67
SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA TEMA 7 SUB TEMA 1 SDN 2 SELAT Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penulisan Skripsi Sarjana Strata satu (S1) Pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram Oleh HESTI NINGTYAS 117180057 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2021

SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

SKRIPSI

PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP INVESTIGATION

(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA TEMA 7

SUB TEMA 1 SDN 2 SELAT

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penulisan Skripsi

Sarjana Strata satu (S1) Pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Mataram

Oleh

HESTI NINGTYAS

117180057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MATARAM

2021

Page 2: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP
Page 3: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP
Page 4: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP
Page 5: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP
Page 6: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP
Page 7: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang”

PERSEMBAHAN

Puji syukur saya panjatkan atas segala kemudahan yang Allah SWT berikan,

sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa. Skripsi ini saya

persembahkan untuk:

1. Teruntuk kedua orang tuaku baba dan mamah yang selalu senantiasa

mendoakan dalam setiap langkah dan harapanku, yang telah memberikan

semangat, dukungan dan motivasi dalam mewujudkan impianku serta

memberikan inspirasi dalam setiap langkahku.

2. Teruntuk Abang ku dan ponakan kecilku, yang selalu mendoakan dan

memberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

3. Teruntuk para guru dan dosen-dosenku tercinta yang selalu membimbing,

mendidik dan mengajarkan. Terimakasih untuk jasa-jasa yang tidak mampu

terbalaskan.

4. Teruntuk teman-teman kelas, PGSD kelas B dan teman-teman seperjuangan

PGSD UMMAT angkatan 2017 yang telah memberikan dukungan dan do,a

penulis ucapkan terimakasih banyak. Kalian hebat, sangat hebat.

Semoga apa yang saya peroleh selama kuliah di Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Mataram bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya dan bagi saya pribadi. Disini

penulis masih sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari dosa dan jauh dari

kesempurnaan.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat, taufik, hidayahnya dan tidak pula penulis haturkan sholawat

serta salam atas junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa

umat Islam dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang dan sehingga

penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model

cooperative tipe group investigation (GI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Kognitif Pada Muatan Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 1 Siswa sekolah Dasar 2

Selat”.

Penelitian ini dilaksanakan untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh

gelar serjana PGSD pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tampa adanya bimbingan,

pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

banyak terimakasih:

1. Bapak Dr. H. Arsyad Abd Ghani, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Muhammadyah Mataram

2. Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd. Si selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan

3. Ibu Haifaturrahmah, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD.

4. Bapak Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd. Si selaku pembimbing ke I (pertama)

5. Ibu Nursina Sari, M.Pd selaku pembimbing ke II (kedua)

6. Bapak kepala sekolah SDN 2 Selat beserta guru dan stafnya.

Page 9: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

7. Kedua orang tua, sahabat, dan pihak-pihak lainya yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Diharapkan, skripsi ini bermanfaat untuk semua pihak. Selain itu, kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca sekalian

agar skripsi ini bisa lebih baik lagi.

Mataram, 11 Juli 2021

Penulis

HESTI NINGTYAS

117180057

Page 10: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

ABSTRAK

Hesti Ningtyas. 2021. “Pengaruh Model Cooperative Tipe Group Investigation

(GI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Pada Muatan Tema 7

Subtema 1 Pembelajaran 1 Siswa sekolah Dasar 2 Selat”.Skripsi. Mataram:

Unniversitas Muhammadiyah Mataram.

Pembimbing 1 : Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd. Si

Pembimbing 2 : IbuNursina Sari, M.Pd

ABSTRAK

Model cooperative tipe group investigation (GI) dapat meningkatkan hasil

belajarsiswa karena melalui model cooperative tipegroup investigation (GI) ini

siswa diberikan beberapa masalah bersifat terbuka yang artinya memberikan

tantangan kepada siswa untuk mencari pola penyelesaian masalah, menemukan

berbagai solusi dari masalah sehingga siswa leluasa berpikir untuk menyelesaikan

masalah tersebut dengan cara sendiri namun tetap benar. Tujuan penelitian yang

hendak dicapai oleh peneliti adalah untuk menganalisis Pengaruh Model

Cooperative tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar kognitif pada

muatan tema 7 subtema 1 pembelajaran 1 siswa kelas IV SDN 2 Selat.Metode

penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sampel digunakan adalah kelas IV A

sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 15 siswa dan kelas IV B sebagai kelas

kontrol yang berjumlah 15siswa sebagai kelompok control, sedangkan teknik

pengumpulan data yaitu observasi, test dan dokumentasi. Uji coba instrument

yang diguunakan adalah uji validitas, dan uji reabilitas, sedangkan analisis data

menggunakan uji normaitas, uji homogenitas dan uji t dengan mengunakan rumus

independen samplet-test.

Hasil peneitian ini menunjukan bahwa hasil perhitungan pengujian

hipotesis dengan bantuan program SPSS 20.00 for windows dengan menggunakan

teknik uji Independent Sample T-Test pada taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(4,393≥ 2,048), dan nilai sig ≤ 0,05 (0.000 ≤ 0,05). Maka Ho

ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukkan, bahwa ada pengaruh model

kooperative tipe group investigation (GI) terhadap kemampuan kognitif pada tema

7 subtema 1 pembelajaran 1 siswa kelas IV SDN 2 Selat.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Group Investigation,

Kemampuan Kognitif

Page 11: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP
Page 12: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

DAFTAR ISII

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

LEMBAR PENYATAAN .................................................................................... iv

MOTTO PERSEMBAHAN .................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... IVi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................................. 6

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

2.1 Penelitian yang Relavan .............................................................................. 8

2.2 Kajian Teori Penelitian .............................................................................. 10

2.2.1 Model Pembelajaran Cooperative Tipe Group Investigation ........... 10

2.2.2 Hasil Belajar Kognitif ....................................................................... 20

2.2.3 Tematik .............................................................................................. 24

2.3.4 Materi Pembelajaran Tema 7 Sub tema 1 Pembelajaran 1 ................ 27

2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 31

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 31

Page 13: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................. 32

3.2 Lokasi da waktu penelitian......................................................................... 34

3.3 Penentuan Subjek Penelitian ...................................................................... 34

3.3.1 Populasi Penelitian ............................................................................ 34

3.3.2 Sampel Penelitian .............................................................................. 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 36

3.4.1. Observasi ......................................................................................... 36

3.4.2. Tes ................................................................................................... 37

3.4.3. Dokumentasi .................................................................................... 37

3.5 Variabel Penelitian ..................................................................................... 38

3.5.1. Variabel Bebas ................................................................................ 38

3.5.2. Variabel Terikat ............................................................................... 38

3.6 Instrumen Penelitian................................................................................... 38

3.6.1. Lembar Soal .................................................................................... 38

3.6.2. Lembar Observasi ............................................................................ 40

3.7 Prosedur penelitian ..................................................................................... 40

3.7.1. Tahap Perencanaan .......................................................................... 40

3.7.2. Tahap Pelaksanaan .......................................................................... 41

3.7.3. Tahap Akhir ..................................................................................... 41

3.8 Teknik Analisis Data .................................................................................. 41

3.8.1 Uji Instrumen .................................................................................... 41

3.8.2 Uji Prasyarat analisis ......................................................................... 45

3.8.3 Uji Hipotesis...................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN ................................ 48

4.1 Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 48

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 48

4.1.2 Data observasi Ketarlaksanaan ............................................ 50

4.1.3 Hasil Uji Instrument ............................................................ 51

1. Uji Validitas ......................................................................... 51

2. Uji Reabilitas ....................................................................... 53

Page 14: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

3. Uji Tingkat Kesukaran......................................................... 54

4. Daya Beda Soal ................................................................... 55

4.1.4 Deskripsi Hasil Belajar Siswa ............................................. 57

1. Hasil Data Belajar Kelas Kontrol ........................................ 57

2. Hasil Data Belajar Kelas Eksperimen ................................. 58

4.1.5 Teknik Analisa Data ............................................................ 59

1. Normalitas ........................................................................... 59

2. Uji Homogenitas .................................................................. 60

3. Hasil Uji Hipotesis............................................................... 61

4.2 Pembahasan ...................................................................................... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 66

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 66

5.2 Saran ................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................ 32

Tabel 3.2 Presentase Keterlaksanaan penelitian .................................................... 37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal .......................................................................................... 39

Tabel 3.4 Kategori tingkat kesukaran soal ............................................................. 43

Tabel 4.1 Hasil Keterlaksanaan.............................................................................. 50

Tabel 4.2.Hasil validitas butir soal ......................................................................... 52

Tabel 3.4. Hasil Uji Tingkat Kesukaran................................................................ 54

Tabel 3.5. Hasil Uji Daya Beda Soal .................................................................... 55

Tabel 4.6. Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol ........................................... 57

Tabel 4.7. Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen..................................... 58

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 60

Tabel 4.9. Test of Homogeneity of Variance ......................................................... 61

Tabel 4.10.Hasil Uji Independent Sample T-Test .................................................. 62

Page 16: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka berpikkir ............................................................................. 28

Page 17: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP

Lampiran 2. Lembar ObservasiKeterlaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3. Soal Dan Jawaban Soal

Lampiran 4. Analisis Butiran Soal

Lampiran 5. Uji Validitas Soal

Lampiran 6. Uji Reabilitas

Lampiran 7. Uji Normalitas

Lampiran 8. Uji Homogenitas

Lampiran 9. Uji Hipotesa

Lampiran 10. Dokumentasi

Page 18: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

1

BAB I

PENDAHULUAAN

1.1 Latar Belakang

Mutu pendidikan merupakan upaya untuk membentuk karakter siswa agar

menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan merupakan suatu kepentingan

yang mendasardalam kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia

dapat mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Dalam UU

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 1

menyatakan bahwa : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran, sehingga siswa

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara”.

Semua tujuan pendidikan di Indonesia harus berlandaskan tujuan

pendidikan nasional. Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah memilki

pengetahuan yang tinggi oleh karena iti pendidikan khususnya di Sekolah

Dasar (SD) juga harus membuat siswa untuk mampu berfikir dan

mengembangkan pengetahuan. Dengan berfikir dan mengembangkan

pengetahuan pada tematik muatan pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia

siswa dapat mengemukakan jawaban dengan berbagai cara. Tematik

bukakanlah suatu mata pelajaran yang hanya menawarkan suatu cara

1

Page 19: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

2

pemecahan masalah dalam sebuah soal, melainkan ada berbagai cara yang

dapat digunakan tergantung kemampuan dan kebutuhan siswa.

Rendahnya mutu pendidikan bukan hanya disebabkan oleh beberapa

muatan saja akan tetapi oleh beberapa faktor yang meliputi berbagai hal

seperti siswa itu sendiri, guru, strategi pembelajaran, maupun lingkungan serta

sarana dan prasarana yang berhubungan satu sama lainya. Pembelajaran

tematik yang bersifat abstrak dan membutuhkan pemahaman konsep dan

praktek secara langsung membuat semakin sulitnya siswa dalam belajar.

Kesulitan siswa dalam belajar tematik membuat hasil belajar siswa rendah,

ditambah lagi pembelajaran yang ada hanya sebatas kemampuan berfikir

tingkat rendah seperti mengahafal dan mengahayal seperti apa materi yang ada

pada tiap-tiap muatan pembelajaran.

Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa dalam jenjang

pendidikan sekolah dasar yaitu tematik pada tema 7 subtema 1 pembelajaran 1

yang Muatan IPA membahas materi tentang macam-macam gaya dengan

model pembelajaran yang masih abstrak. Sedangkan Bahasa Indonesia

membahas tentang nonfiksi yang muatan pembelajarannya bercerita. Oleh

karena itu peneliti menggunakan model cooperative tipe group investigation

(GI) untuk mengatasi masalah yang dihadaoi oleh siswa dalam proses belajar

mengajar.

Berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab II pasal 3 bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Page 20: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

3

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”. Sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional diharapkan

siswa dapat menjadi generasi yang cerdas dan mempunyai daya saing tinggi.

Pembelajaran IPA dan bahasa Indonesia untuk sekolah dasar, masih

menjadi momok dalam pendidikan di Indonesia. Sampai sekarang seorang

anak sekolah dasar dikatakan pintar dan memahami segala sesuatu apabila ia

menguasai mata pelajaran tersebut. Pembelajaran yang dianggap sulit,

menjadikanya jarang disukai oleh siswa maupun orang tua. Penerapan

pendekatan pembelajaran konvesional, semakin membuat siswa susah dalam

memahami materi yang diberikan.Guru memiliki peranan yang sangat besar

terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah, karena guru berperan penting

dalam meningkatkan perkembangan dan kemajuan peserta didik. Oleh karena

itu, dalam proses pembelajaran guru hendaknya aktif dalam membelajarkan

siswa, salah satu contohnya adalah dengan menggunakan metode yang tepat

sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan diharapkan dapat

membantu siswa dalam pengembangan pengetahuan secara efektif.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

yang ada di kelas IV di SDN 2 Selat pada tema 7 subtema 1 yang mencakup

muatan pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia, bahwa dikemukakan proses

pembelajaran masih menggunakan model yang dapat dikatakan masih

Page 21: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

4

konvensional yaitu menggunakan model ceramah, tanya jawab sehingga pada

saat pembelajaranyang berlangsung banyak siswa yang kurang aktif membuat

siswa merasa bosan, kurangnya interaksi antara guru dan siswa pada saat

pembelajaran, sehingga suasana belajar kurang menarik dan tidak ada

ketertarikan dalam proses belajar mengajar berlangsung.

Proses belajar mengajar pada Tema 7 membutuhkan kerja atau percobaan

langsung sehingga materi yang dilakukan tidak abstrak pada saat proses

belajar mengajar. Berdasarkan nilai ketuntasan minimal siswa kelas IV A dan

IV B di SDN 2 Selat diketahui bahwa nilai KKM belum mencapai 65%

artinya nilai ketuntasan masih sangat rendah.

Kelas

Nilai

rata-rata

Jumlah

KKM = 75

Presentase

(%) Tuntas Tidak

Tuntas

Kelas IV

A

60 15 9 12 42,85%

Kelas IV

B

55 12 8 11 42,10%

(Dokumen Nilai Ulangan harian MID semester SDN 2 Selat).

Berdasarkan hal tersebut meningkatkan hasil belajar dalam muatan

pembelajaran dibutuhkan suatu strategi pembelajaran yang tepat.Pemilihan

strategi pembelajaran dilakukan oleh peneliti maupun guru, dan harus

disesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar (SD) dan situasi kondisi

sekolah. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk situasi dan kondisi

siswa sekolah dasar. Model cooperative tipe group investigation (GI)

menekankan pada tentang bekerja sama dan melakukan eksperimen sesuai

materi yang diajarkan.

Page 22: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

5

Dari konsep yang diuraikan sebelumnya, dapat dikatakan dengan

menggunakan model cooperative tipe group investigation (GI) didalam

kegiatan pembelajarannya siswa dibiasakan untuk terampil berpikir,

memecahkan masalah bersama-sama, menganalisis, serta mendapatkan

informasi. Model cooperative tipe group investigation (GI) dapat

meningkatkan pemahaman konsep siswa karena melalui model cooperative

tipe group investigation (GI) ini siswa diberikan beberapa masalah bersifat

terbuka yang artinya memberikan tantangan kepada siswa untuk mencari pola

penyelesaian masalah, menemukan berbagai solusi dari masalah sehingga

siswa leluasa berpikir untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara

sendiri namun tetap benar. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang

masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “pengaruh model cooperative tipe group investigation

(GI) terhadap hasil belajar kognitif siswa pada tema 7 sub tema 1 SDN 2

selat”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh yang

signifikan pada pengaruh model cooperative tipe group investigation (GI)

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada tema 7 sub tema 1 SDN 2 selat?”.

Page 23: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

6

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

model cooperative tipe group investigation (GI) terhadap hasil belajar

kognitif siswa pada tema 7 sub tema 1 siswa kelas IV SDN 2 selat.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, Adapun

manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

4.2.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu :

1. Memberikan informasi tentang penerapan model cooperative tipe group

investigation (GI) terhadap hasil belajar kognitif Tema 7 Subtema 1

Pembelajaran 1.

2. Menjadikan sumber bahan yang penting bagi para peneliti lain untuk

melakukan penelitian sejenis atau melanjutkan penelitian tersebut secara

lebih luas dan mendalam.

4.2.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru,

sekolah maupun peneliti. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Bagi siswa

Sebagai pemicu dalam meningkatkan hasil belajar kognitf siswa untuk

dan melakukan eksperimen yang baikdan optimal dengan penggunaan

model cooperative tipe group investigation (GI).

2. Guru

Page 24: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

7

guru memperoleh pengalaman mampu untuk lebih mudah dalam

melaksanakan pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan

tentang model cooperative tipe group investigation (GI). dan sebagai

bahan masukan guru dalam memilih metode pembelajaran yang praktis

untuk muatan tematik, sehingga dapat berdampak positif dalam hasil

belajar siswa.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmiah, evaluasi untuk

menentukan kebijakan dan kualitas pembelajaran disekolah dan

menambah inovasi dan penggunaan model pembelajaran dalam rangka

memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar kognitif di sekolah.

4. Peneliti

Menambah pengetahuan peneliti mengenai penelitian eksperimen dan

memberikan sumbangsih dalam memajukan pendidikan karena kesulitan

belajar dalam proses pembelajaran.

Page 25: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan

1. Siska Widiawati (2018) dengan judul “ Pengaruh model pembelajaran

cooperative tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar fisika

ditinjau dari gaya belajar siswa”. Hasil belajar yang digunakan dalam

penelitian ini mencakup semua ranah hasil bejar yaitu kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Persamaan dalam penelitian ini sama-sama menggunakan model

pembelajaran cooperative tipe Group Investigation (GI). Selain itu,

penelitian ini sama-sama menggunakan metode penelitian kuantitatif dan

juga dalam penelitian ini menggunakan variabel yang sama yaitu variabel

bebas dan terikat. Perbedaanya 1) penelitian yang dilakukan oleh Siska

widiawati yaitu berpengaruh terhadap hasil belajar fisika yang ditinjau dari

gaya belajar siswa. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

pengaruh terhadap kemampuan hasil belajar kognitifsiswa. 2) pada

penelitian Siska Widiawati menggunakan desain penelitian quas eksperimen

dengan desain factorial 2 × 3. Sedangkan desain yang dilakukan oleh

peneliti yaitu quasi exsperimental saja. Sedangkan peneliti menggunakan

kelas IV. 3) pada penelitian ini Siska Widiawati meninjau semua hasil

belajar. Sedangkan peneliti hanya focus pada kognitif.

2. Matroji (2017) dengan judul “penerapan model Group Investigation untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah materi

8

Page 26: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

9

pengaruh sejarah didunia”. Jurnal yang diterbitkan oleh Pedagogia ini

memberikan sebuah pemahaman bahwa model pembelajaran cooperative

tipe Group Investigation(GI)dapat meningkatkan hasil pembelajaran

sejarah. Rancangan penelitian ini menggnakan menggunakan dua siklus

terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Persamaan dalam penelitian ini sama-sama menerapkan model

pembelajaran cooperative tipe Group Investigation (GI).Perbedaannya 1)

penelitian yang dilakukan Matroji menggunakan materi IPS

terpadu.Sedangkan peneliti menggunakan tematik. 2) penelitian yang

dilakukan Matroji mengunakan metode penelitian dengan rancangan siklus.

Sedangka peneliti menggunakan penelitian eksperimen dengan jenis quasi

eksperimental. 3) penelitian yang dilakukan matroji menggunakan kelas 6.

Sedangkan peneliti menggunakan kelas IV.

3. Arum Pramuningtyas (2015). Dengan judul “penerapan model

pembelajaranGroup Investigation (GI) dengan mind mapping untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa”. Jurnal yang diterbitkan oleh Pene

Ilmiah ini memberikan pemahaman bahwa kolaborasi model pembelajaran

cooperative tipe Group Investigation dengan mind mapping dapat

meningkatkan prestasi belajar. Jenis penelitian yang dilakukan dalam jurnal

ini yaitu PTK, dengan menggunakan prosedur penilaian yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Persamaan dalam penelitian ini sama-sama menggunakan model

pembelajaran cooperative tipe Group Investigation (GI).Perbedaanya 1)

Page 27: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

10

penelitian yang dilakukan oleh Arum Pramuningtyas menggunakan

pendekatan penelitian PTK.Sedangkan peneliti menggunakan penelitian

eksperimen dengan jenis penelitian quasi eksperimental. 2) pada penelitian

Arum Pramuningtyas menggunakan kuurikulum KTSP. Sedangkan peneliti

menggunakan K13 dan pada penelitian Arum Pramuningtyas itu

memberikan dua kolaborasi sedangkan peneliti focus pada satu model

pembelajaran

2.2 Kajian Teori Penelitian

2.2.1 Model cooperative tipe group investigation (GI)

1. Definisi model cooperative tipe group investigation (GI)

Eggen dan kauchak (2005:21) mengemukakan Group model

coopetiperative tipe groupinvestigation (GI) adalah strategi belajar

kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk

melakukan investigation terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut

dapat disimpulkan bahwa model cooperative tipe group investigation

(GI) mempunyai focus utama untuk melakukan investigasi terhadap

suatu topic atau objek khusus.

Model ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik

dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok

(group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide

dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih

mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar secara

individual.

Page 28: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

11

Model cooperative tipe group investigation (GI) merupakan

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Aunurrahman

(2014: 151), menjelaskan model pembelajaran cooperative tipe group

investigation (GI) dirancang untuk membimbing siswa mendefinisikan

masalah, mengeksplorasi pengetahuan terkait masalah itu,

mengumpulkan data yang relevan, mengembangkan, dan menguji

hipotesis.

Menurut Mafune, (Rusman, 2012:222) “model cooperative tipe

group investigation (GI) dapat dipakai guru untuk mengembangkan

kreatifitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok”. Hal yang

paling utama diharapkan dari penggunaan model cooperative tipe group

investigation (GI) dalam proses pembelajaran adalah proses

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning)

dalam usaha tercapainya peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil

belajar siswa. Peran siswa dalam kegiatan pembelajaran harus pro aktif

dan kreatif, serta memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya.

Siswa harus dilatih dan dibiasakan untuk berani mengajukan pertanyaan,

gagasan pendapat, menyanggah, atau mempertahankan gagasannya

(data-data hasil investigasi) secara realistis dan rasional, serta agar siswa

mampu mempertahankan pendapatnya dan belajar menghargai pendapat

yang berbeda dari siswa atau kelompok lain.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli yang telah diuraikan

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative

Page 29: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

12

tipe group investigation (GI) dalah suatu pembelajaran terbuka yaitu

siswa dapat menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan

pengetahuan dengan cara terjun langsung dalam sebuah eksperimen.

2. Tipe-Tipe Model pembelajaran Kooperative

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang

mengutamakan kerja sama antar peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Kesuksesan dari sebuah kelompok bergantung pada

kesuksesan masing-masing anggota kelompok. Menurut teori

konstruktivis, tugas guru (pendidik) adalah memfasilitasi agar proses

pembentukan (konstruksi) pengetahuan pada diri sendiri tiap-tiap peserta

didik terjadi secara optimal. Dalam pembelajarannya peserta didik

diharapkan saling membantu, berdiskusi, berdebat, atau saling menilai

pengetahuan dan pemahaman satu sama lain.

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran

yang menekankan aktifitas peserta didik dalam kelompok kecil sehingga

peserta didik dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Peserta didik dalam kelompok kooperatif belajar

berdiskusi, saling membantu, dan mengajak satu sama lain untuk

mengatasi masalah belajar. Pembelajaran kooperatif mengkondisikan

peserta didik untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja

kelompok untuk menuntaskan masalah dalam belajar.Pembelajaran

kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang

mengutamakan kebersamaan kelompok.

Page 30: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

13

Pandangan Dewey terhadap kooperatif di dalam kelas sebagai

sebuah prasyarat untuk bisa menghadapi berbagai masalah kehidupan

yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah sebuah

kreatifitas kooperatif di mana guru dan murid membangun proses

pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai

pengalaman, kapasitas, dan keutuhan masing-masing. (Slavin 2009:

214).

Dari penjelasan di atas dapat disimpilkan bahwa model

pembelajaran cooperative adalah model pembelajaran yang

mengutamakan keaktifan dan kerjasama antara siswa yang satu dengan

yang lainnya, sehingga timbul kerjasama yang baik.

3. Karakteristik Model cooperative tipe group investigation (GI)

Menurut (Sugandi: 14), karakteristik model cooperative tipe group

investigation (GI). sebagai berikut :

a. Siswa belajar dalam kelompok, siswa dibuatkan kelompok secara

heterogen untuk saling berdiskusi

b. Siswa memiliki rasa saling ketergantungan, dalam melakukan

diskusi kelompok siswa merasa ketergantungan tehrhadap siswa lain

karena saling bertukar informasi.

c. Siswa belajar berinteraksi secara kerja sama, melakuikan interaksi

antara teman kelompok daan teman diskusi untuk saling bertukar

informasi

Page 31: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

14

d. Siswa dilatih untuk bertanggung jawab terhadap tugas, dalam tugas

kelompok siswa dilatih untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu

bersama kelompok diskusi lainnya.

e. Siswa memiliki keterampilan komunikasi interpersonal, dalam

kegiatan diskusi siswa diajarkan untuk melakukan komunikasi secara

terus menerus dan saling bertukar pikiran.

Ciri-ciri tersebut dapat memberikan dampak positif kepada peserta

didik antara lain: membangun sikap belajar kelompok/bersosialisasi,

membangun kemampuan bekerjasama, melatih kecakapan

berkomunikasi, melatih keterlibatan emosi peserta didik,

mengembangkan rasa percaya diri dalam belajar, meningkatkan prestasi

akademiknya secara individu dan kelompok, meningkatkan motivasi

belajar dan memperoleh kepuasan belajar. Tinggi rendahnya tingkat

keberhasilan model pembelajaran kooperatif di atas, bergantung pada

aspek: interdependensi ganjara, interdependensi tugas, tanggung jawab

atau akuntabilitas individual, struktur yang dipaksakan oleh guru, ada

atau tidak adanya kompetisi kelompok.

4. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Model Cooperative tipe

Group Investigation (GI)

Adapun langkah-langkah model cooperative tipe Group

Investigation (GI )menurut Sa’dun (2013: 63-64) adalah sebagai berikut

:

Page 32: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

15

a. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil (5-6 orang) berdasarkan

minat secara heterogen.

b. Guru mengarahkan siswa dalam memilih subtopic dari masalah

umum yang mereka tetapkan

c. Guru bersama siswa merumuskan prosedur, tugas dan tujuan

pembelajaran yang sesuai subtopic yang dipilih.

d. Siswa melakukan investigasi secara berkelompok untuk

menyelesaikan tugas mereka.

e. Guru memantau proses kerja siswa dan member bantuan manakala

siswa membutuhkan

f. Setiap kelompok melakukan analisis dan evaluasi hasil investigasi

dan menyiapkan presentasi

g. Beberapa kelompok ditunjuk untuk mempresentasikan hasil

investigasi di kelas

h. Evaluasi.

Hal yang paling utama diharapkan dari penggunaan model

cooperative tipe group investigation (GI) dalam proses pembelajaran

adalah proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered

learning) dalam usaha tercapainya peningkatan kualitas pembelajaran

dan hasil belajar siswa.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut peneliti dapat membuat

langkah-langkah pembelajaran cooperative tipe group investigation (GI)

sebagai berikut.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

16

a. Persiapan

Sebelum memulai proses belajar mengajar guru harus membuat

satuan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat

pertanyaan Group Investigation Problems:

b. Pelaksanaan, Terdiri dari:

1) Pendahuluan, yaitu:

a) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing.

b) Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c) Guru meminta siswa untuk melakukan tepuk semangat,

sebagai penyemangat pada awal pembelajaran.

d) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari.

Guru menjelaskan kepada siswa, bahwa yang akan dipelajari

berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari,

sehingga mereka semangat dalam belajar. Kemudian siswa

menanggapi apersepsi yang dilakukan guru agar diketahui

pengetahuan awal mereka terhadap materi keliling dan luas

bangun datar yang akan dipelajari.

2) Kegiatan inti

Yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah berikut :

a) Mendesain Pembelajaran, Guru menggunakan model

pembelajaran cooperative tipe group investigation (GI). Siswa

Page 34: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

17

membaca teks dan mengamati gambar pada buku siswa, guru

menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan pada Buku

Siswa.Siswa menjawab pertanyaan tersebut untuk menstimulus

rasa ingin tahu siswa tentang topik yang akan dipelajari

b) Ayo Membaca, Siswa membaca teks tentang suku bangsa yang

ada di indonesia.

c) Ayo Berdiskus, Siswa membuat daftar kata sulit dari teks bacaan,

selanjutnya mencari artinya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

lalu menuliskan dalam buku catatannya.

d) Ayo Bercerita, Guru menunjuk beberapa siswa untuk

membacakan hasil diskusi kelompok mereka. Siswa mengamati

gambar alat transportasi tradisional menggunakan tenaga hewan,

Siswa menceritakan alat transportasi yang pernah ditemui, baik di

daerahnya sendiri maupun lain daerah.Siswa menjawab

pertanyaan pada buku siswa. Jawaban yang diharapkan adalah

saat kuda atau kerbau menarik bendi atau pedati akan bergerak

atau berpindah tempat.

e) Ayo Mencoba, Siswa melakukan percobaan gaya pada enda-

benda dosekitarnya. Siswa menuliskan hasil percobaan dalam

tabel pengamatan.

f) Tugas, Siswa menuliskan bentuk-bentuk gayayang telah

dilakukan atau diloihat, lalu membacakan di depan teks lalu Guru

Page 35: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

18

mencatat respon siswa terhadap berbagai cara penyelesaian yang

telah dihasilkan.

g) Ayo Mengamati,Siswa mengamati gambar pada buku siswa, lalu

menentukan macam-mcam gaya yang bekerja serta pengaruhnya

terhadap benda. Siswa mengamati gambar-gambar kegiatan yang

menggunakan gaaya otot. Selanjutnya siswa menjelaskan

pengertian gaya otot dan pengaruh gaya otot terhadap benda.

3) Kegiatan Akhir, yaitu:

a) Siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari, kemudian

kesimpulan tersebut disempurnakan oleh guru.

b) Guru mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran) oleh siswa.

5. Kelebihan Model Pembelajaran cooperativetipe tipe group

investigation (GI)

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan.

Model cooperative tipe group investigation (GI). Menurut Setiawan

(2006: 9), Model cooperative tipe group investigation (GI), juga

memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan yaitu:

a. Mampu menumbuhkan kehangatan hubungan antar pribadi,

kepercayaan, rasa hormat terhadap auturan, dan kebijakan

Page 36: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

19

b. Mode Investigasi kelompok dapat digunakan pada seluruh areal

subyek yang mencakup semua anak pada segala tingkatan usia dan

peristiwa.

c. Siswa termotivasi sehingga aktif dalam proses belajar

mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap akhir

pembelajaran yaitu mempresentasikan hasil investigasi dari

kelompok masing-masing.

Menurut kholid, (2014: 23) beberapa kelebihan dan kekurangan

dari model cooperative tipe group investigation (GI) adalah sebagai

berikut.

a. Peningkatan belajar tidak tergantung pada usia siswa, mata

pelajaran dan aktifitas siswa.

b. Pembelajaran cooperative dapat menyebapkan unsur-unsur

psikologis siswa menjadi terangsang.

c. Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi aktif, lebih

bersamangat.

d. Siswa dapat belajar kelompok dan mengerjakan tuas-tugas dengan

kompleks.

6. Kekurangan model pembelajaran cooperative tipe group

Investigation (GI)

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan.

Model pembelajaran cooperative tipe group investigation (GI).

kekurangannya yaitu :

Page 37: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

20

a. sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan

b. sulitnya memberikan nilai secara personal

c. tidak semua topic dengan model pembelajaran cooperative tipe

group investigation (GI), cocok diterapkan pada suatu topic yang

menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman

yang dialamai sendiri.

d. diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.

Dari pendapat ahli diatas dapat dismpulkan bahwa setiap model

pembelajaraan yang dignakan memilki kelebihan dan kekurangan

masing-masing.

2.2.2 Hasil Belajar Siswa

1. Pengertian Hasil Belajar

Dimyati dan Mudjiono (2013:3), menjelaskan hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya proses

belajar mengajar.

Winkel (1996) dalam Purwanto (2014:45), “hasil belajar adalah

perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan

tingkah lakuya”.Perubahan yang terjadi diperoleh malui kerja keras dan

usaha dan membutuh waktu yang cukup relative lama serta merupakan

hasil yang di dapatkan ddari pengalaman itu sendiri.

Page 38: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

21

Widyanti (2011:5) menyatakan hasil belajar dapat didefinisikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai materi pelajaran.

Selama mengikuti mata pelajaran dengan angka dan skor.

Berdasarkan pendapat ahli, dapat disimpulkan hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang terjadi pada diri siswa sebagai

akibat adanya pengaruh metode pada proses pembelajaran. Perubahan

perilaku ini mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Penilai hasil belajar kognitif dilakukan melalui tes di akhir

pembelajaran. Sedangkan ranah afektif dan psikomorik dapat terlihat

dalam prosese pembelajaran yang berlangsung.

2. Macam-macam hasil belajar

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu

sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada

saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud

pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai

melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.

Perincianya adalah sebagai berikut :

a. Ranah kognitif (cognitive domain)

Ranah kognitif berkatan dengan hasil belajar berupa pengetahuan,

kemampuan, dan kemahiran. Ranah kognitif mencakup kategori

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),

Page 39: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

22

penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis),dan

penilaian (evaluasi).

b. Ranah afektif (affective domain)

Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan persaan, sikap, minat,

dan nilai. Ranah tersebut meliputi (receving), penanggapan

(responding), penilaian (valving), pengorganisasian (organication),

dan pembentukan pola hidup (organization by a value compex).

c. Ranah psikomotorik (psycomotorik domain)

Ranah tersebut berkaitan dengan kemampuan fisik seperti

keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan coordinator

syaraf.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa

hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan

yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam

jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya

karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang

selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan

merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih

baik.

3. Hasil Belajar Kognitif

Menurut Purwanto (2004: 12) mendefinisikan bahwa hasil

belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil‟ dan “belajar”. Pengertian hasil

Page 40: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

23

menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.

Pada proses penilaian, guru harus menyiapkan instrument

penilaian yang akan diberikan kepada siswa. Isntrumen penilaian

berupa soal tertulis, dalam penyusunan soal guru diharapkan mampu

mengetahui apa itu level kognitif. Level kognitif merupakan

klasifikasi/tingkatan kemampuan siswa dalam menerima sesuatu yang

dijlaskan. Level kognitif sendiri sangat erat kaitannya dengan

taksonomi bloom. Level kognitif terdiri dari 3 level utama, yaitu level

1 (knowing), level 2 (applaying), dan level 3 (reasoning). Setiap level

mempunyai masing-masing tingkatan mulai dari C1 sampai C6. Level

1 terdiri dari level kognitif yaitu C1 (mengetahui) dan C2

(memahami). Kata kerja operasional yang digunakan dalam C1

diantaranya mengingat kembali, membaca, menyebutkan dan

menyusun. Level 2 (applaying) mencakup satuu level kognitif yang

harus dikuasai dan tergambar pada siswa yaitu menerapkan (C3). Kata

kerja operasional yang bisa digunakan diantaranya

mengimplementasikan, menggunakan, menghitung dan menyesuaikan.

Sedangkan level 3 mencakup C4 (analisis) diantaranya

mengorganisasikan, merinci, menelaah, meneteksi.,

Page 41: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

24

2.2.3 Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran

dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu

tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6)

menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap

pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.

Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada

beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu: 1) Bersifat

terintegrasi dengan lingkungan, 2) Bentuk belajar dirancang agar siswa

menemukan tema, 3) Efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas

berikut ini akan diuraikan ketiga prinsip tersebut, berikut ini.

a. Bersifat terintegrasi dengan lingkungan.

Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format

keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan

kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah

dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam

kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yang dibahas.

b. Efisiensi

Pembelajarn tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi

waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang

otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

25

Siswa memberikan pengalaman langsung kepada siswa, menyajikan

konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat

berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

2. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik

a. Tujuan Tematik

Pembelajaran tematik dikembangkan selain untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan siswa juga

dapat:

1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih

bermakna.

2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan

memanfaatkan informasi.

3) Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai

nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.

4) Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama,

toleransi, komunikasi serta menghargai pendapat orang lain.

5) Meningkatkan gairah dalam belajar

6) Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan adalah tujuan dari

pembelajaran tematik ini dapat memberikan pemahaman konsep lebih

bermakna, keterampilan, dan dapat kembangkan sikap positif, maupun

kebiasaan baik, dapat memotifasi siswa dalam gairah belajarnya.

Page 43: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

26

b. Manfaat Pembelajaran Tematik

Dengan menerapkan pembelajaran tematik, peserta didik dan

guru mendapatkan banyak manfaat. Diantara manfaat tersebut adalah

1) Pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman konseptual

peserta didik terhadap realitas sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektualitasnya.

2) Pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik mampu

mengeksporasi pengetahuan.

3) Pembelajaran tematik mampu meningkatkan keeratan hubungan

antar peserta didik.

4) Pembelajaran tematik membantu guru dalam meningkatkan

profesionalismenya.

5) Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak

6) Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena berkesan dan

bermakna

7) Mengembangkan keterampilan berfikir anak sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi.

8) Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja, toleransi,

komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan adalah bahwa manfaat

pembelajaran tematik dapat melibatkan peserta didik secara langsung

dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan keterampilan

berpiki anak dalam menghadapi masalah.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

27

2.2.3 Materi pembelajaran Tema 7 sub tema 1 pembelajaran 1

1. Materi IPA

Gaya adalah dorongan atau tarikan yang merupakan satu aspek dari

interaksi silang antara 2 benda.

a. Gaya otot: dihasilkan oleh tenaga otot manusia/hewan. Contoh

menendang bola, membawa air dalam ember.

b. Gaya Gesek: dihasilkan oleh dua pembentukan benda yang saling

bersentuhan. Besar kecilnya gaya dipengaruhi kasar halusnya

permukaan benda. Contoh: mengerem sepeda, gesekan alas sepatu

dengan lantai agar kita jalan tanpa tergelincir.

c. Gaya pegas: membuat benda memantul atau terlontar sepertimpegas,

dihasilkan oleh bend berbahan elastisseperti karet atau pegas. Contoh:

bermain ketapel

d. Gaya Magnet: tarikan atau dorongan yang dihasilkan magnet, tidak

Nampak tetapi dapat menarikbenda logam yang ada diketnya. Contoh:

kutub utara dan selatan bumi (magnet alam), magnet

batang/silinder/bentuk U/tapal kuda (magnet buatan).

e. Gaya gravitasi: gaya tarik yang menyebapkan semua benda

bermuatan listrik untk menarik benda disekitarnya. Contoh pengari

yang disgosok kerambut menarik serpihan kertas.

2. Bahasa Indonesia

Teks non-fiksi adalah teks yang dibuat berdasarkan kenyataan yang

ada, realita tanpa mengada-ada, atau hal yang benar terjadi dalam

Page 45: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

28

kehidupn. Contoh karangan atau tulisan non-fiksi adalah: laporan, karya

ilmiah, artikel, dan masih banyak lagi. Menggali pengetahuan baru pada

teks dan menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam

tulisan.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

29

2.3 Kerangka Berpikir

Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 2.1 Alur/skema Kerangka berpikkir

Model pembelajaran adalah seluruh langkah-langkah kegiatan

pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan yang

dapat dianggap sebagai suatu prosedur atau proses yang teratur untuk

Kondisi awal

Proses pembelajaran masih

menggunakan model

pembelajaran konvesional

yaitu hanya focus mengajarkan

dengan satu cara yaitu

ceramah,

Hasil belajar siswa masih

rendah

Solusi dengan model

pembelajaran cooperative tipe GI

yaitu :

Memfasilitasi siswa untuk

meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah melalui

langkah-langkah pembelajaran

yang menuntut pemahaman

terhadapa masalah dan

penyelesaian masalah secara

terencana

Hasil belajar menggunakan

model cooperative tipe GI :

Meningkatkan hasil belajar

baik secara individual

maupun secara kelompok

Melatih siswa untuk

menumbuhkan kemampuan

berpikir mandiri

Dapat meningkatkan aspek

kognitif siswa

Manfaat model Pembelajaran

cooperative tipe Group

Investigation :

Menghadapkan siswa pada

masalah terbuka

Menuntut siswa untuk

mmiliki kemampuan yang

baik dalam komunikasi

Menempatkan siswa dalam

kelompok untuk melakukan

invesitagation

Page 47: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

30

melakukan pembelajaran. Semakin tepat memilih model pembelajaran maka

semakin efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Proses pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran yang

biasa digunakan pada umumnya yaitu hanya fokus mengajarkan dengan satu

cara penyelesaian dan juga masih konvesional, sehingga jawaban yang

dihasilkan siswa tidak terbukti secara nyata bagaimana proses gaya itu bisa

terjadi.

Kemampuan kognitif siswa cenderung rendah karena siswa belum

terlatih menjadi siswa yang berpikir kritis dalam arti kurang mengetahui

kemampuan kognitifnya serta kurang mampu mengelola dan memproses

kemampuan kognitifnya dalam bertanya, menanggapi maupun berkomentar

pada saat pembelajaran berlangsung.

Pembelajaran yang dilakukan seharusnya mengupayakan siswa belajar

secara aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif.Keaktifan

merupakan hal yang perlu dimiliki oleh setiap siswa. Dengan demikian siswa

yang aktif akan berusaha mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan rumah

dengan sebaik-sebaiknya dan berusaha melebihi dari standar minimal yang

telah ditetapkan guru, mengulangi materi tanpa menunggu diperintah guru

atau jika ada ujian, berusaha menemukan gagasan dan jawaban atas masalah

pada saat diskusi serta mampu memanfaatkan setiap kesempatan dan peluang

pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk memperkaya khasanah

keilmuannya, misalnya dengan mengajukan pertanyaan sebelum diminta

guru.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

31

Selain itu, pembelajaran harus berinteraksi dua arah, artinya guru tidak

hanya berperan aktif pada saat pembelajaran berlangsung, akan tetapi siswa

lebih dituntut agar lebih aktif dan guru berperan sebagai fasilitator, membantu

ketika siswa mengalami kesulitan-kesulitan pada saat pembelajaran dan

sebagai motivator dalam mendorong siswa agar lebih aktif dalam belajar.

Agar mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang mampu

membangkitkan keaktifan belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

diperlukan suatu model pembelajaran yang lebih efektif, yaitu membuat siswa

lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mampu mengembangkan potensi

siswa menjadi pembelajar yang aktif dan berkarakter positif. Salah satu model

pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah

model cooperative tipe group investigation (GI).

Model cooperative tipe group investigation (GI) bisa menyemarakkan

lingkungan belajar aktif dengan kesempatan kepada siswa untuk berbagi

pendapat untuk mencapai sesuatu yang mereka banggakan. Model

cooperative tipe group investigation (GI) merupakan strategi belajar yang

tidak menakutkan yang dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan.

Hasil belajar dapat dicapai dengan menggunakan model yang sesuai dan

melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran. Model cooperative

tipe group investigation (GI) akan melatih kemampuan siswa untuk berpikir

kritis dalam mengajukan pertanyaan, dengan harapan hal ini berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

32

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir maka peneliti dapat

merumuskan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut

𝐻0= Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan model cooperative

tipe Group Investiggation (GI) terhadap hasil belajar kognitif pada

pembelajaran tematik siswa kelas IV SDN 2 Selat

𝐻𝑎= Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan model cooperative tipe

Group Investiggation (GI) terhadap hasil belajar kognitif pada

pembelajaran tematik siswa kelas IV SDN 2 Selat.

Untuk membuktikan bagaimana pengaruh sebenarnya antara model

cooperative tipe group investigation (GI) terhadap hasil belajar kognitif pada

pembejaran siswa, peneliti membuktikannya melalui penelitian di lapangan.

Page 50: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dimana

penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendali. Jenis penelitian ini adalah nonequivalent Control Group Desaign

(Sugiyono, 2012:79). Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan

kepada kelompok eksperimen dan menyediakan kelimpok control sebagai

pembanding.

Desain ini terdiri atas dua kelompok yang masing-masing diberikan

pretest dan posttest yang kemudian diberikan perlakuan dengn menggunakan

model cooperative tipe group investigation (GI). yang disajikan seperti Spada

tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 − O4

(Sugiyono, 2016:161)

Keterangan:

O1 : Pemberian pre-test pada kelas eksperimen.

O2 : Pemberian post-test pada kelas eksperimen.

O₃ : Pemberian pre-test pada kelas kontrol.

O4 : Pemberian post-test pada kelas kontrol.

33

Page 51: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

34

X : Pemberian perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan model

cooperative tipe group investigation (GI)

- : Pemberian perlakuan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran

biasa yang digunakan oleh guru.

Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen dan kontrol akan

diberikan tes awal (pre-test) secara bersamaan untuk mengetahui hasil

belajar. Selanjutnya, kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan (X),

yaitu penerapan model cooperative tipe group investigation (GI) dalam

pembelajaran tematik, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

perlakuan berupa penerapan model cooperative tipe group investigation (GI)

akan tetapi diberikan model konvesional lainnya seperti ceramah, diskusi dan

tanya jawab. Setelah diberikan perlakuan, kelompok kontrol dan eksperimen

akan diberikan tes akhir (post-test) untuk mengetahui pengaruh model

cooperative tipe group investigation (GI) terhadap hasil belajar kognitif.

Perbandingan langkah-langkah cooperative tipe group investigation

(GI) dengan pembelajaran konvesional dalam penelitian ini disajikan pada

tabel berikut.

Model pembelajaran cooperative

tipe group investigation (GI).

(kelas eksperimen)

Pembelajaran konvesional

(kelas control)

1. Tahap perencanaan

a) Menyiapkan pembelajaran pada

Tema 7 Sub Tema 1

Pembelajaran 1

b) Menyusun RPP yang berisisi

scenario pembelajaran

menggunakan model cooperative

tipe group investigation (GI).

c) Menyusun instrument test dan

1. Pembukaan

a) Membaca doa sebelum memulai

pembelajaran.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

35

lembar observasi

d) Menyiapkan media dan sumber

pembelajaran.

2. Tahap pelaksanaan

a) Memberikan pre-test pada kelas

eksperimen dan kelas konrol

b) Memberikan perlakuan denngan

model pembelajaran cooperative

tipe group investigation (GI).

c) Memberikan post-testpada kelas

eksperimen dan kontrol

3. Tahap akhir

a) Menganalisis data yang

didapatkan dalam penelitian.

b) Menyimpulkan data hasil

penelitian.

2. Kegiatan inti

a)Menyiapkan buku pembelajaran.

b) menyampaikan materi kepada

siswa

c) membagikan kelompok

3. kegiatan akhir

a) guru memberikan kesimpulan

b) Menyiapkan buku pembelajaran

dan berdoa.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah lokasi berlangsungnya kegiatan penelitian.

Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Selat. Penelitian akan dilaksanakan

mengikuti pembelajaran pada muatan Tema 7 Sub tema 1 Pembelajaran 1.

Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan selama penelitian

terhitung mulai dari pelaksanaan observasi sampai dengan pelaporan.

Penelitian akan dilakukan semester II (Genap) Tahun Pelajaran 2021/2022.

3.3 Penentuan Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sudarmanto (2013:26) populasi adalah suatu keseluruhan dari

objek atau individu yang merupakan sasaran penelitian.Sedangkan Darmadi

(2014:55) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan

oleh peneliti guna dijadikan sumber data dalam suatu penelitian.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

36

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah SDN 2 Selat dimana

kelasnya berbentuk paralel sehingga populasi yang digunakan adalah kelas

IV A dan IV B, untuk kelas IV A jumlah siswanya sebanyak 15 orang

sedangkan kelas IV B jumlah siswanya sebanyak 15 orang sehingga total

populasi untuk keseluruhan di SDN 2 Selat berjumalah 30 orang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Mahmud (2011:155) sampel adalah contoh yang dianggap

mewakili populasi atau cermin dari keseluruhan objek yang akan jadi di

teliti. Sedangkan Sudarmanto (2016:118) sampel adalah bagian dari

populasi yang diambil dengan cara tertentu sebagaimana yang ditetapkan

oleh peneliti. Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian terhadap sampel

dapat diberlakukan untuk populasi, sehingga sampel diambil harus bersifat

representative atau mewakili populasi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik acak dengan menggunakan koin yang dimana lambang

garuda dijadikan sebagai simbol kelas eksperimen dan lambang bunga

sebagai kelas kontrol. simbol kelas eksperimen dan lambang bunga sebagai

kelas kontrol. Dari hasil pelemparan koin tersebut didapat maka sampel

dalam penelitian ini adalah kelas IV A sebagai kelas eksperimen yang terdiri

dari 15 siswa dan kelas IV B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 15 siswa

sebagai kelompok kontrol, dimana kelas eksperimen adalah kelas yang

belajarnya menggunakan model pembelajaran cooperative tipe group

investigation (GI), sedangkan kelas kontrol adalah menggunakan

Page 54: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

37

Pembelajaran biasa yang digunakan oleh guru. sehingga jumlah sampel

keseluruhan adalah 30siswa.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

observasi, tes, dan dokumentasi.

3.4.1. Observasi

Obersvasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama

proses belajar mengajar berlangsung, observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah untuk melihat keterlaksanaan model cooperative tipe

group investigation (GI) dalam kegiatan belajar mengajar. Observasi ini

dilakukan oleh 1 orang observer untuk melihat hasil belajar siswa dalam

proses belajar. Pedoman kesimpulan keterlaksanaan pembelajaran dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran

Persentase

Keterlaksanaan Kategori

>90

80<k<90

70<k<80

60<k<70

K<60

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

Sudjana (2008:118)

3.4.2. Tes

Test diberikan kepada 30 siswa kelas IV A dan kelas IV B di SDN 2

Selat. Sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu diberikan pre-test

untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, setelah dilakukan tindakan

kemudian diberikan pots-test untuk mengetahui Hasil kognitif siswa.

Page 55: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

38

3.4.3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010:274) dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa cacatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan

sebagainya.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa foto kegiatan

belajar siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selain

itu, dengan model ini dapat diperoleh data berupa nama-nama siswa,

jumlah siswa dan nilai siswa kelas IV SDN 2 Selat. Dokumentasi

dilakukan untuk mendukung data penelitian agar lebih kredibel dan dapat

dipercaya.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.

3.5.1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh atau yang

menyebabkan perubahan dan timbulnya nilai dari variabel terikat

(Sugiyono, 2017:4).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

cooperative tipe group investigation (GI).

3.5.2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruh atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2017:4).Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah untuk melihat hasil belajar kognitif siswa.

Page 56: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

39

3.6Instrumen Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model cooperative

tipe Group Investigation (GI) pada materi Tema 7 Sub tema 1

Pembelajaran 1 untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun

instrumen penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

3.6.1. Lembar Soal

Lembar soal dijadikan sebagai lembaran yang digunakan siswa

sebagai pedoman dalam proses belajar, dan dapat dijadikan sebagai tugas

yang dikerjakan oleh siswa. Lembar soal yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tes pilihan ganda dengan jumlah soal yang terdri dari 30 soal tes

pilihan ganda. Diambil dari ranah kognitif, C1) mengetahuan, C2)

Memahami, dan C3) Menerapkan.Lembar soal diberikan untuk mengetahu

sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal, Tema 7 Kelas IV SD

Tema/

Sub

tema

Muatan

pembelaja

ran

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek yang

diukur

Jumlah

soal

tes C1 C2 C3

7/1 IPA 3.3

Mengidentifika

si macam-

macam gaya

antara lain:

gaya otot, gaya

grafitasi, gaya

listrik, gaya

magnet dan

gaya gesekan.

4.3

Mendemonstra

3.3.1

Mennjelaska

n macam-

macam

gaya, antara

lain: gaya

otot, gaya

gravitasi,

gaya listrik,

gaya magnet

dan ggaya

gesekan.

4.3.1

Menunjukan

1,3

5,6,

7

2

2,4,

8,9

15

Page 57: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

40

sikan manfaat

gaya dalam

kehidupan

sehari-hari

misalnya gaya

otot, gaya

listrik, gaya

magnet, gaya

gravitasi, dan

gaya gesekan

perilaku

yang

mendemonst

rasikn

macam-

macam gaya

Bahasa

Indonesia

3.6 Mempelajari

pengetahuan

baru yang

terdapat

pada teks

47. menjelaskan

pengetahuan

baru dari teks

nonfiksi

kedalam

tulisan

dengan

bahasa

sendiri.

3.7.1

membaca

pengetahuan

baru yang

terdapat

pada teks

4.7.1

Menuliskan

pengetahuan

baru

mengenai

teks

nonfiksi.

10,1

3,17,

18,1

9,20,

22,2

3,26,

29

25,2

7

11,1

2,14

,15,

16,2

1,24

,28,

30

15

3.6.2. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengukur

tingkat keberhasilan atau tercapainya suatu tujuan yang akan dilakukan

pada kegiatan belajar mengajar dikelas dalam proses belajar mengajar

berlangsung. Pengolahan data keterlaksanaan model cooperative tipe group

innvestigation (GI).

Page 58: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

41

No Langkah-langkah

pembelajaran

Aspek yang diamati

1 Kegiatan awal 1. Guru mengucapkan salam dan

meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa di depan.

2. Guru mengecek kehadiran

siswa.

3. Guru mengaitkan materi

pembelajran dengan kegiatan

sehari-hari siswa.

4. Guru menyampaikan tujuan dan

kegiatan pembelajaran.

2 Inti Mendesain pembelajaran

Guru membagi siswa dalam

kelompok kecil (5-6 orang)

berdasarkan minat secara

heterogen.

Guru mengarahkan siswa dalam

memilih subtopic dar masalah

umum yang mereka tetapkan.

Guru bersama siswa merumuskan

prosedur, tugas dan tujuan

pembelajaran yang sesuai subtopic

yang dipilih.

Siswa melakukan investigasi

secara berkelompok untuk

menyelesaikan tugas mereka.

Guru memantau proses kerja siswa

Page 59: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

42

memberikan bantuan manakala

siswa membutuhkan.

Setiap kelompok melakukan

analisis dan evaluasi hasil

investigasi dan menyiapkan

presentasi.

Beberapa kelompok ditunjuk untuk

mempresentasikan hasil investigasi

di kelas.

evaluasi

3 Penutup Guru bersamasiswa untuk menyimpulkan apa yang telah di

pelajari.

Guru menutup pembelajaran.

3.7 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, dan tahap akhir dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.7.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dipersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam

penelitian, antara lain:

1. Menyiapkan materi pembelajaran tentang keliling dan luas bangun

datar yang akan di ajarkan.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

43

2. Menyusun RPP yang didalamnya berisi skenario pembelajaran

menggunakan model cooperative tipe group investigation (GI).

3. Menyusun instrument tes hasil belajar kognitif.

4. Menyiapkan sumber pembelajaran.

3.7.2. Tahap Pelaksanaan

1. Memberikan pre-test pada kelas eksperimen dan kelas control.

2. Memberikan perlakuan dengan model cooperative tipe group

investigation (GI) pada kelas eksperimen dan pembelajaran yang

biasa digunakan oleh guru di sekolah pada kelas kontrol dengan

materi yang sama.

3. Memberikan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.7.3. Tahap Akhir

Adapun yang peneliti lakukan pada tahap ini adalah:

a. Menganalisis data yang didapatkan dalam penelitian.

b. Menyimpulkan data hasil penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

3.8.1 Uji Instrumen Tes

1. Uji Validitas Kontstruk ahli

Dalam penelitian ini, jenis yang digunakan adalah validitas konstruk

dan uji beda, menurut sugiyono (2013: 125) validates konstruk

merupakan validitas yang pengujiannya menggunakan pendapat para

ahli. Setelah intrumen dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang akan

Page 61: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

44

diukur berdasarkan teori tertentu. Selanjutnya dikonsultasikan dengan

para ahli untuk dimintakan pendapat berupa dapat digunakan tanpa

perbaikan, dapat digunakan dengan perbaikan, atau dirubah total. Para

ahli dalam penelitian ini adalah dosen ahli/ dosen pembimbingan

sebagai validitas konstruk. Dalam penelitian ini butir-butir soal yang

telah disusun dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran terkait,

kemudian dikonsultasikan kepada para ahli untuk dievaluasi terhadap

valid atau tidaknya soal, layak atau tidak.

Setelah dilakukan uji coba instrument, kemudian dilanjutkan dengan

menghitung korelasi inter item menggunakan aplikasi SPSS agar bisa

diketahui valid/tidaknya butir soal harud di uji cobakan dulu dengan

rumus persamaan korelasi Product Moment dengan angka kasar pada

persamaan di bawah ini:

Rumus:

rxy = N∑ XY – (∑X)(∑Y)

√{𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2} {𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2}

(Arikunto, 2010:213)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antar variabel X dan variabel Y

N = Jumlah peserta didik

∑X = Jumlah nilai variabel X

∑Y = Jumlah nilai variabel Y

∑XY = Jumlah nilai perkalian variabel X dan Y

(∑X2) = Jumlah nilai variabel X dikuadratkan

Page 62: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

45

(∑Y2) = Jumlah nilai variabel Y dikuadratkan

∑X2 = Jumlah kuadrat nilai variabel X

∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai variabel Y

Tiap butir soal dapat dinyatakan valid jika r hitung ≥ dari r tabel

dengan taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Jika hasil rhitung sudah diketahui

dikonsultasikan dengan nilai r tabel product moment dengan taraf

signifikansi 5 % keputusan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel

sebagai berikut: Jika rhitung ≥ rtabel, maka soal tersebut dikatakan valid

Jika rhitung ≤ rtabel, maka soal tersebut dikatakan tidak valid

2. Reliabilitas

Menurut Mahmud (2011:167), reliabilita adalah tingkat ketepatan,

ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Reliabilitas menunjukkan

apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran

yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan

Menurut Arikunto, (2016:221) menyatakan bahwa “reliabilitas

menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik”.

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik Alpha

Cronbach’syang dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS. 16.0 for

windows. Adapun rumus yang digunakan untuk perhitungan manual,

adalah sebagai berikut:

Page 63: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

46

𝑟11 = 2𝑟1

2

1

2

1 + 𝑟1

2

1

2

(Arikunto, 2010: 223)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r11

12 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Setelah diperoleh koefisien realibilitas kemudian dikonsultasikan

dengan table nilai r dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rxy > r table,

maka instrument tersebut dinyatakan reliable

3. Tingkat kesukaran soal

Tingkat kesukaran soal dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam

menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Soal

yang baik tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Soal yang

terlalu mudah menyebabkan siswa tidak termotivasi untuk mempertinggi

usaha belajar, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan

siswa mudah putus asa.

Oleh karenanya perlu dilakukan penentuan proporsi soal mudah,

sedang, dan sukar. Menurut Arikunto (2013:222) tingkat kesukaran

dapat dilambangkan dengan p. Semakin besar nilai p, maka semakin

besar proporsi yang menjawab benar terhadapat butir soal dan semakin

rendah tingkat kesukaran tersebut. Nilai p berkisar antara 0,00-1,00.

Tingkat kesukaran pada software iteman dapat dilihat pada kolom Prop.

Correct. Indek kesukaran dikategorikan menjadi soal sukar, sedang, dan

Page 64: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

47

mudah. Berdasarkan kategori tersebut didapatkan hasil analisi data

disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4. Kategori tingkat kesukaran soal

Tingkat kesukaran Nilai p

Sukar 0,00-0,25

Sedang 0,26-0,75

Mudah 0,76-1,00

4. Uji daya pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa

yang memilki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan

rendah. Rumus yang digunakan untuk melihat daya pemeda adalah:

(Arikunto, 2010: 211-2013)

Keterangan :

D : indeks daya pembeda

JA :banyak peserta kelompom atas

JB : banyak peserta kelompok bawah

BA : banyak peserta kelompok atas menjawab soal dengan benar

BB : banyak peserta kelompok yang menjawab soal dengan benar.

5. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengukur

tingkat keberhasilan atau tercapainya suatu tujuan yang akan dilakukan

pada kegiatan belajar mengajar dikelas dalam proses belajar mengajar

𝐵𝐴 𝐵𝐵

D = 𝐽𝐴 𝐽𝐵

Page 65: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

48

berlangsung. Pengolahan data keterlaksanaan model cooperative tipe

group investigation (GI) menggunakan rumus sebagai berikut.

Presentase keterlaksanaan = jumlah skor yang diperolehx100 %

Jumlah skor maksimal

Adapun lembar observasi keterlaksanaan model cooperative tipe

group investigation (GI) yang digunakan oleh peneliti menggunakan skala

1-4, dengan kategori sebagai berikut:

1 : Terlaksana kurang baik (Apabila setiap aspek tidak terlihat pada

kegiatan pembelajaran).

2 : Terlaksana cukup baik (Apabila setiap aspek kurang terlihat pada

kegiatan pembelajaran).

3 : Terlaksana dengan baik (Apabila setiap aspek cukup terlihat pada

kegiatan pembelajaran).

4 : Terlaksana dengan sangat baik (Apabila setiap aspek sudah terlihat

pada kegiatan pembelajaran).

3.8.2 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisisyang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Uji

normalitas yang digunakan yaitu Kolmogrof-Smirnovdan Shapiro-Wilk

Page 66: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

49

dengan menggunakan SPSS 20.0 for Windows. Berikut adalah hipotesis

dalam uji ini.

HO : Data berdistribusi normal

HI : Data tidak berdistribusi normal

Jika nilai signifikansi Kolmogrof-Smirnov lebih dari α (sig >0,05),

maka Ho diterima dan dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.

Akan tetapi, jika nilai signifikansi Kolmogrof-Smirnov kurang dari α (sig

< 0,05), maka Ho ditolak dan dapat dinyatakan bahwa data tidak

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

menggunakan uji-t, sebelum dilakukan uji-t tersebut dilakukan uji

prasyarat yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas adalah untuk

mengetahui apakah kedua sampel tersebut homogen atau tidak.

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan perhitungan uji

homogenitas, maka peneliti menggunakan aplikasi SPSS 20.0 for

windows teknik Levene Test. Leneve Test, adalah pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui bahwa data sampel berasal dari populasi

yang memiliki varians sama (homogen) dan digunakan untuk melihat

perbedaan yang muncul karena adanya perlakuan, untuk

menyimpulkan ada tidaknya perbedaan rata-rata dengan cara

membandingkan variansinya.

Page 67: SKRIPSI PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE GROUP

50

Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas Levene Test,

yaitu: jika nilai sig ≥ 0.05, maka data homogen, dan jika nilai sig

≤0.05, maka data tidak homogen.

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Setelah pengujian populasi dengan uji normalitas dan uji homogenitas,

maka dilakukan uji hipotesis. Untuk menguji Hipotesis dapat menggunakan

analisis Independent Samples T-Test yang bertujuan untuk mengetahui

apakah dua buah rata-rata berasal dari populasi yang sama. Jika signifikasi

nilai lebih kecil dari 0,05, maka dinyatakan signifikan. Sebaliknya, jika

signifikannya lebih besar dari 0,05, maka dinyatakan tidak signifikan.

Kriteria pengujian,Jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 / Sig < alpha maka 𝐻𝑜

ditolak dan 𝐻𝑎 diterima jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙/sig > alpha maka 𝐻𝑜

diterima dan 𝐻𝑎ditolak .

HO : Tidak ada pengaruh signifikan sebelum dan sesudah menggunakan

model cooperative tipe group invesitigation (GI) terhadap hasil

belajar siswa kelas IV di SDN 2 Selat .

HI: Ada pengaruh signifikan sebelum dan sesudah menggunakan model

cooperative tipe group invesitigation (GI) terhadap hasil belajar

siswa kelas IV di SDN 2 Selat .