22
STRATEGI PENATAAN RUANG MELALUI PENGEMBANGAN KAWASAN DANAU KHAYANGAN LEMBAH SARI DAN TAMAN HUTAN RAYA KOTA PEKANBARU Oleh : Ferdi Wiranda 1107114131 Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Riau BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Propinsi Riau termasuk daerah yang menghasilkan pendapatan perkapita yang cukup tinggi, yaitu sekitar 38 juta rupiah per tahunnya. Untuk mengimbangi tingginya laju perekonomian masyarakat, maka dilakukanlah berbagai pembangunan. Namun, dalam melakukan sebuah pembangunan harus memperhatikan peruntukan ruang dari wilayah yang akan dibangun. Khususnya untuk wilayah kota Pekanbaru, pembangunan harus disesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah kota Pekanbaru. Kota Pekanbaru sendiri memiliki sebuah visi

Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas rencana tata ruang

Citation preview

Page 1: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

STRATEGI PENATAAN RUANG MELALUI PENGEMBANGAN KAWASAN

DANAU KHAYANGAN LEMBAH SARI DAN TAMAN HUTAN RAYA

KOTA PEKANBARU

Oleh :

Ferdi Wiranda

1107114131

Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Riau

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Propinsi Riau termasuk daerah yang menghasilkan pendapatan perkapita

yang cukup tinggi, yaitu sekitar 38 juta rupiah per tahunnya. Untuk mengimbangi

tingginya laju perekonomian masyarakat, maka dilakukanlah berbagai pembangunan.

Namun, dalam melakukan sebuah pembangunan harus memperhatikan peruntukan

ruang dari wilayah yang akan dibangun.

Khususnya untuk wilayah kota Pekanbaru, pembangunan harus disesuaikan

dengan rencana tata ruang wilayah kota Pekanbaru. Kota Pekanbaru sendiri memiliki

sebuah visi dalam penataan ruang yang telah ditargetkan pada tahun 2007 – 2026,

yaitu "Mewujudkan Struktur dan Pola Ruang Kota Metropolis Yang Harmonis dan

Dinamis Sebagai Kota Pusat Perdagangan dan Jasa, Kota Pendidikan Serta Pusat

Kebudayaan Melayu".

Page 2: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

Untuk mendukung visinya tersebut, pemerintah kota Pekanbaru telah

menyusun berbagai strategi pembangunan yang tertuang dalam misi penataan ruang

kota Pekanbaru, yaitu:

1. Menciptakan struktur pelayanan yang merata kepada seluruh penduduk

Kota Pekanbaru melalui distribusi fasilitas dan prasarana sesuai dengan

arah dan skenario pengembangan kota, daya-dukung lingkungan dan

kondisi penduduk pada masing-masing kawasan. Meningkatkan penguatan

peran pemerintah sebagai regulator, dengan menyiapkan prosedur teknis

yang komprehensif, yang mampu dijadikan sebagai alat pengendali dalam

pemanfaatan lahan, dan memperkecil ruang gerak spekulan tanah dan

pelaku usaha yang mengatas-namakan mekanisme pasar sebagai faktor

penentu lokasi.

2. Mengembangkan sistem jaringan transportasi yang dapat mendukung

pengembangan sistem transportasi massal (mass rapid transit) untuk

menjamin kelancaran, keamanan dan kenyamanan pergerakkan penduduk.

3. Mengalokasikan ruang untuk pengembangan kegiatan perdagangan dan

jasa dengan kepadatan tinggi di kawasan pusat kota untuk mendukung

aktifitas perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan regional dan

internasional.

4. Mengalokasikan ruang usaha (spasial) untuk pengembangan kegiatan

perdagangan dan jasa bagi kelompok usaha kecil dan menengah.

5. Mendistribusikan fasilitas pendidikan secara merata pada semua wilayah

kota dengan tetap memperhatikan jumlah populasi penduduk dan

ketersediaan sarana dan prasarana transportasi.

6. Pengembangan kawasan Kota Lama (Senapelan) sebagai Pusat

Kebudayaan Melayu melalui rehabilitasi bangunan bersejarah dan

penataan kawasan permukiman yang mampu merefleksikan cikal bakal

wajah Kota Pekanbaru pada masa lampau.

Page 3: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

7. Mengoptimalkan potensi ruang kota melalui pengembangan sektor

perkotaan yang mampu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh penduduk

dalam lingkungan Kota yang sejuk, asri, hijau, dan indah, dengan

mempertahankan lahan-lahan yang telah ditetapkan sebagai kawasan

konservasi, dan meningkatkan penyediaan ruang terbuka hijau pada

seluruh bagian wilayah kota.

Diharapkan dengan pengalokasian ruang yang maksimal visi pembangunan

kota Pekanbaru dapat tercapai di tahun 2026.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah memaparkan Rencana Tata Ruang Kota

Pekanbaru dalam rangka mendukung mendukung visi penataan ruang Kota

Pekanbaru yang mempertimbangkan aspek konservasi lingkungan.

BAB II

Konsep Penataan Ruang

2.1 Penataan Ruang

Untuk menyusun dan melaksanakan program pembangunan ke depan yang

efektif dan efisien diperlukan strategi penataan ruang. Untuk selanjutnya diperlukan

juga strategi pembangunan yang tepat, guna mempercepat pembangunan pada daerah

yang sedang berkembang dalam mengejar ketinggalan. Salah satu strategi tersebut

adalah dengan menggunakan pendekatan kawasan melalui penataan ruang secara

benar.

Penataan ruang adalah suatu konsep pemikiran atau gagasan yang mencakup

penataan semua kegiatan beserta karakteristiknya berkaitan dengan ruang atau lokasi

dalam suatu wilayah kawasan. Untuk meningkatkan manfaat wilayah atau kawasan

yang maksimal diperlukan perhatian yang teliti terhadap perlindungan lingkungan,

efisiensi, sinergi dan keserasian pada potensi ekonomi di lingkungan tersebut. Ini

Page 4: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

dapat diartikan bahwa pentingnya keterpaduan dalam perencanaan pembangunan

untuk mencapai peningkatan kesejahteraan yang maksimal.

Berdasarkan UU No. 24 / 1992 pengertian penataan ruang tidak hanya

berdimensi perencanaan pemanfaatan ruang saja, namun lebih dari itu termasuk

dimensi pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Mengingat

karakteristik penataan ruang terkait dengan ekosistem, maka upaya penataan ruang

harus didekati secara sistem tanpa dibatasi oleh batas-batas kewilayahan dan sektor.

Untuk itu dalam rangka penanganan konservasi ada 4 (empat) prinsip pokok penataan

ruang yang perlu dipertimbangkan yaitu :

a. Holistik dan terpadu

b. Keseimbangan kawasan hulu dan hilir

c. Keterpaduan penanganan secara lintas sektor dan lintas wilayah dengan

skala propinsi untuk keterpaduan lintas Kabupaten/Kota dan skala Pulau

untuk keterpaduan lintas propinsi

d. Pelibatan peran serta masyarakat mulai tahap perencanaan, pemanfaatan

dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Penataan ruang dilakukan secara hirarkis mulai pada tingkat nasional, propinsi,

kabupaten/kota. Muatan dan kegunaan ketiga rencana tersebut secara umum adalah :

Pada tingkat nasional; dikenal Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(RTRWN) yang berupa arahan strategi dan kebijakan pemanfaatan ruang

negara dan memperlihatkan kawasan potensial, kawasan yang dilindungi,

sistem kota, sistem prasarana dan sistem transportasi.

Pada tingkat propinsi; disebut Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi

(RTRWP) yang berupa arahan kebijakan pemanfaatan ruang propinsi dan

meliputi arahan pengelolaan kawasan (kawasan lindung, budidaya, perdesaan,

Page 5: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

perkotaan, dan kawasan tertentu); arahan pengembangan kawasan potensial,

arahan pengembangan sistem pusat permukiman perdesaan dan perkotaan,

sistem prasarana wilayah, kawasan prioritas serta arahan kebijakan tata guna

tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya.

Pada tingkat kabupaten/kota; disebut Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten/Kota (RTRW Kabupaten/Kota) berupa strategi pelaksanaan

pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota yang memperlihatkan pengelolaan

kawasan-kawasan (lindung, budidaya, perdesaan, perkotaan, tertentu),

pengelolaan sistem (sistem kegiatan pembangunan, sistem permukiman

perdesaan dan perkotaan) dan pengelolaan sistem prasarana wilayah dan

transportasi serta penatagunaan tanah, air, udara dan sumberdaya alam

lainnya.

2.2 Penataan Ruang dalam Paradigma Baru

Dengan berlakunya UU Nomor 32 tahun 2004, pelaksanaan kegiatan penataan

ruang mengalami banyak perubahan. Penataan ruang dalam paradigm baru akan

dilaksanakan dengan lebih menitik beratkan kepada pendekatan bottom-up serta akan

melibatkan semua pelaku pembangunan (stakeholder).

Dalam proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfatan ruang

dilakukan secara transparan dan memberikan perhatian kepada kebutuhan (demand-

driven) untuk jangka pendek. Penataan ruang secara realistis memperhatikan tuntutan

dunia usaha dan masyarakat dengan memperhatikan terhadap kawasan yang lebih

detil untuk menjadi pedoman bagi investasi dan dilakukan untuk menjaga dan

meningkatkan mutu lingkungan (sustainable development) sambil mendorong dan

memfasilitasi pembangunan. Oleh karena itu tujuan dari penataan ruang pada saat ini

adalah pembangunan dan pengelolaan pembangunan yang nyata dan aplikatif dengan

melibatkan peran serta swasta dan masyarakat.

Dalam era otonomi saat ini, pola pendekatan penataan ruang telah berubah

dengan memandang masyarakat sebagai subyek peraturan dan keanekaragaman

Page 6: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

perilaku. Pendekatan ini menuntut pemerintah berperan dalam menggali dan

mengembangkan visi secara bersama antara pemerintah dan kelompok masyarakat di

dalam merumuskan wajah ruang dimasa mendatang, standar kualitas ruang serta

aktivitas pada suatu kawasan yang direncanakan.

2.3 Penataan Ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sebagai modal dasar, sumber alam dari suatu wilayah harus dimanfaatkan

sepenuh-penuhnya bagi peningkatan kesejahteraan, tetapi dalam memanfaatkannya

tidak boleh menggunakan cara-cara yang merusaknya. Bahkan sebaliknya, cara-cara

yang digunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkannya agar

modal dasar tersebut semakin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di

masa datang.

Sumber-sumber alam merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu ekosistem,

yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara makhluk dan

faktor-faktor alam yang satu dan yang lainnya.

Lingkungan hidup sebagai media hubungan timbal balik makhluk hidup

dengan faktor-faktor alam terdiri dari bermacam-macam keadaan dan hubungan yang

secara bersama-sama mewujudkan suatu proses yang menjadikan suatu struktur dasar

ekosistem suatu kesatuan yang mantap.

Dalam melihat keterkaitan penataan ruang dalam pengelolaan lingkungan

hidup serta pembangunan yang berkelanjutan, maka diantara beberapa pengertian

yang penting untuk diketahui adalah tentang Wilayah yaitu satu kesatuan geografi

beserta segenap unsur yang terkait padanya, menurut batasan ruang lingkup

pengamatan tertentu apakah pendekatan perencanaan fungsional wilayah/ kawasan

ataupun batasan administratif daerah.

Tata ruang nasional yang berwawasan Nusantara dijadikan pedoman bagi

perencanaan pembangunan agar penataan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber

daya alam dapat dilakukan secara adil, tertib, efisien dan efektif.

Page 7: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

Pada bagian lain ditegaskan bahwa : Dalam pembangunan berkelanjutan

berwawasan lingkungan dikembangkan pola tata ruang yang menyerasikan tata guna

lahan, air, serta sumberdaya alam lainnya dalam satu kesatuan tata lingkungan yang

harmonis dan dinamis serta ditunjang oleh pengelolaan kependudukan yang serasi.

Tata ruang perlu dikelola berdasarkan pola terpadu melalui pendekatan wilayah

dengan memperhatikan sifat lingkungan alam dan lingkungan sosial.

Sebagai suatu keadaan, tata ruang mempunyai ukuran kualitas yang bukan

menggambarkan mutu tata letak dan keterkaitan hirarkis baik antar kegiatan maupun

antara kegiatan dengan fungsi ruang semata, akan tetapi juga menggambarkan mutu

komponen penyusunan ruang. Mutu ruang itu sendiri ditentukan oleh terwujudnya

keserasian, keselarasan dan keseimbangan pemanfaatan ruang yang mengindahkan

faktor daya dukung lingkungan, lokasi, dan struktur.

Dalam mendayagunakan sumberdaya alam untuk memajukan kesejahteraan

umum seperti termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 (khususnya pasal 33) dan

untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan Pancasila perlu di usahakan

pelestarian kemampuan lingkungan hidup yang serasi dan seimbang untuk menunjang

pembangunan yang berkesinambungan, dilaksanakan dengan kebijaksanaan terpadu

dan menyeluruh serta memperhitungkan kebutuhan generasi sekarang dan

mendatang. Bahwa dalam rangka itu perlu upaya pengelolaan lingkungan hidup yaitu

upaya sadar dan berencana secara terpadu dalam pemanfaatan, penataan,

pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, pengembangan sumberdaya

secara bijaksana untuk meningkatkan mutu hidup. Setiap kegiatan pada dasarnya

menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup sehingga sejak dini perlu

dipersiapkan langkah penanggulangan dampak negative dan mengembangkan

dampak positif.

Analisis mengenai dampak lingkungan diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan atau kegiatan yang telah ada yang

mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup, termasuk

Page 8: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri

kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Dampak pentingnya berupa perubahan lingkungan yang sangat mendasar

yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Hal ini penting dilakukan mengingat

kemampuan lingkungan (daya dukung lingkungan) untuk mendukung peri kehidupan

manusia dan makhluk hidup lainnya perlu dikaji secara cermat, demi dapat tetap

terjaganya lingkungan hidup dan sumberdayanya secara berkelanjutan.

Suatu makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan

atau unsur pencemar yang ditanggung adanya sebagai unsur lingkungan hidup

mempunyai batas atau kadar ambang (baku mutu lingkungan).

Baku mutu lingkungan menjadi tolok ukur seberapa jauh dampak negatif atau

pencemaran lingkungan sampai tingkat tertentu menyebabkan lingkungan menjadi

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

BAB III

Strategi Tata Ruang Kota Pekanbaru

Berdasarkan visi dan misi penataan kota, maka disusunlah strategi penataan

ruang kota Pekanbaru. Strategi pengembangan tata ruang Kota Pekanbaru dapat

dijabarkan menjadi skenario pengembangan kota dan konsep struktur ruang kota.

3.1 Skenario pengembangan kota

Arah pengembangan Kota Pekanbaru direncanakan mengikuti skenario sebagai

berikut :

1. Mengembangkan Kawasan Pusat Kota (Kecamatan Pekanbaru Kota,

Kecamatan Senapelan, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Sail dan Kecamatan

Limapuluh) sebagai Kawasan Perdagangan dan Jasa dengan skala pelayanan

regional dan internasional dengan dominasi peruntukkan lahan untuk kegiatan

Page 9: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

perdagangan dan jasa regional dan internasional, perumahan perkotaan (town

house dan apartemen), yang diintegrasikan dengan sistem jaringan

transportasi massal dan sistem jaringan transportasi regional melalui jalan tol,

akses ke Bandara dan Pelabuhan di Sungai Siak.

2. Mengembangkan kawasan permukiman perkotaan ke arah ke Selatan, Timur

dan Barat Kota (Kecamatan Tampan, Kecamatan Marpoyan Damai,

Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Tenayan Raya, dan Kecamatan Payung

Sekaki).

3. Mengembangkan koridor-koridor jalan utama untuk kegiatan perdagangan

dan jasa secara vertikal dengan memperhatikan peraturan zonasi (zoning

regulation) dan building code.

4. Mengembangkan Terminal Badar Raya Payung Sekaki sebagai Pusat

Pelayanan Transportasi Kota yang menjadi orientasi dan perpindahan antar

moda transportasi dengan didukung oleh akses ke sistem jaringan transportasi

regional, bandara, dan pelabuhan.

5. Mengembangkan Kawasan Pendidikan Tinggi di Kecamatan Tampan dan

Kecamatan Marpoyan Damai yang didukung oleh akses ke sistem jaringan

transportasi massal.

6. Mengembangkan Kawasan Industri dan Pergudangan di Kecamatan

Tenayan Raya yang didukung oleh akses ke sistem jaringan transportasi

massal dalam kota, jaringan transportasi regional, bandara dan pelabuhan,

serta didukung dengan pengembangan kawasan permukiman industri yang

dilengkapi dengan fasilitas dan jaringan utilitas yang memadai.

7. Mengembangkan kawasan sekitar Kompleks Caltex sebagai Jalur Hijau

(green belt) dengan tetap menjaga terbukanya akses ke kompleks dari

berbagai bagian kawasan kota.

8. Mempertahankan Danau Lembah Sari dan Kawasan Lindung Taman

Hutan Raya Sutan Syarif Kasim sebagai Kawasan Lindung dan menjadikan

kawasan sekitarnya sebagai daerah tangkapan air (catchment area).

Page 10: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

Gambar. 1 Skenario Pengembangan kota Pekanbaru

3.2 Konsep Struktur Ruang Kota

Memperhatikan skenario pengembangan kota yang dikemukakan di atas,

konsep struktur ruang wilayah Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut ;

1. Kawasan Pusat Kota sebagai Pusat Pengembangan Utama Kota dan

Pusat Kegiatan Nasional (PKN).

2. Terdapat beberapa Sub-Pusat Pengembangan yang disesuaikan dengan

kecenderungan perkembangan dan skenario pengembangan kota 20

tahun ke depan.

3. Pusat Pengembangan dan masing-masing Sub-Pusat Pengembangan

dikembangkan dengan penekanan pada fungsi tertentu yang secara

keseluruhan dapat menunjang Visi Tata Ruang Wilayah Kota

Pekanbaru 2026.

Page 11: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

4. Antara Pusat Pengembangan dan Sub-sub Pusat Pengembangan

diintegrasikan oleh sistem jaringan transportasi yang memungkinkan

terjadinya pergerakkan orang dan barang secara efisien.

5. Sistem Jaringan Transportasi tidak hanya menjamin terjadinya

pergerakkan internal dalam kota, namun juga mendukung terjadinya

interaksi dengan wilayah sekitar.

Gambar 2. Konsep Struktur Ruang Kota Pekanbaru

BAB IV

Pembahasan

Salah satu skenario pengembangan kota Pekanbaru adalah mempertahankan

Danau Lembah Sari dan Kawasan Lindung Taman Hutan Raya Sutan Syarif Kasim

sebagai Kawasan Lindung dan menjadikan kawasan sekitarnya sebagai daerah

tangkapan air (catchment area).

Danau Bandar Khayangan Lembah Sari atau lebih dikenal dengan danau

buatan direncanakan untuk kedepannya oleh pemerintah kota Pekanbaru sebagai

Page 12: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

salah satu objek wisata andalan kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan karena masih

minimnya tempat wisata di kota Pekanbaru.

Pada awalnya danau buatan dibuat sebagai salah satu pusat saluran irigasi dan

berfungsi untuk mengairi berbagai lahan pertanian serta peternakan yang terdapat

dikota Pekanbaru. Namun, proses alam telah menjadikannya sebagai suatu kawasan

lindung yang asri. Sehingga danau buatan diganti namanya menjadi danau Bandar

khayangan lembah sari dan dijadikan sebagai kawasan wisata.

Namun pengembangan kawasan danau khayangan terhambat masalah dana

dan pembebasan lahan. Dan diharapkan dengan dilakukan perluasan dan

pengoptimalisasian kawasan danau buatan diharapkan dapat menjadi daerah

tangkapan air dan menjadi andalan pariwisata dan dapat menunjang perekonomian

masyarakat Pekanbaru.

Kegiatan pembangunan ini tentunya juga memerlukan peranan masyarakat

dalam menjaga lingkungan sekitar danau khayangan Lembah Sari dan mendukung

serta mengawasi proses pembangunan oleh pemerintah, demi terciptanya kawasan

wisata yang asri, mendukung ketersediaan lahan terbuka hijau, menyediakan lahan

serapan air dan memajukan perekonomian masyarakat kota Pekanbaru khususnya

kawasan sekitar danau khayangan.

Selain pengembangan wilayah danau lembah sari, rencana penataan ruang di

kota Pekanbaru juga akan mempertahankan keberadaan Taman Hutan Raya sebagai

daerah resapan air.

Taman Hutan Raya termasuk dalam wilayah administrasi Kota Pekanbaru

berada di Kecamatan Rumbai dengan luas areal sekitar 767,81 hektar. Taman Hutan

Raya memiliki fungsi secara ekologis yaitu sebagai suatu sistem penyangga

kehidupan, secara ekonomis sebagai sumber yang menghasilkan barang dan jasa, dan

Page 13: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

secara sosial sebagai sumber penghidupan dan lapangan kerja terutama bagi

masyarakat sekitar Taman Hutan Raya.

Diharapkan dengan pemulihan fungsi taman hutan raya di Pekanbaru, dapat

dijadikan sebagai suatu kawasan wisata hutan lindung yang juga dapat menjadi lahan

serapan air.

Pemulihan fungi taman hutan raya ini tentunya tidak membutuhkan waktu

yang singkat. Karena pada faktanya, permasalahan yang membelit taman hutan raya

sangat kompleks. Mulai dari masalah batas hutan yang tidak sesuai dengan koordinat

aslinya, pengalih fungsian hutan menjadi perkebunan sawit dan perburuan liar gading

gajah yang menghuni hutan tersebut.

Untuk itu, pemerintah mengharapakan kerjasama dari masyarakat untuk bisa

bersama – sama mengembalikan fungsi taman hutan raya dan melakukan pengawasan

terhadap pembangunan hutan. Sehingga taman hutan raya bisa kembali menjadi

daerah resapan air dan menyediakan suplai oksigen yang cukup.

BAB V

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Pemerintah kota Pekanbaru telah menetapkan visi dan misi dalam penataan

ruang wilayah kota Pekanbaru yang dikelompokkan berdasarkan fungsi lahan

dan melakukan pengelolaan lingkungan oleh masyarakat agar terciptanya

lingkungan yang asri, indah dan nyaman.

2. Untuk menciptakan kota Pekanbaru yang memiliki kawasan wisata alam yang

asri, kota Pekanbaru akan melakukan pengembangan di daerah danau

khayangan dan taman hutan raya sebagai daerah resapan air dan memiliki

daya tarik wisata. Dan untuk mewujudkannya diharapkan partisipasi

Page 14: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru

masyarakat untuk membantu pembangunan dan melakukan pengawasan

terhadap kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah.

Daftar Pustaka

Anonymous. 2005. STRATEGI PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG

PULAU KALIMANTAN DALAM RANGKA MENUNJANG PELAKSANAAN

PROGRAM HEART OF BORNEO. Diakses melalui

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/051207-borneo.pdf. diakses pada

15 Desember 2012

Dony. 2010. Danau Bandar Khayangan Lembah Sari. Diakses melalui

http://jalan2.com/city/pekanbaru/danau-bandar-khayangan-lembah-sari/.

Diakses pada 14 Desember 2012

Sani, Erwan. 2012. Melihat Keberadaan Danau Buatan di Rumbai Pesisir: Mimpi

Jadi Taman Impian. Diakses melalui

http://id-id.facebook.com/notes/pekanbaru-bertuah/melihat-keberadaan-

danau-buatan-di-rumbai-pesisir-mimpi-jadi-taman-impian/

10150587181621340?comment_id=22199914. Diakses pada 14 Desember

2012

Vitria. 2008. RTRW Kota Pekanbaru (2). Diakses melalui

http://vitriana.blogspot.com/search?updated-min=2008-01-

01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2009-01-

01T00:00:00%2B07:00&max-results=3 . Diakses pada 15 Desember 2012

Page 15: Strategi Penataan Ruang Melalui Pengembangan Kawasan Danau Khayangan Lembah Sari Dan Taman Hutan Raya Kota Pekanbaru