Upload
taufiq-andrian
View
6
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gaga
Citation preview
STATUS PASIEN PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. M
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 35 tahun
Alamat : Desa Matang Sagoe Kecamatan Peusangan, Bireun
Status Pernikahan : Belum menikah
Pekerjaan : -
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Aceh
Tanggal Masuk : 26 April 2014
Tanggal Pemeriksaan : 28 dan 30 April 2014
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari:
Rekam Medis
Autoanamnesis : 28 dan 30 April 2014
Alloanamnesis : 28 April 2014. Keluarga pasien kooperatif
A. Keluhan Utama:
Keluyuran
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena keluyuran sejak 1
hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sebelumnya berobat ke praktek dr., dan
diinstruksikan untuk di rawat. Pasien pergi ke laut bersama tetangga depan rumah.
Namun menurut keluarga, pasien pergi jauh dengan menggunakan sepeda motor.
Menurutnya tidak ada yang mengontrol atau memerintahkannya untuk melakukan
hal tersebut.
Menurut keluarga, pasien sering berbicara sendiri dan sering marah-marah
karena hal yang sepele. Pasien meyakini orang di sekitarnya sering
membicarakannya dan tidak suka dengan dirinya. Pasien tidak sulit tidur.
Biasanya pasien tidur pukul 10 malam. Nafsu makan pasien juga baik.
Pasien mengaku dirinya pernah mendengarkan bisikan yang menyuruhnya
untuk bunuh diri. Pasien tidak mengenal wajah yang membisikkan itu, namun
pasien meyakini yang membisikkan itu adalah syeitan yang wajahnya seperti
Suzanna. Pasien tidak pernah mendengar bisikan lagi, namun pasien masih sering
melihat syeitan. Kadang-kadang pasien sering melihat orang yang tidak berjilbab
sebagai syeitan yang mengganggunya.
Pasien mengatakan menyakini dalam hati sudah menikah. Dan
mengatakan menikah dengan pamannya yang sudah meninggal dan pasien
mengatakan dia yakin bahwa pamannya tersebut masih hidup.
pasien merasakan bahwa Pasien sekarang sedang hamil karena ada yang
bergerak-gerak di perutnya. Pasien juga mengatakan telah melakukan usg. Akhir-
akhir ini pasien juga sering masturbasi.
Pasien mengatakan bahwa hubungan pasien dengan ibunya sangat baik
namun pasien suka mencubit ibu nya jika kesal.
Pasien tidak pernah merasa pikirannya kosong seperti ditarik keluar.
Pasien tidak pernah merasa pikirannya ditanam oleh orang atau tenaga lain. Pasien
juga tidak pernah merasa apa yang ada dalam pikirannya dapat didengar oleh
orang lain. Pasien juga tidak pernah merasa dikontrol atau digerakkan oleh
sesuatu/ seseorang. Namun pasien merasa dirinya bisa membaca pikiran orang
lain.
C. Riwayat Penyakit Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Pasien sudah pernah dirawat di rumah sakit jiwa Aceh sejak kelas 2
SMP. Menurut pengakuan keluarga, ketika kelas 2 SMP pasien mengalami
kecelakaan yang mengakibatkan pasien tidak bisa berjalan dalam jangka
waktu yang lama, setelah kejadian inilah pasien sering mengamuk dan mulai
berbicara sendiri. Dulu pasien pernah mengalami kekakuan, namun keluarga
lupa kapan timbulnya.
2. Riwayat Penyakit Medis Umum
Menurut keterangan keluarga, pasien memiliki penyakit tiroid. Pasien
dan keluarga menyangkal pernah mengalami trauma kepala maupun kejang.
3. Riwayat penggunaan zat
Pasien menyangkal menggunakan zat psikoaktif.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien memiliki riwayat penyakit yang sama. Ibu pasien sudah
mengalami gangguan jiwa dari remaja.
E. Riwayat Pengobatan
Menurut keluarga, pasien teratur meminum obat yang harus diminum, dan
pasien rutin kontrol ke rumah sakit Bireun. Pasien tidak ingat nama obatnya.
F. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal
Normal
2. Riwayat masa bayi
Normal
3. Riwayat masa kanak-kanak
Normal
4. Masa RemajaTerganggu, gangguan kejiwaan muncul.
5. Masa DewasaTerganggu, gangguan jiwa berlanjut.
G. Riwayat Keluarga
Keterangan gambar:
: Laki-laki : pasien
: Perempuan : meninggal
H. Situasi Sosial Sekarang
Pasien tinggal di Balee Melati. Pasien tidak senang dengan lingkungan
tempat tinggalnya sekarang karena bau, dan ada teman yang usil.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Internus
a. Status Present :
Penampakan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nafas : 20 x/i
Frekuensi Nadi : 85 x/i
Temperatur : 36,7’c
b. Kepala : Dalam batas normal
c. Leher : Dalam batas normal
d. Paru : Dalam batas normal
e. Jantung : Dalam batas normal
f. Abdomen : Dalam batas normal
g. Ekstremitas : Dalam batas normal
h. Genetalia : Tidak diperiksa
i. Lain-lain : -
2. Status Neurologik
a. GCS : E4M6V5 = 15
b. Tanda Rangsang Meningeal : (-)
c. Peningkatan Tekanan Intra Kranial : (-)
d. Mata : Pupil bulat, isokor (+), Ø 3mm/ 3mm,
RCL (+/+), RCTL (+/+).
e. Motorik : Dalam batas normal
f. Sensibilitas : Dalam batas normal
g. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal
h. Gangguan khusus : (-)
IV. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : Perempuan, penampilan sesuai usia
2. Kebersihan : baik
3. Kerapian : baik
4. Kesadaran : Compos mentis
5. Perilaku dan psikomotor : Tenang, normoaktif
6. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. Keadaan Emosi
1. Afek : Appropiate
2. Mood : Expancy
3. Emosi
- Arus : Cepat
- Pengendalian : Baik
- Stabilitas : Stabil
- Echt/unecht : Echt
- Empati : Baik
4. Gangguan psikologis : Peningkatan libido
C. Pembicaraan
- Arus : normal
- Isi : Relevan
- Kontinuitas : Baik
- Logorrhea : (+)
D. Pikiran
1. Proses pikir
- Neologisme : (-)
- Sirkumstantialitas : (-)
- Asosiasi longgar : (-)
- Flight of ideas : (+)
- Blocking : (-)
2. Isi pikir
- Kemiskinan isi : (-)
- Preokupasi : (+)
- Waham
1. Waham bizarre : (-)
2. Waham somatik : (+)
3. Waham paranoid
- Waham curiga : (+) Riwayat
- Waham kebesaran : (-)
- Waham referensi : (-)
4. Thought
- Thought withdrawal : (-)
- Thought insertion : (-)
- Thought broadcasting : (-)
- Thought echo : (-)
5. Delution
- Delution of control : (-)
- Delution of influence : (-)
- Delution of passivity : (-)
- Delution of perception : (-)
6.Eritomania (+)
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
- Halusinasi auditorik : (+) riwayat
- Halusinasi visual : (+)
- Halusinasi somatik : (-)
- Halusinasi olfaktorik : (-)
2. Ilusi : (-)
F. Fungsi Intelektual
1. Intelektual : Baik
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi
- Diri : Baik
- Tempat : Baik
- Waktu : Baik
4. Daya ingat
- Seketika : Terganggu
- Jangka pendek : Baik
- Jangka panjang : Baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Baik
G. Daya Nilai
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : RTA terganggu
H. Tilikan (Insight)
T4 : Sadar bahwa dirinya sakit dan penderitaannya disebabkan oleh sesuatu yang
tidak diketahuinya dalam dirinya.
I. Judgement: Baik
V. RESUME
Perempuan berusia 35 tahun, datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa diantar
oleh keluarga karena pasien karena keluyuran sejak ±1 hari SMRS. Pasien
keluyuran dan sering berbicara sendiri. Pasien meyakini orang disekitarnya sering
membicarakan dirinya. Pasien meyakini dirinya hamil dan sudah menikah. Pasien
menderita penyakit tiroid. Afek terbatas, mood hipertimik, emosi stabil, flight of
ideas (+), thought of insertion (+), halusinasi visual (+), halusinasi somatik (+),
ilusi (+), daya ingat seketika terganggu.
VI. DIAGNOSIS BANDING
1. F25.0 Skizoafektif Tipe Manik
2. F22.0 Gangguan Waham Menetap
3. F20.0 Skizofrenia Paranoid
VII.DIAGNOSIS SEMENTARA
F25.0 Skizoafektif Tipe Manik
EVALUASI MULTIAKSIAL
Axis I : F25.0 Skizoafektif Tipe Manik
Axis II : Tidak ada diagnosis
Axis III : E00-G90 Penyakit Endokrin, Nutrisi Dan Metabolik
Axis IV : Tidak ada diagnosis
Axis V : GAF Scale 60-51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
VIII.TATALAKSANA
a. Terapi psikofarmaka
- Haloperidol tab 5 mg 3x1
- Depakote tab 250 mg 1x1
b. Psikoedukasi terhadap pasien: Memberikan penjelasan kepada pasien tentang
apa yang dialaminya saat ini termasuk penyakit yang dideritanya, kemungkinan
penyebab penyakitnya, meyakinkan pasien untuk teratur minum obat dan
menjelaskan dampak buruknya jika pasien tidak teratur minum obat.
Selanjutnya menyampaikan keadaan pasien apabila telah mengalami perbaikan
maka boleh untuk dijemput pulang dan bersosialisasi lagi seperti dulu.
c. Psikoedukasi terhadap keluarga: Memberikan penjelasan kepada keluarga
tentang penyakit pasien saat ini dan meminta keluarga untuk ikut berperan aktif
dalam upaya untuk kesembuhan pasien, termasuk di dalamnya yaitu berusaha
agar pasien tidak putus pengobatan antipsikotik.
IX. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam