6
www.sigmaradiosttpln.com f: www.facebook.com/sigmaradio t: @sigmaradio @at#JIF phone: 085774014916 sigmaradio sttpln jakarta smart & funky station apa kabarnya ih sigamers sore ini? Semoga baik-baik aja. Sore hari ini langsung dari stt-pln jakarta, cuaca cerah banget dan lagi ada yang latihan sepakbola dan ada yang lagi ngumpul, kira-kira ngumpul ngomongin apa ya? Oh iya seminggu ini mahasiswa stt-pln lagi UTS jadi tetap semangat ya. Semoga ujiannya lancar semua ya. Sesi 1 Hukum menuntut ilmu “menuntu ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik muslim laki- laki maupun perempuan” (HR Ibnu Abdulbari) Dari hadist diatas maka bagi muslim wajiblah menuntut ilmu dan mengetahui segala kemaslahatannya dan manfaat dari ilmu yang didapatkannya. “barangsiapa menginginkan soal-soal berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula, dan barangsiapa mengigninkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.” (HR Bukhari dan Muslim) Menuntut ilmu-ilmu syar’i ini merupakan sebuah tuntutan akan tetapi hukum menuntutnya disesuaikan dengan kebutuhan terhadap ilmu tersebut. Ada dari ilmu-ilmu itu yang menuntutnya adalah fardhu ‘ain, artinya bahwa seseorang mukallaf (terbebani kewajiban) tidak dapat menunaikan kewajiban terhadap dirinya kecuali dengan ilmu tersebut, seperti cara berwudhu, shalat dan sebagainya, berdasarkan hadits,”Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” Nawawi mengatakan,”Meskipun hadits ini tidak kukuh namun maknanya benar.”

Sigmaradio JIF 3 Mei 2013

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sigmaradio JIF 3 Mei 2013

www.sigmaradiosttpln.com

f: www.facebook.com/sigmaradio

t: @sigmaradio @at#JIF

phone: 085774014916

sigmaradio sttpln jakarta smart & funky station

apa kabarnya ih sigamers sore ini? Semoga baik-baik aja. Sore hari ini langsung dari stt-pln jakarta, cuaca cerah banget dan lagi ada yang latihan sepakbola dan ada yang lagi ngumpul, kira-kira ngumpul ngomongin apa ya? Oh iya seminggu ini mahasiswa stt-pln lagi UTS jadi tetap semangat ya. Semoga ujiannya lancar semua ya.

Sesi 1

Hukum menuntut ilmu

“menuntu ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik muslim laki-laki maupun perempuan” (HR Ibnu Abdulbari)

Dari hadist diatas maka bagi muslim wajiblah menuntut ilmu dan mengetahui segala kemaslahatannya dan manfaat dari ilmu yang didapatkannya.

“barangsiapa menginginkan soal-soal berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula, dan barangsiapa mengigninkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.” (HR Bukhari dan Muslim)

Menuntut ilmu-ilmu syar’i ini merupakan sebuah tuntutan akan tetapi hukum menuntutnya disesuaikan dengan kebutuhan terhadap ilmu tersebut. Ada dari ilmu-ilmu itu yang menuntutnya adalah fardhu ‘ain, artinya bahwa seseorang mukallaf (terbebani kewajiban) tidak dapat menunaikan kewajiban terhadap dirinya kecuali dengan ilmu tersebut, seperti cara berwudhu, shalat dan sebagainya, berdasarkan hadits,”Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” Nawawi mengatakan,”Meskipun hadits ini tidak kukuh namun maknanya benar.”

Sedangkan hukum menuntut ilmu-ilmu yang bukan syar’i maka ada yang fardu kifayah, seperti ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mendukung urusan-urusan dunia, seperti ilmu kedokteran karena ilmu ini menjadi sesuatu yang penting untuk memelihara tubuh, atau ilmu hitung karena ini menjadi sesuatu yang penting didalam muamalah (jual beli), pembagian wasiat, harta waris dan lainnya. Ada juga yang menunututnya menjadi sebuah keutamaan, seperti mendalami tentang ilmu hitung, kedokteran dan lainnya, Namun untuk melakukan ini tentunya membutuhkan kekuatan dan kemampuan ekstra. Ada juga yang menuntutnya diharamkan, seperti menuntut ilmu sihir, sulap, ramalan dan segala ilmu yang membangkitkan keragu-raguan. Ilmu-ilmu ini pun berbeda-beda dalam tingkat keharamannya. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 10370 – 10371)

Page 2: Sigmaradio JIF 3 Mei 2013

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bagaimana-yg-di-sebut-menuntut-ilmu-dalam-islam.htm

Sesi 2

Keutamaan menuntut ilmu

“keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah diantara kalian. Seusngguhnya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi, bahkan semut di lubangnya, dan para ikan mendo’akan pengajar kebaikan pada manusia” (HR At-Tirmidzi)

“barang siapa menempuh suatu jalan untuk menggapai ilmu, maka Allah memudahkanbaginya jalan menuju surga.”(HR abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi, dari sahabat Abu Darda ra)

Selain itu ilmu juga dapat menyelamatkan kita diakhirat dan dialam kubur.

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda : “Jika anak Adam telah meninggal, maka telah mati, maka terputuslah semua amalnya melainkan tiga hal: Shadaqah jariyah; ilmu yang bermanfaat; dan anak shalih yang mendo’akannya.” (HR Muslim)

Suatu ilmu akan bermanfaat buan setelah kita mendapatkannya, tapi setelah kita mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata : “Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa diatanya tentang ilmu lalau ia menyembunyikannya, maka ia akan diikat (pada mulutnya) dengan tali dari api neraka nanti di hari kiamat.” (HR Abu Daud dan Turmudzi dan dia berkata: “hadist hasan”)

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)

Sesi 3

Etika menuntu ilmu dalam islam

Menuntut ilmu adalah satu keharusan bagi kita kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang

menunjukkan keutamaan ilmu, para penuntut ilmu dan yang mengajarkannya.

Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi

kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab-adab tersebut di antaranya adalah :

1. Ikhlas karena Allah Subhanahu   Wa   Ta’ala

Page 3: Sigmaradio JIF 3 Mei 2013

Hendaknya niat kita dalam menuntut ilmu adalah karena Allah Azza Wa Jalla dan untuk negeri

akhirat. Apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan

kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yang terpandang atau niat yang sejenisnya, maka

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallamtelah memberi peringatan tentang hal ini dalam sabdanya :

“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah, tidaklah ia

mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, dia takkan mendapatkan harumnya bau

surga di hari kiamat.”[Dekeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan]

Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan syahadah (MA atau

Doktor, misalnya) bukan karena ingin mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan

yang tidak tertulis kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, segala ucapannya

menjadi lebih didengarkan orang dalam menyampaikan ilmu atau dalam mengajar. Niat ini - insya

Allah - termasuk niat yang benar.

2. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.

Semua manusia pada mulanya adalah bodoh. Kita berniat untuk menghilangkan kebodohan dari diri

kita, setelah kita menjadi orang yang memiliki ilmu kita harus mengajarkannya kepada orang lain

untuk menghilang kebodohan dari diri mereka, dan tentu saja mengajarkan kepada orang lain itu

dengan berbagai cara agar orang lain dapat mengambil faidah dari ilmu kita.

Apakah disyaratkan untuk memberi manfaat pada orang lain itu kita duduk dimasjid dan

mengadakan satu pengajian ataukah kita memberi manfa’at pada orang lain dengan ilmu itu pada

setiap saat? Jawaban yang benar adalah yang kedua; karena Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa

Sallam bersabda :

“Sampaikanlah dariku walaupun cuma satu ayat (HR: Bukhari)

Imam Ahmad berkata: Ilmu   itu  tidak  ada  bandingannya  apabila  niatnya  benar. Para muridnya 

bertanya:   Bagaimanakah   yang   demikian   itu?   Beliau   menjawab:   ia   berniat   menghilangkan 

kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.

3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari’at.

Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu untuk membela

syari’at. Karena kedudukan syari’at sama dengan pedang kalau tidak ada seseorang yang

menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya dari hal-hal

yang menyimpang dari agama (bid’ah), sebagaimana tuntunan yang diajarkan Rasulullah Sholallahu

Alaihi Wa Sallam. Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki ilmu yang

benar, sesuai petunjuk Al-Qor’an dan As-Sunnah.

4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat.

Page 4: Sigmaradio JIF 3 Mei 2013

Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan lapang

dada selama perbedaan itu pada persoalaan ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena persoalan

aqidah adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapat di kalangan salaf 1). Berbeda dalam

masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman shahabat, bahkan pada masa

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam masih hidup. Karena itu jangan sampai kita menghina atau

menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapat dengan kita.

5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.

Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah

diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah.

Karena orang yang telah memiliki ilmu adalah seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau senjata

(pedang) tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan (digunakan).

6. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.

Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat yang terjadi di

kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau mencela ulama yang kebetulan keliru di dalam

memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang biasa saja sudah termasuk dosa besar apalagi kalau

orang itu adalah seorang ulama.

7. Mencari kebenaran dan sabar

Termasuk adab yang paling penting bagi kita sebagai seorang penuntut ilmu adalah mencari

kebenaran dari ilmu yang telah didapatkan. Mencari kebenaran dari berita berita yang sampai

kepada kita yang menjadi sumber hukum. Ketika sampai kepada kita sebuah hadits misalnya, kita

harus meneliti lebih dahulu tentang keshahihan hadits tersebut. Kalau sudah kita temukan bukti

bahwa hadits itu adalah shahih, kita berusaha lagi mencari makna (pengertian ) dari hadits tersebut.

Dalam mencari kebenaran ini kita harus sabar, jangan tergesa-gasa, jangan cepat merasa bosan atau

keluh kesah. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran setengah-setengah, belajar satu kitab

sebentar lalu ganti lagi dengan kitab yang lain. Kalau seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa

dari yang kita tuntut.

Di samping itu, mencari kebenaran dalam ilmu sangat penting karena sesungguhnya pembawa berita

terkadang punya maksud yang tidak benar, atau barangkali dia tidak bermaksud jahat namun dia

keliru dalam memahami sebuah dalil.Wallahu ‘Alam.

Sesi 4

Syarat menguasai ilmu dalam islam

Sabar, cerdas, bekal, pembimbing, semangat, waktu

Page 5: Sigmaradio JIF 3 Mei 2013

Sesi 5

Amanah dari narasumber

Sekian dulu ane exa nemenin seigmaners, semoga ilmu yang didapat hari ini menjadi bermanfaat buat antum2 sekalian. Setelah ini ada bagas yang bakal nenemin kamu di yourdaytoday, jadi jangan kemana-kemana dulu. Sekian dari ane, sampai berjumpa lagi di JIF jum’at depan . assalmualaykum wr.wb