Danau Toba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Danau Toba

Citation preview

Pesta Danau Toba DibukaPenulis : Mohammad Hilmi Faiq | Selasa, 27 Desember 2011 | 19:50 WIB

Dibaca: 456

Komentar: 0|

Share:Kompas/MHF Tari Tor Tor Soma dalam pembukaan Pesta danau Toba 2011 TERKAIT: Pesta Danau Toba Harus Lestarikan Tradisi Batak Wisman Ramaikan Pesta Danau Toba Danau Toba, Salah Satu Keajaiban Dunia Pesta Danau Toba Hidupkan Budaya Batak Pesta Danau Toba Hidupkan Budaya BatakPARAPAT, KOMPAS.com Pesta Danau Toba 2011 secara resmi dibuka Pelaksana Tugas Gubernut Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Selasa (27/12/2011). Pesta yang akan berlangsung hingga 30 Desember ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat kunjungan wisata.Dalam sambutannya, Gatot mengatakan, Pesta Danau Toba menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Sumatara Utara serta Kementerian Pariwisata dan Prekonomian Kreatif. Gatot berharap yang meningkat tidak hanya tingkat kunjungan wisata, tetapi juga ekonomi rakyat sekitar Danau Toba. "Sehingga semua maju bersama," ujarnya.Pembukaan ini semestinya dilakukan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, tetapi batal karena halangan cuaca. Selanjutnya, Gatot mengkritik pelaksanaan Pesta Danau Toba pada Desember ini sebab banyak juga agenda yang hampir bersamaan, seperti Natal dan Tahun BaruUntuk itu, tahun depan, dia meminta agar Pesta Danau Tobadilaksanakan pada bulan Juni saat liburan sekolah.Pesta Danau Toba 2011 menampilkan beberapa acara, seperti pentas seni budaya, festival tari daerah, festival suling, balap sepeda, balap lari, renang, dan opera batak. Editor :Pepih Nugraha

http://travel.kompas.com/read/2011/12/27/19502468/Pesta.Danau.Toba.Dibuka

DANAU TOBA DAN POTENSI EKONOMI YANG DIMILIKINYA Kamis, 29 Desember 2011 14:56 0 Komentar Keindahan Danau TobaPenulis : Budiah Sari Siregar

KABARSUMUT.COM - Danau Toba, danau terbesar di Indonesia ini memiliki begitu banyak potensi dalam berbagai bidang yang sangat sayang jika tidak ditangani dengan baik. Tidak hanya memiliki andil besar dalam keseimbangan ekosistem dunia, danau Toba juga berpotensi kuat untuk dijadikan andalan dalam pengembangan sektor ekonomi masyarakat luas, khususnya masyarakat yang bermukim di Kawasan Danau Toba (KDT) dan Sumut.

Terdapat beberapa sektor yang jika dikembangkan akan meningkatkan sektor ekonomi Sumut ke depannya. Sektor pertama adalah sektor pariwisata. Danau Toba memiliki berbagai kriteria daerah untuk dijadikan Daerah Tujuan Wisata (DTW) tingkat dunia. Dari mulai alam, budaya, kesenian, kuliner maupun produk kerajinan penduduk lokal. Geowisata dan wisata budaya sangat bagus dikembangkan di KDT.

Sejarah terbentuknya dan kondisi fisik danau Toba sangat mendukung untuk dikembangkannya geowisata. Kondisi geografis di sekitarnya yang merupakan perbukitan dan hutan tropis menjadi daya tarik tersendiri. Sebagai danau vulkanik terluas di dunia, kepopuleran danau Toba telah terdengar hingga taraf internasional. Hal ini menarik pengunjung untuk datang tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja, tetapi juga mengadakan penelitian berkaitan dengan sejarah terbentuknya danau ini secara ilmiah.

Wisata budaya juga memiliki prospek bagus untuk dikembangkan seiring dengan geowisata. KDT yang merupakan asal sekaligus tempat bermukimnya masyarakat asli batak adalah aset berharga untuk menarik wisatawan. Suku batak yang kaya dengan produk budaya yang unik dan khas adalah juga mengandung unsur wisata bernilai jual tinggi.

Selain dua hal di atas, nilai estetika juga melekat pada alam danau Toba. Keindahan alam danau Toba tak perlu diragukan lagi. Tak akan bosan mata memandang tiap sisi danau yang terbentuk akibat letusan gunung Toba sekitar 75.000 tahun silam ini. Pulau Samosir, gugusan perbukitan dan hutan tropisnya, sungguh indah menawan siapapun yang memandang.

Potensi ekonomi lainnya adalah pemanfaatan air danau Toba untuk pembangkit listrik.Kesemua hal di atas sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Danau Toba sudah dijadikan tempat wisata, pembangkit listrik sudah dibangun. Harusnya masyarakat bisa hidup makmur dari hasil aktifitas wisata di KDT. Harusnya tak perlu ada pemadaman listrik untuk wilayah Sumut. Faktanya seperti yang terlihat saat ini, pencapaian ekonomi yang salah satu indikatornya dilihat dari tingkat kemakmuran rakyat, masih jauh dari kata sukses.

Dengan berbagai potensi yang dimiliki danau Toba, sangat memungkinkan untuk peningkatan mutu ekonomi masyarakat Sumut. Namun pada kenyataannya, masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Jumlah wisatawan yang datang ke danau Toba masih jauh di bawah Bali atau Jogja. Berbagai isu tentang menurunnya permukaan air danau Toba yang juga artinya menurunkan produksi listrik yang dihasilkan.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki berkaitan dengan kegagalan Sumut memanfaatkan potensi danau Toba untuk memajukan perekonomian Sumut. Diantaranya yakni :1. Pemeliharaan budaya. Produk budaya merupakan satu hal yang menjadi daya tarik sebuah DTW. Danau Toba dengan suku batak yang bermukim di KDT sebenarnya telah memiliki hal itu. Namun sayangnya, kian hari masyarakat justru meninggalkan kesenian, adat istiadat serta budaya mereka. Tak terkecuali masyarakat batak. Turis asing berbondong-bondong ke danau Toba selain ingin melihat alamnya juga ingin melihat tradisi lokal. Kita justru berlomba-lomba agar terlihat kebarat-baratan. Masyarakat harus sadar dan kembali mempertahankan budaya lokal agar tak hilang, sekaligus untuk menarik kembali wisatawan.2. Penggalakkan kembali sapta pesona Dilihat dari gelagatnya, pelaku pariwisata di KDT tampaknya kurang memahami makna sapta pesona. Banyak turis domestik yang mengeluh akan sikap apriori penjual aksesoris di KDT. Sapta pesona diterapkan bukan untuk turis mancanegara saja, justru turis domestik haruslah menjadi fokus perhatian.3. Perbaikan infrastruktur. Hal ini sangat penting diperhatikan. Dukungan infrastruktur yang baik akan menimbulkan kesan yang baik pula di hati para pengunjung. Apalagi negara yang masyarakatnya suka bepergian, rata-rata adalah masyarakat dari negara maju yang infrastruktur di negaranya sangat baik.4. Pemeliharaan alam. Danau Toba memegang peranan penting dalam keseimbangan ekosistem dunia. Pemanfaatannya harus tetap memperhatikan keseimbangan alam. Jangan sampai merusaknya hanya untuk mengejar nilai ekonomi semata.5. Kerja sama seluruh pihak. Memanfaatkan dan menjaga keseimbangan alam danau Toba memerlukan kerjasama seluruh pihak. Masyarakat, pemerintah dan seluruh stekholder terkait. Tak cukup hanya kesadaran masyarakat. Tak cukup hanya niat baik pemerintah. Seluruh pihak harus ikut serta..

Danau Toba memiliki potensi besar untuk menjadi sumber sekaligus membangkitkan sektor ekonomi Sumut. Tidak mudah memang untuk mencapai ke titik tersebut ditengah kecamuk masalah global. Namun harus diingat, danau Toba memiliki potensi itu. Tinggal bagaimana kita sebagai masyarakat Sumut dalam mengambil sikap, mengabaikannya atau segera atur strategi sebelum diambil alih oleh investor asing seperti potensi-potensi lain di negeri ini.Biodata Penulis :Nama : Budiah Sari SiregarJudul Artikel : Danau Toba dan Potensi Ekonomi yang DimilikinyaTtl : Piasa Ulu, 12 Juni 1987Email : [email protected]://kabarsumut.com/pariwisata/budaya/1350-danau-toba-dan-potensi-ekonomi-yang-dimilikinya

Jumlah Penduduk Sumut Urutan Terbesar ke-4 di Indonesia

Ditulis oleh Mula Halomoan

Minggu, 23 Oktober 2011 18:56

ShareStarberita.com - Medan, Berdasarkan hasil sensus penduduk pada 2010, jumlah penduduk di Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 1,11 persen dengan jumlah penduduk sekitar 13 Juta Jiwa. Dengan kata lain, angka kelahiran di Sumut cukup tinggi yakni dengan angka kelahiran 3,8 Juta Jiwa.

Keadaan ini menempatkan Sumut berada pada posisi keempat dengan jumlah penduduk terbesar setelah Jawa Barat dengan jumlah penduduk sekitar 43 Juta Jiwa, Jawa Timur sekitar 38 Juta Jiwa dan Jawa Tengah sekitar 35 Juta Jiwa.

Dosen Kependudukan Departement Kependudukan dan Biostatistika FKM USU, Drs Heru Santoso, MS, PhD mengatakan penduduk dunia saat ini telah mencapai 6,77 Milyar.

Pada akhir bulan Oktober 2011 diestimasikan penduduk dunia akan tembus pada angka 7 Milyar.Menurutnya, kecendrungan meningkatnya populasi penduduk ini tentunya akan memberikan dampak kepada semua aspek kehidupan, seperti politik, social, ekonomi, kesehatan, pendidikan, kemiskinan, pengangguran dan lainnya."Kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Jika tidak ditangani sejak dini maka ancaman penduduk di Sumut tidak akan terbendung lagi. Ini berarti masalah kependudukan tetap merupakan tantangan besar," kata Heru Santoso yang juga menjabat sebagai Ketua Koalisi Kependudukan Daerah Sumatera Utara itu, Minggu (23/10).

Ditambahkannya, kondisi ini sangat memerlukan komitmen dari semua pihak baik kalangan pelaksana program (birokrat), stakeholder, swasta, LSM, teknokrat, akademisi, semua kelembagaan masyarakat dan dukungan dari DPRD tentunya.

"Disamping itu diperlukan penggalangan dan peningkatan koordinasi, keterpaduan, penyerasian serta kemitraan lintas sector dan fungsional melalui advokasi, sosialisasi, promosi dan fasilitasi dalam menentukan program serta kebijakan pembangunan berwawasan kependudukan yang mengarah ke masa depan, bebernya. (FNR/MUL)

http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=38243:jumlah-penduduk-sumut-urutan-terbesar-ke-4-di-indonesia&catid=158:sosial&Itemid=391

19,5% rakyat Aceh miskin, Sumut 10,7%

Warta

WASPADA ONLINE(kompas.com)MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis data penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Penurunan data ini juga terjadi di Aceh dan Sumatera Utara.

BPS Aceh menyatakan 909 ribu orang di provinsi itu atau 19,46 persen adalah penduduk miskin. Angka ini diklaim menurun 0,11 persen dibandingkan posisi Maret 2011.

Plh Kepala BPS Aceh, Abdul Hakim mengatakan, secara jumlah angka kemiskinan memang meningkat, karena naiknya jumlah penduduk Aceh, namun secara persentasi angkanya menurun. Pada Maret 2011 jumlah warga miskin di Aceh adalah 894 ribu orang, sedangkan pada Maret 2012 jumlahnya mencapai 909 ribu orang.

"Dibandingkan dengan persentase penduduk miskin pada Maret 2011 yaitu 19,57 persen, berarti penduduk miskin turun sebesar 0,11 persen," katanya, hari ini.

BPS menjelaskan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan di Aceh hingga Maret 2012 turun 0,62 persen dibanding tahun lalu, yaitu dari 176 ribu orang pada Maret 2011 menjadi 171 ribu orang. Sementara di pedesaan penduduk miskin naik 0,10 persen dari 718 ribu pada Maret 2011 menjadi 737 ribu pada Maret tahun ini.

Menurut Abdul Hakim, ini disebabkan adanya perubahan pada pertumbuhan ekonomi, indeks harga konsumen, tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 7,87 persen dan Nilai Tukar Petani yang flukfuatif.

Masih tingginya tingkat kemiskinan di Aceh akibat naiknya garis kemiskinan. Selama periode Maret 2011-Maret 2012 garis kemiskinan di provinsi itu naik 5,37 persen yaitu dari Rp303.692 per kapita per Maret 2011 menjadi Rp320.013 per kapita per Maret 2012.

Untuk daerah perkotaan, garis kemiskinan naik 5,07 persen dari Rp333.355 per kapita per Maret 2011 menjadi Rp350.260 per kapita hingga Maret 2012. Di pedesaan naik 5,50 persen yaitu dari Rp292.085 per kapita menjadi Rp308.162 persen per kapita pada Maret 2012.

Abdul Hakim mengatakan beras, rokok, tongkol, gula pasir dan telur ayam ras merupakan komoditas paling penting bagi penduduk miskin di Aceh. Untuk komoditas bukan bahan makanan yang paling penting bagi penduduk miskin adalah perumahan, pendidikan, listrik, bensing dan angkutan.

"Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga sekaligus dapat mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan," ujar Abdul Hakim.

Menurutnya indeks kedalaman kemiskinan Aceh bergeser dari 3,495 pada Maret 2011 menjadi 3,548 pada Maret 2012, sedangkan indeks keparahan kemiskinannya bergeser dari 0,940 menjadi 0,994. Terjadi peningkatan sebesar 0,05 point.

"Besarnya kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan, serta ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin juga mengecil," sebut Abdul Hakim

Sementara itu, BPS Sumut, mengklaim terjadinya penurunan jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara sebanyak 74.100 orang. Dimana penurunan jumlah penduduk miskin tertinggi, terjadi di wilayah pedesaan.

Kepala BPS Sumut, Suharno, mengatakan, berdasarkan hasil survei ekonomi nasional (susenas) pada Maret lalu, jumlah penduduk Miskin di Sumut telah mencapai 1.407.200 orang, atau 10,67 persen terhadap jumlah total penduduk. Kondisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2011 yang jumlah penduduk miskinnya sebanyak 1.481.300 orang atau 11,33 persen dari total jumlah penduduk.

Dengan berkurangnya 74.100 orang warga miskin, maka penurunan persentase penduduk miskin sebesar 0,66 point. Penurunan angka kemiskinan ini, didorong oleh inflasi umum yang relatif rendah di angka 3,86 persen. Apalagi perekonomian sumatera utara hingga triwulan pertama 2012 menunjukkan pergerakan yang positif. Begitupula dengan indeks tendensi konsumen yang meningkat dan pengangguran yang menurun, ungkapnya, hari ini.

Suharno menambahkan, penurunan angka kemiskinan terbesar di Sumut terjadi di wilayah pedesaan. Tercatat pada Maret jumlah orang miskin di pedesaan Sumatera Utara sebanyak 738 ribu orang, menurun dari Maret 2011 lalu yang mencapai 790.200 orang.

Jumlah penduduk miskin sumut di perkotaan sebanyak 669.200 orang dan di daerah perdesaan sebanyak 738.000 orang. Jika dibandingkan dengan penduduk yang tinggal pada masing-masing daerah tersebut, maka persentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar 10,32 persen, sedangkan di daerah perdesaan sebesar 11,01 persen, tambahnya

Suharno menambahkan, kemiskinan bukan hanya sekedar jumlah dan persentase penduduk miskin, namun juga seberapa dalam kemiskinan masyarakat itu sendiri. Tercatat, indeks kemiskinan pada Maret 2012 sebesar 0,34 persen menurun dibandingkan Maret tahun lalu yang mencapai 1,84 persen.

Menurutnya, Pada Maret 2012 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan daerah perdesaan. Indeks Kedalaman Kemiskinan untuk perkotaan sebesar 1,65 sementara di perdesaan 1,46 dan Indeks Keparahan Kemiskinan untuk perkotaan sebesar 0,38 sedangkan di perdesaan hanya 0,30.

"Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan lebih jauh dari garis kemiskinan dibanding perdesaan, begitu juga tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin di perkotaan lebih lebar dibanding perdesaan, tukas dia.

Sekadar informasi, pada Maret 2012 garis kemiskinan Sumatera Utara sebesar Rp262.102 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan, garis kemiskinannya sebesar Rp286.649 per kapita per bulan, dan untuk daerah perdesaan sebesar Rp238.368 per kapita per bulan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah masyarakat miskin pada Maret 2012 mencapai 29,12 juta orang atau 11,96 persen dari total penduduk Indonesia saat ini. Angka itu turun dibanding Maret 2011 yang mencapai 30,02 juta orang (12,4 persen).

Dari seluruh daerah, pengurangan kemiskinan paling banyak terjadi di Pulau Jawa. Alasannya, karena jumlah penduduknya paling banyak.

Per Maret 2012, jumlah penduduk miskin di Jawa tercatat 16,1 juta orang, Sumatera 6,3 juta orang, Sulawesi 2,09 juta orang, Bali dan Nusa Tenggara 2,03 juta orang, dan Kalimantan 954,57 ribu orang.

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=252394:195-rakyat-aceh-miskin-sumut-107&catid=15:sumut&Itemid=28

Jumlah Penduduk Sumut 12.985.075 Jiwa16 Agustus, 2010 | Filed under: Medan | Posted by: Redaksi Medan ( Berita ) : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara mengumumkan, jumlah penduduk di provinsi itu sebanyak 12.985.075 jiwa berdasarkan proses sensus yang dilakukan sejak Mei 2010.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Alimuddin Sidabalok di Medan, Senin [16/08], mengatakan, dari jumlah itu diketahui 6.506.024 jiwa di antaranya berjenis kelamin perempuan. Sedangkan sisa dari jumlah penduduk provinsi tersebut sebanyak 6.479.051 jiwa diketahui berjenis kelamin laki-laki.Data itu menunjukkan bahwa penduduk Sumut lebih banyak berjenis kelamin perempuan. Dari data itu, sex ratio di Sumut 99,59, katanya.Meski demikian, kata Alimuddin, jumlah itu belum menjadi patokan secara keseluruhan karena ada beberapa daerah di Sumut yang penduduknya lebih banyak berjenis kelamin laki-laki.Seperti Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) yang memiliki sex ratio mencapai 103,88 dan Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) dengan sex ratio 102,10.Sedangkan daerah yang paling banyak penduduknya berjenis kelamin perempuan adalah Kabupaten Nias Barat. Sex rationya 91,77, kata Alimuddin.Berdasarkan kewilayahan, daerah yang paling padat penduduknya adalah Kota Medan dengan jumlah 2.109.330 jiwa (16,24 persen), sedangkan paling sedikit adalah Pakpak Bharat dengan 40.481 jiwa (0,31 persen).Rinciannya, Kabupaten Nias 132.329 jiwa (1,02 persen), Mandailing Natal 403.894 jiwa (3,11 persen), Tapanuli Selatan 264.108 jiwa (2,03 persen), Tapanuli Tengah 310.962 jiwa (2,39 persen), Tapanuli Utara 278.897 jiwa (2,15 persen), Toba Samosir 172.933 jiwa (1,33 persen).Labuhan Batu 414.417 jiwa (3,19 persen) dan Asahan 667.563 jiwa (5,14 persen).Kabupaten Simalungun 818.104 jiwa (6,30 persen), Dairi 269.848 jiwa (2,08 persen), Karo 350.479 jiwa (2,70 persen), Deli Serdang 1.789.243 jiwa (13,78 persen).Langkat 966.133 jiwa (7,44 persen), Nias Selatan 289.876 jiwa (2,33 persen), Humbang Hasundutan 171.687 jiwa (1,32 persen) dan Pakpak Bharat 40.481 jiwa (0,31 persen).Kabupaten Samosir 119.650 jiwa (0,92 persen), Serdang Bedagai 592.922 jiwa (4,57 persen), Batubara 374.535 jiwa (2,88 persen).Padang Lawas Utara 223.049 jiwa (1,72 persen), Padang Lawas 223.480 jiwa (1,72 persen), Labusel 277.549 jiwa (2,14 persen), Labura 331.660 (2,55 persen), Nias Utara 127.530 jiwa (0,98 persen) dan Nias Barat 81.461 jiwa (0,63 persen).Tingkat kota adalah Kota Sibolga 84.444 jiwa (0,65 persen), Tanjung Balai 154.426 jiwa (1,19 persen), Tebing Tinggi 145.180 jiwa (1,12 persen), Medan 2.109.339 jiwa (16,24 persen), Binjai 246.010 jiwa (1,89 persen), Padang Sidempuan 191.554 jiwa (1,48 persen), Gunung Sitoli 125.566 (0,97 persen) serta jumlah tambahan lain sebanyak 881 jiwa (0,01 persen). (ant )http://beritasore.com/2010/08/16/jumlah-penduduk-sumut-12-985-075-jiwa/

Profil Daerah Sumatera Utara

Statistik Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi Sumatera UtaraTahun 2011 2010 2009 2008

Jumlah Pria (jiwa) 6.544.092 6.483.354 6.594.118 6.489.000

Jumlah Wanita (jiwa) 6.559.504 6.498.850 6.654.268 6.553.317

Total (jiwa) 13.103.596 12.982.204 13.248.386 13.042.317

Pertumbuhan Penduduk (%) - -2 - -

Kepadatan Penduduk (jiwa/Km) - 181 - -

http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/demografipendudukjkel.php?ia=12&is=37

Profil Daerah Sumatera Utara

Struktur, Luas, dan Jarak ke Ibukota Provinsi

Menampilkan 1 sampai 20 dari 33

Nama Kabupaten/KotaIbukotaLuas (km)Jarak ke Ibukota Provinsi (km)

Kabupaten AsahanKisaran3.675-

Kabupaten Batu BaraLimapuluh--

Kota BinjaiBinjai9030

Kabupaten DairiSidikalang1.928183

Kabupaten DeliserdangLubuk Pakam2.56130

Kota Gunung SitoliGunung Sitoli142-

Kabupaten Humbang HasundutanDolok Sanggul2.297-

Kabupaten KaroKaban Jahe2.127-

Kabupaten LabuhanbatuRantau Prapat9.223-

Kabupaten Labuhan Batu SelatanKota Pinang--

Kabupaten Labuhan Batu UtaraAek Kanopan--

Kabupaten LangkatStabat6.26350

Kabupaten MandailingnatalPanyambungan6.621-

Kota MedanMedan265-

Kabupaten NiasGunung Sitoli980-

Kabupaten Nias BaratLahomi--

Kabupaten Nias SelatanTeluk Dalam1.626-

Kabupaten Nias UtaraLotu--

Kabupaten Padang LawasSibuhuan--

Kabupaten Padang Lawas UtaraGunung Tua--

Nama Kabupaten/KotaIbukotaLuas (km)Jarak ke Ibukota Provinsi (km)

Kota PadangsidempuanPadangsidempuan115389

Kabupaten PakpakbharatSalak1.218-

Kota PematangsiantarPematangsiantar80125

Kabupaten SamosirSamosir2.434-

Kabupaten Serdang BedagaiSei Rampah1.913-

Kota SibolgaSibolga11347

Kabupaten SimalungunPematang Siantar4.369-

Kota TanjungbalaiTanjungbalai62-

Kabupaten Tapanuli SelatanPadang Sidimpuan4.353-

Kabupaten Tapanuli TengahPandan2.158349

Kabupaten Tapanuli UtaraTarutung3.765-

Kota TebingtinggiTebing Tinggi3878

Kabupaten TobasamosirBalige2.352-

Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan

Jumlah Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Provinsi Sumatera Utara* Klik Pencari Kerja untuk menampilkan grafik pencari kerja berdasarkan pendidikanTahun 2010

Pencari Kerja - Pendidikan SMU/SMK

Jumlah Pria (Jiwa ) 8.826

Jumlah Wanita (Jiwa ) 7.303

Total (Jiwa ) 16.129

Pencari Kerja - Pendidikan S1

Jumlah Pria (Jiwa ) 26.629

Jumlah Wanita (Jiwa ) 86.621

Total (Jiwa ) 113.250

Pencari Kerja - Pendidikan D3

Jumlah Pria (Jiwa ) 23.242

Jumlah Wanita (Jiwa ) 34.858

Total (Jiwa ) 58.100

Grand Total

Jumlah Pria (Jiwa ) 58.697

Jumlah Wanita (Jiwa ) 128.782

Total (Jiwa ) 187.479

Jenis dan Nilai Ekspor Komoditi Unggulan

Jenis Ekspor Utama Tahun (ribu US$)

2011 2010 2009 2008 2007

Barang-Barang Aluminium - 331.604 244.216 405.472 442.588

Getah Karet Alam 3.141.420 2.077.950 943.011 1.678.060 1.392.110

Kopi 455.218 262.598 203.646 211.007 216.664

Lemak dan Minyak Nabati 4.287.990 3.615.020 2.726.020 4.181.610 2.958.680

Margarin 411.300 - 167.992 332.154 -

Olahan Minyak Lemak Nabati dan Hewani 426.715 271.083 - - 173.863

Display Ekonomi PDRB Sumatera Utara

Pendapatan Domestik Regional Bruto Daerah ( Harga Konstant )

Sektor Tahun

2010 2009 2008 2007 2006

Rupiah (juta) % Rupiah (juta) % Rupiah (juta) % Rupiah (juta) % Rupiah (juta) %

Pertanian 27.875 23,50 26.527 23,78 25.301 23,83 23.856 23,91 22.724 24,34

Pertambangan 1.401 1,18 1.323 1,19 1.304 1,23 1.229 1,23 1.120 1,20

Industri Pengolahan 26.105 22,00 24.977 22,39 24.305 22,89 23.615 23,66 22.471 24,07

Listrik dan Air Bersih 874 0,74 816 0,73 773 0,73 740 0,74 738 0,79

Bangunan 8.066 6,80 7.554 6,77 7.091 6,68 6.559 6,57 6.086 6,52

Perdagangan, Hotel, Restoran 21.915 18,47 20.575 18,44 19.516 18,38 18.386 18,42 17.095 18,31

Angkutan/Komunikasi 11.634 9,81 10.630 9,53 9.883 9,31 9.077 9,10 8.259 8,85

Bank/Keu/Perum 8.795 7,41 7.939 7,12 7.480 7,04 6.721 6,73 5.978 6,40

Jasa 11.976 10,09 11.217 10,05 10.520 9,91 9.609 9,63 8.877 9,51

Total 118.641 100 111.559 100 106.172 100 99.792 100 93.347 100

Laju Pertumbuhan 6 5 6 6 -

UMR Daerah Tahunan

Upah Minimum Regional Tahun (Rupiah)

2012 2011 2010 2009 2008

1.200.0001.035.500965.000905.000822.205

Ketersediaan Lahan

# Komoditi Luas Lahan/Potensi Sumber Data

Perkebunan

1 Kakao Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 92594Status Lahan: Luas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 66.190 ha, Perkebunan Swasta sebesar 7.903 ha dan Perkebunan Negara Sebesar 18.501 ha.Sumber Data: Statistik Perkebunan 2009-2011Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 28-2-2012

2 Karet Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 461148Status Lahan: Luas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 292.961 ha, Perkebunan Swasta sebesar 103.305 ha dan Perkebunan Negara Sebesar 64.882 ha.Sumber Data: Statistik Perkebunan 2009-2011Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 28-2-2012

3 Kelapa Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 113847Status Lahan: Luas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 110.759 ha, dan Perkebunan Swasta sebesar 3.088 haSumber Data: Statistik Perkebunan 2009-2011Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 28-2-2012

4 Kelapa Sawit Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 1.01757e+06Status Lahan: Luas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 392.726 ha, Perkebunan Swasta sebesar 352.657 ha dan Perkebunan Negara Sebesar 299.471 ha.Sumber Data: Statistik Perkebunan 2009-2011Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 28-2-2012

5 Kopi Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 80244Status Lahan: Luas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 79.544 ha, Perkebunan Swasta sebesar 700 haSumber Data: Statistik Perkebunan 2009-2011Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 28-2-2012

6 Tebu Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 12366Sumber Data: Statistik Perkebunan 2008-2010Departemen Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 28-2-2012

7 Tembakau Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 3216Status Lahan: Luas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 340 ha, Perkebunan Negara Sebesar 2.876 ha.Sumber Data: Statistik Perkebunan 2009-2011Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 28-2-2012

Pertanian

8 Jagung Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 229882Sumber Data: Statistik Perkebunan 2008-2010Departemen Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 28-2-2012

9 Ubi Jalar Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 14240Sumber Data: Buku Lima Tahun Statistik Pertanian 2006-2010Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara 2011

Updated: 28-2-2012

10 Ubi Kayu Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 35137Sumber Data: Buku Lima Tahun Statistik Pertanian 2006-2010Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara 2011

Updated: 28-2-2012

http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/komoditiketersediaanlahan.php?ia=12&is=136

Profil Komoditi Unggulan di Daerah

Perkebunan

1. Kelapa Sawit Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat 2009 Sebesar 1.119.490 Ton, Perkebunan Negara 2009 Sebesar 1.027.143 Ton, Perkebunan Swasta 2009 Sebesar 1.011.511 Ton, Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat Sebesar 1.411.880 Ton (Angka Sementara 2010), Perkebunan Negara Sebesar 1.052.821 Ton (Angka Sementara 2010), Perkebunan Swasta Sebesar 1.035.787 Ton (Angka Sementara 2010).

Produksi Tahunan: - Tahun 2006 : 3.244.922 Ton- Tahun 2007 : 1.022.472 Ton- Tahun 2008 : 1.115.699 Ton- Tahun 2009 : 3.158.144 Ton- Tahun 2010 : 3.230.488 TonSumber Data: Statistik Perkebunan Indonesia 2009-2011Departemen Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 16-4-2012

2. Karet Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat 2009 Sebesar 201.026 Ton, Perkebunan Negara 2009 Sebesar 68.751 Ton, Perkebunan Swasta 2009 Sebesar 112.296 Ton, Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat Sebesar 213.744 Ton (Angka Sementara 2010), Perkebunan Negara Sebesar 74.927 Ton (Angka Sementara 2010), Perkebunan Swasta Sebesar 124.926 Ton (Angka Sementara 2010).

Produksi Tahunan: - Tahun 2006 : 427.872 Ton- Tahun 2007 : 225.286 Ton- Tahun 2008 : 224.968 Ton- Tahun 2009 : 382.073 Ton- Tahun 2010 : 413.597 TonSumber Data: Statistik Perkebunan Indonesia 2009-2011Departemen Pertanian Direktorat Jenderal PerkebunanKomp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550Telp 021-7817693 021-7815380-4 Ext-4318Fax 021-7815586 021-7815486

Updated: 16-4-2012

Sumber Data: http://www.gajimu.com/main/gaji/Gaji-Minimum/ump-2012Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja