Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    1/46

    http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    2/46

    STATISTIKDAERAH

    PROVINSI KEPULAUAN RIAU

    2 15

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    3/46

    STATISTIK DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2015

    Katalog BPS : 1101002.21

    No. Publikasi BPS : 21000.1315

    ISSN : 2442-6296

    Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

    Jumlah Halaman : 40 halaman

    Penanggung Jawab : Drs. Dumangar Hutauruk, M.Si

    Penulis : Dian Ariyanti

    M. Risqal, S.Si, M.Si

    Lifiana, SST, SE, M.SiAldizah Dajustia Hutami, S.ST

    Editor : Ir. Zunadi, M. NatResEcon

    Cover : Eling Kusnandar H, A.Md

    Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    4/46

    KATA PENGANTAR

    Buku Statistik Daerah (Statda) Provinsi Kepulauan Riau 2015 merupakan series publikasi dari

    tahun sebelumnya. Publikasi ini memuat berbagai data dan informasi terpilih seputar Kepulauan

    Riau dengan dilengkapi analisis sederhana.

    Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada

    informasi/indikator yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor. Publikasi ini,

    diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi

    kegiatan pembangunan.

    Semoga publikasi ini, dapat memenuhi kebutuhan data statistik, bagi instansi/dinas pemerintah,

    swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Akhir kata, kami ucapkan terima kasihkepada semua pihak yang ikut berperan dalam penerbitan publikasi ini.

    Kepala Badan Pusat Statistik

    Provinsi Kepulauan Riau

    Drs. Dumangar Hutauruk, M.Si

    NIP. 19610709 199003 1 001

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    5/46

    DAFTAR ISI

    1. Geografi dan Iklim 1

    2. Pemerintahan 3

    3. Penduduk 5

    4. Ketenagakerjaan 7

    5. Pendidikan 9

    6. Kesehatan 11

    7. Perumahan 13

    8. Pembangunan Manusia dan Kemiskinan 15

    9. Pertanian 17

    10. Listrik dan Air 21

    11. Perdagangan 23

    12. Konstruksi 25

    13. Hotel danPariwisata 27

    14. Transportasi dan Komunikasi 29

    15. Perbankan dan Investasi 31

    16. Harga-harga 33

    17. Pengeluaran Penduduk 35

    18. Pendapatan Regional 37

    19. Perbandingan Regional 39

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    6/46

    1Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu

    provinsi di Indonesia secara geografis terletak pada

    posisi yang sangat strategis dan berbatasan

    langsung dengan beberapa negara di Asia Tenggara,

    seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kamboja.

    Provinsi ini terdiri dari 5 Kabupaten dan 2 Kota,

    yaitu Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan,

    Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga, Kabupaten

    Kepulauan Anambas, Kota Batam dan Kota

    Tanjungpinang. Provinsi Kepulauan Riau

    mempunyai luas daratan sebesar 10.595,41km2 dan

    lautan sebesar 417.012,97 km2 terletak pada

    029LS - 440LU dan 10322BT - 1094BT.

    Provinsi Kepulauan Riau sebagai daerah yang

    beriklim tropis mempunyai keunikan tersendiri

    dibanding daerah lainnya di Indonesia, dimana

    hujan turun hampir sepanjang tahun.Selama tahun

    2014 Provinsi Kepulauan Riau lebih sedikit diguyur

    hujan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun

    2014 terjadi hujan sebanyak 171 hari sedangkan

    pada tahun 2013 terjadi hujan sebanyak 201 hari.

    Rata-rata curah hujan pada tahun 2014 sebesar

    140,3 mm, dengan curah hujan tertinggi terjadi di

    Kota Tanjungpinang dan terendah di Kabupaten

    Natuna.

    Keadaan Provinsi Kepulauan Riau secara

    umum beriklim laut tropis basah dengan suhu

    udara rata-rata sepanjang tahun 2014 berkisar

    26,3C, dengan kelembaban udara rata-rata 84,8%,

    dan kecepatan angin 6,8 knot.

    Provinsi Kepulauan Riau hampir 96 persennya

    adalah lautan dan terdiri dari banyak pulau-pulau

    kecil yang membuat masyarakat di Provinsi ini

    sebagian besar mata pencahariannya adalah

    nelayan. Hal ini seharusnya membuat pemerintah

    lebih aktif peran sertanya dalam memajukan sektor

    perikanan yang sebagian besar merupakan

    pendapatan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau.

    Statistik Geografi dan Iklim

    Provinsi Kepulauan Riau, 2014Uraian 2014

    Luas

    - Daratan (km2) 10 595,41

    - Lautan (km2) 417 012,97

    Pulau 1 795

    Kecamatan 63

    Desa/Kelurahan 416

    Suhu (C) 26,3

    Curah hujan (mm) 140,3

    Hujan (hari) 171Kecepatan Angin (knot) 6,8

    Kelembaban Udara (%) 84,8

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2015

    GEOGRAFI DAN IKLIM

    Tahun 2014 Provinsi Kepulauan Riau Lebih Sediki t Diguyur Hujan

    Pada tahun 2014 ter jadi hujan s ebanyak 171 hari dengan rata-rata curah hu jan 140 mm

    lebih besar diband ingkan d engan tahun 2013 ter jadi hujan sebanyak 201 hari dengan

    rata-rata curah hu jan 223 mm

    Peta Provinsi Kepulauan Riau

    *** Tahukah Anda

    Hanya sekitar lima persen saja luas daratan

    dari seluruh luas Provinsi Kepulauan Riau.

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    7/46

    2 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Sumber : Kepulauan Riau DalamAngka , 2015

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka , 2015

    Kabupaten Natuna mempunyai persentase

    luas daratan terbesar di Propinsi Kepulauan Riau,

    yaitu kurang lebih sebesar 27 persen, kemudian

    Kabupaten Lingga 20 persen, Kabupaten Bintan 16

    persen, Kota Batam 15 persen, Kabupaten Karimun

    14 persen dan Kabupaten Kepulauan Anambas

    sebesar 6 persen. Sedangkan Kota Tanjungpinang

    mempunyai persentase luas daratan terkecil di

    Provinsi Kepulauan Riausebesar 2 persen.

    Berdasarkan relief dan topografinya, di antara

    Kabupaten/kota yang terletak di Kepulauan Riau

    terbentang lautan. Beberapa pulau yang relatif

    besar diantaranya adalah Pulau Bintan, dimana

    terletak ibukota Provinsi Kepulauan Riau yaitu

    Tanjungpinang, Pulau Batam dimana terletak kota

    terbesar dan termodern di Provinsi Kepulauan Riau,.

    Pulau Lingga, Pulau Natuna dan Kepulauan

    Anambas

    Provinsi Kepulauan Riau tergolong daerah yang

    kurang subur karena tanahnya mengandung

    bauksit. Hal ini pula yang membuat sektor pertanian

    masih kurang dilirik sebagai mata pencaharian

    utama.

    Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah

    kepulauan dengan luas lautan yang besar, dimana

    luas daratannya kurang lebih sekitar 5 persen saja,

    hal ini yang membuat sektor perikanan menjadi

    sumber mata pencaharian utama pendudukProvinsi Kepulauan Riau. Beberapa kekayaan alam

    Provinsi Kepulauan Riau seperti laut dan isinya serta

    pantai-pantai yang eksotis dapat dijadikan obyek

    wisata yang dapat menarik banyak wisatawan, baik

    dalam dan luar negeri.

    GEOGRAFI DAN IKLIM

    Laut Natuna Terbesar

    Kabup aten Natuna mempuny ai persentase luas lautan terbesar di Propinsi Kepu lauan

    Riau, yaitu kurang lebih s ebesar 52 persen

    Persentase Luas Daratan Kabupaten/Kota diProvinsi Kepulauan Riau, 2014

    *** Tahukah Anda

    Di Kepulauan Riau ada 1.401 pulau yang

    belum berpenghuni dari 1.795

    pulau yang ada.

    Persentase Luas Lautan Kabupaten/Kota diProvinsi KepulauanRiau, 2014

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    8/46

    3Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    3

    179

    773

    20

    152

    0 2

    181

    15 50

    77

    603

    29

    252

    3 1

    89

    1 0

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    900

    SD SMP SMA D I D II D III D IV S 1 S 2 S 3

    L P

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka , 2015

    Provinsi Kepulauan Riau adalah salah satu

    Provinsi yang mengalami pemekaran wilayah

    (kabupaten/kota) sejak era otonomi daerah. Sejak

    berdiri Provinsi Kepulauan Riau berdiri berdasarkan

    UU Nomor 25 tahun 2002 yang mencakup Kota

    Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan,

    Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna dan

    Kabupaten Lingga.

    Pada tahun 2008 Provinsi Kepulauan Riau

    mengalami pemekaran wilayah, berdasarkan UU

    No.33/2008, Kabupaten Natuna dibagi menjadi

    kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan

    Anambas.

    Seperti halnya provinsi lain di Indonesia,

    jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Provinsi

    Kepulauan Riaucenderung terus meningkat. Untuk

    kondisi tahun 2014, terjadi penambahan sebanyak

    71 orang pegawai. Pertumbuhan peningkatanpenambahan pegawai di Provinsi Kepulauan Riau

    pada tahun 2014 sebesar 3,06 persen. Pada tahun

    2014 ini penambahan pegawai masih didominasi

    oleh pegawai laki-laki. Secara total PNS di Provinsi

    Kepulauan Riau masih didominasi oleh perempuan

    dengan persentase mencapai 38,03 persen.

    Tidak saja kuantitas/jumlah pegawai yang

    mengalami peningkatan, dari segi kualitas juga

    cenderung memperlihatkan adanya perbaikan.

    Pegawai yang memiliki pendidikan tinggi meningkat

    di satu sisi, sementara disisi lain jumlah pegawai

    dengan pendidikan SMU kebawah mengalami

    penurunan. Sehingga besar harapan akan terjadi

    peningkatan kualitas layanan terhadap masyarakat.

    Uraian 2012 2013 2014

    Kabupaten 5 5 5

    Kota 2 2 2

    Kecamatan 59 66 66

    Desa/Kelurahan 416 416 416

    Jumlah PNS 2 209 2 314 2 385

    - Laki-Laki 1 232 1 303 1 330

    - Perempuan 977 1 011 1 055

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    Banyaknya PNS di Pemerintah DaerahProvinsi Kepulauan Riau

    Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis kelamin,2014

    PEMERINTAHAN

    Tiga Puluh Satu Persen PNS di Kepu lauan Riau Berp endidikan Tingg i

    Jumlah p egawai neger i sipi l di l ingku ngan Pemda Kepulauan Riau cenderung terus

    menin gkat. Pada tahun 2014, 31persen PNS di lingk ung an Pemda Provinsi K epulauan Riau

    berpend idikan tin ggi (DI/S1 keatas)

    Statistik Pemerintahan di Provinsi Kepulauan Riau,2012-2014

    *** Tahukah Anda

    Data terakhir menunjukkan, tidak terdapat

    penambahan jumlah doktor (pegawai

    dengan pendidikan S3) di lingkungan

    Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau.

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    9/46

    4 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    laki-laki

    Perempuan

    0.91

    1.75

    0.18

    1.07

    1.66

    0.18

    0.00

    0.200.40

    0.60

    0.80

    1.00

    1.20

    1.40

    1.60

    1.80

    2.00

    Dana

    Perimbangan

    Dana

    Penyesuaian

    Lain-lain

    Pendapatan yang

    Sah

    2013 2014

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka , 2015

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka , 2015

    Jumlah anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau

    pada tahun 2014 adalah 45 orang. Fraksi Partai

    Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai rising

    startelah berhasil menempatkan 9 orang wakilnya

    di DPRD Kepulauan Riau. Fraksi Golkar dapat 8 kursi,

    fraksi Demokrat dapat 7 kursi dan fraksi Hanura

    dapat 5 kursi, fraksi PKS dapat 4 kursi, dan fraksi

    PKB dan Gerindra sama-sama dapat3 kursi.

    Berdasarkan jenis kelamin, jumlah anggota

    DPRD Kepulauan Riau laki-laki lebih dominan. Dari45 kursi yang tersedia, ada sekitar 39 orang laki-lakidan 6 orang perempuan.

    APBD merupakan salah satu stimulus bagi

    pertumbuhan perekonomian daerah. Pada tahun2014, realisasi APBD Provinsi Kepulauan Riau

    menghabiskan anggaran sekitar 2,92 trilliun untuk

    membiayai pembangunan. Angka inimeningkat biladibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar

    2,84 trilliun.

    APBD Kepulauan Riau sebagian besarbersumber pada dana perimbangan,yang padatahun 2014 ini nilainya mengalami penurunan

    dibandingkan tahun sebelumnya. Danaperimbangan pada tahun 2014 sebesar 1,66 triliun

    atau turun sekitar 88 milyar dibandingkan dengan

    tahun sebelumnya yang nilainya pada tahun 2013sebesar 1,75 trilliun.

    Berlawanan dengan peningkatan dana

    perimbangan, PAD Kepulauan Riau mengalamipeningkatan di tahun 2014 sekitar 126 milyar daritahun 2013. Dan untuk lain-lain pendapatan

    yangsah mengalami stagnansi sebesar 18 miliar

    sama dengan tahun sebelumnya yang nilainya padatahun 2013 yang juga sebesar 18 miliar.

    Anggota DPRD Provinsi Kepulauan RiauTahun 2014

    PEMERINTAHAN

    Golkar dan Demokrat Pal ing Dominan di K ep. Riau

    Golkar dan Demokrat m asing-masing berhasi l m enjadi partai pemenang Pemilu di

    Kep. Riau dengan perolehan 9 kursi di DPRD

    Realisasi APBD Provinsi Kepulauan Riau,2013-2014

    *** Tahukah Anda

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah

    pemilihan Gubernur Kepulauan Riau secara

    langsung oleh rakyat dilaksanakan pada

    tahun 2005.

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    10/46

    5Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    -150000 -100000 -50000 0 50000 100000 150000

    0-4

    5-9

    10-14

    15-19

    20-24

    25-29

    30-34

    35-39

    40-44

    45-49

    50-54

    55-59

    60-64

    65-69

    70-74

    75+

    P

    L

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka , 2015

    Jumlah penduduk Kepulauan Riau pada tahun

    2014 mencapai 1 914 415 jiwa, yang terdiri dari

    980 159 laki-laki dan 937 256 perempuan, dimana

    rata-rata kepadatan penduduk di Kepulauan Riau

    berkisar 181 orang per kilometer persegi. Angka

    yang tergolong relatif tidak terlalu padat. Dari

    jumlah tersebut, lebih dari setengahnya berada di

    Kota Batam.

    Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di

    Kepulauan Riau pada tahun 2014 lebih banyak

    penduduk laki-laki. Hal ini ditunjukkan dari data sex

    ratio yang mendekati 104,58 persen, yang berarti

    ada 105 orang laki-laki di antara 100 perempuan.

    Dari grafik piramida penduduk Provinsi

    Kepulauan Riau 2013 persentase penduduk

    terbanyak terdapat pada kelompok umur produktif

    (20-34 tahun), baik untuk penduduk laki-laki

    maupun penduduk perempuan. Persentasependuduk terbesar kedua terletak pada kelompok

    umur balita (0-4tahun) baik untuk laki-laki maupun

    perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa angka

    pertumbuhan penduduk Kepulauan Riau tahun

    2014 sebesar 3,01 persen saja.

    Uraian 2012 2013 2014

    Jumlah

    Penduduk (jiwa)1 805 089 1 861 373 1 914 415

    Pertumbuhan

    Penduduk (%) 3,21 3,12 3,01Kepadatan

    Penduduk

    (jiwa/km2)

    170 176 181

    Sex Ratio(L/P)

    (%)104,85 104,71 104,58

    % Penduduk menurut Kelompok Umur (thn)

    0-14 30,4 30,7 30,88

    15-64 67,5 67,2 66,93

    >65 2,1 2,1 2,2

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    Piramida Penduduk Kep. Riau, 2014

    PENDUDUK

    Pendud uk Pro vinsi K epulauan Riaupada Tahun 2014 Berjumlah 1.917.415 j iwa

    Jika dibandingk an tahun sebelum nya, ter jadi peningk atan jum lah penduduk

    diProvin si Kepulauan Riau sebesar 3,01persen.

    Indikator Penduduk Kepri, 2014

    *** Tahukah Anda

    Pada tahun 2014, persentase penduduk

    terbesar kedua berada di usia balita antara

    0-4 tahun.

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    11/46

    6 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    12%

    8%4%

    5%

    2%59%

    10%

    Karimun Bintan Natuna

    Lingga Kep. Anambas Batam

    Tanjungpinang

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka , 2015

    Kota Batam merupakan kabupaten/kota

    dengan penduduk terbanyak, lebih dari separuh

    penduduk Provinsi Kepulauan Riau tinggal di Kota

    Batam, dengan kepadatan penduduk mencapai 697

    orang per kilometer persegi. Fenomena ini terkait

    potensi Kota Batam sebagai salah satu kota industri

    dan perdagangan internasional di Indonesia.

    Sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja

    yang menjadi tujuan utama kaum migran atau

    pendatang.

    Disisi lain, Kota Tanjungpinang sebagai ibukota

    Provinsi Kepulauan Riau dengan jumlah penduduk

    196.986 orang, memiliki kepadatan penduduk

    tertinggi yaitu 822 orang per km2, hal ini

    dikarenakan luas Kota Tanjungpinang yang hanya

    sekitar 239,50 km2.

    Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun

    2014 memiliki sex ratio tertinggi sebesar 107 yangberarti ada 107 orang laki-laki dari 100 orang

    perempuan.

    Kabupaten Natuna dengan kepadatan

    penduduk terendah yang hanya sebanyak 26 orang

    per km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 72 519

    orang dan dengan luas daratan sebesar 2 814,26

    km2.

    UraianJumlah

    Penduduk

    Kepadatan

    Penduduk

    per km2

    Distribusi

    Persentase

    Karimun 223 117 146 11,64

    Bintan 151 123 87 7,88

    Natuna 73 470 26 3,83

    Lingga 88 274 42 4,60

    Kep. Anambas 39 892 68 2,08

    Batam 1 141 816 727 59,55

    Tanjungpinang 199 723 834 10,42

    Prov. Kepri 1 917 415 181 100,00

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    PENDUDUK

    59,55 Persen Pendu duk Kep. Riau Tinggal di Kota Batam

    Pada tahun 2014, kepadatan pendudu k tert inggi ter jadi di Kota Tanjungpin ang

    Indikator Kependudukan Provinsi Kepulauan Riau 2014

    Distribusi PersentasePendudukKabupaten/kota di ProvinsiKepulauan Riau,

    2014

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    12/46

    7Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Sumber : Hasil Survei Sakernas BPS Kepulauan Riau, 2015

    Tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengantahun 2013. Pada tahun 2013 TPAK nya sebesar65,58 persen naik menjadi 65,95 persen pada tahun2014. Ini sejalan dengan tingkat pengangguran yangmengalami sedikit peningkatan di mana pada tahun2013 tingkat pengangguran sebesar 6,25 persen

    naik menjadi 6,69 persen pada tahun 2014. Padatahun 2013 persentase penduduk yang bekerja diProvinsi Kepulauan Riau sebesar 93,75 persen turunmenjadi 93,31 persen pada tahun 2014. Hal inisesuai dengan kaidah normatif, di mana jika jumlahpengangguran meningkat maka jumlah yang bekerjamenjadi turun.

    Dilihat dari standar upah minimum yangditetapkan oleh Pemerintah Provinsi KepulauanRiau juga mengalami kenaikan dari tahun ketahun.Pada tahun 2012 UMP baru mencapai

    Rp. 1.015.000, lalu meningkat menjadiRp. 1.365.087 (meningkat 34,49 persen) di tahun2013 dan pada tahun 2014 menjadi Rp. 1.902.598(meningkat 39,38 persen).

    Kendati tidak ada jaminan bahwa semuaperusahaan telah menerapkan gaji sama denganUMP, namun setidaknya hal ini secara kasar dapatmenunjukkan adanya peningkatan kesejahteraanpekerja, karena peningkatan penghasilan masihlebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan hargabarang-barang dan jasa yang dikonsumsi.

    Penyerapan tenaga kerja di Provinsi KepulauanRiau belum merata jika dilihat dari sektorutamanya. Penduduk yang bekerja diklasifikasikanberdasarkan tiga sektor utama, yaitu: primer (P),sekunder (S) dan tersier (T). Dari ketiga sektorutama itu, jumlah pekerja terbesar di ProvinsiKepulauan Riau pada tahun 2013, bekerja padasektor tersier, kemudian sektor sekunder danterakhir sektor primer. Penduduk yang bekerja padasektor tersier sebesar 52,15 persen, sektorsekunder sebesar 35,51 persen dan sektor primer

    hanya 12,34 persen.

    Uraian 2012 2013 2014

    TPAK 66,25 65,58 65,95

    Tingkat Pengangguran (%) 5,37 6,25 6,69

    Bekerja (%) 94,63 93,75 93,31

    UMP (Rp) 1 015 000 1 365 087 1 902 598

    Bekerja di SektorPrimer

    115 802 113 709 96 345

    Bekerja di SektorSekunder

    259 424 259 674 264 994

    Bekerja di SektorTersier

    449 341 421 816 458 317

    Sumber :Hasil Survei Sakernas BPS Provinsi Kep.Riau, 2015

    Persentase Penduduk Provinsi Kepulauan RiauBekerja Menurut Sektor Utama, 2012-2014 (%)

    Statistik KetenagakerjaanProvinsi Kepulauan Riau, 2012-2014

    KETENAGAKERJAAN

    Sektor Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan d an Hotel

    MasihMenyerap Pekerja Paling Banyak

    Dari seluruh penduduk usia kerja, sekitar 28,52 persen bekerja di sektor ini

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    13/46

    8 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Sumber : Hasil Survei Sakernas BPS Kepulauan Riau, 2015

    Berdasarkan data statistik tenaga kerjaProvinsi Kepulauan Riau, persentase jumlah pekerjayang bekerja pada sektor formal lebih besardibandingkan pekerja yang bekerja pada sektorinformal. Pada tahun 2014 sebesar 69,12 persenpekerja yang bekerja pada sektor formal dan 30,88persen pekerja yang bekerja pada sektor informal.

    Sedangkan jika dilihat dari tingkat pendidikanpekerja, maka persentase pekerja dengan tingkatpendidikan SLTA pada tahun 2014 paling besar,yaitu sebesar 46,40 persen, lalu diikuti denganpekerja dengan tingkat pendidikan SLTP ke bawahsebesar 40,78 persen dan pekerja dengan tingkatpendidikan S1/S2/S3 sebesar 9,60 persen. Sebagianbesar yang terserap pada lapangan pekerjaan diProvinsi Kepulauan Riau masih memiliki pendidikanyang rendah.

    Rendahnya pendidikan pekerja, serta statuspekerjaan pada sektor informal akan berimplikasipula pada tingkat pendapatan yang diterima yangbisa dipastikan relatif rendah. Ditambah lagi jikadilihat dari jam kerjanya, para pekerja di ProvinsiKepulauan Riau masih banyak yang bekerja dibawah

    jam kerja normal. Ini artinya, pertumbuhanekonomi yang terjadi belum mampu menciptakanlapangan kerja. Kondisi diatas kemungkinan terkait

    juga dengan struktur ekonomi Provinsi KepulauanRiau yang bersandar pada sektor tersier.Perkembangan pariwisata dalam arti luas telah

    menciptakan banyak kesempatan pada sektorinformal yang sebagian besar tidak memerlukanpersyaratan keahlian tertentu. Disisi lain lapanganpekerjaan yang mengharuskan ketrampilan ataupunpendidikan khusus jumlahnya terbatas dan masihbanyak yang belum mampu dimasuki oleh parapekerja Provinsi Kepulauan Riau (terjadi miss matchketenagakerjaan), seperti juga yang terjadi didaerah lainnya di Indonesia. Namun masih sedikitberuntung bahwa kondisi tersebut berangsur-angsur membaik, yang ditunjukkan olehpeningkatan kesempatan kerja, pendapatan

    pekerja, serta pekerja dengan pendidikan tinggi.

    Uraian 2012 2013 2014

    Status Pekerjaan (%)

    - Pekerja Formal 68,97 71,30 69,12

    - Pekerja Informal 31,03 29,70 30,88

    Pendidikan (%)

    - SLTP ke bawah 42,04 41,50 40,78

    - SLTA 45,44 45,68 46,40

    - D-I/DII/DIII 4,85 3,06 3,22

    - S1/S2/S3 7,67 9,75 9,60

    Jam Kerja

    - Di bawah 35 jam

    seminggu13,45 15,97 13,79

    - 35 jam/lebih

    seminggu86,55 84,03 86,21

    Sumber: Hasil Backasting Hasil Proyeksi Penduduk,

    BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2015

    Persentase TPAK dan TPTdiProvinsi Kepulauan Riau, 2012-2014

    KETENAGAKERJAAN

    Persentase Pekerja Informal Mening kat

    Terjadi peningkatan jumlah pekerja informal pada tahun 2014 sebesar 3,96 persendibandingkan tahun sebelumnya

    Statistik KetenagakerjaanProvinsi Kepulauan Riau, 2012-2014

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    14/46

  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    15/46

    10 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Sumber : Statistik Kesra Kepulauan Riau, 2015

    Sumber : Statistik Kesra Kepulauan Riau, 2015

    Untuk mendapatkan gambaran yang lebih

    relevan dalam pendidikan dan perubahan yang

    terjadi bisa diperoleh dengan indikator rata-rata

    lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS).

    Rata-rata Lama Sekolah di Provinsi Kepulauan Riau

    mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang

    hanya sebesar 7,61 tahun meningkat menjadi 7,73

    tahun pada tahun 2014. Di Indonesia angka rata-

    rata lama sekolah juga mengalami peningkatan

    pada tahun 2014 sebesar 9,64 tahun naik

    dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 9,63

    tahun.

    Harapan Lama Sekolah penduduk Provinsi

    Kepulauan Riau juga mengalami peningkatan

    selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2013 angka

    harapan lama sekolah Provinsi Kepulauan Riau

    sebesar 12,26 tahun meningkat menjadi 12,51

    tahun pada tahun 2014. Sedangkan Indonesia

    peningkatannya cukup besar pada tahun 2014,

    dimana pada tahun 2013 angka harapan lama

    sekolah sebesar 12,1 tahun meningkat menjadi

    12,39 tahun pada tahun 2014.

    Kualitas pendidikan berkaitan erat dengan

    ketersediaan fasilitas, dimana salah satu

    indikatornya adalah rasio murid-guru, yaitu rasio

    yang menggambarkan beban seorang guru dalam

    mengajar sekelompok murid. Di Provinsi Kepulauan

    Riau, rasio murid-guru untuk tingkat SD, SLTP dan

    SLTA rata-rata masih di bawah 25. Berarti, proses

    belajar mengajar pada ketiga jenjang pendidikan

    tersebut masih berlangsung secara optimal karena

    rasio yang maksimal sebanyak 25 murid untuk

    seorang guru.

    PENDIDIKAN

    Rata-rata Lama Sekolah di Prov insi K epulauan Riau Lebih Ting gi

    d ibandingkan Indonesia

    Rata-rata Lama SekolahProvinsi Kepulauan Riau dan Indonesia,

    2013-2014 (Tahun)

    Angka Melek HurufProvinsi Kepulauan Riau dan Indonesia,

    2013-2014(Persen)

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    16/46

    11Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Sumber : Hasil Susenas BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2015

    7.7812.56

    30.8725.00

    16.28

    3.58

    1.16

    2.76

    Persentase Penduduk yang BerobatJalan Sebulan Terakhir Menurut Tempat

    Berobat, 2014

    RS PemerintahRS Swasta

    Praktek Dokter/Poliklinik

    Puskesmas/Pustu

    Praktek Nakes

    Praktek Batra

    Penduduk Provinsi Kepulauan Riau lebih

    memilih bidan sebagai penolong kelahiran terakhir,

    kemudian diikuti oleh dokter, dukun bersalin dan

    terakhir tenaga medis lain. Selama kurun waktu

    2012-2014 persentase penolong kelahiran terakhir

    oleh bidan terus mengalami penurunan, yaitu dari

    57,6 persen pada tahun 2012 turun menjadi 56,0

    persen pada tahun 2013 dan kembali turun menjadi

    52,7 persen pada tahun 2014. Sedangkan

    persentase penolong kelahiran terakhir oleh dukun

    bersalin relatif stabil dengan persentase kecil yakni

    dari 2,4 persen pada tahun 2012 menjadi 3,0 persen

    pada tahun 2013 dan 0,3 persen pada tahun 2014.

    Berbeda dengan bidan dan dukun bersalin,

    persentase penolong kelahiran terakhir oleh dokter

    semakin menunjukkan peningkatan selama kurun

    waktu 2012-2014, yaitu dari 38,4 persen pada tahun

    2012 menjadi 44,3 persen pada tahun 2014. Hal ini

    menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan

    pengetahuan tentang pentingnya kesehatan

    penduduk Provinsi Kepulauan Riau semakin

    meningkat sehingga dapat menggunakan jasa

    dokter sebagai penolong kelahirannya yang

    tentunya biayanya lebih mahal dari jasa bidan atau

    dukun bersalin.

    Sementara itu angka harapan hidup

    penduduk Provinsi Kepulauan Riau terus meningkat

    dari 68,85 tahun pada tahun 2012, meningkat

    menjadi 69,05 tahun pada tahun 2013 dan menjadi

    69,15 tahun pada tahun 2014.

    Uraian 2012 2013 2014

    Penolong Kelahiran Terakhir (%)

    - Dokter 38,4 40,5 44,3

    - Bidan 57,6 56,0 52,7

    - Tenaga Medis Lain 1,3 0,2 0,3

    - Dukun Bersalin 2,4 3,0 2,4

    - Famili/Keluarga 0,4 0,3 0,3

    Angka Harapan Hidup

    (tahun)68,85 69,05 69,15

    Sumber : Hasil Susenas BPS Provinsi Kepulauan Riau,

    2015

    KESEHATAN

    Harapan Hidup Pendudu k Semakin Panjang

    Selama tiga tahun terakhir, angka harapan hidup meningkat dari 68,85 tahun di tahun

    2012, menjadi 69,05 tahun di tahun 2013 dan 69,15 tahun di tahun 2014

    Statistik Kesehatan ProvinsiKepulauan Riau, 2012-2014

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    17/46

    12 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Membaiknya kesadaran maupun kemampuan

    ekonomi masyarakat tentu belum cukup memenuhi

    untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat.

    Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan sisi

    lain yang harus dipenuhi guna menjaga hal tersebut.

    Apa yang telah ada di Kepulauan Riau, tampaknya

    masih belum terlalu membanggakan. Jumlah sarana

    kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun

    2014 relatif sedikit. (lihat gambar di samping).

    Jumlah rumah sakit di Kepulauan Riau tahun

    2014 berjumlah 28 unit atau bertambah 1 unit

    dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Begitu

    juga dengan jumlah puskesmas yang bertambah 2

    unit pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun

    2013. Sementara itu, jumlah puskesmas keliling

    turun drastis 40 unit pada tahun 2014 sehingga

    hanya tersisa 45 unit saja di Provinsi Kepulauan

    Riau. Dan puskesmas pembantu yang menunjukkanpeningkatan, yakni bertambah 91 unit pada tahun

    2014 menjadi 312 unit.

    Keberadaan fasilitas layanan kesehatan tentu

    harus diikuti dengan ketersediaan tenaga medisnya.

    Secara umum terjadi peningkatan jumlah tenaga

    medis di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun

    2013 kecuali jumlah dokter yang berkurang cukup

    drastis dari 1269 orang pada tahun 2013 menjadi

    967 orang saja pada tahun 2014. Namun demikian

    Provinsi Kepulauan Riau masih membutuhkan lebih

    banyak tenaga medis terutama di pulau.

    Ketersediaan sarana dan prasarana di atas

    tentu saja mendukung taraf kesehatan masyarakat

    Provinsi Kepulauan Riau secara umum. Hal ini

    tercermin dari makin meningkatnya angka harapan

    hidup penduduk Provinsi Kepulauan Riau. Angka

    harapan hidup tahun 2012 adalah 68,85 tahun

    meningkat menjadi 69,05 tahun pada tahun 2013

    dan kembali meningkat menjadi 69,15 tahun pada

    tahun 2014.

    Uraian 2012 2013 2014

    Rumah Sakit 26 27 28

    Puskesmas 68 73 75

    Puskesmas Keliling 72 75 45

    Puskesmas

    Pembantu220 221 312

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    KESEHATAN

    Jum lah Sarana Kesehatan di Provinsi K epulauan Riau Relat if Menurun

    Jumlah rumah sakit, puskesmas, dan puskesmas pembantu pada tahun 2014 bertambahmasing-masing sebanyak 1; 2; 91 unit. Hanya puskesmas keliling yang berkurangsebanyak 30 unit pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.

    Jumlah Sarana Kesehatan di ProvinsiKepulauan Riau, 2012-2014

    Sumber :Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    0 2000 4000

    Dokter

    Dokter Gigi

    Farmasi

    Perawat

    Bidan

    Ahli Gizi

    Teknis

    Kesmas

    Sanitasi

    Terapi Fisik

    1269

    196

    468

    3238

    1432

    141

    154

    317

    137

    26

    967

    192

    516

    3 427

    1 544

    139

    420

    203

    121

    54 2014

    2013

    Banyaknya TenagaKesehatandi Provinsi Kepulauan Riau, 2013-2014

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    18/46

    13Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    85%

    15%

    Air Bersih Tidak Bersih

    16%

    70%

    14%

    Air bersih/air hujan Air kemasan/isi ulang Tidak punya

    Sebagai tempat untuk menghabiskan sebagianbesar waktu bagi seluruh anggota keluarga, rumahyang sehat tentu merupakan prasyarat penting.

    Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)rumah tinggal yang dapat dikategorikan sehatadalah yang memiliki luas lantai per kapita minimal

    20 m

    2

    . Berdasarkan hasil Susenas yang dilakukanoleh BPS, didapatkan fakta bahwa persentaserumah tangga dengan luas lantai kurang dari 20persen tahun 2014 menurun cukup signifikan yaknihanya sebanyak 8,88 persen saja dibandingkandengan tahun sebelumnya yang mencapai 12persen. Hal tersebut dikaitkan dengankesejahteraan masyarakat yang semakin meningkatsehingga mempunyai kemampuan lebih untukmemiliki rumah dengan luas lantai lebih dari 20meter persegi.

    Meski dari sisi luas lantai mengalami

    peningkatan kualitas, namun tidak dapat dipungkiribahwa masih ada rumah tangga yang menggunakanlantai tanah sebagai alas rumahnya. Ada sebanyak0,47 persen rumah tangga yang menggunakanlantai tanah pada tahun 2014, dan persentasetersebut meningkat dibandingkan tahunsebelumnya yang hanya sebesar 0,34 persen. Selainitu, pada tahun 2014 persentase rumah tangga yangmenggunakan atap layak dan dinding permanenmasing-masing sebesar 97,64 persen dan 75,00persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwakualitas perumahan di Kepulauan Riau sudahmemadai.

    Di samping kualitas rumah, akses rumahtangga terhadap air minum bersih cukup baik. Daridata Susenas 2014, 85 persen rumah tangga yangtelah menggunakan sumber air minum bersih. Dari

    jumlah tersebut, 70 persen di antaranyamenggunakan air kemasan/isi ulang, dan ledengsebagai sumber air minum. Namun demikian,pemerintah tetap berkewajiban untuk terusmenyediakan air bersih bagi warganya.

    Uraian 2012 2013 2014

    Rumahtangga dengan

    luas lantai

  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    19/46

    14 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    68%

    20%

    2% 4%6%

    0%

    Milik Sendiri Sewa Dinas

    Kontrak Bebas Sewa Lainnya

    Masalah perumahan, tidak hanya sebatasbagaimana orang tersebut bisa tinggal di rumahyang layak. Kemajuan ekonomi dan makin tingginya

    rasa individualisme membuat faktor kepemilikan

    juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.Sampai saat ini, kepemilikan rumah sebagian besarhanya bisa diakses oleh penduduk golongan

    menengah keatas. Sangat jarang penduduk lapisan

    bawah punya akses untuk memiliki rumah tinggalyang layak.

    Kebijakan pemerintah pusat dalam menangani

    kepemilikan rumah bagi si miskin masih sangat

    terbatas. Pemerintah hanya mampu membantu

    dengan pemberian subsidi bunga KPR yang belum

    tentu dapat dinikmati oleh lapisan masyarakat

    bawah. Padahal, masalah perumahan bagi

    masyarakat ekonomi lemah bukan hanya masalah

    suku bunga kredit perumahan rakyat (KPR) semata.

    Namun demikian untuk Provinsi Kepulauan Riau,

    status penguasaan bangunan tempak tinggal milik

    sendiri menunjukkan peningkatan di tahun 2014

    yang berarti bahwa kesejahteraan masyarakatnya

    semakin meningkat.

    Selama dua tahun terakhir, status penguasaan

    bangunan tempat tinggal mengalami perubahan.

    Terjadi pergeseran distribusi/kompisisi status

    penguasaan bangunan tempat tinggal. Tahun 2014,

    komposisi bangunan tempat tinggal dengan status

    milik sendiri mengalami peningkatan dibandingkan

    dengan tahun sebelumnya, sedangkan bangunantempat tinggal dengan status sewa mengalami

    penurunan. Perlu ditekankan kembali bahwa yang

    menurun maupun meningkat di sini bukan jumlah

    bangunan tempat tinggalnya tetapi komposisi

    terhadap total keseluruhan bangunan tempat

    tinggal menurut status penguasaanya.

    PERUMAHAN

    Kom posisi Sewa dan Kon trak Temp at Tinggal Meningkat

    Meningkatnya komposisi status penguasaan bangunan tempat tinggal milik sendiri di ProvinsiKepulauan Riau tahun 2014 sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

    Status Penguasaan Bangunan TempatTinggal di Provinsi Kepulauan Riau

    Tahun 2014 (Persen)

    Status Penguasaan Bangunan TempatTinggal di Provinsi Kepulauan Riau

    Tahun 2013 (Persen)

    Sumber: Hasil Susenas BPS Prov. Kep. Riau, 2015

    Sumber: Hasil Susenas BPS Prov. Kep. Riau, 2015

    62%

    25%

    3%4%

    6%

    0%

    Milik Sendiri Sewa Dinas

    Kontrak Bebas Sewa Lainnya

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    20/46

    15Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    64.00

    66.00

    68.00

    70.00

    72.00

    74.00

    2012 2013 2014

    72.3673.02 73.40

    67.70 68.3168.90

    Kepulauan Riau Indonesia

    Manusia sebagai subyek sekaligus obyek dari

    pembangunan, oleh karena itu keberhasilan

    pembangunan suatu daerah dapat tercermin dari

    seberapa besar peningkatan kualitas manusianya di

    daerah tersebut. Indeks Pembangunan Manusia

    (IPM) adalah salah satu indikator yang sampai saat

    ini dipercaya untuk mengukur pembangunan

    kualitas manusia. Penghitungan IPM meliputi

    bidang kesehatan (angka harapan hidup), bidang

    pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama

    sekolah), dan bidang ekonomi (daya beli per kapita).

    Indeks Pembangunan Manusia Provinsi

    Kepulauan Riau memperlihatkan kecenderungan

    yang meningkatselama 3 tahun terakhir dan patut

    dibanggakan. IPM Kepulauan Riau di atas IPM

    Nasional (gambar di samping). Hal Ini

    mengindikasikan adanya kemajuan atau

    keberhasilan pembangunan manusia yang dilakukan

    oleh pemerintah daerah provinsi. Namun demikian,

    pembangunan manusia tidak berhenti sampai di

    sini saja, perlu ditingkatkan lagi sampai semua

    aspek pembangunan manusia mencapai titik

    idealnya.

    Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan

    Riau tahun 2014 meningkat tipis dibandingkan

    dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013

    penduduk yang tergolong miskin sebanyak 119,1

    ribu jiwa atau sekitar 6,35 persen dari total

    penduduk, sedangkan di tahun 2014 jumlah

    penduduk miskin bertambah menjadi 124,2 ribu

    jiwa atau 6,40 persen dari total penduduk Provinsi

    Kepulauan Riau. Penduduk miskin di Provinsi

    Kepulauan Riau terutama terkonsentrasi di kota

    metropolitan seperti Batam. Oleh karena itu

    program pemerintah dalam pengentasan

    kemiskinan perlu memperhatikan sebaran

    penduduk miskin.

    Uraian 2013 2014

    Garis Kemiskinan (Rp) 398 903 425 967

    Jumlah Penduduk

    Miskin (000 jiwa)119,1 124,2

    Persentase Penduduk

    Miskin (%)6,35 6,40

    Sumber :BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2015

    Catatan:

    Penduduk miskin adalah penduduk yangmemiliki rata-rata pengeluaran per kapita

    per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

    - Garis Kemiskinan adalah nilai pengeluarankebutuhan minimum makanan yangdisetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita per hari ditambah kebutuhanminimum non-makanan yang mencakup

    perumahan, sandang, pendidikan dankesehatan.

    PEMBANGUNAN MANUSIA DAN

    KEMISKINAN

    IPM Kepulauan Riau menunjukkan peningkatan selama periode 2012-2014 dan selaluberada di atas IPM Indonesia

    Statistik Kemiskinan Kepri, 2013-2014

    Perbandingan Indeks Pembangunan ManusiaProvinsi Kepulauan Riau dan Indonesia

    Tahun 2012-2014 (Persen)

    Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2015

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    21/46

    16 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    6.32 6.34 6.36 6.38 6.4

    2013

    2014

    6.35

    6.40

    Masalah kemiskinan merupakan salah satu

    persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian

    pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek

    penting untuk mendukung Strategi Penanggulanan

    Kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan

    yang akurat dan tepat sasaran.

    Kemiskinan bisa dikatakan sebagai cerminan

    dari ketidakberhasilan dalam membangun manusiaseutuhnya. Kemiskinan yang terjadi tentu

    merupakan implikasi dari ketidakmampuan untuk

    mendapatkan nafkah secukupnya guna memenuhi

    kebutuhan ekonomi keluarga (walaupun ada

    sebagian penduduk mempertahankan kemiskinan

    karena budaya). Hal ini kemungkinan besar terkait

    juga dengan pendidikan yang tidak memadai

    sehingga kemampuan untuk memperoleh pekerjaan

    menjadi terbatas. Ditambah lagi faktor kesehatan

    yang secara otomatis tidak dapat dijaga secara

    optimal.

    Walaupun persentase penduduk miskin

    Kepulauan Riau tahun 2014 meningkat 0,05 persen,

    namun jika dilihat lebih dalam lagi, indeks

    kedalaman (P1) dan indeks keparahan (P2)

    kemiskinan semakin kecil yang artinya jarak antara

    penduduk miskin dengan garis kemiskinan serta

    jarak di antara penduduk miskin semakin sempit.

    Keadaan tersebut menuntut kebijakan

    pemerintah daerah berpihak dan terfokus dalam

    upaya pengentasan kemiskinan secara keseluruhan

    baik dari pengurangan jumlah penduduk miskin

    serta mempersempit jarak antara penduduk miskin

    dengan garis kemiskinan dan penduduk miskin

    lainnya yang ditandai dengan semakin kecilnya nilai

    indeks kedalaman (P1) dan indeks keparahan

    kemiskinannya (P2).

    Statistik Kemiskinan Provinsi Kepulauan Riau2013-2014

    Uraian 2013 2014(2) (3)

    Jumlah Penduduk

    Miskin (000 jiwa)119,1 124,2

    Indeks Keparahan (P2) 0,26 0,18

    Indeks Kedalaman (P1) 1,02 0,74Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2015.

    Persentase Penduduk MiskinProvinsi Kepulauan Riau, 2013-2014

    PEMBANGUNAN MANUSIA DAN

    KEMISKINAN

    Jumlah penduduk miskin naik dari 6,35 persen pada tahun 2013 menjadi 6,40 persen pada

    tahun 2014

    *** Tahukah Anda

    Sebagian besar penduduk miskin di

    Provinsi Kepulauan Riau tinggal di

    daerah pedesaan dengan mata

    pencaharian utama sebagai nelayan dan

    buruh

    Sumber :Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    22/46

    17Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Secara umum, perekonomian Provinsi

    Kepulauan Riau ditopang oleh lapangan usaha

    Industri Pengolahan dengan Kota Batam sebagai

    pusatnya. Namun demikian, jika dilihat dari potensi

    daerah/lokal yang dimiliki maka lapangan usaha

    pertanian subsektor perikanan merupakan potensi

    utama yang dimiliki oleh Kepulauan Riau sebagaiprovinsi yang sebagian besar wilayahnya adalah

    lautan.

    Walaupun secara kasat mata sebagian besar

    wilayah Kepulauan Riau merupakan perairan laut,

    bukan berarti Kepulauan Riau tidak memiliki potensi

    pertanian daratan. Data dari Dinas Pertanian,

    Kehutanan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau

    mencatat bahwa luas lahan sawah di Kepulauan

    Riau seluas 1.623 Ha yang tersebar di Kabupaten

    Keimun, Kabupaten Bintan, Kabupaten Natuna dan

    Kabupaten Kepulauan Anambas. Sedangkan lahanbukan sawah di Kepulauan Riau seluas 411.955 Ha

    yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota. (lihat

    tabel di samping).

    Lahan bukan sawah mendominasi jenis lahan

    pertanian di Kepulauan Riau dengan proporsi paling

    besar adalah lahan bukan sawah dengan status

    sementara tidak diusahakan. Hal ini dapat

    dimaklumi karena lahan di Kepulauan Riau ini

    tergolong lahan yang kurang subur dengan

    mengandalkan perairan dari air hujan. Lahandengan kriteria tersebut hanya cocok untuk lahan

    perkebunan dimana tanaman tidak membutuhkan

    air terlalu banyak seperti tanaman perkebunan

    (kepala sawit, karet, sagu, dll.), tanaman palawija

    (ubi kayu, jagung) dan tanaman buah (buah naga,

    mangga, rambutan, durian, dll.). Dapat dipastikan

    pada musim kemarau dimana debit air hujan

    berkurang banyak lahan yang sementara tidak

    diusahakan.

    Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah

    Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2014

    Kab/KotaLahan

    Sawah (Ha)

    Lahan

    Bukan

    Sawah (Ha)

    (1) (2) (3)

    Karimun 194 32 404

    Bintan 52 105 653

    Natuna 735 127 822

    Lingga - 94 282

    Anambas 642 32 769

    Batam - 10 809

    Tjpinang - 8 216

    Jumlah 1 623 411 955

    Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan

    Peternakan Provinsi Kepulauan Riau, 2015

    Luas Lahan Bukan Sawah

    Menurut Jenis Lahan Tahun 2014

    Jenis LahanLahan

    Sawah (Ha)

    (1) (2)

    Tegal/Kebun 46 740

    Ladang/Huma 31 327

    Perkebunan 94 145

    Ditanami Pohon/ HutanRakyat

    56 067

    Padang Penggembalaan/

    Rumput16 443

    Sementara Tidak Diusahakan 106 889

    Lainnya 60 344

    Jumlah 411 955

    Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan

    Peternakan Provinsi Kepulauan Riau,2015

    PERTANIAN

    Proporsi Lahan Bu kan Sawah Kepulauan Riau Didom inasi oleh

    Lahan Berstatus Sementara Tidak Dius ahakan

    25,9 persen lahan bukan sawah di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2014 adalah lahan bukan

    sawah dengan status sementara tidak diusahakan.

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    23/46

    18 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    -

    2.00

    4.00

    6.00

    8.00

    10.00

    12.00

    14.00

    Padi Jagung Ubi

    Kayu

    Ubi

    Jalar

    Kacang

    Tanah

    3.612.33

    11.93

    7.97

    1.00

    3.642.34

    12.42

    7.98

    1.00

    2013 2014

    Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kondisigeografis daerah kepulauan dan kondisi tanah diProvinsi Kepulauan Riau tergolong tanah tandus

    (produktivitasnya rendah). Kondisi tanah di

    Kepulauan Riau didominasi oleh tanah merah yangmengandung mineral bauksit sehingga kurangcocok dijadikan lahan sawah.

    Keadaan tanah di Provinsi Kepulauan Riautersebut menjadi faktor penyebab produksitanaman pangan (padi) yang rendah sehingga

    provinsi ini belum mampu memenuhi kebutuhanpangan domestik. Tanaman ubi kayu mempunyai

    produktivitas paling tinggi, kemudian tanaman ubi

    jalar dan tanaman padi di urutan ketiga.

    Luas panen dan produksi tanaman pangan

    Provinsi Kepulauan Riau untuk komoditas padi dan

    ubi kayu relatif meningkat pada tahun 2014.

    Sedangkan luas panen dan produksi komoditas

    jagung, ubi jalar dan kacang tanah relatif menurun.Seperti tanaman pangan utama padi, luas

    panen tahun 2014 meningkat sangat kecil 1,58

    persen dan produksinya naik 2,41 persen. Luas

    panen dan produksi ubi kayu tahun 2014 juga

    meningkat masing-masing sebesar 1,12 persen dan

    5,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sementara itu, luas panen dan produksi tanaman

    pangan jagung, ubi jalar, dan kacang tanah turun

    pada tahun 2014.

    Dari sisi produktivitas, pada tahun 2014

    produktivitas padi di Kepulauan Riau mencapai 3,64

    ton perhektar, jauh di bawah produktivitas ubi kayu

    dan ubi jalar yang masing-masing sebesar 12,42 ton

    perhektar dan 7,98 ton perhektar. Secara umum

    terjadi kenaikan produktivitas tanaman pangan

    Kepulauan Riau tahun 2014 walaupun dengan

    presentase yang relatif kecil (hanya di bawah 1

    persen).

    Uraian 2013 2014

    Padi

    Luas panen (ha) 379 385

    Produksi (ton) 1 370 1 403

    Jagung

    Luas panen (ha) 339 301

    Produksi (ton) 790 703

    Ubi kayu

    Luas panen (ha) 715 723

    Produksi (ton) 8530 8 979

    Ubi jalar

    Luas panen (ha) 237 226

    Produksi (ton) 1890 1 804

    Kacang tanah

    Luas panen (ha) 169 155

    Produksi (ton) 169 155

    Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan

    Peternakan Provinsi KepulauanRiau,2015

    PERTANIAN

    Produk tivitas Tanaman PanganMeningk at

    Produktivitas padi di Provinsi Kepulauan Riau meskipun masih rendah namun masihmengalami peningkatan yang relatif kecil.

    Statistik Tanaman Pangan Kepulauan Riau,2013-2014

    Sumber :Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    Produktivitas Tanaman PanganKepulauan Riau, 2013-2014 (Ton/Ha)

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    24/46

    19Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Potensi subsektor perikanan Provinsi

    Kepulauan Riau sangat besar. Hal tersebut tidak

    mengherankan karena sebagian besar wilayah

    Kepulauan Riau berupa lautan. Pada tahun 2014

    produksi tangkapan ikan laut meningkat sebesar

    12,28 persen yaitu dari 361.942 ton pada tahun

    2013 menjadi 306.395 ton di tahun 2014. Samahalnya dengan perikanan tangkap, produksi

    perikanan budidaya Provinsi Kepulauan Riau juga

    meningkat bahkan peningkatannya lebih besar

    dibandingkan perikanan tangkap yakni sebesar

    212,59 persen di tahun 2014.

    Produksi buah-buahan di Provinsi Kepulauan

    Riau tahun 2014 relatif meningkat walaupun ada

    beberapa komoditas yang produksinya menurun.

    Produksi unggulan buah rambutan yang merupakan

    komoditas buahutama Kepulauan Riau mengalami

    peningkatan yang signifikan di tahun 2014sebesar56,68 persen. Demikian juga dengan produksi buah-

    buahan lainnya seperti durian, jeruk dan pisang juga

    mengalami peningkatan masing-masing sebesar

    220,36 persen; 42,73 persen dan 26,27 persen.

    Sedangkan untuk komoditas nangka dan nanas

    mengalami penurunan masing-masing sebesar

    21,14 persen dan 41,51 persen.

    Secara umum, produksi tanaman sayur-

    sayuran tahun 2014 mengalami peningkatan jika

    dibandingkan dengan tahun 2013 kecuali komoditaskangkung. Tiga komoditas tanaman sayur-sayuran

    yang mengalami peningkatan terbesar adalah

    kacang panjang, buncis dan cabe besar. Sedangkan

    kangkung mengalami penurunan produksi sebesar

    3,12 persen.

    Uraian 2012 2013 2014

    Tangkap 360 560 361 942 406 395

    Budidaya 27 092 29 383 91 848

    Sumber: Kepulauan RiauDalam Angka, 2015

    Produksi Tanaman Buah-buahandi Provinsi Kepulauan Riau (Ton)

    Uraian 2012 2013 2014

    Nangka 2 904 3 670 2 894

    Nanas 1 850 1 708 999

    Durian 4 743 2 284 7 317

    Jeruk 162 227 324

    Pisang 6 654 5 897 7 446

    Rambutan 7 296 4 658 7 438

    Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan

    Provinsi Kepulauan Riau,2015

    Produksi Tanaman Sayur-sayurandi Provinsi Kepulauan Riau (Ton)

    Uraian 2012 2013 2014

    Sawi 3 789 4 275 4 464

    Kacang Panjang 4 656 4 728 7 296

    Bayam 3 406 4 282 4 727

    Kangkung 5 850 6 562 6 357

    Cabe Besar 2 235 1 852 3 434

    Ketimun 6 166 7 300 9 647

    Terong 1 276 1 083 1 506

    Tomat 110 158 206

    Cabe Rawit 1 102 926 1 119

    Buncis 985 802 1 020

    Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan PeternakanProvinsi Kepulauan Riau,2015

    PERTANIAN

    Provinsi K epulauan Riau Memil ik i Potensi Perikanan y ang Besar

    Produksi perikanan tangkap dan budidaya mengalami peningkatan nilai produksinya

    *** Tahukah Anda

    Di Kepulauan Riau berlaku musim angin utara,

    musim angin selatan, musim angin barat dan

    musim angin timur yang berpengaruh terhadap

    usaha perikanannya

    Produksi Perikanan Tangkap dan Budidayadi Provinsi Kepulauan Riau(Ton)

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    25/46

    20 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    -

    1,000.00

    2,000.00

    3,000.00

    4,000.00

    5,000.00

    6,000.00

    7,000.00

    8,000.00

    9,000.00

    10,000.00

    Ayam

    Lokal

    Ayam

    Petelur

    Ayang

    Pedagi

    ng

    Itik

    2013 827.25 418.80 8,039.40 121.10

    2014 500.91 388.75 9,518.80 80.03

    Ribue

    kor

    0

    500000

    1000000

    1500000

    2000000

    2500000

    3000000

    Sapi Kambing

    611 414

    156 955

    2 662 872

    281 014

    2013

    2014

    Provinsi Kepulauan Riau juga memilikipotensi peternakan yang cukup besar. Beberapakomoditas peternakan yang menjadi andalan

    Provinsi Kepulauan Riau diantaranya adalah ayam

    (pedaging, lokal, dan petelur), sapi potong dankambing.

    Analisis mengenai hewan ternak unggas dan

    hewan ternak besar tidak dapat dilakukan secarabersamaan mengingat kedua jenis hewan ternaktersebut memiliki siklus (masa pembesaran dari

    mulai bibit sampai masa panen) yang berbeda.Hewan ternak unggas dapat dikatakan sebagai

    hewan musiman dimana usia hewan tersebut (dari

    mulai bibit sampai masa panen) kurang dari satutahun. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian,Kehutanan dan Peternakan Provinsi Kepulauan

    Riau dalam Kepulauan Riau Dalam Angka 2015populasi unggas tahun 2014 relatif mengalami

    penurunan terutama untuk komoditas ayam lokal,

    ayam petelur dan itik. Sedangkan ayam pedagingmengalami peningkatan.

    Produksi daging sapi dan kambing tahun 2014

    mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

    Produksi daging sapi potong dan daging kambing

    tahun 2014 masing-masing sebesar 335,53 persen

    dan 79,04 persen.

    Ketahanan pangan yang baik akan terwujud

    jika pengelolaan potensi sumber daya pertanian

    dapat dilakukan dengan baik pula. Untuk itu

    diperlukan kerjasama antara pemerintah daerahdengan pelaku ekonomi pertanian agar terjadi

    keselarasan dalam rangka penyediaan kebutuhan

    pangan domestik Provinsi Kepulauan Riau.

    PERTANIAN

    Potensi Ternak Provinsi Kepulauan Riau Menurun

    Potensi ternak tahun 2014 cenderung mengalami penurunanterutama untuk populasikomoditas ayam lokal dan ayam petelur serta produksi daging sapi dan daging kambing

    juga mengalami penurunan.

    Populasi Unggas di Provinsi Kepulauan RiauTahun 2013-2014

    Produksi Daging Provinsi Kepulauan RiauTahun 2013-2014

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    26/46

    21Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Uraian 2012 2013 2014

    (1) (2) (3) (4)

    Kapasitas Produksi Air (Liter/detik) 262 265 245

    Penggunaan Air Minum (m3) 2 958 044 2 934 556 2 819 853

    Jumlah Penerimaan (000 Rp) 16 803 20 778 837 18 953 883

    Pembangunan suatu wilayah yang cukup pesat

    seperti di Provinsi Kepulauan Riau tentu

    membutuhkan sarana pendukung seperti sumber

    energi yang cukup besar. Sumber energi yang

    dimaksud dalam pembahasan di sini adalah listrik

    dan air.

    Listrik memegang peranan yang vital dalam

    kehidupan. Dapat dikatakan listrik telah menjadisumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di

    rumah tangga maupun industri. Seiring dengan

    bertambahnya jumlah penduduk dan semakin

    beragamnya kegiatan ekonomi di Provinsi

    Kepulauan Riau maka semakin bertambah pula

    jumlah pelanggan listrik PT. PLN.

    Secara umum jumlah pelanggan listrik PT. PLN

    Cabang Kota Batam tahun 2014 meningkat

    dibandingkan dengan tahun. Jumlah pelanggan PT.

    PLN Kota Batam tahun 2014 sebanyak 268.775pelanggan atau naik 6,77 persen dibandingkan

    dengan tahun sebelumnya.

    Jumlah pelanggan listrik PT. PLN Kota Batam

    terbagi menjadi beberapa tipe yakni sosial, rumah

    tangga, bisnis, industri dan lainnya. Rumah tangga

    menduduki proporsi pelanggan terbesar yakni

    menguasai 71 persen pada tahun 2014, kemudian

    disusul oleh lainnya (pelabuhan, bandara,

    penerangan jalan, dll.), bisnis, sosial dan industri.

    Selain listrik, sumber energi yang sangatpenting bagi kehidupan manusia adalah air bersih.

    Produksi air bersih Provinsi Kepulauan Riau

    dipenuhi oleh Perusahaan Air Minum Tirta Kepri di

    Tanjungpinang dan Adhya Tirta Batam di Batam.

    Kapasitas produksi air yang disalurkan oleh

    Tirta Kepri di Tanjungpinang tahun 2014 mengalami

    penurunan, namun demikian jumlah pelanggan

    yang menggunakan air dari perusahaan tersebut

    mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

    Tipe

    Pelanggan

    Batam

    2013 2014

    Sosial 3 263 3 305

    Rumah

    Tangga192 580 191 766

    Bisnis 30 331 32 370

    Industri 326 334

    Lainnya 25 227 41 000

    Total 251 727 268.775

    LISTRIK DAN AIR

    Jum lah pelanggan PT PLN Cabang Batam Tahun 2014 meningk at

    Jumlah pelanggan PT. PLN Batam tahun 2014 naik sebesar 6,78persen

    Produksi dan Penggunaan Air Minum yangDisalurkan Tirta Kepri di Tanjungpinang

    2011-2012

    Sumber :Kepulauan RiauDalam Angka, 2015

    Jumlah PelangganPT. PLN Cabang Batammenurut Tipe Pelanggan, 2013-2014

    Sumber :Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    27/46

    22 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    Kapasitas produksi air yang disalurkan oleh

    Tirta Kepri di tanjungpinang tahun 2014 mengalami

    penurunan sebesar 7,55 persen dibandingkan

    dengan tahun 2013 yakni dari 265 liter/detik pada

    tahun 2013 menjadi 245 liter/detik pada tahun

    2014. Sedangkan jumlah penggunanya tahun 2014

    mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

    Persentase penggunaan air bersih terbesar di

    Tanjungpinang pada periode 2013-2014 adalah

    rumah tangga, kemudian diikuti oleh perusahaan

    niaga, dan lainnya yang mencakup instansi

    pemerintah, sosial/umum, industri dan pelabuhan

    udara.

    Komposisi atau distribusi persentase

    penggunaan air bersih menurut golongan

    pemakaian di Kota Batam, pada periode 2013-2014

    relatif sama, di mana persentase terbesar penggunaair bersih adalah rumah tangga, diikuti oleh

    perusahaan niaga, industri, dan lainnya yang

    mencakup hotel, instansi pemerintah, sosial dan

    pelabuhan/bandara.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

    pengguna air bersih PDAM di Kepulauan Riau

    terutama adalah rumah tangga, perusahaan niaga

    dan industri.

    LISTRIK DAN AIR

    Rumah Tangga sebagai Konsumen Energi Terbesar

    Lebih dari setengah distribusi listrik di Kepulauan Riau disalurkan ke rumah tangga

    Persentase Penggunaan Air Bersih menurutGolongan Pemakaian di Kota Tanjungpinang,

    2013-2014

    Penggunaan Air Bersihmenurut GolonganPemakaian di Kota Batam, 2013-2014

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    100%

    2013 2014

    26.70 27.18

    67.29 67.11

    6.01 5.70

    Lainnya Rumah Tangga Perusahaan Niaga

    Sumber :Kepulauan Riau DalamAngka, 2015

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    100%

    2013 2014

    9.67 9.49

    69.15 70.47

    8.35 8.10

    12.83 11.94

    Lainnya Industri Rumah Tangga Perusahaan Niaga

    Sumber :Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    *** Tahukah Anda

    Kapasitas produksi air pada PDAM Tirta

    Kepulauan Riau di Tanjungpinang mencapai

    2,82 juta m3 pada tahun 2014

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    28/46

  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    29/46

    24 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    43.32%

    8.93%8.17%

    7.99%

    3.70%

    3.41%

    3.37%

    2.67%

    1.72%

    1.46%

    15.26%

    Singapura Tiongkok JepangMalaysia Uni Emirat Arab Jerman

    Amerika Korea Selatan Saudi Arabia

    Perancis Lainnya

    Pada Tahun 2014, neraca perdaganganProvinsi Kepulauan Riau menunjukkan surplussebesar 4 830 juta US$ dengan nilai ekspor sebesar15 707 juta US$ dan nilai impor sebesar 10 877 juta

    US$. Selama kurun waktu 2012-2014, statistikekspor dan impor di Provinsi Kepulauan Riau selalumengalami nilai surplus yang meningkat.

    Meningkatnya nilai surplus perdagangan iniakan memberi dampak yang positif bagipertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riauyang juga akan bepengaruh terhadap meningkatnyapendapatan suatu daerah.

    Pada tahun 2014, lima kelompok komoditiimpor terbesar Provinsi Kepulauan Riau adalah :mesin/peralatan listrik, bahan bakar mineral,mesin/pesawat mekanik, benda dari besi dan bajaserta besi dan baja. Komoditi impormesin/peralatan mekanik memberikan kontribusiimpor Kepulauan Riau terbesar dengan nilai 21,91persen dari total impor seluruhnya.

    Persentase nilai impor terbesar KepulauanRiau berasal dari negara Singapura, yaitu sebesar43,32 persen. Sedangkan untuk negara Tiongkok,Jepang, Malaysia, Jerman, Uni Emirat Arab,Amerika Serikat, Korea Selatan, Saudi Arabia danPerancis persentase nilai impornya kurang dari 10

    persen.

    Singapura selain menjadi pangsa ekspor

    terbesar juga menjadi pangsa impor terbesar di

    Kepulauan Riau. Nilai impor dari negara Singapura

    sebesar 4 712 juta US$ atau mencapai 43,32 persen

    dari keseluruhan nilai impor di Kepulauan Riau.

    Statistik Ekspor dan Impor di Provinsi KepulauanRiau, 2012-2014 (juta US$)

    Uraian 2012 2013 2014

    - Ekspor (juta US$) 16248 16769 15 707

    - Impor (juta US$) 13210 12258 10877

    - Surplus (juta US$) 3038 4511 4830

    Sumber :Kepri Dalam Angka, 2015

    Nilai dan Kontribusi Lima Kelompok Komoditas ImporTerbesar Provinsi Kepulauan Riau, 2014

    UraianNilai(juta

    US$)

    Kontribusi

    (%)

    Mesin/Peralatan Listrik 2 383 21.91

    Bahan Bakar Mineral 1 868 17.17

    Mesin/Pesawat

    Mekanik1 840 16.92

    Benda dari Besi dan

    Baja1 360 12.50

    Besi dan Baja 538 4.94

    Sumber : Kepri Dalam Angka,2015

    PERDAGANGAN

    Mesin/Peralatan Lis tr ik Merupakan Imp or Terbesar Kepulauan Riau

    Mesin/peralatan l istr ik merupakan komoditas utama dalam pangsa pasar impor

    Kepulauan Riau yang m encapai 21.93 persen dari keseluruhan total impo r

    Persentase Nilai Impor Provinsi KepulauanRiau, Menurut Asal Negara, 2014

    *** Tahukah Anda

    Nilai ekspor dan impor Provinsi Kepulauan Riauke negaraSingapura pada Tahun 2014 mempunyai persentase

    terbesar jika dibandingkan dengan negara lainnya

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    30/46

    25Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    2013 2014

    961923

    530 524

    28 29

    1 519 1 476

    kecil menengah besar total

    16 622

    17 549

    17 926

    2012 2013 2014

    Konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil

    akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang

    menyatu dengan lahan tempat kedudukannya. Hasil

    kegiatan konstruksi antara lain : gedung, jalan,

    jembatan, rel, terowongan, bangunan air, darinase,

    bangunan sanitasi, bandara, jaringan listrik ,

    komunikasi danlain-lain.

    Kegiatan perusahaan konstruksi digolongkanmenjadi 3 golongan yaitu : perusahaan konstruksi

    kecil dengan skala nilai pekerjaan 0-2.5 miliar

    rupiah, perusahaan konstruksi menengah dengan

    skala nilai pekerjaan 0-10 miliar rupiah, perusahaan

    konstruksi besar dengan skala nilai pekerjaan 0-tak

    terbatas miliar rupiah.

    Jumlah perusahaankonstruksi di Provinsi

    Kepulauan Riausecara total mengalami penurunan

    dimana pada tahun 2013 ada 1 519 perusahaan

    turun sebanyak 43 perusahaan menjadi 1 476perusahaan konstruksi pada tahun 2014. Hal ini

    seiring juga dengan penurunan perusahaan

    konstruksi untuk skala kecil dan menengah. Jumlah

    perusahaan konstruksi skala kecil turun sebanyak 38

    dan perusahaanskala menengah turun sebanyak 6

    perusahaan pada tahun 2014. Sedangkan untuk

    perusahaan skala besar meningkat sebanyak 1

    perusahaan pada tahun 2014.

    Pekerja tetap adalah pekerja yang bekerja

    pada perusahaan/usaha yang menerima upah/ gajisecara tetap, tidak tergantung pada absensi/

    kehadiran pekerja tersebut.

    Selama periode tahun 2012-2014, jumlah

    pekerja tetap yang bekerja di perusahaan konstruksi

    mempunyai trend yang meningkat. Pada tahun

    2013 jumlah pekerja tetap yang bekerja di

    perusahaan konstruksi sebanyak 17 549 orang.

    Jumlah ini meningkat sebanyak 377 orang pada

    tahun 2014 menjadi 17 926 orang pekerja tetap

    perusahaan konstruksi.

    KONSTRUKSI

    Jum lah perusahaan konstruk sid i Provinsi K epulauan Riau pada

    tahun 2014 menuru n sebanyak 43 perus ahaan

    Jumlah Perusahaan Konstruksi diProvinsi Kepulaun Riau Menurut Jenis

    Golon ann a 2013-2014

    Jumlah Pekerja Tetap Perusahaan Konstruksidi Kepulauan Riau,2012 - 2014

    Sumber : Statistik I ndonesia, 2015

    Sumber : Statistik I ndonesia, 2015

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    31/46

    26 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    BangunanGedung

    BangunanSipil

    BangunanKhusus

    3.27

    3.95

    0.94

    3.60

    4.52

    1.09

    2013 2014

    225

    91

    4

    Muda Madya Utama

    Konstruksi menurut bidang pekerjaan di bagi

    menjadi 3 jenis yaitu, jenis pekerjaan bangunan

    gedung, bangunan sipil dan bangunan khusus.

    Selama tahun 2013-2014 nilai konstruksi menurut

    bidang pekerjaan yang telah diselesaikan di Provinsi

    Kepulauan Riau cenderung mengalami peningkatan.

    Dari ketiga jenis nilai kontruksi yang

    diselesaikan selama tahun 2013-2014 itu, nilai

    konstruksi untuk bangunan sipil mempunyai nilai

    yang tebesar. Nilai konstruksi bangunan sipil yang

    diselesaikan pada tahun 2013 sebesar Rp. 3,95

    triliun meningkat menjadi Rp. 4,52 triliun pada

    tahun 2014.

    Nilai konstruksi yang diselesaikan untuk

    bangunan gedung pada tahun 2013 sebesar

    Rp. 3,27 triliun rupiah meningkat menjadi Rp. 3,60

    triliun rupiah pada tahun 2014. Sedangkan nilai

    konstruksi yang diselesaikan untuk bangunan

    khusus juga mengalami peningkatan, dimana padatahun 2013 nilai konstruksi yang diselesaikan

    sebesar Rp. 0,94 triliun meningkat menjadi Rp. 1,09

    triliun pada tahun 2014.

    Sertifikat Kostruksi Ahli (SKA) adalah bukti

    kompentensi dan kemampuan profesi keahlian

    kerja yang berdasarkan tingkat pendidikan dan

    lamanya bekerja. Kualifikasi tenaga ahli untuk

    sektor konstruksi adalah tenaga ahli pemula, ahli

    muda, ahli madya dan ahli utama.

    Pada tahun 2014, jumlah tenaga ahli di sektor

    konstruksi di Provinsi Kepulauan Riau seluruhnya

    berjumlah 320 orang. Untuk tenaga ahli pemula

    tidak ada, tenaga ahli muda berjumlah 225 orang,

    tenaga ahli madya berjumlah 91 orang dan tenaga

    ahli utama berjumlah 4 orang.

    Nilai Konstruksi Menurut Bidang Pekerjaandi Provinsi Kepulauan Riau, 2013-2014

    (Triliun Rupiah)

    KONSTRUKSI

    Nilai Kons truksi un tuk Bangun an Gedung, Bangunan Sipi l dan

    Bangunan Khu susd i Kepulauan Riau cenderung meningkat di Tahun

    2014

    Jumlah Tenaga AhliSektor KonstruksiMenurut Kualifikasi Keahliannyadi Provinsi Kepulauan Riau, 2014

    Sumber : Statistik I ndonesia, 2015

    Sumber : Statistik I ndonesia, 2015

    *** Tahukah Anda

    Persentase tenaga ahli utama sektor konstruksi di

    Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2014 sebesar 1,25persen

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/
  • 7/24/2019 Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    32/46

    27Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Riau 2015

    52.84

    13.68

    5.29

    4.04

    3.23

    2.65 2.16

    12.22

    Singapura

    Malaysia

    Tiongkok

    Korea Selatan

    India

    Philipina

    Jepang

    Inggris

    Australia

    Amerika

    Lainnya

    Selama periode 20122014, sektor pariwisataProvinsi Kepulauan Riau cenderung mengalami

    peningkatan. Dimana pada tahun 2014 jumlah

    seluruh wisman yang berkunjung sebanyak 1.86 jutaorang. Jumlah ini meningkat sebesar 92 ribu orangdari tahun sebelumnya.

    Walaupun peningkatan jumlah kunjungan

    wisman belum tentu berkorelasi positif denganjumlah devisa yang mampu diraih. Karena hal ini

    terkait dengan daya beli, namun peningkatan

    jumlah kunjungan wisman secara konsistensetidaknya bisa dijadikan indikasi bahwa Provinsi

    Kepulauan Riau kembali menjadi salah satu pilihanwisata favorit dikawasan Asia Tenggara.

    Jika dilihat dari negara asalnya, kontributor

    utama kepariwisataan Provinsi Kepulauan Riau tidak

    mengalami pergeseran. Selama tiga tahun terakhir

    Singapura masih mendominasi wisman yangberkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau.

    Dari 10 negara terbesar yang berkunjung keProvinsi Kepulauan Riau ada 5 negara yangmemberikan kontribusi terbesar yaitu negara

    Singapura, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan dan

    India.

    Pada tahun 2014 persentase wisman dari

    Singapura sebesar 52,84 persen, diikuti Malaysia

    dengan 13,68 persen, Tiongkok dengan 5,29 persen,Korea Selatan dengan 4,04 persen dan India dengan

    3,23 persen.

    Provinsi Kepulauan Riau terus

    mempromosikan sektor pariwisatanya dengan giatagar wisatawan dari mancanegara lebih tertarik lagidan selalu ingin berkunjung ke Provinsi Kepulauan

    Riau.

    Kota Batam masih menjadi pintu gerbangutama masuknya wisman yang berkunjung ke

    Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini pula yang menjadidaya tarik pengusaha perhotelan di Provinsi

    kepulauan Riau lebih suka berinvestasi di KotaBatam dibanding kabupaten/kota lainnya.

    Uraian 2012 2013 2014

    Singapura 914 582 898 433 1 042 730

    Malaysia 241 356 259 921 270 058

    Tiongkok 51 595 68 795 104 469

    Korea Selatan 75 320 78 078 79 727

    India 48 153 56 299 63 718

    Philipina 48 405 52 558 52 276

    Jepang 43 521 46 700 42 606

    Inggris 30 257 30 494 30 630

    Australia 25 298 24 570 25 545

    Amerika 19 820 20 485 20 606

    Lainnya 208 204 231 106 241 060

    Jumlah 1 706 511 1 767 439 1 973 425

    HOTEL DAN PARIWISATA

    Kunjun gan Wisman Terus Menunjuk kan Tren Posit i f

    Negara Singapura masih mendominasi jumlah wisman yang berkunjung ke Provinsi

    Kepulauan Riau, selama periode tahu n 2012-2014

    Banyaknya Wisatawan Mancanegaramenurut Kebangsaannya

    di Provinsi Kepulauan Riau, 2012 - 2014

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    Persentase Wisatawan Mancanegaramenurut Kebangsaannya

    di Provinsi Kepulauan Riau, 2014

    Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka, 2015

    http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id/http://kepri.bps.go.id