74
DERMATITIS DERMATITIS ATOPIK 1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Dermatitis Atopik 2. Kriteria Diagnosis : Sangat gatal, stigmata atopik, kronis residif. Umur 2 bulan - 2 tahun, umur 4- 10 tahun, Umur > 12 tahun Simetri di kedua: pipi, fosakubiti, poplitea Morfologi: Polimorfi (Eritema, Papul, Vesikel, Erosi, Ekskoriasi, Skuama, Krusta). 3. Diagnosis Banding : Dermatomikosis 4. Pemeriksaan Penunjang : Bila curiga dermatomikosis: lakukan kerokan kulit dengan KOH 10 % (menyingkirkan diagnosa) 5. Konsultasi : Pada dermatitis atopik yang berat konsultasi pada spesialis kulit, paru, THT 6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan 7. Terapi : 1. Umum: Hindarkan alergen penyebab yang dicurigai 2. Farmakologik Sistemik: Anti Histamin, bila sangat berat dapat ditambah kortikosteroid secara singkat dosis rendah

standar Standar Pelayanan Medik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

standar

Citation preview

Page 1: standar Standar Pelayanan Medik

DERMATITIS

DERMATITIS ATOPIK

1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Dermatitis Atopik

2. Kriteria Diagnosis : Sangat gatal, stigmata atopik, kronis residif. Umur

2 bulan - 2 tahun, umur 4- 10 tahun, Umur > 12 tahun

Simetri di kedua: pipi, fosakubiti, poplitea

Morfologi: Polimorfi (Eritema, Papul, Vesikel, Erosi,

Ekskoriasi, Skuama, Krusta).

3. Diagnosis Banding : Dermatomikosis

4. Pemeriksaan Penunjang : Bila curiga dermatomikosis: lakukan kerokan kulit

dengan KOH 10 % (menyingkirkan diagnosa)

5. Konsultasi : Pada dermatitis atopik yang berat konsultasi pada

spesialis kulit, paru, THT

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan

7. Terapi : 1. Umum: Hindarkan alergen penyebab yang dicurigai

2. Farmakologik

Sistemik: Anti Histamin, bila sangat berat dapat

ditambah kortikosteroid secara singkat dosis rendah

dan “tappering off”. Kadang-kadang dapat juga

diberikan sedatif ringan.

Lokal : Bila basah : dikompres

Agak basah : Krim kortikosteroid

Kering : Salep kortikosteroid

Kalau penyakit sudah redah, atasi kekeringan kulit

dengan pemberian pelembab.

8. Penyulit : Karena kronis dapat terjadi keratokonus. Infeksi

sekunder, asma bronkiale, rhinitis alergi.

Dependen terhadap steroid (hati – hati efek samping)

9. Informed Consent : Perlu, sesuai indikasi

10. Lama Perawatan : Penyakit atopik memerlukan observasi lebih lama

karena residif

11. Masa Pemulihan : 1 (satu) minggu

12. Output : Dermatitis Atopik: Kronik Residif

Page 2: standar Standar Pelayanan Medik

13. Patologi Anatomi : Tidak perlu

14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu

DERMATITIS KONTAK

1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Dermatitis Kontak

2. Kriteria Diagnosis : Akibat kontak langsung dengan suatu bahan tertentu

(zat iritan: asam atau alkali, alergenL: tumbuh –

tumbuhan, kosmetik: nikel). Gatal atau panas pada

tempat - tempat yang terkena tersebut.

Morfologi: eritema, edema, papul, vesikel, bula, erosi,

skuama. Tempat yang sering: punggung, tangan, leher,

muka, tungkai bawah.

2. Diagnosis Banding : -Dermatitis Atopik

-Dermatomikosis

3. Pemeriksaan Penunjang : Untuk mencari bahan yang dicurigai dilakukan tes

tempel.

Bila curiga dermatomikosis, dilakukan kerokan kulit

dengan KOH 10%

4. Konsultasi : Pada dermatitis kontak yang berat konsultasi pada

spesialis kulit

5. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan

6. Terapi : 1. Umum: hindari bahan penyebab

2. Farmakologik

3. Sistemik: Antihistamin, kortikosteroid.

4. Topikal: Bila basah kompres, bila kering salep

kortikosteroid

7. Penyulit : Infeksi sekunder

Dependen terhadap kortikosteroid

8. Informed Consent : Tidak perlu

9. Lama Perawatan : 1-2 minggu

10. Masa Pemulihan : 2 minggu

11. Output : Sembuh

Page 3: standar Standar Pelayanan Medik

12. Patologi Anatomi : Tidak Perlu

13. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak Perlu

DERMATITIS SEBOROIKA

1. Nama Penyakit : Dermatitis Seboroika

2. Kriteria Diagnosis : Gatal, kronik-residif. Bayi, Anak 6-10 tahun, Dewasa 18-40

tahun. Tempat predileksi: kulit kepala, daerah nasolabial,

belakang telinga, lipatan buah dada, presternal, ketiak,

umbilikus, lipat bokong, lipat paha, skrotum.

Morfologi : Skuama kering/basah, krusta kekuning-kuningan.

3. Diagnosis Banding : - Psoriasis

- Pitiriasis Rosea

- Dermatomikosis

4. Pemeriksaan Penunjang : Bila curiga dermatomikosis, lakukan kerokan kulit, dengan

KOH 10% (menyingkirkan diagnosis)

5. Konsultasi : Pada dermatitis seboroika yang berat konsultasi pada

spesialis kulit

6.Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan

7. Terapi : 1.Umum : Diet rendah lemak

2. Farmakologi :

Sistemik: Antihistamin. Pada kasus berat ditambah dengan

kortikosteroid, singkat, dosis rendah "tapering off"

Lokal : Preparat kortikosteroid

Sampo : Selenium Sulfida

8.Penyulit : Infeksi Sekunder

Dependen terhadap Steroid

9.Informed Consent : Tidak perlu

10.Lama Perawatan : Observasi agak lama karena kronik residif

11.Masa Pemulihan : 1-2 minggu

12.Output : Kronik Residif

13.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu

Page 4: standar Standar Pelayanan Medik

DERMATITIS EKSFOLIATIVA

1. Nama Penyakit/Diagnosis : Dermatitis Eksfoliativa

2. Kriteria Diagnosis : Eritema Universalis dengan/tanpa skuama kasar.

Suhu kulit lebih panas,menggigil

3. Diagnosis Banding : Ada beberapa penyebab eritroderma (underlying disease)

Sebaiknya dicari (Psoriasis, D.Seboroik, Drug eruption

D.Kontak, Keganasan)

4. Pemeriksaan Penunjang : Biopsi kelenjar dan kulit bila curiga keganasan

5. Konsultasi : Spesialis kulit dan kelamin

Penyakit Dalam,THT dan Gigi

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Inap segera dengan pengawasan Spesialis Kulit

dan Kelamin

7. Terapi : 1. Sistemik

Prednison 20-3- mg/hari, tapering off bila lebih 2 minggu,

Substitusi synacten,KCL,Diet TKTP, rendah garam

2. Lokal

Emolien dioleskan berselang-seling pada sebagian (40%)

luas permukaan kulit

8. Penyulit : Gangguan faal kulit, keganasan sindrom Sezary,

Ketergantungan steroid, efek samping steroid

9. Informed Consent : Perlu

10. Lama Perwatan : 2-4 minggu

11. Lama Pemulihan : 2-4 minggu

12. Output : Sembuh parsial, Kronik – Residif

13. Patologi Anatomi : Untuk konfirmasi diagnostik penyebab

14. Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu

PENYAKIT ERITOSKUAMOSA

PSORIASIS

1.Nama Penyakit/Diagnosis : Psoriasis

2.Kriteria Diagnosis : Lesi makula atau plak eritematosa dengan skuama putih, tebal

diatasnya. Sering terdapat pada siku,lutut, kulit kepala dan

sakrum. Bersifat kronik residif.

Page 5: standar Standar Pelayanan Medik

3. Diagnosis Banding : -Dermatofitosis

- Dermatitis Seboroik

- Pitiriasis rosea

4. Pemeriksaan Penunjang : Biopsi kulit (untuk membantu menegakkan diagnosis).

Kerokan kulit dengan KOH 10% (untuk menyingkirkan

dermatofitosis)

5. Konsultasi : Spesialis kulit, THT, Psikiatri, Gigi

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan

7. Terapi : 1. Sistemik

Antihistamin, kadang-kadang perlu minor tranquilizer .

Kortikosteroid sistemik tidak dianjurkan (sering terjadi

fenomena rebound yang dapat berkembang menjadi

eritroderma).

2. Topikal:

Salep campuran yang terdiri dari liquor carbonas detergens 5%

asam salisil 5% pada lesi

Tidak terlalu luas dapat diberikan salep kortikosteroid

8.Penyulit : Eritroderma

9.Informed Consent : Tidak perlu

10.Lama Perwatan : 2-4 minggu

11.Lama Pemulihan : 2 minggu

12.Output : Rekurens, Kronik – Residif

13.Patologi Anatomi : PA dari biopsi kulit untuk memastikan diagnosis

14.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu

Page 6: standar Standar Pelayanan Medik

PENYAKIT KULIT AKIBAT PARASIT

SKABIES

1. Nama penyakit/Diagnosis : Skabies2. Kriteria Diagnosis : - Pruritus Nokturna

- Penyakit menyerang kelompok- Predileksi yang khas ( sela jari tangan,

siku, pergelangan tangan, lipat ketiak, umbilikus, bokong, genitalia eksterna) dengan ruam yang khas (papul, vesikel, erosi, ekskoriasi, krusta)

- Menemukan tungau3. Diagnosis Banding : Prurigo, pedikulosis korporis, dermatitis dll4. Pemeriksaan Penunjang : Menemukan telur larva, tungau maupun

produk- produknya pada pemeriksaan laboratorium

5. Konsultasi : Spesialis kulit6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan7. Terapi : Topikal

- Sulfur Presipitatum 5- 10% ( 3 hari berturut-turut )

-Emulsi benzyl benzoas 20-25% ( 3 hari berturut-turut )

-Gama benzene heksa klorida ( tidak dianjurkan untuk anak < 6 tahun dan wanita hamil )

-Krotamiton -Permetrin

8. Penyulit : Infeksi Sekunder9. Inform Consent : Tak perlu10. Lama Perawatan : 3 hari11. Lama Pemulihan : 2 minggu12. Output : Sering pengobatan tak berhasil karena

beberapa faktor 13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu

CREEPING ERUPTION1. Nama penyakit/Diagnosis : Creeping eruption/ cutaneous larva migrans.

Disebabkan oleh invasi larva cacing tambang anjing atau kucing

Page 7: standar Standar Pelayanan Medik

2. Kriteria Diagnosis : Papul eritem diikuti bentuk khas, yakni lesi bentuk

linear/ berkelok-kelok menimbul, membentuk terowongan (burrow) mencapai panjang beberapa cm. Tempat predileksi : tungkai, plantar, tangan, anus, bokong dan paha

3. Diagnosis Banding : Scabies, dermatifitosis4. Pemeriksaan Penunjang : Mencari larva dari ujung ruam yang menjalar5. Konsultasi : Spesialis Kulit6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan7. Terapi : Umum : Menjaga kebersihan lingkungan

terhadap reservoir larva

Khusus: - Topikal : kloretil semprot sepanjang lesi- Sistemik: Tibendazol 50mg/kgBB/hari 2 kali

sehari ( 2 hari ) atau albendazol 400mg dosis tunggal ( 3 hari ) Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal

8. Penyulit : Infeksi sekunder, dermatitis kontak9. Inform Consent : Tidak perlu10. Lama Perawatan : 1 -2 minggu11. Lama Pemulihan : 2 minggu12. Output : Sembuh sendiri ( self limited ) sekitar 50%

larva mati dalam 12 minggu walaupun tanpa terapi

13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu

PEDIKULOSIS KAPITIS1. Nama Penyakit : Pedikulosis kapitis. Cara penularan melalui

perantara: sisir, bantal, kasur, dan topi

2. Kriteria Diagnosis : Gejala gatal pada daerah oksiput dan temporal kemudian meluas ke seluruh kepala. Erosi, ekskoriasi dapat ditemukan karena garukan. Rambut akan bergumpal karena banyaknya pus dan krusta akibat infeksi sekunder (plikapelonika) Ditemukan telur dan kutu

3. Diagnosis Banding : Tinea kapitis, pioderma ( impetigo krustosa ),

Page 8: standar Standar Pelayanan Medik

dermatitis seboroika 4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu 5. Konsultasi : Spesialis Kulit 6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan 7. Terapi : Topikal : malathion 0,5-1% (rambut dicuci dan

Dipakai kerambut kemudian diamkan 10-12 jam

cuci lagi dengan sampo) diulang lagi seminggu kemudian. Krim gama benzene heksa klorida

1% dioleskan dan didiamkan selama 12 jam, kemudian dicuci dan disisir serit. Emulsi

benzyl benzoat 25% dipakai dengan cara sama

8. Penyulit : Infeksi sekunder 9. Inform Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 1 minggu11. Lama Pemulihan : 1 minggu12. Output : Sering pengobatan berhasil karena kepatuhan

pasien akan hygiene 13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu

PEDIKULOSIS KORPORIS 1. Nama Penyakit : Pedikulosis korporis2. Kriteria Diagnosis : Ditemukan pada orang dewasa terutama

dengan hygiene buruk, misalnya orang yang tinggal dilingkungan dengan iklim dingin,

penggembala karena jarang mandi dan jarang mengganti pakaian. Kutu ditemukan di serat-serat kapas pakaian bukan melekat pada kulit. Gejala

gatal, adanya erosi, ekskoriasi akibat garukan. Ditemukan telur dan kutu diserat pakaian

3. Diagnosis Banding : Neurotic excoriation 4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu 5. Konsultasi : Spesialis Kulit 6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan 7. Terapi : Topikal :Krim gama benzene heksa klorida 1%

dioleskan tipis dibadan, Emulsi benzyl benzoat25% dan malathion 2% dipakai dengan cara sama. Jika masih belum sembuh diulang 4

Page 9: standar Standar Pelayanan Medik

hari kemudian 8. Penyulit : Infeksi sekunder 9. Inform Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 1 minggu11. Lama Pemulihan : 1 minggu12. Output : Sering pengobatan berhasil karena kepatuhan

pasien akan hygiene 13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu

PEDIKULOSIS PUBIS1. Nama Penyakit : Pedikulosis pubis2. Kriteria Diagnosis : Dapat digolongkan Penyakit akibat hubungan

seksual. Cara penularan kontak langsung. Gejala

gatal di pubis dan sekitarnya. Gatal dapat meluas ke abdomen. Tanda patognomonik black dot (krusta darah) di celana dalam. Ditemukan macula serulae ( bercak berwarna abu-abu kebiruan ) kutu sulit dilepaskan karena masuk kedalam muara folikel rambut. Ditemukan telur dan kutu

3. Diagnosis Banding : Dermatitis seboroik, dermatomikosis4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu

5. Konsultasi : Spesialis Kulit 6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan 7. Terapi : Topikal :Krim gama benzene heksa klorida 1%

dioleskan tipis dibadan, Emulsi benzyl benzoat 25% dan dipakai dengan cara sama.

Didiamkan selama 24 jam Jika masih belum sembuh

diulang 4 hari kemudian

8. Penyulit : Infeksi sekunder 9. Inform Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 1 minggu11. Lama Pemulihan : 1 minggu12. Output : Sering pengobatan berhasil karena kepatuhan

pasien akan hygiene 13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu

Page 10: standar Standar Pelayanan Medik

ERUPSI OBAT ALERGIK

URTIKARIA1. Nama Penyakit : Urtikaria2. Kriteria Diagnosis : Edema setempat (urtika) yang berwarna

kemerahan atau keputihan. Lesi tiba-tiba timbul

dan menghilang dengan cepat tanpa bekas. Kadang

disertai rasa panas dan gatal.3. Diagnosis Banding : Dematitis kontak4. Pemeriksaan Penunjang : Tes tempel5. Konsultasi : Spesialis kulit, THT dan Gigi6. Perwatan Rumah Sakit : Rawat jalan7. Terapi : Umum : Yang penting hindari factor penyebab

Sistemik : Anti histamin ditambah dengan Kortikosteroid

8. Penyulit : Angioedema, edema tidak hanya dikutis saja tetapi

sampai disubkutis9. Inform Consent : Kadang perlu bila penyebabnya karena obat10. Lama Perawatan : Beberapa jam11. Masa Pemulihan : 24 – 48 jam12. Output : Kronis – Residif13. Patologi Anatomi : Tidak Perlu14. Autopsi/ Risalah Rapat : Tidak perlu

SINDROM STEVENS JOHNSON1. Nama Penyakit : Sindrom stevens Johnson2. Kriteria Diagnosis : Adanya kaitan pemakaian obat sebelumnya

atau injeksi sebelum timbul kelainan kulit. Trias : kelainan kulit, mukosa dan mata. Eritema lesi

iris, papul, vesikel dan purpura. Lesi kulit timbul

akut, tersebar simetris, generalisata.

3. Diagnosis Banding : Nekrolisis Epidemal Toksik, DHF (Dengue Hemmorrhagic Fever)

4. Pemeriksaan Penunjang : Bila ada purpura : periksa darah rutin, Ht,

Page 11: standar Standar Pelayanan Medik

Trombosit, waktu perdarahan, waktu pembekuan,

rumple leed. Anjuran kultur darah5. Konsultasi : Spesialis Kulit, mata, THT, penyakit dalam,

dan ICU

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera diruangan isolasi yang steril atau ICU

7. Terapi : Umum :- Hentikan obat yang dicurigai- Atasi keadaan gawat darurat- Bila syok perlu infuse untuk mengatasi

gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit- Pada perdarahan berikan transfusi

Sistemik :- Deksametason 6 x 5mg IV lakukan tapering

off- Antibiotik Garamisin atau eritromisin- Antihistamin bila ada indikasiLokal :Bergantung kelainan kulit, bedak talk, kompres, krim atau salep

8. Penyulit : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, respiratory distress syndrome

9. Informed Consent : Perlu10. Lama Perawatan : 2 minggu11. Masa Pemulihan : 1 minggu12. Output : Sembuh dengan kelainan mata ringan sampai

kebutaan, dapat juga kematian13. Patologi Anatomi : PA dari biopsy kulit untuk konfirmasi

diagnosis pasti14. Autopsi/ Risalah Rapat : Bila terjadi kematian

NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK (NET)1. Nama Penyakit : Nekrolisis Epidermal Toksik (NET)2. Kriteria Diagnosis : Anamnesis obat yang dipakai beberapa hari

sebelum kelainan kulit timbul. Kelainan kulit terutama berupa bula, erosi dan ekskoriasi. Terjadi akut dan generalisata/universal. Nyeri bila disentuh. Terdapat epidermolisis (tanda Nikolsky+)

3. Diagnosis Banding : SSSS (Staphylococccus Scalded Skin Syndrome),

Page 12: standar Standar Pelayanan Medik

Sindrom stevens johnsons4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan untuk menyingkirkan diagnosis

SSSS Yaitu : Darah Rutin : LED, lekosit, kultur, usapan tenggorok, kultur darah

5. Konsultasi : Spesialis Kulit, mata , THT, Penyakit dalam, ICU

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera diruangan isolasi yang steril atau bila perlu dpat di ICU

7. Terapi : Umum :- Hentikan obat yang dicurigai- Atasi keadaan gawat darurat- Bila syok perlu infuse untuk mengatasi

gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit- Pada perdarahan berikan transfuse

Sistemik :- Deksametason 6 x 5mg IV lakukan tapering

off sesuai perbaikan- Antibiotik Garamisin atau eritromisinTopikal : salep antibiotic atau dirawat seperti luka bakar

8. Penyulit : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, respiratory distress syndrome, sepsis. Akibat

terapi kortikosteroid tinggi dapat terjadi drug induced DM atau edema serebri dan efek samping

lainnya.9. Informed Consent : Perlu10. Lama Perawatan : 2 minggu11. Lama Pemulihan : 2 minggu12. Output : Sembuh atau terjadi kematian13. Patologi Anatomi : PA dari biopsy kulit untuk memastikan NET14. Autopsi/ Risalah Rapat : Bila terjadi kematian

PENYAKIT DERMATOFITOSIS

DERMATOFITA

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Dermatofitosis Disebabkan jamur dermatofita

2. Lokalisasi : Tinea kapitis (di rambut dan kulit kepala)Tinea korporis (di badan)Tinea manus (di tangan)

Page 13: standar Standar Pelayanan Medik

Tinea unguium (di kuku)Tinea kruris (di lipat paha)Tinea pedis (di kaki)Tinea barbe (di jenggot)

3. Kriteria diagnose : Rasa gatalLesi berbentuk plak / macula anular, sirsiner dan polisiklik batas tegas Meluas secara sentrifugal dengan bagian tengah tenang dan bagian pinggir aktif terdiri dari papul, vesikel, eritema, dan skuama

4. Diagnosis banding : Dermatitis seboroikKandidasisPsoriasis Dermatitis numularisPtiriasis rosea

5. Pemeriksaan penunjang : Kerokan kulit dengan KOH 20% (adanya hifa)Kultur

6. Konsultasi : Spesialis kulit7. Perawatan rumah sakit : Rawat jalan8. Terapi : Umum : menjaga kebersihan

Khusus : Sistemik : griseofulvin 500mg/hari, ketokonazol 1x200mg/hari, antihistamin (bila gatal)Local : cream ketokonazol 2%

9. Penyulit : Infeksi sekunder10. Informed consent : tidak perlu11. Lama perawatan : bergantung lokasi12. Masa pemulihan : bergantung lokasi

13. Output : Sembuh total, dapat kambuh bila ada factor

pencetus (kelembaban)

14. Patologi Anatomi : Tidak perlu

15. Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu

NON DERMATOFITOSIS

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Non Dermatofitosis Disebabkan jamur non dermatofita

2. Lokalisasi : Ptiriasis Versicolor (panu)Ptirisporum folikulitis (mirip acne vulgaris di batang tubuh, lengan bagian atas)Piedra (di rambut)

Page 14: standar Standar Pelayanan Medik

Tinea nigra palmar (di telapak tangan)3. Kriteria diagnosis : Ptiriasis Versicolor

Lesi macula hipopigmentasi – coklat, kadang gatalPtirisporum folikulitisLesi papul – pustule mirip acne vulgaris, gatalPiedra Tanpa keluhan, kasar di rambut, suara klik saat disisirTinea nigra palmaris Lesi berbentuk macula hiperpigmentasi disertai skuama

4. Diagnosis banding : Ptiriasis VersicolorVitiligo, ptiriasis alba, MH Ptirisporum folikulitis Akne vulgaris, folikulitis bacterial, erupsi akneformis Tinea nigra palmaris DK, tinea versicolor, hiperkromia

5. Pemeriksaan penunjang : Kerokan kulit dengan KOH 20% (adanya hifa)Lampu wood

6. Konsultasi : Spesialis kulit7. Perawatan rumah sakit : Rawat jalan8. Terapi : Umum : menjaga kebersihan

Khusus : Tinea versicolorSuspense selenium sulfide 2-3x semingguKetokonazol 1x200mg 10 hariPtirisporum folikulitisKetokonazol 1x200mg 2-4 mingguPiedraMemotong rambut, mencuci dengan laruta sublimay 1/2000Tinea nigra palmarisSalap salisil sulfur, tincture jodii

9. Penyulit : Infeksi sekunder10. Informed consent : tidak perlu11. Lama perawatan : bergantung lokasi12. Masa pemulihan : bergantung lokasi

KANDIDOSIS

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Kandidosis kutis Disebabkan jamur candida albicans

Page 15: standar Standar Pelayanan Medik

2. Lokalisasi : Daerah intertriginosa, lipat ketiak, lipat pahaLipat payudara, daerah perianal

3. Kriteria diagnose : Rasa gatalLesi berbentuk macula eritema, tidak ada lesi satelit

4. Diagnosis banding : Eritrasma DermatofitosisDermatitis kontakIntertrigo bacterial

5. Pemeriksaan penunjang : Kerokan kulit dengan KOH 20% (adanya hifa)Kultur

6. Konsultasi : Spesialis kulit7. Perawatan rumah sakit : Rawat jalan8. Terapi : Umum : menjaga kebersihan

Menghilangkan predisposisi (gemuk, peny. Sistemik)Khusus : Sistemik :ketokonazol 1x200mg/hari, antihistamin (bila gatal)Local : cream ketokonazol 2%

9. Penyulit : Infeksi sekunder10. Informed consent : tidak perlu11. Lama perawatan : bergantung lokasi12. Masa pemulihan : bergantung lokasi

13. Output : Sembuh total, dapat kambuh bila ada factor

pencetus (kelembaban)

14. Patologi Anatomi : Tidak perlu

15. Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu

PENYAKIT PIODERMA

IMPETIGO

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Impetigo

Dibedakan atas 2 jenis:

Impetigo krustosa – biasanya disebabkan

Streptokokus B hemolitikus

Impetigo bulosa – biasanya disebabkan

Staphylococcus aureus

2. Kriteria Diagnosis : - Impetigo krustosa

Page 16: standar Standar Pelayanan Medik

Eritema dan vesikel yang cepat memecah, krusta

tebal warna kuning madu. Lokasi di muka sekitar

lubang hidung dan mulut.

- Impetigo bulosa

Eritema, bula, bula hipopion, koleret. Lokasi ketiak,

dada, punggung.

3. Diagnosis Banding : - Varisela

- Ektima

4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu

5. Konsultasi : Spesialis Kulit

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan

7. Terapi : 1. Umum – Menjaga kebersihan

2. Lokal – Kalau ruam sedikit, vesikel/bula dipecahkan

lalu diberikan salep antibiotik :

- Neomisin dan Basitrasin, Mupirosin

- Gentamisin, Fuladic acid

3. Sistemik – Kalau ruam banyak diberi pula

antibiotik :

- Amoksisilin 3 – 4 x 500 mg / hari

- Klindamisin 4 x 150 mg / hari

- Eritromisin 4 x 500 mg / hari

- Siprofloksasin 2 x 250 mg / hari

- Sefadroksil 2 x 500 mg / hari

8. Penyulit : Tidak ada

9. Informed Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan :1 – 2 minggu

11. Masa Pemulihan : 2 minggu

12. Output : Sembuh total

13. Patologi Anatomi : Tidak perlu

14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu

Page 17: standar Standar Pelayanan Medik

FOLIKULITIS

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Folikulitis

2. Kriteria Diagnosis : - Papul / pustul yang eritematosa dan di tengahnya

terdapat rambut, biasanya multipel

- Lokasi tungkai bawah, dagu

3. Diagnosis Banding : - Furunkel

- Tinea barbe

4. Pemeriksaan Penunjang : Bila curiga tinea barbe lakukan kerokan kulit dengan

KOH 10% untuk menyingkirkan diagnosis

5. Konsultasi : Spesialis Kulit

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan

7. Terapi : 1. Umum – cari faktor predisposisi

2. Sistemik – antibiotic (sama dengan impetigo)

3. Topikal – antibiotic (sama dengan impetigo)

8. Penyulit : Tidak ada

9. Informed Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 1 – 2 minggu

11. Masa Pemulihan : 2 minggu

12. Output : Sembuh total

13. Patologi Anatomi : Tidak perlu

14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu

FURUNKEL/KARBUNKEL

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Furunkel, radang folikel rambut dan sekitarnya

Karbunkel : kumpulan furunkel

2. Kriteria Diagnosis : - keluhan nyeri

Page 18: standar Standar Pelayanan Medik

- Nodus eritematosa, bentuk keruncut, di tengahnya

terdapat pustule, melunak dan menjadi abses yang berisi

pus dan jaringan nekrotik

- Tempat predileksi : aksila dan bokong

3. Diagnosis Banding : - Folikulitis

- Akne vulgaris

- Hidraadenitis supurativa

4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu

5. Konsultasi : Spesialis Kulit

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan

7. Terapi : Tergantung pada lokasi dan kematangan lesi

- Lesi permulaan yang belum berfluktuasi dan belum

bermata : kompres / salap antibiotic dan antibiotic

sistemik (sama seperti impetigo)

- Lesi telah matang dan bermata: insisi dan drainase

8. Penyulit : Kalau berulang-ulang mendapatkan furunkel

/karbunkel, cari faktor predisposisi, misalnya DM

9. Informed Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 1- 2 minggu

11. Masa Pemulihan : 2 minggu

12. Output : Sembuh

13. Patologi Anatomi : Tidak perlu

14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu

ERISIPELAS

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Erisipelas; biasanya disebabkan streptokokus

2. Kriteria Diagnosis : Gejala prodromal: demam, malaise

Page 19: standar Standar Pelayanan Medik

Lesi kulit berupa eritema merah cerah, berbatas tegas,

sedikit menimbul, edema, dan pinggir cepat meluas.

Kadang-kadang terdapat vesikel dan bula

Didahului trauma, biasanya di tungkai bawah

3. Diagnosis Banding : Selulitis

4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan laboratorik - leukositosis

5. Konsultasi : Spesialis kulit

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan

7. Terapi : 1. Umum – istirahat

- tungkai bawah yang diserang ditinggikan

2. Sistemik – Antibiotik (sama dengan impetigo)

- analgetik dan antipiretik

3. Lokal – Kompres terbuka dengan antiseptic PK

1/5000-1/10.000 atau yodium povidone 7,5% yang

dilarutkan 10 kali

8. Penyulit : - Elefantiasis

- Glomerulonefritis akut pasca streptokokus

- Penyebaran jauh; bursitis, endokarditis bacterial

subakut, mediastinitis, abses retrofaring

9. Informed Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 1-2 minggu

11. Masa Pemulihan : 1-2 minggu

12. Output : Sembuh, tapi kekambuhan dapat terjadi

13. Patologi Anatomi : Tidak perlu

14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu

SELULITIS

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Selulitis – peradangan menjalar dan akut pada kulit

Page 20: standar Standar Pelayanan Medik

dan terutama mengenai jaringan subkutan yang lebih

dalam

2. Kriteria Diagnosis : - Gejala sistemik: malaise, demam dan badan

menggigil

- Lesi kulit: infiltrate edematous yang terasa panas

merah dan luas. Pinggir lesi tidak menimbul atau

berbatas tegas, terdapat limfadenopati setempat yang

disertai limfangitis yang menjalar ke arah proksimal

3. Diagnosis Banding : Erisipelas

4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan laboratorik - leukositosis

5. Konsultasi : Spesialis Kulit

6. Perawatan Rumah Sakit : Kalau perlu rawat inap

7. Terapi : 1. Umum – istirahat baring dengan meninggikan

tungkai yang terkena, perbaiki keadaan umum

2. Sistemik – antibiotic (sama dengan erysipelas)

3. Topikal – jika lesi basah, kompres antiseptic (sama

dengan erysipelas); jika lesi kering, krim antibiotik

8. Penyulit : - Flegmon

- Tromboflebitis

- Sepsis

9. Informed Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 1-2 minggu

11. Masa Pemulihan : 2 minggu

12. Output : Sembuh

13. Patologi Anatomi : Tidak perlu

14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu

EKTIMA

Page 21: standar Standar Pelayanan Medik

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Ektima

2. Kriteria Diagnosis : Krusta tebal lengket berwarna kuning sampai coklat,

jika krusta diangkat timbul pendarahan karena agak

dalam

Predileksi biasanya tungkai bawah

3. Diagnosis Banding : - Impetigo krustosa

- Folikulitis

4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu

5. Konsultasi : Spesialis kulit

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan

7. Terapi : 1. Umum – menjaga kebersihan

2. Topikal – salep antibiotic (sama dengan impetigo)

3. Sistemik – antibiotic jika banyak (sama dengan

impetigo)

8. Penyulit : Sikatrik

9. Informed Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 1-2 minggu

11. Masa Pemulihan : 2 minggu

12. Output : Sembuh total

13. Patologi Anatomi : Tidak perlu

14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu

STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME

1. Nama Penyakit / Diagnosis : Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

2. Kriteria Diagnosis : - Umumnya pada neonates

- Didahului demam tinggi dan infeksi saluran napas

- Eritema mendadak, dalam 24 jam timbul bula besar,

dinding kendur, dalam 2-3 hari terjadi pengeriputan

spontan disertai pengelupasan dan deskuamasi terjadi

dalam 10 hari

3. Diagnosis Banding : Nekrolisis Epidermal Toksik

4. Pemeriksaan Penunjang : Tanda Nikolsky (+)

Page 22: standar Standar Pelayanan Medik

5. Konsultasi : Spesialis Kulit, Anak (untuk koreksi cairan/elektrolit)

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap

7. Terapi : - Kloksasilin : anak-anak 3 x 50 mg/hari

- Linkomisin

- Topikal antibiotic dan sufra tulle

- koreksi cairan/elektrolit

8. Penyulit : Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, sepsis

9. Informed Consent : Tidak perlu

10. Lama Perawatan : 2 minggu

11. Masa Pemulihan : 2 minggu

12. Output : Sembuh atau terjadi kematian

13. Patologi Anatomi : Untuk diagnosis pasti

14. Autopsi / Risalah Rapat : Perlu bila terjadi kematian

PENYAKIT VESIKOBULOSA

PEMVIGUS VULGARIS

1. Nama Penyakit : Pemvigus Vulgaris2. Kriteria Diagnosis : Keadaan Umum Buruk

Kulit berbula kendor, mudah pecah, epidermolisisTanda Nikolsky positifAkantolisis positif, Tzanck tes positif

3. Diagnosis Banding : Dermatitis HepertiformPemfigoid Bulosa

4. Pemeriksaan Penunjang : Biopsi kulit dan imunoflorecent didapatkan deposit IgG

Kadar IgG dalam serum >18005. Konsultasi : Specialis Kulit Kelamin, THT, Penyakit Dalam6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera dalam pengawasan

dokter kulit7. Terapi : Kortikosteroid dosis tinggi 60-150mg/hari,

tapering offKCl, Anabolik, Sitostatik pada kasus Rekaisitrans

8. Penyulit : Sepsis, Gangguan keseimbangan elektrolit, Rebounce Fenomena akibat steroid, DM

9. Informed Concent : Perlu

Page 23: standar Standar Pelayanan Medik

10. Lama Perawatan : 2-4 minggu11. Lama Pemulihan : 2-4 minggu12. Output : Sembuh Parsial, selamanya dependent

kortikosteroid13. Patologi anatomi : Pemeriksaan PA dan Imunoflouresesi14. Autopsi/Risalah rapat : Bila ada indikasi

Dermatitis Herpetiformis Duhring

1. Nama Penyakit : Dermatitis Herpetiformis Duhring2. Kriteria Diagnosis : Perjalanan penyakit kronik, hilang timbul

Predileksi seluruh tubuh dan simetrisBerkaitan dengan sensitivitas terhadap glutenRuam eritema, papulovesikel berkelompok dan gatal

3. Diagnosis Banding : Pemfigoid BulosaPemfigus vulgaris

4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan histologi HE ditemukan lesi subepidermal

Ditemukan endapan IgA di puncak papilla dermis

5. Konsultasi : Specialis Kulit Kelamin, Gastroenterologi, Gizi6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap jika keadaan umum buruk7. Terapi : Dapson dosis 200-300mg / hari

Antihistamin golongan sedatifAntibiotik local jika terjadi erosi dan ekskoriasiDiet bebas gluten seperti roti, kue, oats, mie

8. Penyulit : Sepsis, Infeksi sekunder pada lesi9. Informed Concent : Perlu10. Lama Perawatan : -11. Lama Pemulihan : 2-4 minggu dilanjutkan tapering off12. Output : Sembuh atau menjadi kronis dan residif13. Patologi anatomi : Pemeriksaan PA dan Imunoflouresesi14. Autopsi/Risalah rapat : Bila ada indikasi

Chronic Bullous Disease of Childhood

1. Nama Penyakit : CDCA / Dermatosis IgA Linear2. Kriteria Diagnosis : Perjalanan penyakit kronik dan residif

Predileksi wajah, tangan, kaki, genitalia, perianalGejala prodromal, disertai dengan gatalLesi vesikel bula miliar dan lenticular tersusun rosette

3. Diagnosis Banding : Dermatitis Hepertiformis Duhring

Page 24: standar Standar Pelayanan Medik

Pemfigoid BulosaEritema Multiformis Bulosum

4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan histologi HE ditemukan lesi subepidermal

Ditemukan endapan IgA dan C3 di taut dermoepidermal

5. Konsultasi : Specialis Kulit Kelamin, Specialis Anak jika ada indikasi

6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap jika keadaan umum buruk7. Terapi : Edukasi dan konseling mengenai kepatuhan

berobatDapson 10-50mg/hari dan tapering offAntihistamin golongan sedatifAntibiotik local jika terjadi erosi dan ekskoriasiDiet bebas gluten seperti roti, kue, oats, mie

8. Penyulit : Sepsis, Infeksi sekunder pada lesi9. Informed Concent : Perlu10. Lama Perawatan : -11. Lama Pemulihan : 2-4 minggu dilanjutkan tapering off12. Output : Remisi spontan atau menjadi kronis dan residif13. Patologi anatomi : Pemeriksaan PA dan Imunoflouresesi14. Autopsi/Risalah rapat : Bila ada indikasi

Page 25: standar Standar Pelayanan Medik

KUSTA

1. Nama Penyakit : KustaDisebabkan oleh Mycobacterium lepraeDiklasifikasikan atas :- Kkusta Pausibasiler (PB)

- Kusta Multibasiler (MB)

2. Kriteria Diagnosis: 1. Kelainan kulit : makula hipopigmentasi, bercak eritem,Infiltrat, nodul

2. Hipoestesi/anestesi pada kelainan kulit tersebut

3. Penebalan syaraf tepi

4. Kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif)

Dinyatakan sebagai penderita kusta bila terdapat sekurang-kurangnya 2 dari tanda-tanda pokok di atas (No.1-3) atau bila terdapat BTA positif.

3. Diagnosis banding : - Pitiriasis versikolor- Vitiligo

- Leukoderma pasca inflamasi

- Dermatofitosis

- Pitiriasis rosea

- Psoriasis

4. Pemeriksaan penunjang: - Pemeriksaan bakteriologis kerokan jaringan kulit untuk menentukan adanya bakteri tahan asam- Tes lepromin

- Pemeriksaan histopatologik

5. Konsultasi - Spesialis kulit

6. Perawatan rumah sakit : Rawat jalan

Page 26: standar Standar Pelayanan Medik

7. Terapi : 1. Kusta PB (dewasa)

Rifampisisn 600 mg / bulan diminum di depan petugas

DDS (Dapson) 100 mg/hari diminum di rumah

Pengobatan 6 dosis diselesaikan dalam waktu 6-9 bulan

2. Kusta MB (dewasa)

Rifampisisn 600 mg / bulan diminum di depan petugas

Lamprene 300 mg / bulan diminum di depan petugas

Lamprene 50 mg / hari diminum di rumah

DDS (Dapson) 100 mg/hari diminum di rumah

Pengobatan 12 dosis diselesaikan dalam waktu 12- 18 bulan

3. Dosis Anak

Lampren

<10 tahun : bulanan 100 mg/bulan harian 50 mg/2 kali/minggu

11-14 tahun : 200 mg/bulan

Harian 50 mg/3 kali/minggu

DDS : 1-2 mg/kg berat badan

Rifampisisn : 10 – 15 mg/kg berat badan

8. Penyulit : Reaksi Kusta

9. Informed Consent: Tidak peru

10. Lama perawatan: +/- 1 tahun

11. Masa pemulihan: 1-2 tahun

12. Output: Sembuh

13. Patologi anatomi Biopsi kulit untuk konfirmasi diagnosis pasti

Page 27: standar Standar Pelayanan Medik

14. Autopsi / risalah rapat: Tidak perlu

REAKSI KUSTA

1. Reaksi Penyakit : Reaksi Kusta-Merupakan episode akut pada perjalanan penyakit kusta yang kronik

-Dibedakan atas :1. Reaksi tipe I (reaksi reversal / upgrading)Disebabkan hipersensitifitas seluler

2.Reaksi tipe II (Eritema nodosum Leprosum = ENL)Disebabkan hipersensitifitas humoral (reaksi antigen antibodi)

2. Kriteria Diagnosis 1. Reaksi I (reversal)- Lesi kulit : tambah aktif, menebal, merah atau timbul

lesi baru.- Syaraf tepi : tidak ada/ada neuritis (nyeri tekan, dan /

atau gangguan fungsi misalnya kelemahan otot)- Kadang-kadang gangguan keadaan umum : demam, dsb

2.Reaksi tipe II (ENL)

- Lesi kulit : eritema dan nodus yang nyeri tekan, ada

yang ada yang sampai pecah (ulserasi) biasanya

ekstensor ekstremitas .

- Gejala konstitusi : demam, malaise

- Syaraf tepi : tidak ada/ada gangguan

Page 28: standar Standar Pelayanan Medik

- Organ tubuh : tidak ada/ada gangguan sampai terjadi peradangan pada organ-organ tubuh (mata, testis, ginjal, sendi dsb)

Tidak perlu seluruh gejala harus ada, satu saja sudah

cukup.

3. Diagnosis banding : Reaksi reversal Reaksi ENL- Erupsi alergi obat -Erupsi alergi obat

-Eritema nodosum pada tbc-Demam Rheuma

4. Pemeriksaan Penunjang : Bila memungkinkan dapat dilakukan

- Pemeriksaan BTA dengan Ziehl Neelsen

-Tes Lepromin

-Pemeriksaan histopatologi

5. Konsultasi : Spesialis kulit, syaraf, mata, penyakit dalam, THT

6. Perawatan Rumah Sakit : Reaksi ringan : rawat jalan

Reaksi berat : rawat inap

7. Terapi : Reaksi ringan

- Istirahat di rumah

- Analgetik/sedatif bila perlu

-Chloroquin 3 x 150 mg (3-5 hari) bila perlu

-Obat-obat antikusta diteruskan dengan dosis tidak

berubah

Reaksi berat

- Penderita dirawat inap (di Rumah Sakit)

- Imobilisasi lokal

- Analgetik / sedatif

- Pemberian prednison

Page 29: standar Standar Pelayanan Medik

Skema pemberian prednison

- 2 minggu I : 40 mg/hari (1 x 8 tab) pagi hari sesudah makan

- 2 minggu II : 30 mg/hari (1x6 tab) pagi hari sesudah makan

- 2 minggu III : 20 mg/hari (1x4 tab) pagi hari sesudah makan

- 2 minggu IV : 15 mg/hari (1x3 tab) pagi hari sesudah makan

- 2 minggu V : 10 mg/hari (1x2 tab) pagi hari sesudah makan

- 2 minggu III : 5 mg/hari (1x1 tab) pagi hari sesudah makan

Reaksi tipe II Kronis

Dosis Lampren ditinggikan dari dosis pengobatan kusta

Untuk orang dewasa 3 x 100 mg/hari (1 bulan)

Bila reaksi sudah berkurang, diturunkan menjadi 2 x 100 mg/hari ( 1 bulan), selanjutnya 1 x 100 mg/hari (1 bulan)

Bila reaksi hilang, kembali ke dosis pengobatan semula yaitu 50 mg/ hari.

8. Penyulit : - Kelumpuhan permanen bila reaksi tidak ditangani

dengan Cepat dan tepat.

- Gangguan faal ginjal

9. Informed Consent : Perlu

10. Lama Perawatan : 2-6 minggu sampai reakti teratasi

11. Masa pemulihan : 2 -6 minggu

12. Output : Umumnya sembuh parsial, atau sering residif

13. Patologi Anatomi : Pada keadaan khusus bila diperlukan

14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu

Page 30: standar Standar Pelayanan Medik

PENYAKIT KULIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

HERPES ZOSTER

1.Nama Penyakit/Diagnosa :Herpes Zoster

Disebabkan reaktivasi infeksi virus varisela zoster (VVZ)

2. Kriteria Diagnosis :-Gejala prodormal : Nyeri segmental disertai gejala

Konstitusi berupa malese dan sefalgia

-Erupsi kulit unilateral terbatas pada daerah yang

dipersarafi oleh satu ganglion sensorik

-Ruam berupa vesikel-vesikel berkelompok diatas dasar

eritema. Kadang-kadang beberapa vesikel bergabung

membentuk bula

3. Diagnosis Banding :-Infeksi Herpes Simpleks

-Varisela

-Impetigo Vesikobulosa

4. Pemeriksaan Penunjang :Tidak perlu

5. Konsultasi :Spesialis Kulit, Syaraf, Mata

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :Topikal :

-Stadium Vesikular: bedak salisil 2%

-Vesikel Pecah dan basah :kompres larutan antiseptik

Page 31: standar Standar Pelayanan Medik

-Agak basah/krusta :salep antibiotik

Sistemik :

-Asiklovir 5x800 mg/hari (7 hari)atau

-Valasiklovir 3x1000 mg/hari (7 hari)atau

-Famsiklovir 3x250 mg/hari (7 hari)

8. Penyulit :-Neuralgia pasca herpes Zoster

-Infeksi Sekunder

-Gangren superfisial

-Komplikasi mata

-Herpes Zoster diseminata/generalisata

-Komplikasi sistemik, paralisis saraf motorik dll.

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :1-2 minggu

11. Masa Pemulihan :2 minggu

12. Output :sembuh

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu

VARICELLA

1.Nama Penyakit/Diagnosa :Varicella

Page 32: standar Standar Pelayanan Medik

Disebabakan infeksi akut primer oleh Virus Varicella Zoster

(VVZ)

2. Kriteria Diagnosis :-Gejala prodormal : demam tidak terlau tinggi, malese,sakit

kepala

-Erupsi kulit papul eritematosa, dalam beberapa jam menjadi

vesikel dengan bentuk khas seperti tetesan embun (tear drops),

berubah menjadi pustul, kemudian menjadi krusta. Sementara

proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel- vesikel baru

sehingga menimbulkan gambaran polimorfik

-Penyebaran terutama di daerah badan, menyebar secara

Sentrifugal ke muka dan ekstremitas

3. Diagnosis Banding :-Infeksi Herpes Simpleks Generalisata

-Erupsi obat variseliformis

4. Pemeriksaan Penunjang :Tes Tzanck

5. Konsultasi :Spesialis Kulit

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :-Simptomatik : antipiretik dan analgesik

-Anti Virus : dapat diberikan pada usia pubertas, orang

dewasa, penderita tertular serumah, neonatus dari ibu yang

menderita varisela 2 hari sebelum sampai 4 hari sesudah

melahirkan

-Bermanfaat terutama bila diberikan < 24 jam setelah

Page 33: standar Standar Pelayanan Medik

timbulnya lesi kulit

-Dosis

Asiklovir : bayi/anak 4-5 x20 mg/hari (maksimal 800

mg/hari(5-7 hari)

Dewasa 5x800 mg/hari (5-7 hari)

Valasiklovir : Dewasa :3x1 gr/hari (7 hari)

Famsiklovir : Dewasa : 3x250 mg/hari (7 hari)

-Topikal : lesi vesikuler diberi bedak

Vesikel sudah pecah/krusta :salep antibiotik

8. Penyulit :-Infeksi sekunder bakterial

-Bronkopnemumonia

-Meningoensefalitis

-Infeksi pada trisemester pertama kehamilan dapat

menimbulkan kelainan kongenital

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :2 minggu

11. Masa Pemulihan :2 minggu

12. Output :sembuh, jika terjadi reaktivasi VVZ menyebabkan timbulnya

Herpes Zoster

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

Page 34: standar Standar Pelayanan Medik

14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu

VERUKA VULGARIS

1.Nama Penyakit/Diagnosis :Veruka Vulgaris

2. Kriteria Diagnosis :Papul bulat, abu-abu, lentikular, permukaan verukosa,

terutama ekstremitas bagian ekstensor

3. Diagnosis Banding :moluskum kontagiosum, papiloma

4. Pemeriksaan Penunjang :Fenomena Koebner

5. Konsultasi :Spesialis Kulit

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi : - Prinsip destruksi lesi

- Bedah Kausatik : Larutan Ag NO3 25% TCA

- Bedah Skalpel

- Bedah Listrik

- Bedah Beku : CO2, N2 dan N2O

8. Penyulit :Tidak ada

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :1 hari

11. Masa Pemulihan :1 minggu

12. Output :Penyakit sering residif

Page 35: standar Standar Pelayanan Medik

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

14.Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu

MOLUSKUM KONTAGIOSUM

1.Nama Penyakit/Diagnosa :Moluskum Kontagiosum

2. Kriteria Diagnosis :Papul miliar/lentikular, putih seperti lilin , ditengahnya ada

lekukan atau (delle) mengandung massa putih seperti nasi

3. Diagnosis Banding :Veruka Vulgaris

Varisella

Furunkel

Papiloma

Liken Planus

4. Pemeriksaan Penunjang :Tidak ada

5. Konsultasi :Spesialis Kulit

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :-Prinsip mengelurkan massa yang mengandung badan

moluskum

-Dengan alat ekstraktor komedo, jarum suntik, kuret

-Bedah Beku dengan CO2, dan N2

Page 36: standar Standar Pelayanan Medik

-Pada dewasa→pasangan seksual diperiksa

8. Penyulit :Infeksi Sekunder

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :1 hari

11. Masa Pemulihan :1 minggu

12. Output :bisa residif

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

SIFILIS

Nama Penyakit/Diagnosa :Sifilis dibagi atas:

1. Sifilis Dini Menular

1. Sifilis Primer

2. Sifilis Sekunder

3. Sifilis Laten Dini

2. Sifilis Lanjut

3. Sifilis Kongenital

2. Kriteria Diagnosis :Sifilis Primer (S-1)

-Papul mengalami erosi

-Ulkus durum

-Genitalia eksterna

Pria : ulkus koronarius

Page 37: standar Standar Pelayanan Medik

Wanita : Labium Mayus, labium minus, klitoris

Sifilis Sekunder

-Lesi di kulit

a. Makula

b. Papula dan papula skuamosa

c. Pustulosa (jarang)

Tersebar ditubuh dan ekstremitas (bilateral simetris)

-Lesi di selaput lendir (mucous patch)tonsil, lidah, faring,

hidung dan genetelia

-Kelenjar Limfa membesar cervical, occipital, axilla

-Rambut : rontok

Alopesia syphilitica

-Kuku :rapuh, kekuning-kuningan (paronychia syphilitica)

-Iris – Iritis

Sifilis Laten

-Tidak dijumpai gambaran klinis

-Pemeriksaan serologi yang menentukan

Sifilis Kongenital (SK)

a. SK Dini ( Praecox)

Lesi dikulit, mukosa dan organ

b. SK Lanjut (Tarda)

Page 38: standar Standar Pelayanan Medik

-Lesi trias Hutchinson

-Interstisial keratitis (buta)

-Hutchinson teeth (kelainan gigi seri)

- Kelainanan syaraf (tuli)

3. Diagnosis Banding :S-1:Ulkus molle

Herpes Genitalia

S-1:Tinea korporis

Pitiriasis Rosea

Sifilis Laten:Frambusia Laten

SK Dini:Tinea Korporis

Penyakit Vesiko-buloso

4. Pemeriksaan Penunjang :1.Pemeriksaan lapangan pandang gelap (Dark- Field)

2.Uji serologis terhadap Sifilis( STS)

-VDRL

-TPHA

-SPHA IgM

3.Pemeriksaan Cairan sumsum tulang belakang

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, THT, Syaraf

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :Sifilis Dini Menular

-Benzetine Penisilin G 2,4 MU perinjeksi (IM) dan

Page 39: standar Standar Pelayanan Medik

diberikan lagi pada minggu kedua

atau

-Prokain penisislin dalam larutan aquades 600.000 U perhari

(10 hari)

atau

-Tetrasiklin hidroklorida 4x500 mg per oral ( 15 hari)

atau

-Erotromisin 4x500 mg (15 hari)

Sifilis Lanjut

-Benzetine Penisilin G 2,4 MU perinjeksi (IM) dan

diberikan lagi pada minggu kedua dan ketiga

-Prokain penisislin dalam larutan aquades 600.000 U perhari

(15 hari)

atau

-Tetrasiklin hidroklorida 4x500 mg per oral ( 30 hari)

atau

-Erotromisin 4x500 mg (30 hari)

Sifilis Kongenital

-Kristal penisislin G dalam larutan aquades 50.000 U per kg

(IM atau IV dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari )

Page 40: standar Standar Pelayanan Medik

atau

-Benzatine Penisilin B , 50.000 per kg IM dengan dosis

tunggal

8. Penyulit :Perjalanan penyakit berlanjut

9. Informed Consent :perlu

10. Lama Perawatan :berlangsung lama

11. Masa Pemulihan :2-3 minggu

12. Output :Kronik

13. Patologi Anatomi :perlu

14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu

GONORE

1. Nama Penyakit/Diagnosa :Gonore

2. Kriteria Diagnosis :Disuria, polakisuria, keluar duh dari tubuh purulen,geli dan

gatal distal uretra.Orifisium uretra eksternum merah, odem

dan ectropion. Pembesaran kelenjar limfa inguinal

3. Diagnosis Banding :1.Uretritis non gonore

2.Uretritis oleh karena trauma

3.Benda asing disaluran

4. Pemeriksaan Penunjang :Pemeriksaan laboratorium:

Page 41: standar Standar Pelayanan Medik

-Sediaan langsung (direct smear) dengan pewarna gram

-Pembiakan (kultur)

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, penyakit dalam

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :-Kanamisin 2 gr IM

-Spektinomisin 2 gr IM atau

-Tiamfenikol 3,5 gr dosis tunggal peroral

-Golongan Quinolon :

-Pefloxacin dosis 800 mg/oral

-Norfloxacin dosis 600 mg/oral

-Ciprofloxacin dosis 250-500 mg/oral

-Enoxacin dosis 600 mg/oral

-Ofloxacin dosis 400 mg/oral

-Azitromisisn 1 gr (dosis tunggal)

8. Penyulit :Dapat menularkan infeksi pada istri dan bayi yang dilahirkan

Melalui vagina dan steril

9. Informed Consent :tidak perlu

10. Lama Perawatan :tidak lama, perlu followup

11. Masa Pemulihan :1 minggu

12. Output :Kronik- resisten

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

Page 42: standar Standar Pelayanan Medik

14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu

URETRITIS NON GONORE ATAU URETRITIS NON SPESIFIK (UNS)

1. Nama Penyakit/Diagnosa :Uretritis Non Gonore atau Uretritis Non Spesifik (UNS)

2. Kriteria Diagnosis :-Sering buang air kecil

-Duh tubuh encer, putih kekuningan

-Keluhan lebih ringan

3. Diagnosis Banding :1.Uretritis gonore

2.Uretritis oleh karena trauma

3.Benda asing disaluran

4. Pemeriksaan Penunjang :Sediaan hapus dengan pewarnaan gram dijumpai,

polymorphonuclear leukocyt lebih dari 5 tiap lapang

pandang

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, penyakit dalam dan kandungan

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :-Tetrasiklin 4x500 mg selama 7 hari

-Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari

-Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari

-Azitromisisn 1 gr (dosis tunggal)

8. Penyulit :Karena umumnya tanpa gejala pada wanita dapat

Page 43: standar Standar Pelayanan Medik

menyebabkan penyakit radang panggun (PID): kehamilan

diluar kandungan, anak lahir mati, keguguran.

9. Informed Consent :perlu

10. Lama Perawatan :1 bulan atau lebih

11. Masa Pemulihan :2 minggu

12. Patologi Anatomi :Tidak perlu

13.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu

LIMFOMAGRANULOMA VENEREUM

1. Nama Penyakit/Diagnosa :Limfomgranuloma Venereum

2. Kriteria Diagnosis :-Lesi primer

-Berupa papel, vesikel atau ulkus superfisial

-Lokalisasi pada pria di Sulkus koronarius, praeputium. Pada

Wanita pada serviks

3. Diagnosis Banding :1.S - 1

2.Skrofuloderma

4. Pemeriksaan Penunjang :1.Uji komplemen fiksasi

2.Uji Frei

3.Uji STS

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin

Page 44: standar Standar Pelayanan Medik

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :-Tetrasiklin 4x500 mg selama 7 hari

-Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari

8. Penyulit :Limfoadenopati dapat menyebabkan abses (bubo)

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :1-4 minggu

11. Masa Pemulihan :1- 4 minggu

12. Output :Sembuh atau kronik residif

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu

ULKUS MOLE

1. Nama Penyakit/Diagnosa :Ulkus Mole

2. Kriteria Diagnosis :Dimulai dengan papula kemudian vesikopustula bila pecah

terjadi ulkus kecil dengan dasar eritematous, ulkus meluas

ditutupi lapisan kekuningan, kotor. Lesi di labia, serviks

wanita dan praeputium dan belakang glans penis pada pria

3. Diagnosis Banding :1.Sifilis primer

2.Lymphogranuloma venerium

3.Herpes Genitalis

4. Pemeriksaan Penunjang :1.Sediaan hapus, diwarnai dengan Gram atau Wright

Page 45: standar Standar Pelayanan Medik

2.Biopsi

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Mikrobiologi

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi : -Sulfadiazine 4x2 tablet (1 gr) selama 2 minggu

-Tablet kotrimoxazol : Sulfametoksazol 400 mg dan

Trimetropin 80 mg, 2x2 tablet/hari selama 2-7 hari.

-Tetrasiklin 4x500 mg/hari selama 7 hari

8. Penyulit :Peradangan kelenjar Inguinal : Phimosis dan Fistel dari

uretra

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :1-2 minggu

11. Masa Pemulihan :1- 2 minggu

12. Output :Sembuh

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu

KANDIDIASIS VAGINA

1. Nama Penyakit/Diagnosa :Kandidiasis Vagina

2. Kriteria Diagnosis :-Fluor albus, cairan kental putih pada vagina dan dinding

Serviks

-Kulit sekitar vulva eritema

Page 46: standar Standar Pelayanan Medik

-Dyspareunia

3. Diagnosis Banding :1.Uretritis Gonore

2.Uretritis Non Spesifik

4. Pemeriksaan Penunjang :-Pemeriksaan Laboratorium sediaan hapus pewarnaan Gram

-Pemeriksaan dengan KOH

-Biakan, media sabouraud’s dextrose agar

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Penyakit Dalam, Kandungan

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :-Mycostatin vagina tablet 2x perhari selama 2 minggu

-Ketokonazol tablet 1x400 mg per hari, per oral selama 5

hari

-Itrakonazol 2x200 mg

8. Penyulit :-Kronis, bisa terjadi infeksi di kulit dan mukosa

-Penderita Diabetes dan kehamilan

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :1 minggu

11. Masa Pemulihan :1 minggu

12. Output :Sembuh total , pada penderita diabetes dan kehamilan

menjadi kronis

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

Page 47: standar Standar Pelayanan Medik

TRIKOMONIASIS

1. Nama Penyakit/Diagnosa :Trikomoniasis

2. Kriteria Diagnosis :-Sering tanpa keluhan yang nyata, dapat disertai gatal dan

agak sakit di dalam penis atau vagina

-Keluar cairan kuning hijau dari vagina

3. Diagnosis Banding :1.Uretritis Non Spesifik

2.Gonore

3.Kandidiasis Vagina

4. Pemeriksaan Penunjang :- Pemeriksaan sediaan basah

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Kandungan dan Mikrobiologi

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :Metronidazole 2 gr dosis tunggal

8. Penyulit :Sering tanpakeluhan

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :1minggu

11. Masa Pemulihan :1minggu

12. Output :Sembuh total atau kronis

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

VAGINITIS NON SPESIFIK

Page 48: standar Standar Pelayanan Medik

1. Nama Penyakit/Diagnosa :Vaginitis Non Spesifik

2. Kriteria Diagnosis :Sekret vagina berbau (amis), warna abu putih encer disertai

gatal

3. Diagnosis Banding :1.Kandidiasis vagina

2.Trikomoniasis

3.Proses keganasan pada serviks

4. Pemeriksaan Penunjang :-Pemeriksaan sediaan basah (Clue cells)

-Penentuan PH urine

-Test amine ( Whift test)

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Kandungan

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :Metronidazole 2x500 mg per hari, oral selama 5-7 hari, atau

2 gr dosis tunggal

8. Penyulit :Bersamaan dengan bakteri anaerob –pertumbuhan sinergis

9. Informed Consent :Tidak perlu

10. Lama Perawatan :3-7 hari

11. Masa Pemulihan :Beberapa hari

12. Output :Sembuh

13. Patologi Anatomi :Tidak perlu

Page 49: standar Standar Pelayanan Medik

HERPES GENITALIA

1. Nama Penyakit/Diagnosa :Herpes Genitalia

2. Kriteria Diagnosis :-Herpes Primer : Vesikel agak besar, berkelompok atau

bertebar diatas dasar eritematous, gatal dan sakit.

-Herpes Rekuren : Muncul setelah herpes primer, vesikel

agak kecil diatas dasar eritemata, gatal lebih menonjol

daripada rasa sakit.

-Vagina, serviks, uretra atau penis

3. Diagnosis Banding :1.Sifilis primer

2.Ulkus mole

3.Skabies

4. Pemeriksaan Penunjang :-Uji Tzanck

-Dianjurkan pemeriksaan serologis (S. T. S)

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Kandungan

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan

7. Terapi :-Pengobatan asimptomatik

-Asiklovir dosis 5x200 mg sehari selama 5 hari

8. Penyulit :Bersifat kronis

9. Informed Consent :Perlu

10. Lama Perawatan :Beberapa minggu sampai beberapa bulan

11. Masa Pemulihan :Lama

Page 50: standar Standar Pelayanan Medik

12. Output :Kronis - Rekuren

13. Patologi Anatomi :Perlu

A I D S

1. Nama Penyakit/Diagnosa :A I D S

2. Kriteria Diagnosis :-Bervariasi dari ringan sampai berat

-Berat badan turun lebih dari 10%, demam, diare

-Pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati)

-Infeksi oportunistik :virus, bakteri dan jamur

Herpes simpleks progressiva, Herpes Zoster, Virus

Cytomegalo disseminata. Pneumonia carinnii,

Mycobacterium tuberculosis, oral candidiasis, oral hairy

Leokoplakia, Sarkoma kaposi

3. Diagnosis Banding :Tergantung pada infeksi oportunistik

4. Pemeriksaan Penunjang :-Pemeriksaan Laboratorium darah rutin ( terjadi anemia,

Leukopenia, trombositopenia, limfopenia)

-Pemeriksaan T sel (ratio terbalik perbandingan limfosit T

Helper dan T Killer) Hipergamaglobulinemia.

-Pemeriksaan serologi Elisa dan Western Blot

5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Spesialis Penyakit Dalam

Page 51: standar Standar Pelayanan Medik

6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Inap dan rawat jalan

7. Terapi :Pengobatan ditunjukkan pada infeksi oportunistik

tergantung penyebab infeksi)

8. Penyulit :Masa inkubasi lama, sebagai sumber penularan

9. Informed Consent :Perlu

10. Lama Perawatan :Berlangsung lama

11. Masa Pemulihan :Lama

12. Output :Penyakit berlanjut

13. Patologi Anatomi :Bila ada indikasi

14. Autopsi/Risalah Rapat :Bila ada indikasi