136
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BERDASARKAN TAHAP WALLAS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 5 MARISO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh UMMY EZIYANTO NIM 105361101716 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2021

SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BERDASARKAN

TAHAP WALLAS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN PADA

SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 5 MARISO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

UMMY EZIYANTO

NIM 105361101716

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2021

Page 2: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

ii

Page 3: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

iii

Page 4: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

iv

Page 5: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

v

Page 6: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

vi

MOTTO

Banyak orang yang terlihat sempurna, entah itu trend, fashion atau

gaya hidupnya, dan berpikir hidup mereka sangat sempurna sehingga

membuat kita selalu merasa kurang, jadi kita hanya pertu tak

memaksakan diri untuk jadi sempurna seperti yang dunia tunjukan,

kita punya gaya masing-masing, kulit sedikit gelap, mataku terlihat

begini suaraku yang begini. Sambil mensyukuri itu dan menjadi diri

sendiri.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada kedua orang tuaku sebagai tanda

terimakasih yang selalu mendoakanku dan berkorban untuku serta

kepada orang-orang yang selalu menyemangatiku, memberikan

support dan motivasi untuk menggapai cita-cita.

Page 7: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

vii

ABSTRAK

Ummy Eziyanto. 2021. Analisis Kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap

wallas dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok behasan bilangan

pecahan pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Suradi

Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif

berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok

behasan bilangan pecahan pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi Kualitatif. Prosedur penelitian ini

meliputi persiapan, pelaksanaan dan tahap analisis hasil penelitian. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso sebanyak 3

orang siswa. Teknik penentuan subjek yaitu dengan memberikan tes kepada seluruh

siswa kelas VII untuk memilih siswa yang berkemampuan tinggi. Penelitian ini

mengacu pada empat tahap kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas

yaitu: persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Instrumen dalam penelitian ini

adalah tes kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas dan pedoman

wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan

berpikir kratif berdasarkan tahap wallas oleh ke 3 subjek. Jika dilihat dari proses

berpikir kreatif ketiga subjek semua melalui tahap proses berpikir sebagaimana

yang dikemukakan wallas. Hanya saja cara mereka melalui tahap tersebut berbeda.

pada tahap persiapan ketiga subjek melakukan dengan baik. pada tahap inkubasi

masing-masing subjek melakukan cara yang berbeda-beda dalam mencari solusi,

sementara pada tahap iluminsi kemampuan menemukan penyelesaian masing-

masing subjek dipengaruhi oleh tingkat kreativitas. Ketiga subjek mampu

menyelesaikan soal dengan lebih dari satu cara hanya saja salah satu subjek

memberikan alternatif jawaban lebih banyak dibandingkan dua subjek lainnya. Dan

pada tahap akhir subjek menyelesaikan soal dengan sistematis dan menemukan

lebih dari satu cara penyelesaian.

Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Tahap Wallas, Soal Cerita

Matematika

Page 8: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatu.

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiadatara kepada seluruh makhluk-Nya

terutama manusia. Salam dan shalawat senantiasa dikirimkan kepada junjungan kita

Nabi ullah Muhammad SAW. yang merupakan panutan dan contoh kita sampai

akhir zaman. Yang dengan keyakinan itu penulis dapat menyelesaikan skripsi

sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar sarjana pada program studi

pendidikan matematika fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas

muhammadiyah makassar.

Adapun judul skripsi tersebut “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif

Berdasarkan Tahap Wallas dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Pokok Bahasan Bilangan Pecahan pada Siswa Kelas VII SMP

Muhammadiyah 5 Mariso”. Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mendapat

hambatan dan kesulitan yang dihadapi penulis. Namun, berkat bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak sehingga hambatan dan kesulitan dapat diatasi.

Melalui kesempatan yang baik ini, penghargaan dan ucapan terima kasih

penulis sampaikan khususnya kepada:

1. Kedua orang tua, Ayahanda Hzirudin yang telah menjadi penyemangat dan

Ibunda tercinta Erni yang tiada batas memberi harapan, semangat, perhatian,

kasih sayang dan doa tulus tak berpamrih.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Mukhlis S.Pd, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 9: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

ix

5. Bapak Prof. Dr. H. Suradi Tahmir, MS. selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Haerul Syam, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing selama penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Sabia, S.Pd,.M.M selaku Kepala SMP Muhammadiyah 5 Mariso dan staf

yang berada di sekolah yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian/ pengambilan data di SMP Muhammadiyah 5 Mariso.

8. Adik-adik siswa SMP Muhammadiyah 5 Mariso khususnya siswa kelas VII

yang telah berpartisipasi pada proses pengumpulan data di SMP

Muhammadiyah 5 Mariso.

9. Rekan - rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2016,

khususnya Kelas A yang telah berjuang bersama selama kurang lebih empat

tahun untuk bersama-sama menimba ilmu di bangku perkuliahan, atas segala

perhatian dan kebersamaan kita selama ini, semoga ukhuwah kita tetap terajut

dalam jalinan yang begitu kuat dan indah untuk dikenang selamanya.

10. Seluruh pihak yang belum sempat dituliskan satu persatu, atas segala perannya

sehingga karya ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak

terdapat kekurangan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini

dikemudian hari.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi masukan yang

bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala

jerih payah kita bernilai ibadah di sisi Allah SWT, Aamiin.

Makassar, Januari 2021

Penulis

Ummy Eziyanto

Page 10: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR

PENGESAHAN ...................................................................................................... i

i

PERSETUJUAN

PEMBIMBING ....................................................................................................... i

ii

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

E. Batasan Istilah ........................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis ...................................................................................................... 8

B. Hakikat belajar .......................................................................................... 8

C. Hakikat kreatif ......................................................................................... 10

D. Hakikat berpikir kreatif ........................................................................... 11

E. Proses kreatif menurut wallas ................................................................. 17

F. Tinjauan materi ....................................................................................... 20

Page 11: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

xi

G. Penelitian relevan .................................................................................... 24

H. Kerangka konseptual ............................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 30

B. Lokasi dan Subjek Penelitian .................................................................. 30

C. Sumber data ............................................................................................. 31

D. Instrumen Penelitian................................................................................ 32

E. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................... 33

F. Prosedur Penelitian.................................................................................. 34

G. Teknik pengujian keabsahan data ........................................................... 35

H. Teknik analisis data ................................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data ........................................................................................... 37

B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 39

C. Pembahasan ............................................................................................. 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 69

B. Saran ........................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian ...................................................... 25

2.2 Persamaan dan perbedaan penelitian ...................................................... 26

2.3 Persamaan dan perbedaan penelitian ...................................................... 27

2.4 Indikator tahap proses berpikir kreatif menurut wallas........................... 28

3.1 Kategori tingkat kemampuan matematika siswa..................................... 31

3.2 Deskripsi indikator tahap berpikir kreatif menurut wallas ...................... 32

4.1 Kategori tingkat kemampuan matematika siswa..................................... 38

4.2 Pemilihan subjek ..................................................................................... 38

Page 13: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Hasil tes soal nomor 1 S1 ........................................................................ 39

4.2 Hasil tes soal nomor 2 S1 ........................................................................ 43

4.3 Hasil tes soal nomor 1 S2 ........................................................................ 48

4.4 Hasil tes soal nomor 2 S2 ........................................................................ 52

4.5 Hasil tes soal nomor 1 S3 ........................................................................ 57

4.6 Hasil tes soal nomor 2 S3 ........................................................................ 62

Page 14: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan beraneka ragam bidang pengetahuan/pelajaran dan teknologi

yang cepat memicu banyak perubahan diberbagai bidang baik politik, sosial,

ekonomi dan budaya. Perubahan yang terbentuk perlu ditanggap dan diakomodasi

oleh segala faktor kehidupan termaksud dalam dunia pendidikan.Berbagai bidang

pengetahuan dan teknologi terbina atas landasan berpikir matematika maknanya

bahwa matematika bermanfat sebagai media ataupun jalan berpikir objektif/ilmiah

dan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir logis dikalangan pelajar.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari disemua

jenjang pendidikan. Pendidikan matematika diharapkan dapat menyampaikan

pemahaman yang memungkinkan orang mampu melewati masalah dalam tugas

profesional aktivitas sehari-hari akan tetapi, dalam perihal kehidupan yang silih

berganti dengan amat cepat layaknya pada masakini terkadang

pengetahuan/pelajaran yang kita miliki tidak dapat tersusun guna mengatasi

bermacam permasalahan yang datang. Sebab itu, dibutuhkan keahlian dalam

berpikir kritis ataupun kreatif, keahlian mengatasi masalah serta mengambil

keputusan. Menurut Hudoyo (dalam Asfar dan Nur, 2018 : 97) mengatakan bahwa,

ada beberapa macam kasus mengenai masalah matematika diantaranya yaitu : 1)

masalah transalasi, yaitu sebuah kasus kehidupan sehari-hari yang untuk

memecahkannya membutuhkan translasi dari bentuk verbal ke bentuk matematika.

Page 15: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

2

2) masalah aplikasi yaitu sebuah kasus yang memberikan peluang atau

waktuterhadap siswa untuk mengatasi masalah ataupun sebuah kasus dengan

menerapkan beragam/berbagai macam ataupun bntuk keterampilan dan metode

matematika. 3) masalah proses, lazimnya untuk menyusun/membentuk tahap-tahap

merumuskan atau menyatakan pola dan rencana khusus/spesifik ataupun unik

dalam menjawab/menyelesaikan masalah. 4) masalah teka-teki, kerap kali

dimanfaatkan ataupun digunakan untuk hiburan dan kesenangan sebagai alat/cara

yang bermanfaat serta efektif dalam sistem pembelajaran matematika.

Matematika diperkenankan bagi siswa agar dapat memupuk kesanggupanya

dalam berpikir/berasumsi secara logis, analitis, sistematis, kritis/teliti dan

imajinatif/kreatif kaya akan gagasan (Sisi dan Novisita, 2018). Pembelajaran

matematika pada masa sekarang ini sangat membutuhkan banyaknya gagasan

ataupun memerlukan imajinasi pemikiran yang kreatif sebagai dasar dalam sistem

pembelajaran. Dengan adanya imajinatif yang diperoleh maka siswa bias memakai

ide - ide dan gagasan untuk memecahkan permasalahan (Anissa, dkk, 2017).

Berpikir kreatif dapat pula didefinisikan sebagai proses intelektual yang terbentuk

dalam diri siswa untuk menghadirkan ide - ide dan gagasannya secara cepat, cakap

dan baru dalam sebuah permasalahan matematika(Anissa, dkk, 2017).

Berdasarkan pendapat Lindren (dalam Yamin, 2013:127 bahwa berpikir

kreatif adalah menyampaikan berbagai kemungkinan jawaban penyelesaian atau

pemecahan masalah atas keterangan yang diberikan serta menyatakan ataupun

mengungkapkan banyak gagasan terhadap suatu pertanyaan. Menurut Ellis dkk

(dalam Rahardjo dan Zamroni, 2019) respons peserta tes dalam kemampuan

Page 16: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

3

berpikir kreatif akan di interprestasikan berdasarkan tingkat kelancaran (fluency),

keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) proses berpikir. Hamruni

(2012:104) berpendapat bahwa salah satu opsi untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir siswa adalah dengan menggalakan pertanyaan atau persoalan yang dapat

membentuk cara berpikir.

Melihat rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dan pentingnya

pemikiran kreatif, maka siswa perlu diberikani sarana pembelajaran yang mampu

memberikan peluang kepada siswa untuk mendalami/menggali kemampuan kreatif

matematikanya. Peningkatan nilai pendidikan bisa dilihat dari kinerja belajar yang

diperoleh siswa, sedangkan berhasil tidaknya perolehan hasil belajar matematika

dapat dilihat dari keahlian siswa saat menyelesaikan/mengerjakan soal matematika

dengan benar terutama dalam mengerjakan soal yang berbentuk cerita. Akan tetapi

kebanyakan siswa kurang kreatif dalam mengatasi penyelesaian soal dengan benar.

Untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal matematika terutama soal cerita

bisa dilakukan dengan menggunakan tahapan wallas di mana tahapan ini

mengarahkan siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah dan dapat berpikir

kreatif. Tahap wallas adalah salah satu teori wallas yang dikemukakan pada tahun

1926 (dalam Rahardjo dan Zamroni, 2019) yang menyatakan bahwa proses

pemikiran yang kreatif mencangkup empat tahap/fase yaitu (1) persiapan, (2)

inkubasi, (3) iluminasi dan (4) verifikasi.

Dalam pembelajaran matematika, masih sering terdengar keluhan dari

peserta didik maupun guru tentang soal carita matematika. Hal yang sering

dikeluhkan oleh para guru ketika siswa diberikan soal, banyak siswa tidak dapat

Page 17: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

4

menyelesaikan soal-soal yang berbentuk soal cerita. Berdasarkan wawancara

dengan guru matematika SMP Muhammadiyah 5 Mariso menyatakan bahwa daya

berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika terutama pada

materi bilangan pecahan masih terbilang kurang. Peneliti juga menanyakan pada

guru mata pelajaran matematika bahwa apa yang mendasari sehingga siswa kurang

mampu mengerjakan soal cerita, guru tersebut mengatakan bahwa siswa kurang

mempersiapkan diri dalam pembelajaran, siswa kurang mampu memahami masalah

dalam soal cerita, siswa malas untuk membaca soal karena soal ceitanya panjang,

sehingga siswa tersebut tidak dapat menyelesaikan jawabannya. Hal ini juga

dipengaruhi oleh kemampuan bahasa siswa yang masih rendah.

Berbagai kejadian seperti yang telah dipaparkan di atas, penulis mencoba

melakukan penelitian yang berkaitan dengan berpikir kreatif dengan judul

“Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Tahap Wallas Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan Bilangan Pecahan

Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso”.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian yang akan

dilakukan ini yaitu bagaimana kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap

wallas dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan bilangan

pecahan pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso

Page 18: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun target (tujuan) dalam penelitian yang akan dilakukan ini yakni

untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas

dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan bilangan pecahan pada

siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Guna memperbanyak pelajaran dan keahlian pada bagian penelitian

pendidikan. Utamanya pada aspek kelakuan belajar siswa dan menambah

pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian pendidikan. Utamanya

di bidang perilaku belajar siswa dan hal yang mengakibatkannya.

2. Secara Praktis

a. Bagi sekolah, sebagai sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran

matematika agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

b. Bagi Guru/pengajar, diharapkan sebagai bahan masukan bagi guru

matematika agar dapat meningkatkan kinerja dan profesionalismenya dalam

mengatasi masalah pembelajaran matematika.

c. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam

menyelesaikan soal cerita

Page 19: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

6

E. Batasan Istilah

1. Kemampuan berpikir kreatif siswa

Kemampuan berpikir kreatif siswa merupakan keterampilan berkreasi,

membuat, menciptakan penemuan/karya berlandaskan kumpulan data maupun

penjelasan yang tersajikan dalam mendapatkan beragam pemahaman berupa

sebuah penyelesaian terhadap suatu persoalan/masalah, di mana penekananya yaitu

pada ketepat gunaan dan banyaknya ide penyelesaian.

2. Soal cerita matematika

Soal cerita yaitu sebuah soal yang dibuat dalam bentuk kalimat perkataan.

Soal cerita pecahan yaitu soal cerita yang diuraikan dalam bentuk cerita kehidupan

sehari-hari dan penyelesaiannya memuat sebuah penyebut yang terdiri dari

bilangan-bilangan asli dan pembilang yang terdiri dari bilangan-bilangan bulat,

ataupun memuat persen, permil dan desimal yang kemudian diubah dalam bentuk

pecahan.

3. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu berdasarkan tahap Wallas:

a) Persiapan

Tahap persiapan, yaitu tahap atau fase penghimpunan penjelasan atau data

sebagai bahan untuk menyelesaikan masalah. Pada fase ini terjadi

percobaan atas dasar beragam gagasan kemungkinan penyelesaian masalah

yang dialami.

b) Inkubasi

Tahap inkubasi, yaitu tahap atau fase mencari akal/ membayangkan cara

penyelsaian persoalan/masalah dalam zona/alam prasadar (ingatan siap).

Page 20: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

7

Pada fase ini terjadi pada waktu yang tidak tetap atau menentu, boleh jadi

lama ataupun bisa juga hanya sebentar. Pada fase ini, kemungkinan timbul

proses pelupaan tentang konteksnya dan akan terlintas/terpikir kembali pada

akhir fase pemikiran dan munculnya fase berikutnya.

c) Iluminasi

Tahap iluminasi, yaitu tahap atau fase timbulnya/hadirnya sebuah pikiran

atau gagasan untuk menyelesaikan masalah. Pada fase ini akan hadir

ataupun tergambar jenis pernyataan/ungkapan spontan, serupa yang

dinyatakan oleh Kholer yakni now, I see yang artinya "oh ya".

d) Verifikasi

Tahap Verifikasi, yaitu tahap atau fase hadirnya kegiatan penilaian(evaluasi

tentang pendapat secara kreatif, kemudian akan disesuaikan dengan

kejadian nyata atau konteks yang sesungguhnya.

Page 21: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

8

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis

Miles dan Huberman (Pramudya, 2016:9) mengungkapkan bahwa daalam

melangsungkan analisis diperlukan suatu cara supaya kedepannya berguna selama

kegiatan pengumpulan data berlangsug untuk mempermudah peneliti lapangan

untuk menyatukan informasi dalam bentuk catatan lapangan yang ditulis tangan

atau direkam terkait peristiwa di lapangan.

Menurut Minto Rahayu (parta, 2020) mengatakan bahwa analisis adalah

sebuah proses dari sebuah kinerja yang memiliki urutan tahapan pekerjaan sebelum

dilakukannya riset serta juga di dokumentasikan dalam penulisan laporan. Menurur

Rangkuti (Pramudya, 2016:9) analisis ialah aktivitas memahami informasi yang

ada pada satu kasus guna mengetahui masalah apa yang dialami, lalu menetapkan

usaha apa akan dilakukan guna memperoleh penyelesaian masalah.

B. Hakikat Berpikir

Berpikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk membedakan dengan

makhluk lain. Maka dengan dasar pemikiran, manusia dapat mengubah keadaan

alam sejauh akal dapat memikirkannya. Berpikir merupakan suatu proses

bekerjanya akal. Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian,

pembentukan pendapat, dan kesimpulan atau keputusan dari suatu yang

dikehendaki. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (dalam Rohmalina, 2014

: 147) berpikir merupakan proses yang “dialektis”artinya selama kita berpikir,

Page 22: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

9

pikiran kita dalam keadaan Tanya jawab, untuk dapat meletakkan hubungan

pengetahuan kita.

Menurut Fauzi (dalam Supardi, 2012) mengatakan bahwa berpikir adalah

tingkah laku yang menggunakan ide , yaitu suatu proses simbolis. Misalnya kalau

kita makan, kita bukan berpikir. Tapi kalau kita membayangkan suatu makanan

yang tidak ada maka kita menggunakan ide atau simbol-simbol tertentu dan tingkah

laku ini disebut berpikir. Menurut Costa (dalam Supardi, 2012) berasumsi atau

berpikir lazimnya di ibaratkan suatu proses kognitif, respons mental untuk

memperoleh pemahaman.

Menurut Sobur (dalam Maulana, 2017) berpikir merupakan suatu proses

yang mempengaruhi penafsiran terhadap rangsangan-rangsangan yang melibatkan

proses sensasi, persepsi dan memori. Pada saat seseorang menghadapi persoalan,

pertama-tama ia melibatkan prosese sensasi, yaitu menangkap tulisan, gambar

ataupun suara. Selanjutnya ia mengalami proses persepsi, yaitu membaca,

mendengar dan memahami apa yang diminta dalam persoalan tersebut. Pada saat

itu, sebenarnya ia melibatkan istilah-istilah baru yang ada pada persoalan tersebut

ataupun melakukan recall (mengingat kembali) dan recognition (mengenali

kembali) ketika yang dihadapinya adalah persoalan yang sama pada waktu lalu

(Matlin; dalam Maulana, 2017).

Menurut Solso (dalam Rohmalina, 2014 : 147) berpikir adalah sebuah

proses di mana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi

dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi,

logika, imajinasi dan memecahkan masalah. Menurut Drever (dalam Rohmalina,

Page 23: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

10

2014 : 147) menyatakan bahwa berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang

tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah.

Menurut Sunaryo 2011 (dalam Fatihatun, 2015) proses berpikir merupakan

urutan kejadian mental yang terjadi secara alamiah atau terencana secara sistematis

pada konteks ruang dan waktu. Menurut Abdul (dalam Fatihatun, 2015) proses

berpikir orang menghubungkan pengertian satu dengan pengertian yang lain untuk

mendapatkan pemecahan masalah dari persoalan yang dihadapi. Dari beberapa

pengertian para ahli, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa berpikir adalah

suatu proses bekerjanya akal seseorang dalam menemukan suatu masalah ataupun

pendapat.

C. Hakikat Kreatif

Kreatif berasal dari bahasa Inggris create yang artinya mencipta, sedang

creative mengandung pengertian memiliki daya cipta, mampu merealisasikan ide-

ide dan perasaannya sehingga tercipta sebuah komposisi dengan warna dan nuansa

baru (Supardi, 2012). Dalam situasi pendidikan, proses belajar mengajar

merupakan salah satu dari bentuk kegiatan kreatif. Melalui proses belaja

rmengajar, kreativitas siswa dapat dipupuk dan dikembangkan.

Menurut Lilian (dalam Supardi, 2012) kreativitas adalah perkembangan

dan keinginan, pemikiran yang menumbuhkan cara berpikir yang tidak

konvensional akan menuntun menuju lompatan besar dalam pengetahuan dan

aplikasinya. Menurut Malaka 2011 (dalam Supardi, 2012) mengemukakan bahwa,

“Jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat hal-hal yang baru. Justru salah,

karena manusia tidak pernah membuat hal yang baru. Manusia hanya bias

Page 24: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

11

menemukan apa yang belum ditemukan oleh oranglain, manusia hanya bias

mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekal ilagi bukan

menciptakan hal yang baru”. Freud (dalamRahardjodanZamroni2019)

menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upayah

tak sadar untuk menghadirkan kesadaran mengenai ide-ide yang tidak

menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme

pertahanan merintangi produktivitas kreatif.

D. Hakikat Berpikir Kreatif

Berpikir diasumsikan secara umum sebagai proses kognitif yaitu suatu

aktivitas mental. Kreatif sering digambarkan dengan kemampuan berpikir kritis

dan banyak ide serta gagasan. Berpikir lebih kreatif tidak akan lahir secara tiba-

tiba tanpa adanya kemampuan, keingintahuan yang tinggi dan diikuti dengan

keterampilan dalam membaca. Berpikir kreatif bayak berhubungan dengan

intelegensi (kecerdasan). Seseorang yang tingkat intelegensinya rendah maka

kreativitasnya relatif kurang (Rohmalina, 2014). Waisberg (dalam Anissa, dkk,

2017) menambahkan bahwa berpikir kreatif mengacu pada proses-proses untuk

menghasilkan produk kreatif yang merupakan karya baru yang diperoleh dari

suatu aktivitas terarah yang sesuai dengan tujuan.

Proses berpikir kreatif siswa merupakan gambaran nyata bagaimana

kreaktivitas matematis siswa terjadi (Mirza, dkk, 2018).Sebagai bagian dari

proses mental, terciptanya kreativitas didahului oleh proses berpikir yang disebut

berpikir kreatif (Rusdi, 2018).Munandar (dalam RahardjodanZamroni2019)

menjelaskan bahwa kreatifitas adalah suatu kemampuan umum untuk

Page 25: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

12

menciptakan sesuatu yang baru sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan

baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan

untuk melihat hubungan baru antar unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

Senada dengan Munandar dan Chaplin (dalam Rahardjo dan

Zamroni2019) menjelaskan bahwa kreativitas merupakan kemampuan

menghasilkan bentukbaru dalam seni atau dalam permesinan atau dalam

memecahkan masalah dengan menggunakan metode baru. Pengertian Chaplin ini

juga menunjukkan adanya interaksi dinamis antara dinamis produk dan kognitif

dalam setiap diri individu untuk memunculkan kreativitas.

Kreatif yaitu keterampilan berkreasi berdasarkan data atau penjelasan

yang ada untuk mendapatkan bermacam atau beragam kemungkinan jawaban

penyelesaian terhadap permasalahan, di mana penekananya yaitu pada beragam

banyak jawaban serta ketepatgunaaanya (Rahardjo dan Zamroni, 2019). Rogers

(dalam Rahardjo dan Zamroni, 2019) menjelaskan ada tiga kondisi dari pribadi

yang kreatif, yaitu keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai

situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang, dan kemampuan untuk

bereksperimen atau untuk bermain dengan konsep-konsep.

Kematangan kreativitas seseorang umumnya terfokus pada tiga hal, yaitu

kemahiran dalam bidang teknis dan artistik, kemampuan berimajinasi dan

menemukan banyak ide dan motivasi instrinsik (dalam Rahardjo dan

Zamroni2019). Selanjutnya akan dipaparkan ciri-ciri dasar yang dimiliki seorang

anak untuk menjadi karakter yang kreatif (RahardjodanZamroni2019) :

1. Unik merupakan ciri khas cara berpikir anak

Page 26: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

13

Menurut Holden, tiga hal keunggulan anak dalam berpikir untuk menjadi

kreatif yaitu sensitivitas dalam stimulu internal dan eksternal, tidak memiliki

“hinbition” (pencegahan dalam diri), dan kemampuan “menyerap” yang baik

di dalam sebuah aktifitas.

2. Imajinasi dan fantasi

Imajinasi dan fantasi merupakan bakal awal yang dimiliki seseorang ketika

masa kanak-kanak untuk menjadi pribadi yang kreatif. Imajinasi adalah

kemampuan untuk membentuk berbagai bentuk dan mencerminkan berbagai

variasi pikiran/mental atau konsep pemikiran berbagai hal tentang orang,

tempat, sesuatu dan situasi yang tidak nyata. Oleh karena itu, menurut

Waigner imajinasi adalah masalah yang harus diselesaikan seorang anak

dengan orang dewasa “it is an” atau “as if” situasi. Selain itu menurutnya juga

bahwa fantasi merupakan sebuah bagian khusus dari imajinasi untuk

mencerminkan pemikiran atau konsep yang memiliki sedikit kesamaan

dengan dunia nyata. Fantasi mengeksplor keadaan dalam memercayai hal

yang sedikit nyata.

Kreativitas sangat minim dalam tradisi kebudayaan yang berlebihan dan

sangat terbatas untuk membuka perubahan ataupun perkembangan baru.

Lingkungan juga merupakan aspek yang amat menentukan untuk memupuk

kreativitas anak. Maxim (dalam Rahardjo dan Zamroni2019) memaparkan perihal

lingkungan yang dapat menstimulasi perbuatan kreatif anak yaitu lingkungan

yang memperhatikan beberapa aspek berikut ini :

1. Terbatasnya waktu untuk anak sebaiknya dihapus dalam kegiatan

Page 27: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

14

2. Kebebasan, hal ini membangkitkansituasi di mana anak termotivasi dan

terbujuk untuk berekspresi

3. Anak mampu mengemukakan ide serta terstimulasi keterampilan berpikir

lainnya.

4. Menghapus situasi yang menekan dan membuat cemas dalam lingkungan harus

dipenuhi dengan suasana yang menyenangkan bagi anak.

Ada beberapa faktor penghambat dan pendorong kreativitas/berpikir

kreatif (Hamzah dan Mohamad, 2012) diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Faktor penghambat

a. Malas berpikir, bertindak, berusaha dan melakukan sesuatu

b. Implusif

c. Anggap remeh karya orang lain

d. Mudah putus asa, cepat bosan dan tidak tahan terhadap ujian

e. Cepat puas

f. Tidak berani tanggung risiko

g. Tidak percaya diri

h. Tidak disiplin

i. Tidak tahan uji.

2. Faktor pendorong

a. Kepekaan dalam melihat lingkungan.

b. Kebebasan dalam melihat lingkungan/bertindak.

c. Komitmen kuat untuk maju dan berhasil.

d. Optimis dan berani ambil risiko, termaksud risiko yang paling buruk.

Page 28: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

15

e. Ketekunan untuk berlatih

f. Hadapi masalah sebagai tantangan

g. Lingkungan yang kondusif, tidak kaku dan otoriter.

Hamzah dan Mohamad (2012) mengatakan bahwa orang yang mempunyai

pemikiran kreatif tentunya memiliki ciri-ciri ataupun indikator. Adapun indikator

kemampuan berpikir kreatif yaitu :

1. memiliki rasa ingin tahu yang besar.

2. sering mengajukan pertanyaan yang berbobot.

3. memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.

4. mampu menyatakan pendapat secara sopan dan tidak malu-malu.

5. mempunyai atau menghargai rasa keindahan, mempunyai pendapat sendiri

dan dapat mengungkapkannya disertai tidak mudah terpengaruh kepada orang

lain.

6. memiliki rasa humor tinggi.

7. mempunyai daya imajinasi yang kuat.

8. mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda

dari orang lain(orisinal).

9. dapat bekerja sendiri.

10. senang mencoba hal-hal baru.

11. mampu mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (elaborasi).

Menurut Ellis dkk (dalam Rahardjo dan Zamroni, 2019) respons peserta

Page 29: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

16

tes dalam kemampuan berpikir kreatif akan di interprestasikan berdasarkan

tingkat kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality)

proses berpikir.

1. kelancaran(Fluency)

Menjawab berhubungan dengan kemampuan menghasilkan banyak gagasan

alternatif pemecahan masalah dalam waktu yang singkat. Pada aspek ini

diketahui bahwa kefasihan siswa di tunjukan dengan kelancaran siswa dalam

menyelesaikan permasalahan. Selain itu, siswa mampu menjelaskan cara lain

yang biasa digunakan.

2. Keluwesan(Flexibility)

Keluwesan adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesiapan mengubah

arah atau memodifikasi informasi. Menurut Good dan Brophy (dalam Rahardjo

dan Zamroni, 2019) Fleksibel mampu mengalihkan dengan lancar pendekatan

pemecahan masalah yang digunakan, bila masalah atau keadaan baru

memerlukan pendekatan baru. Siswa mampu menjelaskan berbagi cara yang

berbeda untuk menyelesaikan soal.

3. Orisinalitas(originality)

Membuat seseorang mampu mengajukan usulan yang tidak biasa atau unik dan

mampu melakukan pemecahan masalah yang baru atau khusus. Siswa mampu

menunjukkan cara penyelesaian baru dan menghasilkan jawaban yang benar.

Pada aspek ini, sangat jarang dimiliki oleh siswa karena memang diperlukan

pemikiran tingkat tinggi untuk dapat mencapainya.

Page 30: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

17

E. Proses Kreatif Menurut Wallas

Wallas dikenal sebagai seorang pendidik dan ilmuwan. Salah satu

pemikirannya yang dikenal adalah mengenai pentingnya pengembangan

pendidikan empiris untuk memahami perilaku manusia. Wallas dilahirkan di

Sunderland pada tanggal 31 Mei 1858 dan wafat pada tanggal 10 Agustus 1932 di

london. Pemikiran Wallas dikenal luas oleh publik lewat karya-karyanya. Salah

satu karya yang berhubungan dengan masalah kreativitas adalah buku yang

berjudul “The Art of Thought”, dalam buku tersebut banyak membahas

kreativitas(Rusdi, 2018).

Berpikir kreatif menurut Wallas adalah suatu proses yang

mengkombinasikan berpikir logis dan berpikir divergen (meluas). Berpikir logis

adalah berpikir luas dan teratur terhadap sesuatu hal yang di yakinkan dari suatu

objek atau fenomena. Objek atau fenomena tersebut berupa suatu pokok

permasalahan yang dikaji untuk membedakan antara benar dan salah. Berpikir

logis juga merupakan suatu proses berpikir yang didasari oleh konsistensi

terhadap keyakinan - keyakinan yang didukung oleh argument yang valid.

Pengertian lain dari berpikir logis adalah berpikir lurus, tepat, dan teratur sebagai

objek formal logika. Berpikir divergen di karakteristikkan dengan kemampuan

memberikan pilihan ide atau solusi. Biasanya ide-ide atau solusi - solusi ini

mengalir begitu saja secara spontan (Cahaya, 2020). Berpikir divergen digunakan

untuk memverifikasi ide-ide tersebut menjadi sebuah penyelesain yang kreatif.

Pedoman untuk proses berpikir kreatif siswa yang digunakan adalah proses

berpikir kreatif yang dikembangkan oleh Wallas.

Page 31: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

18

Menyelesaikan soal cerita umumnya merupakan proses untuk menerima

tantangan untuk menjawab persoalan. Demikian pula menyelesaikanesaikan soal

matematika merupakan suatu proses untuk menerima tantangan di bidang

matematika, karena itu guru perlu mengajarkan kepada siswa tahap wallas untuk

menyelesaikan soal cerita matematika khususnya soal-soal yang berhubungan

dengan pecahan. Tahap wallas adalah salah satu teori wallas yang dikemukakan

pada tahun 1926.Wallas (1976) (dalam Rahardjo dan zamroni, 2019:136)

mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif, yaitu :

1. Tahap persiapan, yaitu tahap atau fase pengumpulan penjelasan atau data

sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Pada fase ini terjadi percobaan atas

dasar beragam gagasan kemungkinan penyelesaian masalah yang dialami.

2. Tahap inkubasi, yaitu tahap atau fase mencari akal membayangkan cara

penyelesaian masalah dalam alam prasadar. Pada fase ini terjadi dalam waktu

yang tidak menentu bisa lama ataupun hanya sebentar.

3. Tahap iluminasi, yaitu tahap atau fase timbulnya/hadirnya sebuah pikiran atau

gagasan untuk menyelesaikan masalah. Pada fase ini akan hadir ataupun

tergambar jenis pernyataan ungkapan spontan. Serupa yang dinyatakan oleh

Kholer dengan kata “now, I see yang berarti “oh ya”

4. Tahap Verifikasi, yaitu tahap atau fase hadirnya aktivitas evaluasi tentang

pendapat secara kreatif, yang akan disesuaikan dengan kejadian nyata atau

konteks yang sesungguhnya.

Soal-soal cerita pecahan dalam permasalahan matematika dapat membawa

siswa untuk dapat berpikir lebih kreatif dalam menemukan masalah dan

Page 32: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

19

meyelesaikan masalah tersebut. Dengan menyelesaikan soal cerita pecahan siswa

menggunakan tahapan berpikir tidak hanya menghafal rumus saja. Dengan

menggunakan proses berpikir kreatif yang dikembangkan oleh wallas maka soal-

soal cerita pecahan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif

siswa.

F. Tinjauan Materi

1. Bilangan Pecahan

Dahulu bilangan pecahan ditemukan oleh bangsa Mesir Kuno. Pecahan

yang ditemukan oleh bangsa Mesir Kuno berbeda dengan bilangan pecahan yang

gunakan saat ini. Pecahan Mesir (Eghptian Fraction)yaitu penjumlahan atas

beberapa pecahan yang berbeda di mana setiap pecahan tersebut memiliki

pembilang 1 dan penyebut berupa bilangan bulat positif yang berbeda satu sama

lain (yang disebut sebagai pecahan satuan atau unit fraction). Penjumlahan ini

menghasilkan suatu bilangan pecahan 𝑎

𝑏, di mana 0<

𝑎

𝑏< 1. Penjumlahan semacam

ini berperan penting dalam matematika Mesir Kuno karena notasi dalam

matematika Mesir Kuno hanya mengenal pecahan berpembilang 1 dengan

pengecualian 2

3 (As′ari, dkk, 2017).

Andaikan a, b, c dam d merupakan suatu bilangan bulat, dengan a dan b ≠

0 pecahan 𝑎

𝑏 ekuivalen (senilai) dengan

𝑐

𝑑jika a x d = 𝑐 𝑥 𝑑. bilangan pecahan,

2

4

3

6

dapat dinyatakan dalam pecahan lain yang relatif senilai, yaitu 1

2. pecahan - pecahan

yang relatif senilai disebut pecahan ekuivalen. Pada bilangan pecahan juga berlaku

sifat, komutatif, asosiatif, dan distributif.

Page 33: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

20

2. Membandingkan Dua Bilangan Pecahan

Untuk membandingkan dua bilangan pecahan, kita dapat menggunakan cara

menyamakan penyebut kedua bilangan pecahan tersebut. Misalkan, tentukan

bilangan yang lebih besar antara 3

4 dengan

2

3, maka penyebut bilangan masing-

masing adalah 4 dan 3. Kedua bilangan tersebut mempunyai KPK yaitu 12,

sehingga 3

4 dengan

2

3 secara berturut-turut senilai dengan

9

12 dengan

8

12. Setelah

kedua penyebut sama, dengan mudah kita dapat menentukan bahwa 9

12 >

8

12.

Dengan kata lain 3

4>

2

3.

3. Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pecahan

Misalkan:

a. 1

4+

3

4=

1 + 3

4 =

4

4 = 1. pada contoh 1, penjumlahan dua bilangan pecahan tersebut

sederhana, yaitu dengan cara menjumlahkan kedua pembilangnya, karena

kedua penyebut bilangan tersebut sama yaity 4.

b. 1 - [1

4+

2

5] = 1 – [

1 x 5

4 x 5+

2 𝑥 4

5 𝑥 4] = 1 - [

5

20+

8

20]= 1 -

13

20 =

1 x 20 − 13

20 =

7

20. Pada

contoh 2, ada proses pengubahan penyebut menjadi sama sebelum melakukan

operasi penjumlahan maupun pengurangan karena penyebut berubah, maka

pembilang pun ikut berubah agar menjadi pecahan yang ekuivalen.

c. Perhatikan bilangan - bilangan berikut 1

2,

2

4,

2

5,

4

7,

6

5, 1

1

2, 2

1

5, 0,5, 1,25, 3.

Bilangantersebut dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Pecahan sejati merupakan pecahan yang pembilangnya kurang dari

penyebut dan FPB dari pembilang dan penyebutnya adalah 1.

Page 34: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

21

a) Bilangan tersebut yang termaksud pecahan sejati adalah 1

2,

2

5, dan

4

7

b) Untuk bilangan2

4tidak termaksud bilangan pecahan sejati karena FPB dari

pembilang dan penyebutnya adalah 2.

c) Untuk pecahan 2

4 adalah pecahan yang ekuivalen atau senilai dengan

1

2.

d) Bilanganpersen yaitu bilangan pecahan dengan penyebut 100.

e) Bilangan permil yaitu bilangan pecahan dengan penyebut 1000.

2. Pecahan tidak sejati : pecahan yang pembilangnya lebih dari penyebut.

Bilangan diatas yang termaksud bilangan pecahan tidak sejati adalah 6

5 dan

5

2.

3. Bilangan campuran, bilangan yang dimaksud adalah campuran antara

bilangan bulat dan bilangan pecahan.

a) Bilangan diatas yang termaksud bilangan campuran adalah 11

2 dan 2

1

5.

b) Bilangan campuran dapat diubah menjadi bilangan pecahan dengan cara

11

2=

1 x 2+1

2=

2+1

2=

3

2, 2

1

5=

1 x 5+1

5 =

5 +1

5=

6

5

4. Bilangan desimal

a) Bilangan yang tersusun dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 yaitu bentuk

bilangan desimal

b) Bilangan 0, 5 ; 1, 25; 3 yaitu termaksud kedalam bilangan desimal.

c) Bilangan desimal juga memuat bilangan bulat

d) Pada bilangan 1, 25 angka 1 bernilai 1 x 1 = 1, angka 2 bernilai 2 x 1

10 =

2

10 , dan angka 5 bernilai 5 x

1

100 =

5

100

Page 35: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

22

4. Perkalian Dan Pembagian Bilangan Pecahan

1. pembagian bilangan pecahan oleh bilangan bulat. jika a

b adalah bilangan

pecahan, dengan c adalah bilangan bulat maka a

b÷ c =

a

b x c

2. pembagian bilangan pecahan oleh bilangan pecahan dengan penyebut yang

sama. jika a

c dan

b

c adalah bilangan pecahan dengan b ≠ 0, maka

a

b

c =

a

b

3. pembagian bilangan bulat oleh bilangan pecahan. Untuk membagi bilangan

bulat dengan bilangan pecahan, kita dapat mengubah bilangan bulat tersebut

menjadi pecahan senilai dengan penyebut sama dengan bilangan pecahan

pembagi. Jika a

b adalah bilangan pecahan dengan c adalah bilang bulat dan a ≠

0, maka c ÷ a

c=

c

a

b =

b x c

a

b =

b x c

a

4. pembagian bilangan pecahan untuk bilangan penyebut berbeda. Untuk

membagi bilangan pecahan yang sama, maka kita dapat mengganti kedua

bilangan pecahan tersebut menjadi pecahan senilai dengan penyebut yang sama.

Bilaa

b dan

c

d adalah bilangan pecahan, dengan c ≠ 0 maka =

a

c

d =

a x d

b x d÷

b x c

b x d

= a x d

b x c

5. soal cerita pecahan yaitu soal cerita yang diuraikan dalam bentuk cerita dan

penyelesaiannya memuat sebuah penyebut yang terdiri dari bilangan-bilangan

asli dan pembilang yang terdiri dari bilangan-bilangan bulat, ataupun memuat

persen, permil dan desimal yang kemudian diubah dalam bentuk pecahan. untuk

lebih jelasnya akan diuraikan bentuk soal cerita bilangan pecahan dibawah ini.

Page 36: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

23

1) Pak Togar seorang karyawan di sebuah perusahaan. setiap bulan ia

menerima gaji Rp840.000, 00. Dari gaji tersebut 1

3 bagian digunakan untuk

kebutuhan rumah tangga, 1

5 bagian untuk membayar pajak,

1

4 bagian untuk

biaya didikan anak dan sisanya ditabung. Berapa bagian uang pak Togar

yang ditabung?

Jawab :

Dik : gaji pak togar perbulan = Rp840.000, 00

digunakan untuk kebutuhan rumah tangga = 1

3 bagian

digunakan untuk membayar pajak = 1

5 bagian

digunakan untuk biaya didikan anak = 1

4 bagian

Dit : Berapa bagian uang pak Togar yang ditabung?

Penyelesaian:

Upah seluruhnya adalah 1 bagian, sehingga bagian yang ditabung :

(1 − 1

3−

1

5−

1

4) = (

60

60−

20

60−

12

60−

15

60)

= ( 60−20−12−15

60)

= 13

60 bagian dari gaji seluruhnya

2) dua perlima dari penduduk suatu kota adalah laki-laki. jika banyak

penduduk kota tersebut 8 juta jiwa, tentukan banyak penduduk laki-laki?

Jawab :

Dik : penduduk suatu kota adalah laki-laki = 2

5

banyak penduduk kota = 8.000.000

Page 37: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

24

Dit : tentukan banyak penduduk laki-laki?

Penyelesaian :

Banyaknya penduduk laki-laki = 2

5 x 8.000.000 = 3.200.000 orang

3) Dalam satu kelas yang terdiri dari 18 putra dan 22 putri, ternyata 3 orang

tidak masuk sekolah karena sakit. berapa persen siswa yang tidak masuk

sekolah ?

Jawab :

Dik : banyak siswa putra = 18 orang

banyak siswa putri = 22 orang

tidak masuk sekolah = 3 orang

Dit : berapa persen siswa yang tidak masuk sekolah ?

Penyelesaian :

Banyak siswa yang tidak masuk = 3

18+22 x 100%

= 3

40 x 100% = 7, 5%

G. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Siswi Febriani dan Novisita Ratu tahun 2018,

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang berjudul

“ProfilProsesBerpikirKreatifMatematisSiswaDalamPemecahanMasalahOpen

-EndedBerdasarkanTeoriWallas” dengan hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa setiap subjek proses berpikirnya berbeda-beda. Masalah Open-Ended

bisa adigunakan untuk mengetahui proses berpikir kreatif siswaSiswa yang

berkemampuan tinggi secara keseluruhan sudah paham dengan 3 soal yang

Page 38: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

25

diberikan dan siswa bisa mengerjakannya dengan baik walaupun masih terdapat

kesalahan dalam memasukkan aangka ke dalam rumus. Siswa berkemampuan

matematika sedang secara keseluruhan sudah paham dengan soal, hasilnya

hampir sama dengan siswa yang berkemampuan tinggi namun untuk hasilnya

lebih baik. Siswa yang berkemampuan tinggi. Sedangkan untuk siswa yang

berkemampuan matematika rendah mengalami kesulitan dalam mengerjakan

soal. Siswa ini juga tidak bisa menyampaikan pendapatnya dengan bahasanya

sendiri. Setiap proses dilalui dengan tidak baik.Untuk penelitian lanjut yang

sejenis disarankan peneliti menggunakan mata pelajaran lain untuk mengetahui

proses berpikir siswa.

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Persamaan pada penelitian ini yaitu

sama-sama meneliti tentang

berpikir kreatif siswa

2. sama-sama menggunakan metode

kualitatif

3. sama-sama menggunakan tahap

wallas

1. Dalam penelitian Siswi dan

Novisita meneliti tentang proses

berpikir kreatif dalam pemecahan

masalah Open - Ended sedangkan

pada penelitian saya meneliti

tentang kemampuan berpikir

kreatif dalam menyelesaikan soal

cerita matematika.

2. Dalam penelitian Siswi dan

Novisita menggunakan materi

bangun datar sedangkan pada

penelitian saya menggunakan

materi bilangan pecahan.

3. Terletak pada tempat dan waktu

penelitian

2. Supardi U.S tahun 2012, “Peran Berpikir Kreatif Dalam Proses Pembelajaran

Matematika”maka diperoleh kesimpulan bahwa dari perhitungan diperoleh

besarnya koefisien korelasi atau rhitung adalah 0, 37 dan pada taraf signifikansi

5% sebesar 0,361 maka dapat diketahui bahwa harga rhitung> rtabel berartiada

Page 39: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

26

korelasi yang signifikan antara berpikir kreatif terhadap prestasi belajar

matematika. Dari hasil perhitungan dengan taraf ujipotesis penelitian diperoleh

Fhitung = 4, 45 dengan melihat tabel pada distribusi F dengan taraf nyata5% atau

α = 5% diperoleh Ftabel = 4, 20 sehingga diperoleh bahwa Fhitung ≥Ftabel. Dengan

demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif berpikir kreatif terhadap

prestasi belajar matematika.

Tabel 2.2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Persamaan pada penelitian ini

yaitu sama-sama meneliti tentang

berpikir kreatif siswa dalam

pembelajaran matematika

1. Dalam penelitian Supardi U.S

menggunakan pendekatan

kuantitatif, sedangkan penelitian

saya menggunakan penelitian

kualitatif

2. Terletak dalam populasi dan

pemilihan sampelnya

3. Terletak pada tempat dan waktu

penelitian

3. Mirza, A. O., dkk. 2018, “Proses Berpikir Kreatif Siswa Berkemampuan

Special Tinggi Dalam Menyelesaikan Soal Open - Ended Berdasarkan Tahap

Wallas” diperoleh kesimpulan bahwa proses berpikir kreatif siswa dengan

kemampuan spasial tinggi berdasarkan tahapan Wallass sebagai berikut.

Pertama, tahap persiapan. Pada tahap persiapan,siswa dapat mengidentifikasi

informasi soal yang digunakan untuk menyelesaikan soal. Kedua, tahap

inkubasi. Pada tahap inkubasi, kegiatan yang dilakukan siswa adalah membaca

soal kembali untuk lebih memahami informasi soal kemudian membuat

kerangka kubus, pada tahap ini siswa berusaha mencari cara penyelesaian yang

tepat. Ketiga, tahap iluminasi. Pada tahap ini siswa merancang strategi dalam

menyelesaikan soal yang diberikan. Ide yang dipilih subjek dalam

menyelesaikan soal, antara lain(a) untuk soal pertama, siswa menggunakan

teorema pythagoras untuk menentukan panjang minimal tali biru dan hijau,

sedangkan tali merah menggunakan keliling bidang dan (b)untuk soal kedua,

siswa menemukan dua solusi sehingga untuk menemukan solusi pertama, siswa

Page 40: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

27

menggunakan teorema Pythagorasuntuk menentukan panjang minimal tali

biru dan hijau, sedangkan tali merah menggunakan ide keliling bidang dan

untuk solusi kedua, siswa menggunakan teorema Pythagoras untuk menentukan

panjang minimal tali hijau dan merah, sedangkan tali biru menggunakan

keliling bidang. Keempat, tahap verifikasi. Pada tahap ini, siswa menerapkan

ide penyelesaian yang dijabarkan. Pada tahapan iluminasi, Untuk soal pertama

panjang minimal tali warna hijau sama dengan 60√2cm, panjang minimal tali

biru sama dengan 60√3cm dan panjang minimal tali berwarna merah sama

dengan 120 cm. Untuk soal kedua, terdapat dua solusi, yaitu(a) panjang

minimal tali warna hijau sama dengan 120√2cm, panjang minimal tali biru sama

dengan 120√2cm dan bahwa panjang minimal tali berwarna merah sama dengan

240 cm dan(b)panjang minimal tali warna hijau sama dengan 120√2cm

panjang minimal ta l i bi ru sama dengan 120√5 dan bawah panjang

minimal tali berwarna merah sama dengan 480 cm

Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Persamaan pada penelitian ini yaitu

sama-sama meneliti tentang

berpikir kreatif matematika siswa

2. Sama-sama menggunakan jenis

penelitian kualitatif

3. sama-sama menggunakan tahap

Wallas

1. Dalam penelitian Mirza, A. O

menggunakan materi dimensi tiga

dalam menyelesaikan soal open -

ended sedangkan penelitian saya

menggunakan materi bilangan

pecahan yang berbentuk soal

cerita

2. Dalam penelitian Mirza, A. O

dilakukan pada kelas XI

sedangkan penelitian saya pada

siswa kelas VII

3. Terletak pada tempat dan waktu

penelitian

H. Kerangka Konseptual

Salah satu cara untuk mengembangkan atau meningkatkan proses berpikir

kreatif adalah mengerjakan soal-soal matematika dengan beragam cara. Dengan

menggunakan panduan proses berpikir teori wallas, yang meliputi empat tahapan

yaitu : 1) persiapan, 2) inkubasi, 3) iluminasi dan 4) verifikasi, akan diketahui

Page 41: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

28

beragam proses berpikir kreatif siswa. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara

untuk mengetahui hasil tes soal-soal matematika yang kemudian dianalisis guna

mengetahui proses berpikir kreatif siswa.

Berdasarkan proses berpikir kreatif menurut teori wallas, peneliti membuat

indikator yang akan digunakan untuk meneliti agar penelitian lebih fokus dan

terarah, sebagai berikut :

Tabel 2.4 Indikator Tahapan Proses Berpikir Kreatif Menurut Wallas Indikator Tahapan

Proses Berpikir

Kreatif Menurut

Wallas

Indikator Terhadap

Berpikir Kreatif Siswa

Persiapan

1. Siswa mengumpulkan informasi/data untuk memecahkan

masalah dengan berbagai cara antara lain :

a. Bertanya pada guru

b. Siswa mengingat-ngingat pelajaran yang sudah

diajarkan

B. Siswa mampu menganalisis soal dengan menuliskan apa

yang diketahui dan ditanyakan

Inkubasi

Siswa mencari inspirasi dengan melakukan berbagai aktivitas

antara lain :

1. Siswa diam sejenak merenung

2. Siswa membaca soal berkali-kali

3. Siswa mengaitkan soal dengan materi yang sudah

didapatkan

Iluminasi

1. Siswa mendapatkan ide

2. Siswa akan menyampaikan beberapa ide yang akan

digunakan sebagai penyelesaian

3. Siswa akan menjalankan ide-idenya untuk mendapatkan

jawaban yang benar

Verifikasi

1. Siswa mampu mengerjakan soal dengan benar dan

sistematis

2. Siswa memeriksa kembali jawabannya dan mencari cara

lain untuk menyelesaikannya

Page 42: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

29

Kerangka Konseptual

Berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal cerita

Tes kemampuan berpikir kreatif

berdasarkan tahap Wallas

Verifikasi Iluminasi Inkubasi Persiapan

Kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal cerita

berdasarkan tahap wallas

Page 43: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan cara/metode deskriptif kualitatif. Situasi ini

disebapkan karena dalam penelitian ini fakta yang didapatkan berupa data

deskriptif yang bersifat kualitatif, yaitu berupa kalimat tertulis atau lisan dari

seseorang serta perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif merupakan metode

penelitian yang beralaskan filsafat postpositivisme. Penelitian seperti ini

digunakan untuk mengamati tentang keadaan obyek yang alamiyah, (lawannya

adalah eksperimen (Sugiyono, 2016).

Jadi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan

kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan soal

cerita matematika pokok bahasan bilangan pecahan pada siswa kelas VII A SMP

Muhammadiyah 5 Mariso.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Adapun tempat/lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 5

Mariso berada di jalan Gagak IV no 6, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Subjek

penelitian ini diambil 3 orang siswa dengan nilai kemampuan tinggi dari kelas VII

A SMP Muhammadiyah 5 Mariso.

Adapun pengkategorian tingkat kemampuan matematika siswa menurut

Ratumanan & Laurens (dalam Firman201962) sebagai berikut

Page 44: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

31

Tabel 3.1 Kategori tingkat kemampuan matematika siswa

Kriteria Presentasi (%)

Tinggi 80 ≤ x ≤ 100

Sedang 65 ≤ x < 80

Rendah x < 65

Pada penelitian ini akan diambil 3 subjek yaitu subjek dengan kode S1, S2

dan S3 (Lampiran B). Subjek tersebut yang mendapatkan nilai kemampuan

matematika tinggi yang berbeda yaitu subjek dengan nilai antara 80 sampai dengan

100. Subjek S1 berada pada kategori tingkat 1 yang memiliki nilai dibawah dari

pada nilai S2, subjek S2 berada pada kategori tingkat 2 yang memiliki nilai dibawah

dari pada nilai S3 dan subjek S3 berada pada kategori tingkat 3 yang memiliki nilai

tertinggi dari pada nilai S2 dan S1 . Alasan peneliti mengambil ketiga subjek

tersebut karena selain memiliki nilai tinggi ketiga subjek tersebut mampu

menampilkan indikator kemampuan berpikir kreatif yang dikemukakan oleh wallas

pada penyelesaian soal tes serta untuk mengetahui bagaimana proses kreatif siswa

berdasarkan tahap wallas yang dilalui oleh setiap subjek dengan nilai kemampuan

matematika tinggi yang berbeda.

C. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud yaitu subyek darimana data dapat diterima.

Penelitian ini menggunakan data primer sebagai sumber data. Di mana data primer

berarti bahwa sumber data yang diperoleh yaitu langsung dari sumber aslinya (tidak

melalui perantara). Dari pengertian diatas maka yang menjadi sumber data dalam

penelitian yang akan dilakukan adalah 3 orang siswa dari kelas VII A SMP

Muhammadiyah 5 Mariso.

Page 45: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

32

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Utama (Peneliti)

Instrumen penting dalam penelitian kualitatif yaitu peneliti itu sendiri.

Menurut Sugiyono (2016) penelitian kualitatif berperan untuk mengkonsistenkan

fokus penelitian, memilih informan/penjelasan sebagai sumber data, analisis data,

menilai kualitas data, menerjemahkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya.

2. Instrumen Pendukung

a. Tes kemampuan berpikir kreatif menurut Wallas

Instrument pada penelitian ini yaitutes kemampuan berpikir kreatif siswa

berdasarkan tahap wallas. Tes yang diberikan pada siswa berbentuk soal uraian

sebanyak 2 soal yang dibuat oleh peneliti dan bantuan dari berbagai sumber, pada

pokok bahasan bilangan pecahan (lampiran A). Siswa menyelesaikan soal

berdasarkan kemampuan berpikir kreatif matematis dengan indikator persiapan,

inkubasi, iluminasi, verifikasi, yang telah dijelaskan pada BAB II.

Tabel 3.2 Deskripsi Indikator Terhadap Berpikir Kreatif Siswa Menurut Wallas

Indikator Terhadap

Berpikir

Kreatif Siswa

Menurut Wallas

Deskripsi Indikator Terhadap Berpikir

Kreatif Siswa Menurut Wallas

Persiapan Tahap atau fase penghimpunan penjelasan/informasi atau data

sebagai bahan untuk menyelesaikan masalah

Inkubasi Tahap atau fase mencari akal/membayangkan cara penyelesaian

masalah dalam alam prasadar

Iluminasi Tahap atau fase timbulnya/hadirnya sebuah pikiran atau gagasan

untuk menyelesaikan masalah

Verifikasi Tahap atau fase hadirnya aktivitas evaluasi tentang pendapat

secara kreatif

Page 46: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

33

b. Pedoman Wawancara

Dalam rangka mengumpulkan informasi/penjelasan di lapangan yang

dilakukan melalui proses wawancara, maka peneliti menyusun pedoman

wawancara yang digunakan untuk mengetahui tahapan atau proses yang digunakan

siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang berbentuk cerita yakni

berdasarkan fase/tahap yang dikemukakan oleh wallas. Penelitian ini menggunakan

wawancara tidak terstruktur maka, pedoman wawancara dapat berkembang sesuai

situasi yang terjadi di lapangan (lampiran A).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data atau bukti yaitu tindakanyang paling penting

pada pelaksanaan penelitian, sasaran/target penting dan utama dari penelitian yakni

untuk memperoleh ataupun menerima data/bukti. Dengan kita tidak

memahami/mengerti cara menghimpun/merangkai suatu data pada penelitian,

maka penelitian yang dilaksanakan tidak akan menemukan bukti yang memenuhi

patokan yang telah diatur (ditetapkan). Sistem penghimpunan (pengumpulan bukti

bisa dilakukan dengan berbagai cara atau trik yakni melalui wawancara,

riset/observasi, kuesioner dan tes (Sugiyono, 2016). Penelitian ini menggunakan

metode/teknik tes tertulis dan wawancara.

1. Teknik tes

Penelitian ini menggunakan teknik tes yang dilaksanakan secara tertulis

dengan soal materi bilangan pecahan dalam bentuk soal cerita dengan

menggunakan 2 soal. Pada penelitian ini dilakukan dua kali tes. Tes dilakukan dua

kali dengan alasan agar hasil tes lebih akurat sesuai yang diinginkan. Adapun yang

Page 47: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

34

menjadi sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII A SMP

Muhammadiyah 5 Mariso

2. Wawancara

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Menurut

Sugiyono (2016) menjelaskan bahwa wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara yang bebas atau terbuka di mana peneliti tidak memakai pedoman

wawancara yang telah disusun dengan sistematis. Pedoman wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan garis-garis besar permasalahan yang

akan ditanyakan. Jumlah siswa yang akan diwawancarai diambil dari kelas VII A

SMP Muhammadiyah 5 Mariso sebanyak3 orang. Siswa tersebut akan

diwawancarai ketika telah terpilih sebagai subjek dalam penelitian. Wawancra pada

subjek pertama dilakukan pada hari Rabu, 11 November 2020, wawancara subjek

kedua dilakukan pada hari Kamis, 12 November 2020 dan wawancara subjek ketiga

dilakukan pada hari Sabtu, 14 November 2020. Wawancara dilakukan sekali pada

setiap subjek.

F. Prosedur Penelitian

1. Persiapan awal, adapun persiapan yang dibuat peneliti yaitu

b. Konsultasi dengan guru dan kepala sekolah untuk meminta agar peneliti

diberikan izin untuk melaksanakan penelitian di sekolah serta

mengkonsultasikan pada pembimbing.

c. Membuat dan menyusun instrumen penelitian dalam bentuktes soal cerita

matematika.

d. Membuat lembar kerja siswa

Page 48: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

35

2. Tahap pelaksanan

a. Memberikan soal tes pertama kepada seluruh siswa kelas VII A untuk

pemilihan subjek.

b. Memanggil beberapa siswa sebagai subjek untuk mengerjakan tes kedua

yang berdasarkan kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas

serta melakukan wawancara.

3. Tahap analisis hasil penelitian

a. Menghimpun data atau bukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan

b. Data atau bukti yang telah terkumpul akandi deskripsikan dan dibuat dalam

bentuk laporan skripsi.

G. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Teknik triangulasi didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data atau cara

pengumpulan bukti yang bersifat menggabungkan dari berbagai metode

pengumpulan data dan sumber data yang ada(Sugiyono, 2016).

Pada penelitian yang akan dilakukan, triangulasi yang digunakan yaitu

triangulasi teknik, yang berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

atau pengumpulan bukti yang berbeda untuk mendapatkan data/bukti dari sumber

yang sama dengan menggunakan wawancara mendalam dan dokumentasi untuk

sumber data yang sama secara serentak. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan

hasil wawancara mendalam pada setiap subjek dan dokumentasi agar hasilnya lebih

akurat.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah non statistik. Data

yang dikumpul akan dibuatdalam bentuk deskriptif. Miles dan Huberman (dalam

sugiyno, 2016) mengatakan bahwa kegiatan pada penyelidikan (analisis data

Page 49: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

36

kualitatif akan dibuat saling berhubungan secara spontan serta berlangsung secara

terus menerus sampai selesai, sehingga buktinya (data) pasti (jenuh). Kegiatan

dalam penyelidikan bukti/data, antara lain :

1. Reduksi data (Data reduction pada saat mereduksi data atau bukti dari bahan

penelitian maka peneliti memilah hal pokok permasalahan, merangkum sesuatu

yang penting dalam permasalahan, memfokuskan pada hal penting, mencari

inti permasalahan serta polanya dan membuang yang tidak dibutuhkan

(Sugiyono2016). Tahapan reduksi data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu hasil wawancara yang dianalisis guna untuk mengetahui tahap berpikir

kreatif matematis siswa berdasarkan tahap wallas dan hasil tes yang digunakan

untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan

tahap wallas.

2. Penyajian data (Data display), penyajian data biasanya dilakukan dalam bentuk

deskripsi singkat, skema, hubungan antara berbagai kategori, diagram alir

(flowchart) dan sejenisnya (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini data atau

bahan yang disajikan merupakan data hasil dari wawancara dan tes. Peneliti

memaparkan data dengan penjelasan deskriptif sesuai denga hasil temuan.

3. Verifikasi, menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2016) yaitu

penarikan kesimpulan dari hasil penelitian. Dengan melihat hasil wawancara

dan hasil tes yang telah dilakukan maka akan dapat diraih pendapat terakhir

(kesimpulan) terkait proses berpikir kreatif siswa berdasarkan tahap Wallas.

Page 50: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Mariso dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas dalam

menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan bilangan pecahan pada siswa

kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso. Langkah pertama yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu malakukan komunikasi dengan guru mata pelajaran melalui via

WhatsApp, kemudian peneliti bertemu dengan kepala sekolah untuk meminta izin

meneliti. Selanjutnya peneliti mengkonsultasikan penelitian yang akan dilakukan

di kelas VII pada guru mata pelajaran.

Penelitian ini menggunakan dua instrument yaitu instrumen tes dan

wawancara. Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan dua kali tes, pada tes

pertama dilakukan tes penjaringan/pemilihan subjek berdasarkan tingkat

kemampuan matematika. Dalam kondisi yang belum efektif saat ini, proses belajar

mengajar dilakukan secara daring. Pengambilan data oleh peneliti dimulai pada hari

senin tanggal 02 November 2020 yaitu dengan memberikan tes pertama kepada

seluruh siswa kelas VII A dengan 3 butir soal melalui via videocall. Berdasarkan

pengkategorian tingkat kemampuan matematika siswa menurut Ratumanan &

Laurens (dalam Firman, 2019 : 62) sebagai berikut :

37

Page 51: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

38

Tabel 4.1 kategori tingkat kemampuan matematika siswa

Kriteria Presentasi (%)

Tinggi 80 ≤ x ≤ 100

Sedang 65 ≤ x < 80

Rendah x < 65

Dari 25 siswa yang mengikuti tes penjaringan subjek terdapat 18 siswa yang

mendapat nilai kemampuan rendah, 4 siswa yang mendapat nilai kemampuan

sedang dan 3 siswa yang mendapat nilai kemampuan tinggi. Maka dari itu untuk

subjek dalam penelitian ini yaitu 3 orang siswa yang mendapatkan nilai kemampuan

tinggi berdasarkan hasil tes penjaringan/pemilihan subjek. Maka yang akan menjadi

subjek peneliti yaitu subjek dengan kode S1, S2 dan S3(lampiran B). Setelah

penjaringan/pemilihan saubjek maka akan dilakukan tes kedua yaitu tes

kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas kepada subjek yang terpilih.

Berikut tabel pemilihan subjek.

Tabel 4.2 Pemilihan Subjek

No Kode Subjek Nilai Hasil Tes Penjaringan

Subjek

1. S1 80

2. S2 82

3. S3 85

Page 52: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

39

B. Hasil Penelitian

1. Proses berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas oleh subjek S1

a. soal nomor 1

berikut merupakan hasil pengerjaan soal nomor 1 oleh subjek S1

Gambar 4.1 Hasil tes soal nomor 1 S1

1) tahap persiapan

Yang dimaksud tahap persiapan yaitu tahap atau fase penghimpunan

penjelasan atau data sebagai bahan untuk menyelesaiakan masalah. Siswa

mengumpulkan penjelasan/informasi/data untuk memecahkan masalah serta

mampu menyelidiki soal dengan menuliskan apa yang menjadi permasalahan.

Berikut hasil wawancara pada tahap persiapan.

P : Sekarang kita mulai, coba baca soal nomor 1

S1 : (membaca soal nomor 1)

P : Dari soal nomor satu apa-apa saja yang diketahui ?

S1 :Yang diketahui itu adalah perbandingan ayam dan bebek = 7 : 4,

perbandingan bebek dan itik = 3 : 2, banyaknya itik 64 ekor

Page 53: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

40

P : Kemudian pertanyaannya atau yang ditanyakan pada soal nomor 1 apa?

S1 : Yang ditanyakan berapa ekor banyak ayam dan bebek

P : Sekarang tulis dilembar jawabannya apa-apa saja yang diketahui dan

ditanyakan

S1 : iya bu (menulis)

P : Sudah ditulis?

S1 : Iya sudah bu

Pada tahap persiapan subjek S1 mampu mengumpulkan

penjelasan/informasi/data untuk menyelesaikan masalah dan mampu

menyelidiki dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

2) tahap inkubasi

Yang dimaksud tahap inkubasi yaitu tahap atau fase mencari

akal/membayangkan cara penyelesaian masalah. Siswa mencari ide dengan

melakukan berbagai macam kegiatan. Berikut hasil wawancara pada tahap

inkubasi.

P : Dari soal nomor satu, bagaimana cara kamu menyelesaikannya?

S1 : (diam sambil mencoret-coret kertas)

P : Kenapa diam, apa yang dipikirkan ?

S1 : Masih memikirkan cara penyelesaiannya bu

Page 54: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

41

P : Kenapa mulutnya komat-kamit, kamit, apa yang dibaca?

S1 : Saya lagi membaca-baca soalnya bu

Pada tahap inkubasi subjek S1 mencari ide dengan melakukan berbagai

kegiatan antara lain subjek diam sejenak merenung sambil mencoret kertas serta

membaca ulang soal nomor 1.

3) tahap iluminasi

Yang dimaksud pada tahap iluminasi, yaitu tahap atau fase

timbulnya/hadirnya sebuah pikiran atau gagasan untuk menyelesaikan masalah.

Siswa menemukan ide nya kemudian menjalankan idenya tersebut untuk

mendapatkan jawaban. Berikut hasil wawancara pada tahap iluminasi.

P : Bagaimana apa sudah dapat idenya ?

S1 : Iya bu

P : Sekarang jalankan ide yang kamu dapat

S1 : (menuliskan penyelesaian dilembar jawaban)

P : Sudah ditulis jawabannya ?

S1 : Sudah bu

P : Dari mana kamu mendapatkan hasil seperti itu?

S1 : Dari hasil kali 7 dan 3, 4 dan 3, 4 dan 2

P : Dari mana dapat cara seperti itu ?

Page 55: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

42

S1 : Saya pernah melihat soal yang mirip seperti soal nomor 1 bu, jadi saya

selesaikan soal nomor 1 dengan cara seperti yang pernah saya lihat.

Pada tahap iluminasi subjek S1 mampu mendapatkan ide, subjek

menyampaikan ide yang akan digunakan sebagai penyelesaian, dan

menjalankan idenya untuk mendapatkan jawaban yang benar.

4) tahap verifikasi

Yang dimaksud tahap verifikasi, yaitu tahap atau fase hadirnya aktivitas

evaluasi tentang pendapat secara kreatif. Siswa mampu memberikan jawaban

yang benar dan sistematis, Siswa melihat kembali jawaban yang telah

didapatkannya dan mencari cara lain untuk menemukan jawaban yang sama.

Berikut hasil wawancara pada tahap verifikasi.

P : Jawabannya sudah ditulis dilembar jawaban?

S1 : Sudah bu

P : Yakin dengan jawabannya?

S1 : Yakin bu

P : Apakah ada cara lain yang kamu temukan untuk menyelesaikan soal nomor

1?

S1 : Tidak ada bu

Pada tahap verifikasi subjek S1 mampu mengerjakan soal dengan benar

dan sistematis serta memeriksa kembali jawabannya akan tetapi subjek tidak

mampu mencari cara lain untuk mendapatkan jawaban yang sama pada soal

nomor 1.

Page 56: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

43

b. soal nomor 2

berikut merupakan hasil pengerjaan soal nomor 2 oleh subjek S1

Gambar 4.2 Hasil tes soal nomor 2 S1

1) tahap persiapan

Yang dimaksud tahap persiapan yaitu tahap atau fase penghimpunan

penjelasan atau data sebagai bahan untuk menyelesaiakan masalah. Siswa

Page 57: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

44

mengumpulkan penjelasan/informasi/data untuk memecahkan masalah serta

mampu menyelidiki soal dengan menuliskan apa yang menjadi permasalahan.

Berikut hasil wawancara pada tahap persiapan.

P : Sekarang coba baca soal nomor 2

S1 : (membaca soal)

P : Dari soal nomor 2 apa saja yang diketahui ?

S1 : Yang diketahui yaitu sapi pak sulaiman 19 ekor, anak pertama dapat 1

4 ekor

sapi, anak ke dua dapat 2

5 ekor sapi, anak ke tiga dapat

3

10 ekor sapi.

P : Kemudian apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

S1 :Yang ditanyakan yaitu berapakah jumlah sapi yang didapat oleh setiap

anak?

P : Tulis dilembar jawabannya apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 2

S1 : (menulis)

P : Bagaimana S1 sudah ditulis dilembar jawabannya?

S1 : Iya sudah bu

Pada tahap persiapan subjek S1 mampu mengumpulkan

penjelasan/informasi/data untuk menyelesaikan masalah dan mampu

menyelidiki dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

Page 58: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

45

2) tahap inkubasi

Yang dimaksud tahap inkubasi yaitu tahap atau fase mencari

akal/membayangkan cara penyelesaian masalah. Siswa mencari ide dengan

melakukan berbagai macam kegiatan. Berikut hasil wawancara pada tahap

inkubasi

P : Dari soal nomor 2, bagaimana cara menyelesaikannya ?

S1 : (terdiam)

P : Kenapa diam, apa tidak ditau caranya?

S1 : Belum bu, saya masih mencari-cari caranya (sambil mencoret-coret buku)

P : Bagaimana aapa sudah didapat caranya?

S1 : Iya sudah bu

Pada tahap inkubasi subjek S1 mencari ide dengan melakukan berbagai

kegiatan antara lain subjek diam sejenak merenung sambil mencoret kertas.

3) tahap iluminasi

Yang dimaksud pada tahap iluminasi, yaitu tahap atau fase

timbulnya/hadirnya sebuah pikiran atau gagasan untuk menyelesaikan masalah.

Siswa menemukan idenya kemudian menjalankan idenya tersebut untuk

mendapatkan jawaban. Berikut hasil wawancara pada tahap iluminasi.

P : Berapa ekor yang didapat anak pertama, kedua dan ketiga ?

S1 : Setelah saya kali anak pertama mendapat 4, 75 anak ke dua dapat 7, 6 anak

ke tiga dapat 5, 7

Page 59: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

46

P : Kenapa hasilnya bias koma-koma, coba perhatikan soalnya, disoal di

katakana tanpa seekor pun dipotong jadi yang didapat oleh setiap anak pak

Sulaiman itu harus sapi utuh, jadi bagaimana caranya?

S1 : Iya bu, saya coba cari caranya dulu

P : Bagaimana apa sudah didapat hasilnya

S1 : Iya sudah bu

P : Tulis jawaban yang didapat pada lembar jawabannya

S1 : (menulis)

Pada tahap iluminasi subjek S1 mampu mendapatkan ide, subjek

menyampaika nide yang akan digunakan sebagai penyelesaian, dan

menjalankan idenya untuk mendapatkan jawaban yang benar. Walaupun subjek

S1 melakukan kekeliruan dalam menjalankan ide , akan tetapi subjek mampu

memperbaikinya.

4) tahap verifikasi

Yang dimaksud tahap verifikasi, yaitu atahap atau fase hadirnya

aktivitas evaluasi tentang pendapat secara kreatif. Siswa mampu memberikan

jawaban yang benar dan sistematis, Siswa melihat kembali jawaban yang telah

Page 60: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

47

didapatkannya dan mencari cara lain untuk menemukan jawaban yang sama.

Berikut hasil wawancara pada tahap verifikasi

P : Sudah ditulis jawabannya

S1 : Iya bu

P : Yakin dengan jawabannya?

S1 : Yakin bu

P : Apa ada cara lain yang kamu tau untuk menyelesaikaan soal nomor 2?

S1 : Ada bu

P : Selesaikan soal nomor 2 sesuai cara yang kamu dapat

S1 : Iya bu (menulis)

P : Yakin dengan jawabannya?

S1 : Yakin bu

P : Apa masih ada cara lain yang ditau?

S1 : Tidak ada bu

Page 61: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

48

Pada tahap verifikasi subjek S1 mampu mengerjakan soal dengan benar

dan sistematis serta memeriksa kembali jawabannya dan subjek mampu

menemukan cara lain untuk menjawab soal nomor 2.

2. Proses berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas oleh subjek S2

a. soal nomor 1

berikut merupakan hasil pengerjaan soal nomor 1 oleh subjek S2

Gambar 4.3 Hasil tes soal nomor 1 S2

1) tahap persiapan

Yang dimaksud tahap persiapan yaitu tahap atau fase penghimpunan

penjelasan atau data sebagai bahan untuk menyelesaiakan masalah. Siswa

mengumpulkan penjelasan/informasi/data untuk memecahkan masalah serta

mampu menyelidiki soal dengan menuliskan apa yang menjadi permasalahan.

Berikut hasil wawancara pada tahap persiapan.

P : Sekarang kita mulai, coba baca soal nomor 1

S2 : (Membaca soal)

P : Dari soal nomor 1 apa-apa saja yang diketahui ?

Page 62: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

49

S2 :Yang diketahui yaitu perbandingan ayam dan bebek = 7: 4, perbandingan

bebek dan itik = 3 : 2 dan banyaknya itik 64 ekor

P : Kemudian yang ditanyakan atau pertanyaan pada soal nomor 1 apa?

S2 : Berapa banyak ayam dan bebek

P : Sekarang tulis dilembar jawabannya apa-apa yang diketahui dan ayang

ditanyakan.

S2 : Iya bu (menulis)

Pada tahap persiapan subjek S2 mampu mengumpulkan

penjelasan/informasi/data untuk menyelesaikan masalah dan mampu

menyelidiki dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

2) tahap inkubasi

Yang dimaksud tahap inkubasi yaitu tahap atau fase mencari

akal/membayangkan cara penyelesaian masalah. Siswa mencari ide dengan

melakukan berbagai macam kegiatan. Berikut hasil wawancara pada tahap

inkubasi.

P : Bagaimana sudah ditulis?

S2 : Iya sudah bu

P : Dari soal nomor 1 bagaimana cara menyelesaikannya?

S2 : (diam)

P : Kenapa diam, apa yang dipikirkan?

Page 63: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

50

S2 : Cara penyelesaiannya bu (sambil mencoret-coret buku)

P : Kenapa mulutnya komat-kamit, lagi baca doa yha?

S2 : Tidak bu, saya lagi baca-baca soalnya bu

P : Bagaimana sudah diapat caranya?

S2 : Sudah bu

Pada tahap inkubasi subjek S2 mencari ide dengan melakukan berbagai

kegiatan antara lain subjek diam sejenak merenung sambil mencoret kertas serta

membaca ulang soal nomor 1.

3) tahap iluminasi

Yang dimaksud pada tahap iluminasi, yaitu tahap atau fase

timbulnya/hadirnya sebuah pikiran atau gagasan untuk menyelesaikan masalah.

Siswa menemukan idenya kemudian menjalankan idenya tersebut untuk

mendapatkan jawaban. Berikut hasil wawancara pada tahap iluminasi.

P : Karena sudah didapat caranya, silahkan ditulis pada lembar jawabannya

S2 : Iya bu (menulis)

P : Sudah ditulis cara penyelesaianya?

S2 : Sudah bu

P : Coba saya lihat jawabannya

Page 64: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

51

S2 : (memberikan jawabannya)

P : Tulis cara disamping jawaban kenapa bisa 7 x 3, 4 x 3 dan kenapa 4 x 2

S2 : Iya bu (menulis)

Pada tahap iluminasi subjek S2 mampu mendapatkan ide, subjek

menyampaikan ide yang akan digunakan sebagai penyelesaian, dan

menjalankan idenya untuk mendapatkan jawaban yang benar.

4) tahap verifikasi

Yang dimaksud tahap verifikasi, yaitu atahap atau fase hadirnya

aktivitas evaluasi tentang pendapat secara kreatif. Siswa mampu memberikan

jawaban yang benar dan sistematis, Siswa melihat kembali jawaban yang telah

didapatkannya dan mencari cara lain untuk menemukan jawaban yang sama.

Berikut hasil wawancara pada tahap verifikasi.

P : Yakin dengan jawabannya?

S2 : Iya yakin bu

P : Apa ada cara lain yang kamu ketahui untuk menyelesaikan soal nomor 1?

S2 : Ada bu

P : Tulis dilembar jawabannya cara lain yang kamu dapat

S2 : (menulis)

P : Dari mana nilai 2, 625 dan 1, 5?

S2 : Dari hasil bagi 21 dan 8 kemudian hasil bagi 12 dan 8

Page 65: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

52

P : Yakin dengan cara itu?

S2 : Iya yakin bu

P : Masih ada cara lain lagi yang ditau?

S2 : Tidak ada bu

Pada tahap verifikasi subjek S2 mampu mengerjakan soal dengan benar

dan sistematis serta memeriksa kembali jawabannya dan subjek mampu

mencari cara lain untuk menjawab soal nomor 1.

b. soal nomor 2

berikut merupakan hasil pengerjaan soal nomor 2 oleh subjek S2

Gambar 4.4 Hasil tes soal nomor 2 S2

Page 66: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

53

1) tahap persiapan

Yang dimaksud tahap persiapan yaitu tahap atau fase penghimpunan

penjelasan atau data sebagai bahan untuk menyelesaiakan masalah. Siswa

mengumpulkan penjelasan/informasi/data untuk memecahkan masalah serta

mampu menyelidiki soal dengan menuliskan apa yang menjadi permasalahan.

Berikut hasil wawancara pada tahap persiapan.

P : Sekarang coba baca soal nomor 2

S2 : (Membaca soal)

P : Dari soal nomor 2 apa-apa saja yang diketahui ?

S2 :Yang diketahui banyak sapi pak Sulaiman 19 ekor, anak pertama mendapat

1

4 ekor, anak kedua dapat

2

5 ekor dan anak ketiga dapat

3

10 ekor

P : Kemudian yang ditanyakan atau pertanyaannya apa?

S2 : Berapakah jumlah sapi yang didapat oleh setiap anak Pak Sultan

Pada tahap persiapan subjek S2 mampu mengumpulkan

penjelasan/informasi/data untuk menyelesaikan masalah dan mampu

menyelidiki dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

2) tahap inkubasi

Yang dimaksud tahap inkubasi yaitu tahap atau fase mencari

akal/membayangkan cara penyelesaian masalah. Siswa mencari ide dengan

melakukan berbagai macam kegiatan. Berikut hasil wawancara pada tahap

inkubasi.

P : Dari soal nomor 2 bagaimana cara menyelesaikannya?

S2 : (diam)

Page 67: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

54

P : Kenapa diam?

S2 :Saya masih memikirkan caranya bu (sambil membaca-baca ulang soalnya

dan mencoret-coret buku)

P : Bagaimana apa sudah didapat caranya?

S2 : Iya sudah bu

Pada tahap inkubasi subjek S2 mencari ide dengan melakukan berbagai

kegiatan antara lain subjek diam sejenak merenung, membaca ulang soal nomor

1 dan mencoret-coret buku.

3) tahap iluminasi

Yang dimaksud pada tahap iluminasi, yaitu tahap atau fase

timbulnya/hadirnya sebuah pikiran atau gagasan untuk menyelesaikan masalah.

Siswa menemukan idenya kemudian menjalankan idenya tersebut untuk

mendapatkan jawaban. Berikut hasil wawancara pada tahap iluminasi.

P : Berapa hasil yang didapat anak pertama, kedua dan ketiga?

S2 : Anak pertama dapat 4, 75, anak kedua dapat 7, 6 dan anak ketiga dapat 5,7

P : Bagaimana cara mendapatkan 4, 75 ; 7, 6 ; 5, 7 ?

S2 : Saya kalikan 19 dan 1

4 kemudian saya kalikan 19 dan

2

5 dan yang terakhir

saya kali 19 dan 3

10

P : Apakah sudah cocok jawabannya begitu?

S2 : Iya bu

P : Coba perhatikan soal nomor dua, tertulis disoal bahwa pak Sulaiman

membagi sapi pada tiga anaknya tanpa seekor pun dipotong. oleh karena

itu hasil yang didapat oleh setiap anaknya bukan nilai desimal. kalau

Page 68: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

55

nilainya desimal maka ada sapi yang dipotong. Jadi bagaimana caranya

agar setiap anak pak Sultan bias mendapatkan sapi yang utuh?

P : Bagaimana apa sudah didapat hasilnya?

S2 : Iya sudah bu, saya bulatkan saja hasil kalinya

P : Silahkan ditulis dilembar jawabannya untuk hasil dari soal nomor 2

S2 : Iya bu (menulis)

Pada tahap iluminasi subjek S2 mampu mendapatkan ide, subjek

menyampaikan ide yang akan digunakan sebagai penyelesaian, dan

menjalankan idenya untuk mendapatkan jawaban yang benar. Walaupun subjek

mengalami kekeliruan dalam mengerjakan soal namun subjek mampu

memperbaikinya.

4) tahap verifikasi

Yang dimaksud tahap verifikasi, yaitu tahap atau fase hadirnya aktivitas

evaluasi tentang pendapat secara kreatif. Siswa mampu memberikan jawaban

yang benar dan sistematis, Siswa melihat kembali jawaban yang telah

didapatkannya dan mencari cara lain untuk menemukan jawaban yang sama.

Berikut hasil wawancara pada tahap verifikasi

P: Sudah ditulis jawabannya?

S2 : Iya sudah bu

P : Apa kamu yakin dengan jawabannya?

Page 69: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

56

S2 : Iya yakin bu

P : Apakah ada cara lain selain cara yang kamu dapat untuk menyelesaikan

soal nomor 2

S2 : Iya ada cara yang saya dapat bu

P : Kerjakan adan ditulis dilembar jawabannya, berapapun cara yang didapat

S2 : (menulis)

P : Yakin dengan jawabannya?

S2 : Iya yakin bu

P : Ada cara lain lagi yang didapat?

S2 : Tidak ada bu

Pada tahap verifikasi subjek S2 mampu mengerjakan soal dengan benar

dan sistematis serta memeriksa kembali jawabannya dan subjek mampu

mencari cara lain untuk menjawab soal nomor 2.

3. Proses berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas oleh subjek S3

a. soal nomor 1

berikut merupakan hasil pengerjaan soal nomor 1 oleh subjek S3

Page 70: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

57

Gambar 4.5 Hail tes soal nomor 1 S3

1) tahap persiapan

Yang dimaksud tahap persiapan yaitu tahap atau fase penghimpunan

penjelasan atau data sebagai bahan untuk menyelesaiakan masalah. Siswa

mengumpulkan penjelasan/informasi/data untuk memecahkan masalah serta

mampu menyelidiki soal dengan menuliskan apa yang menjadi permasalahan.

Berikut hasil wawancara pada tahap persiapan.

P : Sekarang coba baca soal nomor 1

S3 : (membaca soal)

P : Dari soal nomor 1 apa yang diketahui ?

S3 : Yang diketahui itu adalah perbandingan ayam dan bebek = 7 : 4,

perbandingan bebek dan itik = 3 : 2, banyak itik 64 ekor

P : Kemudian pertanyaannya atau yang ditanyakan pada soal nomor 1 apa?

S3 : Yang ditanyakan berapa ekor banyak ayam dan bebek

Page 71: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

58

P : Sekarang tulis dilembar jawabannya apa saja yang diketahui dan

ditanyakan

S3 : iya bu (menulis)

P : Sudah ditulis?

S3 : Iya sudah bu

Pada tahap persiapan subjek S3 mampu mengumpulkan

penjelasan/informasi/data untuk menyelesaikan masalah dan mampu

menyelidiki dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

2) tahap inkubasi

Yang dimaksud tahap inkubasi yaitu tahap atau fase mencari

akal/membayangkan cara penyelesaian masalah. Siswa mencari ide dengan

melakukan berbagai macam kegiatan. Berikut hasil wawancara pada tahap

inkubasi.

P : Dari soal nomor satu, bagaimana cara menyelesaikannya?

S3 : (diam sambil mengoyang-goyangkan pulpen)

P : Kenapa diam, apa yang dipikirkan ?

S3 : Cara penyelesaiannya bu (mencoret-coret kertas)

P : Bagaimana apa sudah dapat jawabannya?

S3 : Iya bu

Page 72: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

59

Pada tahap inkubasi subjek S3 mencari ide dengan melakukan berbagai

kegiatan antara lain subjek diam sejenak sambil menggoyang-goyangkan

pulpen sambil mencoret kertas.

3) tahap iluminasi

Yang dimaksud pada tahap iluminasi, yaitu tahap atau fase

timbulnya/hadirnya sebuah pikiran atau gagasan untuk menyelesaikan

masalah. Siswa menemukan idenya kemudian menjalankan idenya tersebut

untuk mendapatkan jawaban. Berikut hasil wawancara pada tahap iluminasi.

P : Berapa ekor ayam dan bebek dari jawaban yang didapat

S3 : Ayam 32 ekor dan bebek 8 ekor

P : Dari mana dapat nilai 32 dan 8?

S3 : Dari hasil bagi 64 dan 2 kemudian hasil bagi 32 dan 4

P : Jawabannya hampir benar hanya ada kekeliruan sedikit, perhatikan

kembali jawabannya kira-kira di mana kurangnya

S3 : (memeriksa kembali jawabannya)

P : Apa didapat letak kekuranganya?

S3 : Iya bu, untuk nilai bebek saya tidak mengalikan dengan 3

P : Sekarang selesaikan dan tulis pada lembar jawabannya

S3: (menuliskan penyelesaian dilembar jawaban)

Page 73: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

60

Pada tahap iluminasi subjek S3mampumendapatkan ide, subjek

menyampaikan ide yang akan digunakan sebagai penyelesaian, dan

menjalankan idenya untuk mendapatkan jawaban yang benar. Walaupun subjek

melakukan kekeliruan dalam menyelesaikan soal namun subjek mampu

memperbaikinya.

4) tahap verifikasi

Yang dimaksud tahap verifikasi, yaitu tahap atau fase hadirnya aktivitas

evaluasi tentang pendapat secara kreatif. Siswa mampu memberikan jawaban

yang benar dan sistematis, Siswa melihat kembali jawaban yang telah

didapatkannya dan mencaricara lain untuk menemukan jawaban yang sama.

Berikut hasil wawancara pada tahap verifikasi.

P : Sudah ditulis dilembar jawaban?

S3 : Sudah bu

P : Yakin dengan jawabannya?

S3 : Yakin bu

P : Apa ada cara lain yang kamu ketahui untuk menyelesaikan soal nomor 1?

S3 : Iya bu

P : Selesaikan cara yang telah kamu dapat

S3: (menyelesaikan jawaban dengan cara lain)

Page 74: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

61

P : Dari mana kamu menemukan cara seperti itu?

S3 : Saya kali silang bu dan jika hasilnya sama dengan cara pertama maka

itulah penyelesaiannya

P : Yakin dengan jawabannya?

S3 : Yakin bu

Pada tahap verifikasi subjek S3 mampu mengerjakan soal dengan benar

dan sistematis serta memeriksa kembali jawabannya akan dan mampu mencari

cara lain untuk menjawab soal nomor 1.

b. soal nomor 2

berikut merupakan hasil pengerjaan soal nomor 2 oleh subjek S3

Page 75: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

62

Gambar 4.6 Hasil tes soal nomor 2 S3

1) tahap persiapan

Yang dimaksud tahap persiapan yaitu tahap atau fase penghimpunan

penjelasan atau data sebagai bahan untuk menyelesaiakan masalah. Siswa

mengumpulkan penjelasan/informasi/data untuk memecahkan masalah serta

mampu menyelidiki soal dengan menuliskan apa yang menjadi permasalahan.

Berikut hasil wawancara pada tahap persiapan.

P : Sekarang baca soal nomor 2

S3: (membaca soal)

P : Dari soal nomor 2 apa yang diketahui ?

S3 : Yang diketahui yaitu sapi pak sulaiman 19 ekor, anak pertama dapat 1

4 ekor

sapi, anak ke dua dapat 2

5 ekor sapi, anak ke tiga dapat

3

10 ekor sapi.

Page 76: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

63

P : Kemudian apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

S3 : Yang ditanyakan yaitu berapakah jumlah sapi yang didapat oleh setiap

anak pak Sulaiman

P : Tulis dilembar jawabannya apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada

soal nomor 2

S3: (menulis)

Pada tahap persiapan subjek S3 mampu mengumpulkan

penjelasan/informasi/data untuk menyelesaikan masalah dan mampu

menyelidiki dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

2) tahap inkubasi

Yang dimaksud tahap inkubasi yaitu tahap atau fase mencari

akal/membayangkan cara penyelesaian masalah. Siswa mencari ide dengan

melakukan berbagai macam kegiatan. Berikut hasil wawancara pada tahap

inkubasi

P : Dari soal nomor 2, bagaimana cara menyelesaikannya ?

S3 : (terdiam)

P : Kenapa diam?

S3 : Saya masih memikirkan jawabannya bu (sambil mencoret-coret buku dan

membaca ulang soal)

Page 77: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

64

P : Bagaimana apa sudah didapat caranya?

S3 : Iya sudah bu

Pada tahap inkubasi subjek S3 mencari ide dengan melakukan berbagai

kegiatan antara lain subjek diam sejenak merenung sambil mencoret buku serta

membaca ulang soal nomor 2.

3) tahap iluminasi

Yang dimaksud pada tahap iluminasi yaitu tahap atau fase

timbulnya/hadirnya sebuah pikiran atau gagasan untuk menyelesaikan masalah.

Siswa menemukan idenya kemudian menjalankan idenya tersebut untuk

mendapatkan jawaban. Berikut hasil wawancara pada tahap iluminasi.

P : Berapa ekor sapi yang didapat anak pertama, kedua dan ketiga ?

S3 : Anak pertama mendapat 4, 75 anak ke dua dapat 7, 6 anak ke tiga dapat 5,

7

P : Kenapa hasilnya bias koma-koma, coba perhatikan soalnya. Disoal di

katakana tanpa seekor pun dipotong jadi kalau hasilnya koma-koma atau

bilangan desimal otomatis ada beberapa sapi yang dipotong. Jadi yang

didapat oleh setiap anak pak Sulaiman itu harus sapi utuh atau nilainya itu

harus bilangan bulat positif. Jadi bagaimana caranya?

S3 : Iya bu, saya coba cari caranya dulu

P : Bagaimana apa sudah didapat hasilnya

S3 : Iya sudah bu

P : Tulis jawaban yang didapat pada lembar jawabannya

Page 78: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

65

S3: (menulis)

Pada tahap iluminasi subjek S3 mampu mendapatkan ide, subjek

menyampaikan ide yang akan digunakan sebagai penyelesaian, dan

menjalankan idenya untuk mendapatkan jawaban yang benar. Walaupun subjek

melakukan kekeliruan dalam menyelesaikan soal nomor 2, namun subjek

mampu memperbaiknya.

4) tahap verifikasi

Yang dimaksud tahap verifikasi, yaitu atahap atau fase hadirnya

aktivitas evaluasi tentang pendapat secara kreatif. Siswa mampu memberikan

jawaban yang benar dan sistematis, Siswa melihat kembali jawaban yang telah

didapatkannya dan mencari cara lain untuk menemukan jawaban yang sama.

Berikut hasil wawancara pada tahap verifikasi.

P : Sudah ditulis jawabannya?

S3 : Iya bu

P : Yakin dengan jawabannya?

S3 : Yakin bu

P : Apa ada cara lain yang kamu ketahui?

S3 : Ada bu

P : Bagaimana caranya?

S3 : Saya gunakan gambar untuk membagi sapi kepada setiap anak kemudian

sisanya saya bagi rata kepada semua anak apak sulaiman, kemudian cara

satunya saya cari KPK dari penyebut dari setiap angka pembagian sapi

kepada ke tiga anak.

P : Yakin dengan cara itu?

Page 79: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

66

S3 : Yakin bu, karena hasil yang saya dapat sama.

P : Kerjakan dan tulis dikertas jawaban cara yang kamu ketahui

S3 : (menulis)

Pada tahap verifikasi subjek S3 mampu mengerjakan soal dengan benar

dan sistematis serta melihat ulang jawabannya dan mampu mencari cara lain

untuk menjawab soal nomor 2.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ketiga subjek penelitian dapat

memecakhan masalah pada soal cerita yang diberikan. Hanya saja proses yang

mereka lalui berbeda-beda. Berikut ini akan dipaparkan kemampuan berpikir

kreatif berdasarkan tahap wallas kepada ketiga subjek berdasarkan hasil tes dan

wawancara.

Subjek S1 dapat melakukan persiapan awal dengan baik, dapat disimpulkan

bahwa subjek dapat memenuhi tahap persiapan. Pada tahap inkubasi subjek melalui

Page 80: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

67

dengan diam sambil mencoret-coret kertas kemudian subjek membaca kembali

soal. Pada tahap iluminasi subjek mampu menemukan cara penyelesaian. Walaupun

pada soal nomor 2 subjek melakukan kekeliruan dalam menyelesaikan soal tetapi

ia dapat memperbaiki jawaban tersebut pada saat wawancara. Pada tahap verifikasi

subjek mampu menuliskan jawaban dengan sistematis akan tetapi subjek tidak

dapat menemukan cara lain untuk menjawab soal nomor 1. Kasus ini menunjukkan

bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa pada aspek keluwesan tidak memenuhi

karena tidak mampu mendapatkan ide penyelesaian dengan beragam cara. Pada

aspek kefasihan subjek mencapainya karena telah menuliskan satu ide

penyelesaian yang benar dan lancar. Dan pada soal nomor 2 subjek mampu

menemukan 3 cara penyelesaian. Kasus ini memperlihatkan bahwa kemampuan

berpikir kreatif siswa pada aspek keluwesan dan kefasihan terpenuhi karena mampu

menemukan ide penyelesaian dengan beragam cara. Hanya saja subjek

membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menemukan cara lain.

Subjek S2 dapat melakukan persiapan awal dengan baik, dapat disimpulkan

bahwa subjek dapat memenuhi tahap persiapan. Pada tahap inkubasi subjek melalui

dengan diam sambil mencoret-coret kertas kemudian subjek membaca kembali

soal. Pada tahap iluminasi subjek mampu menemukan cara penyelesaian, walaupun

subjek melakukan kekeliruan dalam menyelesaikan soal tetapi ia dapat

memperbaiki jawaban tersebut pada saat wawancara. Pada tahap verifikasi subjek

mampu menuliskan jawaban dengan sistematis dan menemukan beragam cara

penyelesaian. Kasus ini memperlihatkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa

pada aspek keluwesan dan kefasihan terpenuhi karena amampu menghasilkan ide

Page 81: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

68

penyelesaian yang benar dan lebih dari satu atau beragam. Hanya saja subjek

membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menemukan cara lain.

Subjek S3 dapat melakukan persiapan awal dengan baik, dapat disimpulkan

bahwa subjek dapat memenuhi tahap persiapan. Pada tahap inkubasi subjek melalui

dengan diam sambil menggoyang-goyangkan pensil kemudian membaca kembali

soal dan mencoret-coret kertas. Pada tahap iluminasi subjek mampu menemukan

cara penyelesaian, walaupun siswa melakukan kekeliruan dalam menyelesaikan

soal namun ia dapat memperbaiki jawaban tersebut pada saat wawancara. Pada

tahap verifikasi subjek mampu menuliskan jawaban dengan sistematis dan

menemukan beragam cara penyelesaian. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan

berpikir kreatif siswa pada aspek keluwesan dan kefasihan terpenuhi karena

amampu menghasilkan ide penyelesaian yang benar dan lebih dari satu atau

beragam. Hanya saja subjek membutuhkan waktu cukup lumayan lama untuk

menyeleaikan dan menemukan cara lain.

Page 82: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penyelidikan penelitian ini mengacu pada fase dan proses berjalanya

pemahaman, pandangan, spekulasi secara kreatif yang diungkapkan oleh wallas.

Jika dianalisis proses berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas dalam

menyelesaikan soal cerita pokok bahasan bilangan pecahan pada subjek yang

diambil dari kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso, dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Pada tahap atau fase persiapan ketiga subjek mampu mempersiapkan diri dalam

menuliskan penjelasan/informasi atau data.

2. Pada tahap atau fase inkubasi setiap subjek mumpunyai gaya masing-masing

dalam mencari dan menemukan solusi.

3. Pada tahap atau fase iluminasi ketiga subjek mampu mengerjakan dan

menyelesaikan soal dengan cara yang mereka adapat.

4. Pada tahap atau fase verifikasi ketiga subjek mampu menemukan lebih dari satu

cara penyelesaian. Hanya saja salah satu subjek mampu menemukan lebih

banyak cara dibandingkan dua subjek lainnya.

B. Saran

Dalam sistem belajar mengajar guru sangat perlu memperhatikan pemilihan

dan penerapan trik/prosedur yang serasi atau pantas dengan pelajaran (materi) yang

akan dilakukan. Pengajar (Guru) juga harus sering memberikan permasalahan yang

69

Page 83: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

70

berbentuk soal-soal cerita matematika dan menuntut siswa untuk berpikir divergen,

terutama yang memiliki kemampuan rendah dalam pembelajaran matematika

sehingga dapat melatih proses kreatifnya. Analisis proses berpikir kreatif dalam

penggalian penelitian ini diharapkan dapat menjadi petunjuk/bahan catatan evaluasi

untuk mencari, kepandaian dan memupuk kretivitas siswa.

Page 84: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

DAFTAR PUSTAKA

Anissa, dkk. 2017. Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah

Bangun Ruang Berdasarkan Tahap Wallas Di SMP. Program Studi

Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak.

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/26384. diakses 01

Desember 2019.

Asfar T.I., Nur S. 2018. Model pembelajaran PPS (Problem Posing & Solving).

Jawa Barat : CV Jejak.

Asari A.R., dkk. 2017.Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Pusat

Kurikulum dan Perbukuan balitbang kemendikbut.

Cahaya F.S. 2020. The Miracle Of Thinking Big. Yogyakarta : PT Anak Hebat

Indonesia.

Fatihatun, N. 2015. Profil Proses Berpikir Kreatif Siswa Kelas X Menurut Wallas

Dalam Memecahkan Masalah Pada Materi Pokok Gerak Lurus Ditinjau

Dari Jenis Kelamin Dan Prestasi Belajar Fisika. Universitas Islam Negeri

WalisongoSemarang.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.

walisongo.ac.id/4542/1/103611032.pdf&ved=2ahUKEwjf9fiIla7nAhWTb

ysKHXXZAgoQFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw0U3BVIVgJdOk3sgbuh

heKW. Diakses 30 November 2019.

Firman, F., Alimuddin, A., & Djaman, N. (2019). Deskripsi Kemampuan

Komunikasi Matematis Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi Ditinjau

Dari Perbedaaan Gender. Inssue In Mathematics Education (IMED), 1 (1),

60-67.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani.

Hamzah, B., Mohamad N. 2012. Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta :

Bumi Aksara.

Maulana. 2017. Konsep Dasar aMatematika Dan Pengembangan Kemampuan

Berpikir Kritis – Kreatif. Sumedang : UPI Sumedang Press.

Mirza, A. O., dkk. 2018. Proses Berpikir Kreatif Siswa Berkemampuan Special

Tinggi Dalam Menyelesaikan Soal Open - Ended Berdasarkan Tahap

Wallas.Jurnal Pendidikan, Vol. 3, No. 7.

http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/11363. di akses 28

November 2019.

71

Page 85: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

72

Rahardjo S.,Zamroni E. 2019. Teori Dan Praktik Pemahaman Individu Teknik

Testing. Jakarta : Prenada Media GROUP.

Rohmalina,W. 2014. Pesikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Peserda

Rusdi. 2018. Implementasi Teori Kreativitas Graham Wallas Dalam Sekolah

Kepenulisan Di Pesantren Mahasiswa Hasyim Asyari Cabayan

Yogyakarta.Jurnal Muslim Heritage, Vol. 2, No. 2.

http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/muslimheritage/article/view/111

1. diakses 28 November 2019.

Siswi, F., Novisita, R. 2018. Profil Proses Berpikir Kreatif Matematis Siswa Dalam

Pemecahan Masalah Open - Ended Berdasarkan Tahap Wallas. Jurnal

Mosharafa, Vol. 7, No. 1.

https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/view/m

v7n1_5. diakses 28 November 2019.

SiswonoTatang, Y. E., Yeva, K. 2004. Penerapan Model Wallas Untuk

Mengidentifikasi Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pengajuan Masalah

Matematika Dengan Informasi Berupa Gambar. Jurnal Nasional

Matematika, ISSN : 0852 - 7792.

http://www.academia.edu/download/31598983/paper05_berpikirkreatif.pd

f. di akses 28 November 2019.

Supardi, U.S. 2012. Peran Berpikir Kreatif Dalam Proses Pembelajaran

Matematika, Jurnal Formatif Universitas IndraprastaPGRI, 2 (3) : 248-

262.http://portal.kopertis3.or.id/handle/123456789/1598. diakses 28

November 2019

Yamin, M. 2013. Strategi Dan Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta :

Referensi GP Press Group.

Page 86: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

L A M P I R A N

Page 87: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Lampiran A

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

2. Instrumen Penelitian

Page 88: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

1. Kegiatan Penelitian

No

Hari Dan Tanggal

Kegiatan

Jumlah Siswa

Yang Mengikuti

Tes

1. Senin, 02 November - Senin 09

November 2020

Tes Tertulis 25 siswa

2. Rabu, 11 November - Sabtu 14

November 2020

Wawancara 3 siswa

2. Instrumen Penelitian

PEDOMAN WAWANCARA

A. Judul Penelitian

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Tahap Wallas dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan Bilangan Pecahan pada

Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso.

B. Permasalahan

Bagaimana kemampuan berpikir kreatif berdasarkan tahap wallas dalam

menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan bilangan pecahan pada siswa

kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso?

C. Tujuan Wawancara

Wawancara dilakukan secara lisan kepada siswa sebagai data pendukung

hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan tahap wallas dan pedoman

wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan data lebih lengkap dan menggali

informasi lebih dalam mengenai kemampuan berpikir kreatif matematika siswa

berdasarkan tahap wallas.

D. Metode Wawancara

Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman

wawancara yang bebas tidak terstruktur.

Page 89: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

E. Tata Cara Pelaksanaan Wawancara

Memilih 3 siswa sebagai subjek untuk diwawancarai dimana siswa tersebut

memiliki nilai tinggi dari tes penjaringan subjek, setelah itu dilakukan wawancara

terhadap ke-3 subjek tersebut.

F. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Berdasarkan Tahap

Wallas

1. Persiapan, Siswa mengumpulkan informasi/data untuk memecahkan masalah

dan Siswa mampu menganalisis soal dengan menulis kanapa yang diketahui dan

ditanyakan

2. Inkubasi, Siswa mencari inspirasi dengan melakukan berbagai aktivitas antara

lain Siswa diam sejenak merenung, Siswa membaca soal berkali-kali, Siswa

mengaitkan soal dengan materi yang sudah didapatkan

3. Iluminasi, Siswa mendapatkan ide, Siswa akan menyampaikan beberapa ide

yang akan digunakan sebagai penyelesaian, Siswa akan menjalankan ide-idenya

untuk mendapatkan jawaban yang benar

4. Verifikasi, Siswa mampu mengerjakan soal dengan benar dan sistematis, Siswa

memeriksa kembali jawabanya dan mencari cara lain untuk menyelesaikannya.

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 5 Mariso

Page 90: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Bentuk Wawancara : Tidak Terstruktur

Tujuan :

A. Subjek penelitian diberi soal

B. Untuk mengetahui pemahaman terhadap masalah, subjek diminta :

1. Menjelaskan apa yang diketahui dalam soal

2. Menjelaskan permasalahan apa yang ada pada soal

C. Untuk mendeskripsikan kreativitas dalam pelaksanaan rencana, subjek diminta:

1. Persiapan

a. Mencari informasi dengan cara bertanya pada teman / guru / peneliti

b. Menjajagi beberapa kemungkinan cara dalam penyelesaian masalah.

b. Menganalisis soal dengan menulis kanapa yang diketahui dan

ditanyakan.

2. Inkubasi

a. Mencari inspirasi dengan melakukan berbagai aktivitas antara lain,

siswa diam sejenak merenung, siswa membaca soal berkali-kali.

b. Mengaitkan soal dengan materi yang sudah didapatkan.

3. Iluminasi

a. Menyampaikan beberapa ide yang akan digunakan sebagai penyelesaian

b. Menjalankan ide-idenya untuk mendapatkan jawaban yang benar

4. Verifikasi

a. Menjelaskan soal dengan benar dan sistematis

b. Memeriksa kembali jawaban dan mencari cara lain untuk

menyelesaikan soal

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan

data lebih lengkap dan menggali informasi lebih dalam

mengenai pemahaman kemampuan berpikir kreatif

matematika siswa berdasarkan tahap wallas

Page 91: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

KISI-KISI

TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BERDASARKAN TAHAP

WALLAS

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidika : SMP

Kelas : VII

Bentuk Soal : Uraian

Alokasi Waktu : 45 Menit

Komprtensi

Dasar

Jenis Kemampuan

Berpikir Kreatif

Indikator Kemampuan

Berpikir Kreatif

No soal

4.2

menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan operasi

hitung bilangan

pecahan

Persiapan

a. Mencari informasi

dengan cara bertanya

guru / peneliti

b. Menganalisis soal

dengan menuliskan apa

yang diketahui dan

ditanyakan.

1,2

Inkubasi

a. Mencari inspirasi dengan

melakukan berbagai

aktivitas antara lain,

siswa diam sejenak

merenung, siswa

membaca soal berkali-

kali.

b. Mengaitkan soal dengan

materi yang sudah

didapatkan.

Iluminasi a. Menyampaikan beberapa

ide yang akan digunakan

sebagai penyelesaian.

b. Menjalankan ide-idenya

untuk mendapatkan

jawaban yang benar.

Verifikasi a. Menjelaskan soal dengan

benar dan sistematis.

b. Memeriksa kembali

jawaban dan mencari cara

lain untuk menyelesaikan

soal.

Page 92: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

SOAL TES PENJARINGAN SUBJEK PENELITIAN

Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 5 Mariso Waktu : 45 Menit

Jumlah Soal : 3 Butir Soal Nama :

Mata Pelajaran : Matematika Kelas :

Petunjuk Pengerjaan Soal

a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

b. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban anda.

c. Setiap jawaban harus jelas nomor soalnya dan kerjakan lebih dahulu soal yang

dianggap lebih mudah.

SOAL TES

1. Ibu Aisyah memiliki 500 gr stok tepung terigu, untuk persedian ia membeli lagi

35 ons tepung terigu dan dibuat adonan kue sebanyak 1500 gr tepung terigu.

maka berapa kg sisa persediaan tepung terigu Ibu Aisyah?

(𝑘𝑒𝑡 ∶ 1 𝑘𝑔 = 10 𝑜𝑛𝑠

1 𝑘𝑔 = 1000 𝑔𝑟)

2. Seorang petani sukses mendapatkan hasil panen padi besar-besaran. sebelum

digiling, padi tersebut dijemur agar kadar airnya berkurang 40%. tentukan

a. jika rata-rata tiap butir padi mengandung 30% air, maka berapa kandungan

air yang hilang setelah dijemur?

b. jika hasil panen 20 ton, berapa bobot padi yang diperoleh setelah padi di

jemur?

3. Seorang penggali sumur stiap 120 menit 1.800 detik dapat menggali sedalam

21

3 𝑚. maka berapa dalam sumur yang tergali, jika penggali bekerja selama

7

2

jam ?

Page 93: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

TEKNIK PENILAIAN

No

Soal

Kunci Jawaban

Jumla

h Skor

1. Dik : Stok tepung terigu Ibu Aiayah = 500 gr

Persediaan tepung terigu Ibu Aisyah = 35 ons

Pembuatan adonan = 1500 gr

Dit : Berapa kg sisa persediaan tepung terigu Ibu Aisyah ?

Penyelesaian :

Jika 1 kg = 10 ons dan 1 kg = 1000 gr maka :

500 gr = 1

2 kg; 35 ons = 3

1

2kg; 1500 gr = 1

1

2 kg sehingga :

Cara 1

persediaan tepung terigu Ibu Aisyah 1

2+ 3

1

2− 1

1

2=

1

2 +

7

2 –

3

2 =

1+ 7−3

2

= 8−3

2 =

5

2 = 2

1

2 kg

atau

Cara 2 1

2+ 3

1

2− 1

1

2= ( 3 – 1 ) (

1

2+

1

2−

1

2)

= (2) (2−1

2 ) = (2) (

1

2 )

= 21

2 kg

atau

Cara 3

Jika 1 kg = 10 ons dan 1 kg = 1000 gr maka :

500 gr = 0,5 kg; 35 ons = 3, 5kg; 1500 gr = 1, 5 kg sehingga :

0,5 + 3,0 = 3,5 – 1,5 = 2,5 kg

20

2. Dik : kadar air yang berkurang = 40%

Dit : a. jika rata-rata tiap butir padi mengandung 30% air, maka

berapa kandungan air yang hilang setelah dijemur?

b. jika hasil panen 20 ton, berapa bobot padi yang diperoleh

setelah padi di jemur?

Penyelesaian

Cara 1

a. kandungan air yang hilang = 40 % dari 30%

40% × 30% = 12%

b. bobot padi setelah dijemur = 30% dari 20 ton

30% × 20 = 6 ton mengandung air

setelah dijemur 40% × 6 = 24

10 . sehingga :

20 – (6 − 24

10) = 20 – (

12

2 −

24

10)

40

Page 94: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

= 20 – ( 60−24

10 ) = 20 – (

36

10 )

= 40

2 −

36

10 =

200−36

10 =

164

10 = 16

4

10

atau

Cara 2

a. kandungan air yang hilang = 40 % dari 30%

40% = 0,4 dan 30% = 0,3 maka 0,4 × 0,3 = 0,12

b. bobot padi setelah dijemur = 30% dari 20 ton

30% = 0,3 × 20 = 6 ton mengandung air

setelah dijemur 40% = 0,4 × 6 = 2,4 . sehingga :

20 – (6 − 2,4) = 20 – (6,02,4

– )

=

20,03,6

16,4− = 16, 4

3. Dik : penggalian selama 120 menit 1.800 detik sedalam 21

3 m

Dit : berapa dalam penggalian jika 7

2 jam ?

Penyelesaian

Jika 1 jam = 60 menit dan 1 jam = 3600 detik maka :

120 menit = 2 jam dan 1.800 detik = 1

2 jam, berarti penggalian

selama 120 menit 1.800 detik = 21

2 jam, sehingga :

Cara 1

misalkan x 1 = 21

2 , x2 =

7

2 , y1 = 2

1

3 dan y2 =….?

𝑦1

𝑥1 =

𝑦2

𝑥2 → y2 =

𝑥2

𝑥1 𝑦1

y2 =

7

2

21

2

× 21

3 =

7

25

2

×7

3 =

7

2 :

5

2 ×

7

3

= 7

2

5 ×

7

3 =

14

10 ×

7

3 =

7

5 ×

7

3 =

49

15 = 3

4

15 = 3,27 jam

atau

Cara 2

21

2 :

7

2 =

5

2:

7

2 =

5

2 ×

2

7 =

5

7, maka :

21

3 :

5

7 =

7

3 :

5

7 =

7

3 ×

7

5 =

49

15 = 3

4

15 = 3,27 jam

atau

Cara 3

Jika 1 jam = 60 menit dan 1 jam = 3600 detik maka :

120 menit = 2 jam dan 1.800 detik = 0,5 jam, berarti penggalian

selama 120 menit 1.800 detik = 2,5 jam, 7

2 = 3,5 ; 2

1

3 = 2,33

sehingga :

2,5 : 3,5 = 0,71 maka :

2,33 : 0,71 = 3, 27 jam

40

Page 95: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA

BERDASARKAN TAHAP WALLAS

Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 5 Mariso Waktu : 45 Menit

Jumlah Soal : 2 Butir Soal Nama :

Mata Pelajaran : Matematika Kelas :

Petunjuk Pengerjaan Soal

a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal

b. Tulis nama, kelas dan nomor urut absen pada lembar jawaban anda

c. Pahami pertanyaan setiap soal sebelum menyelesaikannya

d. Setiap jawaban harus jelas nomor soalnya

e. Kerjakan soal di bawah ini dengan benar dan menggunakan lebih dari satu cara

SOAL TES

1. Ayah Akbar memelihara sejumlah bebek, ayam dan itik. Perbandingan ayam

dan bebek adalah 7 : 4. Sedangkan perbandingan bebek dan itik adalah 3 : 2.

Jika banyak itik ada 64 ekor. Berapa ekor banyak ayam dan bebek ?

2. Pak Sulaiman meninggalkan 19 ekor sapi untuk tiga anaknya. ia menuliskan

dalam surat wasiat, anak pertama mendapat 1

4 ekor sapi, anak ke dua mendapat

2

5 ekor sapi dan anak ke tiga mendapat

3

10 ekor sapi. Pada saat pembagian, ketiga

anak pak Sulaiman baru menyadari bahwa tidak mungkin membagi 19 ekor sapi

tanpa seekor pun dipotong. Berapakah jumlah sapi yang diperoleh oleh setiap

anak pak Sulaiman?

Page 96: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

TEKNIK PENILAIAN

No

Kunci Jawaban Indikator Kemampuan Berpikir

Kreatif Wallas

1. Dik : Perbandingan ayam dan bebek = 7 : 4

Perbandingan bebek dan itik = 3 : 2

Banyak itik = 64 ekor

Dit : berapak ekor banyak ayam dan bebek?

Persiapan

Siswa mampu menganalisis soal

dengan menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan.

Siswa mencari inspirasi

Inkubasi

siswa diam sejenak merenung,

siswa membaca soal berkali-

kali,siswa dapat mengaitkan soal

dengan materi yang sudah

didapatkan.

Pada tahap ini proses berpikir siswa

berbeda-beda dan tidak menentu

oleh karena itu bisa saja pemikiran

dan inspirasi yang didapat siswa

muncul ketika atau pun setelah

menjalankan ide-idenya.

Penyelesaian

Cara 1

Bebek dan itik = 3 : 2

misalkan : 2x = 64

x = 64

2 = 32

jadi jumlah bebek adalah 3x = 3 × 32 = 96

Ayam dan bebek = 7 : 4

misalkan : 4x = 96

x = 96

4 = 24

jadi jumlah ayam adalah 7x = 7 × 24 = 168

Iliminasi

Siswa menyampaikan beberapa ide

yang akan digunakan sebagai

penyelesaian serta menjalankan ide-

idenya untuk mendapatkan jawaban

yang benar

Cara 2

ayam : bebek : itik

Bebek = 12

8 × 64 = 96 ekor

Ayam = 21

8 × 64 = 168 ekor

jadi jumlah bebek adalah 96 ekor dan jumlah ayam

adalah 168 ekor.

Verifikasi

Siswa mampu berimajinasi dan

mencari cara lain untuk

menyelesaikan soal

7 : 4

3 : 2

21 : 12 : 8

Page 97: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

2. Dik : banyak sapi pak Sulaiman = 19 ekor

anak pertama = 1

4 ekor sapi

anak ke dua = 2

5 ekor sapi

anak ke tiga = 3

10 ekor sapi

Dit : berapakah jumlah sapi yang didapat

oleh setiap anak pak Sulaiman, tanpa seekor

pun dipotong?

Persiapan

Siswa mampu menganalisis soal

dengan menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan.

Siswa mencari inspirasi

Inkubasi

siswa diam sejenak merenung,

siswa membaca soal berkali-

kali,siswa dapat mengaitkan soal

dengan materi yang sudah

didapatkan.

Pada tahap ini proses berpikir siswa

berbeda-beda dan tidak menentu

oleh karena itu bisa saja pemikiran

dan inspirasi yang didapat siswa

muncul krtika atau pun setelah

menjalankan ide-idenya.

Penyelesaian

Cara 1

Agar pembagian adil, maka perlu adanya penaksiran

sehingga :

Sapi yang didapat anak pertama

19 × 1

4 = 4, 75 kita taksir menjadi 5

Sapi yang didapat anak kedua

19 × 2

5 = 7,6 kita taksir menjadi 8

Sapi yang didapat anak ketiga

19 × 3

10 = 5,7 kita taksir menjadi 6

Sehingga dapat diketahui jumlah sapi yang didapat

oleh setiap anak pak Sulaiman yaitu anak pertama

nendapat 5 ekor sapi, anak kedua mendapat 8 ekor

sapi dan anak ketiga mendapat 6 ekor sapi.

Iliminasi

Siswa menyampaikan beberapa ide

yang akan digunakan sebagai

penyelesaian serta menjalankan ide-

idenya untuk mendapatkan jawaban

yang benar

Page 98: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Cara 2

Anak pertama = 4

Anak kedua = 7

Anak ketiga = 5

Sisa

Jadi anak pertama = 5, anak ke dua = 8 dan

anak ketiga = 6

Verifikasi

Siswa mampu berimajinasi dan

mencari cara lain untuk

menyelesaikan soal

Cara 3

anak pertama = 1

4 ekor sapi

anak ke dua = 2

5 ekor sapi

anak ke tiga = 3

10 ekor sapi

karena 4, 5 dan 10 adalah KPK dari 20 sehingga :

Anak pertama

1

4 × 20 =

20

4 = 5

Anak kedua

2

5 × 20 =

40

5 = 8

Anak ketiga

3

10 × 20 =

60

10 = 6

Sehingga dapat diketahui jumlah sapi yang didapat

oleh setiap anak pak Sulaiman yaitu anak pertama

nendapat 5 ekor sapi, anak kedua mendapat 8 ekor

sapi dan anak ketiga mendapat 6 ekor sapi

1 1 1 1

2 2 2

2

2

2 2 3

3 3 3 3

2 1 3

Page 99: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Lampiran B

1. Nilai Tes Soal Penjaringan Subjek

2. Subjek Yang Dipilih

3. Matriks hasil wawancara berdasarkan

tahap wallas

Page 100: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

1. Nilai Tes Soal Penjaringan Subjek

No Nama Siswa Nilai

1. Andi Muhammad Aksa 27

2. Wulan 45

3. Muh. Farhanan Naufal 20

4. Muh. Alif Hifayattullah 26

5. Muh. Insan Kamil 77

6. Putri Ayu Lestari 48

7. Rahmiyanti Rahim 80

8. Saharuddin 65

9. Intan Azhari 0

10. Muh. Fachry Algazaly 71

11. Srianti 40

12. Maulana Usman 60

13. Sintia Ramadhani 82

14. Ibrohim 10

15. Muh. Rafli K 50

16. Muh. Zacky Saputra 0

17. Muh. Raihan Husain 0

18. Ahmad Nabil 0

19 Anggara Putra 0

20. Wiwi Dwiyanti 71

21. Nur Wahdani 20

22. Amanda 57

23. Muh. Fayet L 34

24. Cahaya Sebrianti 85

25. Muhammad Alfarisha 0

2. Subjek Yang dipilih

No Nama Siswa Kode Subjek Nilai Hasil Tes

Penjarinagn Subjek

1. Rahmiyanti Rahim S1 80

2. Sintia Ramadhani S2 82

3. Cahaya Sebrianti S3 85

Page 101: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

3. Matriks hasil wawancara berdasarkan tahap wallas

Tahap

wallas

Pertanyaan Pernyataan S1 Pernyataan S2 Pernyataan S3

Soal nomor 1

Persiapan Sekarang kita mulai, baca soal

nomor 1

(membaca soal nomor 1)

(Membaca soal) (membaca soal nomor 1)

Dari soal nomor satu apa-apa saja

yang diketahui?

Yang di ketahui itu adalah

perbandingan ayam dan bebek = 7 : 4,

perbandingan bebek dan itik = 3 : 2,

banyaknya itik 64 ekor

Yang diketahui yaitu

perbandingan ayam dan bebek

= 7 : 4, perbandingan bebek dan

itik = 3 : 2 dan banyaknya itik

64 ekor

Yang di ketahui itu adalah

perbandingan ayam dan

bebek = 7 : 4, perbandingan

bebek dan itik = 3 : 2, banyak

itik 64 ekor

Kemudian pertanyaanya atau yang

ditanyakan pada soal nomor 1 apa?

Yang ditanyakan berapa ekor banyak

ayam dan bebek

Berapa banyak ayam dan bebek

Yang ditanyakan berapa ekor

banyak ayam dan bebek

Sekarang tulis di lembar

jawabanya apa-apa saja yang

diketahui dan ditanyakan

iya bu (menulis)

Iya bu (menulis)

iya bu (menulis)

Sudah ditulis? Iya sudah bu Iya sudah bu Iya sudah bu

Inkubasi

Dari soal nomor satu, bagaimana

cara kamu menyelesaikanya?

(diam sambil mencoret-coret kertas)

(diam)

(diam sambil mengoyang-

goyangkan pulpen)

Kenapa diam, apa yang dipirkan? masih memikirkan cara

penyelesaiannya bu

Cara penyelesaiannya bu

(sambil mencoret-coret buku)

Cara penyelesaiannya bu

(mencoret-coret kertas)

(membaca ulang soal) Kenapa mulutnya komat kamit,

apa yang di baca?

Saya lagi membaca-baca soalnya bu saya lagi baca-baca soalnya bu

Page 102: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Iluminasi Bagaimana apa sudah dapat idenya

?

Iya bu Iya sudah bu Iya bu

Sekarang jalankan ide yang kamu

dapat

(menuliskan penyelesaian di lembar

jawaban)

Iya bu (menulis)

(menuliskan penyelesaian di

lembar jawaban)

Sudah ditulis jawabanya ? Sudah bu Sudah bu Sudah bu

Dari mana kamu mendapatkan

hasil seperti itu?

Dari hasil kali 7 dan 3, 4 dan 3, 4 dan

2

(menuliskan cara perkalian

disamping lembar jawaban)

Dari mana dapat cara seperti itu ?

Saya pernah melihat soal yang mirip

seperti soal nomor 1 bu, jadi saya

selesaikan soal nomor 1 dengan cara

seperti yang pernah saya lihat

Verifikasi Jawabanya sudah ditulis dilambar

jawaban?

Sudah bu

Sudah bu Sudah bu

Yakin dengan jawabanya? Yakin bu Iya yakin bu

Yakin bu

Apakah ada cara lain yang didapat

untuk menyelesaikan soal nomor

1?

Tidak ada bu Ada bu

Ada bu

Tulis dilembar jawabanya cara lain

yang kamu dapat

- (menulis) (menyelesaikan jawaban

dengan cara lain)

Page 103: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Dari mana nilai kamu

mendapatkanya?

- Dari hasil bagi 21 dan 8

kemudian hasil bagi 12 dan 8

Saya kali silang dan jika

hasilnya sama dengan cara

pertama maka itulah

penyelesaiannya

Yakin dengan cara itu? - Iya yakin bu Yakin bu

Masih ada cara lain lagi yang

ditau?

- Tidak ada bu

Tidak ada bu

Tahap

wallas

Pertanyaan Pernyataan S1 Pernyataan S2 Pernyataan S3

Soal nomor 2

Persiapan Sekarang kita mulai, coba baca

soal nomor 2

(membaca soal nomor 2)

(Membaca soal) (membaca soal nomor 2)

Dari soal nomor 2 apa-apa saja

yang diketahui?

Yang diketahi yaitu sapi pak

sulaiman 19 ekor, anak pertama

dapat 1

4 ekor sapi, anak ke dua dapat

2

5 ekor sapi, anak ke tiga dapat

3

10

ekor sapi.

Yang diketahi yaitu sapi pak

sulaiman 19 ekor, anak pertama

dapat 1

4 ekor sapi, anak ke dua

dapat 2

5 ekor sapi, anak ke tiga

dapat 3

10 ekor sapi.

Yang diketahi yaitu sapi pak

sulaiman 19 ekor, anak

pertama dapat 1

4 ekor sapi, anak

ke dua dapat 2

5 ekor sapi, anak

ke tiga dapat 3

10 ekor sapi.

Page 104: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Kemudian pertanyaanya atau yang

ditanyakan pada soal nomor 2 apa?

Yang ditanykan yaitu berapakah

jumlah sapi yang didapat oleh

setiap anak?

Yang ditanykan yaitu berapakah

jumlah sapi yang didapat oleh

setiap anak?

Yang ditanykan yaitu

berapakah jumlah sapi yang

didapat oleh setiap anak?

Sekarang tulis di lembar

jawabanya apa-apa saja yang

diketahui dan ditanyakan

iya bu (menulis)

Iya bu (menulis)

iya bu (menulis)

Sudah ditulis? Iya sudah bu Iya sudah bu Iya sudah bu

Inkubasi Dari soal nomor 2, bagaimana cara

kamu menyelesaikanya?

(diam ) (diam) (diam)

Kenapa diam, apa yang dipirkan? saya masih mencari-cari caranya

(sambil mencoret-coret buku)

Saya masih memikirkan caranya bu

(sambil membaca-baca ulang

soalnya dan mencoret-coret buku)

Cara penyelesaiannya bu

(mencoret-coret kertas)

Kenapa mulutnya komat kamit,

apa yang di baca?

Saya lagi membaca-baca soalnya bu (membaca ulang soal) (membaca ulang soal)

Iluminasi Bagaimana apa sudah dapat idenya

?

Iya bu Iya bu Iya bu

Berapa ekor yang didapat anak

pertama, kedua dan ketiga ?

Setelah saya kali anak pertama

mendapat 4,75 anak ke dua dapat

7,6 anak ke tiga dapat 5,7

Anak pertama dapat 4,75, anak

kedua dapat 7,6 dan anak ketiga

dapat 5,7

Anak pertama mendapat 4,75

anak ke dua dapat 7,6 anak ke

tiga dapat 5,7

Kenapa hasilnya bias koma-koma,

coba perhatikan soalnya, disoal di

katakana tanpa seekor pun

dipotong jadi yang didapat oleh

setiap anak pak Sulaiman itu harus

sapi utuh, jadi bagaimana caranya?

Iya bu, saya coba cari caranya dulu

(mencari jalan keluar) Iya bu, saya coba cari caranya

dulu

Bagaimana apa sudah didapat

hasilnya

Iya sudah bu

Iya sudah bu, saya bulatkan saja

hasil kalinya

Iya sudah bu

Page 105: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Tulis jawaban yang didapat pada

lembar jawabanya

(menuliskan penyelesaian di lembar

jawaban)

Iya bu (menulis)

(menulis)

Verifikasi Yakin dengan jawabanya? Yakin bu Iya yakin bu Yakin bu

Apa ada cara lain yang kamu tau

untuk menyelesaikaan soal nomor

2?

Ada bu Iya, ada cara yang saya dapat bu Ada bu, saya gunakan gambar

untuk membagi sapi kepada

setiap anak kemudian sisanya

saya bagi rata kepada semua

anak pak sulaiman, kemudian

cara satunya saya cari KPK dari

penyebut dari setiap angka

pembagian sapi kepada ke tiga

anak.

Page 106: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Selesaikan soal nomor 2 sesuai

cara yang kamu dapat

Iya bu (menulis)

(menulis)

(menulis)

Yakin dengan jawabanya? Yakin bu Iya yakin bu

Apa masih ada cara lain yang

ditau?

Tidak ada bu

Tidak ada bu

Page 107: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Tahap

wallas

SI S2 S3

Persiapan subjek mampu mengumpulkan

informasi/data untuk memecahkan masalah

dan mampu menganalisis soal dengan

menuliskan apa yang diketahui dan

ditanyakan pada soal nomor 1 dan 2

subjek mampu mengumpulkan

informasi/data untuk memecahkan

masalah dan mampu menganalisis soal

dengan menuliskan apa yang diketahui dan

ditanyakan pada soal nomor 1 dan 2

subjek mampu mengumpulkan

informasi/data untuk memecahkan

masalah dan mampu menganalisis soal

dengan menuliskan apa yang diketahui

dan ditanyakan pada soal nomor 1 dan 2

Inkubasi subjek mencari inspirasi dengan melakukan

berbagai aktivitas antara lain subjek diam

sejenak merenung, membaca soal berkali-

kali.

subjek mencari inspirasi dengan

melakukan berbagai aktivitas antara lain

subjek diam sejenak merenung, mencoret-

coret buku dan membaca soal berkali-kali.

subjek mencari inspirasi dengan

melakukan berbagai aktivitas antara lain

subjek diam sejenak merenung,

mengoyang-goyangkan pensil,

mencoret-coret kertas dan membaca soal

berkali-kali

Iluminasi subjek mampu mendapatkan ide, subjek

menyampaikan ide yang akan digunakan

sebagai penyelesaian, dan menjalankan

idenya untuk mendapatkan jawaban yang

benar.

Subjek mampu mendapatkan ide, subjek

menyampaikan ide yang akan digunakan

sebagai penyelesaian, dan menjalankan

idenya untuk mendapatkan jawaban yang

benar

subjek mampu mendapatkan ide, subjek

menyampaikan ide yang akan digunakan

sebagai penyelesaian, dan menjalankan

idenya untuk mendapatkan jawaban yang

benar. Walaupun subjek melakukan

kekeliruan dalam menyelesaikan soal

namun subjek mampu memperbaikinya.

Verifikasi subjek mampu mengerjakan soal dengan

benar dan sistematis serta memeriksa

kembali jawabanya akan tetapi subjek tidak

mampu mencari cara lain untuk

menyelesaikan soal nomor 1 sedangkan pada

soal nomor 2 subjek mampu nenemukan

lebih dari satu cara

subjek mampu mengerjakan soal dengan

benar dan sistematis serta memeriksa

kembali jawabanya dan subjek mampu

mencari cara lain untuk menyelesaikan

soal nomor 1 dan 2

subjek mampu mengerjakan soal dengan

benar dan sistematis serta memeriksa

kembali jawabanya akan dan mampu

mencari cara lain untuk menyelesaikan

soal nomor 1 dan 2

Page 108: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Tahap wallas Soal nomor 1 Soal nomor 2

SI S2 S3 SI S2 S3

Persiapan √ √ √ √ √ √

Inkubasi √ √ √ √ √ √

Iluminasi √ √ √ √ √ √

Verifikasi X √ √ √ √ √

keterangan :

P = peneliti √ = memenuhi

S1,S2,S3 = subjek x = tidak memenuhi

Page 109: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Lampiran C 1. Persuratan

2. Validasi

3. Dokumentasi

Page 110: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 111: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 112: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 113: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 114: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 115: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 116: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 117: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 118: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 119: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 120: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 121: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 122: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 123: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Gambar 1. Uji Coba Secara Daring

Page 124: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 125: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

Gambar 2. wawancara subjek

Gambar 3. Lembar jawaban hasil tes subjek dalam menyelesaikan soal cerita

matematika berdasarkan tahap wallas a. Subjek S1

Page 126: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

b. Subjek S2

Page 127: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

c. Subjek S3

Page 128: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 129: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 130: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 131: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 132: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 133: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 134: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 135: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan
Page 136: SKRIPSI · 2021. 2. 23. · Tahmir dan Pembimbing II Haerul Syam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kratif berdasarkan tahap wallas dalam menyelesaikan

RIWAYAT HIDUP

tamat pada tahun 2013, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di

SMA Negeri 2 Bonegunu dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis

terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Atas ridho Allah SWT, dan dengan kerja keras, pengorbanan dan kesabaran

serta doa pada tahun 2021 penulis mengakhiri masa perkuliahan SI dengan judul

skripsi “ Analisis Kemampuan Berpikir Kretif Berdasarkan Tahap Wallas

dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan Bilangan

Pecahan pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso”.

UMMY EZIYANTO, lahir di Ngapaea pada tanggal 27

Juli 1998, anak pertama dari empat bersaudara, buah

kasih sayang pasangan Hazirudin dan Erni. Penulis

memulai pendidikan formal di SDN 4 Kulisusu Barat

pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010, penulis

melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Bonegunu dan