sidang ok.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

SKRIPSIHUBUNGAN KEPATUHAN PENDERITA MENJALANI DIET HEMODIALISA TERHADAP STATUS GIZI PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK HEMODIALISA DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI.

OlehSIGID HARYO SUSENOG1A09071

Pembimbing substansi : Syofia Nelly, DNClin,M.BiomedikPembimbing metodologi : dr. Amelia Dwi Fitri, M.Med.EDPenguji I : dr. M.Jufri Makmur,Sp.PDPenguji II : dr. Bernhard A.P, AIFO

Latar BelakangPenyakit ginjal kronik merupakan salah satu penyakit kronis yang memiliki prevalensi tertinggi di dunia.

Di Amerika Serikat, penyakit ginjal kronik merupakan penyebab kematian dengan urutan ke-9Prevalens rate penderita End-Stage Renal Disease yang menjalani hemodialisis di Indonesia pada tahun 2003 adalah 1.656/1.000.000 pendudukRSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2010 populasi penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisa sebanyak 582 orang dan tahun 2011 sebanyak 615 orangContGagal ginjal kronik adalah suatu sindroma klinik yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan irreversibel. Setiap penyakit yang terjadi pada ginjal akan menyebabkan tergangguanya fungsi ginjal terutama berkaitan dengan fungsi pembuangan sisa metabolisme .Sindrom uremik akan menimbulkan gejala berupa penurunan kadar hemoglobin, gangguan kardiovaskular, gangguan kulit, gangguan syaraf dan gangguan gastrointestinal berupa mual, muntah dan kehilangan nafsu makan.Akibat tergangugunya pembuangan sisa metabolisme akan menyebabkan terjadinya sindrom uremik.Gangguan gastrointestinal akan menyebabkan terjadinya penurunan intake makanan karena adanya anoreksia. Penurunan intake makanan dalam waktu lama akan menyebabkan tidak tercukupnya kebutuhan gizi yang akan berdampak pada penurunan status gizi penderita GGK dan mempercepat progesifitas penyakit. Terapi yang diberikan pada penderita GGK meliputi terapi konservatif dan terapi pengganti atau terapi hemodialisis dilakukan bila nilai TKK 0,05) yang berarti bahwa hipotesis ditolak sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara kepatuhan diet terhadap status gizi penderita GGK yang menjalani hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi.

Status gizi tidak hanya di pengaruhi oleh kepatuhan diet melainkan status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan nutrisi, laju metabolisme, katabolisme protein,glukoneogenesis.

kemungkinan lain adanya bias recall yang menyebabkan tidak adanya hubungan kepatuhan diet terhadap status gizi.

Kesimpulan & saranDari 50 responden yang menjalani hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Provinsi JambiMayoritas responden berusia 40 tahun 38 orang (76%), laki-laki berjumlah 30 orang (60%). pendidikan tinggi 36 orang (72%), tidak bekerja berjumlah 30 orang (60%). aktivitas fisik ringan 42 orang (84%).mayoritas responden kurang patuh dalam menjalani diet 43 orang (86%).

Contstatus gizi responden normoweight 29 orang (58%).Tidak ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan diet terhadap status gizi penderita GGK yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi dari hasil uji statistik spearman (0,585).

Saran Bagi penderita agar memonitoring status gizinya.Saran untuk dokter dan tenaga kesehatan lain, agar melakukan pendekatan yang lebih baik terhadap pasien hemodialisis khususnya mengenai nutrisi pasien hemodialisis supaya status nutrisi pasien meningkat.Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan bisa mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet serta faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi penderita GGK yang menjalani hemodialisa.

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH