nadi 90 kali per menit,

pernafasan 20 kali per menit, dan pada pemeriksaan fisik Abdomen pada hari

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

12

ke tiga post op. Appendictomy terdapat luka di abdomen kanan bawah dengan

panjang kurang lebih 5 sampai 6 cm dengan 10 jahitan dan keadaan luka

kering (tidak ada rembesan). Setelah merumuskan atau memutuskan satu

diagnosa keperawatan prioritas, kemudian dilanjutkan untuk penyusunan

rencana asuhan keperawatan.

D. Perencanaan Keperawatan

Tujuan dari perencanaan atau tindakan yang akan dilakukan yaitu

setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapakan nyeri

klien dapat terkontrol dengan kriteria hasil, skala nyeri berkurang menjadi 1,

klien tampak rileks, tampak tidak gelisah, tanda-tanda vital normal (nadi : 60

sampai 90 kali per menit, pernafasan : 15 sampai 30kali per menit). Dengan

intervensi keperawatan, kaji tingkat nyeri klien meliputi provocate/faktor

pencetus nyeri, quality/kualitas nyeri, region/tempat terjadinya nyeri, skala

nyeri, dan time/waktu terjadinya nyeri (PQRST), dengan rasional berguna

untuk pengawasan keefektifan obat dan kemajuan penyembuhan. Monitor

tanda-tanda vital, dengan rasional berguna untuk mengetahui kemunduran dan

kemajuan keadaan klien. Anjurkan pada klien dan keluarga untuk melakukan

teknik relaksasi distraksi, dengan rasional meningkatkan relaksasi dan

meningkatkan kemampuan koping. Dan yang terakhir, kolaborasi dengan tim

medis lain untuk pemberian analgesik, dengan rasional mengontrol atau

menurunkan tingkat nyeri dengan farmakologis.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

13

E. Implementasi Keperawatan

Implementasi atau tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada

tanggal 5 April 2012 jam 09.30 WIByaitu :mengkaji tingkat nyeri klien

(PQRST), dengan respon subjektifklien mengatakan nyeri pada abdomen

kanan bawah (daerah insisi), nyeri yang dirasakan seperti diiris-iris, skala

nyeri wajah 4, nyeri terjadi selama 3 menit dalam sekali nyeri dan respon

objektif post op hari pertama klien tampak meringis menahan sakit, klien

tampak gelisah. Memonitor tanda-tanda vital, dengan respon subjektif klien

mengatakan bersedia untuk dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan

respon objektif tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 90 kali per menit, pernafasan

20 kali per menit. Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang teknik

relaksasi distraksi, dengan respon subjektif klien mengatakan bersedia

mengalihkan perhatian jika nyeri datang dengan bermain atau menonton

televisi dan respon objektif klien tampak bermain game.Implementasi

selanjutnya yaitu memberikan terapi analgesik praxion 1 sendok teh, dengan

respon subjektifklien mengatakan bersedia meminum obat dan respon objektif

klien tampak minum obat.

Impementasi yang telah dilakukan pada tanggal 6 April 2012 jam

09.00 WIB yaitu implementasi yang pertama yaitu mengkaji tingkat nyeri

klien (PQRST), dengan respon subjektif klien mengatakan masih merasa nyeri

diabdomen kanan bawah (daerah insisi), nyeri yang dirasakan seperti diiris-

iris, skala nyeri wajah 3, nyeri terjadi selama 1 menit dalam sekali nyeri dan

respon objektif post op hari kedua klien tampak sedikit rileks. Memonitor

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

14

tanda-tanda vital, dengan respon subjektif klien mengatakan bersedia untuk

dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan respon objektif tekanan darah

90/60mmHg, nadi 88 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit.

Implementasi yang ketiga yaitu menganjurkan pada klien dan keluarga untuk

melakukan teknik relaksasi distraksi, dengan respon subjektif orang tua klien

mengatakan jika anaknya mengeluh nyeri, selalu diajak bermain game dan

respon objektif klien tampak bermain game. Implementasi yang keempat yaitu

memberikan terapi analgesik praxion 1 sendok teh, dengan respon subjektif

klien mengatakan bersedia minum obat dan respon objektif klien tampak

minum obat, obat masuk melalui oral.

Implementasi yang telah dilakukan pada tanggal 7 April 2012 jam

08.30 WIB yaitu implementasi yang pertama yaitu mengkaji tingkat nyeri

klien (PQRST), dengan respon subjektif klien mengatakan nyeri yang

dirasakan sudah berkurang, nyeri yang dirasakan seperti digigit semut, nyeri

terjadi diabdomen kanan bawah, dengan skala nyeri wajah 2, nyeri terjadi

apabila dipakai untuk gerak berlebih (berdiri) dan respon objektif post op hari

ketiga, klien tampak rileks, klien tidak gelisah. Memonitor tanda-tanda vital,

dengan respon subjektif klien mengatakan bersedia untuk dilakukan

pemeriksaan tanda-tanda vital dan respon objektif tekanan darah 80/60mmHg,

nadi 80 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit. Implementasi yang

terakhir yaitu memberikan terapi analgesik praxion 1 sendok teh, dengan

respon subjektif klien mengatakan bersedia minum obat dan respon objektif

obat masuk melalui oral.

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

15

F. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan implementasi pada tanggal 5 April 2012 jam 13.10

WIB didapatkan hasil evaluasi dengan data subjektif klien mengatakan nyeri

pada abdomen kanan bawah, nyeri karena operasi, nyeri yang dirasakan klien

seperti diiris-iris dengan skala nyeri wajah 4, nyeri terjadi selama 3 menit

dalam sekali nyeri dan hasil observasi post op hari pertama klien tampak

meringis menahan sakit, klien tampak gelisah, tekanan darah 90/60 mmHg,

nadi 90 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit. Dari data diatas dapat

disimpulkan bahwa masalah keperawatan nyeri belum teratasi sehingga

intervensi dilanjutkan yaitu, kaji tingkat nyeri klien (PQRST), monitor tanda-

tanda vital, anjurkan teknik relaksasi distraksi dan lanjutkan program terapi

sesuai advis dokter : Praxion 1 sendok teh per 8 jam.

Setelah dilakukan implementasi pada tanggal 6 April 2012 jam 13.00

WIB didapatkan hasil evaluasi dengan data subjektif klien mengatakan masih

merasa nyeri pada abdomen kanan bawah, nyeri karena operasi, nyeri yang

dirasakan seperti diiris-iris dengan skala nyeri wajah 3, nyeri terjadi selama 1

menit dalam sekali nyeri dan dari hasil observasi post op hari kedua klien

tampak sedikit rileks, tekanan darah 90/60mmHg, nadi 88 kali per menit,

pernafasan 20 kali per menit. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian (skala nyeri sudah berkurang dan

klien sudah tampak sedikit rileks), sehingga intervensi dilanjutkan yaitu kaji

tingkat nyeri klien (PQRST), monitor tanda-tanda vital dan lanjutkan program

terapi sesuai advis dokter : Praxion 1 sendok teh per 8 jam.

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

16

Setelah dilakukan implementasi pada tanggal 7 April 2012 jam 10.10

WIB didapatkan hasil evaluasi dengan data subjektif klien mengatakan masih

merasa nyeri pada abdomen kanan bawah, nyeri karena operasi, nyeri yang

dirasakan seperti digigit semut dengan skala nyeri wajah 2 dan nyeri terjadi

apabila dipakai untuk gerak berlebih dan dari hasil observasi post op hari

ketiga klien tampak rileks, tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 80 kali per menit,

pernafasan 20 kali per menit. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian (skala nyeri sudah berkurang dan

klien sudah tampak rileks) sehingga intervensi dilanjutkan yaitu kaji tingkat

nyeri klien (PQRST), monitor tanda-tanda vital dan lanjutkan program terapi

sesuai advis dokter : Praxion 1 sendok teh per 8 jam.

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

17

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

Dalam BAB ini penulis akan membahas ringkasanasuhan keperawatan

yang dilakukan pada tanggal 5 sampai 7 April 2012 di Ruang BakungRS.Panti

Waluyo Surakarta. Prinsip pembahasan ini akan memfokuskan kebutuhan dasar

manusia di dalam asuhan keperawatan yaitu pemenuhan kebutuhan rasa nyaman

pada An. H dengan post op.Appendictomy.

A. Pembahasan

Menurut Reksoprojo, dalam jurnal ilmiah keperawatan Kusmarjathi

(2009), appendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks yang berbentuk

cacing yang berlokasi dekat katub ileosekal. Hal ini terjadi karena adanya

kebiasaan dan pola hidup yang tidak teratur seperti makan makanan rendah

serat sehingga bermasalah dalam saluran pencernaan dan mengakibatkan

terjadinya konstipasi dan meningkatkan tekanan intra sekal yang

mengakibatkan timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan meningkatkan

pertumbuhan kuman flora kolon. Hal ini akan mempermudah timbulnya

apendisitis akut. Penyebab lain appendisitis berupa erosi mukosa karena

parasit seperti entamoeba histolitika, hyperflasia jaringan limfoid serta tumor

apendiks. Appendisitis dapat ditemukan disemua umur, tetapi pada anak

kurang dari satu tahun jarang ditemukan. Teori tersebut sesuai pada kasus

yang ditemukan pada An.H dengan usia 7 tahun, dari hasil wawancara

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

18

didapatkan bahwa orang tua klien mengatakan anaknya tidak suka makan

dengan sayur. An.H suka makan nasi dengan lauk saja (tempe, tahu, dan

telur). Menurut sjamsuhidajat (2003), Appendisitis biasanya disebabkan oleh

penyumbatan lumen apendiks oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda

asing, struktur fibrosa akibat peradangan sebelumnya atau neoplasma.

Obstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami

bendungan. Makin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas

dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan

peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan

menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedeses bakteri, dan

ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi appendisitis akut yang ditandai oleh

nyeri epigastrium. Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus

meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah,

dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan yang timbul meluas dan

mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri didaerah

abdomen kanan bawah. Hal ini sesuai dengan kasus pada An.H sebelum

dilakukan tindakan appendictomy yang mengeluh nyeri pada abdomen kanan

bawah.

Menurut Tamsuri (2006), Pengkajian keperawatan pada klien yang

mengalami nyeri difokuskan pada 3 hal yaitu pengenalan tentang nyeri,

penyebab nyeri, dan respon perilaku klien terhadap nyeri. Pada pengenalan

nyeri meliputi berbagai aspek yaitu intensitas nyeri (gambaran tentang

seberapa parah nyeri yang dirasakan individu), karakteristik nyeri (meliputi

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

19

lokasi nyeri, penyebaran nyeri, durasi, periode bertambah dan berkurang

intensitas nyeri dan kualitas nyeri), faktor yang meningkatkan dan

menurunkan nyeri, efek nyeri terhadap aktivitas sehari-hari (misalnya nafsu

makan, konsentrasi, interaksi dengan orang lain, gerakan fisik dan aktivitas

santai). Nyeri akut sering berkaitan dengan ansietas dan nyeri kronis berkaitan

dengan depresi, kekhawatiran individu tentang nyeri. Pada penyebab nyeri,

untuk menentukan penyebab nyeri sangat sulit dilakukan, namun beberapa

nyeri sangat berguna untuk menentukan diagnosis medik. Salah satunya nyeri

yang terjadi di area Mc. Burney yang menunjukkan adanya peradangan

apendiks (appendisitis). Dan pada respon fisiologis dan perilaku terhadap

nyeri, pengkajian indikasi fisiologis dan perilaku terhadap nyeri kadang sulit

dilakukan. Pada umumnya gejala fisiologis dan perilaku lebih banyak muncul

pada nyeri akut dibandingkan nyeri kronis. Respon fisiologis perilaku

terhadap nyeri dapat berupa respon verbal, perilaku vokal, ekspersi wajah,

gerakan tubuh, dan kontak fisik dengan orang lain. Dari hasil wawancara yang

dilakukan terhadap An.H, orang tua mengatakan anaknya mengeluh nyeri

pada abdomen kanan bawah dan nyeri terjadi jika kaki diluruskan. Hal

tersebut juga mempengaruhi aktifitas klien sehari-hari seperti berjalan dan

nafsu makan menurun.

Menurut Sjamsuhidajat (2004), appendisitis akut merupakan kasus

terbanyak dari akut abdomen, diagnosa appendisitis akut masih sulit dan

merupakan salah satu problem pada bidang bedah, angka appendictomy

berkisar antara 20 sampai 35%. Selama ini appendisitis akut didasarkan pada

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

20

anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium seperti hitung

leukosit lebih dari 10.000/mm3. Hasil dari pemeriksaan tanda-tanda vital dan

pemeriksaan laboratorium pada An.H didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,

nadi 90 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit dan hasil laboratorium

pada tanggal 3 April 2012 didapatkan leukosit 17.800/mm3. Hal ini sesuai

dengan teori diatas bahwa hasil pemeriksaan laboratorium leukosit pada An.H

terjadi peningkatan lebih dari 10.000/mm3. Menurut Groonroors dan

Groonroos dalam jehan (2007), menyatakan akurasi diagnosa appendisitis akut

berdasarkan anamnesa nyeri Mc. Burney dan leukositosis kurang dari 80%.

Untuk itu perlu adanya pemeriksaan laboratorium tambahan yaitu USG

abdomen untuk menegakkan diagnosa appendisitis akut yang bertujuan untuk

menghindari appendictomy yang tidak perlu. Berdasarkan teori tersebut,

sesuai pada hasil pemeriksaan USG abdomen pada An.H yang dilakukan pada

tanggal 3 April 2012 (sebelum appendictomy)didapatkan hasil yaitu

cenderung kearah appendisitis yang kemungkinan disertai infiltrat

periappendicular dan proses inflamasi bowel.

Menurut Stevenson dalam Rudolph (2006), manifestasi klinis pada

appendisitis yaitu nyeri, anoreksia, muntah, demam, konstipasi, diare,

retrocaecal appendisitis. Tanda klinis meliputi nyeri tekan pada daerah Mc

Burney, nyeri lepas, kadang-kadang hematuri (khususnya retrocaecal

appendiks)hal ini juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di epigastrium,

yang diikuti oleh rasa tidak nyaman di periumbilikus baik akibat nyeri

peradangan atau kolik dan tidak bergantung pada lokasi appendiks. Hal ini

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

21

diikuti oleh demam ringan disertai mual dan bisa juga disertai muntah. Dapat

pula timbul peritonitis dengan demam tinggi, muntah persisten, rasa haus,

malaise, dan tanda infeksi sistemik, atau proses peradangan. Diikuti pula oleh

pembentukan abses dan nyeri tekan yang hebat ditempat proses peradangan.

Pada kondisi ini mual, muntah, dan demam biasanya mendahului nyeri. Diare

dapat terjadi pada 5 sampai 10% pasien appendisitis. Nyeri tekan dan defans

muskulorum lokal kuadran kanan bawah yang konsisten merupakan tanda

utama appendisitis. Berdasarkan manifestasi klinis diatas, sesuai dengan kasus

kelolaan pada An.H yang didapatkan dari hasil wawancara dengan keluarga

sebelum menjalani appendiktomy yang mengeluh nyeri pada abdomen kanan

bawah, nafsu makan menurun, mual dan tidak disertai muntah.

Menurut Malik dalam Jehan (2007),Angka kejadian appendisitis tanpa

perforasi yang dilakukan tindakanappendictomy di dunia masih cukup

tinggi.Dapat dilihat dari data epidemiologiAmerika saja bahwa kejadian

appendisitis yang diappendictomy mencapai angka 25kasus dari 10.000 orang

anak per tahunnya. Dan apabila dirata-ratakan, makadidapatkan kejadian

appendisitis 1,1 kasus per 1000 orang anak per tahunnya di amerika.

Sedangkan menurut Kusmarjathi (2009), Salah satu penanganan yang paling

sering dilakukan pada penderita appendisitis yaitu operasi pengangkatan

apendiks yang disebut appendictomy. Appendictomy sebagai suatu tindakan /

prosedur pembedahan yang dilaksanakan untuk mengatasi apendisitis akut

maupun kronis.Dari tindakan appendictomy tersebut dapat menimbulkan

ketidaknyamanan, salah satunya nyeri. Teori tersebut sesuai dengan hasil

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

22

pengkajian pada An.H setelah dilakukan appendictomy, mengeluh nyeri pada

abdomen kanan bawah, nyeri yang dirasakan seperti diiris-iris, dengan skala

nyeri wajah 4, nyeri terjadi selama 3 menit dalam sekali nyeri dan dari hasil

observasi, klien tampak meringis menahan sakit. Salah satu respon fisiologis

pasien yang akan menjalani appendictomy yaitu cemas. Kecemasan

merupakan kondisi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan perasaan-

perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, dan kekhawatiran. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferlina dalam Kusmarjathi

(2009), yang menemukan sekitar 80% pasien pembedahan mengalami

kecemasan. Hal tersebut tidak beda dengan respon fisiologis keluarga An.H

sebelum anaknya menjalani operasi appendictomy yang mengalami

kecemasan, karena keluarga menganggap anaknya masih terlalu kecil untuk

menjalani operasi tersebut.

Menurut Kozier & Erb dalam Tamsuri (2006), nyeri adalah sensasi

ketidaknyamanan yang dimanifestasikan sebagai penderitaan yang diakibatkan

oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman, dan fantasi luka. Mengacu pada teori

dari asosiasi nyeri internasional, pemahaman tentang nyeri lebih

menitikberatkan bahwa nyeri adalah kejadian fisik, yang tentu saja untuk

penatalaksanaannya nyeri menitikberatkan pada manipulasi fisik atau

menghilangkan kausa fisik. Nyeri diperkenalkan sebagai suatu pengalaman

emosional yang penatalaksaannya tidak hanya pada pengelolaan fisik semata,

namun penting juga untuk melakukan manipulasi (tindakan) psikologis

untukmengatasi nyeri.Sedangkan menurut kusmarjathi (2009), nyeri adalah

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

suatu sensori persepsi yang tidak menyenangkan yang

kerusakan jaringan karena proses penyakit, pemeriks

prosedur invasif. Dari hasil wawancara, karakterist

oleh An.H yaitu nyeri

sekali nyeri. Dan dari hasil observasi, k

tampak lemah, tampak gelisah, tampak tidak bersemangat, dan nadi

per menit. Penulis dalam mengkategorikan skala nyeri wajah

An.H dengan menggunakan

tersebut terdiri dari enam wajah dengan profil kart

dibawah ini :

Gambar 3.1 skala nyeri wajah menurut Wong & Bakers

Berdasarkan gambar diatas, adapun cara untuk menila

wajah pada anak yaitu dengan menunjukkan gambar ska

kepada anak dan meminta klien menunjuk salah satu g

gambaran nyeri yang klien rasakan. Selain it

gambar nomor 0 menggambarkan wajah

nomor 1 menggambarkan wajah yang

nomor 2 menggambarkan wajah yang kurang bahag

banyak), nomor 3 menggambarkan wajah yang sedih (merasa nyeri

suatu sensori persepsi yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan

kerusakan jaringan karena proses penyakit, pemeriksaan diagnostik atau

prosedur invasif. Dari hasil wawancara, karakteristik nyeri yang dirasakan

oleh An.H yaitu nyeri seperti diiris-iris, nyeri terjadi selama 3 menit dalam

Dan dari hasil observasi, klien tampak meringis menahan sakit

tampak gelisah, tampak tidak bersemangat, dan nadi

Penulis dalam mengkategorikan skala nyeri wajah yang dirasakan

dengan menggunakanskala nyeri wajah menurut Wong & Bakers. Skala

tersebut terdiri dari enam wajah dengan profil kartun seperti pada gambar

Gambar 3.1 skala nyeri wajah menurut Wong & Bakers

Berdasarkan gambar diatas, adapun cara untuk menilai skala nyeri

wajah pada anak yaitu dengan menunjukkan gambar skala nyeri wajah diatas

kepada anak dan meminta klien menunjuk salah satu gambar tersebut sebagai

gambaran nyeri yang klien rasakan. Selain itu juga dijelaskan pada klien untuk

gambar nomor 0 menggambarkan wajah sangat senang (tidak ada

nomor 1 menggambarkan wajah yang senang(nyeri yang sangat sedikit

nomor 2 menggambarkan wajah yang kurang bahagia (nyeri yang lebih

menggambarkan wajah yang sedih (merasa nyeri

23

berkaitan dengan

aan diagnostik atau

ik nyeri yang dirasakan

iris, nyeri terjadi selama 3 menit dalam

lien tampak meringis menahan sakit,

tampak gelisah, tampak tidak bersemangat, dan nadi 90 kali

yang dirasakan

skala nyeri wajah menurut Wong & Bakers. Skala

un seperti pada gambar

i skala nyeri

la nyeri wajah diatas

ambar tersebut sebagai

u juga dijelaskan pada klien untuk

ada nyeri),

yang sangat sedikit),

yang lebih

menggambarkan wajah yang sedih (merasa nyeri dengan

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

24

kualitas nyeri ringan), nomor 4 menggambarkan wajah yang sangat sedih

(merasa nyeri dengan kualitas nyeri sedang), nomor 5 menggambarkan wajah

yang sangat sedih dan ketakutan (merasa nyeri dengan kualitas nyeri berat

sampai nyeri yang sangat berat). Selain itu, juga dilakukan observasi

mengenai mimik wajah/gambaran wajah klien ketika klien merasakan nyeri.

Dan dari hasil wawancara dan observasi, skala nyeri wajah post appendictomy

pada An.H didapatkan skala nyeri wajah 4.

Karakteristik nyeri yang dirasakan oleh An.H dengan post

appendiktomy hari pertama yaitu termasuk nyeri akut yaitu nyeri yang

berhubungan dengan kerusakan jaringan atau proses penyembuhan dan

muncul perilaku nyeri seperti meringis menahan sakit. Hal ini sesuai dengan

teori menurut Tamsuri (2006),nyeri dibedakan menjadi 2 yaitu nyeri akut dan

nyeri kronik. Nyeri akut yaitu nyeri yang berhubungan dengan kerusakan

jaringan atau proses penyembuhan. Pada kategori nyeri akut, klien tampak

lemah, tampak cemas dan lemas, menyatakan adanya nyeri, muncul perilaku

nyeri seperti meringis menahan sakit dan menangis. Sedangkan nyeri kronis

yaitu nyeri yang timbul terus-menerus hingga sembuh, intensitas ringan

sampai berat, biasanya klien tampak depresi dan menarik diri, respon saraf

parasimpatis seperti tanda-tanda vital normal, kulit kering dan hangat, pupil

normal/berdilatasi, tidak menyatakan nyeri jika ditanya, dan perilaku nyeri

tidak ada.

Berdasarkan organ tempat timbulnya, nyeri dapat dikelompokkan

dalam nyeri organik, nyeri neurogenik, dan nyeri psikogenik.Nyeri organik

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

25

yaitu nyeri yang diakibatkan adanya kerusakan (aktual/potensial)

organ.Penyebab nyeri umumnya mudah dikenali sebagai akibat adanya cidera,

penyakit, atau pembedahan terhadap salah satu atau beberapa organ. Nyeri

neurogenik yaitu nyeri akibat gangguan neuron. Nyeri pskikogenik yaitu nyeri

akibat berbagai faktor psikologis.Nyeri yang dirasakan An.H termasuk dalam

nyeri organik yaitu nyeri yang diakibatkan adanya kerusakan

(aktual/potensial) organ, penyebab nyeri yaitukarena pembedahan (Tamsuri,

2006).

Menurut Meinhart & Mc.Caffery dalam Tamsuri (2006),

menggambarkan 3 fase perilaku terhadap nyeri yaitu antisipasi, sensasi, dan

fase pascanyeri. Pada fase antisipasi memungkinkan individu untuk

memahami nyeri, untuk belajar, dan mendapatkan gambaran tentang nyeri itu

sendiri. Pada fase sensasi, saat terjadi nyeri banyak perilaku yang dapat

diungkapkan oleh seorang klien yang mengalami nyeri seperti meringis,

merungkukkan badan, menjerit bahkan mungkin menangis. Dan pada fase

pascanyeri, klien mungkin mengalami trauma psikologis, takut, dan depresi.

Berdasarkan teori diatas, An.H termasuk dalam fase sensasi. Dimana dari hasil

wawancara An.H mengeluh nyeri pada abdomen kanan bawah, nyeri seperti

diiris-iris, dengan skala wajah 4, nyeri terjadi selama 3 menit dalam sekali

nyeri. Dari hasil observasi,klien tampak meringis menahan sakit. Perilaku

klien dalam merespon nyeri dapat dipengaruhi oleh kemampuan tubuh untuk

menoleransi dan juga oleh berat ringannya sensasi nyeri itu sendiri.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

26

Menurut Potter & Perry (2006), beberapa metode penanganan nyeri

yang cukup praktis dan tidak menimbulkan efek samping yaitu dengan metode

anti nyeri non farmakologis. Metode non farmakologis yaitu dengan teknik

distraksi. Pada anak teknik distraksi sangat efektif digunakan untuk

mengalihkan rasa nyeri. Hal ini sesuai dengan penelitian menurut Champhell

dan Don dalam Kustiningsih (2008), bahwa salah satu penerapan prinsip

meminimalkan rasa nyeri yang dialami oleh An.H dengan teknik non

farmakologis yaitu dengan teknik distraksi. Teknik distraksi sangat efektif

digunakan untuk mengalihkan rasa nyeri pada An.H dengan menonton televisi

atau bermain game. Dan terbukti membuat An.H mampu menahan nyerinya.

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis mengenai respon

individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan yang aktual

maupun potensial (NANDA, 2007).Perumusan diagnosa keperawatan

didasarkan pada batasan karakteristik yang muncul pada pasien (Newfield et

al, 2007). Perumusan diagnose keperawatan dalam kasus ini didasarkan pada

beberapa karakteristik yang muncul pada An.H, yaitu dengan data subjektif,

klien mengeluh nyeri pada abdomen kanan bawah, nyeri dirasakan klien

seperti diiris-iris, dengan skala nyeri wajah 4, nyeri terjadi selama 3 menit

dalam sekali nyeri dan data objektif post appendictomy hari pertama, klien

tampak meringis menahan sakit, klien tampak lemah, tampak tidak

bersemangat dan tampak gelisah. Dari data diatas penulis merumuskan

diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik : post

appendictomy.

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

27

Menurut diagnosa diatas, penulis merencanakan tindakan yang akan

dilakukan terhadap An.H antara lain : kaji tingkat nyeri (PQRST), monitor

tanda-tanda vital, anjurkan klien dan keluarga untuk melakukan teknik

distraksi, dan memberikan terapi analgesik : praxion 1 sendok teh.

Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan, sudah sesuai dengan

intervensi/perencaaan dan hasil evaluasi pada An.H setelah dikelola selama 3

hari didapatkan hasil dengan respon subjektif klien mengatakan masih nyeri

pada abdomen kanan bawah, nyeri karena operasi, nyeri yang dirasakan

seperti digigit semut dengan skala nyeri wajah 2 dan nyeri terjadi apabila

digunakan untuk gerak yang berlebih dan dari hasil observasi, klien tampak

rileks, tekanan darah 80/60mmHg, nadi 80 kali per menit, pernafasan 20 kali

per menit. Dari data tersebut dapat disimpulkan, bahwa masalah keperawatan

nyeri teratasi sebagian (skala nyeri sudah berkurang dan klien sudah tampak

rileks). Sehingga tindakan keperawatan yang dilanjutkan yaitu kaji tingkat

nyeri klien dan anjurkan klien untuk rutin minum obat sesuai advis dokter

(praxion 1 sendok teh dengan tujuan untuk mengurangi nyeri yang klien

rasakan). Pada tanggal 7 April 2012 jam 17.00 WIB klien direncanakan

pulang.

B. Simpulan Dan Saran

1. Kesimpulan

Hasil pengkajian pada An.H dengan pemenuhan kebutuhan rasa

nyaman nyeri post appendictomy hari pertama adalah klien mengeluh

nyeri pada abdomen kanan bawah, nyeri yang dirasakan seperti diiris-iris,

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

28

skala nyeri wajah 4, nyeri terjadi selama 3 menit dalam sekali nyeri dan

respon objektifklien tampak meringis menahan sakit, klien tampak

gelisah, dan tampak tidak bersemangat. Dari hasil pengkajian pada An.H

didapatkan diagnose keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan

agen cidera fisik : post appendictomy. Rencana Asuhan Keperawatan

yang dilakukan pada An.H dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman

post appendictomy yaitu kaji tingkat nyeri klien, monitor tanda-tanda

vital, ajarkan pada klien dan keluarga teknik relaksasi distraksi, dan yang

terakhir kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian analgesik.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada An.H dengan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman post appendictomy sudah sesuai dengan rencana

keperawatan/intervensi. Evaluasi yang dilakukan pada An.H dengan

masalah keperawatan nyeri, sudah teratasi sebagian. Hal ini dikarenakan

klien masih merasa nyeri pada abdomen kanan bawah dengan skala nyeri

wajah 2. Dimana kriteria hasil yang diharapkan penulis, nyeri dapat

teratasi dengan skala nyeri wajah 1.

2. Saran

a. Bagi Institusi Rumah Sakit.

Diharapkan bisa lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

dan mempertahankan kerjasama baik antar tim kesehatan maupun

dengan klien sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat

mendukung kesembuhan klien.

b. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan.

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

29

Diharapkan bisa meningkatkan pelayanan pedidikan yang

lebih berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat

yang terampil, inovatif, dan professional yang mampu memberikan

asuhan keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan, khususnya

keperawatan anak.

c. Bagi Penulis

Diharapkan bisa memberikan tindakan pengelolaan

selanjutnya pada pasien dengan pemenuhan rasa nyaman khususnya

post op.appendictomy.

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

8

DAFTAR PUSTAKA

Brough, H. 2007 . Rujukan Cepat Pediatri dan Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.

Doenges, M.E. 2002.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta : EGC.

Hartati, T. 2008 .Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Intensitas Nyeri pada

Anak Usia Sekolah, Jurnal Kebidanan dan

Keperawatan.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/42088796.pdf. Diakses

pada tanggal 20 April 2012 jam 11.30 WIB.

Hidayat, A.A. 2004.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :

EGC.

Jehan, E. 2003. Peran C Reactive Protein Dalam Menentukan Diagnosa

Appendisitis Akut.http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-emirjehan

.pdf.Diakses pada tanggal 22 April 2012 jam 16.30 WIB.

Kusmarjathi, N.K. 2009. Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi Appendiktomy

Dalam Jurnal Ilmiah Keperawatan.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21097276.pdf. Diakses pada tanggal

20 April 2012 jam 12.05 WIB.

Kustiningsih.2008. Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Intensitas Nyeri

pada Anak Usia Sekolah, Jurnal Kebidanan dan

Keperawatan.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/42088796.pdf. Diakses

pada tanggal 20 April 2012 jam 12.20 WIB.

Nanda. 2007. Pedoman Diagnosa Keperawatan Nanda. Jakarta : EGC.

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

Rudolph, A.M. 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph, Vol. 1, Ed. 20. Jakarta : EGC.

. 2006.Buku Ajar Pediatri Rudolph, Vol. 2, Ed. 20. Jakarta : EGC.

Sjamsuhidajat, R dan Wim De Jong. 2004 .Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed. 2. Jakarta :

EGC.

Tamsuri, A. 2006. Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.

Wong, D.L. 2005.Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

Page 43: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

8

Page 44: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 45: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 46: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 47: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 48: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 49: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 50: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 51: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 52: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi
Page 53: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-sitichotim-158-1-siticho-i.pdf · membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Chotimah

Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 18Mei 1990

Jenis Kelamin :Perempuan

Alamat Rumah : Gedongan, Plupuh, Sragen

Riwayat Pendidikan :1. TK Dharma Wanita Lulus tahun 1997

2. SDN Gedongan Lulus tahun 2003

3. SMP Negeri 1 Plupuh Lulus tahun 2006

4. SMA Muh 2 Gemolong Lulus tahun 2009

5. STIKES Kusuma Husada Surakarta Prodi DIII

Keperawatan.

Riwayat Pekerjaan : -

Riwayat Organisasi : 1. Pernah mengikuti Organisasi Ikatan

RemajaMuhammadiyah (IRM) di SMA Muh 2

Gemolong sebagai Anggota.

2. Sedang mengikuti Organisasi Karang Taruna di

Desa Gedongan sebagai Ketua Risma Putri.