Upload
trinhbao
View
232
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Z DENGAN DIARE
DEHIDRASI SEDANG DI PUSKESMAS
MANTINGAN NGAWI
TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir
Pendidikan D III Kebidanan
Disusun Oleh :
DENNY AYU WIDYANINGSIH
NIM : 08070
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Z dengan Diare
Dehidrasi Sedang Di Puskesmas Mantingan Ngawi Tahun 2012”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh Karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ambarsari, S.ST, selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu drg Endah Murti Wulan, MSi., selaku Kepala Puskesmas Mantingan
Ngawi yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam
pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6. Keluarga Ny. E yang telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan
kasus Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan Asuhan kebidanan
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Ngawi, Agustus 2012
Penulis
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2012
Denny Ayu Widyaningsih
08070
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Z DENGAN DIARE DEHIDRASI
SEDANG DI PUSKESMAS MANTINGAN NGAWI TAHUN 2012
Xiii + 61 halaman + 3 tabel + 1 gambar + 9 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Diare merupakan penyebab utama kesakitan dan kematianpada bayi dan anak-anak. Saat ini morbiditas (angka kesakitan) diare di Indonesiamencapai 195 per 1000 penduduk dan angka ini merupakan yang tertinggi diantara negara-negara di Asean. Bila penderita diare banyak sekali kehilangancairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi dananak-anak usia di bawah lima tahun.Tujuan : Dapat Memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Zdengan Diare Dehidrasi sedang menurut menejemen kebidanan 7 langkah HallenVarney. Mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyatadilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat.Metode : Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif, lokasi studi kasus diPuskesmas Mantingan Ngawi, subjek studi kasus bayi Z umur 9 bulan, dengandiare dehidrasi sedang. Waktu studi kasus dilakukan pada tanggal 2 sampai 4Agustus 2012. Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik data primer dandata sekunder.Hasil : Evaluasi yang didapatkan yaitu tidak terjadi muntah, BAB 2 kali dalam 2jam, konsistensi cair, ampas, warna kuning, terapi dari dokter sudah diberikanyaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100 cc/diare, oralit 50 cc/muntah, Domperidon 3x 2 mg, bayi mau banyak minum air putih dan ASI.Kesimpulan : Pada langkah ini terdapat kesenjangan pada langkah interpretasidata kasus bayi tidak mengalami demam, antisipasi pada kasus tidak diberikanobat penurun panas dan tidak dilakukan observasi vital sign, perencanaan danpelaksanaan pada kasus tidak diberikan infus RL dan N4 150 ml/hari, koreksi bicNat 8,5% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCl 0,9%).
Kata kunci : Asuhan kebidanan, diare, dehidrasi sedangKepustakaan : 20 Literatur (2002 – 2010)
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ø Tidak ada sesuatu yang lebih indah dari pada akal dan diperindah dengan
ilmu, ilmu yang diperindah dengan kebenaran, kebenaran diperindah
dengan kebaikan dan kebaikan diperindah dengan iman dan taqwa.
Ø Pelajari apapun yang kita bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah
nanti akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan.
Ø Beranilah mengambil resiko, sebab tidak ada hal lain yang bisa
menggantikan pengalaman.
Ø Tetap semangat dalam berusaha dan berkarya.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan
teruntuk :
1. Ayah, Bunda tiada kata-kata untukmu yang
bisa kuucapkan untuk membalas semua
kebaikanmu, tanpa mu aku bukanlah apa-apa.
2. Adiku (Ayin) dan keluarga kecilku, terima
kasih telah menampungku selama ini tanpa
kalian aku tidak bisa seperti sekarang ini.
3. Teman-teman tercinta STIKes Kusuma
Husada, tetap semangat karena perjalanan
masih panjang.
4. Almamaterku tercinta.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Denny Ayu Widyaningsih
Tempat / Tanggal Lahir : Ngawi, 17 November 1989
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Sambirejo RT 02 RW 08, Kec. Mantingan, Kab.
Ngawi
PENDIDIKAN :
1. SD N Sambirejo 3 Lulus tahun 2002
2. SMP N 1 Mantingan Lulus tahun 2005
3. SMA N 1 Sambungmacan Sragen Lulus tahun 2008
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Sukarta
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR............................................................................. iv
INTISARI ............................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vii
CURICULUM VITAE ........................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Manfaat Studi Kasus................................................................ 2
D. Tujuan Studi Kasus ................................................................. 3
E. Keaslian Studi Kasus............................................................... 4
F. Sistematika Penulisan.............................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis ............................................................................. 7
1. Pengertian Bayi ................................................................ 7
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2. Pengertian Diare ............................................................... 9
3. Pengertian Diare dengan Dehidrasi Sedang........................ 15
B. Teori Manajemen Kebidanan................................................... 20
C. Data Perkembangan................................................................. 31
D. Landasan Hukum..................................................................... 32
E. Kerangka Konsep ................................................................... 32
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus.................................................................... 33
B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 33
C. Subjek Studi Kasus................................................................. 33
D. Waktu Studi Kasus ................................................................ 34
E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 34
F. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 34
G. Alat-Alat Yang Dibutuhkan .................................................... 38
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ...................................................................... 40
B. Pembahasan ........................................................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 59
B. Saran ..................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penilaian Jumlah Cairan ....................................................... 13
Tabel 2.2 Penilaian Derajat Dehidrasi .................................................. 13
Tabel 2.3 Jumlah Cairan Oralit ............................................................ 18
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Konsep ........................................................... 32
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pemohonan Pengambilan Data Awal
Lampiran 2. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Permohonan Penggunaan Lahan
Lampiran 4. Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 5. Lembar Persetujuan Pasien
Lampiran 6. Jadwal Studi Kasus
Lampiran 7. SAP Tanda-tanda bayi dengan diare dan Leaflet
Lampiran 8. SAP Cara Perawatan, Menjaga Kebersihan Botol Susu dan Cara
Mudah Memberikan Susu dalam Botol
Lampiran 9. Lembar Konsultasi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) usia kurang dari satu tahun masih cukup
besar yaitu sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian
anak balita sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2010). Diare
merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak.
Saat ini morbiditas (angka kesakitan) diare di Indonesia mencapai 195 per
1000 penduduk dan angka ini merupakan yang tertinggi di antara negara-
negara di Asean. Diare merupakan masalah kesehatan yang penting di
Indonesia. Walaupun angka mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka
morbiditas masih cukup tinggi. Penanganan diare yang dilakukan secara baik
selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir
menurun tajam (Ira, 2002).
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita mencret-
mencret, tinjanya encer, dapat bercampur darah dan lendir kadang disertai
muntah-muntah sehingga diare dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras
keluar melalui tinja. Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan
tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi dan
anak-anak usia di bawah lima tahun (Ummuauliya, 2008).
Diare membutuhkan anamnesis yang rinci. Jumlah dan konsistensi
tinja yang di keluarkan anak, terutama bayi, sangat bervariasi. Bayi yang
mendapatkan ASI mengeluarkan tinja yang lunak, berwarna kuning terang,
tidak berbau, antara tujuh kali sehari sampai satu minggu. Bayi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
mendapatkan susu formula mengeluarkan tinja pucat, lebih keras, yang
mungkin menyebabkan peregangan selama defekasi. Peregangan ini tidak
boleh disebut konstipasi, konstipasi kronis atau berat bisa menyebabkan nyeri
abdomen, distensi abdomen, perdarahan rectal, masalah makanan, dan
berkaitan dengan gangguan emosional dan perilaku (Roi, 2010).
Data yang didapat dari studi pendahuluan di Puskesmas Mantingan
dari bulan Januari sampai Desember 2011 dari catatan Rekam Medik (RM) di
dapatkan 135 kasus diare yang dikategorikan bayi dan balita diare dengan
tanpa dehidrasi 55 (41%), dehidrasi sedang 69 (51%), sedangkan diare dengan
dehidrasi berat 11 (8%). Berdasarkan uraian masalah kasus diatas maka
penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Kebidanan pada Bayi Z
dengan Diare Dehirasi Sedang di Puskesmas Mantingan Ngawi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut : “Bagaimanakah Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada
Bayi Z dengan Diare Dehidrasi Sedang di Puskesmas Mantingan Ngawi
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Hellen
Varney?”
C. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori yang didapat dibangku kuliah dalam praktek
dilahan, serta memperoleh pengalaman langsung dalam memberikan
Asuhan Kebidanan pada Bayi Z dengan Diare Dehidrasi Sedang.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2. Bagi Profesi
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Z dengan Diare
Dehidrasi sehingga angka kesakitan dan kematian dapat turun.
3. Bagi Institusi
a. Puskesmas
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Asuhan
Kebidanan pada Bayi dan peningkatan mutu pelayanan Asuhan
Kebidanan pada Bayi dengan Diare Dehidrasi Sedang khususnya.
b. Pendidikan
Menambah kepustakaan tentang Asuhan Kebidanan pada Bayi dengan
Diare Dehidrasi Sedang.
D. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Dapat Memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Z
dengan Diare Dehidrasi sedang menurut menejemen kebidanan 7 langkah
Halen Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Diharapkan penulis mampu :
1) Melaksanakan pengkajian pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi
Sedang
2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi Sedang
3) Mengidentifikasi masalah / diagnosa potensial dan penanganan pada
Bayi Z dengan Diare Dehirasi Sedang
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
4) Menetapkan kebutuhan terhadap antisipasi, konsultasi, kolaborasi
dengan tenaga kesehatan antara lain rujukan pada Bayi Z dengan
Diare Dehirasi Sedang
5) Merencanakan asuhan kebidanan pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi
Sedang
6) Melasanakan asuhan kebidanan pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi
Sedang sesuai perencanaan secara efisien dan aman
7) Mengevaluasi asuhan kebidanan pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi
Sedang sehingga dapat mengetahui hasil yang diperoleh.
b. Penulis mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata
dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat.
c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahanya.
E. Keaslian Studi Kasus
Karya Tulis Ilmiah ini tentang asuhan kebidanan pada kasus Bayi Z
dengan diare dehidrasi sedang pernah dilaksanakan oleh :
1. Diana Murwati (2005) dengan judul ”Asuhan Kebidanan Pada Kasus By Y
Dengan Diare Dehirasi Sedang di Rumah Sakit Simo Boyolali” dengan
menejemen 7 langkah Varney. Tindakan yang dilakukan yaitu pemberian
obat penurun panas, pemberian ASI dan KIE pada ibu dan keluarga
tentang penanganan diare dirumah, setelah di evaluasi di dapat hasil yaitu
By Y terpenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, Suhu bayi kembali normal
dan bayi mendapatkan nutrisi berupa ASI, Bayi sembuh pada hari ke lima.
2. Darita Paraningsih (2004) dengan judul ”Asuhan Kebidanan Pada Kasus
bayi S Dengan Diare Dehidirasi Sedang di Rumah Sakit Gemolong
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Sragen” dengan menejemen 7 langkah Varney. Tindakan yang dilakukan
yaitu pemberian cairan Ringer Laktat 20 tetes/menit, serta pemberian obat
penurun panas dan kerja sama yang baik dengan orang tua, keluarga dan
tim pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang ada maka anak
dapat kembali dalam keadaan sehat.
Perbedaan studi kasus dengan keaslian diatas terletak pada subjek, lokasi, dan
waktu, sedangkan persamaan studi kasus terletak pada asuhan yang diberikan
dan evaluasi.
F. SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini secara berurutan meliputi :
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan gambaran Karya Tulis Ilmiah ini secara keseluruhan
meliputi : latar belakang, rumusan masalah, manfaat studi kasus,
tujuan penulisan, keaslian studi kasus dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Menyajikan landasan teori yang meliputi teori medis yang terdiri
dari pengertian bayi, pemeriksaan tingkat perkembangan,
pengertian diare, etiologi, patofisiologis, gambaran klinis, akibat
penyakit diare, komplikasi, pencegahan, pengobatan dan
penanganan diare pada bayi di rumah sakit atau di puskesmas,
pengertian diare dengan dehidrasi sedang, etiologi, patofisiologis,
gambaran klinis, akibat penyakit diare denga dehidrasi sedang,
komplikasi, pencegahan, pengobatan dan penanganan diare
dengan dehidrasi sedang dan teori manajemen kebidanan menurut
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Varney yang terdiri dari pengkajian, intrepretasi data dasar,
identifikasi diagnosa atau masalah potensial, identifikasi
kebutuhan tindakan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi
dengan kasus diare berat pada bayi serta ditambah data
perkembangan SOAP, landasan hukum dan kerangka konsep.
BAB III : METODOLOGI
Merupakan penjelas tentang jenis studi, lokasi, subjek studi kasus,
waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan
data dan alat-alat yang dibutuhkan.
BAB IV : TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang tinjauan kasus dan pembahasan. Tinjauan
kasus berisi tentang pengkajian, interpretasi data, diagnosa
potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi yang
dilakukan pada By. Z dengan diare dehirasi sedang. Sedangkan
dalam pembahasan penulis menjelaskan tentang masalah-masalah
atau kesenjangan antara teori dan praktek yang penulis temukan di
lapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan
jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus
By. Z dengan diare dehirasi sedang, sedangkan saran merupakan
alternatif pemecahan dan tanggapan dari kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis
1. Bayi
a. Pengertian Bayi
Menurut Carapedia (2008) bayi merupakan mahkluk hidup
mungil calon manusia yang terbentuk dari pertemuan sel sperma dan sel
telur didalam rahim seorang wanita.
Menurut Wikipedia (2010) bayi merupakan manusia yang baru
lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti.
b. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
Menurut Soetjiningsih (2008) tingkat perkembangan bayi adalah :
1) Dari lahir sampai 3 bulan :
a) Belajar, mengikuti kepala.
b) Belajar objek dengan matanya.
c) Melihat ke muka orang dengan tersenyum.
d) Bereaksi terhadap suara/bunyi.
e) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran
dan kontak.
f) Menahan barang yang dipegangnya.
g) Mencegah spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
2) Dari 3 sampai 6 bulan
a) Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan
bertopang tangan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
b) Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan atau
diluar jangkauannya.
c) Menaruh benda-benda dimulutnya.
d) Berusaha memperluas lapangan pandangan.
e) Tertawa dan menjepit karena gembira bila diajak bermain.
f) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.
3) Dari 6 sampai 9 bulan
a) Dapat duduk tanpa bantuan.
b) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.
c) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.
d) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
e) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f) Bergembira dengan melempar benda-benda.
g) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
h) Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang asing/lain.
i) Mulai berpartisipasi dalam permainan.
4) Dari 9 sampai 12 bulan
a) Dapat berdiri sendiri tanpa bantuan.
b) Dapat berjalan dengan di tuntun.
c) Menirukan suara.
d) Mengulang bunyi yang didengarnya.
e) Belajar mengatakan satu dua kata.
f) Mengerti perintah atau larangan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
g) Memperhatikan minat yang besar dalam mengeksplorasi
sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukan benda-
benda ke mulutnya.
h) Berpartisipasi dalam permainan.
2. Diare
a. Pengertian Diare
Diare adalah pengeluaran tinja tidak normal dan cair Buang air
basar tidak normal dan bentuk tinja yang cair dengan frekuensi lebih
banyak dari biasanya (Sugeng, 2010).
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3x sehari dengan atau
tanpa darah dan / lendir dalam tinja (IKG Suwandi, 2006).
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi
dan anak yang sebelumya sehat (Nelson, 2002).
Diare Kronis adalah suatu keadaan bertambahnya kekerapan dan
kecairan buang air besar. Masih dianggap normal jika frekuensinya
dalam sehari 1 – 3 kali dan banyaknya 200-250 gram sehari, timbul
pelahan lahan, berkelanjutan berminggu-minggu sampai berbulan-bulan
baik menetap atau bertambah hebat (Lin Inayah, 2005).
b. Etiologi
Penyebab diare ada beberapa faktor, yaitu :
1) Faktor infeksi
a) Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi :
(1) Infeksi bakteri : Vebrio, E,coli, Escherichia coli, salmonella,
shigella, yersinia enterocolitaca, Aeromonas.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(2) Infeksi virus : Enterovirus (virus ECHO, coksackie,
Poliomyelitis, Adeno-virus, Rotavirus, Astrovirus,
echoviruses, adenovirus, human retrovirus seperti agent,
rotavirus).
(3) Infeksi parasit : Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris,
Strongyloides) Protozoa (Entamoeba histolitica, Gardian
Lambia, Tricomonas hominis) jamur (Candida albicans).
b) Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan
seperti otitis media angkut (OMA), tonsillitis atau tonsilifaringtis,
bronkopneumonia, ansefalitis dan sebagainya, keadaan ini
terutama terdapat pada bayi dan anak berumur 2 tahun
(Ngastiyah, 2005).
2) Faktor malabsorsi
a) Malabsorsi karbohidrat : dikarasida (intoleransi laktosa, maltosa
dan sukrosa) monosakarida (intoleransi glokusa, fruktosa, dan
galaktosa) pada bayi dan anak yang paling terpenting dan sering
(intoleransi laktosa).
b) Malabsorbsi lemak.
c) Malabsorbsi protein.
3) Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4) Faktor psikologis : rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi
pada anak yang lebih besar) (Ngastiah, 2005).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c. Patofisiologi
Menurut Ngastiyah (2005), mekanisme yang menyebabkan
timbulnya diare yaitu :
1) Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2) Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus yang
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam usus dan
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3) Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya jika
peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul
berlebihan selanjutnya timbul diare.
d. Gambaran klinis
Penyakit diare bermula dari pasien cengeng, gelisah, suhu
meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair, lendir bertambah,
mungkin di sertai lendir atau lendir darah, warna tinja lama kelamaan
berwarna hijau karena bercampur empedu, anus dan sekitarnya timbul
lecet karena sering defekasi dan tinja lama kelamaan menjadi asam
karena banyak asam laktat yang keluar (Sugeng, 2010).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Gejala muntah dapat timbul sebelum dan sesudah diare dan
dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien telah banyak
kehilangan cairan dan elektrolit akhirnya tampak dehidrasi yaitu berat
badan turun, turgor kulit menurun, mata dan ubun–ubun cekung,
selaput lendir dan mulut ikut kering. Bila dehirasi berat maka volume
darah akan berkurang dengan demikian nadi akan cepat dan kecil,
denyur jantung cepat, tekanan darah menurun, kasadaran menurun yang
akhirnya terjadi syok (Sugeng, 2010).
e. Akibat Penyakit Diare
Penyakit diare dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi.
Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan cairan yang
dapat berakibat kematian terutama pada bayi (Anonim, 2008).
Dehidrasi yaitu terlalu sedikit cairan diakibatkan terlalu sedikit
mendapatkan cairan atau kehilangan cairan terlalu banyak
(Monica, 2005).
Pada penderita diare jika tidak segera ditangani maka dapat
terjadi dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan kemudian dehidrasi berat.
Jumlah cairan yang diberikan harus sama dengan jumlah cairan yang
hilang melalui diare dan muntah (Prevesius Water Losset = PWL),
ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urine,
dan pernafasan (Normal Water Losset = NWL) dan ditambah dengan
banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
berlangsung (Concomitant Water Losset = CWL). Jumlah ini
tergantung pada derajat dehidrasi seata berat badan masing-masing
anak dan golongan umur. Jumlah cairan (ml) yang hilang pada anak
umur kurang dari 2 tahun (BB 3-10 Kg) sesuai dengan derajat
dehidrasi.
Tabel 2.1Penilaian Jumlah Cairan
NoKategori
Penilaian
PWL
(Previsius
Water
Losset (ml)
NPL
(Normla
Water
Loset (ml)
CWL
(Concomitant
Water Losset)
Jumlah
1 Dehidrasi Ringan 50 100 25 175
2 Dehidrasi Sedang 75 100 25 200
3 Dehirasi Berat 125 100 25 250
Tabel 2.2Penilaian Derajat Dehidrasi
NoKategori
Penilaian
Berat
BadanKesadaran Mata Mulut Turgor Kulit
1. Dehidrasi
Ringan
Turun <5%BeratBadanSebelumnya
Masih Baik MataCekung
Kering Kurang Baik
2. Dehidrasi
Sedang
Turun 10%BeratBadan
Sebelumya
Gelisah MataCekung
Bibirdanlidahkering
Turgorkurang/Cubitankulit kembalilambat
3. Dehidrasi
Berat
Turun>10% BeratBadanSebelumnya
Mengantuk Matasangatcekung
Bibirdanlidahkering
Turgor kulitjelek/cubitanlambat sekali
Sumber : Kapita Selekta, 2003
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
f. Komplikasi
Menurut Ngastiyah (2005), akibat diare adalah kehilangan cairan
dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi komplikasi sebagai berikut:
1) Dedirasi (ringan, sedang, berat, hipotonik atau hipertonik).
2) Renjatan hipovelemik.
3) Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni, otot lemah,
Bradikardia, perubahan elektrokardiogram).
4) Hipoglikemia (Glokosa darah < 60 mg/dl).
5) Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan
defisiensi enzim lactase.
6) Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik.
7) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau
kronik.
g. Pengobatan dan Penanganan Diare pada bayi di Rumah Sakit atau
puskesmas
Menurut Sarwono (2007), pengobatan dan penanganan diare pada bayi
di rumah sakit atau puskesmas. Dasar pengobatan diare adalah dengan
cara memberikan cairan.
1) Dehidrasi ringan sampai sedang
a) Mencegah terjadinya hipotermi.
b) Pemberian ASI secara langsung/per sonde.
c) Pemberian Antibiotik.
d) Infus RL atau N4 150 ml/hari, 1/4 nya diberikan 4 jam pertama,
¾ nya diberikan 20 jam berikutnya.
e) Koreksi Bic Nat 8,4% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCL
0,9% )
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2) Dehidrasi Berat
a) Mencegah terjadinya hipotermi.
b) Pemberian ASI/ RL secara langsung/per sonde.
c) Pemberian antibiotic.
d) Pemberian infus RL atau N4
e) Koreksi cairan 30 cc / kg / 1 jam, 20 cc / 2 jam dilanjutkan10 cc
/ kg.
f) Koreksi Bic Nat 8,4% 20 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCL
0,9%).
3. Diare Dengan Dehidrasi Sedang
a. Pengertian
Menurut Nurrofiq (2011), pengeluaran tinja yang tidak normal
dengan ditandai bayi rewel, gelisah, tampak kehausan dan minum
dengan cepat, kelopak mata cekung, air mata berkurang, mulut kering,
kulit pucat, urin berkurang berat badan turun 5 – 10% dari BB
sebelumnya. Diberikan rehidrasi dengan CRO 75 mg / kg BB / 3 jam
dan penggantian cairan sama seperti dehidrasi ringan.
b. Etiologi
Menurut Subijanto (2006), penyebab diare pada bayi yang paling
sering adalah infeksi oleh bakteri atau virus.
1) Bayi bisa terinfeksi jika menelan organisme tersebut ketika melewati
jalan lahir yang terkontaminasi atau ketika disentuh / dipegang oleh
tangan yang terkontaminasi.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2) Sumber penularan lainnya adalah barang-barang, makanan maupun
botol susu yang terkontaminasi.
3) Kadang infeksi bisa terjadi akibat menghirup organisme yang
melayang-layang di udara, terutama ketika sedang terjadi wabah
virus.
4) Ditemukan pada lingkungan yang kurang bersih atau pada
lingkungan yang penuh sesak.
c. Patofiologis
Menurut Soegijanto (2006), mekanisme yang menyebabkan diare
ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau
zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Kedua
akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun
akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat
menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat
masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil
melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut
berkembangbiak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin
tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
d. Gambaran klinis
Menurut Medicastore (2010), gambaran klinis diare dengan
dehidrasi sedang yaitu :
1) Mula-mula bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat,
nafsu makan berkurang.
2) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer,
kadang disertai wial dan wiata.
3) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu.
4) Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
5) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan
disertai penurunan berat badan.
6) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah
turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun
(apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik.
7) Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan
pernafasan cepat dan dalam (Kusmaul, 2004).
e. Akibat Penyakit Diare dengan Dehidrasi Dehidrasi sedang
Pada penyakit diare dengan dehidrasi sedang adalah akan
kehilangan cairan 5 – 10%. Berat badan dengan tanda anak gelisah atau
rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat), kelopak
mata cekung, BAK mulai berkurang (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan
Anak FKUI, 2005).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
f. Komplikasi
Menurut Medicinesia (2012), komplikasi yang timbul dari diare
dengan dehidrasi sedang yaitu :
1) Dehidrasi berat yaitu kehilangan cairan lebih dari 10% BB
sebelumnya untuk bayi dan menunjukkan gangguan tanda-tanda vital
tubuh (somnolen-koma, pernafasan Kussmaul, gangguan dinamik
sirkulasi), mata sangat cekung, bibir dan lidah kering, turgor kulit
jelek / cubitan lambat sekali, tidak kencing selama 6 jam atau lebih
kadang disertai panas sampai kejang dan memerlukan pemberian
cairan elektrolit parenteral.
2) Syok Hipovelemia atau keadaan berkurangnya volume darah yang
bersirkulasi ketubuh.
3) Feses Berdarah disebabkan oleh entamoeba hystolytica,dan bakteri
genus shegella( S.dysenteriae, S.flexneri, S.bodii, S.sonnei) masing-
masing mengandung PMN dan darah.
4) Demam.
g. Pencegahannya
1) Jumlah oralit yang harus diberikan pada 3 jam pertama
Tabel 2.3Jumlah Cairan Oralit
Umur Berat Badan Jumlah Oralit (cc)
2– 6 bulan
7 – 11 bulan
12 – 24 bulan
3 – 6 Kg
7 – 10 Kg
10 – 13 Kg
200 – 400
400 – 600
600 – 800
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2) Sementara diberikankan oralit, bagi bayi yang masih menyusu ASI
maka terus diberikan. Bila kelopak mata bengkak, oralit dihentikan
sementara dan diganti cairan lain. Bila muntah, tunggu 10 menit dan
kemudian oralit diberikan sedikit demi sedikit.
3) Ajari ibu mengukur banyaknya larutan yang harus diberikan dan
ajari cara memberikannya dengan sendok makan perlahan tiap 1-2
menit.
4) Cuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air yang
mengalir. Sebelum dan sesudah menyiapkan perlengkapan bayi.
5) Membiasakan mencuci alat-alat makan dan minum dengan air
bersih dan membilasnya dengan air matang.
6) Memasak air minum sampai mendidih.
7) Setelah anak berusia lebih dari 6 bulan, disamping ASI juga
diperlukan makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara bertahap.
h. Pengobatan dan Penanganan diare pada bayi dengan diare
dehidrasi di rumah sakit dan puskesmas
Menurut Sarwono (2007), pengobatan dan penanganan diare pada bayi
di rumah sakit atau puskesmas. Dasar pengobatan diare adalah dengan
cara memberikan cairan. Dehidrasi ringan sampai sedang :
1) Mencegah terjadinya hipotermi.
2) Pemberian ASI secara langsung / per sonde.
3) Pemberian Antibiotik.
4) Infus RL atau N4 150 ml/hari, 1/4 nya diberikan 4 jam pertama, ¾
nya diberikan 20 jam berikutnya.
5) Koreksi Bic Nat 8,4% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCL
0,9%).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
B. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN
1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses penyelesaian masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pilihan pikiran dan
tindakan penemuan ketrampilan dalam rangkaian-rangkaian yang logis
untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 2004).
2. Proses Manajemen kebidanan
Proses manajemen kebidanan menurut Varney (2004), terdiri dari
tujuh (7) langkah yaitu sebagai berikut:
a. Langkah 1 : Pengkajian
Pada pertama langkah ini melakukan pengkajian dengan
mengumpulkan data dasar, data subjektif dan objektif semua informasi
(Varney, 2004). Pengkajian bayi sakit dengan diare dengan dehidrasi
sedang antara lain :
1) Identitas
Identitas adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu
pendapat terhadap situasi dan kejadian (Nursalam, 2001).
Identitas pasien menurut Matondang (2003) meliputi :
Identitas anak
a) Nama Bayi : Diperlukan untuk memastikan bahwa bayi
yang diperiksa benar-benar bayi yang
dimaksud. Nama harus jelas dan lengkap :
nama depan, nama tengah (bila ada), nama
keluarga, dan nama panggilan akrabnya.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
b) Umur : Perlu diketahui mengingat periode usia bayi,
mempunyai kekhasan sendiri dalam morbiditas
dan mortalitas dan umur juga diperlukan untuk
menginterpretasi apakah ada data pemeriksaan
klinis bayi tersebut normal sesuai dengan
umurnya.
c) Jenis Kelamin : Dikaji untuk membedakan dengan bayi lain.
d) Anak ke : Dikaji untuk mengetahui jumlah keluarga
pasien.
e) Nama Orang tua : Dikaji untuk mengetahui seseorang yang
bertanggung jawab terhadap balita tersebut.
f) Agama : Menggambarkan pola nilai-nilai spiritual dan
keyakinan orang tua pasien, yang merupakan
pedoman hidup dan dijadikan pagangan dalm
mengambil keputusan.
g) Pendidikan : Dikaji untuk mengetahui keakurat data yang
diperoleh serta dapat ditentukan pola
pendekatan dalam anamnesis. Tingkat
pendidikan orang tua juga berperan dalam
pemeriksaan penunjang dan penentuan
tatalaksana pasien atau perawatan bayi sakit
selanjutnya.
h) Pekerjaan : Dikaji untuk mengetahui kemampuan orangtua
untuk membiayai perawatan bayi.
i) Alamat : Dikaji untk mengetahui keadaan sosial budaya
dilingkungan tempat tinggal.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2) Anamnesa (Data Subjektif)
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari pasien atau
keluarga pasien sebagai suatu pendapat suatu situasi dan kejadian
(Nursalam, 2007).
a) Alasan datang ke puskesmas atau rumah sakit
Keluhan utama adalah keluhan atau gejala yang
menyebabkan klien dibawa berobat (Mantondang, 2003). Pada
kasus diare sedang bayi buang air besar sampai 4 kali dan
berbentuk encer, ditandai dengan bayi rewel, gelisah, tampak
kehausan dan minum dengan cepat, kelopak mata cekung, air
mata berkurang, mulut kering, kulit pucat, urin berkurang, berat
badan turun 5 – 10% dari berat badan sebelumnya
(Nursalam, 2005).
b) Riwayat Kesehatan
(1) Imunisasi
Status imunisasi klien dinyatakan, khususnya imunisasi
campak, karena lebih sering atau berakibat berat pada anak-
anak dengan campak atau yang baru menderita campak dalam
4 minggu terakhir, akibat dari penurunan kekebalan pada
pasien (Nursalam, 2003).
(2) Riwayat Penyakit Yang Lalu
Dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit yang lalu misalnya
untuk melihat tanda atau gejala infeksi lain yang
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
menyebabkan diare seperti OMA (Otitis Media Akut),
tonsillitis, faringitis bronco, pneumonia dan ensefalitis
(Nursalam, 2005).
(3) Riwayat Penyakit Sekarang
Dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit sekarang apakah
bayi pernah mengalami sakit diare dengan dehidrasi sedang
yang ditandai dengan bayi gelisah, rewel, mata cekung, haus,
minum dengan lahap, cubitan perut kembalinya lambat
(Nursalam, 2005).
(4) Riwayat Penyakit keluarga atau menurun
Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga terdapat
riwayat penyakit hipertensi, TBC, Hepatitis, jantung, dan
lain-lain. Karena penyakit-penyakit tersebut mempunyai
pengaruh negatif terhadap bayi misalnya dapat menganggu
metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang
pemasukan makanan bayi (Nursalam, 2005).
c) Riwayat sosial
(1) Yang mengasuh
Di kaji untuk mengetahui kebiasaan bayi.
(2) Hubungan dengan anggota keluarga
Dikaji untuk mengetahui hubungan bayi dengan anggota
keluarga.
(3) Hubungan dengan teman sebaya
Dikaji untuk mengetahui keharmonisan bayi dengan teman
sebayanya.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(4) Lingkungan rumah
Dikaji untuk mengetahui hubungan bayi dengan lingkungan
sekitar rumah (Nursalam, 2005).
d) Pola Kebiasaan Sehari-hari
(1) Nutrisi
Menurut Nursalam (2005), pengkajian tentang jenis makanan
yang dikomsumsi sehari-hari yaitu :
(a) Pemberian ASI penuh pada bayi umur 4-6 bulan sangat
mengurangi resiko diare dan infeksi yang serius.
(b) Pemberian susu formula. Apakah dibuat menggunakan air
masak dan diberikan dengan botol atau dot, karena botol
yang tidak bersih akan mudah menimbulkan pencemaran.
(c) Perasaan haus bayi yang diare tanpa dehidrasi tidak
merasa haus (minum biasa). Pada dehidrasi ringan atau
sedang bayi merasa haus ingin minum banyak. Sedangkan
pada dehidrasi berat, bayi malas minum atau tidak bisa
minum.
(2) Eliminasi
Pengkajian tentang BAB dan BAK yang meliputi kondisi,
frekuensi, dan warnanya. Pada kasus bayi dengan diare
dehidrasi sedang bayi BAB lebih dari 4 kali dan berbentuk
encer.
(3) Aktivitas
Untuk mengetahui kegiatan anak sehari-hari. Pada kasus bayi
sakit diare aktivitas anak berkurang (Nursalam, 2005).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(4) Istirahat / tidur
Berapa lama bayi tidur siang, malam, keadaan bayi tenang
atau gelisah (Nursalam, 2005). Pada bayi sakit diare dehidrasi
sedang pada pola tidurnya tidak teratur, keadaan bayi gelisah
(Nursalam, 2005).
(5) Personal Hygiene
Untuk mengetahui bagaimana cara menjagan kebersihan dan
menilai kerentanan terhadap infeksi (Farrer, 2001).
3) Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)
Data objektif adalah data yang dapat di observasi dan dilihat
oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2005). Data objektif ini meliputi :
a) Status Generalis
(1) Keadaan Umum bayi meliputi :
Baik, sedang dan lemah (Nursalam, 2005). Pada kasus diare
dengan dehidrasi sedang bayi gelisah, rewel dan mengantuk
Keadaan umum : untuk menilai keadaan bayi baik atau
buruk. Penilaian keadaan umum pada kasus bayi sakit diare
keadaan umumnya sedang (Nursalam, 2005).
(2) Kesadaran
Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis,
apastis, samnolen, sopor dan koma (Augusfarlag, 2008).
(3) Tanda-tanda Vital meliputi :
(a) Denyut Jantung atau Nadi
Menilai kecepatan irama, suara (jantung jelas dan teratur
nadi normal bayi (20-160 kali per menit) (Farrer, 2002).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(b) Pernafasan
Menilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam menit
normal 40-60 kali per menit (Farel, 2001).
(c) Suhu
Temperatur normal tidak terjadi demam, rectal, atau
axilla 37?9C dan kulit 36,5?9C (Sarwono, 2002). Pada
bayi sakit diare dengan dehidrasi sedang suhunya >
380C.
b) Pemeriksaan Sistematis
Pemeriksaan sistematis menurut Nursalam (2005) meliputi :
(1) Kepala : Pada bayi yang mengalami diare dengan
dehidrasi sedang biasanya ubun-ubunnya
cekung.
(a) Rambut : Bagaimanakah warnanya.
(b) Mata : Adakah, kotoran di mata, bila bayi tanpa
dehirasi bentuk kelopaknya normal, apabila
mengalami dehidrasi ringan / sedang,
kelopak matanya cekung (cowong).
(c) Telinga : Adakah kotoran atau cairan, bagaimana
tulang rawangnya.
(d) Hidung : Adakah nafas, cuping hidung, kotoran
menyumbat jalan nafas.
(e) Mulut : Adakah warna bibir pucat, lidah basah
kering dan sangat kering.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(2) Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid.
(3) Dada : Adakah retraksi, simetris / tidak.
(4) Perut : Mengalami distrensi, kram, dan bising usus
yang meningkat (Nursalam, 2005).
(5) Kulit : Untuk mengetahui turgor kulit. Pada kasus
bayi sakit diare turgor kulit kering
(Nursalam, 2005).
(6) Ekstemitas : Adakah oedema tanda sianosis, akral dingin,
apakah kuku sudah melebihi jari-jari.
c) Pemeriksaan antropometri
(1) Lingkar Kepala : Untuk mengetahui pertumbuhan otak
(Normal, 31 - 35,5 cm).
(2) Lingakar Dada : Untuk mengetahui keterlambatan
pertumbuhan (Normal 32-33 cm).
(3) Panjang Badan : Normal 48 – 53 cm (Helen Farrer, 2001).
d) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang adalah data yang diperoleh selain dari
pemeriksaan fisik (Matondang, 2003).
(1) Pemeriksaan tinja (feses)
(2) Darah (Hb, leukosit, trombosit) (Manuaba, 2007)
b. Langkah II : Interpretasi Data
Interpretasi data adalah data yang telah dikumpulkan pada
langkah pengkajian menurut Varney (2004) meliputi :
1) Diagnosa Kebidanan
Diagnosa yang ditegakkan dalam kasus diare dengan dehidrasi
sedang yaitu bayi X umur …bulan, dengan diare dehidrasi sedang.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Data Dasar :
Data Subjektif:
a) Ibu mengatakan umur bayi……bulan
b) Ibu mengatakan bayi mencret konsisten cair, frekuensi lebih dari
empat atau lebih kali / hari, tidak ada ampas.
Data objektif :
a) Keadaan Umum : Sedang
b) Kesadaran : Gelisah
c) Tanda-tanda vital : N:…x/menit, R:…x/menit, S: > 38?ÀC
(Alimul, 2003).
d) BB sebelum sakit : …kg
e) BB selama sakit : …kg
f) Panjang Badan : …cm
g) Lingkar Dada : …cm
h) LiLA : …cm
i) Gerak kurang aktif, rewel, tanda-tanda dehidrasi : kelopak mata
cekung, mulut dan lidah kering tampak kehausan, turgor kulit
kembali lambat, ubun-ubun cekung (Nursalam, 2005).
2) Masalah
Bayi demam (suhu tubuh meningkat) dehidrasi, berat badan turun <
10% dari berat badan sebelumnya serta, gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit (Nursalam, 2005).
3) Kebutuhan
a) Bayi mau (dengan oralit dan cairan parental : bila di indikasi)
Pemberian cairan tambahan sebanyak.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
b) Pemberian obat penurun panas sesuai program.
c) Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal dan pemberian
susu tetap diteruskan sebanyak-banyaknya.
c. Langkah III : Diagnosa Potensial
Langkah ini berdasarkan rangkaian masalah atau diagnosa yang
dibutuhkan antisipasi, Pemecahan bila memungkinkan, mengamati dan
siap-siap bila terjadi hal-hal yang diantisipasi (Varney, 2004).
Pada kasus bayi sakit dengan diare dehidrasi sedang dapat terjadi
diagnosa potensial antara lain, dengan diare dehidrasi berat.
d. Langkah IV: Antisipasi
Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses
manajemen kebidanan. Merupakan kesinambungan dari langkah
diagnosa (Varney, 2004).
Langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak :
1) Pemberian obat penurun panas sesuai program.
2) Observasi vital sign.
3) Pemberian ASI secara langsung / sonde.
4) Pemberian antibiotik.
5) Infus atau N4.
e. Langkah V : Perencanaan
Langkah ini merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa, yang
telah diidentifikasi atau diantisipasi dan juga, merupakan
pengembangan perencanaan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya. Setiap rencana asuhan haruslah
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
mencerminkan rasional yang benar-benar valid berdasarkan
pengetahuan (Varney, 2004).
Untuk mengatasi permasalahan selanjutnya, perencanaan yang
diperlukan menurut Sarwono (2002) antara lain :
1) Mencegah terjadinya hipotermi.
2) Pemberian ASI secara langsung / per sonde.
3) Pemberian antibiotik.
4) Infus RL dan N4 150 ml/hari.
5) Koreksi bic Nat 8,5% 10 x 0,3 x BB (di encerkan dengan NaCl
0,9%).
f. Langkah VI : Pelaksanaan
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah di uraikan pada langkah kelima secara
efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan
atau sebagian oleh bidan atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika
bidan tidak melakukan sendiri, bidan tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksaanaanya (memastikan langkah-langkah
tersebut benar-benar terlaksana) Varney (2004).
g. Langkah VII : Evaluasi
Langkah ini merupakan evaluasi apakah rencana asuhan tersebut
yang meliputi pemenuhan kebutuhan benar-benar terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan dalam masalah dan diagnosa (Varney, 2004).
Menurut Ngastiyah (2005), evaluasi asuhan kebidanan pada bayi sakit
dengan diare adalah (Ngastiyah, 2005).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
1) Keadaan umum baik.
2) Turgor kulit kembali normal.
3) BAB normal 1-2 kali sehari.
4) Dehidrasi sedang dapat teratasi.
C. DATA PERKEMBANGAN
Menurut Varney (2004) data perkembangan dalam asuhan kebidanan
dengan menggunakan SOAP,yaitu :
S : Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa sebagai langkah 1 Varney.
O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium dengan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
untuk mendukung asuhan sebagai langkah 1 Varney.
A : Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif dalam satu identifikasi.
1. Diagnosa atau masalah.
2. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial
3. Perlu tindakan segera oleh bidan atau dokter.
Konsultasi atau kolaborasi dan atau rujukan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
P : Planning
Menggambarkan keterkaitan antara manajemen kebidanan sebagai pola
pikir dengan pendokumentasian sebagai catatan dari asuhan dengan
pendekatan Manajemen kebidanan.
D. LANDASAN HUKUM
Menurut Kepmenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002 pasal 17
dalam keadaan tidak terdapat dokter yang berwenang pada wilayah terjadinya
kasus, bidan dapat memberikan pelayanan pengobatan pada penyakit diare
bagi ibu dan anak sesuai dengan kemampuanya (IBI, 2006).
E. Kerangka Konsep
Input Proses Output
Gambar 2.1 Kerangka KonsepSumber (Varney, 2004)
Bayi dengan Diare
Dehidrasi Sedang
Manajemen Kebidanan
Menurut Varney
1. Pengkajian
2. Interpretasi data
3. Diagnosa Potensial
4. Antisipasi
5. Rencana Tindakan
6. Implementasi
7. Evaluasi
Hasil yang diharapkan:
1. Keadaan umum
baik.
2. Tidak terjadi diare
dehidrasi berat
3. Diare berhenti
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus dengan
menggunkan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukannya dengan
tujuan untuk mendeskritifkan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang
dilakukan secara sistematis dan menekan pada data aktual pada penyimpanan
(Notoatmodjo, 2002).
Studi kasus adalah meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus
yang terdiri dari satu unit tunggal (Notoatmodjo, 2002).
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi merupakan tempat dimana pengambilan kasus dilakukan
(Notoatmojo, 2002). Pengambilan kasus ini dilakukan di Puskesmas
Mantingan Ngawi.
C. Subjek Studi Kasus
Subjek adalah seseorang yang akan dijadikan sampel untuk
dilakukanya studi kasus (Notoatmodjo, 2002). Subjek studi kasus ini pada
Bayi Z Umur 9 bulan dengan Diare Dehidrasi Sedang.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
D. Waktu Studi Kasus
Waktu merupakan batas waktu dimana pengambilan kasus
dilaksanakan (Notoatmodjo, 2002). Waktu dalam pengambilan studi kasus ini
di mulai pada tanggal 2 sampai 4 Agustus 2012.
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk melakukan
pengmbilan data (Notoatmodjo, 2002). Dalam pengambilan studi kasus kasus
ini penulis menggunakan alat bantu berupa format asuhan kebidanan pada
bayi dan lembar status atau dokumentasi pasien tentang kesehatan
sebelumnya.
F. Tehnik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
pasien (Notoatmodjo,2002). Cara mendapatkannya data primer yaitu
dengan :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah tindakan dimana kita menganalisis
informasi yang terkumpul dalam rangka mengambil keputusan tentang
status kesehatan klien sebagai bagian dari proses perawatan. Menurut
Arwinlim (2007), ada empat teknik utama yang digunakan dalam
pemeriksaan fisik, meliputi :
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
1) Inspeksi
Inspeksi adalah observasi visual dan sistematik untuk menentukan
status kesehatah klien yang didapat dari pengamatan penampilan
klien meliputi warna kulit, kepala, leher, mata, telinga, muka,
hidung, mulut, dada, anogenital, dan ekstermitas. Dalam kasus
ini inspeksi difokuskan pada pemeriksaan kulit dan mulut apakah
kering atau tidak, kepala khususnya pada ubun-ubun cekung.
2) Palpasi
Palpasi adalah teknik dilakukan dengan menggunakan perabaan
telapak atau punggung tangan pemeriksaaan untuk mengetahui
ukuran, tekstur dan mobilitas massa, kualitas palpasi, kondisi
tulang dan sendi, temperature kulit dan kelembaban, akumulasi
cairan dan odema serta vibrasi dinding dada. Palpasi dilakukan
untuk mengetahui temperature kulit, kelembaban kulit serta
memastikan perut jika di cubit kembalinya cepat atau lambat.
Pemeriksaan palpasi dilakukan pada kulit bayi (Nursalam, 2005).
3) Perkusi
Perkusi adalah metode gerakan mengetuk erat tubuh secara ringan
tapi tajam untuk menentukan posisi, ukuran dan densitas stuktur
yang berada dibawahnya seperti untuk mendeteksi cairan atau
udara di dalam rongga. Gerakan mengetuk menghasilkan
gelombang suara yang menjalar 5-7 cm di area yang diperiksa.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Gelombang ini yang membedakan karakteristik area yang
diperiksa. Perkusi yang dilakukan dalam kasus ini adalah
pemeriksaan perut untuk mengetahui perut bayi kembung atau
tidak.
4) Auskultasi
Auskultasi adalah teknik pemeriksaan fisik dengan bantuan alat
stetoskop untuk mendeteksi suara yang dihasilkan oleh kerja
organ tubuh seperti : paru, jantung, pembuluh darah, organ
abdomen. Auskultasi yang dilakukan dalam kasus ini meliputi
dada dan perut. Pada kasus ini auskultasi dilakukan untuk
pemeriksaan frekuensi jantung dan untuk mengetahui bising usus.
b. Wawancara
Wawancara adalah dimana suatu metode yang digunakan atau
menggumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan secara
lisan dari seseorang sasaran peneliti (responden) atau bercakap-cakap
terhadap muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2002).
Dalam melaksanakan wawancara ini penulis menanyakan
lansung kepada orang tua pasien dan tenaga medis yang merawat
pasien untuk mendapatkan keterangan yang lengkap.
c. Observasi
Observasi adalah teknik mengumpulkan data berencana antara
lain melihat, mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada
hubunganya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2002).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Data diperoleh dari data primer melalui observasi dan
pengamatan secara langsung pada pasien. Observasi dilaksanakan
dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mendengar
(auskultasi). Adapun data yang diambil dengan observasi adalah :
1) Keadaan umum.
2) Tanda vital (suhu, nadi, respirasi).
3) Infus (keseimbangan cairan).
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari lingkungan studi
kasus (Notoatmodjo, 2002). Data sekunder ini di peroleh meliputi :
a. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi dalah semua bentuk sumber informasi yang
berhubungan dengan dokumen baik dokumen resmi atau tidak resmi.
Dokumen resmi adalah dibawah tanggung jawab instansi resmi,
Misalnya laporan, catatan-catatan di dalam kartu klinik. Sedangkan
dokumen tidak resmi adalah segala bentuk dokumen dibawah
tanggung jawab instansi tidak resmi seperti : catatan harian
(Notoatmodjo, 2002).
Pada kasus ini pengambilan dokumen diambil dari Rekam
Medik bayi sakit diare dengan dehidrasi sedang di Puskesmas
Mantingan Ngawi.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
b. Catatan Asuhan Kebidanan
Catatan asuhan kebidanan merupakan teori asuhan kebidanan
dalam proses penyelesaian masalah yang di gunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan pilihan pikiran dan tindakan penemuan
ketrampilan dalam rangkaian-rangkaian yang logis untuk mengambil
keputusan yang berfokus pada klien dengan menggunakan manajemen
7 langkah varney (Varney, 2002). Dalam studi kasus ini catatan
asuhan kebidanan dengan menggunakan format asuhan kebidanan
pada bayi dan data perkembangan menggunakan SOAP.
c. Studi Kepustakaan
Studi kapustakaan adalah memperoleh berbagai informasi baik
berupa teori-teori generalisasi maupun konsep dikembangkan oleh
berbagai ahli dan buku-buku sumber yang ada (Notoatmodjo, 2002).
Dalam studi kasus ini penulis mengambil teori-teori dari sumber tahun
2002 sampai 2012.
G. Alat-alat yang dibutuhkan
1. Alat yang dibutuhkan dalam wawancara adalah :
a. Format pengkajian
b. Buku tulis
c. Alat tulis
d. Buku KIA
e. Buku register di Puskesmas
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2. Alat yang dibutuhkan dalam observasi
a. Stetoskop
b. Termometer
c. Alat pengukur tinggi badan
d. Timbangan berat badan
e. Pita LILA
3. Alat yang dibutuhkan dalam pendokumentasian adalah :
a. RekamMedik
b. Alat tulis
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Tanggal masuk : 2 Agustus 2012
No Register : 3322
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
Tanggal 2 Agustus 2012 Pukul 09.00 WIB
a. Identitas
1) Identitas Bayi
a) Nama Bayi : By. Z
b) Jenis Kelamin : Laki-laki
c) Umur : 9 bulan
d) Anak ke : 1
2) Identitas Ibu Identitas Ayah
Nama : Ny. E Nama : Tn. Y
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Dadung RT 02 RW 10, Sambirejo,
Mantingan Ngawi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
b. Anamnesa (Data Subyektif)
1) Alasan datang ke Puskesmas
Ibu mengatakan bayinya mencret kurang lebih 5 kali encer sejak
tadi pagi jam 04.00 WIB disertai demam dan muntah 1 kali.
2) Riwayat Kesehatan
a) Imunisasi
(1) BCG : 6 Desember 2011
(2) DPT 1 : 3 Januari 2012
(3) DPT 2 : 5 Februari 2012
(4) DPT 3 : 7 Maret 2012
(5) Polio 1 : 6 Desember 2011
(6) Polio 2 : 3 Januari 2012
(7) Polio 3 : 5 Februari 2012
(8) Polio 4 : 7 Maret 2012
(9) Hepatitis B1 : 3 Januari 2012
Hepatitis B2 : 5 Februari 2012
Hepatitis B3 : 7 Maret 2012
(10) Campak : Belum dilakukan
b) Riwayat Penyakit lalu
Ibu mengatakan bayinya tidak pernah sakit berat, operasi dan
tidak pernah cidera.
c) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan sejak tadi pagi buang air besar 5 kali sehari
dengan konsistensi cair di sertai demam dan muntah 1 kali di
rumah belum mendapat perawatan kemudian di bawa ke
puskesmas untuk mendapat pengobatan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
d) Riwayat penyakit keluarga/menurun
Ibu mengatakan keluarganya baik dari pihak ibu maupun pihak
suami tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti
TBC, hepatitis ataupun riwayat penyakit menurun seperti
jantung, hipertensi, DM, Asma.
3) Riwayat Sosial
a) Yang Mengasuh
Ibu mengatakan bayinya diasuh oleh orang tua kandung dan
neneknya.
b) Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu mengatakan hubungan bayinya dengan anggota keluarga
baik-baik saja dan tidak ada masalah.
c) Hubungan dengan teman sebaya
Ibu mengatakan hubungan bayinya dengan teman sebaya baik.
d) Lingkungan rumah
Ibu mengatakan lingkungan rumah aman, bersih dan nyaman.
4) Pola Kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
(1) Makanan yang disukai
Ibu mengatakan bayinya belum tahu makanan yang disukai.
(2) Makanan yang tidak disukai
Ibu mengatakan bayinya belum tahu makanan yang tidak
disukai.
(3) Pola makan sehari-hari
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Sebelum sakit
Makan Pagi : Ibu mengatakan bayinya makan pagi jam
06.30 WIB, dengan porsi ½ mangkok,
menu nasi tim (nasi, bayam, wortel dan
hati ayam) dan minum air putih.
Makan Siang : Ibu mengatakan bayinya makan siang +
jam 11.00 WIB dengan ½ mangkok,
menu nasi tim (nasi, bayam, wortel dan
hati ayam) dan minum ASI dan susu
formula.
Makan Sore : Ibu mengatakan bayinya makan masih
sore 16.30 WIB dengan ½ mangkok,
menu nasi tim (nasi, bayam, wortel dan
hati) dan minum ASI dan susu formula.
Selama sakit
Ibu mengatakan bayinya makan dengan menu nasi
lembek/bubur, telur dan buah pisang dengan porsi sedikit
tidak dihabiskan dan minum air putih setiap makan dan
tidak muntah.
b) Istirahat / Tidur
Sebelum Sakit
Tidur siang : Ibu mengatakan bayinya tidur siang setiap
jam 12.00 WIB lamanya ± 2 jam / hari.
Tidur Malam : Ibu mengatakan bayinya tidur malam jam
19.00 WIB lamanya ± 8 jam / hari
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Selama sakit
Tidur siang : Ibu mengatakan selama sakit pola istirahat
bayinya juga tidak tentu.
c) Personal Hygiene
Sebelum sakit : Ibu mengatakan bayinya mandi pagi pukul
07.00 WIB, mandi sore pukul 16.00 WIB
Selama sakit : Ibu mengatakan selama sakit bayinya
hanya di basuh dengan waslap basah pukul
07.00 WIB.
d) Aktivitas
Sebelum sakit : Ibu mengatakan bayinya sangat aktif jika di
ajak bermain.
Selama sakit : Ibu mengatakan selama sakit bayinya
aktivitasnya sedikit, tidak banyak bermain
seperti biasa (kurang aktif).
e) Eliminasi
Sebelum sakit
BAK : Ibu mengatakan bayinya BAK ± 4 kali
sehari, konsistensi warna kuning jernih,
bau khas urine.
BAB : Ibu mengatakan bayinya BAB ± 2 kali
sehari, konsistensi warna kuning bau khas
feces dan tidak lembek.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Selama sakit
BAK : Ibu mengatakan selama sakit bayinya
BAK ± 4 – 5 kali/hari berwarna kuning
jernih, lancar.
BAB : Ibu mengatakan selama sakit bayinya BAB
± 5 kali/hari dengan konsistensi cair.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Status Generalis
a) Keadaan umum : Lemah.
b) Kesadaran : Apatis.
c) TTV : S : 38,50 C, R : 40 x/menit
N : 130 x/menit
d) BB / PB : 10 kg / 67 cm.
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala : Ubun-ubun cekung.
(1) Rambut : Bersih, hitam, tidak mudah rontok.
(2) Mata : Mata cekung.
(3) Telinga : Bersih, tidak ada serumen, kanan dan kiri
simetris.
(4) Hidung : Bersih, tidak terdapat cairan atau sekret,
simetris.
(5) Mulut : Bibir warna pucat tidak ada labioskisis dan
labiopalatoskisis, tidak stomatitis.
b) Kulit : Bersih kering, turgor bila dicubit
kembalinya lambat.
c) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
d) Dada : Tampak Simetris, tidak ada penarikan
dinding dada ke dalam.
e) Perut : Turgor pada perut jika dicubit kembalinya
lambat sedikit kembung.
f) Ekstremitas : Dapat bergerak bebas, jari kaki dan tangan
lengkap.
3) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan feces
Warna : Kuning kehijauan.
Bau : Khas.
Konsistensi : Cair.
Lendir : Negatif.
Darah : Negatif.
2. Intepretasi Data
Tanggal 2 Agustus 2012 Pukul 09.10 WIB
a. Diagnosa Kebidanan
By. Z, umur 9 bulan dengan diare dehidrasi sedang.
Data dasar :
Data Subyektif
1) Ibu mengatakan bayinya BAB lebih dari 5 kali sehari.
2) Ibu mengatakan bayinya merasa haus terus-menerus, lemah, rewel
dan gelisah dan demam.
3) Ibu mengatakan bayinya muntah 1 kali.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Data Obyektif
1) Keadaan Umum : Lemah.
2) Kesadaran : Composmentis.
3) TTV : N : 130 x/menit, R : 40 x/menit, S : 38,50 C.
4) Berat badan sebelum sakit 10 kg.
5) Berat badan selama sakit 10 kg.
6) Panjang badan 67 cm
7) Mata dan ubun-ubun cekung
8) Kulit kering, turgor bila dicubit kembalinya lambat
b. Masalah
Bayi merasa haus terus-menerus, lemah, rewel, gelisah dan aktivitas
berkurang.
c. Kebutuhan
1) Kebutuhan cairan parental.
2) Pemenuhan nutrisi yang optimal.
3. Diagnosa Potensial
Terjadi diare dengan dehidrasi berat.
4. Antisipasi
a. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi, yaitu:
1) Lacto B 2 x 1 sach.
2) Zink Kid 1 x 10 mg.
3) Oralit 100 cc/diare, Oralit 50 cc/muntah.
4) Domperidon 3 x 2 mg.
b. Pemberian ASI dan PASI yang optimal.
5. Perencanaan
Tanggal 02 Agustus 2012 Pukul 09.10 WIB
a. Observasi muntah tiap 2 jam
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
b. Observasi BAB tiap 2 jam
c. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi.
d. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan sesuai diit.
e. Anjurkan ibu untuk memberikan banyak minum ASI dan susu formula.
6. Pelaksanaan
Tanggal 02 Agustus 2012 Pukul 11.10 WIB
a. Pukul 11.10 WIB, Mengobservasi muntah
b. Pukul 11.15 WIB, Mengobservasi BAB
c. Pukul 11.20 WIB, Berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan
terapi, yaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100 cc/diare, oralit 50
cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg.
d. Pukul 11.25 WIB, Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan
sesuai diit.
e. Pukul 11.30 WIB, Menganjurkan ibu untuk memberikan banyak
minum ASI dan susu formula.
7. Evaluasi
Tanggal 02 Agustus 2012 Pukul 11.40 WIB
a. Tidak terjadi muntah
b. BAB 2 kali dalam 2 jam, konsistensi cair, ampas, warna kuning.
c. Terapi dari dokter sudah diberikan yaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100
cc/diare, oralit 50 cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg. Bayi mau banyak
minum ASI dan susu formula.
d. Ibu bersedia memberikan makanan sesuai diit
e. Ibu bersedia memberikan ASI dan susu formula
f. Tidak mondok
g. Kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DATA PERKEMBANGAN I
Kunjungan Rumah
Tanggal 03 Agustus 2012 Pukul 09.00 WIB
S : Subjektif
1. Ibu mengatakan bayinya BAB lebih dari 5 kali, konsistensi BAB cair.
2. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak muntah.
3. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel.
4. Ibu mengatakan bayinya sudah mau makan dan sedikit minum.
O : Obyektif
1. KU : Baik, kesadaran : Composmentis
TTV : N : 128 x/menit, S : 37,6 0C, R : 28 x/menit
2. Mata tidak cekung, turgor kembali cepat.
3. Ubun-ubun cekung
4. BAB 5 kali.
5. Berat badan 10 kg.
A: Assesment
By. Z umur 9 bulan dengan diare dehidrasi sedang perawatan hari kedua.
P : Planning Tanggal 03 Agustus 2012 Pukul 09.10 WIB
1. Pukul 09.10 WIB, Mengobservasi BAB tiap 2 jam.
2. Pukul 09.15 WIB, Memberikan terapi Lacto B 2 x 1 sach, Zink Kid 1 x 10
mg, Oralit 100 cc/diare, Domperidon 3 x 2 mg.
3. Pukul 09.20 WIB, memberikan diit biskuit
4. Pukul 09.25 WIB, menganjurkan ibu memberikan air putih.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
5. Pukul 09.30 WIB, menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI dan
PASI.
6. Pukul 09.35 WIB, mengajarkan ibu tentang kebersihan perorangan dan
lingkugan.
Evaluasi
Tanggal 03 Agustus 2012 Pukul 09.40 WIB
1. BAB 2 kali dalam 2 jam.
2. Terapi sudah diberikan Lacto B 2 x 1 sach, Zink Kid 1 x 10 mg, Oralit
100 cc/diare, Domperidon 3 x 2 mg.
3. Makanan pendamping sudah diberikan yaitu biscuit
4. Anak mau minum sedikit air putih.
5. Ibu bersedia tetap memberikan ASI dan PASI pada bayinya.
6. Ibu sudah jelas tentang kebersihan perorangan dan lingkungan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DATA PERKEMBANGAN II
Kunjungan Rumah
Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 08.30 WIB
S : Subjektif
1. Ibu mengatakan bayinya sejak tadi malam pukul 21.00 WIB sampai
sekarang pukul 08.30 WIB BAB 4 kali dengan konsistensi cair dan sedikit
ampas.
2. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel.
3. Ibu mengatakan bayinya banyak minum dan makan sedikit
O : Objektif
1. KU : Baik, Kesadaran : Composmentis
TTV : S : 37,5 0C, N : 132 x/menit, R : 28 x/menit
2. Turgor pada perut bila dicubit kembalinya cepat
3. Mata tidak cekung.
4. Berat badan 10 kg
A : Assesment
By. Z, umur 9 bulan dengan riwayat diare dehidrasi sedang perawatan hari
ketiga.
P : Planning
Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 08.40 WIB
1. Pukul 08.40 WIB, Mengobservasi BAB tiap 2 jam
2. Pukul 08.45 WIB, Memberikan terapi Zink Kid 1 x 10 mg, Domperidon 3
x 2 mg.
3. Pukul 08.50 WIB, Memberikan diit biskuit / bubur.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
4. Pukul 08.55 WIB, Menganjurkan ibu untuk banyak memberikan ASI dan
PASI pada bayinya.
Evaluasi
Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 10.40 WIB
1. Bayi BAB 1 kali dalam 2 jam
2. Terapi sudah diberikan yaitu Zink Kid 1 x 10 mg, Oralit 100 cc/diare,
Domperidon 3 x 2 mg
3. Diit biskuit / bubur sudah diberikan.
4. Bayi sudah banyak minum ASI dan PASI.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DATA PERKEMBANGAN III
Kunjungan Rumah
Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 08.00 WIB
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan bayinya sejak tadi malam pukul 23.00 WIB sampai
sekarang pukul 08.00 WIB sudah buang air besar 2 kali dengan konsistensi
lunak warna kuning.
2. Ibu mengatakan bayinya sudah banyak makan.
3. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel.
O : Obyektif
1. KU : Baik, K : Composmentis.
TTV : S : 36,5 0C, N : 128 x/menit, R : 28 x/menit.
2. Turgor pada perut bila dicubit kembalinya cepat.
3. Mata tidak cekung.
4. Berat badan 10 kg.
A : Assesment
By. Z, umur 9 bulan dengan riwayat diare dehidrasi sedang perawatan hari
keempat.
P : Planning Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 08.10 WIB
1. Pukul 08.10 WIB, Memberikan terapi Zink Kid 1 x 10 mg, Domperidon 3
x 2 mg.
2. Pukul 08.15 WIB, Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI dan
banyak memberikan air putih pada bayinya.
3. Pukul 08.20 WIB, Mengobservasi BAB
4. Pukul 08.25 WIB, Memberikan biskuit
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
5. Pukul 08.30 WIB, Memberikan KIE tanda-tanda bayi dengan diare.
6. Pukul 08.35 WIB, Memberikan KIE cara perawatan, menjaga kebersihan
botol susu dan cara mudah memberikan susu dalam botol.
7. Pukul 08.40 WIB, Menganjurkan ibu kontrol ulang atau bila ada keluhan.
Evaluasi
Tanggal 4 Juni 2012 pukul 13.00 WIB
1. Terapi dokter sudah diberikan Zink Kid 1 x 10 mg, Domperidon 3 x 2 mg.
2. Bayi sudah BAB 1 kali dalam 2 jam konsistensi lunak sedikit ampas.
3. Makanan pendamping sudah diberikan
4. ASI dan air putih sudah diberikan.
5. Ibu sudah tahu tanda-tanda bayi dengan diare.
6. Ibu sudah tahu cara perawatan, menjaga kebersihan botol susu dan cara
mudah memberikan susu dalam botol
7. Ibu bersedia melakukan kontrol ulang atau bila ada keluhan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
B. PEMBAHASAN KASUS
Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan
praktek tentang asuhan kebidanan pada balita sakit diare dengan dehidrasi
sedang pada By. Z di Puskesmas Mantingan Ngawi dengan menggunakan
manajemen asuhan kebidanan menurut Varney, yang terdiri dari tujuh
langkah yaitu : pengkajian, interprestasi data, diangnosa potensial, antisipasi ,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pada langkah ini melakukan pengkajian dengan mengumpulkan
data dasar, data subjektif dan objektif semua informasi (Varney, 2004).
Menurut Nursalam (2006), data subyektif yaitu bayi buang air besar
sampai 5 kali dan berbentuk encer, ditandai dengan bayi rewel, gelisah,
tampak kehausan dan minum dengan cepat, kelopak mata cekung, mulut
kering, kulit pucat, urin berkurang, berat badan turun 5 – 10% dari berat
badan sebelumnya. Data obyektif menurut Nursalam (2005), adalah data
yang dapat di observasi dan dilihat oleh tenaga kesehatan yang meliputi
status generalis, pemeriksaan sistematis, pemeriksaan antropometri dan
penunjang.
Pada kasus didapatkan data subjektif bayinya mencret kurang lebih
5 kali encer sejak tadi pagi lalu disertai demam dan muntah 1 kali.
Sedangkan data objektif didapatkan KU : lemah, kesadaran :
composmentis, TTV : S : 38,50 C, R : 40 x/menit, N : 130 x/menit, BB /
PB : 10 kg / 67 cm, perut sedikit kembung, mata dan ubun-ubun cekung,
turgor bila dicubit kembalinya lambat.
Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori
dan praktek.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2. Interpretasi Data
Menurut Varney (2004), adalah data yang telah dikumpulkan pada
langkah pengkajian yang meliputi diagnosa yang ditegakkan dalam kasus
diare dengan dehidrasi sedang yaitu bayi X umur …bulan, dengan diare
dehidrasi sedang. Masalah Bayi demam (suhu tubuh meningkat) dehidrasi,
berat badan turun < 10% dari berat badan sebelumnya serta, gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit (Nursalam, 2005). Kebutuhan :
bayi mau (dengan oralit dan cairan parental : bila di indikasi), pemberian
cairan tambahan sebanyak, Pemberian obat penurun panas sesuai program
dan meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal dan pemberian susu
tetap diteruskan sebanyak-banyaknya.
Pada kasus didapatkan diagnosa kebidanan By. Z, umur 9 bulan
dengan diare dehidrasi sedang, dengan masalah bayi gelisah, nafsu makan
berkurang dan aktifitas berkurang dan kebutuhan yang diberikan berupa
pemenuhan nutrisi yang optimal.
Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yaitu
pada kasus bayi tidak mengalami demam.
3. Diagnosa Potensial
Menurut Varney (2004), diagnosa potensial yang muncul adalah
diare dengan dehidrasi berat. Sedangkan pada kasus diagnosa potensial
yang muncul yaitu diare dengan dehidrasi berat. Namun pada kasus tidak
muncul karena adanya kesigapan dan penanganan yang tepat oleh tenaga
kesehatan.
Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori
dan kasus yang ada dilapangan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
4. Antisipasi
Menurut Varney (2004), antisipasi yang dilakukan yaitu :
Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak : pemberian obat penurun panas
sesuai program, observasi vital sign, pemberian ASI secara langsung /
sonde, pemberian antibiotik dan infus atau N4.
Pada kasus antisipasi yang dilakukan yaitu Kolaborasi dengan
dokter spesialis anak untuk pemberian terapi, yaitu : Lacto B 2 x 1 sach,
Zink Kid 1 x 10 mg, Oralit 100 cc/diare, Oralit 50 cc/muntah, Domperidon
3 x 2 mg dan pemberian cairan peroral.
Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara
teori dan kasus yaitu pada kasus tidak diberikan obat penurun panas dan
tidak dilakukan observasi vital sign.
5. Perencanaan
Untuk mengatasi permasalahan selanjutnya, perencanaan yang
diperlukan menurut Sarwono (2002) antara lain : mencegah terjadinya
hipotermi, pemberian ASI secara langsung/per sonde, pemberian
antibiotic, Infus RL dan N4 150 ml/hari, koreksi bic Nat 8,5% 10 x 0,3 x
BB (diencerkan dengan NaCl 0,9%).
Sedangkan pada kasus perencanaan yang akan dilakukan yaitu :
observasi muntah tiap 2 jam, observasi BAB tiap 2 jam, kolaborasi dengan
dokter untuk memberikan terapi, anjurkan ibu untuk memberikan makanan
sesuai diit, anjurkan ibu untuk memberikan banyak minum ASI dan PASI.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara
teori dan kasus yaitu pada kasus tidak diberikan infus RL dan N4 150
ml/hari, koreksi bic Nat 8,5% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCl
0,9%).
6. Pelaksanaan
Menurut Varney (2004), pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian oleh bidan atau anggota tim kesehatan lainnya.
Pada langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang
telah buat.
Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori
dan kasus yang ada dilahan praktek.
7. Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan pada bayi sakit dengan diare Ngastiyah
(2005), adalah : keadaan umum baik, turgor kulit kembali normal, BAB
normal 1-2 kali sehari, dehidrasi sedang dapat teratasi.
Sedangkan pada kasus evaluasi yang didapatkan yaitu tidak terjadi
muntah, BAB 2 kali dalam 2 jam, konsistensi cair, ampas, warna kuning,
terapi dari dokter sudah diberikan yaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100
cc/diare, oralit 50 cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg, bayi mau banyak
minum air putih dan ASI.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB V
PENUTUP
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada By. Z dengan diare
dehidrasi sedang, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai
beikut :
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian didapatkan By. Z mengalami mencret kurang lebih 5 kali
encer sejak tadi pagi lalu disertai demam dan muntah 1 kali. Sedangkan
data objektif didapatkan KU : lemah, kesadaran : composmentis, TTV : S :
400C, R : 40 x/menit, N : 130 x/menit, BB / PB : 10 kg / 67 cm, perut
buncit, ubun-ubun cekung, turgor bila dicubit kembalinya lambat.
2. Interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan By. Z, umur 9 bulan
dengan diare dehidrasi sedang, dengan masalah anak gelisah, nafsu makan
berkurang dan aktifitas berkurang dan kebutuhan yang diberikan berupa
pemenuhan nutrisi yang optimal.
3. Diagnosa potensial tidak muncul karena adanya kesigapan dan penanganan
yang tepat oleh tenaga kesehatan.
4. Antisipasi pada kasus ini yaitu kolaborasi dengan dokter spesialis anak
untuk pemberian terapi, yaitu : Lacto B 2 x 1 sach, Zink Kid 1 x 10 mg,
Oralit 100 cc/diare, Oralit 50 cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg dan
pemberian cairan peroral.
5. Perencanaan pada balita sakit dengan diare dehidrasi sedang yaitu :
observasi muntah tiap 2 jam, observasi BAB tiap 2 jam, kolaborasi dengan
dokter untuk memberikan terapi, anjurkan ibu untuk memberikan makanan
sesuai diit, anjurkan ibu untuk memberikan banyak ASI dan PASI.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6. Pada langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang
telah buat.
7. Evaluasi yang didapatkan yaitu tidak terjadi muntah, BAB 2 kali dalam 2
jam, konsistensi cair, ampas, warna kuning, terapi dari dokter sudah
diberikan yaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100 cc/diare, oralit 50
cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg, bayi mau banyak minum ASI dan
PASI.
8. Pada langkah ini terdapat kesenjangan pada langkah interpretasi data kasus
bayi tidak mengalami demam, antisipasi pada kasus tidak diberikan obat
penurun panas dan tidak dilakukan observasi vital sign, perencanaan dan
pelaksanaan pada kasus tidak diberikan infus RL dan N4 150 ml/hari,
koreksi bic Nat 8,5% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCl 0,9%).
9. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan antara lain memberikan
pendidikan kesehatan tentang penyakit diare dan perawatan di rumah,
kebersihan lingkungan dan perorangan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan bahwa konsep teori merupakan landasan
pelaksanaan praktek dilapangan, sehingga penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut :
1. Bagi Pasien
Diharapkan ibu balita mengetahuai tentang sakit diare dengan cara
perawatan di rumah serta melakukan pertolongan pertama pada bayi sakit
diare.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2. Bagi profesi
Hendaklah lebih mengutamakan upaya promotif, sehingga keluarga dan
masyarakat berperilaku hidup sehat serta tidak menggap remeh setiap
penyakit pada bayi karena dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan
dan perkembangan.
3. Bagi Puskesmas
Diharapkan adanya peningkatan kolaborasi dan koordinasi yang baik
antara tenaga kesehatan untuk membantu penegakan diagnosa.
4. Bagi Instutisi
Hendaklah Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber bacaan atau
referensi untuk menaikkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada
bayi sakit dengan dengan dehidrasi sedang.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer