59
STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) GUNA LESTARI JEPARA JAWA TENGAH (periode 2013-2014) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Disusun oleh: Eva Rusdiana NIM 11240093 Pembimbing : Hj. Early Maghfiroh Innayati, S.Ag., M.Si NIP. 19741025 199803 2 001 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA

PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BAITUL MAL WAT TAMWIL

(BMT) GUNA LESTARI JEPARA JAWA TENGAH

(periode 2013-2014)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Disusun oleh: Eva Rusdiana

NIM 11240093

Pembimbing : Hj. Early Maghfiroh Innayati, S.Ag., M.Si

NIP. 19741025 199803 2 001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2015

Page 2: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi
Page 3: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi
Page 4: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi
Page 5: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Jurusan Manajeman Dakwah

Fakultas Dakwah Dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 6: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

vi

MOTTO

� ���ة وان �����ا������ انوان آ�ن ذ و�ة ����ة ا�

���ن�� �� آ�

Artinya :

Dan jika ( orang berhutang itu ) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu

sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedehkankan, itu lebih

baik bagimu, jika kamu mengetahui (QS. Al-Baqarah : 280)

آ�'�& % ��� ��ا�� ا$ # ! ا ���ا اذا ��ا ��� "� !�ا � �� ا

��ل) "���� آ� �) "������و Artinya :

Wahai orang – orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang piutang

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya, Dan hendaklah

seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar (QS. Surat Al-

Baqarah : 282)

Page 7: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

vii

KATA PENGANTAR

ون. وا���ة �� ��� ا���� آ�� و�� آ� ا����� ��ا��'�ا& ا�%ي ار!# ر!��� ����ى ود�� ا�

�) 1�+) ا�0*��� ,�'� -�� ا& ���� و!�) و��� /�� وأ-�� � و,� +*(�) وا��3م ��� ر!��� اآ

.�� �34�ن ا�� ��م ا��

Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, dan aku bersaksi

bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah

utusan-Nya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW. Akhirnya setelah melalui perjalanan dan perjuangan

panjang skripsi yang berjudul “Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Pada Pembiayaan Mudharabah Di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari

Jepara Jawa Tengah ” mampu diselesaikan oleh penyusun.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, petunjuk serta

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Drs. H. Minjahi. MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta

2. Dr. Nurjanah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Drs. M. Rosyid Ridla, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Achmad Muhammad, M.Ag. selaku sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

viii

5. Hj. Early Maghfiroh Innayati, S.Ag., M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak berbagi ilmu dan meluangkan waktunya serta kesabaranya

untuk memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Aris Risdiana, S.Sos.I, MM. selaku dosen penasehat akademik yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi selama penyusun menyelesaikan

perkuliahan.

7. Seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan

sumbangsih keilmuan dan selalu memotivasi penyusun.

8. Muhammad Kamil Aziz, S.S selaku direktur Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)

Guna Lestari Jepara, Muhammad Agus Miftahul Huda, S.E, selaku Kabag

Pembiayaan dan seluruh staff Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari

Jepara atas bantuan dan kerjasamanya dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Ayahanda Romaji dan Ibunda Susenik serta adik-adik ku yang kusayangi

(taufik, nisa, faisal) dan seluruh keluarga besarku yang telah memberikan

nasihat, kasih sayang, motivasi, semangat, dan doa yang tiada henti kepada

penyusun.

10. KH. Mukhtar Azhari dan Nyai Hj. Siti Khodijah (Almarhum) terimakasih

atas ilmu agamanya dan Simbah Nyai Hj. Hadiah Abdul Hadi, Drs. KH. Jalal

Suyuti, Ibu Nyai Hj. Nelly Umi Halimah yang senantiasa penulis harapkan

do’a dan nasihatnya.

Page 9: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

ix

11. Sahabat-sahabatku di asrama Abdul Hadi Cetre (AHC) PP. Wahid Hasyim

Yogyakarta.

12. Sahabat-sahabat MD angkatan 2011 yang tidak bisa penyusun sebutkan satu

persatu yang telah berjuang bersama mencari ilmu dan pengalaman di jurusan

Manajemen Dakwah.

13. Keluarga baru di sapen dek tesy, dek diana dan dek tika terimakasih atas

canda, ilmu, serta motivasi.

14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberi

masukan-masukan dan bantuan guna penyelesaian skripsi ini.

Kemudian hanya kepada Allah SWT penyusun berdoa semoga kebaikan

dan keikhlasan mereka mendapat balasan yang jauh lebih baik dari Allah SWT.

Akhirnya, skripsi ini adalah buah dari berprosesnya penyusun yang masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak penyusun

harapkan demi kebaikan di masa yang akan datang. Hanya kepada Allah lah kami

mohon ampun dan hanya kepada-Nya kami mohon petunjuk. Semoga bermanfaat.

Yogyakarta, 7 Juni 2015

Penyusun

Eva Rusdiana

Page 10: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

x

ABSTRAK

Eva Rusdiana (11240093), Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Mudharabah di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara Jawa Tengah(periode tahun 2013-2014), Skripsi. Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015.

Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) sudah barang tentu memberikan pelayanan kredit atau pembiayaan kepada nasabah. Akan tetapi dengan perkembangan selanjutnya muncul permasalahan jika kemudian dana yang sudah di cairkan kepada nasabah atau debitur tersebut ternyata mengalami permasalahan atau kesulitan untuk mengembalikan dana yang sudah di pinjam dari BMT.

Dari uraian permasalahan diatas sekiranya perlu diadakan sebuah penelitian tentang bagaimana strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada pembiayaan mudharabah yang mengalami permasalahan di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara (periodebulan Januari – April tahun 2013-2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada pembiayaan mudharabah di BMT Guna Lestari Jepara.

Penelitaian ini merupakan penelitian lapangan, dimana pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada direktur, staff dan nasabah yang mengalami pembiayaan bermasalah di BMT Guna Lestari Jepara, observasi, dan dokumentasi dari lembaga tersebut.

Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan pengambaran serta menguraikan data yang terkumpul mengenai strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada pembiayaan mudharabah di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara Jawa Tengah.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penanganan terhadap nasabah yang mengalami pembiayaan bermasalah, Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara menggunakan strategi sebagai berikut, yaitu : rescheduling, reconditioning, restructuring dan sita jaminan tetapi strategi restructuring dan sita jaminan jarang di lakukan BMT terhadap nasabah yang mengalami pembiayaan bermasalah. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) mempunyai Strategi sendiri yaitu apabila nasabahnya perempuan maka yang menagih angsuran dari pihak BMT laki-laki dan sebaliknya.

Kata kunci : Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Page 11: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

Transliterasi yang dipakai dalam Skripsi ini adalah pedoman Transliterasi

Arab-Indonesia Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987,

tanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

Alif tidak ا

dilambangka

n

Tidak dilambangkan

ba’ B Be ب

ta’ T Te

� ṡa’ ṡ es (dengan titik di atas)

jim J Je ج

ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah) ح

kha Kh ka dan ha خ

dal D De د

żal Ż zet (dengan titik di atas) ذ

ra’ R Er ر

zai Z Zet ز

sin S Es س

syin Sy es dan ye ش

ṣad ṣ es (dengan titik di bawah) ص

ḍad ḍ de (dengan titik dibawah) ض

ṭa’ ṭ te (dengan titik dibawah) ط

ẓa’ ẓ zet (dengan titik dibawah) ظ

ain ‘ koma terbaik di atas‘ ع

gain G Ge غ

fa’ F Ef ف

Page 12: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

xii

qaf Q Qi ق

kaf K Ka ك

lam L El ل

mim M Em م

nun N En ن

wawu W We و

� ha’ H Ha

hamzah ‘ Apostrof

ya’ Y Ye ي

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

dituli

s

dituli

muta‘aqqidīn

‘iddah

C. Ta’ Marbutah

1. Bila dimatikan ditulis

ditulis

ditulis

hibbah

jizyah

(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.

Ditulis

karāmah al-auliyā’

2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis t.

Page 13: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

xiii

Ditulis

zakātul fiṭri

D. Vokal Pendek

kasrah fathah dammah

ditulis ditulis ditulis

i a u

E. Vokal Panjang

fathah + alif

Ditulis

A

Ditulis Jāhiliyyah

fathah + ya’ mati Ditulis A

Ditulis yas’ā

kasrah + ya’ mati Ditulis Ī

Ditulis Karīm

dammah + wawu mati Ditulis U

Ditulis Furūd

F. Vokal Rangkap

fathah + ya’ mati Ditulis Ai

Ditulis Bainakum

fathah + wawu mati Ditulis Au Ditulis Qaulum

G. Vokal Pendek yang Berurutandalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof

ditulis ditulis ditulis

a‘antum u‘idat

la‘in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti Huruf Qamariyah

Page 14: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

xiv

ditulis ditulis

al-Qura‘ān al-Qiyās

2. Bila diikuti Huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.

ditulis ditulis

as-Samā’ asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

ditulis ditulis

ẓawī al-furūẓ ahl as-sunnah

Page 15: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN....................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

ABSTRAK .................................................................................................. x

PEDOAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ........................................... xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul .............................................................................. 1

B. Latar Belakang Masalah .................................................................. 3

C. Rumusan Masalah ........................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9

E. Kegunaan Penelitian........................................................................ 9

F. Kajian Pustaka ................................................................................. 10

G. Landasan Teori ................................................................................ 12

Page 16: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

xvi

H. Metode Penelitian............................................................................ 27

I. Sistematika Pembahasan ................................................................. 31

BAB II : GAMBARAN UMUM BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT)

GUNA LESTARI JEPARA

A. Sejarah Berdirinya Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari

Jepara Jawa Tengah........................................................................ 34

B. Visi, Misi dan Tujuan didirikan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)

Guna Lestari Jepara Jawa Tengah ................................................... 37

C. Struktur Organisasi Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari

Jepara Jawa Tengah......................................................................... 39

D. Produk – Produk Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari

Jepara Jawa Tengah ........................................................................ 40

E. Syarat – syarat pengajuan pembiayaan Mudharabah ..................... 41

F. Prosedur pengajuan pembiayaan Mudharabah ............................... 43

BAB III : ANALISIS STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN

BERMASALAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH

A. Strategi Penyelesaian Pembiayaan Mudharabah ............................ 50

B. Pencegahan Pembiayaan Bermasalah ............................................. 58

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 77

Page 17: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

xvii

B. Saran ................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 18: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami skripsi yang

berjudul “Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada Pembiayan

Mudharabah di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara Jawa

Tengah” maka peneliti perlu menegaskan istilah – istilah yang terdapat

pada judul sebagai berikut :

1. Strategi Penyelesaian

Strategi penyelesaian adalah upaya yang dilakukan bank

dalam rangka membantu nasabah agar dapat menyelesaikan

kewajibannya, antara lain melalui penjadwalan (recsheduling),

persyaratan kembali (reconditioning), dan penataan kembali

(restructuring), dan penyitaan jaminan.1

Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah

suatu strategi penyelesaian pembiayaan mudharabahyang kurang

lancar yang ada di BMT Guna Lestari Jepara Jawa Tengah.

2. Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan bermasalah adalah nasabah yang tidak

bertanggung jawab atau melanggar perjanjian yang telah

disepakati, sehingga terjadi pembiayaan bermasalah. Pembiayaan

1 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syari’ah (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2012), hlm. 447

Page 19: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

2

bermasalah ini dapat berupa: pembiayaan yang tidak lancar,

diragukan, perhatian khusus dan macet.2

Pembiayaan bermasalah yang dimaksud peneliti dalam

skripsi ini adalah pembiayaan bermasalah dalam kategori kurang

lancar yaitu pembiayaan yang tidak masuk dalam kategori

pembiayaan lancar, diragukan, macet, dan perhatian khusus, yaitu

pembiayaan yang mengalami tunggakan angsuran pokok

melampaui satu bulan atau sejak jatuh tempo menurut perjanjian

yang telah disepakati.

3. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah salah satu akad kerjasama

kemitraan berdasarkan prinsip berbagi untung dan rugi (profit and

lost sharing principle) dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua

pihak, dimana yang pertama memiliki dan menyediakan modal,

yang disebut shahib al-mal, yang kedua memiliki keahlian (skill)

dan bertanggung jawab atas pengelolahan dana atau manajemen

usaha (proyek) halal tertentu, disebut mudharib.3

Pembiayaan yang dimaksud peneliti dalam skripsi ini

adalah pembiayaan dimana keuntungan usaha secara mudharabah

dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

sedangkan apabila rugi di tanggung pemilik modal selama kerugian

2 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), hlm.

312 3 Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Keuangan Makro Keuangan Syari’ah, cet.

Ke-1 (Yogyakarta: UII Press, 2002), hlm. 32

Page 20: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

3

itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Modal yang diberikan oleh

BMT Guna Lestari minimal dua puluh juta, tergantung dengan

usaha yang akan di dirikan oleh si pengelolah.

4. Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara Jawa Tengah

Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara adalah

merupakan lembaga keuangan yang didirikan dengan tujuan

pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang beralamat di Jl. Wonosari

Tahunan Jepara dengan akte notaris Badan Hukum No.

518/279/BH/XIV.10/V/2011. BMT Guna Lestari juga menawarkan

berbagai produk kepada masyarakat baik di bidang pengumpulan

dana maupun pembiayaan. BMT Guna Lestari merupakan salah

satu upaya bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian

menengah kebawah. Jadi, yang dimaksud peneliti dengan judul

“Strategi Penyelesaian Pembiayaan Mudharabah Kurang Lancar di

BMT Guna Lestari” adalah untuk mengetahui strategi penyelesaian

pembiayaan mudharabah yang terjadi pada pembiayaan kurang

lancar di BMT Guna lestari. BMT Guna Lestari harus siap dengan

resiko yang dihadapinya yaitu nasabah mengalami kesulitan dalam

mengembalikan dana yang diperoleh kepada pihak BMT, atau

adanya cidera janji nasabah kepada BMT yang menyebabkan

pembiayaan bermasalah. Oleh sebab itu BMT harus siap dengan

resiko tersebut dan mempersiapkan strategi apa saja yang akan

digunakan apabila BMT mengalami hal tersebut.

Page 21: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

4

B. Latar Belakang Masalah

Sebuah lembaga keuangan konvensional maupun syari’ah harus

mempunyai strategi untuk mengatasi permasalahan yang akan datang.

Permasalahan yang sering kita jumpai di lembaga keuangan adalah

pembiayaan kurang lancar.Lahirnya lembaga keuangan yang berbasis

syari’ah mengalami proses yang panjang dan baru bisa dilegalkan oleh

pemerintah menyusul dikeluarkannya undang-undang perbankan no. 7

tahun 1992 yang berisi tentang kebebasan untuk menentukan jenis imbalan

yang akan diambil oleh perbankan. Diperkuat lagi dengan

diberlakukannya undang-undang perbankan no. 10 tahun 1998, dimana

industri perbankan Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu perbankan yang

beroperasi berdasarkan bunga (bank konvensional) dan bank yang

beroperasi berdasarkan bagi hasil (bank syari’ah).4 Hal ini yang

mendorong menjamurnya lembaga keuangan syari’ah di Indonesia di

samping lembaga perbankan konvensional.

Antara pihak BMT dengan nasabah, sebelum melakukan transaksi

pembiayaan selalu membuat kesepakatan yang di setujui oleh kedua belah

pihak, dan kesepakatan tersebut tertuang dalam sebuah akad pembiayaan,

baik untuk pembiayaan mudharabah, musyarakah, maupun murabahah.

Dengan demikian secara otomatis keduanya telah terikat oleh perjanjian

dan hukum yang telah di buat bersama.5

4 Muhammad “kesepakatan-kesepakatan dan implikasinya dalam kontrak mudharabah”

mukadimah jurnal study Islam, no. 15 th, IX (2003), hlm. 210 5 Subekti, Hukum Perjanjian, cet. VI, (Jakarta: Intermesa, 1996), hlm. 1)

Page 22: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

5

Banyaknya nasabah yang mengalami pembiayaan bermasalah di

BMT Guna Lestari ini di karenakan usaha nasabah kurang lancar. Nasabah

yang mengalami pembiayaan bermasalah di BMT Guna Lestari ini hampir

semua nasabah usaha mereka meubel furniture. Mereka mengalami

pembiayaan bermasalah dikarenakan barang jualan meubelnya belum di

bayar 100% oleh atasannya yang bekerja sama dengan mereka. Dan

pembayaran barang meubel mereka hanya di bayar ketika hari kamis 50%-

70% uang yang nasabah terima dari atasan yang membeli barang meubel

furniture mereka. Sisa pembayaran 30% akan dibayar minggu depan

ketika ada pesanan furniture.

Kasus pembiayaan bermasalah terjadi tidak secara tiba-tiba, karena

pada umumnya sebelum mengalami pembiayaan bermasalah terlebih

dahulu tahap bermasalah. Pada tahap ini BMT akan memperingatkan

secara kekeluargaan apabila tidak bisa maka akan diadakan akad ulang.

Resiko umum yang dihadapi BMT adalah kegagalan peminjam

dalam pengembalian angsuran pembiayaan. Pembiayaan yang telah

diberikan kepada anggota harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur

pemberian pembiayaan dan ketentuan intern BMT yang berlaku, oleh

karena itu perlu adanya strategi khusus oleh account officer agar tidak

terjadi asimetrik informasi antar BMT dan nasabah.

BMT Guna Lestari perlu mengadakan upaya-upaya yang harus

dilakukan agar tetap bertahan ditengah-tengah persaingan lembaga

keuangan Islam. Upaya tersebut bisa berupa pencegahan dan penanganan

Page 23: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

6

terhadap nasabah yang mengalami pembiayaan bermasalah dalam

mengembalikan pinjaman.

BMT Guna Lestari adalah salah satu BMT yang sudah berkembang

di wilayah Jepara. Sebelum melakukan penelitian di BMT Guna Lestari,

peneliti terlebih dahulu sudah melakukan interview kepada pegawai dan

account officer di BMT Guna Lestari Jepara. Pada saat interview

dilapangan, diperoleh informasi bahwa permasalahan yang sedang

dihadapi adalah pada saat bank merealisasikan dana untuk pembiayaan,

dimana para nasabah sulit mengembalikan dana pinjaman6, maka

permasalahan tersebut masuk pada kategori pembiayaan bermasalah yang

sesuai dengan masing-masing kolektabilitasnya. Salah satu bentuk

pembiayaan yang cukup mendominasi di BMT Guna Lestari Jepara adalah

pembiayaan mudharabah.

Dari uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

membahasnya lebih lanjut, topik penelitian dengan menfokuskan masalah

penelitian pada strategi penyelesaian pembiyaan mudharabah di Baitul

Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada

pembiayaan mudharabah di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari

Jepara Jawa Tengah.

6 Wawancara ibu Asfiyah selaku Teller di BMT Guna Lestari, tanggal 23 Januari 2015,

pukul 11.00

Page 24: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

7

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi penyelesaian

pembiayaan bermasalah pada pembiayaan mudharabah di Baitul Mal Wat

Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara.

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran secara teoritik maupun konseptual dalam

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Manajemen Lembaga

Keuangan Islam terkait dengan masalah strategi dalam menangani

pembiayaan bermasalah.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi

lembaga keuangan Syari’ah (BMT), khususnya bagi BMT Guna

Lestari agar dapat menyelesaikan suatu masalah, khususnya yang

berhubungan dengan penyelesaian pembiayaan bermasalah, harus

menggunakan strategi yang sesuai dengan kondisi nasabah. Serta

diharapkan penelitian ini menjadi salah satu jawaban terhadap

pandangan negatif sebagian anggota masyarakat terhadap lembaga

keuangan islam.

F. Kajian Pustaka

Dalam perkembangan perekonomian di Indonesia banyak sekali

tumbuh dan berkembang lembaga-lembaga perbankan syari’ah yang pada

sistem operasionalnya didasarkan pada sistem syari’ah. Upaya untuk

Page 25: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

8

melihat posisi penelitian ini menjadi penting untuk dideskripsikan

penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

Dalam bukunya Syafi’i Antonio yang berjudul Bank Syari’ah dari

Teori dan Praktek menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar perbankan

syari’ah diantaranya adalah prinsip titipan, bagi hasil, jual beli, sewa

menyewa, dan jasa. Selain itu juga mengupas sistem operasional dalam

perbankan yang berhubungan dengan penghimpunan dana dan

pembiayaan.7

Skripsi yang membahas mengenai pembiayaan bermasalah yang

ditulis oleh saudara Halimatul Azza yang berjudul “Teknik Penyelesaian

Pembiayaan Mudharabah Di Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS)

Mitra Cahaya Indonesia (MCI) Yogyakarta”. Skripsi tersebut menjelaskan

bahwa dalam penanganan terhadap nasabah yang mengalami

pembiayaannya bermasalah, BPRS MCI menggunakan teknik sebagai

berikut, yaitu : rescheduling, reconditioning, restructurisasi. Untuk sita

jaminan, sejauh BPRS MCI beroperasi belum pernah menerapkan kepada

nasabah yang pembiayaannya bermasalah, sekalipun pembiayaan nasabah

tersebut sudah masuk tahap macet.8

Skripsi Evi Septi Hernawati dengan judul “Manajemen Resiko

Pembiayaan Di Baitul Mall Wat Tamwil (BMT) Forsitama Kalitirto Bebah

7 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Gema Insani:

Jakarta, 2001), hlm. 135 8 Halimatul Azzah, Teknik Penyelesaian Pembiayaan Murabahah yang Bermasalah di

Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Mitra Cahaya Indonesia (MCI) Yogyakarta, skripsi, (tidak diterbitkan), (Fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga, 2012), hlm. 49

Page 26: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

9

Sleman Yogyakarta”. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui manajemen

resiko pembiayaan di BMT Forsitama telah dilaksanakan dengan baik.

Terbukti dengan adanya pembiayaan macet 0,12% dari jumlah

pembiayaan. Manajemen resiko pembiayaan yang digunakan dalam

mengidentifikasi resiko pembiayaan yaitu dengan survei dan wawancara.

Dalam pemantauannya BMT menggunakan beberapa cara seperti

memantau pelunasan nasabah, rekening anggota, usaha nasabah dan lain-

lain dan untuk mengendalikan resiko BMT mempunyai cara yaitu

penetapan prosedur dan kebijakan pembiayaan, asuransi, peningkatan

SDM, dan penagihan intensif.9

Skripsi Dian Kusuma Wardani “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di BMT Wilayah Sleman

Yogyakarta”. Skripsi ini menjelaskan bahwa di BMT Wilayah Sleman

Yogyakarta sudah sesuai dengan prinsip hukum Islam, dimana BMT-BMT

di sleman selalu mengedepankan jalur musyawarah dalam setiap

penyelesaiannya. Walaupun pada akhirnya akan di tempuh upaya-upaya

penyelesaian yang lain seperti penjadwalan ulang, penghapusan hutang,

bahkan melalui eksekusi jaminan, tetapi bisa dipastikan bahwa selalu ada

musyawarah dalam setiap proses penyelesaiannya.10

9 Evi Septi Hernawat, “Manajemen Risiko Pembiayaan Di Baitul Mall Wat Tamwil

(BMT) Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta”, Skripsi (tidak diterbitkan), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014)

10 Dian Kusuma Wardani, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penyelesaian Pembiayaan

Bermasalah Di BMT Wilaya Sleman Yogyakarta”, Skripsi (tidak diterbitkan), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012)

Page 27: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

10

Dari penelitian diatas, peneliti lebih tertarik untuk meneliti tentang

strategi yang digunakan di BMT Guna Lestari Jepara dalam

menyelesaikan pembiayaan bermasalah. Sehingga ketika BMT Guna

Lestari Jepara sudah meminjamkan dana untuk pembiayaan kepada

nasabah, pada saat itulah BMT harus siap dengan resiko yang dihadapi dan

mempersiapkan strategi apa saja yang hendak digunakan apabila

permasalahan pembiayaan itu datang.

G. Kerangka Teori

1. Tinjauan Umum Tentang Strategi Penyelesaian Bermasalah

a. Pengertian strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah

Strategi penyelesaian adalah upaya yang dilakukan bank

dalam rangka membantu nasabah agar dapat menyelesaikan

kewajibannya, antara lain melalui penjadwalan (recsheduling),

persyaratan kembali (reconditioning), dan penataan kembali

(restructuring), dan penyitaan jaminan.11

Terdapat beberapa peraturan Bank Indonesia yang berlaku

bagi Bank Umum Syari’ah (BUS) dan Unit Usaha Syari’ah (UUS)

dalam melakukan strategi pembiayaan, yaitu:

1) Peraturan Bank Indonesia No. 10/18/PBI/2008 tanggal

25 September 2008 tentang stretegi pembiayaan Bank

Umum Syari’ah dan Unit Usaha Syari’ah, sebagaimana

11 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syari’ah (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2012), hlm. 447

Page 28: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

11

telah diubah dengan FBI No. 13/9/PBI/2011 tanggal 8

Februari 2011.

2) Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/34/DPbs tanggal

22 Oktober 2008 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.

10/35/DPbs tanggal 22 Oktober 2008 perihal Strategi

Pembiayaan bagi Bank Umum Syari’ah dan Unit Usaha

Syari’ah, sebagaimana telah diubah dengan SEBI No.

13/18/DPbs tanggal 30 Mei 2011.

Dari ketentuan Bank Indonesia di atas dapat disimpulkan

bahwa strategi adalah upaya yang dilakukan bank dalam rangka

membantu nasabah yang masih mempunyai prospek usaha agar

dapat menjalankan kegiatan usahanya kembali sehingga dapat

menyelesaikan kewajibannya kepada bank.12

b. Macam-macam Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Dari ketentuan Bank Indonesia, strategi penyelesaian

berdasarkan prinsip syari’ah dilakukan penyelamatan terhadap

pembiayaan bermasalah dengan cara sebagai berikut, yaitu:13

1) Rescheduling

Yaitu debitur diberikan keringanan dalam

memperpanjang jangka waktu kredit dan jangka waktu

12Ibid., hlm. 448 13 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah (Yogyakarta:UPP AMP YKPN,

2005), hlm. 165-167

Page 29: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

12

angsuran. Sehingga debitur mempunyai waktu yang lebih

lama untuk mengembalikannya dan angsuran pun menjadi

mengecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran.

2) Reconditioning

Yaitu mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti :

penundaan pembayaran sampai waktu tertentu,

a) Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu,

maksudnya hanya bunga yang dapat ditunda

pembayarannya, sedangkan pokok pinjamnnya tetap

harus dibayar seperti biasa.

b) Penurunan suku bunga, maksudnya penurunan suku

bunga akan mempengaruhi jumlah angsuran yang

semakin mengecil sehingga diharapkan dapat

membantu meringankan nasabah.

c) Pembebasan bunga yaitu diberikan kepada nasabah

dalam pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi

membayar kredit tersebut. Akan tetapi, nasabah tetap

mempunyai kewajiban untuk membayar pokok

pinjaman sampai lunas.

3) Restructuring

Dengan menambah jumlah kredit dan equity yaitu

dengan menyetor uang tunai dan uang tambahan dari

pemilik.

Page 30: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

13

4) Penyitaan Jaminan

Cara tersebut merupakan jalan terakhir apabila nasabah

benar-benar tidak punya etikad baik maupun sudah tidak

mampu lagi untuk membayar semua hutang-hutangnya.

Masalah penyitaan jaminan di bank sangat tergantung pada

kebijakan manajemen. Ada yang melakukan eksekusi,

namun ada pula yang tidak melakukan eksekusi jaminan

nasabah yang mengalami kemacetan pembiayaan.

Kalaupun dengan terpaksa harus dilakukan penyitaan, maka

penyitaan dilakukan kepada nasabah yang memang nakal

dan tidak mengembalikan pembiayaan. Namun tetap

dilakukan dengan cara sebagaimana diajarkan menurut

ajaran Islam, seperti :14

1) Simpati : sopan, menghargai, dan focus ke tujuan

penyitaan.

2) Empati : menyelami keadaan nasabah, bicara seakan

untuk kepentingan nasabah, membangkitkan kesadaran

nasabah untuk mengembalikan utangnya.

3) Menekan : tindakan ini dilakukan jika dua tindakan

sebelumnya tidak diperhatikan.

14Ibid., hlm. 170

Page 31: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

14

Apabila cara ketiga tetap tidak berhasil dilakukan ,

maka cara-cara yang ditempuh adalah dengan cara

sebagai berikut, yaitu:15

1) Menjual barang jaminan

Prosedur yang dijalankan dalam hal ini adalah jika

sebelumnya telah diadakan perjanjian terlebih dahulu

secara tertulis untuk menjual barang jaminan. Jika nilai

jaminan tersebut tidak sebanding dengan nilai yang

dipinjamkan maka salah satu kedua belah pihak harus

menutupinya. Prosedur penjualan barang jaminan

adalah dijual kemudian dikonversikan lalu ditutup.

2) Menyita barang senilai dengan nilai pinjaman

Prosedur ini hanya dapat dilakukan jika sebelumnya

telah ada perjanjian tertulis untuk menyita barang yang

senilai dengan pinjaman.

2. Pembiayaan Bermasalah

a. Pengertian Pembiayaan Bermasalah

Bagi nasabah yang tidak bertanggung jawab atau

melanggar perjanjian yng telah disepakati, biasanya mengalami

pembiayaan bermasalah. Pembiayaan bermasalah ini dapat berupa:

15Ibid., hlm. 171

Page 32: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

15

pembiayaan yang tidak lancar, diragukan, perhatian khusus dan

macet.16

b. Macam-macam pembiayaan bermasalah

Ketidak lancaran nasabah dalam membayar angsuran pokok

maupun bagi hasil/profit margin pembiayaan menyebabkan adanya

kolektabilitas pembiayaan. Secara umum kolektabilitas

pembiayaan dikategorikan menjadi lima macam, yaitu:17

1) Lancar atau kolektabilitas 1, adalah pembiayaan apabila

memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok.

b) Terdapat tunggakan angsuran pokok tetapi belum

melampaui 6 bulan.

c) Terdapat cerukan rekening giro tetapi jangka waktunya

belum melampaui 15 hari kerja.

2) Kurang lancar atau kolektabilitas 2, adalah pembiayaan

apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Terdapat angsuran pokok yang melampaui batas 2

bulan bagi pembiayaan dengan angsuran kurang dari 1

bulan.

16Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), hlm.

312 17 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah (Yogyakarta: AMP YKPN,

2005), hlm. 165

Page 33: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

16

b) Melampaui 3 bulan dan belum melampaui 6 bulan bagi

pembiayaan yang masa angsurannya ditetapkan

bulanan, dua bulan atau tiga bulanan.

c) Melampaui 6 bulan tetapi belum melampaui 12 bulan

bagi pembiayaan yang masa angsurannya ditetapkan 6

bulanan atau lebih.

d) Terdapat tunggakan bagi hasil atau profit margin, tetapi

melampaui 1 bulan, tetapi belum melampaui 3 bulan

bagi pembiayaan dengan masa angsuran kurang 1

bulan.

e) Melampuai 3 bulan, tetapi belum melampaui 6 bulan

bagi pembiayaan yang masa angsurannya lebih dari 1

bulan.

f) Terdapat cerukan karena penarikan jangka waktunya

belum melampaui 15 hari kerja.

3) Diragukan atau kolektabilitas 3, adalah pembiayaan yang

bersangkutan tidak memenuhi kriteria lancar dan kurang

lancar, seperti pada kriteria lancar dan kurang lancar dan

tetapi berdasarkan penilaian dapat disimpulkan, bahwa:

a) Pembiyaan dapat diselamatkan dan agunannya sekurang-

kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk bagi hasil

atau profit margin.

Page 34: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

17

b) Pembiayaan tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya

masih bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang

peminjam.

4) Perhatian khusus atau kolektabilitas 4, pembiayaan yang

apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang telah

melampaui 90 hari

b) Sering terjadi cerukan

c) Frekuensi mutasi rekening relatif rendah

d) Terjadi pelanggaran kontrak yang telah diperjanjikan

selam 90 hari

e) Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur

f) Dokumentasi pinjaman yang lemah

5) Macet atau kolektabilitas 5, pembiayaan yang apabila

memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Tidak memenuhi kriteria lancar, kurang lancar dan

diragukan.

b) Memenuhi kriteria diragukan tersebut tetapi jangka waktu

21 bulan sejak digolongkan diragukan belum ada

pelunasan atau usaha penyelamatan.

c) Pembiyaan tersebut penyelesaiannya telah diserahkan

kepada pengadilan negeri atau Badan Urusan Piutang

Negara (BUPN) atau telah diajukan penggantian rugi

Page 35: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

18

kepada perusahaan asuransi kredit di Badan Arbitrase

Syari’ah.

3. Tinjauan Pembiayaan mudharabah

a. Pengertian pembiayaan mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah salah satu akad kerjasama

kemitraan berdasarkan prinsip berbagi untung dan rugi (profit and

lost sharing principle), dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua

pihak, dimana yang pertama memiliki dan menyediakan modal,

yang disebut shahib al-mal, yang kedua memiliki keahlian (skill)

dan bertanggung jawab atas pengelolaan dana atau manajemen

usaha (proyek) halal tertentu, disebut mudharib.18

Dalam pembiayaan mudharabah bagi hasil merupakan

perjanjian atau ikatan kedua belah pihak atau lebih dalam

melakukan kegiatan usaha. Usaha tersebut diperjanjikan adanya

pembagian hasil atau keuntungan yang akan di dapat antara kedua

belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem keuangan syari’ah

merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat dan di

dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil

usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya

kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua

belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama dan harus

terjadi dengan adanya kerelaan.

18 Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Keuangan Makro Keuangan Syariah, cet.

Ke-1 (Yogyakarta: UII Press, 2002), hlm. 32

Page 36: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

19

b. Syarat – syarat pembiayaan mudharabah

Untuk keabsahan Mudharabah harus dipenuhi beberapa syarat

yang berkaitan dengan ‘aqad, modal, dan keuntungan.

1) Syarat yang berkaitan dengan ‘aqad

Adapun syarat-syarat yang berkaitan dengan ‘aqad adalah

bahwa ‘aqad baik pemilik modal maupun pengelola (mudarib)

harus orang yang memiliki kecakapan hukum untuk

memberikan kuasa dan melaksanakan wakalah.19Hal itu

dikarenakan mudarib melakukan tasarruf atas perintah pemilik

modal dan ini mengandung arti pemberian kuasa. Akan tetapi,

tidak disyaratkan ‘Aqidain harus muslim. Dengan demikian,

Mudharabah bisa dilaksanakan anatara muslim dan zimmi atau

muata’man yang ada di negeri Islam.20 Disamping juga

disyaratkan ‘aqidain harus cakap melakukan tasarruf. Oleh

karena itu, Mudharabah tidak sah dilakukan oleh anak yang

masih di bawah umur, orang gila, atau orang yang dipaksa.21

19Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, No: 07/DSN-MUI/2000, tentang Pembiayaan

Mudarabah. 20Ibid., hlm. 374 21 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 374, dikutip dari

Ali Fikr, Al-Maddiyah wa Adabiyah, Matba’ah Mustafa al-Babi al- Halabi, hlm. 163

Page 37: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

20

2) Syarat- syarat yang berkaitan dengan modal

Syarat-syarat yang berkaitan dengan modal adalah sebagai

berikut:

a. Modal harus berupa uang tunai, seperti dinar, dirham,

rupiah, atau dolar, dan sebagainya, sebagaimana halnya

yang berlaku dalam syirkah ‘inan. Apabila modal berbentuk

barang, baik tetap maupun bergerak, menurut jumhur ulama

Mudharabah tidak sah. Karena dengan demikian

keuntungan menjadi tidak jelas ketika akan dibagi, dan akan

menimbulkan perselisihan diantara pemilik modal dan

pengelola.22

b. Modal harus jelas dan diketahui ukurannya. Apabila modal

tidak jelas maka Mudharabah tidak sah.23

c. Modal harus ada dan tidak boleh berupa utang, tetapi berarti

harus ada di majlis akad.

d. Modal harus diserahkan kepada pengelola, agar dapat

digunakan untuk kegiatan usaha. Karena modal tersebut

merupakan amanah yang berada di tangan pengelola.

22Ibid., hlm. 374., Juz. 4 23Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, No: 07/DSN-MUI/2000, tentang Pembiayaan

Mudharabah.

Page 38: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

21

3) Syarat-syarat yang berkaitan dengan keuntungan

Adapun syarat-syarat yang berkaitan dengan keuntungan

adalah sebagi berikut:

a. Keuntungan harus diketahui kadarnya.

b. Keuntungan harus merupakan bagian yang dimiliki bersama

dengan pembagian secara nisbah atau presentase, misalnya

setengah-setengah, sepertiga dan dua pertiga, 40%, 60%,

35% , 65% dan seterusnya.

c. Kegiatan usaha oleh pengelola (nasabah/anggota), sebagai

perimbangan (muqabil) modal yang disediakan oleh

penyedia dana harus memperhatikan hal-hal berikut:

1) Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudarib, tanpa

campur tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak

untuk melakukan pengawasan.

2) Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan

pengelola sedemikian rupa yang dapat menghalangi

tercapainya tujuan mudharabah, yaitu keuntungan.

3) Pengelola tidak boleh menyalahi hukum Syari’ah Islam

dalam tindakannya yang berhubungan dengan

mudharabah, dan harus mematuhi kebiasaan yang

berlaku dalam aktifitas tersebut.

Page 39: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

22

d. Karakteristik pembiayaan mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang memiliki

resiko cukup besar. Oleh karena itu, shohibul mal dalam

menyalurkan dananya pada pembiayaan usaha harus berhati-hati.

Untuk meminimalkan resiko maka shohibul mal harus memahami

karakteristik usaha yang prospeknya bagus. Karakteristik

pembiayaan mudharabah.24

1. Presentasi praktik pembiayaan mudharabah

2. Presentase praktik jenis mudharabah di BMT

3. Presentase praktik pembiayaan mudharabah muthalaq

4. Presentase praktik pembiayaan mudharabah muqayyadah

5. Jangka waktu kontrak mudharabah

6. Jumlah persen total portofolio

24 Ahmad Sumiyanto, Problem dan Solusi Transaksi Mudharabah, (Yogyakarta: Magistra

Insani Press), hlm. 42

Page 40: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

23

Gambar 1.1

Skema Pembiayaan Mudharabah

4. Tinjauan Umum Tentang Lembaga Keuangan Islam

Lembaga keuangan merupakan tumpuan bagi para pengusaha

untuk mendapatkan tambahan modal dalam usahanya dengan cara

kredit dan menjadi tumpuan investasi melalui mekanisme saving.

Tidak diragukan lagi bahwa lembaga keuangan baik bank maupun non

bank telah memberikan peranan sangat penting dalam pengembangan

perekonomian. Karena tidak mungkin perluasan produksi dengan

kebutuhan modal yang besar mampu dipenuhi oleh pengusaha tanpa

bantuan lembaga keuangan. Namun Islam memberikan penekanan

tersendiri tentang mekanisme keuangan ini, yakni melalui sistem bagi

hasil.

Page 41: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

24

a. Pembentukan Bangun Usaha Ekonomi Islam

1) Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

BMT adalah lembaga yang melakukan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syari’ah dengan misi mendukung kegiatan

ekonomi masyarakat kecil. BMT di bawah jaringan ICMI

sedangkan BPRS tidak. Terdapat banyak kesamaan untuk tidak

mengatakan persisi antara BMT dan BPRS terutama dari aspek

operasional.25

2) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syari’ah

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran.26

3) Asuransi Takaful

Pembentukan asuransi takaful adalah berdasarkan

kesepakatan antara ICMI, BMI, dan perusahaan Asuransi Tugu

Mandiri untuk menyusun Tim Pembentukan Asuransi Takaful

Indonesia (TEPATI) fungsi utama asuransi takaful untuk

meningkatkan kerjasama dan partisipasi umat dalam rangka

menumbuhkan lembaga keuangan syari’ah yang kuat.27

25 M. Nur Yasin, Hukum Ekonomi Islam (Malang : UIN Malang Press, 2009), hlm. 105 26Ibid., hlm. 106 27 M. Nur Yasin, Hukum Ekonomi Islam (Malang: UIN Malang Press, 2009), hlm. 108

Page 42: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

25

4) Badan Arbitrase Muamalah Indonesia

Badan arbitrase Muamalah Indonesia (BAMUI) adalah

sebuah badan atau lembaga yang bisa bertindak sebagai

penengah atau wasit untuk menyelesaikan masalah jika terjadi

perselisihan antara BMI, BPRS, BMT dan nasabah.28

5) Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqah (BAZIS)

Secara operasional, BAZIS merupakan lembaga keuangan

yang kemunculannya seiring dengan kedatangnnya Islam.

Untuk konteks Indonesia modern, BAZIS telah mengalami

evolusi yang panjang.29

6) Bank Muamalat Indonesia

Lahirnya Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai hasil

kerja Tim Perbankan MUI. Pada awal pendirian Bank

Muamalat Indonesia, keberadaan bank syari’ah ini belum

mendapat perhatian yang optimal dalam tatanan industri

perbankan nasional.30

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif yaitu jenis

penelitian yang menggambarkan keadaan objek atau peristiwa tanpa

28 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema

Insani, 2001), hlm. 215 29 M. Nur Yasin, Hukum Ekonomi Islam (Malang: UIN Malang Press, 2009), hlm. 111 30 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), hlm. 26

Page 43: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

26

suatu maksud untuk menggambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku

secara umum.31 Dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk

mendeskripsikan tentang strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah

kurang lancar yang dilakukan oleh BMT Guna Lestari Jepara Jawa

Tengah.

2. Objek dan Subjek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah menunjukkan pada orang atau

individu atau kelompok yang dijadikan unit atau sasaran kasus

yang diteliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini

adalah:

1) Direktur Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara.

2) Staff Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara.

3) Nasabah yang mengalami pembiayaan bermasalah dalam

kategori kurang lancar.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian menunjukkan pada apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian

ini adalah strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah kurang

lancar pada pembiayaan mudharabah di Baitul Mall Wat Tamwil

(BMT) Guna Lestari Jepara.

31 Masri Singarimbun, dan Setevan Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3S,

1989), HLM. 192

Page 44: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

27

3. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber utama.

Penelitian ini sumber utamanya adalah seluruh anggota BMT Guna

Lestari mulai dari direktur, karyawan serta nasabah. Data primer

ini didapat melalui wawancara dengan para anggota BMT Guna

Lestari.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari literatur-literatur atau

bacaan yang relevan, serta dokumentasi dari BMT Guna Lestari

yang berkaitan dengan penelitian ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mempermudah didalam mengumpulkan data dan untuk

mendapatkan fakta kebenaran yang terjadi pada subjek atau objek

penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa motede diantaranya:

a. Metode Interview atau wawancara

Wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data,

pencarian informasi dengan cara bertanya langsung kepada

responden.32 Secara umum metode wawancara ada dua yaitu

terstruktur, pewawancara menggunakan daftar pertanyaan yang

sudah dirumuskan dengan jelas, sedangkan tidak terstruktur

32Ibid, hlm. 193

Page 45: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

28

pewawacara tidak menyiapkan daftar pertanyaan terlebih

dahulu.33

Peneliti menggunakan wawancara terstruktur yang mana

peneliti menggunakan atau menyiapkan beberapa pertanyaan

yang akan di berikan kepada direktur BMT Guna Lestari, staff

BMT Guna Lestari dan nasabah BMT Guna Lestari yang

mengalami pembiayaan bermasalah. Wawancara ini bertujuan

untuk mengetahui data tentang strategi pembiayaan bermasalah

kurang lancar pada pembiayaan mudharabah.

b. Metode Dokumentasi

Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah

penyelidikan yang ditujukan pada penguraian dan penjelasan

apa yang telah lalu melalui sumber-sumber dokumen.34 Metode

ini sebagai data pelengkap data yang ada kaitannya dengan

penelitian ini. Berdasarkan metode ini atau hal-hal atau data-

data yang peneliti perlukan adalah gambaran umum tentang

BMT Guna Lestari Tahunan Jepara Jawa Tengah antara lain

sejarah berdiri dan perkembangannya, letak geografis, struktur

organisasi, sarana dan prasarana, serta keadaan karyawan dan

nasabah.

33 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: CV Mandar MAJU,

1990), hlm. 183 34Winarno Surahmat, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1985), hlm. 132

Page 46: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

29

c. Metode Observasi

Observasi sebagai metode ilmiah bisa diartikan sebagai

pengamatan yang sistematis baik secara langsung maupun tidak

langsung mengenai fenomena-fenomena yang diteliti.35 Secara

umum observasi dapat dilaksanakan dengan partisipasi yaitu

pengamat ikut menjadi peserta dalam kegiatan. Dalam

penelitian ini observasi berguna untuk mengetahui bagaimana

proses terjadinya pembiayaan bermasalah. Sedangkan

observasi non partisipasi berarti pengamat bertindak diluar

kegiatan.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis

kualitatif maksudnya adalah dari data yang telah dikumpulkan dan

telah di cek keabsahannya serta dinyatakan valid, lalu diproses

mengikuti langkah-langkah yang bersifat umum, yakni reduksi data,

display data, dan mengambil kesimpulan.36

a. Reduksi data adalah data yang diperoleh dari lapangan ditulis atau

di ketik dalam bentuk uraian atau laporan yang rinci.

35 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), hlm.

187 36 Patton dalam Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 1999), hlm. 129

Page 47: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

30

b. Display data adalah data yang terkumpul dan telah direduksi

dibuatkan berbagai macam matrik, grafik, networks dan charts,

agar dapat dikuasai.

c. Mengambil kesimpulan, data yang telah terkumpul,

direduksi,didisplay, kemudian dicari maknanya.

6. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Dalam menguji keabsahan data yang ada pada peneliti

menggunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap

data itu.37

Adapun triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui alat dan waktu yang berbeda dengan metode kualitatif yaitu

dapat dilakukan dengan beberapa cara: (1) membandingkan apa yang

dikatakan secara pribadi, (2) membandingkan apa yang dikatakan

orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya

sepanjang waktu, (3) membandingkan keadaan perspektif seseorang

dengan berbagai pendapat dan penangan orang, (4) membandingkan

hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Sedangkan trianggulasi dengan metode meliputi dua hal yaitu: (1)

pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

37 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rodaskarya,

2006), hlm. 247

Page 48: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

31

teknik pengumpulan data, (2) pengecekan derajat kepercayaan

beberapa sumber data metode yang sama.38

Gambar 1.2

Trianggulasi Sumber Data

Direktur Staf

Nasabah

Gambar 1.3

Trianggulasi Pengumpulan Data

Wawancara Observasi

Dokumentasi

I. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah memahami maksud dan tujuan dari penulisan

skripsi ini, peneliti akan menjabarkan menjadi empat bab sebagai berikut:

1. Bab pertama, berisi pendahuluan yang terdiri dari penegasan judul,

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

38 Ibid., hlm. 330

Page 49: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

32

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan

sistematika pembahasan.

2. Bab kedua, pada bagian ini akan diuraikan mengenai gambaran umum

BMT Guna Lestari Tahunan Jepara Jawa Tengah yang meliputi

sejarah singkat berdirinya BMT Guna Lestari Tahunan Jepara Jawa

Tengah.

3. Bab ketiga, berisi hasil penelitian dan analisis data.

4. Bab keempat, berisi kesimpulan, saran, dan penutup. Pada akhir

skripsi ini akan dicantumkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 50: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

77

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di

Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara mengenai

strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada pembiayaan

mudharabah, maka kesimpulan yang di dapat oleh peneliti adalah

faktor utama nasabah mengalami pembiayaan bermasalah

dikarenakan usaha nasabah mengalami ketidak lancaran dalam

berbisnis, sehingga nasabah mengalami kesulitan dalam membayar

angsuran ke BMT Guna Lestari.

BMT Guna Lestari menerapkan semua keempat strategi

pembiayaan bermasalah yaitu rescheduling, reconditioning,

resctructuring dan sita jaminan, tetapi hanya 2 yang berjalan

sampai sekarang yaitu rescheduling dan reconditioning untuk

mengatasi pembiayaan bermasalah. Strategi penyelesaian

resctructuring dan sita jaminan jarang dilakukan di BMT Guna

Lestari. BMT Guna Lestari mempunyai strategi sendiri untuk

menyelesaikan pembiayaan bermasalah yaitu apabila nasabah yang

mengalami pembiayaan bermasalah laki-laki maka yang

mengambil angsuran pembiayaan ke nasabah dari pihak BMT

Guna Lestari perempuan dan begitu sebaliknya apabila nasabahnya

perempuan maka yang mengambil angsuran pembiayaan ke

Page 51: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

78

nasabah laki-laki. Pihak BMT melakukan strategi tersebut

bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan yang

membuat emosi muncul ketika nasabah tidak memberi angsuran

pembiayaan ke pihak BMT yang sudah datang kerumah nasabah

untuk meminta angsuran.

B. Saran

1. Pengawasan yang dilakukan BMT Guna Lestari setelah

adanya pencairan perlu ditingkatkan dengan cara sering

mengunjungi dan memantau usaha nasabah, misalnya dengan

2 minggu 3 kali melakukan kunjungan dikarenakan setiap

bulannya mengalami peningakatan dalam pembiayaan

bermasalah kurang lancar.

2. Sebagai upaya pengembangan akademik, diharapkan

penelitian ini dapat dilanjutkan oleh penelitian lain dengan

objek dan sudut pandang yang berbeda, yang tentunya terkait

dengan tema skripsi ini. Sehingga dapat memperkaya

khazanah ilmu Manejemen Lembaga Keuangan Islam bagi

jurusan Manajemen Dakwah.

Page 52: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abudin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999)

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Jakarta: Amzah, 2010)

Ahmad Sumiyanto, Problem dan Solusi Transaksi Mudharabah, (Yogyakarta: Magistra Insani Press)

Andi Soemitro, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syari’ah (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012)

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, No: 07/DSN-MUI/2000, tentang Pembiayaan Mudarabah.

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: CV Mandar MAJU, 1990)

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2001)

Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Keuangan Makro Keuangan Syari’ah, cet. Ke-1 (Yogyakarta: UII Press, 2002)

Masri Singarimbun, dan Setevan Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3S, 1989)

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005)

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah (Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2005)

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Gema Insani: Jakarta, 2001)

Muhammad “kesepakatan-kesepakatan dan implikasinya dalam kontrak mudharabah” mukadimah jurnal study Islam, no. 15 th, IX (2003)

Page 53: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

Nur Yasin, Hukum Ekonomi Islam (Malang: UIN Malang Press, 2009),

Patton dalam Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 1999)

Subekti, Hukum Perjanjian, cet. VI, (Jakarta: Intermesa, 1996)

Winarno Surahmat, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1985)

Skripsi

Dian Kusuma Wardani, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di BMT Wilaya Sleman Yogyakarta”, Skripsi (tidak diterbitkan), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012)

Evi Septi Hernawat, “Manajemen Risiko Pembiayaan Di Baitul Mall Wat Tamwil (BMT) Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta”, Skripsi (tidak diterbitkan), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014)

Halimatul Azzah, Teknik Penyelesaian Pembiayaan Murabahah yang Bermasalah di Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Mitra Cahaya Indonesia (MCI) Yogyakarta, skripsi, (tidak diterbitkan), (Fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga, 2012)

Dokumentasi

http://sobatbaru.blogspot.com/2011/09/eksekusi-hak-tanggungan.html.

File://F:/langkah-penyelamatan-kredit-bermasalah.html.

Page 54: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

LAMPIRAN

Page 55: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi
Page 56: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi
Page 57: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

Tabel Anggota Nasabah Dari Tahun 2011-2013

Tahun Jumlah Presentase

2011-2012 25.672.416 90,02%

2012-2013 45.558.412 110.64%

2013-2014 94.245.735 163,88%

Tabel Jumlah Anggota Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Presentase

Swasta 2 3%

PNS 2 3%

Pedagang 6 14%

Wirausaha 36 68%

Anak Sekolah 4 12%

Jumlah 50 100%

Tabel Jumlah Anggota Pembiayaan (Periode 2013-2014)

No Nama Anggota Pembiayaan No Nama Anggota Pembiayaan

1 Sumarno 51 Surtini 2 Artiningsih 52 Sudarto 3 Yoyok 53 Saeman 4 Nasikin 54 Budi 5 Pristiyono 55 Supiyah 6 Ahcmad S 56 Sumi 7 Suratmi 57 Narni 8 Slamet 58 Kartini 9 Subiyanto 59 Sholiha 10 Dwi H 60 Lela 11 Sisca M 61 Fita R

Page 58: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

12 Juwanti 62 Supeni 13 Arum 63 Saeman 14 Hj. Sumedi 64 Ristanto 15 Kanti S 65 Gunawan 16 Subagio 66 Nurul 17 Supraktikto 67 Bambang 18 Suharti 68 Wati S 19 Sumarno 69 Nilam 20 Farid A 70 Febri 21 Eko T 71 Yanti 22 Sri P 72 Puji 23 Ning F 73 Laila 24 Untung 74 Hesti 25 Isnain 75 Leni 26 Sukrisnarso 76 Aisya 27 Sumadi 77 Aminah 28 Sukur 78 Rodiyahtun 29 Rahmad 79 Musirah 30 Nur K 80 Sumartini 31 Adi S 81 Arif 32 Sudiyati 82 Lesti Y 33 Rina 83 Nova R 34 Nur Naim 84 Desi 35 Zaidah 85 Dian 36 Budiyanto 86 Dwi A 37 Iskroni 87 Putri 38 Abdul W 88 Rista 39 Siscawati 89 Dani 40 A Yamin 90 Paenah 41 Abdullah 91 Siti M 42 Shodiq 92 Lasmuri 43 Budiarti 93 Rustandi 44 Suyati 94 Yuzlar 45 Padi’ah 95 Arif K 46 Supri 96 Suwondo 47 Ani 97 Faris 48 Zuber 98 Supinah 49 Emi 99 Manan 50 Fatin 100 Umi K

Page 59: STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH …digilib.uin-suka.ac.id/16884/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Strategi penyelesaian yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu strategi

Curiculum Vitae

Nama : Eva Rusdiana

Tempat Tanggal Lahir : Lamongan 05 Oktober 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Ds. Duriwetan RT. 02 RW. 02 Maduran

Lamongan Jawa Timur

Riwayat Pendidikan Formal : TK Dharma Wanita Duriwetan Lamongan

SD Negeri Duriwetan Lamongan

MTs. Negeri Model Babat Lamongan

SMA Negeri 1 Jepara

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pendidikan Non Formal : Ponpes Al – Azar Babat Lamongan

: Ponpes Langitan Tuban

Ponpes Wahid Hasyim Yogyakarta

Nama Orang Tua

Ayah : Romaji

Ibu : Susenik

Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta

Alamat Orang Tua : Ds. Duriwetan RT. 02 RW. 02 Maduran

Lamongan Jawa Timur