16
BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018 138 STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK 1.1. Kurikulum Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di institusi perguruan tinggi. Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi institusi perguruan tinggi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi. Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. 1.1.1. Jelaskan kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum, bentuk dukungan institusi dalam pengembangan kurikulum program studi, sistem monitoring dan evaluasi kurikulum, serta keberadaan dokumen. Kurikulum merupakan dasar pendidikan tinggi dalam merencanakan dan mengatur mengenai isi, bahan kajian, serta bahan pelajaran serta cara menyampaikan, dan penilaian yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum harus menyesuaikan kebutuhan dan berdasarkan relevansinya dengan tujuan, batasan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang membentuk kemampuan hard skills dan keterampilan kepribadian atau perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi kebutuhan pemangku kepentingan. Dalam bidang pengajaran STMIK Bina Sarana Global selalu berupaya mengarahkan kepada pembelajaran yang mampu memenuhi kebutuhan stakeholder dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan (wiraswasta) sehingga mahasiswa setelah lulus mampu berkontribusi dalam mengimplementasikan hasil pendidikan di STMIK Bina Sarana Global ke tengah-tengah masyarakat. Untuk itu perguruan tinggi STMIK Bina Sarana Global selalu memberikan keleluasan kepada program studi dalam menyusun kurikulum dan mengembangkan sesuai dengan visi misi perguruan tinggi yang tertuang dalam SK Ketua No. 195/SK/KETUA/STMIKBSG/VI/2013. Pengembangan kurikulum di STMIK Bina Sarana Global mengacu pada visi dan misi lembaga yang mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang kurikulum. STMIK Bina Sarana Global menyadari bahwa kurikulum sebagai suatu alat untuk mencapai sasaran dan program kerja yang direncanakan, selalu melibatkan stakeholder yang memiliki keterkaitan erat dalam mendukung

STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA …apache1.stmikglobal.ac.id/pdf/STANDAR-5.pdfyang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di institusi perguruan

  • Upload
    others

  • View
    26

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    138

    STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA

    AKADEMIK

    1.1. Kurikulum

    Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

    isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian

    yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di

    institusi perguruan tinggi.

    Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam

    kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan,

    terlaksananya misi, dan terwujudnya visi institusi perguruan tinggi. Kurikulum memuat

    mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan

    memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan

    memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi

    mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.

    Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan

    kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan

    keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam

    berbagai situasi dan kondisi.

    1.1.1. Jelaskan kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum, bentuk dukungan

    institusi dalam pengembangan kurikulum program studi, sistem monitoring dan

    evaluasi kurikulum, serta keberadaan dokumen.

    Kurikulum merupakan dasar pendidikan tinggi dalam merencanakan dan mengatur

    mengenai isi, bahan kajian, serta bahan pelajaran serta cara menyampaikan, dan

    penilaian yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan belajar

    mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum harus menyesuaikan kebutuhan dan

    berdasarkan relevansinya dengan tujuan, batasan dan kedalaman materi,

    pengorganisasian yang membentuk kemampuan hard skills dan keterampilan

    kepribadian atau perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi

    dan kondisi kebutuhan pemangku kepentingan. Dalam bidang pengajaran STMIK

    Bina Sarana Global selalu berupaya mengarahkan kepada pembelajaran yang

    mampu memenuhi kebutuhan stakeholder dan mampu menciptakan lapangan

    pekerjaan (wiraswasta) sehingga mahasiswa setelah lulus mampu berkontribusi

    dalam mengimplementasikan hasil pendidikan di STMIK Bina Sarana Global ke

    tengah-tengah masyarakat. Untuk itu perguruan tinggi STMIK Bina Sarana Global

    selalu memberikan keleluasan kepada program studi dalam menyusun kurikulum

    dan mengembangkan sesuai dengan visi misi perguruan tinggi yang tertuang

    dalam SK Ketua No. 195/SK/KETUA/STMIKBSG/VI/2013.

    Pengembangan kurikulum di STMIK Bina Sarana Global mengacu pada visi dan

    misi lembaga yang mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku

    tentang kurikulum. STMIK Bina Sarana Global menyadari bahwa kurikulum

    sebagai suatu alat untuk mencapai sasaran dan program kerja yang direncanakan,

    selalu melibatkan stakeholder yang memiliki keterkaitan erat dalam mendukung

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    139

    pencapaian sasaran jangka pendek dan jangka panjang perguruan tinggi. Upaya

    perguruan tinggi sebagai pengembang pendidikan yang berwawasan keilmuan

    memberikam otonomi penuh kepada Program Studi untuk merancang dan

    mengembangkan kurikulum berdasarkan pada visi tersebut. Kurikulum yang di

    bentuk oleh program studi mengacu kompetensi capaian lulusan yang.

    Di mana kompetensi lulusan sesuai dengan Visi Perguruan Tinggi memiliki

    kualitas unggul dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional serta

    memiliki akhlak yang mulia, antara lain meliputi:

    1. Pernyataan Unggul, adalah suatu bentuk cita-cita luhur yang ditanamkan oleh

    STMIK Bina Sarana Global untuk mencapai keadaan yang menunjukkan

    tingkat penyelenggaraan pendidikan tinggi ilmu komputer agar dapat

    mewujudkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam kehidupan

    sosial.

    2. Pada tingkat regional dan global, adalah rencana ekspansi dan sinkronisasi

    perguruan tinggi pada kebutuhan dunia kerja dan dunia industri dengan melihat

    kebutuhan dan peluang baik di tingkat regional dan global yang mencerminkan

    bahwa lulusan dari perguruan tinggi ini dapat diterima di dunia kerja dan dunia

    industri baik di tingkat regional maupun global.

    3. Berakhlak Mulia, lulusan dari STMIK Bina Sarana Global diharapkan selain

    memiliki kemampuan hardskill untuk bekerja, namun juga memiliki akhlak yang

    mulia sesuai dengan cita-cita luhur pendiri STMIK Bina Sarana Global.

    SK Ketua No. 195/SK/KETUA/STMIKBSG/VI/2013 menjelaskan dengan tegas

    bahwa Program Studi dalam melaksanakan fungsinya mempunyai tugas pokok

    menyiapkan, mengembangkan dan melaksanakan Kurikulum Berbasis

    Kompetensi. Upaya yang telah dilakukan untuk pengembangan kurikulum KBK

    tersebut adalah beberapa kali workshop KBK, pembentukan tim penyusunan

    kurikulum Program Studi di lingkungan Perguruan Tinggi berdasarkan SK Ketua

    STMIK Bina Sarana Global Nomor: 289/SK/KETUA/STMIKBSG/ VIII/2014 Tahun.

    2014 Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merujuk kepada

    Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 045/U/2002, Peraturan

    Pemerintah tahun 2008 tentang KBK, perkembangan IPTEKS, perkembangan

    kebutuhan masyarakat atau pengguna.

    Bentuk dukungan Institusi dalam pengembangan kurikulum KBK yaitu dengan

    mengirim Ketua Program Studi dalam pelatihan dan Workshop pengembangan

    kurikulum untuk memberikan masukan-masukan dalam penyusunan kurikulum

    sesuai dengan aturan-aturan dan kaidah-kiadah keilmuan sesuai kompentensi.

    Untuk mencapai kompetensi lulusan yang diharapkan, STMIK Bina Sarana Global

    juga berperan dalam Penyusunan dan pengembangan kurikulum meliputi :

    1. Penyediaan Fasilitas

    STMIK Bina Sarana Global dilengkapi berbagai fasilitas termasuk fasilitas

    praktis yang dapat membantu mahasiswa dalam praktek, baik di laboratorium

    maupun di lapangan, sehingga memungkinkan mereka mudah menyerap

    segala proses pembelajaran yang diselenggarakan. Fasilitas penting yang ada

    meliputi Ruang Administrasi, ruang sidang/ruang pertemuan yang ber-AC,

    Ruang Perkuliahan termasuk ruang dosen, perpustakaan, ruang BEM dan

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    140

    UKM Mahasiswa serta Hotspots Area dan layanan Internet dan Intranet.

    Gambar: Fasilitas Ruang Lab Komputer

    Gambar: Fasilitas Ruang Kelas

    Gambar: Fasilitas Ruang Perpustakaan

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    141

    2. Peninjauan Kurikulum

    Kurikulum yang berlaku di STMIK Bina Sarana Global di sesuaikan dengan

    kebutuhan perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi yang berorientasi

    ke masa depan dengan materi perkuliahan yang lebih aplikatif serta

    menyentuh langsung dengan kebutuhan pasar. Mekanisme peninjauan

    kurikulum dilakukan secara sistematis dengan berpedoman peraturan yang

    berlaku. Untuk pelaksanaan peninjauan kurikulum dengan memperhatikan

    masukan-masukan dari dosen pengasuh mata kuliah, diskusi dengan para

    pakar bidang ilmu Teknologi Informasi serta studi banding dengan kurikulum

    Perguruan Tinggi di Perguruan Tinggi yang lain sehingga proses peninjauan

    dan pengembangan kurikulum bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan

    kompeten di bidang kerja masing-masing.

    Gambar: Rapat Dosen Matakuliah

    1.1.2. Jelaskan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi

    Program Studi melaksanakan monitoring dan evaluasi bedasarkan instrumen yang

    tersedia dan telah tervalidasi penggunaannya oleh pemangku kepentingan internal

    dan eksternal. Melalui badan penjaminan mutu perguruan tinggi, unit penjaminan

    mutu perguruan tinggi, melakukan monitoring penyusunan kurikulum, monitoring

    pelaksanaan kurikulum dan monitoring evaluasi kurikulum meliputi SAP dan bahan

    ajar, yang tiap item memiliki instrumen yang sudah dikembangkan. Program Studi

    melaksanakan peninjauan kurikulum per dua tahun, jika diperlukan melakukan

    perubahan kurikulum atau evaluasi paling cepat per 4 (empat) tahun dengan

    memperhatikan masukan dari dosen, alumni, pengguna lulusan.

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    142

    Gambar: Temu Alumni

    Gambar: Rapat koordinasi Dosen

    Dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum, Program Studi melibatkan

    alumni, dan stakeholder lainnya yang menjadi representasi dari perlunya

    pembaruan kurikulum berdasar atas kebutuhan dunia kerja. Selain itu, keterlibatan

    unsur-unsur pimpinan dan dosen dalam lingkup Program Studi menjadi penguat

    dari keandalan kurikulum yang disusun. Dalam penyusunan dan pengembangan

    mutu pembelajaran di STMIK Bina Sarana Global, Ketua berperan dalam

    melakukan koordinasi dengan pihak Kaprodi, Koordinasi tersebut terkait dengan

    penerapan model pemberlajaran yang berbasis Problem Based Learning, Student

    Centered Learning serta implementasi Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan

    pasar.

    Untuk menjamin pelaksanaan pembelajaran di STMIK Bina Sarana Global,

    diberlakukan beberapa hal antara lain:

    a. Semua dosen pengampu matakuliah diikutsertakan sebagai peserta dalam

    proses pelatihan (Workshop) penyusunan RPS dan Kurikulum.

    b. Semua dosen pengampu mata kuliah diwajibkan melengkapi SAP dan GBPP

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    143

    sebagai acuan penyelenggaraan perkuliahan setiap semester.

    c. Monitoring terhadap penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan selama kurun

    waktu yang efektif perkuliahan terhadap jumlah tatap muka. Laporan hasil

    jumlah perkuliahan dilaporkan setiap bulannya dan dosen yang jumlah

    kuliahnya belum mencukupi jumlah pertemuan yang sudah di tentukan

    diperingatkan agar memberikan kuliah tambahan sebelum ujian akhir semester.

    d. Pada saat pelaksanaan perkuliahan (2 minggu sebelum UAS) disebarkan

    kuisioner dosen tentang evaluasi kepuasan PBM oleh mahasiswa peserta

    kuliah, dan pada akhir semester dilakukan evaluasi terhadap jumlah tatap muka

    perkuliahan. Apabila jumlah perkuliahan

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    144

    materi dosen dalam perkuliahan. Hasil monitoring dan evaluasi pembelajaran di

    laporankan ke Ketua dan Ketua Program Studi untuk ditindak lanjuti. Perguruan

    Tinggi juga mempunyai staf khusus bidang kurikulum yang berfungsi melakukan

    monitoring dan evaluasi terhadap kurikulum yang disusun oleh Ketua Program

    Studi. Akademik sebagai pelaksana monitoring harian pembelajaran meliputi :

    input kehadiran dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan dan input materi

    perkuliahan. Konsistensi keterjaminan mutu pembelajaran di tingkat Program Studi

    dilakukan melalui penerapan strategi-strategi pembelajaran yang diikuti dengan

    pelatihan-pelatihan strategi pembelajaran. Beberapa Program Studi menerapkan

    student center learning dan research based learning sesuai dengan kondisi dan

    karakteristik bidang studi. Penerapan ini ditempuh lebih sebagai upaya menjaga

    konsistensi dan peningkatan kualitas pembelajaran pada tingkat Program Studi

    agar mahasiswa memiliki kemampuan berpikir kritis, bereksplorasi, berekspresi,

    bereksperimen, belajar mandiri, belajar secara kolaboratif dengan memanfaatkan

    sumber-sumber belajar yang ada baik di tingkat Program Studi, di Perguruan

    Tinggi.

    1.2.2. Pengendalian mutu proses pembelajaran

    Jelaskan bagaimana sistem pengendalian mutu pembelajaran diterapkan institusi

    termasuk proses monitoring, evaluasi, dan pemanfaatannya.

    Sistem pengendalian mutu pada STMIK Bina Sarana Global adalah tugas pokok

    dari Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan Gugus Kendali Mutu (BPM). Hal ini

    tercantum pada Statuta STMIK Global, Kegiatan penjaminan mutu ini dilakukan

    dengan:

    a. Menjamin setiap layanan akademik kepada mahasiswa dilakukan sesuai

    standar yang sudah di tetapkan;

    b. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitasi kepada masyarakat khususnya

    orangtua/wali mahasiswa tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan

    standar hal ini dilakukan pada mahasiswa tingkat awal pada semester ganjil;

    dan

    c. Menjamin semua pihak/unit untuk bekerja mencapai tujuan dengan

    berpatokan pada standard kerja secara berkelanjutan berupaya meningkatkan

    mutu.

    Di dalam pelaksanaannya STMIK Bina Sarana Global mengacu pada buku

    pedoman akademik STMIK Bina sarana Global dalam mengatur kegiatan belajar

    mengajar mulai dari administrasi akademik, sistem SKS, Perkuliahan, Sistem

    penilain dan Tata tertib mahasiswa serta sanksi-sanksinya.

    Pengendalian Mutu proses pembelajaran dilakukan dengan penyusunan standar

    baku yang tertuang pada Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Didalam standar ini

    dilakukan oleh dosen yang serumpun yang mencakup materi perkuliahan, penilaian

    serta langkah-langkah dalam pencapaiannya.

    Pelaksanaan perkuliahan mengacu kepada kontrak kuliah yang disepakati, setiap

    proses perkuliahan selesai, dosen harus menuliskan materi yang sudah di

    sampaikan sesuai dengan arahan SAP pada lembar Lembar Kerja Perkuliahan

    (LKP) dosen. Pada lembar kegiatan tersebut harus di ketahui dan ditandatangani

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    145

    oleh mahasiswa yang di ajar sudah sesuai atau tidak perkulihan yang di sampaikan

    oleh dosen tersebut, kemudian dimonitoring oleh Kepala Program Studi apakah

    pengajaran yang disampaikan sudah sesuai atau tidak baik dari segi waktu karena

    akan menjadi dasar untuk perubahan atau pengembagan kurikulum.

    Evaluasi perkuliahan atau penilaian hasil belajar mengajar mahasiswa dan dosen

    dilakuan dipertengahan semester dan akhir semester untuk mengukur tingkat

    keberhasilan pembelajaran matakuliah oleh dosen.

    1.2.3. Pedoman Pelaksanaan Tridharma PT

    Jelaskan keberadaan pedoman pelaksanaan Tridharma PT, serta pengintegrasian

    kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat kedalam proses

    pembelajaran, serta ketersediaan dokumen pendukung.

    Pelaksanaan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di STMIK

    Bina Sarana Global dilakukan melalui kebijakan yang tertuang dalam statuta

    perguruan tinggi, panduan akademik, Rencana Induk Pengembangan (RIP), Buku

    Pedoman Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan RIP Penelitian.

    Proses pengajaran yang meliputi : penerimaan mahasiswa, administrasi

    mahasiswa, kurikulum, proses pembelajaran, kuliah kerja praktek, projek akhir

    diatur dalam statuta STMIK Bina Sarana Global dengan lampiran berupa Panduan

    Akademik.

    Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen maupun

    mahasiswa diatur dalam Panduan Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat

    (LPPM) sesuai dengan Renstra institusi.

    1.3. Suasana Akademik 1.3.1. Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan.

    Jelaskan bagaimana institusi menjamin pelaksanaan kebebasan akademik,

    kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. Jelaskan pula ketersediaan

    dokumen pendukung serta konsistensi pelaksanaannya. (pada OTK pasal 30 ayat 1)

    STMIK Bina Sarana Global terus menerus mengkonstruksi ulang aturan dan

    pengaturan sumberdaya untuk mencapai visi tersebut. Termasuk di dalamnya

    terus menerus menjunjung tinggi nilai kebebasan akademik, mimbar akademik

    dan otonomi keilmuan. Kebebasan Akademik, kebebasan mimbar akademik dan

    Otonomi Keilmuan merupakan spirit dalam dinamika kehidupan kampus atau

    perguruan tinggi dan satu dengan lainnya saling memiliki keterkaitan sebagai

    proses untuk tercapainya apa yang terkandung dalam Tridharma Perguruan Tinggi

    yakni: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.

    STMIK Bina Sarana Global sangat menyadari bahwa hal ini penting untuk

    ditingkatkan ketercapaiannya. Jika kebebasan akademik dilakukan pembatasan

    maka inisiatiaf-inisiatif atau ide-ide maupun gagasan-gagasan yang brilian jarang

    atau tidak akan pernah muncul. Sehingga STMIK Bina Sarana Global menjamin

    kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. Jaminan ini

    tercantum dalam Statuta Perguruan Tinggi khususnya pasal serta Renstra STMIK

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    146

    Bina Sarana Global 2008-2032, yang diderivasi dari Undang-Undang No. 20

    Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kebebasan akademik, yang

    lebih dimaknai bahwa dosen (sivitas akademika) memiliki kebebasan untuk

    melaksanakan kegiatan akademik yang berkaitan dengan pendidikan dan

    pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan atau olahraga

    secara mandiri dan bertanggungjawab. Sedangkan Kebebasan mimbar akademik,

    merupakan bagian dari kebebasan akademik yang memungkinkan dosen

    menyampaikan pikiran dan pendapat akademik dalam forum akademik yang

    diselenggarakan oleh satuan pendidikan tinggi, sesuai dengan kaidah keilmuan,

    norma dan nilai, serta dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

    yang berlaku.

    Adapun Otonomi Keilmuan, merupakan kemandirian dan kebebasan suatu cabang

    ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan/atau olahraga yang melekat pada

    kekhasan atau keunikan tersebut dalam mengungkapkan, menemukan, dan/atau

    mempertahankan kebenaran menurut paradigma keilmuannya untuk menjamin

    pertumbuhan ilmu yang berkelanjutan dan bebas nilai. Dilingkungan STMIK Bina

    Sarana Global kegiatan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan

    otonomi keilmuan dilaksanakan secara konsisten, berkelanjutan baik di tingkat

    program studi yang masing-masing memiliki kesempatan yang sama (hak dan

    kewajiban), dilakukan melalui suatu pengorganisasian yang resmi, dipertanggung

    jawabkan. Kebijakan yang dikeluarkan oleh STMIK Bina Sarana Global

    memberikan wadah untuk berlangsungnya interaksi berbagai ilmu yang ada di

    dalam lingkungan STMIK Bina Sarana Global maupun di luar institusi STMIK Bina

    Sarana Global. Dialog antar disiplin ilmu seperti riset bersama atau kolaborasi riset

    antar disiplin ilmu mulai diimplementasikan, kemudian seminar atau simposium

    yang. membahas topik tertentu dengan pembahas dari berbagai disiplin ilmu.

    STMIK Bina Sarana Global sangat menyadari bahwa tantangan atau contraint

    yang ditimbulkan oleh era globalisasi yang terus menerus menimbulkan dinamika

    sosial politik dan ekonomi serta teknologi sangat dinamis dan peluang yang

    diberikannya. Meminjam istilah para sosiologi globalisasi telah menimbulkan

    tantangan (constraint) sekaligus peluang (enabler). Sehingga rules atau aturan

    yang dibangun di dalam STMIK Bina Sarana Global selalu diadaptasikan terhadap

    hal tersebut. Termasuk dalam kebebasan akademik dan otonomi keilmuan.

    Kebebasan akademik dan otonomi keilmuan dibutuhkan dalam rangka

    mendukung berkembangnya peneliti-peneliti yang kreatif/inovatif yang dapat

    memunculkan gagasan atau ide/pengetahuan yang baru. Sehingga bisa

    memberikan jalan keluar (way out) dari permasalahan sosial di Indonesia, dan

    tentunya juga dapat berkerjasama atau sinerji dengan bidang ilmu yang lain

    maupun lembaga eksternal dalam rangka menyelesaikan masalah sosial tersebut.

    Aktifitas kebebasan akademik di lingkungan STMIK Bina Sarana Global meliputi:

    a. Pengajaran; dosen atau tenaga pengajar diberi kebebasan menyusun Satuan

    Acara Perkuliahan (SAP), menyampaikan bahan ajar, model atau metode

    pengajaran, evaluasi Satuan Acara Perkuliahan sebagai bagian peningkatan

    kualitas kurikulum sesuai dengan keahlian/profesi serta bidang disiplin

    keilmuannya.

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    147

    b. Penelitian; setiap dosen diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi

    dan disiplin keilmuan yang dimiliki dengan melakukan kegiatan penelitian baik

    secara mandiri atau kolaborasi, penulisan buku ajar secara mandiri maupun

    kolaborasi, penulisan artikel baik secara mandiri atau kolaborasi, modul dan

    penyampaian ide/gagasan keilmuan dalam bentuk kegiatan interaktif dengan

    kalangan civitas akademik lainnya (mahasiswa, dosen maupun kalangan se-

    profesi keilmuan).

    c. Kegiatan dan hasil kegiatan terdokumentasikan secara administrasi pada

    bagian program studi.

    d. Pelaksanaan kebebasan akademik, untuk tingkat program studi

    pelaksankannya bisa dalam bentuk kepanitian di tingkat program studi atau

    dilaksanakan oleh unit kajian yang kedudukannya berada dalam tingkat

    program studi.

    e. Program studi memberikan bantuan, dorongan dan /atau fasilitator terhadap

    tenaga pengajar (dosen) atau pihak lain yang dianggap layak untuk

    mengembangkan keahlian dan keprofesiannya baik dibidang pengajaran

    maupun penelitian. Bantuan, dorongan serta fasilitator terhadap dosen yang

    melaksanakan kebebasan akademik bisa secara mandiri atau membangun

    kerjasama dengan pihak lain dalam hal ini baik perorangan mapun institusi.

    f. Bantuan, dorongan dan fasilitas juga dalam bentuk dana stimulan, hibah

    bersaing, dana bantuan peningkatan jenjang pendidikan, melalui bantuan

    Program studi kepada tenaga pengajar (dosen) yang sungguh-sungguh

    mengembangkan kegiatan kebebasan akademik. Dalam pelaksanaannya,

    kegiatan kebebasan mimbar akademik meliputi:

    1) Orasi Ilmiah yang disampaikan dalam Wisuda.

    2) Seminar, Workshop, Pelatihan, Bimbingan Teknis (Bintek).

    3) Diskusi Bedah Buku.

    4) Presentasi hasil penelitian dosen melalui bantuan stimulan.

    5) Presentasi melalui seminar proposal penelitian melalui dana stimulan

    maupun dana hibah bersaing.

    6) Publikasi dalam forum diskusi, media online, prosiding dan jurnal ilmiah

    nasional maupun internasional.

    7) Presentasi yang dilakukan melalui kerjasama antar perguruan tinggi baik

    dalam maupun luar negeri, lembaga profesi maupun dengan instasi

    pemerintah.

    Kegiatan dan hasil kegiatan terdokumentasikan secara administrasi pada bagian

    program studi, Pelaksanaan kebebasan mimbar akademik untuk tingkat program

    studi pelaksanaannya bisa dalam bentuk kepanitian di tingkat program studi atau

    dilaksanakan oleh unit/bagian kajian yang kedudukannya berada dalam tingkat

    program studi. Hal ini juga berlaku pada tingkat fakultas dan program studi dengan

    tingkat kesetaraannya sama.

    Pelaksanaan kebebasan mimbar akademik menghadirkan para ahli/pakar/ tokoh

    masyarakat /dosen tamu/peneliti ahli sampai kepada pemerhati dan pejabat

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    148

    negara. Pelaksanaan mimbar akademik dilaksanakan secara terus menerus baik

    secara rutin maupun sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat

    akademis.

    Perguran Tinggi Bina Sarana Global sangat berkomimen dan telah membuktikan

    penghormatan akan kebebasan mimbar akademik, dan ini telah menjadi tradisi

    yang dikembangkan terus oleh kepemimpinan program studi, dan telah diketahui

    masyarakat luas mengenai kepekaan Program studi dalam menyuarakan

    kebenaran melalui kebebasan mimbar kampus.

    1.3.2. Jelaskan kebijakan dan dukungan institusi untuk menjamin terciptanya suasana

    akademik di lingkungan institusi yang kondusif untuk meningkatkan proses dan mutu

    pembelajaran. Dukungan institusi mencakup antara lain peraturan dan sumber daya.

    Sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk:

    1. Kebijakan dan strategi

    Sistem baik yang berupa aturan dan sumberdaya yang dibangun oleh STMIK

    Bina Sarana Global, semuanya ditujukan untuk pencapaian visi yang akan

    datang yang tergambar pada road map yaitu: campus by research. Untuk

    menuju kepada visi tersebut proses pembelajaran dan kultur yang dibangun

    didalam STMIK Bina Sarana Global merupakan manifestasi dari campus by

    research. Kultur yang berisi nilai, yang dijadikan acuan bagi insan akademisi

    STMIK Bina Sarana Global diturunkan dari komitmen STMIK Bina Sarana

    Global untuk menciptakan pengetahuan baru.

    Untuk mewujudkan komitmen tersebut, maka STMIK Bina Sarana Global mulai

    mengkonstruksi ulang sistem yang ada, terutama untuk meningkatkan proses

    dan mutu pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, STMIK Bina Sarana

    Global tidak hanya menerapkan metode konvensional yang berlaku selama ini

    yang kita kenal sebagai metode Student Center Learning (SCL), akan tetapi

    mulai diimplementasikan metode pembelajaran Research Based Learning

    (RBL), dimana: “learning is based on discovery guided by mentoring rather than

    on the transmission of information” (Gunawan, 2012). Sesuai dengan metode

    ini, maka sejak semester pertama mahasiswa di STMIK Bina Sarana Global

    sudah mulai diperkenalkan inquiry riset. Karena realitas yang berkembang

    ketika mereka mengimplementasikan ilmu mereka sering berbenturan dengan

    masyarakat pengguna.

    Selanjutnya, setelah mahasiswa turun lapangan atau melakukan inquiry riset

    yang biasanya dilakukan secara berkelompok, maka mereka melakukan

    diseminasi melalui seminar kecil yang diselenggarakan oleh Prodi masing-

    masing. Kemudian setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak

    terutama dosen yang aktif dalam penelitian dan ekspert dibidang yang dikaji

    oleh kelompok mahasiswa tersebut, maka mahasiswa akan menerbitkan karya

    mereka itu dalam bentuk jurnal mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk melatih

    mahasiswa untuk menyampaikan gagasan/hasil riset mereka, kemudian

    melatih mereka juga untuk melakukan kondensasi supaya hasil riset mereka

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    149

    dipahami oleh masyarakat umum (awam). Sementara itu, aturan yang

    dikontruksi oleh STMIK Bina Sarana Global untuk mendukung suasana

    akademik dan terciptanya campus research, maka pembelajaran di dalam

    kelas yang diberikan oleh dosen mulai berbasiskan hasil riset.

    2. Program implementasi yang terjadwal

    Salah satu bentuk implementasi dukungan institusi dalam pengembangan

    suasana akademik adalah dengan diselenggarakannya kegiatan seminar

    secara berkala dan berkelanjutan yang dilakukan antara lain :

    a. Kegiatan pelatihan dan Workshop bagi mahasiswa untuk meningkatkan

    kompetensi, dilaksanakan setiap semester 2 materi dibawah tanggung

    jawab Program Studi

    Gambar: Pelatihan dan Workshop MTCNA

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    150

    Gambar: Seminar E-Commerce

    b. Kegiatan mahasiswa berupa Unit Kegiatan Mahasiswa baik bidang

    akademik maupun non akademik, dilakukan setiap minggu dibawah

    tanggung jawab Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan.

    Gambar: Kegiatan Kemahasiswa dalam rangka mendukung program

    pemerintah (BNP2TKI)

    c. Kegiatan Seminar Umum yang dilakukan rutin setahun sekali dengan

    mengundang para pakar/ahli dalam rangka menambah wawasan

    mahasiswa dan dosen.

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    151

    Gambar: Seminar Umum dalam rangka menambah wawasan

    mahasiswa dan dosen

    d. Adanya evaluasi pembelajaran (EUB) dari mahasiswa yang dilakukan

    disetiap akhir semester.

    e. HAKI dan Patent yang diajukan setiap tahun untuk memotivasi dosen dan

    mahasiswa dalam berkarya di bidang pengembangan Teknologi Informasi.

    Gambar: Haki Ciptaan Program Komputer

    3. Pengerahan sumber daya

    Disetiap kegiatan pada point 2, STMIK Bina Sarana Global selalu menyediakan

    sumber daya, baik keuangan, sarana dan prasarana serta sumber daya

    manusia yang diperuntukkan membantu kegiatan tersebut, baik dari tahap

    perencanaan, pelaksanaan maupun upaya monitoring evaluasi kegiatan. Semua

    kegiatan tersebut di fasilitasi oleh STMIK Bina Sarana Global. Berikut bentuk

    dukungan yang diberikan oleh institusi dalam otonomi keilmuan untuk

    menjaminnya kebebasan akademik antara lain :

    No Bentuk Dukungan Keterangan

    1. Sarana dan Prasarana STMIK Bina Sarana Global menjamin

    ketersediaan sarana dan prasarana dalam

    proses pembelajaran dan suasana

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    152

    kebebasan akademik berupa kegiatan

    seminar, pelatihan, workshop, dll.

    2. Sumber Daya Manusia Dalam proses pelaksanaan pembelajaran dan

    pelaksanaan kegiatan suasana akademik

    berupa seminar, workshop dan pelatihan,

    STMIK Bina Sarana Global menyediakan

    dosen dan pembicara yang berkompeten

    sesuai dengan materi kegiatan.

    3. Dana Dalam penyelenggaraan kegiatan

    pembelajaran dan peningkatan suasana

    akademik dalam kegiatan seminar dan

    pelatihan serta workshop dibiayai oleh STMIK

    Bina Sarana Global dengan

    menganggarkannya setiap tahun.

    4. Monitoring dan evaluasi

    Setiap kegiatan pengembangan pembelajaran baik dalam kegiatan akademik

    maupun non akademik dilakukan dengan terencana dan dimonitoring serta

    dievaluasi oleh masing-masing penanggung jawab kegiatan. Monitoring dan

    evaluasi dilakukan dari tingkat jurusan/prodi sampai tingkat institusi secara

    berkala untuk mengetahui pelaksanaan program yang telah ditetapkan.

    Monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara berkala ini dimaksudkan bila

    ada perbedaan pelaksanaan dibandingkan dengan perencanaan program agar

    dapat segera diketahui dan diarahkan untuk ketercapaian program itu sendiri.

    Setiap unit kerja selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

    ketercapaian kegiatan yang telah direncanakan dalam Rencana Kerja Tahunan.

    Monitoring dilakukan di setiap bulan dan selalu dilakukan evaluasi dengan

    tingkatan laporan evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

    Gambar: Rapat Koordinasi Dosen

  • BAN-PT: Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STMIK Global 2018

    153

    Gambar: Rapat Kerja Tahunan

    5. Tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.

    Dengan adanya kegiatan montitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh setiap

    unit kerja, hasil monitoring dan evaluasi digunakan sebagai landasan perbaikan

    yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan oleh semua unit kerja untuk selalu

    meningkatkan kualitas kerja pada masing-masing unit kerja. Salah satu bentuk

    tindak lanjut perbaikan secara berkelanjutan adalah dimana setiap rencana

    kerja yang tidak tercapai akan selalu dievaluasi dan diperbaiki proses kerja,

    sehingga ada peningkatan kualitas pekerjaan yang dihasilkan.