41
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME CAIRAN PADA An.E DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG MELATI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR DISUSUN OLEH : HESTI WAHYUNINGSIH NIM. P.09025 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

  • Upload
    vukhanh

  • View
    233

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

VOLUME CAIRAN PADA An.E DENGAN

GASTROENTERITIS DI RUANG MELATI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KARANGANYAR

DISUSUN OLEH :

HESTI WAHYUNINGSIH

NIM. P.09025

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

VOLUME CAIRAN PADA An.E DENGAN

GASTROINTESTINAL DI RUANG MELATI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

HESTI WAHYUNINGSIH

NIM. P.09025

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

��

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : HESTI WAHYUNINGSIH

NIM : P. 09025

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN VOLUME CAIRAN PADA

An.E DENGAN GASTROENTERITIS DI

RUANG MELATI RSUD KARANGANYAR

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012

Yang membuat Pernyataan

HESTI WAHYUNINGSIH

NIM. P. 09025

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

���

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : HESTI WAHYUNINGSIH

NIM : P. 09025

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN VOLUME CAIRAN PADA

An.E DENGAN GASTROENTERITIS DI

RUANG MELATI RSUD KARANGANYAR

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan : Surakarta

Hari / Tanggal : 28 April 2012

Pembimbing : Mushlihah Muliana Utami, S.Kep.,Ns (…………………….)

NIK. 201187086

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

���

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : HESTI WAHYUNINGSIH

NIM : P. 09025

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN VOLUME CAIRAN PADA

An.E DENGAN GASTROENTERITIS DI

RUANG MELATI RSUD KARANGANYAR

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan : Surakarta

Hari / Tanggal : 28 April 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Mushlihah Muliana Utami, S.Kep.,Ns. (…………………….)

NIK. 201187086

Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns. (…………………….)

NIK.200179001

Penguji III : Tyas Ardi S. S.Kep.,Ns. (…………………….)

NIK.201185077

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep., Ns.

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

��

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya
Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

v �

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan volume cairan pada An.E dengan

Gastroentritis di ruang melati rumah sakit umum daerah Karanganyar”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka untuk melengkapi persyaratan

memperoleh gelar Ahli Madya Keperwatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Stikes Kusuma Husada Surakarta. Terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini tentunya

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini perkenankan

penulis mengucapakan terimakasih kepada :

1. Setiyawan ,S.Kep.,Ns , selaku Ketua Prodi studi DIII Keperawatan yang telah

memeberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns , selaku Sekretaris Ketua Prodi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di Stikes Kusuma Husada Surakarata.

3. Mushlihah Muliana Utami, S.Kep.,Ns. selaku pembimbing yang selalu

memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis.

4. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns. selaku penguji I yang memberikan pengarahan

kepada penulis.

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

vi �

5. Tyas Ardi Suminarsis, S.Kep.,Ns. selaku penguji II yang memberikan saran

dan kritik kepada penulis.

6. Seluruh dosen Stikes Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Direktur RSUD Karanganyar yang telah memberikan kesempatan penulis

untuk melakukan studi kasus Asuhan Keperawatan di ruang flamboyan RSUD

Karanganyar.

8. Alm Ayah (Kawanto) dan Bunda (Wiji Lestari) yang tercinta yang tiada henti-

hentinya selalu memberikan do’a, kasih sayang, bimbingan, semangat,

dukungan moral maupun materi kepada penulis untuk menyelesaikan Karya

Tulis ini.

9. Semua keluarga besarku : kakek, nenek, pakde, bukde, paman, bibi, semua

yang telah baik dan selalu memberikan keceriaan.terutama budhe

(Sumiati.Spd) yang telah meluangkan waktunya untuk mencarikan kampus

terbaik buat penulis.

10. Rekan-rekan senasib seperjuangan yang selalu mendukung dan membantu

dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya Tulis ini.

11. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Harapan penulis semoga Karya Tulis ini dapat memberikan manfaat kepada

penulis sendiri maupun kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa Karya

Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan didalamnya.

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

vii �

Oleh karena itu. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

guna kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Wasalamualaikum Wr. Wb

Surakarta, 30 April 2012

Penulis

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

viii �

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan ..................................................................... 5

C. Manfaat Penulisan ................................................................... 6

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ......................................................................... 8

B. Pengkajian .............................................................................. 8

C. Perumusan Masalah Keperawatan ........................................... 13

D. Perencanaan Keperawatan ....................................................... 13

E. Implementasi Keperawatan ..................................................... 15

F. Evaluasi Keperawatan ............................................................. 17

BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan ............................................................................ 19

B. Simpulan ................................................................................. 25

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

ix �

C. Saran ....................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

x �

DAFTAR LAMPIRAN

1. Riwayat Hidup

2. Look Book

3. Lembar Pendelegasian

4. Surat Keterangan Praktek

5. Lembar Konsul

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diare merupakan salah satu penyakit infeksi penyebab utama keski-

tan dan kematian anak di indonesia berkembang. Diperkirakan 3,2 juta

kematian setiap tahun pada balita terutama pada anak dua tahun pertama

kehidupan. Diare masih banyak terjadi di dunia dan menyebabkan 4%

kematian pada anak. Di Indonesia angka morbiditas diare pada anak

mencapai 60%-80% dan setiap anak mengalami diare rata-rata 1,6-2 kali

setahun dengan kematian rata-rata 3,4 per mil per tahun pada balita dan 12,7

per mil per tahun pada bayi. Kasus diare pada bayi menduduki tempat kedua

atau 11% setelah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sebagai penyebab

kematian (Ishak, 2005).

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan terutama dinegara

berkembang. Besarnya masalah terakibat diare tersebut terlihat dari

tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4

milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya

meninggal, sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun. Di Indonesia,

diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Hal

ini disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak

kematian pada bayi dan balita, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa

(Adisasmito, 2007).

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 2

Dari pencatatan dan pelaporan yang ada, baru sekitar 1,5-2 juta pen-

derita penyakit diare yang berobat rawat jalan sarana kesehatan pemerintah.

Jumlah ini adalah sekitar 10% dari jumlah penderita yang datang berobat un-

tuk seluruh penyakit, sedangkan jika ditinjau dari hasil survey rumah tangga

diantara 8 penyakit utama, prosentase penyakit diare yang berobat sangat

tinggi, yaitu 72% dibandingkan 56% utuk rata-rata penderita seluruh penyakit

yang memperoleh pengobataan (Suraatmaja, 2007).

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang

terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk

tinja yang encer atau cair (Suriadi, 2010). Sedangkan menurut Goodman dan

Gilman (2003), diare merupakan salah satu penyakit tertua pada manusia.

Karenanya tidak mengherankan jika bahan-bahan yang digunakan untuk me-

nyembuhkan penyakit tersebut menempati tempat yang khusus dalam sejarah

kedokteran. Dokter Sumeria pada tahun 3000 SM telah menggunakan sediaan

antidiare dari opium. Penyakit diare atau juga disebut gastroenteritis masih

merupakan salah satu masalah utama negara berkembang termasuk Indone-

sia.

Pendekatan awal diare akut adalah menentukan derajat dehidrasi.

Sedangkan tujuan utama terapi adalah mencegah dehidrasi ,mengoreksi

kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat (terapi rehidrasi) ,dan

mencegah gangguan nutrisi (Gunardi, 2008).

Banyak faktor resiko yang diduga menyebabkan terjadi penyakit di-

are pada bayi dan balita di indonesia. Salah satu faktor resiko yang sering di-

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 3

teliti adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB), sanita-

si, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis air,

dan kondisi rumah. Bakteri E. coli mengindikasikan adanya pencemaran tinja

manusia. Kontaminasi bakteri E. coli terjadi pada air tanah yang banyak dis-

edot penduduk diperkotaan, dan sungai yang menjadi sumber air baku di

PDAM pun tercemar bakteri ini ( Adisasmito, 2007)

Gambaran klinis dari diare, sering buang air besar dengan konsisten-

si tinja cair atau encer, terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek

(elastisitas kulit menurun), ubun ubun dan mata cekung, membran mukosa

kering, keram abdominal, demam, mual dan muntah, anorexia, lemah, pucat,

perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernafasan cepat, menurun atau tidak

ada pengeluaran urine (Suriadi, 2010).

Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dehidrasi dapat di kata-

gorikan menjadi tiga antara lain tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan-sedang,

dehidrasi berat. Pada Diare tanpa dehidrasi, anak tampak sadar, kelopak mata

tidak cekung, air mata masih terlihat pada saat menangis, bibir dan lidah ba-

sah, anak minum secara normal bila dibekan air dan oralit (meskipun ka-

dangkala anak menolak), dan turgor kulit cepat kembali. Pada dehidrasi rin-

gansedang, anak terlihat rewel dan gelisah, kelopak mata cekung, sedikit air

mata pada saat menangis, bibir dan lidah kering, anak terlihat sangat haus,

dan turgor kulit kembali dengan lambat. Sedangkan dehidrasi berat, anak ter-

lihat sangat lemas dan kadang kala datang dengan kesadaran menurun, kelo-

pak mata sangat cekung dan tidak terlihat air mata pada saat menangis, bibir

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 4

dan lidah sangat kering, anak malas minum atau tidak dapat minum, dan tur-

gor kulit kembali sangat lambat. (Hegar, 2011)

Pusponegoro (2005), menyatakan bahwa volume cairan sesuai dera-

jat dehidrasi adalah tanpa dehidrasi yaitu cairan rumah tangga dan ASI dibe-

rikan semuanya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar atau

muntah dengan dosis : kurang dari satu tahun : 50-100 cc, 1-5 tahun: 100-200

cc, lebih dari 5 tahun : semuanya. Dehidrasi tidak berat ( ringan-berat) yaitu

rehidrasi dengan oral 75cc/kgBB dalam jam pertama dilanjutkan pemberian

kehilangan cairan yang sedang berlangsung sesuai dengan umur seperti diatas

setiap kali buang air besar. Dehidrasi berat yaitu rehidrasi parenteral dengan

cairan ringer laktat atau ringer asetat 100 cc/kgBB. Cara pemberian

dehidrasi berat yaitu yang pertama kurang dari 1 tahun, 30cc/kgBB dalam 1

jam pertama dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya. Yang kedua

lebih dari 1 tahun 30cc/kgBB dalam ½ pertama dilanjutkan 70 cc/kgBB

dalam 2 ½ berikutnya.

Gangguan keseimbangan cairan dapat berupa defisit volume cairan,

merupakan suatu kondisi ketidak seimbangan yang ditandai dengan defisiensi

cairan dan elektrolit di ruang ekstrasel, namun proporsi antara keduanya

(cairan dan elektrolit) mendekati normal. Kondisi ini dikenal dengan

hipovolemia (Iqbal, 2007).

Keseimbangan dan ketidakseimbangan cairan, elektrolit, dan asam

basa meliputi cairan total tubuh dijelaskan dalam presentase berat badan,

presentase ini beragam pada setiap usia yaitu pada bayi, cairan total tubuh

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 5

adalah 80% berat badan. Pada usia 3 tahun, cairan total tubuh adalah 65% be-

rat badan. Pada usia 15 tahun, cairan total cairan tubuh adalah 60% berat

badan. Cairan total tubuh terdiri atas cairan dan elektrolit yang didistribusi-

kan diantara kompartemen cairan ekstraselular dan intraselular. Cairan

intrasellar (CIS) mencakup seluruh cairan didalam dinding sel, kalium

merupakan elektrolit utama CIS. Cairan ekstraselular (CES) mencakup semua

cairan yang berada diluar dinding sel (mis plasma, limfe, dan cairan

serebrospinal) natrium merupakan elektrolit utama CES (Muscari, 2005).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan studi kasus tentang pemenuhan kebutuhan volume

cairan pada An.E dengan gastroenteritis akut atau diare di bangsal Melati

Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan volume cairan pada An.E

dengan gastroenteritis akut di bangsal Melati Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan kebutuhan volume

cairan pada pasien An.E dengan diagnosa medis gastroenteritis akut

di bangsal Melati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 6

b. Penulis mampu merumuskan diagosa keperawatan pemenuhan kebu-

tuhan volume cairan pada pasien An.E dengan gastroentritis akut di

bangsal Melati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pemenuhan

kebutuhan volume cairan pada pasien An.E dengan gastroenteritis

akut di bangsal Melati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pemenuhan kebutuhan vo-

lume cairan pada pasien An.E dengan gastroenteritis di bangsal Me-

lati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhan volume

cairan pada pasien An.E dengan gastroenteritis akut di bangsal Me-

lati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan volume

cairan yang terjadi pada pasien dengan gastroenteritis akut di bangsal

Melati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan stadart asuhan

keperawatan untuk pengembangan praktik keperawatan dan pemecahan

masalah khususyadalam bidang/profesi keperawatan.

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 7

2. Bagi Institusi

Sebagai bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan ka-

sus pemenuhan kebutuhan volume cairan di lapangan dan dalam teori.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Agar dapat mengaplikasikan teori keperawatan kedalam praktik

pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

8

BAB II

LAPORAN KASUS

Pada bab ini disampaikan asuhan keperawatan pada An.E di ruang Melati

Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar selama 3 hari, dengan meliputi

pengkajian data, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,

implementasi dan evaluasi keperawatan.

A. Identitas Pasien

Pengkajian dilakukan pada tanggal 2-4 april 2012 di Rumah Sakit

Umum Daerah Karanganyar, dengan metode wawancara langsung dengan ibu

dan keluarga pasien. Wawancara tersebut, telah didapatkan data-data dengan

nama An.E , usia 21 bulan, tanggal lahir 30 juni 2010, tanggal interview 2 april

2012, diagnosa gastro enteritis akut (GEA), beralamat di Ploso Lor 1/9

Plosorejo Matesih Kabupaten Karangnyar, beragama islam. Selain identitas

pasien juga didapatkan identitas penanggung jawab pasien yaitu nama dengan

Tn.W , alamat Ploso Lor 1/9 Plosorejo Matesih, umur 37 thn, pekerjaan

wiraswasta, hubungan dengan pasien adalah ayah pasien.

B. Pengkajian

Pada tanggal 02 April 2012 ibu pasien menyatakan pasien mengalami

panas selama 6 hari yang lalu kemudian dibawa kebidan setempat, lalu dari

bidan diberikan obat paracetamol setelah panasnya turun kemudian pasien pada

tanggal 24 Maret mengalami buang air besar lebih dari 10 kali per hari dengan

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 9

konsistensi cair, terdapat lendir dan darah. Ibu pasien membawa ke klinik

dokter setempat tapi tidak ada perubahan, lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum

Daerah Karanganyar untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut, setelah di

rumah sakit dilakukan pengkajian pada tanggal 2 april An.E mengalami buang

air besar 8 kali per hari dengan konsistensi cair, lendir dan sedikit darah.

Riwayat kesehatan lalu, waktu masa kehamilan ibu pasien mengatakan

mempunyai 1 orang anak, anak pertama lahir normal dengan usia sekarang 21

bulan. Pada masa kehamilan selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan dan

tidak ada masalah saat hamil mengkonsumsi obat dari bidan.dan masa

kelahiran ibu pasien mengatakan pasien secara spontan, lama kelahiran 2 jam.

Pada masa post natal ibu pasien mengatakan pasien lahir dengan berat badan

2900 gr dan panjang badan 48 cm dengan kondisi sehat tidak ada cacat.

Penyakit sebelumnya, operasi atau cedera ibu menyatakan pasien tidak pernah

melakukan operasi dan didalam keluarga tidak penyakit menular. Alergi ibu

pasien menyatakan pasien tidak mempunyi alergi terhadap makanan, obat,

binatang, tumbuhan maupun produk rumah tangga.

Pada saat pengkajian pasien mendapatkan terapi obat infuse Ka-eN 3A

12 tpm, injeksi Ampicilin 300mg/8 jam, injeksi ranitidin 12,5mg/12 jam,

metronidazole 3x100mg, L-Bio 2x1 mengganti sel-sel yang rusak, Zinc 2x ½

mengatasi dehidrasi, paracetamol sirup cth 1 (panas).

Imunisasi yang didapatkan pada An.E yaitu HB.O, BCG, Polio 1 dan

Polio 2 sudah lengkap di posyandu dan puskesmas. Pertumbuhan dan

perkembangan bayi saat lahir pada An.E berat badan 2900 gr, panjang badan

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 10

48 cm, lingkar kepala 36 cm, lingkar dada 33 cm. An. E saat pengkajian

tanggal 2 april 2012 berat badan 10,5 kg, panjang badan 74 cm, lengkar badan

45 cm, lingkar badan 11cm, lingkar dada 33 cm.

Pengkajian fisik didapatkan pada An.E keadaan umum compos mentis,

kulit sedikit kemerahan, tidak ada edema, tekstur lembut dan halus, rambut

tidak rontok, tidak terjadi perubahan warna rambut dan tidak ada pengelupasan

pada kulit, teraba hangat. Kepalanya berbentuk mesochepal dan tidak ada

cedera kepala, mata berfungsi pengilhatan baik,tidak juling, sclera tidak ikterik,

pupil isopor, konjungtiva anemis, hidung tidak terdapat perdarahan hidung,

simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat polip, Telinga simetris antara

kanan dan kiri serumen normal. Mulut bersih, palatum normal, tidak ada

stomatitis. Tenggorokan tidak ada nyeri telan. Leher tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar atau massa dan tidak ada

kekakuan pada leher. Dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu

pernafasan pada saat respirasi tidak ada suara tambahan. Kardiovaskuler tidak

ada riwayat demam rematik, golongan darah O dan tidak pernah transfusi.

Gastrointestinal tidak terdapat muntah, perubahan feses cair warna kuning,

konsistensi cair, lendir dan ada sedikit darah buang air besar 8 kali per shift.

Genitourinary urine lancar, tidak ada perubahan pada skortum dan tidak terjadi

infeksi, Ginekologi bersih, tidak ada infeksi, musculoskeletal tidak ada kaku

punggung/sendi, tidak ada fraktur. Neurologis tidak terjadi kejang ataupun

tremor, endokrin normal.

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 11

Pengkajian status nutrisi pada An.E ibu menyatakan pasien dari lahir

sampai sekarang mengkonsumsi ASI dan susu formula, nama produk SGM

jumlah pemberian perhari 1 kali per hari, mulai pemberian pada umur 1 tahun

menggunakan botol minuman, melatih pemberian bubur tapi sedikit-sedikit.

Dan pengukuran Z-score dari berat badan menurut umur = -1,15 (normal),

tinggi badan menurut umur = -3,34 (pendek), berat badan menurut tinggi badan

= -1,87 (normal).

Pengkajian keturunan dan kelahiran kongenital ibu pasien menyatakan

tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan, kebiasaan yang dimiliki

keluarga bapak pasien memiliki kebiasaan merokok. Lokasi geografis rumah

pasien letak rumah jauh dari keramaian dan di daerah pegunungan dekat sawah,

dan jauh juga dari tempat pembuangan sampah.

Pengkajian menurut riwayat sosial dari struktur keluarga memiliki

komposisi keluarga dengan tinggal satu rumah bersama ayah, ibu, dan anak.

Lingkungan rumah dan komunitas yaitu penghuni rumah ada 3 orang,

mempunyai 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi, suasana lingkungan aman dan

terpelihara. Pendidikan dan pekerjaan dalam keluarga ayah (Tn.W) yang

bekerja sebagai wiraswasta, pendidikan Tn.W lulusan SMA dan ibu (Ny. G)

yang lulusan SMP bekerja sebagai tani dan ibu rumah tangga. Tradisi budaya

dan agama masih menggunakan kepercayaan budaya/etnis yang dilakukan di

lingkungan rumahnya, kepercayaan budays/etnis yang dilakukan adalah

sepasaran. Fungsi keluarga dalam interaksi dan peran keluarga lancar, saling

memperhatikan satu sama lain antara anggota keluarga rukun, tidak ada

permusuhan dan saling mengasihi. Pembuatan keputusan dan problem solving

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 12

dalam keluarga diserahkan kepada ayah (Tn.W) dalam pengambilan keputusan

terkadang di diskusikan dengan istri (Ny. G). Dalam berkomunikasi dalam

keluarga langsung dan jelas, dan orang tua cenderung menasehati dan mendikte

anak-anaknya. Perkembangan seksual pasien berjenis kelamin laki-laki.

Pemeriksaan fisik pada tanggal 2 April 2012 pengukuran pertumbuhan

panjang badan 74 cm, berat badan 10,5 kg, lingkar kepala 45 cm, lingkar dada

33 cm, lingkar lengan 11 cm, pemeriksaan tanda-tanda vital dari suhu 36ºC,

denyut nadi 96x/menit, 16x/menit. Pemeriksaan umum compos mentis tingkah

laku rewel, tangisan lemah, keadaan nutirisi tidak mau makan tapi minum ASI.

Warna kulit sedikit kemerahan turgor baik, tekstur lembut dan halus, struktur

asesoris rambut warna hitam, bersih, dan tidak terlalu lebat, kuku warna merah

muda, tekstur lembut dan tidak ada clubbing. Telinga bersih dan kemampuan

pendengaran normal, hidung tidak ada polip dan terdapat sekret, mulut warna

bibir sedikit pucat dan membran mukosa bibir kering, leher tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada kaku kuduk, dada simetris antara

kanan dan kiri, datar, dada normal. Paru saat inspeksi dada simetris, tidak

menggunakan otot bantu pernafasan, palpasi vocal fremitus kanan dan kiri

sama, perkusi sonor, auskultasi vesikuler. Jantung saat inspeksi ictus cordis

tidak tampak, palpasi ictus cordis tidak teraba, perkusi pekak, auskultasi bunyi

jantung I dan bunyi jantung II sinus rytem. Abdomen saat di inspeksi bentuk

datar, tidak ada luka, auskultasi pada peristaltic usus 40x/menit, perkusi

hipertympani di kuadran kiri bawah, palpasi terdapat nyeri tekan pada kuadran

kiri bawah.

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 13

Genitalia letak lubamg uretra ditengah, bersih. Anus terdapat iritasi

pada lubang, bersih, kemerahan pada lubang anus. Punggung dan ekstremitas

atas dan bawah lengkap, terdapat 10 jari kaki dan tangan.

Penghitungan balance cairan pada An.E dari tanggal 2 April = -162,

tanggal 3 April= - 62, dan tanggal 4 April = - 42.

C. Perumusan Masalah Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian yang di dapatkan dari An.E, umur 21

bulan, tanggal 2 April 2012 jam 08.30. Data yang diambil sebagai penunjang

studi kasus adalah sebagai berikut; data subjektif ibu pasien menyatakan buang

air besar cair 8 kali perhari berisi lendir bercampur darah, kuning kecoklatan,

rewel karena sakit perut. Data obyektif membrane mukosa bibir kering,

konjutiva anemis, nadi 100 kali/menit, suhu 36ºC, pernafasan 24 kali permenit.

Jadi dapat ditemukan masalah keperawatan dengan problem resiko kekurangan

volume cairan dan elektrolit, etiologi kehilangan volume cairan secara aktif

atau output berlebih. Sehingga prioritas perumusan masalah keperawatan

adalah resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kehilangan volume cairan secara aktif output berlebih (Santoso, 2006).

D. Perencanaan keperawatan

Rencana keperawatan disesuaikan dengan kondisi pasien dan fasilitas

yang ada, sehingga rencana tindakan dapat dilaksanakan dengan spesifik (jelas

atau khusus), mearsurebel (dapat diukur ) , achievable (dapat diterima ),

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 14

rasional dan time (ada kriteria waktu ), selanjutnya akan diuraikan intervensi

dari masing-masing yang ditegakkan. Intervensi disusun pada tanggal 02 April

2012 dengan pasien An.E di Bangsal Melati Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar.

Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan studi kasus yaitu resiko

kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan

volume cairan secara aktif, maka dibuat perencanaan setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien tidak mengalami sesak buang

air besar yang berlebih dengan konsistensi cair,lendir dan sedikit darah, dengan

kriteria hasil : keseimbangan asam basa dapat tercapai, konsistensi buang air

besar tidak berlendir dan tidak becampur darah, konjungtiva tidak anemis.

Intervensi keperawatan untuk diagnosa resiko kekurangan volume cairan yaitu

monitor vital sign dan keadaan umum dirasionalisasikan untuk memantau

status kesehatan pasien, monitor kelembaban mukosa dan kulit di

rasionalisasikan untuk memantau terjadinya dehidrasi, monitor jumlah dan

frekuensi kehilangan cairan dirasionalisasikan untuk mengetahui input dan

output, catat intake dan output dirasionalisasikan untuk menantau

keseimbangan balance cairan, berikan cairan sesuai program dirasionalisasikan

untuk menggantikan cairan yang hilang pada dehidrasi, kolaborasi dengan

dokter pemberian terapi injeksi obat dirasionalisasikan untuk pemberian obat

sesuai indikasi pasien (Dongoes, 2008).

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 15

E. Implementasi keperawatan

Implementasi dilakukan pada tanggal 02 April 2012 oleh penulis

dimulai pukul 08.00 WIB dengan diagnosa resiko kekurangan volume cairan

dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan volume cairan secara aktif.

Dilakukan tindakan keperawatan pada pukul 08.00 WIB adalah memonitor

vital sign dan keadaan umum, dengan respon subjektif adalah pasien menolak

dan menangis, respon obyektif adalah tanda-tanda vital, pernafasan : 24 kali

per menit, suhu: 36º C , nadi : 100 kali per menit. Pada pukul 08.15 WIB

dilakukan tindakan keperawatan adalah memonitor kelembaban mukosa dan

kulit, respon subjektif adalah ibu pasien mengatakan bersedia, respon objektif

adalah pasien kelihatan pucat dan bibir kering. Pada pukul 08.30 WIB

dilakukan tindakan keperwatannya adalah memonitor jumlah dan frekuensi

kehilangan cairan, respon subjektif ibu pasien mengatakan pasien hanya mau

minum ASI dan masih buang air besar 8x/hari, respon obektif pasien terlihat

minum ASI dan buang air kecil. Pada pukul 08.45 WIB mencatat intake dan

ouput, respon subjektif ibu pasien mengatakan pasien minum ASI dan buang

airb besar 8x/hari, respon obyektif pasien terlihat minum ASI. Pada pukul

09.00 WIB memberikan cairan sesuai program, respon subyektif ibu pasien

mengatakan bersedia, respon obyektif pasien terlihat tidak rewel dan menangis.

Pada pukul 09.15 WIB berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi injeksi

(Ampicilin 300 mg / 8 jam, Ranitidin 12,5 mg / 12 jam), respon subjektif

adalah ibu pasien mengatakan bersedia, respon objektif adalah pasien tampak

menangis.

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 16

Tindakan keperawatan pada tanggal 03 April 2012 pukul 09.00 WIB,

melakukan tindakan keperawatan memonitor tanda-tanda vital dan keadaan

umum dengan respon subjektif adalah ibu pasien mengatakan bersedia, respon

objektif adalah tanda-tanda vital sign, nadi 100 kali per menit, suhu 36ºC,

respirasi 16 kali permenit. Pada pukul 09.15 WIB dilakukan tindakan

keperawatan adalah memonitor kelembaban mukosa dan kulit , respon subjektif

adalah ibu pasien mengatakan bersedia, respon objektif adalah pasien kelihatan

pucat dan bibir kering. Pada pukul 09.30 WIB dilakukan tindakan

keperwatannya adalah memonitor jumlah dan frekuensi kehilangan cairan,

respon subjektif ibu pasien mengatakan pasien hanya mau minum ASI dan

masih buang air besar 8x/hari, respon obyektif pasien terlihat minum ASI dan

buang air kecil. Pada pukul 09.45 WIB mencatat intake dan ouput, respon

subjektif ibu pasien mengatakan pasien minum ASI dan BAB 8x/hari, respon

obyektif pasien terlihat minum ASI. Pada pukul 10.00 memberikan cairan

sesuai program, respon subyektif ibu pasien mengatakan bersedia, respon

obyektif pasien terlihat tidak rewel dan menangis. Pada pukul 10.15 WIB

berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi injeksi (Ampicilin 300 mg / 8

jam, Ranitidin 12,5 mg / 12 jam), respon subjektif adalah ibu pasien

mengatakan bersedia, respon objektif adalah pasien tampak menangis.

Tindakan keperawatan pada tanggal 04 April 2012 pukul 09.00 WIB,

melakukan tindakan keperawatan memonitor tanda-tanda vital dan keadaan

umum dengan respon subjektif adalah ibu pasien mengatakan bersedia, respon

objektif adalah tanda-tanda vital, nadi 100 kali per menit, suhu 36ºC, respirasi

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 17

16 kali permenit. Pada pukul 09.15 WIB dilakukan tindakan keperawatan

adalah memonitor kelembaban mukosa dan kulit , respon subjektif adalah ibu

pasien mengatakan bersedia, respon objektif adalah pasien kelihatan pucat dan

bibir kering. Pada pukul 09.30 WIB dilakukan tindakan keperawatan adalah

memonitor jumlah dan frekuensi kehilangan cairan, respon subjektif ibu

pasien mengatakan pasien hanya mau minum ASI dan masih buang air besar

8x/hari, respon obyektif pasien terlihat minum ASI dan buang air kecil. Pada

pukul 09.45 WIB mencatat intake dan ouput, respon subjektif ibu pasien

mengatakan pasien minum ASI dan buang air besar 8x/hari, respon obyektif

pasien terlihat minum ASI. Pada pukul 10.00 memberikan cairan sesuai

program, respon subyektif ibu pasien mengatakan bersedia, respon obyektif

pasien terlihat tidak rewel dan menangis. Pada pukul 10.15 WIB berkolaborasi

dengan dokter pemberian terapi injeksi (Ampicilin 300 mg / 8 jam, Ranitidin

12,5 mg / 12 jam), respon subjektif adalah ibu pasien mengatakan bersedia,

respon objektif adalah pasien tampak menangis.

F. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari, didapatkan hasil

perkembangan selama 3 hari dari tanggal 2-4 April 2012.

Pada tanggal 2 April 2012, didapatkan catatan perkembangan sebagai

berikut : dari data subyektif ibu pasien mengatakan pasien masih buang air

besar cair lendir dan sedikit darah 8x/hari. Dari data obyektif adalah pasien

tampak rewel dan gelisah, masalah belum teratasi saat ini, dan intervensi

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 18

dilanjutkan yaitu monitor tanda-tanda vital dan kesadaran umum, monitor

jumlah dan frekuensi kehilangan cairan, catat intake dan output, berikan cairan

sesuai program, kolaborasi dengan dokter pemberian obat.

Pada tanggal 3 April 2012, didapatkan catatan perkembangan sebagai

berikut : dari data subyektif ibu pasien mengatakan pasien masih buang air

besar cair ada lendir dan darah 1x/hari. Dari data oyektif pasien tampak rewel,

gelisah, dan menangis, masalah belum teratasi saat ini, dan intervensi

dilanjutkan yaitu monitor tanda-tanda vital dan kesadaran umum, monitor

jumlah dan frekuensi kehilangan cairan, catat intake dan output, berikan cairan

sesuai program, kolaborasi dengan dokter pemberian obat.

Pada tanggal 4 April 2012, didapatkan catatan perkembangan sebagai

berikut : dari data subyektif ibu pasien mengatakan buang air besar lembek

4x/hari tidak ada lendir dan darah. Dari data obyektif pasien tampak rileks, mau

makan, tidak rewel, masalah belum teratasi saat ini, dan intervensi dilanjutkan

yaitu monitor tanda-tanda vital dan kesadaran umum, monitor jumlah dan

frekuensi kehilangan cairan, catat intake dan output, berikan cairan sesuai

program, kolaborasi dengan dokter pemberian obat.

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

19

BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas proses keperawatan pada asuhan

keperawatan yang ditemukan dilapangan dilakukan pengkajian pada

pengkajian pada tanggal 02 April 2012 di ruang Melati Rumah Sakit Umum

Daerah Karanganyar. Prinsip dari pembahasan ini dengan memperhatikan

aspek tahapan proses keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan dengan metode wawancara langsung

dengan pasien dan keluarga pasien dan metode observasi.

Menurut Pusponegoro (2004) diare akut adalah buang air besar lebih

dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari

1 minggu, episode cair 4,5 per tahun. Kematian disebabkan karena dehidrasi.

Penyebab terbanyak pada usia tahun adalah infeksi rotavirus. Menurut

Muttaqin (2011), Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil

dan usus besar dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal

dengan manifestasi diare, dengan atau tanpa disertai muntah, serta

ketidaknyamanan abdomen.

Adapun faktor penyebab diare sebagai berikut faktor infeksi, ada dua

jenis yaitu infeksi enternal dan parental. Untuk infeksi enteral infeksi saluran

pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.

Meliputi infeksi enternal sebagai sebagai berikut : infeksi bakteri Vibrio,

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 20

E.coli, Salmonelia, Shighela, Campylobacter, Yersinea, Aeromonas, dan

sebagainya. Infeksi virus Entero virus, (virus ECHO, Coxsackie,

poliomyelitis) Adeno virus, rota virus, dan lain-lain. Infeksi parasit cacing

(Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyoides ) Protozoa (Entamoeba histolycia,

giarda lamblia, Trichomonas hominis) jamur Candida albicans. faktor

parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media

akut (OMA), tonsillitis, bronkopnemonie, ensefalitis, biasanya terjadi pada

anak dibawah usia 2 tahun. Faktor mengabsorbsi antara lain malabsorbsi

karbohidrat misal disakarida (intoleraansi laktosa, maltose, dan sukrosa),

monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa) pada bayi dan

anak yang paling sering diserang (intoleransi laktosa), malabsorbsi lemak,

malabsorbsi protein. Faktor makanan missal makanan basi, makanan beracun,

alergi terhadap makanan. Dan yang terakhir adalah faktor psikologis, rasa

takut dan cemas (Ngastiyah, 2005). Sesuai teori tersebut penulis

mendapatkan pengkajian pada An.E dengan keluhan utama buang air besar 8

kali per hari konsistensi cair, lendir dan sedikit darah, sehingga kasus

dilapangan yang penulis dikelola 3 hari sesuai dengan teori Ngastiyah.

Menurut Suriadi (2010), manifestasi klinis sering buang air besar

dengan konsistensi tinja cair atau encer, terdapat tanda gejala dehidrasi;

turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung,

membrane mukosa kering, keram abdominal, demam, mual dan muntah,

anoreksia, lemah, pucat, perubahan tanda vital; nadi dan pernafasan cepat,

menurun atau tidak ada pengeluaran urine.

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 21

Gambaran klinis dengan ditandai dengan pasien cengeng, rewel,

gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada nafsu

makan, kemudian timbul diare dengan tinja cair disertai lenir dan lendir

darah, warna tinja makin lama berubah kehijauan karena bercampur dengan

empedu. Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan

tinja makin lama makin asam sebagai akibat semakin banyak asam laktat

yang berasal dari laktosa yang tidak di absorbsi oleh usus selama diare (

Ngastiyah, 2005). Dari pengkajian yang didapatkan pada An.E sesuai dengan

teori yang di angkat dalam pembahasan tentang manifestasi klinis cengeng,

rewel, gelisah, nafsu makan berkurang atau tidak ada nafsu makan, kemudian

timbul diare dengan tinja cair disertai lendir dan lendir darah, anus dan

daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi.

Tata laksana awal pada diare adalah menetukan derajat dehidrasi.

Dehidrasi dibai menjadi 3 kategori, yaitu tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan

sedang, dan dehidrasi berat. Pada dehidrasi berat, defisit cairan berat badan

yang terjadi diperkirakan sama dengan penurunan berat badan sebesar � 10%,

sedangkan pada dehidrasi ringan sedang sebesar 5-10%.

Pada diare tanpa dehidrasi,anak tampak sadar, kelopak mata tidak

cekung, air mata masih terlihat pada saat anak menangis, bibir dan lidah

basah, anak minum secara normal bila diberikan air atau oralit (meskipun

kadang kala anak menolak cairan oralit karena tidak menyukai rasanya), dan

turgor kulit kembali dengan cepat. Pada dehidrasi ringan sedang, anak terlihat

rewel dan gelisah, kelopak mata tidak cekung, sedikit air mata pada saat

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 22

menangis, bibir dan lidah kering, anak terlihat saat haus, dan turgor kulit

kembali dengan lambat. Pada dehidrasi berat anak terlihat saat lemas dan

kadang kala datang dengan kesadaran menurun, kelopak mata sangat cekung

dan tidak terlihat air mata saat menangis, bibir dan lidah sangat kering, anak

malas minum atau tidak minum, dan turgor kembali sangat lambat (Hegar,

2011). Pada kasus pada An.E dapat dikategorikan derajat dehidrasi ringan

sedang, anak terlihat rewel dan gelisah, kelopak mata tidak cekung, sedikit

air mata pada saat menangis, bibir dan lidah kering, anak terlihat saat haus,

dan turgor kulit kembali dengan lambat.

Kasus yang penulis temui di lapangan berdasarkan hasil pengkajian,

keluhan utama pasien yaitu buang air besar lebih dari 10 kali per hari dengan

konsistensi cair, terdapat lendir dan darah. Sehingga penulis membahas

dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disebabkan

output melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun

yang hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai cairan

elektrolit. Dehidrasi dapat terjadi karena kekurangan air (water deflection),

kekurangan natrium (sodium deflection), serta kekurangan air dan natrium

secara bersama-sama (Prescilla, 2009).

Ibu pasien mengatakan bahwa An.E buang air besar cair 8x berisi

lendir bercampur darah, kuning kecoklatan, rewel karena sakit perut. Data

obyektif membrane mukosa bibir kering, konjutiva anemis, nadi 100 kali

permenit, suhu 36ºC, pernafasan 24 kali permenit. Dari hasil penghitungan

balance cairan -42.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 23

Dari hasil pengkajian pasien, penulis merumuskan masalah

keperawatan resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan

dengan kehilangan volume cairan secara aktif output berlebih (Santoso,

2006). Masalah resiko kekurangan volume cairan teresebut diprioritaskan

penulis dari beberapa masalah keperawatan yang muncul pada pasien. Alasan

penulis memprioritaskan masalah resiko kekurangan volume cairan karena

kekurangan volume cairan merupakan salah satu masalah kebutuhan dasar

manusia yang berkaitan dengan cairan dan elektrolit. Dimana cairan dan

elektrolit tersebut lebih dahulu untuk diatasi.

Dengan ditegakannya diagnosa keperawatan resiko kekurangan

volume cairan dan elektrolit, penulis merencanakan tindakan selama 3 x 24

jam pasien tidak mengalami sesak buang air besar yang berlebih dengan

konsistensi cair, lendir dan sedikit darah, dengan kriteria hasil :

keseimbangan asam basa dapat tercapai, konsistensi buang air besar tidak

berlendir dan tidak becampur darah, konjungtiva tidak anemis, untuk

memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit pasien yaitu monitor vital sign

dan keadaan umum dirasionalisasikan untuk memantau status kesehatan

pasien, monitor kelembaban mukosa dan kulit di rasionalisasikan untuk

memantau terjadinya dehidrasi, monitor jumlah dan frekuensi kehilangan

cairan dirasionalisasikan untuk mengetahui input dan output, catat intake dan

output dirasionalisasikan untuk memantau keseimbangan balance cairan,

berikan cairan sesuai program di rasionalisasikan untuk menggantikan cairan

yang hilang pada dehidrasi, kolaborasi dengan dokter pemberian terapi

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 24

injeksi obat dirasionalisasikan untuk pemberian obat sesuai indikasi pasien

(Dongoes, 2008).

Penulis pada perencanaan melakukan batasan waktu 3 kali 24 jam,

tetapi dalam realita diare pasien selama 3 kali 24 jam belum teratasi dan

intervensi masih dilanjutkan, karena pasien masih ada gangguan dalam

sistem pencernaannya dan buang air besar cair selama 4 kali per hari.

Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah disusun

untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit pasien, sehingga kebutuhan

cairan dan elektrolit pasien terpenuhi. Tindakan keperawatan tersebut ialah

monitor vital sign dan keadaan umum, monitor kelembaban mukosa dan

kulit, monitor jumlah dan frekuensi kehilangan cairan, catat intake dan

output, berikan cairan sesuai program, kolaborasi dengan dokter pemberian

terapi injeksi obat.

Melakukan tindakan keperawatan selama tiga hari, penulis

mengevaluasi keadaan pasien setiap hari dan hasil balance cairan 490 – 532 =

-42 dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah teratasi

sebagian. Tanda dan gejala pada pasien gartroentritis akut yang sesuai dengan

teori, tidak semuanya muncul pada pasien pengelolaan penulis tetapi pada

dasarnya tanda gejala yang muncul sama dengan pasien yang ada di klinik.

Tanda dan gejala yang muncul pada An.E buang air besar cair 8x berisi lendir

bercampur darah, kuning kecoklatan, rewel karena sakit perut. Data obyektif

membrane mukosa bibir kering, konjutiva anemis, nadi 100 kali permenit,

suhu 36ºC, pernafasan 24 kali permenit. Dari hasil penghitungan balance

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 25

cairan -42. Dalam menegakkan diagnosa medis secara pasti dapat dilakukan

pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium widal dan feses

sesuai dengan teori Pusponegoro. Walaupun tanda dan gejala pasien

pengelolaan penulis tidak muncul semua sesuai didalam teori, Diagnosa

medis gastroenteritis pada An.E dapat di pastikan karena tanda dan gejala

yang ada pada An.E banyak yang sama pada teori setelah dilakukan

pengkajian, An.E buang air besar cair 8x berisi lendir bercampur darah,

kuning kecoklatan, rewel karena sakit perut. Data obyektif membrane

mukosa bibir kering, konjutiva anemis, nadi 100 kali per menit, suhu 36ºC,

pernafasan 24 kali permenit. Dari hasil penghitungan balance cairan -42.

Masalah teratasi sebagian.

B. Kesimpulan

Berdasarkan kasus yang di kelola penulis selama 3 kali 24 jam, penulis

mendapatkan:

1. Pengkajian dengan adanya keluhan utama buang air besar cair dan lendir,

didapatkan data subyektif ibu pasien mengatakan An.E buang air besar

cair 8 kali berisi lendir bercampur darah, kuning kecoklatan, rewel karena

sakit perut. Data obyektif vital sign suhu 36°C pernafasan 24 kali per

menit, nadi 100 kali per menit, membran mukosa bibir kering, konjungtiva

anemis.

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 26

2. Berdasarkan pengkajian tersebut penulis memprioritaskan masalah

keperawatan resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan

dengan kehilangan volume cairan secara aktif output berlebih.

3. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, penulis

mempunyai tujuan untuk melaksankan asuhan keperawatan dengan

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali 24 jam sehingga masalah

resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit dengan kriteria hasil

keseimbangan asam basa dapat tercapai, konsistensi buang air besar tidak

berlendir dan tidak bercampur darah. Dengan monitor jumlah dan

frekuensi kehilangan cairan.

4. Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi yaitu

memonitor vital sign dengan keadaan umum,memonitor kelembaban

mukosa dan kulit, memonitor jumlah dan frekuensi kehilangan cairan,

mencatat intake dan output, memberikan cairan sesuai program.

5. Evaluasi dari pemenuhan kebutuhan volume cairan dan elektrolit, setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali 24 jam ibu pasien

mengatakan anak masih buang air besar dengan konsistensi

lembek,dengan hitungan balance cairan 490-532= -42. Masalah belum

teratasi dan intervensi dilanjutkan.

6. Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan volume cairan

dan elektrolit yang terjadi pada pasien An. E dengan resiko kekurangan

volume cairan di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

� 27

C. Saran

Penyuluhan penggunaan oralit untuk mengatasi diare sebaiknya

dilakukan dengan penyuluhan imunisasi, kesehatan ibu dan anak, gizi dan

keluarga berencana. Penyuluhan tersebut sebaiknya diprioritaskan kepada ibu

anak balita yang berpendidikan social dan ekonomi rendah didaerah endemis

dan wadah.

Penulisan berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi kepada

pihak pembaca, institusi dan masyarakat sehingga dapat memperluas

pengetahuan tentang penyakit gastroenteritis. Walaupun dalam penulisan ini,

penulisan masih banyak kekurangan, tetapi dengan kekurangan tersebut

penulis mendapatkan masukan dari pihak lain sehingga penulis mampu

melengkapinya dan menjadikan lebih sempurna serta dapat menjadikan

pembelajaran bagi penulis.

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hestiwahyu... · dalam setiap permasalahan dan penyelesaian Karya

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Wiku. 2007. Faktor resiko diare pada bayi dan balita di indonesia.

Departemen administrasi dan kebijakan kesehatan. FKM universitas

indonesia.http://www.univmed.org/wpcontent/uploads/2011/02/lannywati_g

hani.pdf. Di Akses tanggal 8 April 2012

Bezt, Cecily L. 2002. Buku Suku Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Doengoes, Marilyn E. 2008. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Gunardi Hartono, Tehuteru Edi S, Kurniati Nia. dkk. 2011. Kumpulan Tips Pediatrik.

Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia

Harianto. 2004. Penyuluhan Penggunaan Oralit Untuk Menanggulangi Diare Di

Masyarakat. Departement Farmasi. FMIPA Universitas

Indonesia.Jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2004/v0in0i/Harianto010104.pdf Di

Akses tanggal 13 April 2012

Ishak Syafie, Ismail Djauhar, Wilopo Siswanto Agus. 2005. Berita Kedokteran

Masyarakat. Yogyakarta.

Muscari, Mary E. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

Muttadin Arie, Kumala Sali. 2011, Gangguan Intestinal. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, Wahid Iqbal. 2007. Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Jakarta:

EGC.

Nelson Waldo E. 2006. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Vol. 2. Jakarta: EGC

Ngastiyah. 2002. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC

Pusponegoro Hardiono D, Hadinegoro Sri Rezeki S, Firmanda Dody. 2004. Standar

Pelayanan Medis Kesehatan Anak Edisi 1. Jakarta: Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia

Suraatmaja, Sudrajat. 2007. Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: CV Sagung

Seto

Santoso, Budi. 2006. Diagnosis Keperawatan 2005-2006. Jakarta: EGC

Wong Donna L. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.