Upload
doankhuong
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
MOBILISASI PADA Ny. S DENGAN STROKE
HEMORAGIK DI RUANG MELATI 3
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
DI SUSUN OLEH :
SUSI PUJI LESTARI
NIM. P.09106
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
i
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
MOBILISASI PADA Ny. S DENGAN STROKE
HEMORAGIK DI RUANG MELATI 3
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH :
SUSI PUJI LESTARI
NIM. P.09106
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Susi Puji Lestari
NIM : P.09106
Program Studi : DIII Keperawatan
Judul Karya Tulis : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN MOBILISASI PADA Ny. S
DENGAN STROKE HEMORAGIK DIRUANG
MELATI 3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Surakarta,April 2012
Yang Membuat Pernyataan
SUSI PUJI LESTARI
NIM. P.09106
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis ini diajukan oleh:
Nama : Susi Puji Lestari
NIM : P.09106
Program Studi : DIII Keperawatan
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN MOBILISASI PADA Ny. S
DENGAN STROKE HEMORAGIK DIRUANG
MELATI 3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : STIKes Kusuma Husada Surakarta
Hari/ Tanggal : Sabtu / 21 April 2012
Pembimbing : Anissa Cindy N.A, S. Kep.,Ns (…………………………)
NIK. 201187086
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :
Nama : Susi Puji Lestari
NIM : P.09106
Program Studi : DIII Keperawatan
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
MOBILISASI PADA Ny. S DENGAN STROKE
HEMORAGIK DIRUANG MELATI 3 RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : STIKes Kusuma Husada Surakarta
Hari/ Tanggal : Sabtu / 12 Mei 2012
DEWAN PENGUJI
Penguji I : Anissa Cindy N.A, S.Kep.,Ns (…………………………)
NIK. 201188087
Penguji II : Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns (…………………………)
NIK. 201185071
Penguji III : Mushlihah Muliana Utami, S.Kep.,Ns (…………………………)
NIK. 201187086
Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep.,Ns
NIK. 201084050
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim puji syukur penulis ucapkan kepada Allah
SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN MOBILISASI PADA Ny.SDI RUANG MELATI 3 RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA”.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
membantu kelancaran penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, baik berupa dorongan
moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan
tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini. Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang
telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Anissa Cindy N.A, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-
masukan, dalam penyelesaian studi kasus ini.
vi
4. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns, sebagai penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan- masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
5. Mushlilah Muliana Utami, S.Kep.,Ns, sebagai penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan- masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
6. Semua dosen Program study DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
7. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis haturkan
dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua penulis yang
tercinta. Kakak – kakak penulis yang dengan segala pengorbanannya tak akan
pernah penulis lupakan atas jasa-jasa mereka. Doa restu, nasihat dan petunjuk
dari mereka kiranya merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi
kelanjutan studi penulis sehingga saat ini.
8. Teman – teman Mahasiswa Program study DIII Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta dan semua pihak yang telah membantu penulis sehingga
selesailah laporan kasus ini.
Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, banyak kekurangan
maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
tercapainya kesempurnaan laporan ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua,
terutama di bidang keperawatan.Amin.
Surakarta, April 2012
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan .............................................................. 4
C. Manfaat Penulisan ............................................................ 4
BAB II LAPORAN KASUS ............................................................... 6
A. Identitas Klien .................................................................. 6
B. Pengkajian ........................................................................ 6
C. Perumusan Masalah Keperawatan ..................................... 9
D. Perencanaan Keperawatan ................................................ 9
E. Implementasi Keperawatan ............................................... 10
F. Evaluasi Keperawatan ....................................................... 12
viii
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN ...................................... 15
A. Pembahasan ...................................................................... 15
B. Simpulan dan Saran .......................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan laboratorium ............................................. 8
Tabel 2. Evaluasi perkembangan kekuatan otot .................................... 14
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Mobilisasi
Lampiran 2. Log Book
Lampiran 3. Format Pendelegasian Pasien
Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data
Lampiran 5. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
terhentinya suplai darah ke bagian otak. (Smeltzer, 2002: 2131). Stroke
hemoragik adalah stroke karena pecahnya pembuluh darah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan merembes ke dalam suatu daerah
otak dan merusaknya. (Pudiastuti, 2011)
Badan kesehatan dunia memprediksi bahwa kematian akibat stroke
akan meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker
kurang lebih 6 juta pada tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030. (Anonim,
2011). American Heart Association (AHA) mengemukakan diperkirakan
terjadi 3 juta penderita stroke pertahun. Sedangkan angka kematian penderita
stroke di Amerika Serikat adalah 50-100/100.000 penderita pertahun.
(Iskandar, 2002)
Kejadian stroke di Indonesia menyerang 35,8 % pasien usia lanjut dan
12,9 % pada usia yang lebih muda. Jumlah total penderita stroke di Indonesia
diperkirakan 500.000 setiap tahun, dari jumlah itu sekitar 2,5% atau 250.000
orang meninggal dunia, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Insiden
stroke di seluruh dunia bervariasi. Insiden tahunan rata-rata meningkat sejalan
dengan pertambahan usia, dari 3/100.000 pada kelompok umur dekade ketiga
dan keempat menjadi hampir 300/100.000 penduduk pada kelompok
2
umur dekade kedelapan dan kesembilan. Widjaja pada tahun 2000
mengemukakan bahwa dalam penelitiannya di Indonesia, pada penderita
stroke 60,7% disebabkan oleh stroke non hemoragik, sedangkan 36,6% boleh
karena stroke hemoragik. Stroke trombotik paling banyak terdapat 58,3%,
disusul oleh perdarahan intraserebral (PIS) 35,6%. Emboli dan perdarahan
subaraknoidal hanya sedikit sekali 2,4%. Stroke merupakan salah satu
penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama di Indonesia.
(Mansjoer et al, 2005)
Penyebab kematian penderita rawat inap di rumah sakit di Jawa
Tengah tahun 2005, stroke menduduki peringkat pertama di bidang neurologi
yaitu sebesar 12,52%. Menurut data 10 besar penyakit di pelayanan rawat
inap SMF saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2008, stroke
menduduki urutan pertama yaitu sebesar 56%. ( Mardjono et al, 2008)
Gejala Stroke yang dialami setiap orang berbeda dan bervariasi,
tergantung pada daerah mana yang terganggu. Stroke hemoragik mempunyai
gejala prodromal yang tidak jelas, nyeri kepala karena hipertensi, mual
muntah sering terdapat pada awal serangan. (Pudiastuti, 2011)
Secara klinis gejala yang sering muncul adalah hemiparese atau
hemiplegi. Keadaan hemiparese atau hemiplegi merupakan salah satu faktor
yang menjadi penyabab hilangnya mekanisme refleks postural normal, seperti
mengontrol siku untuk bergerak, mengontrol gerak kepala untuk
keseimbangan, rotasi tubuh untuk gerak-gerak fungsional pada ekstermitas.
(Irdawati, 2008)
3
Masalah yang sering dialami oleh penderita stroke dan yang paling
ditakuti adalah gangguan anggota gerak. Penderita mengalami kesulitan saat
berjalan karena mengalami gangguan pada kekuatan otot, keseimbangan dan
koordinasi gerak. Kehilangan kemampuan untuk bergerak menyebabkan
ketergantungan dan ini membutuhkan tindakan keperawatan. Mobilisasi
adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur
yang bertujuan untuk mempertahankan Range of Mention, menggerakkan
seseorang secara dini pada fungsi aktifitas mulai gerakan di tempat tidur,
duduk, berdiri, dan berjalan, mencegah masalah komplikasi, meningkatkan
kesadaran diri dari bagian hemiplegi, meningkatkan kontrol keseimbangan
duduk dan berdiri. (Purwanti, 2008)
Peran rehabilitasi sangat penting untuk mencegah terjadinya
komplikasi dan disability jangka panjang yang bersifat serius pada pasien
stroke. Rehabilitasi bertujuan untuk membantu pasien mencapai dan
mempertahankan kemandirian dalam melakukan Activity Daily Lives (ADL).
(Irdawati, 2012)
Latihan Range of Mention (ROM) adalah salah satu bentuk intervensi
fundamental perawat yang merupakan bagian dari proses rehabilitasi pada
pasien stroke. Lewis pada tahun 2007 mengemukakan bahwa sebaiknya
latihan pada pasien stroke dilakukan beberapa kali dalam sehari untuk
mencegah komplikasi. (Irdawati, 2012)
Mengacu pada hal di atas penulis tertarik untuk mengangkat masalah
pemenuhan kebutuhan mobolisasi pada Ny. S dengan stroke hemoragik di
ruang Melati 3 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
4
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada Ny. S
dengan stroke hemoragik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. S dengan
pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada stroke hemoragik.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. S
dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada stroke hemoragik.
c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada Ny. S
dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada stroke hemoragik.
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. S dengan
pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada stroke hemoragik.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. S dengan pemenuhan
kebutuhan mobilisasi pada stroke hemoragik.
f. Penulis mampu menganalisa kondisi mobilisasi yang terjadi pada Ny.
S dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada stroke hemoragik.
C. Manfaat Penulisan
a. Bagi mahasiswa
Menjadi tambahan informasi dalam memperoleh pengetahuan dan
pengembangan praktik keperawatan khususnya dalam bidang pemenuhan
kebutuhan mobilisasi pada pasien stroke hemoragik.
5
b. Bagi institusi
Menjadi bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan kasus
pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada pasien stroke hemoragik.
c. Bagi Rumah Sakit
Memberi bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan khususnya pada pasien dengan
pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada pasien stroke hemoragik.
6
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Bab ini menjelaskan tentang ringkasan asuhan keperawatan yang
dilakukan pada Ny. S dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi dilaksanakan
pada tanggal 3 April 2012 sampai 5 April 2012. Asuhan keperawatan dimulai
dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi,
evaluasi.
Hasil pengkajian pada tanggal 3 April 2012 jam 08.00 WIB, pada
kasus ini diperoleh dengan cara autoanamnese dan alloanamnese,
mengadakan pengamatan dan observasi langsung, pemeriksaan fisik, catatan
medis dan catatan perawatan. Hasil pengkajian tersebut didapatkan data
identitas pasien, bahwa pasien bernama Ny. S, umur 48 tahun, alamat
Sukoharjo, agama Islam, jenis kelamin perempuan, pekerjaan guru,
pendidikan sarjana, no register 01118292, yang dirawat di ruang Melati 3
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pasien dirawat sejak tanggal 17 Maret 2012
dengan diagnosa stroke hemoragik. Penanggungjawab pasien adalah Tn. H,
umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan sarjana, pekerjaan guru, hubungan
dengan pasien sebagai suami.
Hasil pengkajian tanggal 3 April 2012 jam 08.00 WIB, keluhan utama
yang ada pada pasien saat dikaji adalah kelemahan ekstermitas bawah kiri.
Riwayat penyakit sekarang keluarga pasien mengatakan bahwa pada hari Rabu
7
tanggal 13 Maret 2012 pasien mengeluh pusing lalu pasien diperiksakan ke
dokter umum dan hasil pemeriksaan tekanan darah 150/90 mmHg. Kamis pagi
tanggal 14 Maret 2012 saat pasien mau mandi pasien terjatuh di kamar mandi
dan tidak sadar, kemudian pasien dibawa ke RS Sukoharjo dan dirawat inap
selama 4 hari karena tidak ada perubahan kemudian pasien dirujuk ke RSUD
Dr. Moewardi Surakarta, saat pengkajian pasien terlihat lemah dan bedrest
total di tempat tidur.
Hasil pengkajian adapun riwayat penyakit dahulu, masa kanak-kanak
pasien tidak mempunyai penyakit yang serius, hanya flu, batuk, dan demam
biasa. Pasien pernah mengalami kecelakaan motor 2 tahun yang lalu dan
menyebabkan tangannya patah, pasien juga pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya, pasien pernah melakukan operasi yaitu operasi patah tulang.
Pasien tidak mempunyai kebiasaan merokok ataupun minum kopi.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data bahwa keadaan umum pasien
tampak sedang dengan kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6.
Pengukuran tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 76 x/menit, irama teratur,
kekuatan teraba kuat, respirasi 20 x/menit, irama teratur, dan suhu 36,20 C.
Pola aktivitas latihan, pasien makan/minum tergantung total (nilai 4),
toileting tergantung total (nilai 4), berpakaian tergantung total (nilai 4),
mobilitas di tempat tidur tergantung total (nilai 4), ambulasi/ ROM tergantung
total (nilai 4).
Ekstermitas atas kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 4, ROM
kanan 100 kiri 75, capilary refille kurang dari 3 detik, tidak ada perubahan
8
bentuk tulang, akral hangat. Ekstermitas bawah kekuatan otot kaki kanan 5,
kaki kiri 2, ROM kanan 100 kiri 25, capillary refille kurang dari 3 detik, akral
hangat. Hemiplegi sinistra
Tabel 1: Hasil Pemeriksaan laboratorium
Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Tanggal 3 April 2011
Jenis
pemeriksaan
Hasil Satuan Nilai
normal
Keterangan
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Eritrosit
MCV
RDW
MCHC
MPV
Neutrofil
SGOT
SGPT
Ureum
Kalium
8,6
11,8
27
2,73
100,5
15,3
31,2
7,1
89,70
173
164
67
3,0
g/dl
ribu/ul
%
Juta/ul
/um
g/dl
%
Fl
%
u/l
u/l
mg/dl
mmol/L
12,0 - 15,6
4,5 – 11,0
33 – 45
4,10 – 5,10
80,0 – 96,0
33,0 – 36,0
11,4 – 14,6
7,2 – 11,1
55,0 – 80,0
0 – 35
< 32
< 50
3,3 – 5,1
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Hasil pemeriksaan multi slice CT Scan tampak lesi hiperdens pada
ventrikel lateralis bilateral, terutama kanan lateralisasi negatif. Sulci dan giri
tak tampak jelas pons, cerebellum, cebelopontin angle normal. Kedua orbita,
sinus spenoidalis, mastoid kanan kiri normal. Calvaria intake. Kesan: IVH
dengan oedem cerebri.
Terapi yang diberikan cairan intra vena: infus RL 20 tetes per menit
larutan elektrolit (mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi).
Ceftriaxon 2 gr/12 jam golongan sefalosporin (antibiotik). Hexer 50 mg/12
jam (mengurangi sekresi asam lambung). Metoclopramid 10 mg/24 jam
(untuk mengatasi rasa mual dan muntah). Sohobion 2 ml/24 jam (vitamin dan
mineral). Obat oral: Curcuma 200 mg 3x1 (untuk nafsu makan). Aprazolam
0,5 mg 1 x 1 malam (antiansietas).
9
Data hasil pengkajian dan observasi di atas, penulis melakukan analisa
data dan kemudian merumuskan satu diagnosa keperawatan yang sesuai
dengan prioritas, menyusun intervensi keperawatan, melakukan implementasi
dan evalusi tindakan.
B. Perumusan Masalah
Data fokus yang didapat pada Ny. S, tanggal 3 April 2012, adalah
secara subjektif keluarga pasien mengatakan kaki kiri pasien masih lemah
untuk bergerak, secara objektif pasien tampak lemah dan sulit untuk
menggerakan kaki sebelah kiri, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 76 x/menit,
respirasi 20 x/menit, suhu 36,20 C. Kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri
4, kaki kanan 5, kaki kiri 2. Hasil pemeriksaan multi slice CT Scan tampak lesi
hiperdens pada ventrikel lateralis bilateral, terutama kanan lateralisasi negatif.
Sulci dan giri tak tampak jelas pons, cerebellum, cebelopontin angle normal.
Kedua orbita, sinus spenoidalis, mastoid kanan kiri normal. Calvaria intake.
Kesan: IVH dengan oedem cerebri. Diagnosa keperawatan hambatan mobilitas
fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.
Mengacu pada diagnosa keperawatan yang ada dirumuskan masalah
pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada Ny. S dengan stroke hemoragik.
C. Intervensi
Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah pemenuhan kebutuhan
10
mobilisasi dapat teratasi dengan kriteria hasil: bertambahnya kekuatan otot
dari 2 menjadi 3, klien tidak lemah. (NIC dan NOC, 2007)
Intervensi atau rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu monitor
tanda-tanda vital untuk mengetahui tekanan darah, nadi, respirasi, suhu, kaji
kekuatan otot untuk mengidentifikasi kekuatan otot agar dapat memberikan
informasi mengenai pemulihan, ajarkan dan dukung pasien dalam latihan
ROM aktif pada ekstermitas yang tidak lemah untuk mencegah masalah yang
berhubungan dengan penurunan fungsi otot, ajarkan dan dukung pasien dalam
latihan ROM pasif pada ekstermitas yang lemah untuk mencegah masalah
yang berhubungan dengan penurunan fungsi otot, ubah posisi supinasi ke
posisi sims setiap 2 jam untuk menurunkan tekanan terus menerus pada daerah
yang sama, mencegah kerusakan kulit, anjurkan keluarga untuk melakukan
ROM aktif dan pasif dirumah, kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
obat (Ceftriaxon 2 g, Hexer 2 ml, Metoclopramid 2 ml, Sohobion 2 ml) untuk
terapi lanjut. (NIC dan NOC, 2007)
D. Implementasi
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari Selasa, 3 April 2012
yaitu memonitor tanda-tanda vital, respon subjektif pasien mengatakan “ya”,
objektif tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 76 x/menit, respirasi 20 x/menit,
suhu 36,20 C. Mengkaji kekuatan otot, respon subjektif pasien mengatakan
“ya”, objektif kaki kiri pasien masih tampak lemah, kekuatan otot tangan
kanan 5, tangan kiri 4, kaki kanan 5, kaki kiri 2. Mengubah posisi supinasi ke
11
posisi sims setiap 2 jam, respon subjektif pasien mengatakan “ya”, objektif
pasien tampak berusaha mengikuti.
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari Rabu, 4 April 2012
yaitu memonitor tanda-tanda vital, respon subjektif pasien mengatakan “ya”,
objektif tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 x/menit, respirasi 18 x/menit,
suhu 36,40 C. Mengkaji kekuatan otot, respon subjektif pasien mengatakan
“ya”, objektif kaki kiri pasien masih tampak lemah, kekuatan otot tangan
kanan 5, tangan kiri 4, kaki kanan 5, kaki kiri 2. Mengajarkan dan mendukung
pasien dalam latihan ROM aktif pada ekstermitas yang tidak lemah respon
subjektif pasien mengatakan “ya”, objektif pasien tampak mau melakukan
gerakan yang diajarkan. Mengajarkan dan mendukung pasien dalam latihan
ROM pasif pada ekstermitas yang lemah respon subjektif pasien mengatakan
”ya”, objektif pasien berusaha mengikuti. Mengubah posisi supinasi ke posisi
sims setiap 2 jam respon subjektif pasien mengatakan bersedia, objektif pasien
tampak berusaha mengikuti. Mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat: Ceftriaxon 2 g, Hexer 2 ml, Metoclopramid 2 ml, Sohobion 2 ml respon
subjektif pasien mengatakan “ya”, objektif pasien tampak lemah.
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari Rabu, 5 April 2012
yaitu memonitor tanda- tanda vital respon subjektif, pasien mengatakan “ya”,
objektif tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20x/menit,
suhu 36,40 C. Mengkaji kekuatan otot respon subjektif pasien mengatakan
“ya”, objektif kaki kiri pasien masih tampak lemah dan terbatas dalam
bergerak, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 4, kaki kanan 5, kiri 2.
12
Mengajarkan dan mendukung pasien dalam latihan ROM aktif pada
ekstermitas yang tidak lemah respon subjektif pasien mengatakan “ya”,
objektif pasien tampak mau melakukan gerakan yang diajarkan. Mengajarkan
dan mendukung pasien dalam latihan ROM pasif pada ekstermitas yang lemah
respon subjektif pasien mengatakan “ya”, objektif pasien berusaha mengikuti
gerakan. Mengubah posisi supinasi ke posisi sims setiap 2 jam respon
subjektif pasien mengatakan bersedia, objektif pasien tampak diam.
Mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat: Ceftriaxon 2 g, Hexer 2
ml, Metoclopramid 2 ml, Sohobion 2 ml respon subjektif pasien mengatakan
“ya”, objektif pasien tampak lemah.
E. Evaluasi
Hasil evaluasi dilakukan pada tanggal 3 April 2012 jam 13.30 WIB,
dengan menggunakan metode SOAP, hasil subjektif keluarga pasien
mengatakan kaki kiri pasien masih lemah untuk bergerak, objektif pasien
tampak lemah, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 4, kaki kanan 5, kaki
kiri 2. Analisa masalah belum teratasi, dengan planning intervensi dilanjutkan:
monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu), kaji kekuatan
otot, ubah posisi supinasi ke posisi sims setiap 2 jam.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada
tanggal 4 April 2012 jam 13.30 WIB, dengan menggunakan metode SOAP,
hasil subjektif keluarga klien mengatakan kaki kiri pasien masih lemah untuk
bergerak, objektif pasien tampak lemah, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan
13
kiri 4, kaki kanan 5, kaki kiri 2. Analisa masalah belum teratasi, dengan
planning intervensi dilanjutkan: monitor tanda-tanda vital (tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu), kaji kekuatan otot, ajarkan dan dukung pasien dalam
latihan ROM aktif pada ekstermitas yang tidak lemah, ajarkan dan dukung
pasien dalam latihan ROM pasif pada ekstermitas yang lemah, ubah posisi
supinasi ke posisi sims setiap 2 jam, kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada
tanggal 5 April 2012 jam 14.00 WIB, dengan menggunakan metode SOAP,
hasil subjektif keluarga pasien mengatakan kaki kiri pasien masih lemah
untuk bergerak, objektif pasien tampak lemah, kekuatan otot tangan kanan 5,
tangan kiri 4, kaki kanan 5, kaki kiri 2. Analisa masalah belum teratasi,
dengan planning intervensi dilanjutkan: monitor tanda-tanda vital (tekanan
darah, nadi, respirasi, suhu), kaji kekuatan otot, ajarkan dan dukung pasien
dalam latihan ROM aktif pada ekstermitas yang tidak lemah, ajarkan dan
dukung pasien dalam latihan ROM pasif pada ekstermitas yang lemah, ubah
posisi supinasi ke posisi sims setiap 2 jam, pendelegasian ke perawat yang
dinas siang.
Hasil kesimpulan dari evaluasi perkembangan kekuatan otot pada
Ny. S setelah dilakukan latihan ROM aktif / pasif selama tiga hari untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel evaluasi perkembangan kekuatan otot sebagai
berikut:
14
Tabel 2: Evaluasi perkembangan kekuatan otot
Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Tanggal 3 - 5 April 2012
Tanggal
Keterangan
Ekstermitas
atas kanan
Ektermitas
atas kiri
Ektermitas
bawah kanan
Ektermitas
bawah kiri
3 April 2012 5 4 5 2
4 April 2012 5 4 5 2
5 April 2012 5 4 5 2 Keterangan : 0: Paralisis sempurna
1: Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat
2: Gerakan otot dapat penuh melawan gravitasi dengan topangan
3: Gerakan yang normal melawan gravitasi
4: Gerakan yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal
5: Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan tahanan penuh
15
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan
Bab ini penulis akan membahas asuhan keperawatan pada Ny. S yang
dilakukan pada tanggal 3 sampai 5 April 2012 di ruang Melati 3 RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Prinsip dari pembahasan ini dengan memfokuskan
kebutuhan dasar manusia di dalam asuhan keperawatan.
Pengkajian pada Ny. S dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada
stroke hemoragik dilakukan dengan metode autoanamnese dan alloanamnese
dimulai dari pengkajian, perumusan masalah, intervensi, implementasi,
evaluasi.
Pemeriksaan fisik keluhan terutama pada saat dilakukan pengkajian
adalah mengalami kelemahan ekstermitas bawah sebelah kiri. Hal ini
disebabkan karena gangguan motor neuron atas yang dapat mengakibatkan
kehilangan kontrol volunter terhadap gerakan motorik, karena neuron motor
atas melintas. Gangguan kontrol motor volunter pada salah satu sisi tubuh
dapat menunjukkan kerusakan pada neuron motor atas yang berlawanan dari
otak. Disfungsi motor yang paling umum adalah hemiplegia (kelemahan pada
salah satu sisi tubuh). (Smeltzer, 2002)
Gejala gejala stroke hemoragik pada seseorang bisa dikenali antara lain
gejala tidak jelas, kecuali nyeri hebat akibat hipertensi, serangan terjadi pada
siang hari, saat beraktivitas dan emosi atau marah, mual muntah pada awal
16
serangan, hemiparesis atau hemiplegia terjadi sejak awal serangan. Seseorang
yang mengalami ketidakmampuan mobilisasi akan menyebabkan
terganggunya aktivitas kehidupan sehari hari (ADL). Seluruh kegiatan
tergantung pada keluarga. Kehilangan kemampuan untuk bergerak
menyebabkan ketergantungan dan ini membutuhkan tindakan keperawatan.
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah,
dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi
diperlukan untuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan,
memperlambat proses penyakit, untuk aktualisasi diri. (Mubarak, 2007)
Riwayat penyakit sekarang, pasien sebelumnya merasakan pusing
tekanan darah 150/90 mmHg, stres dengan peninggian aktivitas simpatis dan
perubahan fungsi membran sel dapat menyebabkan kontriksi fungsional dan
hipertrofi struktural. Faktor lain yang berpengaruh adalah endotelin yang
bersifat vasokonstriktor. Berbagai pressor-growt bersama dengan kelainan
fungsi membran sel yang mengakibatkan hipertropi vaskular akan
menyebabkan peninggian tahanan perifer dan peningkatan tekanan darah.
(Yusuf, 2008). Hampir 70% kasus stroke hemoragik diderita oleh penderita
hipertensi, karena kenaikan kadar kortisol, kenaikan aktivitas Angiotensin II
(Ang II), kenaikan tonus parasimpatis dan perubahan mekanisme pembekuan
darah. (Ratnawati, 2011). Sehari setelah itu pagi saat mau mandi pasien
terjatuh di kamar mandi dan tidak sadar. Penurunan kesadaran terjadi jika
aliran darah ke otak terhambat karena trombus atau emboli, maka mulai terjadi
kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak dalam satu menit. Kesadaran
17
biasanya menurun 65% terjadi kurang dari setengah jam, 23% antara setengah
sampai dengan 2 jam, 12% terjadi setelah 2 jam sampai 19 hari. (Batticaca,
2008)
Hasil pemeriksaan multi slice CT Scan menunjukkan lesi hiperdens
pada ventrikel lateralis bilateral, terutama kanan lateralisasi negatif. Sulci dan
giri tak tampak jelas pons, cerebellum, cebelopontin angle normal. Kedua
orbita, sinus spenoidalis, mastoid kanan kiri normal. Calvaria intake. Kesan :
IVH dengan oedem cerebri. Computer Tomography scan merupakan
pemeriksaan baku emas untuk membedakan infark dan perdarahan. CT Scan
yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui adanya tekanan normal dan
adanya thrombosis, emboli serebral, dan tekanan intrakranial (TIK).
Peningkatan tekanan intrakranial dan cairan mengandung darah menunjukkan
adanya perdarahan subarachnoid dan perdarahan intrakranial. (Batticaca,
2008)
Keadaan pasien komposmentis, GCS dengan nilai normal 15. Hasil
pemeriksaan kekuatan otot pada tangan kanan 5, tangan kiri 4, kaki kanan 5,
kaki kiri 2, keadaan ini disebabkan karena adanya lesi lesi neuron motorik
atas, pada bagian sistem saraf pusat yang menyebabkan kelemahan atau
penurunan kekuatan otot. (Pudiastuti, 2011)
Diagnosa keperawatan yang diangkat penulis pada pemenuhan
kebutuhan mobilisasi pada stroke hemoragik yaitu hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Alasan penulis
memprioritaskan masalah tersebut karena faktor utama yang membuat pasien
mengalami gangguan dan ketergantungan dalam melakukan aktivitas sehari
18
hari. Penulis bisa menegakkan diagnosa ini sesuai dengan batasan
karakteristik yaitu keterbatasan ROM, sulit berbalik, keterbatasan kemampuan
melakukan motorik kasar. Pada dasarnya mobilitas fisik adalah keterbatasan
dalam pergerakan fisik pada bagian tubuh tertentu atau pada satu atau lebih
ekstermitas. (Nanda, 2005)
Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam masalah dapat teratasi, karena penulis
mengelola pasien sesuai dengan jadwal jaga yaitu selama 3 hari jaga. Penulis
juga mengharapkan dalam waktu 3 hari dilakukan asuhan keperawatan pasien
dapat mengalami peningkatan kekuatan otot, dengan bertambahnya kekuatan
otot dari 2 menjadi 3 untuk kaki kiri dan tangan kiri 4 menjadi 5, klien tidak
lemah. (NIC dan NOC, 2007)
Rencana tindakan yang dibuat penulis dapat dilihat pada laporan BAB
II, monitor tanda-tanda vital untuk mengetahui tekanan darah, nadi, respirasi,
suhu. Kaji kekuatan otot mengidentifikasi kekuatan otot agar dapat
memberikan informasi mengenai pemulihan. Ajarkan dan mendukung pasien
dalam latihan ROM pasif pada ekstermitas yang lemah untuk mencegah
masalah yang berhubungan dengan penurunan fungsi otot. Ajarkan dan
mendukung pasien dalam latihan ROM aktif pada ekstermitas yang tidak
lemah untuk mencegah masalah yang berhubungan dengan penurunan fungsi
otot. Ubah posisi supinasi ke posisi sims setiap 2 jam menurunkan tekanan
terus menerus pada daerah yang sama, mencegah kerusakan kulit. Kolaborasi
dengan dokter pemberian terapi obat. (NIC dan NOC, 2007)
19
Penulis melakukan tindakan keperawatan selama 3 hari sesuai rencana
yang telah disusun sebelumnya untuk mengatasi masalah pemenuhan
kebutuhan mobilisasi, yaitu dengan memonitor tanda tanda vital (tekanan
darah, nadi, suhu, respirasi) untuk memantau kondisi pasien atau
mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respons pasien terhadap
intervensi.
Mengkaji kekuatan otot untuk mengetahui perkembangan otot sebelum
dan sesudah dilakukan latihan ROM, dengan nilai kekuatan otot yaitu 0
Paralisis sempurna, 1 tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi atau
dilihat, 2 gerakan otot dapat penuh melawan gravitasi dengan topangan, 3
gerakan yang normal melawan gravitasi, 4 gerakan yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan minimal, 5 kekuatan normal, gerakan penuh
yang normal melawan gravitasi dan tahanan penuh. Mengajarkan dan
mendukung pasien dalam latihan ROM pasif pada ekstermitas yang lemah
berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot luas gerak sendi dan
kemampuan fungsional pasien stroke, latihan gerakan sendi anggota badan
secara pasif 4 kali sehari untuk mencegah kontraktur. Mengajarkan dan
mendukung pasien dalam latihan ROM aktif pada ekstermitas yang tidak
lemah mencegah komplikasi yaitu atrofi otot, penurunan fleksibilitas sendi
yang dapat mengakibatkan terjadinya nyeri sendi. (Irdawati, 2012).
Mengubah posisi supinasi ke posisi sims setiap 2 jam pasien dapat
diubah posisinya dari satu sisi ke sisi lain. Berbaring pada posisi yang sakit,
dianggap menigkatkan kesadaran pasien terhadap posisi tersebut dan
20
memungkinkan penggunaan tangan yang tidak sakit. (Smeltzer, 2002).
Mengkolaborasi dengan dokter untuk melanjutkan terapi dokter.
Hasil evaluasi selama tiga hari yaitu masalah belum teratasi, pasien
masih tampak lemah, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 4 dan kaki
kanan 5, kaki kiri 2. Planning: lanjutkan intervensi ajarkan dan dukung latihan
ROM aktif dan pasif. Penulis mengalami hambatan selama melakukan
tindakan keperawatan, yaitu saat penulis akan mengajarkan latihan ROM aktif
dan pasif pasien tidur. Kekurangan yang lain penulis tidak melakukan
kolaborasi dengan ahli fisioterapi. Penulis tidak melakukan massase pada
punggung pada saat dilakukan alih baring.
Tanda dan gejala pada pasien stroke hemoragik tidak semuanya
muncul pada pasien pengelolaan penulis, tetapi pada dasarnya tanda dan gejala
yang muncul sama dengan pasien yang ada di klinik. Tanda gejala yang
muncul pada Ny. S, pusing, mengalami kehilangan kesadaran, kaki sebelah
kiri mengalami penurunan kekuatan otot. Dalam menegakkan diagnosa secara
medis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan, pemeriksaan
laboratorium.
B. Simpulan dan saran
1. Simpulan
a. Hasil pengkajian pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
pada stroke hemoragik pasien mengalami kelemahan ekstermitas
bawah sebelah kiri.
21
b. Hasil pengkajian pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
pada stroke hemoragik didapatkan diagnosa yaitu hambatan mobilitas
fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.
c. Rencana Asuhan Keperawatan yang akan dilakukan pada pasien
dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi pada stroke hemoragik yaitu
monitor tanda tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, respirasi), kaji
kekuatan otot, ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif
pada ekstermitas yang tidak lemah, ajarkan dan dukung pasien dalam
latihan ROM pasif pada ekstermitas yang lemah, ubah posisi supinasi
ke posisi sims setiap 2 jam, kolaborasi dengan dokter pemberian obat
d. Tindakan yang dilakukan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi pada stroke hemoragik yaitu memonitor tanda-tanda vital
(tekanan darah, nadi, suhu, respirasi), kaji kekuatan otot, mengajarkan
dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif pada ekstermitas yang
tidak lemah, mengajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM pasif
pada ekstermitas yang lemah, mengubah posisi supinasi ke posisi sims
setiap 2 jam, mengkolaborasi dengan dokter pemberian obat.
e. Evaluasi yang dilakukan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi pada stroke hemoragik yaitu kekuatan otot pasien belum
bertambah dan pasien masih tampak lemah.
f. Analisa yang didapatkan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi stroke hemoragik kondisi mobilisasi pasien mengalami
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
22
keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari hari, tergantung dengan
keluarga, untuk kekuatan ototnya belum bertambah, tangan kanan 5,
tangan kiri 4, kaki kanan 5, kaki kiri 2.
C. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, penulis memberi saran
sebagai berikut:
1. Bagi institusi: dapat memberikan waktu pengelolaan pasien lebih banyak
karena dengan waktu 3 hari tidak dapat melakukan pengelolaan secara
maksimal.
2. Bagi rumah sakit: dapat lebih diperhatikan dalam melakukan perawatan
pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
3. Bagi penulis: penulis berharap bisa memberikan tindakan pengelolaan
selanjutnya pada pasien stroke hemoragik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2011), Stroke Penyebab Kematian Ketiga dan Penyebab Cacat Utama,
http://medicastore.com/stroke.html, diakses tanggal 10 April 2012 jam 20.
30 WIB.
Batticaca Fransisca B, (2008), Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Persyarafan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Irdawati, (2008), Jurnal Kesehatan Masyarakat, http://journal.unnes.ac.id/
index.php/kemas, diakses tanggal 11 April 2012 jam 20.00 WIB.
Iskandar, (2002), Epidimiologi, http://etd.eprints.ums.ac.id/16358/2/2.BAB I. pdf
1, diakses tanggal 10 April jam 18.30 WIB.
Mansjoer et al, (2005), Epidimiologi, http://etd.eprints.ums.ac.id/16358/2/2.BAB
I. pdf 1, diakses tanggal 10 April jam 18.30 WIB.
Mardjono et al, (2008), Epidimiologi, http://etd.eprints.ums.ac.id/16358/2/2.BAB
I. pdf 1, diakses tanggal 10 April jam 18.30 WIB.
Mubarak Wahit I, (2007), Kebutuhan Dasar Manusia. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
Nanda, (2005, 2006), Diagnosa Keperawatan, Prima Medika.
Pudiastuti Ratna D, (2011), Penyakit Pemicu Stroke, Penerbit Muha Medika,
Yokyakarta.
Purwanti Okti S, Maliya A, (2008), Rehabilitasi Klien Pasca Stroke,
http://www.google.co.id/search?hl=id&as_q=jurnal+mobilisasi+pada+
pasien+stroke+hemoragik, diakses tanggal 12 Mei 2012 jam 19.00 WIB.
Ratnawati Diah, (2011), Pemantauan Tekanan Darah Pada Perawatan Rumah
Pasien Hipertensi, http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UTS%20SIMKU%
20 baru.pdf, diakses tanggal 18 April 2012 jam 20.30 WIB.
Smeltzer Suzane C, Bare Benda, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Volume 3, Edisi 8, alih bahasa dr. Andri Hartono dkk, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Wilkinson Judith M , (2007), Buku Saku Diagnosa Keperawat Dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC, Edisi 7, alih bahasa Widyawati, S.Kp,
M.Kes dkk, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Yusuf Ismail , ( 2008), Hipertensi Sekunder, http://www.google.co.id/search?hl
=id&as_q=jurnal+hipertensi+skunder_filetype=pdf&as_rights, diakses
tanggal 18 April 2012 jam 18.30 WIB.
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Susi Puji Lestari
Tempat, tanggal lahir : Madiun, 17 Agustus 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Sidodadi 04/11 Kecamatan Mejayan
Kabupaten Madiun
Riwayat Pendidikan : SD Negeri 2 Sidodadi
SMP Negeri 2 Mejayan
SMA PGRI 1 Mejayan
Riwayat Pekerjaan : -
Riwayat Organisasi : Anggota OSIS
Publikasi :