26
PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU (SMPLB-B) 0

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM

PENDIDIKAN KHUSUS

Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan IramaPaket Keterampilan : Kekhususan

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

(SMPLB-B)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH LUAR BIASA 2006

0

Page 2: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

1

Page 3: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Satuan Pendidikan : SMPLB TunarunguProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama

A. Latar BelakangPelajaran Bina Persepsi Bunyi dan Irama (BPBI) yang dilaksanakan hingga akhir tahun

2005 ini telah dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah luar biasa (SLB) untuk siswa

tunarungu sejak tahun 1984 sebagai program khusus yang wajib diikuti oleh peserta didik

dari taman kanak-kanak luar biasa sampai dengan sekolah menengah pertama luar biasa.

Bahkan jika ada sekolah tunarungu yang telah menyelenggarakan program pendidikan

anak usia dini, BPBI harus segera dilaksanakan sedini mungkin.

Gagasan pemanfaatan sisa pendengaran melalui BPBI ini, dilandasi oleh

pandangan para ahli pendidikan luar biasa yang mengemukakan pendapat:

“Penyelenggaraan pelayanan pendidikan untuk siswa berkelainan tidak boleh menitik beratkan pada ketidak mampuannya, tetapi harus memperhitungkan kompetensi yang masih mungkin dikembangkan”.

Maksudnya : Kompetensi yang masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan

adalah kompetensi menghayati bunyi atau kompetensi memanfaatkan sisa pendengaran

yang masih dimilikinya, dengan menggunakan Alat Bantu Mendengar (ABM) atau tanpa

ABM jika anak belum memilikinya.

Pemanfaatan sisa pendengaran siswa tunarungu; terutama setelah siswa

memakai Alat Bantu Mendengar; akan besar sekali artinya untuk kehidupan sehari-hari,

antara lain:

1. Siswa tunarungu yang tergolong kurang dengar, indra pendengarannya akan tetap

memegang peranan penting, untuk membantu menangkap pembicaraan di

lingkungannya. Sedangkan untuk siswa tunarungu yang tergolong berat hingga total,

bukan pendengarannya yang berperan penting, tetapi perasaan vibrasinya akan

mampu menangkap getaran-getaran di dalam rongga-rongga tubuhnya dan

kemudian menghantarkannya ke pusat pendengaran di otak.

2. Dari berbagai macam kegiatan manusia, “wicara” ternyata paling berirama dan

paling diwarnai oleh nada-nada, atau mengandung lagu. Musik dan bahasa memiliki

banyak sekali kesamaan. Oleh karena irama dapat dilatih tanpa menggunakan

pendengaran, maka pelajaran BPBI tidak mustahil diberikan juga pada siswa

Page 4: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

tunarungu yang tergolong berat hingga total sekalipun, sekurang-kurangnya pada

tahap deteksi hingga diskriminasi bunyi.

3. Dengan mengikuti program khusus BPBI secara intensif, terprogram dan

berkesinambungan, siswa tunarungu yang tergolong berat dan totalpun akan mampu

berbicara secara berirama. Hal ini penting sekali artinya sebab irama bahasa akan

menunjang daya ingatan anak, selanjutnya daya ingatan akan besar sekali

pengaruhnya terhadap perkembangan bahasanya dan akhirnya kompetensi

berbahasa siswa akan membantu pula dalam memperoleh pengetahuan umum

lainnya.

Ditekankan di atas bahwa manfaat dari program khusus BPBI terutama untuk

memperbaiki mutu komunikasi dan bahasa siswa tunarungu. Baik komunikasi secara

verbal maupun komunikasi total dengan menggunakan keterampilan berbahasa secara

reseptif maupun ekspresif.

Maka bersamaan dengan diberlakukannya kebijakan pengembangan kurikulum baru, dan dengan disahkannya Standar Nasional Pendidikan antara lain standar isi, standar kompetensi lulusan dan implementasi standar isi dan standar kompetensi kelulusan oleh Menteri Pendidikan Nasional pada bulan Mei 2006, Program Kekhusus Bina Persepsi Bunyi dan Irama disempurnakan namanya menjadi Program Khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (BKPBI)

B. TujuanSecara Umum :

Program khusus Bina Komunikasi Persepsi dan Irama bertujuan agar kepekaan sisa

pendengaran siswa dan perasaan vibrasi siswa semakin terlatih untuk memahami makna

berbagai macam bunyi, terutama bunyi bahasa yang sangat menentukan keberhasilan

dalam berkomunikasi dengan lingkungannya : dengan menggunakan ABM atau tanpa

ABM.

Secara khusus :

Program khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama juga bertujuan agar :

- Siswa tunarungu dapat beradaptasi dengan masyarakat dengar di tengah dunia bunyi

Page 5: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

- Kehidupan emosi siswa tunarungu berkembang lebih seimbang setelah mengenal bunyi

- Penyesuaian siswa tunarungu menjadi lebih baik berkat pengalamannya lebih luas di

dunia bunyi

- Gerakan motorik siswa tunarungu berkembang lebih sempurna setelah mengenal irama

C. Ruang LingkupRuang lingkup Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama :

1. Sasaran

- BKPBI diberikan untuk siswa tunarungu mulai dari satuan pendidikan Taman

Kanak – Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), sampai

dengan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)

- BKPBI juga diberikan kepada siswa yang masuk sekolah setelah berusia lebih

dari 6 (enam) tahun (terlambat masuk sekolah).

Siswa yang tergolong tunarungu; baik ringan, sedang maupun berat hingga total

serta siswa yang memakai ABM dan yang tidak memakai ABM; semua harus

memperoleh program khusus BKPBI dengan benar.

2. Program

a. Materi

Cakupan materi BKPBI secara ringkas dapat disusun secara berjenjang, mulai

dari penghayatan bunyi yang sifatnya paling primitif sampai dengan bunyi sebagai

lambang bahasa yang paling tinggi nilainya, yaitu:

1. Taraf penghayatan bunyi primitif atau taraf penghayatan unyi – bunyi latar

belakang

2. Taraf penghaytan bunyi sebagai isyarat atau tanda, termasuk bunyi – bunyi

alat musik

3. Taraf pengahayatan bunyi yang tertinggi, yaitu penghayatan bunyi bahasa

atau cakapan yang terjadi saat ada interaksi antar manusia

b. Pentahapan BKPBI

Adapun tahapan-tahapan BKPBI meliputi:

Page 6: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

1. Tahapan deteksi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam menyadari ada dan

tidak adanya bunyi, dengan menggunakan atau tanpa menggunakan ABM

2. Tahap deskriminasi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam membedakan

berbagai macam sifat bunyi, menghitung bunyi, mencari arah bunyi,

membedakan sumber bunyi, membedakan birama/,membedakan irama musik

baik memakai ABM atau tanpa ABM.

3. Tahap identifikasi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam mengenali cirri-ciri

berbagai macam sumber bunyi dan berbagai sifat bunyi dengan

menggunakan ABM

4. Tahap komprehensi, yaitu kemampuan anak dalam memahami makna

berbagai macam bunyi terutama bunyi bahasa.

c. Metode dan Pendekatan

Pelaksanaan BKPBI tak boleh terlepas dari pengajaran bahasa , maka latihan

BKPBI musik selalu diakhiri dengan latihan BKPBI bahasa. Oleh karena itu

pemilihan metode sebaiknya dikaitkan dengan metode yang dipergunakan dalam

pengajaran bahasa.

Metode yang dianjurkan untuk pelaksanaan BKPBI terutama percakapan,

ditunjang berbagai metode yang relevan, yaitu:

- Permainan

- Demonstrasi

- Imitasi

- Pemberian tugas

- Observasi dengan cara mengamati respon anak terhadap rangsangan bunyi

Adapun pendekatan metodenya antara lain:

- Pendekatan multisensoris (visual, auditoris, taktil/ pengalaman kontak) sedikit

demi sedikit menuju pendekatan unisensoris atau eka indra artinya hanya

menggunakan indra pendengaran saja.

- Pendekatan klasikal maupun individual

- Pendekatan BKPBI aktif, maksudnya siswa secara aktif menciptakan bunyi

dan direspon sendiri, dan pendekatan pasif maksudnya siswa menyimak

bunyi yang diproduksi oleh orang lain dan kemudian meresponnya.

Page 7: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

- Pendekatan formal dan non formal, pendekatan formal adalah BKPBI

direncanakan/ diprogramkan, dan non formal adalah BKPBI tak direncanakan

jika terjadi bunyi secara tiba-tiba.

Page 8: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu

(SMPLB-B)

Program Khusus : Bina Komunikasi Presepsi Bunyi dan Irama

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mendeteksi bunyi-bunyian

disekitar sekolah dengan

menggunakan ABM sebatas

kemampuan dengar berdasar

gambaran data audiogram dan

aided-audiogram

1.1. Menyadari adanya bunyi-bunyian latar

belakang di sekitar sekolah yang datang

secara tiba-tiba dengan kekerasan

kurang dari 90 dB

Bunyi benda

Bunyi alarm

Bunyi binatang

Bunyi musik

Suara manusia

1.2. Menyadari adanya bunyi atau suara

tertentu dengan kekerasan kurang dari

90 dB yang disajikan secara terprogram.

Bunyi benda terpilih

Bunyi alat musik terpilih

Bunyi musik/lagu terpilih

Suara manusia

1.3. Mendeteksi bunyi dengan kekerasan

kurang dari 90 dB, yang diperdengarkan

lewat rekaman secara terprogram

Bunyi benda

Bunyi alarm

Bunyi binatang

Bunyi musik

Suara manusia

2. Mendiskriminasi bunyi di sekitar

sekolah yang pernah dideteksi,

dengan menggunakan ABM

2.1. Membedakan 2 macam sumber bunyi

atau lebih, yang berbeda timbrenya

Page 9: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

sebatas kemampuan dengar

berdasarkan gambaran

oudiogram dan aided audiogram

dengan kekerasan kurang dari 90 dB.

Suara bapak dan ibu Suara anak dan bapak Bunyi fonem-fonem berbeda Bunyi suku-suku kata berbeda Bunyi kata-kata berbeda Bunyi kalimat berita; tanya, seru

3. Mengidentifikasi bunyi di sekitar

yang pernah didiskriminasikan

dengan menggunakan ABM

sebatas kemampuang dengan

berdasar gambaran audiogram

dan aided audiogram

3.1. Mengidentifikasi ciri bunyi-bunyi tertentu

dengan kekerasan kurang dari 90 dB

yang datang secara tiba-tiba

Bunyi benda Bunyi alam Bunyi binatang Bunyi musik Bunyi suara manusia

3.2. Mengenali ciri bunyi-bunyi tertentu

dengan kekerasan kurang dari 90 dB

yang diperdengarkan langsung secara

terprogram.

Bunyi macam-macam musik

tertentu

Bunyi macam-macam irama musik

tertentu

Bunyi macam-macam fonem

Bunyi macam-macam suku kata

Bunyi macam-macam kata tertentu

Bunyi macam-macam kalimat

tertentu

4. Mengkonprehensi bunyi di sekitar

sebagai sinyal, tanda, atau

sebagai lambang, dengan

menggunakan alat Bantu

4.1. Memahami bunyi latar belakang yang

datang secara tiba-tiba dengan

kekerasan 90 dB, sebagai sinyal, tanda,

atau lambang.

Page 10: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

mendengar (ABM) sebatas

kemampuan degar berdasar

gambaran audiogram dan aided

audiogram

Bunyi petir, akan hujan

Bunyi motor, papa datang

Bunyi anjing menggonggong, ada

orang

Suara nama dipanggil, harus

ditanggapi

4.2. Memahami bunyi-bunyi bahasa tertentu

sebagai lambing, yang diperdengarkan

secara terprogram

Panggilan nama, harus ditanggapi

Pertanyaan, harus dijawab

Perintah, harus dijalankan

Pernyataan, harus ditanggapi

4.3. Memahami bunyi-bunyian

Panggilan nama teman-teman

Pernyataan spontan

Perintah spontan

Pernyataan spontan

E. Arah pengembanganStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah landasan untuk

mengembangakan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian

kompetensi unit penilaian dan merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu

memperhatikan standar proses dan standar penilaian.

D. Rambu-rambu1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar program BKPBI yang telah dirumuskan

untuk satuan pendidikan SDLB dan SMPLB akan dilaksanakan sesuai dengan situasi

dan kondisi lapangan (kondisi sarana-siswa-dan tenaga) Guru diberi wewenang untuk

menentukan kompetensi mana yang sesuai dengan kondisi siswa.

Page 11: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

2. Materi pokok dari standar kompetensi ini telah diurutkan sesuai dengan prinsip dasar

BKPBI yang mulai dengan mendeteksi ada dan tidak adanya bunyi, mendiskriminasi,

mengidentifikasi bunyi dan mengkomprehensi makna bunyi bahasa.

3. Standar kompetensi ini dapat dipakai secara fleksibel, kapanpun dan usia berapapun

siswa mulai diterima di sekolah. Hal yang penting adalah BKPBI harus dilaksanakan

hingga ke tahap akhir kegiatan. Kompetensi dasar dibelajarkan secara terstruktur dan

continue. Jadi standar kompetensi ini tidak tergantung pada urutan jenjang satuan

pendidikan dan umur anak

4. Inisiatif dan kreatifitas guru dalam kegiatan pembelajaran sangat diharapkan agar

BKPBI menarik, menantang, menyenagkan bagi siswa dan hasilnya memuaskan.

Oleh karena itu perlu:

a. Mempertimbangkan tarap ketunarunguan masing-masing siswa, agar guru dapat

memperlakukan siswa secara adil sesuai dengan sisa pendengarannya

b. Memperhatikan kondisi alat bantu mendengar yang dipakai siswa, apakah saat

berlatih siswa memakai alat bantu mendengar atau tidak. Bagi yang memakai alat

bantu mendengar periksalah apakah berfungsi baik atau tidak

c. Mempertibangkan kecerdasan dan daya ingat masing-masing siswa

d. Memperhatikan keadaan dan perkembangan motorik siswa

5. Lewat latihan BKPBI guru sekaligus melatih keterampilan bahasa saat melaksanakan

BKPBI bahasa

6. Latihan BKPBI hendaknya tidak terbatas pada jam pelajaran BKPBI, tetapi melintas ke

semua matapelajaran yang berlangsung sepanjang hari, bahkan diluar kelas

7. Agar tujuan tercapai, perlu dilaksanakan penilaian secara objektif dan secara kualitatif

dan sesuai dengan:

a. Kompetensi dasar

b. Sisa pendengaran siswa dan kondisi ABM saat latihan

c. Kecerdasan siswa

d. Metode dan pendekatan yang tepat

e. Pilihan sumber bunyi dan peralatan penunjang yang tepat.

Page 12: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

Model Silabus

Nama Sekolah : SMPLB TunarunguProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan IramaStandar Kompetensi : Mendeteksi bunyi-bunyian di sekitar sekolah dengan menggunakan ABM sebatas kemampuan dengar berdasar gambaran data

audiogram dan aided-audiogramKompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuJenis

PenilaianSumber

Bahan/Alat1 2 3 4 5 6 7

1. Menyadari adanya bunyi-bunyian latar belakang di sekitar sekolah yang datang tiba-tiba dengan kekerasan kurang dari 90 dB

a. Memberi respon jika mendengar ada bunyi latar belakang dengan mencari sumber bunyi

b. Memberi respon jika mendengar ada bunyi latar belakang dengan menanyakan kepada guru :“Dari mana asal bunyi ini ?”Atau“Bunyi apa ini”

c. Memberi respon jika tidak mendengar bunyi dengan menjelaskan alasannya :a. Tidak pakai ABMb. Tidak bisa dengar

suara lemahc. Tidak bisa dengar

karena sisa pendengaran kecil

Bunyi-bunyi latar belakang yang punya kekerasan kurang dari 90 dB. Bunyi

benda Bunyi

alam Bunyi

musik Bunyi

binatang Suara

manusia

a. Latihan mengamati adanya bunyi latar belakang yang tiba-tiba didengar

b. Latihan menyatakan kepada guru bahwa mendengar bunyi

c. Latihan menanyakan kepada guru, “darimana asal bunyi”, atau : “bunyi apa ini”

d. Latihan menjelaskan alasannya tidak mendengar bunyi:

1. Tidak pakai ABM2. Baterai habis3. ABM rusak4. Sisa dengar kecil5. Suara lemah

2 jam pelajaran/minggu

Observasi - KTSP

- Buku panduan

- Kreativitas guru

- ABM

- Sound level meter

Page 13: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

Model Silabus

Nama Sekolah : Satuan Pendidikan : SMPLB TunarunguProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan IramaStandar Kompetensi : Mendiskriminasi bunyi di sekitar sekolah, yang pernah dideteksi dengan menggunakan ABM sebatas kemampuan dengar

berdasarkan gambaran audiogram dan aided audiogram

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Alokasi Waktu

Jenis Penilaian

Sumber Bahan/Alat

1 2 3 4 5 6 72. Membedakan 2

(dua) macam sumber bunyi atau lebih yang berbeda atau berbeda timbrenya dengan kekerasan kurang dari 90 dB

Musik yang dimainkan dengan 2 (dua) alat musik yang berbeda timbrenya

2 (dua) macam musik yang dimainkan dengan cepat dan lambat

2 (dua) macam musik instrumentalia yang jelas iramanya untuk melakukan gerakan tari

1. Latiahan melakukan 2 (dua) macam gerakan tari yang berbeda, sesuai bunyi musik yang didengar

2. Latiahan menjelaskan perbedaan antara musik I dan II setelah menyimak baik-baik

3. Latiahan mencari persamaan suara musik I dan II dengan orang yang sedang bicara

a. Memberi respon dengan membuat gerakan tari yang berbeda jika mendengar rekaman musik dengan gamelan Bali dan musik dengan orgen, setelah menyimak baik-baik

b. Memberi respon dengan menjelaskan perbedaan musik gamelan Bali dan musik dengan orgen setelah menyimak baik-baik

c. Memberi respon dengan menyamakan irama musik Bali seperti orang bicara cepat-cepat dan musik orgen seperti orang bicara pelan-pelan

2 jam pelajaran/minggu

ObservasiPemberian tugas

KTSP Buku Panduan

Guru ABM Sound level

meter Rekaman

berbagai macam musik

Instrumen musik (langsung dapat dimainkan

Page 14: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

Model Silabus

Nama Sekolah :Satuan Pendidikan : SMPLB TunarunguProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan IramaStandar Kompetensi : Mengidentifikasi bunyi di sekitar yang pernah didiskriminasikan dengan menggunakan ABM sebatas kemampuan dengan

berdasar gambaran audiogram dan aided-audiogram

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Alokasi Waktu

Jenis Penilaian

Sumber Bahan/Alat

3. Mengenali ciri bunyi-bunyi tertentu dengan kekerasan kurang dari 90 dB yang datang secara tiba-tiba

a. Memberi respon secara spontan terhadap bunyi benda, musik, suara manusia yang ditangkap dan didengarnya dengan menjelaskan :- Itu suara meja yang

dipukul satu kali- Itu suara musik

dangdut- Itu Ibu Guru bertanya;

“Siapa yang sakit?”b. Memberi respon secara

spontan terhadap bunyi yang ditangkap dan disimak dengan mengatakan ciri-cirinya sebatas kemampuan dengarnya

Bunyi-bunyi dari sumber bunyi yang pernah didiskriminasikan

Suara guru mengucapkan :

- Kalimat tanya- Kalimat perintah- Kalimat berita

Dari percakapan sehari-hari

1. Latihan mengamati bunyi yang dihadirkjan lalu memberi respon spontan : menebak bunyi yang didengara. Menjelaskan ciri-

ciri bunyi yang didengar

b. Melakukan gerkaan tari sesuai bunyi yang didengar

c. Menjawab pertanyaan yang diucapkan guru dan ditangkap lewat pendengaran saja

2 jam pelajaran/minggu

Observasi

Tugas Perbu

ata Tes

formal

KTSP Buku panduan

guru ABM Sound level

meterAlat tes :Identifikasi fonem, kata, kalimat

Model SilabusNama Sekolah :Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu

Page 15: STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI … · Web viewProgram Khusus : Bina Komunikasi Persepsi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU

Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan IramaStandar Kompetensi : Mengkomprehensi bunyi di sekitar sebagai signal, tanda atau lambang dengan menggunakan ABM sebatas kemampuan

dengar berdasar gambaran data audiogram dan aided-audiogramKompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Alokasi

WaktuJenis

PenilaianSumber

Bahan/Alat1 2 3 4 5 6 7

4 Memahami bunyi-bunyi bahasa sebagai lambang, yang diperdengarkan secara terprogram

a.suara guru memanggil nama-nama teman sekelas dengan menanggapi/menjawab panggilan- Ada, Bu- Tidak masuk- Terlambat- Sakit

b.suara guru yang bertanya mengenai pelajaran hari ini

a.memanggil nama-nama anak

b.menanyakan sekitar pelajaran hari ini

1. Latihan mengamati /menyimak suara guru, lalu menanggapi dengan pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan suara ucapan guru yang didengar

2. Latihan mengamati/ menyimak suara guru, lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan guru secara spontan Pagi ini belajar apa? Siapa mengajar ? Dimana Pak Toni ?

2 jam pelajaran/minggu

Observasi

Pemberian Tugas

Tes formal

KTSP Buku panduan

guru ABM Sound level

meter Daftar nama

anak Daftar

pertanyaan guru

Tes pemahaman