Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    1/75

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

    hidayah-Nya Skripsi ini dapat terselesaikan. Tulisan yang bersifat telaah pustaka yang

    berjudul Faktor Faktor Pembentuk !umlah Folikel Pada ProgramIn Vitro

    Fertilization "#$F%& disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Seminar pada

    Fakultas 'iologi (ni)ersitas Nasional.

    *alam penyusunan skripsi ini telah banyak mendapatkan dukungan dari berbagai

    pihak. +leh karena itu penulis mengu,apkan terimakasih kepada

    . 'apak *rs. /eremiah 0 1amin2 3.S. selaku Pembimbing Pertama yang telah

    memberikan petunjuk2 saran dan bimbingan dari a4al sampai dengan

    terselesaikannya skripsi ini.

    5. #bu Noortiningsih2 3.'iomed. selaku Pembimbing 6edua yang telah

    memberikan banyak masukan dan bimbingan demi terselesaikannya skripsi ini.

    7. 'apak #mran S.8. Tobing2 3.Si. selaku *ekan Fakultas 'iologi (ni)ersitas

    Nasional.9. #bu #r. #da Wiryanti2 3.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah

    memberikan perhatian dan nasihat selama penulis mengikuti pendidikan di

    Fakultas 'iologi (ni)ersitas Nasional.

    :. +rang tua beserta semua keluarga besar yang sudah memberi dukungan serta

    do;a untuk kelan,aran penyusunan skripsi ini.

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    2/75

    !akarta2 5B:

    Penulis

    DAFTAR ISI

    Halaman

    6ATA PNCANTA0......................................................................................................

    *AFTA0 TA'8............................................................Error! Bookmark not defined.

    6

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    3/75

    *AFTA0 CA3'A0...................................................Error! Bookmark not defined.

    'A' #.................................................................................................................................

    PN*A=(8(AN.............................................................................................................

    'A' ##...............................................................................................................................

    3T+*+8+C# PN8#T#AN........................................................................................

    A. Tempat dan 4aktu penelitian......................................................................................

    '. Populasi dan sampel...................................................................................................

    1. Teknik Pengambilan Sampel......................................................................................

    *. *efinisi operasional )ariabel penelitian.....................................................................

    . 'ahan Penelitian.........................................................................................................

    F. Teknik Analisis *ata...................................................................................................

    'A' ###..............................................................................................................................

    =AS#8 *AN P3'A=ASAN.........................................................................................

    A. =ubungan usia pasien dengan pertumbuhan folikel de graaf..........................Error!

    Bookmark not defined.

    '. =ubungan jumlah folikel de graaf dengan jenis infertilitas.............................Error!

    Bookmark not defined.

    1. =ubungan stimulan yang digunakan dengan pembentukan folikel de graaf

    ..................................................................................Error! Bookmark not defined.

    *. =ubungan folikel de graaf dengan dosis stimulan.................Error! Bookmark not

    defined.

    . =ubungan folikel de graaf dengan konsentrasi estrogen.........................................

    F. =ubungan folikel de graaf dengan konsentrasi progesteron...................................

    'A' #$............................................................................................................................

    6S#3P(8AN...............................................................................................................

    A. 6esimpulan.............................................................................................................

    7

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    4/75

    '. Saran.........................................................................................................................

    TA'8 *#ST0#'(S# SA3P8PAS#N#$F..................................................................... .........

    TA'85 *#ST0#'(S#!N#S#NF0T#8#TAS*ANST#3(8ANPAS#N#$F............................................

    TABEL3 DISTRIBUSILAMAINFERTILITASDENGANKONSENTRASIHORMONESTROGEN................

    8

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    5/75

    TABEL4 DISTRIBUSIJENISINFERTILITASTERHADAPHORMONESTROGEN..................................

    TABEL5 DISTRIBUSISAMPELJENISSTIMULANDENGANKONSENTRASIESTROGEN......................

    TABEL6 DISTRIBUSILAMAINFERTILITASPASIENIVF DENGANKONSENTRASIPROGESTERON

    ................................................................................................................... ......

    TABEL7 DISTRIBUSIJENISINFERTILITASTERHADAPKONSETRASIHORMONPROGESTERON...........

    TABEL8 DISTRIBUSIJENISSTIMULANPASIENIVFTERHADAPKONSENTRASIPROGESTERON

    ................................................................................................................... ......

    TABEL9 DISTRIBUSIJENISINFERTILITASPASIENIVFTERHADAPJUMLAHFOLIKEL.......................

    TABEL10 DISTRIBUSILAMAINFERTILITASPASIENIVFTERHADAPJUMLAHFOLIKEL....................

    TABEL11 DISTRIBUSIJENISSTIMULANPASIENIVFTERHADAPJUMLAHFOLIKEL........................

    TA'85. =('(NCAN6+NSNT0AS#ST0+CN *NCAN!(38A=F+8#68......................... .......

    TA'87. =('(NCAN6+NSNT0AS#P0+CST0+N*NCAN!(38A=F+8#68..................... .......

    9

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    6/75

    BAB I

    PENDAHULUAN

    3enurut World Health Organization"W=+% infertilitas merupakan

    permasalahan global yang kompleks di bidang kesehatan reproduksi2 dibutuhkan

    penataan yang rasional dan terpadu dalam mengatasinya "'ulletin2 5BB%. Saat

    ini diperkirakan terdapat 5 D atau kurang lebih tiga juta pasangan infertilitas

    di #ndonesia "Nurfita2 5BB?%.

    #nfertilitas dalam arti klinis didefinisikan sebagai ketidakmampuan

    pasangan untuk menghasilkan konsepsi "kehamilan% setelah satu tahun

    10

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    7/75

    melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi "*ju4antono2

    5B%. #nfertlitas dibedakan menjadi dua kondisi yaitu infertilitas primer dan

    sekunder. #nfertilitas primer terjadi pada pasangan yang tidak pernah mengalami

    konsepsi2 sedangkan infertilitas sekunder terrjadi pada pasangan yang pernah

    mengalami konsepsi sebelumnya "Andriani2 5B%.

    Nurfita "5BB?% menyatakan penderita infertilitas

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    8/75

    oleh hipotalamus2Folicle Stimulating Hormone "FS=% danLuteinizing Hormone

    "8=% yang diproduksi oleh hipofisis2 serta estrogen dan progesterone yang

    diproduksi oleh korpus luteum2 "1andra2 5B%. Tujuan stimulasi hormon adalah

    untuk menginduksi perkembangan lebih dari satu folikel dominan dan

    mematangkan lebih dari satu oosit yang berguna untuk meningkatkan

    keberhasilan konsepsi.

    Stimulasi hormon dilakukan dengan pemberian sediaan klomifen sitrat

    atau lainnya yang memiliki senya4a anti estrogen sehingga mempengaruhi

    siklus reproduksi dengan ,ara menekan konsentrasi estrogen di dalam tubuh.

    6onsentrasi estrogen yang rendah menyebabkan terjadinya umpan balik negatif

    terhadap Cn0= hipotalamus sehingga Cn0= meningkat dan merangsang sekresi

    hormon gonadotropin "FS= dan 8=% di hipofisis. FS= yang dikeluarkan akan

    mempengaruhi pembentukan folikel di o)arium yang terdiri atas2 folikel primer2

    sekunder dan folikel de graaf "matang% yang akan berlanjut pada tahap o)ulasi

    dan pas,a o)ulasi "fase luteal% "3,Cee dan =us,h2 5BBB%. Fase pembentukan

    folikel dimulai dari folikel primer yang ditandai dengan satu lapis sel folikel di

    sekitar oogonium. +ogonium kemudian berkembang membentuk folikel

    sekunder yang ditandai dengan lapisan sel folikel bertambah banyak2

    terbentuknya Eona pelusida dan antrum yang berisi ,airanoli!uli. 1airan

    oli!uliterus membesar seiring dengan pembentukan folikel sekunder menjadi

    folikel de graaf "matang% yang ditandai dengan terbentuknya membran granulosa

    dan rongga diantara sel sel folikel. Selama pertumbuhan folikel2 terjadi

    pengeluaran hormon estrogen yang menyebabkan umpan balik positif sehingga

    menghambat pengeluaran FS=2 dan meningkatkan sekresi 8= oleh hipofisis.

    6onsentrasi 8= yang meningkat memi,u pe,ahnya folikel de graaf sehingga

    o)um terlepas yang disebut o)ulasi "0usda2 5B9%. Pas,a o)ulasi2

    perkembangan folikel berada pada fase luteal. Folikel de graaf yang ditinggalkan

    oleh o)um mengalami regresi menjadi korpus luteum. 6orpus luteum

    mensekresikan hormon progesterone dan estrogen yang mempengaruhi siklus

    endometrium2 siklus kelenjar mamae2 dan siklus sel sel epitel )agina dalam

    mempersiapkan kehamilan "0usda2 5B9%.

    1

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    9/75

    Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan folikel dalam program

    #$F diantaranya lama infertilitas yang berjalan seiring bertambahnya usia

    sehingga menyebabkan penurunan jumlah oogonium2 yang mengakibatkan

    kemampuan folikel untuk berkembang akan menurun "d4ard2 5BB%. Selain

    lama infertil2 perkembangan folikel juga dapat dipengaruhi oleh jenis infertilitas

    seperti pada penderita infertilitas primer yang disebabkan oleh gangguan

    hormon reproduksi Cn0=2 FS=2 8= pada hipotalamus dan hipfisis serta

    estrogen dan progesteron yang dibentuk pada fase folikulogenesis. Pada

    infertilitas sekunder pembentukan folikel dapat dipengaruhi oleh pas,a

    pemakaian alat kontrasepsi yang mengakibatkan siklus reproduksi tidak

    langsung berfungsi se,ara fisiologis. Faktor lain yang mempengaruhi

    pembentukan folikel adalah faktor gaya hidup meliputi"ody #assa Inde$

    "'3#%2 penyalahgunaan Eat adiktif2 dan penggunaan Eat kimia berbahaya.

    Pemeriksaan hormon reproduksi sangat diperlukan dalam menunjang o)ulasi

    yang dapat dilihat dari perbandingan atau rasio antara hormon yang satu dengan

    yang lain.

    Setelah proses pembentukan folikel selesai2 tahap selanjutnya dalam

    program #$F adalah pengambilan o)um dari folikel melalui tindakan minor

    +)um Pi,k (p "+P(% yang dilakukan menggunakan jarum melalui )agina

    diba4ah monitoring (SC2 kemudian dilanjutkan dengan proses fertilisasi o)um

    dengan spermatoEoa di medium yang telah disesuaikan dengan keadaan rahim.

    !ika terjadi fertilisasi dilanjutkan dengan kultur Eigot pada medium %utologous

    &ndometrical 'ocultur"Soegiharto2 5BB%. 6ualitas Eigot yang baik dari hasil

    kultur akan diimplantasikan ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan terjadinyakehamilan "6ennedy2 5BB@%. 'erdasarkan uraian di atas permasalahan dalam

    penelitian ini adalah apakah faktor faktor yang dapat mempengaruhi

    pembentukan folikel pada pasien program #$F tahun 5B9 di klinik 3orula

    3enteng.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lama

    infertil2 jenis infertilitas2 jenis stiumlan2 serta kadar estrogen dan progesterone

    dalam mempengaruhi pembentukan jumlah folikel pada pasien program #$F di

    13

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    10/75

    6linik 3orula 3enteng. Adapun manfaat penelitian bagi 6linik yang

    bersangkutan adalah dapat mengetahui keefektifan jenis stimulan yang

    digunakan2 serta dapat lebih memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi

    pembentukan folikel. Sedangkan manfaat peneilitian untuk masyarakat dapat

    menginformasikan faktor - faktor yang mempengaruhi pembentukan folikel dan

    program #$F.

    *ari uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis yang

    mempengaruhi pembentukan folikel.

    . Adanya hubungan antara jenis stimulan dengan hormone estrogen2

    progesterone dan jumlah folikel de graaf

    5. Adanya hubungan antara lama infertilitas pasien dengan hormone

    estrogen2 progesterone dan jumlah folikel de graaf.

    7. Adanya =ubungan antara jenis infertilitas pasien dengan hormone

    estrogen2 progesterone dan jumlah folikel de graaf.

    9. Adanya hubungan antara konsentrasi estrogen dengan jumlah folikel

    de graaf

    :. Adanya hubungan antara konsentrasi progesteon dengan !umlah

    folikel de graaf

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    11/75

    A. Tem"at dan #akt$ "enelitian

    Penelitian dilakukan di laboratorium 6linik 3orula #$F !l. Teuku 1ik

    *itiro no. 52 3enteng2 !akarta Pusat B7:B. Pada bulan September sampai

    *esember 5B9.

    B. Po"$la%i dan %am"el

    Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan yang melakukan program

    #$F. Sampel dalam penelitian ini adalah perempuan yang mengikuti program

    #$F di klinik 3orula #$F2 3enteng !akarta Pusat. Terdapat :>7 sampel yang

    diperoleh selama bulan !anuari sampai Agustus 5B9.

    &. Teknik Pen'am(ilan Sam"el

    *ata yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. 8angkah-

    langkah yang dilakukan adalah men,ari informasi mengenai 0umah Sakit atau

    6linik yang mengadakan program #$F2 kemudian meminta surat keterangan dari

    pihak uni)ersitas untuk mengajukan proposal kepada 6linik 3orula #$F2

    selanjutnya melakukan pengambilan data pasien yang dibutuhkan pada bagian

    rekam medis meliputi2 pemeriksaan hormon estrogen2 progesteron2 dan jumlah

    folikel de graaf pada proses #$F. Setelah itu melakukan pengolahan data

    terhadap data yang telah diperoleh menggunakan uji statistik regresi.

    D. Defini%i o"era%ional )aria(el "enelitian

    () Pasien merupakan seorang perempuan yang mengikuti program InVitro Fertilization "#$F%)

    5. Stimulan merupakan suatu Eat yang digunakan dalam stimulasi

    hormon program #$F yang berbentuk ,air2 padat atau kapsul.

    7. =ormon progesteron dan estrogen merupakan hormon yang diperiksa

    pada perempuan yang mengikuti program #$F dengan satuan pgGm82

    setelah dilakukan stimulasi hormon.

    9. Folikel de graaf merupakan jumlah folikel de graaf "matang% yang

    ditemukan saat dilakukan pemeriksaan menggunakan (SC.

    15

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    12/75

    :. 8ama #nfertilitas pasien merupakan lamanya 4aktu pasien

    mengalami infertilitas.

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    13/75

    Ta(el + Di%tri($%i Sam"el "a%ien I,F

    0ataan 0entang St.*e)iasi8ama infertilitas 7

    'erdasarkan tabel . lama infertilitas pasien #$F memiliki rataan .>7. !umlah folikel pada

    penelitian ini dikelompokan menjadi jumlah folikel lebih dari satu dan jumlah

    folikel kurang atau sama dengan satu. Pada penelitian sebelumnya yang

    dilakukan oleh Putra Adnyana "5BB >> D

    Sekunder 57 57 D

    17

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    14/75

    !enis Stimulan

    Conal F 7B :< D

    *ipthen > 7 D

    lon)a > 7 D

    Ceno,lom < 7 D

    Pergo)eris :? D

    Puregon >> 9 D

    'erdasarkan tabel 5. penderita infertilitas dibedakan menjadi dua yaitu

    infertilitas primer dan sekunder. !umlah penderita yang mengalami infertilitas

    primer lebih banyak dari infertilitas sekunder. !enis infertilitas pada penelitianini dibedakan atas pengakuan pasien pernah mengalami konsepsi atau tidak

    sebelumnya. Pada tabel diatas juga dijelaskan jenis stmulan yang digunakan

    pada pasien #$F2 selama mengikuti program #$F pasien diberikan salah satu

    stimulasi dari ke-< jenis stimulan. *ari enam jenis stimulan yang digunakan

    jenis stimulan Conal F lebih banyak digunakan pada pasien #$F dibandingkan

    dengan penggunaan jenis stimulan lainnya. =al ini dapat disebabkan oleh

    beberapa faktor diantaranya faktor biaya2 dosis2 dan faktor dari indikasi #$F

    yang terjadi pada pasien.

    A. H$($n'an Lama Infertilita% ter*ada" Kon%entra%i E%tro'en

    *istribusi hubungan lama infertilitas pasien dengan konsentrasi estrogen2

    disajikan pada tabel 7. !umlah pasien dengan infertilitas kurang dari : tahun

    lebih banyak dari !umlah infertilitas

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    15/75

    'erdasarkan tabel di atas lama infertilitas pada pasien #$F tidak

    mempengaruhi konsentrasi hormone estrogen. =al ini dapat dilihat pada

    persentase dari masing masing kelompok lama infertilitas dalam

    mempengaruhi konsentrasi hormone.yang memiliki rata- rata persentase

    infertilitas ?? D. Setelah dilakukan pengujian multi)ariat pada lama infertilitas

    terhadap konsentrasi hormone estrogen2 hipotesis yang menyatakan adanya

    hubungan antara lama infertilitas dengan konsenterasi hormon estrogen ditolak

    "Nilai P I B2B:%. =al ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Putra Adnyana

    "5BB

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    16/75

    B. H$($n'an eni% Infertilita% ter*ada" Kon%entra%i E%tro'en

    *istribusi hubungan jenis infertilitas pasien dengan konsentrasi estrogen2

    disajikan pada tabel 9. dengan jumlah sampel jenis infertilitas primer lebih

    banyak dari jenis infertilitas sekunder.

    Ta(el 0 Di%tri($%i eni% Infertilita% ter*ada" Hormon E%tro'en

    strogen!enis #nfertilitas !umlah

    Primer Sekunder N

    I?BB 79? ?75 @

    9

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    17/75

    *istribusi sampel hubungan jenis stimulan pasien dengan konsentrasi

    estrogen2 disajikan pada tabel :. Penggunaan jenis stimulan Conal F memiliki

    !umlah yang tinggi dibandingkan dengan jenis stimulan lainnya.

    Ta(el 1 Di%tri($%i %am"el eni% Stim$lan den'an Kon%entra%i

    E%tro'en

    strogen

    !enis Stimulan

    Conal

    F

    *ipthe

    n

    lon)

    a

    Ceno,lo

    m

    Pergo)eri

    s

    Purego

    n N

    I?BB 5

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    18/75

    penurunan konsentrasi reseptor estrogen akan menghalangi interprestasi yang

    akurat terhadap konsentrasi estrogen di sirkulasi2 sehingga akan terjadi persepsi

    yang keliru terhadap konsentrasi estrogen yang menyebabkan umpan balik

    negatif estrogen akan menurun sehingga memi,u mekanisme normal yang akan

    merubah pola sekresi Cn0=2 sehingga terjadi perkembangan folikel di o)arium

    "Speroff2 5BB:%.

    Selama fase folikuler folikel o)arium mengeluarkan estrogen2 saat sekresi

    estrogen men,apai pun,aknya2 kadar estrogen yang tinggi akan memi,u

    lonjakan sekresi 8= pada pertengahan siklus yang menyebabkan o)ulasi.

    "'3#%2 indikasi organ reproduksi dan faktor lain yang berhubungan dengan

    pembentukan folikel.

    D. H$($n'an Lama Infertilita% ter*ada" Kon%entra%i Pro'e%teron

    *istribusi hubungan lama infertilitas pasien dengan konsentrasi

    progesterone disajikan pada tabel

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    19/75

    dilakukan pengujian multi)ariat pada lama infertilitas pasien terhadap

    konsentrasi hormone progesteron2 hipotesis yang menyatakan adanya hubungan

    antara lama infertilitas dengan konsenterasi hormon progesteron ditolak "Nilai P

    I B2B:%. 3enurut Putra "5BB 9D :@ 9>D 57B

    HB.? 59< 57 :9B

    'erdasarkan tabel di atas banyaknya !umlah inferti primer lebih banyak

    dari jenis infertilitas sekunder2 akan tetapi jika dilihat berdasarkan persentasenya

    kedua jenis infertilitas tersebut mempunyai kemampuan yang sama dalam

    mempengaruhi konsentrasi hormone progesterone. Setelah dilakukan pengujian

    statistik hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara jenis infertilitas

    terhadap konsentrasi hormon progesteron diterima " P I B2B:%. =al ini

    disebabkan J. 'erdasarkan klasifikasi gangguan o)ulasi menurut W=+2

    kemungkinan disfungsi stimulasi hipofisis dan hipotalamus merupakan

    penyebab infertilitas pada pasien yang menjalankan program #$F di klinik

    3

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    20/75

    3orula2 karena sesuai dengan kondisi yang dijelaskan2 pasien yang menjalankan

    program #$F ,enderung mempunyai konsentrasi hormon progesterone dan

    estrogen dalam batas normal.

    P!"!#$!# %$!# '()!*!+ (#,&'+(-(+!" "&/#%&' %(-!'!# 2&2/#*!(

    !#$! &!2(-!# -&( +(#$$( 6 (-! %(!#%(#$!# %$!# (#,&'+(-&

    '(2&' 115 005.

    F. H$($n'an eni% Stim$lan ter*ada" Kon%entra%i Pro'e%teron

    *istribusi hubungan jenis stimulan pasien terhadap konsentrasi

    progesterone disajikan pada tabel ?. Penggunaan jenis stimulan Conal F lebih

    banyak dgunakan dibandingkan dengan jenis stimulant yang lain.

    Ta(el 4 Di%tri($%i 5eni% %tim$lan Pa%ien I,F ter*ada" Kon%entra%i

    Pro'e%teron

    Progesteron!enis Stimulan

    Conal F *ipthen lon)a Ceno,lom Pergo)eris PuregonIB.? 5: 7 75 75 97

    HB.? >< 9 7@ : :> 79

    'erdasarkan tabel ?. jenis stimulan yang digunakan pada pasien #$F

    mempengaruhi konsentrasi hormon progesteron2 hal tersebut dapat dilihat dari

    persentase jenis stimulan dalam mempengaruhi hormon progesteron I B.? ngGml

    yang ber)aiasi. *ari data di atas penggunaan jenis stimulan gonal F2 elon)a2

    pergo)eris dan puregon dapat meningkatkan konsentrasi hormon progesterondengan jumlah yang lebih sedikit dari jumlah hormon progesteron kurang dari

    B.?. !umlah penggunaan jenis stimulan dipthen dan geno,lom tidak memiliki

    pengaruh yang tinggi terhadap peningkatan konsentrasi hormon progesteron.

    Setelah dilakukan pengujian hipotesis yang menyatakan adanya

    hubungan antara jenis stimulan dengan peningkatan hormon progesteron

    diterima "nilai P HB2B:%. hal ini dapat disebabkan oleh adanya penggunaan

    stimulan yang menekan konsentrasi estrogen dan progesteron pada fase luteal

    4

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    21/75

    dalam merangsang FS= untuk pembentukan folikel. Sehingga terjadinya

    penurunan konsentrasi progesteron pada fasel luteal.

    G. H$($n'an eni% Infertilita% ter*ada" $mla* folikel

    *istribusi hubungan jenis infertilitas pasien dengan junlah folikel2

    disajikan pada tabel @ . dengan jumlah pasien penderita infertilitas primer lebih

    banyak dari penderita infertilitas sekunder.

    Ta(el 6 Di%tri($%i eni% Infertilita% Pa%ien I,F ter*ada" $mla*Folikel

    Folikel!enis #nfertilitas !umlah

    Primer Sekunder N

    I 9B9 @< 5B @> :59

    H 7 7 57 :9B

    'erdasarkan tabel @. penderita jenis infertilitas primer lebih banyak dari

    jenis infertilitas sekunder2 akan tetapi jika dilihat se,ara persentase2 keduanya

    memiliki persentase yang sama dalam menghasilkan jumlah folikel. Setelah

    dilakukan pengujian statistik hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan

    antara jenis infertilitas dan jumlah folikel ditolak " P I B2B:%. =al ini disebabkan

    karena banyaknya faktor yang mempengaruhi jenis infertilitas yang tidak

    dikelompokan berdasarkan indikasi #$F2 pada infertilitas primer dapat

    disebabkan oleh adanya gangguan organ hipotalamus atau hipofisis yang

    menyebabkan terjadinya gangguan o)ulasi sehingga sel telur tidak lepaskan ke

    dalam tuba fallopi. Sedangkan pada jenis infertilitas sekunder dapat disebabkan

    oleh penuaan2 dan faktor gaya hidup. 6edua jenis infertilitas pada penelitian ini

    tidak digolongkan berdasarkan indikasi indikasi yang terjadi sehingga

    mempersulit untuk melihat jenis infertilitas dengan indikasi tertentu dengan

    jumlah folikel. 3isalnya pada :!#(+! %$!# %2&+'("(" 2&2(-((

    &+&'!+!"!# ,&'+(-(+!" %(!#%(#$!# )!#(+! #'2!- . K&&'!"(-!#

    5

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    22/75

    FIV !%! %2&+'("(" ;/$! "&&'+($! !-( -&( '%! %!'(!%!

    )!#(+! (#,&'+(-(+!" %$!# &'/"!!# +/!.

    H. H$($n'an Lama Infertilita% ter*ada" $mla* folikel

    *istribusi hubungan lama infertilitas pasien dengan jumlah folikel

    disajikan pada tabel B. dengan !umlah lama infertilitas kurang dari : tahun

    lebih banyak dari kelompok < B tahun dan lebih dari B tahun.

    Ta(el +7 Di%tri($%i Lama Infertilita% Pa%ien I,F ter*ada" $mla*Folikel

    Folikel8ama i#nfertilitas !umlah

    H: ?7 :59

    H @ 9 7 7

    r4inanto.5BB7. Pembentukan Folikel dan 6adar strogen Pada Wanita #nferti.

    6adar strogen. $ol. ??2 =al. :7.

    =endy2 =. 5BB?. Penggunaan 6lomifen Sitrat2 Aromatase #nhibitor dan

    Conadotropin sebagai induksi o)ulas.0esehatan2 $ol.:.

    35

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    32/75

    Soegiharto2 S.5BB. 'ayi Tabung di 3asa 6ini dan 3asa 3endatang. 'ayi

    Tabung2 $ol :92 =al.?

    Speroff2 3arf A FitE2 dan 8eon. 5BB:. 'linical Gynecologic &ndocrinology and

    Inertility8ippin,ott Williams O Wilkins

    8ampiran

    36

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    33/75

    8ampiran5

    =AS#8 PNC+8A=AN *ATA STAT#ST#6

    . 3ulti)ariat

    37

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    34/75

    38

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    35/75

    5. (ni)ariat

    39

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    36/75

    40

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    37/75

    7. 0egressi 8inear

    41

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    38/75

    9. 1rosstabs

    4

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    39/75

    43

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    40/75

    44

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    41/75

    *ATA PAS#N P0+C0A3 #$F

    68#N#6 3+0(8A 3NTNC

    !A6A0TA P(SAT

    No USIA

    ISTRI

    ETDE INFERTILITA

    S

    KADAR SE&ARA

    BASAL

    SETELAH

    STIULASI STI

    STIULAS

    I

    P8S LAA FSH LH E- E- P0 NA

    7> antagonist P : 7@ B.:@ Conal

    5 7@ antagonist S : ? 5.7? 99 59B5 .B< Conal

    9 75 antagonist P 7 >.B@ 5.?9 7: 5? B.@@ Conal

    : 79 antagonist P .79 :9 5B?@ .> Conal

    < 5? antagonist P 9 7. :.: 9< 57? B.9< Conal

    > 9B antagonist P ? ?.:> :.> 7: @7 B.99 Conal

    ? 7< antagonist P 9 ?.@< 7.7: 95 9@9 B.< Conal

    @ 7< antagonist P :

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    42/75

    ? 75 antagonist P : 5 B.95 Conal

    57 7? antagonist P 9.: 7 :? B.@> Conal

    5: 7> antagonist P B ?.B@ >.:7 ? 5>7@ B.?: Conal

    5< 99 other S ? @.? 9.5: 99 5>9 ? *ipthe

    5> 79 antagonist P 9 : .5@ B.9: >79 B.95 Conal

    5? 95 antagonist P @ @.7@ 9.B7 97 ?57 ? lon)

    5@ 7: antagonist P 9 >. 9.>9 ? 5B B. 5.?> :9 59B@ B. .7 Conal

    75 5> antagonist P 7 >.75 5.@? :: ?:@ B.>@ lon)

    77 9B antagonist S > .? 9.> :B 799B B.@: Conal

    79 75 antagonist P < :.B9 > >B: B.9 Conal

    7< 79 antagonist P 5 >.7 >.@ :@ > B.? Conal

    7> 7: antagonist P < @.5 ?.:> 9 75:? B.:< Conal

    7? 79 antagonist P > @.7< B.7? Conal

    7@ 7: antagonist S B >. ?.B5 ?5 9597 .9 Conal

    9B 79 antagonist P : :.7< 9.7 79 5:?5 .55 Conal

    9 7> antagonist P 7.9? @.B7 :: 5??? . Conal

    95 79 antagonist P 9 795? B.>9 Conal

    No U%ia etode

    %tim$la%i

    eni%

    Inferti

    l

    Lama

    Infertil

    FSH LH E- E- P0 NA

    97 7? antagonist S : :.7@ 5.?> @< B.@@ Conal

    99 77 antagonist P 7 9.:< .@ 57 7:< Conal

    9: 77 antagonist P : 9.57 5.@ :9 9.5: 9.5 77 @: B.57 Conal

    9> 7? antagonist P > ?.7 5.> 9< :>B B.?@ Conal

    9? 95 other P B 5.? :.59 ? 7?7 B.57 Ceno,

    m

    9@ 7> antagonist P @ ? 9.@ B.@> Pureg

    :B 7@ antagonist P > :.

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    43/75

    :9 7< antagonist S

  • 7/25/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1612 c

    44/75

    ?7 7B antagonist P 9 >.9? 9.? 75 >:7 .7@ Conal

    ?9 7 antagonist P ? :.>@ 7.9 59.: