21

Sken6 Blok 15

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sken6 Blok 15
Page 2: Sken6 Blok 15

Tidak ada

Page 3: Sken6 Blok 15

Perempuan 45 tahun dengan keluhan kulit melenting kemerahan pada dada kiri dan terasa sakit serta panas

Page 4: Sken6 Blok 15

Tata LaksanaKomplikasiProgonsis

Perempuan 45 tahun, melenting kemerahan di dada kiri

Anamnesis PF&Pemeriksaan Penunjang WD/DD

Etiologi

Patofisiologi

Epidemiologi

Gejala Klinis

Page 5: Sken6 Blok 15

Perempuan 45 tahun dengan keluhan kulit melenting kemerahan pada dada kiri dan terasa sakit serta panas karena terkena herpes zoster

Page 6: Sken6 Blok 15

Identitas pasien: perempuan 45 tahun Keluhan utama: melenting kemerahan pada

dada kiri terasa sakit dan panas Riwayat penyakit sekarang: lokasi, kualitas,

kuantitas, waktu termasuk awitan, durasi, dan frekuensi, situasi ketika gejala timbul, faktor yang memperberat atau meringankan gejala, dan manifestasi yang menyertainya. Apakah ada ruam, benjolan, luka-luka, perasaan gatal, kekeringan, perubahan warna, dan perubahan pada rambut dan kuku.

Obat-obatan Riwayat penyakit dahulu Riwayat keluarga. Riwayat personal dan sosial terkait

Page 7: Sken6 Blok 15

Kulit Warna Kelembaban Suhu Tekstur Mobilitas dan Turgor Lesi (lokasi, susunan, tipe, warna)

KukuRambut

Page 8: Sken6 Blok 15

Inspeksi : pemeriksaan dgn cara melihat secara keseluruhan,penyebaran & keadaan umum lainnya.

Perkusi : dapat menentukan adanya kelainan paru pada komplikasi h.zooster.

Page 9: Sken6 Blok 15

Tes Tzanck : sel datia inti banyak

PCR : cepat dan sensitif : vesikel&krusta

Tes hitopatologi : Ditemukan vesikel

intraepidermal dengan degenerasi sel epidermal & acantholisis

Page 10: Sken6 Blok 15

Parestesi dermatom terkena

Gejala prodromal Khas: erupsi lokalisata

& unilateral Lesi: eritema → vesikel

eritematosa dan edema → pustul dan krusta

Masa tunas: 7-12 hari

Page 11: Sken6 Blok 15

Herpes zoster Penyakit oleh infeksi virus vaisela-zoster

yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer

Page 12: Sken6 Blok 15

Reaktivasi virus varicella zoster yang laten dalam ganglion posterior atau ganglion intrakranial

Varicella zoster virus DNA Famili: herpes virus

(neuropatik) Virion: glikoprotein,

kapsid, amplop, dan nukelokapsid

Page 13: Sken6 Blok 15

Varicella zoster virus → varicella (infeksi akut primer) → sembuh → terpapar → herpes zoster

Menetap di ganglion sensori

Invasi virus varicella

Susunan saraf tepi

Ganglion anterior

Gangguan motorik

Masuk sirkulasi darah

Melalui serabut saraf sensorik ke ganglion

saraf

Page 14: Sken6 Blok 15

Varicella Efloresensi primer:

Eritema yang berubah menjadi vesikel (menyerupai tetesan embun). Vesikel berubah menjadi pustul dan menjadi krusta. Sementara proses berlangsung, timbul lagi vesikel baru (polimorfi)

Mulai dari badan, lalu ke muka dan ekstremitas

Page 15: Sken6 Blok 15

Herpes simplex Efloresensi primer:

Vesikel bergerombol dasar eritem.

Didahului rasa gatal dan panas, serta kemerahan kulit. Terdapat 2 tipe, yaitu lesi pada bibir, r0ngga mulut, tenggorokan, dan jari tangan (tipe 1); lesi pada genitalia eksterna (tipe 2)

Page 16: Sken6 Blok 15

Pengobatan umum Dianjurkan untuk tidak keluar rumah

(menular) Usahakan agar vesikel tidak pecah

(jangan digaruk, pakai baju longgar) Kebersihan badan

Pengobatan sistemik Antivirus (hambat inhibitor DNA

polimerase pada virus)▪ Asiklovir oral 5x800mg/hari selama 7 hari▪ Valasiklovir 3x1000mg/hari selama 7 hari▪ Famsiklovir 3x200mg/hari selama 7 hari

Analgetik (mengurangi neuralgia)▪ Asam mefenamat 1500mg/hari sebanyak 3

kali

Page 17: Sken6 Blok 15

Topikal: Stadium vesikel: bedak (agar tidak

pecah) Erosif: kompres terbuka Ulserasi: salep antibiotik

Page 18: Sken6 Blok 15

Neuralgia paska herpetik Infeksi sekunder Kelainan pada mata (pada

herpes zoster oftalmikus) Sindrom Ramsay Hunt

(Herpes zoster facialis) Prednisolon 3x20mg/hari

(tapering off) Gangren superficialis

Page 19: Sken6 Blok 15

Umumnya baik, tetapi pada usia tua resiko terjadi komplikasi makin tinggi, dan secara kosmetika menimbulkan makula hipopigmentasi atau sikatrik. Dengan memperhatikan higiene dan perawatan yang teliti akan memberikan prognosis yang baik dan jaringan parut makin sedikit.

Page 20: Sken6 Blok 15

Hipotesis diterima

Page 21: Sken6 Blok 15