Upload
anastasia-febrianti
View
29
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sss
Citation preview
STATUS UJIAN
KEDOKTERAN KELUARGA
HERPES ZOSTER
DISUSUN OLEH:
Anastasia Febrianti
0961050001
PEMBIMBING:
dr. Dina Wijayanti
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
PERIODE 6 OKTOBER – 8 NOVEMBER 2014
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2014
STATUS KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
STATUS PASIENFasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Malaka Jaya
Nomor Rekam Medis : 2498.M
DATA ADMINISTRASITanggal 24 Oktober 2014 Diisi oleh : Anastasia Febrianti NIM : 09-001
Pasien Keterangan
Nama Tn. Monang S.
Umur 62 tahun
Alamat Delima 2/100 Rt. 004/003
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Kristen
Pendidikan Sarjana
Pekerjaan Guru Pensiun 2 tahun
Status Perkawinan Menikah Mempunyai 1 orang anak
Kedatangan yang ke - 1 Pasien datang sendiri
Telah diobati sebelumnya Belum
Alergi obat Tidak
Sistem pembayaran BPJS
Data PelayananAnamnesis (dilakukan secara autoanamnesis)
A. Keluhan Utama
Nyeri daerah perut kiri
B. Keluhan Tambahan
Panas disertai ruam kemerahan daerah perut kiri
C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada daerah perut sebelah kiri sejak
kurang lebih 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan seperti terbakar disertai
rasa panas yang terus-menerus. Menurut pasien keluhan dirasakan muncul
secara tiba-tiba. Keluhan nyeri dirasakan akan bertambah bila pasien
sedang diam atau daerah keluhan tersentuh sesuatu. Awalnya timbul rasa
nyeri disertai ruam kemerahan pada kulit yang menyebar dari bagian tepi
perut sebelah kiri ke arah perut depan dan punggung belakang,
berkelompok menyerupai pulau-pulau. Untuk mengurangi rasa nyeri
pasien hanya beristirahat sampai nyeri hilang dengan sendirinya. Sehari-
hari pasien seorang pensiunan yang senang berinteraksi dengan tetangga
sekitar dan juga membantu bersih-bersih pekerjaan rumah bersama
istrinya. Pasien belum pernah mengalami sebelumnya hal seperti ini maka
ketika muncul keluhan, pasien minum obat maag karena pasien mengira
keluhan tersebut menyerupai sakit lambung biasa, keluhan tidak
berkurang. Pasien merasa keluhannya seperti mengganjal dan tidak
nyaman namun pasien masih dapat tidur seperti biasa. Keluhan lain yang
dirasakan pasien tidak ada, demam disangkal, BAB dan BAK biasa, nafsu
makan biasa. Riwayat alergi atau kontak dengan penderita yang memiliki
keluhan serupa disangkal, riwayat darah tinggi dan kencing manis
disangkal. Di dalam keluarga pasien tidak ada anggota keluarga yang
memiliki keluhan yang sama seperti dengan pasien dan tidak ada yang
memiliki alergi. Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Ayah pasien meninggal saat berusia 70 tahun karena stroke dan ibu pasien
saat berusia 62 tahun karena gagal jantung. Pasien jarang berolahraga.
Riwayat merokok sejak SD, minum kopi dan minum alkohol disangkal.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Di dalam keluarga pasien, tidak ada anggota keluarga yang memiliki
keluhan yang sama seperti dengan pasien dan tidak ada yang memiliki
alergi. Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ayah pasien
meninggal saat berusia 70 tahun karena stroke dan ibu pasien saat berusia
62 tahun karena gagal jantung.
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: meninggal
DATA ANGGOTA KONTAK SERUMAH
No. Nama Umur Status Jenis Kelamin Pekerjaan Riwayat Penyakit
1 Sarmaida 60 tahun Istri Perempuan Guru Sehat
2 35 tahun Anak Laki-laki Karyawan Sehat
E. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat
alergi atau kontak dengan penderita yang memiliki keluhan serupa
disangkal, riwayat darah tinggi dan kencing manis disangkal. Pasien juga
belum pernah mengalami sakit berat yang mengakibatkan dirawat di
rumah sakit.
F. Riwayat Perilaku dan Kebiasaan Pribadi
Pasien menyukai sekali makan-makanan yang pedas dan asin. Pasien
jarang berolahraga. Riwayat merokok sejak SD, minum kopi dan minum
alkohol disangkal.
G. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal dengan istri yang usianya 60 tahun. Pasien memiliki 1 anak
laki-laki dari pernikahannya dengan istrinya dan pernikahan ini adalah
pernikahan pertama baik pertama pasien maupun istri. Dulu istri pasien
bekerja sebagai guru di SMP Negeri 15. Namun sekarang, istri pasien telah
pensiun. Pasien tinggal di rumah pribadi dengan pencahayaan sinar
matahari cukup dan ventilasi udara yang cukup terdapat di ruang tamu.
Luas rumah pasien sekitar 150 m2. Pasien memiliki 3 kamar tidur dengan
ventilasi baik, terdapat juga ruang tamu, dapur, dan 1 kamar mandi serta
gudang dan teras kecil. Lantai rumah pasien terbuat dari keramik, atap
rumah terbuat dari genteng, langit-langit dalam rumah pasien nampak
terawat. Sumber air yang digunakan adalah air PAM. Hubungan sosial
pasien dengan keluarga harmonis dan baik, begitu juga dengan tetangga
rumah pasien dan aktif dalam perkumpulan masyarakat.
PEMERIKSAAN FISIKA. Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital termasuk status gizi
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Tinggi Badan : 163 cm
Berat Badan : 58 kg
IMT : BB/ (TB)2 = 58/(1,63)2= 21,88
Kriteria:
- Kurang : < 18,5
- Normal : 18,5-22,9
- Lebih : >23
- Pra Obes : 23-24,9
- Obese kelas I : 25-29.9
- Obese kelas II : >30
Status Gizi : Normal
Tanda Vital :
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 88x/menit
- Nafas : 24x/menit
- Suhu : 36.5oC
B. Status Generalis
Kepala : Normocephali, rambut hitam dan beberapa rambut
putih, distribusi merata, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya langsung dan tidak langsung +/+, ukuran pupil
3mm/3mm, isokor, lensa jernih/jernih
Telinga : Liang telinga lapang/lapang, tidak ada serumen,
sekret -/-
Hidung : Tidak ada deformitas, liang hidung lapang/lapang,
sekret -/-
Tenggorokan : Uvula ditengah, arkus faring simetris, arkus faring
tidak hiperemis, tonsil tidak hiperemis, T1-T1
Gigi dan mulut : Oral higienis kesan cukup
Leher : KGB tidak teraba membesar
Paru
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris
Perkusi : Paru kanan dan kiri sonor
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, Rh -/-, Wh -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V sinistra
Perkusi : Batas Paru Hati : ICS 6 garis mid klavikula dextra
Batas Paru Lambung : ICS 5 garis axilaris anterior
sinistra
Batas Jantung kanan : ICS 5 garis mid klavikula dextra
Batas Jantung kiri : ICS 6 garis axilaris anterior
sinistra
Kesan: Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : Normal, Gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Rata
Auskultasi : Bising usus (+), normal 6x/menit
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar, NT (-),
defence muscular (-)
Ekstremitas :
Atas : Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-), pulsasi a.
radialis teraba kanan dan kiri
Bawah : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-), pulsasi a
dorsalis pedis teraba kanan dan kiri
Status Neurologis : Refleks fisiologis
Biseps : Kanan & Kiri normal (++/++)
Triseps : Kanan & Kiri normal (++/++)
APR : Kanan & Kiri normal (++/++)
KPR : Kanan & Kiri normal (++/++)
Test Sensibilitas (Ekstremitas superior et inferior)
Rasa Raba : Kanan & Kiri normal (+/+)
Rasa Nyeri : Kanan & Kiri normal (+/+)
Suhu : Kanan & Kiri normal (+/+)
Status Lokalis : Status Dermatologi
Lokasi : Perut kiri dan punggung kiri
Penyebaran : Regional
Bentuk : Tidak teratur
Ukuran : Numular
Batas : Tegas
Tepi : Teratur, aktif
Tengah : Menonjol, tidak ada central healing
Efloresensi : Eritema, papul dan krusta
C. Pemeriksaan Penunjang :
Pasien tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tambahan.
PERUMUSAN MASALAH KESEHATAN PASIENDIAGNOSTIK HOLISTIK
A. ASPEK PERSONAL
l Keluhan Utama: Nyeri daerah perut kiri
l Kekhawatiran : Pasien khawatir penyakitnya sulit diobati dan akan
timbul komplikasi lain
l Harapan : Pasien berharap agar penyakitnya segera sembuh dan
tidak kambuh kembali
B. ASPEK KLINIS
l Diagnosa Kerja : Herpes Zoster
l Diagnosa Banding : Varicella
l Diagnosa Gizi : Baik
C. ASPEK RESIKO INTERNAL
l Pasien usia 62 tahun
l Pasien sering bekerja serabutan sehingga terkadang kelelahan
D. ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA DAN LINGKUNGAN
l Pasien tidak ada masalah psikososial, keluarga dan lingkungan
l Pasien hidup rukun bersama istri dan anaknya
E. DERAJAT FUNGSIONAL
l Derajat satu: Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas dan masih
dapat melakukan pekerjaan sendiri.
RENCANA PENATALAKSANAAN
No. Kegiatan Rencana Intervensi Sasaran Waktu Sasaran yang diharapkan
1. Aspek Personal Evaluasi:
Keluhan,
Pasien dan
keluarga
30
menit
Keluhan pasien dan
keluarga pasien dapat
kekhawatiran, dan
harapan pasien
Edukasi:
Memberikan
informasi mengenai
penyakit yang
dialami pasien,
penyebab, gejala
klinis, prognosis,
serta
pencegahannya
pasien berkurang.
Kekhawatiran pasien
dan keluarga pasien
dapat berkurang.
Pasien dan keluarga
dapat mengerti
tentang penyakit,
pencegahan dan
pengobatan atas
penyakit yang dialami
pasien.
2 Aspek Klinis
Herpes Zoster
Evaluasi:
Melakukan
pemeriksaan tanda
vital, pemeriksaan
fisik umum, dan
pemeriksaan
dermatologi.
Terapi
Acyclovir salep
kulit 3 x sehari
As. Mefenamat
(k/p)
CTM 1 x sehari
Vit B6 1 x sehari
(pengobatan untuk
5 hari)
Edukasi:
Menginformasikan
cara minum obat,
Pasien 1 hari Pasien menjalankan
terapinya dengan baik
dan sukses
pemakaian salep
dan
menginformasikan
untuk menjaga
kebersihan pribadi
dan keluarga
3. Aspek Resiko
Internal
Usia lanjut
Kebiasaan
over-
working
pasien
Kurangnya
pengetahuan
pasien dan
keluarga
mengenai
herpes zoster
Edukasi:
Memberikan
informasi ke
pasien agar
menjaga
kesehatannya
dan memberi
tahu tentang
penyakit yang
sering muncul
di usia lanjut.
Memberikan
informasi
mengenai
herpes zoster
berupa
penyebab,
pencegahan,
prognosis dan
penatalaksanan
Pasien dan
keluarga
30
menit
Pasien tidak dapat
mencegah dengan
bertambahnya usia
namun pasien bisa
menjaga agar imun
tetap stabil.
Pasien dan keluarga
dapat mengerti
tentang penyakit,
pencegahan dan
pengobatan atas
penyakit herpes
zoster.
4. Aspek
Psikososial,
Keluarga dan
Lingkungan
Pasien tidak
ada masalah
Edukasi:
Tetap menjalin
hubungan baik
dengan anggota
keluarga
Pasien dan
keluarga
1 hari Hubungan pasien dengan
keluarga tetap terjalin
baik dan harmonis
psikososial,
keluarga
dan
lingkungan.
Pasien
hidup
harmonis
bersama
keluarga
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnostic holistic dan rencana selanjutnya
Pertemuan ke-1
24 Oktober 2014
Saat kedatangan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu
1. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga pasien.
2. Menjalin hubungan yang baik dengan pasien.
3. Menjelaskan maksud kedatangan dan meminta persetujuan pasien
dengan inform consent.
4. Menganamnesa pasien, mulai dari identitas sampai riwayat psiko-
sosio-ekonomi dan melakukan pemeriksaan fisik.
5. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan dan
mempersiapkan alat yang akan dipergunakan.
6. Memastikan pasien telah mengerti tujuan prosedur pemeriksaan.
7. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien.
8. Membuat diagnostik holistik pada pasien.
9. Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis.
Pertemuan ke-2
24 Oktober 2014
Intervensi yang akan diberikan:
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi penyakit
pasien.
2. Menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut apabila keluhan belum
berkurang.
3. Menginformasikan penyebab yang dapat menyebabkan keluhan.
Pertemuan ke-3
27 Oktober 2014
Melakukan anamnesis untuk mengevaluasi penyakit pasien.
Melakukan pemeriksaan fisik dan dermatologi untuk mengevaluasi
penyakit pasien.
Mengevaluasi pengobatan yang telah diberikan.
Mengingatkan untuk melakukan pengobatan dengan teratur.
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk menjaga
kebersihan pribadi seperti mandi 2 kali dalam satu hari, ganti
pakaian bila berkeringat, menggunakan alat mandi masing-masing,
tidak saling bertukar pakaian, istirahat cukup dan makan makanan
bergizi.
Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien dalam Binaan PertamaDiagnostik holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama :
F. Aspek Personal:
Keluhan Utama: Nyeri daerah perut kiri.
Kekhawatiran: Pasien khawatir penyakitnya sulit diobati dan akan
timbul komplikasi lain.
Harapan: Pasien berharap agar penyakitnya segera sembuh dan tidak
kambuh kembali.
G. Aspek Klinis:
Diagnosa Kerja: Herpes Zoster
Diagnosa Banding: Varicella
Diagnosa Gizi: Baik
H. Aspek Resiko Internal:
Pasien usia 62 tahun
Pasien sering bekerja serabutan sehingga terkadang kelelahan
I. Aspek Psikososial:
Pasien tidak ada masalah psikososial, keluarga dan lingkungan
Pasien hidup rukun bersama istri dan anaknya
J. Derajat Fungsional:
Derajat satu yaitu pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas dan
masih dapat melakukan pekerjaan sendiri
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:
Kesadaran berobat cukup baik
Pasien mau mengkonsumsi obat-obatan secara teratur.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien:
Kebiasaan pasien yang sering kelelahan bekerja
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang herpes zoster.
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:
Memonitor kebiasaan pasien untuk mencegah kambuhan
Tetap memberi semangat pasien untuk melakukan pengobatan dan
mengkonsumsi obat teratur
Memberikan edukasi kepada keluarga agar seluruh keluarga berobat.
LAMPIRAN
Lesi Pasien
Kamar Tidur
Ruang dan Kamar Belakang
Ruang Makan, Dapur dan Kamar Mandi
Gudang dan Tempat Cuci Piring
Wawancara di Ruang Tamu
Teras Rumah
Tampak Luar Rumah