Upload
itaa19
View
254
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Leukemia limfoblastik akuthematologi
Citation preview
Leukemia Limfoblastik Akut
Caecilia Ayu Putri Wulandari102013028
C6
Skenario 8
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan utama pucat sejak 1 bulan yang lalu.
Analisis Masalah
RM
Anamnesis
PF,PP
Diagnosis
Terapi
Etiologi
Patofisiologi
Epidemiologi
Komplikasi
Prognosis
Anamnesis
• Identitas pasien: anak laki-laki, 10 tahun
• keluhan utama: pucat sejak 1 bulan yang lalu.
• RPS: – Demam: hilang timbul sejak 2
bulan yang lalu– Cepat lelah :-– Perdarahan: gusi dan mimisan. – Pucat : +– nyeri tulang :-– Gusi bengkak: -
• RPD :– Infeksi berulang: -
• RPK: Keluarga yg mengalami keluhan serupa: -
• R.pengobatan: -• R. tranfusi: -• R. imunisasi: • R.sosial:
– pola makan (sayur,buah):-– Lingkungan (terpapar bahan
kimia dan radiasi tdk): -
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: sakit sedang, kesadaran komposmentis• Ttv : suhu 390C, napas 24x/menit, denyut nadi 100x/menit, tekanan darah 90/60 mmHg• Inspeksi :Konjungtiva anemis, (+), sklera ikterik (+), hematoma (+) pada kulit ekstremitas atas &
bawah. • Palpasi & perkusi : limfadenopati: servikal, aksila, & inguinal, hepatomegali (+)
Pemeriksaan Penunjang• Hematologi:
– Hiperleukositosis (>100.000/mm3). – Trombositopenia.– Sel blas darah tepi: patognomonik
untuk leukemia.
• Tes sitogenik: kelainan kromosom. Misalnya kromosom Philadelphia (translokasi kromosom 9 & kromosom 22).
Aspirasi sumsum tulang:• Selularitas meningkat
dominan limfoblas
Pemeriksaan Penunjang
Tes immunophenotyping (Cell Surface marker): Bedakan sel limfosit B atau T. reagen identifikasi tipe LLA: • sel prekursor B: Cluster of Differentiation(CD)10, CD19,
CD79A, CD22 dan terminal deoxynucleotidyl trsansferase(TdT).
• sel T: CD1a, CD2, CD3, CD4, CD5, CD7, CD8 dan TdT.• sel B: kappa atau lambda, CD19, CD20 dan CD22.
Klasifikasi
• LLA-L1
• LLA-L2
• LLA-L3
Gambar Sel Terlibat Hasil Pemeriksaan
Etiologi Insiden Gejala
LLA Limfoblas, Imatur Sel B & T
Anemia, trombositopenia, pansitopenia, >30% limfoblas.
Transkripsi abnormal Sel limfosit B dan T
anak pucat, panas, perdarahan , splenomegali ,hepatomegali, limfadenopati
LMA Mieloblas Anemia, neutropenia, trombositopenia, >30% mieloblas, auer rods
Mutasi onkgen, akumulasi mieloblas di sumsum tulang
dewasa Anemia, perdarahan, (menyerupai lla)
Thalasemia
Eritrosit, hemoglobin
sel target, hipokromi, anisositosis, kadar besi serum ↑
Kelainan genetik
anak Anemia, lelah, pelebaran tun\lang, wajah khas (facies mongoloid)
UsiaRadiasiKeluarga menderita leukemiaHTLV 1 virusTranslokasi kromosom
Patofisiologi dan Etiologi
Epidemiologi
• paling banyak <umur 15 • LLA >LMA.
Terapi Medikamentosa Terapi induksi remisi: remisi komplit
& mengembalikan hemopoiesis normal.
Regimennya : vincristine, prednisone, anthracycline dan cyclophosphamide
dan L-asparaginase.
Terapi intensifikasi atau konsolidasi: mengeliminasi sel leukemia residual. Regimennya
: daunorubicin dan cytosine arabinoside(Ara-C).
Pemeliharaan jangka panjang: mencegah relaps.
Regimennya: 6-mercaptopurin dan
methotrexate.
Imunoterapi: BCG agar terbentuk antibody yang dapat memperkuat daya
tahan tubuh
Terapi Non-Medikamentosa
Dukungan dari orang tua, wali, keluarga: mengenali tanda-tanda dan gejala yang membutuhkan perhatian medis segera, seperti untuk anemia, trombositopenia, dan infeksi.
Komplikasi
Hiperurisemia, hiperkalsemia, hiperfosfatemia dengan hipokalsemia
sekunder, SepsisKegagalan kemoterapi
Prognosis Baik Buruk
Leukosit Rendah Tinggi (misal >50x109 / L)
Jenis Kelamin Wanita Laki-laki
Imunofenotipe C-ALL (CD10+) ALL-B
Usia Anak Dewasa (atau bayi <2 tahun)
Sitogenetika Normal atau hiperdiploidi (>50) susunan TEL
Susunan philadelpia, 11q23
Waktu untuk membersihkan blas dari darah
<1 minggu >1 minggu
Waktu mencapai remisi <4 minggu >4 minggu
Penyakin SSP pada saat datang
Tidak ada Ada
Penyakit residual minimal Negatif pada 1-3 bulan Masih positif pada bulan ke 3-6
Kesimpulan
LLA merupakan leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak. Biasanya terjadi pada anak usia antara 3-5 tahun, tetapi kadang terjadi pada usia remaja dan dewasa. Gejala pertama biasanya terjadi karena sumsum tulang gagal menghasilkan sel darah merah dalam jumlah yang memadai, yaitu berupa: lemah dan sesak nafas, karena anemia (sel darah merah terlalu sedikit), infeksi dan demam karena, berkurangnya jumlah sel darah putih, perdarahan, karena jumlah trombosit yang terlalu sedikit. Sehingga dari pembahasan berupa anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan di duga bahwa anak tersebut menderita LLA.