Silvie Pemicu 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt tentang saraf tepi

Citation preview

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    1/133

    Pemicu 7

    Silvie A.W

    Blok saraf dan kejiwaan

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    2/133

    LO I

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    3/133

    Anatomi dan Histologi Sistem SarafTepi

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    4/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    5/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    6/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    7/133

    Anatomi Sistem Saraf Tepi

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    8/133

    Dermatoma

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    9/133

    Ventralis (anterior) Terbentuk dari akson

    sel cornu anterioryang terletak disubstantia griseamedula spinalis

    Dorsalis (posterior) terjadi hubungan

    erat dengan radixventralisganglionspinalis (ganglion

    radix dorsalis)

    RADIX

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    10/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    11/133

    Jumlah Medula spinalis daerah Menuju

    8 pasang Servix Kulit kepala, leher dan otot

    tangan

    12 pasang Punggung Organ-organ dalam

    5 pasang Lumbal/pinggang Paha

    5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki

    1 pasang koksigeal Sekitar tulang ekor

    SISTEM SARAF SPINALIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    12/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    13/133

    TRAKTUS CORDA SPINALIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    14/133

    1. Pleksus cervicalis mempengaruhi leher,

    bahu, diafragma.

    2. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian

    tangan.

    3. Pleksus lumbo sakralis mempengaruhi

    bagian pinggul dan kaki.

    PLEKSUS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    15/133

    BRACHIALIS PLEXUS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    16/133

    BRACHIALIS PLEXUS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    17/133

    BRACHIALIS PLEXUS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    18/133

    BRACHIALIS PLEXUS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    19/133

    LUMBAR PLEXUS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    20/133

    LUMBAR PLEXUS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    21/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    22/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    23/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    24/133

    Spinal Nerves

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    25/133

    Histologi

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    26/133

    Sistem saraf tepi

    Komponen utama

    Saraf ganglia

    Ujung saraf

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    27/133

    Serabut saraf

    Terdiri atas akson yang dibungkus selubung

    khusus yang berasal dari sel ektodermal

    Sel penyelubung

    saraf tepi : sel Schwann

    Saraf pusat : oligodendrosit

    Serabut saraf tak bermielin (diameter akson kecil)

    Serabut saraf bermielin (diameter akson lebih

    tebal)

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    28/133

    Suatu lapisan yang melingkari akson secarakonsentris & terdiri atas lipid & neurokeratin.

    Dalam keadaan segar berwarna putih.

    Dengan Mikroskop cahaya

    terlihat sebagai silinderyang terputus-putus, karena pada jarak 0,11,5 mmterdapat celah pada selubung yang dikenal sebagainodus Ranvier atau pinggetan Ranvier.

    Pada pulasan perak nodus Ranvier terisi endapanperak yang dikenal sebagai palang Ranvier.

    SELUBUNG MIELIN

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    29/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    30/133

    Sama seperti pada insulator pada kawat listrik.Arus listrik meloncat dari nodus Ranvier yangsatu ke nodus Ranvier berikutnya dengan

    sangat cepat (saltatory conduction). Kecepatan rambat saraf listrik pada saraf yang

    bermielin jauh lebih cepat dibandingkandengan saraf tanpa mielin.

    FUNGSI SELUBUNG MIELIN

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    31/133

    Berdasarkan ada atau tidak adanya selubung mielin,serat saraf (akson) di SSP dan SST dibagi menjadi:

    1. Serat saraf bermielin

    Pada SSP mielin dibentuk oleh sel oligodendroglia.

    Pada SST mielin dibentuk oleh sel schwann.

    2. Serat saraf tak bermielin

    Pada SSP serat saraf ini hanya dilingkupi olehJaringan ikat (prosesus sitoplasma dari

    oligodendroglia).Pada SST hanya diselubungi oleh selubung selschwann.

    KLASIFIKASI SELUBUNG MIELIN

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    32/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    33/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    34/133

    Histologi Medula Spinalis

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    35/133

    Fisiologi Sistem Saraf Tepi

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    36/133

    SISTEM SARAF TEPI

    Membawa Informasiaferen ke SSP.

    Membawa perintaheferen ke otot.

    Terdiri dari 12 pasangserabut saraf otak dan 31pasang serabut sarafsumsum tulangpunggung

    Hole, Human Anatomy & Physiology,

    10th ed

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    37/133

    Ganglia adalah kumpulan neuron yang letaknyadiluar SSP.

    Ada 2 macam ganglia yaitu:

    1. Ganglia Kranio-spinal (sensorik)yang terdiri atassaraf kranial dan saraf spinal.

    2. Ganglia Autonom yang berfungsi motorikdanberhubungan dengan sistim saraf otonom.

    Ganglion ini terbagi menjadi 2 yaitu ganglionsimpatis dan parasimpatis

    GANGLIA

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    38/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    39/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    40/133

    Sistem Saraf Otonom

    Mengatur fungsi lingkungan dalam tubuh, spt:jantung, lambung, usus dan bbrp kelenjar (pankreas,ludah, dan medula adrenal).

    Dibagi mjd:

    Sstm simpatis

    Sstm parasimpatis

    Menggunakan perantara neurotransmiter sbg

    perantara: Asetilkolinutk parasimpatis

    Norepinefrinutk simpatis

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    41/133

    Perbedaan sistem saraf motorik dan

    otonom

    1. Motorik : mengatur

    pergerakan otot2 rangka

    : otot kaki saat berjalan,

    otot leher saatmenggerakan badan

    1. Otonom: mengatur

    otot2 polos (kelenjar,

    jantung, dan lambung)

    2. Motorik : Volunter 2. Otonom : Involunter

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    42/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    43/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    44/133

    Organ Simpatis Parasimpatis

    Otak Peningkatan

    kewaspadaan

    Menurunkan

    kewaspadaan

    Genitalia Ejakulasi Ereksi

    Metabolisme Meningkat Menurun

    Jantung Denyut meningkat Denyut lambat

    Tek.darah Meningkat Menurun

    Pembuluh darah Menyempit Melebar

    Saluran

    pernapasan

    Melebar(bronkodilatasi) Menyempit

    (bronkokonstriksi)

    Saluran

    pencernaan

    Gerakan usus menurun Gerakan usus

    meningkatMata Pupil membesar

    (dilatasi)

    Pupil menyempit

    (miosis)

    Kel keringat Meningkat Tidak ada

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    45/133

    Perbedaan Kelumpuhan UMN dan LMN

    Kelumpuhan UMN Kelumpuhan LMN

    hipertoni

    hiperrefleksi

    tidak ada atrofi pada otot-

    otot yang lumpuh

    refleks patologik +

    klonus

    refleks automatismusspinalis

    atoni

    arefleksi

    atrofi

    refleks patologik -

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    46/133

    LO II

    mm. LMN

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    47/133

    LMN DAN KELAINANNYA

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    48/133

    Adalah neuron yang menyalurkan impuls

    motorik pada bagian perjalanan terakhir ke sel

    otot skeletal

    Macamnya

    motor neuron

    Berukuran besar ( diameter 12-20 )

    motor neuron Berukuran kecil (diameter 2-8 )

    DEFINISI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    49/133

    Kelainan

    LMN

    UMN

    Cornu

    SST

    (Neuropathy)

    NMJ

    Otot

    Radiks

    Myestenia

    Gravis

    Carpal tunnel

    syndrome

    Tarsal tunelsyndrome

    Peroneal palsy

    Guillain Barre

    syndrome

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    50/133

    KEL

    AINAN

    PADALMN

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    51/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    52/133

    Lumpuh ringan (paresis)

    Lumpuh mutlak (paralisis)

    Atrofi otot

    Fasikulasi

    Hilangnya reflek fisiologis

    TANDA DAN GEJALA

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    53/133

    1) Kelainan saraf tepi (Neuropati)

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    54/133

    Definisi

    Kelainan pada saraf yang membawa

    informasi dari dan ke otak & medula spinalis.

    Hal ini dapat menyebabkan nyeri, hilangnya

    sensitivitas dan ketidakmampuan untukmengontrol otot.

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    55/133

    Etiologi

    Dalam keadaan normal SST : Membawa informasi dari SSPke otot dan organ

    Menghantarkan informasi dari kulit,persendian danorgan lainnyake otak.

    Jika terjadi hambatan pada aliran saraf tepikelainan pada tekanan darah, pencernaan dansejumlah proses fisiologis tubuh lainnya.

    Neuropati perifer terbagi menjadi 2 : Mononeuropathyjika mengenai 1 saraf atau

    kelompok saraf tertentu.

    Polineuropathyjika mengenai banyak jenis saraf.

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    56/133

    Neuropati PeriferKerusakan pada saraf dapat terjadi karena :

    1. Penyakit herediter Penyakit Charcot-Marie-Toot

    Ataksia Friedreichs

    2. Penyakit sistemik danmetabolik

    Diabetes (diabetik neuropati) Defisiensi vitamin (terutama

    vitamin B-12)

    Konsumsi alkohol berlebihan(alkoholik neuropati)

    Uremia (gagal ginjal)

    Kanker

    3. Infeksi atau inflamasi AIDS

    Hepatitis

    Difteri

    Guillain-Barre syndrome

    Leprosi Penyakit lyme

    Polyartritis nodosa

    Artritis rheumatoid

    Sarkoidosis

    Sindrom sjogren

    Sifilis

    Lupus Eritematosus Sistemik

    Amiloidosis

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    57/133

    Klasifikasi Neuropati Perifer

    1. Mononeuropatia. Penyakit saraf kranialb. Saraf ekstremitas atasc. Saraf ekstremitas bawahd. Sindrom mononeuropati

    multipel

    2. Polineuropati didapata. Neuropati autoimunb. Polineuropati

    paraproteinemiac. Neuropati paraneoplasticd. Polineuropati infeksi

    e. Neuropati toksik danmetabolik

    f. Neuropati disertai penyakitsistemik

    3. Neuropati periferherediter

    4. Neuropati autoimunterdiri dari :

    a. Guillain-Barre Syndromeb. Chronic Inflammatory

    DemyelinatingPoliradiculoneuropathy(CIDP)

    c. Multifocal MotorNeuropathy

    M th

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    58/133

    Mononeuropathy

    Kerusakan saraf perifer tunggal

    Etiologi : cedera atau trauma fisik seperti dari kecelakaan tekanan pada saraf yg berkepanjangan seperti di

    kursi roda atau tempat tidur,atau gerakan tekananberulang

    Contoh :Carpal tunnel syndrome Orang-orang yang bekerja

    memerlukan gerakan pergelangan tangan berulang (buruhfisik, menggunakan keyboard komputer untuk waktu lama)

    Palsy N. ulnaris terjadi ketika saraf yang lewat dekatpermukaan kulit pada siku rusak.

    Palsy N .Radialdisebabkan oleh cedera pada saraf yangberjalan sepanjang lengan bawah.

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    59/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    60/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    61/133

    l l k

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    62/133

    Multipleks Mononeuritis

    sindrome berat yang diakibatkan oleh autoimun pada

    pembuluh darah yg memperdarahi saraf tepi ,yg disebabkan

    oleh inflamasi,sumbatan,dan iskemia

    Diagnosa banding : stroke multipel,regional peripheral nerve

    sindromes,polineuropaty atipik,dan multiple compressive

    mononeuropathies

    Penatalaksanaan

    Dekompensasi akut : imunosupresif yg kuat (IV

    cyclophosphamid,dosis tinggi kortikosteroid,atau keduanya)

    Gejala respirasi: ventilasi mekanik

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    63/133

    Peroneal palsy

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    64/133

    Peroneal palsy

    Kerusakan pada nervous peroneal yang

    berdampak kehilangan pergerakan atau

    sensasi di kaki dan tungkai

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    65/133

    Etiologi

    Karena tekanan dari luar

    Entrapment

    Trauma

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    66/133

    Faktor risiko

    Penurunan berat badan

    Pekerjaan yang memerlukan berjongkok dan

    bersujud (mis : petani)occupational

    peroneal palsy

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    67/133

    Gejala klinis

    Lesi pada kaput fibula

    Jika ke 2 cabang terkena (superfisial dan profunda)

    menimbulkan parese/paralise jari kaki, dorso fleksi

    kaki dan jari kaki, serta bagian lateral distal daritungkai bawah

    Jika hanya cabang profunda yang terkena,

    menimbulkan deep peroneal nerve syndrome

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    68/133

    Gejala klinis

    Anterior tibial (deep peroneal) nerve syndrome Saraf ini bisa terkena cedera pada kaput fibula atau lebih

    distal

    Kelainan ini menimbulkan parese/paralise jari kaki dandorsofleksi kaki

    Gangguan sensoris terbatas pada kulit di sela jari-jariantara jari kaki 1dan 2

    Saraf ini dapat juga tertekan pada pergelangan kaki,sehingga menyebabkan anterior tarsal tunnel syndromeyang menimbulkan gejala parese danatropi padaM.extensor digitorum brevis. Sedangkan gangguansensoris bisa terdapat atau tidak pada kulit di sela jari-jariantara kaki 1 dan 2

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    69/133

    Gejala klinis

    Superficial peroneal nerve syndrome

    Lesi bisa pada kaput fibula atau lebih distal

    Menimbulkan parese dan atropi pada M.Peronei

    dan gangguan eversi kaki

    Gangguan sensoris pada kulit bagian lateral distal

    tungkai bawah dan dorsum kaki, sedangkan kulit

    di sela jari-jari antara jari kaki 1 dan 2 masih baik

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    70/133

    Gejala Klinis

    Menurut penyebabnya

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    71/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    72/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    73/133

    Differential diagnosis

    Radikulopati L5

    Post operasi pinggul

    High aciatic mononeuropathy yang mengenai

    serabut peroneus kommunis

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    74/133

    Terapi

    Konservatif, menghindari faktor kompresi

    Operasi

    Physical therapy

    Polineuropathy

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    75/133

    Kategori Proses spesifik

    Penyakit infeksi Kusta

    Infeksi HIV

    Borreliosis (penyakit lyme)

    Penyakit inflamasi Guillan Barre syndrome

    Chronic inflamatory demyelinating polyneuropaty

    Mutifocal motor neuropaty

    Colagen vascular desease (RA ,sarcoidosis,sjogren sindrome)

    Vasculitis

    Penyakit sistemik oDiabetes melitusoGagal ginjal kronik

    oDisfungsi thyroid dan parathyroid

    oNeuopathy paraneoplastic

    oParaproteinemia

    oAmiloidosis

    oDefisiensi vitamin

    oCritical ilness neuropathyoAcute intermitent porphirya

    Kelainan genetik Hereditary motor sensorry neuropathies (cahrcot-Marie-Tooth family of

    desease)

    Hereditary sensory and autonomic neuropathies

    toxin Obat terapi (chemotherapy agent,antivirus,statin)

    Drug of abuse (alkohol,aromatic hidrocarbon)

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    76/133

    Penyakit defisiensiEtiologi gejala

    Def.tiamin, as.nikotinat, as.pantoneat Karena malnutrisi, muntah2,hamil

    Def.tiaminnyebabin kardiomiopati dan g3

    mesensefalon (wernicks encephalopaty)

    paralis, nigtasmus, ataksia, demensia.

    Def. asam nikotinat Pelagra:

    demensia ringanDermatitis pada tubuh yang kena matahari

    Glositis

    Diare

    Def. piridoksin Karena pengobatan jangka panjang dengan

    izoniasid

    kejang2Def. sianokobalamin Biasanya akan menyebabkan anemia

    megaloblastik dan gejala ringan neuropati

    perifer

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    77/133

    Gangguan metabolismeKelainan Etiologi gejala

    DM Neuropati krn DM yang lama

    dan tidak terkontrol

    Gejala mirip pada lesi

    ganglion radiks posterior

    hipestesia perifer

    sensasi getar hilang

    Porfiria Gangguan met porfirin

    nyebabin neuropati motorikasimetris

    Nyeri perut

    gangguan mental

    Karsinomatosa Belum jelas Adanya neurpati sensorik

    atau sensorimotor pada

    karsinoma

    protein CSS meningkat

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    78/133

    Guillain barre syndrome

    f

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    79/133

    Definisi

    Suatu kelainan sistem saraf akut dan difusyang mengenai radiks spinalis dan sarafperifer, kadang-kadang juga saraf kranialis,

    biasanya timbul setelah infeksi.

    d l

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    80/133

    Epidemiologi

    1-2 kasus dari 100.000 populasi per tahun

    Etiologi masih idiopatik, berhubungan dengan infeksi(infeksi pernapasan atau infeksi gastrointestinal)

    Penelitian menyebutkan bahwa insidensi terbanyak diIndonesia adalah dekade I, II,III (dibawah usia 35 tahun)dengan jumlah penderita laki-laki dan wanita hampir

    sama.

    Jarang mengenai usia dibawah 2 tahun.

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    81/133

    Kl ifik i

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    82/133

    KlasifikasiSubtipe GBS Gejala Antibodi

    Acute inflammatory

    demyelinating

    polineuropathy (AIDP)

    Paralisis asenden

    Gejala penurunan sensorik

    Nonspesifik

    Acute motor axonal

    neuropathy (AMAN)

    Paralisis flaccid

    Sering dengan infeksi

    Campilobacter jejuni

    IgG anti-GM1IgG anti-GD1a

    Acute motor sensory axonal

    neuropathy (AMSAN)

    Akut (< 1 minggu)

    Kuadriparesis

    Sering membutuhkan

    ventilasi

    IgG anti-GM1

    Miller Fisher syndrome AtaksiaArefleksia

    Oftalmoplegia

    IgG anti-GQ1b

    E i l i

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    83/133

    Etiologi

    Infeksi pada pernapasan Infeksi Gastrointestinal oleh :

    Campylobacter jejuni (penyebab tersering)

    Pneumonia mikoplasma Penyakit lyme

    Infeksi virus

    Famili herpes seperi: Cytomegalovirus (CMV), Epstein-

    Barr virus (EBV), HIV, Hepatitis A dan B. Operasi dan trauma (belum diketahui

    penyebabnya)

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    84/133

    GBS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    85/133

    GBS

    suatu polineuropati yang bersifat ascendingdan akut yang sering terjadi setelah 1 sampai3 minggu pasca infeksi akut.

    SGB merupakan suatu sindroma klinis yangditandai adanya paralisis flasid yang terjadisecara akut berhubungan dengan prosesautoimun dimana targetnya adalah saraf

    perifer, radiks, dan nervus

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    86/133

    P t fi i l i

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    87/133

    Patofisiologi

    Contoh :

    Infeksi campilobacter jejuni ,HIV dan EBVreaksi autoimunantimielin antibodi

    kerusakan aksonalGullain-Barre Syndrome. Reaksi imun yang menyerang ganglion pada

    saraf perifer belum sepenuhnya diketahui.

    Menurut penelitian seseorang dengan gejalaGBS berhubungan dengan faktor-host (tipe-HLA)

    k k f k i i l i B kti b kti

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    88/133

    kerusakan saraf mekanisme imunologi. Bukti-bukti

    :

    1. agen infeksious pada saraf tepi.2. adanya auto antibodi terhadap sistem saraf tepi

    3. didapatkannya penimbunan kompleks antigen

    antibodi dari peredaran pada pembuluh darah saraf

    tepi yang menimbulkan proses demyelinisasi saraftepi.

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    89/133

    G ill i B S d

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    90/133

    Guillain-Barre Syndrome

    a. Limfosit berada pada dinding pembuluh endoneurialdan melewati dinding pembuluhlimfositberkembang (pada tahap ini tidak ada kerusakansaraf).

    b. Makin banyak limfosit yang masuk ke jaringanmerusak serabut mielinakson terganggu(segmental demyelination)

    c. Lesi makin membesarmerusak serabut mielinakson terpisah

    d. Akson terpisah sampai ke bagian proksimal karena lesiberkembang dengan cepatkerusakan badan selsaraftidak dapat ber-regenerasi. Impuls hanyaberasal dari inervasi otot serabut saraf motorik yangtidak terkena.

    Hari ke 3 / 4 : edema

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    91/133

    Hari ke 3 / 4 : edema

    Hari ke 5 : timbul pembengkakan dan iregularitas

    selubung myelin Hari ke 9 : terlihat beberapa limfosit

    Hari ke 11 : terlihat makrofag

    Hari ke 13 : poliferasi sel schwan

    Perubahan padamyelin, akson, dan selubung schwan

    hari ke 66 : sebagian radiks dan saraf tepi telah

    hancur

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    92/133

    Gejala

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    93/133

    Gejala

    a. Gejala Klinis : Parasteria dan kekakuan pada jari tangan dan kaki, biasanya

    ekstremitas bawah lalu ke ekstremitas atas (paralisis asenden)

    Nyeri terutama pada pangkal paha,paha dan punggung.

    Rasa terbakar pada jari tangan dan kaki

    Penurunan sampai hilangnya refleks tendon

    Diplegia

    Limfadenopati atau splenomegali (pada infeksi virus)

    Gangguan fungsi autonom (takikardi)

    Retensi urin

    Pada kasus beratparalisis saraf okular motorik dan pupil tidakbereaksi.

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    94/133

    b. Ciri-ciri kelainan cairan serebrospinal

    Protein CSS. Meningkat setekah gejala 1 minggu

    atau terjadi peningkatan pada LP serial

    Jumlah sel CSS < 10 MN/mm3

    Varian:

    Tidak ada peningkatan protein CSS setelah 1 minggugejala

    Jumlah sel CSS: 11-50 MN/mm3

    c. Gambaran elektrodiagnostik

    Biasanya kecepatan hantar kurang 60% darinormal.

    3 FASE PERJALANAN KLINIS GBS

    1) Fase progresif

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    95/133

    1) Fase progresifo berlangsung 2-3 minggu, sejak timbulnya gejala awal sampai gejala menetap

    o timbul nyeri, kelemahan progresif dan gangguan sensorik

    o Terapi secepatnya akan mempersingkat transisi menuju fase penyembuhan,dan mengurangi resiko kerusakan fisik yang permanen

    2) Fase plateauo tidak didapati baik perburukan ataupun perbaikan gejala

    o Serangan telah berhenti, namun derajat kelemahan tetap ada sampai dimulai

    fase penyembuhan

    o Terapi ditujukan terutama dalam memperbaiki fungsi yang hilang atau

    mempertahankan fungsi yang masih ada

    3) Fase penyembuhan

    o Sistem imun berhenti memproduksi antibody yang menghancurkan myelin,dan gejala berangsur-angsur menghilang

    o Terapi pada fase ini ditujukan terutama pada terapi fisik

    o Kebanyakan penderita mampu bekerja kembali dalam 3-6 bulan

    Diagnosis

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    96/133

    Diagnosis

    Spinal Tap Techniquemenganalisa cairan disekitar spine(GBS) mengandung sejumlah

    besar protein

    Electromyographymelihat kontraksi dariototmenentukan kelumpuhan berasal dari

    otot/ nervus(GBS) fungsi nervus berkurang

    karena penghancuran

    KRITERIA DIAGNOSTIK

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    97/133

    Kriteria diagnostik sindrom Guillan Barre

    Temuan yang dibutuhkan untuk diagnosis

    oKelemahan progresif kedua anggota gerak atau lebihoArefleksia

    Temuan klinis yang mendukung diagnosis :

    vGejala atau tanda sensorik ringan

    vKeterlibatan saraf kranialis (bifacial palsies) atau saraf kranial lainnyavPenyembuhan dimulai 2-4 minggu setelah progresivitas berhenti

    vDisfungsi otonom

    vTidak adanya demam saat onset

    vProgresivitas dalam beberapa hari hingga 4 minggu

    vAdanya tanda yang relatif simetris

    Temuan laboratorium yang mendukung diagnosis:

    Peningkatan protein dalam CSS dengan jumlah sel

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    98/133

    CSS

    EMG

    Pemeriksaan darah

    peningkatan immunoglobulin IgG, IgA, dan IgM,

    EKG

    Pengukuran kapasital paru

    Pemeriksaan PA

    (infiltrat limfositik mononuklear perivaskuler serta demyelinasi

    multifokalfase lanjut, infiltrasi sel-sel radang dan demyelinasi ini akan

    muncul bersama dengan demyelinasi segmental dan degenerasiwallerian dalam berbagai derajat )

    Penatalaksanaan

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    99/133

    Penatalaksanaan

    Pengobatan secara umum bersifat simtomik. Tujuan terapi khusus adalah mengurangi beratnya

    penyakit dan mempercepat penyembuhanmelalui sistem imunitas (imunoterapi).

    Terdiri dari : Plasmaparesis (Plasma Exchange)

    Pengobatan imunosupresan:1. Imunoglobulin IV

    2. Obat sitotoksika. 6 merkaptopurin (6-MP)

    b. Azathioprine

    c. Cyclophosphamid

    PROGNOSIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    100/133

    PROGNOSIS

    Prognosis buruk dihubungkan dengan perburukan gejala yang sangat cepat,

    usia tua, penggunaan ventilator jangka panjang (lebih dari 1 bulan), dan

    berkurangnya potensial aksi pada pemeriksaan neuromuskuler.

    Sebuah laporan menyebutkan kesembuhan sempurna pada 50-95% kasus. Peningkatan jumlah protein enolase spesifik pada pemeriksaan cairan

    serebrospinal dihubungkan dengan durasi penyakit yang lebih panjang.

    Meningkatnya IgM anti-GM1 memprediksikan lambatnya penyembuhan

    Prognosis

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    101/133

    Prognosis

    Pada umumnya penderita mempunyai prognosayang baik tetapi pada sebagian kecil penderitadapat meninggal atau mempunyai gejala sisa.

    95% terjadi penyembuhan tanpa gejala sisa

    dalam waktu 3 bulan bila dengan keadaan antaralian Pada pemeriksaan NCV (Nerve Conduction Velocity)

    dan EMG (Electromyography) relatif normal

    Mendapat terapi plasmaparesis dalam 4 minggu mulaisaat onset

    Progresifitas penyakit lambat dan pendek

    Pada penderita berusia 30-60 tahun

    KOMPLIKASI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    102/133

    KOMPLIKASI

    Paralisis otot persisten

    Gagal nafas, dengan ventilasi mekanik

    Aspirasi

    Retensi urin Masalah psikiatrik, seperti depresi dan ansietas

    Nefropati, pada penderita anak

    Hipo ataupun hipertensi

    Tromboemboli, pneumonia, ulkus Aritmia jantung

    Ileus

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    103/133

    2) KELAINAN NEUROMUSCULARJUNCTION

    Klasifikasi

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    104/133

    Klasifikasi

    Penyakit pada Neuromuskular Junction, terdiridari :

    1.Myasthenia Gravis (Autoimmune Myasthenia)

    2.Sindrom LamberEaton Myasthenia

    3.Botulism

    4.Tick paralisis

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    105/133

    MYASTHENIA GRAVIS

    DEFINISI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    106/133

    1. Suatu penyakit neuromuskuler otoimun yangditandai kelemahan otot skeletal.

    2. Suatu bentuk neuromuscular junction disorder yang

    paling umum, dan merupakan acquired(diperoleh),

    predominantlyantibody-mediated autoimmune

    disease.

    3. Kelemahan umum dan disfungsi otot-otot, yang

    disebabkan oleh defective conductionpada themotor end plates.

    DEFINISI

    EPIDEMIOLOGI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    107/133

    Angka kematian 90%

    Prevalensi : 14/100.000 populasi dengan

    36.000 kasus di AS

    P:L = < 40thn : >60thn

    P:L = 3:1

    Kematian biasanya akibat insufisiensi

    pernafasan

    EPIDEMIOLOGI

    ETIOLOGI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    108/133

    Infeksi

    Operasi

    Penggunaan obat-obatan tertentu (nifedipine,

    verapamil, quinine, procainamide).

    ETIOLOGI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    109/133

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    110/133

    GEJALA KLINIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    111/133

    Kelemahan pada otot ekstraokular atau ptosis Sewaktu-waktu dapat pula timbul kelemahan dari otot masseter sehingga

    mulut penderita sukar untuk ditutup

    Dapat pula timbul kelemahan dari otot faring, lidah, pallatum molle, dan

    laring sehingga timbullah kesukaran menelan dan berbicara

    Paresis dari pallatum molle akan menimbulkan suara sengau

    Bila penderita minum air, mungkin air itu dapat keluar dari hidungnya

    GEJALA KLINIS

    Klasifikasi

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    112/133

    Menurut Myasthenia Gravis Foundation of America (MGFA) :

    Klas I Adanya kelemahan otot-otot okular, kelemahan pada saat menutup mata, dan

    kekuatan otot-otot lain normal

    Klas II Terdapat kelemahan otot okular yang semakin parah, serta adanya kelemahan ringan

    pada otot-otot lain selain otot okular

    Klas IIa Mempengaruhi otot-otot aksial, anggota tubuh, atau keduanya. Juga terdapat

    kelemahan otot-otot orofaringeal yang ringanKlas IIb Mempengaruhi otot-otot orofaringeal, otot pernapasan atau keduanya. Kelemahan

    pada otot-otot anggota tubuh dan otot-otot aksial lebih ringan dibandingkan klas IIa

    Klas III Terdapat kelemahan yang berat pada otot-otot okular. Sedangkan otot-otot lain selain

    otot-otot ocular mengalami kelemahan tingkat sedang

    Klas IIIa Mempengaruhi otot-otot anggota tubuh, otot-otot aksial, atau keduanya secarapredominan. Terdapat kelemahan otot orofaringeal yang ringan.

    Klas IIIb Mempengaruhi otot orofaringeal, otot-otot pernapasan, atau keduanya secara

    predominan. Terdapat kelemahan otot-otot anggota tubuh, otot-otot aksial, atau

    keduanya dalam derajat ringan.

    Klasifikasi

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    113/133

    Menurut Myasthenia Gravis Foundation of America (MGFA) :

    Klas IV Otot-otot lain selain otot-otot okular mengalami kelemahan dalam derajat yang

    berat, sedangkan otot-otot okular mengalami kelemahan dalam berbagai derajat

    Klas IVa Secara predominan mempengaruhi otot-otot anggota tubuh dan atau otot-otot

    aksial. Otot orofaringeal mengalami kelemahan dalam derajat ringan

    Klas IVb Mempengaruhi otot orofaringeal, otot-otot pernapasan atau keduanya secara

    predominan. Selain itu juga terdapat kelemahan pada otot-otot anggota tubuh,otot-otot aksial, atau keduanya dengan derajat ringan. Penderita menggunakan

    feeding tubetanpa dilakukan intubasi

    Klas V Penderita terintubasi, dengan atau tanpa ventilasi mekanik.Biasanya gejala-gejala miastenia gravis sepeti ptosis dan strabismus tidak akantampak pada waktu pagi hari. Di waktu sore hari atau dalam cuaca panas, gejala-

    gejala itu akan tampak lebih jelas. Pada pemeriksaan, tonus otot tampaknya agakmenurun

    DIAGNOSIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    114/133

    Ditegakkan dari : Riwayat pasien dan pemeriksaan fisik

    EMG : penurunan amplitudo unit motorikpotensial

    Test darah : ditemukan reseptor antibodiasetilkolin

    CT atau MRI : untuk mengetahui tumor padathymus

    edrophonium testedrophonium chloride atauTensilon

    DIAGNOSIS

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    115/133

    Test wartenberg

    Pendertia diminta melihat benda yang

    letaknya lebih tinggi dari mata. Lambat laun

    tampak kelopak mata menutup

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    TERAPI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    116/133

    Prostigmin dan tensilon Untuk mengurangi ptosis

    Neostigmin metilsulfat

    Mestinon

    Sulfas atropin atau HCL papaverin

    Untuk mencegah terjadinya mulas

    Diberikan sebelum

    TERAPI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    117/133

    PROGNOSIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    118/133

    Bila sudah mengenai otot pernapasan dapatberarti kematian, ditandai dengan sesak

    napas, dinamakan krisis miastenia gravis

    PROGNOSIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    119/133

    3) Kelainan Otot

    KELAINAN OTOT

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    120/133

    KELAINAN OTOT

    Kelainan otot yg diturunkan (inhereted)yaitu muskular distrofi, miopati kongenital,

    channelopathies serta miopati metabolik

    dan mitokondria Kelainan otot yang didapat (acquired) yaitu

    miopati inflamasi (inflammatory), miopati

    yg diinduksi oleh toksin serta miopati ygberkaitan dgn penyakit sistemik

    MIOPATI INFLAMASI

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    121/133

    MIOPATI INFLAMASI

    Merupakan proses immune-mediatedinflammatory myopathies, tetapi bukan

    infeksi

    Polimiositis (PM)

    Dermatmiositis (DM)

    Miositis badan inklusi (inclusion body

    myositis)

    POLIMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    122/133

    POLIMIOSITIS

    Sering berkaitan dengan penyakit jaringanpenghubung (connective tissue disorder) &

    autoimun

    Atritis rheumatoid, demam rheumatik, lupuserythematous, skleroderma, vaskulitis,

    sarkoidosis, MG dan sindroma Sjorgen

    POLIMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    123/133

    POLIMIOSITIS

    Inflamasi terbatas pada otot tidak mengenaikulit

    Idiopatik

    Perempuan > laki-laki

    Usia 3060 tahun

    POLIMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    124/133

    POLIMIOSITIS

    Subakut atau kronik

    Kelemahan otot bersifat simetris

    Didahului nyeri pada otot ekstremitasproksimal terutama paha & pinggul menyebar keotot bahu dan leher

    Progresif dalam bbrp minggu sampai bulan

    POLIMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    125/133

    POLIMIOSITIS

    Pada gerakan bangun/berdiri dari kursi &posisi jongkok, naik/turun tangga, menaruh

    barang pd lemari tinggi, menyisir

    Dapat terjadi disfagia & disfonia akibatketerlibatan otot laringeal

    Keterlibatan otot okuler jarang

    Keterlibatan otot distal serta wajah, lidah &

    rahang pada 25 % kasus

    POLIMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    126/133

    POLIMIOSITIS

    Keterlibatan otot pernafasan dapat terjadidalam derajat ringan

    Dapat melibatkan otot jantung shg timbul

    defek konduksi, takiaritmia, miocarditis &gagal jantung kongestif

    DERMATOMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    127/133

    DERMATOMIOSITIS

    Timbul pada usia anak-anak - dewasa

    Anak-anak : laki-laki = perempuan

    Dewasa : perempuan >> laki-laki

    Suatu proses mikroangiopati yg disebabkan

    adanya antibodi & komplemen terhadap

    pebuluh darah intra muskular

    DERMATOMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    128/133

    DERMATOMIOSITIS

    Kelemahan otot menyerupai PM, tetapididominasi oleh kelainan kulit berupa

    kemerahan (rash)

    Kelainan kulit sering mendahului kelainanotot, berupa eritem lokal maupun difus,

    erupsi makulopapular, dermatitis eksim &

    ekfoliatif

    DERMATOMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    129/133

    DERMATOMIOSITIS

    Kelainan kulit timbul 23 minggu sebelumkelainan otot

    Karakeristik ditandai dgn timbulnya

    heliotrophe dan Gottron patches

    Heliotrophe timbul pada daerah kelopak

    mata, jembatan hidung, pipi & dahi

    DERMATOMIOSITIS

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    130/133

    DERMATOMIOSITIS

    Pada kasus yang berat timbul edemaperiorbital & oral

    Dapat timbul disfagia akibat keterlibatan otot

    faring

    Atralgia

    EVALUASI DIAGNOSTIK PM & DM

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    131/133

    EVALUASI DIAGNOSTIK PM & DM

    Pemeriksaan kadar Creatinine Kinase (CK),meningkat pada 90 % kasus

    Pemeriksaan EMG selain menunjukan hasil

    berupa pola miopatik (myopathic pattern),juga untuk menentukan lokasi biopsi

    EVALUASI DIAGNOSTIK PM & DM

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    132/133

    EVALUASI DIAGNOSTIK PM & DM

    Biopsi otot PM, menunjukan destruksi luassegmen serabut otot disertai proses inflamasi

    (fagositosis MN & infiltrasi limfosit)

    Biopsi otot DM, atrofi perivaskuler

    PENATALAKSANAAN PM & DM

  • 5/21/2018 Silvie Pemicu 7

    133/133

    PENATALAKSANAAN PM & DM

    Kortikosteroid IVIG pada DM

    Plasmapheresis