TEMU KARYA PEMUDA LINTAS AGAMA SE-NTB Mataram, 9-11 Juni 2015

STRATEGI MENANGKAL ALIRAN DAN GERAKAN RADIKALISME DI

NTB

RAKAN

1. SECARA UMUM WIL NTB RELATIF KONDUSIF DAN AMAN. NAMUN POTENSI ANCAMAN RADIKAL-TERORISME DI WIL NTB MASIH CUKUP TINGGI. HAL INI DITANDAI AKTIFNYA KEGIATAN DAN PROSES INDOKTRINASI PAHAM RADIKAL-TERORISME O/ POK IGARAS DI NTB.

2. EKSISTENSI POK RADIKAL DI NTB, JUGA TIDAK LAHIR ATAU TERBENTUK DENGAN SENDIRINYA, NAMUN MEMILIKI JARINGAN TERPUSAT DAN MEMILIKI GERAKAN “BAWAH TANAH”/TERSELUBUNG. KARENA ITU, POLA DAN STRATEGI GERAKANNYA JUGA SULIT TERPANTAU DI PERMUKAAN.

3. GERAKAN POK RADIKAL DI NTB DIPERKIRAKAN TERUS BERKEMBANG, KRN ADANYA RUANG UNTUK KONSOLIDASI, BERGERAK DAN BERLATIH, SERTA SECARA GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS WIL NTB CUKUP MEMADAI SEBAGAI BASIS REKRUTMEN DAN KADERISASI, BAHKAN SEBAGAI LOKASI PENYEMBUNYIAN DAN PENYELAMAN.

4. DIPERLUKAN PENANGANAN YG OPTIMAL DALAM MENANGGULANGI MUNCUL & BERKEMBANGNYA GERAKAN POK RADIKAL-TERORISME DI NTB DENGAN MELIBATKAN SELURUH ELEMEN MASYARAKAT.

1. SECARA UMUM WIL NTB RELATIF KONDUSIF DAN AMAN. NAMUN POTENSI ANCAMAN RADIKAL-TERORISME DI WIL NTB MASIH CUKUP TINGGI. HAL INI DITANDAI AKTIFNYA KEGIATAN DAN PROSES INDOKTRINASI PAHAM RADIKAL-TERORISME O/ POK IGARAS DI NTB.

2. EKSISTENSI POK RADIKAL DI NTB, JUGA TIDAK LAHIR ATAU TERBENTUK DENGAN SENDIRINYA, NAMUN MEMILIKI JARINGAN TERPUSAT DAN MEMILIKI GERAKAN “BAWAH TANAH”/TERSELUBUNG. KARENA ITU, POLA DAN STRATEGI GERAKANNYA JUGA SULIT TERPANTAU DI PERMUKAAN.

3. GERAKAN POK RADIKAL DI NTB DIPERKIRAKAN TERUS BERKEMBANG, KRN ADANYA RUANG UNTUK KONSOLIDASI, BERGERAK DAN BERLATIH, SERTA SECARA GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS WIL NTB CUKUP MEMADAI SEBAGAI BASIS REKRUTMEN DAN KADERISASI, BAHKAN SEBAGAI LOKASI PENYEMBUNYIAN DAN PENYELAMAN.

4. DIPERLUKAN PENANGANAN YG OPTIMAL DALAM MENANGGULANGI MUNCUL & BERKEMBANGNYA GERAKAN POK RADIKAL-TERORISME DI NTB DENGAN MELIBATKAN SELURUH ELEMEN MASYARAKAT.

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Bima, pd 18 Okt 2013, pukul 14.30 Wt di sktr Masjid Al Istiqomah Kel. Penatoi, Kec. Mpunda, dilakukan penangkapan thd

Indra@Satrio@Rio@Sandra Wiguna (asal Jawa, DPO Poso).

KASUS-KASUS TANGKAP & TEMBAK TERORIS

Bima, pd 16 Des 2013 pkl 15.30 Wt, penangkapan thd Ketua TWJ Bima, Ust. Iskandar @ Abu Khutaibah @ Ruri di sktr Mushollah di Jln

Gajah Mada, RT 11 RW 03 Kel Penatoi, Kec Mpunda.

Di Bima, pd 4 Jan 2013 di Ds Rato Sila, Kec Bolo, penyergapan yg diwarnai baku tembak. Akibatnya, meninggalnya 2 orang terduga teroris jaringan Poso, yakni Roi (asal Makassar yg beristrikan orang Bima) dan Bahtiar (asal Bima) dan menangkap 1 orang terduga teroris

Dompu, pd 5 Jan 2013 di salah satu gubuk yg terletak di Kebun Masyarakat Lingk Ginte, Kel Kandai II, Kec Woja, Kab Dompu, yg mengakibatkan 3 (tiga) orang terduga teroris meninggal dunia dan 1 (satu) orang melarikan diri

Dompu dan Bima, pd 20 Sept 2014, penangkapan thd 5 terduga jaringan teroris di Bima (Dedi Irawan, terlibat kasus penembakan polisi di Bima) dan penyergapan yg menewaskan Nurdin @ Jovin.

Sumbawa, 19 Juli 2014 areal SPBU Kec Alas Barat, Kab Sumbawa, penangkapan thd 2 orang terduga jaringan teroris Agus Salim dan Cangkruang bin Patinggi@Onis@Rafi.

Bima, pd 8 Jan 2015 pkl 04.00 Wt, di blakng Kantor Walikota Bima, penangkapan thd Adiputra@Rio Adiputra dan Dheni@ Deni@Ramadhan Ulhaq. Namun Fajar @ Muh. Fuad @ Chan @ Syahril (DPO Poso) lolos. Pd 16 Jan 2015 penembakan Joko Tato @ Roni di Kediri.Pd 12 April 2015, Busron @ Atif ditangkap di Kampung Nae, Kel Nae dan Saifudin @Herman @ David dan Desa Raba Kab. Bima.Pada 21 April 2015, DPO Syarifudin asal Dompu ditangkap di Manggarai Barat. NTT.

Sejak 2013 s.d awal 2015, dlm aksi penangkapan dan penyergapan di Bima, Dompu dan Sumbawa, 14 teroris tertangkap dan 7 meninggal

DPO Poso asal NTB yang ditangkap hidup atau meninggal di luar NTB setidaknya berjumlah 6 orang

Pel. Semayang,Balikpapan

Pel. Pantoloan, Palu

Gilimanuk, Jembrana

Pel. Lembar, Kab. Lobar

POSO

Pel.Bako,NTT

Rute/Jalur Laut Masuk Jaringan Teroris NTB Poso

Jalur Laut I :

Pel. Bima Pel. Pototano (Sumbawa Barat) Pel. Kayangan (Lotim) Pel. Lembar (Lobar) Pel. Padang Bai (Karangasem) Pel Gilimanuk Pel. Ketapang Pel. Tanjung Perak Pel. Semayang (Balikpapan) Pel. Pantoloan (Palu) POSO

Jalur Laut II :

Pel. Bima Pel. Labuhan Bajo Pel. Soekarno-Hatta (Makassar) Pel. Pantoloan (Palu) POSO

Pel.Soekarno Hatta, Makassar

Tanjung Perak, SBY

Bima,NTB

Rute/Jalur Masuk Jaringan Teroris Solo Poso

Poso

Pasuruan

Madura

Banyuwangi

BaliNTB

P. BuruSidrap

Makasar

Solo – Poso via Sidrap (Sulsel)

Solo – Poso

Solo – Poso via Makasar

Solo – Poso via Pasuruan –Madura– Makasar

Solo – Poso via Banyuwangi (Jawa Timur) – Bali – NTB

Solo – Poso via Kep. Ambon

KASUS PENEMBAKAN APARAT POLISI DI NTB DAN KECENDERUNGANNYA

Kurun waktu 5 bulan terjadi 3 kali kasus tembak kpd polisi pada tahun 2014:1. Pd 28 Maret 2014 sktr pukul 11.12 Wt, di

Pegunungan Belo (Doro Belo) Ds Belo, Kec Palibelo, Kab Bima, penembakan anggota Polresta Bima, a.n. Ipda Hanafi (Kaur Sat Narkoba).

2. Pd 2 Juni 2014 pkl 21.45 Wt, di Jl. Negara Lintas Bima-Sumbawa, Ds Rasabou, Kec Bolo, Kab Bima, penembakan thd Bripka M. Yamin (Kanit 3 Intelkam Polres Bima).

3. Pd 16 Agust 2014 sktr pkl 07.00 Wita, di Tanjakan Sori Limbi Kec Ambalawi, Kab Bima, penembakan yg mengakibatkan Kapolsek Ambalawi, Iptu Abdul Salam meninggal.

Hasil penangkapan 5 orang terduga teroris pd 20 Sept 2014, diantaranya Dedi Irawan terindikasi kuat terlibat dlm rangkaian aksi penembakan thd polisi di Bima, bersama Nurdin @ Adnan @ Jovin yang tewas tertembak dan Fajar (melarikan diri ketika penangkapan 2 orang Jaringan teror pd 8 Januari 2015). Pelaku lain, Joko yg tewas ditembak di Kediri, Jatim.

Kasus penembakan Appol diperkirakan msh mungkin terjadi, sbg bentuk balas dendam thd aksi penangkapan anggota Pok Igaras yg terkait dgn jaringan teroris.

BAGAIMANA MEREKA MENJADI RADIKAL

PRA RADIKAL• KEHIDUPAN

SEBELUM TERJADI RADIKALISASI

IDENTIFIKASI DIRI

(isu Sosek, kbjk,

Demografi, dan

Geografi).* INDIVIDU

MULAI MENGIDENTIFIKASI KEARAH

RADIKAL

INDOKTRINISASI• PAHAM

RADIKAL-TERORISME.

• MENOLAK KBJK/ SISTEM DAN APKAM

JIHADINISASI• MULAI

MENGAMBIL TINDAKAN ATAS KEYAKINANNYA

RAKAN

1.Benci pada pemerintah Indonesia krn dianggap tdk jalankan syariat Islam (thogut).

2.Menolak nyanyi lagu Kebangsaan dan hormat bendera.

3.Ikatan emosional kelompok mereka lebih kuat drpd ikatan emosional dg keluarga/kampus/pekerjaan.

4.Pengajian dan kaderisasi tertutup dan mengisolasi diri.

5.Menganggap umat Islam di luar kelompok adl fasik dan kafir, sebelum hijrah atau bergabung dg mereka.

6.Sulit menerima masukan (ceramah) di luar kelompoknya..

1.Benci pada pemerintah Indonesia krn dianggap tdk jalankan syariat Islam (thogut).

2.Menolak nyanyi lagu Kebangsaan dan hormat bendera.

3.Ikatan emosional kelompok mereka lebih kuat drpd ikatan emosional dg keluarga/kampus/pekerjaan.

4.Pengajian dan kaderisasi tertutup dan mengisolasi diri.

5.Menganggap umat Islam di luar kelompok adl fasik dan kafir, sebelum hijrah atau bergabung dg mereka.

6.Sulit menerima masukan (ceramah) di luar kelompoknya..

BEBERAPA CIRI PAHAM RADIKAL-TERORISME

“SKRNG INI SDH DIWAJIBKAN BAGI KITA SETIAP MUSLIM UTK BERJIHAD DGN FARDLU A’IN, MAKA BERHIJRAHLAH SAAT KAMU MSH MAMPU KE TEMPAT2 KONFLIK. APABILA MAMPU PERGILAH KE LN, NAMUN APABILA TDK MAMPU DI INDONESIA, SEPERTI DI POSO DAN AMBON. NEGARA INDONESIA SAAT INI HUKUMNYA MASIH KAFIR KARENA TIDAK DITEGAKKAN MENGGUNAKAN HUKUM ISLAM”“Saudara-saudara… kewajiban terpokok bagi umat Islam

adalah meluruskan sistem negara ini, kembali kpd Islam scr kaffah. Sebab ini merupakan tuntutan tauhid. orang Islam yg tdk menyetujui perubahan sistem negara ini kpd Islam yg kaffah (mulai dari Negara s.d UU), maka orang itu sdh murtad. krn berarti menyetujui sistem kekafiran”.

CUPLIKAN FATWA PROVOKATIF ABB

LANGKAH : REDUKSI PAHAM RADIKAL-TERORISME :

Terus mengidentifikasi gerakan pok Igaras yang berkolaborasi dengan pok teroris.

Optimalisasi giat deradikalisasi dan propaganda melalui media elektronik dan media massa, serta ruang publik lainnya, seperti seminar, tabligh dan penyebaran bulletin dan pemasangan spanduk.

Memantapkan koord dan sinergitas dgn semua unsur TNI, Polri, Kominda, SKPD, Kemenag dan jajaran, Toga, Tomas, Todat, serta forum mitra pemerintah (FKDM, FKUB, FKPT dll) guna Deni dan Ceni GUL paham radikal-terorisme.

Melalui Kominda terus mendorong Pemda sampai jajaran terendah (RT/RW) utk tingkatkan sense of crisis dan sense of responsibility guna reduksi gerakan dan jaringan teroris di NTB.

S U M AT E R A K A L IM A N TA N

JAVA

IR IA N JAYA