Author
masmei-siallagan
View
291
Download
2
Embed Size (px)
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Oleh : Masmei Siallagan NIM : 809142028 TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN2010Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFUntuk mewujudkan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dengan hasil prestasi siswa yang tinggi, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompentensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa. Pada proses belajar mengajar di sekolah, sebagian besar guru masih mendominasi proses mengajar belajar dengan menerapkan pendekatan pembelajaran konvensional dan methode utama. Pada umumnya guru memulai pembelajaran, langsung pada pemaparan materi, kemudian pemberian contoh guru dan selanjutnya mengevaluasi siswa melalui latihan soal. Siswa menerima pelajaran secara pasif dan bahkan hanya menghafal tanpa memahami makna dan manfaat dari apa yang dipelajari. Akibatnya prestasi belajar di sekolah masih relative rendah dan tidak mengalami peningkatan yang berarti. Seiring diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan guru dapat
meningkatkan prestasi siswa dengan berkreasi dan berinovasi menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang berkembang saat ini.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompokkelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anak untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru. Jonson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Oleh sebab itu dalam belajar kooperatif siswa belajar lebih banyak teman mereka daripada dari guru.
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
A. Karakteristik Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar mahasiswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan akademik melalui rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan
aktivitas kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling
ketergantungan positif di antara mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap mahasiswa mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada mahasiswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam memecahkan masalah. Melalui interaksi belajar yang efektif mahasiswa lebih termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta mampu membangun hubungan interpersonal. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua mahasiswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Dengan demikian, karakteristik strategi pembelajaran kooperatif dijelaskan dibawah ini: (1) Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat siswa belajar. Semua anggota tim (anggota kelompok) harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim.
(2) Didasarkan pada Managemen Kooperatif Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai empat fungsi pokok yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan kontrol. Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif. Perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan melalui langkahlangkah pembelajaran yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok. Oleh sebab itu, perlu diatur tugas dan Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si tanggung jawab setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non tes. (3) Kemauan Untuk Bekerja Sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerjasama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan bertanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu. Misalnya, yang pintar perlu membantu yang kurang pintar. (4) Keterampilan Bekerja Sama Kemampuan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktekkan memalui aktivitas dan kegiatan yang tergambar dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat dan member kontribusi kepada keberhasilan kelompok.
B. Beberapa strategi Belajar Kooperatif Ada beberapa strategi populer yang dapat digunakan dengan semua siswa untuk belajar konten (seperti sains, matematika, ilmu sosial, bahasa seni, dan bahasa asing).. Namun, mereka sangat bermanfaat bagi ELLs untuk belajar bahasa Inggris dan isi pada waktu yang sama. Kebanyakan dari strategi ini sangat efektif dalam tim dari empat: 1. Round Robin . Menyajikan sebuah kategori (misalnya "Nama Mamalia") untuk diskusi. Minta siswa bergiliran terjadi di sekitar kelompok dan penamaan item yang cocok dengan kategori. 2. Roundtable
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si Menyajikan sebuah kategori (seperti kata-kata yang dimulai dengan "b"). Minta siswa bergiliran menulis satu kata pada suatu waktu. 3. Writearound Untuk menulis kreatif atau summarization, memberikan kalimat starter (misalnya: Jika Anda memberikan seekor gajah cookie, dia akan meminta ...). Tanyakan semua siswa di masing-masing tim untuk menyelesaikan kalimat itu. Kemudian, mereka melewati kertas mereka ke kanan, membaca satu mereka terima, dan menambahkan kalimat itu. Setelah beberapa putaran, empat besar ringkasan cerita atau muncul. Memberikan anak-anak waktu untuk menambahkan kesimpulan dan / atau mengedit salah satu favorit mereka untuk berbagi dengan kelas. 4. Numbered Heads Together Meminta siswa untuk nomor dari dalam tim mereka dari satu sampai empat. Announce a question and a time limit. Mengumumkan sebuah pertanyaan dan batas waktu. Siswa meletakkan kepala mereka bersama-sama untuk muncul dengan sebuah jawaban Memanggil nomor dan meminta semua siswa dengan nomor itu untuk berdiri dan menjawab pertanyaan. Mengenali benar tanggapan dan rumit melalui diskusi yang kaya. 5. Team Jigsaw Tugaskan setiap siswa dalam tim seperempat halaman untuk membaca dari teks (misalnya, teks studi sosial), atau seperempat dari suatu topik untuk menyelidiki atau menghafal. Setiap siswa menyelesaikan tugas nya dan kemudian mengajarkan orang lain atau membantu membentuk sebuah tim produk dengan ikut serta sepotong tekateki. 6. Tea Party
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si Siswa membentuk dua lingkaran konsentris atau dua baris saling berhadapan. Anda mengajukan pertanyaan (pada setiap konten) dan siswa mendiskusikan jawaban dengan siswa yang mereka hadapi. Setelah satu menit, di luar lingkaran atau satu baris bergerak ke kanan sehingga siswa memiliki mitra baru. Kemudian menimbulkan pertanyaan kedua untuk berdiskusi. Lanjutkan dengan lima atau lebih pertanyaan. Untuk sedikit variasi, siswa dapat menulis pertanyaan pada kartu-kartu untuk meninjau untuk tes melalui ini "Tea Party" metode. Sedangkan dua pendekatan lain yang dirancang untuk kelas-kelas rendah adalah; (1) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) digunakan pada pembelajaran membaca dan menulis pada tingkatan 2-8 (setingkat TK sampai SD) (2) Team Accelerated Instruction (TAI) digunakan pada pembelajaran matematika untuk tingkat 3-6 (setingkat TK).
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah; (1) belajar bersama dengan teman, (2) selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman, (3) saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok, (4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar dalam kelompok kecil, (6) produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat, (7) keputusan tergantung pada mahasiswa sendiri, (8) siswa aktif (Stahl, 1994). Senada dengan ciri-ciri tersebut, Johnson dan Johnson (1984) serta Hilke (1990) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah; (1) terdapat saling ketergantungan yang positif di antar anggota kelompok, (2) dapat dipertanggungjawabkan secara individu, (3) heterogen, (4) berbagi kepemimpinan, (5) berbagi tanggung jawab, Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si (6) menekankan pada tugas dan kebersamaan, (7) membentuk keterampilan sosial, (8) peran guru mengamati proses belajar mahasiswa, (9) efektivitas belajar tergantung pada kelompok. Proses belajar terjadi dalam kelompok-kelompok kecil (3-4 orang anggota), bersifat heterogen tanpa memperhatikan perbedaan kemampuan akademik, jender, suku, maupun lainnya.
C. Prinsip Dasar Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada beberapa pendekatan yang diasumsikan mampu meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa. Pendekatan yang dimaksud adalah belajar aktif, konstruktivistik, dan kooperatif. Beberapa pendekatan tersebut diintegrasikan dimaksudkan untuk menghasilkan suatu model pembelajaran yang
memungkinkan mahasiswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Belajar aktif, ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktifitas fisik semata. Mahasiswa diberi kesempatan untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat dan idenya, melakukan eksplorasi terhadap materi yang sedang dipelajari serta menafsirkan hasilnya secara bersama-sama di dalam kelompok. Mahasiswa dibebaskan untuk mencari berbagai sumber belajar yang relevan. Kegiatan demikian memungkinkan mahasiswa berinteraksi aktif dengan lingkungan dan kelompoknya, sebagai media untuk mengembangkan pengetahuannya. Pendekatan konstruktivistik dalam model pembelajaran kooperatif dapat mendorong mahasiswa untuk mampu membangun pengetahuannya secara bersama-sama di dalam kelompok. Mereka didorong untuk menemukan dan mengkonstruksi materi yang sedang dipelajari melalui diskusi, observasi atau percobaan. Mahasiswa menafsirkan bersama-sama apa yang mereka temukan atau mereka bahas. Dengan cara demikian, materi pelajaran dapat dibangun bersama dan bukan sebagai transfer dari dosen. Pengetahuan dibentuk bersama berdasarkan pengalaman serta interaksinya dengan lingkungan di dalam kelompok belajar, sehingga terjadi saling memperkaya diantara anggota kelompok. Ini berarti, mahasiswa didorong untuk membangun makna dari pengalamannya, sehingga Masmei Siallagan 809142028 - B pemahaman terhadap
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si fenomena yang sedang dipelajari meningkat. Mereka didorong untuk memunculkan berbagai sudut pandang terhadap materi atau masalah yang sama, untuk kemudian membangun sudut pandang atau mengkonstruksi pengetahuannya secara bersama pula. Hal ini merupakan realisasi dari hakikat konstruktivisme dalam pembelajaran. Pendekatan kooperatif mendorong dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk trampil berkomunikasi. Artinya, mahasiswa didorong untuk mampu menyatakan pendapat atau idenya dengan jelas, mendengarkan orang lain dan menanggapinya dengan tepat, meminta feedback serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan baik. Mahasiswa juga mampu membangun dan menjaga kepercayaan, terbuka untuk menerima dan memberi pendapat serta ide-idenya, mau berbagi informasi dan sumber, mau memberi dukungan pada orang lain dengan tulus. Mahasiswa juga mampu memimpin dan trampil mengelola kontroversi (managing controvercy) menjadi situasi problem solving, mengkritisi ide bukan persona orangnya. Model pembelajaran kooperatif ini akan dapat terlaksana dengan baik ditumbuhkan suasana belajar mahasiswa dan dosen merasa yang memungkinkan diantara jika dapat
mahasiswa serta antara
bebas mengeluarkan pendapat dan idenya, serta bebas
kelompok. Kemudian dosen serta mahasiswa lain dapat mengejar pendapat mereka tentang ide-idenya dari berbagai perspektif. Dosen juga mendorong mahasiswa untuk mampu mendemonstrasikan pemahamannya tentang pokok-pokok permasalahan yang dikaji menurut cara kelompok. Berpijak pada karakteristik pembelajaran di atas, diasumsikan model pembelajaran kooperatif mampu memotivasi siswa dalam melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga mereka merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas-tugas bersama secara kreatif. Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran di berbagai bidang studi atau
matapelajaran, baik untuk topik-topik yang bersifat abstrak maupun yang bersifat konkrit.
D. Kompetensi Kompetensi yang dapat dicapai melalui model pembelajaran kooperatif disamping; (1) pemahaman terhadap nilai, konsep atau masalah-masalah yang berhubungan dengan
disiplin ilmu tertentu Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si (2) (3) kemampuan menerapkan konsep/memecahkan masalah, kemampuan menghasilkan sesuatu secara bersama-sama berdasarkan pemahaman
terhadap materi yang menjadi obyek kajiannya, juga dapat dikembangkan (4) softskills kemampuan berfikir kritis, berkomunikasi, bertanggung jawab, serta bekerja sama. Tentu saja kemampuan-kemampuan tersebut hanya mungkin terbentuk jika
kesempatan untuk menghayati berbagai kemampuan tersebut disediakan secara memadai, dalam arti, model pembelajaran kooperatif diterapkan secara benar dan memadai.
E. Materi Materi yang sesuai disajikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif adalah materi-materi yang menuntut pemahaman tinggi terhadap nilai, konsep, atau prinsip, serta masalah-masalah aktual yang terjadi di masyarakat. Materi ketrampilan untuk menerapkan suatu konsep atau prinsip dalam kehidupan nyata juga dapat diberikan. Materi dapat berasal dari berbagai bidang studi, seperti bahasa, masalah-masalah sosial ekonomi, masalah kehidupan bermasyarakat, peristiwa-peristiwa alam, serta ketrampilan dan masalahmasalah lainnya.
F. Prosedur Pembelajaran Pada dasarnya, kegiatan pembelajaran dipilahkan menjadi empat langkah, yaitu; orientasi, bekerja kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan. Setiap langkah dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para dosen dengan berpegang pada hakekat setiap langkah sebagai berikut: (1) Orientasi Sebagaimana halnya dalam setiap pembelajaran, kegiatan diawali dengan orientasi untuk memahami dan menyepakati bersama tentang apa yang akan dipelajari serta bagaimana strategi pembelajarannya. Dosen mengkomunikasikan tujuan, materi, waktu, langkah-langkah serta hasil akhir yang diharapkan dikuasai oleh mahasiswa, serta sistem penilaiannya. Pada langkah ini mahasiswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa saja, termasuk cara kerja dan hasil akhir yang diharapkan atau sistem penilaiannya. Negosiasi Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si dapat terjadi antara dosen dan mahasiswa, namun pada akhir orientasi diharapkan sudah terjadi kesepakatan bersama. (2) Kerja kelompok Pada tahap ini mahasiswa melakukan kerja kelompok sebagai inti kegiatan pembelajaran. Kerja kelompok dapat dalam bentuk kegiatan memecahkan masalah, atau memahami dan menerapkan suatu konsep yang dipelajari. Kerja kelompok dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berdiskusi, melakukan ekslporasi, observasi, percobaan, browsing lewat internet, dan sebagainya. Waktu untuk bekerja kelompok disesuaikan dengan luasdan dalamnya materi yang harus dikerjakan. Kegiatan yang memerlukan waktu lama dapat dilakukan di luar jam pelajaran, sedangkan kegiatan yang memerlukan sedikit waktu dapat dilakukan pada jam pelajaran. Agar kegiatan kelompok terarah, perlu diberikan panduan singkat sebagai pedoman kegiatan. Sebaiknya panduan ini disiapkan oleh dosen. Panduan harus memuat tujuan, materi, waktu, cara kerja kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, serta hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai. Misalnya, mahasiswa diharapkan dapat
mengembangkan media tepatguna dalam pembelajaran. Untuk itu, mahasiswa secara bersamasama perlu berdiskusi, melakukan analisis terhadap komponen-komponen pembelajaran
seperti; kompetensi apa yang diharapkan dicapai oleh peserta didik, materi apa yang dipelajari, strategi pembelajaran yang digunakan, serta bentuk evaluasinya. Mahasiswa juga melakukan eksplorasi untuk mengembangkan media tepatguna. Eksplorasi dapat dilakukan secara
individual atau kelompok sesuai kesepakatan. Hasil eksplorasi dibahas dalam kelompok untuk menghasilkan media-media pembelajaran tepat guna yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan dinamisator bagi masing-masing kelompok, dengan cara melakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar mahasiswa, mengarahkan ketrampilan kerjasama, dan memberikan bantuan pada saat diperlukan. (3) Tes/Kuis Pada akhir kegiatan kelompok diharapkan semua mahasiswa telah mampu memahami konsep/topik/masalah yang sudah dikaji bersama. Kemudian masing-masing mahasiswa menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep/topik/masalah Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si yang dikaji. Penilaian individu ini mencakup penguasaan ranah kognitif, afektif dan ketrampilan. Misalnya, bagaimana melakukan analisis pembelajaran? Mengapa perlu melakukan analisis pembelajaran sebelum mengembangkan media? Siswa dapat juga diminta membuat prototype media tepatguna yang memiliki tingkat interaktif tinggi dalam pembelajaran, dsb. (4) Penghargaan kelompok Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. Kenaikan skor dihitung dari selisih antara skor dasar dengan sekor tes individual. Menghitung skor yang didapat masingmasing kelompok dengan cara menjumlahkan skor yang didapat mahasiswa di dalam kelompok tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Selanjutnya berdasarkan skor rata-rata tersebut ditentukan penghargaan masing-masing kelompok. Misalnya, bagi kelompok yang mendapat rata-rata kenaikan skor sampai dengan 15 mendapat penghargaan sebagai Good Team. Kenaikan skor lebih dari 15 hingga 20 mendapat penghargaan Great Team. Sedangkan kenaikan skor lebih dari 20 sampai 30 mendapat penghargaan sebagai Super Team. Anggota kelompok pada periode tertentu dapat diputar, sehingga dalam satu satuan waktu pembelajaran anggota kelompok dapat diputar 2-3 kali putaran. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan dinamika kelompok di antara anggota kelompok dalam kelompok
tersebut. Di akhir tatap muka dosen memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah dibahas pada mahasiswa. (5) Evaluasi Evaluasi belajar dilakukan pada awal pelajaran sebagai prates, selama pembelajaran, serta hasil akhir belajar mahasiswa baik individu maupun kelompok. Selama proses pertemuan itu, sehingga terdapat kesamaan pemahaman pada semua
pembelajaran, evaluasi dilakukan dengan mengamati sikap, ketrampilan dan kemampuan berpikir serta berkomunikasi mahasiswa. Kesungguhan mengerjakan tugas, hasil eksplorasi, kemampuan berpikir kritis dan logis dalam memberikan pandangan atau argumentasi, kemauan untuk bekerja sama dan memikul tanggung jawab bersama, merupakan contoh aspek-aspek yang dapat dinilai selama proses pembelajaran Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si berlangsung. Sedangkan prosedur evaluasi: (1) Penilaian individu adalah evaluasi terhadap tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang dikaji, meliputi ranah kognitif, afektif, dan ketrampilan. (2) Penilaian kelompok meliputi berbagai indikator keberhasilan kelompok seperti, kekohesifan, pengambilan keputusan, kerjasama, dsb. Kriteria penilaian dapat disepakati bersama pada waktu orientasi. Kriteria ini diperlukan sebagai pedoman dosen dan mahasiswa dalam upaya mencapai keberhasilam belajar, apakah sudah sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
STRATEGI PEMBEJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) merupakan tipe dari pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran NHT merupakan suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor, kemudian dibuat suatu kelompok dan secara acak guru memanggil nomor dari siswa untuk melaporkan hasil kerjanya. NHT dikemukakan oleh Spencer Kagan (1992). Pada model pembelajaran NHT setiap anggota dalam kelompok belajar harus saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru berkaitan dengan materi yang diajarkan. Dalam NHT siswa yang berkemampuan lebih tinggi menjadi tutor bagi siswa yang berkemampuan rendah dengan saling membantu antar anggota kelompoknya sampai setiap anggota kelompok mengetahui dan mengerti jawaban dari tugas yang diberikan. Pada model pembelajaran NHT siswa yang mempunyai nomor kepala sama (kemampuan akademik sama) diberikan soal yang sama Setelah Quiz NHT selesai maka guru menilai hasil kerja siswa dan memberikan nilai kelompok berdasarkan akumulasi dari nilai anggota kelompok yang mengikuti quiz. Skor bagi kelompok yang mendapatkan skor tertinggi, maka akan diberikan penghargaan. Cara penghitungan skor/ poin dapat dilihat pada table 1 dan 2 dan tabel perhitungan poin kelompok (tabel 4). Ada tiga kriteria penghargaan kelompok yang diberikan berdasarkan jumlah rata-rata nilai kelompok sebagai berikut: Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Nilai 50 45 nilai < 50 40 nilai < 45
Kriterianya/ penghargaannya Super Team Kriterianya/ penghargaannya Great Team Kriterianya/ penghargaannya Good Team
Aturan dasar pemberian poin pertandingan menurut slavin (1995) sebagai berikut: Tabel 1. Perhitungan Poin Pertandingan Untuk Tiga Orang Pemain Pemain A B C Tidak Seri 60 40 20 Seri untuk jumlah kartu terbanyak 50 50 20 Seri untuk jumlah kartu tersedikit 60 30 30 Seri untuk ketiga-tiganya 40 40 40
Tabel 2. Perhitungan Poin Pertandingan Untuk Empat Orang Pemain Pemain Tidak Seri Seri Seri Tiga Seri Tiga Seri untuk Empat Seri terbanyak Sedang tersedikit terbanyak Seri banyak Seri sedang dan sedikit A 60 50 60 60 50 60 50 40 B 40 50 40 40 50 30 50 40 C 30 30 40 30 50 30 30 40 D 20 20 20 30 20 30 30 40
Setelah pertandingan selesai siswa diminta menghitung kartu poin yang diperolehnya dan mencatatnya pada lembar pencatatan skor sebagai berikut: Tabel 3. Contoh lembar pencatatan poin pada setiap pertandingan Meja Pertandingan: ______Pemain A1 B1 C1 D1 Kelompok Belajar A B C D Game-1 Game- 2 Game- 3
Putaran Ke : _____Jumlah kartu Poin pertandingan
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Adapun lembar pencatatan poin/ skor kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 4. Contoh lembar pencatatan poin kelompokNama anggota Kelompok I 1 2 Dan seterusnya Jumlah nilai kelompok Rata-rata kelompok Penghargaan Kelompok Poin Pertandingan ke ..... II III IV
G. Penutup Model pembelajaran kooperatif tidak terlepas dari kelemahan di samping kekuatan yang ada padanya. Kelemahan tersebut antara lain terkait dengan kesiapan dosen dan
mahasiswa untuk terlibat dalam suatu strategi pembelajaran yang memang berbeda dengan pembelajaran yang selama ini diterapkan. Dosen yang terbiasa memberikan semua materi kepada para mahasiswanya, mungkin memerlukan waktu untuk dapat secara berangsur-angsur mengubah kebiasaan tersebut. Ketidaksiapan dosen untuk mengelola pembelajaran demikian dapat diatasi dengan cara pemberian pelatihan yang kemudian disertai dengan kemauan yang kuat untuk mencobakannya. Sementara itu, ketidaksiapan mahasiswa dapat diatasi dengan cara menyediakan panduan yang antara lain memuat cara kerja yang jelas, petunjuk tentang sumber yang dapat dieksplorasi, serta deskripsi tentang hasil akhir yang diharapkan, system evaluasi, dsb. Kendala lain adalah waktu. Strategi pembelajaran kooperatif memerlukan waktu yang cukup panjang dan
fleksibel, meskipun untuk topik-topik tertentu waktu yang diperlukan mungkin cukup dua kali tatap muka ditambah dengan kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran. Terlepas dari kelemahannya, model pembelajaran kooperatif mempunyai kekuatan dalam mengembangkan softskills mahasiswa seperti, kemampuan berkomunikasi, berfikir kritis, bertanggung jawab, serta bekerja sama. Jika kelemahan dapat diminimalkan, maka kekuatan model ini akan membuahkan proses dan hasil belajar yang dapat memacu Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si peningkatan potensi mahasiswa secara optimal. Oleh sebab itu, sangat diharapkan dosen mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif. Dosen dapat mengembangkan model ini sesuai dengan bidang studinya, bahkan mungkin dari model ini para dosen dapat
mengembangkan model lain yang lebih meyakinkan.
Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dalam Pokok Bahasan Laju Reaksi Implementasi strategi pembelajaran kooperatif dengan tipe Numbered Heads Together (NHT) pada paper ini disajikan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan laju reaksi. RPP yang disajikan hanya dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-3, mengenai materi kemolaran, orde reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan teori tumbukan.
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
DAFTAR PUSTAKA Dwi S, Retno. (2008). Strategi Pembelajaran Kimia. Penerbit Program Pascasarjana Unimed, Medan. http://www.ditnaga-dikti.org/ditnaga/files/PIP/kooperatif.pdf http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.cooperation.org/pages/cl-methods.html http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.colorincolorado.or g/educators/content/cooperative Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabet, Bandung.
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi waktu Metoda : Kimia : XI /1 :1 : 2 x 45 menit : Diskusi informasi , Diskusi kelompok, Tanya jawab Model pembelajaran yang digunakan : Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Materi pokok Indikator Tujuan Pembelajaran
: Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. : Konsentrasi larutan (Kemolaran) : Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan). : Siswa dapat menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan).
Langkah-langkah PembelajaranNo 1. Kegiatan guru Pendahuluan 1. Guru menjelaskan bahwa pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran NHT 2. Prasyaratan pengetahuan - konsep mol 3. Motivasi Bagaimana cara mencari konsentrasi larutan. Kegiatan Inti a. Tahap penjelasan materi 1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kooperatif yang terdiri dari 4-6 Kegiatan siswa 1. Mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini. 2. Siswa menjawab pertanyaan (motivasi) dari guru FASE
2.
1. Siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing.
Penjelasan materi
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si2. Guru menjelaskan tentang Konsentrasi larutan (Kemolaran) secara diskusi informasi tentang Konsentrasi larutan (Kemolaran) 3. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk bertanya tentang Konsentrasi larutan (Kemolaran) 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi Konsentrasi larutan (Kemolaran). 3. Siswa bertanya tentang hal yang tidak mereka mengerti mengenai materi Konsentrasi larutan (Kemolaran) dan materi terkait kepada guru
b. Belajar dalam kelompok 1. Guru membagikan LKS pada siswa 2. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS c. Quiz NHT (Penilaian) 1. Guru memanggil secara spontan salah satu nomor kepala misalnya nomor kepala 1. 2. Guru memerintahkan seluruh siswa yang mempunyai nomor kepala 1 dari setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal quiz. 3. Guru menilai hasil kerja siswa. Siswa yang menjawab benar dan paling cepat mendapat point paling besar.
1. Setiap Siswa Mendapatkan LKS
Belajar dalam kelompok
2. Siswa mengisi LKS dan mendiskusikannya antar anggota dalam satu kelompok sampai semua anggota kelompok mengetahui dan mengerti jawaban LKS, siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi menjadi tutor bagi anggota kelompok lainnya.
dengan nomor kepala 1 Penilaian maju ke depan kelas. 2. Seluruh siswa dengan nomor kepala 1 maju untuk mengerjakan soal quiz.1. Siswa 3. Siswa menjawab quiz dengan cermat dan tepat.
1. Guru menghitung skor kelompok dari penjumlahan skor individu yang didapat pada saat mengerjakan quiz dan memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi berupa mengumumkan ke depan kelas kelompok yang menang dan memberikan hadiah.
1. Siswa menunggu hasil pertandingan yang telah dilaksanakan. 2. Siswa yang menang menerima hadiah dari guru.
Penghargaan
3.
Kegiatan Penutup 1.Guru mengadakan evaluasi melalui tanya jawab langsung tentang materi teoriteori Konsentrasi larutan (Kemolaran) 2.Guru mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini sesuai indikator
1. Siswa menjawab pertanyaan guru 2. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran sesuai indikator
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
6. Sumber, alat, bahan, media : Sumber 1. Buku Kimia 2 Grafindo Alat, bahan, media: Charta7. Penilaian : a. Aspek yang dinilai: Kognitif : Jawaban soal quiz. Afektif : Siswa aktif dalam diskusi b. bentuk tagihan : LKS
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
LEMBARAN KERJA SISWA 1
Konsentrasi larutan (Kemolaran)
1.
Konsentrasi larutan yang mengandung 3 gram pupuk urea (CO(NH2)2, dalam 200 mL laruatan adalah.. (Ar: C=12, O=16, H=1, N=14) a. 0.125 M b. 0.25 M c. 0.375 M d. 0.5 M e. 1 M Larutan 750 mL NaOH 0.2 M mengandung NaOH (Mr=40) sebanyak a. 2 g b. 3 g c. 6 g d. 8 g e. 12 g Jika 7,1 g Na2SO4 dilarutkan dalam air hingga volume 100 mL, konsentrasi ion Na+ dalam larutan tersebut adalah (Ar : Na=23, S=32, O=16) a. 0.01 M b. 0.05 M c. 0.10 M d. 0.50 M e. 1.00 M Jika 100 mL larutan HNO3 6 M ditambahkan ke dalam 400 mL air, kemolaran larutan HNO3 setelah diencerkan adalah. a. 1.0 M b. 1.2 M c. 1.5 M d. 3.0 M e. 2.0 M
2.
3.
4.
Kunci jawaban Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si 1. 2. 3. 4. b c e b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi waktu Metoda : Kimia : XI /1 :2 : 2 x 45 menit : Diskusi informasi , Diskusi kelompok, Tanya jawab Model pembelajaran yang digunakan Standar Kompetensi : Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Indikator Tujuan Belajar
: Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. : Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi serta terapannya dalam kehidupan sehari-hari. : Orde reaksi : Menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi dan waktu reaksi. : Siswa dapat menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi dan waktu reaksi.
Kegiatan Belajar Mengajar No Kegiatan guru1. Pendahuluan 1. Persyaratan pengetahuan - Konsep mol 1.
Kegiatan siswaMendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini. Siswa menjawab pertanyaan (motivasi) dari guru
Fase
2. Motivasi 2. Bagaimana menghitung orde reaksi dan menentukan persamaan laju reaksi dari suatu data hasil percobaan? 2. Kegiatan inti a. Tahap penjelasan materiGuru membagi siswa 1. dalam beberapa kelompok kooperatif yang terdiri dari 4-6 orang 1. Guru menjelaskan informasi tentang orde 2.
Siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing siswa mendengarkan penjelasan
Penjelasan materi
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Sireaksi. 1. orde reaksi nol 2. orde reaksi satu 3. orde reaksi dua 4. orde reaksi tiga 5. orde reaksi pecahan guru tentang materi orde reaksi
No
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
FasePenjelasan materi
2. Guru memberi kesempatan bertanya 3. siswa bertanya tentang hal yang kepada siswa untuk bertanya tentang Orde tidak mereka mengerti mengenai reaksi materi orde reaksi dan materi terkait lainnya kepada guru. b. Belajar dalam kelompok 1. Guru membagikan LKS pada siswa 2. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS 1. Setiap Siswa Mendapatkan LKS 2. Siswa mengisi LKS dan mendiskusikannya antar anggota dalam satu kelompok sampai semua anggota kelompok mengetahui dan mengerti jawaban LKS, siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi menjadi tutor bagi anggota kelompok lainnya 1. 2. Siswa dengan nomor kepala 1 maju ke depan kelas. Seluruh siswa dengan nomor kepala 1 maju untuk mengerjakan soal quiz. Siswa menjawab quiz dengan cermat dan tepat.
Belajar dalam kelompok
c. Quiz NHT (Penilaian) 1. Guru memanggil secara spontan salah satu nomor kepala misalnya nomor kepala 1. 2. Guru memerintahkan seluruh siswa yang mempunyai nomor kepala 1 dari setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal quiz. 3. Guru menilai hasil kerja siswa. Siswa yang menjawab benar dan paling cepat mendapat point paling besar. d. Perhargaan 1. 1. Guru menghitung skor kelompok dari penjumlahan skor individu yang didapat pada saat mengerjakan quiz dan 2. memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi berupa mengumumkan ke depan kelas kelompok yang menang dan memberikan hadiah.
3.
Penilaian
Siswa menunggu hasil pertandingan yang telah dilaksanakan. Siswa yang menang menerima hadiah dari guru.
Perhargaan
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
No3.
Kegiatan guruPenutup 1. Guru mengadakan evaluasi melalui tanya jawab langsung tentang materi orde reaksi. 2. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini sesuai indikator
Kegiatan siswa1. Siswa menjawab pertanyaan guru 2. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran sesuai indikator
FasePenghargaan
Sumber, alat, bahan, media : Sumber 1. Buku Kimia 2 Grafindo Alat, bahan, media : ChartaPenilaian : a. Aspek yang dinilai: Kognitif : Jawaban soal quiz. Afektif : Siswa aktif dalam diskusi b. Bentuk tagihan : LKS
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
LEMBARAN KERJA SISWA 1
ORDE REAKSI 1. Berdasarkan reaksi aA + bB cC + dD, diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut. No. [A] (mol L-1) [B] (mol L-1) Laju reaksi (mol L-1 s-1) 1 0,1 0,1 5 x 10-4 2 0,1 0,2 1 x 10-3 3 0,2 0,3 3 x 10-3 4 0,5 0,2 5 x 10-3 a. Tentukan orde reaksi terhadap A dan B b. Tentukan persamaan laju reaksinya. c. Tentukan ketetapan laju reaksinya. d. Jika konsentrasi A dan B masing 5 x 10 -2, tentukan laju reaksinya. 2. Berikut data hasil percobaan dari reaksi : NO(g) + 2H2 (g) N2 (g) + 2H2O (g) No. 1 2 3 4 a. b. c. d. [NO] (mol L-1) [H2] (mol L-1) Laju reaksi (mol L-1 s-1) 3,2 9,6 1,0 4
0,06 0,1 0,06 0,3 0,02 0,5 0,04 0,5 Tentukan orde reaksi terhadap A dan B Tentukan persamaan laju reaksinya. Tentukan ketetapan laju reaksinya. Jika konsentrasi A dan B masing 1,0 x 10 -1, tentukan laju reaksinya.
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Kunci jawaban 1. No. 1 2 3 4 [A] (mol L-1) 0,1 0,1 0,2 0,5 [B] (mol L-1) 0,1 0,2 0,3 0,2 Laju reaksi -1 -1 (mol L s ) 5 x 10-4 1 x 10-3 3 x 10-3 5 x 10-3
a. Orde reaksi terhadap A 5x = 5 X=1 Orde reaksi terhadap B 2y = 2 Y=1 b. V = k [A] [B]
c. V = k [A] [B] 5 X 10-4 = k (0,1) (0,1) k = 5 x 10-2 d. V = k [A] [B] = 5 x 10-2(5 x 10-2)(5 x 10-2) = 125 x 10-6 = 1,25 x 10-4
2. No. 1 2 3 4 [NO] (mol L-1) 0,06 0,06 0,02 0,04 [H2] (mol L-1) 0,1 0,3 0,5 0,5 Laju reaksi -1 -1 (mol L s ) 3,2 9,6 1,0 4 Orde reaksi terhadap B 3y = 3 Y=1
a. Orde reaksi terhadap A 2x = 4 X=2 b. V = k [NO]2 [H2] c. V = k [NO]2 [H2] 1 = k (0,02)2 (0,5) Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si k = 5 x 103 d. V = k [NO]2 [H2] = 5 x 103(1 x 10-1)2(1 x 10-1) =5
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi waktu Metoda : : : : : Kimia XI /1 2 2 x 45 menit Diskusi informasi , Diskusi kelompok, Tanya jawab Model pembelajaran yang digunakan : Strategi NHT. pembelajaran kooperatif tipe
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Materi pokok Indikator
Tujuan Pembelajaran
: Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan teori tumbukan. : - Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis) melalui percobaan. - Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi - Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. - Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalisator. - Menjelaskan pengertian peranan katalisator dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram/grafik. : - Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis) melalui percobaan. - Siswa dapat menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi - Siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. - Siswa dapat membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalisator. - Siswa dapat menjelaskan pengertian peranan katalisator dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram/grafik
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si No1.
Kegiatan guruPendahuluan 1. Persyaratan pengetahuan - Laju reaksi, kemolaran 1.
Kegiatan siswaMendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini. Siswa menjawab pertanyaan (motivasi) dari guru
Fase
2. Motivasi Bagaimana hubungan teori tumbukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi? 2.
2.
Kegiatan inti a. Tahap penjelasan materi 1. 1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kooperatif 2. yang terdiri dari 4-6 orang 2. Guru menginformasikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan teori tumbukan. 3. Guru memberi kesempatan 3. bertanya kepada siswa untuk bertanya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan tumbukan.
Siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan teori tumbukan Siswa bertanya tentang hal yang tidak mereka mengerti mengenai materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan tumbukan dan materi terkait lainnya kepada guru.
Penjelasan materi
b. Belajar dalam kelompok 1. Setiap siswa mendapatkan 1. Guru membagikan LKS pada siswa LKS. 2. Guru membimbing siswa dalam 2. Siswa mengisi LKS dan mengerjakan LKS mendiskusikannya antar anggota dalam satu kelompok sampai semua anggota kelompok mengetahui dan mengerti jawaban LKS, siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi menjadi tutor bagi anggota kelompok lainnya
Belajar dalam kelompok
c. Quiz NHT (Penilaian) 1. Siswa dengan nomor kepala 1 1. Guru memanggil secara spontan maju ke depan kelas. salah satu nomor kepala misalnya nomor kepala 1. 2. Guru memerintahkan seluruh 2. Seluruh siswa dengan nomor siswa yang mempunyai nomor kepala 1 maju untuk kepala 1 dari setiap kelompok mengerjakan soal quiz. maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal quiz. 3. Guru menilai hasil kerja siswa. 3. Siswa menjawab quiz dengan Siswa yang menjawab benar dan cermat dan tepat. paling cepat mendapat point paling besar.
Penilaian
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
No
Kegiatan gurud. Penghargaan 1. Guru menghitung skor kelompok dari penjumlahan skor individu yang didapat pada saat mengerjakan quiz dan memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi berupa mengumumkan ke depan kelas kelompok yang menang dan memberikan hadiah.
Kegiatan siswa1. a. siswa menunggu hasil pertandingan yang telah dilaksanakan. b. siswa yang menang menerima hadiah dari guru.
Fase
Penghargaan
3.
Kegiatan Penutup 1. Guru mengadakan evaluasi melalui tanya jawab langsung tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan tumbukan.
1. siswa menjawab pertanyaan guru
2. Guru mengarahkan siswa untukdapat menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini sesuai indikator
2.Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran sesuai indikator
6. Sumber, alat, bahan, media : Sumber 1. Buku Kimia 2 Grafindo Alat, bahan, media : Charta7. Penilaian : a. Aspek yang dinilai: Kognitif : Jawaban soal quiz. Afektif : Siswa aktif dalam diskusi b. bentuk tagihan : LKS
Masmei Siallagan 809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
LEMBARAN KERJA SISWA 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DAN TUMBUKAN.
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi! 2. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi pereaksi. Bagaimana pengaruhi kenaikan konsentrasi pereaksi terhadap laju reaksinya! 3. Apalagi konsentrasi masing-masing pereaksi diperbesar 2 kali, berapa nilai laju reaksi yang baru? Asumsikan reaksi merupakan reaksi orde 2 untuk masing-masing pereaksi. A+BC
4. Bentuk pereaksi (padatan) mempengerahui laju reaksi. Jelaskan pernyataan tersebut dan beri contoh. 5. Apakah yang dimaksud dengan katalis? 6. Jelaskan hubungan teori tumbukan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi!
Masmei Siallagan 809142028 - B