SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DINI PENYAKIT LEUKIMIA MENGGUNAKAN METODE
FORWARD CHAINING
(STUDI KASUS (RSUD) RADEN MATTAHER JAMBI)
Fattachul Huda Aminnudin1, Satria Gunawan2
12Program Studi Sistem Informasi, STMIK Nurdin Hamzah, Jambi 36121
E-mail :
[email protected],
[email protected]
Abstract - Research and development carried out on Leukemia aims to
produce an alternative in handling leukemia which has been carried
out by doctors. This research methodology uses a waterfall model
with steps 1). Analyzing the System, 2). System Design, 3). Input,
Process and Output, 4). Program Testing, 5). Product Results and
Revisions, 6). Final Products, 7 ). Product Dissemination, also
supported by data flow diagrams that illustrate the description of
the system being built. This research resulted in an application of
an expert system in handling web-based leukemia. This application
is designed using PHP and MySQL programming languages with several
display designs that make it easy for users to use it as a tool in
detecting leukemia before being treated by a doctor.
Keywords : Expert System, Forward Chaining, Leukemia, website,
Mysql, Inference.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Darah merupakan bagian penting dalam tubuh manusia maupun hewan
yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh
sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit.
Kolesterol merupakan kelainan pada pembuluh darah. Leukemia
merupakkan kelainan pada darah. Leukimia atau kanker darah
merupakan penyakit yang berbahaya apabila lambat dalam
penanganannya.
Menurut catatan Departemen Kesehatan (Depkes), penderita kanker
setiap tahunnya diperkirakan mencapai 100 penderita baru diantara
100.000 penduduk. Dengan jumlah penduduk 20 juta, maka diperkirakan
setiap tahunnya ditemukan sekitar 200.000 penderita kanker darah.
Penyakit Leukemia, pada anak sangat sulit dideteksi sejak dini
Penyakit kanker darah (Leukemia) menduduki peringkat tertinggi
kanker pada anak. Namun, penanganannya di indonesia masih terbilang
lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60 persen anak penderita kanker
yag ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.
Perkembangan leukemia atau kanker darah sekarang ini belum dapat
dideteksi secara dini dan penyebabnya belum bisa di diketahui.
Penyakit ini merupakan kanker yang mematikan dan belum bisa dicegah
dan cara penyembuhannya.
Berdasarkan laporan pengunjung RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2017
sebanyak 40% pasien sering mengalami penyakit Leukimia
Meilogenus Akut dan sebanyak 40% pasien mengalami Leukimia
Meilogenus Kronis, yang merupakan dampak dari penyakit Leukimia
yang menyerang individu dibawah umur 20 tahun , serta 20% dampak
penyakit Leukimia Limfositik Akut pada anak-anak yang sering
terjadi pada usia 4 tahun, presentasi pengunjung pada RSUD RADEN
MATTAHER juga mengalami peningkatan dan layanan yang diberikan pun
tidak sebanding sehingga membuat pasien harus mengantri agar dapat
diperiksa oleh dokter.
Rumah sakit raden Mattaher Jambi hanya memiliki beberapa tenaga
medis untuk menangani penyait Leukemia ini, yaitu 11 orang Dokter
spesialis penyakit dalam yang bisa menangani penyakit Leukemia.
Keberadaan Sistem Pakar berbasis komputer diharapkan dapat membantu
dokter dalam mengindentifikasi penyakit Leukemia, berdasarkan jenis
penyakit yang ada pada pasien dengan menggunakan sistem pakar,
penelitian ini penting dilakukan pada RSUD Raden Mattaher Jambi
dengan tujuan membuat program sistem pakar bebasis Web dan
meringankan pekerjaan Dokter maupun perawat RSUD Raden Mattaher
Jambi dalam mendiagnosa penyakit tersebut.
Sistem pakar merupakan suatu sistem yang menerapkan aplikasi
komputerisasi yang berusaha menirukan proses penalaran dari seorang
ahlinya dalam memecahkan masalah spesifikasi atau bisa dikatakan
merupakan duplikat dari seorang Pakar karena pengetahuannya
disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan
masalah. Data yang tersimpan dalam database akan menginformasikan
suatu keluhan pengguna dengan akurat dan dapat menyimpulkan jenis
penyakit yang diderita oleh pengguna.
p-ISSN : 1907 - 3984
e-ISSN : 2541 - 1760
Berdasarkan uraian diatas penulis berharap agar penelitian yang
dihasilkan nantinya dapat bermanfaat bagi khalayak dan bagi
pakarnya untuk dapat digunakan sebagai media informasi yang berguna
untuk pengetahuan tentang penyakit leukimia, maka dari itu penulis
mencoba memberikan solusi yang tertuang dalam penelitian yang
berjudul “Sistem Pakar Diagnosis Dini Penyakit Leukimia Menggunakan
Metode Forward Chaining Studi Kasus : RSUD Raden Mattaher
Jambi”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, adapun rumusan msalah pada penelitian
ini adalah Bagaimana Membangun Serta Menerapkan Sistem Pakar
Diagnosis Dini Penyakit Leukimia Menggunakan Metode Forward
Chaining.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan
Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Menghasilkan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Leukimia
secara dini serta mengimplementasikan sistem pakar untuk memberikan
solusi penanganan tentang penyakit Leukimia.
1.3.2. Manfaat
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan ini sebagai berikut :
Diharapkan dapat membantu pasien mendiagnosa penyakit Leukemia,
serta mempercepat kerja dokter RSUD Raden Mattaher Jambi dalam
melakukan pengidentifikasian penyakit Leukimia berdasarkan gejala
yang dimiliki pasien dengan tepat dan akurat sehingga masalah dapat
teratasi dengan cepat.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian terdiri dari: 1. Aplikasi yang dibuat
dapat memberikan
informasi diagnosa secara dini penyakit leukimia.
2. Studi kasus diambil dan dilakukan di RSUD Raden Mattaher
Jambi.
3. Metode infersi yang digunakan adalah metode Forward Chaining
yang mana metode ini adalah metode yang dimulai dengan menampilkan
kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi
akhir.
4. Diagnosis penyakit Leukimia dideteksi berdasarkan gejala-gejala
umum dan klinis yang sering dialami oleh seseorang dan tidak
berdasarkan hasil tes laboratorium.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pakar (Expert System)
Octaviana & Fadlil (2014:25) menyatakan bahwa : Secara umum,
sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar
yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.
Sedangkan menurut Haryadi (2016:62) menyatakan bahwa : Sistem Pakar
adalah cabang dari Artificial Intelligence, dan dikembangkan oleh
komunitas Artificial Intelligence di pertengahan tahun 1960-an.
Sebuah Sistem Pakar dapat didefinisikan sebagai sebuah program
komputer cerdas yang menggunakan pengetahuan dan inferensi prosedur
untuk memecahkan masalah yang cukup sulit yang memerlukan
keahliahan manusia untuk memecahkan solusi.
Dari beberapa definisi sistem pakar diatas, dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa Sistem Pakar yang baik dirancang agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari
para ahli. Dengan Sistem Pakar ini, orang awampun dapat
menyelesaikan masalah yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan
dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga
akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat
berpengalaman
2.1.1. Manfaat Sistem Pakar
Sistem pakar menjadi sangat populer karena sangat banyak kemampuan
dan manfaat yang diberikannya, antara lain (Sutojo,
2011:160):
1. Meningkatkan produktifitas, karena sistem pakar dapat bekerja
lebih cepat daripada manusia.
2. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang
pakar.
3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan
mengurangi kesalahan.
4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang
5. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya
6. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar
7. Andal. Sistem pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan
atau sakit.
8. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. Integrasi sistem pakar
dengan sistem komputer lain membuat sistem lebih efektif dan
mencakup lebih banyak aplikasi
p-ISSN : 1907 - 3984
e-ISSN : 2541 - 1760
42 LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI
9. Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak
pasti. Berbeda dengan sistem komputer konvensional, sistem pakar
dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap. Pengguna dapat
merespons dengan: “tidak tahu” atau “tidak yakin” pada satu atau
lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan
memberikan jawabannya.
10. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi lebih
berpengalaman karena adanya fasilitas penjelas yang berfungsi
sebagai guru.
11. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena
sistem pakar mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.
2.2. Metode Forward Chaining
Yuwono dkk, (2017:137) menyatakan bahwa Metode inferensi berperan
sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi memandu
proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan basis
pengetahuan yang tersedia. Di dalam metode inferensi terjadi proses
untuk memanipulasi atau mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang
di simpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau
kesimpulan. Dalam prosesnya metode inferensi menggunakan strategi
penalaran dan strategi pengendalian. Sistem pakar adalah aplikasi
berbasis komputer yang di gunakan untuk menyelesaikan masalah
sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar.
Pada metode sistem pakar ini ada beberapa metode rancangan sistem
pakar dalam bentuk metode forward chaining dan backward chaining.
Dari ke dua metode ini penulis menggunakan metode forward chaining
karena merupakan cara yang efisien untuk memecahkan masalah yang di
modelkan sebagai masalah pemilihan yang terstruktur, berikut
perbedaan di antara kedua metode sistem pakar
Runut Maju (Forward Chaining). Runut maju atau pelacakan ke depan
berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini,
data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan,
kemudian aturan tersebut dijalankan. Mungkin proses menmbahkan data
ke memori kerja. Proses diulang sampai ditemukan satu hasil.
Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari
aturan IF-THEN
Gambar 1. Diagram Pelacak ke Depan (Forward Chaining)
Sumber: Haryadi, (2016:8)
2.3. Penyakit Leukimia
Leukemia berasal dari bahasa yunani yaitu Leukos-Putih dan
Haima-Darah yang merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
proliferasi dini yang berlebihan dari sel darah putih. Leukemia
merupakan keganasan yang sering dijumpai tetapi hanya merupakan
sebagian kecil dari kangker secara keseluruhan. Leukemia biasanya
terjadi pada orang- orang paruh usia atau orang lebih tua, meskipun
ia juga dapat terjadi pada anak-anak. Leukimia terbagi menjadi 4
kelompok :
a. Leukimia Mailogenus Akut AML mengenai sel sistem matopeotik yang
kelak berdiferensi ke semua sel mieloid, monosit, granulosit,
eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena,
penyakit ini meningkat sesuai pertambahan usia.
b. Leukimia Mielogenus Kronis CML juga dimasikkan kedalam sistem
keganasan sel mieloid. Namun banyak sel normal dibandingkan bentuk
akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. CML jarang menyerang
individu dibawah umur 20 tahun.
c. Leukimia Limfositik Akut ALL dianggap sebagai proliferasi ganas
limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak, laki-laki lebih banyak
dibandingkan anak perempuan, puncak insiden ini usia 4 tahun,
setelah 15 tahun ALL jarang terjadi.
d. Leukimia Limfosit Kronis CLL merupakan kelainan ringan mengenai
individu usia 50 sampai 70 tahun. Pasien tidak menunjukan gejala
baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik.
III. PEMBAHASAN
Input dari sistem pakar diagnosis dini penyakit leukimia
menggunakan metode forward chaining adalah :
p-ISSN : 1907 - 3984
e-ISSN : 2541 - 1760
LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 43
1. Data Pasien, yaitu data yang terkait dengan identitas pasien di
sistem yang meliputi, id pasien, nama, alamat, usia, jenis kelamin,
tanggal lahir, dan tanggal kunjungan.
2. Data Gejala, yaitu data berbagai macam gejala-gejala dari
penyakit leukimia yang diderita oleh pasien.
3. Data Penyakit Leukimia dan Gejala, yaitu data berbagai macam
jenis penyakit beserta solusi dan pencegahannya
4. Inferensi atau Penelusuran fakta, termasuk fakta-fakta yang ada
dan masuk dari salah satu jenis penyakit leukimia pada
pasien.
3.2. Kebutuhan Proses
Proses dari sistem pakar diagnosisdini penyakit leukimia
menggunakan metode forward chaining studi kasus rumah sakit Raden
Mattaher Jambi adalah : Proses diagnosa penyakit Leukimia pada
pasien berupa data pasien, data gejala, data penyakit leukimia dan
data gejala infrensi penelusuran fakta.
3.3. Kebutuhan Keluaran
Keluaran dari sistem pakar diagnosis dini penyakit leukimia
menggunakan metode forward chaining studi kasus RSU Raden Mattaher
Jambi adalah :
1. Laporan Data Pasien 2. Laporan Data Diagnosa Pertanggal 3.
Laporan Data Diagnosa Perbulan 4. Laporan Data Diagnosa
Perperiode
3.4. Kebutuhan Antarmuka
Antarmuka yang diinginkan pada sistem pakar diagnosis dini penyakit
leukimia menggunakan metode forward chaining studi kasus RSU Raden
Mattaher Jambi adalah :
1. Halaman Login 2. Antarmuka Halaman Administrator 3. Antarmuka
Halaman Data Gejala 4. Antarmuka Halaman Data Penyakit 5. Antarmuka
Halaman Pengetahuan 6. Antarmuka Halaman Proses Diagnosa 7.
Antarmuka Halaman Hasil Diagnosa
3.5. Kerangka Kerja Penelitian
Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini dilakukan pada
beberapa tahapan, yang mengerah kepada model waterfall diagram
terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Kerja Penelitian Model Waterfall
Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan
diatas, maka dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan pencarian landasan-
landasan teori yang diperoleh dari berbagai buku dan juga internet
untuk melengkapai penelitian dari konsep teori yang ada sehingga
memiliki landasan dari keilmuan yang baik dan sesuai.
2. Data Empiris Pada Tahapan ini penulis mencari data-data yang
terkait tentang penyakit, gejala serta pengobatan dari penyakit
Leukemia.
3. Menganalisa Sistem Pada tahap ini dilakukan proses menganalisa
data gejala dan penyakit serta menganalisa metode Forward Chaining
agar dapat menerapkan metode di data yang sudah ada dengan
wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa
terhadap proses memahami permasalahan penyakit Leukemia guna
mendapatkan informasi terhadap fokus masalah yang dihadapi, serta
bertanya langsung dengan bebagai narasumber dan dokter yang
bertugas serta. Penulis juga mencari buku–buku dan jurnal untuk
memperkuat data yang sebenarnya.
4. Perancangan Sistem Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem
dengan menggunakan metode forward chaining.
5. Desain Sistem Pada tahapan ini peneliti merancang desain
interface, desain tabel, database pada sistem yang akan di
bangun.
6. Input, Proses, Output Input yang terjadi pada sistem yang akan
di bangun ini berupa data gejala, data penyakit dan membuat rule
pada pohon keputusan sedangkan proses pasien melakuakan interaksi
tanya jawab dengan sistem. Output yang di hasilkan dari sistem ini
yaitu berupa
p-ISSN : 1907 - 3984
e-ISSN : 2541 - 1760
laporan yang berisikan hasil diagnosa penyakit Leukemia.
7. Pengujian program Pengujian sistem ini yang diterapkan bertujuan
untuk mengetahui kemampuan dan keefektifan suatu program sehingga
mengetahui kelemahan sistem, kendala sistem, beserta kekurangan
dari sistem program dan dilakukan pengkajian ulang terhadap
aplikasi ini beserta perbaikan agar aplikasi menjadi efektif dan
menjadi lebih baik dan sempurna.
8. Disiminasi Produk Pada tahapan ini penulis melakukan
penyebarluasan produk yang dihasilkan berupa sistem pakar berbasis
website guna membantu pasien dan dokter.
9. Produk Pada tahapan ini produk yang di hasilkan berupa sistem
pakar untuk mendiagnosa penyakit Leukemia. Sebuah layanan yang
nantinya bisa diharapkan dapat membantu pasien dan dokter.
3.6. Perancangan Sistem
Alat bantu yang digunakan oleh penulis untuk menggambarkan suatu
aliran dan sampai proses Sistem Pakar Diagnosa Dini penyakit
Leukemia pada pasien yang akan dibangun menggunakan Data Flow
Diagram (DFD) yang terdiri dari Diagram Konteks, Diagram level 0
(zero) dan Diagram Detail/rinci.
DeMarco dan Gane Sarson (dalam Sutabri 2012: h 116) menyatakan DFD
adalah: “Data flow diagram (DFD) adalah suatu network yang
menggambarkan suatu sistem automat atau komputerisasi, manualisasi,
atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam
bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai
dengan aturan mainnya.
Gambar 3. Konteks Diagram
Gambar 3 di atas merupakan proses gambaran umum sistem pakar
diagnosa leukimia menggunakan metode forward chaining yang nantinya
akan dikelola oleh admin, sebagai pengelola sistem aplikasi, pasien
sebagai penerima informasi berupa hasil diagnosa dari dokter, dan
dokter/pakar bertugas mendiagnosa penyakit dan menerima hasil
laporan diagnosa pasien yang dibantu oleh sistem. Proses
selanjutnya dijelaskan secara rinci melalui tahapan proses diagram
level 0 (zero) dan diagram rinci seperti gambar 4 dan gambar
5.
c. Admin
Data Penyakit Dan Solusi
Gambar 4. Diagram 0 (zero)
Berdasarkan gambar di atas, maka proses sistem pada diagnosa
penyakit leukimia akan diuraikan lebih rinci berdasarkan konteks
diagram dan diagram level 0 menjadi diagram rinci.
Gambar 5. Diagram Rinci
Implementasi adalah kegiatan dimana perancangan diterjemahkan
menjadi suatu program yang dapat dioperasikan. Pada kegiatan ini
dilakukan pengkodean program dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan database MySQL. Adapun rancangan hasil implementasi dari
sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
p-ISSN : 1907 - 3984
e-ISSN : 2541 - 1760
1. Halaman Login Tampilan halaman login pengguna digunakan sebagai
awal masuk kehalaman Sisem Pakar Diagnosa Penyakit Leukemia
Menggunakan Metode Forward Chaining Studi Kasus : Rsud Raden
Mattaher Jambi.
Gambar 6. Halaman Login
2. Antarmuka Halaman Administrator Halaman login merupakan halaman
utama yang diakses oleh admin. Pada halaman ini, digunakan oleh
Admin Sistem Pakar untuk mengedit dan menghapus serta menambah
data-data barang seperti gejala,penyakit dan solusi, pengetahuan
serta melihat laporan
Gambar 7. Halaman Admin
3. Antarmuka Halaman Data Gejala. Form ini digunakan oleh Admin
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Leukemia untuk, mengedit dan
menghapus serta menambah data-data gejala
Gambar 8. Antarmuka Halaman Data Gejala.
4. Antarmuka Data Halaman Penyakit Form ini digunakan oleh Admin
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Leukemia untuk, mengedit dan
menghapus serta menambah data-data penyakit
Gambar 9. Antarmuka Data Penyakit
5. Antarmuka Data Halaman Pengetahuan Form ini digunakan oleh Admin
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Leukemia untuk, mengedit dan
menghapus serta menambah data-data pengetahuan.
Gambar 10. Antarmuka Data Pengetahuan
6. Antarmuka Halaman Proses Diagnosa Form ini digunakan oleh Pasien
untuk melakukan diagnosa penyakit seperti yang terlihat pada gambar
11.
Gambar 11. Antarmuka Proses Diagnosa
7. Antarmuka Halaman Hasil Diagnosa Form ini digunakan oleh Admin
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Leukemia untuk, Melihat dan mencetak
data-data hasil diagnosa.
Gambar 12. Antarmuka Halaman Hasil Diagnosa
p-ISSN : 1907 - 3984
e-ISSN : 2541 - 1760
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil implementasi dan analisis kinerja Sistem Pakar
Diagnosis Dini Penyakit Leukimia Menggunakan Metode Forward
Chaining Studi Kasus : RSUD Raden Mattaher Jambi, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Telah dihasilkan sebuah Sistem Pakar Diagnosis Dini Penyakit
Leukemia Dengan Metode Forward Chaining sistem yang dapat
mendiagnosa penyakit kanker (leukemia) darah secara tepat dan
akurat.
2. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Leukemia dengan Metode Forward
chaining dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit leukemia
dengan tingkat kepercayaan yang telah ditentukan oleh pakar
terhadap gejala- gejala yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya
suatu penyakit leukemia.
3. Sistem ini akan berjalan optimal jika seorang atau sekelompok
pakar dalam hal ini dokter ahli telah mendefinisikan secara jelas
setiap gejala penyakit terhadap kemungkinan terjadinya penyakit
leukemia.
4.2. Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam upaya pengembangan sistem aplikasi ini di masa yang akan
datang, yaitu:
1. Aplikasi dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman
lain yang barbasis Website atau Android.
2. Aplikasi dapat dibagun dengan menggunakan bahasa pemrograman
lain yang barbasis Website atau Android.
3. Dapat dikembangkan dengan menambah gejala-gejala yang lainnya
melalui sumber- sumber terkait.
DAFTAR REFERENSI
Haryadi. 2016. “Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Aturan Untuk
Menentukan Mata Kuliah Yang Akan Diambil Ulang (Remedial) Dengan
Metode Forward Chaining ”. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat:
Menara Ilmu, Vol. X Jilid 1 No. 64 Februari 2016.
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarail
mu/article/view/96.
Octaviana Y., Fadlil A. 2014. “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
Penyakit Pada Saluran Pernafasan Dan Paru Menggunakan Metode
Certainty Factor”. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 2, No. 2, Juni 2014
http://journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/articl e/view/2642.
Sutabri. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sutojo, T. 2011. “Kecerdasan Buatan”. Yogyakarta: Andi.
Yuwono D., dkk. 2017.“Penerapan Metode Forward Chaining dan
Certainty Factor Pada Sistem Pakar Diagnosa Hama Anggrek Coelogyne
Pandurata”. Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer (KLIK) Universitas Ahmad
Dahlan Indonesia, Vol. 04, No. 02 September 2017,
http://klik.ulm.ac.id/index.php/klik/article/vie w/89.
“4 Struktur Organisasi RSUD Raden Mattaher Jambi”.
http://www.rs-mattaher.com/. 18 Maret 2014.
http://www.rs-mattaher.com/ tentang-kami/struktur-organisasi/
IDENTITAS PENULIS
Nama : Fattachul Huda Aminuddin NIDN/NIK : 1016039301/19.114 TTL :
Tulungagung, 16 Maret 1993 Alamat : Desa Suka Makmur Kec
Sungai Bahar, Muaro Jambi Email :
[email protected] No. Hp :
085367875828